MATERI AJAR
STRUKTUR DAN KEBAHASAAN EKSPOSISI
1. Identitas
a. Satuan Pendidikan : SMA Islam Al Azhar 7 Sukoharjo
b. Nama Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
c. Kelas / Semester : X / Ganjil
d. Kompetensi Dasar :
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.4 Menganalisis struktur dan 3.4.1 Menganalisis struktur teks eksposisi
kebahasaan teks eksposisi yang meliputi tesis, argumentasi, dan
rekomendasi
3.4.2 Menganalisis kebahasaan teks eksposisi
e. Materi Pokok : Struktur dan Kebahasaan Eksposisi
f. Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
g. Tujuan Pembelajaran :
1. Setelah mengamati, berdiskusi, dan bertanya jawab dalam kegiatan
pembelajaran (C), peserta didik (A) mampu menganalisis (B) tiga
bagian atau struktur teks eksposisi yang meliputi tesis, argumentasi,
dan rekomendasi dengan tepat (D);
2. Setelah mengamati, berdiskusi, dan bertanya jawab dalam kegiatan
pembelajaran (C), peserta didik (A) mampu menganalisis (B)
kebahasaan teks eksposisi dengan tepat (D);
h. Manfaat
1) Mempermudah peserta didik menganalisis struktur dan kebahasaan eksposisi
2) Pendamping belajar peserta didik selain buku paket atau sumber belajar yang lain
i. Materi Prasyarat :
1) Struktur teks laporan hasil observasi
2) Kebahasaan teks observasi
2. Kegiatan Pembelajaran
a. Pendahuluan
Sebelum belajar pada materi ini silahkan kalian membaca dan memahami narasi di
bawah ini.
Sebuah teks selalu dibangun dengan struktur tertentu. Pada dasarnya, struktur
tersebut berupa pembuka, isi, dan penutup. Nah, dalam teks eksposisi
strukturnya terbagi-bagi menjadi tesis, argumentasi, dan penegasan ulang
Untuk dapat menyelesaikan persoalan tersebut, silahkan kalian lanjutkan ke kegiatan
belajar berikut dan ikuti petunjuk yang ada dalam materi ajar ini.
b. Inti
Petunjuk Umum Materi Ajar
a. Baca dan pahami materi pada Buku Siswa Bahasa Indonesia X Wajib yang
diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai buku reverensi
b. Setelah memahami isi materi dalam bacaan berlatihlah untuk berpikir tinggi melalui
tugas-tugas yang terdapat pada materu ajar ini baik bekerja sendiri maupun bersama
teman sebangku atau teman lainnya.
c. Kerjakan latihan pada materi ini (ada di LKPD) di buku kerja atau langsung
mengisikan pada bagian yang telah disediakan.
d. Kalian dapat belajar bertahap dan berlanjut melalui kegitan ayo berlatih yang ada di
LKPD, apabila kalian yakin sudah paham dan mampu menyelesaikan
permasalahan-permasalahan dalam kegiatan belajar kalian boleh sendiri atau
mengajak teman lain yang sudah siap untuk belajar ke materi ajar berikutnya.
Kegiatan Belajar 1 Mengungkapkan Struktur Teks Eksposisi
1. Struktur Teks Eksposisi
Teks eksposisi merupakan teks yang dibangun oleh pendapat atau opini.
Sejalan dengan isi teks eksposisi, struktur teks eksposisi meliputi
a. Tesis atau penyataan pendapat
Tesis atau pernyataan pendapat adalah bagian pembuka dalam teks eksposisi.
Bagian tersebut berisi pendapat umum yang disampaikan penulis terhadap
permasalahan yang diangkat dalam teks eksposisi
b. Argumentasi
Argumentasi merupakan unsur penjelas untuk mendukung tesis yang disampaikan.
Argumentasi dapat berupa alasan logis, data hasil temuan, fakta-fakta, bahkan
pernyataan para ahli. Argumen yang baik harus mampu mendukung pendapat yang
disampaikan penulis atau pembicara.
c. Penegasan ulang.
bagian yang bertujuan menegaskan pendapat awal serta menambah rekomendasi
atau saran terhadap permasalahan yang diangkat.
Kegiatan 2
Membandingkan Kebahasaan Dua Teks Eksposisi
1. Istilah
Istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan
suatu makna, konsep, proses, keadaan, atau sifat khas dalam bidang tertentu.
Makna kata atau istilah yang sering muncul dalam paragraf adalah makna kata
leksikal. Makna kata leksikal merupakan makna yang terdapat pada kata
dasarnya tanpa bergabung dengan bentuk lain. Makna leksikal dapat dilihat
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
2. Adjektiva atau Kata Sifat
Kata sifat adalah sebuah frasa atau kata yang digunakan untuk menjelaskan atau
menggambarkan sebuah kata ganti atau kata benda. Kata sifat atau (Adjective)
dapat mendeskripsikan keadaan atau sifat seseorang, bentuk, usia, ukuran
maupun warna suatu benda. Secara umum, dapat bergabung dengan kata lebih
dan sangat
3. Afiksasi
Proses afiksasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah proses atau
hasil penambahan afiks (prefiks, infiks, sufiks, atau konfiks) pada kata dasar
atau bentuk dasar.
Macam-macam Afiksasi
1. Prefiksasi
Prefiks adalah imbuhan yang terletak pada awal sebuah kata dasar atau
bentuk dasar. Prefiks dalam bahasa Indonesia antar lain: ber-, meN-, di-
, per, pe-, ke-, ter-, dan se-
Contoh:
ber- + lari = berlari
meN- + tangis = menangis
di- + makan = dimakan
2. Infiks
Infiks adalah imbuhan yang terletak di tengah sebuah kata dasar atau
bentuk dasar. Infiks dalam bahasa Indonesia adalah: -er-, -el-, dan -em-
. Proses infiksasi adalah penambahan infiks atau sisipan pada kata dasar
atau bentuk dasar.
Contoh:
-em- + tali = temali
-er- + gigi = gerigi
3. Sufiks
Sufiks atau akhiran adalah imbuhan yang terletak pada akhir sebuah kata
dasar atau bentuk dasar Sufiks dalam bahasa Indonesia antar lain: -kan,
-i, -an, -nya, -man, -wan, -wati. Sufiks serapan dari bahasa Arab adalah
–i dan –ah, contohnya pada kata hewani dan ilmiah. Sufiks dari bahasa
Barat adalah –isme, -is, -if.
Contoh:
Duduk + -kan = dudukkan
Sastra + -wan = sastrawan
4. Konfiks
Konfiks adalah imbuhan yang terdiri atas dua bagian yang diletakkan
pada awal dan akhir kata dasar atau bentuk dasar. Konfiks dalam bahasa
Indonesia adalah: per-an, ke-an, dan ber-an. Proses konfiksasi adalah
penambahan prefiks dan sufiks secara bersamaan.
Contoh:
Ke-an + adil = keadilan
Ber-an + datang = berdatangan
Konfiks berbeda dengan gabungan afiks. Gabungan afiks yaitu
penggunaan beberapa imbuhan sekaligus pada sebuah kata dasar dengan
tetap mempertahankan identitasnya masing-masing. Berbeda dengan
konfiks yang kedua bagiannya hanya memiliki satu fungsi dan satu
makna gramatikal saja. Gabungan afiks dalam bahasa Indonesia antara
lain: meN- kan, di- kan, memper-kan, diper-kan, meN-i, di-i, memper-i,
diper-i, dan ber-kan.
4. Verba
Kata Kerja atau verba adalah penggolongan kata yang menjelaskan suatu
tindakan, keberadaan, pengalaman, atau penjelasan dinamis lainnya. Kata
jenis ni seringkali dipakai sebagai predikat dalam sebuah kalimat atau frasa.
Verba atau kata kerja fungsinya untuk mengulas tentang sebuah kegiatan atau
suatu perbuatan ataupun aktivitas yang dijalankan seseorang. Dari
pembahasan tersebut, bisa diambil kesimpulan bahwa pengertian kata kerja
atua verba adalah kata yang fungsinya sebagai penjelas dan menunjukkan
sebuah perbuatan seseorang atau subjek.
Ciri-ciri verba:
a. Mempunyai arti perbuatan, aktivitas atau tindakan
b. Mempunyai arti proses
c. Biasanya disertai kata kerja
d. Biasanya dibuat dengan imbuhan me-, di-, ter-, me-kan, di-kan, ber-an,
memper-an, dan memper-i.
Dalam teks eksposisi banyak digunakan kalimat verbal, yaitu kalimat
berpredikat verba. Kalimat aktif dibedakan menjadi:
a. Kalimat Aktif Transitif
Kalimat aktif yang memerlukan objek dan bisa diubah menjadi pasif
Contoh : Ayu memasak nasi
b. Kalimat Aktif Intransitif
Kalimat aktif yang tidak memerlukan objek dan tidak bisa diubah menjadi
pasif
Contoh : Ia berenang
5. Pronomina
Pronomina merupakan kata yang dipakai untuk mengacu ke nomina lain atau
untuk menggantikan nomina lainnya. Misalnya, nomina guru dapat diacu
dengan pronomina dia atau ia. Untuk hal demikian ini sebelum lebih jauh
membahas pronomina, sebaiknya kita kenali dulu bagaimana ciri-ciri dari
pronomina itu sendiri.
Ciri-Ciri Pronomina
Pronomina dapat dikenali dari ciri-cirinya antara lain:
a. Menduduki posisi fungsi subjek dan objek, bahkan kadang pada kalimat
tertentu menduduki fungsi predikat.
b. Acuannya dapat berpindah-pindah bergantung pada siapa yang menjadi
pembicara, siapa yang menjadi pembaca atau siapa yang dibicarakan.
Jenis-Jenis Pronomina
Dalam Bahasa Indonesia dikenal tiga jenis pronomina yaitu pronomina
persona, pronomina penunjuka dan pronomina penanya.
a. Pronomina persona ialah pronomina yang digunakan untuk acuan
berupa manusia. Contohnya: saya, aku, engkau, kau, kamu, ia, dia, -nya,
-mu, -ku, dan lain-lain.
b. Pronomina penunjuk ialah pronomina yang dipakai untuk penunjuk
umum, arah dan tempat. Contohnya: ini, itu, di sana, di sini.
c. Pronomina penanya ialah pronomina yang digunakan untuk
menanyakan hal berupa manusia, barang atau pilihan. Contohnya: siapa,
apa dan mana.
6. Konjungsi
Konjungsi
Kata tugas yang fungsinya menghubungkan antarklausa, antarkalimat, dan
antarparagraf.
Konjungsi antar klausa terbagi menjadi 3 jenis, yaitu:
a. Konjungsi koordinatif,
Konjungsi koordinatif, yaitu konjungsi yang menghubungkan dua klausa
atau lebih yang memiliki status konjuksi setara (sintaksis yang sama).
Contoh:
1) Atau (menyatakan pemilihan).
2) Dan (menyatakan penambahan).
3) Tetapi (menyatakan perlawanan).
b. Konjungsi subordinatif,
Konjungsi subkordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua
klausa atau lebih yang memiliki status konjungsi bertingkat (sintaksis
yang tidak sama).
Contoh:
1) Andaikan, seandainya, andaikata, umpamanya, sekiranya
(menyatakan pengandaian).
2) Agar, supaya, biar (menyatakan tujuan).
3) Jika, kalau, jikalau, asal(kan), bila, manakala (menyatakan syarat).
4) Seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksana
(menyatakan pemiripan).
5) Sebab, karena, oleh karena (menyatakan sebab).
6) Biarpun, meskipun, sekalipun, walaupun, sungguhpun, kendatipun
(menyatakan konsesif)
7) Hingga, sehingga, sampai(-sampai), maka(nya) (menyatakan akibat).
8) Bahwa (menyatakan penjelasan).
9) Sesudah, setelah, sebelum, sehabis, sejak, selesai, ketika, tatkala,
sewaktu, sementara, sambil, seraya, selagi, selama, hingga, sampai
(menyatakan waktu).
c. Konjungsi korelatif
Konjungsi korelatif, yaitu konjungsi yang menghubungkan dua kata,
frasa, atau klausa dan kedua unsur itu memiliki status konjungsi setara
(sintaksis yang sama).
Konjungsi korelatif terdiri dari dua bagian yang dipisahkan oleh salah satu
kata, frasa, atau klausa yang dihubungkan.
Contoh:
1) Tidak hanya …, tetapi ( …) juga …
2) Jangankan …, …pun .
3) Bukan hanya …, melainkan …
4) Apa(kah) … atau …
5) (Se)demikian (rupa) … sehingga…
6) Baik … maupun …
7) Entah … entah ...
Penutup
Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar berikut diberikan tabel
untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang sudah kalian pelajari. Jawablah sejujurnya
terkait dengan penguasaan materi pada materi ajar ini di tabel berikut.
Tabel Refleksi Diri Pemahaman Materi Ya Tidak
No Pertanyaan
1. Apakah Anda telah memahami struktur teks eksposisi?
2. Dapatkah Anda membandingkan kebahasaan dari dua teks eksposisi?
Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali materi
tersebut dalam Buku Teks Pelajaran (BTP) dan pelajari ulang bahan ajar ini dengan bimbingan
guru atau teman sejawat. Jangan putus asa untuk mengulang lagi. Apabila kalian menjawab
“YA” pada semua pertanyaan, maka kalian boleh sendiri atau mengajak teman lain yang sudah
siap untuk belajar ke materi berikutnya... Oke.?
Anda Pasti Bisa.!
DAFTAR PUSTAKA
Damayanti, Uti dan Y. Budi Artati. 2016. PR Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X
Semester 1, Klaten, Intan Pariwara
Suherli, dkk. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas X Revisi Tahun 2017. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Suherli, dkk. 2017. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas X Revisi Tahun 2017. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud