The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Kelas_12_SMA
Blog Pelajar DM

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Blog Pelajar DM, 2021-10-09 02:54:54

BS SENI BUDAYA

Kelas_12_SMA
Blog Pelajar DM

Keywords: kelas 12

Sumber: Dokumen Penulis Gambar 5.28 Motif Gerak 8 Gambar 5.29 Motif Gerak 9
Gambar 5.27 Motif Gerak 7

Sumber: Dokumen Penulis Gambar 5.32 Motif Gerak 12
Gambar 5.30 Motif Gerak 10 Gambar 5.31 Motif Gerak 11

Seni Budaya 141

Gerak yang terdapat pada gambar di atas, coba kamu kembangkan
kembali berdasarkan kemampuan masing masing. Kemudian variasikan
berdasarkan prinsip gerak tari dengan pola hitungan dalam tempo lambat,
sedang, dan cepat. Ketiga kelompok gerak tari tersebut, mampu melahirkan
suatu dinamika penyajian gerak tari sehingga tidak terkesan monoton untuk
dinikmati. Akan tetapi, prinsip dasar pengembangannya hampir sama dengan
proses pengembangan gerak tari berdasarkan pola hitungan 1 (satu) x 8
(delapan).

Untuk dapat merasakannya langsung, marilah kita latihan bersama agar
dapat mengolah gerak berdasarkan pola hitungan 1 (satu) x 8 (delapan)
berdasarkan prinsip-prinsip pengembangan tempo gerak, yakni gerak dalam
tempo lambat, sedang, dan cepat.

Kamu semua pasti pernah melihat sebuah tarian yang ditampilkan secara
utuh berdasarkan urutan penyajian gerak dari awal sampai akhir penyajian
tarian. Kalau kamu mengamati dengan baik akan terlihat pengelompokan
ragam gerak berdasarkan struktur penyajiannya. Dalam sebuah tarian utuh,
gerak tari dapat kita kelompokan seperti bagan di bawah ini.

Pengelompokan Gerak Tari Berdasarkan Gerak Pokok
Struktur Penyajiannya Gerak Peralihan

Berdasarkan jenis dan fungsi gerak tari tersebut, gerak pokok adalah
gerak yang memiliki tingkat variasi gerak yang berbeda dari gerak yang satu
ke gerak lainnya. Adapun gerak peralihan adalah variasi gerak yang terdapat
dalam sebuah tarian yang bentuk variasi geraknya dapat memiliki kesamaan
desain gerak dengan beberapa gerak lainnya dalam satu penyajian tari secara
utuh. Misalnya, dalam satu tarian terdapat 10 gerak tari, dari 10 gerak tari
tersebut terdapat beberapa gerak pokok dan gerak peralihan.

142 Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK Semester 1

Setelah menirukan beberapa gerak tari dari gambar tersebut cobalah
persentasikan kembali di depan guru dan teman-teman sekelas,
untuk kemudian didiskusikan kembali beberapa gerak yang telah
ditampilkan secara kelompok. Adapun point masalah yang menjadi
tema diskusi, yakni sebagai berikut.

1. Cobalah amati dengan baik gerak yang ditampilkan teman
kamu berdasarkan kelompok gerak ?

2. Komentarilah hasil penampilan teman kamu dengan bahasa yang
dapat membangun dan meningkatkan kualitas penampilannya ?

3. Apresiasilah dengan baik kelebihan dan kekurangan setiap
penampilan dari teman kamu.

Setelah kamu belajar dan melakukan beberapa tahapan
mengembangkan gerak tari kreasi berdasarkan pola hitungan
lambat, sedang, dan cepat, selanjutnya jawablah pertanyaan
dibawah ini?

Jelaskan yang dimaksud dengan memperagakan gerak tari
berdasarkan pola hitungan lambat, sedang, dan cepat?

Evaluasi Pembelajaran

B. SEevteallauhaksailPiaenmbbelealjaajramraenngembangkan gerak tari berdasarkan pola hitungan
dengan tempo lambat, sedang dan cepat, isilah kolom di bawah ini :

Penilaian Pribadi

Nama : …………………………………...

Kelas : …………………………………...

Semester : …………………………………....

Waktu penilaian : …………………............................

Seni Budaya 143

No Pernyataan ya tidak

1 Saya berusaha belajar mengembangkan gerak tari kreasi
dengan sungguh-sungguh

Saya berusaha latihan mengembangkan gerak tari kreasi
2 berdasarkan prinsip pola hitungan gerak dengan sungguh-

sungguh

3 Saya mengikuti pembelajaran mengembangkan gerak
tari kreasi dengan tanggung jawab

4 Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu

5 Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak
dipahami

6 Saya berperan aktif dalam kelompok

7 Saya menyerahkan tugas tepat waktu

8 Saya menghargai perbedaan gerak yang terkandung di
dalam tari tradisional yang lain

9 Saya menghormati dan menghargai orang tua

10 Saya menghormati dan menghargai teman

11 Saya menghormati dan menghargai guru

Penilaian Antarteman

Nama teman yang dinilai : ………………………………….

Nama penilai : ………………………………….

Kelas : ………………………………….

Semester : ………………………………….

Waktu penilaian : ………………….........................

No Pernyataan ya tidak
1 Berusaha belajar dengan sungguh-sungguh
2 Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian
3 Mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu

144 Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK Semester 1

4 Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami

5 Berperan aktif dalam kelompok

6 Menyerahkan tugas tepat waktu

7 Menghargai ragam gerak yang terkandung di dalam
gerak tradisional yang lain

8 Menguasai dan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran
dengan baik

9 Menghormati dan menghargai teman

10 Menghormati dan menghargai guru

Rangkuman

Gerak dalam jenis tari kreasi, pada dasarnya dapat dikembangkan menjadi
beberapa sumber gagasan gerak. Pada umumnya, sumber ide gerak dari tari
kreasi dapat berangkat dari pola gerak tari tradisional, atau lepas dari pola
gerak dalam tari tradisional.

Sebuah penyajian tari memiliki struktur gerak yang jelas dan dapat kita
amati. Keseluruhan gerak tersebut dapat kita kelompokan berdasarkan jenis
dan fungsi gerak tari tersebut. Adapun klasifikasi gerak tersebut terbagi pada
dua bagian secara umum, yakni kelompok gerak pokok dan kelompok gerak
peralihan. Setiap gerak dalam kelompok tersebut memiliki tingkat variasi
gerak sesuai dengan fungsi dan jenisnya.

Dalam mengembangkan gerak tari, dapat dilakukan dengan beberapa cara
sederhana.

(1) Mengembangkan gerak tari berdasarkan pola hitungan 1 (satu) x 8
(delapan).

(2) Mengembangkan tari berdasarkan prinsip-prinsip mengolah tempo dalam
tari, yakni dengan tempo lambat, sedang, dan cepat.

Pengembangan tari tetap berpatokan pada pola hitungan sebagai pegangan
dalam melakukan gerak tersebut.

Seni Budaya 145

C.

Refleksi

Setiap orang dapat belajar menari dengan baik, jika ada kemauan untuk
berlatih dengan keras. Keberhasilan seseorang dalam belajar menari berawal
dari memiliki keinginan untuk bertanya pada guru dan teman, disiplin dalam
berlatih, serta dapat bekerja sama dengan teman kelompok. Hal tersebut
merupakan modal dasar yang kuat untuk dapat meraih keinginan dalam
menguasai setiap materi pembelajaran tari yang diberikan oleh guru. Kunci
utama dari semua itu, kejujuran, disiplin, kerja keras, saling membantu, saling
menghargai, dan tidak malu untuk bertanya pada siapa pun yang dianggap
dapat membantu kita untuk belajar.

146 Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK Semester 1

BAB VI

Menata Gerak
Berdasarkan Pola

Iringan Tari

Peta Materi

Unsur-unsur Pendukung dalam Tari

Menata Gerak Tari Kreasi Pengertian Musik dalam Tari
Berdasarkan Pola Iringan
Tari Mengolah Gerak Berdasarkan Pola
Iringan

Fungsi & Jenis-jenis Musik dalam
Tari

Setelah mempelajari Bab 6 kamu diharapkan mampu melakukan hal
berikut.
1. Memahami unsur-unsur pendukung dalam tari.
2. Memahami pengertian musik dalam tari.
3. Mengetahui fungsi dan jenis-jenis musik dalam tari.
4. Mengidentifikasi unsur-unsur musik dalam tari.
5. Memahami pengelompokan gerak tari berdasarkan pola iringan

musik.

Seni Budaya 147

6. Mengidentifikasi ragam gerak tari berdasarkan pola iringan musik.
7. Memahami gerak tari berdasarkan pola Iringan.
8. Mengidentifikasi gerak tari berdasarkan pola iringan.
9. Melakukan gerak tari berdasarkan pola iringan.
10. Mengetahui gerak tari berdasarkan iringan lambat, sedang, cepat.
11. Mengidentifikasi gerak tari berdasarkan iringan lambat, sedang,

cepat.
12. Melakukan gerak tari berdasarkan iringan lambat, sedang, cepat.

A. Unsur-unsur Pendukung dalam Tari

Dalam sebuah penyajian tari terdapat beberapa unsur pendukung di
dalamnya. Unsur-unsur ini menjadi satu kesatuan utuh yang tidak dapat
dipisahkan keberadaannya. Pernahkah kamu menonton sebuah pertunjukan
seni tari? Apakah kamu mengamati terdapat unsur-unsur pendukung lain?
Selain unsur gerak sebagai media ekspresi utamanya. Unsur-unsur pendukung
yang terdapat dalam penyajian tari menjadi salah satu bagian penting yang
mampu memperkuat dalam upaya menyampaikan berbagai pesan dalam gerak
yang dibawakan.

Dalam dunia seni pertunjukan tari, apresiasi yang diberikan tidak hanya
gerak saja, tetapi terdapat beberapa unsur pendukung penting yang terlibat di
dalamnya. Unsur-unsur yang dimaksud di antaranya unsur tata busana, tata
rias, dan tata musik. Ketiga unsur pendukung tari tersebut, yaitu tata busana,
tata rias dan tata musik tari harus menjadi suatu jalinan yang saling terkait
dan kerja sama untuk mendukung wujudnya sebuah tarian, karena tanpa
kelengkapan hal-hal di atas, tarian belum dapat dinikmati secara utuh.

Perhatiakan dan amatilah gambar di bawah ini dan jelaskan mengenai gambar
tersebut!

148 Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK Semester 1

Sumber: Dokumen Penulis Sumber: Dokumen Penulis
Gambar 6.1 Pemusik pergelaran drama tari Gambar 6.2 Pergelaran Drama
dewi pangrenyep Tari Dewi Pangrenyep

Diskusikan bersama dengan teman-teman kamu dan isilah kolom
dibawah ini!

Format Diskusi Hasil Pengamatan

Nama Siswa :
NIS :
Hari/Tanggal Pengamatan :

No Aspek yang Diamati Uraian Hasil Pengamatan
Tata Busana
Tata Rias
Musik

Tata Panggung
Tata Lighting

B. Pengertian Musik Tari

Tari dan musik adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Dalam
konteks seni pertunjukan tari, keberadaan unsur musik memiliki peran
penting dalam memberikan warna dan karakter penyajian gerak yang
ingin disampaikan. Selain itu, peran musik dalam tari mampu memberikan
penekanan nilai estetika terhadap makna gerak dan keindahan gerak yang

Seni Budaya 149

dibawakan dalam sebuah penyajian tari. Dalam penyajian tari tradisional,
unsur musik begitu dominan dan kuat sehingga mampu membuat tari yang
dibawakan memiliki karakter penyajian yang disesuaikan dengan tema dan
tujuan dari penyajian tari tersebut.

Pernahkan kalian menyaksikan seni pertunjukan tari tradisional ? Jelaskan
secara singkat pengalaman kamu ketika menonton seni pertunjukan tari
tradisional ? Apakah yang kamu rasakan tentang keberadaan musik dalam seni
pertunjukan tari tradisional ?
Perhatiakan dan amatilah gambar dibawah ini dan jelaskan mengenai gambar
tersebut!

Sumber: Dokumen Penulis
Gambar 6.5 Pergelaran Tari Melayu

Sumber: Dokumen Penulis Semester 1
6.6 Pergelaran Tari Melayu

150 Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Diskusikan bersama dengan teman-teman kamu dan kemudian isilah
kolom dibawah ini

Format Diskusi Hasil Pengamatan

Nama Siswa :
NIS :
Hari/Tangga Pengamatan :

No Aspek y ang Diamati Uraian Hasil Pengamatan
Asal usul tarian/nama daerah

Jenis-jenis alat musik yang digunakan

Setelah kamu memahami mengenai pengertian musik tari. jawablah
pertanyaan dibawah ini:

1. Jelaskan yang dimaksud dengan musik tari ?
2. Kenapa dalam tari dibutuhkan unsur musik sebagai pendukungnya ?

C. Jenis dan Fungsi Musik dalam Tari

1. Jenis Musik dalam Tari

Dua jenis musik yang terdapat dalam tari, yaitu musik internal dan musik
eksternal. Musik internal adalah musik yang ditimbulkan atau dihasilkan dari
diri penari sendiri. Misalnya teriakan, tepukan tangan, siulan, nyanyian, dan
sebagainya. Musik eksternal adalah musik yang ditimbulkan dari luar diri
penari. Musik eksternal dimaksud, seperti gending-gending gamelan, suara-
suara yang ditimbulkan dari alat-alat musik atau benda-benda lainnya yang
digunakan untuk musik tari. Namun demikian, tidak sedikit dalam penggarapan
tarian karya baru menjadikan musik internal dan musik eksternal digunakan
keduanya dalam satu garapan tari.

Seni Budaya 151

Sumber: Dokumen Penulis
Gambar 6.5 Tari Saman

Sumber: Dokumen Penulis Semester 1
Gambar 6.6 Pergelaran Tari Melayu

152 Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Diskusikan bersama dengan teman-teman kamu dan kemudian isilah
kolom dibawah ini

Format Diskusi Hasil Pengamatan

Nama Siswa :
NIS :
Hari/Tanggal Pengamatan :

No Aspek yang Diamati Uraian Hasil Pengamatan
Jenis musik tari gambar no. 1
Jenis musik tari gambar no. 2

2. Fungsi Musik dalam Tari

Seperti telah dijelaskan di awal uraian bab ini bahwa keberadaan musik
dalam tari memiliki peran penting dalam memperkuat keutuhan penyajian tari.
Kedudukannya tidak hanya mampu sebagai pengiring tarian saja, melainkan
mampu pula berperan sebagai penguat suasana dan penekanan terhadap
penyampaian dari makna gerak yang dipresentasikan.

Keberadaan musik dalam tari merupakan hal yang sangat penting.
Peranan atau kedudukan musik dalam tari bukan sebagai pengiring, melainkan
sebagai musik tari. Oleh karena itu, musik memiliki kedudukan penting dalam
tari, yaitu sebagai penguat gerak, sebagai pendukung gerak, dan sebagai
pendukung suasana (musik ilustrasi). Dilihat dari penampilan, jenis, dan cara
penyusunannya musik tari sangat beragam dan bervariasi. Terdapat musik tari
yang dibuat dan dihasilkan dari alat-alat musik tradisional, seperti gamelan.
Selain itu, terdapat pula musik tari yang dibuat dan dihasilkan dari alat-alat
nongamelan, perkusi, dan berbagai benda lainnya yang dapat menimbulkan
bunyi tertentu atau bunyi yang dikehendaki.

Seni Budaya 153

Perhatiakan dan amatilah gambar dibawah ini dan jelaskan mengenai gambar
tersebut!

1

Sumber: Dokumen Penulis

2

Sumber: Dokumen Penulis Semester 1
154 Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

3

Sumber: Dokumen Penulis

Diskusikan bersama dengan teman-teman kamu dan kemudian isilah
kolom dibawah ini

Format Diskusi Hasil Pengamatan
NamaSiswa :
NIS :
Hari/Tanggal Pengamatan :

No Aspek yang Diamati Uraian Hasil Pengamatan
Fungsi musik tari pada gambar no. 1
Fungsi musik tari pada gambar no. 2
Fungsi musik tari pada gambar no. 3

Seni Budaya 155

Setelah memahami unsur-unsur pendukung tari, pengertian musik tari,
jenis dan fungsi seni tari. Selanjutkan coba kamu buat kelompok latihan
untuk membuat beberapa gerak sederhana sesuai dengan kemampuan
kamu. Kemudian disesuaikan dengan konsep iringan musik yang dimiliki
oleh masing-masing kelompok kerja.

D. Mengolah Gerak Berdasarkan Pola Iringan

Mengolah gerak dalam tari tradisional memerlukan kecerdasan
pengetahuan dan keterampilan, terutama proses latihan yang dilakukan
secara berulang-ulang. Oleh karena dalam tari tradisional terdapat pakem
gerak atau patokan gerak (ukuran bentuk gerak) yang memiliki ukuran tertentu
yang disebut bentuk kualitas gerak. Dengan demikian, perlu dicoba dan dilatih
secara langsung dalam mempelajari beberapa ragam gerak tari tradisional
yang akan kita pelajari bersama-sama dengan menggunakan iringan musik.
Salah satu tarian yang akan dipelajari saat ini adalah tari blantek.

Perlu kamu ketahui, tari blantek adalah salah satu tari kreasi baru Jawa
Barat yang mengembangkan gerak-gerak dari beberapa jenis tari rakyat di
Jawa Barat dan memiliki keanekaragaman bentuk penyajian. Kentalnya warna
seni pertunjukan topeng Betawi sehingga mampu membedakan karakter tari
rakyat lainnya yang berkembang di Jawa Barat.

1. Perhatikan contoh beberapa ragam gerak tari blantek
2. Lakukan gerak tari blantek secara kelompok dengan iringan

Sumber: Dokumen Penulis (2) (3)
Gambar 6.10 Semester 1

(1)

156 Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Sumber: Dokumen Penulis (5) (7)
Gambar 6.11

(4)

Sumber: Dokumen Penulis (8) (9)
Gambar 6.12 157

(7)

Seni Budaya

Sumber: Dokumen Penulis (11) (12)
Gambar 6.13

(10)

Sumber: Dokumen Penulis (14) (15)
Gambar 6.14 Semester 1

(13)

158 Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK

Sumber: Dokumen Penulis (17) (18)
Gambar 6.15

(16)

No Nama Gerak Uraian Keterangan
1 Lenggang manis
Telapak kaki adeg-adeg kembar,
2 Goyang Pundak posisi badan rengkuh, tangan
3 Ulap-ulap kiri lurus ke samping kiri, tangan
kanan di pinggang, pandang ke
depan, langkah kaki kiri, sikut
kiri di tekuk, punggung tangan
menghadap ke depan, langkah
kaki kanan bersamaan dengan
sikut kiri lurus kesamping kiri,
tarik ke atas dilakukan 1x8.

Sikap kaki adeg-adeg kembar,
badan rengkuh, tangan kiri
lurus ke samping kiri, pundak
bergerak ke arah samping kanan-
kiri sebanyak hitungan 1x8+4.

Kedua tangan di atas kepala,
kedua sikut tangan dan kiri
bergerak ke arah kanan
bersamaan dengan lontang
kanan kiri di atas kepala, kaki
kanan dan kiri mundur secara
bergantian.

Seni Budaya 159

4 Komaputes Kedua kaki adeg-adeg kembar,
5 Selancar biasa badan rengkuh, kedua tangan
masing-masing lurus ke samping
6 Selancar kagok kanan dan kiri, bersamaan
dengan irama gong ke dua lengan
ukel.

Dimulai dari sikap adeg-adeg,
kedua tangan di samping
kanan dan kiri, kaki kanan
langkah ke depan, lengan kiri
di tekuk, pergelangan tangan di
ukel,telapak tangan menghadap
ke atas, kepala menoleh ke arah
kiri,kanan dengan jari mengarah
ke atas, kaki kiri melangkah ke
depan, lengan kiri ke samping
kiri, tari ke atas, lengan tangan
di tekuk, pergelangan tangan di
ukel, telapak tangan menghadap
ke atas, kepala menoleh ke
kanan,di lakukan berulang
2x8+4.

Kaki kiri langkah serong kanan,
telapak tangan di pundak sikut
lurus ke samping kanan, tangan
kiri lurus ke samping kiri tari
ke atas, kaki kanan di belakang,
langkah kaki kanan serong kiri,
telapak tangan kiri di pundak
kiri, sikut kiri lurus ke samping
kiri, tangan kanan lurus ke
samping kanan, jari lurus ke atas,
ulap-ulap 3x, cindek, ngobok,
bersamaan dengan gitek, tangan
kiri kepret sampur, dilakukan 3x
berulang.

160 Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK Semester 1

7 Kewer Kedua kaki berjalan melingkar,
8 Mincid I tangan kiri di pinggang, tangan
kanan tepak bahu sebanyak
9 Mincid cepat hitungan 2x8.
10 Silat tepak dua
11 Belenggo. Posisi kaki nyasang kanan di
12 Silat tepak satu depan, kaki kiri di belakang,
13 Goyang kepala badan rengkuh, lengan kanan
di depan perut, telapak tangan
menghadap ke atas, sikut ke
belakang lengan ke depan,
telapak tangan kedepan, jari
lurus ke samping kanan, kaki
berjalan di tempat sebanyak
hitungan 2x8.

Uraian sama dengan mincid I
dan 2, yang membedakan tempo
lebih cepat .

Kaki kanan jinjit, tangan kanan
lurus ke bawah, tangan kiri depan
perut dengan jari mengarah ke
atas, tangkis, nahan kanan kiri,
belenggo.

Kaki kanan napak, kaki kiri jinjit,
tangan kanan lurus ke bawah,
tangan kiri depan perut, jari ke
atas, kaki bergerak, jinjit dengan
arah berputar.

Kedua kaki jinjit, tangan kanan
lurus kedepan, tangan kiri lurus
di depan dada, tanggkis tangan
bawah tangkis kiri bawah, ke
empat arah cindek.

Kedua kaki silang, kaki kanan
di depan, kaki kiri di belakang,
posisi jinjit, rengkuh, kedua
tangan masing-masing di
samping, jari ke atas, kepala
bergerak ke kanan dan kiri
dengan hitungan1x8.

Seni Budaya 161

Setelah menirukan beberapa gerak tari dari gambar tersebut, cobalah
persentasikan kembali didepan guru dan teman-teman sekelas, untuk
kemudian didiskusikan kembali beberapa gerak yang telah ditampilkan
secara kelompok belajar. Adapun point masalah yang menjadi tema
diskusi, yakni :

1. Cobalah amati dengan baik gerak yang ditampilkan teman kalian
berdasarkan kelompok gerak?

2. Komentarilah hasil penampilan teman kalian dengan bahasa yang
dapat membangun dan meningkatkan kualitas penampilannya?

3. Apresiasilah dengan baik kelebihan dan kekurangan setiap
penampilan dari teman kalian.

Setelah kamu belajar dan melakukan beberapa tahapan mengembangkan
gerak tari kreasi berdasarkan iringan musik, selanjutnya jawablah
pertanyaan dibawah ini ?

1. Sebutkan nama-nama gerak dalam tari blantek ?
2. Berasal dari daerah manakah tari blantek ?
3. Siapa koregrafer tari blantek ?

Evaluasi Pembelajaran

Setelah kalian belajar mengolah gerak tari berdasarkan iringan, isilah kolom
di bawah ini :

Penilaian Pribadi

Nama : ………………….

Kelas : ………………….

Semester : ………………….

Waktu penilaian : ………………….

162 Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK Semester 1

No Pernyataan
Saya berusaha belajar mengolah gerak tari blantek dengan sungguh-

1 sungguh

Ya Tidak

Saya berusaha latihan mengolah gerak tari blantek berdasarkan iringan
2. musik dengan sungguh-sungguh

Ya Tidak

Saya mengikuti pembelajaran gerak tari blantek dengan tanggung
2 jawab

Ya Tidak

Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu

3 Tidak

Ya

Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami

4 Tidak

Ya

Saya berperan aktif dalam kelompok

5 Tidak

Ya

Saya menyerahkan tugas tepat waktu

6 Tidak

Ya

Saya menghargai perbedaan gerak yang terkandung di dalam tari
7 tradisional yang lain

Ya Tidak

Saya menghormati dan menghargai orang tua

9 Tidak

Ya

Saya menghormati dan menghargai teman

10 Tidak

Ya

Seni Budaya 163

Saya menghormati dan menghargai guru
11 Ya
Tidak

Penilaian Antarteman

Nama teman yang dinilai : ………………….

Nama penilai : ………………….

Kelas : ………………….

Semester : ………………….

Waktu penilaian : ………………….

No Pernyataan

Berusaha belajar dengan sungguh-sungguh

1 Tidak

Ya

Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian

2 Tidak

Ya

Mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu

3 Tidak

Ya

Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami

4 Tidak

Ya

Berperan aktif dalam kelompok

5 Tidak

Ya

Menyerahkan tugas tepat waktu

6 Tidak

Ya

Menghargai ragam gerak yang terkandung di dalam gerak tradisional
7 yang lain

Ya Tidak

164 Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK Semester 1

Menguasai dan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik

8 Tidak

Ya

Menghormati dan menghargai teman

9 Tidak

Ya

Menghormati dan menghargai guru

10 Tidak

Ya

A. Rangkuman

Rangkuman

Dalam penyajian tari terdapat tiga unsur pendukung utama, yakni unsur
tata rias, tata busana, dan musik. Ketiga unsur pendukung itu memiliki peran
penting dalam memberikan penekanan terhadap kualitas garapan tari yang
dibawakan. Masing-masing mampu mengisi ruang penyajian tari sehingga
dalam penyajiannya menjadi lebih utuh.

Musik tari adalah salah satu unsur pendukung tari yang mampu membuat
penyajian tari lebih nampak hidup dan dinamis. Keberadaannya dapat
memberikan penekanan terhadap makna dan maksud penyajian gerak.

Jenis musik dalam tari pada dasarnya terbagi ke dalam dua bagian,
yakni jenis musik internal dan musik ensternal. Musik internal musik yang
dibunyikan dari si penarinya, sedangkan musik eksternal adalah bunyi musik
yang dihasilkan di luar dari diri penarinya, seperti dari bunyi alat musik
gamelan.

Seni Budaya 165

Keberadaan musik dalam tari tidak hanya sebagai pengiring tarian, tetapi
dapat memiliki fungsi lain sebagai penguat suasana dan pemberi ilustrasi
sebuah pengadegan tari.

B.

Refleksi

Setiap orang dapat belajar menari dengan baik, jika ada kemauan untuk
berlatih dengan keras. Memiliki keinginan untuk bertanya pada guru dan
teman, disiplin dalam berlatih, dapat bekerja sama dengan teman kelompok
belajar merupakan modal dasar kuat untuk dapat meraih keinginan dalam
menguasai setiap materi pembelajaran tari yang diberikan oleh guru. Kunci
utama dari semua itu, kejujuran, disiplin, kerja keras, saling membantu, saling
menghargai dan tidak malu untuk bertanya pada siapapun yang dianggap
mampu membantu kita untuk belajar.

166 Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK Semester 1

BAB VII
Teater

• Mengevaluasi konsep, teknik dan prosedur berkarya teater
• Mengkreasikan naskah drama

Peta Materi

Konsep, teknik dan Konsep atau gagasan dalam
prosedur berkarya teater karya teater

Teknik pengungkapan
gagasan

Prosedur latihan teknik dan
produksi karya

Menganalisis naskah drama

Menginterpretasi naskah
drama

Menyusun naskah drama

Mempresentasikan naskah
drama

Seni Budaya 167

Setelah mempelajari konsep, teknik dan prosedur berkarya teater,
peserta didik diharapkan mampu melakukan berikut

1. Mengidentifikasi gagasan-gagasan atau ide-ide yang diusung dalam
karya teater.

2. Mengidentifikasi nilai-nilai yang terkandung dalam karya teater.
3. Mengidentifikasi teknik dalam mengolah media ungkap dalam karya

teater.
4. Menganalisis karya teater secara utuh.
5. Menunjukkan kelemahan dan kekuatan masing-masing unsurnya.
6. Membuat ulasan lisan tentang karya teater yang ditanggapinya.
7. Membuat resume pergelaran teater yang ditontonnya.
8. Mempresentasikan karya kritiknya dalam forum diskusi dengan teman

sekelasnya.
9. Menyusun naskah drama.
10. Mempresentasikan hasil kreativitas dalam bentuk pergelaran.

A. Konsep Karya Cipta Teater

Karya seni berawal dari sebuah konsep berupa gagasan-gagasan atau ide-
ide pencipta yang akan dikomunikasikan kepada penonton. Konsep itu
kemudian dituangkan ke dalam media ungkap teater maka lahirlah sebuah
karya teater. Proses produksi yang diawali dengan konsep hingga terwujudnya
sebuah karya teater disebut proses kekaryaan teater.

Nilai karya teater dan karya seni lainnya terletak pada keunikannya.
Istilah lain dapat disebut orisinal. Artinya, karya seni itu tidak ada duanya
dan belum pernah diciptakan atau digagas orang lain sebelumnya. Sesuatu
yang unik adalah sesuatu yang lain daripada yang lain, utuh ciptaan sesorang
(seniman) atau kelompok seniman yang tergabung dalam suatu produk karya
seni. Keutuhan, orisinalitas, keunikan merupakan hal-hal yang menjadi target
capaian dalam proses karya cipta seni. Keunikan bukan semata-mata dambaan
seorang atau kelompok pencipta seni, melainkan juga harapan dan tuntutan
apresiator seni.

168 Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK Semester 1

Sebuah karya seni teater diproduksi untuk disajikan kepada masyarakat
(penonton). Antara karya yang diciptakan oleh penggarap dengan penonton,
terselip sebuah tujuan, yaitu komunikasi. Apa yang dikomunikasikan adalah
ide-ide atau gagasan-gagasan seni. Komunikasi dapat terwujud apabila ada
kesesuaian antara karya cipta teater dengan tingkat apresiasi penontonya.
Dengan kata lain bahwa antara karya seni teater dengan penontonnya harus
ada kesesuaian. Oleh karena demikian, dalam penyajian teater senantiasa
mempertimbangkan unsur-unsurnya hingga terwujud sebuah komunikasi.

Karya teater

Seniman Penonton

B. Teknik Pengungkapan Gagasan

Keunikan sebuah gagasan seni dapat dapat tanggapi melalui teknik
pengungkapan ide-ide dalam bentuk media ungkap seni. Teater yang
senantiasa menyertakan berbagai media ungkap seni membutuhkan kemampuan
teknis para penggarap untuk mengolah dan mengomunikasikannya kepada
penonton. Gagasan yang orisinal dan unik harus didukung oleh kemampuan
teknis mengomunikasikannya kepada penonton. Jika tidak, harapan tidak
akan menjadi kenyataan, gagasan tidak akan tersampaikan secara ideal.
Dengan demikian, orisinalitas dan keunikan yang digagas oleh penggarap
seni tidak akan dapat ditanggapi oleh penonton. Jika kondisi itu terjadi,
komunikasi seni tidak berjalan dengan baik. Teknik pengungkapan gagasan-
gagasan dalam teater banyak tertumpu pada pemain. Pemain adalah unsur
pokok dalam teater, sedangkan yang lainnya adalah unsur pendukung untuk
memperkuat permainan. Jika unsur pokoknya jelek maka pertunjukan tersebut
dapat dikatakan gagal. Bagi pemeran ada tiga hal yang harus dilakukan
dalam proses pencarian karakter tokoh yang sesuai dengan lakon, yaiyu (1)
memahami naskah, (2) observasi, dan (3) latihan. Setelah memahami naskah
yang akan digarap, kemudian mengadakan observasi ke suatu tempat yang

Seni Budaya 169

telah ditentukan. Maksud observasi adalah untuk mengadakan pendekatan
terhadap tokoh-tokoh cerita yang terdapat dalam naskah. Misalnya jika cerita
itu berbentuk fabel (cerita tentang binatang), maka observasi dapat dilakukan
ke kebun binatang. Kamu amati dengan cermat jenis-jenis binatang yang
diceritakan dalam lakon di kebun binatang. Bagaimana perilaku binatang-
binatang tersebut, bagaimana suaranya, serta seluruh gerak-geriknya secara
cermat. Setelah memahami betul tentang perilaku binatang yang diobservasi,
kemudian mengadakan latihan. Dalam proses latihan terdiri dari tiga cara
berikut.

1. Olah tubuh, yaitu melatih anggota badan agar mencapai kelenturan.
Jika sudah lentur, maka akan dengan mudah menirukan gerak-gerak apa
saja tanpa merasa kaku dan nyeri di otot. Misalnya, seorang pemain
memerankan seekor kera dengan jalannya yang merangkak, sesekali
meloncat dan naik ke atas pohon. Pemain yang memerankan tokoh kera
tersebut sejak muncul di atas panggung sampai akhir permainan harus
berjalan merangkak, meloncat, bahkan bergelayunan di atas pohon. Jika
tidak berlatih dengan baik maka peran kera tersebut tidak akan mirip dan
tidak menutup kemungkinan akan terasa sakit otot karena tidak terbiasa
dalam latihan.

2. Selain olah tubuh juga olah vokal (olah suara). Bagaimana jika seekor
kera berdialog dengan teman-teman kera lainnya. Apakah dibarengi
dengan mengeram sambil memperlihatkan giginya, apakah sambil
menggaruk-garuk badannya karena gatal akibat banyak kutu? Suara harus
terlatih sedemikian rupa agar suara aslinya tidak nampak terdengar lagi.
Yang terdengar betul-betul suara tokoh cerita yang ada dalam lakon.
Suara juga butuh kelenturan dan butuh keterbiasaan, jika tidak maka
akan menimbulkan serak dan tidak akan mencapai tokoh cerita yang
diharapkan. Pada dasarnya seluruh panca indra harus diolah dan dilatih
untuk mewujudkan peran-peran yang sesuai dengan keinginan naskah.

3. Olah sukma, yaitu melatih daya konsentrasi agar terbiasa dalam
memusatkan pikiran terhadap sesuatu. Dengan penuh konsentrasi maka
akan terhindar dari lupa dialog atau lupa bloking (permainan tempat),
serta gestur (sikap badan). Jika terbiasa megolah sukma untuk konsentrasi,
maka akan cepat hafal, cepat paham termasuk menerima pelajaran baru.
Sebaliknya jika tidak dapat konsentrasi karena tidak terlatih, maka akan
sulit untuk mengerti apapun.

170 Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK Semester 1

Ketiga teknik latihan tadi wajib dilakukan oleh calon-calon pemeran
dalam proses latihan teater. Jika tidak maka akan berkesan main-main saja dan
tidak bermanfaat apa-apa. Oleh karena demikian proses produksi teater harus
mengutamakan disiplin yang tinggi serta kemauan yang keras untuk menuju
sukses yang besar.

Dalam memerankan tokoh-tokoh cerita harus dilakukan secara wajar. Tidak
berlebihan (over acting) baik dialog maupun gerak atau aksi. Ada macam-
macam gerak yang dilakukan oleh aktor atau aktris di atas pentas. Gerak-
gerak tersebut penting dilakukan oleh para pemain untuk menegaskan watak
atau karakter yang dibawakannya. Tanpa gerak, akan berkesan statis, namun
terlalu banyak gerak juga akan berkesan over. Oleh karena itu, gerak-gerak
pemain seharusnya wajar dan beralasan. Misalnya, seorang pemeran berdialog
sambil berjalan menuju sudut depan pentas. Mengapa berjalan menuju sudut
depan pentas? Ada apakah di sana? Untuk apa? Atau apa alasannya? Contoh
lain misalnya seorang pemain mengkerutkan keningnya sambil menggaruk-
garuk kepalanya. Mengapa menggaruk kepala? Apakah sedang kesal? Atau
gatal karena banyak ketombe? Di bawah ini ada macam-macam gerak yang
dilakukan pemain dalam pertunjukan drama.

Movement : perpindahan tempat pemain dari satu tempat ke tempat lain.

Gestures : gerakan badan dengan angautanya, ke kiri, ke kanan, berputar ke
belakang dengan salah satu kaki sebagai porosnya.

Business : gerakan-gerakan kecil yang dilakukan oleh tangan, jari, kepala.

Gait : gerakan besar misalnya cara berjalan.

Detail : gerakan-gerakan yang lebih kecil, misalnya: kedip mata, menarik

nafas, mengernyitkan alis dan sebagainya.

Untuk lebih memahami teknik pengungkapan gagasan dalam berkarya
teater, silahkan kamu pelajari kembali buku Seni Budaya kelas XI.

Seni Budaya 171

C. Prosedur Berkarya Teater

Selain konsep gagasan dan teknik pengungkapan, dalam berkarya teater,
dibutuhkan prosedur yang benar menurut kekhasan karya cipta teater.
Prosedur yang dimaksud adalah:

1. Tujuan penciptaan
2. Media pengungkapan, dan
3. Tata kelola proses produksi teater.

Tujuan penciptaan teater adalah mengomunikasikan gagasan kehidupan
melalui pertunjukan teater. Media pengungkapannya terdiri atas bahasa verbal
dan bahasa nonverbal. Adapun tata kelola adalah serangkaian cara, strategi,
dan teknis produksi untuk mewujudkan gagasan artistik yang diharapkan.

Kerja kolektif biasanya diawali dengan menghimpun orang-orang yang
berminat untuk diajak kerja sama dalam produksi teater. Biasanya didahului
pemberitahuan lewat surat atau langsung untuk mengadakan rapat. Di dalam
rapat, pimpinan, dalam hal ini dapat saja sutradara akan mengemukakan
gagasannya tentang pementasan teater. Setelah gagasannya disetujui oleh
peserta rapat, maka dilanjutkan dengan pembentukan tim produksi. Dalam
pemilihan peran dan para penata biasanya dilakukan oleh sutradara sendiri,
karena sutradara orang yang mempunyai gagasan untuk menggarap naskah.
Sutradara orang yang paling memahami peran-peran tokoh yang terdapat dalam
cerita yang akan didramakan. Tim produksi dipilih berdasarkan demokrasi,
sedangkan tim artistik dipilih berdasarkan kemampuan dan kemauan. Setelah
terwujud sebuah tim yang lengkap untuk sebuah produksi teater, maka segera
dibuat jadwal latihan. Dalam proses produksi, sutradara berfungsi sebagai
koordinator di bidang artistik. Mulai dari menjelaskan konsepnya kepada para
penata, sampai pada mengarahkan para pemain untuk memerankan tokoh
yang diharapkan oleh naskah. Tugas yang paling berat bagi sutradara adalah
mengatur laku. Tugas tersebut adalah merupakan tugas pokok bagi seorang
sutradara, karena melalui para pemainlah gagasan-gagasan sutradara dapat
dikomunikasikan langsung kepada penonton.

172 Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK Semester 1

D. Menyusun Naskah Drama

Naskah atau lakon dibuat oleh seorang penulis naskah (sastrawan). Dia
adalah seniman utama, karena dengan karya sastranya dapat mengilhami
para insan teater untuk mewujudkan sebuah karya pertunjukan. Para sastrawan
membuat naskah atau lakon drama dengan maksud untuk dipentaskan. Oleh
karena itu, ada penulis naskah yang merangkap sebagai sutradara, sebab
penulis tersebut lebih tahu tentang maksud isi naskah atau lakon yang
ditulisnya. Ada pula penulis naskah yang hanya mampu dan bagus dalam
menciptakan naskah, tetapi kurang bagus menyutradarainya dalam bentuk
pertunjukan. Dengan demikian banyak penulis naskah yang memasrahkan
karyanya untuk dipentaskan kepada calon-calon sutradara. Sebaliknya,
banyak dramawan yang hebat sebagai sutradara, tetapi tidak dapat membuat
naskah. Antara penulis naskah dengan sutradara teater memiliki hubungan
timbal-balik. Kedua insan tersebut dapat saling menguntungkan. Penulis
naskah terkenal karena karyanya dipentaskan dan ditonton oleh masyarakat.
Sebaliknya sutradara juga otomatis terkenal dengan karya pertunjukannya.

Apa yang terdapat dalam naskah? Di dalam naskah terdapat gagasan-
gagasan pengarang tentang pengalaman batinnya yang ingin disampaikan
kepada penonton. Gagasan atau dapat juga disebut ide pengarang apabila
dirinci terdiri dari satuan-satuan kecil, yaitu nilai-nilai kehidupan yang
dialami pengarang yang ingin dikomunikasikan kepada masyarakat. Nilai-
nilai kehidupan tersebut sangat banyak, karena itu tidak seluruh nilai dalam
kehidupan dapat disajikan dalam satu naskah yang dibuatnya, hanya beberapa
nilai saja. Seperangkat nilai itu bersatu menjadi sebuah gagasan atau ide.
Gagasan-gagasan atau ide-ide tadi bersatu menjadi sebuah tema. Dalam sebuah
lakon terdiri dari beberapa tema, tetapi ada juga lakon yang hanya memiliki
satu tema, contohnya fragmen (sajian drama yang ceritanya merupakan
penggalan dari cerita utuh).

Seni Budaya 173

Cerita

Nilai-nilai
Ide-ide
Tema

Di dalam naskah ada tokoh-tokoh cerita atau peran-peran yang
menghidupkan naskah itu sendiri. Tokoh-tokoh cerita tersebut jika diklasifikasi
menjadi:

1. Peran utama yang disebut protagonis.
2. Peran lawan yaitu antagonis.
3. Peran ketiga yang mendukung protagonis atau antagonis yang disebut

tritagonis.
4. Peran pembantu

Selain ada tema, ide, nilai serta tokoh-tokoh cerita, di dalam naskah juga
terdapat struktur dramatik. Struktur tersebut terdiri dari: bagian pertama
adalah pemaparan (eksposisi), bagian kedua adalah konflikasi, bagian ketiga
koflik, bagian keempat klimaks, bagian kelima anti klimaks, serta bagian akhir
adalah keputusan.

Di dalam naskah terdapat jenis bahasa yang digunakan, yaitu ada yang
puitis (menggunakan bahasa puisi) dan ada pula yang menggunakan bahasa
keseharian. Naskah hanyalah bahan baku pergelaran teater, selanjutnya
mau ditafsirkan seperti apa? Mau disajikan seperti bagaimana? Semuanya

174 Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK Semester 1

bergantung pada konsep sutradara. Sekarang giliran kamu untuk mencoba
membuat naskah sendiri atau mengkreasikan naskah yang sudah ada menjadi
karya pertunjukan teater.

E. Analisis Naskah Drama

Dalam menganalisis sebuah naskah drama yang harus kamu perhatikan
adalah judul naskah, pengarang, temanya, serta dimana keunikannya?
Naskah atau sastra drama merupakan karya seorang sastrawan yang memiliki
bakat di bidang penulisan naskah drama. Tidak semua sastrawan mampu
membuat atau mencipta sastra drama sehubungan dengan bakat dan minatnya.

Sastra drama adalah khayalan pengarang tentang kehidupan manusia.
Para penonton drama juga sadar bahwa yang ditontonnya hanyalah fiksi,
bukan realitas yang sebenarnya. Namun kadang-kadang penonton hanyut
dalam jalinan cerita sehingga ikut sedih, gembira, haru, marah, dan berbagai
perasaan lainnya sesuai dengan cerita yang disajikan. Barangkali di situlah
uniknya karya sastra drama.

Nah sekarang kamu coba membuat naskah sendiri untuk mengukur
kemampuan diri. Jika tidak pernah mencoba kamu tidak akan pernah tahu
potensi diri yang sebenarnya. Hal-hal yang perlu kamu perhatikan manakala
akan membuat naskah.

Pertama yang harus kamu perhatikan adalah struktur cerita. Adegan
mana yang akan disimpan di bagian permulaan serta adegan mana yang akan
disimpan pada bagian akhir. Hal ini harus dipertimbangkan demi terwujudnya
sebuah struktur dramatik yang menarik.

Kedua adalah karakter, yaitu perwatakan yang terdapat dalam tokoh-
tokoh cerita yang kamu buat. Apakah akan menghadirkan tokoh jahat dengan
perangai yang buruk atau sebaliknya. Selain itu, berapa tokoh yang terdapat
dalam cerita atau naskah yang kamu buat. Apakah dalam naskah yang kamu
buat itu hanya ada satu tokoh, sehingga dimainkan oleh satu orang, atau
beberapa tokoh sehingga memerlukan beberapa orang pemain. Di samping
itu, berapa babak drama yang akan kamu buat. Apakah hanya satu babak yang
terdiri dari beberapa adegan? Atau lebih dari satu babak yang sudah barang
tentu harus disesuaikan dengan kemampuan kerja tim. Terlalu banyak babak
otomatis akan menyita waktu serta tenaga yang banyak pula. Pertunjukan
yang terlalu panjang akan membuat penonton bosan. Selain itu, para penonton
juga belum tentu siap untuk tetap bertahan mengikuti jalannya pertunjukan.

Seni Budaya 175

Ketiga adalah diksi (bahasa). Diksi yang dimaksud dengan di sini adalah
bahasa verbal atau bahasa kata-kata yang diucapkan oleh pemain sebagai salah
satu bahasa ungkap dalam drama. Apakah kamu akan membuat naskah dengan
bahasa puisi? Atau dengan bahasa keseharian seperti yang kamu gunakan
sehari-hari. Dalam bahasa drama sebenarnya tidak terbatas pada bahasa kata-
kata, tetapi dapat juga bahasa visual (yang dapat dilihat), bahasa gerak yang
dilakukan oleh pemain, serta bahasa musik yang dimainkan oleh pemusik
atau pemain. Sekarang bagaimana naskah yang akan kamu buat? Apakah
menggunakan bahasa verbal saja, bahasa visual, bahasa gerak, atau bahasa
musik? Naskah yang baik adalah naskah yang banyak memberi keleluasaan
kepada sutradara drama untuk menggunakan aneka bahasa ungkap. Adapun
pertunjukan drama yang baik adalah pertunjukan yang memiliki keseimbangan
dalam menggunakan media ungkap. Dengan demikian di samping tidak
menjenuhkan bagi para penonton, juga karya drama tersebut akan berkesan
bervariasi.

Keempat, yang harus diperhatikan dalam menyusun naskah drama adalah
ide atau gagasan. Gagasan apa yang ingin disampaikan kepada penonton?”

Kelima, yang harus diperhatikan dalam naskah drama adalah perlengkapan.
Ada jenis perlengkapan dalam pertunjukan drama, yaitu perlengkapan yang
digunakan oleh para pemain (aktor dan aktris) dan perlengkapan panggung
yang biasanya disimpan di atas panggung sebagai pelengkap dalam pertunjukan
drama. Perlengkapan yang digunakan oleh pemain lazim disebut handprop,
sedangkan perlengkapan panggung lazim disebut stageprop. Jika akan
mementasakan tema tadi, yaitu tentang murid-murid nakal, maka kira-kira
apa yang mereka bawa atau mereka pegang sebagai ciri khas wataknya yang
nakal. Begitu juga perlengkapan yang dibawa oleh anak-anak yang diganggu
oleh anak-anak nakal tadi. Perlengkapan yang terdapat di panggung untuk
mendukung permainan drama juga harus sesuai dengan tema tadi. Oleh karena
peristiwanya terjadi di kelas, maka di panggung itu terdapat barang-barang
yang mengesankan kelas. Contohnya meja dan kursi belajar, beberapa buah
tas serta alat tulis di atas meja, ada meja guru, ada papan tulis dan sebagainya.
Barang-barang yang akan dihadirkan di atas pentas tadi harus disesuaikan
dengan arah pandang dari mana kalian melihatnya. Jika dilihat dari belakang
kelas, maka papan tulis akan nampak jelas sebagai latar belakang. Sebaliknya
jika dilihat dari depan kelas maka yang akan nampak adalah jajaran-jajaran
meja dan kursi belajar siswa. Jadi ketika kalian menghayalkan sebuah peristiwa
yang terjadi di kelas, jangan lupa menghayalkan dari arah mana kalian akan
melihat peristiwa itu.

176 Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK Semester 1

Uji Kompetensi

Penilaian Pribadi

Nama : ………………….
: ………………….
Kelas : ………………….
: ………………….
Semester

Waktu penilaian

No Pernyataan Uji Kompetensi
Saya berusaha belajar menganalisis tentang konsep, teknik dan

1 prosedur berkaraya teater

Ya Tidak

Saya berusaha belajar memahami karya seni teater melalui
2. apresiasi dan diskusi

Ya Tidak

Saya mengikuti pembelajaran cara mengevaluasi konsep, bentuk

3 dan prosedur berkarya teater
Ya Tidak

Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu

4 Tidak
Ya

Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami

5 Tidak
Ya

Saya aktif dalam mencari informasi tentang konsep, teknik dan
6 prosedur berkarya seni teater

Ya Tidak

Saya menghargai keunikan berbagai jenis karya seni teater

7 Tidak
Ya

Seni Budaya 177

Saya menghargai keunikan karya pergelaran teater yang dibuat
8 oleh teman saya

Ya Tidak

Saya penuh percaya diri untuk mempresentasikan kreasi naskah
9 yang saya buat melalui pergelaran teater

Ya Tidak

saya menerima masukan dan kritik teman tentang naskah yang
10 saya kreasikan

Ya Tidak

Penilaian Antarteman

Nama teman yang dinilai : ………………….
: ………………….
Nama penilai : ………………….
: ………………….
Kelas : ………………….

Semester

Waktu penilaian

No Pernyataan Uji Kompetensi

Berusaha belajar dengan sungguh-sungguh

1 Tidak
Ya

Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian

2. Tidak
Ya

Mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu

2 Tidak
Ya

Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu

3 Tidak
Ya

178 Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK Semester 1

Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami

4 Tidak
Ya

Berperan aktif dalam kelompok

5 Tidak
Ya

Menyerahkan tugas tepat waktu

6 Tidak
Ya

Menghargai keunikan ragam seni rupa dua dimensi

7 Tidak
Ya

Menguasai dan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan
8 baik

Ya Tidak

Menghormati dan menghargai teman

9 Tidak
Ya

Menghormati dan menghargai guru

10 Tidak
Ya

Tes Tulis

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
yyKonsep
yyTeknik
yyProsedur

Jawaban lengkapi dengan contoh-contohnya
2. Tuliskan gagasan yang di ungkapkan dalam naskah yang anda kreasikan

secara runtut

Seni Budaya 179

Penugasan

Menonton pergelaran teater kemudian membuat resume pergelaran
terutama menyangkut konsep, teknik, dan prosedur untuk bahan diskusi kelas.
Kemudian mengkreasi naskah drama.

Tes Praktik

Mempergelarkan naskah pendek hasil kreasi sendiri yang dimainkan
paling banyak oleh 6 orang

Projek Pentas Seni

Pada akhir semester akan diadakan pekan seni, karya yang kamu buat akan
dipergelarkan bersama-sama dengan karya teman kamu dari kelas yang lain.
Kamu harus memilih salah satu kelompok yang dianggap paling baik untuk
mewakili kelas kamu. Pada akhir tengah semester ini, adakanlah penjaringan
kelompok garapan yang akan mewakili kelas melalui lomba antar kelompok
garapan.

Rangkuman

Karya seni yang unik, orisinal, dan utuh merupakan karya seni yang
bernilai serta patut mendapat penghargaan tinggi. Untuk memahami konsep
kekaryaan teater yang unik, orisinal dan utuh, harus melalui analisis berbagai
unsurnya.
Adapun unsur-unsur itu adalah:
1. naskah atau lakon sebagai bahan baku pergelaran teater
2. tempat pertunjukan,
3. sutradara
4. pemain
5. properti

180 Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK Semester 1

Konsep kekaryaan teater adalah segugusan ide-ide atau gagasan-gagasan
tentang karya teater yang akan dibuat dan dipergelarkan. Konsep kekaryaan
teater akan dapat dikomunikasikan pada penonton manakala didukung oleh
teknik pengungkapan gagasan, baik melalui bahasa ungkap verbal, visual,
maupun audio. Konsep dan teknik dikelola secara khas dalam proses produksi
teater. Sutradara Sang Penggagas Pertunjukan. Dia penafsir dan penggagas
pertama untuk mentransformasikan sastra drama ke dalam bahasa pertunjukan.

Pemain sebagai Penafsir Tokoh Cerita

Pemain merupakan unsur teater yang sangat penting dalam garapan teater.
Sebab walaupun ceriteranya bagus, panggungnya bagus, sutradaranya bagus,
tetapi jika pemainnya jelek, tidak disiplin latihan, tidak punya keinginan
keras untuk berbuat yang terbaik, maka pertunjukan tersebut dapat dikatakan
kurang baik atau kurang bermutu. Kekuatan pentas yang utama berada di
tangan para pemain. Jika para pemain gagal mewujudkan kekuatan tadi,
maka gagalah pertunjukan tersebut. Pemain adalah orang-orang (aktor atau
aktris) yang menafsirkan karakteristik tokoh-tokoh ceritera dengan bimbingan
sutradara. Dengan demikian penonton akan langsung mengamati teknik-
teknik permainan yang dilakukan oleh para pemain.

Properti dalam permainan drama. Properti, yaitu perkakas pelengkap
permainan. Apakah benda-benda yang dihadirkan di atas pentas sebagai
pelengkap permainan sesuai dengan tema yang dibawakan? Apakah benda-
benda yang dipegang (hand prop) dan dimainkan oleh tokoh ceritera sesuai
dengan karakter dan jabatannya? Ketepatan dalam menghadirkan benda-
benda baik di atas pentas maupun dimainkan oleh tokoh dengan tema lakon
yang disajikan akan menambah kualitas permainan. Jika tidak tepat maka
sebaliknya properti hanya akan jadi benda mati yang mengganggu permainan.
Oleh karena demikian, semua insan teater dutuntut pandai dan cerdik dalam
menghadirkan properti.

Seni Budaya 181

Refleksi

siBelajar teater adalah belajar tentang diri sendiri. Melalui proses latihan
pengungkapan gagasan hingga mengomunikasikannya di depan penonton.
Kamu dapat mengukur potensi diri melalui tanggapan dari orang lain.

Belajar teater adalah belajar tentang orang lain. Apa yang kamu tafsirkan
adalah gagasan orang lain melalui karyanya di bidang teater. Lebih banyak
mengkaji tentang orang lain melalui karya teaternya, maka pengetahuan kamu
tentang kehidupan sosial semakin kaya.

Belajar teater adalah belajar empati. Apa yang terungkap dalam karya
teater adalah segenap cita, karsa, dan karya orang lain. Dengan demikian kamu
dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain dan kamu dapat berbuat sesuai
dengan keinginan orang lain. Untuk itu, harmoni dalam kehidupan sosial akan
terwujud dengan baik.

182 Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK Semester 1

BAB VIII
Teater

• Mengkreasi teater berdasarkan simbol, jenis, dan fungsi dengan be-
ragam teknik.

• Mengkreasi naskah drama dan penampilan teater

Peta Materi Memaknai Simbol Dalam
Karya Teater
Simbol Jenis Dan Fungsi
Dalam Karya Teater Jenis Simbol Dalam Teater

Fungsi Simbol Dalam
Komunikasi

Ragam Teknik Ungkapan
Simbolik

Ungkapan Simbolik Dalam
Kreasi Naskah Drama

Ungkapan simbolik dalam
penampilan teater

Seni Budaya 183

Setelah mempelajari konsep, teknik dan prosedur berkarya teater, kamu
diharapkan mampu melakukan hal berikut:

1. Memaknai simbol-simbol dalam karya teater
2. Mengidentifikasi jenis-jenis simbol dalam teater
3. Memahami fungsi simbol dalam komunikasi
4. Mengeksplorasi sarana simbolik dalam teknik pengungkapan gagasan
5. Menuangkan simbol verbal dalam bentuk naskah drama
6. Menuangkan simbol verbal dalam bentuk penampilan teater

A. Makna Simbol dalam Teater

Apa yang terjadi di atas pentas semata-mata adalah simbolisasi dari pesan-
pesan seniman penggarap teater untuk mengomunikasikan gagasan-
gasasan atau ide-ide keseniannya. Simbol adalah sarana untuk menghantarkan
makna pesan penggarap.Adapun pesan adalah nilai-nilai yang dikomunikasikan
kepada publik atau penonton untuk mendapat tanggapan dan apresiasi.

Teater adalah seni pertunjukan yang sarat dengan simbol-simbol.
Peristiwa panggung bukanlah peristiwa yang sebenarnya, melainkan peristiwa
simbolis yang diangkat dari pengalaman kehidupan manusia. Penonton dapat
menikmati pertunjukan teater melalui proses penafsiran makna-makna dari
simbol-simbol yang dihadirkan di atas pentas. Simbol itu hanyalah sarana
atau media untuk menyampaikan makna pesan seniman kepada penonton.
Di balik sarana simbol ada makna yang ditafsirkan penonton tentang apa
yang dimaksudkan oleh seniman. Perlu kamu ketahui bahwa di dalam teknik
penyampaian gagasan dalam teater dan juga seni lainnya, tidak secara gamblang
dan jelas seperti halnya pidato atau ceramah. Seni selalu mengusung nilai-
nilai secara terselubung dalam balutan simbol hingga menarik untuk dicerna.
Tidak heran jika kamu menonton teater dituntut untuk penuh konsentrasi
mengikuti jalannya pertunjukan agar dapat memaknai apa yang dimaksudkan.
Menonton teater harus senantiasa berpikir untuk dapat menafsirkan makna
pesan yang berada di balik simbol. Keindahan menonton teater, manakala
kita mampu menerjemahkan apa yang diungkapkan lewat sarana simbol dan
mengasosiasikannya pada pengalaman kita.

184 Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK Semester 1

Ide Penonton
Seniman

Simbol

B. Jenis Simbol dalam Teater

Jenis simbol dalam teater pada dasarnya hanya ada tiga, yaitu simbol visual,
verbal, dan auditif. Simbol visual adalah simbol yang nampak dalam
penglihatan penonton, meliputi seluruh wujud bentuk dan warna termasuk
tubuh para pemain. Simbol verbal adalah simbol yang diunkapkan dengan
kata-kata, baik oleh para pemain, narator, maupun dalang. Adapun simbol
auditif adalah simbol yang berbunyi atau simbol yang ditimbulkan oleh bunyi.

Segala sesuatu yang nampak di atas pentas akan mengirimkan pesan
makna kepada penonton. Misalnya, pemain yang memerankan tokoh cerita
tertentu adalah simbol karakteristik tokoh cerita ciptaan sutradara. Mulai
dari gesturnya, gerakannya, kostumnya, ekspresi wajahnya, serta perkakas
pendukungnya yang ada di atas pentas. Tata cahaya juga akan memperkuat
simbol visual, seperti terang, redup, merah, jingga, kuning, biru dan
sebagainya. Semua gerak laku pemain, bentuk dan warna benda-benda artistik
akan memberikan kesan simbolis pada penontonnya.

Seni Budaya 185

Sumber: www.eastjavatraveler.com

Gambar 8.1 Salah Satu Adegan Simbolis

Kata-kata para pemain baik melalui dialog maupun monolog, ataupun
narasi yang dibacakan narator atau dalang adalah simbol. Makna pesan verbal
sangat bergantung pada kata-kata yang diucapkan, cara mengucapkan, nada
bicara, serta irama berbicara. Semua ungkapan kata-kata akan mengirimkan
pesan makna kepada penonton teater. Simbol melalui kata-kata atau simbol
verbal adalah simbol yang relatif mudah dicerna oleh penonton. Oleh karena
sifatnya yang langsung mengatakan sesuatu dan penonton langsung memaknai
apa yang dimaksud di balik kata-kata itu.

Setiap bunyi selalu punya arti dan setiap nada senantiasa punya makna
dalam pertunjukan teater. Sebab semua bunyi, semua nada, lirik dan lagu
secara sengaja dicipta untuk memperkuat komunikasi makna. Hentakan kaki
tokoh cerita ketika sedang marah, atau bunyi derap langkah seperti orang
berbaris adalah simbolis untuk mengesankan sesuatu. Lagu syahdu dalam
adegan romantis adalah juga simbol yang akan memperkuat adegan yang
dimaksud.

Semua yang nampak, semua yang terucap, dan semua yang terdengar
adalah simbol yang dapat ditanggapi oleh penonton. Efektivitas penggunaan
jenis-jenis sarana simbolis dalam mengomunikasikan gagasan sangat
bergantung pada pengetahuan dan kemampuan teknik para pemain.

186 Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK Semester 1

Sumber: Dokumen Saung Sastra Lembang

Gambar 8.2 Salah satu adegan drama juara 1 FLS2N 2014 di Semarang

i

C. Fungsi Simbol dalam Komunikasi

Simbol-simbol yang digunakan dalam pertunjukan teater berfungsi untuk
memperkuat komunikasi ide-ide yang akan disampaikan kepada penonton.
Kualitas komunikasi ditentukan oleh proses pencarian atau eksplorasi, proses
latihan, dan penjiwaan. Bahasa verbal atau bahasa dalam bentuk kata-
kata adalah sarana simbolis dalam proses komunikasi. Agar komunikasi
terjadi dan berjalan dengan lancar, maka kedua belah pihak harus saling
memahami apa yang diungkapkan melalui ucapan masing-masing. Kita dapat
memahami gagasan, keinginan, hasrat, maksud melalui ucapan seseorang
yang disampaikan kepada kita. Begitu juga kita dapat menyampaikan apa
yang kita maksud melalui kata-kata yang kita ucapkan kepada orang lain.
Komunikasi bisa berjalan lancar manakala bahasa yang digunakan sama atau
satu bahasa. Jika bahasa yang digunakan lebih dari satu karena berasal dari
dua latar belakang budaya maka komunikasi akan terhambat. Bahkan dalam
satu bahasa pun kadang-kadang terhambat oleh idiom serta perbendaharaan
kata-kata, sehingga komunikasi melalui kata-kata tidak efektif. Oleh karena

Seni Budaya 187

itu, kita dapat menggunakan bahasa nonverbal atau bahasa tubuh untuk
menegaskan maksud ucapan dengan simbol-simbol visual. Bahasa nonverbal
sangat membantu proses komunikasi ketika bahasa kata-kata terbatas oleh
perbendaharaan dan struktur kalimat yang diucapkan. Mitra komunikasi akan
paham tentang apa yang dimaksudkan melalui gerakan anggota tubuh ketika
berkomunikasi. Bahkan diam pun dalam teater adalah komunikasi. Duduk
termenung di sudut ruangan tanpa kata-kata adalah komunikasi, karena
orang lain akan menafsirkan tentang apa dan mengapa merenung. Seseorang
yang sedang mendesah sehabis menarik nafas sangat dalam pada dasarnya
mengomunikasikan sesuatu tentang kehidupannya melalui desahan. Bahasa
nonverbal yang visual tidak terbatas oleh kata-kata dan tidak terbatas oleh
satu makna. Komunikasi nonverbal kadang-kadang menimbulkan multi tafsir
bergantung pada pengetahuan dan pengalaman penafsir yang menjadi mitra
komunikasi.

Di samping bahasa tubuh, bahasa visual meliputi juga bentuk dan warna.
Bentuk bulat berbeda makna dengan persegi, berbeda dengan segitiga dan
seterusnya. Setiap bentuk dimaknai beragam oleh kehidupan budaya. Bentuk-
bentuk itu dapat berupa perkakas rumah, senjata tradisional, dan sebagainya.
Begitu juga warna-warna yang digunakan, baik untuk kostum pemain,
ataupun properti akan mengesankan makna berbeda dari warna yang berbeda.
Namun setiap budaya memaknainya beragam sesuai dengan kesepakatan
komunitas dalam kehidupan budaya masing-masing. Misalnya, warna merah
bagi orang Indonesia dimaknai berani, warna jingga dimaknai murka, warna
putih dimaknai suci, warna kuning dimaknai agung. Namun, jangan heran
jika dalam realitas kehidupan budaya etnik makna-makna itu beragam sesuai
dengan kesepakatan masyarakatnya. Sebagai contoh warna merah bagi orang
Tiongkok dimaknai sebagai warna romantis. Hitam bagi orang Sunda dimaknai
sebagai warna bumi. Ketika kamu memaknai bahasa ungkap teater baik visual,
verbal, maupun nonverbal, maka sarana simbol itu akan menghantarkan
makna budaya. Dengan demikian kamu dapat menafsirkan pesan-pesan yang
disampaikan melalui bahasa ungkap tersebut.

188 Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK Semester 1

Sumber: Dokumen Saung Sastra Lembang
Gambar 8.3 Permainan Kain Putih sebagai Properti

Identifikasi dan maknai gambar-gambar adegan dalam teater di bawah ini!

Gambar 1 Gambar 2

Seni Budaya 189

Gambar 3 Gambar 4

Sumber: Dokumen Saung Sastra Lembang

Gambar 8.4 Pertunjukan teater

Setelah anda mengidentifikasi keempat gambar pertunjukan teater di
atas, selanjutnya anda maknai warna dan bentuk kostumnya, gesturnya, serta
barang-barang pendukung pentas lainnya yang memperkuat adegan. Setelah
itu kemudian giliran anda untuk mencoba merancang atau medesain adegan
teater dalam bentuk lukisan atau sketsa lengkap dengan warnanya.

1.D R. aRgaamgTaemknikTUenkgnkaipkanUSnimgbkoalikpan Simbolik

Teknik pengungkapan gagasan dalam teater sangat beragam. Media ungkap
yang digunakan biasanya tidak hanya satu media melainkan multimedia.
Media tersebut berupa bahasa ungkap sebagai sarana komunikasi yang
meliputi audio dan visual. Bahasa atau kata-kata yang diucapkan para pemain
dan musik termasuk kategori audio, sedangkan bahasa tubuh, bahasa warna,
dan bentuk termasuk kategori visual. Para penggarap teater senantiasa
melakukan teknik pengungkapan secara efektif mengingat panggung
merupakan ruang yang sangat terbatas, tetapi harus mengesankan berbagai
hal. Jika panggung harus mengesankan suasana pantai, karena peristiwa cerita
terjadi di pantai, tidak mungkin suasana pantai yang sebenarnya dipindahkan
ke atas panggung. Penggarap teater biasanya hanya menghadirkan benda-
benda yang khas dan dapat mewakili suasana pantai. Jika tidak dapat
menghadirkan benda-benda pantai dengan sesuatu alasan tertentu, sarana
simbol dapat menggunakan bunyi deru ombak atau desir pasir tertiup angin
laut menyentuh dedaunan yang berada di sekitar pantai. Jika hal itu pun tidak
bisa dilakukan, ada cara instan yang biasa digunakan para penggarap teater,
yaitu dengan lukisan atau print out foto pantai pada kanvas besar atau pada

190 Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK Semester 1


Click to View FlipBook Version