Modul 1.4 - Budaya Positif | 89 sama Ibu?” dan Fajar pun diam membisu. ● Posisi kontrol apa yang diambil oleh Ibu Dani dalam pendekatannya kepada Fajar? ● Membaca sikap Fajar, kira-kira kebutuhan apa yang diperlukan oleh Fajar? ● Bilamana Ibu Dani mengambil posisi Pemantau, apa yang akan dilakukan atau dikatakan olehnya? Pertanyaan-pertanyaan seperti apa yang akan diajukan? Jelaskan. ● Apabila Anda adalah kepala sekolah di sekolah Fajar dan mengetahui hal ini, bagaimana tindak lanjut Anda? Kasus 4: Anto dan Dino sedang bermain bersama di lapangan basket, dan tiba-tiba terlibat dalam sebuah pertengkaran adu mulut. Dino pun menjadi emosi dan mengadakan kontak fisik, menarik kemeja Anto dengan kasar, sampai 3 kancingnya terlepas. Pada saat itu guru piket langsung melerai mereka, dan membawa mereka ke ruang kepala sekolah. Ibu Suti sebagai kepala sekolah berupaya menenangkan keduanya, terutama Dino. “Dino sepertinya kamu saat ini sedang marah sekali.” Mendengar itu, Dino pun mengalir bercerita tentang kekesalan hatinya. Ibu Suti pun melanjutkan bahwa membuat kesalahan adalah hal yang manusiawi, dan bahwa mempertahankan diri adalah hal yang penting. Namun meminta Dino memikirkan cara lain yang mungkin lebih efektif, karena saat ini Dino berada di ruang kepala sekolah. Ibu Suti melanjutkan bertanya tentang keyakinan sekolah yang disepakati, serta apakah Dino bersedia memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan terhadap Anto? Dino pun akhirnya perlahan mengangguk. Kemudian Ibu Suti balik bertanya kepada Anto, hal apa yang bisa dilakukan Dino untuk memperbaiki masalah. Anto menjawab, “Saya perlu kancing saya diperbaiki bu. Ibu saya akan sangat marah kalau melihat kancing baju saya sampai copot 3 kancing begini.” Ibu Suti pun kembali bertanya ke Dino apakah yang akan dia lakukan untuk menggantikan 3 kancing Anto yang terlepas? Dino berpikir sejenak, namun menjawab, “Wah tidak tahu bu, saya lem kembali mungkin ya bu?” Ibu Suti berpikir sebentar dan menanggapi, “Kalau di lem akan mudah terlepas kembali Dino. Bagaimana kalau kamu menjahitkan saja, bersediakah kamu?” Dino tampak ragu-ragu dan menanggapi, “Menjahit? Mana saya tau bagaimana menjahit bu.” Ibu Suti meneruskan, “Apakah kamu bersedia belajar menjahit?” Dino berpikir sejenak, memandang kemeja Anto, dan menanggapi, “Yang mengajari saya siapa bu?” Dengan cepat Ibu Suti menjawab, “Pak Irfan, guru Tata Busana”. Dino kembali diam sejenak, memandang kemeja Anto yang tanpa kancing.
90 | Modul 1.4 - Budaya Positif Akhirnya Dino mengangguk tanda menyetujui dan sepanjang siang itu Dino belajar menjahit dan memperbaiki kemeja Anto. Terakhir kali terlihat kedua anak laki-laki tersebut, Dino dan Anto pada jam pulang sekolah, mereka sudah bercengkrama dan bersenda gurau kembali. ● Posisi kontrol apa yang telah dipraktikkan oleh Kepala Sekolah Ibu Suti? Hal-hal apa saja yang dilakukannya sehingga Anda berkesimpulan demikian? ● Dalam kasus tersebut, bagaimana Dino dikuatkan, bagaimana Anto dikuatkan oleh Ibu Suti? ● Kira-kira nilai-nilai kebajikan (keyakinan sekolah) apa yang dituju dalam kasus tersebut? Jelaskan. 2. Forum Diskusi Pada sesi dua di ruang kolaborasi ini, CGP akan berdiskusi secara virtual bersama fasilitator dengan ketentuan sebagai berikut: a. Setiap kelompok akan menyajikan hasil analisis studi kasus yang telah didiskusikan dalam kerja kelompok sebelumnya. b. Setiap kelompok penyaji akan mendapatkan satu kelompok hadirin yang bertugas memberikan tanggapan atau masukan konstruktif atas presentasi kelompok penyaji. Tentunya setelahnya kelompok lain dipersilakan memberikan tanggapan mereka juga. c. Perhatikan rubrik penilaian forum diskusi pada Rubrik Penilaian Ruang Kolaborasi.
Modul 1.4 - Budaya Positif | 91 Rubrik Penilaian Ruang Kolaborasi Indikator/ Tingkatan Kolaborasi yang Hebat! (4) Sasaran Tercapai (3) Sudah Berkembang dengan Baik (2) Perlu Pembahasan Lanjut (1) Kualitas hasil analisis studi kasus (Bobot: 50%) Analisis studi kasus tajam dan didasarkan pada teori disiplin positif, posisi kontrol guru, dan segitiga restitusi. Ada unsur refleksi dari hasil analisis yang menarik dan/atau mengandung unsur tak terduga. Analisis studi kasus cukup tajam dan terperinci berdasarkan teori disiplin positif, posisi kontrol guru, dan segitiga restitusi. Namun, tidak terlihat unsur refleksi dari para anggota kelompok. Analisis kasus sudah berdasarkan teori disiplin positif, posisi kontrol guru, dan segitiga restitusi. Namun, analisis kurang jelas dan tajam. . Analisis studi kasus tidak tepat, tidak berdasarkan teori disiplin positif, posisi kontrol guru, dan segitiga restitusi. Efektivitas penyampaian/ penyajian studi kasus (Bobot: 25%) Penyampaian kelompok sangat baik. Penggunaan bahasa sangat komunikatif, pemilihan kata dan proyeksi vokal setiap anggota tampak harmonis dan kompak. Setiap anggota kelompok tampak berkontribusi dan bertanggung jawab, terlihat dari presentasi materi yang menjadi bagiannya. Penyajian secara keseluruhan sangat menarik untuk diikuti dan penyampaiannya Penyampaian kelompok sudah baik. Menggunakan bahasa yang komunikatif, pemilihan katakata telah tepat dan tampak ada kerja sama dalam menyajikan materi presentasi. Penyajian secara keseluruhan mudah untuk diikuti. Penyampaian kelompok sudah bisa dilakukan, namun tampak belum utuh atau kurang persiapan. Belum tampak kekompakan anggota kelompok dan proyeksi vokal setiap anggota kelompok belum merata, ada yang dominan dan/atau kurang aktif. Penyampaian kelompok masih sangat kurang. Sepertinya kurang persiapan dan tidak terlihat bentuk kerja sama antara anggota kelompok. Hanya 1-2 orang yang dominan berbicara, dan yang lain tampak tidak menguasai materi atau kurang aktif.
92 | Modul 1.4 - Budaya Positif pun mudah dicerna. Masukan dan/atau Tanggapan (Bobot 15%) Kelompok sangat aktif dan apresiatif dalam memberikan tanggapan dan/masukan konstruktif kepada kelompok penyaji. Seluruh anggota kelompok tampak menyimak dan memberikan perhatian penuh pada saat kelompok penyaji memberikan presentasi. Kelompok aktif memberikan tanggapan konstruktif kepada kelompok penyaji. Sebagian besar anggota kelompok memberikan perhatian kepada kelompok penyaji. Kelompok beberapa kali memberikan tanggapan kepada kelompok penyaji. Sebagian dari anggota kelompok tampak memberikan perhatian kepada kelompok penyaji. Kelompok tampak sedikit sekali atau tidak sama sekali memberikan masukan konstruktif pada kelompok penyaji. Kelompok tampak tidak tertarik sama sekali pada kelompok penyaji. Pengaturan Waktu (Bobot: 10%) Sangat baik dalam pengaturan waktu. Penyampaian materi padat dengan waktu yang sangat efektif. Waktu yang diberikan antara 3- 5 menit dipergunakan dengan sangat baik. Baik dalam pengaturan waktu. Waktu penyajian 3-5 menit dipergunakan dengan baik. Keterampilan pengaturan waktu masih belum efektif. Waktu 3-5 belum terpenuhi; batasan waktu melebihi dari waktu yang disepakati. Keterampilan pengaturan waktu masih sangat kurang. Waktu yang diberikan tampak tidak dipergunakan dengan efektif. Tugas Fasilitator: 1. membagi kelompok CGP untuk tugas Ruang Kolaborasi 2. memastikan CGP mendiskusikan beberapa studi kasus yang diberikan 3. memimpin jalannya sesi pertemuan tatap maya ruang kolaborasi dengan CGP 4. memberikan umpan balik terhadap presentasi CGP saat sesi pertemuan tatap maya 5. menilai tugas Ruang Kolaborasi berdasarkan rubrik penilaian yang disediakan
Modul 1.4 - Budaya Positif | 93 Pembelajaran 5 -Demonstrasi Kontekstual Durasi: 4 JP Jenis Kegiatan: Penugasan mandiri Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP dapat mempraktikan pemahaman mereka tentang penerapan segitiga restitusi dengan murid di sekolahnya. Bapak dan Ibu calon guru penggerak, Setelah mempelajari konsep-konsep inti dalam modul ini dan melakukan refleksi terbimbing, sekarang saatnya Anda mendemonstrasikan pemahaman Anda secara kontekstual atau di ranah sekolah Anda. Pada tahap demonstrasi kontekstual ini, Anda akan melaksanakan praktik segitiga restitusi terhadap satu murid di sekolah Anda dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut: 1. Buatlah skenario lengkap untuk melaksanakan praktik segitiga restitusi terhadap dua (2) kasus mengenai murid yang melanggar peraturan di sekolah Anda. 2. Ajaklah satu murid Anda untuk melakukan praktik segitiga restitusi tersebut. 3. Lakukan praktik segitiga restitusi. Minta tanggapan murid Anda mengenai perasaan mereka ketika Anda melakukan praktik segitiga restitusi itu. 4. Rekamlah praktik segitiga restitusi sesuai dengan skenario yang telah dibuat beserta tanggapan dari murid Anda dalam bentuk video. 5. Unggah video praktik segitiga restitusi ke kanal YouTube Anda dan sematkan tautannya pada LMS. 6. Perhatikan rubrik penilaian untuk demonstrasi kontekstual yang telah disediakan.
94 | Modul 1.4 - Budaya Positif Rubrik Penilaian Demonstrasi Kontekstual Indikator Sangat bagus (skor 4) baik (skor 3) mulai berkembang (skor 2) perlu pembahasan lebih lanjut (skor 1) Isi skenario Skenario percakapan untuk segitiga restitusi lengkap. Pemilihan kalimat sudah tepat yaitu sesuai dengan konsep, runtut dan mudah dipahami. Skenario percakapan untuk segitiga restitusi lengkap. Pemilihan kalimat sudah tepat, yaitu sesuai dengan konsep, tetapi kurang runtut Skenario percakapan untuk segitiga restitusi lengkap, tetapi pemilihan kalimat belum sesuai dengan konsep. Skenario percakapan untuk segitiga restitusi tidak lengkap dan tidak sesuai dengan konsep. Penampilan Melakukan praktik segitiga restitusi secara lengkap, sesuai dengan skenario. Nada suara, ekspresi wajah, dan gestur sangat sesuai dengan segitiga restitusi Melakukan praktik segitiga restitusi secara lengkap, sesuai dengan skenario. Namun, nada suara, ekspresi wajah, dan gestur kurang mendukung untuk praktik segitiga restitusi Melakukan praktik sebagian besar segitiga restitusi dengan nada suara, ekspresi muka, dan gestur yang kurang mendukung Melakukan praktik segitiga restitusi dengan kalimat yang tidak tepat dengan nada suara, ekspresi muka, dan gestur yang tidak mendukung. Peran Fasilitator 1. Memastikan CGP mengerjakan tugas demonstrasi kontekstual mengenai video praktik segitiga restitusi. 2. Menilai dan memberikan umpan balik terhadap tugas yang dikerjakan CGP menggunakan rubrik yang disediakan.
Modul 1.4 - Budaya Positif | 95 Pembelajaran 6 - Elaborasi Pemahaman Durasi : 2 JP Jenis Kegiatan: Diskusi bersama Instruktur Tujuan Pembelajaran Khusus: Setelah berdiskusi bersama instruktur, CGP mendemonstrasikan pemahamannya secara lebih mendalam mengenai konsep-konsep inti dalam modul Budaya Positif. Bapak dan Ibu calon guru penggerak, Setelah mempelajari konsep-konsep inti dalam modul Budaya Positif dan melaksanakan berbagai aktivitas untuk mendemonstrasikan pemahaman Anda, sekarang saatnya Anda berdiskusi dengan instruktur untuk mengelaborasi pemahaman Anda. Sebagai persiapan sesi elaborasi pemahaman, kirimkan pertanyaan-pertanyaan yang Anda rasa masih perlu didiskusikan dalam sesi elaborasi pemahaman bersama instruktur. Peran Instruktur: 1. Memimpin jalannya diskusi 2. Memastikan semua CGP memahami aturan dalam forum diskusi 3. Memastikan semua CGP memiliki kesempatan dalam memberikan pendapatnya 4. Membuat kesimpulan dari hasil diskusi dan mengomunikasikan hasil diskusi di akhir sesi.
96 | Modul 1.4 - Budaya Positif Pembelajaran 7 - Koneksi Antarmateri Durasi: 2 JP Jenis Kegiatan: ● Forum Diskusi Tertulis ● Penugasan Mandiri Tujuan Pembelajaran Khusus: 1. CGP memahami keterkaitan konsep budaya positif dengan materi pada modul 1.1, 1.2 dan 1.3. 2. CGP dapat menyusun langkah dan strategi yang lebih efektif, konkret, dan realistis untuk mewujudkan budaya positif di sekolah. Pada tahap ini Anda diajak untuk meninjau ulang keseluruhan materi pembelajaran di paket Modul 1 dan membuat sebuah koneksi antar materi yang sudah Anda pelajari. Anda akan membuat sebuah kesimpulan dan refleksi yang disajikan dalam bentuk media informasi. Format media dapat disesuaikan dengan minat dan kreativitas Anda. Contoh media yang dapat dibuat: artikel, ilustrasi, grafik, video, rekaman audio, screencast presentasi, artikel dalam blog, dan lainnya. Bacalah panduan berikut untuk membantu Anda membuat kaitan tersebut. a. Buatlah sebuah kesimpulan mengenai peran Anda dalam menciptakan budaya positif di sekolah dengan menerapkan konsep-konsep inti seperti disiplin positif, motivasi perilaku manusia (hukuman dan penghargaan), posisi kontrol restitusi, keyakinan sekolah/kelas, segitiga restitusi dan keterkaitannya dengan materi sebelumnya yaitu Filosofi Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara, Nilai dan Peran Guru Penggerak, serta Visi Guru Penggerak. b. Buatlah sebuah refleksi dari pemahaman Anda atas keseluruhan materi Modul Budaya Positif ini dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
Modul 1.4 - Budaya Positif | 97 1. Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep inti yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: disiplin positif, teori kontrol, teori motivasi, hukuman dan penghargaan, posisi kontrol guru, kebutuhan dasar manusia, keyakinan kelas, dan segitiga restitusi. Adakah hal-hal yang menarik untuk Anda dan di luar dugaan? 2. Perubahan apa yang terjadi pada cara berpikir Anda dalam menciptakan budaya positif di kelas maupun sekolah Anda setelah mempelajari modul ini? 3. Pengalaman seperti apakah yang pernah Anda alami terkait penerapan konsepkonsep inti dalam modul Budaya Positif baik di lingkup kelas maupun sekolah Anda? 4. Bagaimanakah perasaan Anda ketika mengalami hal-hal tersebut? 5. Menurut Anda, terkait pengalaman dalam penerapan konsep-konsep tersebut, hal apa sajakah yang sudah baik? Adakah yang perlu diperbaiki? 6. Sebelum mempelajari modul ini, ketika berinteraksi dengan murid, berdasarkan 5 posisi kontrol, posisi manakah yang paling sering Anda pakai, dan bagaimana perasaan Anda saat itu? Setelah mempelajari modul ini, posisi apa yang Anda pakai, dan bagaimana perasaan Anda sekarang? Apa perbedaannya? 7. Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan segitiga restitusi ketika menghadapi permasalahan murid Anda? Jika iya, tahap mana yang Anda praktekkan dan bagaimana Anda mempraktekkannya? 8. Selain konsep-konsep yang disampaikan dalam modul ini, adakah hal-hal lain yang menurut Anda penting untuk dipelajari dalam proses menciptakan budaya positif baik di lingkungan kelas maupun sekolah?
98 | Modul 1.4 - Budaya Positif Refleksi Anda akan dinilai dengan menggunakan rubrik berikut ini: Aspek Indikator Melebihi Ekspektas i Sangat Baik Baik Cukup Kurang 5 4 3 2 1 Pemikiran reflektif terkait pengalama n belajar Dalam refleksinya, CGP menuliskan poin-poin berikut: 1. pengalaman/materi pembelajaran yang baru saja diperoleh 2. emosi-emosi yang dirasakan terkait pengalaman belajar 3. apa yang sudah baik berkaitan dengan keterlibatan dirinya dalam proses belajar 4. apa yang perlu diperbaiki terkait dengan keterlibatan dirinya dalam proses belajar 5. implikasi terhadap kompetensi dan kematangan diri pribadi CGP mencantu mkan pengalam an atau materi pembelaj aran yang diperoleh nya dan 4 indikator lainnya. CGP mencantu mkan pengalama n atau materi pembelaja ran yang diperolehn ya dan 3 indikator lainnya. CGP mencantu mkan pengalama n atau materi pembelajar an yang diperolehny a dan 2 indikator lainnya. CGP mencant umkan pengala man atau materi pembelaj aran yang diperole hnya dan 1 indikator lainnya. CGP hanya mencantu mkan pengalam an atau materi pembelaj aran yang diperoleh nya. Analisis untuk implement asi dalam konteks CGP Dalam refleksinya, CGP menyampaikan analisis terkait topik dengan indikator sebagai berikut: 1. memunculkan pertanyaan kritis yang berhubungan dengan konsep materi dan menggalinya lebih jauh 2. mengolah materi yang dipelajari dengan pemikiran pribadi sehingga tergali wawasan (insight) baru 3. menganalisis tantangan yang sesuai dengan konteks asal CGP (baik tingkat sekolah maupun daerah) 4. memunculkan alternatif solusi terhadap tantangan yang diidentifikasi 5. menggambarkan rencana implementasi (praktik) sesuai konteks tempat CGP mengajar (baik tingkat sekolah maupun daerah) Refleksi CGP menunjuk kan hasil analisisny a terhadap seluruh indikator yang disebut. Refleksi CGP menunjukk an hasil analisisnya terhadap empat indikator Refleksi CGP menunjukk an hasil analisisnya terhadap tiga indikator Refleksi CGP menunju kkan hasil analisisn ya terhadap dua indikator Refleksi CGP menunjuk kan hasil analisisny a terhadap salah satu indikator
Modul 1.4 - Budaya Positif | 99 Membuat keterhubun gan Refleksi yang CGP buat memunculkan koneksi dari pembelajarannya dengan poin-poin berikut: 1. pengalaman masa lalu 2. penerapan di masa mendatang 3. konsep atau praktik baik yang dilakukan dari modul lain yang telah dipelajari 4. informasi yang didapat dari orang atau sumber lain di luar bahan ajar PGP. CGP mengaitk an refleksiny a dengan empat indikator. CGP mengaitka n refleksinya dengan tiga indikator. CGP mengaitkan refleksinya dengan dua indikator. CGP mengaitk an refleksin ya dengan salah satu indikator . CGP tidak mengaitk an refleksiny a dengan satu indikator pun. Setelah membuat koneksi antar materi, Anda juga diminta untuk menyusun langkah dan strategi yang lebih efektif, konkret, dan realistis untuk mewujudkan budaya positif di sekolah dengan mengisi Tabel Rancangan Tindakan Aksi Nyata dan mengunggahnya ke LMS: Tabel 3. Rancangan Tindakan untuk Aksi Nyata Rancangan Tindakan untuk Aksi Nyata Judul Modul : Nama Peserta : Latar belakang (Apa yang mendasari Anda membuat rancangan tindakan ini?) Tujuan (Apa dampak pada murid yang ingin dilihat dari rancangan tindakan ini?) Tolok Ukur (Bukti apa yang dapat dijadikan indikator bahwa tindakan ini berjalan dengan baik?) Linimasa tindakan yang akan dilakukan Dukungan yang dibutuhkan (Apa saja bahan, alat, atau pihak yang Anda butuhkan untuk menjalankan tindakan? Bagaimana Anda akan mendapatkannya?
100 | Modul 1.4 - Budaya Positif Tagihan: Rancangan Tindakan Aksi Nyata Peran Fasilitator: 1. memastikan CGP mengerjakan tugas Koneksi Antar Materi yang berupa simpulan dan refleksi 2. memberikan umpan balik terhadap tugas Koneksi Antar Materi 3. memastikan CGP membuat rancangan tindakan aksi nyata 4. memberikan umpan balik terhadap rancangan tindakan aksi nyata yang telah dibuat oleh CGP
Modul 1.4 - Budaya Positif | 101 Pembelajaran 8 - Aksi Nyata Durasi: 4 JP Jenis Kegiatan: ● Kegiatan mandiri ● Membuat webinar atau group sharing mengenai konsep-konsep inti dalam modul Budaya Positif serta penerapannya. Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP dapat menyampaikan pembelajaran dari penerapan konsep inti dari modul budaya positif serta pemahaman mereka mengenai konsep-konsep inti dalam modul Budaya Positif. Bapak dan Ibu calon guru penggerak, Anda telah sampai di penghujung modul 1.4. Sekarang saatnya Anda mengimplementasikan pemahaman Anda terkait budaya positif yang dapat membantu murid belajar dengan aman dan nyaman sesuai filosofi Ki Hadjar Dewantara. Tidak hanya itu, Anda juga akan mendapat kesempatan untuk membagikan pemahaman dan pengalaman kepada guru-guru di sekolah Anda. Secara rinci, berikut adalah langkah-langkah untuk Aksi Nyata di modul 1.4: 1. Anda mendapat waktu 4 minggu untuk menjalankan dua hal, yaitu: (a) mengimplementasikan konsep-konsep inti dalam modul Budaya Positif di lingkungan sekolah atau kelas Anda, sesuai yang dibuat di tahap Koneksi Antarmateri, dan (b) membagikan pemahaman dan pengalaman Anda dalam penerapannya kepada rekan-rekan Anda atau lingkungan kerja Anda. 2. Sepanjang proses penerapan, dokumentasikan proses yang terjadi, terutama pada tahapan-tahapan yang Anda anggap penting. Dokumentasi yang berupa foto atau video ini dapat Anda tunjukkan saat sesi berbagi.
102 | Modul 1.4 - Budaya Positif 3. Anda dapat melakukan sesi berbagi dengan dua moda: a) moda luring, jika situasi memungkinkan, atau b) moda daring, melalui webinar atau berbagi dalam kelompok (group sharing). Dalam webinar ini, Anda dapat mengundang minimal sepuluh (10) orang peserta. 4. Dalam sesi tersebut, Anda akan membagikan dua hal: (a) pemahaman Anda terhadap konsep-konsep kunci dalam Modul Budaya Positif, yaitu tentang teori disiplin positif, nilai-nilai kebajikan universal, motivasi perilaku manusia (hukuman dan penghargaan), kebutuhan dasar, posisi kontrol restitusi, keyakinan sekolah/kelas dan segitiga restitusi, (b) pengalaman dan pembelajaran yang Anda dapat setelah menerapkan konsep-konsep kunci tersebut, baik di kelas dan/atau rumah Anda. 5. Rekamlah kegiatan ini dan unggahlah ke kanal YouTube Anda. 6. Sematkan tautan YouTube tersebut di LMS agar Anda dapat saling bertukar umpan balik dengan rekan CGP lain. 7. Perhatikan rubrik penilaian Aksi Nyata berikut: Rubrik Penilaian Aksi Nyata Indikator Sangat bagus (skor 4) Bagus (skor 3) Mulai berkembang (skor 2) Perlu peningkatan (skor 1) Pemahaman Konsep CGP terlihat sangat memahami seluruh konsep terkait budaya positif. Setiap penjelasan disertai contoh yang kontekstual dengan CGP terlihat menguasai seluruh konsep mengenai budaya positif. Namun, penjelasan tersebut tidak disertai dengan contoh-contoh CGP menjelaskan sebagian besar konsep dengan tepat. Namun, terdapat 1-2 poin yang tidak sesuai. Penjelasan juga tidak disertai contoh yang CGP tidak mampu menjelaskan konsep terkait budaya positif dengan tepat. Tidak ada contoh yang diberikan untuk memperjelas
Modul 1.4 - Budaya Positif | 103 daerahnya. yang kontekstual. kontekstual. konsep. Pengalaman Penerapan CGP membagikan implementasi yang sudah dilakukan dengan detail. Penjelasan bagian ini dilengkapi dengan respon murid, refleksi CGP dan rencana perbaikan untuk implementasi ke depan. CGP membagikan implementasi yang sudah dilakukan dengan cukup detail. Namun, penjelasan tidak dilengkapi dengan salah satu dari tiga poin berikut: respon murid, refleksi CGP dan rencana perbaikan untuk implementasi ke depan. CGP membagikan implementasi yang sudah dilakukan, namun tidak detail. Penjelasan hanya dilengkapi dengan satu dari tiga poin berikut: respon murid, refleksi CGP dan rencana perbaikan untuk implementasi ke depan. CGP tidak membagikan implementasi yang sudah dilakukan di kelas. Tidak ada penjelasan mengenai respon murid, refleksi CGP dan rencana perbaikan untuk implementasi ke depan.
104 | Modul 1.4 - Budaya Positif Penyampaian CGP terlihat sangat siap dan percaya diri dalam memaparkan. Sesi berbagi berjalan tidak terburu-buru dalam durasi antara 60-120 menit. Presentasi dilengkapi dengan 3-5 dokumentasi dari penerapan CGP terlihat siap dan percaya diri dalam memaparkan. Sesi berbagi berjalan kurang dari 60 menit atau lebih dari 120 menit. Presentasi dilengkapi dengan 1-3 dokumentasi dari penerapan CGP terlihat kurang percaya diri dalam pemaparan. Sesi berbagi berjalan kurang dari 60 menit atau lebih dari 120 menit. Presentasi tidak dilengkapi dengan dokumentasi dari penerapan CGP terlihat tidak siap dalam pemaparan. Sesi berbagi berjalan kurang dari 30 menit atau lebih dari 180 menit. Presentasi tidak dilengkapi dengan dokumentasi dari penerapan. Interaksi dengan Peserta CGP mampu menciptakan suasana yang nyaman sepanjang sesi. CGP mampu mendorong peserta untuk berpartisipasi aktif. CGP mampu menciptakan suasana yang nyaman di sebagian besar sesi. Namun, CGP mampu mendorong peserta untuk berpartisipasi aktif. CGP kurang mampu menciptakan suasana yang nyaman sepanjang sesi. CGP juga kewalahan untuk mendorong partisipasi dari peserta. CGP membuat suasana yang tidak nyaman sepanjang sesi. Tidak tampak usaha dari CGP untuk mendorong partisipasi dari peserta. Peran Fasilitator: 1. Memastikan CGP mengerjakan Aksi Nyata sesuai dengan panduan 2. Memberikan umpan balik terhadap tugas Aksi Nyata 3. Menilai Aksi Nyata CGP dengan menggunakan rubrik penilaian
Modul 1.4 - Budaya Positif | 105 Surat Penutup Teruntuk Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak, Selamat! Anda telah berhasil mengikuti rangkaian pembelajaran terkait Budaya Positif di sekolah. Terima kasih sudah dengan antusias mengikuti perjalanan berproses menuju pendidikan Indonesia yang lebih baik. Membentuk budaya sekolah dengan berfokus pada kebutuhan murid dan pertumbuhan karakter positif bukanlah hal yang mudah, tetapi Anda berhasil melaluinya dan merencanakan yang terbaik untuk murid dan sekolah. Buah dari kerja keras ini dapat terlihat ketika kita menyadari bahwa murid kita telah bertumbuh menjadi seorang dewasa yang sukses di pekerjaan, kehidupan, dan relasinya dengan orang lain dengan karakter yang memiliki integritas tinggi, bertanggung jawab, dapat diandalkan, berbudi pekerti luhur, dan bermanfaat bagi lingkungan dan negara. Materi terkait budaya positif adalah akhir dari paket modul satu, akan tetapi perjalanan Anda menjadi Guru Penggerak baru dimulai. Setelah memahami dan mendalami pondasi yang diperlukan dalam menyusun budaya di sekolah, Anda akan bertemu dengan paket modul lain yang dapat diterapkan secara teknis dalam proses belajar mengajar. Anda akan belajar dan mencoba banyak hal baru yang menarik dan menjadi bekal dalam mengembangkan pendidikan Indonesia yang semakin baik lagi. Selamat berproses! Salam semangat dan salam Guru Penggerak!.
106 | Modul 1.4 - Budaya Positif Daftar Pustaka Center for Curriculum Redesign. (2015). Character Education for the 21st Century: What Should Students Learn?. Boston, Massachusetts, Centre for Justice and Crime Prevention and the Department of Basic Education. (2012). Positive Discipline and Classroom Management-Course Reader. Cape Town. Covey, S.R. (1991). Principle-Centered Leadership. New York: Simon and Schuster. Deal, T. E. & Peterson, K. D. (1999). Shaping school culture: The heart of leadership. San Francisco, CA: Jossey-Bass Dewantara, K.H. (2013). Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka, Cetakan Kelima. Durrant, J. (2010). Positive Discipline in Everyday Teaching: A guide for educators. Sweden: Save the Children Fullan, M. (2007). The new meaning of educational change. New York: Routledge. Gossen, D. (1997). It’s Okay To Make Mistakes. Diakses dari https://www.esd.ca/Programs/Restitution/Documents/It's%20Okay%20to%20 Make%20Mistakes%20Article.pdf Gossen, D.C. (1998). Restitution-Restructuring School Discipline, Revised Edition. Chapel Hill, North Carolina: New Vlew Publications. Gossen, D. (2004). It's All About We: Rethinking Discipline Using Restitution. Diakses dari https://www.summiteducation.ca/five-positions-of-control/ Graff, C. E. (2012). The effectiveness of Character Education Programs in Middle and High Schools. Counselor Education Master’s Theses, 127. Kohn, A. (1993) Punished by Rewards, The Trouble With Gold Stars, Incentive Plans, A’s, Praise. Boston-New York: Houghton Mifflin Company,. Lickona, T., Schapsa, E., Lewis, C. (2002). Eleven Principles of Effective Character Education. Character Education Partnership (www.character.org)
Modul 1.4 - Budaya Positif | 107 Nelsen, J. (2021b). Focus On Solutions. Diakses dari https://www.positivediscipline.com/articles/focus-solutions Nelsen, J. (2021a). Mistakes Are Wonderful Opportunities To Learn. Diakses dari https://www.positivediscipline.com/articles/mistakes-are-wonderfulopportunities-learn Nelsen, J, Lott, L., and Glennn, H.S. (2000). Positive discipline in the classroom: Developing Mutual Respect, Cooperation, and Responsibility in Your Classroom. New York: Three Rivers Press. Nofijantie, L. (2012). Peran Lembaga Pendidikan Formal Sebagai Modal Utama Membangun Karakter Siswa. Conference Proceedings: Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS XII). 2947 - 2970 Positive Discipline. (2020). Positive Discipline: Creating respectful relationships in homes and schools. www.positivediscipline.com/what-is-positive-discipline.html. RAPCAN. (2008). An Educator’s Guide to Positive Discipline. Diakses dari www.rapcan.org.za/File_uploads/Resources/teaching%20positive%20disciplin e%20screen.pdf Stolp, S., and Stuart C. S. (1994). School Culture and Climate: The Role of the Leader. OSSC Bulletin. Eugene: Oregon School Study Council, January 1994. Yayasan Pendidikan Luhur - Foundation for Excellence in Education. (2006). Training for Trainers (TOT) Materi Pembelajaran Kebajikan dan Manajemen Kelas: Dihukum oleh Penghargaan. Jakarta. Yayasan Pendidikan Luhur - Foundation for Excellence in Education. (2007). Training for Trainers (TOT) Pembelajaran yang hakiki; pembelajaran kebajikan: Restitusi. Jakarta.
108 | Modul 1.4 - Budaya Positif