The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Modu MT baru_Desi Wahyu_Penyusutan Asset Tetap

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by desirahma0307, 2022-07-15 09:10:45

Modul Penyustan Asset Tetap

Modu MT baru_Desi Wahyu_Penyusutan Asset Tetap

LKPD
SMK/MK

2021/2022
Penyusutan Asset Tetap

KELAS Prof. Dr. Harsono, MS
XI Desi Wahyu Rahmadani
Drs. Achmad Nurkhin, M.Pd

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
AKUNTANSI KEUANGAN

Sebagai Materi Bahan Ajar Kurikulum 2013

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)

Program Keahlian Akuntansi
Kelas XI

Oleh :
Desi Wahyu Rahmadani
Pembimbing :
Prof. Dr. Harsono, MS.

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, penulisan modul pembelajaran dengan materi Penyusutan Aset Tetap dapat
diselesaikan sebaik - baiknya. Modul pembelajaran ini berisikan materi-materi terbaru yang berkaitan
dengan bagaimana memelajarkan Penyusutan Aset Tetap sesuai dengan MBKM.
Modul ini merupakan salah satu pengembangan desain model pembelajaran berbasis peserta didik,
meliputi kemampuan awal peserta didik, pembelajaran abad 21, dan diferensiasi pembelajaran.
Modul pemelajaran ini merupakan instrument untuk meningkatkan kualitas interaksi dan proses
pemelajaran berbasis luaran yang berkelanjutan sesuai dengan situasi pandemic Covid 19 yang merupakan
berkah bagi setiap upaya memajukan Pendidikan nasional.
TIM penulis modul pemelajaran Penyusutan Aset Tetap berpendapat bahwa modul ini merupakan salah
satu upaya meningkatkan kualitas pemelajaran, upaya ini dilakukan secara terus menerus dengan
mempertimbangkan ubahan-ubahan situasional, sehingga modul ini bukanlah usaha terakhir dalam upaya
meningkatkan pemelajaran.
Disampaikan Terimakasih kepada keluarga besar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Surakarta dan pihak-pihak lain yang telah berkenan memberikan masukan-masukan
untuk penyelesaian penulisan modul ini.

Surakarta, Juni 2022

Tim Penyusun

ABSTRAK

Penulisan modul ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran kepada para pemangku pemelajaran
Akuntansi Keuangan tentang bagaimana menyiapkan pemelajaran materi Penyusutan Aset Tetap pada
KD. 3.14 Menerapkan Metode Penyusutan Aset Tetap dan Pencatatannya dari berbagai sumber untuk
dianalisis dan diambil pola materi yang sama kemudian dimatchingkan dengan model interaksi
pembelajaran dengan mempertimbangkan diferensiasi siswa, ragam kemampuan awal siswa dan
pemelajaran abad 21 sehingga pada hematnya model pemelajaran berbasis individu dipandang paling
tepat. Serangkaian materi yang direncanakan untuk diajarkan meliputi: 1) Menjelaskan pengertian dan
karakteristik asset tetap, 2) Penentuan harga perolehan asset tetap, 3) Penyusutan dan metode-metode
penyusutan asset tetap. Model pembelajaran yang diajarkan adalah Project Based Learning. Materi modul
ini adalah Penyusutan Aset Tetap untuk Kelas XI Akuntansi Keuangan Semester Ganjil. Dari modul ini
diharapkan dapat meningkatkan kualitas dalam proses pembelajaran bagi siswa, dan sebagai media
pendukung yang berisi tentang materi kompetensinya.

Kata Kunci: Modul Pemelajaran Akuntansi Keuangan, Project Based Learning, Karakteristik Awal
Siswa.

DAFTAR ISI

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) .......................................................................................................................2
KATA PENGANTAR ......................................................................................................................................................3
ABSTRAK .....................................................................................................................................................................4
DAFTAR ISI ..................................................................................................................................................................5
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ................................................................................................................6
KOMPETENSI INTI .......................................................................................................................................................1
KOMPETENSI DASAR...................................................................................................................................................2
ALOKASI WAKTU.........................................................................................................................................................2
TUJUAN PEMBELAJARAN............................................................................................................................................2
PETUNJUK LKPD..........................................................................................................................................................2

PETA KONSEP ...........................................................................................................................................................3
PEMAPARAN MATERI ..............................................................................................................................................4
Uji Kompetensi.......................................................................................................................................................13
Media Pembelajaran..............................................................................................................................................20
Instrumen Penilaian...............................................................................................................................................21
Lampiran ................................................................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................................................23
Pengayaan..............................................................................................................................................................24

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Negeri Poncol Kelas/ Semester : XII AKL / 1 (gasal)
Mata Pelajaran : Akuntansi Keuangan Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
Materi Pokok : Aset Tetap Pertemuan ke :1&2

Kompetensi Dasar : 3.14 Menerapkan metode penyusutan aset tetap dan pencatatannya
4. 14 Melakukan pencatatan penyusutan aset tetap

1. Tujuan Pembelajaran:

Setelah melakukan kegiatan pembelajaran melalui model pembelajaran project based learning berdasarkan pendekatan saintifik dengan

menggunakan peralatan komunikasi dan internet (C), peserta didik (A) dapat mendeskripsikan metode penyusutan aset tetap pada

perusahaan, menganalisis metode penyusutan aset tetap pada perusahaan, serta dapat menghitung dan membuat jurnal penyusutan aset

tetap pada perusahaan (B).

2. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran:

a. Kegiatan pendahuluan

Melalui google classroom :

1. Guru menyiapkan kelas virtual di Google Classroom

2. Guru menyapa peserta didik dan memberikan intruksi berdoa secara daring melalui forum di Google Classroom

3. Guru memeriksa kehadiran peserta didik sebagai nilai karakter disiplin melalui form presensi online

4. Guru memberi motivasi kepada peserta idik dan menanyakan kondisi kesehatan

5. Guru memberikan apersepsi tentang metode pencatatan aset tetap, dan memberikan tayangan videodari youtube berupa pencatatan

penyusutan aset tetap perusahaan

6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran serta memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi yang akan dipelajari

7. Guru menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian yang akan digunakan

b. Kegiatan Inti (sintaks model pembelajaran)

Melalui Google Classroom : pertemuan ke 1

Sintaks Aktivitas

Orientasai pesertadidik pada Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan (stimulus) berupa ilustrasi mengenai contoh perusahaan,

masalah kegiatan yang ada pada perusahaan tersebut, serta penghitungan aset tetap. Untuk memusatkan perbaikan

pada materi yang akan dipelajari dengan cara mengamati video tayangan diyoutube, pemberian contoh-
contoh materi/soal untuk dapat dikembangkan peserta didik yang berhubungan dengan perhitungan harga
perolehan aset tetap.

Mengorganisasi peserta didik • Peserta didik mengidentifikasi ilustrasi tersebut:
• Pada kegiatan ini diharapkan muncul pertanytaan-pertanyaan kritis dari peserta didik/guru, antara lain :

a.Apa saja metode penyusutan aset tetap yang ada pada perusahaan?
b.Bagaimana cara menghitung penyusutan aset tetap pada perusahaan?

c.Bagaimana mencatat penyusutan aset tetap dijurnal?

Membimbing penyelidikan Peserta didik dengan teliti mencari dan mengumpulkan data/informasi ilustrasi tersebut dengan studi literasi.

individu/kelompok

Mengembangkan dan Peserta didik memilih informasi yang diperlukan pada ilustrasi dan informasi dan mendiskipsikan langkah-
menyajikan hasil karya langkah menghitung penyusutan aset tetap perusahaan, menganalisis metode penyusutan aset tetap pada

perusahaan, serta dapat menghitung penyusutan aset tetap dan membuat jurnal penyusutan aset tetap pada

perusahaan.

Menganalisis dan Peserta didik menggunakan langkah-langkah menghitung penyusutan aset tetap pada perusahaan,
mengevaluasi proses menganalisis metode penyusutan aset tetap pada perusahaan, serta dapat menghitung penyusutan aset tetap
pemecahan masalah dan membuat jurnal penyusutan aset tetap pada perusahaan.

c. Kegiatan penutup

Melalui Google Classroom :

1) Memfasilitasi peserta didik untuk mereview pembelajaran yang telah dilaksanakan;

2) Guru menginformasikan kegiatan yang akan dilaksanakan pada pertemuan berikutnya pada Google Classroom;

3) Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan memberikan pesan untuk tetap menjaga kesehatan,selalu menerapkan protokol

kesehatan dan motivasi belajar serta berdoa.

3. Penilaian

a. Sikap : Jurnal, Lembar Observasi

b. Pengetahuan:Tes Tulis, Pilgan, Penugasan

c. Keterampilan: hasil kerja siswa (portofolio)

Kepala SMK Negeri Poncol Magetan, ..... Maret 2022
(Prof. Dr. Harsono, MS) Guru Mata Pelajaran

(Desi Wahyu Rahmadani)

KOMPETENSI INTI

KI 3 (PENGETAHUAN)
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasioanal dasar dan matakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Akuntansi Keuangan dan
Lembaga pada tingkat teknis, spesifik, detail, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, rasioanal, dan internasional.
KI 4 (KETERAMPILAN)
Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi dan prosedur kerja yang lazim dilakukan
serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang Akuntansi Keuangan dan Lembaga. Menampilkan kinerja
dibawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.

1

KOMPETENSI DASAR

3. 14. Menerapkan metode penyusutan aset tetap dan pencatatannya
4. 14. Melakukan pencatatan penyusutan aset tetap

ALOKASI WAKTU

3 x 45 menit

TUJUAN PEMBELAJARAN

1) Setelah membaca sumber belajar, peserta didik dapat menyimpulkan pengertian, sebab dan alasan
penyusutan aset tetap dengan benar dan percaya diri;

2) Setelah membaca, peserta didik dapat merumuskan macam-macam metode dan perhitungan
penyusutan aset tetap dengan rasa percaya diri dan bertanggung jawab;

3) Setelah membaca dan menganalisis macam-macam metode penyusutan aset tetap menggunakan
metode yang ada dengan tepat dan bertanggung jawab;

4) Setelah menghitung penyusutan aset tetap, peserta didik dapat menyajikan hasil perhitungan dalam
daftar penyusutan aset tetap dengan rapi dan benar.

PETUNJUK LKPD

1) Baca dan Cermatilah Lembar Kerja Peserta Didik ini dengan teliti dan jelas;
2) Apabila ada yang tidak dimengerti dari Lembar Kerja Peserta Didik ini, peserta didik bisa

menanyakan kepada pendidik;
3) Kerjakanlah tugas-tugas yang ada didalam Lembar Kerja Peserta Didik dengan benar, baik secara

individu maupun kelompok.

2

PETA KONSEP

penilaian aset tePteanpyduasnutaaknuAn-saektuTnetyaapngdatenrPgeonlocnagtaatsaentntyeatap
pengertian aset tetap
karakteristik aset tetap

penentuan harga perolehan aset tetap
penyusutan aset tetap

metode-metode penyusutan aset tetap

3

PEMAPARAN MATERI

Dalam akuntansi, terdapat berbagai macam akun yang digolongkan menjadi aktiva dan pasiva.
Aktiva atau aset adalah kekayaan perusahaan, sedangkan pasiva adalah sumber pendanaan kekayaan
perusahaan.

Aktiva sebagai kekayaan perusahaan terdiri dari beberapa jenis. Kekayaan yang dimiliki
perusahaan sangat banyak, misalnya kas, persediaan, gedung, mesin, dan sebagainya. Materi berikut ini
akan membahas tentang aktiva atau aset suatu perusahaan Aset dalam perusahaan dapat dibedakan menjadi
aset lancar dan aset tetap. Di mana aset lancar, antara lain kas dan persediaan, sedangkan aset tetap misalnya
gedung Untuk memahami secara lebih jelas tentang aset tetap. Pelajarilah materi berikut dengan saksama!

A. Pengertian Aset Tetap

Aset tetap diperoleh untuk digunakan dalam operasi perusahaan. Aset tetap adalah aset berwujud
yang memiliki umur ekonomis lebih dari satu tahun, dimiliki perusahaan, digunakan dalam operasi
perusahaan, dan tidak untuk dijual kembali.
1. Jenis-jenis aset tetap

Aset tetap dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu aset tetap berwujud dan tidak berwujud.
a. Aset tetap berwujud (tangible fixed assets) adalah aset tetap yang secara fisik dapat
dipergunakandalam operasi perusahaan. Aset ini meliputi semua barang yang dimiliki perusahaan
dengan tujuan untuk dipakai secara aktif dalam operasi perusahaan dan mempunyai masa kegunaan
relative permanen.
b. Aset tetap tidak berwujud (intangible fixed assets) adalah aset yang umurnya panjang dan
memberikan manfaat bagi operasi perusahaan, tetapi tidak mempunyai bentuk fisik. Aset ini,
meliputi hak-hak preferensi (istimewa) yang dijamin oleh undang-undang, kontrak, perjanjian, dan
memiliki manfaat dalam waktu relatif permanen. good will

2. Pengeluaran untuk aset tetap

Pengeluaran untuk aktiva tidak lancar dapat dikelompokkan menjadi:
a. Pengeluaran pada waktu perolehan.
b. Pengeluaran seteleh aktiva tersebut diperoleh yang dapat dirinci menjadi:
1) Pengeluaran pendapatan yang lazim disebut revenue expenditure.
2) Pengeluaran modal yang lazim disebut capital expenditure.

3. Pencatatan perolehan aset tetap

Aset tetap dapat diperoleh dengan berbagai cara, antara lain:
a. Diperoleh dengan harga lumpsump (gabungan).
b. Diperoleh dengan pembayaran berkala.
c. Pembelian dengan cara leasing.
d. Perolehan dengan trade-in.
e. Perolehan dengan menerbitkan surat berharga.
f. Perolehan dari donasi. / Sumbangan Thibah
g. Dibangun sendiri.

4

B. Karakteristik Aset Tetap
Berikut adalah karakteristik yang dimiliki oleh aset tetap dalam sebuah perusahaan.
1. Digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan dan bukan untuk diperjualbelikan

Dalam hal ini sepeda motor yang dimiliki oleh perusahaan pengantar barang dan juga sepeda motor
yang ada di diler berbeda perlakuannya. Sepeda motor pada perusahaan yang menjual jasa pengiriman
barang merupakan aset tetap karena digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan, sedangkan sepeda
motor yang ada ataupun dipajang di diler sepeda motor adalah barang dagang. Hal itu disebabkan sepeda
merupakan barang dagangan bagi diler sehingga bukan aset tetap.

2. Bukan merupakan investasi jangka panjang bagi perusahaan
Aset tetap tidak termasuk dalam investasi jangka panjang bagi perusahaan. Contoh: tanah yang

dibeli perusahaan untuk keperluan ekspansi di masa yang akan datang digolongkan sebagai investasi jangka
panjang. Akan tetapi, tanah yang dimiliki perusahaan sebagai tempat kegiatan usaha adalah aset tetap.

3. Digunakan perusahaan dalam jangka waktu beberapa periode akuntansi
Aset tetap digunakan perusahaan dalam jangka waktu beberapa periode akuntansi. Contoh: masa

manfaat aset tetap dapat diukur lebih dari satu tahun, seperti manfaat bangunan, mesin, dan tanah.

4. Memiliki nilai material yang cukup besar
Aset tetap merupakan aset dengan nilai material yang cukup besar. Contoh: bangunan, tanah,

inventaris, dan mesin. Sedang aset yang nilainya kecil walaupun dapat digunakan untuk beberapa tahun
tidak dianggap sebagai aset tetap, seperti kalkulator, gunting, dan tangga.

C. Penilaian Aset Tetap dan Akun-akun yang tergolong Aset Tetap
Perusahaan menilai setiap aset tetap yang dimilikinya berdasarkan dari harga perolehan asset tetap.

Harga perolehan ini juga disebut dengan biaya historis (historical cost). Dalam menetapkan nilai asset tetap
berdasarkan biaya historis harus mempertimbangkan berbagai hal.
Pertimbangan dalam menetapkan nilai aset yang diperoleh berdasarkan biaya historis, yaitu:

1. Pada tanggal akuisisi biaya mencerminkan nilai pasar yang wajar.
2. Biaya historis melibatkan transaksi yang sebenarnya.
3. Keuntungan dan kerugian tidak boleh diantisipasi, tetapi harus diakui ketika harta itu dijual.
Dalam sebuah perusahaan terdapat berbagai aset tetap yang dimiliki. Di mana setiap aset tersebut
nantinya akan dicatat untuk kegiatan pelaporan perusahaan dalam setiap akun. Banyak jenis akun dalam
perusahaan yang tergolong dalam aset tetap. Namun, klasifikasi aset tetap yang dibuat oleh perusahaan
biasanya terdiri dari tanah, gedung, kendaraan, peralatan kantor, dan mesin-mesin pabrik. Semua jenis aset
tetap di atas adalah aset yang digunakan untuk perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya sehari-hari.
Kepemilikan aset tetap tersebut tidak untuk diperjualbelikan, namun untuk memperlancar kegiatan
perusahaan.

5

Latihan

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Apakah yang dimaksud dengan aset tetap?
Jawab: ......................................................
2. Jelaskan tentang aset tetap berwujud!
Jawab: ......................................................
3. Sebutkan karakteristik aset tetap yang dimiliki oleh perusahaan!
Jawab: ......................................................
4. Apa saja pertimbangan dalam menetapkan nilai aset yang diperoleh berdasarkan biaya historis?
Jawab: ......................................................
5. Sebutkan klasifikasi aset tetap yang dibuat oleh perusahaan!
Jawab: .....................................................

D. Penentuan Harga Perolehan Aset Tetap

Nilai aset tetap agar sejalan dengan prinsip akuntansi harus dicatat sebesar harga perolehannya.
Harga perolehan adalah semua pengeluaran yang dilakukan untuk memperoleh aset tetap sampai dengan
aset tersebut siap untuk digunakan.
1. Harga perolehan berbagai aset tetap dengan cara membeli

Harga perolehan aset tetap yang diperoleh dengan cara membeli, ditetapkan berdasarkan harga belinya
ditambah dengan pengeluaran yang membuat aset tersebut siap digunakan. Khusus barang modal, PPN-nya
dikeluarkan dari harga perolehan aktiva tetap. Hal ini disebabkan PPN akan dicatat sebagai PPN Masukan
bagi PKP pembeli barang kena pajak tersebut.

Contoh:
PT Toba membeli mesin pabrik dengan harga tunai Rp60.000.000,00. Pengeluaran-pengeluaran lain yang
bersangkutan dengan pembelian mesin tersebut terdiri dari PPN sebesar Rp6.000.000,00; biaya
pemasangan dan pengujian sebesar Rp1.500.000,00; dan premi asuransi kecelakaan dalam pengangkutan
Rp 1.000.000,00.

Adapun harga perolehan mesin, sebagai berikut,

Harga tunai Rp60.000.000,00

Pajak pertambahan nilai (PPN) Rp 6.000.000,00

Asuransi pengangkutan Rp 1.000.000,00

Pemasangan dan pengujian Rp 1.500.000,00 +

Harga perolehan mesin Rp68.500.000,00

2. Penentuan harga perolehan berbagai aset tetap dengan cara hibah

Aktiva tetap yang diperoleh dari sumbangan, harga perolehannya ditetapkan berdasarkan harga
pasar aktiva yang diterima atau harga taksiran yang wajar. Berikut adalah pencatatan dari harga perolehan
berbagai aset tetap dengan cara hibah.

6

a. Pada tanggal 1 September 2017 PT Serdadu menerima donasi berupa sebidang tanah. Adapun harga

pasar wajar dari tanah Rp200.000.000,00 yang akan digunakan untuk pembangunan fasilitas

umum.

Jurnal yang dibuat, sebagai berikut.

1 September 2017 Tanah Rp200.000.000,00

Modal donasi Rp200.000.000,00

b. Pada tanggal 1 September 2017 PT Jaya menghibahkan tanah seharga Rp 100.000.000,00 tetapi

tanah itu mempunyai harga pasar wajar Rp 150.000.000,00.

Jurnal untuk mencatat transaksi tersebut, sebagai berikut.

1 September 2017 Harta donasi Rp150.000.000,00

Tanah Rp 100.000.000,00
Keuntungan Rp 50.000.000,00

E. Penyusutan Aset Tetap

Penyusutan didefinisikan sebagai proses akuntansi dalam mengalokasikan biaya aset tetap ke beban
dengan cara yang sistematis dan rasional selama periode yang diharapkan mendapat manfaat dari
penggunaan aset tetap tersebut. Dasar yang ditetapkan untuk penyusutan merupakan fungsi dari dua faktor,
yaitu biaya awal dan nilai sisa. Di mana nilai residu dan masa manfaat ditaksir berdasarkan pengalaman
perusahaan dalam menggunakan aktiva sejenis di masa lalu.

Adapun dalam penghitungan penyusutan terdapat faktor yang harus diperhatikan, sebagai berikut.

1. Nilai residu atau nilai sisa
Nilai sisa adalah estimasi jumlah yang akan diterima pada saat aset itu dijual atau ditarik dari

penggunaannya. Aset harus dikurangkan nilainya atau disusutkan sampai sejumlah itu selama umur
kegunaannya. Untuk menggambarkan jika aset mempunyai biaya Rp80.000.000,00 dan nilai residu
Rp10.000.000,00 maka dasar penyusutannya adalah Rp70.000.000. Nilai sisa kadang diperhitungkan nol
karena nilainya kecil, aset yang berumur panjang mempunyai nilai sisa yang besar.

2. Umur aset
Adapun masa manfaat atau umur aset adalah jangka waktu pemakaian aset yang diharapkan oleh

perusahaan. Terdapat perbedaan mendasar antara umur manfaat suatu aset dengan umur fisiknya
seperangkat mesin mungkin secara fisik mampu memproduksi suatu produk tertentu selama bertahun-
tahun di luar umur manfaatnya, tetapi mesin itu tidak digunakan untuk seluruh tahun itu karena biaya
memproduksi produk dalam tahun-tahun terakhir mungkin terlalu tinggi.

F. Metode-metode Penyusutan Aset Tetap

Berikut penjelasan mengenai metode dan pencatatan penyusutan aset tetap.
1. Metode aktivitas (unit produksi)

Metode ini mengasumsikan bahwa penyusutan merupakan fungsi dari produktivitas aset, bukan dari
berlalunya waktu yang dilewati oleh aset. Umur manfaat diperhitungkan dari satuan keluaran (output)
produksi atau masukan (input) seperti jumlah jam dalam berproduksi.

7

Penerapan metode hasil produksi (productive output method), sama dengan penerapan metode satuan jam
kerja (jasa), yaitu didasarkan pada faktor penggunaan. Dalam penerapan metode satuan hasil produksi,
beban penyusutan ditetapkan berdasarkan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam periode yang
bersangkutan.

Tarif penyusutan per satuan = Harga perolehan - nilai residu .
Biaya penyusutan produk
Taksiran jumlah produk yang dihasilkan selama masa penggunaan aset

tetap

= Jumlah satuan produk yang dihasilkan x tarif penyusutan per satuan

Contoh :
a. Sebuah mesin fotokopin didapat dengan harga perolehan Rp 60.000.000,00 nilai residu Rp
10.000.000,00 ditaksir dapat digunakan untuk memfotokopi satu juta lembar. Pada tahun 2016
mesin tersebut dipakai untuk memfotokopi 250.000 lembar, sedangkan di tahun 2017 digunakan
untuk 150.000 lembar. Hitunglah biaya penyusutan ditahun 2016 dan 2017 !

Tarif penyusutan per satuan = Harga perolehan – nilai residu .

Taksiran jumlah produksi .
= Rp 60.000.000,00 – Rp 10.000.000,00

Rp 1.000.000,00

= Rp 50,00

Biaya depresiasi tahun 2016 = Rp 50,00 x 250.000 = Rp 12.500.000,00
Biaya depresiasi tahun 2017 = Rp 50,00 x 150.000 = Rp 7.500.000,00
b. Pada tanggal 31 Desember 2016 yang merupakan periode penyusunan lapora keuangan
menunjukkan PT Jaya mempunyai sebuah mesin yang dibeli pada tanggal 1 Januari 2016 dengan
harga perolehan Rp 500.000.000,00. Mesin ini ditaksir mempunyai kemampuan produksi sebesar
30.000 jam. Dalam tahun 2016 telah digunakan selama 4.000 jam dan nilai sisa mesin Rp
50.000.0000,00. Penyusutan dilakukan dengan menggunakan metode aktivitas. Perhitungan atas
transaksi tersebut, sebagai berikut.

Tarif penyusutan per satuan = Harga perolehan – nilai residu x jumlah jam thn 2016

Taksiran jumlah produksi
= Rp 500.000.000,00 – Rp 50.000.000,00 x 4.000 jam

30.000

= Rp 60.000.000,00 untuk tahun 2016

2. Metode garis lurus
Metode garis lurus merupakan metode penyusutan aset tetap, di mana umur manfaat aset dibagi

kedalam biaya total dikurangi dengan nilai sisa yang diperkirakan. Menurut metode garis lurus, beban
penyusutan penggunaan asset tetap tiap tahun jumlahnya sama, Penghitungan penyusutan dengan metode
garis lurus, sebagai berikut:

8

Penyusutan = Harga perolehan - Nilai residu
Nilai ekonomis

Contoh:
PT Merbabu pada tanggal 1 Oktober 2016 membeli truk dengan harga perolehan Rp90.000.000,00 Truk
yang dibeli tersebut diperkirakan memiliki umur ekonomis 5 tahun, dengan nilai residu Rp20.000.000,00.
Berapakah besarnya penyusutan jika dihitung menggunakan metode garis lurus?

Penyusutan 1 tahun = Rp90.000 000,00 - Rp20.000.000,00 = Rp14.000.000,00

5

Jurnal :

Metode tidak langsung

Biaya penyusutan kendaraan Rp14.000.000,00

Akumulasi penyusutan kendaraan Rp14.000.000,00

Adapun jika dibuat tabel penyusutan tiap bulan dengan menggunakan metode garis lurus pada aset tetap
kendaraan, sebagai berikut.

Penyusutan tahun 2016 = 3 x Rp 14.000.000,00 = Rp 3.500.000,00
12

No. Periode Perhitungan Beban Beban Penyusutan Akumulasi Nilai Buku

Penyusutan Tahun Tahun Berjalan Penyusutan Rp 86.500,000,00
Rp 72.500.000,00
Berjalan Rp 58.500.000,00
Rp 44.500.000,00
1 2016 3 x Rp 14.000.000,00 Rp 3.500.000,00 Rp 3.500.000,00 Rp 30.500.000,00
12 Rp 20.000.000,00
12
2 2017 12 x Rp 14.000.000,00 Rp 14.000.000,00 Rp 17.500.000,00

3 2018 12 x Rp 14.000.000,00 Rp 14.000.000,00 Rp 31.500.000,00
12
12
4 2019 12 x Rp 14.000.000,00 Rp 14.000.000,00 Rp 45.500.000,00

5 2020 12 x Rp 14.000.000,00 Rp 14.000.000,00 Rp 59.500.000,00
12
9
6 2021 12 x Rp 14.000.000,00 Rp 10.500.000,00 Rp 70.000.000,00

3. Metode jumlah angka tahun
Metode jumlah angka tahun menghasilkan beban penyusutan yang menurun berdasarkan pecahan

yang menurun dari biaya yang dapat disusutkan (biaya awal dikurangi nilai sisa). Menurut metode ini,
penyusutan untuk tiap tahun penggunaan aset tetap jumlahnya menurun. Metode ini disebut jumlah angka
tahun karena tarif depresiasi didasarkan pada suatu pecahan, sebagai berikut.

a. Pembilangnya adalah tahun-tahun pemakaian aset yang masih tersisa sejak awal tahun ini.
b. Penyebutnya adalah jumlah tahun-tahun sejak tahun pertama tahun pemakaian yang terakhir.
Dalam metode jumlah angka tahun, besarnya penyusutan tiap tahun dihitung dengan rumus:

Penyusutan = Sisa umur aset pada tahun penggunaannya x Jumlah yang harus disusutkan
Jumlah angka tahun umur aset tetap

9

Contoh :
PT Merbabu pada tanggal 1 semtember 2017 membeli mesin dengan harga perolehan Rp 90.000.000 Mesin
yang dibeli tersebut diperkirakan memiliki umur ekonomis 5 tahun, dengan nilai residu Rp 30.000.000.
Berapakah penyusutannya jika dihitung dengan metode jumlah angka tahun ?

Jumlah angka tahun umur aset tetap = 5+4+3+2+1 = 15
Jumlah yang harus disusutkan = Harga perolehan – Nilai residu

= Rp 90.000.000,00 – Rp 30.000.000,00

= Rp 60.000.000,00

Angka Tahun Sisa Umur Perhitungan Penyusutan Jumlah Penyusutan
1 5 Rp 20.000.000,00
2 4 5 x Rp 60.000.000,00 Rp 16.000.000,00
3 3 15 Rp 12.000.000,00
4 2 4 Rp 8.000.000,00
5 1 15 x Rp 60.000.000,00 Rp 4.000.000,00

3 x Rp 60.000.000,00
15
2
15 x Rp 60.000.000,00

1 x Rp 60.000.000,00
15

Penyusutan untuk tahun 2017 = 4 x Rp 20.000.000,00 = Rp 6.666.666,67
12

Jurnal yang dibuat untuk penyusutan tahun 2017

Metode tidak langsung :

Biaya penyusutan mesin Rp 6.666.666,67

Akumulasi penyusutan mesin Rp 6.666.666.67

Adapun jika dibuat tabel penyusutan tiap tahun dengan menggunakan metode jumlah angka tahun
pada mesin, sebagai berikut.

Perhitungan Beban Beban Akumulasi
Penyusutan
No. Periode Penyusutan Tahun Penyusutan Rp 6.666.666,67 Nilai Buku
Rp 25.333.333,33 Rp 83.333.333,33
Berjalan Tahun Berjalan Rp 64.666.666,67
Rp 40.000.000,00 Rp 50.000.000,00
1 2017 4 x Rp 20.000.000,00 Rp 6.666.666,67
12 Rp 50.666.666,67 Rp 39.333.333,33
8 Rp 32.666.666,67
2 2018 12 x Rp 20.000.000,00 Rp 18.666.666,67 Rp 57.333.333,33 Rp 30.000.000,00
Rp 60.000.000,00
4 x Rp 16.000.000,00
12
8
3 2019 12 x Rp 16.000.000,00 Rp 14.666.666,66

4 x Rp 12.000.000,00
12
8
4 2020 12 x Rp 12.000.000,00 Rp 10.666.666,67

4 x Rp 8.000.000,00
12
8
5 2021 12 x Rp 8.000.000,00 Rp 6.666.666,66

4 x Rp 4.000.000,00
12
8
6 2022 12 x Rp 4.000.000,00 Rp 2.666.666,67

10

4. Metode saldo menurun
Biaya penyusutan atau depresiasi pada saldo menurun dari tahun ke tahun semakin menurun. Hal

ini dikarenakan biaya depresiasi periodik didasarkan pada nilai buku aktiva yang semakin turun dari tahun
ke tahun. Di mana nilai buku pada awal tahun pertama sama dengan harga perolehan. Adapun nilai buku
pada tahun berikutnya, yaitu selisih antara harga perolehan dengan akumulasi depresiasi pada awal tahun.
Pada metode ini nilai residu diabaikan dalam perhitungan depresiasi tahunan dan depresiasi akan berakhir
apabila nilai buku telah mencapai jumlah yang sama atau mendekati nilai residu. Tarif depresiasi yang
sering digunakan adalah tarif metode garis lurus yang dikalikan dua, sehingga sering disebut metode saldo
menurun ganda.

Contoh:
Sebuah kendaraan mulai dioperasikan pada tanggal 1 Desember 2016. Mobil tersebut diperoleh
dengan harga Rp165.000.000,00 dan ditaksir dapat dioperasikan selama 10 tahun. Perhitungan
penyusutan kendaraan menggunakan metode menurun ganda. Dari data tersebut, besarnya
penyusutan kendaraan tiap tahun penggunaannya dihitung, sebagai berikut.

Persentase penyusutan tiap tahun menurut metode garis lurus: 100 % = 10%
10

Persentase penyusutan tiap tahun menurut metode menurun ganda: 2 x 10% = 20%

Berdasarkan besarnya persentase penyusutan pada contoh, biaya penyusutan mesin tiap periode akuntansi
dihitung seperti tampak dalam tabel berikut.

No. Periode Perhitungan Beban Beban Akumulasi Nilai Buku
Penyusutan Tahun Penyusutan Penyusutan
1 2016 Tahun Berjalan Rp 162.250.000,00
2 2017 Berjalan Rp 2.750.000,00 Rp 2.750.000,00 Rp 129.800.000,00
3 2018 20% x Rp 165.000.000,00 Rp 32.450.000,00 Rp 35.200.000,00 Rp 103.840.000,00
4 2019 20% x Rp 162.250.000,00 Rp 25.960.000,00 Rp 61.160.000,00 Rp 83.072.000,00
5 2020 20% x Rp 129.800.000,00 Rp 20.768.000,00 Rp 81.928.000,00 Rp 66.457.600,00
6 2021 20% x Rp 103.840.000,00 Rp 16.614.400,00 Rp 98.542.400,00 Rp 53.166.080,00
7 2022 20% x Rp 83.072.000,00 Rp 13.291.520,00 Rp 111.833.920,00 Rp 42.532.864,00
8 2023 20% x Rp 66.457.600,00 Rp 10.633.216,00 Rp 122.467.136,00 Rp 34.026.291,00
9 2024 20% x Rp 53.166.080,00 Rp 8.506.573,00 Rp 130.973.709,00 Rp 27.221.033,00
10 2025 20% x Rp 42.532.864,00 Rp 6.805.258,00 Rp 137.778.967,00 Rp 21.776.826,00
11 2026 20% x Rp 34.026.291,00 Rp 5.444.207,00 Rp 143.223.174,00 Rp 17.784.408,00
20% x Rp 27.221.033,00 Rp 3.992.418,00 Rp 147.215.592,00
20% x Rp 21.776.826,00

11

Latihan

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Apakah yang dimaksud dengan harga perolehan?
Jawab: ......................................................
2. Jelaskan tentang nilai sisa!
Jawab: ......................................................
3. Bagaimana penerapan metode hasil produksi pada penyusutan aset tetap!
Jawab: ......................................................
4. PT Ayu membeli mesin pabrik dengan harga tunai Rp 50.000.000,00. Pengeluaran-pengeluaran
lain yang bersangkutan dengan pembelian mesin tersebut terdiri dari PPN sebesar Rp
5.000.000,00; biaya pemasangan dan pengujian sebesar Rp 800.000,00; premi asuransi
kecelakaan dalam pengangkutan Rp 2.000.000,00. Berdasarkan pengeluaran tersebut, hitunglah
harga perolehan mesin pabrik!
Jawab: ......................................................
5. Jelaskan tentang metode garis lurus dalam penyusutan aset tetap!
Jawab: .....................................................

Rangkuman

1. Aset tetap adalah aset berwujud yang memiliki unsur ekonomis lebih dari satu tahun, dimiliki
perusahaan, digunakan dalam operasi perusahaan, dan tidak untuk dijual kembali.

2. Dalam sebuah perusahaan, sebenarnya aset tetap dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu aset
berwujud dan aset tetap tidak berwujud.

3. Setiap aset tentu sangat bernilai. Dimana nilai aset tetap agar sejalan dengan prinsip akuntansi harus
dicatat sebesar harga perolehannya. Harga perolehan adalah semua pengeluaran yang dilakukan untuk
memperoleh aset tetap sampai dengan aset tersebut siap untuk digunakan. Dimana harga perolehan
dapat ditentukan dengan mengetahui cara perolehannya.

4. Aset tetap perusahaan berbeda dengan barang dagangan karena aset tetap digunakan dalam kegiatan
operasional perusahaan. Aktiva semacam ini biasanya memiliki masa pemakaian yang lama dan
diharapkan dapat memberikan manfaat kepada perusahaan selama bertahun-tahun.

5. Adapun dalam perhitungan penyusutan terdapat faktor yang harus diperhatikan. Factor yang harus
diperhatikan dalam penyusutan yaitu nilai residu atau nilai sisa dan umur aset.

6. Metode dan pencatatan penyusutan aset tetap terdiri dari metode aktivitas (unit produksi), garis lurus,
jumlah angka tahun, dan saldo menurun.

12

Uji Kompetensi

PILIHAN GANDA
I. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang paling benar !

1. Aset berwujud yang memiliki umur ekonomis lebih dari satu tahun, dimiliki perusahaan, digunakan
dalam operasi perusahaan, dan tidak untuk dijual kembali disebut dengan……

a. aset tetap d. aset lancar
b. kewajiban e. ekuitas

c. persediaan

2. Aset yang meliputi kontrak, perjanjian, dan memiliki manfaat waktu permanen disebut asset….

a. tetap berwujud d. fleksibel

b. lancar tidak berwujud e. lancar benvujud

c. tetap tidak berwujud

3. Tanah yang dibeli perusahaan untuk keperluan ekspansi di masa akan datang digolongkan ....

a. modal utama d. investasi jangka pendek

b. investasi jangka panjang e. piutang perusahaan

c. saham usaha
4. Sepeda motor yang dijual di diler kendaraan bukan termasuk aset tetap karena…

a. nilainya kecil dibandingkan aset lain d. ada jaminan leasing

b. bukan milik perusahaan e. untuk diperjualbelikan

c. merupakan benda bergerak

5. PT Tani membeli kendaraan untuk kegiatan operasionalnya dengan harga tunai Rp20.000.000,00

Sebelum kendaraan tersebut digunakan, perusahaan mengeluarkan biaya PPN sebesar Rp2.000.000,00;

biaya pengujian sebesar Rp 100.000,00; premi asuransi kecelakaan dalam pengangkutan Rp200.000,00.
Harga perolehan kendaraannya adalah….

a. Rp 20.000.000,00 d. Rp 22.100.000,00
b. Rp 22.300.000,00 e. Rp 20.300.000,00
c. Rp 22.000.000,00

6. Metode yang mengasumsikan bahwa penyusutan merupakan fungsi dari produktivitas aset, bukan dari

berlalunya waktu yang dilewati oleh aset adalah metode penyusutan dengan ...

a. garis lurus d. rata-rata tertimbang

b. metode aktivitas e. saldo menurun

c. jumlah angka tahun

7. Sebuah mesin dengan harga perolehan Rp50.000.000,00 dan nilai residu Rp10.000.000,00 diperkirakan
dapat memproduksi 100.000 unit. Tarif penyusutan tiap unitnya adalah….

a. Rp 100,00 d. Rp 500,00
b. Rp 200,00 e. Rp 160,00
c. Rp 400,00

13

8. Estimasi jumlah yang akan diterima saat aset itu dijual dari penggunaannya disebut....

a. nilai sisa d. investasi jangka panjang

b. aset lancar e. aset tetap

c. harga perolehan

9. Sebuah mobil dibeli dengan harga Rp 140.000.000,00 taksiran umur ekonomis 5 tahun dan nilai residu

Rp20.000.000,00 jika menggunakan metode jumlah angka tahun, maka beban penyusutan pada tahun
pertama adalah….

a. Rp 100.000.000,00 d. Rp 40.000.000,00
b. Rp 75.000.000,00 e. Rp 30.000.000,00
c. Rp 55.000.000,00

10. Sebuah mesin dengan harga perolehan Rp 100.000.000,00 nilai residu Rp20.000.000,00 dan taksiran

umur ekonomis 4 tahun. Jika metode garis lurus yang digunakan, maka jurnal yang dibuat untuk tahun
pertama adalah….

a. beban penyusutan mesin Rp 25.000.000,00

akumulasi penyusutan mesin Rp 25.000.000,00

b. beban penyusutan mesin Rp 20.000.000,00

akumulasi penyusutan mesin Rp 20.000 000,00

c. beban penyusutan mesin Rp 15.000.000,00

akumulasi penyusutan mesin Rp 15.000.000,00

d. beban penyusutan mesin Rp 16.000.000,00

akumulasi penyusutan mesin Rp 16.000.000,00

e. beban penyusutan mesin Rp 10.000.000,00

akumulasi penyusutan mesin Rp 10.000.000,00

11. Pengalokasian harga perolehan diperlukan agar dapat dilakukan penandingan yang tepat antara....

a. pembelian dengan penjualan d. penjualan dengan biaya
b. pendapatan dengan biaya e. pendapatan dengan modal
c. penerimaan dengan pengeluaran

12. Sebuah mesin dengan harga Rp40.000.000,00 dioperasikan bulan Januari 2017. Taksiran usia

penggunaan selama 4 tahun dengan nilai residu Rp5.000.000,00. Jika mesin tersebut disusutkan dengan

metode garis lurus, maka tarif yang dibebankan sebesar 20%. Perusahaan memiliki penyusutan dengan

saldo menurun. Beban penyusutan mesin pada tahun 2017 adalah ...

a. Rp 35.000.000,00 d. Rp 20.000.000,00
b. Rp 16.000.000,00 e. Rp 8.000.000,00
c. Rp 70.000.000,00

13. Jangka waktu pemakaian aset yang diharapkan oleh perusahaan disebut ...

a. nilai sisa d. umur residu

b. nilai buku e. umur aset

c. satuan jam kerja

14. Sepeda motor pada perusahaan jasa pengiriman barang merupakan aset tetap, sedangkan sepeda motor
di diler adalah barang dagang. Hal ini merupakan karakteristik aset tetap berupa….

a. digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan dan bukan untuk diperjualbelikan
b. bukan merupakan investasi jangka panjang bagi perusahaan

14

c. digunakan perusahaan dalam jangka waktu beberapa periode akuntansi
d. memiliki nilai material yang cukup besar
e. memiliki nilai jual yang cukup tinggi sehingga menguntungkan perusahaan

15. Pada 31 Desember 2016 PT Merbabu membeli sebuah mesin Rp 200.000.000,00. Mesin tersebut

beroperasi pada 1 Januari 2017 setelah perusahaan mengeluarkan biaya uji coba Rp 2.000.000,00. Nilai

residu Rp20.000.000,00 dengan nilai ekonomis selama 4 tahun. Nilai buku mesin pada tahun 2019 jika
penyusutan menggunakan metode garis lurus adalah….

a. Rp 65.500.000,00 d. Rp 111.000.000,00
b. Rp 20.000.000,00 e. Rp 200.000.000,00
c. Rp 45.500.000,00

ESSAY
II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. Jelaskan tentang aset tetap tidak berwujud!
Jawab:………………………………

2. Pada 1 September 2017 PT Awan menghibahkan tanah seharga Rp200.000.000,00 tetapi tanah itu

mempunyai harga pasar wajar Rp 280.000.000,00. Bagaimanakah jurnal transaksi tersebut?
Jawab:……………………………………
3. Apakah yang dimaksud dengan masa manfaat atau umur aset?
Jawab:………………………………………
4. Jelaskan tentang metode jumlah angka tahun!
Jawab:…………………………………………
5. Bagaimana perlakuan nilai residu pada metode saldo menurun?
Jawab:…………………………………….

15

Kunci Jawaban

Latihan 1

1. Aset tetap adalah aset berwujud yang memiliki unsur ekonomis lebih dari satu tahun, dimiliki
perusahaan, digunakan dalam operasi perusahaan, dan tidak untuk dijual kembali.

2. Aset tetap berwujud adalah aset tetap yang secara fisik dapat dipergunakandalam operasi
perusahaan. Aset ini meliputi semua barang yang dimiliki perusahaan dengan tujuan untuk dipakai
secara aktif dalam operasi perusahaan dan mempunyai masa kegunaan relative permanen.

3. karakteristik aset tetap yang dimiliki oleh perusahaan yaitu :
• Digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan dan bukan untuk diperjualbelikan
• Bukan merupakan investasi jangka panjang bagi perusahaan
• Digunakan perusahaan dalam jangka waktu beberapa periode akuntansi
• Memiliki nilai material yang cukup besar

4. Pertimbangan dalam menetapkan nilai aset yang diperoleh berdasarkan biaya historis, yaitu:
a. Pada tanggal akuisisi biaya mencerminkan nilai pasar yang wajar.
b. Biaya historis melibatkan transaksi yang sebenarnya.
c. Keuntungan dan kerugian tidak boleh diantisipasi, tetapi harus diakui ketika harta itu dijual

5. klasifikasi aset tetap yang dibuat oleh perusahaan terdiri dari
• tanah
• gedung
• kendaraan
• peralatan kantor
• dan mesin-mesin pabrik.

Latihan 2

1. Harga perolehan adalah semua pengeluaran yang dilakukan untuk memperoleh aset tetap sampai

dengan aset tersebut siap untuk digunakan.

2. Nilai sisa adalah estimasi jumlah yang akan diterima pada saat aset itu dijual atau ditarik dari

penggunaannya.

3. Penerapan metode hasil produksi (productive output method), sama dengan penerapan metode

satuan jam kerja (jasa), yaitu didasarkan pada faktor penggunaan. Dalam penerapan metode satuan

hasil produksi, beban penyusutan ditetapkan berdasarkan jumlah satuan produk yang dihasilkan

dalam periode yang bersangkutan.

4. Perhitungan harga perolehan mesin pabrik

Harga tunai Rp 50.000.000,00

Pajak pertambahan nilai (PPN) Rp 5.000.000,00

Pemasangan dan pengujian Rp 800.000,00

Asuransi pengangkutan Rp 2.000.000,00 +

Harga perolehan mesin Rp 57.800.000,00

5. Metode garis lurus merupakan metode penyusutan aset tetap, di mana umur manfaat aset dibagi
kedalam biaya total dikurangi dengan nilai sisa yang diperkirakan. Menurut metode garis lurus,
beban penyusutan penggunaan asset tetap tiap tahun jumlahnya sama.

Pilihan Ganda

16

1. A 6. D 11. E
2. B 7. B 12. E
3. D 8. A 13. D
4. C 9. E 14. E
5. D 10. B 15. C

Essay

1. Aset tetap tidak berwujud (intangible fixed assets) adalah aset yang umurnya panjang dan

memberikan manfaat bagi operasi perusahaan, tetapi tidak mempunyai bentuk fisik.

2. Harta donasi Rp 280.000.000,00

Tanah Rp 200.000.000,00

Keuntungan Rp 80.000.000,00

3. Masa manfaat atau umur aset adalah jangka waktu pemakaian aset yang diharapkan oleh

perusahaan.

4. Metode jumlah angka tahun menghasilkan beban penyusutan yang menurun berdasarkan pecahan

yang menurun dari biaya yang dapat disusutkan (biaya awal dikurangi nilai sisa).

5. Pada metode ini nilai residu diabaikan dalam perhitungan depresiasi tahunan dan depresiasi akan

berakhir apabila nilai buku telah mencapai jumlah yang sama atau mendekati nilai residu.

Soal Pengayaan

1. Perhitungan besar penyusutan tiap tahunnya

a. Metode jumlah angka tahun

Jumlah angka tahun umur aset tetap = 5+4+3+2+1 = 15
Jumlah yang harus disusutkan = Harga perolehan – Nilai residu

= Rp 65.000.000,00 – Rp 5.000.000,00

= Rp 60.000.000,00

Angka Tahun Sisa Umur Perhitungan Penyusutan Jumlah Penyusutan
1 5 Rp 20.000.000,00
2 4 5 x Rp 60.000.000,00 Rp 16.000.000,00
3 3 15 Rp 12.000.000,00
4 2 4 Rp 8.000.000,00
5 1 15 x Rp 60.000.000,00 Rp 4.000.000,00

3 x Rp 60.000.000,00
15
2
15 x Rp 60.000.000,00

1 x Rp 60.000.000,00
15

Perhitungan Beban Beban Akumulasi
Penyusutan
No. Periode Penyusutan Tahun Penyusutan Rp 6.666.666,67 Nilai Buku
Rp 83.333.333,33
Berjalan Tahun Berjalan Rp 25.333.333,33 Rp 64.666.666,67

1 2015 4 x Rp 20.000.000,00 Rp 6.666.666,67 Rp 40.000.000,00 Rp 50.000.000,00
12 17
8
2 2016 12 x Rp 20.000.000,00 Rp 18.666.666,67

4 x Rp 16.000.000,00
12
8
3 2017 12 x Rp 16.000.000,00 Rp 14.666.666,66

4 x Rp 12.000.000,00
12

4 2018 8 x Rp 12.000.000,00 Rp 10.666.666,67 Rp 50.666.666,67 Rp 39.333.333,33
12
4
12 x Rp 8.000.000,00

5 2019 8 x Rp 8.000.000,00 Rp 6.666.666,66 Rp 57.333.333,33 Rp 32.666.666,67
12
4
12 x Rp 4.000.000,00

6 2020 8 x Rp 4.000.000,00 Rp 2.666.666,67 Rp 60.000.000,00 Rp 30.000.000,00
12

b. Metode saldo menurun ganda

Persentase penyusutan tiap tahun menurut metode garis lurus: 100 % = 20%
5

Persentase penyusutan tiap tahun menurut metode menurun ganda: 2 x 20% = 40%

No. Periode Perhitungan Beban Beban Akumulasi Nilai Buku
Penyusutan Tahun Penyusutan Penyusutan
1 2015 Tahun Berjalan Rp 58.500.000,00
2 2016 Berjalan Rp 6.500.000,00 Rp 6.500.000,00 Rp 35.100.000,00
3 2017 40% x Rp 65.000.000,00 Rp 23.400.000,00 Rp 29.900.000,00 Rp 21.060.000,00
4 2018 40% x Rp 58.500.000,00 Rp 14.040.000,00 Rp 43.940.000,00 Rp 12.636.000,00
5 2019 40% x Rp 35.100.000,00 Rp 8.424.000,00 Rp 52.364.000,00 Rp 7.581.600,00
6 2020 40% x Rp 21.060.000,00 Rp 5.054.400,00 Rp 57.418.400,00 Rp 5.307.120,00
40% x Rp 12.636.000,00 Rp 2.274.480,00 Rp 59.692.880,00
40% x Rp 7.581.600,00

2. Jurnal penyesuaian untuk mencatat penyusutan tiap tahunnya.

a. Metode jumlah angka tahun Rp 6.666.666,67
1) Penyusutan tahun 2015 Rp 6.666.666.67
Biaya penyusutan mesin
Akumulasi penyusutan mesin Rp 18.666.666,67
2) Penyusutan tahun 2016 Rp 18.666.666,67
Biaya penyusutan mesin
Akumulasi penyusutan mesin Rp 14.666.666,66
3) Penyusutan tahun 2017 Rp 14.666.666,66
Biaya penyusutan mesin
Akumulasi penyusutan mesin Rp 10.666.666,67
4) Penyusutan tahun 2018 Rp 10.666.666,67
Biaya penyusutan mesin
Akumulasi penyusutan mesin Rp 6.666.666,66
5) Penyusutan tahun 2019 Rp 6.666.666.66
Biaya penyusutan mesin
Akumulasi penyusutan mesin Rp 2.666.666,67
6) Penyusutan tahun 2020 Rp 2.666.666,67
Biaya penyusutan mesin
Akumulasi penyusutan mesin

18

b. Metode saldo menurun ganda Rp 6.500.000,00
1) Penyusutan tahun 2015 Rp 6.500.000,00
Biaya penyusutan mesin
Akumulasi penyusutan mesin Rp 23.400.000,00
2) Penyusutan tahun 2016 Rp 23.400.000,00
Biaya penyusutan mesin
Akumulasi penyusutan mesin Rp 14.040.000,00
3) Penyusutan tahun 2017 Rp 14.040.000,00
Biaya penyusutan mesin
Akumulasi penyusutan mesin Rp 8.424.000,00
4) Penyusutan tahun 2018 Rp 8.424.000,00
Biaya penyusutan mesin
Akumulasi penyusutan mesin Rp 5.054.400,00
5) Penyusutan tahun 2019 Rp 5.054.400,00
Biaya penyusutan mesin
Akumulasi penyusutan mesin Rp 2.274.480,00
6) Penyusutan tahun 2020 Rp 2.274.480,00
Biaya penyusutan mesin
Akumulasi penyusutan mesin

19

Media Pembelajaran

20

Instrumen Penilaian

A. Uji Kompetensi

I. PILIHAN GANDA
Disajikan 15 butir soal pilihan ganda. Dengan masing masing soal benar bernilai 2. Jadi
skor maksimal adalah 15 x 2 = ( 30 : 3 ) x 10 = 100

II. ESSAY

No. Soal Kriteria Penilaian Skor
1 Jika jawaban tepat 25
Jika jawaban kurang tepat 15
2 Jika jawaban salah atau tidak tepat 5
Jika jawaban tepat 25
3 Jika jawaban kurang tepat 15
Jika jawaban salah atau tidak tepat 5
4
Jika jawaban tepat 25
Jika jawaban kurang tepat 15
Jika jawaban salah atau tidak tepat 5
Jika jawaban tepat 25
Jika jawaban kurang tepat 15
Jika jawaban salah atau tidak tepat 5
100
Total nilai maksimal

B. Soal Kasus

No. Soal Kriteria Penilaian Skor
1 Jika perhitungan besar beban penyusutan tiap tahun benar 65
semua
2 Jika perhitungan kurang tetap namun cara penyellesaian 35
benar
Jika hasil benar, tetapi cara perhitungan salah 15
Jika jurnal dan nominal benar semua 35
Jika jurnal benar, tetapi nominal salah 20
Jika jurnal dan nominal salah 10
100
Total nilai maksimal

21

Lampiran

Biodata Penulis

Nama lengkap : Desi Wahyu Rahmadani
NIM : A210190033
Ponsel : +62 85323357569
E-mail : [email protected]
Alamat Rumah : Jetis RT. 01/15, Wonorejo, Jatiyoso, Kab. Karanganyar - Jawa Tengah
Bidang keahlian : Pendidikan Akuntansi
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Institut : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Background Pendidikan :

1. Universitas Muhammadiyah Surakarta (2019 – Sekarang)
2. SMK Negeri Poncol (2016 – 2019)
3. SMP Negeri 1 Parang (2014 – 2016)

Informasi Lain:

Lahir di Magetan, 21 Desember 2000. Masih mengenyam Pendidikan di Universitas
Muhammadiyah Surakarta Program Studi Pendidikan Akuntansi. Saat ini berdomisili di Kos
daerah Gumpang Lor, Kec. Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah 57169.

22

DAFTAR PUSTAKA

Gino Rasyid, Fatmawaty, 2016. Analisis Penerapan Akuntansi Atas Aset Tetap Pada PT.
Sederhana Karya Jaya Manado. Jurnal Akuntansi. Volume 4. No.1. Fakultas Ekonomi dan
Bisnis, Jurusan Akuntansi, Universitas Sam Ratulangi Manado.

Harti, Dwi. 2011. Modul Akuntansi 2B untuk SMK dan MAK. Jakarta: Erlangga.

23

Pengayaan

Soal Kasus !
Pada tahun 2015 mesin produksi dioperasikan dengan harga perolehan Rp 65.000.000. Ditaksir dapat
dioperasikan selama 5 tahun dan nilai residu Rp 5.000.000. dari data tersebut :

1) Hitunglah besar penyusutan tiap tahunnya dengan menggunakan metode jumlah angka tahun
tertangggal 1 september 2015 dan saldo menurun ganda tertanggal 1 oktober 2015 !

2) Buatlah jurnal penyesuaian untuk mencatat penyusutan tiap tahunnya.
Jawab :

24

Foto Kegiatan
25


Click to View FlipBook Version