The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Syamsul, S.Pd, 2023-09-27 07:03:28

Laporan 1 Analisis Materi

PPG GP Angkatan 2 Tahun 2023

Keywords: PPG Daljab Guru Penggerak

LAPORAN 1 ANALISIS MATERI BERBASIS MASALAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET KOTA SURAKARTA SEPTEMBER 2023 Nama : SYAMSUL NIM : Bidang Studi : ILMU PENGETAHUAN ALAM


KATA PENGANTAR Puji dan syukur dihaturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang penuh kasih dan lagi penyayang, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya lah pembuatan Laporan 1 Analisis Materi Berbasis Masalah dalam tahapan kegiatan penyelesaian studi Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan angkatan 2 Jalur Program Pendidikan Guru Penggerak Tahun 2023 dapat penulis selesaikan. Laporan 1 tentang Analisis Materi Berbasis Masalah merupakan paparan kegiatan yang pernah dipelajari dan dilaksanakan selama mengikuti rangkaian Program Guru Penggerak, materi yang dipelajari dalam Pendidikan Guru Penggerak relevan dengan substansi tugas pada setiap mata kuliah Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan Angkatan 2 Tahun 2023 pada LPTK Universitas Negeri Sebelas Maret. Laporan 1 Analisis Materi Berbasis Masalah secara umum mengkaji tentang keterkaitan cara identifikasi masalah (pedagogik, literasi dan numerasi), mengeksplorasi penyebab masalah, menentukan penyebab masalah, cara mengidentifikasi desain pembelajaran inovatif dan menerapkan praktik pembelajaran inovatif yang dilakukan oleh mahasiswa Pendidikan Profesi Guru dari jalur guru penggerak terhadap materi yang telah dipelajarai selama mengikuti Pendidikan Guru Penggerak. Penulis menyadari pembuatan laporan ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan ilmu dan pengalaman yang dimiliki. Untuk itu, kritik dan saran yang konstruktif penulis harapkan untuk pengembangan dan perbaikan pembuatan laporan selanjutnya. Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan bisa menjadi referensi untuk pengembangan kemajuan ilmu pengetahuan di bidang pendidikan di Indonesia. Sambas, September 2023 Penulis Syamsul i


DAFTAR ISI COVER …………………… KATA PENGANTAR …………………… i RINGKASAN MATERI …………………… ii DAFTAR ISI …………………… iii BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang …………………… 1 B Tujuan Kegiatan …………………… 2 C Mamfaat Kegiatan …………………… 3 BAB II PEMBAHASAN A Refleksi Filosofi Pendidikan Nasional KHD …………………… 4 B Nilai-nilai dan Peran Guru Penggerak …………………… 5 C Visi Guru Penggerak …………………… 6 D Budaya Positif …………………… 7 BAB III PENUTUP A Refleksi 10 B Tindak Lanjut 11 DAFTAR PUSTAKA 13 LAMPIRAN 14 iii


BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar murid secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, dan masyarakat (UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003). Upaya yang kita lakukan dalam konteks pendidikan, harus kita rencanakan dengan cermat, agar dapat mengembangkan potensi anak. Sekolah adalah lembaga pendidikan yang bersifat formal, nonformal dan informal. Dimana pendiriannya dilakukan oleh negara atau swasta dengan tujuan menyelenggarakan pengajaran, pengelolaan dan pendidikan peserta didik melalui bimbingan yang diberikan oleh pendidik atau guru (https://appnesia.lambeturah.id ). Sekolah merupakan ekosistem pendidikan harus memenuhi tuntutan arus kebutuhan akan link and match dengan kondisi zaman, dan untuk menyiapkan murid yang mampu berkompetitif. Sekolah pun dituntut untuk merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang berpihak kepada murid dan juga program sekolah yang berdampak pada murid, supaya murid dapat meraih capaian pembelajaran baik aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan secara optimal serta mewujudkan Profil Pelajar Pancasila. Pendidikan Guru Penggerak adalah program pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Program ini meliputi pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan Pendampingan selama 6 bulan. Pendidikan guru penggerak merupakan pendidikan yang menghasilkan pemimpin pembelajaran, yang mendorong tumbuh kembang murid secara holistic, aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidikan untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat pada murid, serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila. 1


Guru Penggerak adalah guru-guru terbaik yang merasa memiliki tanggung jawab untuk memperbaiki sistem pendidikan di negara ini. Keberadaan mereka diharapkan menjadi pemimpin pendidikan masa depan yang mampu membawa kelahiran generasi Indonesia yang unggul. Implementasikan hasil Pendidikan Guru Penggerak di sekolah dalam semangat tergerak dengan nilai kemandirian guru dalam meningkatkan kompetensi dirinya dan orang lain, bergerak memulai merancang sebuah aksi dalam perannya sebagai pemimpin pembelajaran, berkolaborasi dalam pengembangan sekolah, dan menggerakkan komunitas praktisi yang ada di dalam sekolah maupun di luar sekolah. Dalam pelaksanaan Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam jabatan, lulusan guru penggerak wajib menyusun laporan yang sesuai dengan template yang dirumuskan LPTK. Berdasarkan analisis Materi berbasis masalah, penulis sebagai mahamurid PPG lulusan guru penggerak akan membuat laporan yang berkaitan dengan analisis materi berbasis masalah yang di hadapi dalam proses pembelajaran dengan praktik pelaksanaan yang telah dilaksanakan saat pendidikan guru penggerak yaitu upaya meningkatkan kualitas pembelajaran dengan pembelajaran berpusat pada murid melalui Ilmu Teknologi/digitalisasi. B. Tujuan Kegiatan Tujuan kegiatan dari penerapan praktik pembelajaran yang telah penulis dapatkan selama mengikuti kegiatan Program Guru Penggerak adalah : 1) Mengembangkan diri, dan guru lain dengan refleksi. Berbagi dan berkolaborasi secara mandiri. 2) Mampu menciptakan dan mendesain, melaksanakan, merefleksikan dan mengevaluasi pembelajaran yang berpusat pada murid 3) Memanfaatkan IT/digitalisasi dalam proses pembelajaran guna memenuhi kebutuhan belajar murid 4) Berkolaborasi dengan komunitas dalam mendesain pembelajaran berpusat pada murid dengan pemanfaatan IT/ digitalisasi 2


5) Menjadi teladan dalam melakukan praktik-praktik reflektif dalam pembelajaran bagi komunitas pendidik di lingkungan sekitarnya. C. Manfaat Kegiatan Manfaat dari kegiatan yang telah diimplementasikan oleh penulis selama menjalani Program Pendidikan Guru Penggerak adalah : 1) Bagi Penulis yaitu dapat mengembangkan diri dan semakin memahami pentingnya pembelajaran yang berpusat pada murid, mendesain pembelajaran dengan pemanfaataan IT/digitalisasi yang link and match dengan perkembangan zaman, berkolaborasi dengan komunitas praktisi 2) Bagi para murid yaitu meningkatkan motivasi belajar, meningkatkan kualitas pembelajaran, membantu memvisualisasikan ide-ide abstrak, mempermudah pemahaman materi yang dipelajari. 3) Bagi rekan sejawat dan komunitas praktisi yaitu mendapatkan pengetahuan baru dan dapat berkoloborasi untuk memanfaatkan IT/Digitalisasi dalam pembelajaran. 4) Bagi sekolah yaitu memberikan warna dan menjadi agen perubahan untuk mewujudkan proses pembelajaran yang berpihak pada murid. 3


BAB II PEMBAHASAN A. Refleksi Filosofi Pendidikan Nasional-Ki Hajar Dewantara Pendidikan di Indonesia telah banyak mengalami perubahan dan kemajuan dalam beberapa dekade terakhir, namun masih ada aspek yang perlu diperbaiki. salah satunya yang menjadi masalah utama adalah kualitas pendidikan yang rendah. standar pendidikan di banyak sekolah terutama daerah pedesaandan perkotaan yang kurang berkembang, masih jauh dari kata memadai. kurikulum yang kurang relevan, fasilitas yang tidak memadai dan lagi kurangnya sumber daya pendidik yang menjadi faktor utama yang meyebabkan rendahnya kualitas Pendidikan ( https://www.kompasiana.com ) Hal-hal yang menjadi pencerahan bagi saya saat mempelajari filosofi pendidikan nasional Ki Hajar Dewantara (KHD) adalah bahwa sebagai guru harus berpedoman pada semboyan Ki Hajar Dewantara “ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karsa, tut wuri handayani” sebagai guru harus mampu menjadi teladan bagi muridnya, guru mampu memberikan motivasi dalam belajar dan mendorong muridnya untuk belajar. Filosofi Ki Hajar Dewantara menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu : menuntun segala kodrat yang ada pada anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Murid bukanlah kertas kosong melainkan sebuah tulisan purba yang harus diterjemahkan agar dapat mengetahui arti dari tulisan tersebut. Guru yang dapat menterjemahkan karakter peserta didik akan membantu meningkatkan kualitas budi pekeri peserta didik itu sendiri. Oleh sebab itu, pendidik hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup. Dalam upaya menuntun murid untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang link and match dengan perkembangan zaman. 4


Pembelajaran yang berpihak pada murid sangat penting untuk menuntun murid agar mencapai kodratnya dengan pembelajaran yang kreatif, interaktif, dan menyenangkan. B. Nilai-nilai dan Peran Guru Penggerak Pendidikan di Indonesia juga masih terjebak dalam pendekatan pengajaran yang tradisional dan kurang inovatif. Metode pengajaran yang berpusat pada guru dan kurang memperhatikan kebutuhan individual siswa yang tidak sesuai lagi dengan perkembangan zaman. Pendidikan perlu dilakukan transformasi menuju pendekatan yang lebih interaktif, kreatif, dan berpusat pada siswa. Nilai-nilai dan Peran Guru Penggerak salah satu materi yang dipelajari dalam Pendidikan Guru Penggerak diharapkan mampu membuka benang kusut untuk menggurai permasalahan Pendidikan yang ada saat ini. Hal-hal yang dipelajari terhadap nilai-nilai dan peran guru penggerak yaitu bahwa sebagai pendidik harus paham nilai dan peran pendidik. Untuk itu setiap guru penggerak haruslah memahami dan memiliki nilai dan perannya, agar pembelajaran yang berpihak pada murid terwujud. Dalam mewujudkan pemimpin pembelajaran sebagai agen transformasi pendidikan, pendidik sadar akan nilai-nilai dan peran yang harus dimiliki. Lima nilai yang harus dimiliki oleh guru penggerak yaitu berpihak pada murid, mandiri, kolaboratif, inovasi dan reflektif. Adapun Peran sebagai guru penggerak sebagai berikut: 1. Menggerakkan komunitas belajar untuk rekan guru disekolah dan di wilayahnya 2. Menjadi pengajar praktik bagi rekan guru lain terkait perkembangan pembelajaran di sekolah 3. Mendorong peningkatan kepemimpinan murid di sekolah 4. Membuka ruang diskusi positif dan ruang kolaborasi antara guru dan pemangku kepentingan didalam dan luar sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran 5. Menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong well being ekosistem pendidikan di sekolah. 5


Penguasaan terhadap nilai dan peran sebagai guru penggerak dapat mendorong terciptanya pemimpin pembelajaran yang baik dan menciptakan agen transformasi pendidikan dalam ekosistem pendidikan sehingga dapat mewujudkan profil pelajar pancasila. C. Visi Guru Penggerak Visi adalah suatu rangkaian kata yang memuat impian, cita-cita, nilai, masa depan dari suatu organisasi, baik di dalam sebuah lembaga hingga perusahaan. Visi juga merupakan sebuah tujuan organisasi dalam bekerja. Visi tercipta dari hasil pemikiran para pendirinya terkait gambaran masa depan organisasi. Visi dapat memiliki fungsi untuk menentukan langkah ke depan, menginspirasi anggota, memotivasi anggota agar memberikan kontribusi yang maksimal. Materi yang ketiga yang dipelajari dalanm Pendidikan Guru Penggerak adalah “ Visi Guru Penggerak “, dengan mempelajri materi ini setiap guru penggerak mampu menyusun visi pendidikan yang berpihak pada murid. Visi yang dirumuskan haruslah selaras dengan profil pelajar pancasila. Dalam penyusunan visi, tentu bertujuan menjawab masalah-masalah yang ada. Ki Hajar Dewantara menjelaskan bahwa ada berbagai cara untuk mendidik yaitu pembiasaan, pengajaran, perintah, paksaan dan hukuman, laku, pengalaman lahir dan batin. Dalam upaya mewujudkan hal tersebut, hal yang dilakukan penulis berdasarkan hasil analisa di lapangan adalah dengan menerapkan teori metode manajemen perubahan dengan pendekatan IA (Inkuiri Apresiatif) dengan mengacu pada metode BAGJA (Buat Pertanyaan, Ambil Pelajaran, Gali Mimpi, Jabarkan Rencana, Atur Ekseskusi). Adapun visi yang telah disusun adalah mewujudkan murid beretika, mandiri dan berfikir kritis. Berdasarkan rancangan pendekatan IA (Inkuiri Apresiatif) yang telah dibuat hal awal yang dilakukan adalah menemukenali ciri-ciri murid yang beretika, mandiri dan berfikir kritis. Kemudian mencari informasi terkait murid yang beretika, mandiri dan berfikir kritis, serta menyusun model pembelajaran yang berpihak kepada peserta didik. 6


D. Budaya Positif Budaya positif adalah nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, dan kebiasaan-kebiasaan di sekolah yang berpihak pada murid agar murid dapat berkembang menjadi pribadi yang kritis, penuh hormat, dan bertanggung jawab. Budaya positif dapat dilakukan dengan cara melakukan hal-hal yang bersifat positif, berpikiran positif, berhati positif dan bersikap positif. Mengembangkan budaya positif di sekolah haruslah dilakukan dengan penuh kesungguhan dengan hal yang terlihat sederhana namun terkadang sulit dilakukan dan ini harus terus dilakukan secara terus menerus dan guru sebagai contoh. Budaya Positif sangat perlu diterapkan di sekolah ,untuk menumbuhkan budaya positif yang mengarah pada siswa, terlebih dulu membangun budaya positif untuk diri sendiri. Kemauan untuk mengubah kebiasaan yang kurang baik pada diri pendidik dan membiasakan hal-hal yang baik tentunya menjadikan diri kita sebagai iklan berjalan penebar kebaikan di lingkungan sekolah. Hal ini akan memudahkan kita nantinya untuk mendapatkan dukungan rekan sejawat ketika akan melakukan perubahan di lingkungan sekolah, termasuk menumbuhkan dan membiasakan budaya positif di lingkungan sekolah. Fenomena krisis karakter pada anak yang muncul belakangan ini melalui media semakin mengkhawatirkan. Diperlukan perubahan agar anak memiliki karakter yang positif. Sehingga budaya positif perlu tumbuhkan sejak dini agar anak-anak tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang berakhlak dan berkualitas mulai dari lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Perubahan dasar yang dimaksud adalah budaya sekolah yang terbentuk dari kebiasaan warga sekolah. Perubahan itu sendiri perlu diprakarsai oleh seseorang atau sekelompok orang. Dalam hal ini, sepatutnya guru menjadi pemimpin perubahan itu sendiri. Sekolah menjadi salah satu lembaga atau tempat terdekat anak-anak, Sekolah sebagai institusi pembentukkan karakter pada anak menjadi peluang bagi pendidik untuk membangun budaya positif di sekolah. Sesuai tujuan pendidikan Ki Hadjar Dewantara 7


bahwa”Menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggitingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat”. Dalam proses menuntun, anak diberi kesempatan seluasluasnya untuk mengembangkan potensi, bakat dan minatnya sebagai individu yang unik, akan tetapi guru berperan pada posisi kontrol manajer harus memberi teladan, tuntunan dan arahan agar murid menjadi terarah. Adapun salah satu cara menumbuhkan budaya positif di sekolah adalah dengan membuat kesepakatan kelas yang berpihak pada murid, membangun komunikasi yang akrab dan intens dengan para siswa dan orang tua murid, melibatkan murid dalam menemukan masalah dan mencari solusinya secara bersama-sama dan mengembangkan visi dan misi bersama yang bermuatan budaya positif yang ingin dicapai sekolah. Kesepakatan kelas yang telah dibuat bersama harus dilaksanakan oleh guru dan murid, bagi yang melanggar maka akan ada konsekuensi yang sudah disepakati tentunya tidak dengan hukuman dengan tujuan untuk menumbuhkan disiplin positif. Jadi dengan adanya kesepakatan kelas maka murid akan selalu komitmen dengan kesepakatan yang dibuat secara bersama-sama dan dilaksanakan dengan keiklasan hati karena merupakan hasil kesepakatan bersama. Aksi nyata dilakukan untuk membuat kesepakatan kelas yang berpihak pada murid tercipta melalui diskusi. mulai dari diskusi dengan murid tentang kelas impian. menjelaskan kepada murid tentang kelas impian dan manfaat dan tujuan kesepakatan kelas. Kelas yang didalamnya saling berbagi, saling memotivasi dengan mengajak dan melibatkan berbagai pihak dan tentunya akan meningkatkan kualitas pendidikan sesuai dengan Porfil Pelajar Pancasila yaitu membentuk generasi yang beriman,bertaqwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, kreatif, mampu bernalar kritis, dan mandiri. Tentunya murid memiliki harapan-harapan dalam terbentuknya kesepakatan kelas. Setiap murid diminta untuk menuangkan ide-ide yang akan dituang dalam kesepakatan dan di diskusikan untuk mendapatkan hasil kesepakatan kelas. 8


Hasil yang dicapai dari hasil aksi nyata ini adalah tumbuhnya kesadaran dan bertanggung jawab dalam menaati kesepakatan kelas yang dibuat. Dengan ini murid dapat tumbuh rasa percaya diri dan menyadari bahwa dengan kebiasaankebiasaan baik dengan budaya positif dan disiplin positip yang berpihak pada murid maka kelas impian akan terwujud dengan saling menghargai dan memahami. Pembelajaran yang didapatkan dari pelaksanaan adalah pentingnya pelibatan murid dalam mengambil keputusan dikelas. Hal ini dapat membuat kedekatan dengan murid lebih meningkat sehingga murid lebih terbuka dalam menciptakan suasana kelas yang aman, nyaman dan kondusif. Rencana perbaikan pelaksanaan di masa mendatang adalah selalu mengelola waktu dan kondisi kelas dari awal sampai akhir pembelajaran, meningkatkan kontrol guru sebagai manager serta melakukan pendekatan kepada murid sehingga dapat memahami murid dengan baik. Menerapkan disiplin positif dan berkolaborasi, bekerja sama dengan semua pihak di sekolah sehingga semua kegiatan belajar mengajar di dalam kelas berpihak pada murid sehingga kelas impian terwujud. 9


BAB III PENUTUP A. Refleksi Pendidikan Guru Penggerak yang telah dijalani oleh penulis dirasakan sebagai program yang memberikan manfaat yang sangat luar biasa dalam upaya menumbuhkan kompetensi guru dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang pendidik untuk menjadi profesional. Melalui program Pendidikan Guru Penggerak ini guru akan dituntun sebagai pemimpin pembelajaran di kelas, dapat belajar mengenai cara merancang proses pembelajaran yang berpihak pada murid untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila, serta dapat menciptakan ekosistem pembelajaran yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan belajar para murid secara khusus di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Subah. Melalui program ini pula, guru dapat belajar tentang cara memimpin pembelajaran dalam pengembangan sekolah yang berbasis aset sesuai dengan paradigma dan visi dari guru penggerak. Serta untuk menambah pengetahuan dan pemahaman pemimpin pembelajaran tentang pengembangan sekolah yang berbasis aset serta proses pembelajaran dan peningkatan kompetensi pendidik. Terkait upaya menerapkan pengetahuan yang diperoleh selama mengikuti Program Pendidikan Guru Penggerak terutama berkenaan dengan upaya implementasi praktik baik aksi nyata banyak tantangan dan hambatan yang dihadapi namun dapat teratasi dengan komunikasi yang baik . Pelaksanaan kegiatan penyusunan perangkat pembelajaran yang berpihak pada murid tentunya sangat bermanfaat bagi guru dalam upaya untuk meningkatkan pencapaian kualitas pembelajaran yang maksimal untuk memenuhi kebutuhan belajar para murid secara menyeluruh. Maka dari itu kontribusi yang penulis lakukan dalam hal memenuhi aspek tersebut adalah berupaya melibatkan guru untuk berkolaborasi 10


bersama-sama dalam menyusun perencanaan, pelaksanaan proses pembelajaran dan merefleksikan serta mengevaluasi pembelajaran. Keterampilan seorang guru dalam hal merancang, melaksanakan, dan merefleksikan serta melakukan evaluasi merupakan faktor utama tercapainya proses pembelajaran yang berkualitas. Disamping itu, dukungan dari seluruh stakeholder pendidikan serta tersedianya sarana dan prasarana pendukung kegiatan pembelajaran juga merupakan aspek penentu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. Kesimpulan dari hasil analisa penulis terkait dengan relevansi materi berbasis masalah pada pendidikan Pendidikan Profesi Guru (PPG) dengan aktivitas yang pernah dipelajari selama mengikuti Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) adalah sebagai berikut : a. Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) dapat memberikan kontribusi yang besar dalam menyiapkan guru-guru masa depan yang profesional untuk mengatasi berbagai permasalahan pendidikan. b. Keterlibatan dan dukungan dari para pemangku kepentingan yang ada di sekolah menentukan keberhasilan tercapainya indikator proses pembelajaran yang berkualitas. c. Berdasarkan hasil analisis identifikasi masalah yang telah dilakukan penulis dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan Inkuiri Apresiatif (IA) dengan metode BAGJA merupakan langkah-langkah berkorelasi erat dengan substansi analisis materi berbasis masalah pada modul PPG untuk membekali guru dalam kemampuan problem solving, kritis dan kreatif kepada calon guru profesional. B. Tindak Lanjut Berdasarkan hasil refleksi dari hasil analisis laporan yang dibuat, bentuk rencana tindak lanjut untuk kegiatan yang akan dilakukan selanjutnya adalah: a. berkolaborasi dengan komunitas praktisi yang ada di sekolah maupun di luar sekolah untuk mengembangkan kemampuan pemanfaatan teknologi informasi dan 11


komunikasi dalam pembelajaran, serta pengembangan kemampuan literasi, numerasi dan HOTs, dimana langkah-langkahnya mengacu pada pendekatan Inkuiri Apresiatif (IA) melalui metode BAGJA (Buat Pertanyaan, Ambil Pelajaran, Gali Mimpi, Jabarkan Rencana dan Atur Eksekusi). b. Meningkatkan peran sebagai guru penggerak, Menjadi pengajar praktik bagi rekan guru lain terkait perkembangan pembelajaran di sekolah serta berkonsultasi dengan Kepala Sekolah dalam merancang program sekolah yang berpihak pada murid yang sesuai deng visi dan misi sekolah dalam mewujudkan profil pelajar pancasila. 12


DAFTAR PUSTAKA - Kemendikbud. 2020. Modul 1.2. Nilai-Nilai dan Peran Guru Penggerak. Jakarta Kemendikbud. 2020. - Sekretariat, G. T. K. (2019). Mengenal Konsep Merdeka Belajar dan Guru Penggerak. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Diakses dari https://gtk. kemdikbud. go. id/readnews/mengenalkonsepmerdeka-belajar-dan-guru-penggerak. - https://sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/programsekolahpengg erak/unduhan/. Diakses pada 11 Agustus 2021 Kemendikbud. 2020. Modul 1.2. - Undang-Udang Sistem Pendidikan Nasional Nomor. 20 Tahun 2003 - https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2020/07/kemendikbudluncurkanmerdeka-belajar-episode-5-guru-penggerak - https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2021/09/indonesia-resmi-milikigurupenggerak-kini-pemimpin-pembelajaran-semakin-merdeka - https://appnesia.lambeturah.id - https://www.kompasiana.com 13


LAMPIRAN 1.1 LINK TUGAS MODUL 1 PRADIGMA DAN VISI GURU PENGGERAK - Link aksi nyata Modul 1.1 Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara https://www.canva.com/design/DAFRRpAOu5o/PeeVyPGzB4RNHlnXS6Yx1Q /view?utm_content=DAFRRpAOu5o&utm_campaign=share_your_design&ut m_medium=link&utm_source=shareyourdesignpanel - Link Refleksi Modul 1.1 Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara https://youtu.be/ID5KJWQzFrE?si=JMOLxXf5uWcUCNlh - Link Demonstrasi Kontektual Modul 1.2 Nilai – Nilai dan Peran Guru Penggerak https://youtu.be/d9uJwckyIhM - Link Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru Penggerak https://youtu.be/d9uJwckyIhM - Link Koneksi Antar Materi Modul 1.4 Budaya Positif https://youtu.be/fuhWm2uEdvY 14 LAMPIRAN


1.2 DOKUMENTASI PRAKTIK BAIK Dokumentasi lokakarya 6 bersama Perwakilan BGP Kalbar, Kadisdikbud Kab. Sambas, Kabid GTK Disdikbud Kab. Sambas, PJ PGP Disdikbud Kab. Sambas, PP A7, dan CGP A7 Kab. Sambas Dokumentasi bersama rkan kelompok PP 15 Dokumentasi presentasi materi pada kegiatan lokakarya


16 Dokumentasi pemamfaatan lingkungan sekolah sebagai media pembelajaran


Dokumentasi kegiatan pembelajaran berdiferensiasi dan KSE 17 Dokumentasi penggunaan IT sebagai media pembelajaran


Dokumentasi pembiasaan budaya tertib sebelum memasuki ruang kelas 18 Dokumentasi kegiatan membimbing siswa dalam kegiatan kelompok


Dokumentasi pemberian reward kepada peserta didik yang berprestasi 19 Dokumentasi mendapatkan kue dan ucapan selamat HGN dari siswa


Dokumentasi memberikan sambutan sebagai Ketua Panitia pelepasan siswa kelas IX 20


Click to View FlipBook Version