Si Jago yang Sok Jago Original Publisher: StoryWeaver Author: Abbie Phillips Walker Illustrator: Sahil Shaikh Translator: Ahmad Husni
2/26 Pekarangan kandang baru saja kedatangan seekor bebek jantan yang mulai tinggal di sana. Si Ayam Jago Merah yakin inilah waktu yang tepat untuk menunjukkan keberanian dan kekuasaannya di pekarangan itu kepada bebek jantan itu.
3/26 Jadi, saat bertemu dengan bebek itu lagi, ia berkata, “Kamu sering berkelahi, ya? Tempat tinggalmu sebelumnya pasti merasa kehilangan pelindungan dan kehadiranmu.”
4/26
5/26 “Tidak, aku tidak pernah berkelahi dan tidak pernah bertengkar. Aku ingin hidup damai dengan siapa pun di sekitarku, ” jawab si Bebek Jantan. “Oh, begitu. Hidup seperti itu mungkin memang cocok untukmu, ” sahut si Ayam Jago Merah. “Akan tetapi, lain dengan diriku. Aku harus melindungi semua ayam betina dan anak ayam di samping diriku sendiri. Aku bisa melibas semua ayam jantan di sekitar sini dan tidak ada yang berani masuk ke pekaranganku.”
6/26
7/26 Si Bebek Jantan diam saja karena sesaat kemudian seekor ayam jantan asing masuk ke pekarangan. Si Ayam Jago Merah berlari ke arah ayam itu sambil mengembangkan sayapnya. Ia mematuki dan menendang penyusup itu sampai ayam asing itu kabur.
8/26
9/26 “Lihat. Sudah kukatakan, bukan?” ujar si Ayam Jago Merah kepada si Bebek Jantan. “Akulah petarung terhebat di daerah ini. Aku tidak takut pada apa pun.” “Eh, jangan sesumbar, ” ujar seekor anjing yang berada di dekat kandangnya. “Kurasa ada juga yang kamu takuti, Abang Jago. Kalau ada rubah, kamu pasti kabur.”
10/26 “Aku tidak takut pada rubah, ” ujar si Ayam Jago Merah. “Aku bisa menakutinya dengan berkokok lantang. Kalau aku bersuara keras, pemilikku akan datang untuk mencari penyebabnya. Aku sangat berani dan bisa menjaga diri.”
11/26 Si Ayam Jago Merah merasa begitu gagah berani sampai merasa perlu untuk mencari tempat yang tepat untuk membicarakan kegagahberaniannya, yaitu di atas dinding tertinggi yang bisa dinaikinya. Jadi, ia terbang ke atas dinding di samping pintu gerbang, lalu ke atas kandang ayam betina.
12/26
13/26 Nyonya Babi berada di kandangnya di balik dinding. “Nyonya Babi, lihat atau tidak waktu aku melibas ayam jantan yang masuk dengan lancang ke pekarangan kita tadi?” tanya ayam jago itu. Nyonya Babi yang tidak bisa melihat ke balik dinding menyahut dengan menguik. Sahutannya menandakan ia tidak melihat kejadian itu.
14/26
15/26 “Nyonya ketinggalan pemandangan yang luar biasa, ” ujar si Ayam Jago Merah sambil menjulangkan lehernya dan berjalan dengan angkuh di sepanjang atap. “Aku ayam pemberani. Siapa pun yang bukan penghuni tempat ini tidak akan kuperbolehkan untuk datang ke sekitar sini. Sudah kuberi tahu bebek jantan yang baru itu tentang keperkasaan dan keberanianku.”
16/26 “Abang Bebek, ” panggilnya saat bebek jantan itu dan keluarganya berjalan melewati kandang ayam betina, “kapan saja kalian perlu pelindunganku, jangan ragu untuk memanggilku.” Seekor burung robin bertengger di atap yang tidak jauh darinya. Si Ayam Jago Merah terbang ke arahnya. “Pergi!” usirnya. “Aku sangat berani dan garang. Andai kamu sebesar lembu pun tetap akan kuserang. Aku tidak takut pada apa pun.”
17/26
18/26 Si Ayam Jago Merah berjalan mondar-mandir dengan angkuh, berkokok, dan memikirkan kegagahberaniannya yang luar biasa. Ia begitu sibuk memikirkan kehebatannya sampai tidak mendengar pekik unggas-unggas yang berusaha memperingatkan dari pekarangan di bawahnya.
19/26
20/26 Dalam sekejap seekor elang besar menukik dan menyambar si Ayam Jago Merah dengan cakarnya. Baru saja elang itu akan terbang menjauh, terdengar letusan senapan, si Ayam Jago Merah pun terjatuh ke tanah. Ia melompat dan mengguncang-guncangkan badannya. Ia masih sempat melihat pemiliknya memungut elang yang sekarang sudah mati itu.
21/26
22/26 “Kurasa elang itu tidak akan muncul di sekitar sini lagi, ” ujarnya. “Tadi itu perkelahian yang sulit, tetapi aku memang walau terjatuh.” “Dasar congkak!” ujar si Anjing dengan tawa. “Bukan hanya aku yang melihat elang itu membawamu. Kami semua tahu andaikan elang itu tidak ditembak, kamu tidak akan berkokok lagi di sini besok pagi.”
23/26 “Betul, ” kicau si Robin dari pohon, “kamu mengatakan dirimu sangat berani, padahal elang itu bahkan tidak sampai sebesar setengah dari lembu. Kamu tidak terlihat seberani itu saat ia datang padamu. Kamu tidak berbuat apa-apa. Astaga, lucu sekali mendengarmu berkoar-koar tentang keberanianmu, lalu sesaat kemudian melihatmu ditangkap elang yang hanya sedikit lebih besar daripada kamu.”
24/26 Si Bebek Jantan dan seluruh keluarganya mendengarkan. Nyonya Babi menyembulkan kepala ke atas dinding untuk menyimak. Saat itu si Ayam Jago Merah yang malang merasa tidak bisa berkoar-koar tentang keberaniannya lagi sehingga ia memilih untuk pergi daripada menanggung malu.
25/26 “Belum bertaji hendak berkokok, ” ucap si Bebek Jantan. “Tong kosong nyaring bunyinya, ” ucap si Anjing. “Air beriak tanda tak dalam, ” ucap si Robin, “sebab hanya yang pintar yang mau mendengar, padahal ayam yang lain sudah memperingatkan dengan pekikan.”
Literatur Klasik di StoryWeaver: tentang proyek ini StoryWeaver memahami kebutuhan anak-anak untuk membaca literatur yang bermutu. Hal itu akan membina pertumbuhan dan perkembangan kepribadian serta keterampilan sosial, memupuk kecerdasan emosional, memberi kesempatan untuk mempelajari dan menghargai budaya mereka dan orang lain, serta mewariskan literatur dan topik penting secara turuntemurun. Oleh karena itu, kami berupaya untuk menghadirkan beberapa literatur klasik kepada anak-anak yang mungkin belum mengenalnya. Karena semua materi di StoryWeaver tunduk pada lisensi Creative Commons CC BY 4.0, kami mencari literatur klasik yang berada di ranah terbuka ini atau yang sudah tidak dilindungi hak cipta. Kami mengilustrasikan kembali beberapa literatur klasik ini sehingga generasi pembaca yang baru dan belia dapat membaca dan menikmatinya. Project Gutenberg Project Gutenberg (https://www.gutenberg.org/) merupakan penyedia buku elektronik gratis pertama. Michael Hart, pencetus Project Gutenberg, menciptakan buku elektronik pada 1971 dan kenangan akan hal itu terus mengilhami pembuatan buku elektronik dan teknologi terkait saat ini. Ini adalah koleksi yang berisi lebih dari 60.000 buku elektronik gratis. Ribuan sukarelawan mendigitalkan dan membaca pruf dengan tekun buku-buku elektronik tersebut untuk keperluan hiburan dan pendidikan. 26/26
This book was made possible by Pratham Books' StoryWeaver platform. Content under Creative Commons licenses can be downloaded, translated and can even be used to create new stories - provided you give appropriate credit, and indicate if changes were made. To know more about this, and the full terms of use and attribution, please visit the following link. Disclaimer: https://www.storyweaver.org.in/terms_and_conditions Some rights reserved. This book is CC-BY-4.0 licensed. You can copy, modify, distribute and perform the work, even for commercial purposes, all without asking permission. For full terms of use and attribution, http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ Story Attribution: This story: Si Jago yang Sok Jago is translated by Ahmad Husni . The © for this translation lies with Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2022. Some rights reserved. Released under CC BY 4.0 license. Based on Original story: 'The Rooster That Crowed Too Soon', by Abbie Phillips Walker . © The Project Gutenberg Gutenberg , 2013. Some rights reserved. Released under CC BY 4.0 license. Images Attributions: Cover page: Rooster serenading some pigs, by Sahil Shaikh © StoryWeaver, 1917. Some rights reserved. Released under CC BY 4.0 license. Page 2: Rooster thinking, by Sahil Shaikh © StoryWeaver, 1917. Some rights reserved. Released under CC BY 4.0 license. Page 3: Cream quilt with yellow ower and blue leaf border, by Sahil Shaikh © StoryWeaver, 1917. Some rights reserved. Released under CC BY 4.0 license. Page 4: Rooster talking to animals in a farm, by Sahil Shaikh © StoryWeaver, 1917. Some rights reserved. Released under CC BY 4.0 license. Page 5: Cream quilt with yellow owers and blue leaf border, by Sahil Shaikh © StoryWeaver, 1917. Some rights reserved. Released under CC BY 4.0 license. Page 6: Rooster talking to a duck, by Sahil Shaikh © StoryWeaver, 1917. Some rights reserved. Released under CC BY 4.0 license. Page 7: Cream quilt with brown ower and orange leaf border, by Sahil Shaikh © StoryWeaver, 1917. Some rights reserved. Released under CC BY 4.0 license. Page 8: Rooster chasing o a chicken, by Sahil Shaikh © StoryWeaver, 1917. Some rights reserved. Released under CC BY 4.0 license. Page 9: Dog on a fence, by Sahil Shaikh © StoryWeaver, 1917. Some rights reserved. Released under CC BY 4.0 license. Page 10: Rooster showing o his muscles, by Sahil Shaikh © StoryWeaver, 1917. Some rights reserved. Released under CC BY 4.0 license.
This book was made possible by Pratham Books' StoryWeaver platform. Content under Creative Commons licenses can be downloaded, translated and can even be used to create new stories - provided you give appropriate credit, and indicate if changes were made. To know more about this, and the full terms of use and attribution, please visit the following link. Disclaimer: https://www.storyweaver.org.in/terms_and_conditions Some rights reserved. This book is CC-BY-4.0 licensed. You can copy, modify, distribute and perform the work, even for commercial purposes, all without asking permission. For full terms of use and attribution, http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ Images Attributions: Page 11: Cream quilt with yellow ower and blue leaves border, by Sahil Shaikh © StoryWeaver, 1917. Some rights reserved. Released under CC BY 4.0 license. Page 12: Rooster singing some pigs, by Sahil Shaikh © StoryWeaver, 1917. Some rights reserved. Released under CC BY 4.0 license. Page 13: Cream quilt with yellow owers and blue leaves border, by Sahil Shaikh © StoryWeaver, 1917. Some rights reserved. Released under CC BY 4.0 license. Page 14: Rooster standing on a coop and talking to pigs, by Sahil Shaikh © StoryWeaver, 1917. Some rights reserved. Released under CC BY 4.0 license. Page 15: Rooster singing, by Sahil Shaikh © StoryWeaver, 1917. Some rights reserved. Released under CC BY 4.0 license. Page 16: Cream quilt with brown owers and orange leaf border, by Sahil Shaikh © StoryWeaver, 1917. Some rights reserved. Released under CC BY 4.0 license. Page 17: Rooster chasing a away bird, by Sahil Shaikh © StoryWeaver, 1917. Some rights reserved. Released under CC BY 4.0 license. Page 18: Cream quilt with brown ower and orange leaves border, by Sahil Shaikh © StoryWeaver, 1917. Some rights reserved. Released under CC BY 4.0 license. Page 19: Chicken afraid of a rooster, by Sahil Shaikh © StoryWeaver, 1917. Some rights reserved. Released under CC BY 4.0 license. Page 20: Cream quilt with red ower and purple leaf border, by Sahil Shaikh © StoryWeaver, 1917. Some rights reserved. Released under CC BY 4.0 license. Page 21: Eagle chasing a rooster, by Sahil Shaikh © StoryWeaver, 1917. Some rights reserved. Released under CC BY 4.0 license. Page 22: Dog rolling on the oor laughing, by Sahil Shaikh © StoryWeaver, 1917. Some rights reserved. Released under CC BY 4.0 license.
This book was made possible by Pratham Books' StoryWeaver platform. Content under Creative Commons licenses can be downloaded, translated and can even be used to create new stories - provided you give appropriate credit, and indicate if changes were made. To know more about this, and the full terms of use and attribution, please visit the following link. Disclaimer: https://www.storyweaver.org.in/terms_and_conditions Some rights reserved. This book is CC-BY-4.0 licensed. You can copy, modify, distribute and perform the work, even for commercial purposes, all without asking permission. For full terms of use and attribution, http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ Images Attributions: Page 23: Bird laughing, by Sahil Shaikh © StoryWeaver, 1917. Some rights reserved. Released under CC BY 4.0 license. Page 24: Ducks and pig laughing, by Sahil Shaikh © StoryWeaver, 1917. Some rights reserved. Released under CC BY 4.0 license. Page 25: Rooster crying, by Sahil Shaikh © StoryWeaver, 1917. Some rights reserved. Released under CC BY 4.0 license.
This is a Level 2 book for children who recognize familiar words and can read new words with help. (Bahasa Indonesia) Si Jago yang Sok Jago Si Ayam Jago Merah membangga-banggakan keberaniannya. Temukan apa yang terjadi saat seekor elang mendatanginya. Pratham Books goes digital to weave a whole new chapter in the realm of multilingual children's stories. Knitting together children, authors, illustrators and publishers. Folding in teachers, and translators. To create a rich fabric of openly licensed multilingual stories for the children of India and the world. Our unique online platform, StoryWeaver, is a playground where children, parents, teachers and librarians can get creative. Come, start weaving today, and help us get a book in every child's hand!