The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Buku ini Membahas Tentang Materi Survival Dasar di Alam Bebas.

Semoga Bermanfaat... :)

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Diansa, 2021-12-12 09:03:27

Edisi Baru-Survival Dasar di Alam Bebas

Buku ini Membahas Tentang Materi Survival Dasar di Alam Bebas.

Semoga Bermanfaat... :)

Keywords: Nature Lovers

SURVIVAL DASAR DI
ALAM BEBAS

2

Materi Survival

SURVIVAL DI ALAM
BEBAS

Oleh Dian Sartika

Sumber: Jungle Survival-HIMALA UNMA BANTEN.com

SURVIVAL

Survival merupakan kemampuan untuk bertahan hidup dalam kondisi apapun. Survival juga
diartikan sebagai teknik dalam menghadapi berbagai ancaman yang mengancam keselamatan
diri. Di kalangan penggiat alam survival dimaknai sebagai kemampuan dan teknik bertahan
terhadap kondisi yang membahayakan kelangsungan hidup saat kita berada di alam bebas
dengan memanfaatkan perlengkapan seadanya. Pelaku dari survival sendiri disebut survivor.

Kemampuan bertahan hidup (survival) ini sangat penting dikuasai oleh setiap orang yang
sering beraktifitas di alam bebas seperti pecinta alam dan pendaki gunung. Dengan memahami

3

prinsip dasar survival, seorang survivor diharapkan mampu mempersiapkan diri (penguasaan
medan, peralatan, dan teknik) dan mampu mengambil tindakan yang tepat.
Ketika menghadapi kondisi yang menuntut untuk survival, hal terpenting yang harus kita ingat
adalah tidak perlu panik. Para penggiat alam menyebutnya dengan istilah “STOP” yang terdiri
atas:
S : Seating (berhenti)
T : Thingking (berpikirlah)
O : Observe (amati keadaan sekitar)
P : Planning (buat rencana mengenai tindakan yang harus dilakukan)
Sikap tidak panik ini sangat penting agar seorang survivor mampu menggunakan lima elemen
dasar dalam survival dengan baik. Kemampuan memanfaatkan kelima elemen ini akan sangat
mempengaruhi tingkat keberhasilan suatu survival. Kelima elemen dasar itu antara lain: air,
makanan, tempat pelindung, api, dan sinyal.

A. Survival Air

Sumber: https://pagguci.com/pengetahuan-dasar-survival-untuk-pemula/
Air sebagai sumber kehidupan menempati posisi kedua setelah perlindungan ketika kita
masuk dalam kondisi survival. Manusia normal hanya dapat hidup tanpa air selama 3 hari,

4

namun dengan adanya air, manusia bisa bertahan hingga 3 minggu tanpa makanan.
Keberadaan dan peranan air dalam berkegiatan di alam terbuka sangatlah penting, dan
yang sering menjadi pertanyaan banyak orang adalah bagaimana mendapatkan air
sedangkan tidak semua gunung atau hutan memiliki sumber air seperti sungai atau danau?
Menemukan air pada saat musim penghujan tidaklah menjadi masalah besar bagi penggiat
alam terbuka, hanya dengan menampungnya kita bisa dengan mudah memperoleh air, tapi
beda masalah ketika kita melakukan kegiatan di alam terbuka pada musim kemarau.

1. Sumber Air dari Akar Rambat atau Akar Gantung

Gambar Survival air dari akar pohon.
Teknik yang bisa kita gunakan untuk mendapatkan air di gunung hutan diantaranya
dengan memanfaatkan akar gantung atau akar rambat. Akar gantung atau akar rambat
ini sangat populer sebagai sumber air di hutan, karena air yang dihasilkan cukup banyak
dan bisa langsung diminum, dalam satu akar rambat ini bisa menghasilkan sampai 7
liter perhari. Pemilihan akar rambat yang akan dijadikan sumber air menjadi hal
pertama yang harus diperhatikan, kita bisa mengamati terlebih dahulu apakah akar
tersebut mengandung getah atau tidak, karena banyak pohon di hutan yang memiliki
akar rambat namun bergetah, contohnya seperti akar rambat pohon karet air.
Untuk mendapatkan air dari akar rambat caranya dengan memotong akar yang
menggantung pada pohon untuk mendapatkan resapan air, dan untuk mendapatkan
penyerapan air yang optimal dari akar rambat ini, pemotongan akar sebaiknya di
lakukan menjelang sore hari.

5

2. Sumber Air dari Bambu

Gambar Survival air dari bambu

Selain akar rambat, bambu juga termasuk sumber air dari tumbuhan, karena bambu
dapat menyimpan cukup banyak air dalam ruas batangnya. Namun tidak semua ruas
bambu menyimpan air. Cara untuk mengetahuinya sangat mudah, kita bisa memukul
pada tiap-tiap ruasnya, jika bunyinya tidak nyaring, kemungkinan besar di ruas tersebut
mengandung air.

Air dari bambu bisa langsung kita minum tanpa perlu dimasak, karena air bambu sangat
steril dan akan menjadi basi ketika batang bambu sudah terbuka atau terbelah. Selain
menyimpan air, pohon bambu juga bisa digunakan untuk mendirikan shelter dan alat
untuk memasak makanan.

6

3. Sumber Air dari Kondensasi Daun dan Tumbuhan

Gambar Survival air dari proses kondensasi daun

Bila kesulitan untuk menemukan akar gantung dan bambu, sumber lain yang bisa
digunakan untuk mendapatkan air adalah embun pagi yang kerap muncul pada
tumbuhan. Proses ini memanfaatkan embun yang terperangkap di daun atau dengan
menguapkan air yang terkandung di dedaunan dengan membungkusnya menggunakan
plastik bening agar fotosintesis tetap berlangsung dan menghasilkan embun.

Dalam memanfaatkan air dari sumber tumbuhan kita juga harus tetap melakukan
prosedur keamanan, walaupun kita sudah tahu bahwa air dari sumber tumbuhan
tersebut bisa diminum, kita harus tetap melakukan prosedur demi keselamatan bersama
dengan mencium baunya terlebih dahulu baru kemudian mencicipi, apakah ada rasa
yang aneh atau tidak, kemudian tunggu beberapa saat, apakah ada reaksi pada tubuh
setelah kita meminum air tersebut. Setelah di rasa cukup yakin dan aman, kita bisa
meminum air tersebut.

7

4. Sumber Air dari Embun Tanah

Gambar Survival air dari Embun Tanah

Proses perangkap embun tanah merupakan cara mendapatkan air dengan
memanfaatkan kelembaban pada tanah. Alat-alat yang dibutuhkan adalah alat menggali
(sekop), kantong plastik besar (trash bag), wadah, batu, dan selang untuk minum
(opsional). Cara ini bisa kita lakukan di pagi hari.

Cara melakukan teknik ini yaitu: (1) Cari tempat lembab yang mendapat sinar matahari
sepanjang hari. (2) Gali lubang berbentuk cekung dengan lebar sekitar satu meter dan
kedalaman setengah meter dengan tambahan cekungan ditengah sebagai tempat
menaruh wadah. (3) Tempatkan wadah air di bagian tengah dan pastikan wadah harus
datar dan tidak miring. (4) Taruh banyak dedaunan mengelilingi setiap sisi lubang. (5)
Tutup lubang dengan plastik dan taruh batu pemberat tegak lurus dengan wadah. (6)
Setelah plastik melintang menutupi lubang, beri batu pada setiap sudut pinggiran
plastik. Pastikan lubang tertutup rapat.

Kelembaban pada tanah akan bereaksi terhadap panas yang dihasilkan oleh sinar
matahari sehingga terjadi proses kondensasi pada plastik. Tumbuhan yang diletakkan di
dalam lubang akan menambah jumlah kelembaban, dan pastikan tanaman yang
digunakan bukan tanaman beracun.

8

Perangkap ini efektif bekerja dalam waktu 12 jam. Kita bisa membuat lebih dari satu
perangkap untuk mendapatkan air yang lebih banyak.

5. Sumber Air dari Lumut

Gambar Survival Air dari Lumut
Selain dengan kondensasi daun tumbuhan kita juga bisa memanfaatkan kandungan
air yang ada di dalam lumut. Lumut merupakan sekumpulan tumbuhan kecil yang
tersebar merata pada sebuah permukaan. Lumut bisa kita temukan menempel di batang
pohon atau bebatuan. Pada pagi hari, kandungan air dalam lumut cukup tinggi karena
adanya embun pagi.
Untuk mendapatkan air dari lumut dapat dilakukan dengan cara memeras lumut
menggunakan kain agar kandungan air dan lumutnya terpisah. Setelah di peras, tunggu
beberapa saat sampai kotorannya mengendap dan menghasilkan air yang jernih.

9

6. Sumber Air dari Daun Lunak dan Dedaunan Tebal

Gambar Survival Air dari Daun Lunak dan Dedaunan Tebal

Morfologi beberapa tumbuhan di hutan atau kaki gunung ada yang memiliki batang
lunak dan daun yang berdaging tebal. Jenis tanaman ini menyimpan air pada daun dan
batangnya. Cara mendapatkan airnya bisa dilakukan dengan memotong batang dan
tunggu air menetes melalui batang yang terpotong tadi.

7. Sumber Air dari Buah-buahan Liar

Gamabr Survival air dari Buah-buahan Liar

Hampir semua buah mengandung air, namun untuk menemukan buah di alam liar
tidaklah mudah. Beberapa buah yang bisa kita temukan di hutan antara lain adalah buah

10

kelapa, tebu hutan, buah nipah, buah arbei, buah lo, buah murbei, dll. Buah tersebut
bisa langsung kita makan karena aman untuk dikonsumsi.

8. Sumber Air dari Batang Pohon Pisang

Gambar Survival Air dari Batang Pohon Pisang
Sumber air lainnya bisa kita dapatkan dari pohon pisang, terdapat kandungan air
yang cukup banyak dan bisa kita minum dari batang pohon pisang. Cara mendapatkan
air dari batang pohon pisang adalah dengan membelah batangnya, dengan begitu kita
bisa langsung menemukan air didalamnya.

9. Sumber Air Langsung

Air sungai merupakan sumber air langsung yang bisa kita dapatkan tanpa bersusah
payah dalam proses pengambilanya, cukup di tampung dengan menggunakan botol atau
kantong air (dry bag).
Air genangan juga termasuk sumber air langsung, namun agar air layak dikonsumsi
sebaiknya dijernihkan atau di sterilkan terlebih dahulu dengan menggunakan karbon
aktif atau norit, selain itu bisa juga dengan cara langsung direbus untuk mensterilkan
dari kuman dan bakteri.

11

B. Survival Makanan

Selain perlindungan dan air, makanan merupakan salah satu unsur penting bagi tubuh
dalam kegiatan di alam terbuka terlebih saat kita tersesat ataupun kehabisan bahan
makanan. Berikut ini adalah beberapa sumber dan jenis makanan dari tumbuhan di hutan
yang aman dikonsumsi.
Sebelum kita mencari jenis tumbuhan yang dapat kita makan, ada baiknya kita mengetahui
ciri umum tumbuhan yang dapat dimakan terlebih dahulu, beberapa cirinya sebagai
berikut:

1. Pilihlah jenis tumbuhan atau buah-buahan yang biasa dimakan oleh
kera atau binatang mamalia

Tumbuhan atau buah-buahan yang dimakan kera biasanya aman untuk di konsumsi
manusia. Hal ini disebabkan sistem pencernaan kera tidak jauh berbeda dengan
manusia. Oleh karena itu perhatikan sekeliling kita untuk menemukan tumbuhan atau
buah-buahan yang menjadi kegemaran hewan ini. Selain mengkonsumsi buah-buahan
hutan, kera juga biasanya mengkonsumsi pucuk dedaunan.

2. Hindari Tumbuhan Berbau dan Bergetah

Ciri lain tumbuhan yang dapat kita konsumsi adalah tidak mengandung bau yang
tidak sedap. Jenis tumbuhan bergetah dan berbau biasanya bersifat racun yang dapat
mengganggu pencernaan dan menimbulkan sakit perut. Selain itu, tanaman yang
bergetah juga sebaiknya dihindari demi keselamatan diri sendiri.

3. Lakukan pengujian bahan makanan dari tumbuhan yang belum
dikenal (Edibility Test)

Setelah menemukan jenis tumbuhan yang bisa dikonsumsi lakukan pengujian
terlebih dahulu sebelum dimasak ataupun dimakan, yaitu dengan cara cium dan oleskan
sedikit ke tangan, lalu tunggu reaksinya. Apabila tidak ada rasa gatal, panas, iritasi,
berarti tumbuhan tersebut cukup aman. Kemudian lanjutkan ke bibir dan lidah dengan
prosedur yang sama, setelah itu makan sedikit dan tunggu sampai 30 menit untuk
memastikan apakah ada reaksi atau tidak. Jika tidak merasakan hal yang aneh seperti
mual atau pusing, maka tumbuhan tersebut aman untuk dikonsumsi.

12

4. Konsumsi Minimal 5 Jenis Tumbuhan atau Buah-buahan

Saat dalam kondisi survival, usahakan untuk mengkonsumsi 5 jenis tumbuhan yang
berbeda, hal ini bertujuan untuk menghindari keracunan akibat terlalu banyak
mengkonsumsi hanya dari 1 jenis tumbuhan saja, dengan memakan beberapa jenis
tumbuhan akan menetralisir efek negatif dari masing-masing tumbuhan atau buah yang
kita makan.
Berikut beberapa jenis tumbuhan di gunung hutan yang dapat dimakan saat kondisi
survival :

1. Pohon Sarai atau Suwangkung

Gambar Pohon Sarai atau Suwangkung
Diantara tumbuhan gunung hutan yang bisa dimakan diantaranya jenis
palem-paleman, salah satu contohnya pohon Sarai. Tumbuhan yang memiliki nama
latin Caryota Mitis, dikenal diberbagai daerah dengan bermacam-macam nama,
seperti Andudur, Beridin, Risi, Sukawung, Suwangkung, Genduru, Ghanduru,
Bulang Talang, Panisi dan pohon Palem Ekor Ikan.
Bagian yang bisa langsung dimakan pada tumbuhan ini adalah bagian tengah dalam
batang yang berwarna putih atau yang biasa disebut umbut. Pohon ini sangat
populer dikalangan para pemburu dan pencari kayu bakar di hutan karena
umbutnya banyak mengandung karbohidrat. Batang dari pohon Sarai juga bisa
dimasak sagu, walaupun rasanya agak pahit, tetapi masih dapat dimakan.

13

Sekalipun sagunya dapat dikonsumsi, namun buah dari pohon Sarai tidak dapat
dimakan, karena mengandung kristal oksalat yang menyebabkan gatal di kulit.
Sedangkan bagian luar dari pohon ini bisa dimanfatkan sebagai bahan pemantik api
atau yang biasa disebut kawul.

2. Tumbuhan Begonia

Gambar Tumbuhan Begonia
Tumbuhan gunung hutan lainnya yang bisa dimakan adalah Begonia, tumbuhan
Begonia memiliki rasa asam seperti belimbing sayur, tumbuhan ini banyak terdapat
di hutan hujan tropis. Tempat tumbuhnya begonia adalah di dekat sungai atau
sumber air, begonia bisa menjadi petunjuk adanya sumber air di wilayah tersebut.
Ciri tanaman begonia memiliki batang berwarna merah dan daun yang lebar.

Gambar Begonia
Tumbuhan Begonia banyak mengandung vitamin C dan berbagai manfaat lainnya,
diantaranya untuk mengobati gangguan pencernaan seperti mual, muntah,
kelebihan asam lambung, diare dan nyeri pada perut serta dapat melancarkan buang
air besar.

14

3. Buah Ara atau Benying

Gambar Buah Ara atau Benying

Buah ara merupakan sumber makanan penting bagi sejumlah hewan pemakan
buah, seperti kelelawar buah, kera atau monyet, burung takur, burung punai,
burung rangkong dan burung perkici.

Buah Ara dapat dikonsumsi secara langsung, serta pucuk daunnya bisa
dimanfaatkan sebagai obat diare. Pohon Ara biasa ditemukan di pinggir sungai,
lereng bukit dan di pegunungan pada ketinggian 1000 - 1700 mdpl.

4. Paku Sayur atau Pakis

Gambar Tumbuhan Paku atau Pakis

Paku Sayur atau Pakis merupakan jenis tumbuhan paku yang biasa dimakan
dengan memanfaatkan tunas mudanya sebagai sayuran, pakis sering dikonsumsi
oleh masyarakat di berbagi daerah. Tumbuhan paku sayur atau pakis sangat mudah

15

dijumpai di hutan tropis dan perbukitan. Pakis biasa dimasak gulai sayur atau
dijadikan lalapan. Cara mengkonsumsi tunas muda daun pakis atau paku sayur
sebaiknya direbus dahulu, dengan tujuan menetralisir kandungan asam sikimat
yang dapat mengganggu pencernaan manusia.
Daun muda Pakis atau Paku Sayur banyak mengandung vitamin A, vitamin C,
Kalium, Fosfor, Magnesium, Kalsium dan protein. Protein pada paku sayur atau
pakis 4 kali lebih banyak dibandingkan dengan sayuran hijau lainnya. Paku sayur
memberikan manfaat tersendiri bagi para vegetarian yang membutuhkan asupan
sumber protein dan zat besi dalam jumlah banyak.
Sebelum mengkonsumsi tunas muda daun pakis atau paku sayur yang terdapat di
hutan hendaknya kenali dulu beberapa perbedaan dan jenis tumbuhan paku sayur,
terdapat dua jenis tumbuhan paku sayur yaitu paku sayur dengan susunan daun
renggang dan paku sayur dengan susunan daun rapat. Paku sayur yang susunan
daunnya renggang dapat kita konsumsi, sedangkan paku sayur yang daunnya rapat
tidak dapat dikonsumsi.

5. Jamur Kuping

Gambar Jamur Kuping
Jamur Kuping merupakan salah satu jamur konsumsi yang mudah sekali
ditemukan di Indonesia. Ada dua jenis jamur kuping yang populer, yaitu jamur
kuping merah dan jamur kuping hitam kecokelatan. Ciri khas dari jamur kuping ini
adalah memiliki batang daun yang kenyal dalam keadaan segar. Namun pada

16

keadaan kering, batang daun jamur kuping ini akan menjadi keras seperti kayu.
Jamur ini biasa tumbuh pada dahan atau batang pohon yang telah lapuk.
Selain dapat dikonsumsi, manfaat lain dari Jamur kuping di antaranya untuk
mengurangi penyakit panas dalam dan rasa sakit pada kulit akibat luka bakar,
mengatasi penyakit darah tinggi dan kekurangan darah. Bila jamur kuping
dipanaskan maka akan mengeluarkan lendir yang berkhasiat sebagai penangkal zat
racun yang terbawa dalam makanan, baik dalam bentuk racun nabati, racun residu
pestisida, maupun racun berbentuk logam berat.
Unsur-unsur yang terkandung dalam lendir jamur kuping juga berkhasiat untuk
menghambat pertumbuhan sel kanker hingga 85% serta berfungsi sebagai zat anti
penggumpalan darah.

6. Jamur Tiram

Gambar Jamur Tiram atau Jamur Kayu
Di alam bebas, jamur Tiram bisa dijumpai hampir sepanjang tahun di gunung
dan hutan tropis. Bentuk batang daun jamur tiram yang masih muda berwarna putih
dan tersusun bertumpuk pada permukaan batang pohon yang sudah lapuk, oleh
karena itu jamur tiram disebut juga jamur kayu.

17

7. Rebung Bambu

Gambar Rebung Bambu

Rebung adalah tunas atau peranakan pohon bambu yang tumbuh dari dalam
akar. Masyarakat umumnya memanfaatkan rebung bambu sebagai bahan sayuran.
Rebung bambu termasuk salah satu sayuran yang digemari banyak orang karena
teksturnya yang renyah dan rasanya yang manis serta aroma khas yang dimilikinya.
Rebung bambu memiliki banyak kandungan penting yang sangat dibutuhkan oleh
tubuh seperti karbohidrat, protein, dan 12 asam amino.

C. Tempat Pelindung (Shelter/Bivak)

Saat berada di alam terbuka banyak hal yang harus kita ketahui, salah satunya adalah
tempat atau sesuatu yang menjadi perlindungan dari cuaca buruk dan kondisi alam yang
sering kita sebut Shelter atau Bivak.

Mengacu pada definisi shelter atau bivak, apa yang kita pakai dari ujung kaki hingga ujung
kepala adalah termasuk shelter, karena apa yang kita kenakan tersebut merupakan usaha
paling utama untuk melindungi diri dari bahaya maupun ancaman yang ada di alam sekitar.
mengenakan pakaian sesuai dengan kondisi lingkungan akan membuat kita merasa nyaman.
Jika panas sebaiknya kita gunakan pakaian yang tipis dan menyerap keringat begitupula
sebaliknya jika cuaca sedang dingin gunakan pakaian tebal (hangat) serta Kenakan jas hujan
bila turun hujan.

18

Tenda dan flysheet merupakan salah satu shelter atau bivak buatan yang wajib ada dalam
equipment list seorang penggiat alam terbuka, karena kondisi cuaca dapat berubah
sewaktu-waktu tanpa kita ketahui.
Sedangkan mengacu pada bahan dan cara pembuatannya, shelter/bivak digolongkan menjadi
3 macam:

1. Shelter/Bivak Alam

Gambar Bivak Alam dari Pohon tumbang
Shelter / Bivak Alam adalah suatu perlindungan yang bisa kita temukan secara alami
atau telah tersedia di alam bebas, seperti goa, cekungan bukit atau tebing serta bisa
berupa batang pepohonan yang roboh/tumbang.

Gambar Bivak Alam atau Goa
Apabila kita memilih goa sebagai shelter, maka perlu kita cari tau terlebih dahulu, goa
tersebut mengandung racun atau tidak. Cara mengetahuinya dengan menggunakan api
obor, jika api yang kita nyalakan di dalam goa tetap menyala, maka goa tersebut tidak

19
mengandung gas beracun disekitarnya, karena api obor memerlukan oksigen untuk
tetap menyala. Namun apabila sebaliknya atau api obor padam, maka perlu kita ketahui
bahwa di dalam goa terdapat racun berbahaya dan sebaiknya dihindari demi
keselamatan.

2. Shelter/Bivak Alam Buatan

Gambar Bivak Alam Buatan
Suatu tempat perlindungan yang bisa kita dirikan menggunakan bahan-bahan yang
tersedia di alam, seperti akar untuk dijadikan tali, dedaunan dijadikan sebagai atap
bivak, ranting digunakan sebagai bahan mendirikan tiang bivak, injuk dan daun pohon
palem atau kelapa digunakan sebagai atap bivak.

3. Shelter/Bivak Buatan

Gambar Bivak Buatan
Suatu tempat perlindungan yang bisa kita dirikan dari perlengkapan yang biasa kita
bawa seperti flysheet, tenda atau lainnya

20

Dalam mendirikan bivak ada beberapa hal yang harus kita perhatikan, terutama saat kita
memutuskan untuk berhenti beristirahat dan mendirikan bivak.

1. Analisa Lingkungan

Analisa lingkungan adalah hal pertama yang harus kita lakukan sebelum mendirikan
shelter/bivak. Kita bisa melihat area sekitar, kebawah dan kesamping apakah di dekat kita
ada sarang hewan yang menggantung, seperti semut atau tawon, kemudian melihat keatas,
apakah ada batang dan dahan pohon yang rapuh, serta pertimbangkan kemiringan suatu
pohon yang bisa berakibat membahayakan keselamatan. Dalam mendirikan shelter/bivak,
kita juga harus memperhatikan faktor kemiringan tanah, supaya air dapat mengalir dengan
baik apabila hujan turun.

2. Jangan Membangun Bivak di Pinggir Sungai atau Dekat Mata Air

Air adalah sumber kehidupan yang dibutuhkan oleh semua makhluk hidup termasuk
hewan, mendirikan bivak di sekitar sungai atau sumber air adalah hal yang berbahaya
karena besar kemungkinan hewan buas atau liar yang datang dan hendak minum dari
sumber air tersebut yang akhirnya dapat berakibat mencelakakan kita.

Selain itu air juga dapat mengganggu pendengaran kita ketika ada bala bantuan datang dari
tim penolong saat kita menjadi survivor. Disamping itu suara gemericik air dapat
mengakibatkan seseorang menjadi terlena dan melamun yang akan berdampak kepada
mental dan psikologis seorang pendaki, bahaya banjir juga bisa mengancam kita apabila
mendirikan bivak di dekat sungai.

3. Waktu Pembuatan Shelter/Bivak

Dalam membuat Shelter/Bivak sebaiknya dilakukan sebelum petang hari, terlebih jika
kita ingin membuat bivak dari bahan alam, karena untuk membuat bivak dari bahan alam
dibutuhkan waktu lebih untuk mencari bahan-bahan, serta proses perakitan dan
membangun bivak juga memakan waktu lama.

21

4. Dirikan Bivak yang layak

Bivak yang layak setidaknya memenuhi syarat-syarat berikut ini: (1) Usahakan bivak
jangan sampai bocor, (2) Lokasi mendirikan bivak aman, nyaman dan strategis, (3) Jangan
terlalu merusak alam sekitarnya, gunakanlah fasilitas di alam sesuai dengan kebutuhan, (4)
Buatlah tempat untuk menyalakan api unggun dan memasak, (5) Buatlah parit di sekeliling
bivak agar air tidak masuk ke dalam bivak, (6) Pastikan bivak kokoh berdiri dan tahan
terhadap tiupan angin.

D. Survival Api

Survival api adalah seni membuat api dari berbagai macam alat atau bahan yang
sederhana. Dengan mempelajari survival api kita bisa mengolah hasil survival makanan
kita untuk dimasak. Selain itu, api juga memiliki banyak fungsi ketika kita sedang berada di
alam bebas, antara lain sebagai penghangat tubuh ketika malam hari, untuk menghalau
binatang buas, sebagai penerangan dan untuk memberikan sinyal bahaya.

Gambar Segitiga Api
Untuk mempelajari survival api kita perlu memahami dulu prinsip dasar dari api itu sendiri
atau yang biasa dikenal dengan sebutan SEGITIGA API. Segi tiga api (fire triangle) adalah 3
unsur pembentuk api yang harus ada dalam menyalakan api, antara lain: Panas, Bahan
Bakar, dan oksigen. Ketiga unsur tersebut saling berkaitan satu sama lain sehingga apabila
tidak terdapat satu unsur saja maka api tidak akan menyala.

22

1. Bahan Bakar

Terdapat 3 jenis bahan bakar yang dapat kita gunakan untuk menyalakan api yaitu
padat, cair dan gas. Ketika melakukan survival api di alam bebas, bahan yang paling
mudah kita jumpai adalah padat. Terdapat 3 tahap penting ketika kita menggunakan
jenis bahan padat sebagai bahan bakar, yang pertama adalah pemancing kemudian
penyala dan yang terakhir bahan bakar.

Gambar Tiga Tahap Dalam Menyalakan Api
● Pemancing (Tinder)

Pemancing (Tinder) adalah bahan yang paling mudah terbakar meski dengan
percikan api saja. Api yang dihasilkan pun relatif singkat. Contohnya : Serbuk
kayu kering, jerami, kapas, kain kasa, mesiu.
● Penyala (Kindling)
Penyala (Kindling) adalah bahan yang harus kita siapkan untuk menerima api
yang dihasilkan dari bahan pemancing, memiliki sifat mudah terbakar dan
mampu mempertahankan sampai meningkatkan nyala api. Contohnya : Ranting,
potongan kayu, lilin.
● Bahan Bakar (Fuel wood)
Bahan Bakar (Fuel wood) adalah material yang dapat bertahan lama karena
terbakar secara perlahan sehingga membuat api terus menyala. Contohnya :
Kayu dan batang pohon yang berukuran sedang. Kita harus mempertimbangkan
bahan yang dijadikan sebagai bahan bakar karena semakin besar bahan bakar
yang kita gunakan, maka semakin susah juga dalam memadamkannya.

23

2. Panas

Sumber panas diperlukan untuk mencapai suhu penyalaan sehingga dapat
mendukung terjadinya api. Setiap benda memiliki titik nyala api yang berbeda – beda
berdasarkan material dan dimensinya, sehingga besar panas/temperatur yang diberikan
ke bahan bakar tersebut juga berbeda – beda pula. Sebagai contoh kita hanya butuh
percikan api untuk membakar serbuk kayu tetapi butuh api yang sedang untuk
membakar ranting pohon. Salah satu cara meningkatkan suhu/panas adalah dengan
menggesek – gesekan 2 benda.

3. Oksigen

Sumber oksigen adalah dari udara, dimana dibutuhkan paling sedikit sekitar 15%
volume oksigen dalam udara agar terjadi pembakaran. Udara normal di dalam atmosfir
kita mengandung 21% volume oksigen. Ada beberapa bahan bakar yang mempunyai
cukup banyak kandungan oksigen yang dapat mendukung terjadinya pembakaran.
Setelah mengetahui tiga unsur dalam pembuatan api, selanjutnya adalah beberapa cara
dalam menyalakan api mulai dari cara modern hingga cara sederhana. Untuk yang
menggunakan peralatan modern tentunya akan lebih mudah tetapi apabila menggunakan
cara primitif akan menguras tenaga dan memerlukan lebih banyak waktu. Pada materi ini
kita akan mengulas beberapa cara membuat api dengan bahan dan alat yang sederhana.

1. Mengumpulkan Fokus Cahaya

Gambar Survival api dengan kaca pembesar dan plastik berisi air
Alat yang digunakan pada metode ini adalah cermin atau kaca pembesar. Dengan
memanfaatkan sinar matahari yang dipantulkan oleh cermin atau diteruskan oleh kaca
pembesar, kita bisa memcari fokus cahayanya. Tempatkan bahan bakar berupa kertas,
plastik atau serbuk kayu tepat pada fokus cahaya. Kita harus sedikit bersabar ketika

24

menggunakan cara ini karena memiliki ketergantungan dari intensitas cahaya matahari.
Selain cermin atau kaca pembesar kita bisa menggunakan air yang ditempatkan pada
plastik atau botol yang transparan.

2. Fire Plow Method

Gambar Survival Api dengan Fire Plow Method
Prinsip dasar dari cara ini adalah menggesekkan kayu keras ke kayu yang lebih lunak
sebagai alas. Pertama-tama buatlah cekungan yang panjang pada kayu lunak, kemudian
gesekkan kayu keras naik turun di cekungan tersebut secara terus menerus. Gesekan
tersebut akan menghasilkan serbuk kayu sebagai pemancing dan panas. Gerakan ini
akan menghasilkan asap kemudian api.

3. Flint and Stell

Metode percikan langsung ini merupakan metode yang paling mudah digunakan dari
metode primitif. Metode batu api dan metode steel ini paling baik untuk metode
percikan langsung. Pertama-tama benturkan batu api atau benda lain yang keras seperti
batu karang dengan baja karbon. Metode ini memerlukan kelenturan pergelangan
tangan dan latihan. Saat percikan ditangkap oleh tinder, tiuplah pelan-pelan supaya
percikan dapat menyebar dan terbakar.
Kita juga bisa memaku kayu bidang datar hingga tampak bagian kepalanya saja.
Kemudian gesekkan/benturkan batu atau logam ke arah kepala paku tersebut. Gesekan
dengan sedikit ditekan dan agak cepat hingga menimbulkan bunga api. Setelah bunga
api tersebut menyala dapat ditangkap dengan sabut kering dan sebagainya.

25

Gambar Survival Api dengan Flint and stell
Hindari mendekatkan batu basah atau batu yang berlubang-lubang dekat api, terlebih
lagi batu yang terendam lama dalam air, karena ada kemungkinan akan meledak jika
dipanaskan. Jangan gunakan batu apung atau batu yang lunak. Lakukanlah tes terlebih
dahulu dengan memukul-mukulkannya serta jangan gunakan batu yang retak atau yang
mengeluarkan suara hampa.

4. Busur dan Drill

Dalam menggunakan teknik pengapian dengan memakai busur dan drill kita harus
terus berusaha dan gigih untuk menghasilkan suatu api. Kita memerlukan beberapa
materi dalam menggunakan metode ini, yaitu:
● Socket : Socket ini adalah suatu pegangan yang terbuat dari kayu atau tulang yang

diberikan lubang untuk menahan dan menekan drill.
● Drill : Kayu yang lurus dan keras dengan diameter 2 cm dan panjang 25 cm. Ujung

atasnya bulat rata dan ujung bawahnya dibuat mengecil dan tumpul.
● Fire Board : Kayu lunak dengan tebal kira-kira 2,5 cm dan lebar 10 cm. Potonglah

kedalam kira-kira 2 cm dari tepi sisinya dan pada bagian bawahnya, buatlah
potongan V yang dipotong dari permukaan bawahnya untuk tekanan.
● Bow : Bow atau busur adalah suatu tongkat yang terbuat dari kayu muda (hijau)
dengan diameter 2,5 cm dan lengkap dengan benangnya. Kayu yang digunakan
bebas. Tali busurnya bisa menggunakan jenis pengikat apapun. Kemudian ikatlah
ujung busur yang satu dengan yang lain, usahakan jangan sampai kendur.

26

Gambar Survival Api dengan Teknik Busur dan Drill
Untuk menggunakan busur dan drill ini, pertama siapkan lapisan untuk api, kemudian
tempatkan gumpalan tinder dibawah lubang potong berbentuk V. Tempatkan satu kaki
diatas papan api (fire Board). Pegang socket dengan satu tangan dan masukan pada
bagian atas dari drill. Berikanlah tekanan pada drill sembari menarik maju mundur
busur yang talinya sudah terikat pada drill sehingga drill akan berputar bolak-balik.
Tambahkan tekanan pada drill dan percepat busur. Aksi ini akan membuat panas dan
menghasilkan bunga api yang akan ditangkap oleh tinder, kemudian tiuplah pelan-pelan
sehingga menyala apinya.

5. Hand Drill

Gambar Survival Api dengan Teknik Hand Drill
Cara dalam teknik ini hampir sama dengan Bow drill namun hand drill tidak
menggunakan busur sebagai alat untuk memutarkan kayu. Cara ini tentu lebih
menguras tenaga karena tanpa bantuan alat kecuali 2 batang kayu yang akan digunakan
sebagai sumber api.

27

6. Fire Thong

Gambar Survival Api dengan Teknik Fire Thong

Fire Thong adalah cara mendapatkan api dari sehelai kulit kayu atau rotan kering
yang ditarik menyilang di atas sepotong kayu atau rotan kering. Kulit rotan tersebut
dililitkan pada sebatang pohon yang empuk, lalu ditarik oleh tangan kanan dan kiri
secara bergantian. Pada bagian bawahnya diberi sabut, kawul, atau dedaunan kering
yang siap menangkap bunga api.

Perlu kita ketahui, untuk menciptakan panas maksimal, ternyata api kecil mampu
memberikan kehangatan yang lebih dibandingkan dengan api besar.

E. Sinyal

Sinyal yang dimaksudkan di sini adalah segala sesuatu yang bisa dijadikan alat untuk
meminta pertolongan atau memberitahukan kondisi dan lokasi kita. Memberi sinyal tanda
darurat menandakan bahwa kita butuh pertolongan. Pemberian sinyal SOS akan
memberitahu kepada tim penyelamat dimana lokasi kita berada saat ini. Dengan
mengetahui lokasi kita, tim penyelamat dapat segera memberi pertolongan.

Alat yang dapat digunakan seperti api, cermin, lampu senter, bendera. Ada berbagai cara
yang bisa digunakan untuk memberikan sinyal. Kita bisa memanfaatkan api untuk
membuat sinyal, tetapi kita harus tetap berhati-hati supaya tidak terjadi kebakaran. Kita
bisa menggunakan sinyal cermin jika melihat pesawat atau orang pada jarak yang cukup
jauh. Sedangkan pada malam hari, kita bisa menggunakan lampu senter, selain itu kita juga
bisa mencari perhatian dengan cara membuat asap dengan pembakaran, Serta bisa juga
memanfaatkan batu, balok atau kain yang berwarna mencolok untuk memberikan sinyal.

28

Berikut beberapa teknik dalam menyampaikan sinyal saat kita tersesat di alam bebas:

1. Menggunakan Sinyal dari Api

Memberi tanda darurat menggunakan api ini sangat efektif dilakukan ketika malam
hari karena cahaya dari api sangat mudah dilihat dari kejauhan. Semakin besar api
yang kita buat maka semakin besar juga kemungkinan dilihat oleh tim penyelamat.

Gambar Menggunakan Sinyal dengan Api
Jika memungkinkan, kita bisa membuat sinyal api yang diakui secara internasional
yaitu dengan membuat api unggun berbentuk segitiga atau sebuah garis lurus yang
masing-masing jaraknya 25 meter antar api. Bentuk ini adalah sinyal internasional
yang menandakan bahwa seseorang yang membuat api unggun tersebut sedang
mengalami kesulitan. Dalam membuat sinyal api sebaiknya dilakukan di area terbuka
untuk menghindari kebakaran.

2. Menggunakan Sinyal dari Asap

Jika sinyal api paling efektif dilakukan di malam hari maka teknik menggunakan
asap bisa kita lakukan pada siang hari. Kita bisa membuat sinyal asap di tempat
terbuka seperti padang rumput atau puncak bukit agar mudah dilihat oleh tim
penyelamat.

29

Gambar Menggunakan Sinyal dengan Asap
Kepulan asap bisa kita buat berwarna hitam gelap atau putih. Kita bisa membuat warna
kepulan asap yang kontras dengan latar belakang tempat kita berada. Untuk membuat
asap putih kita bisa membakar dedaunan hijau, lumut, atau dengan menambahkan
sedikit air saat api mulai menyala. Namun jika berada di tempat yang terang, kita bisa
membuat asap gelap dengan menggunakan karet, plastik, atau pakaian.

3. Menggunakan Sinyal dari Cermin

Teknik menggunakan cermin dapat kita lakukan dengan bantuan sinar bulan dan
matahari. Refleksi dari sinar bulan bisa dilihat dari jarak hampir ±160 km, jangkauan
tersebut dapat melebihi senter, kita bisa memanfaatkan benda-benda yang bisa
memantulkan cahaya seperti spion atau layar ponsel, caranya dengan mengarahkan
pantulan cahaya secara tepat. Arahkan cermin ke arah matahari atau bulan dengan
posisi sedikit miring, hingga kita dapat melihat pantulan cahaya di permukaan cermin
tersebut.

Gambar Menggunakan Sinyal dengan Cermin

30

Sinyal cermin akan efektif bila kita mengetahui dimana lokasi tim penyelamat berada
seperti kapal laut atau pesawat terbang dan helikopter. Pantulan cahaya dari cermin ini
akan menarik perhatian tim penyelamat sehingga mereka bisa mengetahui lokasi kita.
Sinyal cermin paling efektif digunakan pada siang hari.

4. Menggunakan Sinyal dari Suara

Berteriak meminta tolong adalah salah satu contoh sinyal suara paling sederhana,
namun tidak begitu efektif karena radius dengarnya sempit. Sinyal suara pada survival
umumnya dibuat dengan menggunakan peluit. Jarak dengar peluit jika dibunyikan
secara maksimal bisa mencapai radius 1,6 km. Sinyal suara bisa digunakan untuk
memberitahu lokasi kita atau memberi tanda bahaya kepada orang lain.

Gambar Peluit Sebagai Sinyal Suara Sumber Foto: survival-mastery.com
Dalam keadaan darurat, kita bisa menggunakan sandi morse dalam meniup peluit
untuk memberi sinyal SOS kepada tim penyelamat, dengan meniupkan tiga bunyi
pendek, tiga bunyi panjang, dan tiga bunyi pendek lagi (…—…). Kode morse ini telah
disepakati oleh berbagai perjanjian internasional perihal keadaan darurat.

5. Menggunakan Sinyal dari Cahaya

Cahaya yang dimaksud adalah cahaya buatan yaitu dari lampu senter. Selain untuk
menerangi perjalanan, lampu senter dapat duginakan untuk memberi tanda darurat.

31

Gambar Menggunakan Sinyal dengan Cahaya Sumber Foto: gettyimages/Jose A Bernat
Bacete

Jika tersesat gunakanlah cahaya lampu senter untuk memberi tanda darurat. Caranya
dengan mengedipkan lampu senter sebanyak 60 kali per menit. Mengedipkan senter
berulang kali menandakan ada yang tidak beres pada lokasi dimana senter itu berkedip.

6. Menggunakan Sinyal dari Kain

Tahukah kalian kenapa kebanyakan baju-baju olahraga outdoor berwarna terang?
atau mengapa warna orange menjadi warna seragam tim penyelamat di seluruh
dunia?, karena kain yang berwarna terang sangat mudah terlihat dari kejauhan. Kain
berwarna terang seperti warna kuning dan orange terlihat sangat kontras dengan
latar belakang alam yang didominasi warna hijau (hutan), putih (salju), dan biru
(laut).

Gambar Menggunakan Sinyal dengan Kain Sumber foto: outdoorlife.com

32

Menggunakan kain yang ditaruh ditempat yang mudah terlihat seperti diatas pohon
dan di lapangan terbuka akan memudahkan tim pencari mengetahui lokasi kita.

7. Menggunakan Sinyal Alami

Cara terakhir yang bisa dilakukan jika cara menggunakan sinyal darurat diatas
tidak memungkinkan adalah dengan memanfaatkan alam. Sinyal alam ini dibuat
dengan membentuk gundukan dari bahan apapun seperti batu, tanah, kayu dan lainnya
yang bisa kamu temukan sehingga menandakan bahwa ada seseorang di sana.
Bayangan pada gundukan itu memberikan sinyal yang terlihat lebih besar yang mampu
menarik perhatian tim penyelamat.

Gambar Menggunakan Sinyal Alami dari Potongan Pohon
Selain menggunakan gundukan, kalian juga bisa membuat tulisan SOS yang cukup
besar sehingga terlihat dari atas. Kalian bisa menggores tanah, atau menumpuk batu
membentuk tulisan SOS.

33

SURVIVAL KIT

Setelah mengetahui tentang materi dasar beserta ciri dan teknik dalam survival di alam
bebas, selanjutnya akan kita bahas apa saja perlengkapan yang harus kita siapkan dalam
melakukan survival, hal ini kita lakukan untuk meminimalisir resiko terjadinya hal-hal maupun
ancaman yang sewaktu-waktu bisa menimpa kita saat berada di alam bebas misalnya tersesat di
hutan dan mengharuskan kita untuk survival. Tanpa adanya pengetahuan dasar dan kesiapan
yang matang, maka kemungkinan kita untuk bertahan hidup dari ancaman-ancaman tersebut
sangatlah kecil.
Dari mulai hipotermia, hingga tersesat di hutan seringkali menimpa para pendaki. Berikut ini
akan kita bahas beberapa benda untuk survival atau biasa disebut survival kit, yang dapat
membantu kita jika mengalami masalah atau kesulitan di alam bebas.

1. Korek atau Pemantik Api

Gambar Korek Api
Saat mendaki atau tersesat di alam bebas, Korek atau pemantik api menjadi survival kit
yang akan sangat membantu. Manfaat dari api sangatlah banyak, seperti untuk memasak,
membuat api unggun, mengusir hewan buas, menghangatkan tubuh, melepas lintah yang
menempel pada tubuh, ataupun memberi sinyal kepada tim SAR saat kita tersesat. Oleh
karena itu, pemantik atau korek api adalah benda yang wajib kita bawa saat melakukan
petualangan di alam bebas.

34

2. Kotak P3K

Gambar Kotak P3K

Peralatan yang tidak boleh dilupakan selanjutnya adalah kotak P3K. Dalam beraktivitas
di alam bebas, tidak menutup kemungkinan akan terjadi beberapa insiden yang tidak
terduga dalam kondisi tertentu seperti saat tersesat atau mengalami cedera keseleo, lecet,
maupun terjatuh. Selain tuhan, usaha membawa peralatan P3K bisa menyelamatkan nyawa
kita. Untuk itu, jangan meremehkan survival kit ini ketika bergiat di alam bebas.

3. Selimut Darurat atau Aluminium Foil Blanket

Gambar Selimut Darurat atau Aluminium Foil Blanket

Memiliki ukuran kecil, berat yang ringan, tetapi memiliki banyak manfaat, itulah
selimut darurat atau alumunium foil blanket. Selimut ini akan sangat membantu kita apabila
mengalami hipotermia, karena dapat mempertahankan suhu panas tubuh. Oleh karena itu,
selimut darurat atau Alumunium Foil Blanket bisa menjadi perlengkapan survival saat

35

melakukan pendakian. Adapun fungsi selimut darurat atau Alumunium Foil Blanket lainnya
adalah:
● Penahan Suhu Dingin

Gambar Selimut Darurat untuk Penahan Suhu Dingin
Bahan thermal blanket merupakan isolator yang bagus. Hal ini membuatnya mampu
membentengi tubuh, menjadi sleeping bag maupun perlengkapan lainnya dari suhu
dingin. Selain sebagai selimut, kita juga bisa memotongnya menjadi bagian-bagian yang
lebih kecil dan dapat kita gunakan untuk membungkus peralatan lain seperti sepatu,
baju, makanan, dll agar tetap hangat.
● Cermin Sinyal

Gambar Thermal Blanket sebagai Cermin Sinyal
Salah satu macam sinyal SOS darurat adalah 'cermin sinyal' atau signaling mirror.
Metode sinyal SOS ini adalah dengan memanfaatkan cahaya matahari yang dipantulkan
dengan bantuan permukaan cermin sehingga dari kejauhan saat kita menggunakan
cermin sinyal maka lokasi kita berada akan terlihat kerlap-kerlip. Bahan termal blanket
yang reflektif alias dapat memantulkan cahaya dapat kalian gunakan sebagai cermin
sinyal.

36

● Mengeringkan Baju

Gambar Thermal Blanket Sebagai Tempat Pengering Baju

Pakaian yang basah merupakan salah satu faktor penyebab hipotermia. Jadi pastikan
ketika pakaian kita basah dan kita berdiam cukup lama, gantilah pakaian kita dengan
yang kering.

Fungsi lain dari thermal blanket ialah untuk mengeringkan pakaian. Kita bisa menaruh
pakaian di atas thermal blanket dan menempatkannya di bawah sinar matahari.

● Pertolongan Pertama

Gambar Thermal Blanket Sebagai Tali Pengikat

Selain sebagai alat pertolongan pertama pada hipotermia. Thermal blanket juga dapat
digunakan sebagai perban, kompres, ataupun sling darurat. Kita bisa memotong thermal
blanket dan menggunakannya sebagai tali untuk mengikat tongkat / ranting pohon
sebagai penopang bagian tubuh yang patah / terkilir.

37

● Mengumpulkan Air

Gambar Thermal Blanket Untuk Mengumpulkan Air

Thermal Blanket mempunyai fungsi yang juga hampir sama dengan fungsi poncho /
mantel kelelawar. Bahannya sama-sama kedap air sehingga dalam keadaan darurat
dapat kita gunakan untuk mengumpulkan dan mencari air. Bisa dengan menampung air
hujan ataupun digunakan untuk teknik kondensasi.

● Sebagai Tali

Bahan thermal blanket yang tipis namun kuat ini menjadikannya cocok digunakan
sebagai tali darurat. Kita bisa memotong dan mengepang / lilit spiral hingga membentuk
tali yang kuat. Tali darurat ini nantinya dapat kita gunakan untuk bermacam-macam
keperluan, kecuali climbing.

● Menghangatkan Tenda

Suhu leleh thermal blanket ini cukup tinggi sehingga bisa kita manfaatkan sebagai
penghangat tenda, dengan cara bisa menaruhnya dekat dengan api unggun. Kemudian
Thermal blanket akan menyerap dan meyimpan panas dari api unggun tersebut sehingga
ketika hendak tidur, kita bisa menaruh thermal blanket yang sudah dihangatkan tadi ke
dalam tenda supaya tenda menjadi hangat dan membuat tidur kita nyenyak.

38

● Membuat Shelter

Gambar Thermal Blanket untuk Tenda

Hampir sama juga dengan teknik membuat tenda menggunakan poncho. Emergency
thermal blanket juga dapat kita manfaatkan sebagai tenda darurat. Sifatnya yang anti air
dapat melindungi ketika hujan, dan permukaannya yang reflektif dapat melindungi
kepala kita dari teriknya sinar matahari.

● Memasak

Thermal blanket mempunyai fungsi yang sama dengan aluminium foil sehingga kita bisa
memotong-motongnya dan digunakan sebagai sarana untuk memasak.

4. Peluit Atau Senter Laser

Gambar Peluit

Ketika kita tersesat atau terjebak dalam kondisi yang membuat kita tak bisa kemana-mana,
maka keberadaa peluit atau senter laser akan sangat membantu.

Survival kit ini berguna untuk memberikan sinyal kepada regu penyelamat atau pendaki lain
mengenai posisi keberadaan kita.

39

5. Kompas dan Peta

Gambar Kompas

Benda yang ada dalam daftar perlengkapan survival yaitu kompas dan peta. Kedua benda
ini adalah kombinasi sempurna dalam ilmu navigasi. Ketika Anda tersesat di hutan rimba,
insting dan naluri saja tidak cukup untuk membawa kita menuju jalan keluar, tapi kompas
dan peta akan membawa kita menuju arah yang tepat.

Ketika kita benar-benar buta saat menghadapi alam liar yang tidak kita kenal, survival kit
berupa kompas dan peta akan sangat membantu. Oleh karena itu mempelajari tentang peta
dan kompas sangatlah penting bagi penggiat alam bebas.

6. Pisau Lipat Multi Fungsi

Gambar Pisau Lipat

Dalam setiap pendakian, pisau lipat adalah benda kecil serbaguna yang paling penting dan
wajib berada dalam list pendakian. Benda kecil dengan bermacam-macam manfaat ini akan
kita butuhkan ketika berada dalam kondisi survival, kondisi kritis, terjebak dalam situasi
sulit, bahkan menjadi alat pendakian yang selalu dibutuhkan setiap saat.

40

7. Tali Karmentel, Webbing dan Prusik

Gambar Tali untuk Survival

Tali juga menjadi salah satu barang yang penting dimasukan ke dalam daftar peralatan
survival. Tali ini akan sangat membantu kita ketika menghadapi medan yang curam,
menjadi pengikat yang kuat dalam berbagai kondisi, serta dapat menolong kita ketika
terdampar di jurang.

8. Flysheet dan Jas Ponco

Gambar Flysheet untuk bivak

Survival kit selanjutnya bisa dikatakan tak boleh kita lupakan ketika mendaki. Dalam
pengetahuan survival skills, pasti kita sering mendengar tenda bivak. Tenda darurat
tersebut dapat dibuat menggunakan dedaunan yang ada di alam atau bisa juga dibuat
menggunakan jas ponco atau flysheet. Tenda bivak yang terbuat dari flysheet atau jas ponco
tentu lebih nyaman dibanding dengan tenda yang dibuat dari dedaunan.

Selain dibutuhkan ketika berada dalam kondisi survival, flysheet dan jas ponco juga bisa
melindungi kita ketika tiba-tiba turun hujan di tengah pendakian, sehingga tubuhpun tak
menjadi basah dan tentu terhindar dari risiko hipotermia karena terkena air hujan yang
dingin.

41

9. Lakban

Gambar Lakban untuk Survival

Barang kecil berbentuk bundar ini memiliki banyak sekali fungsi. Lakban akan sangat
berguna ketika kita sedang mengalami masalah di hutan, misalnya untuk menambal tenda
yang bocor, carrier yang bolong, atau sepatu dan baju yang robek.

Itulah beberapa survival kit yang perlu kita bawa ketika pendakian. Ingat selalu untuk membawa
barang-barang dalam daftar tersebut, karena akan sangat membantu kita bertahan hidup ketika
menghadapi kondisi yang berisiko di alam bebas.

42

DAFTAR PUSTAKA

Flora, Fauna dan Alam Indonesia. (2009). From Alamendah's Blog:
https://alamendah.org/2009/06/06/mengenal-survival/

12 Skil Bertahan Hidup Yang Harus Kamu Kuasai Untuk Selamat Di Alam Liar. (2016). From
hw.ukm.ums.ac.id:
https://hw.ukm.ums.ac.id/2016/01/12-skill-bertahan-hidup-yang-harus-kamu.html?m=
1

Cara Mendapatkan Air di Gunung Hutan. (2021). From Gumux Ranger Web Camp:
https://www.gumuxranger.com/2021/05/cara-mendapatkan-air-di-gunung-hutan.html?
m=1

Teknik Perangkap Air Untuk Survival. (2018). From Indosurvival.com:
https://www.indosurvival.com/2018/12/teknik-perangkap-air-untuk-survival.html?m=1

10 Cara Mendapatkan Air Dari Tumbuhan. (2018). From Indosurvival.com:
http://www.indosurvival.com/2018/12/10-cara-mendapatkan-air-dari-tumbuhan.html?
m=1

Tumbuhan di Gunung Hutan Yang Dapat Di Makan Saat Survival. (2021). From gumuxranger.com:
https://www.gumuxranger.com/2021/05/tumbuhan-di-gunung-hutan-yang-dapat-dima
kan-saat-survival.html?m=1

Mengenal Shelter atau Bivak. (2021). From gumuxranger.com:
https://www.gumuxranger.com/2021/05/mengenal-shelter-atau-bivak.html?m=1

Bivak Alami dan Bivak Buatan. (2016). From pendakipecintaalam.blogspot.com:
http://pendakipecintaalam.blogspot.com/2016/02/bivak-alami-dan-bivak-buatan.html?
m=1

Jenis-jenis Bivak. (2018). From Blog Generation Scout Asesa:

http://asesascout2018.blogspot.com/2018/04/jenis-jenis-bivak.html?m=1

Cara membuat Bivak di Alam Bebas. (2018). From Blog Ghozali Qodratullah. Phinemo:
https://phinemo.com/cara-membuat-bivak-di-alam-bebas/

Segitiga Api. (2016). From Blog mahapena07.blogspot.com:
http://mahapena07.blogspot.com/2016/02/segi-tiga-api.html?m=1

43

Survival Api. (2016). From Blog mahapena07.blogspot.com:
http://mahapena07.blogspot.com/2016/02/survival-api.html?m=1

Macam-macam Sinyal SOS dalam Keadaan Darurat. (2018). From Indosurvival.com:
http://www.indosurvival.com/2018/12/macam-macam-sinyal-sos-dalam-keadaan.html?
m=1

Survival Kit yang Wajib dibawa untuk Bertahan Hidup. (2020). From Indosurvival.com:
http://www.indosurvival.com/2020/06/survival-kit-yang-wajib-dibawa-untuk-bertahan-
hidup.html?m=1

9 Fungsi Emergency Thermal Blanket Dalam Survival (2019). From Indosurvival.com:
https://www.indosurvival.com/2019/11/9-fungsi-emergency-thermal-blanket.html?m=1


Click to View FlipBook Version