The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by fitri4988, 2021-12-04 07:28:00

Modul Termokimia

Modul Termokimia

Keywords: Termokimia

MODUL INTERAKTIF

TERMOKIMIA

Untuk SMA/MA Kelas XI

Tahun Ajaran 2020/2021

DISUSUN OLEH:
AFRIANI PANCAWATI, S.Pd
DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PROVINSI BENGKULU
SMA NEGERI 3 KOTA BENGKULU

2020

KI/KD Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 :Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3 :Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI

3.2. Menjelaskan konsep perubahan • Mengidentifikasi reaksi yang membutuhkan
entalpi reaksi pada tekanan tetap kalor dan reaksi yang melepaskan kalor,
dalam persamaan termokimia misalnya reaksi logam Mg dengan larutan
HCl dan pelarutan NH4Cl dalam air

• Memahami penjelasan pengertian energi,
kalor, sistem dan lingkungan

• Memahami penjelasan tentang perubahan
entalpi, macam-macam perubahan entalpi
standar dan persamaan termokimia

4.2. Menyimpulkan hasil analisis data • Melakukan percobaan penentuan perubahan
percobaan termokimia pada tekanan entalpi dengan kalorimeter dan melaporkan
tetap hasilnya

3.3. Menjelaskan jenis entalpi reaksi, • Menyimpulkan hasil analisis data percobaan
hukum Hess dan konsep energi termokimia pada tekanan tetap
ikatan
• Menjelaskan cara menentukan perubahan
entalpi reaksi berdasarkan entalpi
pembentukan standar atau energi ikatan
berdasarkan Hukum Hess

• Menentukan perubahan entalpi reaksi
berdasarkan entalpi pembentukan standar
atau energi ikatan berdasarkan hukum Hess

• Menganalisis data untuk membuat diagram
tingkat energi suatu reaksi

4.3. Membandingkan perubahan • Membandingkan entalpi pembakaran (∆Hc)
entalpi beberapa reaksi berdasarkan beberapa bahan bakar
data hasil percobaan
• Membandingkan perubahan entalpi
beberapa reaksi berdasarkan data hasil
percobaan

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
PETA KONSEP
A. SISTEM DAN LINGKUNGAN

1. Pengantar Termokimia
2. Pengertian Sistem
3. Pengertian Lingkungan
4. Jenis-Jenis Sistem
B. REAKSI EKSOTERM DAN REAKSI ENDOTERM
1.Pengertian Reaksi Eksoterm
2. Pengertian Reaksi Endoterm
C. PERSAMAAN TERMOKIMIA
1. Pengertian Persamaan Termokimia
2. Pengertian Energi
3. Pengertian Entalpi
4. Energi dalam (∆U)
D. JENIS-JENIS PERUBAHAN ENTALPI REAKSI
1. Perubahan Entalpi Pembentukan Standar
2. Perubahan Entalpi Penguraian Standar
3. Perubahan Entalpi Pembakaran Standar
4. Perubahan Entalpi Netralisasi Standar
E. PENENTUAN PERUBAHAN ENTALPI
1. Kalorimetri
2. Hukum Hess
3. Data Energi Ikatan
4. Data Entalpi Pembentukan

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT,
karena atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya penulis
masih diberi kesehatan dan kesempatan untuk
menyelesaikan Modul ini. Berbagai usaha telah
dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan kualitas
Sumber Daya Manusia. Salah satu cara yang dilakukan
dalam peningkatan mutu pembelajaran, agar peserta
didik dapat mencapai standar kompetensi Kimia. Maka
dari itu, penulis berusaha merancang Modul ini sebagai
acuan peserta didik untuk belajar. Modul ini disusun
mengacu pada Kurikulum 2013 (K13). Dengan Modul ini,
mudah-mudahan dapat membantu peserta didik dalam
mencapai kompetensi pembelajaran yang nantinya dapat
dimanfaatkan pada jenjang pendidikan selanjutnya.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan
kelemahan pada Modul ini. Maka kritik dan saran yang
sifatnya membangun sangat penulis harapkan untuk
perbaikan di masa yang akan datang.

Bengkulu, Maret 2020

Penulis

PETA TERMOKIMIA
KONSEP
mempelajari tentang
Lingkungan
Sistem melibatkan Perpindahan energi

terdiri dari dalam bentuk

Kalor Kerja
Sistem terbuka
Sistem tertutup diukur menggunakan
Sistem terisolasi
Kalorimeter
menunjukkan
Reaksi Eksoterm Bernilai (-)
Perubahan entalpi

Reaksi Endoterm juga dapat dihitung
menggunakan
Bernilai (+)

Hukum Hess Energi disosiasi

Entalpi pembentukan standar

GLOSARIUM

Eksoterm Reaksi kimia yang menghasilkan kalor, dimana terjadi
Endoterm perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan sehingga
Energi lingkungan menjadi lebih lebih panas. Tanda reaksi eksoterm
adalah perubahan entalpi bernilai negatif (∆H = - )

Reaksi kimia yang menyerap atau menerima kalor, dimana
terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem sehingga
suhu lingkungan turun dan menjadi lebih dingin. Tanda reaksi
endoterm adalah perubahan entalpi bernilai positif (∆H = + )

Kemampuan suatu materi untuk melakukan kerja

Energi dalam (U) Total energi kinetik (Ek) dan energi potensial (Ep) yang ada
di dalam sistem

Energi disosiasi Energi yang diperlukan untuk memutuskan salah satu ikatan
ikatan 1 mol suatu molekul gas menjadi gugus-gugus molekul gas.

Energi ikatan Kalor yang diperlukan untuk memutuskan ikatan oleh satu
mol molekul gas menjadi atom-atom dalam keadaan gas

Energi ikatan rata- Energi rata-rata yang diperlukan untuk memutuskan sebuah
rata ikatan dari seluruh ikatan suatu molekul gas menjadi atom-
atom gas

Entalpi Jumlah dari semua energi sistem yang besarnya pada
kondisi tekanan tetap dipengaruhi oleh aliran kalor yang
masuk atau keluar sistem

Hukum Hess Perubahan entalpi suatu reaksi hanya tergantung pada
keadaan awal dan keadaan akhir dari suatu reaksi dan tidak
tergantung bagaimana jalannya reaksi

Hukum kekekalan Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan tetapi energi
energi dapat diubah dari suatu bentuk energi menjadi bentuk lain

Kalor (q) Energi yang berpindah dari sistem ke lingkungan atau
sebaliknya dikarenakan perbedaan suhu di antara keduanya.

Kerja (w) Bentuk energi yang diperlukan dan dapat dinyatakan sebagai
gaya yang bekerja melalui suatu jarak tertentu.

Kalorimeter Alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor (panas)
yang terlibat dalam suatu perubahan atau reaksi kimia.

Kalorimetri Ilmu dalam pengukuran panas dan reaksi kimia atau
perubahan fisik.

Kalor jenis Banyaknya kalor yang diserap atau diperlukan oleh 1 gram
zat untuk menaikkan suhu sebesar 1⁰C

Kapasitas kalor Banyaknya kalor yang diperlukan untuk
menaikkan suhu benda sebesar 1 derajat celcius

Lingkungan Hal-hal di luar sistem yang membatasi sistem dan
dapat mempengaruhi sistem

Massa Ukuran jumlah materi dalam suatu benda

Perubahan entalpi pembakaran Perubahan entalpi yang terjadi pada pembakaran

standar 1 mol suatu zat secara sempurna

Perubahan entalpi pembentukan Perubahan entalpi yang terjadi pada pembentukan

standar 1 mol suatu senyawa dari unsur-unsurnya yang

paling stabil pada keadaan standar.

Perubahan entalpi penguraian Perubahan entalpi yang terjadi pada penguraian 1

standar mol suatu senyawa dari unsur-unsurnya yang

paling stabil pada keadaan standar.

Sistem Segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian
Sistem terbuka dalam mempelajari perubahan energi

Suatu sistem yang memungkinkan terjadinya
perpindahan kalor dan zat (materi) antara
lingkungan dengan sistem

Sistem tertutup Suatu sistem dimana antara sistem dan
lingkungan dapat terjadi perpindahan kalor tetapi
tidak dapat terjadi pertukaran materi

Sistem terisolasi Suatu sistem dimana tidak memungkinkan
terjadinya perpindahan kalor dan materi antara
sistem dan lingkungan

Suhu Besaran yang menyatakan derajat panas atau
dingin suatu benda
Termometer
Termokimia Alat yang digunakan untuk mengukur suhu

Bagian dari ilmu kimia yang mempelajari
hubungan antar kalor (energi panas) dengan
reaksi kimia atau proses-proses yang
berhubungan dengan reaksi kimia.

PROFIL
MODUL

Modul Interaktif khusus materi Termokimia ini disusun dengan
mengacu pada Kurikulum 2013. Modul ini, disusun secara
sederhana dan berurutan tanpa mengurangi konsep-konsep
terkait materi Termokimia sehingga dapat menanamkan
pemahaman pada materi Termokimia secara menyeluruh.
Karakteristik pada Modul ini adalah:

Memudahkan guru dalam menilai hasil belajar siswa, karena
Modul ini telah terhubung ke Email guru, sehingga nilai siswa
secara otomatis diketahui guru tanpa harus mengoreksi satu
per satu
Penyajian latihan soal untuk melatih pemahaman konsep
peserta didik diiringi dengan musik pengiring agar peserta
didik lebih rileks dalam mengerjakan soal
Penyajian Modul terdapat video serta games terkait materi
Termokimia sehingga peserta didik tidak bosan dalam belajar
Modul ini dapat digunakan melalui laptop, komputer maupun
Android dengan akses internet yang stabil tanpa batas waktu
yang ditentukan
Terdapat penjelasan materi berupa audio sehingga siswa dapat
mendengar penjelasan secara langsung

REFERENSI

Chang, R. 2005. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi.
Ketiga Jilid 1. Jakarta: Erlangga. ISBN: 978-979-781-
040-5.

Limatahu, NA., Nurfatimah S., Nurul AR., dan Fitrianti I.
2019. Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing dengan Pendekatan Saintifik
Berbantuan Modul Siswa untuk Meningkatkan Hasil
Belajar dan Keterampilan Proses Siswa Kelas XI
SMA Negeri 3 Tidore Kepulauan pada Materi
Termokimia. Jurnal Pendidikan MIPA. 4(1): 1-10.

Pupanosa, M.A. 2020. Peningkatan Aktivitas dan Hasil
Belajar Materi Termokimia Menggunakan D’Jigsaw
Termoboard Learning. Journal of Elementary
School. 3(1): 38-46.

Rachman, IB., Hanumi OR., Endang C., dan Daratu E.
2020.

Analisis Termodinamika dan Spektroskopi
Inframerah Reaksi Subsitusi Nukleofilik Tersier
Butil Klorida dan Hidroksida secara Komputasi.
Jurnal Kartika Kimia. 3(2): 81-88.

Sudarmo, U. 2014. Kimia SMA Kelas XI Kurikulum 2013.
Jakarta: Erlangga. ISBN: 978-602-241-474-2.

Zakiyah., Suhadi I., dan Subandi. 2018. Analisis Dampak
Kesulitan Siswa pada Materi Stoikiometri terhadap
Hasil Belajar Termokimia. Jurnal Kimia dan
Pendidikan.3(1): 119-134.

SISTEM DAN
LINGKUNGAN

Apakah kalian masih ingat apa yang dimaksud dengan reaksi kimia?
Ya, reaksi kimia merupakan interaksi dua senyawa atau lebih sehingga
menghasilkan zat baru. Nah, kira-kira apa ya ciri-ciri yang menandai
reaksi kimia ?

Ciri-Ciri Reaksi Kimia :

Perubahan Warna
Perubahan Temperatur
Munculnya Gelembung Gas

Perubahan Volume
Terbentuk Endapan

Apakah kalian pernah mengendarai sepeda motor? Kira-kira pada
kendaraan bermotor terdapat reaksi kimia atau tidak ?

Ternyata pada kendaraan bermotor terjadi
reaksi pembakaran, dimana bensin lama
kelamaan akan habis karena jumlahnya yang
terus berkurang. Selain bensinnya berkurang,
motor dapat hidup dan bergerak. Bagaimana
keadaan mesin saat dan setelah digunakan ?
Jawaban terhadap permasalahan tersebut
dapat dipahami apabila telah memahami
konsep tentang termokimia.

Termokimia merupakan ilmu yang mempelajari perubahan kalor yang
disertai reaksi kimia (Zakiyah, 2018). Dalam termokimia ada dua hal
yang perlu diperhatikan menyangkut perpindahan energi, yaitu Sistem
dan Lingkungan.

• Sistem merupakan segala sesuatu Lingkungan Sistem
yang menjadi pusat perhatian.
Contoh: keadaan zat, reaksi,
perubahan zat

• Lingkungan merupakan hal-hal yang
berada di luar sistem. Contoh: alat-
alat, wadah, tabung reaksi, udara
(Chang, 2005).

CONTOH

MACAM-MACAM
SISTEM

Berdasarkan interaksinya dengan lingkungan, sistem dibedakan

menjadi tiga macam, yaitu sistem terbuka, sistem tertutup dan sistem
terisolasi.
a. Sistem terbuka

Sistem terbuka merupakan sistem yang memungkinkan terjadinya
perpindahan massa dan kalor antara lingkungan dengan sistem.
Contoh: memasak air dengan keadaan panci yang terbuka.

CONTOH

b. Sistem tertutup
Sistem tertutup merupakan sistem yang memungkinkan

terjadinya perpindahan energi, tetapi tidak terjadi pertukaran massa.
Contoh: memasak air dengan keadaan panci yang tertutup.

CONTOH

c. Sistem terisolasi
Sistem terisolasi merupakan sistem yang tidak memungkinkan

terjadinya perpindahan massa maupun energi. Contoh: Air panas di
dalam termos.

KHHHJJJJJJJJJJJJJJJJJJJ
JJJJJJHHHHHHHHHH
HHHHHHHHCCHHOOHHNNHHTTOOHHHHJHHHHHHHH
HHHHHHHHHHHH
HHHHHHHHHH

REAKSI EKSOTERM DAN
REAKSI ENDOTERM

Dalam konsep termokimia, reaksi terbagi menjadi dua yaitu reaksi

eksoterm dan reaksi endoterm.

1. Reaksi Eksoterm

Reaksi eksoterm merupakan reaksi yang sistemnya membebaskan

atau melepas energi, sehingga lingkungan menjadi naik temperaturnya

(Rachman, 2020). Contoh: pembakaran kayu, pembakaran gas elpiji,

dan perkaratan besi. kalor

kalor kalor

SISTEM

LINGKUNGAN

kalor

2. Reaksi Endoterm
Reaksi endoterm merupakan reaksi yang sistemnya menyerap atau

menerima energi, sehingga lingkungan menjadi turun temperaturnya
(Rachman, 2020). Contoh: Pembuatan es batu, pakaian basah menjadi
kering setelah dijemur, dan besi yang dilelehkan saat pengelasan.

kalor

kalor kalor

SISTEM

LINGKUNGAN

kalor

LANJUTAN

3. Hubungan Sistem Dengan Lingkungan

SISTEM Kerja LINGKUNGAN

TRANSFER ENERGI

Kalor

MARI BERPIKIR !
Maksud dari gambar diatas apa ya ?
(Dengarkan Penjelasan)

Perubahan entalpi dapat dihitung menggunakan persamaan berikut:

∆H = ∆H2 - ∆H1

Keterangan:

∆H : Perubahan entalpi reaksi (J)

∆H2 : Energi produk (J)
∆H1 : Energi reaktan (J)

Perbedaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm, yaitu dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 1. Perbedaan Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm

Perbedaan Reaksi Eksoterm Reaksi Endoterm

Energi Dibebaskan atau dilepas Diserap atau diterima sistem,
sistem, H2 < H1 H2 > H1

Suhu Naik atau panas, Turun atau dingin,
Lingkungan (T) (TAkhir > TAwal) (TAkhir < TAwal)

∆H Reaksi (-) (+)

Diagram tingkat energi reaksi eksoterm dan reaksi endoterm, dapat dilihat
dengan mengklik tombol dibawah ini !

GRAFIK

DIAGRAM TINGKAT
ENERGI

1. Diagram Tingkat Energi Reaksi Eksoterm
Pada diagram tingkat energi reaksi eksoterm, entalpi produk lebih rendah

daripada entalpi reaktan karena sistem melepaskan kalor ke lingkungan.

1. Diagram Tingkat Energi Reaksi Eksoterm

Pada diagram tingkat energi reaksi eksoterm, entalpi produk lebih rendah

HldinagrikpuandHgaany.akkenkngktaklkdpkiikmkkiklrikekkaikkoktaklnekkhkkrkkekaakrkekkntkaakknkkdskiikskatekwkmkaklkkrkemkaekklkekspkaikskkkaknkkkkkkkaklokkr kkkkkke

kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk

K

K ∆H= Hakhir - Hawal
K

K

K

Kk H yang dimiliki oleh produk di akhir
K
K reaksi

L

Ll

2. Diagram Tingkat Energi Reaksi Endoterm
Pada diagram tingkat energi reaksi endoterm, entalpi produk lebih tinggi

daripada entalpi reaktan karena sistem menyerap kalor dari lingkungan.

H H yang dimiliki oleh produk di akhir

reaksi

∆H= Hakhir - Hawal

H yang dimiliki oleh reaktan di
awal reaksi

CONTOH SOAL

CONTOH SOAL

1.Suatu campuran pereaksi di dalam tabung reaksi menyebabkan tabung tersebut
menjadi panas jika dipegang. Pernyataan yang tepat mengenai hal tersebut
adalah...
a. Entalpi pereaksi bertambah
b. Entalpi pereaksi berkurang
c. Entalpi pereaksi dan hasil reaksi bertambah
d. Entalpi pereaksi lebih besar daripada entalpi hasil reaksi
e. Entalpi hasil reaksi lebih besar daripada entalpi pereaksi
Pembahasan:
Jika suatu reaksi kimia menghasilkan panas, maka reaksi tersebut merupakan
reaksi eksoterm. Pada reaksi eksoterm, entalpi reaksi bernilai negatif yang berarti
entalpi pereaksi lebih besar daripada entalpi hasil reaksi (H awal > H akhir)
(Jawaban: D)

2. Pernyataan yang benar tentang reaksi endoterm adalah...
a. Entalpi awal lebih besar daripada entalpi akhir dan ∆H > 0
b. Entalpi awal lebih kecil daripada entalpi akhir dan ∆H > 0
c. Entalpi awal lebih besar daripada entalpi akhir dan ∆H < 0
d. Entalpi awal lebih kecil daripada entalpi akhir dan ∆H < 0
e. Entalpi awal sama dengan entalpi akhir dan ∆H = 0
Pembahasan:
Reaksi endoterm adalah reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari
lingkungan ke sistem. Dalam reaksi ini, kalor diserap oleh sistem ke lingkungannya.
Hal yang terjadi H awal < H akhir sehingga ∆H > 0.
(Jawaban: B)

3. Sebuah kristal KNO3 dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian ditetesi
dengan air sehingga tabung reaksi terasa dingin. Reaksi ini merupakan reaksi...
a. Eksoterm, energi berpindah dari sistem ke lingkungan
b. Eksoterm, energi berpindah dari lingkungan ke sistem
c. Endoterm, energi berpindah dari sistem ke lingkungan
d. Endoterm, energi berpindah dari lingkungan ke sistem
e. Endoterm, energi tidak berpindah
Pembahasan:
Pada saat KNO3 bereaksi dengan air, suhu menjadi turun karena tabung reaksi
terasa dingin. Setelah sampai pada titik terendah, lama-kelamaan suhu akan naik
kembali sampai suhu awal. Penurunan suhu pada saat KNO3 bereaski dengan air,
menunjukkan bahwa reaksi menyerap kalor. Sehingga tergolong ke dalam reaksi
endoterm (energi berpindah dari lingkungan ke sistem)
(Jawaban: D)

PERSAMAAN
TERMOKIMIA

Persamaan termokimia merupakan persamaan reaksi kimia yang
mencantumkan nilai perubahan entalpi reaksinya (∆H reaksi). Suatu
persamaan termokimia terdiri dari beberapa komponen, yaitu:
• Persamaan reaksi kimia
• ∆H reaksi
• Fasa yang terlibat dari setiap senyawa (padatan (s), gas (g), liquid

(l) dan aquous (aq)).

Perhatikan persamaan reaksi kimia berikut:

H2 (g) + Cl2(g) 2HCl(g) ∆H= -184 kJ

Persamaan reaksi kimia ∆H reaksi

Apa makna dari persamaan di atas ? (dengarkan)

FASA ZAT PENTING !
Karena fasa yang berbeda mempunyai nilai perubahan entalpi yang
berbeda pula. Perhatikan contoh berikut:

CH4(g) + O2(g) CO2(g) + 2H2O(g) ∆H= -890,5 kJ
CH4(g) + O2(g) CO2(g) + 2H2O(l) ∆H= -802,3 kJ

Bagaimana Jika Koefisien Reaksi dikali atau dibagi ?
Jika koefisien reaksi dikali, maka nilai ∆H reaksi juga ikut dikali
begitupun jika dibagi. Perhatikan reaksi di bawah ini !

H2(g) + Cl2(g) 2HCl ∆H= -184 kJ

Misalnya dikali 3, maka reaksi menjadi seperti berikut:

H2(g) + Cl2(g) 2HCl ∆H= -184 kJ /x3

3EHN2E(gR)G+I 3DCAl2L(Ag)M (∆6UH)Cl ∆H= -552 kJ

Energi dalam atau energi internal merupakan energi yang

terkandung pada suatu sistem. Nilai energi dalam tidak dapat dihitung,

yang bisa dihitung hanya nilai perubahannya saja (∆U). Energi dalam

pada suatu sistem dapat berubah karena 2 hal, yaitu kalor (q) dan kerja

(w). Sehingga, rumus energi dalam (∆U):

∆U= q + w

PERSAMAAN
TERMOKIMIA

Tabel 1. Perbedaan Kalor dengan Kerja

KALOR KERJA

Bernilai positif (+), jika sistem Bernilai positif (+), jika sistem

menyerap kalor dikenai kerja

Bernilai negatif (-), jika Bernilai negatif (-), jika sistem

sistem melepas kalor melakukan kerja

Contoh:
1. Sepotong logam Magnesium direaksikan dengan Asam Klorida encer
pada sistem terbuka dengan reaksi:

Mg(s) + 2HCl(aq) MgCl(aq) + H2(g)
Pada reaksi tersebut, sistem melepas kalor sebesar 200 kJ dan
menghasilkan gas yang akan menyebabkan terjadinya perubahan
volume. Sistem juga melakukan kerja sebesar 50 kJ. Perubahan energi
dalam (∆U) dalam proses tersebut adalah:
Jawab:
∆U= q + w
Q = -200 kJ (karena sistem melepas kalor, maka bertanda negatif)
W = -50 kJ (karena sistem melakukan kerja)
∆U = q + w = -200 kJ + (-50) kJ = -250 kJ

2. Jika sepotong logam Barium direaksikan dengan Asam Klorida encer
pada sistem terbuka dengan reaksi:

Ba(s) + 2HCl(aq) BaCl2(g) + H2(g)

Pada reaksi tersebut sistem menyerap kalor sebesar 150 kJ dan

menghasilkan gas yang menyebabkan terjadinya perubahan volume,

sistem ini juga melakukan kerja sebesar 45 kJ. Perubahan energi dalam

(∆U) pada proses tersebut adalah...

Jawab:

Diketahui:

q= +150 kJ (menjadi positif karena menyerap kalor)

w= -45 kJ (menjadi negatif karena melakukan kerja)
TONTON VIDEO
Maka,

∆U= q+w= 150 + (-45) = +105 kJ

JENIS-JENIS PERUBAHAN
ENTALPI REAKSI

Entalpi standar merupakan perubahan entalpi yang terjadi pada suhu
25° C (atau 298 K), tekanan 1 atm. Perubahan entalpi standar secara
umum terdiri dari: Perubahan entalpi pembentukan standar, perubahan
entalpi penguraian standar dan perubahan entalpi pembakaran standar
(Limatahu, 2019).
1. Perubahan Entalpi Pembentukan Standar (∆H0f)

Perubahan entalpi pembentukan standar merupakan perubahan
entalpi pada pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-unsurnya pada
keadaan standar. Satuan entalpi pembentukan standar menurut Sistem
Internasional (SI) adalah kilojoule per mol (kJ/mol).

Nilai-nilai entalpi pembentukan standar:
a) Bernilai positif, jika menerima energi
b) Bernilai negatif, jika melepas energi
c) Bernilai nol, jika unsur tersebut sudah terdapat di alam secara

alami.
Bentuk unsur-unsur yang sudah terdapat di alam, maka nilai ∆H°f
nya nol (0). Adapun unsur-unsur tersebut dapat dilihat pada tabel
berikut:

MONOATOMIK POLIATOMIK

Tabel 2. Unsur-unsur yang terdapat di Alam
Na (s) Ca (s) Al (s) H2 (g) F2 (g) I2 (s)

K (s) C (s) Fe (s) N2 (g) Cl2 (g) S8 (s)

Mg (s) S (s) Zn (s) O2 (g) Br2 (l) P4 (s)

Logam dan gas mulia Halogen dan gas selain gas mulia

Contoh:
1). Pada pembentukan NaCl dalam keadaan standar, dibebaskan energi
sebesar -410,9 kJ/mol, tentukan persamaan reaksi pembentukan
termokimia!
Jawab:

Senyawa NaCl terdiri dari unsur Na dan unsur Cl, maka dapat ditulis:
Na(s) + Cl2(g) NaCl(s) ∆H= -410,9 kJ/mol

Reaksi diatas belum setara, maka harus disetarakan terlebih dahulu
menjadi reaksi berikut:
Na(s) + ½ Cl2(g) NaCl(s) ∆H= -410,9 kJ/mol

2).. PPaaddaapepmebmenbtueknatnukCa2nH5OCH2Hd5aOlaHm kdeaaldaaman skteaandaara, ndibsebtaanskdaanr,
ednibeergbiassekbaensaer n-2e7r7g,i7skeJb/meosla, rte-n2t7uk7a,7n pkeJr/smamola, atnenretuaksainpepmerbseanmtuakaann
treeramkoskiimpeiam! bentukan termokimia!

Jaawwaabb: :

SeennyyaawwaaCC2H2H5O5HOHtertdeirrididrai rdi aurnisurnsCu,ruCns,uur nHsudranH udnasunr uOn,sumrakOa,
mdaapkaat dditaulpisa:t ditulis:

C(sC) (+s)H+2H(g2)(g+) +OO2(2g(g)) CC22HH55OOHH(l()l) ∆H∆=H-=27-27,777k,J7/mkJo/lmol

Reaksi diatas belum setara, maka harus disetarakan terlebih dahulu

Rmeenajkasdii redaiaktsai sbebrikeulut:m stabil, maka harus disetarakan terlebih
dahul2uCm(se) n+ja3Hdi2(rge)a+k½si Obe2(rgik) ut:C2H5OH(l) ∆H= -277,7 kJ/mol

3). Jika diketahui:

C(s) + O2(g) CO2(g) ∆H= -395,2 kJ

CO(g) + ½ O2(g) CO2(g) ∆H= -284,3 kJ

Maka ∆H pembentukan 1 mol CO adalah...

a. -679,5 kJ

b. -110,9 kJ

c. +110,9 kJ

d. +284,3 kJ

e. +679,5 kJ

Pembahasan:

Diketahui:

C(s) + O2(g) CO2(g) ∆H= -395,2 kJ
CO(g) + ½ O2(g) CO2(g) ∆H= -284,3 kJ (dibalik)
maka,

C(s) + O2(g) CO2(g) ∆H= -395,2 kJ
CO2(g)
C(s) + ½ O2 CO(g) + ½ O2(g) ∆H= +284,3 kJ +

CO (g) ∆H= -110,9 kJ

2C(s) + 3BH) 2(g) + ½ O2(g) C2H5OH(l) ∆H= -277,7 kJ/mol

(Jawaban

2. Perubahan Entalpi Penguraian Standar (∆H0d)

Perubahan entalpi penguraian standar merupakan penguraian 1 mol
senyawa menjadi unsur-unsurnya pada kondisi standar. Pada reaksi
penguraian, reaktan berpindah ke kanan dan produk berpindah ke kiri.
Contoh:
Diketahui entalpi pembentukan standar NaCl adalah -410,9 kJ/mol,
buatlah persamaan reaksi penguraian termokimianya!
Jawab: Senyawa pembentukan NaCl terdiri dari unsur Na dan unsur Cl,
maka dapat ditulis:

Na(s) + ½ Cl2(g) NaCl(s) ∆H= -410,9 kJ/mol
Karena, yang ditanyakan entalpi penguraian standar, maka reaksi
diatas dibalik sehingga nilai ∆H menjadi positif (+).

NaCl(s) Na(s) + ½ Cl2(g) ∆H= +410,9 kJ/mol

3. Perubahan Entalpi Pembakaran Standar (∆H0c)

Perubahan entalpi pembakaran standar merupakan jumlah energi
yang dilepaskan untuk membakar 1 mol zat. Ciri utama dari reaksi
pembakaran, yaitu:
a. Merupakan reaksi eksoterm
b. Melibatkan oksigen (O2) dalam reaksinya
c. Karbon terbakar menjadi CO2, hidrogen terbakar menjadi H2O,

nitrogen terbakar menjadi NO2, belerang terbakar menjadi SO2.
Contoh:
1. Nilai perubahan entalpi pembakaran standar metanol adalah -638,5
kJ/mol. Tuliskan persamaan termokimianya!
Jawab:

CH3OH(l) + O2(g) CO2(g) + 2H2O(g) ∆H= -638,5 kJ
2. Jika diketahui ∆H0c C= -393,5 kJ/mol, berapa kalor yang terjadi pada
pembakaran 1 kg arang, jika dianggap bahwa arang mengandung 48%
karbon dan Ar C= 12!
Jawab:

Massa C= x 1000 g= 480 g

Pada pembakaran 1 mol karbon dibebaskan kalor 393,5 kJ, maka pada
pembakaran karbon dihasilkan kalor sebanyak : x 393,5

/ /

kJ/mol = 15.740 kJ.

4. Perubahan Entalpi Netralisasi Standar (∆H0n)

Perubahan entalpi netralisasi standar merupakan perubahan entalpi
pada penetralan 1 mol asam oleh basa atau 1 mol basa oleh asam pada
suhu 250C dan tekanan 1 atm. Entalpi ini didefinisikan sebagai energi
yang dikeluarkan selama pembentukan satu mol air.
Contoh:
• Entalpi netralisasi HCl, yaitu ∆H0n HCl (aq) = -63 kJ/mol

Simbol diatas artinya untuk menetralkan 1 mol HCl oleh NaOH pada
keadaan standar (250C, 1 atm) melepaskan kalor sebesar 63 kJ.

• Entalpi netralisasi NaOH, yaitu ∆H0n NaOH (aq) = -63 kJ/mol
Simbol diatas artinya untuk menetralkan 1 mol NaOH oleh HCl pada
keadaan standar (250C, 1 atm) melepaskan kalor sebesar 63 kJ.

Sehingga persamaan termokimianya dapat dituliskan menjadi:
HCl(aq) + NaOH(aq) NaCl(aq) + H2O(l) ∆H0n= -63 kJ

Keterangan:
• Perubahan entalpi netralisasi standar merupakan reaksi asam dan

basa
• Perubahan entalpi netralisasi standar selalu reaksi eksoterm
• Asam kuat, basa kuat dan air yang terbentuk benar-benar terionisasi

dalam larutan air
Netralisasi merupakan reaksi antara H-(aq) dari asam dan OH-(aq)

dari basa, sehingga dapat ditulis:
H+(aq) + Cl-(aq) + Na+(aq) + OH-(aq) H2O(l) + Na+(aq) + Cl-(aq)

Dari reaksi tersebut, dapat diketahui bahwa entalpi netralisasi
harus independen dari sifat asam dan basa.

PENENTUAN
PERUBAHAN ENTALPI

1. Kalorimetri

Kalorimetri merupakan cara penentuan energi kalor reaksi
dengan kalorimeter (Pupanosa, 2020). Perubahan entalpi dapat diukur
menggunakan kalorimeter sederhana dan kalorimeter bom.

Bagaimana cara kerja kalorimeter
sederhana dan kalorimeter bom
ya ?

Yuk, Kita Simak
videonya dengan
klik tombol di
bawah ini !

KALORIMETER KALORIMETER BOM
SEDERHANA

Kalorimeter adalah sistem terisolasi, sehingga semua energi yang
dibutuhkan atau dibebaskan tetap berada dalam kalorimeter. Dengan
mengukur perubahan suhu, kita dapat menentukan jumlah energi
kalor reaksi dan entalpi reaksi dengan rumus berikut:

Qreaksi = m.c. ∆T

∆H=

Keterangan:
Qreaksi : energi kalor reaksi (J atau kJ)
m : massa zat (gr atau Kg)
c : kalor jenis zat (J/g.0C atau J/Kg. K)
∆T : perubahan suhu (0C atau K)

CONTOH SOAL

PENYELESAIAN

Contoh Soal: Di dalam suatu kalorimeter bom direaksikan 0,16 gram gas
metana (CH4) dengan oksigen, sehingga terjadi reaksi:

CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) + 2H2O(g)

Ternyata terjadi kenaikan suhu 1,560C. Diketahui kapasitas kalor
kalorimeter adalah 958 J/0C, massa air di dalam kalorimeter yaitu 1000
gram dan kalor jenis air 4,18 J/g0C. Tentukan kalor pembakaran gas
metana dalam kJ/mol (Ar C= 12, H=1).

Diketahui:

Mair = 1.000 gram mCH4 = 0,16 gram
cair = 4,18 J/g0C MrCH4 =12+ (4x1) = 16 gr/mol
∆T = 1,560C Ckalorimeter = 958 J/0C

Ditanya:

∆H CH4 (kJ/mol) = ? Untuk menghitung jumlah gas

Jawab: metana yang dibakar, maka dihitung

Qreaksi = -(qkalorimeter + qair) jumlah mol terlebih dahulu,
Qair = m.c. ∆T
sehingga:
= 1.000 g x 4,18 J/g0C.1,560C
= 6.520 J Mol CH4 = = , = 0,01 mol
Qkalorimeter = Ckalorimeter x ∆T
/
= 958 J/0C x 1,560C
=1.494 J
Maka,
Qreaksi = -(1.494 + 6.520) J
= -8.014 J = 8,014 kJ

Maka, untuk setiap reaksi

pembakaran 1 mol CH4 akan dilepas
kalor sebanyak:

∆H= !"#$% = ) , #* = -801,4

&' "( ,

kJ/mol

2.Hukum Hess
BBunuyniyHi ukHuumkuHmessH“Peesrsuba“hPaenruebnatahlpainsuaetnutarelpaki sishuaantyua treergaaknstiunghapnaydaa

t(ezarksguet-aaaPzdtneauatrtuuarebnnhaagakahsswapiilnadarlaedenn(aazttaakidktlsp-aezii)kaaretdtdeaaparkgerasiarinesnmatuukaeansnwtigu)uarbdulraate(gnhazauakikkmtseu-aizamnddaaaHat ajneapnsleatsianrd:eknahaykiakr str(eeiz)aragktd-sazaina”n.ttuhknaegsailbdraaegaaanksimia) akdnhaairri
jal1a)nnyHaanreyaaktesrig”.antung pada keadaan awal dan akhir sistem, bukan tahap yang

Perudbiteamhpaunhe. ntalpi reaksi menurut hukum Hess:

• 2H)an2y)aMteerrugpaanktaunnpgepnjaudmalakheanadeantaanlpiarweaaklsdi daanriaskehtiairpstaishtaepm. , bukan tahap

yang ditempuh.
C• orTCMeenoanetnktorutsuohki phab:a:nerkpikaeunrtu:pbaehnajunmenlatahlpainpeenngtuaalppiarneaairkdsai rdi awruijusdetpiaadpattajihkaapd.iketahui reaksi-
Tentukan perubaHh2(agn) + e½nOta2l(pgi) →peHn2gOu(ga)pan ∆aHir =d-a24ri1,8wkuJjud padat jika
diketahui reaksi-reHa2kOs(il)b→erHik2uOt:(s)
∆H = -6,01 kJ

H2(g)H+2(g½) +O½2(Og2)(g→) →H2HO2O(g(l)) ∆∆HH==-2-8254,81,k8J kJ
JaBRJdwaieeswaraeakbbarsetb:ii,l:ayshaenklugarHnudaHhi2inn(2HggO(2pi)nO(r+kol()ads½n→)u:kdHO)il,He2s2Ot2(aeOg(khs)ki()nsa→→gn)gdaHHisk22OeeObt(ige(gl)la)ahrekaikris(i∆∆rdeHHiaakt==atas--n26m),8,e0d5n1a,jan8kdHJki:J2O(g) diletakkan
ReHa2(kgs)i+ya½nOg2(dgi)in→ginHk2Oan(g:)H2O(∆sH) =→-24H12,O8 (kgJ)
BeHr2aOrt(is,) s→elHu2rOuh(l)H2O(s) dileta∆kHka=n6,d01iskeJbelah kiri (reaktan), dan H2O(g)

dilHe2tOak(lk) a→nHd2(igs)e+be½laOh2(gk)anan∆H(p=ro2d8u5k,8),kJs+ehingga ketiga reaksi diatas

meHn2Oja(ds)i:→ H2O(g) ∆H = 50,01 kJ

HH22BO(ge(n)st+)uk→½ROHea22kO(gs(i)lH)→ukHum2OH(ges) s sec∆∆arHHa =U=m-62u,40m11,:8kJkJ

H2O(l) → H2(g) + ½ O2(g) ∆H = 285,8 kJ +

H2O(s) → H2O(g) ∆H = 50,01 kJ

Bentuk Reaksi Hukum Hess secara Umum:

AB + CD ∆HR AD + CB

∆H1 ∆H2
(A+B) + (C+D)

∆HR= ∆H0f produk - ∆H0f reaktan

TONTON VIDEO

3. Energi Ikatan

Energi ikatan merupakan kalor yang diperlukan untuk memutuskan
ikatan oleh 1 mol molekul gas menjadi atom-atom dalam keadaan gas.
• Energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan tersebut
• Energi yang dilepas untuk membentuk ikatan tersebut

MisEanlneyrgai: iEkantearngi mikaetraunpaHka–nHkalo∆rHy=an4g36dkipJe/mrluokl an untuk memutuskan
ikatan oleh 1 mol molekul gas menjadi atom-atom dalam keadaan gas.
• Energi yHan–gHd(ipge) rlukan untuHk(mg)e+mHut(ugs)k(aPnemikauttaunsatneriskeabtaunt
• Energi yang dilepas untuk membentuk ikatan tersebut

436 kJ/mol (Energi yang diperlukan)

H(g) + H(g) H – H(g) (Pembentukan ikatan)

436 kJ/mol (Energi yang dilepas)

a. Energi Disosiasi Ikatan (D)

Energi disosiasi ikatan merupakan energi yang diperlukan untuk
memutuskan salah satu ikatan 1 mol suatu molekul gas menjadi gugus-
gugus molekul gas.
Contoh:
Perhatikan reaksi di bawah ini !

CH4(g) CH3(g) + H(g) ∆H= +425 kJ/mol

CH3 CH2(g) + H(g) ∆H= +480 kJ/mol

Reaksi tersebut menunjukkan bahwa untuk memutuskan sebuah
ikatan C – H dari molekul CH4 menjadi gugus CH3 dan atom gas H
diperlukan energi sebesar 425 kj/mol, tetapi pada pemutusan ikatan C –
H dari molekul CH3 menjadi gugus CH2 dan sebuah atom gas H
dMipisearllunkyaan: Eenergi iykantagn lHeb–ihHbes∆aHr, =ya4i3tu6 480 kJ/mol. Sehingga, dapat
disimpulkan bahwa meskipun ikatannya sama tetapi dari gugus yang
berbeda diperlukan energi yang berbeda pula.

kJ/mon ikata)

b. Energi Ikatan Rata-Rata
Energi ikatan rata-rata merupakan energi rata-rata yang dibutuhkan

untuk memutuskan 1 ikatan kovalen tertentu. Setiap ikatan
membutuhkan energi yang berbeda agar dapat terputus. Reaksi
berlangsung dalam dua tahap, yaitu pemutusan ikatan reaktan dan
pembentukan ikatan produk. Bentuk rumus umum, sebagai berikut:

∆H= ∑Energi pemutusan - ∑Energi pembentukan

Keterangan:
∑Energi pemutusan : Total energi saat terjadi pemutusan ikatan
∑Energi pembentukan : Total energi saat terjadi pembentukan ikatan

Contoh:

Diketahui:

C = O : 358 kJ/mol

O – H : 463 kJ/mol

C – H : 413 kJ/mol

TODCeoikn=netttuOoahkhua::1in:4p6ekrJu/bmaohlan entalpi reaksi dari pembakaran CH2 di bawah ini !
DC i=taOny: 3a5:8 kJ/mol

O – H : 463 kkJJ//mmCoollH2(g) + O2(g) CO2(g) + H2O(g) ∆H= ?

OCJa–=wHOa:b:14:4163 kJ/mol

Tentukan pe(rHuba–hCan–enHta)lp+i re(aOks=i dOar)i pem(bOak=arCan=COH2) d+i b(Haw–ahOin–i !H)

Ditanya: 1 C2H2(g) + O2(1g) CO2(g)1+ H2O2(g) ∆H=1? 2

EJa.wPaubt:us : (2 x 413) + ( x 146) = 1045 kJ

(H – C – H ) + (O = O) (O = C = O) + (H – O – H)

E. terbentuk : (2 x 358) + (2 x 463) = 1788 kJ -

∆H = -743 kJ

E. Putus : (2 x 413) + ( x 146) = 1045 kJ

E. terbenUtunkt:u(k2 xle3b5i8h) +je(l2asxn4y63a), y=u1k7s88imkJak- video di bawah ini ya !

∆H = -743 kJ

TONTON VIDEO

Untuk lebih jelasnya, yuk simak video di bawah ini ya !

4. Data Entalpi Pembentukan (∆H0f)
Dengan menggunakan data entalpi pembentukan, perubahan entalpi

dapat dihitung dengan rumus berikut:

∆H= ∑∆H0f kanan - ∑∆H0f kiri

Jika dalam suatu reaksi : pA + qB rC + sD
Maka, rumus ∆H adalah :
∆H= ∑∆H0f kanan - ∑∆H0f kiri

= (r. ∆H0f C + s. ∆H0f D) – (p. ∆H0f A + q. ∆H0f B)

Contoh soal:
Diketahui beberapa entalpi pembentukan standar (∆H0f).
∆H0f C2H5OH = -277, 69 kJ/mol
∆H0f CO2 = -393, 51 kJ/mol
∆H0f H2O = -241, 82 kJ/mol
Entalpi pembakaran 92 gram etanol adalah ....(Mr etanol= 46 g/mol)
Pembahasan:
Langkah pertama adalah membuat reaksi pembakaran etanol, dapat
dilihat pada reaksi berikut:

C2H5OH + 3O2 2CO2 + 3H2O

Yang perlu diingat bahwa nilai entalpi pembentukan untuk molekul-
molekul diatomik bebas di alam selalu 0. Jadi, walaupun pada soal diatas
entalpi pembentukan O2 tidak diketahui, tetapi kita harus sudah mengerti
bahwa entalpi pembentukannya selalu 0.
∆H0 reaksi= ∑∆H0f kanan - ∑∆H0f kiri

= (2. ∆H0f CO2 + 3. ∆H0f H2O) – (∆H0f C2H5OH + 3∆H0f O2)
= (2. -393,51 + 3. -241,82) + (-277,69 + 3. 0)
= (-787,02 + -725,46) – (-277,69)
= -1512,48 + 277,69 = -1234,79 kJ/mol
Untuk mencari berapa perubahan entalpi reaksi 92 gram etanol adalah:
Mol etanol = + = 2 mol

/

Maka, ∆H0 reaksi = 2 mol. (-1234,79 kJ/mol)
= 2469,58 kJ/mol

RANGKUMAN

1. Termokimia adalah bagian dari ilmu kimia yang
mempelajari hubungan antara kalor dengan reaksi kimia

2. Sistem adalah segala sesuatu yang menjadi pusat
perhatian dalam mempelajari perubahan energi

3. Lingkungan adalah hal-hal di luar sistem yang membatasi
sistem dan dapat mempengaruhi sistem

4. Sistem terbuka adalah suatu sistem yang memungkinkan
terjadinya perpindahan kalor dan massa antara lingkungan
dengan sistem

5. Sistem tertutup adalah suatu sistem di mana antara sistem
dengan lingkungan dapat terjadi perpindahan kalor tetapi
tidak terjadi pertukaran massa.

6. Sistem terisolasi adalah duatu sistem yang tidak
memungkinkan terjadinya perpindahan kalor dan massa
antara sistem dengan lingkungan

7. Energi dalam adalah total energi yang ada dalam suatu
sistem

8. Reaksi eksoterm adalah reaksi yang terjadi dengan
disertai pelepasan kalor dari sistem ke lingkungan

9. Reaksi endoterm adalah reaksi yang terjadi disertai
dengan perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem

10. Persamaan termokimia merupakan persamaan reaksi yang
disertai informasi tentang jumlah mol zat pereaksi dan
hasil reaksi

11. Entalpi merupakan besaran fisis yang nilainya dipengaruhi
oleh jumlah dan wujud zat serta dipengaruhi oleh
lingkungan

12. Hukum Hess menyatakan bahwa perubahan entalpi suatu
reaksi hanya bergantung pada keadaan awal dan keadaan
akhir suatu reaksi dan tidak tergantung bagaimana
jalannya reaksi

13. Perubahan entalpi terdiri atas perubahan entalpi
pembentukan, entalpi peruraian dan entalpi pembakaran

14. Energi ikatan rata-rata merupakan energi rata-rata yang
diperlukan untuk memutuskan salah satu ikatan 1 mol
suatu molekul gas menjadi gugus-gugus molekul gas.

Modul Interaktif khusus materi Termokimia
ini disusun dengan mengacu pada Kurikulum
2013. Modul ini, disusun secara sederhana dan
berurutan tanpa mengurangi konsep-konsep
terkait materi Termokimia sehingga dapat
menanamkan pemahaman pada materi
Termokimia secara menyeluruh. Karakteristik
pada Modul ini adalah:

Penyajian materi menggunakan bahasa yang
sederhana sehingga peserta didik dapat
lebih cepat memahami isi dari materi
Penyajian latihan soal untuk melatih
pemahaman konsep peserta didik diiringi
dengan musik pengiring agar peserta didik
lebih rileks dalam mengerjakan soal
Penyajian Modul terdapat video serta games
terkait materi Termokimia sehingga peserta
didik tidak bosan dalam belajar

REFERENSI

Chang, R. 2005. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi.
Ketiga Jilid 1. Jakarta: Erlangga. ISBN: 978-979-781-
040-5.

Limatahu, NA., Nurfatimah S., Nurul AR., dan Fitrianti I.
2019. Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing dengan Pendekatan Saintifik
Berbantuan Modul Siswa untuk Meningkatkan Hasil
Belajar dan Keterampilan Proses Siswa Kelas XI
SMA Negeri 3 Tidore Kepulauan pada Materi
Termokimia. Jurnal Pendidikan MIPA. 4(1): 1-10.

Pupanosa, M.A. 2020. Peningkatan Aktivitas dan Hasil
Belajar Materi Termokimia Menggunakan D’Jigsaw
Termoboard Learning. Journal of Elementary
School. 3(1): 38-46.

Rachman, IB., Hanumi OR., Endang C., dan Daratu E.
2020.

Analisis Termodinamika dan Spektroskopi
Inframerah Reaksi Subsitusi Nukleofilik Tersier
Butil Klorida dan Hidroksida secara Komputasi.
Jurnal Kartika Kimia. 3(2): 81-88.

Sudarmo, U. 2014. Kimia SMA Kelas XI Kurikulum 2013.
Jakarta: Erlangga. ISBN: 978-602-241-474-2.

Zakiyah., Suhadi I., dan Subandi. 2018. Analisis Dampak
Kesulitan Siswa pada Materi Stoikiometri terhadap
Hasil Belajar Termokimia. Jurnal Kimia dan
Pendidikan.3(1): 119-134.


Click to View FlipBook Version