SEJARAH DESAIN YUNANI
GRAFIS KUNO
Desain grafis pada era yang sangat modern ini Yunani Kuno adalah dari zaman Yunani Arkais
sudah berubah menjadi kebutuhan yang sangat (abad ke-8 sampai abad ke-6 SM) sampai be-
penting dalam dunia perekonomian maupun rakhirnya Abad Kuno. Peradaban ini mencapai
perindustrian dunia. puncak kegemilangannya pada zaman Yunani
Jika kita berbicara mengenai sejarah desain Klasik (abad ke-5 sampai abad ke-4 SM).
grafis, pasti sangat jarang sekali orang-orang Pada zaman Yunani Klasik, bangsa Yunani di
bahkan terutama desainer grafis sendiri jarang bawah pimpinan negara-kota Athena berhasil
yang mengetahui. mematahkan invasi Kekaisaran Persia. Masa
jaya Athena berakhir ketika Athena dikalahkan
Sparta dalam Perang Peloponnesos pada tahun
404 SM. Seiring aksi penaklukan Aleksander
Agung, kebudayaan Yunani, yang dikenal den-
gan sebutan peradaban Helenistis, tersebar
sampai ke pelosok Asia Tengah dan ujung barat
Laut Tengah.
Parthenon, kuil dipersembahkan untuk dewi
Athena, terletak di Akropolis di kota Athena,
adalah salah satu lambang keunggulan budaya
dan peradaban Yunani kuno.
1
2
Yunani Kuno terbagi menjadi negara-negara
kota, yang terbentuk dari kota dan lahan di se-
kelilingnya. Setiap negara kota memiliki pemer-
intahan dan undang-undang sendiri. Athena dan
Sparta adalah negara kota yang paling penting.
Pada 400-an SM, Athena menjadi makmur
karena perdagangan. Para pengrajin membuat
tembikar yang sangat indah dan penyair sangat
indah dan penyair menuliskan sandiwara-sandi-
wara yang sangat memukau. Para arsitek mem-
bangun kuil-kuil di Acropolis, yaitu sebuah
bukit yang menghadap ke kota.
Alexander Agung memimpin dari abad 356 hing-
ga 323 SM. Pada tahun 300-an SM, Alexander
Agung menyebarkan gagasan Yunani ke Asia.
Setelah kematiannya, kerajaannya pun run-
tuh. Pada 100-an SM, Yunani berada di bawah
kekuasaan Romawi.
Bertahan begitu lama, Bangsa Yunani kuno suk-
ses melahirkan dan mewariskan banyak hal un-
tuk peradaban manusia. Sang penakluk Yunani,
yakni Romawi, juga meniru banyak gagasan
Yunani dan ikut menyembah beberapa dewa-de-
wanya. Setelah itu sampai sekarang, orang-
orang masih banyak belajar dari kejayaan dan
masa emas Yunani Kuno yang mengagumkan.
Banyak yang bisa kita pelajari dari peradaban
mereka, salah satunya adalah kesenian.
Bertahan begitu lama, Bangsa Yunani kuno suk-
ses melahirkan dan mewariskan banyak hal un-
tuk peradaban manusia. Sang penakluk Yunani,
yakni Romawi, juga meniru banyak gagasan
Yunani dan ikut menyembah beberapa dewa-de-
wanya. Setelah itu sampai sekarang, orang-orang
masih banyak belajar dari kejayaan dan masa
emas Yunani Kuno yang mengagumkan.
3
BEAUTY CONCEPT
Karya patung dewa Yunani selalu digambar-
kan sebagai manusia sempurna. Para pe-
matung Yunani memuja para dewa dengan cara
menampilkan keindahan dan keanggunan tubuh
pria muda yang atletis dan telanjang. Sementara
itu patung perempuan masih dilengkapi dengan
pakaian.
Zeus, Hera, Poseidon, Ares, Hermes, Hefais-
tos, Afrodit, Athena, Apollo dan Artemis selalu
masuk dalam daftar jajaran dewa Yunani.
Dua dari Hebe, Helios, Hestia, Demeter, Dion-
isos, Hades, dan Persefone menjadi pelengkap
dari kesepuluh dewa-dewi itu.
Para pematung juga menjadi lebih tertarik pada Phidias adalah seorang pematung, pelukis, dan
sisi tiga dimensi dari suatu patung, yaitu bahwa arsitek Yunani kuno. Dia hidup pada abad ke-5 SM,
keindahan patung dapat dilihat dari berbagai dan disebut-sebut sebagai pematung terhebat pada
sisi, tidak hanya dari depan. masa Yunani Klasik: Patung Zeus di Oympia buatan
Phidias merupakan salah satu dari Tujuh Keajaiban
Salah satu pematung paling terkenal pada Dunia Kuno.
periode Klasik adalah Phidias. Meskipun begi-
tu, karyanya yang paling terkenal justru sudah Bagi Phidias dan orang Yunani lainnya pada
tidak ada, yaitu patung Zeus yang sangat besar masa ini, manusia merupakan ciptaan dewa
yang dibuat dari emas dan gading (kriselefan- yang luar biasa, manusia merupakan makhluk
tin). Patung ini dibuat sekitar tahun 440 SM yang indah, kuat, cerdas, dan rasional.
dan ditaruh di kuil Zeus di Olympia. Kemudian
patung ini dibawa ke istana di Konstantinopel Pematung Yunani lainnya dari periode ini ada-
dan terbakar habis dalam suatu kebakaran pada lah Polykleitos, yang membuat patung Dorypho-
tahun 475 SM. ros (“pembawa tombak”) yang terkenal. Sayang-
nya, patung aslinya kini sudah hilang, dan hanya
Phidias juga membuat patung dan relief di tiruannya, yang dibuat Romawi, yang masih ada.
Parthenon. Karya-karyanya di Parthenon mel- Sekitar tahun 340 SM, para pematung mulai
ambangkan kesempurnaan manusia, nyaris menghasilkan gaya baru yang disebut gaya Hel-
bagaikan kedewaaan. Manusia, dan juga dewa, lenistik.
ditampilkan tenang, damai, tentram, menguasai
perasaan dan tubuh mereka.
4
“Athena Parthenos adalah
patung besar Dewi Athena
yang konon pernah berada di
kuil terbesar Dewi Athena di
Akropolis, yaitu Parthenon di
kota Athena”
“Doryphoros of
Polykleitos adalah
salah satu patung
Yunani kuno Klasik
yang paling terkenal,
menggambarkan
seorang prajurit yang
kekar, berotot, berdiri,
awalnya membawa
tombak seimbang di
bahu kirinya”
“Dekorasi Parthenon adalah patung marmer 5
Pentelic dengan relief tinggi yang dibuat untuk
menghiasi bagian atas naos Parthenon. Itu di-
pahat antara c. 443 dan 437 SM, kemungkinan
besar di bawah arahan Phidias. Dari 160 meter
dekorasi asli, 128 meter bertahan—sekitar 80
persen”
BEAUTY CONCEPT
GOLDEN RATIO
Pembuatan patung dilakukan dengan golden section
atau perbandingan emas. Rasio Emas atau golden
ratio atau golden section adalah rasio matematis.
Rasio ini biasanya ditemukan di alam, dan bila digu-
nakan di dalam desain, rasio ini akan memberikan
komposisi organik dan tampilan alami yang secara
estetis menyenangkan mata.
Rasio emas (yang juga dikenal sebagai Bagian emas,
Rata-rata emas, Proporsi Ilahiah atau Huruf Yunani
Phi) muncul saat sebuah garis dibagi menjadi dua
bagian lalu bagian yang lebih panjang (a) dibagi
dengan bagian yang lebih kecil (b) bernilai sama
dengan penjumlahan (a) + (b) dibagi dengan (a),
yang keduanya bernilai 1,618.
Dalam desain, rasio emas bermuara pada estetika,
rasio ini menciptakan dan menghargai rasa kein-
dahan melalui harmonsasi dan proporsional. Bila
diterapkan pada desain, rasio emas memberikan
nilai seni, sebuah faktor X, sesuatu yang sulit untuk
dijelaskan.
Keharmonisan dan proporsi ini telah dikenal selama
ribuan abad: dari Piramid di Giza sampai Parthenon
di Athena; dari The Creation of Adam karya Michel-
angelo di langit-langit Kapel Sistina sampai Mona
Lisa karya Da Vinci; dan dari logo Pepsi sampai logo
Twitter. Tubuh dan wajah kita bahkan mengikuti
rasio matematis.
6
Penggunaan Golden Ratio pada karya seni, arsi-
tektur, maupun desain dapat menciptakan kesan
estetik, harmonis, dan proporsional.
Discobolus of Myron adalah patung Yunani Kuno
yang diselesaikan pada awal periode Klasik sekitar
460–450 SM. Patung itu menggambarkan seorang
atlet pria muda sedang melempar cakram.
7
CLAY AND POTTERY
Vas/keramik Yunani kuno termasuk suatu karya
seni yang memerlukan sentuhan teknologi terutama
dari segi bahan dan pembakaran yang tepat.
Keramik dihiasi dengan gambar-gambar kehidupan
sehari-hari masyarakat dan cerita tentang dewa,
dewi, dan pahlawan mereka.
Pada keramik figur merah latar belakang dicat hitam
dan figur dibiarkan warna merah alami dari tanah
liat. Warnanya terbalik pada keramik bergambar
hitam. Garis anggun keseimbangan sempurna
memberi kesan “beauty”.
Vas/keramik Yunani kuno menggunakan bahan tan-
ah liat attic, tanah liat dengan kandungan besi yang
tinggi memberikan kesan warna merah-oranye.
Meskipun vas/keramik Yunani membuat berbagai
bentuk mulai dari cangkir hingga piring hingga am-
phorae besar, banyak dari bentuknya tetap relatif
konstan selama berabad-abad. Ini karena pembuat
vas/keramik Yunani memproduksi barang untuk
penggunaan yang praktis, seperti menampung ang-
gur, air, minyak, dan parfum. Setelah bentuk praktis
yang optimal berkembang, bentuk vas disalin dan
dipertahankan. Namun, terlepas dari batasan bentuk
ini, para pembuat vas/keramik dan pelukis Yunani
dapat mengekspresikan keserbagunaan mereka
dalam mendekorasi vas.
8
Periode Perkembangan Periode Geometri
Clay and Pottery
Periode Oriental
Pada 1000 - 725 BC. Menggunakan pola geometris
Periode Figur Hitam
Pada 725-550 BC. Memperlihatkan pengaruh mo-
tif-motif Timur Tengah seperti bunga, palem dan
binatang.
Periode Figur Merah
Pada 530-475 BC Pada 550-530 BC. Menunjukkan Athena sebagai
pusat pembuatan keramik dan ekspor, dengan
dominan warna hitam dan latar merah.
9
THE GREAT GREEK PHILOSOPHERS
SOCRATES
ARISTOTLE
PLATO
10
Historic Development of
the Idea of Art
Greek 19th Century 20th Century
Mimesis, copying Art is comunicating Significant form
OYtssuapureetajnenbaunniauaagivngnriaiusdikuaapunarenl.inoymaleinliahnat
11
MIMESIS
Mimesis adalah istilah Yunani kuno dulu berarti
imitasi, kemiripan atau representasi artistik.
MIMESIS adalah teori yang menganggap semua The Contest of Zeuxis and Parrhasius. Lukisan ini
karya seni sebagai tiruan alam atau kehidupan. memiliki cerita tentang dua orang pelukis yang men-
Mimesis sendiri dalam bahasa Yunani secara tersirat gadakan kontes untuk menentukan mana yang lebih
bermakna “tiruan”. Mimesis merupakan teori yang hebat dengan melukis sebuah lukisan yang tampak
telah lama diajukan oleh salah satu pelopor filosof di
dunia ini, yaitu Plato. seperti nyata.
Mengapa demikian? Bukankah seandainya ketika Hasil karya seni tersebut tidaklah nyata!
kita melukiskan pemandangan alam, proses pen-
ciptaanya tetap melibatkan imajinasi kita sendiri?
Seandainya kita menggambarkan suatu peristiwa
dalam karya sastra, tetap akan melibatkan sudut
pandang kita sendiri?
Menurut pandangan Plato, segala yang ada di dunia
ini sebenarnya hanya merupakan tiruan dari ken-
yataan tertinggi yang berada di dunia gagasan. Da-
lam dunia gagasan, ada gagasan mengenai manusia.
Di dalam dunia gagasan, semua manusia yang ada di
dunia ini (manusia nyata) adalah tiruan dari manu-
sia yang ada di dunia gagasan tersebut. Demikian
pula benda-benda yang ada di dunia: bunga, pohon,
meja, kursi, dan lain sebagainya dianggap sebagai
tiruan dari dunia gagasan mengenai hal-hal tersebut.
Berdasarkan sudut pandang ini, Plato membedakan
kembali antara pengrajin dengan seniman, antara
seni yang produktif dengan seni yang imitatif. Ketika
pengrajin membuat (produce) sesuatu, seniman
hanya membuat gambar dan ilusi (phantasms), dan
itu tidaklah nyata.
12
ARISTOTELES
Menganggap seniman dan sastrawan yang mel-
akukan mimesis tidak semata-matamenjiplak
kenyataan, melainkan sebuah proses kreatif
untuk menghasilkan kebaruan. Seniman dan
sastrawan menghasilkan suatu bentuk baru dari
kenyataan indrawi yang diperolehnya.
Poseidon, Apollo and Artemis in the meeting of gods
Bas-relief from the east frieze of Parthenon.
Marble. 440 BCE.
13
TULISAN
YUNANI
Yunani mengadopsi tulisan Phunisia
berkisar tahun 800 BC, selama
periode ekspansi.
Selain mengadopsi bentuk
tulisannya juga dari penamaannya.
Suatu contoh huruf Alfa Yunani
mengambil kata Aleph Phunisia,
Beta dari Beth Phunisia, dan seterus-
nya.
Yunani melakukan modifikasi
bentuk dan nama serta
menambahkan huruf hidup yang
banyak diucapkan dalam bahasa
mereka yaitu A,E, I, O, U,
dan huruf mencapai 25 huruf.
14
Clasical
Capital
Bentuk huruf kapital Yunani ditulis di atas batu Lap-
idary - Sans Serif - dengan penekanan faktor keinda-
han, bentuk, dan proporsional
Boustrophedon
Perbedaan media tulis Boustrophedon adalah gaya penulisan di mana ba-
antara Lapidary ris-baris penulisan alternatif dibalik, dengan huruf-
yang diukir di batu huruf juga ditulis terbalik, gaya cermin. Ini berbeda
menjadikan tulisan dengan bahasa Eropa modern, di mana garis selalu
berbeda dengan tulisan dimulai dari sisi yang sama, biasanya di sebelah kiri.
di papyrus/vellum/
parchment.
Tulisan Uncial bentuk huruf tulis
di velum dan
Bentuk huruf yang dikembangkan untuk penulisan parchment .
yang bersifat keseharian, ditulis dengan pena, kwas
pada media papyrus, parchment dan pada media 15
“writing wax tablet” (media popular-lilin) menggu-
nakan stylus. Unicial lebih “cursive and flowing”
“Never discourage anyone who
continualy makes progress no
matter how slow”
-Plato
16