Pohon Pinus
Tanaman Pinus (Pinus
merkusii)adalah tanaman perdu
yang tingginya mencapai 10-40 m
dan tumbuh pada ketinggian 300-
1800 m di atas permukaan laut.
Pohon pinus ini sering
dimanfaatkan kayunya dan diolah
untuk dijadikan bahan – bahan
furniture, perabotan rumah tangga,
korek api, sumpit, dan masih
banyak lagi.
Getah pohon pinus
getah pinus sudah banyak diincar karena manfaatnya yang sangat banyak. Untuk mendapatkan getah
tersebut, perlu dilakukan penyadapan pohon pinus untuk mengalirkan getahnya, baik dengan cara
pengeboran atau hanya dikoaki. Setelah dikoaki, penyadap biasanya akan menaruh penadah, baik itu
berupa batok kelapa maupun kaleng-kaleng kecil. Setelah wadah penuh, getah akan dipindahkan ke
drum besar untuk ditampung dan siap diolah. Beberapa produk yang bisa dihasilkan dari pengolahan
getah pinus ini antara lain adalah bahan campuran cat, tinta, sabun, vernis, pelapis ban, dan plastik.
Wisata Hutan Pinus
Selain pemanfaatan langsung dari pinus itu sendiri, adanya pohon-pohon pinus yang tumbuh tinggi
menjulang membentuk kanopi juga bisa dijadikan destinasi wisata. Saat ini wisata semacam ini sangat
diminati semenjak maraknya swafoto dan media sosial. Pemandangan alami hutan pinus yang ditambah
polesan warna-warni payung dan ornamen lain akan sangat indah jika dijadikan sebagai latar foto yang
mengundang banyak wisatawan untuk datang. Pohon pinus termasuk investasi masa depan untuk
membangun negeri lebih baik lagi. Untuk itu setelah mengetahui ciri-ciri pohon pinus dan apa saja
manfaatnya, penting untuk memiliki kesadaran bahwa menjaga kelestarian pohon pinus ini penting
Pinus Cocok untuk Reboisasi
Pinus merkusii Jungh et de Vriese merupakan jenis primadona (60%) yang ditanam dalam
Program Penyelamatan Hutan, Tanah dan Air khususnya kegiatan reboisasi dan penghijauan
oleh pemerintah melalui Kementerian Kehutanan yang telah dilaksanakan sejak era tahun 60-
an. Pemilihan jenis pinus tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: tersedianya benih
cukup banyak, laju pertumbuhannya cepat bahkan dapat menjadi jenis pionir dan dapat tumbuh
pada lahan-lahan yang marginal. Penanaman Pinus secara luas tidak menjadi penyesalan karena
hasil dari kegiatan baik reboisasi maupun penghijauan tersebut tergolong sukses membentuk
tegakan pinus yang banyak menambah devisa negara dan meningkatkan kondisi ekonomi
masyarakat baik di Pulau Jawa maupun di luar Pulau Jawa sampai sekarang.
Ringkasan
Ciri-ciri morfologis batang pohon pinus hampir sama dengan pohon cemara. Batang pohon pinus
memiliki bentuk silinder yang kokoh dengan berukuran maksimal 40 meter, batangnya keras,
dan tegak lurus serta bagian bawahnya lebih besar. Batang pohon memiliki guratan dalam
dengan tekstur putaran yang teratur. Indonesia memiliki satu spesies pinus asli yang berasal dari
daerah Sumatera, tepatnya di daerah Sipirok, Tapanuli Selatan. Spesies pinus ini dikenal dengan
nama Sumatran Pine atau Pinus merkusii Jungh. et de Vriese. Kondisi tanah yang cocok untuk
pinus, yaitu tanah asam, berpasir, dan memiliki serapan air yang baik. Kawasan hutan tersebut
dapat ditemukan di daerah dataran tinggi dan bersuhu 18⁰ C hingga -3⁰ C. Pohon pinus
merupakan salah satu pohon kaya manfaat yang semua bagiannya bisa dimanfaatkan untuk
berbagai keperluan. Tak hanya kayunya saja, bagian lain seperti getahnya juga banyak sekali
dipakai dalam kegiatan industri dan yang lainnya.
Aella Shiloah Ganesha (6-2)