The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN TANAH_KEL A (FIX)

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by sitimaulidinah062002, 2022-05-31 12:29:42

LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN TANAH_KEL A (FIX)

LAPORAN PRAKTIKUM PENGUJIAN TANAH_KEL A (FIX)

- Cawan 2

Berat Air = W1 – W2
= 12 gram – 11 gram
2. Berat Tanah Kering = 1 gram
- Cawan 1

Berat Tanah Kering = W2 – W3
= 13 gram – 4 gram
= 9 gram

- Cawan 2

Berat Tanah Kering = W2 – W3
= 11 gram – 4 gram
= 7 gram

3. Kadar Air
- Cawan 1

Batas Plastis = 100%



= 1 100%

9

= 11,1%

- Cawan 2 = 100%
Batas Plastis


= 1 100%

7

= 14,2%

Rata – rata = 11,1%+14,2% = 12,65%

2

3.2.2.6 KESIMPULAN

Setelah melakukan pengujian pemeriksaan batas-batas Atterberg Plastic Limit (Batas
Plastis), maka dapat kelompok simpulkan bahwa pada pengujian ini didapatkan sampel tanah
lempung (disturbed) memiliki rata-rata kadar air tanah sebanyak 58,33%

3.2.2.7 SARAN
Sebaiknya dalam melaksanakan pengujian kita harus sungguh-sungguh

memerhatikan bahan rumus perhitungan dan sesuai dengan prosedur langkah-langkah yang
telah di tentukan agar tidak terjadi kesalahan dalam proses perhitungan data. Dalam
melaksanakan praktikum lebih baik menggunakan K3, agar menghindari terjadinya
kecelakaan kerja.

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH JURUSAN
PENDIDIKANTEKNIK BANGUNANFAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Jalan Willem Iskandar Psr V Medan Estate – Kotak
Pos No. 1589Medan 20221, Telepon (061)
6653971, Fax. (061) 6614002 –

6613319, Laman : https://www.unimed.ac.id

Rekapitulasi Hasil Pengujian

Batas Cair(SNI 1966 : 2008)

Hari / Tanggal : Kamis, 12 Mei 2022
No. Cth. dan Kedalaman :-
Nama Pekerjaan : Pengujian Batas Cair (PL)
Cuaca : Cerah
Lokasi : Lap. Beton, Fakultas Tenik
Koordinat : 3°36'26.6"N 98°42'45.7"E

1 Banyak Pukulan Batas Cair (PL)
2 Nomor cawan
3 Berat cawan + tanah basah gram 35 26 15 13 36 26
4 Berat cawan + tanah kering
5 Berat air gram (1) (2) (3) (4) 1 2
6 Berat cawan
7 Berat tanah kering gram 44 34 36 37 14 12
8 Kadar air
9 Rata – Rata gram 36 28 28 28 13 11

gram 8689 1 1

gram 14 12 12 12 4 4

gram 22 16 16 16 9 7

gram 36,6 37,5 50 56,25 11,11 14,28

gram 45,8

Batas Cair (PL)

60

50

Kadar Air % 40 y = -0,8754x + 64,566
20

10 5 10 15 20 25 30 35 40
0 Banyak Pukulan

Medan, 2022

Penguji Diperiksa Disetujui

(Kelompok B) (Muhammad Akbar) (Muhammad Qarinur ST., M.Eng)

BAB IV

PEMADATAN TANAH

4.1 PENGUJIAN KEPADATAN TANAH STANDAR (COMPACTION TEST) (SNI
1743 : 2008)

4.1.1 LANDASAN TEORI
Pemadatan (Compaction) adalah suatu proses dimana udara pada pori – pori tanah

dikeluarkan secara mekanis sehingga partikel – partikel tanah menjadi rapat. Untuk suatu
jenis tanah yang dipadatkan dengan daya pemadatan tertentu, kepadatan yang dicapai
tergantung pada banyaknya air (kadar air) tanah tersebut. Besarnya kepadatan tanah,
biasanya dinyatakan dalam nilai berat isi keringnya (ϒd).

Apabila tanah dipadatkan dengan adanya pemadatan yang tetap pada kadar air
yang bervariasi, maka pada nilai kadar air tertentu akan tercapai kepadatan maksimum
(ϒdmax). Kadar air yang menghasilkan kepadatan maksimum disebut kadar air optimum
(Wopt).

Pengujian kepadatan dilpangan bisanya dipakai dengan mobil penggiling,
sedangkan dilaboratorium dilakukan dengan cara menumbuk dengan hammer. Bilamana
kadar air suatu tanah rendah, maka tanah itu adalah keras dan kaku serta sulit untuk
dipadatkan. Bilamana kadar airnya ditambah maka tanah tersebut akan mudah untuk
dipadatkan, dan ruang ksong antar butiran akan lebih kecil. Pada kadar air yang tinggi,
kepadatan akan mengalami penurunan dikarenakan pori – pori tanah menjadi penuh karena
terisi dengan air yang tidak dapat dikeluarkan lagi dengan cara pemadatan.

Pemadatan dilaboratorium dimaksudkan untuk menentukan nilai kadar air optimum
(Wopt). dan kepadatan maksimum (ϒdmax) dari suatu tanah yang dipadatkan dengan suatu
daya pemadatan tertentu. Kadar air optimum yang didapat dari percobaan dilaboratorium
digunakan untuk pedoman pelaksanaan pemadatan tanah dilapangan, sedangkan ϒdmax
digunakan untuk standard dalam mengontrol mutu pelaksanaan pemadatan dilapangan.

Pada pengujian kepadatan tanah digunakan acuan SNI 1743 : 2008 tentang cara uji
kepadatan berat untuk tanah. Persamaan yang digunakan dalam pengujian ini adalah
sebagai berikut.

a. Berat isi basah tanah (ϒtb)



dengan :

: berat isi basah tanah (gr/cm3)

: berat cetakan (kosong) dan pelat dasar (gr)
: berat tabung cetakan (isi) dan pelat dasar (gr)

: volume tanah dalam tabung (cm3)
b. Berat isi kering tanah (ϒd)

dengan :
: berat isi kering tanah (gr/cm3)
: berat isi basah tanah (gr/cm3)
: kadar air tanah (%)

c. Zero air voids line (ZAVL)

Zero air voids adalah kondisi dimana pori – pori tanah tidak mengandung
udara sama sekali sehingga tercapai berat volume kering maksimum. Arti fisik dari
ZAVL adalah garis kadar air yang menunjukkan kerapatan kering pada saat
kejenuhan yang selalu berada diatas kurva pemadatan, apabila berat spesifik tanah
telah ditentukan. Pada keadaan apapun, kurva pemadatan tidak mungkin memotong
garis Zero Air Voids karena pada kurva Zero Air Voids tanahnya benar – benar
padat atau kadar air pori sudah tidak ada, dengan kata lain ZAV dapat digambarkan
pada kurva pemadatan untuk pemeriksaan ketetapan data pemadatan tanah tersebut.
Apabila Zero Air Voids memotong kurva pemadatan, maka terjadi kesalahan dalam
penimbangan, menghitung, dan lainnya.

4.1.2 TUJUAN
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan hubungan antara kadar air dan

kepadatan tanah dengan memadatkan didalam cetakan silinder dengan ukuran tertentu

dengan menggunakan alat penumbuk. Tujuan percobaan ini adalah untuk mendapatkan
nilai maksimum berat isi kering dari grafik hubungan berat isi kering dengan kadar air dari
suatu contoh tanah yang dipadatkan.

4.1.3 PERALATAN

Mould cetakan Batang Penumbuk

Alat Perata Timbangan

Oven Saringan
4.1.4 PROSEDUR PENGUJIAN

Prosedur pengujian pada percobaan ini adalah sebagai berikut: Persiapan Benda Uji

1. Bila contoh tanah yang diterima dari lapangan masih dalam keadaan lembab (damp),
keringkan contoh tersebut di bawah sinar matahari sehingga menjadi gembur, lalu
gumpalan-gumpalan tanah yang besar ditumbuk dengan palu karet agar butiran aslinya
tidak pecah.

2. Tanah yang sudah gembur disaring dengan saringan 4,75 mm (No.4).
3. Benda uji dibagi menjadi 6 bagian, dan tiap-tiap bagian dicampur air yang ditentukan dan

diaduk sampai dengan merata. Penambahan air diatur sehingga didapat benda uji sebagai
berikut:
3 contoh dengan kadar air kira-kira di bawah W
3 contoh dengan kadar air kira-kira di atas Woptim
Perbedaan kadar air dari benda uji masing-masing antara 1-3%
Penambahan air dilakukan dengan menuangkan air secara langsung ke talam tempat tanah
sambil diremas-remas untuk setiap contoh benda uji.
4. Masing-masing benda uji dimasukkan ke dalam kantong plastik dan disimpan selama 24 jam
atau sampai kadar airnya merata

Prosedur Penumbukan (Standard Proctor)

1. Timbang cetakan diameter 102 mm (4") dan keeping alas dengan ketelitian 5
gram,(B. gram)

2. Cetakan, leher dan keeping alas dipasang jadi satu dan tempatkan pada landasan yang
kokoh

3. Ambil salah satu dari keenam contoh tanah dan padatkan tanah tersebut di dalam
cetakan Pemadatan dilakukan dengan 5 lapisan (Modified) atau 3 lapisan (standard)
dimana tiap lapis dipadatkan dengan 25 kali pukulan dari alat penumbuk modified
(Gambar 9)

4. Potong kelebihan tanah dari bagian keliling leher, dengan pisau dan lepaskan leher
sambung

5. Pergunakan alat perata untuk meratakan kelebihan tanah sehingga benar-benar
ratadengan permukaan cetakan.

6. 6. Timbang cetakan berisi benda uji beserta keping alas dengan ketelitian 5 gram (B₂
gram)

7. Keluarkan benda uji tersebut dari cetakan dengan mempergunakan alat pengeluar
benda uji (extruder) dan potong sebagian kecil dari benda uji pada keseluruhan

tingginya untuk pemeriksaan kadar air. Tentukan kadar air (W) dari benda uji sesuai
dengan PB-010-76.
8. Untuk setiap kantuk plastik yang berisi benda uji, dilaksanakan seperti cara diatas,
s`ehingga memperoleh 6 macam berat tanah basah dan 6 macam kadar air.

4.1.5 ANALISIS DATA
1. Hitung kepadatan basah dengan rumus sebagai berikut :

= 2 − 1

Percobaan 1
= 2− 1

= 4,420−3030
943

= 1390 = 1,474 gram/cm3
943

Percobaan 2
= 2− 1

= 4,528−3030
943



= 1,498 = 1,558 gram/cm3
94
3

Percobaan 3
= 2− 1

= 4,462−3030
943

Percobaan 4

 = 2 1

 = 4 7 4 3 3

943

 = 1684 = 1,785 gram/cm3
= 1432 = 1,518 gram/cm3

943

Percobaan 5
= 2− 1

= 4,678−3030
943

= 1648 = 1,747 gram/cm3
943

2. Hitung kadar air benda uji dengan rumus :

( − )
= ( − )

Keterangan :
W : kadar air, dinyatakan dalam %
A : massa cawan dan benda uji basah (gr)
B : massa cawan dan benda uji kering (gr)
C : massa cawan (gr)

- Percobaan 1
Cawan 1
= ( − )
( − )

= ((5446−4−61) 2=)23,5%

Cawan 2
= ( − )
( − )

= ((6586−5−61) =2)28,5%

- Percobaan 2
Cawan 1
= ( − )
( − )

= ((7622−6−21) =4)20,8%

Cawan 2
= ( − )
( − )

= (62−52) = 25%
(52−12)

- Percobaan 3
Cawan 1
= ( − )
( − )

= ((5446−4−61) 2=)23,5%

Cawan 2
= ( − )
( − )

= (50−48) = 5,8%
(48−14)

- Percobaan 4
Cawan 1
= ( − )
( − )

= ((5488−4−81) 4=)29,4%

Cawan 2
= ( − )
( − )

= ((5422−4−21) =2)33,3%

- Percobaan 5
Cawan 1
= ( − )
( − )

= ((4326−3−61) 4=)27,2%

Cawan 2

= ( − )
( − )

= ((4344−3−41) =2)45,4%

Kadar air rata – rata = 26,24%

3. Hitung kepadatan (berat isi) kering dengan rumus sebagai berikut :

= × 100
100 +

Keterangan :

: kepadatan kering, dinyatakan dalam gr/cm3,
: kepadatan basah, dinyatakan dalam gr/cm3,

: kadar air, dinyatakan dalam %

- Percobaan 1

= × 100

100+

× 100
= 1,474

100+12

= 1,31 gr/cm3 = 100+
- Percobaan 2

= 1,,558
100+23
× 100

× 100

= 1,29 gr/cm3

- Percobaan 3

= × 100

100+

× 100
= 1,518

100+15

= 1,32 gr/cm3

- Percobaan 4

= × 100

100+

× 100
= 1,785

100+31

= 1,36 gr/cm3

- Percobaan 5

= × 100

100+

× 100
= 1,747

100+36

= 1,28 gr/cm3

4.1.6 KESIMPULAN
Dalam pengujian ini kadar penambahan air menjadi hal yang sangat penting,

karena berpengaruh pada tanah untuk mencapai nilai maksimum kepadatan
keringnya, agar tidak terjadi anomaly pada data dan grafik pengujian proctor.

4.1.7 SARAN
Sebaiknya kita memperhatikan jumlah air yang ditambahkan pada setiap

pengujiannya, yang mana jumlah air yang di tambahkan harus konsisten pada
setiap perulangan percobaannya.

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH JURUSAN
PENDIDIKANTEKNIK BANGUNANFAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Jalan Willem Iskandar Psr V Medan Estate – Kotak
Pos No. 1589Medan 20221, Telepon (061)
6653971, Fax. (061) 6614002 –

6613319, Laman : https://www.unimed.ac.id

Pengujian Kepadatan

Tanah(SNI 1743 : 2008)

Hari/Tanggal : Kamis 19 April 2022

No.Contoh dan Kedalaman : -

Proyek/Pekerjaan : Pengujian kepadatan tanah

Jenis Tanah : Pasir Lempung

Lokasi : Lab.Mekanika Tanah

Cuaca : Cerah

Koordinat : 3°36'25.7"N 98°42'45.7"E

Kepadatan

Percobaan 1 2 345

Massa tanah basah + gr 5252 5166 5062
cetakan
Massa cetakan 4818 4902
Massa tanah basah
Volume cetakan gr 3402 3402 3402 3402 3402
Kepadatan Basah, 
Kepadatan kering, d gr 1416 1500 1850 1764 1660

gr 943 943 943 943 943

gr 1,502 1,591 1,962 1,871 1,760

gr 1,35 1,36 1,57 1,38 1,16

No.Cawan gr Kadar Air C3 C4 C5
Massa tanah basah + cawan gr C1 C2 135 164 159
Massa tanah kering + cawan gr 115 130 117
Massa air gr 155 149 20 34 42
Massa cawan gr 143 133 34 34 34
Massa tanah kering % 81 96 83
Kadar air % 12 16 24,7 35,4 50,6
Rata - rata 34 34
109 99 27,57
11,0 16,2

Medan, 2022

Penguji Diperiksa Disetujui

(Kelompok A) (Salwan Aziz Aceh) (Muhammad Qarinur ST., M.Eng)

4.2 PEMERIKASAAN KONUS PASIR (SAND-CONE TEST) (SNI 2828 :
2011)

4.2.1 LANASAN TEORI

Percobaan konus pasir (sand cone) merupakan salah satu jenis pengujian yang
dilakukan dilapangan , untuk menentukan berat isi kering (kepadatan tanah) asli
ataupun hasil suatu pekerjaan pemadatan. Percobaan ini biasanya dilakukan untuk
mengevaluasi hasil pekerjaan pemadatan di lapangan yang dinyatakan dalam
derajat pemadatan (D=degree of compaction), yaitu perbandingan antara Ɣd
lapangan (kerucut pasir) dengan Ɣdmaks hasil percobaan pemadatan di labolatorium
dalam presentase lapangan.

Kerucut pasir (sandcone) terdiri dari sebuah botol plastik atau kaca dengan
sebuah kerucut logam dipasangdi atasnya. Peralatan yang diuraikan di sini
dibatasi untuk pengujian tanah yang mengandung partikel berbutir dengan
diameter tidak lebih dari 50 mm. Di lapangan, sebuah lubang kecil digali pada
permukaan tanah yang telah dipadatkan. Apabila berat tanah yang telah digali dari
lubang tersebut dapat ditentukan (Wwet) dan kadar air dari tanah galian itu juga
diketahui, maka berat kering dari tanah (Wdry) dapat dicari dengan persamaan:

Wdry = Wwet / (1 + (w/100)

4.2.2 TUJUAN

 Uji konus pasir (sand cone test) ini bertujuan untuk mengetahui nilai
kepadatan (berai isi kering) tanah di lapangan secara langsung.

 Dapat memahami prosedur pelaksanaan pengujian konus pasir (sand cone
test)

 Dapat mengetahui alat dan bahan pengujian konus pasir (sand cone test)
 Dapat menghitung dan menganalisa data pengujian konus pasir (sand cone

test)

4.2.3 PERALATAN

Timbangan Oven
Send Cone Cawan
Plat Dasar
Kaleng Meteran
Paku

Centongan Kuas
Pasir Otawa Pahat

4.2.4 PROSEDUR PENGUJIAN
 Prosedur di labolatorium
1. Timbang berat alat sand cone test lengkap (botol transparan bersisi pasir Ottawa +
corong kerucut)

2. Kemudian letakkan alat sand cone lengkap di atas plat kaca dengan posisi corong
kerucut pada bagian bawah, lalu buka kran pada corong untuk mengalirkan pasir
Ottawa mengisi corong kerucut hingga penuh

3. Setelah corong kerucut terisi penuh, timbang kembali alat sabd cone test dengan sisa
pasir di dalam botol transparan.

 Prosedur di lapangan
1) Ratakan permukaan tanah yang akan diuji, kemudian tempatkanlah plat dasar pada

permukaan tanah yang telah disiapkan. Agar plat dasar tidak mudah bergeser,
pakukan di keempat sisi plat dasar tersebut.

2) Gali lubang dengan diameter sesuai diameter lubang pada plat dasar dan dengan
kedalaman 10-20 cm. tanah galian ditimbang

3) Setelah lubang selesai digali, timbang alat sand cone yang berisi pasir Ottawa lengkap
dengan corong kerucutnya, kemudian letakkan dengan posisi corong kerucut di
bagian bawah dan menempel pada lubang plat dasar

4) Buka kran pada corong kerucut unutk mengalirkan pasir mengisi lubang dan corong
kerucut sampai penuh

5) Setelah lubang dan corong terisi penuh, angkat alat sand cone test lalu timbang
kembali dengan sisa pasir di dalam botol transparan

6) Kemudian bersihkan pasir Ottawa yang tertinggal di lubang, timbun kembali lubang
dengan tanah galain yang sebelumnya sudah ditimbang beratnya

7) Ambil sampel bekas tanah galian untuk ditest kadar airnya
8) Timbang cawan dan tanah galian tadi.
9) Setelah ditimbang letakkan cawan tersbut kedalam oven.
10) Setelah 24 jam timbang kembali cawan tersebut.

4.2.5 ANALISIS DATA
a. Perhitungan Volume Pasir (ϒ1)

ϒ1 = (M3 - M4) / (M6 - M4)
= (7200 – 672) / (5856 – 672)
= 6528/5184
= 1259

b. Perhitungan Volume Pasir Didalam Lubang (V)
V1 = M7 / ϒ1
= 1350 / 1259
= 1072

c. Perhitungan Berat Volume Tanah Basah (ϒb)
ϒb = W3 / V1
= 1732 / 1072
= 1615

d. Perhitungan Berat Volume Tanah Kering (ϒd)
ϒd = ϒb / (1+ w)
= 1615 / (1+0,17)
= 1615 / 1,17
= 1380,34

e. Perhitungan Derajat Kepadatan
D = (ϒd / ϒdmaks) x 100%
= (1380,34/ 1,44) x 100%
= 958,56

4.2.6 KESIMPULAN

 Dari pengujian yang telah dilakukan, dan pengolahan data yang telah dianalisa,
didapat data berat volume tanah basah (ϒb) sebesar 1615 gr/cm3, berat volume
tanah kering (ϒd) di lapangan sebesar 1380,34 gr/cm3 dan derajat kepadatan
sebesar 958,56%

 Dengan demikian kami dapat diartikan tanah yang diuji dalam keadaan padat, karena
derajat kepadatan yang diperoleh besar dari derajat kepadatan standard yang

disyaratkan, yaitu minimal 80%, hal ini disebabkan karena tanah yang diuji tersebut
padat. Apabila tanah yang diuji telah dipadatkan, maka derajat kepadatan tanah (DR)
harus berkisar antara 90 – 100 %, atau minimal 80 %. Sehingga kesimpulannya, tanah
yang diuji bersifat padat.


4.2.7 SARAN

 Bagi peneliti harus lebih teliti untuk meminimalisir kesalahan
 Angka dan juga perhitungan harus pas agar dapat ditentukan tanah tersebut

sudah memenuhi syarat kepadatan tanah atau belum.

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Jalan Willem Iskandar Psr V Medan Estate – Kotak Pos No. 1589
Medan 20221, Telepon (061) 6653971, Fax. (061) 6614002 –
6613319, Laman : https://www.unimed.ac.id

Hasil Pengujian Kepadatan Lapangan dengan Sand Cone
(SNI 2828:2011)

Hari/Tanggal : Kamis 07 April 2022 No. Contoh dan Kedalaman

Jenis Tanah :

Proyek/Pekerjaan :- Cuaca : Cerah
Lokasi : Lab. Mekanika Tanah

Lapangan

Nomor Pengujian

Berat Sandcone + Pasir Awal M1,gr 7200 gr
5850 gr
Berat Sandcone + Pasir Sisa M2, gr 318 gr
2050 gr
Berat Wadah Tanah Galian W1, gr 1732 gr

Berat Wadah Tanah Galian + Tanah Galian W2, gr II
14
Berat Tanah Galian W3, gr 50
46
Labolatorium (Pengujian Kadar Air) 4
32
Nomor Pengujian I

Berat Cawan W4, gr 14
44
Berat Cawan + Tanah Basah W5, gr 42
2
Berat Cawan + Tanah Kering W6, gr

Berat air Gr

Berat Tanah Kering Gr 28

Kadar Air Ѡ, % 0,11 0,23
0,17
Kadar Air Rata-Rata %
7200 gr
Berat Pasir Yang Mengisi Corong 5850 gr
1350 gr
Berat Sandcone + Pasir Awal M1-1, gr
Berat Sandcone + Pasir Sisa M2-1, gr 7200 gr
Berat Pasir Yang Mengisi Corong M7, gr 672 gr
6528 gr
Kalibrasi Kepadatan Pasir Sandcone 5856 gr
1259 gr
Nomor Pengujian M3, gr 1072 gr
Berat Sandcone + Pasir Penuh 1615 gr
Berat Sandcone Kosong M4, gr 1380,34 gr
Berat Pasir Penuh M5, gr
Volume Botol Sandcone M6, gr
Volume Pasir ϒ1, gr/cm3
Volume Galian V1, cm3
Kepadatan Tanah Basah ϒb, gr/cm3
Kepadtan Tanah Kering ϒd, gr/cm3

Medan, 2022
Disetujui
Penguji Diperiksa

(Kelompok B) (Muhammad Akbar) (Muhammad Qarinur ST., M.Eng)

DAFTAR PUSTAKA

[BSN] Badan Standarisasi Nasional. 2008. SNI 1964:2008. Cara Uji Berat Jenis
Tanah. Badan Standarisasi Nasional: Jakarta.

[BSN] Badan Standarisasi Nasional. 2008. SNI 1965:2008. Cara Uji Penentuan
Kadar Air Untuk Tanah dan Batuan. Badan Standarisasi Nasional: Jakarta.

[BSN] Badan Standarisasi Nasional. 2008. SNI 1967:2008. Cara Uji Penentuan
Batas Cair Tanah dan Batuan. Badan Standarisasi Nasional: Jakarta.

[BSN] Badan Standarisasi Nasional. 2008. SNI 2436:2008. Tata Cara Pencatatan
dan Identifikasi Hasil Pengeboran Inti. Badan Standarisasi Nasional :
Jakarta.

[BSN] Badan Standarisasi Nasional. 2008. SNI 3423:2008. Cara Uji Analisis Ukuran
Butiran Tanah. Badan Standarisasi Nasional: Jakarta.


Click to View FlipBook Version