The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

bahan ajar e-book kreatif menulis cerpen

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Hanandriyani Sasongko, 2023-04-18 01:53:34

bahan ajar e-book kreatif menulis cerpen

bahan ajar e-book kreatif menulis cerpen

KELAS XI SMA kreatif menulis cerpen bahan ajar teks cerpen BAHASA INDONESIA


Segala Puji dan Syukur kami panjatkan selalu kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat, Taufiq, dan Hidayah yang sudah diberikan sehingga penulis bisa menyelesaikan bahan ajar dengan tepat waktu. Tujuan dari penulisan e-book ini tidak lain adalah untuk membantu para peserta didik dalam mempelajari dan memahami teks cerpen sihingga peserta didik dapat membuat teks cerpen dengan baik dan benar. Buku ini juga akan memberikan informasi secara lengkap mengenai pengertian, nilai-nilai, unsur, kaidah contoh teks cerpen dan lamgkah pembuatan cerpen dwngan menggunakan teknik copy the master. Penulis sadar bahwa penulisan e-book ini bukan merupakan buah hasil kerja keras penulis sendiri. Ada banyak pihak yang sudah berjasa dalam membantu penulis di dalam menyelesaikan e-book ini, seperti pengambilan data, pemilihan contoh, dan lain-lain. Maka dari itu, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu memberikan wawasan dan bimbingan kepada penulis sebelum maupun ketika menulis e-book ini. Penulis juga sadar bahwa e-book yang penlis buat masih tidak belum bisa dikatakan sempurna. Maka dari itu, penulis meminta dukungan dan masukan dari para pembaca, agar kedepannya penulis bisa lebih baik lagi di dalam menulis sebuah e-book. Malang, Penulis KATA PENGANTAR


DAFTAR ISI PENDAHULUAN.............................................................................................1 Deskripsi singkat................................................................................................1 Petunjuk pembelajaran.....................................................................................1 INTI ......................................................................................................................2 Kompetensi dasar dan indikator......................................................................2 TUJUAN PEMBELAJARAN ...................................................................................3 MARI MENGENAL CERPEN.................................................................................4 A.Pengertian cerpen...........................................................................................4 B. Ciri-ciri cerpen ................................................................................................5 MENGIDENTIFIKASI NILAI-NILAI KEHIDUPAN DALAM TEKS CERPEN.........................................................................................6 A. Nilai-nilai cerita pendek.................................................................................6 B. Mengidentifikasi nilai-nilai............................................................................8 C. Menentukan nilai-nilai kehidupan dalam cerpen......................................10 MENDEMONSTRASIKAN NILAI-NILAI KEHIDUPAN DALAM TEKS CERPEN ........................................................................................16 UNSUR-UNSUR PEMBANGUN CERPEN ...........................................................17 A. Menganalisis unsur pembangun cerita pendek.........................................17 MARI MEMBUAT CERPEN ..................................................................................25 A. Teknik menulis cerpen menggunaka copy the master..............................24 B. Cara menyusun dialog...................................................................................24 UJI KOMPETENSI .................................................................................................27 GLOSARIUM ...................................................................................................28


mampu menemuan unsur yang ada di dalam teks cerpen mampu menemukan nilai-nilai dalam teks cerpen Kre atif M e n ul si C erp e n Mengidentifikasi nilai-nilai cerpen Meganaliisis unsurunsur cerpen Mendemonstrasi kan nilai-nilai cerpen Peta Konsep mampu menentukan niali-nilai yang terdapat pada cerpen mampu mengemukakan nilainilai pada teks cerpen mampu menentukan struktur dan kaidah dalam teks cerpen mampu menemukan nilai-nilai dalam teks cerpen mampu menelaah teks cerpen berdasarkan struktur dan kaidah teks cerpen sesuai dengan pengalamn menyusun teks cerpen berdasarkan struktur dan kaidah kebahasaan teks cerpen Mengkontruksikan teks cerpen


Pastikan kalian memahami kompetensi yang akan dicapai. Mulailah dengan membaca materi dengan seksama. Cobalah mengerjakan soal latiha dan uji kompetensi pada link atau barcode yang tersedia di halaman terakhir. Hitunglah skor yang kalian capai. Jika skor masih dibawah 75 maka cobalah baca kembali materi yang sudah ada. Pendahuluan Deskripsi Singkat Selamat untuk kalian sudah belajar Bahasa Indonesia dengan baik, kita sudah memasuki tahap baru tentang dunia kesusastraan yaitu dunia kepenulisan, dalam e-book ini dibahas mengenai kepenulisan cerpen. Semua orang pasti sudah tahu cerpen bukan. Mempelajari sastra sangat mengasikan. Sudahkah kalian siap beajar? Kesiapan utama kalian adalah kalian dalam keadaan sehat sehingga dapat mempelajari e-book ini dengan baik. Pada e-book ini, kalian akan mempelajari materi dan cara menulis cerpen dengan langkah yang tepat. Cerpen merupakan salah satu karya sastra yang berupa cerita pendek yang umumnya berisi tentang cerita fiksi atau fantasi.. Tidak mengherankan apabila cerpen dapa dibaca dalam sekali duduk. Cerpen merupakan cerita fiksi atau cerita pendek yang tidak benar-benar terjadi tetapi bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, dimana cerpen inj relatif singkat. Cerita pendek memiliki unsur pembangun yang meliputi unsur intrinsik dan ekstrinsi. Cerpen juga bisa diangkat dari pengalamana ataupun cerita imajinasi dari penulis. Dalam menulis suatu cerita pasti terdapat langkah-langkah agar menjadi cerita yang menarik bagi pembaca. Dalam e-book ini diharapkan kalian dapat megembangkan kreatifitas menulis dan dapat menghasilkan suatu karangan sendiri berupa karya sastra cerpen. Petunjuk Belajar Supaya belajar kalian dapat bermakna maka yang perlu kalian lakukan adalah: 1. 2. 3. 4. 5. bahan ajar | kreatif menulis cerpen 1


KOMPENTESI DASAR INDIKATOR 3.8 Mengidentifikasi nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam kumpulan cerita pendek yang dibaca. 3.8.1 Memahami informasi tentang nilai-nilai kehidupan dalam teks cerita pendek. 3.8.2 Menemukan nilai-nilai kehidupan dalam cerita pendek. 4.8 Mendemonstrasikan salah satu nilai kehidupan yang dipelajari dalam cerita pendek. 4.8.1 Menentukan nilai kehidupan dalam teks cerita pendek. 4.8.2 Mendemonstrasikan nilai kehidupan dalam teks kehidupan. 3.9 Menganalisis unsur-unsur pembangun cerita pendek dalam buku kumpulan cerita pendek. 3.9.1 Menentukan unsur-unsur pembangun cerita pendek kumpulan cerita pendek. 3.9.2 Menelaah teks cerita pendek berdasarkan struktur dan kaidah. 4.9 Mengkonstruksi sebuah cerita pendek dengan memerhatikan unsurunsur pembangun cerpen. 4.9.1 Menentukan topik tentang kehidupan dalam cerita unsur pembangun cerpen. 4.9.2 Menulis cerita pendek dengan memperhatikan unsur-unsur pembangun. INTI Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapain bahan ajar | kreatif menulis cerpen 2


Setelah kalian mengetahui contoh teks cerpen kalian dapat menentukan unsur-unsur dan kaidah kebahasaan teks cerpen yang dibaca secara tepat. Setelah mengamati teks cerpen, peserta didik mampu menunjukan bukti yang mendukung unsur dan kaidah kebahasaan dalam teks cerpen yang dibaca secara tepat. Setelah memahamai materi peserta didik mampu merancang pengalaman dan gagasan sesuai dengan unsur, strutur, dan kaidah kebahasaan cerpen. Setelah merancang cerpen yang sesaui dengan pengalaman dan gagasan, peserta didik mampu memproduksi karya sastra berupa cerpen. Tujuan Pembelajaran 1. 2. 3. 4. bahan ajar | kreatif menulis cerpen 3 selamat belajar!


A. Pengertian Cerpen Menulis salah satu kegiatan yang banyak digemari semua kalangan. Ada pepatah yang mengatakan bahwa “pensil yang pendek lebih berguna dari pada memori yang panjang”. Pensil yang pendek masih bisa digunakan dalam menulis sedangkan memori yang panjang hanya bisa disimpan saja. Maka segala sesuatu yang tersimpan dalam ingatan kita tidak banyak berguna jika hanya tersimpan dan hanya diri kita yang mengetahuinya, hal tersebut akan terasa ketika apa yang kita tulis dapat dirasahkan dan dibaca oleh orang lain. Tentunya tulisan tersebut diungkapkan dengan cara tertentu. Tulisan yang kita ungkapkan akan menjadi berharga dan menjadi sumber tauladan dan inspiratif bagi pembaca. Tahukah kamu manfaat menulis? Sebelum melakukan kegiata menulis pastinya kalian harus memiliki wawasan yang laus, wawasan tersebut dapat kalian peroleh dari kegiatan membaca, dengan kegiatan membaca kalian dapat mengeahui kosa kata baru dan juga pengetahuan baru. Banyak sekali manfaat dari kegiatan menulis salah satunya yaitu memperkuat daya ingat dan melatih kekreativitasan kita, disamping itu menulis dapat menghasilkan uang dan bisa menjadi suatu profesi yang menjajikan. Mari Mengenal Cerpen (Gambar buku novel dan cerpen) bahan ajar | kreatif menulis cerpen 4


Cerita yang tidak lebih dari 10.000 kata. Penulisan lebih singkat dibandingkan novel. Menceritakan intinya saja, tidak menceritakan semua tokohnya. Tokoh yang diceritakan mempunyai konflik hingga penyelasaian. Pilihan kata yang sederhana. Menggunakan alur cerita tunggal. Menceritakan satu kejadian. Memberikan pesan dan kesan yang mendalam. Siapakah yang tidak kenal dengan sastrawan Andre Hirata? Penulis Laskar Pelangi tersebut sukses mencuri perhatian pembaca sehingga karya yang dibuatnya menjadi terkenal sampai sekarang. Sama halnya dengan karya dari A.A Navis penulis Robohnya Surau Kami merupakan penulis legendaris yang karyanya masih digemari oleh pembaca sampai saat ini. Lalu apakah yang menjadi perbedaan dari kedua karya tersebut? Laskar pelangi yang ditulis oleh Andre Hirata merupakan karya sastra yang berbentuk novel, sedangkan karya A.A Navis merupakan karya sastra yang berbentuk cerpen. Lalu apa yang membedakan dari dua karya tersebut dengan karya tulisan yang lain? Sebelum lanjut pada materi teks cerpen hendaknya kalian mengetahui perbedaan antara karya sastra berbentuk fiksi dan nonfiksi. Karya satra fiksi merupakan karya satra yang yang berbentuk objektif dan bersifat imajinatif, sehingga isi dari jenis buku ini banyak cerita yang menghibur dan membangkitkan emosi. Sedangkan nonfiksi merupakan tulisan yang ditulis berdasarkan kenyataan atau fakta dan bersifat universal. Nah dari sini kalian sudah mengetahui perbedaan karya sastra fiksi dan nonfiksi, seanjutnya kita akan membahas tentang teks cerita pendek. B. Ciri-ciri Cerpen 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. bahan ajar | kreatif menulis cerpen 5


A. Nilai-nilai Cerita Pendek Cerita pendek atau dengan singkatan cerpen merupakan cerita yang cenderung padat dan lansung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi lain yang lebih panjang, seperti novel dan roman. Dalam sebuah karya sastra tentunya tidak terlepas dari nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Nilai cerita pendek dapat di ambil dalam kehidupan sehari-hari, nilai-nilai tersebut dapat dipetik sebagai perenungan pembelajaran oleh pembaca yang berupa norma dari sebuah cerpen. Karangan yang ada dalam budaya atau kultur manusia, berdasarkan arah tujuan dan fungsi nilai bagi kehidupan manusia dapat digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu (1) nilai hidup ketuhana manusia, (2) nilai sosial kehidupan manusia, (3) nilai kehidupan pribadi manusia. (Amir, dalam Sukatma 1992:15). Nilai adalah suatu yang berharga, bermutu, menunjukan kualitas, dan berguna bagi manusia. Dalam karya sastra berwujud makna di balik apa yang ditulis melalui unsur intrinsik seperti pelaku, dialog, peristiwa, setting, dan sebagainya. Menurut Suherli, dkk. Terdapat enam nilai dalam cerita pendek, yaitu: 1. Niali budaya Nilai yang diambil dari budaya yang berkembang secara turun menurun di masyarakat. Ciri khas nilai-nilai budaya dibandingkan nilai lainya adalah masyarakat takut meninggalkan atau menentang nilai-nilai tersebut karena takut sesuatu yang buruk menimpa. bahan ajar | kreatif menulis cerpen 6 Mengidentifikasi Niali-nilai Kehidupan dalam Teks Cerita Pendek


2. Nilai moral Nilai yang berhubungan dengan masalah moral. Pada dasarnya nilai moral berkaitan dengan nasihat-nasihat yang berkaitan dengan budi pekerti, perilaku, atau tata susila yang dapat diperoleh pembaca dari cerita yang dibaca atau dinikmati. 3. Nilai agama/religi Nilai yang berhubungan dengan masalah agama. Nilai religi biasanya ditandai dengan pengunaan kata dan konsep tuhan, mahluk ghaib, dosapahala, serta surga-neraka. 4. Nilai pendidikan/edukasi Nilai yang berhubungan dengan proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang/ kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan. 5. Nilai estetika Nilai yang berhubungan dengan keindahan dan seni. 6. Nilai sosial Nilai yang berhubungan dengan kehidupan di dalam masyarakat. Biasanya berupa nasihat-nasihat yang berkaitan dengan kemasyarakatan. Nilai sosial dikaitkan dengan kepatuhan dan kepantasan bila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mempelajari cerita pendek kalian akan mengetahui tentang budaya, moral, agama, pendidikan, sosial dan nilai-nilai kehidupan yang lain. bahan ajar | kreatif menulis cerpen 7 Kata kunci Dalam menulis cerpen, ide merupakan masalah yang bersumber dari peristiwa ataupun benda


B. Mengidentifikasi Nilai-nilai Kehidupan dalam Cerpen Unsur memahami nilai-nilai dalam cerpen, kita sebaiknya mencoba mengawalinya dengan beberapa pertanyaan. dengan demikian kita dapat mengidentifikasi nilai-nilai kehidupan dalam cerpen secara mandiri. Bacalah cerpen berikut! . bahan ajar | kreatif menulis cerpen 8 Curiga (Humam S. Chudori ) Saya baru tiba, tatkala lelaki yang tinggal satu RT itu datang ke rumah. Dengan gaya jagoan, lelaki itu marah-marah. "Jangan sok ya Pak? Apa mentang- mentang bapak seorang dosen? Istri bapak seorang wanita karier. Kalau istri saya cuma seorang ibu rumah tangga dan saya sendiri terpaksa menjadi seorang satpam," demikian mulutnya nyerocos, tak karuan. Tak jelas juntrungan-nya. Saya diam. Ini ada masalah apa? Saya membatin. Kenapa tiba-tiba Suhono bicara status pekerjaan. "Jangan suka nyindir keluarga satpam, Pak," lanjutnya. "Apa maksud Pak Suhono," kata saya. "Lagi pula siapa yang menyindir?" "Tadi istri bapak mengatakan, 'biar jadi satpam segala'. Apa sih maunya?" Saya diam. Pasti telah terjadi miss comunication, pikir saya. Tapi, saya berusaha untuk tidak meladeninya. Percuma, pikir saya. Lelaki yang tinggal satu RT dengan kami itu memang bawaannya selalu curiga. Mungkin karena profesinya sebagai satpam. Benar. Sikap dan watak seseorang, diakui atau tidak, seringkali akan sangat dipengaruhi profesi yang digelutinya. Nah, karena menjadi seorang satpam (pekerjaannya menuntut agar selalu waspada, apalagi sejak bom meledak di mana-mana. Tuntutan kewaspadaan ini acapkali diterjemahkan mereka sebagai harus bersikap curiga kepada siapa pun), tak heran jika pembawaan Suhono selalu curiga. Bahkan terhadap tetangga sendiri. Segala sesuatu ditafsirkan secara picik. Pola pikir lelaki berhidung sempok itu selalu negative thinking. "Kalau memang istri saya salah, maafkan dia. Nanti biar saya kasih tahu." "Mestinya bapak harus bisa mengajar istri." Saya diam. Saya berusaha mencari kalimat yang tepat untuk disampaikan kepada orang yang satu ini. "Terima kasih atas peringatannya, Pak," kata saya setelah menemukan kalimat yang pas untuk disampaikan kepadanya. "Orang hidup bertetangga memang perlu saling mengingatkan."


Ya, kadang-kadang apa yang kita anggap tidak mengganggu orang lain namun kenyataannya, tanpa kita sadari yang kita lakukan mengganggu orang lain. Ya, misalnya saja kita menyetel radio keras-keras. Benar. Radio itu milik sendiri. Disetel di rumah sendiri. Tapi, kalau suara radio itu terlalu keras bisa mengganggu tetangga." "Kalau itu lain, Pak," Suhono memotong kalimat saya. Seketika itu pula wajahnya berubah. Merah. Entah karena malu atau bertambah tersinggung. "Lain bagaimana? Apa kalau ada tetangga sedang sakit gigi, kita tahu? Kalau kita menyetel lagu keras-keras tidak mengganggu tetangga kita yang sedang sakit? Karena itu, kalau kita bilang menyetel lagu keras-keras. " "Assalamualaikum," sebuah uluk salam menghentikan kalimat yang belum usai saya lontarkan. Karena saya buru-buru menjawab salam yang diucapkan Pak RT yang baru datang itu. Ketika Pak RT masuk, suami Wulan itu langsung pulang. Entah kenapa. Yang pasti, seperti kata orang-orang, Suhono sebetulnya kurang pede. Untuk menutupi kekurangannya itu, ia selalu bicara dengan suara keras. Terkadang bernada kasar. Namun, jika ada yang meladeninya, lelaki itu tak dapat berbuat apa-apa. Hanya saja, memang, jarang sekali orang mau melayaninya. Ia juga kurang bergaul dengan tetangga sekitar. Jika ada pertemuan warga, misalnya, pun ia tidak mau datang. niai-nilai kehiduan pada cerpen bukti kutipan aktualisasi dalam kehidupan bahan ajar | kreatif menulis cerpen 9 identifikasilah nilai-nilai kehidpan yang ada dalam cerpen tersebut! bagaimana aktualisasi nilai-nilai cerpen tersebut dalam kehidupan! C. Latihan Soal Setelah membaca cerita pendek berjudul curiga karya Humam S. Chudori kemudian jawablah pertanyaaan berikut! 1. 2.


bahan ajar | kreatif menulis cerpen 10 C. Menentukan Nilai-nilai Kehidupan dalam Cerpen Cerpen merupakan karya sastra yang terus menerus dibaca dan diproduksi karena manfaatnya besar bagi kehidupan. Manfaat yang langsung kita dapa kita rasakan adalah bahwa cerpen memberikan hiburan atau rasa senang. Kita memperoleh kenikmatan batin dengan membaca cerpen, dengan membacanya seolah-olah kita menjalani kehidupan bersama tokoh-tokoh dalam cerita tersebut. Ketika tokoh utamanya mengalami kesenangan, kitapun turut senang dan juga sebaliknya. Kebermaknaan suatu cerita lebih umum dinyatakan dalam amanat, moral atau pesan yang hendak disampaikan pengarang kepada pembaca melalui karyanya itu. Amanat tersirat di balik kata-kata yang di susun, dan juga di balik tema yang uangkapkan. Oleh karena itu, amanat selalu berhubungan dengan tema cerita itu. Dengan demikian nilai-nilai kehidupan yang ikut membangun karya sastra sangat berkaitan dengan nilai-nilai yang ada dalam kehidupan nyata. Bacalahteks ceerpen berikut ini! Tikus dan Manusia Oleh: Jakob Sumardjo Entah bagaimana caranya tikus itu memasuki rumah kami tetap sebuah misteri. Tikus berpikir secara tikus dan manusia berpikir secara manusia, hanya manusia-tikus yang mampu membongkar misteri ini. Semua lubang di seluruh rumah kami tutup rapat (sepanjang yang kami temukan), namun tikus itu tetap masuk rumah. Rumah kami dikelilingi kebun kosong yang luas milik tetangga. Kami menduga tikus itu adalah tikus kebun. Tubuhnya cukup besar dan bulunya hitam legam. Pertama kali kami menyadari kehadiran penghuni rumah yang tak diundang, dan tak kami ingini itu, ketika saya tengah menonton film. Tiba-tiba kaki saya diterjang benda dingin yang meluncur ke arah televisi, dan saya lihat tikus hitam besar itu berlari kencang bersembunyi di balik rak buku. Jantung saya nyaris copot, darah naik ke kepala akibat terkejut, dan otomatis kedua kaki saya angkat ke atas.Baru kemudian muncul kemarahan dan dendam saya. Saya mencari semacam tongkat di dapur, dan hanya saya temukan sapu ijuk.


Sapu itu saya balik memegangnya dan menuju ke arah balik rak buku.Tangan saya amat kebelet memukul habis itu tikus. Namun, tak saya lihat wujud benda apa pun di sana. Mungkin begejil item telah masuk rak bagian bawah di mana terdapat lubang untuk memasukkan kabel-kabel pada televisi. Untuk memeriksanya, saya harus mematikan televisi dulu. Saya takut kalau tikus keparat itu menyerang saya tiba-tiba. Imigran gelap rumah itu, saya biarkan selamat dahulu. Saya tidak pernah menceritakan keberadaan tikus itu kepada istri saya yang pembenci tikus, sampai pada suatu hari istri saya yang justru memberitahukan kepada saya adanya tikus tersebut. Berita itu begitu pentingnya melebihi kegawatan masuknya teroris di kampung kami. “Pak, rumah kita kemasukan tikus lagi! Besar sekali! Item!” “Di mana Mamah lihat?” “Di dapur, lari dari rak piring menuju belakang kulkas!” Istri saya cemas luar biasa, menahan napas, sambil mengacung-acungkan pisau dapur ke arah kulkas di dapur. "Sudah satu tahun enggak ada tikus. Rumah sudah bersih. Mengapa tikus masuk rumah kita? Tetangga jauh. Dari mana tikus itu?” “Itu tikus kebun, Mah,” jawab saya santai sambil mengembalikan buku ke rak buku. “Jangan santai-santai saja Pah, cepat lihat kolong kulkas!” "Wah, situasi semakin gawat. Saya memenuhi perintah istri saya dengan menyalakan senter ke bagian kolong kulkas. Tidak ada apa pun. Tikus keparat! Ke mana dia menghilang?" Sejak itu istri saya amat ketat menjaga kebersihan. Semua piring di rak dibungkus kain, juga tempat sendok. Tudung saji diberati dengan ulekan agar tikus tidak bisa menerobos masuk untuk menggasak makanan sisa. Gelas bekas saya minum malam hari harus ditutup rapat. Tempat sampah ditutupi pengki penadah sampah sambil diberati batu. Strategi kami adalah semua tempat makanan ditutup rapat-rapat sehingga tikus tak akan bisa menerobos. Istri saya memesan dibelikan lem tikus paling andal. Selembar kertas minyak tebal dilumuri lem tikus oleh istri saya dan di tengah-tengah lumuran lem itu ditaruh ampela ayam bagian makan malam saya. Jebakan lem tikus ditaruh di kaki kulkas. Pada malam itu, ketika istri saya tengah asyik menonton sinetron, istri saya tiba-tiba berteriak memanggil saya yang sedang mengulangi membaca di kamar kerja, bahwa si tikus terperangkap. Saya segera menutup buku dan lari ke dapur menyusul istri. Benar, seekor tikus hitam sedang meronta-ronta melepaskan diri dari kertas yang berlem itu. bahan ajar | kreatif menulis cerpen 11


“Mana pukul besi?!” saya panik mencari pukul besi yang entah disimpan di mana di dapur itu. “Jangan dipukul Pah!” “Lalu bagaimana?” Saya menjawab mendongkol. “Selimuti dengan kertas koran. Bungkus rapat-rapat. Digulung supaya seluruh lem lengket ke badannya.” “Lalu diapakan?” Saya semakin dongkol. “Buang di tempat sampah!” “Aah, mana pukul besi?”Kedongkolan memuncak. “Nanti darahnya ke mana-mana! Bungkus saja rapat-rapat!” Saya mengalah. Ketika tikus itu akan saya tutupi kertas koran, matanya kuyu penuh ketakutan memandang saya. Ah, persetan! Saya menekan rasa belas kasihan saya. Tikus saya bungkus rapat-rapat, lalu saya buang di tong sampah di depan rumah, sambil tak lupa memenuhi perintah istri saya agar penutupnya diberati batu. Siang harinya sepulang dari mengajar, istri saya terbata-bata memberi tahu saya bahwa tikus itu lepas ketika Mang Maman tukang sampah mau menuangkan sampah ke gerobaknya. Cerita Mang Maman, ada tikus meloncat dari gerobak sampahnya dan lari ke kebun sebelah dengan terbungkus kertas coklat. Cerita lepasnya tikus ini beberapa hari kemudian diperkuat oleh Bi Nyai, pembantu kami, bahwa dia melihat tikus hitam yang belang-belang kulitnya. Geram juga saya, dan diamdiam saya membeli dua jebakan tikus. Ketika mau saya pasang malam harinya, istri saya keberatan. “Darahnya ke mana-mana,” katanya. “Ah, gampang, urusan saya. Kalau kena lantai, saya akan pel pakai karbol,” jawabku. Istri saya mengalah, dan rupanya merasa punya andil bersalah juga. Coba kalau tikus itu dulu kupukul kepalanya, tentu beres. Pada waktu subuh istri membangunkan saya. “Tikusnya kena, Pah!” Memang benar, seekor tikus hitam terjepit jebakan persis pada lehernya. Darah tak banyak keluar. Ketika saya amati dari dekat, ternyata bukan tikus yang kulitnya sudah belang-gundul. “Ini bukan tikus yang lepas itu, Mah!” “Masa?”Ia mendekat mengamati. “Kalau begitu ada tikus lain.” bahan ajar | kreatif menulis cerpen 12


“Mungkin ini istrinya,” celetekku. Ketika mau saya lepas dari jebakan, istri saya melarangnya. “Buang saja ke tempat sampah dengan jebakannya.” Rasa tidak aman masih menggantung di rumah kami. Tikus belang itu masih hidup. Dendam kami belum terbalas. Berhari-hari kemudian kami memasang lagi lem tikus dengan berganti-ganti umpan, seperti sate ayam, sate kambing, ikan jambal kegemaran saya, sosis, namun tak pernah berhasil menangkap si belang. Bibi mengusulkan agar dikasih umpan ayam bakar. Saya membeli sepotong ayam bakar di restoran padang yang paling ramai dikunjungi orang. Sepotong kecil paha ayam itu dipasang istri saya di tengah lumuran lem Fox, sisanya saya pakai lauk makan malam. Gagasan Bi Nyai ternyata ampuh. Seekor tikus menggeliat-geliat melepaskan diri dari karton tebal yang dilumuri lem.Tikus itu benar-benar musuh istri saya, di beberapa bagian badannya sudah tidak berbulu. Kasihan juga melihat sorot matanya yang memelas seolah minta ampun. “Mah, cepat ambil pukul besinya.” Istri saya mengambil pukul besi di dapur dan diberikan kepada saya. Ketika mau saya hantam kepalanya, istri saya melarang sambil berteriak. “Tunggu dulu! Pukul besinya dibungkus koran dulu. Kepala tikus juga dibungkus koran. Darahnya bisa enggak ke mana-mana!” Begitu jengkelnya saya kepada istri yang tidak pernah belajar bahwa tikus yang meronta-ronta itu bisa lepas lagi. “Cepat sana. Cari koran!” bentakku jengkel. "Kenapa sih marah-marah saja?” sahut istri saya dongkol juga. Saya diam saja, tetapi cukup tegang mengawasi tikus yang meronta-ronta semakin hebat itu. Kalau dulu berpengalaman lepas, tentu dia bisa lepas juga sekarang. Akhirnya tikus hitam itu saya hantam tiga kali pada kepalanya. Bangkainya dibuang bibi di tempat sampah. Beberapa hari setelah itu istri saya mulai kendur ketegangannya. Kalau saya lupa menutup kopi nescafe, biasanya dia marah-marah kalau bekas kopi susu itu dijilati tikus, tetapi sekarang tidak mendengar lagi sewotnya. Begitulah kedamaian rumah kami mulai nampak, sampai pada suatu pagi istri saya mendengar sayup-sayup cicit-cicit bunyi bayi tikus! Inilah gejala perang baratayuda akan dimulai lagi di rumah kami. “Harus kita temukan sarangnya! Bayi-bayi tikus itu kelaparan ditinggal kedua orangtuanya. Kalau mati bagaimana? Kalau mereka hidup, rumah kita menjadi rumah tikus!” kata istri. bahan ajar | kreatif menulis cerpen 13


Lalu kami melakukan pencarian besar-besaran. Bagian-bagian tersembunyi di rumah kami obrak-abrik, namun bayi-bayi tikus tidak ketemu. Bayi-bayi itu juga tidak kedengaran tangisnya lagi. “Mungkin ada di para-para. Tapi bagaimana naiknya?” kata saya. “Nunggu Mang Maman kalau ambil sampah siang,” kata istri. Ketika Mang Maman mau mengambil sampah di depan rumah, bibi minta kepadanya untuk naik ke para-para mencari bayi-bayi tikus. “Di sebelah mana, Bu?” tanya Mang Maman. “Tadi hanya terdengar di dapur saja. Mungkin di atas dapur ini atau dekatdekat sekitar situ,” sahut istri saya. Sekitar setengah jam kemudian Mang Mamang berteriak dari para-para bahwa bayi-bayi tikus itu ditemukan. Mang Maman membawa bayi-bayi itu di kedua genggaman tangannya sambil menuruni tangga. “Ini Bu ada lima. Satu bayi telah mati, yang lain sudah lemas. Lihat, napas mereka sudah tersengal-sengal.” Istri saya bergidik menyaksikan bayi-bayi tikus merah itu. “Bunuh dan buang ke tempat sampah, Mang” kata istri saya. “Ah, jangan Bu, mau saya bawa pulang.” “Mau memelihara tikus?” tanya istri saya heran. “Ah ya tidak Bu. Bayi-bayi tikus ini dapat dijadikan obat kuat,” jawab Mang Maman sambil meringis. “Obat kuat? Bagaimana memakannya?” “Ya ditelan begitu saja. Bisa juga dicelupkan ke kecap lebih dulu.” Setelah memberi upah sepuluh ribu rupiah, istri saya masih terbengongbengong menyaksikan Mang Maman memasukkan keempat bayi tikus itu ke kedua kantong celananya, sedangkan yang seekor dijinjing dengan jari dan dilemparkan ke gerobak sampahnya. Tikus-tikus tak terpisahkan dari hidup manusia. Tikus selalu mengikuti manusia dan memakan makanan manusia juga. Meskipun bagi sementara orang, terutama perempuan, tikus-tikus amat menjijikkan, mereka sulit dimusnahkan. Perang melawan tikus ini tidak akan pernah berakhir. Saya masih menunggu, pada suatu hari istri saya akan terdengar teriakannya lagi oleh penampakan tikus-tikus yang baru bahan ajar | kreatif menulis cerpen 14


bahan ajar | kreatif menulis cerpen 15 NO. Nilai Bukti 1. Nilai budaya 2. Nilai moral 3. Nilai agama/ religi 4. Nilai pendidikan/ edukasi 5. Nilai estetika 6. Nilai sosial Setelah membaca teks cerpen di atas, isilah pertanyaan berikut ini! Kata kunci cerpen yang menarik adalah cerpen yang dapat membawa pembaca larut dalam cerita


Menulis nilai-nilai kehidupan dalam naskah drama sederhana. Dari naskah tersebut dapat didemonstrasikan niali-nilai kehidupan yang ada dalam teks tersebut dengan cara bermain peran atau memerankan drama yang akan disusun. Menentukan niali kehidupan yang ada dalam cerpen dalam deskripsi sederhana kemudian dipresentasekan. Membuat ilustrasi tentang nilai-nilai yang ada dalam cerpen kemudian dipresentaekan. Kriteria seseorang untuk membaca, pasti disebabkan oleh adanya sesuatu bermakna dalam bacaan itu. Misalnya, seseorang petani akan membaca berita tentang naik turunya harga. Hal itu dilakukan karean berita tersebut dianggapnya bermakna atau bermanfaat bagi dirinya sebagai seorang petani. Bereda lagi jika pembaca trsebut seorang pelajar, mugkin pelajar tersebut akan lebih tertarik pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bacaan tersebut dikatakan bermakmana karena sesuai dengan dunia atau kebutuhannya. Selain itu, dengan membaca suatu cerpen, kita bisa belajar tentang kehidupan, kita lebih bijak dalam menghadapi beragam peristiwa yang mungkin pula kita hadapi. Misalnya dalam cerita terdapat tokoh yang bersifat angkuh, kita menjadi tahu bahwa sikap itu sering menimbulkan ketersimpangan bagipihak-pihak tertentu. Tokoh yang bersfat angkuh tersebut dijauhi orang lain. Sikap rendah hati ternyata medah mengundang simpati. Peduli pada orang lain, dalam hal sekecil apapun bantuan yang diberikan, ternyata menjadi sesuatu yang benar-benar berharga bagi orang yang membutuhkan. Mendemonstrasikan nilai kehidupan yang ada dalam cerita pendek bisa dilakukan dengan cara 1. 2. 3. Jadi dapat disimpulkan bahwa kegaiatan mendemonstrasikan cerpen adalah kegiatan yang menyampaikan kepada pembaca agar nilai-nilai kehidupan dalam cerita pendek yang ditulis menjadi bermakna. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memaparkan ilustrasi atau gambar terhadap penemuan yang ada dalam cerita pendek. Bagaimanakah cara agar kita dapat menulis cerita dengan amanat atau nilai-nilai kehidupan yang bisa di petik bagi pembaca? Hal tersebut akan dibahas pada akhir materi teks cerpen. bahan ajar | kreatif menulis cerpen 16 Mendemostrasikan Nilai-nilai Kehidupan dalam Cerpen


A. Menganalisisi Unsur Pembangun Cerita Pendek. Cerpen memiliki dua unsur pembangun diantaranya unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik, mari kita bahas bersama dari perbedaan kedua unsur tersebut. a. Unsur Intrinsik Yang dimaksud unsur intrinsik adalah unsur pembangun cerpen yang berasal dari dalam cerpen itu sendiri. jika harus diibaratkan sebah bangunan, maka unsur intrinsi adalah komponen-komponen bangunan tersebut. Unsur intrinsik cerpen itu sendiri diantaranya. 1 Tema Tema jarang dituliskan secara tersurat oleh pengarang. Untuk dapat merumuskan tema, kita harus terlebih dahulu mengenali rangkain peristwa yang membentuk alur cerita dalam cerpen itu. Dengan kata lain tema merupkan ide atau gagasan dasar yang melatar belakangi keseluruhan cerita yang ada dari cerpen. Tema memiliki sifat umum dan general yang dapat diambil dari lingkungan sekita. Unsur-unsur dalam Cerpen Tema Tokoh dan Penokohan Alur Latar Gaya bahasa Sudut pandang Amanat Unsur Intrinsik Latar belakang masyarakatt Latar belakang penulis Nilai yang terkandug dalam cerpen Unsur Ekstrinsik bahan ajar | kreatif menulis cerpen 17 Unsur-unsur Pembangun Cerpen


Langsung: penulis menggambarkan keadaan (fisik) atau sifat tokoh. Tidak langsung: pengarang secara tersamar memberitahukan keadaan tokoh cerita. Watak tokoh dapat dsimpulkan dari pikiran, percakapan dan tingkah laku tokoh, bahkan bisa dari penampilannya. Kontekstual: watak tokoh disimpulkan dari bahasa yang digunakan pengarang secara kontekstual. Ada tiga cara penulis melukiskan atau menggambarkan watak para tokoh dalam cerita yaitu sebagai berikut: Melukiskan tempat atau lingkungan tokoh. Menampilkan dialog antar tokoh dan dari dialog-dialog itu akan tampak watak para tokoh cerita, menceritakan tingkah laku perbuatan atau reaksi tokoh terhadap suatu peristiwa. Penggambaran fisik dan perilaku tokoh. Penggambaran tata kebahasaan tokoh. Penggambaran oleh tokoh lain Tenik analitik langsung Penggambaran fisik dan perilaku tokoh Penggambaran lingkungan kehidupan tokoh 2 Tokoh penokohan Penokohan merupakan cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita. Ada beberapa cara yang digunakan pengarang dalam menggambarkan atau melukiskan watak tokoh dalam sebuah cerita diantaranya: a. Cara analitik: pengarang menceritakan atau menjelaskan watak tokoh cerita secara langsung. b. Cara dramatik: pengarang menggambarkan watak tokoh dengan cara berikut c. Cara gabungan Menggunakan kedua cara di atas dengan anggapan keduanya bersifat saling melengkapi. Alam termasuk siswa yang paling rajin di antara teman-temannya. Walaupun berkali-kali dia mendapat juara bela diri. Sifatnya itulah yang menyebabkan ia banyak disenangi teman-temannya. Kartawi menelan ludah. Ia merasa ada gelombang pasang naik dan menyambar ke seluruh tubuh pembulu darah. Di bawa cahaya lampu listrik 10 watt, wajahnya tempak sangat berat dan kecut. Ruang tamu sudah demikian rusak, berantakan, lebih dari kalau anak-anaknya mengadakan pesta ajojing pada ulang tahun mereka. Sementara itu, roh dan kedua temannya masih saja ngorok dengan sejahtera. bahan ajar | kreatif menulis cerpen 18


Penggambaran tata kebahasaan tokoh Pengungkapan jalan pikiran tokoh Penggambaran oleh tokoh lain Mereka hanya mengatakan saya kahir subuh, subuh putri fajar katanya. Tapi kapan? Kapan? Saya sendiri mana tahu kapan, kalau orang tua saya tidak tahu? Mereka hanya bilangsesudah jepang pergi. Kapan itu jepang pergi Nyonya? Mestinya Nyonya dan Tuan mengerti. Mungkin Nyonya bisa tahu. Ia ingin menemui anak gadisnya itu pikiranya, cuma anak gadisnya yang masih mau menyambut dirinya. Dan mungkin ibunya, seorang janda yang renta tubuhnya, masih berlapang dada menerima kepulangannya tanpa ketakutan, igin ia mendekap dan mencium bau keringatnya. “Lalu kenapa kades marah-marah?” Kang Ursin jadi bingung sendiri. “Kades marah-marah?” Kamsir malah cekikian. “Asal Kang tahu saja, kemarin juga kades marah-marah di depan komandan saya. Dia bilang, Camatitu, baru dipindahkan saja sudah macam-macam. Sudah berani banyak tingkah. Lalu setelah Kades pergi komandan saya bilang, pantas saja kades marah, karena camat baru bermain mata dengan istri mudanya!.” 3 Alur Alur dibagi menjadi tiga diantaranya: a. Alur maju: rangkaian peristiwa yang urutanya sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak kedepan terus. b. Alur mundur: rangkaian peristiwa yang susunannya tidak sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak mundur (flasback). c. Alur campuran: alur ini merupakan campuran alur maju dan alur mundur. Tahapan cerita pada alur campuran dimuali dari msa kini atau masa lalu yang digabungkan seiring dengan berjalannya cerita. Adapun beberapa tahap alur diantaranya sebagai berikut: bahan ajar | kreatif menulis cerpen 19 3 Tokoh protgonis Tokoh antagonis Tokoh tritagonis Tokoh yang memiliki sifat baik Tokoh yang memiliki sifat jahat Tokoh penengah 1 2


Latar waktu: menjekaskan kapan kejadian atau peristiwa alam cerpen tersebut. Latar tempat: menjelaskan di mana kejadian atau peristiwa dalam cerpen tersebut. Latar suasana: menjelaskan gambaran suasana dalam sebuah cerpen. a. Pengenalan Bagian cerita berupa gambaran dan pengenalan situasi latardan tokoh cerita. Ada deskripsi atau penggambaran secara terperinci dengan kata-kata yang jelas tentang latar maupun tokoh, (ciri fisik maupun watak). b. Pemunculan masalah Bagian yang menceritakan masalah yang dihadapi pelaku. c. Punak ketegangan atau kliaks Masalah cerita sudah sangat gawat, konflik sudah mulai memuncak. d. Ketegangan menurun atau antiklimaks Masalah mulai berangsur-angsur muali dapat di atasi dan kekhawatiran mulai menurun. e. Penyelesaian atau resolusi Masalah sudah muali diatasi atau diselsaikan. 4 Latar/ setting Latar/ setting merupakan gambaran tempat, waktu dan suasana, hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. 2. 3. 5 Gaya bahasa Gaya bahasa atau yang juga dikenal dengan majas adalah salah satu bentuk pengekpresian yang digunakan pengarang untuk mengungkapkan pemikiran atau idenya dengan bahasa yang bergaya khas pada suatu karya tulis untuk mempengaruhi pembaca bahan ajar | kreatif menulis cerpen 20 Perkenalan Pemunculan masalah Klimaks Ketegangan menurun Resolusi/penyelesaian


Dari bagan di atas dapat dijelaskan bahwa terdapat empat macam gaya bahasa atau majas diantaranya sebagai berikuta. 1.Majas perbandingan Jenis majas ini merupakan gaya bahasa yang digunakan membandingkan suatu objek dengan objek yang lain. a. Metafora: Merupakan majas yang membandingkan dua hal secara langsung dalam bentuk yang kiasan singkat tanpa konjungsi. Majas metafora Misalnya: bunga desa, buaya darat, jantung hati, kambing hitam dan sebagainya. Contohnya : Eko selalu saja mencari kambing hitam dari masalah yang ia hadapi. b. Personifikasi: Merupakan bahasa kiasan yang menggambarkan benda mati seolah-olah memiliki sifat hidup (sifat manusia). Dalam personifikasi kata kiasan yang sering digunakan misalnya daun kelapa melambai-lambai, pasir berbisik, langit menangis, dan sebagainya. Contoh: pasir berbisik pada pada lelaki tua yang sedang mengeluh. c. Simile: Majas simile digunakan untuk menggambarkan suatu keadaan dengan mengkomparasikannya pada suatu hal lainnya. Majas simile Misalnya: Seperti, bagaikan, umpama, laksana. Contoh: wajahmu bagaikan bunga mawar di pagi hari. 2. Majas pertentangan Makas pertentangan merupakan gaya bahasa yang menggunakan katakata kias yang bertentangan dengan maksud asli penulis yang akan di ungkapkan dalam kaliamt tersebut. a. Litotes: Merupakan majas yang mengecilkan kenyataan yang ada. majas ini digunakan untuk merendahkan kualitas suatu fakta dari lawan bicaranya Contoh: "sekali-kali mampirlah ke gubuk reotku" . b. Paradoks: Merupakan membandingkn situasi asli dengan siatuasi kebalikannya. Contoh: Di tengah malam yang sunyi, hatiku bergejolak dan ramai memikirkanmu yang jauh di sana. bahan ajar | kreatif menulis cerpen 21 Metafora Simile Personifikasi sinisme sarkasme Litotes Paradoks Gaya Bahasa Sindiran Perbandingan Pertentangan


bahan ajar | kreatif menulis cerpen 22 3. Sindiran Merupakan majas ang di pakai untuk menyindir seseorang dengan bahasa kiasan. a. Sinisme: Merupakan majas yang menyatakan sindiran secara langsung. Contoh: Muak aku melihatmu terus berdiri di depan. b. Sarkasme: Merupakan gaya bahasa yang menggunakan kata-kata keras, mencela, kasar, dapat bersifat ironis namun dalam pembawaan yang getir dan menyakiti. Contoh:Kamu buta ya! Ada anak kecil di depanmu saja kau tabrak. 6 Sudut pandang Sudut pandang berisikan pandangan pengarang terhadap cerpen, biasa saja pengarang menjadi orang pertama atau orang ketiga. Adapun bebapa sudut pandang di antaranya Sudut pandang orang pertama tokoh utama Sudut pandang orang pertama adalah pengarang terlibat langsung atau orang pertama adalah dalam cerita yang ditandai dengan penggunaan kata ganti aku, saya, dan sebagainya. a. Sudut pandang orang kedua Pada sudut pandang dalam cerpen yang menggunakan sudut pandang orang kedua, penulis menempatkan pembaca seolah-olah menjadi tokoh utama, di mana penulis terus menerus berkomunikasi dengannya b. Sudut pandang orang pertama tokoh sampingan Dalam sudut pandang orang pertama tokoh sampingan, penulis akan menuliskan tokoh utama melalui tokoh pembantu atau sampingan. Contoh: “Aku melihatnya sebagai pria pemberani yang tak kenal takut, ia adalah kumbang alfa yang menjadi idola semua bunga”. Sosok pria di atas adalah tokoh utama yang diceritakan melalui sudut pandang tokoh aku yang merupakan tokoh sampingan. c. Sudut pandang orang ketiga seba tahu Sudut pandang dalam cerita di mana orang ketiga seakan-akan ia adalah penulis cerita di mana ia mengetahui semua tokoh, watak-wataknya, pikiran, perasaan, kejadian dan aspek-aspek cerita lainnya. 7 Amanat Amanat merupakan pesan yang terkandung dalam cerita. Cerpan biasanya membawa pesan moral yang dapat dipelajari pembaca. Amanat inilah yang menjadikan cerpen memiliki makna kebermanfatan.


Banyak menggunakan kalimat bermakna lampau, yang ditandai oleh fungsi-fungsi keterangan yang bermakna kelamauan, seperti ketika itu, beberapa tahun yang lalu, telah terjadi. Banyak menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu (konjungsi kronolagis). Contoh: sejak saat itu, setelah itumula-mula, kemudian Banyak menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa yang terjadi, seperti menyuruh, membersihkan, menawari, melompat dsb Banyak menggunakan kata kerja yang menunjukan kalimat tak langsung sebagai cara menceritakan tuturan seorang tokoh oleh pengarang. Contoh: mengatakan bahwa, menceritakan tentang, mengungkapkan, menanyakan dsb. Banyak menggunakkna kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipirkan atau dirasahkan oleh tokoh. Contoh: merasahan, mengiginkan, mengharapkan, mendambakan dsb. Menggunakan banyak dialog. Hal ini ditunjukan oleh tada petik ganda (“…”) dankata kerja yang menunjukan tuturan langsung. Menggunakan kata-kata sifat untuk menggambarkan tokoh, tempat atau suasana. b. Unsur Ekstrinsik Dalam penjelasan datas, terdapat dua unsur dalam cerpen salah satunya adalah unsur ekstrinsik, berikut ini dari unsur ekstrinsik. 1. Latar Belakang Penulis Latar belakang penulis merupakan unsur ekstrinsik cerpen yang mendorong pengarang untuk menuliskan cerita. Beberapa di antaranya yaitu pengalaman hingga kondisi psikologis dirinya sendiri. 2. Latar Belakang Masyarakat Unsur ekstrinsik cerpen berikutnya adalah latar belakang masyarakat. Hal ini tak lain merupakan suatu kondisi tertentu di sekitar yang mampu mempengaruhi penulis di dalam mengarang cerpen. Beberapa di antaranya yakni seperti kondisi sosial, politik, ideologi negara, hingga ekonomi. 3. Nilai Dalam Cerpen Sementara itu, unsur ekstrinsik cerpen yang selanjutnya adalah nilai. Hal tersebut biasanya dapat ditemui di dalam cerpen seperti nilai moral, nilai sosial, hingga nilai budaya. E. Kaidah Kebahasaan Teks Cerpen Contoh: a. Dian berkata, “Jangan diam saja, segera temui orang itu!” b. “Bagaiman keadaan ibumu sekarang?” tanya ani pada indra. bahan ajar | kreatif menulis cerpen 23


bahan ajar | kreatif menulis cerpen 24 Contoh: segala sesuatu tampak berbeda dalam kenali sekarang. Bahkan , kamarnya sekarang sangat rapi dan bersih. Segalanya tamak tepat berada di tempatnya sekarang. Bersih, rapi dan tertata dengan baik. Ia adalah juru masak terbaik yang pernah ia lihat. Ahli dalam membuat masakan timur dan barat `yang sangat lezat`. Ayahnya telah menjadi pecandu beratnya.


Membaca dan memahami keseluruhan cerita yng ditulis oleh master atau karya yang menurut kalian bagus. Mencatat semua nama tokoh dalam cerita beserta karakter tokoh tersebut. Siapkan mana tokoh pengganti. Catatlah latar peristiwa yang penting. Siapkan latar cerita yang baru. Gantilah latar cerita, nama tokoh beserta karakternya. Gunakan kalimat langsung menjadi kaliamat tidak langsung dan juga sebaliknya. Tambah dan ubahlah peristiwa dalam alur sesuai dengan cerita yang kalian buat. Ubalah judul yang baru sesuai dengan tema. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. A. Teknik Menulis Cerpen Menggunkan Copy The Master Pastinya kalian sudah memahami langah-langkah pembuatan cerpen dengan teknik copy the master. Lalu ada ada bebera yang harus kalian perhatikan dalam membuat cerpen dengan menggunakan teknik copy the master Dalam membuat cerpen ada beberapa kaliamt yang harus diperhatikan, yaitu kaliamat langsung dan tidak langsung kalimat langsung digunakan untuk dialog. pemilihan kata dan penyususnan paragraf juga menjadi salah satu hal penting dalam pembuatan cerpen. penngunaan paragraf yang benar ktika cerita berganti topik, berganti latar, berganti peristiwa serta penggunaan dialog berganti baris dan menjorok sepertiparagraf. bahan ajar | kreatif menulis cerpen 25 Mari Membuat Cerpen Setelah kalian mempelajari teks cerita pendek cobalah kalian membuat teks cerpen dengan menggunakan teknik copy the master. Mari kita simak bersama bagaimana cara menulis cerpen dengan menggunakan teknik tersebut. Ada beberapa langkah yang harus kalian ketehui saat membuat cerpen dengan teknik tersebut di antaranya


Penggunaan tanda titik akhir dialog. Penggunaaan tanda petik diawal diakhir dialog. Penggunaan tanda koma diakhir dialog. Penggunaan tanda titik diakhir dialog. Penggunaan tanda seru diakhir dialog. Penggunaan tanda tanya diakhir dialog. Tanda elipsis atau titik tiga (…). Penggunaan en dash (–) dalam dialog.Penggunaan kata “kan” dalam dialog B. Cara Menyusun Dialog Dialog adalah bagian penting dari sebuah cerita. Para penulis sering menggunakan dialog untuk memberikan informasi pada pembaca dengan cara yang menarik dan melibatkan emosi. Lalu bagaimana cara menulis dialog yang menarik dan enak dibaca? Menulis dialog sama halnya mengungkapkan persaan atau kondisi si tokoh tersebut, penulis hendaknya mengetahui cara dan pemilihan kata yang pas dan menarik agar pembaca larut saat membaca dialog dalam cerita tersebut. Sebelum membuat cerita, kamu perlu membuat character sheet yang berisi tentang sifat-sifat detail para tokoh yang terlibat pada ceritamu. Dengan menentukan sifat, kita bisa menentukan dialog dalam cerita. Adapun tata cara membuat dialog dengan benar, diantaranya sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 10. Pengguaan nama panggilan dalam dialog bahan ajar | kreatif menulis cerpen 26


Uji kompetensi bahan ajar | kreatif menulis cerpen 27 https://wordwall.net/id/resource/33259591/uji-kompetensi-teks-cerpen cobalah menjawab pertanyaan berikut melalui tautan dibawah ini! kalian juga dapat scan barcode di bawah ini jika ingin mencetak e-book ini


Alur : Kronologi dari suatu cerita. Amanat : Pesan yang disampaikan penulis kepada pembaca. Antiklimaks : Suatu acuan yang berisi gagasan yang diurutkan dari yang terpenting berurutan ke gagasan yang kurang penting. Cerpen : Prosa fiksi yang panjangnya antara seribu sampai lima ribu kata. diksi : Pilihan kata yang tepat dan selaras. Gaya bahasa :Teknik pemilihan pengungkapan bahasa yang dapat mewakili sesuatu yang akan diungkapkan serta mencapai efek keindaban. Klimaks : Puncak dalam alur cerita copy the master : Teknik meniru atau mencotoh dari seseorang ahli dengan menggunakan bahasa sendiri. bahan ajar | kreatif menulis cerpen 28 Glosarium


Daftar Pustaka kementrian pendidikan dan kebudayaan. 2018. Bahasa Indonesia Kelas XI SMA/MA, Jakarta: kementrian pendidikan dan kebudayaan. nuryantin, Agus & Irawan, Retno Purnama. 2016. Pembelajaran Menulis Cerpen. Semarang: Cipta Prima Nusantara https://media.neliti.com/media/publications/53597-ID-none.pdf, juni 2022. https://core.ac.uk/download/pdf/267087793.pdf. juni 2022 https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5379186/apa-itu-majas-ini-5-jenis-yangsering-digunakan-dan-contohnya, juni 2022


Click to View FlipBook Version