The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

PENGARUH MOTIVASI DAN KEMAMPUAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN
(Suatu Studi pada PT. Famatex di Bandung)

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by klia61112, 2024-05-21 05:41:19

TESIS DWI ISMARIANTO

PENGARUH MOTIVASI DAN KEMAMPUAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN
(Suatu Studi pada PT. Famatex di Bandung)

Keywords: #Tesis#S2#DWI ISMARIANTO

37 Variabel Konsep Variabel Dimensi/ Indikator Skala No. Item Dalam Kuesioner yang menuntut stamina, kecekatan, kekuatan, dan keterampilan Robbins (2015) Kepuasan Kerja (Y) Kepuasan kerja adalah suatu sikap umum seorang individu terhadap pekerjaannya. Robbins (2015:36) 1. Kepuasan pada Pekerjaan itu sendiri 2. Kepuasan dengan gaji 3. Kepuasan pada Promosi 4. Kepuasan pada Supervisi 5. Kepuasan pada Rekan Kerja O R D I N A L 1,2 3,4 5,6 7 8 Sumber: Kajian Penulis (2023) 3.3 Sumber dan Cara Pengumpulan Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah primer dan sekunder. Menurut Sugiyono (2017:137) adalah sebagai berikut: 1. Data Primer Sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Menggunakan data primer karena peneliti mengumpulkan sendiri data- data yang dibutuhkan yang bersumber langsung dari perusahaan (observasi langsung diperusahaan, kuesioner). 2. Data Sekunder Sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Menggunakan data sekunder karena peneliti mengumpulkan informasi yang telah diolah pihak lain (text book, jurnal, internet).


38 Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: Obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Famatex di Bandung yaitu sebanyak 627 orang karyawan. Menurut Sugiyono (2017:81) pengertian sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel dan dikelompokkan menjadi dua yaitu Probability Sampling dan Nonprobability Sampling. Pada penelitian ini peneliti menggunakan nonprobability sampling, dimana menurut Sugiyono (2017:84) mendefinisikan sebagai teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Untuk mencari jumlah sampel dalam satu populasi yaitu dengan menggunakan rumus Slovin yaitu: = 1 + ( 2) Dimana: n = Ukuran sampel N = Populasi e = Prosentasi kelonggaran ketidakterikatan karena kesalahan pengambilan sampel yang masih diinginkan = 627 1+(627 0,12) = 87 (terambil 100 orang) Dari rumus di atas diketahui bahwa jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 orang.


39 3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini untuk memperoleh informasi atau data yang akurat sehingga dapat dipertanggungjawabkan sebagai suatu penelitian sosial yang ilmiah. Pada penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, antara lain: 1. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian dengan mempelajari literatur-literatur yang ada, majalah-majalah bahkan bahan-bahan perkuliahan yang berkaitan erat dengan masalah yang ada, skripsi maupun tesis sebagai acuan peneliti terdahulu, dan dengan melakukan browsing di internet untuk mencari artikel serta jurnal-jurnal atau data-data guna melengkapi data yang diperlukan dalam penyusunan tesis ini. 2. Penelitian Lapangan (Field Research) a. Observasi atau pengamatan (Observation) Pengumpulan data-data dengan mengamati secara langsung terhadap objek penelitian yang bersangkutan. Hasil observasi dapat disajikan sebagai data pendukung dalam menganalisa keputusan. b. Wawancara Pengumpulan data yang dibutuhkan dalam penelitian, penulis melakukan wawancara secara lisan dengan pihak-pihak yang terkait guna mendapatkan keterangan yang diperlukan.


40 c. Kuesioner Pengumpulan data dengan cara mempersiapkan daftar pertanyaan yang berhubungan dengan berbagai masalah yang diteliti atau masalah dalam suatu penelitian. 3.5 Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis 3.5.1 Teknik Analisis Data Dalam penelitian fenomena sosial ini telah ditetapkan spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut variabel penelitian, dimana variabel X1 disini adalah Motivasi, variabel X2 adalah Kemampuan Kerja, dan Variabel Y adalah Kepuasan Kerja. Dalam skala ini responden diminta untuk membubuhkan tanda checklist () pada salah satu dari lima kemungkinan jawaban yang tersedia, dengan lima penilaian sebagai berikut: Tabel 3.2 Skala Likert Pernyataan Responden Skor Sangat Setuju (SS) 5 Setuju (S) 4 Ragu-ragu (R) 3 Tidak Setuju (TS) 2 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber: Sugiyono (2014:133) Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisa kuantitatif. Langkah-langkah yang penulis lakukan dalam teknik analisis data statistik sebagai berikut:


41 1. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas Menurut Sugiyono (2017:267) validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Jadi penelitian dikatakan valid apabila terdapat kesamaan antar data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Validitas instrumen penelitian berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Sementara validitas hasil penelitian merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data yang “tidak berbeda” antar data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian (Sugiyono, 2014:209). Untuk menentukan apakah sebuah item dinyatakan valid atau tidak maka para ahli menetapkan patokan besaran koefisien korelasi item total dikoreksi sebesar 0,30 sebagai batas minimal valid tidaknya sebuah item. Artinya, sama atau lebih besar dari 0,30 mengindikasikan item tersebut memiliki validitas yang memadai menurut Sugiyono (2014: 209). Jenis korelasi yang digunakan adalah korelasi Pearson antara skor setiap pertanyaan dan skor aktual item. Cara memperoleh angka korelasi dalam uji validitas dengan alat bantu software SPSS sering dilakukan dengan dua alternatif. Pengujian validitas dengan SPSS software for windows 24.0 adalah menggunakan nilai r hasil Corrected Item Total Correlation


42 melalui sub menu Scale pada pilihan Reliability Analysis. Apabila nilai Corrected Item Total Correlation lebih besar dari nilai r tabel instrumen dinyatakan valid. b. Uji Reliabilitas Setelah pengujian validitas, selanjutnya dilakukan pengujian reliabilitas. Uji reliabilitas digunakan untuk melihat sejauh mana suatu instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama, menurut Sugiyono (2017:267). Tujuan utama pengujian reliabilitas adalah untuk mengetahui konsistensi atau keteraturan hasil pengukuran suatu instrumen apabila instrumen tersebut digunakan lagi sebagai alat ukur suatu objek atau responden. Hasil uji reliabilitas mencerminkan dapat dipercaya dan tidaknya suatu instrumen penelitian berdasarkan tingkat kemantapan dan ketepatan suatu alat ukur dalam pengertian bahwa hasil pengukuran yang didapatkan merupakan ukuran yang benar dari sesuatu yang diukur. Salah satu metode pengujian reliabilitas yang digunakan adalah dengan menggunakan metode AlphaCronbach. Sekumpulan butir pertanyaan dalam kuesioner dapat diterima jika memiliki nilai koefisien reliabilitas lebih besar atau sama dengan 0,7. Akan tetapi pada penelitian seringkali menggunakan nilai kritis sebesar 0,6.


43 2. Analisis Jalur (Path Analysis) Analisis jalur (Path Analysis) merupakan sebuah metode analisis statistik yang memungkinkan dalam memberi suatu tafsiran atau interpretasi kuantitatif bagi hubungan dari sejumlah variabel dalam model. Tujuan analisis jalur ini adalah menentukan pengaruh langsung dan tidak langsung diantara sejumlah variabel dan analisis jalur juga digunakan dalam menguji besarnya sumbangan (kontribusi) yang ditunjukan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan kausal antara variabel X1, X2, terhadap Y. Analisis korelasi dan regresi yang merupakan dasar dari perhitungan koefisien jalur. Kemudian, dalam perhitungan digunakan software dengan program SPSS 24.0. Kerlinger (2014) menyatakan analisis jalur (Path Analysis) adalah aplikasi dari analisis regresi berganda (multiple regression) dalam menguji hipotesis yang kompleks yang berguna untuk menganalisis pengaruh langsung dan tidak langsung dari variabel-variabel bebas terhadap suatu variabel terikat. Analisis regresi berganda sendiri bertujuan untuk menguji pengaruh dari beberapa variabel independen terhadap variabel dependen dengan skala pengukuran interval atau rasio. 3.5.2 Uji Hipotesis a. Pengujian Hipotesis Parsial 1. Perumusan Hipotesis: Pengaruh motivasi terhadap kepuasan karyawan:


44 H1: Motivasi (X1) berpengaruh secara parsial terhadap Kepuasan Karyawan di PT. Famatex di Bandung (Y). H0: Motivasi (X1) tidak berpengaruh secara parsial terhadap Kepuasan Karyawan di PT. Famatex di Bandung (Y). Pengaruh kemampuan kerja terhadap kepuasan karyawan: H2: Kemampuan Kerja (X2) berpengaruh secara parsial terhadap Kepuasan Karyawan di PT. Famatex di Bandung (Y). H0: Kemampuan Kerja (X2) tidak berpengaruh secara parsial terhadap Kepuasan Karyawan di PT. Famatex di Bandung (Y). 2. Menggunakan taraf signifikasi 5% atau α = 0,05 3. Penentuan Sig.t dengan menggunakan Program SPSS 4. Pengambilan kesimpulan berdasarkan perbandingan antara α dengan Sig.t (P-value nilai t). Kesimpulan yang diambil adalah: Jika P-value nilai t < α (α = 0,05), maka H0 ditolak Jika P-value nilai t > α (α = 0,05), maka H0 diterima b. Pengujian Hipotesis Simultan Pengaruh semua variabel independen (X1, dan X2) bersama-sama terhadap variabel dependen (Y) dapat dilakukan dengan uji F (F-test) atau dengan kata lain pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar semua variabel independen secara bersama-sama (simultan) mempengaruhi variabel dependen. Langkah-langkah analisisnya adalah:


45 1. Perumusan Hipotesis: H3: Motivasi (X1) dan Kemampuan Kerja (X2) berpengaruh secara simultan terhadap Kepuasan Karyawan di PT. Famatex di Bandung (Y). H0: Motivasi (X1) dan Kemampuan Kerja (X2) berpengaruh secara simultan terhadap Kepuasan Karyawan di PT. Famatex di Bandung (Y). 2. Menggunakan taraf signifikasi 5% atau α = 0,05 3. Penentuan Sig.F dengan menggunakan Program SPSS 4. Pengambilan kesimpulan berdasarkan perbandingan antara α dengan Sig.F (P-value nilai F). Kesimpulan yang diambil adalah: Jika P-value nilai F < α (α = 0,05), maka H0 ditolak Jika P-value nilai F > α (α = 0,05), maka H0 diterima


35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1.1 Sejarah PT. Famatex PT. Famatex Ltd. adalah sebuah perusahaan yang begerak dalam industri tekstil yang mengolah bahan baku kapas sampai menjadi kain jadi. Dalam rangka kegiatan produksinya PT. Famatex Ltd. terletak di Jalan Raya A.H. Nasution No. 272 Kota Bandung PT. Famatex Ltd adalah usaha bersama dari para pemegang saham yang terdiri dari enam orang. Tetapi dikarenakan oleh beberapa hal, tiga orang pemegang saham menjual saham mereka dan memisahkan diri dari PT. Famatex Ltd. Dua orang lainnya dari pemegang saham tersebut menjual sebagian saham mereka, sehingga saat ini menjadi pemegang saham terbesar dan merangkap sebagai direksi yang menjalankan perusahaan. 4.1.1.2 Visi dan Misi Visi PT. Famatex: Menjadi salah satu perusahaan tekstil terkemuka, kompetitif serta percaya diri di Indonesia dan di dunia. Misi PT. Famatex: 1. Menghasilkan produk benang dan kain yang mempunyai kualitas yang memenuhi standar internasional. 46


47 2. Menghasilkan kain yang tahan luntur dan stabilitas dimensi relatif terhadap lipatan dan penyusutan. 3. Menghasilkan produk benang dan kain yang berkualitas yang didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten dan teknologi yang terus dikembangka 4.1.1.3 Produk Perusahaan Produk-produk yang dihasilkan adalah kain TR (Tetoron-Rayon) atau sering disebut kain Famatex, dan kain TC (Tetoron-Cotton) atau disebut juga kain Nagata Drill). Dimana kain ini nantinya dapat dijadikan seragam sekolah, seragam pramuka, seragam kantor pemerintah, seragam kementrian pertahanan, Tentara Nasional Indonesia, seragam kepolisian dan lain-lain. Produk-produk yang dihasilkan oleh PT. Famatex Ltd. biasa dijual untuk memenuhi kebutuhan konsumen dalam negeri, bahkan ada beberapa yang diekspor ke Malaysia, Singapura, dan Bahrain. Dalam menjalankan kegiatannya PT. Famatex Ltd. menerapkan sistem produksi untuk persediaan (make to stock). Jadi perusahaan memproduksi semua produk untuk disimpan sebagai persediaan, sehingga jika suatu saat ada permintaan terhadap produk maka perusahaan dapat langsung memenuhi permintaan konsumennya dengan mengambil produk yang diinginkan dari gudang kain jadi. Konsumen akhir dalam negeri yang terbesar adalah pada penjualan seragam anak-anak sekolah dan karyawan suatu institusi pemerintah, sehingga biasanya permintaan terhadap produk-produk akan tinggi pada saat awal tahun ajaran baru.


48 4.1.1.4 Struktur Organisasi Adapun struktur organisasi pada PT. Famatex akan digambarkan sebagai berikut Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perusahaan 4.1.2 Gambaran Umum Responden Penelitian ini didukung berdasarkan hasil kuesioner yang dibagikan kepada responden yang dalam hal ini adalah pegawai PT. Famatex. Tabel-tabel dibawah ini menjelaskan profil responden terkait Jenis Kelamin, Usia, Pendidikan. Berikut ini adalah tabel-tabel yang disusun untuk mengetahui gambaran umum mengenai responden: Tabel 4.1 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah Pegawai Persentase 1 Laki-laki 26 26% 2 Perempuan 74 74% Jumlah 100 100% Sumber: Data Primer yang diolah Assisten Direktur Manager Produksi Spinning ADM Ka. Sie Pre SP Ka. Sie Ring SP Ka. Sie WD/TFO Ka. Sie QC ADM ADM ADM ADM


49 Berdasarkan jenis kelamin seperti disajikan pada tabel 4.1 dapat diketahui bahwa paling banyak responden berjenis kelamin perempuan dengan persentase sebesar 74%. Adapun sisanya yaitu responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 26%. Banyaknya responden dalam penelitian ini yang berjenis kelamin perempuan dikarenakan tenaga kerja perempuan tidak menutup kemungkinan lebih dibutuhkan untuk bekerja di pabrik. Walaupun masih ada pekerja yang berjenis kelamin laki-laki, akan tetapi tenaga perempuan biasanya lebih teliti dimana setiap pekerjaan cenderung berkaitan dengan benang, kain, dll. Tabel 4.2 Data Responden Berdasarkan Usia No Usia Jumlah Pegawai Persentase 1 <20 Tahun 13 13% 2 21 – 30 Tahun 27 27% 3 31 – 40 Tahun 42 42% 4 > 40 Tahun 18 18% Jumlah 100 100% Sumber: Data Primer yang diolah Berdasarkan usia seperti disajikan pada tabel 4.2 dapat diketahui bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini berusia 31-40 tahun dengan persentase sebesar 42%. Adapun sisanya yaitu responden yang berusia 21-30 tahun sebanyak 27%, responden yang berusia > 40 tahun sebanyak 18%, dan responden yang berusia < 20 tahun sebanyak 13%. Banyaknya responden dalam penelitian ini yang berusia 31-40 tahun dikarenakan pada usia tersebut merupakan usia produktif dimana setiap pekerjaan masih dapat dilakukan dengan baik sesuai tenaga, waktu, maupun pikiran yang dapat dikontribusikan kepada perusahaan


50 Tabel 4.3 Data Responden Berdasarkan Pendidikan No Pendidikan Jumlah Pegawai Persentase 1 SD 2 2% 2 SMP 19 19% 3 SMA/ SMK 76 76% 4 Sarjana 3 3% Jumlah 100 100% Sumber: Data Primer yang diolah Berdasarkan pendidikan terakhir seperti disajikan pada tabel 4.3 dapat diketahui bahwa pendidikan SMA merupakan responden yang paling banyak dengan persentase sebesar 76%. Adapun sisanya yaitu responden dengan pendidikan SMP sebanyak 19%, responden dengan pendidikan S1 sebanyak 3%, dan responden dengan pendidikan SD sebanyak 2%. Banyaknya responden dalam penelitian ini yang berpendidikan SMU dikarenakan untuk menduduki suatu jabatan di PT. Famatex pendidikan terakhir yang harus ditempuh adalah minimal SMA, dan mayoritas jabatan yang paling banyak ditekuni adalah sebagai buruh. Tabel 4.4 Data Responden Berdasarkan Lama Bekerja No Lama Bekerja Jumlah Pegawai Persentase 1 < 3 Tahun 37 37% 2 > 3 Tahun 63 63% Jumlah 100 100% Sumber: Data Primer yang diolah Berdasarkan lama bekerja seperti disajikan pada tabel 4.4 dapat diketahui bahwa mayoritas responden sudah bekerja selama ≥ 3 tahun dengan persentase sebesar 63%. Adapun sisanya yaitu responden yang bekerja selama < 3 tahun


51 sebanyak 37%. Banyaknya responden dalam penelitian ini yang sudah bekerja selama ≥ 3 menandakan bahwa tingkat keluar/masuk karyawan pada PT. Famatex rendah dan karyawan dapat dinilai loyal kepada perusahaan. 4.2 Pembahasan 4.2.1 Analisis Deskriptif Hasil penelitian yang telah diperoleh oleh peneliti akan dideskripsikan secara rinci untuk masing-masing variabel. Pembahasan variabel dilakukan dengan menggunakan data kuantitatif, maksudnya adalah data yang diolah berbentuk angka atau skor yang kemudian ditafsirkan secara kualitatif. Setiap jawaban dari responden diberi nilai berdasarkan skala likert. Perlu dikemukakan pula bahwa bahwa skor tertinggi dan terendah dari masing-masing indikator dari setiap variabel yaitu skor tertinggi 5 x 100 = 500, sedangkan skor terendah 1 x 100 = 100 skor tersebut dipergunakan untuk mencari bobot setiap indikator dari setiap variabel, dengan bobot skor adalah sebagai berikut : Tabel 4.5 Kriteria Skor Tanggapan Responden Skor Kriteria 100 – 180 Sangat Tidak Baik 181 - 260 Tidak Baik 261 – 340 Cukup Baik 341 – 420 Baik 421 – 500 Sangat Baik


52 4.2.1.1 Motivasi Kerja Begitu pentingnya peran sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan maka setiap perusahaan harus mampu memberikan motivasi kepada seluruh karyawannya, karena dengan motivasi tersebut dapat menggerakkan setiap individu untuk melakukan seluruh aktifitas dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan. Menurut Mangkunegara (2014:93) motivasi adalah kondisi suatu energi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi/ perusahaan. Sikap mental karyawan yang pro dan positif terhadap situasi kerja itulah yang memperkuat motivasi kerjanya untuk mencapai kinerja maksimal. Artinya karyawan dalam bekerja harus siap secara mental, fisik, sehat, memahami situasi dan kondisi serta berusaha keras mencapai target kerja yakni tujuan utama organisasi. Berdasarkan hasil kuesioner yang disebarkan kepada responden, maka dapat diketahui pernyataan responden mengenai motivasi kerja pada PT. Famatex Adapun hasil pengolahan kuesioner tersebut maka dapat diketahui kriteria Motivasi Kerja (Variabel X1) pada tabel berikut: Tabel 4.6 Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pertanyaan pada Variabel Motivasi Kerja (X1) No Butir Kuesioner Skor Jawaban Responden Ratarata Total SS Skor Ket (5) S (4) CS (3) TS (2) STS (1) 1 Upah/ gaji yang diterima memadai dan besarnya sesuai standar mutu hidup 7 30 46 15 2 3,25 325 Cukup Baik 2 Pemberian insentif diukur melalui pemberian bonus sewaktu-waktu, rangsangan kerja dan prestasi kerja sudah diterima dengan baik 10 29 51 10 0 3,39 339 Cukup Baik


53 No Butir Kuesioner Skor Jawaban Responden Ratarata Total SS Skor Ket (5) S (4) CS (3) TS (2) STS (1) 3 Karyawan dapat mempertahankan harga diri yang diukur dengan iklim kerja yang kondusif, kesamaan hak dan kenaikan pangkat sesuai dengan Kompetensi karyawan 4 29 46 21 0 3,16 316 Cukup Baik 4 Karyawan diberikan kebebasan menjalankan syariat agama, menghormati kepercayaan orang dan penyelenggaraan ibadah 11 18 51 19 1 3,19 319 Cukup Baik 5 Karyawan dapat memenuhi kebutuhan partisipasi melalui kebersamaan, kerjasama, rasa memiliki dan bertanggung jawab 20 43 33 4 0 3,79 379 Baik 6 Seleksi untuk menempatkan karyawan sesuai kebutuhan, memperhatikan kemampuan, pendidikan, pengalaman dan memberikan pekerjaaan sesuai dengan kemampuan 14 33 40 13 0 3,48 348 Baik 7 Perusahaan menyelenggaraan jaminan hari tua, pembayaran pensiun dan pemberian perumahan 3 28 49 20 0 3,14 314 Cukup Baik 8 Tempat kerja dirasakan nyaman, cukup cahaya, jauh dari polusi dan berbahaya 7 31 39 17 6 3,16 316 Cukup Baik 9 Perusahaan memperhatikan kesempatan untuk maju dengan memberikan upaya pengembangan, kursus dan diklat 16 40 38 6 0 3,66 366 Baik 10 Perusahaan menciptakan persaingan yang sehat melalui adanya penghargaan dan hukuman 11 36 39 14 0 3,44 344 Baik TOTAL 3366 RATA-RATA SKOR 3,37 336,6 Baik Sumber: Data primer yang diolah Indikator tertinggi yang ditunjukan dengan pernyataan Karyawan dapat memenuhi kebutuhan partisipasi melalui kebersamaan, kerjasama, rasa memiliki dan bertanggung jawab. Dengan tanggapan karyawan mengenai pernyataan diatas dinyatakan baik, dapat dilihat dari rata-rata skor yang didapat yaitu 3,79. Hal tersebut terjadi karena karyawan lebih banyak berinteraksi dengan rekan kerja, sehingga kebutuhan partisipasinya lebih banyak dipengaruhi melalui kebersamaan kerjasana dan rasa memiliki tanggung jawab. Indikator pernyataan terendah yang ditunjukan dengan pernyataan


54 Perusahaan menyelenggaraan jaminan hari tua, pembayaran pensiun dan pemberian perumahan. Dengan tanggapan karyawan mengenai pernyataan diatas dinyatakan cukup baik, dapat dilihat dari rata rata skor yang didapat yaitu 3,14. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak semua hal tersebut dipenuhi oleh perusahaan. Berdasarkan tabel 4.6 di atas, skor total nilai kumulatif variabel motivasi kerja mencapai 3366. Dengan jumlah skor tertinggi adalah 5 x 10 x 100 = 5000, dan jumlah skor terendah adalah 1 x 10 x 100 = 1000. Klasifikasi skor jawaban responden variabel motivasi kerja dapat digambarkan dalam tahapan bobot skor dengan rentang skor 800 sebagai berikut : Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju 1000 1800 2600 3400 4200 5000 3366 Berdasarkan bobot skor variabel motivasi kerja di atas, ternyata karyawan PT. Famatex berpersepsi ragu-ragu terhadap motivasi kerja, dimana diperoleh pernyataan responden terhadap hampir semua indikator meragukan mengenai motivasi kerja yang diperoleh, sehingga perusahaan harus lebih berusaha lagi dalam memberikan motivasi kerja kepada karyawan. 4.2.1.2 Kemampuan Kerja Menurut Robbins (2015 : 29) kamampuan kerja adalah kepastian seorang individu untuk mengerjakan sebagian tugas dalam suatu pekerjaan baik kemampuan intelektual yakni kemampuan yang diperlukan untuk mengerjakan kegiatan mental, maupun fisik yaitu kemampuan yang diperlukan untuk melakukan


55 tugas-tugas yang menuntut stamina, kecekatan, kekuatan, dan keterampilan. Jadi kemampuan kerja merupakan suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan, serta waktu (Hasibuan, 2016:94). Setelah peneliti menyebarkan kuesioner kepada responden di lapangan, maka dapat diketahui mengenai Kemampuan Kerja karyawan di PT. Famatex. Adapun hasil pengolahan kuesioner tersebut maka dapat diketahui kriteria Kemampuan Kerja (Variabel X2) pada tabel berikut: Tabel 4.7 Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pertanyaan pada Variabel Kemampuan Kerja (X2) No Butir Kuesioner Skor Jawaban Responden Ratarata Total SS Skor Ket (5) S (4) CS (3) TS (2) STS (1) 1 Saya mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu 18 44 29 9 0 3,71 371 Baik 2 Saya dapat bekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepada saya 9 39 44 8 0 3,49 349 Baik 3 Saya dapat melaksanakan perintah pimpinan dengan hasil kerja yang memuaskan pimpinan 10 37 40 12 1 3,43 343 Baik 4 Pekerjaan saya saat ini ditunjang oleh pendidikan saya 7 47 35 11 0 3,50 350 Baik 5 Saya dapat mengikuti dan memahami setiap pelatihan yang diadakan oleh instansi 12 33 42 13 0 3,44 344 Baik 6 Apabila ada kesempatan untuk menempuh pendidikan dari instansi maka saya tidak akan menyia nyiakannya 9 30 39 18 4 3,22 322 Cukup Baik 7 Saya dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik karena masa kerja saya yang sudah cukup dalam memahami tugas saya 13 36 41 9 1 3,51 351 Baik 8 Masa kerja saya tidak mempengaruhi kemampuan saya dalam menyelesaikan pekerjaan 10 37 41 11 1 3,44 344 Baik TOTAL 2774 RATA-RATA SKOR 3,47 346,75 Baik Sumber: Data primer yang diolah


56 Indikator tertinggi yang ditunjukan dengan pernyataan Saya mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Dengan tanggapan karyawan mengenai pernyataan diatas dinyatakan baik, dapat dilihat dari rata-rata skor yang didapat yaitu 3,71. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa mayoritas karyawan memiliki kemampuan kerja yang baik dalam hal ketepatan waktu menyelesaikan pekerjaan. Indikator pernyataan terendah yang ditunjukan dengan pernyataan Apabila ada kesempatan untuk menempuh pendidikan dari instansi maka saya tidak akan menyia nyiakannya. Dengan tanggapan karyawan mengenai pernyataan diatas dinyatakan cukup baik, dapat dilihat dari rata rata skor yang didapat yaitu 3,22. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak semua karyawan akan mengambil kesempatan menempuh pendidikan walaupun ada tawaran dari pihak perusahaan. Berdasarkan Tabel 4.7 di atas, skor total nilai kumulatif variabel Kemampuan Kerja mencapai 2774. Dengan jumlah skor tertinggi adalah 5 x 8 x 100 = 4000, dan jumlah skor terendah adalah 1 x 8 x 100 = 800. Klasifikasi skor jawaban responden variabel Kemampuan Kerja dapat digambarkan dalam tahapan bobot skor dengan rentang skor 640 sebagai berikut : Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju 800 1440 2080 2720 3360 4000 2774 Berdasarkan bobot skor variabel Kemampuan Kerja di atas, ternyata karyawan PT. Famatex berpersepsi Setuju terhadap Kemampuan Kerja, dimana diperoleh pernyataan responden terhadap hampir semua indikator menyetujui terhadap Kemampuan Kerja yang mereka milikisaat ini, akan tetapi ada 1 indikator


57 yang mayoritas menjawab ragu-ragu yaitu mengenai kesempatan untuk menempuh pendidikan dari instansi maka pegawai tidak akan menyia nyiakannya, hal ini dimungkinkan karena karyawan sudah merasakan cukup menempuh pendidikan dan saat ini hanya ingin fokus bekerja pada perusahaan. 4.2.1.3 Kepuasan Kerja Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan sesuatu yang bersifat individual. Setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Makin tinggi penilaian terhadap kegiatan yang dirasakan sesuai dengan keinginan individu, maka makin tinggi kepuasannya terhadap kegiatan tersebut. Dengan demikian, kepuasan merupakan evaluasi yang menggambarkan seseorang atas perasaan sikapnya senang atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam bekerja. Menurut Mangkunegara (2014:120), ada dua faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja, yaitu: Faktor pegawai dan Faktor Pekerjaan. Faktor pegawai yaitu kecerdasan (IQ), kecakapan khusus, umur, jenis kelamin, kondisi fisik, pendidikan, pengalaman kerja, masa kerja, kepribadian, emosi, cara berfikir, persepsi, dan sikap kerja. Sedangkan faktor pekerjaan yaitu jenis pekerjaan, struktur organisasi, pangkat atau golongan, kedudukan, mutu pengawasan, jaminan finansial, kesempatan promosi jabatan, interaksi sosial, dan hubungan kerja. Setelah peneliti menyebarkan kuesioner kepada responden di lapangan, maka dapat diketahui mengenai Kepuasan Kerja pada PT. Famatex. Adapun hasil


58 pengolahan kuesioner tersebut maka dapat diketahui kriteria Kepuasan Kerja pada PT. Famatex (Variabel Y) pada tabel berikut ini: Tabel 4.8 Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pertanyaan pada Variabel Kepuasan Kerja (Y) No Butir Kuesioner Skor Jawaban Responden Ratarata Total SS Skor Ket (5) S (4) CS (3) TS (2) STS (1) 1 Saya merasakan kepuasan terhadap hasil pekerjaan saya 9 37 39 11 4 3,36 336 Cukup Baik 2 Saya merasakan motivasi yang tinggi dalam bekerja dengan selalu ingin berprestasi dan tidak ingin absen dalam pekerjaan 7 46 35 11 1 3,47 347 Baik 3 Saya merasa puas dengan gaji yang diterima saat ini 12 37 36 13 2 3,44 344 Baik 4 Gaji yang saya terima sudah sesuai dengan pekerjaan yang saya laksanakan saat ini 9 29 38 16 8 3,15 315 Cukup Baik 5 Saya memiliki kesempatan untuk dipromosikan atas hasil kerja saya selama ini 12 37 40 9 2 3,48 348 Baik 6 Saya sangat bersemangat apabila mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan karir dalam institusi 8 35 48 6 3 3,39 339 Cukup Baik 7 Supervisi pada perusahaan sangat berpengaruh terhadap semangat kerja saya dalam bekerja 13 36 41 9 1 3,68 368 Baik 8 Rekan kerja saya selalu memberikan bantuan apabila saya mengalami kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaan 10 37 41 11 1 3,52 352 Baik TOTAL 2749 RATA-RATA SKOR 3,44 343,62 Baik Sumber: Data primer yang diolah Indikator tertinggi yang ditunjukan dengan pernyataan Supervisi pada institusi sangat berpengaruh terhadap semangat kerja saya dalam bekerja. Dengan tanggapan karyawan mengenai pernyataan diatas dinyatakan baik, dapat dilihat dari rata-rata skor yang didapat yaitu 3,68. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa mayoritas karyawan memiliki semangat kerja dengan adanya supervisi dari perusahaan.


59 Indikator pernyataan terendah yang ditunjukan dengan pernyataan Gaji yang saya terima sudah sesuai dengan pekerjaan yang saya laksanakan saat ini. Dengan tanggapan karyawan mengenai pernyataan diatas dinyatakan cukup baik, dapat dilihat dari rata rata skor yang didapat yaitu 3,15. Hal tersebut menunjukkan bahwa mayoritas karyawan masih sangat mengiginkan gaji yang lebih baik lagi dari yang saat ini mereka terima. Berdasarkan tabel 4.8 di atas, skor total nilai kumulatif variabel Kepuasan Kerja mencapai 2749. Dengan jumlah skor tertinggi adalah 5 x 8 x 100 = 4000, dan jumlah skor terendah adalah 1 x 8 x 100 = 800. Klasifikasi skor jawaban responden variabel Kepuasan Kerja dapat digambarkan dalam tahapan bobot skor dengan rentang skor 640 sebagai berikut : Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju 800 1440 2080 2720 3360 4000 2749 Berdasarkan bobot skor variabel Kepuasan Kerja di atas, ternyata karyawan PT. Famatex berpersepsi setuju terhadap Kepuasan Kerja, akan tetapi teradapat 3 pernyataan yang mayoritas menjawab ragu-ragu, sehingga masih diperlukan upaya dalam meningkatkan kinerja karyawan, salah satunya yaitu mengenai gaji yang diterima sudah sesuai dengan pekerjaan yang dilaksanakan saat ini, artinya masih banyak karyawan yang meragukan apakah gajinya saat ini sudah sesuai dengan pekerjaan yang mereka laksanakan.


60 4.2.2 Analisis Verikatif 4.2.2.1 Uji Validitas Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur yang diinginkan, serta dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Baik rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang dikumpulkan tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Nilai validitas harus diukur berdasarkan butir-butir pernyataan yang ada dalam kuesioner. Nilai validitas dapat dilihat pada hasil output SPSS pada tabel Corrected Item-Total Correlation. Apabila nilai koefisien korelasi pada semua butir pertanyaan yang terletak pada kolom Corrected Item – Total Correlation lebih besar semua dari 0,30 maka dapat disimpulkan bahwa semua butir pernyataan pada kuesioner telah valid. Berdasarkan hasil pengolahan diperoleh uji validitas sebagai berikut: Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Kerja (X1) No. Pernyataan r Hitung r Kritis Status 1 0,603 0,30 VALID 2 0,419 0,30 VALID 3 0,595 0,30 VALID 4 0,445 0,30 VALID 5 0,320 0,30 VALID 6 0,599 0,30 VALID 7 0,561 0,30 VALID 8 0,536 0,30 VALID 9 0,447 0,30 VALID 10 0,583 0,30 VALID Sumber: Output SPSS 24.0


61 Dari Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa semua instrumen penelitian pada variabel X1 yaitu Motivasi Kerja merupakan data yang valid karena nilai r hitung > r kritis (0,30). Berikut adalah hasil uji validitas untuk variabel Kemampuan Kerja (X2): Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Variabel Kemampuan Kerja (X2) No. Pernyataan r Hitung r Kritis Status 1 0,573 0,30 VALID 2 0,753 0,30 VALID 3 0,732 0,30 VALID 4 0,722 0,30 VALID 5 0,576 0,30 VALID 6 0,558 0,30 VALID 7 0,494 0,30 VALID 8 0,754 0,30 VALID Sumber: Output SPSS 24.0 Dari Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa semua instrumen penelitian pada variabel X2 yaitu Kemampuan Kerja merupakan data yang valid karena nilai r hitung > r kritis (0,30). Berikut adalah hasil uji validitas untuk variabel Kepuasan Kerja (Y); Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan Kerja (Y) No. Pernyataan r Hitung r Kritis Status 1 0,653 0,30 VALID 2 0,784 0,30 VALID 3 0,654 0,30 VALID 4 0,544 0,30 VALID 5 0,602 0,30 VALID 6 0,615 0,30 VALID 7 0,507 0,30 VALID 8 0,786 0,30 VALID Sumber: Output SPSS 24.0


62 Dari Tabel 4.11 dapat diketahui bahwa semua instrumen penelitian pada variabel Y yaitu Kepuasan Kerja merupakan data yang valid karena nilai r hitung > r kritis (0,30). 4.2.2.2 Uji Reliabilitas Setelah dilakukan uji validitas, langkah selanjutnya adalah uji reliabilitas. Reliabilitas merupakan suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Suatu uji instrumen dikatakan reliabel manakala memenuhi standar koefisien alpha Cronbach alpha lebih besar atau sama dengan 0,60 (α ≥ 0,60). Tabel 4.12 Hasil Uji RealiabilitasVariabel Motivasi Kerja (X1) Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .825 .825 10 Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa variabel X1 (Motivasi Kerja) dinyatakan reliabel, karena nilai cronbach’s alpha sebesar 0,825 ≥ 0,60.


63 Tabel 4.13 Hasil Uji RealiabilitasVariabel Kemampuan Kerja (X2) Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .878 .881 8 Berdasarkan Tabel 4.13, dapat disimpulkan bahwa variabel X2 (Kemampuan Kerja) dinyatakan reliabel, karena nilai cronbach’s alpha sebesar 0,878 ≥ 0,60. Tabel 4.14 Hasil Uji RealiabilitasVariabel Kepuasan Kerja (Y) Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .875 .880 8 Berdasarkan Tabel 4.14, dapat disimpulkan bahwa variabel Y (Kepuasan Kerja) dinyatakan reliabel, karena nilai cronbach’s alpha sebesar 0,875 ≥ 0,60. 4.2.2.3 Analisis Jalur Analisis jalur (Path Analysis) merupakan sebuah metode analisis statistik yang memungkinkan dalam memberisuatu tafsiran atau interpretasi kuantitatif bagi hubungan dari sejumlah variabel dalam model. Tujuan analisis jalur ini adalah menentukan pengaruh langsung dan tidak langsung diantara sejumlah variabel dan


64 analisis jalur juga digunakan dalam menguji besarnya sumbangan (kontribusi) yang ditunjukan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan kausal antara variabel X1 (Motivasi Kerja), X2 (Kemampuan Kerja), terhadap Y (Kepuasan Kerja). Analisis korelasi dan regresi yang merupakan dasar dari perhitungan koefisien jalur. Kemudian, dalam perhitungan digunakan software dengan program SPSS 24.0. Tabel 4.15 Hasil Uji Analisis Jalur (Analisis Regresi) Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 32.814 3.443 9.530 .000 Motivasi Kerja (X1) .215 .130 .220 3.655 .001 Kemampuan Kerja (X2) .069 .137 .067 2.503 .006 a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja (Y) Dari Tabel 4.15, diketahui signifikasi kedua variable yaitu X1 = 0,001, X2 = 0,006 yang nilainya lebih kecil dari 0,05, hasil ini memberikan kesimpulan bahwa kedua variabel memiliki pengaruh terhadap variabel Y, atau dengan kata lain variabel Motivasi Kerja dan variabel Kemampuan Kerja secara parsial memiliki pengaruh terhadap Kepuasan Kerja PT. Famatex Spinning Mills Ltd. Tabel 4.16 Hasil Uji Analisis Jalur (Nilai Korelasi) Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .230a .053 .005 5.16471 a. Predictors: (Constant), Kemampuan Kerja (X2), Motivasi Kerja (X1) b. Dependent Variable: Kepuasan Kerja (Y)


65 rX1Y= 0,220 Besarnya nilai R atau R2 Square pada tabel model summary menunjukkan nilai 0,053, hal ini menunjukkan kontribusi pengaruh X1 dan X2 terhadap variabel Y adalah sebesar 5,3% sisanya sebesar 94,7% merupakan kontribusi dari variabelvariabel lain yang tidak dimasukan dalam penelitian. Sementara itu untuk nilai ε dapat dicari dengan rumus ε = √ (1-0,053) = 0,947. Dari hasil analisis jalur tersebut maka dapat digambarkan sebagai berikut: = 0,215 rX1Y= 0,220 r 2 = 0,053 tX1Y =3,655 ε = 0,947 rX2Y= 0,067 tX2Y= 2,503 Gambar 4.2 Analisis Jalur (Path Analysis) Keterangan: r = Korelasi Secara Parsial t = Uji Hipotesis Secara Parsial Tabel 4.17 Pengaruh Motivasi Kerja (X1) dan Kemampuan Kerja (X2) terhadap Kepuasan Kerja (Y) No Pengaruh Langsung Tidak Langsung Total 1 X1 Y (0.220)2 = 0,0484 0,220 x 0,215 x 0,067 = 4,841% = 4,84% 0,0031691 =0,001% 2 X2 Y (0,067)2 = 0,067 x 0,220 x 0,215 = 0,451% 0,004489 = 0,0031691 =0,001% 0,45% TOTAL 5,292% rX1X2 Kemampuan Kerja (X2) Kepuasan Kerja (Y) Motivasi Kerja (X1)


66 4.2.2.4 Uji Hipotesis 1. Uji Parsial Pengaruh Motivasi terhadap Kepuasan Kerja: H1: Motivasi (X1) berpengaruh secara parsial terhadap Kepuasan Karyawan di PT. Famatex di Bandung (Y). H0: Motivasi (X1) tidak berpengaruh secara parsial terhadap Kepuasan Karyawan di PT. Famatex di Bandung (Y). Pengaruh Kemampuan Kerja terhadap Kepuasan: H2: Kemampuan Kerja (X2) berpengaruh secara parsial terhadap Kepuasan Karyawan di PT. Famatex di Bandung (Y). H0: Kemampuan Kerja (X2) tidak berpengaruh secara parsial terhadap Kepuasan Karyawan di PT. Famatex di Bandung (Y). Tingkat signifikan (α) sebesar 5%, df = 97 sehingga diperoleh t tabel sebesar 1,66. Uji hipotesis secara parsial dengan menggunakan software SPSS 24 for windows dapat dilihat pada Tabel 4.15, berikut ini adalah hasil yang didapat berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan: a. Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui hasil pengujian dengan SPSS diperoleh untuk variabel Motivasi Kerja (X1) diperoleh nilai t hitung sebesar 3,655 dan t tabel sebesar 1,66. Dikarenakan nilai t hitung lebih besar dari t tabel (3,655 < 1,66), maka H0 ditolak H1 diterima, dengan nilai signifikansi X1 sebesar 0,001 < 0,05, yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan X1 terhadap Y.


67 b. Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui hasil pengujian dengan SPSS diperoleh untuk variabel Kemampuan Kerja (X2) diperoleh nilai t hitung sebesar 2,503 dan t tabel sebesar 1,66. Dikarenakan nilai t hitung lebih besar dari t tabel (2,503 < 1,66) maka H0 ditolak H1 diterima, dengan nilai signifikansi X2 sebesar 0,006 < 0,05, yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan X2 terhadap Y. (H0 ditolak, H2 diterima) Dari tabel analisis jalur diketahui bahwa secara parsial, kemampuan kerja lebih dominan mempengaruhi kepuasan kerja sebesar 4,85%, sedangkan motivasi kerja mempengaruhi kepuasan kerja sebesar 0,45%. 2. Uji Simultan Pengujian hipotesis simultan dalam penelitian ini menggunakan uji F. Uji F digunakan untuk mengetahui tingkat siginifikansi pengaruh variabel-variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen. Setelah dilakukan uji hipotesis secara simultan dengan menggunakan software SPSS 24 for windows, berikut ini adalah hasil yang didapat berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan: Tabel 4.18 Hasil Uji F ANOVAb Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 89.590 2 44.795 51.679 .000a Residual 2587.400 97 26.674 Total 2676.990 99 a. Predictors: (Constant), Kemampuan Kerja (X2), Motivasi Kerja (X1) b. Dependent Variable: Kepuasan Kerja (Y)


68 Pengujian dilakukan dengan uji statistik, dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Rumusan Hipotesis: H3: Motivasi (X1) dan Kemampuan Kerja (X2) berpengaruh secara simultan terhadap Kepuasan Karyawan di PT. Famatex di Bandung (Y). H0: Motivasi (X1) dan Kemampuan Kerja (X2) berpengaruh secara simultan terhadap Kepuasan Karyawan di PT. Famatex di Bandung (Y). b. Menentukan penerimaan dan penolakan dugaan atas hipotesis yang diajukan, dengan kriteria pengujian: H0 ditolak jika F hitung ≥ Ftabel; H0 diterima jika F hitung < F tabel c. Menentuan F tabel: Dimana: k = jumlah variabel bebas dan terikat; n = jumlah sampel Dengan bantuan pengolahan komputer berdasarkan perhitungan SPSS diperoleh F hitung sebesar 51,679. Sedangkan nilai F tabel dengan derajat bebas pembilang 2 dan penyebut 97 pada α (0.05) sebesar 3,09. Dengan demikian F hitung (51,679) > F table (3,09), sehingga jelas H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa Motivasi Kerja (X1) dan Kemampuan Kerja (X2) berpengaruh secara simultan terhadap Kepuasan Kerja (Y). Berdasarkan perhitungan determinasi diketahui motivasi kerja dan kemampuan kerja berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan kerja sebesar 5,3% sisanya sebesar 94,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti, kedisiplinan, lingkungan kerja, insentif, pelatihan dan lain-lain.


69 Kepuasan kerja itu sendiri dapat dipengaruhi oleh motivasi dan kemampuan kerja, dan oleh karena itu besar kecilnya kepuasan kerja yang ada pada individu maupun kelompok tergantung pada sesuai tidaknya motivasi dan kemampuan kerja, sehingga semakin baik motivasi dan kemampuan kerja, maka kepuasan kerja meningkat.


3546 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai pengaruh Motivasi Kerja dan Kemampuan Kerja terhadap Kepuasan Kerja karyawan pada PT. Famatex di Bandung, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari hasil penelitian diketahui pencapaian Motivasi Kerja karyawan pada PT. Famatex di Bandung berada pada kriteria ragu-ragu, artinya motivasi kerja masih dirasakan belum maksimal oleh karyawan. 2. Dari hasil penelitian diketahui pencapaian Kemampuan Kerja pada PT. Famatex di Bandung berada pada kriteria setuju, dari hasil pembagian kuesioner diketahui bahwa hampir semua indikator menyetujui terhadap Kemampuan Kerja yang mereka miliki saat ini. 3. Dari hasil penelitian diketahui pencapaian Kepuasan Kerja karyawan pada PT. Famatex di Bandung berada pada kriteria setuju, dari hasil pembagian kuesioner diketahui bahwa hampir pada semua indikator menunjukkan kriteria cukup, dengan demikian dari hampir semua dimensi kepuasan kerja karyawan banyak yang belum merasakan kepuasan dalam bekerja. 4. Dari uji hipotesis diketahui bahwa Motivasi Kerja dan Kemampuan Kerja berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap Kepuasan Kerja karyawan pada PT. Famatex di Bandung. 70


71 5.2 Saran 1. Dari semua indikator mengenai motivasi kerja ada beberapa indikator yang berada pada kategori cukup, artinya semua hal yang menyebabkan meningkatnya kepuasan kerja yang disebabkan oleh motivasi kerja masih perlu ditingkatkan, misalnya dengan memberikan pekerjaaan sesuai dengan kemampuan. 2. Dari semua indikator mengenai kemampuan kerja ada beberapa indikator yang berada pada kategori cukup, artinya semua hal yang menyebabkan meningkatnya kepuasan kerja yang disebabkan oleh kemampuan kerja masih perlu ditingkatkan, misalnya perusahaan seleksi untuk menempatkan karyawan disesuaikan dengan kebutuhan, memperhatikan kemampuan, memperhatikan pendidikan, dan memperhatikan pengalaman 3. Kepuasan kerja yang masih perlu ditingkatkan oleh perusahaan yaitu pada dimensi gaji, promosi dan supervisi. Perusahaan dapat terus mengevaluasi mengenai ketiga hal diatas, agar karyawan merasakan kepuasan yang maksimal sehingga akan meningkatkan kinerja perusahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan omset perusahaan. 4. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan bagi perusahaan apabila ingin meningkatkan kepuasan kerja karyawannya, karena kepuasan kerja akan mempengaruhi kinerja dari perusahaan. 5. Untuk penelitian yang akan datang disarankan untuk menambah variabel independen lainnya selain motivasi dan kemampuan kerja yang tentunya dapat mempengaruhi variabel dependen kepuasan, agar lebih melengkapi


72 penelitian ini karena masih ada variabel-variabel independen lain di luar penelitian ini yang mungkin bisa mempengaruhi kinerja seperti kepemimpinan, kompetensi, pelatihan, insentif, dan lain-lain.


3546 DAFTAR PUSTAKA Abraham, H. Maslow. 2013. Motivation and Personality. Jakarta: Rajawali. Anwar, Prabu Mangkunegara. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. . 2014. Perilaku dan Budaya Organisasi. Bandung: Refika Adiatama Bedjo, Siswanto. 2013. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Pendekatan Administratif dan Operasional. Jakarta: Bumi Aksara Fred Luthans. 2012. dalam hasthojn.blogspot.com/2012/12/ kepuasan-kerja.html tgl. 10 Agustus 2021. Gibson, Ivancevich & Donnely. 2015. Perilaku, Struktur, dan Proses Organisasi Manajemen. Jakarta: Erlangga. Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gouzali, Saydam. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia (Human Resource) Suatu Pendekatan Mikro. Jakarta: Djanbatan Hamali, Arif Yusuf. 2016. Pemahaman Manajemen Sumber Daya Manusia, Strategi Mengelola Karyawan. Yogyakarta: CAPS (Center for Academic Publishing Service). Hamzah. B. Uno. 2013. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara. Handoko, T. Hani. 2017. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE. Hasibuan, Malayu SP. 2016. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah. Jakarta: C.V. Haji Masanggung. Hasibuan, Malayu SP. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara. Hersey. 2012. Compensation. Boston: Richard D.Irwin Inc. Milkovich, George T., dan Bodreau, John W. 2011. Human Resource Management. Richard D. Irwin, USA. 73


74 Murti Sumarni dan Jhon Suprihanto. 2014. Pengantar Bisnis Dasar-dasar Ekonomi Perusahaan. Yogyakarta: Liberty. Ridwan, Sani Abdullah. 2010. Penerapan Metode Mind Mapping Untuk Meningkatkan Motivasi. Jakarta: Bumi Aksara. Rivai, Veithzal. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan: dari Teori ke Praktik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Robbins, 2015. Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat Sondang P Siagian. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Sunyoto, Danang. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: CAPS. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. 2017. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta. Wibowo. 2017. Manajemen Kinerja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Zainal, Veithzal Rivai, Mansyur Ramly, Thoby Mutis, & Willy Arafah. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori ke Praktik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.


LAMPIRAN 1 Jadwal Penelitian


JADWAL PENELITIAN Adapun jadwal kegiatan penelitian ini, dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel Jadwal Penelitian No Kegiatan Tahun 2023 Bulan Agustus September Oktober November 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Persiapan Usulan Penelitian 2 Seminar dan Perbaikan Proposal 3 Penelitian di Lapangan 4 Pengolahan Data 5 Penyusunan Laporan/ Analisis Data 6 Ujian Tesis 7 Perbaikan untuk Penggandaan


LAMPIRAN 2 Kuesioner Penelitian


PENGARUH MOTIVASI DAN KEMAMPUAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN (Suatu Studi pada PT. Famatex di Bandung) Oleh: Dwi Ismarianto NIM: 4122.5.2021.0204 Kuesioner PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS WINAYA MUKTI BANDUNG 2023


IDENTITAS RESPONDEN Jenis Kelamin : …………………………………………………………….. Usia : ……………………………………………………………. Pendidikan Terakhir : ……………………………………………………………. Pengalaman Kerja : ……………………………………………………………. Jabatan : ……………………………………………………………. Berikut ini merupakan pernyataan-pernyataan yang bermaksud untuk mengukur beberapa aspek penting pada PT. Famatex di Bandung. Tujuannya yaitu untuk mengukur sejauh mana kepuasan yang dirasakan oleh Bapak/ Ibu sebagai karyawan PT. Famatex di Bandung sehubungan dengan motivasi dan kemampuan kerja. Setiap pernyataan diberikan lima altiernatif jawaban. Silahkan beri tanda (X) pada tempat yang disediakan. Keterangan : SS : Sangat Setuju S : Setuju RR : Ragu-ragu TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju


Tanggapan Responden Mengenai Motivasi (X1) No Pernyataan SS S RR TS STS 1 Gaji yang diterima memadai dan besarnya sesuai standar mutu hidup 2 Pemberian insentif diukur melalui pemberian bonus sewaktu-waktu, rangsangan kerja dan prestasi kerja sudah diterima dengan baik 3 Karyawan dapat mempertahankan harga diri yang diukur dengan iklim kerja yang kondusif, kesamaan hak dan kenaikan pangkat sesuai dengan Kompetensi karyawan 4 Karyawan diberikan kebebasan menjalankan syariat agama, menghormati kepercayaan orang dan penyelenggaraan ibadah 5 Karyawan dapat memenuhi kebutuhan partisipasi melalui kebersamaan, kerjasama, rasa memiliki dan bertanggung jawab 6 Seleksi untuk menempatkan karyawan sesuai kebutuhan, memperhatikan kemampuan, memperhatikan pendidikan, memperhatikan pengalaman dan memberikan pekerjaaan sesuai dengan kemampuan 7 Perusahaan menyelenggaraan jaminan hari tua, pembayaran pensiun dan pemberian perumahan 8 Tempat kerja dirasakan nyaman, cukup cahaya, jauh dari polusi dan berbahaya 9 Perusahaan memperhatikan kesempatan untuk maju dengan memberikan upaya pengembangan, kursus dan diklat 10 Perusahaan menciptakan persaingan yang sehat melalui adanya penghargaan dan hukuman


Tanggapan Responden Mengenai Kemampuan Kerja (X2) No Pernyataan SS S RR TS STS 1 Saya mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu 2 Saya dapat bekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepada saya 3 Saya dapat melaksanakan perintah pimpinan dengan hasil kerja yang memuaskan pimpinan 4 Pekerjaan saya saat ini ditunjang oleh pendidikan saya 5 Saya dapat mengikuti dan memahami setiap pelatihan yang diadakan oleh instansi 6 Apabila ada kesempatan untuk menempuh pendidikan dari instansi maka saya tidak akan menyia nyiakannya 7 Saya dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik karena masa kerja saya yang sudah cukup dalam memahami tugas saya 8 Masa kerja saya tidak mempengaruhi kemampuan saya dalam menyelesaikan pekerjaan


Tanggapan Responden Mengenai Kepuasan Kerja (Y) No Pernyataan SS S RR TS STS 1 Saya merasakan kepuasan terhadap hasil pekerjaan saya 2 Saya merasakan motivasi yang tinggi dalam bekerja dengan selalu ingin berprestasi dan tidak ingin absen dalam pekerjaan 3 Saya merasa puas dengan gaji yang diterima saat ini 4 Gaji yang saya terima sudah sesuai dengan pekerjaan yang saya laksanakan saat ini 5 Saya memiliki kesempatan untuk dipromosikan atas hasil kerja saya selama ini 6 Saya sangat bersemangat apabila mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan karir dalam institusi 7 Supervisi pada institusi sangat berpengaruh terhadap semangat kerja saya dalam bekerja 8 Rekan kerja saya selalu memberikan bantuan apabila saya mengalami kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaan


LAMPIRAN 3 Olah Data Kuesioner


Tanggapan Responden Untuk Variabel X1 No Responden Skor Variabel X1 ∑ 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39 2 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 43 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 34 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 41 5 3 2 3 3 5 2 3 2 3 2 28 6 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 29 7 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 35 8 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 35 9 3 5 4 5 5 5 4 3 4 5 43 10 3 4 3 3 5 3 3 3 4 3 34 11 5 3 4 3 4 5 4 5 4 5 42 12 1 3 2 4 5 4 2 1 4 4 30 13 3 3 3 3 5 3 3 3 4 3 33 14 3 3 3 2 4 5 3 1 5 5 34 15 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 46 16 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 37 17 3 4 2 3 5 2 3 1 5 2 30 18 3 4 3 4 4 2 3 3 3 2 31 19 5 3 3 4 4 5 3 5 4 4 40 20 4 3 5 5 5 5 4 4 4 4 43 21 3 5 5 5 4 3 5 3 4 3 40 22 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 34 23 2 3 2 3 3 4 2 2 4 4 29 24 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 27 25 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 25 26 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 34 27 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 28 28 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 29 3 5 4 4 4 3 4 3 5 3 38 30 2 4 3 3 4 2 3 2 3 2 28 31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 32 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 48 33 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 31 34 4 3 2 3 4 4 2 4 4 4 34 35 2 3 2 4 4 3 2 2 3 3 28 36 3 2 2 5 5 3 2 3 3 3 31 37 3 3 3 1 4 4 3 3 4 4 32 38 4 4 3 4 5 4 3 4 3 4 38 39 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 31 40 2 4 3 2 4 3 3 2 3 3 29 41 3 4 3 2 4 4 3 3 5 4 35 42 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 41


No Responden Skor Variabel X1 ∑ 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 43 3 4 3 3 5 3 3 3 4 3 34 44 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 29 45 5 3 3 3 4 4 3 5 5 4 39 46 5 3 3 3 4 4 3 5 5 4 39 47 3 4 2 2 4 4 2 3 4 4 32 48 3 4 3 2 3 4 3 3 4 4 33 49 3 4 4 3 4 4 4 3 5 4 38 50 2 3 3 3 4 3 3 2 4 3 30 51 3 3 2 2 3 3 2 3 5 3 29 52 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 28 53 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 37 54 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 36 55 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 56 1 4 3 5 5 2 3 1 3 2 29 57 3 3 2 3 4 4 2 3 3 4 31 58 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 36 59 4 5 4 2 4 5 4 4 5 5 42 60 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 45 61 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 40 62 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 23 63 4 2 2 3 3 3 2 4 4 3 30 64 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 30 65 3 4 3 2 3 3 3 2 2 2 27 66 3 2 4 2 2 3 4 3 2 3 28 67 3 3 2 3 5 2 2 3 4 2 29 68 2 3 4 4 3 3 4 2 2 3 30 69 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 25 70 4 4 3 3 4 4 3 4 5 4 38 71 4 5 3 4 5 2 3 4 5 2 37 72 4 3 2 3 3 3 2 4 4 3 31 73 4 2 2 3 4 5 2 4 4 5 35 74 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 32 75 3 2 2 4 3 3 2 3 3 3 28 76 3 3 4 3 5 3 4 3 3 3 34 77 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 34 78 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 31 79 2 3 3 2 4 2 3 2 4 2 27 80 2 4 2 2 3 4 2 2 4 4 29 81 5 3 4 5 4 4 4 5 5 4 43 82 3 4 3 3 5 5 3 3 3 5 37 83 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 35 84 2 2 3 3 2 4 3 2 2 4 27 85 3 2 2 4 3 3 2 3 3 3 28


No Responden Skor Variabel X1 ∑ 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 86 3 3 4 3 5 3 4 1 3 3 32 87 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 34 88 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 31 89 2 3 3 2 4 2 3 2 4 2 27 90 2 4 2 2 3 4 2 2 4 4 29 91 5 3 4 5 4 4 4 5 5 4 43 92 3 4 3 3 5 5 3 1 3 5 35 93 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 35 94 2 2 3 3 2 4 3 2 2 4 27 95 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29 96 3 5 4 4 4 5 3 3 5 5 41 97 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 33 98 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 37 99 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 35 100 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 35 Skor Aktual 325 339 316 319 379 348 314 316 366 344 3366 Skor Ideal 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 5000 Prosentase (%) 65.00 67.80 63.20 63.80 75.80 69.60 62.80 63.20 73.20 68.80 67.32


Click to View FlipBook Version