2
Halaman
61 - 72
Kelas
6
Subtema 2
Pemimpin
Idolaku
Subtema 2: Pemimpin idolaku Designed by: Muhamad Imam Muhri
2
ANGKUMAN SubTema 2
MATERI
Pemimpin
Idolaku
TEMA 7
KEPEMIMPINAN
Subtema 2: Pemimpin idolaku 2
Pembelajaran 2: T7 ST2
SBDP KD 3.3 P2
Tari Kreasi Berpasangan
Muatan
SBdP
KD 3.3 dan 4.3
• Tari kreasi berpasangan adalah tari yang dibawakan oleh dua orang
penari atau secara berpasangan.
• Tari berpasangan dapat dilakukan oleh pasangan penari putri dan putri,
pasangan penari putra dan putra, atau pasangan penari putra dan putri.
Unsur utama dalam seni tari
Suatu gerakan tidak bisa dikatakan sebagai tarian bila tidak memenuhi tiga
unsur. Jika salah satu saja dari unsur tersebut tidak ada, maka gerakan
tersebut tidak bisa dikatakan sebuah tari. Apa sajakah unsur tersebut?
• Wiraga (Raga) : Sebuah tarian harus menampakkan gerakan badan,
baik dengan posisi duduk ataupun berdiri.
• Wirama (Irama) : Sebuah seni tari harus memiliki unsur irama yang
menyatukan gerakan badan dengan musik pengiringnya, baik dari segi
tempo maupun iramanya.
• Wirasa (rasa) : Sebuah seni tari harus mampu untuk menyampaikan
sebuah perasaan yang ada di dalam jiwa, melalui sebuah tarian dan
gerakan juga ekspresi penarinya.
Tari Driasmara,
jawa tengah
Subtema 2: Pemimpin idolaku 3
1. Tari Piring
Tari Piring merupakan tarian yang berasal dari daerah Minangkabau, Sumatra Barat.
Pada zaman dahulu, tari Piring dipentas kan pada saat panen sebagai ungkapan rasa
gembira dan syukur. Sesuai perkembangan zaman, saat ini tari Piring dipentaskan
pada acara-acara penting, seperti acara pernikahan. Tari Piring dibawakan dalam
bentuk tari berpasangan putra dan putri yang terdapat dalam sebuah kelompok
pementasan.
2. Tari Serampang Dua Belas
Tari Serampang Dua Belas merupakan tari yang terkenal di daerah Melayu, seperti
daerah Sumatra Utara (Melayu Deli), Sumatra Barat (ranah Minang), dan Riau
(Pekanbaru). Tari Serampang Dua Belas merupakan tari pergaulan yang ditarikan
secara berpasangan sejenis atau putra dengan putri. Tari Serampang Dua Belas
diciptakan oleh Sauti pada tahun 1940-an. Tari Serampang Dua Belas terdiri atas 12
pola gerak, pola edar, dan tata urutan yang didasari oleh gerakan yang ada dalam tari
Melayu, seperti Tari Mak Inang, Tari Ronggeng Melayu, dan Tari Zapin.
3. Tari Payung
Tari Payung merupakan tari pergaulan daerah Minangkabau yang dibawakan secara
berpasangan. Tarian ini dibawakan oleh sepasang muda-mudi dan menggunakan
perlengkapan payung. Payung lebih banyak digunakan oleh penari laki-laki,
sedangkan penari wanita mengekspresikan gerakannya dengan permainan selendang.
Busana penari pria berupa satu setel baju kecak musang, kain saping, dan tandak
(songkok). Busana penari wanita meliputi satu stel kebaya labuh, kain songket, ikat
pinggang, dan selendang.
Tari piring Tari Serampang dua belas Tari Payung
Subtema 2: Pemimpin idolaku 4
4. Tari Legong
Tari Legong dimainkan oleh dua orang penari perempuan. Oleh karena merupakan
tarian ritual persembahan, Legong dahulunya hanya boleh ditarikan oleh gadis yang
belum pernah menstruasi. Namun, seiring pergeseran fungsinya sekarang sebagai
media hiburan, aturan tersebut sudah ditinggalkan. Penari Legong selalu membawa
kipas sebagai alat bantu.
5. Tari Janger
Tari Janger merupakan tari tradisional asal Bali dan dipentaskan oleh 10 orang yang
terdiri atas pasangan mudamudi. Lima penari pria disebut Kecak dan lima penari
wanita disebut Janger. Para penari menari sambal menyanyikan lagu Janger secara
bersahut-sahutan. Tarian ini mengangkat kisah atau drama tentang Arjuna Wiwaha,
Sunda Upasada, dan lain sebagainya. Meski tidak sepopuler Tari Kecak atau Tari
Pendet, tarian ini sebetulnya memiliki makna yang mendalam.
6. Tari Ketuk Tilu
Tari Ketuk Tilu merupakan salah satu tari tradisional Jawa Barat. Tari Ketuk Tilu
menjadi cikal bakal lahirnya tari Jaipong Karawang. Tarian ini dipentaskan oleh
penari-penari wanita dengan gerakan dinamis dan saling mengisi. Gerakan yang
dilakukan penari Ketuk Tilu di antaranya goyang pinggul, pencok muncid, giteuk, dan
geol. Nama ketuk tilu berasal dari bunyi tabuhan 3 buah bonang yang menjadi musik
pengiringnya. Kendati cukup terkenal di masa silam, saat ini kepopuleran Tari Ketuk
Tilu justru kalah jika dibandingkan Tari Jaipong.
Tari Legong Tari Janger Tari ketuk tilu
5
Subtema 2: Pemimpin idolaku
7. Tari Bambangan-Cakil
Bambangan-Cakil merupakan tarian klasik yang terdapat di Jawa Tengah. Tari
Bambangan-Cakil menceritakan adegan perang seorang ksatria melawan raksasa.
Ksatria tersebut bernama Janaka yang bersifat halus dan lemah lembut sebagai
lambang kebaikan. Sebaliknya, raksasa bernama Cakil menggambarkan tokoh
berkarakter kasar, sombong, dan beringas yang melambangkan kejahatan. Makna
yang terkandung dalam tarian Bambangan-Cakil ialah bahwa segala bentuk
kejahatan dan keangkaramurkaan pasti akan kalah dengan kebaikan.
8. Tari Zapin
Tari Zapin adalah sebuah tari tradisional yang berasal dari Riau. Tari ini sarat
dengan nuansa keislaman hasil dari proses akulturasi budaya melayu dan budaya
Islam di masa silam.
9. Tari Gandrung
Tari Gandrung adalah salah satu jenis tari tradisional khas yang berasal dari
Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Dalam pementasannya tarian ini didukung
berbagai unsur, yaitu penari, pemusik, alat musik, nyanyian, dan gerak tari. Tari
Gandrung dilakukan dalam bentuk berpasangan antara perempuan dan laki-laki.
Penari perempuan sebagai penari gandrung dan penari laki-laki dikenal sebagai
“paja”. Musik pengiring tari Gandrung antara lain kempul atau gong, klunting, biola,
kendang, dan kethuk. Tari Gandrung dipentaskan sebagai perwujudan rasa syukur
masyarakat setiap kali setelah panen. Pementasan tari Gandrung diselenggarakan
sebagai bentuk kegembiraan dan hiburan. Tari Gandrung ini akhirnya menjadi ciri
khas seni tari Banyuwangi, sehingga menjadi maskot kota Kabupaten Banyuwangi.
10. Tari Golek Menak
Tari Golek Menak adalah tari klasik yang lahir dari keraton Yogyakarta. Tarian Golek
Menak diciptakan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan pertama kali
dipentaskan pada sekitar tahun 1941. Tarian ini juga dikenal dengan sebutan tari
Beksa Golek Menak atau Beksan Menak. Ide gagasan penciptaan tari Golek
Menak berasal dari pertunjukan wayang golek.
Tari Bambang cakil Tari Zapin Tari Gandrung Tari Golek Menak
6
Subtema 2: Pemimpin idolaku
Subtema 2: Pemimpin idolaku 7
Pembelajaran 2: P2 T7 ST2
IPA KD 3.2 Muatan
IPA
Menjaga Kebersihan Diri pada Masa Pubertas
KD 3.2 dan 4.2
1. Mandi dan menggosok gigi secara teratur.
2. Mencuci muka secara teratur untuk mencegah atau mengurangi
jerawat.
3. Memakai pakaian yang bersih, milik pribadi, dan menggunakan
pakaian dalam dengan bahan menyerap keringat.
4. Mengganti pakaian dengan pakaian yang bersih setelah selesai
berolahraga.
Subtema 2: Pemimpin idolaku 8
Menghadapi Masa Pubertas
Pada masa pubertas, banyak perubahan yang terjadi pada diri kamu yang
tidak kamu duga. Pada masa pubertas akan terjadi ketidakstabilan emosi.
Beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menghadapi masa pubertas adalah
sebagai berikut:
1. Bersikap tenang dan percaya diri
2. Bersikap jujur dan terbuka kepada orang tua
3. Selalu menjaga kebersihan tubuh
Pada masa pubertas, remaja akan cenderung lebih aktif. Banyak perubahan-
perubahan yang terjadi misalnya; tumbuh jerawat dan jumlah keringat yang
banyak. Hal ini akan menjadi sarang penyakit jika tidak disertai upaya
menjaga kebersihan diri. Oleh karena itu, kita harus bisa merawat diri agar
terhindar dari berbagai macam penyakit. Berikut beberapa cara untuk
menjaga Kesehatan tubuh pada mas pubertas:
1. Melakukan pola hidup sehat, misalnya istirahat cukup, makan makanan
bergizi, olahraga, dll
2. Mandi secara teratur minimal 2 kali sehari
3. Cuci muka teratur untuk mencegah / mengurangi jerawat
4. Memakai pakaian yang bersih dan menyerap keringat
Subtema 2: Pemimpin idolaku 9
Subtema 2: Pemimpin idolaku 10
Cara menjaga kesehatan alat reproduksi
Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan remaja untuk menjaga
kesehatan alat reproduksinya.
- Memakai handuk yang lembut, kering, bersih, dan tidak berbau atau
lembab
- Memakai celana dalam dengan bahan yang mudah menyerap keringat
- Mengganti pakaian dalam minimal 2 kali dalam sehari
- Bagi perempuan, sesudah buang air kecil, membersihkan alat kelamin
sebaiknya dilakukan dari arah depan menuju belakang agar kuman yang
terdapat pada anus tidak masuk ke dalam vagina
- Bagi laki-laki, dianjurkan untuk dikhitan atau disunat guna mencegah
terjadinya penularan penyakit menular seksual serta menurunkan risiko
kanker penis.
Untuk perempuan yang mulai memasuki masa menstruasi juga harus
memperhatikan kebersihan alat reproduksi saat menstruasi.
Cara menjaga kebersihan reproduksi saat menstruasi dapat dilakukan
dengan:
- Pilihlah pembalut yang bebas dari berbagai jenis bahan berbahaya dan
nyaman saat dipakai
- Ganti pembalut secara berkala, antara 3 hingga 5 kali dalam sehari
- Bersihkan vagina terlebih dulu sebelum mengganti pembalut.
Membersihkan vagina sebainya dilakukan dengan air mengalir dan
sebaiknya hindari penggunaan sabun
- Cuci tangan sampai bersih usai membuang pembalut serta sebelum
mengganti pembalut
- Rutin mengganti celana dalam untuk menghindari resiko tidak nyaman
di sekitar vagina. Pastikan memakai celana dalam yang terbuat dari
bahan yang menyerap keringat
Subtema 2: Pemimpin idolaku 11
Terima kasih
Rangkuman Materi ini bersumber dari;
• BG bse Tematik Kelas 6 Tema 7
• BS bse Tematik Kelas 6 Tema 7
• PPT Bupena Kelas 6
• LKS
• Dan hasil googling di internet
*) Disclaimer: modol ini hanya ditujukan kepada pesertadidik dan orang
tua untuk memandu proses belajar anak dirumah.
Soal di atas sebagian besar berupa pertanyaan terbuka. Artinya, ada beberapa jawaban alternatif lainnya yang
tidak terpaku seperti di atas.
Subtema 2: Pemimpin idolaku 12