The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Untuk mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by panjiprakosa03, 2023-03-05 21:49:22

Buku Praktikum Kewirausahaan

Untuk mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Keywords: KWU

Modul Praktikum Kewirausahaan Contoh peluang lain yang tidak dapat diuraikan satu persatu secara tertulis dalam buku ini adalah sebagai berikut: 1. Buatlah buku kecil, film pendek, 2. Kembangkan seminar, ceramah atau workshop Anda, 3. Informasi dari bank komersial, 4. Paten kadaluarsa, 5. Perusahaan-perusahaan besar, 6. Pameran dagang dan anjangsana para penemu 7. Perkumpulan sosial 8. Perpustakaan negara atau institusi pendidikan 9. Mengulang kembali produk yang gagal/berhasil 10. Pemerintah 11. Mengganti material baru, mengganti daerah pemasaran 12. Produk-produk yang membutuhkan pemasaran dalam dan luar negeri 13. Kombinasikan; temukan sumber melimpah, SPP (smart process production), ekspor yang jauh. 14. Internet adalah jalur luas untuk bermacam-macam peluang. Supplemen Khusus No. 10 dan 14 Aplikasi Belajar Ekspor Pada pembahasan Supplemen Khusus 10 dan 14 di atas maka dapat di aplikasikan kedalam peluang ekspor produk yang menjadi unggulan suatu daerah tertentu di seluruh wilayah Indonesia. Berikut adalah materi lengkapnya: Menjadi pebisnis ataupun dalam hal ini khususnya adalah menjadi eksportir harus memiliki daya tahan yang tinggi untuk melewati banyak hal yang akan dihadapi. Tidak ada sesuatu hal yang besar (kesuksesan) datang dengan tiba-tiba, semua harus melewati proses Supplemen Khusus No. 13 Dalam peluang ke-13 (24) ini adalah kombinasi antara menggabungkan ingatan-ingatan (sumber internal) Anda + dengan memikirkan proses produksi yang lebih baik, lebih menambah nilai produk, lebih besar kapasitasnya, lebih inovatif dalam produk dan produksi + mencari pembeli potensian di dunia, tempuh bagaimana caranya mengirim ke negara lain dengan potensi keuntungan yang lebih tinggi. Dalam supplemen ini akan diberikan ilmu dalam membuka peluang ekspor ke negara-negara yang membutuhkan produk-produk yang berada dinegara kita. Anda dapat mencarinya dipelosok-pelosok negeri dimana sumber bahan baku tersebut melimpah, bernilai rendah, tidak dapat digunakan, diremehkan, dijadikan kegunaan yang lebih rendah. Adapun materi ekspor ini diambil dari materi belajar bisa ekspor asuhan Julio yang bisa didapatkan dalam aplikasi playstore.


FEB Manajemen - UMS yang tidak mudah. Semua keberhasilan memang meminta tebusan yang tidak sedikit pengorbanannya. Kita akan maju dan Indonesia akan maju karena kita bisa menjadi eksportir dengan berbagai macam kekakayaan di negara kita. Sebagaimana yang dipikirkan oleh banyak orang bahwa ekspor adalah sesuatu yang sulit, hal yang besar yang tidak dapat dilakukan oleh semua orang, apalagi UMKM (menengah mikro). Ekspor biasanya dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar, modalnya besar, gudangnya besar dan lain sebagainya. Dalam bab kecil ini kita akan mempelajari bagaimana itu ekspor dapat dilakukan oleh UMKM. Berpikir ekspor yang pertama adalah merubah mindset dulu bahwa dalam rangka kita menjual barang di dalam negeri sudah diibaratkan langit mendung, penuh awan, penuh kilatan cahaya petir, awan kelabu dan juga angin yang kencang. Sedangkan pasar luar negeri adalah langit yang luas, biru dan cerah. Menjual produk didalam negeri sudah banyak pesaingnya dari dalam negeri itu sendiri apalagi dari luar negeri juga masuk ke Negara kita. Gambaran peluangnya seperti 7 milyar dibandingkan dengan 260 juta penduduk (28x lebih besar), dari 260 juta juga akan tersegmentasi kedalam beberapa tingkatan ekonomi. Pertama yang harus kita pikirkan bukan pada ke negara mana dan pembelinya siapa yang akan kita tuju, atau pembelinya mau apa baru kita cari produknya, tapi pikirkanlah/validasilah produk apa yang akan kita jual kualitasnya bagaimana, supply atau jumlahnya mencukupi tidak, spesifikasi, dokumentasi, promosi ke market, dan logistic dan pembayaran. Banyak sekali daerah-daerah di Indonesia ini (ribuan) yang menghasilkan produkproduk khas, atau unggulan yang terdiri dari pangan dan non-pangan, dari mulai AcehSimeulue sampai Papua Barat – Pegunangan Arfak. Dari kesekian ribu tersebut belum tentu atau memang belum adanya kegiatan ekspor, memang belum ada kegiatan ekspor bisa jadi beberapa sebab misalnya sudah ada kerja sama antar desa atau pihak ketiga atau memang pasokannya kurang apalagi jika pasokan tersebut harus diklasifikasi menjadi produk yang berkualitas tinggi. Berikut adalah contoh peluang yang dapat digali untuk kegiatan ekspor, misalnya daerah yang paling dekat dengan kita saja Boyolali:


Modul Praktikum Kewirausahaan Jika ingin data yang lebih lengkap (semua seluruh Indonesia) bisa diminta pada asisten atau dosen ybs. Keuntungan Ekspor Kontribusi keuntungan sangat luas, bisa diri sendiri dan juga bisa ke orang lain, dalam penyediaan produk pastilah kita melibatkan orang-orang yang memiliki lahan, bahan baku, tenaga kerja bawah sampai tinggi, dan juga dapat melakukan edukasi terhadap orang-orang yang terlibat agar memenuhi kualifikasi tertentu (mengajarkan kebaikan dalam menepati janji sebagai produsen). Keuntungan atau kontribusi yang tidak kalah penting tentunya keuntungan finansial untuk diri sendiri. Dalam ekspor pastilah yang kita jual dalam jumlah yang besar sehingga keuntungan juga akan besar, minimal pemesanan adalah 1 kontainer 20 feet atau setara 18 ton, juga dalam persaingan harga juga tidak sangat sulit seperti dalam negeri, keuntungan untuk negara kita juga ada, jadi lengkap sekali kontribusi yang tercipta dari bisnis ekspor ini. Ekspor versus Impor Sewajarnya jika kita memilih produk yang lebih murah dengan tidak memandang itu dari negara mana. 90% produk yang ada di market place adalah impor, apa yang terjadi jika negara kebanjiran produk impor?. Ekspor memicu kegiatan ekonomi dalam negeri (UMKM menggerakan 60% roda perekonomian kita), banyak yang terlibat dan mendapatkan value dari kegiatan penyediaan produk ekspor tersebut. UMKM kita ini sekarang amat berat dalam menjalankan roda perekonomiannya karena barang-barang impor yang membanjiri negara kita juga memiliki kualitas yang baik, karena system manufaktur di negara lain pertumbuhannya sangat cepat, pajak diringankan, logistiknya bagus, bahan baku murah, dan lain-lain. Peluang ekspor kita gunakan untuk mengimbangi peluang impor, agar keseimbangan atau justru surplus terjadi karena ekspor adalah berhubungan dengan hidup banyak orang, kesejahteraan penduduk suau negara. Hal ini memang tidak mudah karena harus melihat karakteristik negara satu dengan negara yang lain dibandingkan dengan negara kita.


FEB Manajemen - UMS Tahapan Ekspor Kenapa UMKM belum banyak yang ekspor saat ini, kemungkinan besar adalah tidak tepatnya produk yang diekspor selain dari memang tidak memikirkan apakah bisa diekspor. Lebih mudah melakukan ekspor produk baju jadi bermerk, atau ekspor baju wanita-pria-dewasaanak-anak atau bayi dengan ukuran s,m,l,xx, atau ekspor kain, atau ekspor kapas? Dari contoh tersebut dapat dianalogikan lebih mudah mana ekspor sambel merk terkenal dengan varian bahan belut, kentang, bawang, matah, trasi, udang dengan varian tingkat pedes tidak pedas-sedang-pedes-pedes banget, dan variasi=variasi yang lain. Tentu dengan ekspor variasi yang lebih rendah yang lebih mudah, misalnya sambel kita bisa ekspor cabe, bawang merah, gula merah, rebon, belut, dan lain-lain yang menjadi komponennya utamanya dengan melihat peluang ekspor yang terbuka. Memang ekspor produk jadi lebih tinggi nilainya dibandingkan dengan ekspor bahan baku, tetapi sulit untuk menembus pasar ekspor karena harus berhadapan dengan selera masyarakat setempat dan juga produk-produk dalam negeri tersebut yang bisa jadi lebih sesuai dengan selera mereka. Tahapan dalam ekspor bahan baku atau ekspor yang mengandalkan merk ternama dengan sejumlah variasinya adalah bukan tahapan yang baik dalam memulai ekspor pada UMKM kita, karena kita belum bisa menciptakan ketergantungan terhadap produk kita. Terpenting bagi pengekspor pemula adalah sederhanakan produk tetapi punya jangkauan kedepan yang linier sehingga proses agregator bisa terwujud. Agregator adalah konsep penyediaan produk one stop shooping. Sebagai contoh adalah bisnis kopi, kopi ada banyak macamnya semua ada. Modal Yang Diperlukan? Dalam ekspor tentunya akan ada biaya produksi, dan tentunya ini akan menyedot keuangan anda untuk membiayainya terlebih dahulu, sampai kepada pengiriman dan terbit surat BL (bill of leading) dari pihak pelayaran yang menyatakan barang sudah keluar pelabuhan Indonesia. BL ini kemudian dapat dilampirkan sebagai bahan untuk mencairkan dana ke Bank 100%. Konsep pembayaran ini dengan nama Letter of Credit (L/C) (jenis pembayaran yang mengggunakan pihak ketiga untuk pengamanan transaksi). Metode yang kedua adalah dengan Telegrafic Transfer (T/T) atau Bank Transfer = metode pembayaran yang paling dimengerti karena konsepnya adalah seperti transfer biasa antar rekening (IBANinternational bank Account 5 biasanya makan waktu hari kerja). Pihak pembeli akan memberikan DP sesuai kesepakatan, jika sudah ada bukti dan dokumen pengiriman maka pelunasan akan dilakukan.


Modul Praktikum Kewirausahaan Dari kedua metode tersebut masih ada celah-celah dari keduanya yang memungkinkan untuk mempermudah kendala modal yang ada pada diri kita, yaitu dengan membangun kepercayaan yang tinggi kepada pihak pembeli. Jika dihubungkan dengan pembahasan sub bab di atas maka yang dapat melakukan ekspor tidak hanya perusahaan besar saja, tetapi UMKM juga dapat melakukannya, asalkan mau berusaha keras untuk memulai dan menempuhnya. Antasipasi penipuan pada perdagangan ekspor, Jenis pembayaran (term of payment) yang mereka mau (DP, kita kerja, kita selesai, panggil container, tutup container harus bayar, kirim kepelabuhan, keluar bill of leading (CBL), selanjutnya bill of leading (setelah itu dikirim ke pembeli melalui scan n kirim dokumen setalah di bayar maka dokumen CBL tersebut di kirim via DHL) ini untuk mengambil container di pelabuhan, pembeli harus bayar, jangan mau setelah barang datang dan cek container baru dibayar pasti tidak di bayar meskipun sudah DP (50% bahkan 80-90%), ataupun dapat DP email dari Afrika dan pembayaran nanti dari Inggris. Memilih Produk Untuk Ekspor Jika tidak memiliki produk maka yang Anda lakukan adalah kembali ke sumber peluang internal dan eksternal, diantaranya yang dapat dilakukan adalah: (1) Lihat sekeliling didaerah Anda (aware sama komonitas), (2) Pilih produk-produk yang dapat Anda jangkau. Cara lain yang sederhana adalah dengan cara mengurutkan inventarisasi dari produk-produk apapun beserta turunannya dan memvalidasinya sehingga kita dapat informasi tentang produk tersebut statusnya seperti apa, apakah dapat di ekspor atau malah justru impor. Apel Briket Validasi = google: produk ini bisa di ekspor tidak Delima Validasi = google: ekspor delima dari Indonesia Domba Kulit domba Validasi = google: Produk bisa di bagi menjadi produk manufaktur= petani, pengepul, ke pabrik untuk di olah menjadi produk (kerjasama dengan pabrik), dan produk non manufaktur=tidak melalui pabrik, lahir dari petani ke pengepul, ke end user yaitu pasar (kerjasama dengan pengepul). Sebagai orang baru mau belajar ekspor maka paling cocok adalah pabrik karena bisa tempoh


FEB Manajemen - UMS waktu pembayaran. Kalau dari non-manufaktur ke petani langsung/pengusaha yang punya lahan seperti kebun kelapa, coklat, cengkeh levelnya setara pabrik. Negosiasi Dengan Supplier Dapatkan beberapa supplier (pabrik, petani, pengepul) dengan produk yang sama agar dapat informasi/data terbaik dari segala sisi (harga, kuantitas, kualitas, dan kebaikan dari supplier). Dengan demikian artinya kita dapat memvalidasi produk dengan tepat. Dapatkan harga paling bagus dengan kualitas yang bagus = dengan syarat produk harus sama. Jika bisa dalam satu rangkaian harga produk dalam turunan produk tersebut, sehingga bisa jualan lebih dari 1 produk. Kelapa butir– kopra - sabut – batok – minyak (one stop solution). Cengkeh, pala, vanili (keluarga rempah), jahe, kare, kunir. Kurang menguntungkan atau terlalu rumit untuk pemula jika produk tidak dengan turunannya namun melebar sebagai contoh sea food = segala jenis ikan, segala jenis udang, segala jenis kerang, atau cumi. Hindari keribetan jika memang sudah ada pengepul dan jangan bersaing dengannya. Pengepul mengurangi tugas eksportir dalam mensortir barang-barang yang layak dan tidak layak, kita tinggal memilih grade tertentu dengan harga tertentu. Harga dari pengepul atau pabrik bisa dibuat metode survey dengan membandingkan kualitas terbaik dan harga terbaik, harga tertinggi dari pabrik/pengepul adalah harga jual yang dapat ditawarkan ke pembeli, atau dapat melakukan cek langsung di pasar global terhadap harga-harga produk tersebut dengan menghubungi langsung penyedia barangnya. Menentukan harga jual harus tepat, tidak terlalu murah dan juga tidak terlalu mahal, membuat list harga tertinggi dan harga terendah, bisa juga dengan mengecek di Alibaba (cek harga global market) dengan spesifikasi harga barang yang sama. Dengan harga yang tepat maka bisa mendapatkan pembeli yang tepat. Izin Ekspor Jika perusahaan yang sudah berbadan hukum baru (mulai 2018) dibuat maka mendapat NIB (nomor induk berusaha) yang otomatis sudah include izin ekspor, sekarang ini pemerintah lebih mempermudah yang mana ijin perusahaan sudah termasuk ijin ekspor. Jika perusahaan lama yang sudah berbadan hukum, maka harus di upgrade jadi NIB supaya otomatis. Ada juga perusahaan yang dapat dipinjam namanya untuk melakukan kegiatan ekspor, pembeli biasanya memaklumi hal ini.


Modul Praktikum Kewirausahaan Forwarder Forwarder adalah jasa pengurusan transportasi bagi kebutuhan setiap eksportir yang dapat mengurus logistic yang kita akan pakai secara simple tanpa harus kita repot. Forwarder bukan yang punya ekspedisi, dia akan kerja sama dengan yang punya ekspedisi yang terdiri dari truknya dan containernya, pelayaran jadwalnya kapan dan dokumen-dokumen, dia akan arrange kebutuhan eksportir. Alur Perjalanan Produk Ekspor Jika produk yang dibuat/dipesan sudah jadi dengan pasti sesuai tanggal yang disepakati maka kita memberitahu pihak forwarder, pihak forwarder akan menyiapkan armada truk dan container kosong untuk memuat barang, akan mempersiapkan jadwal pelayaran PELINDO untuk ocean freight (90%, murah, banyak) ataupun Angkasa Pura untuk jenis airfreight (10%, mahal, perkilo) (1) pemberitahuan ekspor barang (2) surat keterangan asal (COO=Certificate of Origin). Setelah barang dimuat dalam container oleh buruh dan kita periksa maka pintu akan ditutup dan disegel, tidak dapat dibuka lagi setelah disegel. Truk akan berangkat kepelabuhan dan kita harus siapkan dua surat dokumen (1) surat packing list (excel saja memerinci jenis barang, jumlah dan totalnya tanpa harga) (2) commercial invoice kirim ke forwarder dan selesai. Track produk dari pabrik dari seluruh Indonesia perjalanan ke operator pelabuhan PELINDO (Medan - Belawan, Jakarta - Tanjung Priok, Semarang - Tanjung Emas, dan yang belum terlaku aktif yaitu Makassar International Port) pilihlah yang paling murah dan cepat. Bisa di cek dalam google map untuk menentukan jaraknya, makin dekat makin murah makin jauh makin mahal. Lokasi pabrik pasti aman karena merekan akan memikirkan logistiknya, tapi untuk produk yang dari desa kecil karena produknya non-manufaktur bagaimana cara pengangkutannya, karena jalannya kecil, jembatannya kecil, maka bisa kerjasama dengan forwarder dengan memberitahukan keadaan asal barang/produk tersebut, maka sistem yang digunakan adalah sistem langsiran kecil dari dan menuju truk container atau jika konturnya daerah naik turun maka container akan menunggu dipelabuhan saja. Bagaimana jika lebih rumit lagi yaitu posisi barang dari luar jawa dan di desa, maka dapat digunakan cara yang di atas ditambah dengan pelayaran domestic (SPIL, TANTO, MERATUS, TMAS, MENTARI yang internasional MAERSK, ONM, MING, CMACGM, LYOD, EMIRATES). Terpenting adalah perhitungan leadtime antara pengangkutan yang sesuai dengan daerah besar, sedang, kecil, tinggi, sedang, rendah, jauh sekali, jauh sedang dan dekat.


FEB Manajemen - UMS Perpindahan domestic ke internasional disebut rework pintu ketemu pintu dan dipindah barang-barangnya. Kadang pembeli hanya meminta beberapa dus atau beberapa ratus kilogram saja atau 1 ton (LCL=Low Container Load sekitar 33 meter kubik (PxLxT), 1 kubik harganya berapa, system ecer/patungan dengan orang lain), dan juga ada yang umumnya adalah container yang berskala 18 ton 1 kontainer milik kita sendiri (Full Container Load=FCL) . LCL sangat membantu sekali pemula atau UMKM kita (SME‘s). Dokumen-Dokumen 1. Perizinan ekspor harus memiliki badan hukum, jika belum punya sendiri bisa patungan dalam membentuknya. Harus perusahaan berbadan hukum karena ada legalitas yang kuat karena proses pendaftarannya menggunakan data yang lengkap sehingga pembeli menjadi lebih yakin karena terjamin kejelasannya. Bisa juga pinjam PT sebagai penerima dana saja jika mau ekspor pakai nama lain (under name). Berkolaborasi dalam pembentukan PT ataupun sekaligus dalam kerja riil dapat dilakukan dalam usaha ekspor ini. 2. Dokumen penawaran kepada pembeli (berdasarkan daftar kebutuhan pembeli) tentukan judul CORPORATION FOR CHORCOAL PROJECT FROM INDONESIA, Perkenalan; I‘m Nur from Indonesia, I have got your email from business forum, menjelaskan siapa Anda dan jual produk apa dan seterusnya. For further information please contact. Gunakan Attachment untuk meyakinkan dengan melampirkan katalog, video, foto mengenai produk dan produksinya. 3. Membuat sales contract atau sales agreement lihat contoh karena banyak sekali yang diatur tetapi masih dalam koridor umum. 4. Kontrak kerja ke supplier yang berupa kesepakatan kerja sama (grade/spesifikasi dan kualitas, jumlah, harga yang sesuai) agar supaya aman jika tidak memenuhi kriteria ada klausula-klausula tertentu jika terjadi pelanggaran kesepakatan. 5. Dokumen pada saat pengiriman container dengan packing list (memberikan informasi ke forwader dan pelayaran pelabuhan) kalau commercial invoice sama seperti packing list tetapi ditambah harga. 6. Sertifikasi diperlukan untuk menjamin keamanan secara formal dan juga sertifikasi kesehatan dan mencarinya ini mudah (bisa ditempuh) kalau makanan agak lama karena perlu sertifikasi FDA. Untuk pemula jangan pilih produk yang dimakan atau diminum


Modul Praktikum Kewirausahaan karena prosesnya lama dan juga mahal. Sertifikasi bisa penting dan tidak penting tergantung jenis barang dan juga pembelinya. Biaya FOB, CNF, CIF dan Ex-Work 1. Freigt On Board sebuah kesepakatan untuk bertanggung jawab aas pengiriman container hanya sampai di atas kapal atau lebih tepatnya pelabuhan awal, sisa pengiriman tersebut ditanggung oleh pembeli. Komponen2 biaya dalam perhitungan FOB a. Harga barang b. Harga truk (Gudang ke pelabuhan bukan container) c. Biaya dokumen d. Seal e. Biaya handling pelabuhan (masuk pelabuhan, crane) Harga barang US$ 500/ton, Lokasi Gudang Solo, Pilih Pelabuhan Semarang (FOB Semarang) a. Harga barang $US 500/Ton = (Harga barang 14.000 x 500 = 7 juta x 18 = 126 juta) b. Harga truk (Gudang ke pelabuhan bukan container) = Solo – Smg = 6.000.000,- c. Biaya dokumen; PEB 200 ribu, COO 200 ribu, Sealed = US$50 (20 ft), Phytosanitary 1 juta, Undername 1 juta per pengiriman, karantina 1,5 juta di Dinas Pertanian Forwarder bisa bantu. d. Biaya handling pelabuhan (masuk pelabuhan, crane) 1 juta 20 ft Total Biaya: 6 juta + 400 + 700 + 1 juta + 1 juta + 1,5 juta + 1 juta = 12,6 juta per container jadi per ton = Rp. 700.000,- 12.600.000/18.000= 700 rupiah per kg. Jadi harga barang menjadi naik karena ada penambahan komponen biaya FOB = 126.000.000 + 12.600.000 2. CNF adalah Cost and Freight sebuah jenis shipment term umum untuk ekspor yang artinya eksportir harus bertanggung jawab atas container kiriman tersebut hingga ke pelabuhan tujuan. Artinya mengirim barang sudah include ongkos kirim. Pelabuhan tujuan mana, misalnya CNF Jabal Ali (cari harga pelayaran kesana berapa, tanya ke forwarder)


FEB Manajemen - UMS Maersk = 20 ft US$ 1800 jadi per ton US$ 100 40 ft US$ 2600 jadi per ton US$ 65 CNF = FOB + US$ 100 (US$ 65) = 700,000 + 1.400.000 = 2.100.000 per ton (20 ft) jadi total biaya (18 x 2.100.000 = 37.800.000) 3.CIF = Cost Insurance Freight yang ditambahkan beban asuransi kargo didalamnya. Tentukan harga barangnya dulu, kemudian hitung asuransi kargonya dengan memilih perusahaan asuransi yang disukai (Axa, Sinar Mas, Tokyo Marine) . Cara perhitungannya adalah sebagai berikut Premi asuransi didapatkan dari harga barang US$ 500 x 14.000 = 7.000.000 x 18 ton = 126.000.000 per cont x rate a (0,15%) = 189.000. Asuransi sangat penting sekali dan preminya juga tidak terlalu mahal. 4. Ex-Work harga barang digudang, belum diurus logistic-logistiknya, karena pembeli sudah punya jalur logistic sendiri melalui agen yang sudah terbentuk. Dalam hal ini harga exworknya adalah 126.000.000. Pasar Ekspor Dalam menentukan negara mana kita harus mengenal karakteristik negara tersebut, gaya hidup mereka yang menentukan produk apa yang akan di kirim. Menentukan historical ekspor produk tersebut di ekspor kemana saja. Caranya dengan buka saja di google dengan kata-kata kunci tertentu, Membaca artikel-artikel di dunia maya tentang produk-produk tersebut. Jangan takut dengan sudah ada yang main diproduk dan pasar yang sama, karena pembelinya itu tidak hanya 1-2. Jadi bermain-main saja dengan ekspor-ekspor produk apa saja di ke negara-negara di dunia. Selain itu bisa melalui go4worldbusiness, ini website seperti Alibaba cuma ini menampilkan buyer membutuhkan apa? Mencari Pembeli Pencarian 99% dicari di internet, maka buatlah web site berdasarkan SEO yang baik supaya mudah naik peringkat dalam indexing robot google, profil pengusaha yang bertumbuh, prospek, kepercayaan. Website merupakan senjata yang sangat penting untuk menjangkau pembeli dari seluruh dunia. Website perlu professional mulai dari perancangan dan juga pemilihan nama domain dan hosting yang baik, sehingga akan menambah kepercayaan pembeli. Nama domain ini agak sulit untuk kita, karena kita tidak memakai nama Indonesia,


Modul Praktikum Kewirausahaan buatlah nama yang universal dan tidak lebih dari 10 huruf. Pakailah ekstensi .com karena SEO nya baik dan tidak harus PT, dari situ bisa ditambang list pembeli, buatlah bisnis yang baik dan cerminkanlah di website yang baik tampilannya. Sehingga pada suatu saat ada pembeli dapat dikerjakan dengan baik. Melalui member go4worldbusiness (eksportir baru jangan ke Alibaba=supplier mencari pembeli, karena hasilnya kurang memuaskan) yang jauh lebih menarik, kita bisa cek permintaan-permintaan apa. 1. Pembuatan website secara professional lebih baik namun untuk pemula pembuatan mandiri disarankan karena tidak sulit juga dengan cara membeli template dan gantiganti sendiri untuk saving cost (themeforest.net) dengan tampilan sebagai berikut: Buka sebanyak mungkin dan pilihlah yang paling cocok. Tinggal pilih beli, lalu install themeforest dalam cpanel. 2. Facebook Ads dan Google Ads Harus punya website dulu yang informatif, facebook Ads akan membantu iklan anda meskipun kadang website kita masih berbahasa Indonesia, secara otomatis akan berubah, Cuma harus hati-hati karena masing-masing negara memiliki aturan-aturan ads yang berbeda-beda. Penggunaan Facebook Ads ataupun Google Ads tergantung dari produk yang dipasarkan. 3. Marketplace Marketplace diluar negeri tidak begitu penting untuk awal disarankan untuk belajar organic mengguanakan website, company profile, katalog, dan facebook. Jadi punya


FEB Manajemen - UMS website dengan SEO yang baik dan menerapkan digital marketing yang baik itu jauh lebih menguntungkan. Marketplace internasional membuat persaingan lebih terbuka diseluruh dunia dan kebanyakan dari kita akan mati. Buyer juga mulai jenuh paling hanya sebatas perbandingan harga. Mereka mencari dalam google dengan kata-kata kunci tertentu. Peran Pemerintah Peran pemerintah saat ini adalah membantu setiap UMKM untuk ekspor atau go internasional dengan berupaya untuk membuat regulasi terkait ekspor, diantaranya adalah memberikan keringanan pajak untuk ekspor 0%, upaya yang lain di bawah kemendag yang bekerja sama dengan kementerian LN adalah mencarikan dan memvalidasi pembeli dari luar negara sehingga tercipta peluang dan aman yang dikemas dalam ITPC (Indonesia trade promotion center) marketing intelligence negara kita yang dapat digunakan untuk mencari informasi kevalidan pembeli ITPC ada 18 negara jadi bisa menghubungi ITPC terdekat jika dinegara itu tidak ada.


Modul Praktikum Kewirausahaan COMMERCIAL INVOICE DATE OF EXPORTATION 06/11/2020 AIRWAYBILL NO. SHIPPER/EXPORTER (complete name & address) Felix Ronaldi Gading Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Indonesia CONSIGNEE (complete name & address) Jabra Moussan & Sons Naccache, Talet Srour Sciemma 30, 1st floor Beirut, Lebanon Tel: +9613522226 Contact person: Gaby Moussan COUNTRY OF EXPORT Indonesia IMPORTER - IF OTHER THAN CONSIGNEE (complete name & address) COUNTRY OF MANUFACTURE Indonesia COUNTRY OF ULTIMATE DESTINATION Libanon NO OF PKGS. FULL DESCRIPTION OF GOODS QTY UNIT VALUE TOTAL VALUE 1 Charcoal Briquette 1 1 1 TOTAL INVOICE VALUE 1 I DECLARE ALL THAT INFORMATION CONTAINED IN THIS INVOICE TO BE TRUE AND CORRECT SIGNATURE OF SHIPPER/EXPORTER (type name, title and sign, with co stamp) DATE 06/11/2020


FEB Manajemen - UMS KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA NAMA PERUSAHAAN SUPPLIER DENGAN PT NAMA PERUSAHAAN KAMU TENTANG KERJASAMA MENGENAI PROYEK A B C D E F G H I J Nomor: [x] Nomor: [x] Pada hari ini [x] tanggal [x] bulan Februari tahun Dua Ribu Dua Puluh Satu (__-02-2021) bertempat di Sukoharjo, kami yang bertanda tangan di bawah ini: NAMA SUPPLIER, Jabatan, dalam hal ini bertindak dalam jabatannya untuk dan atas nama Perusahaan, berkedudukan di Jalan Untoro Nadi RT.3/RW.3, Tahunan, Jepara, Jawa Tengah selanjutnya disebut sebagai ―PIHAK PERTAMA‖. 1. NAMA ANDA, dalam hal ini bertindak dalam jabatannya sebagai Direktur Utama dan Direktur PT ABCD, berkedudukan di Cocakrowo No 72-73 RT.1/RW.7, Gonilan, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, selanjutnya disebut sebagai ―PIHAK KEDUA‖. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA untuk selanjutnya secara sendiri-sendiri disebut sebagai ―PIHAK‖ dan bersama-sama disebut sebagai ―PARA PIHAK‖, terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut: Bahwa, PIHAK PERTAMA merupakan penyengelenggara fungsi pemerintahan yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat; A. Bahwa, PIHAK KEDUA merupakan badan hukum berbentuk perseroan terbatas yang bergerak dalam bidang jasa, khususnya dalam pengoperasian portal web yang merupakan pemilik serta pengelola dari situs www.tokopedia.com serta segala situs turunannya termasuk namun tidak terbatas pada aplikasi yang dapat diakses melalui gawai (gadget) baik yang berbasis IOS atau Android dan melakukan perdagangan eceran secara dalam jaringan (online) dengan merek dagang ―ABC‖; Berdasarkan hal-hal di atas, PARA PIHAK sepakat dan setuju untuk mengadakan Kesepakatan Bersama yang saling menguntungkan dengan ketentuan-ketentuan dan syaratsyarat sebagai berikut: PASAL 1 MAKSUD DAN TUJUAN 1. Maksud Kesepakatan Bersama ini adalah sebagai dasar bagi PARA PIHAK dalam melakukan kerja sama untuk mendukung gerakan pengembangan potensi desa dan daerah tertinggal melalui ekonomi digital dan Usaha Kecil Menengah (―UKM‖). 2. Tujuan dari Kesepakatan Bersama ini adalah untuk mengembangkan potensi desa dan daerah tertinggal melalui ekonomi digital.


Modul Praktikum Kewirausahaan PASAL 2 RUANG LINGKUP Ruang lingkup Kesepakatan Bersama ini adalah: a. Pemberian edukasi kepada masyarakat di desa dan daerah tertinggal oleh PIHAK KEDUA mengenai penggunaan perdagangan berbasis elektronik (e-commerce); b. Dukungan dari PIHAK KEDUA atas program kerja PIHAK PERTAMA yang sejalan dengan nilai-nilai PIHAK KEDUA sehubungan dengan ekonomi digital dan pengembangan UKM; c. Penyediaan informasi yang dibutuhkan oleh PIHAK KEDUA dari PIHAK PERTAMA mengenai desa dan daerah tertinggal yang memiliki potensi untuk dikembangkan; d. Pembukaan hubungan dengan pemerintah daerah terkait untuk kemungkinan kerja sama dengan PIHAK KEDUA. PASAL 3 PELAKSANAAN PARA PIHAK sepakat akan menindaklanjuti Kesepakatan Bersama ini secara teknis dengan suatu perjanjian kerja sama tersendiri yang dilakukan oleh PARA PIHAK atau kuasa PARA PIHAK atau pejabat yang ditunjuk sesuai dengan prosedur dan ketentuan perundangundangan. PASAL 4 JANGKA WAKTU 1. Kesepakatan Bersama ini berlaku untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan terhitung sejak tanggal penandatanganan Kesepakatan Bersama ini oleh PARA PIHAK. 2. Kesepakatan Bersama ini dapat diakhiri sebelum habis masa berlakunya sebagaimana dinyatakan pada ayat (1) dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK dengan ketentuan bahwa PIHAK yang ingin mengakhiri atau memperpanjang Kesepakatan Bersama ini harus memberitahukan maksud tersebut secara tertulis kepada PIHAK lainnya paling lambat 1 (satu) bulan sebelum tanggal pengakhiran atau tanggal berakhirnya Kesepakatan Bersama ini. 3. Kesepakatan Bersama ini dapat berakhir atau batal dengan sendirinya apabila ada ketentuan perundang-undangan atau kebijakan pemerintah yang tidak memungkinkan untuk dilangsungkannya Kesepakatan Bersama ini. PASAL 5 KORESPONDENSI DAN KOMUNIKASI Setiap pemberitahuan, persetujuan, izin, permintaan atau komunikasi lainnya yang dibuat berdasarkan Kesepakatan Bersama ini harus disampaikan secara tertulis dan harus dianggap telah diberikan dan diterima jika dikirim secara pribadi atau dengan surat atau faksimili (atau dengan cara pengiriman lainnya yang dapat dijadikan sebagai alat bukti) yang dialamatkan ke:


FEB Manajemen - UMS PIHAK PERTAMA : PT SI SUPPLIER U.p. [x] Jalan Alamat Telp : [x] Faks : [x] Email : [x] PIHAK KEDUA : PT ATAU NAMA ANDA Direktur Utama ABCDEFG Alamat Kantor Telp : (021) 5017- 0000 Faks : [x] Email : PASAL 6 KETENTUAN LAIN-LAIN 1. Kesepakatan Bersama ini tunduk pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia. 2. Tidak ada pengalihan dan/atau penyerahan hak kekayaan intelektual apa pun dalam pelaksanaan Kesepakatan Bersama ini dan apabila ada, tanpa persetujuan tertulis dari masing-masing pemilik dari hak kekayaan intelektual tersebut, masing-masing PIHAK tidak diperkenankan untuk menyalahgunakan hak kekayaan intelektual yang merupakan properti dari masing-masing PIHAK, baik untuk kepentingan sendiri maupun pihak lain, meskipun Kesepakatan Bersama ini telah berakhir. 3. Segala bentuk informasi baik lisan maupun tulisan yang disampaikan masing-masing PIHAK untuk kepentingan rencana kerja sama berdasarkan Kesepakatan Bersama ini merupakan kerahasiaan yang harus selalu dijaga PARA PIHAK (―Informasi Rahasia‖). Masing-masing PIHAK menjamin dan bertanggung jawab atas kerahasiaan setiap Informasi Rahasia dan mengikatkan diri serta bertanggung jawab baik secara langsung maupun tidak langsung untuk tidak memberikan Informasi Rahasia tersebut kepada pihak ketiga lainnya atau menggunakannya untuk kepentingan lain di luar Kesepakatan Bersama ini tanpa persetujuan tertulis sebelumnya dari PIHAK lainnya atau apabila hal tersebut secara tegas dimungkinkan oleh peraturan perundangundangan yang berlaku. PASAL 7 PENUTUP 1. Kesepakatan Bersama ini tetap mengikat PARA PIHAK walaupun di antara salah satu PIHAK atau PARA PIHAK terjadi perubahan atau penggantian status, kelembagaan atau pimpinan, para pengganti adalah pihak yang sah sesuai peraturan perundangundangan dan karenanya berwenang melanjutkan dan melaksanakan Kesepakatan Bersama ini. 2. Perubahan terhadap ketentuan yang diatur dalam Kesepakatan Bersama ini hanya dapat dilakukan atas persetujuan bersama dari PARA PIHAK yang dituangkan dalam bentuk tertulis dan ditandatangani oleh PARA PIHAK yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Kesepakatan Bersama ini.


Modul Praktikum Kewirausahaan 3. Kesepakatan Bersama ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK dalam rangkap 2 (dua) asli, bermeterai cukup, yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah ditandatangani oleh PARA PIHAK. PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA PT ABCDEFG NAMA PERUSAHAAN SI SUPPLIER Meterai Rp10.000 NUR ACHMAD NAMA SI SUPPLIER Direktur Utama PT ABCDEFG Jabatan


FEB Manajemen - UMS This Sales Agreement (the “Agreement”) is entered into _______________________________ (the “Effective Date”), by and between ________________________, with an address of _____________________________ (the “Seller”) and _________________, with an address of _______________________________, (the “Buyer”), collectively ―the Parties.‖ BACKGROUND: Seller is the manufacturer/distributor of the following product(s): ______________________________________________________________________________; and Buyer wishes to purchase the afore-mentioned product(s). THEREFORE, the Parties agree as follows: 1. Sale of Goods. Seller shall make available for sale and Buyer shall purchase __________ ___________________________________________________________________________ ___________________________________________________________________________ (the ―Goods‖). 2. Delivery. Seller shall deliver the Goods to Buyer at ______________________________. The Goods shall be deemed delivered when Buyer has accepted delivery at the abovereferenced location. The shipping method shall be determined by Seller, but Buyer will only be responsible for shipping costs up to _______________. 3. Purchase Price & Payments. Seller agrees to sell the Goods to Buyer for _______________________________________________________________________. Seller will provide an invoice to Buyer at the time of delivery. All invoices must be paid, in full, within thirty (30) days. Any balances not paid within thirty (30) days will be subject to a five percent (5%) late payment penalty. 4. Inspection of Goods & Rejection. Buyer is entitled to inspect the Goods upon delivery. If the Goods are unacceptable for any reason, Buyer must reject them at the time of delivery up to five (5) business days from the date of delivery. If Buyer has not rejected the Goods within five (5) business days from the date of delivery, Buyer shall have waived any right to reject that specific delivery of Goods. In the event Buyer rejects the Goods, Buyer shall allow Seller a reasonable time to cure the deficiency. A reasonable time period shall be determined by industry standards for the particular Goods, as well as the Seller and Buyer. 5. Risk of Loss. Risk of loss will be on the Seller until the time when the Buyer accepts delivery. Seller shall maintain any and all necessary insurance in order to insure the Goods against loss at Seller‘s own expense. 6. Title. Title to the Goods will remain with the Seller until Buyer accepts delivery. 7. Excuse for Delay or Failure to Perform. Seller will not be liable to Buyer for any delay, non-delivery or default of this Agreement due to labor disputes, transportation shortage, delay or shortage of materials to produce the Goods, fires, accidents, Acts of God, or any other causes outside of Seller‘s control. Seller shall notify Buyer immediately upon realization that it will not be able to deliver the Goods as promised. Either Party may terminate this Agreement upon such notice.


Modul Praktikum Kewirausahaan 8. Termination. This Agreement may be terminated at any time by either Party upon written notice to the other party. Buyer will be responsible for payment of all Goods delivered and accepted up to the date of termination. 9. Disclaimer of Warranties. THE GOODS ARE SOLD ‗AS IS‘. SELLER EXPRESSLY DISCLAIMS ALL WARRANTIES, WHETHER EXPRESS OR IMPLIED, INCLUDING, BUT NOT LIMITED TO, ANY IMPLIED WARRANTY OF MERCHANTIBILITY OR FITNESS FOR A PARTICULAR PURPOSE. 10. Limitation of Liability. UNDER NO CIRCUMSTANCES SHALL EITHER PARTY BE LIABILE TO THE OTHER PARTY OR ANY THIRD PARTY FOR ANY DAMAGES RESULTING FROM ANY PART OF THIS AGREEMENT SUCH AS, BUT NOT LIMITED TO, LOSS OF REVENUE OR ANTICIPATED PROFIT OR LOST BUSINESS, COSTS OF DELAY OR FAILURE OF DELIVERY, WHICH ARE NOT RELATED TO OR THE DIRECT RESULT OF A PARTY‘S NEGLIGENCE OR BREACH. 11. Severability. In the event any provision of this Agreement is deemed invalid or unenforceable, in whole or in part, that part shall be severed from the remainder of the Agreement and all other provisions should continue in full force and effect as valid and enforceable. 12. Waiver. The failure by either party to exercise any right, power or privilege under the terms of this Agreement will not be construed as a waiver of any subsequent or further exercise of that right, power or privilege or the exercise of any other right, power or privilege. 13. Remedies and Legal Fees. In the event of a dispute, Buyer‘s sole remedy for any and all losses or damages resulting from defective Goods or from any other cause will be for the purchase price of the particular Goods with respect to which losses or damages are claimed, plus any shipping costs paid by Buyer. In the event such dispute results in legal action, the successful party will be entitled to its legal fees, including, but not limited to its attorneys‘ fees. 14. Legal and Binding Agreement. This Agreement is legal and binding between the Parties as stated above. This Agreement may be entered into and is legal and binding both in the United States and throughout Europe. The Parties each represent that they have the authority to enter into this Agreement. 15. Governing Law and Jurisdiction. The Parties agree that this Agreement shall be governed by the State and/or Country in which both Parties do business. In the event that the Parties do business in different States and/or Countries, this Agreement shall be governed by _________ law. 16. Entire Agreement. The Parties acknowledge and agree that this Agreement represents the entire agreement between the Parties. In the event that the Parties desire to change, add, or otherwise modify any terms, they shall do so in writing to be signed by both parties. The Parties agree to the terms and conditions set forth above as demonstrated by their signatures as follows: “SELLER” Signed : _____________________________ By : _____________________________ Date : _____________________________ “BUYER” Signed : _____________________________ By : _____________________________ Date : _____________________________


FEB Manajemen - UMS C. PROSES PERENCANAAN & PENGEMBANGAN PRODUK Sekali gagasan muncul dari sumber gagasan, gagasan-gagasan tersebut perlu dikembangkan dan dimatangkan lebih lanjut ke dalam produk atau jasa akhir untuk ditawarkan. Proses pematangan ini, yaitu proses perencanaan dan pengembangan produk, terbagi menjadi lima tahap pokok: tahap gagasan, tahap konsep, tahap pengembangan produk, tahap uji pemasaran, dan tahap komersialisasi. Dalam tahap gagasan, saran-saran bagi produk atau jasa baru diperoleh dan disaring untuk menentukan saran-saran mana yang cukup baik untuk dievaluasi. Kriteria penyaringan harus dibuat untuk mencerminkan kekuatan, kelemahan, dan sumber daya wiraswastawan. Gagasan yang diterima dari penyaringan masuk dalam tahap konsep, di mana gagasan tersebut dikembangkan kedalam konsep yang lebih seksama dengan mempertimbangkan kebutuhan pembeli potensial. Rencana usaha sementara yang menguraikan sifat produk dan program pemasaran yang dibutuhkan hendaknya dikembangkan. Jika bisa, sampel pembeli potensial hendaknya mengevaluasi konsep. Sekali konsep pengembangan produk disetujui, ia harus dikembangkan dan disaring menjadi prototipe/mock-up dan diuji tahap pengembangan produk. Dalam tahap ini, aspek teknik dan ekonomi dari produk baru dinilai dengan memberikan spesifikasi yang perlu pada anggota penelitian dan pengembangan. Jika produk tersebut tidak membutuhkan pengeluaran yang sangat besar, uji laboratorium produk harus dilakukan dan dilakukan pengawasan produk. Jika tahap pengembangan produk memungkinkan dibuatnya rencana pemasaran, uji coba pasar bisa dilakukan untuk meningkatkan kepastian keberhasilan komersialisasi. Tahap uji pemasaran memberikan hasil penjualan potensial, yang menunjukkan tingkat penerimaan konsumen. Hasil uji coba yang positif menunjukkan tingkat kemungkinan peluncuran produk pembentukan perusahaan yang berhasil. Kita perlu ingat bahwa prototipe/mock-up, uji laboratorium ataupun uji pasar sangat berperan sekali untuk menekan angka kerugian. Banyak sekali seorang calon pengusaha berakhir dengan kebangkrutan karena memproduksi sangat banyak dan mengalami kelambanan penjualan karena ternyata produk tidak berfungsi sebagaimana mestinya, atau produk sudah ada di pasar malah produk kompetitor lebih baik dan lebih murah. Kalau sudah seperti ini maka kemungkinan besar calon pengusaha itu hanya akan membagi-bagikan produk saja kepada orang tanpa mendapatkan bayaran sama sekali.


Modul Praktikum Kewirausahaan Produk-Produk Yang Sesuai Untuk (Perusahaan Kecil) Perusahaan kecil baru menghadapi kendala tertentu yang mempersempit pilihan produk. Perusahaan harus menyesuaikan produk dan prosesnya pada sumber daya uang, tenaga kerja, dan fasilitas yang terbatas. Jika tidak perusahaan tidak akan bisa bertahan dalam menghadapi fase permulaan dan pertumbuhan awal. Perusahaan kecil hendaknya memilih segmen pasar yang memungkinkannya menggunakan ukuran perusahaan yang kecil semaksimal mungkin. Strategi ini akan bisa menghindarkan perusahaan tersebut dari persaingan. Untuk produk atau proses yang disuplai kepada perusahaan lain hendaknya sangat kecil volumenya sehingga tidak menarik minat para pelanggannya untuk memproduksinya sendiri. Jika produk atau proses yang ditawarkan memerlukan peralatan khusus atau keterampilan khusus yang dimiliki oleh perusahaan itu, kecil kemungkinan munculnya pesaing baru. Karaktenistik lain dari produk atau proses yang harus dicari oleh perusahaan adalah tingginya nilai tambah. Agar menguntungkan, keuntungan penjualan harus lebih besar dari biaya-biayanya. Biaya-biaya tersebut termasuk biaya tenaga kerja, biaya bahan, biaya produksi, biaya pemasaran, dan biaya administrasi. Alasan pendirian usaha kecil adalah untuk menambah sebanyak mungkin nilai pada produk atau proses melalui penerapan kemampuan khusus. Cara lain melihat pada konsep ini adalah apa yang dikatakan oleh Peter F. Drucker sebagai nilai yang disumbangkan (contributed value). Nilai yang disumbangkan akan mengukur perbedaan antara pendapatan kotor yang diterima oleh perusahaan bagi penjualan produk atau jasa dan apa yang dikeluarkan untuk bahan mentah ditambah jasa-jasa yang harus dibayar. Nilai yang disumbangkan mengukur efektifitas usaha total organisasi di dalam mengubah keahliannya menjadi laba. Nilai tersebut memperhitungkan semua biaya-biaya usaha dan balas jasa kotor yang diterima dari usaha tersebut. Semakin kecil biaya bahan dan semakin tinggi keterampilan yang diterapkan untuk menambah nilai bahan mentah, semakin besar kemungkinan diperolehnya laba. Tujuan dari perusahaan kecil karenanya adalah untuk mengembangkan tingkat keterampilan tertinggi yang bisa diterapkan pada bahan dengan tujuan meningkatkan nilai yang disumbangkan pada produk yang dijualnya. Pertimbangan penting lainnya dari usaha kecil adalah tentang waktu yang diperlukan untuk penyelesaian produk atau proses. Perusahaan kecil hendaknya mencari produk atau proyek yang bisa ditangani dengan baik dalam kapasitas finansial mereka. Proyek yang lama menuntut aliran kas untuk pembayaran gaji, bahan, dan jasa.


FEB Manajemen - UMS Perusahaan kecil bisa melihat aliran kasnya mengering jika tidak hati-hati di dalam menjamin aliran masuk uang dan penjualan dengan dasar akuntansi. Banyak perusahaan kecil yang menjadi bangkrut karena kurangnya aliran kas. Bahaya yang harus dihindari adalah mengeringnya sumber daya likuid dari perusahaan pada proyek yang hasilnya baru bisa dinikmati di masa depan. D. ARTI PENTING ORIENTASI PEMASARAN Penyebab kegagalan bisnis kecil adalah kurangnya penjualan dan kurangnya daya saing. Kedua, kegagalan tersebut mencerminkan kenaifan dari para pendiri perusahaan di dalam mengabaikan perlunya orientasi pemasaran. Terlalu sering para wiraswastawan meyakini gagasan produk atau jasa baru. Mereka berkonsentrasi pada pengembangan gagasan dan mewujudkannya. Mereka menginvestasikan waktu, uang, dan tenaga di dalam pengembangan gagasan tanpa berfikir tentang identifikasi konsumen dan kebutuhan konsumen serta keinginan untuk membeli. Orientasi wiraswastawan adalah ke dalam pada kebutuhan ego pribadi dan kepuasannya, yang hasilnya mungkin berupa barang dan jasa yang dikerjakan dengan bagus di mana hanya sedikit orang yang akan membeli. Dengan melihat kepasaran bisa menghasilkan sesuatu yang lebih menguntungkan. Di sini orientasi wiraswastawan adalah konsumen. Disain produk berasal dari apa yang diinginkan oleh pembeli potensial dan yang mau membayar. Sekali para wiraswastawan yakin akan spesifikasi yang ingin dipenuhi, mereka akan menilai sumber daya yang ada untuk melihat apakah ketrampilan teknis, peralatan, dan kemampuan finansial tersedia untuk menghasilkan produk yang menguntungkan. Monopoli Melalui Kekhususan (Spesifik) Inovasi atau penemuan akan memberikan monopoli, yang mungkin sangat diperlukan dalam produk dan proses. Kekhususan produk atau proses memungkinkan perkembangan produk yang menarik. konsumen akan bisa tumbuh dengan cepat. Tetapi harus diingat bahwa keuntungan kekhususan ini bersifat sementara. Keberhassilan terutama jika dikaitkan dengan laba yang tinggi akan menimbulkan persaingan, dengan adanya persaingan harga menjadi turun, demikian halnya dengan laba. Perbaikan atau Modifikasi Produk yang Mendatangkan Laba Produk dan jasa baru tidak perlu bersifat sebagai keharusan dalam memulai bisnis baru dalam mempertahankan keuntungan dan perusahaan yang sudah ada. Banyak gagasan ventura baru terletak pada perbaikan produk. Perbaikan di sini adalah


Modul Praktikum Kewirausahaan memenuhi kebutuhan khusus dari konsumen tertentu, kemudian produk yang diperbaiki mempunyai penerapan lebih luas pada kelas konsumen dengan kebutuhan yang sama. Produk bisa sering menciptakan perluasan pasar atau pengembangan segmen pasar baru melalui tambahan sifat-sifat yang pada mulanya dibutuhkan oleh satu konsumen. Wiraniaga yang berorientasi pasar bisa merangsang pertumbuhan jenis ini dengan secara cenmat mengamati operasi dari para konsumen. Suatu sifat khusus dari produk yang ditambahkan pada produk yang ada mungkin bisa mengatasi masalah konsumen, sehingga bisa membuka segmen pasar baru. Perubahan Teknologi Sebagai Sumber Produk atau Jasa Baru Inovasi atau penemuan yang berasal dari perubahan teknologi memberikan peluang besar di samping risiko tinggi. Perusahaan kecil dengan kemampuan teknis yang diperlukan mungkin bisa menghasilkan produk baru pertama kali dengan menekankan pada kebijakan inovasi teknis. Jika ini digabung dengan usaha pemasaran yang benar, hasilnya akan sangat mengejutkan. Cara lain membuka usaha kecil adalah dengan mengikuti langkah para inovator secepat mungkin. Hal ini membutuhkan keterampilan dalam penelitian dan pengembangan untuk belajar dari kesalahan atau kekurangan dan para inovator serta memproduksi prototip menjadi produk yang bisa pasarkan. Jika produk menunjukkan adanya perbaikan yang berarti atau bahkan ciri khusus yang ditambahkan bisa bersaing dengan produk unggulan yang ada di pasar, perusahaan bisa membuka akses ke dalam pasar. Dan perusahaan bisa tetap mendapat keuntungan dengan mempertahankan harga sama dengan produk unggulan di pasar. E. KEGAGALAN DI DALAM MEMILIH PELUANG BISNIS BARU Kemampuan manajerial mungkin merupakan alasan bagi kegagalan usaha kecil baru. Walaupun ketidakmampuan manajerial bisa ditunjukkan dalam berbagai cara, kekurangan yang paling besar mungkin disebabkan kurangnya pengalaman lini produk, kurangnya pengalaman baru manajerial dan pengalaman yang tidak seimbang. Pengalaman yang tidak seimbang menunjukkan latar belakang yang tidak memadai di dalam pemasaran (termasuk penjualan), keuangan, pembelian, dan produksi untuk kasus pemilik individu atau mitra kerja sama yang membentuk tim manajemen. Terlalu sering calon wiraswastawan melakukan start yang salah karena kurangnya pengalaman, dan di perburuk dengan kurangnya obyektivitas. Banyak kegagalan karena kekurangan tersebut bisa dihindari dengan studi dan perencanaan sebelum produk atau jasa diterima untuk dikembangkan dan dipasarkan.


FEB Manajemen - UMS 1. Kurangnya Obyektivitas Kesalahan yang sering nampak dari seorang wiraswastawan baru adalah kurangnya obyektivitas. Orang-orang yang terlatih secara teknis dan insinyur sering hanya melihat pada gagasan mengenai produk atau jasa baru mereka sendiri tanpa menyadari perlunya perancangan atau proyeksi dalam kerja profesional mereka riset kelayakan pemasaran dan sudut pandang bisnis. 2. Kurangnya Kedekatan dengan Pasar Seperti telah kita ketahui, banyak para pemula usaha baru tidak menghargai anti penting dari pendekatan pemasaran didalam meletakkan dasar bagi ventura baru mereka. Mereka menunjukkan wawasan manajerial yang sempit. Ketika mereka terkena wabah ini, para manajer cenderung menganggap perusahaan mereka hanya terlibat dengan produksi suatu produk dan bukannya sebagai aktivitas untuk memenuhi keinginan konsumen. Sebagai akibatnya, mereka tidak mengetahui pasar dan tidak memiliki dasar untuk menilai penerimaan potensial bagi produk dan jasa yang mereka tawarkan di pasar. Mereka juga tidak mengerti daur hidup yang harus dipertimbangkan untuk memperkenalkan produk atau jasa baru. Tidak ada produk yang bisa mendatangkan laba dengan seketika, maupun mempertahankan keberhasilan untuk waktu yang lama. Manajer tidak hanya harus memproyeksikan daur hidup dan produk baru, tetapi mereka harus mengetahui bahwa pengenalan produk baru pada saat yang tepat sangat penting bagi keberhasilannya. 3. Pemahaman Kebutuhan Teknis yang Tidak Memadai Yang harus dihindari di dalam pemilihan ventura baru adalah kurangnya pengertian kebutuhan teknis yang diperlukan untuk membuat produk berfungsi seperti yang diharapkan, atau untuk menghasilkan produk itu sendiri. Pengembangan produk baru sering melibatkan pemanfaatan teknik baru. Kegagalan untuk mengetahui kesulitan teknis yang harus di atas dalam pengembangan produk akan menyebabkan tertundanya pendirian usaha baru. 4. Diabaikannya Kebutuhan Finansial Kesulitan umum dalam pengembangan produk baru adalah perkiraan yang terlalu optimis mengenai dana untuk menyelesaikan produk. Adakalanya ventura baru terlalu naif, mengabaikan biaya-biaya, dan juga sering menjadi korban penelitian dan pengembangan yang tidak memadai. Inovator dan penemu seringkali mengabaikan biaya pengembangan dengan marjin yang besar. Adakalanya


Modul Praktikum Kewirausahaan perkiraan biaya kurang dari separuh dari apa yang diperlukan oleh suatu proyek. Sebuah perusahaan yang terlibat dalam pengembangan hak paten secara otomatis melipat gandakan anggaran yang diusulkan pada penilaian awalnya. Hal yang sering diabaikan dalam pengenalan produk baru adalah biaya peralatan khusus atau pelatihan personalia sebelum menjalankan pekerjaannya. Misalnya bisnis usaha rumah tangga pembersihan karpet harus menganggarkan dana untuk pelatihan personalia untuk menangani pekerjaan tersebut. Perusahaan hak guna paten (franchising) sepenti Mc Donald telah belajar dari kesuksesan mereka melalui pelatihan waralaba baru dalam hal keterampilan bisnis dan praktik bisnis yang sebelum dimulai-nya usaha tersebut. Persiapan yang tidak memadai untuk memenuhi pengembangan produk atau jasa baru bisa dihindari melalui studi dan penelitian yang mendalam terhadap masalah-masalah mendasar dan menganggarkan dana cadangan untuk menangani masalah-masalah yang mungkin muncul. 5. Kurangnya Differensiasi Produk Agar bisa menjadi dasar bagi usaha baru maka produk harus mempunyai keuntungan karakteristik dan keaslian yang khusus dalam hal konsep dan desain yang bisa menarik konsumen untuk membelinya. Produk harus memberikan kinerja yang lebih baik sekurang-kurangnya dibandingkan produk yang sama. Diferensiasi produk yang berasal dari keaslian desain dan kinerja yang lebih baik adalah cara terbaik untuk menjamin kesadaran adanya perbedaan antara produk tersebut dengan produk penentuan harga kurang menjadi masalah ketika konsumen melihat bahwa produk memang lebih baik dibanding produk sejenis lainnya. 6. Pemahaman Terhadap Masalah-masalah Hukum yang Tidak Memadai Dunia bisnis merupakan sasaran dan banyak persyaratan-pensyaratan hukum dan perangkat bisa memberikan perlindungan terhadap adanya pelanggaran bisnis. Perusahaan harus memahami keduanya. Kekuatan konsumerisme telah menjadi semakin kuat akhir-akhir ini: kebutuhan bagi lingkungan kerja yang lebih aman bagi mereka-mereka yang bekerja di dalamnya merupakan dan sanksi hukum yang tidak bisa diatasi. Produk dan jasa harus aman dan bisa diandalkan. Peralatan listrik harus tahan terhadap guncangan, boneka mainan tidak boleh membahayakan, produk makanan harus memenuhi standar kesehatan tentang keamanan dan higienis. Aspek perlindungan hukum termasuk hak cipta, merek dagang, hak paten, dan lain-lain merupakan isu-isu yang harus dimengerti oleh pengusaha baru.


FEB Manajemen - UMS Pilih salah satu atau beberapa cara yang Anda pergunakan untuk menemukan ide bisnis. Pengamatan 1. Cara pengamatan: video/foto/catatan harian 2. Lokasi: 3. Jenis usaha: 4. Peluang pengembangan usaha: Wawancara 1. Nama pengusaha: 2. Alamat perusahaan/UMKM: 3. Lokasi: 4. Bidang usaha: 5. Peluang usaha dari hasil wawancara: Studi Literatur 1. Judul buku: 2. Judul artikel di jurnal: 3. Judul artikel di majalah/koran: 4. Peluang usaha dari hasil studi literature: Magang UMKM 1. Nama UMKM: 2. Nama pemilik UMKM: 3. Alamat UMKM: 4. Bidang usaha UMKM: 5. Lama waktu magang: 6. Peluang usaha dari hasil magang UMKM: FORMULIR 4 PENCARIAN PELUANG BISNIS


Modul Praktikum Kewirausahaan Bab VI A. Sejarah PKM PKM dilaksanakan pertama kali pada tahun 2001, yaitu setelah dilaksanakannya program restrukturisasi di lingkungan Ditlitabmas Ditjen Dikti. Sedangkan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) yang dilaksanakan pada tahun 2002 adalah PIMNAS-I kegiatan PKM. Kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang selama ini sarat dengan partisipasi aktif mahasiswa, diintegrasikan ke dalam satu wahana, yaitu PKM. Sebelumnya, pada tahun 1997 Ditlitabmas sudah menginisiasi kegiatan khusus bagi mahasiswa yaitu Karya Alternatif Mahasiswa dan KAM digabungkan bersama Program Pengembangan Budaya Kewirausahaan di Perguruan Tinggi, PPBKPT. KAM kemudian tumbuh menjadi cikal bakal PKM. Pada awalnya, dikenal lima jenis kegiatan yang ditawarkan dalam PKM, yaitu PKMPenelitian (PKM-P), PKM-Kewirausahaan (PKM-K), PKM-Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-M), PKM-Penerapan Teknologi (PKM-T) dan PKM-Penulisan Ilmiah (PKM-I). Namun, sejak Januari 2009, Ditlitabmas mengelola 6 (enam) PKM. Kompetisi Karya Tulis Mahasiswa (KKTM) yang semula menjadi tugas Direktorat Akademik dalam pengelolaannya, dilimpahkan kepada Ditlitabmas. Karena sifatnya yang identik dengan PKM-I, KKTM selanjutnya dikelola bersama-sama PKM-I dalam PKM-Karya Tulis (PKMKT). Dengan demikian, di dalam PKM-KT terkandung dua program penulisan, yaitu: PKM-Artikel Ilmiah (PKM-AI) dan PKM-Gagasan Tertulis (PKM-GT). PKM-I atau selanjutnya disebut PKM-AI yang merupakan artikel hasil kegiatan, tidak lagi ditampilkan dalam PIMNAS, namun dipublikasikan pada e-journal. Sedangkan PKM-GT yang berpeluang didiskusikan dalam forum terbuka, diposisikan sebagai pengganti PKM-AI di PIMNAS. Pada tahun 2011, jumlah bidang PKM bertambah menjadi 7 (tujuh) dengan diperkenalkannyabidang PKM-Karsa Cipta. Pada tahun 2015, terjadi alih kelola PKM dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) ke Direktorat Jenderal Pembelajarandan Kemahasiswaan (DitjenBelmawa).


FEB Manajemen - UMS B. Tujuan PKM Kreativitas merupakan penjelmaan integratif dari tiga faktor utama dalam diri manusia, yaitu: pikiran (kognitif), perasaan (afektif), dan keterampilan (psikomotorik). Dalam faktor pikiran terdapat imajinasi, persepsi dan nalar. Faktor perasaan terdiri dari emosi, estetika dan harmonisasi. Sedangkan faktor keterampilan mengandung bakat, faal tubuh dan pengalaman. Dengan demikian, agar mahasiswa dapat mencapai level kreatif, ketiga faktor termaksud diupayakan agar optimal dalam sebuah kegiatan yang diberi nama Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Adapun tujuan diadakanya PKM terbagi menjadi 2 yaitu tujuan dari pemerintah dan Universitas. 1) Tujuan Pemerintah untuk memandu mahasiswa menjadi pribadi yang tahu dan taat aturan; untuk memandu mahasiswa menjadi pribadi yang kreatif dan inovatif; untuk memandu mahasiswa menjadi pribadi yang objektif kooperatif dalam membangun keragaman intelektual. 2) Tujuan Universitas Mahasiswa dituntut untuk memiliki academic knowledge, skill of thinking, management skill, dan communication skill Meningkatkan mutu lulusan melalui sinergisme dan ketrampilan akan tercermin melalui kemampuan lulusan dalam kecepatan menemukan solusi atas persoalan yang dihadapinya. Upayamenggerakan aktivitas penelitian dengan hasil penelitian selanjutnya didiseminasikan melalui kegiatan forum-forum ilmiah maupun melalui jurnal publikasi ilmiah dalam maupun luar negeri. Hasil penelitian diimpilmentasikan pula dalam kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dalam 5 bidang dan digunakan sebagai bagian dari bahan pembelajaran sesuai dengan keahlian dosen. Secara berkelanjutan, pelaksanaan PkM secara berkesinambungan menjadi salah satu sumber ide dilaksanakannya kegiatan penelitian di lingkungan UMS C. Karateristik Umum PKM menumbuh kembangkan HOTS (Higher Order Thinking Skills), Creative Thinking melalui implementasi filosofi Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu (1) Pendidikan dan pengajaran; (2) Penelitian dan pengembangan; (3) Pengabdian kepada masyarakat di gambar berikut


Modul Praktikum Kewirausahaan Gambar 6.1 Filosofi PKM Pada dasarnya semua bidang PKM mensyaratkan adanya ide kreatif mahasiswa sebagai salah satu unsur penilaian utamanya. Secara garis besar PKM dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu 1) PKM 5 Bidang terdiri dari PKM-P, PKM-M, PKM-K, PKM-T dan PKM-KC 2) PKM-AI dan PKM-GT 3) PKM-Gagasan Futuristik Konstruktif (PKM-GFK) Jenis kegiatan PKM memiliki misi dan tuntunan teknis pelaksanaan yang berbeda. Perbedaan tersebut ditunjukkan melalui karakteristik masing-masing PKM sebagaimana dirinci pada Tabel 1: Tabel 1 Karakteristik Umum PKM Jenis PKM Penjelasan Umum PKM-P Topik tidak dibatasi namum sedapat mungkin dikaitkan dengan penyelesaian masalah kekinian, judul hendaknya tidak menggunakan akronim atau singkatan yang tidak baku dan hanya diperbolehkan maksimal 20 kata. PKM-PE bertujuan untuk mengungkap hubungan sebab-akibat, aksireaksi,rancang bangun, perilaku sosial, ekonomi, pendidikan, kesehatan atau budaya baik dalam aspek eksperimental maupun deskriptif. Mengingat sifat dan metode program yang berbeda maka PKM-P dikelompokkan menjadi PKM Penelitian Eksakta (PKM-PE) dan Sosial Humaniora (PKM-SH). PKM-PE meliputi penelitian yang mengungkap hubungan sebab-akibat, aksireaksi,rancang bangun, eksplorasi, materi alternatif, desain produk atraktif, blue print dan sejenisnya atau identifikasi senyawa kimia aktif. PKM-PSH meliputi penelitian yang mengungkap hubungan sebab-akibat, penelitian deskriptif tentang perilaku sosial, ekonomi, pendidikan, kesehatan atau budaya masyarakat baik terkait dengan kearifan lokal maupun perilaku kontemporer.


FEB Manajemen - UMS Jenis PKM Penjelasan Umum PKM-K Topik tidak dibatasi namum sedapat mungkin dikaitkan dengan penyelesaian masalah kekinian, judul hendaknya tidak menggunakan akronim atau singkatan yang tidak baku dan hanya diperbolehkan maksimal 20 kata. PKM-K bertujuan untuk menumbuhkan pemahaman dan keterampilan mahasiswa dalam menghasilkan komoditas unik serta merintis kewirausahaan yang berorientasi pada profit. Namun, dalam hal ini lebih mengutamakan keunikan dan kemanfaatan komoditas usaha (ada muatan intelektual) daripada profit. Pelaku utama adalah mahasiswa, sementara pihak lainnya hanya sebagai faktor pendukung. PKM-M Topik tidak dibatasi namum sedapat mungkin dikaitkan dengan penyelesaian masalah kekinian, judul hendaknya tidak menggunakan akronim atau singkatan yang tidak baku dan hanya diperbolehkan maksimal 20 kata. PKM-M bertujuan untuk menumbuhkan empati mahasiswa kepada persoalan yang dihadapi masyarakat melalui penerapan iptek kampus yang menjadi solusi tepat bagi persoalan atau kebutuhan masyarakat yang tidak berorientasi pada profit. Direkomendasikan merupakan respon persoalan yang disampaikan masyarakat dan bukan inisiatif mahasiswa. diperlukan Surat Pernyataan Kesediaan Bekerjasama antara Pengusul dan kelompok masyarakat calon mitra. Jika masyarakat mitra adalah kelompok masyarakat (bukan pemerintah desa atau dusun), maka yang bertandatangan sebagai mitra bukan Kepala Desa atau RT/RW tetapi kelompok yang akan memperoleh manfaat program. Surat termaksud disertakan dalam lampiran proposal. PKM-T Topik tidak dibatasi namum sedapat mungkin dikaitkan dengan penyelesaian masalah kekinian, judul hendaknya tidak menggunakan akronim atau singkatan yang tidak baku dan hanya diperbolehkan maksimal 20 kata. PKM-T bertujuan untuk membuka wawasan iptek mahasiswa terhadap persoalan yang dihadapi dunia usaha (usaha mikro sampai perusahaan besar) atau masyarakat yang berorientasi pada profit seperti bidan yang memiliki Klinik Bersalin, petani, nelayan, pedagang jamu gendong, tukang becak dan lain-lain. Solusi iptek yang diimplementasikan harus merupakan respon persoalan prioritas yang disampaikan calon mitra. PKM-T mewajibkan adanya Surat Pernyataan Kesediaan Bekerjasama antara Pengusul dan calon Mitra. Surat termaksud disertakan dalam lampiran proposal. PKM-KC Topik tidak dibatasi namum sedapat mungkin dikaitkan dengan penyelesaian masalah kekinian, judul hendaknya tidak menggunakan akronim atau singkatan yang tidak baku dan hanya diperbolehkan maksimal 20 kata. PKM-KC bertujuan membentuk kemampuan mahasiswa mengkreasikan sesuatu yang baru dan fungsional atas dasar karsa dan nalarnya. Karya cipta tersebut bisa saja belum memberikan kemanfaatan langsung bagi pihak lain. PKM-KC tidak meniru produk eksisting baik di dalam maupun luar negeri, kecuali memodifikasi prinsip dan/atau fungsinya.


Modul Praktikum Kewirausahaan Jenis PKM Penjelasan Umum PKM-AI Topik tidak dibatasi namum sedapat mungkin dikaitkan dengan penyelesaian masalah kekinian, judul hendaknya tidak menggunakan akronim atau singkatan yang tidak baku dan hanya diperbolehkan maksimal 20 kata. PKM-AI bertujuan untuk memberi pengalaman mahasiswa menghasilkan karya tulis ilmiah. Merupakan program penulisan artikel ilmiah yang bersumber dari hasil kegiatan akademik lainnya dalam bidang pendidikan, penelitian atau pengabdian kepada masyarakat (misalnya studi kasus, praktik lapang, KKN, PKM, magang). PKM-GT Topik tidak dibatasi namum sedapat mungkin dikaitkan dengan penyelesaian masalah kekinian, judul hendaknya tidak menggunakan akronim atau singkatan yang tidak baku dan hanya diperbolehkan maksimal 20 kata. PKM-GT bertujuan untuk meningkatkan daya imajinasi mahasiswa dalam merespon tantangan jaman, umumnya berupa konsep perubahan dan/atau pengembangan dari berbagai aspek berbangsa, bersifat futuristik, jangkapanjang, tetapi berpotensi untuk direalisasikan. PKM-GFK Topik tidak dibatasi namum sedapat mungkin dikaitkan dengan penyelesaian masalah kekinian, judul hendaknya tidak menggunakan akronim atau singkatan yang tidak baku dan hanya diperbolehkan maksimal 20 kata. PKM-GFK bertujuan untuk memotivasi partisipasi mahasiswa dalam mengelola imajinasi, persepsi dan nalarnya, memikirkan tatakelola yang futuristik namun konstruktif sebagai upaya pencapaian tujuan SDGs di Indonesia ataupun solusi keprihatinan bangsa Indonesia. D. Alur Kegiatan Secara ringkas alur tahapan awal perjalanan pengusulan PKM dan muaranya sampai dengan PIMNAS dapat dilihat pada gambar berikut.


FEB Manajemen - UMS Gambar 6.2 Diagram Alir Tahapan Pengusulan PKM sampai dengan PIMNAS


Modul Praktikum Kewirausahaan Bab VII A. Latar Belakang Paradigma perguruan tinggi di masa datang dituntut berubah menjadi perguruan tinggi yang mandiri dan otonom serta tidak selalu tergantung pada anggaran pemerintah. Kunci keberhasilannya adalah menjadikan perguruan tinggi di Indonesia dari Teaching University menjadi Research University sekaligus Entrepreneurial University seperti yang telah berkembang di negara-negara maju. Perguruan tinggi dinamakan entrepreneurial university bila telah mampu mengembangkan keunggulan akademik yang sinergi dengan upaya pengembangan pendapatan sendiri (self generating revenue). Model yang sesuai untuk mewujudkan entrepreneurial university adalah dengan menambahkan praktikum kewirausahaan. Praktikum ini diharapkan mampu mensinergikan potensi bisnis non-akademik maupun akademik, misalnya hasil-hasil riset dengan bisnis. Praktikum Kewirusahaan Perguruan Tinggi (PT) ini berfungsi menyiapkan dan mengembangkan potensi bisnis di perguruan tinggi agar mampu menciptakan mahasiswa yang mandiri dan memberikan alternatif selain bekerja pada orang. Jaminan keberhasilan setiap bisnis sangat memerlukan perencanaan yang cermat dan harus dituangkan dalam rencana bisnis (Bisnis Plan). Bisnis memerlukan pemahaman secara komprehensif pelanggannya, kekuatan internalnya, lingkungan kompetitornya, dan visi tentang bagaimana rencana strategis untuk memenangkan kompetisi dimasa depan. Bisnis juga membutuhkan uang (modal) untuk mulai, operasional dan pertumbuhan. Melalui penyusunan rencana bisnis yang komprehensif maka perusahaan akan memiliki suatu pegangan operasional usaha yang kuat. Rencana bisnis adalah peta petunjuk (Roadmap) bagaimana perusahaan seharusnya dijalankan. Melalui rencana bisnis akan dapat secara jelas diketahui status bisnis, bagaimana sampai pada status tersebut, dan bagaimana rencana kedepannya.


FEB Manajemen - UMS B. Pengertian Rencana Bisnis Rencana bisnis adalah dokumen yang harus dipersiapkan sebelum melaksanakan kegiatan bisnis Walaupun bisnis mungkin beragam dalam aspek produk atau jasa yang diberikan, namun setiap rencana bisnis punya beberapa elemen. Elemen pokok tersebut antara lain diskripsi bisnis, produk/barang dan jasa, analisis daya saing, rencana pemasaran, rencana pengelolaan (management plan), dan rencana pembiayaan (financial plan). Dokumen tersebut menjadi sangat mendasar bila bisnis menjual seluruh atau sebagian dari hasil usahanya ke masyarakat. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa bank tidak akan mengucurkan dana tanpa adanya dokumen rencana bisnis. Gambar 7.1 Elemen dari Rencana Bisnis (Business Plan ) Bagi kreditor atau investor, dokumen rencana bisnis tidak hanya menyediakan informasi yang mengungkap evaluasi fisibilitas perusahaan, tetapi juga mencerminkan kemampuan manajemen. Kreditor, dengan melihat dan menganalisis secara kritis tujuan dalam rencana bisnis, akan merasa yakin bahwa pengusaha mampu dan tertata usahanya. Bila rencana bisnis tidak didukung oleh data dan asumsi yang baik maka akan mengindikasikan bahwa pengusaha tidak berpengalaman, bahkan menurut pandangan kreditor dapat dikategorikan ceroboh. Hal ini berarti bahwa dokumen rencana bisnis harus berfungsi sebagai alat promosi awal yang dapat memberikan kesan baik karena hanya memiliki waktu sedikit untuk dievaluasi. Oleh karena itu, buatlah rencana bisnis terbaik yang dapat dibuat karena dokumen tersebut menunjukkan bahwa Rencana Bisnis Diskripsi Produk/ Jasa Diskripsi bisnis rencana finansial Analisis pasar dan strategi pemasaran implementasi usaha organisasi pengelolaan


Modul Praktikum Kewirausahaan anda adalah seorang wirausahawan (interpreneur) yang memiliki kompetensi dan kemampuan untuk mengelolanya. C. Fungsi Rencana Bisnis Menyiapkan rencana bisnis yang baik membutuhkan waktu, namun dalam jangka panjang akan sangat bermanfaat. Manfaat tersebut bukan hanya bagi investor atau kreditor saja namun yang lebih penting adalah akan menjadi kerangka dasar jalannya perusahaan atau cetak biru (blue print) keseluruhan operasional usaha dalam mencapai tujuannya. Rencana bisnis yang baik adalah berbasis kewirausahaan, komprehensif dalam seluruh bagian dokumen, akurat dan didukung oleh data serta fakta. Fungsi rencana bisnis Fungsi rencana bisnis Peta Jalan (Road Map ) Sebagai rencana aksi (Action Plan ) Alat promosi dini (Sales Tool ) Misi dan tujuan bisnis (Business Mission and Goals) Gambar 7.2 Fungsi dari rencana bisnis 1. Sebagai rencana aksi (Action Plan) Rencana bisnis membantu dalam menjalankan dan mengambil tindakan bisnis. Jika Anda akan memulai sebuah usaha, tetapi prosesnya terlalu kompleks, maka. rencana bisnis membantu dalam mengambil tindakan bisnis dengan membagi masalah besar ke dalam masalah-masalah kecil yang mudah diterapkan. 2. Peta Jalan (Road Map). Rencana bisnis menjadi alat yang sangat berguna agar bisnis tetap pada arah yang diinginkan. Rencana bisnis akan membantu pihak lain untuk memahami visi usaha Anda, termasuk supplier, pekerja, mitra bisnis, teman dan keluarga.


FEB Manajemen - UMS 3. Sebagai promosi dini (Sales Tool). Rencana bisnis juga dapat digunakan sebagai alat bantu penjualan. Rencana Bisnis merupakan alat yang bisa dipergunakan untuk meyakinkan investor untuk menempatkan uangnya di usaha tersebut, disamping itu dapat meningkatkan kepercayaan dari supplier dan pelanggan. 4. Misi dan tujuan bisnis (Business Mision and Goals) Misi akan memperjelas arah dan sasaran bisnis yang hendak dicapai. D. Tujuan Pembuatan Rencana Bisnis Penyusunan atau penulisan rencana bisnis memiliki dua tujuan. 1. Memberikan pegangan dalam menjalankan usaha agar tetap berada dalam alur yang diinginkan. Agar tetap bermanfaat, rencana usaha ini senantiasa diperbaharui sesuai dengan perubahan dan permasalahan yang dihadapi. 2. Rencana usaha dapat digunakan untuk meyakinkan pihak-pihak yang akan memberikan dukungan pendanaan. Untuk tujuan ini, rencana usaha hendaknya memberikan informasi rinci tentang berbagai aspek di masa lalu, kondisi operasi saat ini dan rencana atau proyeksi ke masa depan. Investor dan/atau pemberi pinjaman modal (lenders/creditors) tertarik perhatiannya hanya pada rencana bisnis yang jelas dan mudah difahami tujuan, strategi serta kelayakan pembiayaannya (financial viability). Jadi suatu rencana bisnis adalah suatu rencana yang komprehensif dan akan memiliki banyak perbedaan analisis tergantung pada jenis barang atau jasa yang dihasilkan. Modul ini akan membahas halhal pokok yang umumnya dibutuhkan dalam setiap rencana bisnis. E. Siapakah yang harus menulis rencana bisnis? Jawaban yang paling tepat adalah – ANDA – sebagai calon pengusaha. Anda dapat dibantu oleh konsultan atau profesional agar rencana bisnis efektif. Namun, sejujurnya bahwa anda yang akan mengerjakan sebagian besar pekerjaan dengan atau tanpa bantuan konsultan. Substansi sebuah rencana bisnis akan memuat 75% hasil penelitian dan 25% format. Konsultan umumnya hanya dapat membantu dalam bentuk format untuk mewujutkan informasi atau ide menjadi calon pengusaha dalam bentuk


Modul Praktikum Kewirausahaan rencana tertulis. Sedangkan pengusaha tetap harus menyediakan data hasil penelitian yang akan mengisi substansi rencana. Kegiatan ini adalah awal investasi penting yang menjamin keberhasilan bisnis anda. F. Apakah yang dicari pemberi pinjaman (creditors/investors) Investors dan creditors akan mencari jawaban dari beberapa pertanyaan berikut dan hendaknya senantiasa diingat jika menulis rencana bisnis. 1. Apakah terdapat kecukupan permintaan atas produk barang atau jasa yang akan dihasilkan? Untuk ini dibutuhkan fakta-fakta bahwa terdapat basis pelanggan produk barang atau jasa yang akan dijual. Bila produk telah ada saat ini, sediakan potensi data pasar, pembagian pasar (market share breakdown), sejarah dan proyeksi penjualan untuk barang/jasa. Bila ini konsep baru maka harus dilakukan penelitian/kajian pasar pasar saat ini dan hasil survey yang telah dibahas dalam kelompok diskusi (focus groups). 2. Punyakah produk keunggulan daya saing yang sustainable? Produk atau proses pembuatan produk mungkin unik serta dapat dipatenkan sehingga memberi perlindungan maksimum selama misalnya 17 tahun. Kemungkinan lain misalnya usaha berada dilokasi yang tidak memberi peluang adanya kompetisi atau memberikan jasa layanan yang membuat usaha anda menjadi ―cost leader‖. 3. Apakah anda realistis? Walaupun investor dan kreditor suka mendukung bisnis yang memiliki potensi laju pertumbuhan tinggi, mereka juga skeptis bila proyeksi terlihat terlalu bagus dari kenyataan umum. Bila hal tersebut terjadi maka dokumen itu dinilai terlalu optimistik, naif, atau buruk (worse) dan menduga terdapat kebohongan. Oleh karena itu pastikan untuk mendukung proyeksi dokumen dengan data yang cukup.


FEB Manajemen - UMS Buatlah sebuah business plan dengan kelompok Anda! Format penulisan makalah sebagai berikut : HALAMAN SAMPUL RINGKASAN Pada bagian ini kemukakan tujuan dan target khusus yang ingin dicapai serta metode yang akan dipakai dalam pencapaian tujuan tersebut. Ringkasan harus mampu menguraikan secara cermat dan singkat tentang rencana kegiatan yang diusulkan. BAB 1. PENDAHULUAN Uraikan latar belakang, alasan yang mendasari, dan urgensi kegiatan BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA Pada bab ini, uraikan kondisi umum lingkungan yang menimbulkan gagasan menciptakan kegiatan usaha. Gambaran mengenai potensi sumberdaya dan peluang pasar termasuk analisis ekonomi usaha yang direncanakan disajikan secara singkat untuk menunjukkan kelayakan usaha. Gambaran usaha yang direncanakan harus menjanjikan perolehan profit untuk menjamin peluang keberlanjutan usaha. BAB 3. METODE PELAKSANAAN Metode pelaksanaan menyajikan uraian tentang teknik, cara atau tahapan pekerjaan dalam menyelesaikan permasalahan dan sekaligus pencapaian tujuan program. BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN Anggaran Biaya Ringkasan anggaran biaya disusun sesuai dengan format business plan Jadwal Kegiatan No Jenis Kegiatan Pekan I II III IV V VI VII 1 Kegiatan 1 2 Kegiatan 2 3 Kegiatan 3 N Kegiatan ke n FORMULIR 5 BUSINESS PLAN


Modul Praktikum Kewirausahaan Bab VIII A. Pendahuluan Model bisnis menyederhanakan realitas bisnis yang kompleks menjadi elemen-elemen pokok yang mudah untuk dibuat. Pada umumnya orang mengenal ―business plan‖ atau studi kelayakan sebelum memulai sebuah bisnis. Adapun Skema alur membangun ide bisnis sekarang seperti ini Gambar 1. Alur Skema Membangun Ide Bisnis Namun ―business plan‖ dibuat dengan sangat rinci padahal masih banyak asumsi yang belum terbukti. Kini kehadiran konsep Business Model Canvas (BMC) yang dipopulerkan Alexander Osterwalder membantu pengusaha dalam memahami business plan-nya secara sederhana. Beberapa penyebab kelemahan Business Plan dari internal antara lain (1) Fleksibilitas dimana kebanyakan para pengusaha pemula yang memiliki business plan detail menjadikan diri mereka tidak fleksibel terhadap perubahanperubahan asumsi, (2) Validitas Ide dimana kebanyakan karena banyaknya yang harus dipenuhi dalam sebuah business plan, banyak pengusaha pemula yang ―lupa‖ untuk menguji apakah ide business mereka betul-betul valid (diperlukan customer) atau tidak. Kelemahan Business Plan dari eksternal antara lain resiko gagal dari business plan karena adanya faktor kemajuan teknologi, customer yang semakin menuntut macam-


FEB Manajemen - UMS macam, inovasi competitor yang sangat cepat, membuat pasar sangat dinamis dan cepat berubah-ubah. Alexander Osterwalder dalam bukunya Business Model Generation (2014) menggambarkan model bisnis secara visual dalam bentuk framework agar lebih mudah mengetahui keterkaitan aspek perusahaan. Selain itu dengan mewujudkan kedalam visual berarti bisa menyederhanakan aktivitas yang terlihat rumit. Dengan kata lain model bisnis menggambarkan cara mewujudkan tujuan bisnis bagi pelaku usaha. Setiap bisnis memiliki model bisnis dan masing-masing para pelaku usaha diharapkan mengetahui model bisnisnya masing-masing. Kedepan Bisnis model akan menjadi bahasa umum bagi para pelaku usaha dalam berinteraksi dengan mitranya serta akan menjadi pedoman membangun keunggulan kompetitif usaha kita. Business Model Canvas merupakan alat pembuat model bisnis yang kini sangat popular dalam dunia kewirausahaan karena kemampuannya dalam menggambarkan elemen inti dalam sebuah bisnis dengan lebih mudah dalam satu lembar kanvas. Selain itu keunggulan BMC adalah kemudahannya untuk diubah-ubah dalam model bisnis dengan cepat dan melihat implikasinya perubahan suatu elemen pada elemen bisnis yang lain. B. Manfaat Business Model Canvas memiliki beberapa manfaat yang bias diperoleh bagi pengguna khususnya pengusaha bisnis, antara lain: 1. Model bisnis memudahkan para perencana dan pengambil keputusan di perusahaan untuk melihat hubungan logis antara komponen-komponen dalam bisnisnya. 2. Dapat dipakai untuk menguji konsistensi hubungan antar komponennya. 3. Untuk menguji pasar dan asumsi yang digunakan ketika mengembangkan bisnis. 4. Menunjukkan seberapa radikal suatu perubahan dilakukan dan konsekuensinya. C. Business Model Canvas BMC dikembangkan dengan mempertimbangkan 9 blok utama yang harus diperhatikan dalam memetakan model bisnis. Proposal Business Plan yang terdiri dari beberapa halaman yang dimuat dalam bentuk proposal kini di sederhanakan hanya 1 halaman tetapi powerful untuk memberikan pemahaman tentang model bisnis secara utuh. Adapun Skema 9 blok utama di dalam BMC sebagai berikut ini:


Modul Praktikum Kewirausahaan Gambar 1. Framework Business Model Canvas Model Bisnis Kanvas merupakan model bisnis yang dituang ke dalam visual gambar dan dibagi menjadi 9 Aspek Bisnis yang meliputi : 1. Customer Segment Blok bangunan atau komponen yang menggambarkan sekelompok orang atau organisasi berbeda yang ingin dijangkau atau dilayani oleh perusahaan. Pelaku usaha harus menyadari pelanggan adalah jantung dari setiap bisnis. Tanpa adanya pelanggan, tidak ada satupun perusahaan yang dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama. Dalam rangka memenuhi kepuasan pelanggan, perusahaan mengelompokkan pelanggan-pelanggan kebeberapa segmen yang berbeda berdasarkan kesamaan kebutuhan, kesamaan perilaku, dan lain-lain. Oleh karena itu pelaku usaha harus terlebih dahulu mengenal siapa pelanggan atau calon konsumen yang kita sasar untuk produk yang akan kita ciptakan. Mengenal siapa pelanggan dengan mengetahui kebutuhan apa yang hendak diciptakan kepada mereka, dan bagaimana nanti memuaskan mereka. Pasar terdiri dari berbagai macam pembeli yang membeli suatu produk sesuai dengan keinginan, sumber daya, lokasi, dan kebiasaan membeli. Karena masing-masing memiliki kebutuhan dan keinginan yang unik, masing-masing pembeli merupakan pasar potensial tersendiri. Oleh sebab itu pelaku usaha idealnya mendesain program pemasarannya tersendiri bagi masing-masing segmen pasar tersebut. Namun tidak semua kumpulan pelanggan dapat disebut sebagai segmen pasar. Suatu kelompok pelanggan dapat disebut sebagai segmen pasar apabila:


FEB Manajemen - UMS Memerlukan pelayanan (value propositions) yang tersendiri karena permasalahan dan kebutuhan secara khusus. Dicapai dan dilayani dengan saluran distribusi (channels) yang berbeda. Perlu pendekatan hubungan (customer relationship) yang berbeda. Memberikan keuntungan yang berbeda. Mempunyai kemampuan bayar yang berbeda sesuai dengan persepsi terhadap nilai yang mereka terima. Quiz: Misalnya kita akan usaha laundry mungkin secara sederhana dan membantu kita fokus, jasa usaha laundry kita khususkan untuk memenuhi kebutuhan segmen konsumen disuatu daerah tertentu misalnya kecamatan Pabelan di kota Sukoharjo. Kita sebagai pengusaha harus dengan cepat mengenal baik secara spesifik kebutuhan apa, karakteristik apa, nilai unggul apa yang akan kita tawarkan usaha laundry kita kepada pasar konsumen di daerah tersebut yang tidak dimiliki (ditawarkan) oleh pesaing yang sudah ada. Pertanyaan: 1. Siapa pembeli dan pelanggan utama dari produk atau jasa anda? 2. Value Proposition Blok Bangunan yang mengambarkan gabungan antara produk dan layanan yang menciptakan nilai unggul untuk segmen pelanggan yang spesifik. Proposisi nilai atau nilai unggul adalah alasan yang membuat pelanggan beralih dari suatu perusahaan ke perusahaan lain. Beberapa elemen yang berkontribusi pada pembentukan nilai unggul (value proposition) adalah: Kebaruan Design Kinerja Merek Kustomisasi Harga Menyelesaikan pekerjaan Pengurangan resiko Akses kenyamanan Value Proposition atau nilai unggul harus menjadi keunikan yang menentukan mengapa produk atau jasa kita pantas dipilih oleh pelanggan, memecahkan


Modul Praktikum Kewirausahaan masalahnya, memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan, kalau perlu betul-betul didambakan oleh pelanggan. Quiz: Sebagai contoh kita mengambil kasus bagaimana Garuda Indonesia Airline membuat Citilink sebagai salah satu varian penerbangan mereka terhadap konsumen. Garuda Indonesia adalah maskapai bertaraf internasional, dengan pasar sasaran konsumen menengah atas, dengan nilai unggul layanan penerbangan berkelas dunia. Karena itu harga tiket yang diberikan tentu harus sesuai dengan pelayanan yang diberikan. Pelayanan ramah dari awak kabin, suasana pesawat yang luas dan nyaman, hiburan selama perjalanan dan lainnya. Hal ini berbeda untuk penerbangan citilink yang merupakan perusahaan milik maskapai Garuda Indonesia juga. Citilink menyasar konsumen kelas menengah bawah. Kualitas pelayan yang diberikan sangat biasa, pelayanan pramugari terbatas, tidak mendapatkan fasilitas-fasilitas seperti penumpang Garuda Indonesia. Adanya nilai unggul yang diterapkan Garuda dengan membuat citi link juga konsisten dengan segmen pasar yang dituju. Garuda menyasar kelas atas maka nilai unggul yang diberikan adalah pelayanan yang prima, begitu juga sebaliknya bagi citi link maka nilai unggulnya dibawah Garuda. Hal lain yang diterapkan Garuda Indonesia adalah tidak ingin merusak merek Garuda, dengan citilink perusahaan Garuda menciptakan merek baru untuk kelas menengah kebawah yang melayani pasar sasaran yang lebih luas, mereka juga sangat sensitive terhadap harga, budget terbatas, tidak peduli dengan kemewahan dalam perjalanan. Pertanyaan: 1. Nilai unggul apa yang kita berikan kepada segmen yang kita sasar? 2. Kebutuhan apa yang produk/jasa kita berikan kepada segmen pasar kita? 3. Mengapa mereka harus membeli produk/jasa kita dibanding produk pesaing pasar kita? 3. Channel Blok komponen yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan berkomunikasi dengan segmen pelanggannya dan menjangkau mereka untuk mewujudkan nilai unggul tersebut.


FEB Manajemen - UMS Saluran komunikasi, distribusi dan penjualan merupakan penghubung atau penyambung antara perusahaan dan pelanggan. Dalam konsep BMC ini saluran menjalankan fungsinya sebagai berikut: Meningkatkan kesadaran pelanggan atas produk dan jasa perusahaan, Membantu pelanggan mengevaluasi nilai unggul perusahaan, Memungkinkan pelanggan membeli produk atau jasa yang spesifik, Memberikan nilai unggul kepada pelanggan, Memberikan dukungan purna jual kepada pelanggan. Dalam konsep BMC, saluran merupakan wadah untuk menyampaikan produk/jasa (nilai unggul) kita kepada pasar sasaran yng sudah kita akan tuju. Agar dapat berfungsi secara optimal, saluran perlu didesain dengan mempertimbangkan aspek efektifitas dan efisiensi. Quiz: Secara sederhana saluran dapat dibagi dua yaitu memiliki saluran sendiri atau milik mitra (orang lain). Bila memiliki saluran sendiri contohnya punya toko, punya tenaga penjual sendiri, atau menjual lewat web sendiri. Intinya penjualan secara langsung dengan sumber daya sendiri yang kita miliki. Ada hal lain yaitu dengan saluran mitra (orang lain). Ini seperti memanfaatkan jasa freelance, agen, reseller (toko orang lain), seperti minimarket, atau memanfaatkan web online orang lain seperti lazada, matahari mall dan lainnya. Kedua hal tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pertanyaan: 1. Bagaimana anda menjual produk/jasa kepada pelanggan Anda? 2. Saluran manakah yang terbaik? 4. Customer Relationship Blok ini mengambarkan berbagi jenis hubungan yang dibangun perusahaan bersama segmen pelanggan yang spesifik. Membina hubungan dengan pelanggan bertujuan untuk mendapatkan pelanggan baru (akuisisi), mempertahankan pelanggan baru (retention), dan menawarkan produk atau jasa lama dan baru pada pelanggan lama (upselling).


Modul Praktikum Kewirausahaan Bagian customer relationship diisi tentang bagaimana kita berinteraksi kepada konsumen setelah terjadi transaksi, untuk memastikan konsumen puas dengan value yang kita tawarkan sepanjang hingga akhir life cycle nya. Output: penjelasan tentang bagaimana caranya organisasi menjalin hubungan dengan konsumen yang sudah ‗membeli‘ value yang ditawarkan agar tercipta loyalitas atau transaksi kembali. 5. Revenue Stream Blok bangunan atau komponen yang mengambarkan uang tunai atau arus kas yang dihasilkan perusahaan dari masing-masing segmen atau sumber-sumber pendapatan yang akan kita peroleh dari model bisnis. Costumer merupakan jantung atau inti dari model bisnis dan sumber pendapatan merupakan urat nadi. Sementara itu nilai unggul atau value proposition adalah nilai yang ditawarkan kepada pelanggan yang membuat mereka bersedia membayar kita. Pembayaran inilah yang menghasilkan sumber pendapatan atau revenue stream bagi usaha kita. Sumber pendapatan berguna bagi pengusaha untuk merancang arus-arus pendapatan yang akan kita terima nantinya. Untuk mengidentifikasi hal tersebut pengusaha dapat mengajukan pertanyaan hal apa dari bisnis kita yang akan membuat para pelanggan mau membayar kita? Ada dua jenis arus pendapatan atau sumber pendapatan yang dapat kita rancang: Pendapatan transaksi yang dihasilkan dari satu kali pembayaran pelanggan dan pendapatan berulang. Pendapatan berulang yang dihasilkan dari pembayaran berkelanjutan baik untuk memberikan nilai unggul kepada pelanggan maupun menyediakan mereka dukungan purna jual. Selain itu pengusaha dapat memikirkan cara mendapatkan sumber pendapatan lain dengan cara penjualan asset, biaya pemakaian, biaya langganan, sewa, lisensi, jasa perantara, biaya komisi dan iklan. 6. Key Resource Blok bangunan atau komponen sumber daya utama menggambarkan asset-aset terpenting yang diperlukan agar sebuah model bisnis dapat berfungsi. Setiap bisnis memerlukan sumber daya utama. Sumber daya utama atau key resources adalah sember daya yang memungkinkan organisasi menjalankan aktifitas utama yang akan membantu pengusaha menawarkan nilai unggul, menjangkau pasar, membangun hubungan dengen segmen pasar, dan memperoleh pendapatan.


FEB Manajemen - UMS Sumber daya utama ini dapat berbentuk fisik (teknologi, mesin atau perlatan), finansial, intelektual, atau manusia. 1. Fisik : kategori ini meliputi semua asset fisik, seperti fasilitas pabrikan, bangunan, kendaraan, mesin, sistem titik penjualan, atau jaringan distribusi. 2. Finansial : meliputi ketersediaan uang tunai perusahaa, baik berbentuk modal sendiri, pinjaman pihak ketiga. 3. Intelektual : meliputi merek, pengetahuan yang dilindungi, paten atau hak cipta,kemitraan atau data base palanggan. Perlu kiranya pengusaha melindungi merek mereka atau mempatenkan usaha unik untuk melindungi diri dari pesaing. Merek juga akan membantu pengusaha agar dikenal oleh konsumennya. 4. Manusia : orang-orang yang bekerja untuk kita atau bermitra untuk kita. Apakah mereka akan menjadi tenaga penjualan kita, membantu kita memproduksi produk / jasa kita yang kita recruit dengan sistem gaji atau kerjasama. Pertanyaan: 1. Sumber daya utama apa yang Anda di miliki untuk mendukung nilai unggul dari produk/jasa, saluran distribusi, hubungan pelanggan dan mendukung pendapatan Anda? 7. Key Activity Blok bangunan aktivitas kunci menunjukkan hal-hal terpenting yang harus dilakukan perusahaan agar model bisnisnya dapat terealisasi dengan benar. Key resources adalah sumber daya strategis yang dibutuhkan untuk menunjang key activities agar bisa berjalan lancar untuk menghasilkan value proposition sesuai dengan yang diharapkan. Dengan terpetakannya key resource, diharapkan sebuah bisnis dapat menjadi lebih kompetitif dibandingkan pesaingnya. Output: Daftar dari sumber daya utama yang dibutuhkan untuk menunjang key activities agar dapat menghasilkan value proposition yang diinginkan. Setiap bisnis yang ada memiliki kebutuhan aktiftas utama yang berbeda-beda bergantung dengan industri dan jenis usaha. Beberapa aspek terkait dengan aktifitas utama ini adalah : kegiatan yang diperlukan untuk menghasilkan nilai unggul, menyalurkan nilai unggul kepada pelanggan, kegiatan untuk menjalin hubungan


Modul Praktikum Kewirausahaan dengan pelanggan, kegiatan untuk menangani aliran pendapatan. Aktifitas utama menunjukkan bahwa kegiatan-kegiatan operasional yang harus dilakukan oleh pemilik usaha dalam mewujudkan suatu produk/jasa yang unggul sesuai dengan segment pasar yang disasar. Setelah produk itu terwujud langkah selanjutnya pengusaha tersebut mendeliveri atau menghantarkan kepada pelanggan yang disasar dengan desain channel yang ditetapkan sebelumnya, kemudian mempertahankan hubungan dengan pelanggan tersebut agar memperoleh pendapatan sebagaimana yang telah di tetapkan. 8. Key Partnership Komponen yang mengambarkan jaringan pemasok dan mitra yang terlibat dalam bisnis model kita. Kita harus menyadari bahwa usaha kita tidak akan terwujud dengan usaha kita sendiri. Kita butuh koloborasi dan bermitra dengan perusahaan-perusahaan atau orang-orang yang akan mendukung usaha kita untuk maju. Alasan bermitra kita adalah (1) untuk mencapai tujuan optimasi operasional perusahaan kita. Untuk mencapai efisiensi terkadang kita menyerahkan kepada pihak mitra untuk menangani salah satu aktifitas bisnis kita. Hal ini biasa dikenal dengan sebutan outsorcing atau alih daya. Misalnya saja untuk pengemasan produk kita menyerahkan kepada perusahaan kemasan, hal ini mungkin atas dasar pertimbangan kualitas yang mereka hasilkan lebih rapi dan dari biaya juga lebih murah dibanding kita yang membuatnya. (2) kemitraan dibangun dengan tujuan mendapatkan sumber daya yang tidak dimiliki. Keterbatasan kita tidak memiliki semua hal didunia ini, maka membangun kemitraan terhadap perusahaan yang memiliki sumber daya yang unik suatu hal yang logis. Misalnya saja masalah memulai usaha restoran dengan memutuskan membeli brand yang sudah terkenal adalah merupakan salah satu bentuk keputusan hal ini. (3) kemitraan dibangun dengan tujuan mendapatkan pengetahuan secara organisasi. Setiap usaha yang baru kita mulai apalagi kita belum memiliki banyak pengetahuan dan pengalaman disuatu bidang industri, keputusan bermitra dengan perusahaan yang telah lebih dahulu di industri sejenis adalah hal yang bisa mengurangi resiko kita. Kerjasama dapat dibangun dengan sistem joint operation.


FEB Manajemen - UMS 9. Cost structure Komponen ini mengambarkan semua biaya yang dikeluarkan untuk mengoperasikan model bisnis. Blok bangunan ini menjelaskan biaya-biaya yang muncul ketika mempengoperasikan model bisnis tertentu. Menciptakan dan memberikan nilai, mempertahankan hubungan pelanggan, dan menghasilkan pendapatan menyebabkan timbulnya biaya. Setiap pengusaha tentu akan berpikir selalu meminimalisi biaya operasional untuk menghasilkan efisien dan menghasilkan margin laba yang tinggi, tetapi hal itu tidak selamanya tepat untuk bisnis yang didorong atas penciptaan nilai jangka panjang. Dalam ilmu bisnis modern saat ini dikenal ada dua pendekatan yaitu cost-driven dan value driven. Bila kita memutuskan untuk cost-driven maka perhatian kita untuk meminimalisir biaya untuk struktur biaya yang lebih ringkas. Strateginya adalah menetapkan segmen pelanggan yang sensitive harga (low budget), menawarkan nilai unggul yang murah (sesuai harga), mengurangi SDM dengan otomasi, serta mengalidayakan non aktifitas inti kepada mitra-mitra yang terpercaya. Value Driven memungkinkan bagi pengusaha untuk tidak melakukan efisiensi sebagai hal utama, tetapi berfokus dalam memberikan pelayanan premium. Strateginya adalah menetapkan sasaran pada pelanggan yang tidak sensitive harga, nilai unggul yang ditawarkan memiliki kualitas diatas rata-rata, memberikan pelayanan khusus dan personalize. Para pelaku usaha harus memutuskan dengan tepat untuk kedua hal tersebut, bisa saja dijalankan untuk keduanya tapi hal itu memerlukan perencanaan yang baik. Struktur biaya yang berlaku pada umumnya dalam suatu sistem akuntansi adalah biaya tetap dan biaya variable. Pemahaman yang benar terhadap kedua biaya tersebut mutlak harus diperhatikan bagi pelaku usaha. Hal ini akan membantu dalam menyusun pelaporan keuangan (neraca, laporan rugi/laba dan arus kas) bagi pelaku usaha. Tentu pemahaman dasar tetang akuntansi perlu untuk diketahui bagi pelaku usaha. Pertanyaan: 1. Biaya-biaya terpenting apa saja dalam model bisnis kita? 2. Sumber daya utama apa yang paling mahal? 3. Aktifitas-aktifitas kunci apa yang paling mahal?


Modul Praktikum Kewirausahaan D. Analisis dan Validasi Model Bisnis Hipotesis model bisnis ini perlu diuji apakah memang benar model bisnis yang direncanakan tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Bagaimana cara mengujinya? Cara paling mudah adalah langsung bertanya ke konsumen yang ditarget, berinteraksi secara langsung ke lapangan dan merasakan langsung apa yang dirasakan konsumen. Contoh BMC Produk Tahu Simbiotik Kesembilan blok bisnis ini kita sebut dengan kanvas bisnis model atau business model canvas. Sekilas alat ini seperti kanvas pelukis. Anda diminta untuk mengambarkan model bisnis perusahaan Anda di atas selembar kanvas atau karton yang telah disediakan. Anda boleh menggunakan alat-alat seperti diketik atau tulis tangan yang bagus, lengkapi gambar atau symbol dengan spidol warna warni, dan apapun yang diperlukan untuk mempermudah orang lain dalam memahami bisnis model Anda. Buatlah bisnis model kanvas anda kira-kira seperti dibawah ini. Selamat mengerjakan.


FEB Manajemen - UMS Designed for: Business Model Canvas Key Partners Key Activities Value Propos Who are our Key Partners? Who are our key suppliers? Which Key Resources are we acquiring from partners? Which Key Activities do partners perform? MOTIVATIONS FOR PARTNERSHIPS: Optimization and economy, Reduction of risk and uncertainty, Acquisition of particular resources and activities What Key Activities do our Value Propositions require? Our Distribution Channels? Customer Relationships? Revenue streams? CATEGORIES: Production, Problem Solving, Platform/Network What value do deliver to the customer? Wh of our custome problems are w helping to solv bundles of pro and services a offering to eac Customer Seg Which custom are we satisfyi CHARACTERIS Newness, Performance, Customization ―Getting the Jo Done‖, Design Brand/Status, Cost Reduction Reduction, Key Resources What Key Resources do our Value Propositions require? Our Distribution Channels? Customer Relationships Revenue Streams?


Click to View FlipBook Version