The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

UKBM BAHASA INDO KD 3.4-4.4

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by husainarif35, 2022-03-05 22:24:22

UKBM Biografi

UKBM BAHASA INDO KD 3.4-4.4

UNIT KEGIATAN BELAJAR MANDIRI (UKBM)
BIN-3.15/4.15/2/15/15

1. Identitas

a. Nama Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

b. Kelas / Semester : X / Genap

c. Kompetensi Dasar :

3.15 Menganalisis aspek makna dan kebahasaan dalam teks biografi
4.15 Menyusun teks biografi tokoh

d. Materi Pokok : Teks Biografi

e. Alokasi Waktu : 6 JP / 3 TM

f. Tujuan Pembelajaran :

Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifk dengan model
pedagogic genre, saintifik, murid dapat menganalisis aspek makna dan
kebahasaan dalam teks biografi, menyusun teks biografi tokoh secara baik
dengan rasa tahu, tanggung jawab, disiplin, dan kreatif (integritas) selama
proses pembelajaran dan bersikap jujur, percaya diri serta pantang menyerah

g. Materi Pembelajaran :
1) Aspek kebahasaan teks biografi
2) Menyusun teks biografi

2. Peta Konsep

3. Kegiatan Pembelajaran

a. Pendahuluan
Sebelum belajar pada materi ini silahkan kalian membaca dan memahami narasi di bawah ini.

Setelah belajar tentang ciri teks biografi berdasarkan isi dan meneladani tokoh yang
diceritakan dalam biografi, pada kali ini kalian akan belajar tentang
1. Aspek kebahasaan teks biografi
2. Menyusun biografi

Untuk dapat menyelesaikan persoalan tersebut, silahkan kalian lanjutkan ke kegiatan belajar berikut
dan ikuti petunjuk yang ada dalam UKB ini.

b. Inti
Petunjuk Umum UKB
a. Baca dan pahami materi pada Buku Siswa Bahasa Indonesia X Wajib yang diterbitkan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
b. Setelah memahami isi materi dalam bacaan berlatihlah untuk berpikir tinggi melalui tugas-tugas
yang terdapat pada UKB ini baik bekerja sendiri maupun bersama teman sebangku atau teman
lainnya.
c. Kerjakan UKB ini dibuku kerja atau langsung mengisikan pada bagian yang telah disediakan.
d. Kalian dapat belajar bertahap dan berlanjut melalui kegitan ayo berlatih, apabila kalian yakin
sudah paham dan mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan dalam kegiatan belajar
1, 2, dan 3 kalian boleh sendiri atau mengajak teman lain yang sudah siap untuk mengikuti tes
formatif agar Anda dapat belajar ke UKB berikutnya.

c. Kegiatan Belajar
Ayo … … ikuti kegiatan belajar berikut dengan penuh kesabaran dan konsentrasi!!!

Kegiatan Belajar 1 Menganalisis Makna dan Kebahasaan Teks Biografi

Secara umum, biografi mempunyai unsur pembangun dalam aspek kebahasaannya. Di
materi pembelajaran ini kalian akan belajar tentang aspek kebahasaan dan mendata
pokok-pokok informasi dari teks biografi

Kegiatan 1

Mendata Pokok-pokok Informasi dalam Teks Biografi
Pada pelajaran ini siswa akan mempelajari pokok-pokok informasi dalam teks biografi.

Salah satu ciri teks naratif, termasuk di dalamnya adalah biografi dan hikayat, paragraf-
paragraf di dalamnya ditulis secara naratif. Artinya, ide pokok paragraf dalam teks
tersebut tidak terdapat dalam satu kalimat utama, tetapi menyebar dalam semua kalimat
pada paragraf tersebut. Oleh karena itu untuk mengetahui informasi pokok dalam teks
biografi, pembaca dituntut untuk benar-benar memahami isi teks tersebut.

Untuk mengetahui informasi pokok dalam teks biografi, kamu harus benar-benar
memahami isi teks tersebut. Kemudian kamu dapat menentukan sendiri isi pokoknya,
bukan berdasarkan ide pokok yang biasanya terdapat dalam kalimat utama.

Tugas 1

Bacalah teks biografi Uwais Al Qorni berikut!
UWAIS AL QORNI

Pemuda bernama Uwais Al-Qarni. Ia tinggal di Negeri Yaman. Uwais adalah seorang
yang terkenal fakir, hidupnya sangat miskin. Uwais Al-Qarni adalah seorang anak yatim.
Bapaknya sudah lama meninggal dunia. Ia hidup bersama ibunya yang telah tua lagi
lumpuh. Bahkan, mata ibunya telah buta. Kecuali ibunya, Uwais tidak lagi mempunyai
sanak famili sama sekali.

Dalam kehidupannya sehari-hari, Uwais Al-Qarni bekerja mencari nafkah dengan
menggembalakan domba-domba orang pada waktu siang hari. Upah yang diterimanya
cukup buat nafkahnya dengan ibunya. Bila ada kelebihan, terkadang ia pergunakan untuk
membantu tetangganya yang hidup miskin dan serba kekurangan seperti dia dan ibunya.
Demikianlah pekerjaan Uwais Al-Qarni setiap hari.

Uwais Al-Qarni terkenal sebagai seorang anak yang taat kepada ibunya dan juga taat
beribadah. Uwais Al-Qarni seringkali melakukan puasa. Bila malam tiba, dia selalu berdoa,
memohon petunjuk kepada Allah. Alangkah sedihnya hati Uwais Al-Qarni setiap melihat
tetangganya yang baru datang dari Madinah. Mereka telah bertemu dengan Nabi
Muhammad, sedang ia sendiri belum pernah berjumpa dengan Rasulullah. Berita tentang
Perang Uhud yang menyebabkan Nabi Muhammad mendapat cedera dan giginya patah
karena dilempari batu oleh musuh-musuhnya, telah juga didengar oleh Uwais Al-Qarni.
Segera Uwais mengetok giginya dengan batu hingga patah. Hal ini dilakukannya sebagai
ungkapan rasa cintanya kepada Nabi Muhammmad shollohu ‘alaihi wasallam, sekalipun
ia belum pernah bertemu dengan beliau. Hari demi hari berlalu, dan kerinduan Uwais
untuk menemui Nabi shollohu ‘alaihi wasallam semakin dalam.

Akhirnya, kerinduan kepada Nabi shollohu ‘alaihi wasallam yang selama ini
dipendamnya tak dapat ditahannya lagi. Pada suatu hari ia datang mendekati ibunya,
mengeluarkan isi hatinya dan mohon izin kepada ibunya agar ia diperkenankan pergi
menemui Rasulullah di Madinah. Sang Ibu pun memberi izin kepada Uawais untuk bisa
bertemu dengan Nabi Muhammad shollohu ‘alaihi

Setelah menempuh perjalanan jauh, akhirnya Uwais Al-Qarni sampai juga di kota
Madinah. Segera ia mencari rumah nabi Muhammad shollohu ‘alaihi wasallam. Setelah ia
menemukan rumah Nabi, Ia tidak menemui nabi karena Nabi sedang berada di medan
pertempuran. Uwais Al-Qarni hanya dapat bertemu dengan Siti Aisyah ra, istri Nabi
shollohu ‘alaihi wasallam.

Akhirnya, karena ketaatannya kepada ibunya, pesan ibunya mengalahkan suara hati
dan kemauannya untuk menunggu dan berjumpa dengan Nabi shollohu ‘alaihi wasallam.
Peperangan telah usai dan Nabi shollohu ‘alaihi wasallam pulang menuju Madinah.
Sesampainya di rumah, Nabi shollohu ‘alaihi wasallam menanyakan kepada Siti Aisyah ra
tentang orang yang mencarinya. Nabi mengatakan bahwa Uwais Al-Qarni anak yang taat
kepada ibunya, adalah penghuni langit.

Nabi Muhammad shollohu ‘alaihi wasallam melanjutkan keterangannya tentang
Uwais Al-Qarni, penghuni langit itu, kepada para sahabatnya, “Kalau kalian ingin berjumpa
dengan dia, perhatikanlah ia mempunyai tanda putih ditengah talapak tangannya.”
Sesudah itu Nabi shollohu ‘alaihi wasallam memandang kepada Ali ra dan Umar ra seraya
berkata, “suatu ketika apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah doa dan istighfarnya,
dia adalah penghuni langit, bukan orang bumi.”

Waktu terus berganti, dan Nabi shollohu ‘alaihi wasallam kemudian wafat.
Kekhalifahan Abu Bakar pun telah digantikan pula oleh Umar bin Khatab. Suatu ketika,
khalifah Umar teringat akan sabda Nabi shollohu ‘alaihi wasallam tentang Uwais Al-Qarni,
penghuni langit. Beliau segera mengingatkan kembali sabda Nabi shollohu ‘alaihi
wasallam itu kepada sahabat Ali bin Abi Thalib ra. Sejak saat itu setiap ada kafilah yang
datang dari Yaman, Khalifah Umar ra dan Ali ra selalu menanyakan tentang Uwais Al Qarni.

Rombongan kalifah dari Yaman menuju Syam silih berganti, membawa barang
dagangan mereka. Suatu ketika, Uwais Al-Qarni turut bersama mereka. Rombongan
kalifah itu pun tiba di kota Madinah. Melihat ada rombongan kalifah yang baru datang dari
Yaman, segera khalifah Umar ra dan Ali ra mendatangi mereka dan menanyakan apakah
Uwais Al-Qarni turut bersama mereka. Rombongan kafilah itu mengatakan bahwa Uwais

Al-Qarni ada bersama mereka, dia sedang menjaga unta-unta mereka di perbatasan kota.
Mendengar jawaban itu, khalifah Umar ra dan Ali ra segera pergi menjumpai Uwais Al-
Qarni.

Sesampainya di kemah tempat Uwais berada, khalifah Umar ra dan Ali ra memberi
salam. Tapi rupanya Uwais sedang shalat. Setelah mengakhiri shalatnya dengan salam,
Uwais menjawab salam khalifah Umar ra dan Ali ra sambil mendekati kedua sahabat Nabi
shollohu ‘alaihi wasallam ini dan mengulurkan tangannya untuk bersalaman. Sewaktu
berjabatan, Khalifah Umar ra dengan segera membalikkan tangan Uwais, untuk
membuktikan kebenaran tanda putih yang berada di telapak tangan Uwais, seperti yang
pernah dikatakan oleh Nabi shollohu ‘alaihi wasallam. Memang benar! Tampaklah tanda
putih di telapak tangan Uwais Al-Qarni.

Dalam pembicaraan mereka, diketahuilah bahwa ibu Uwais Al-Qarni telah meninggal
dunia. Itulah sebabnya, ia baru dapat turut bersama rombongan kafilah dagang saat itu.
Akhirnya, Khalifah Umar dan Ali ra memohon agar Uwais membacakan do’a dan istighfar
untuk mereka. Uwais enggan dan dia berkata kepada Khalifah, “saya lah yang harus
meminta doa pada kalian.” Uwais Al-Qarni akhirnya mengangkat tangan, berdoa dan
membacakan istighfar. Setelah itu Khalifah Umar ra berjanji untuk menyumbangkan uang
negara dari Baitul Mal kepada Uwais untuk jaminan hidupnya. Segera saja Uwais
menampik dengan berkata, “Hamba mohon supaya hari ini saja hamba diketahui orang.
Untuk hari-hari selanjutnya, biarlah hamba yang fakir ini tidak diketahui orang lagi.”

Beberapa tahun kemudian, Uwais Al-Qarni berpulang ke rahmatullah. Anehnya, pada
saat dia akan dimandikan, tiba-tiba sudah banyak orang yang berebutan untuk
memandikannya. Dan ketika dibawa ke tempat pembaringan untuk dikafani, di sana pun
sudah ada orang-orang yang menunggu untuk mengkafaninya. Demikian pula ketika orang
pergi hendak menggali kuburannya, disana ternyata sudah ada orang-orang yang
menggali kuburnya hingga selesai. Ketika usungan dibawa menuju ke pekuburan, luar
biasa banyaknya orang yang berebutan untuk mengusungnya.

Meninggalnya Uwais Al-Qarni telah menggemparkan masyarakat kota Yaman. Banyak
terjadi hal-hal yang amat mengherankan. Sedemikian banyaknya orang yang tak kenal
berdatangan untuk mengurus jenazah dan pemakamannya, padahal Uwais Al-Qarni
adalah seorang fakir yang tidak dihiraukan orang. Sejak ia dimandikan sampai ketika
jenazahnya hendak diturunkan ke dalam kubur, disitu selalu ada orang-orang yang telah
siap melaksanakannya terlebih dahulu. Berita meninggalnya Uwais Al-Qarni dan
keanehan-keanehan yang terjadi ketika wafatnya telah tersebar ke mana-mana. Baru saat
itulah penduduk Yaman mengetahuinya, siapa sebenarnya Uwais Al-Qarni. Selama ini
tidak ada orang yang mengetahui siapa sebenarnya Uwais Al-Qarni disebabkan
permintaan Uwais Al-Qarni sendiri kepada Khalifah Umar ra dan Ali ra, agar merahasiakan
tentang dia. Barulah di hari wafatnya mereka mendengar sebagaimana yang telah
disabdakan oleh Nabi shollohu ‘alaihi wasallam, bahwa Uwais Al-Qarni adalah penghuni
langit.

Tugas 1

Petunjuk:

1. Bacalah teks biografi di atas!

2. Analisislah pokok-pokok informasi dari teks di atas ke dalam tabel berikut!

Paragraf Isi Pokok Informasi

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

Kegiatan 2

Menemukan Pola Penyajian Karakter Unggul Tokoh

Pengarang dalam menyampaikan karakter tokoh dalam cerita menempuh jalan yang
berbeda-beda. Ada beberapa cara yang digunakan pengarang dalam menyampaikan
karakter tokoh (penokohan atau perwatakkan), yaitu secara langsung dan tidak langsung.
Penggambaran watak tokoh secara langsung yaitu penggambaran watak tokoh
dinyatakan langsung oleh pengarang.

Penggambaran perwatakkan secara tidak langsung biasanya dilakukan pengarang
dengan beberapa cara, yaitu melalui pikiran tokoh, dialog antartokoh, tingkah laku atau
tindakan tokoh, lingkungan sekitar tokoh, dan tanggapan dari tokoh lain.
1. Melalui pikiran-pikiran tokoh

Penggambaran perwatakkan dengan cara ini yaitu pengarang dalam
menyampaikan karakter tokoh disampaikan melalui pikiran tokoh itu sendiri. Hal-hal
yang terjadi dalam pikiran tokoh terkadang dapat menunjukkan bagaimana karakter
tokoh tersebut.
2. Dialog antartokoh

Dalam berdialog atau bercakap-cakap terkadang kita dapat mengetahui watak
orang yang berbicara tersebut. Dari apa yang diucapkan secara langsung ataupun yang
tersirat dalam perkataan-perkataan tokoh, kita dapat mengetahui bagaimana watak
seseorang. Jadi, pengarang dalam menggambarkan perwatakkan tokoh-tokoh
dilakukan dengan perantara dialog yang dilakukan oleh tokoh-tokoh dalam cerita.
3. Melalui tingkah laku atau tindakkan tokoh

Penggambaran perwatakkan tokoh yang dilakukan dengan penggambaran
perbuatan yang dilakukan oleh tokoh. Sebagai contoh, jika seorang tokoh digambarkan
sedang mengamuk, merampok, atau memukuli orang, tentu kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa orang tersebut memiliki watak keras, jahat, dan kejam. Begitulah
penggambaran watak tokoh jenis ini dilakukan.
4. Melalui tanggapan tokoh lain

Penggambaran watak seorang tokoh yang dilakukan oleh pengarang melalui
perantara yaitu komentar atau tanggapan tokoh lain terhadap seorang tokoh.
5. Lingkungan sekitar tokoh.

Tidak dapat disangkal jika lingkungan tempat tinggal / keberadaan seseorang dapat
menggambarkan perilaku atau karakter seseorang. Dengan dasar tersebut, pengarang
juga secara implisit dapat menggunakan media lingkungan sebagai penyampaian

Tugas 2

Petunjuk
1. Bacalah kembali teks biografi Uwais Al-Qorni
2. Analisislah bagaimana karakter unggul tokoh teks tersebut!

Cara Penggambaran Karakter Unggul Bukti Kutipan

Kegiatan 3

Mengidentifikasi Kaidah Bahasa Teks Biografi
Dalam sebuah biografi, terdapat beberapa unsur kebahasaan yang membangun dalam teks
tersebut. Adapun unsur kebahasaan yang membangun dalam teks tersebut antara lain sebagai
berikut:
1. Konjungsi
Kata tugas yang fungsinya menghubungkan antarklausa, antarkalimat, dan antarparagraf.
Konjungsi antar klausa terbagi menjadi 3 jenis, yaitu:
a. Konjungsi koordinatif,
Konjungsi koordinatif, yaitu konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang
memiliki status konjuksi setara (sintaksis yang sama). Contoh:
1) Atau (menyatakan pemilihan).
2) Dan (menyatakan penambahan).
3) Tetapi (menyatakan perlawanan).

b. Konjungsi subordinatif,
Konjungsi subkordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang
memiliki status konjungsi bertingkat (sintaksis yang tidak sama).
Contoh:
1) Andaikan, seandainya, andaikata, umpamanya, sekiranya (menyatakan
pengandaian).
2) Agar, supaya, biar (menyatakan tujuan).
3) Jika, kalau, jikalau, asal(kan), bila, manakala (menyatakan syarat).
4) Seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksana (menyatakan
pemiripan).
5) Sebab, karena, oleh karena (menyatakan sebab).
6) Biarpun, meskipun, sekalipun, walaupun, sungguhpun, kendatipun (menyatakan
konsesif)
7) Hingga, sehingga, sampai (-sampai), maka(nya) (menyatakan akibat).
8) Bahwa (menyatakan penjelasan).

9) Sesudah, setelah, sebelum, sehabis, sejak, selesai, ketika, tatkala, sewaktu,
sementara, sambil, seraya, selagi, selama, hingga, sampai (menyatakan waktu).

c. Konjungsi korelatif
Konjungsi korelatif, yaitu konjungsi yang menghubungkan dua kata, frasa, atau klausa dan
kedua unsur itu memiliki status konjungsi setara (sintaksis yang sama).
Konjungsi korelatif terdiri dari dua bagian yang dipisahkan oleh salah satu kata, frasa, atau
klausa yang dihubungkan.
Contoh:
1) Tidak hanya …, tetapi ( …) juga …
2) Jangankan …, …pun .
3) Bukan hanya …, melainkan …
4) Apa(kah) … atau …
5) (Se)demikian (rupa) … sehingga…
6) Baik … maupun …
7) Entah … entah ...

2. Rujukan Kata
Rujukan kata adalah suatu kata yang merujuk pada kata lain yang memperlihatkan
keterkaitan. Rujukan kata berhubungan dengan kata ganti (orang dan penunjuk)
a. Kata ganti persona ialah kata ganti yang digunakan untuk acuan berupa manusia.
Contohnya: saya, aku, engkau, kau, kamu, ia, dia, -nya, -mu, -ku, dan lain-lain.
b. Kata ganti penunjuk ialah pronomina yang dipakai untuk penunjuk umum, arah dan
tempat. Contohnya: ini, itu, di sana, di sini.

3. Verba / Kata Kerja
Kata Kerja atau verba adalah penggolongan kata yang menjelaskan suatu tindakan,
keberadaan, pengalaman, atau penjelasan dinamis lainnya. Kata jenis ni seringkali dipakai
sebagai predikat dalam sebuah kalimat atau frasa.
Verba atau kata kerja fungsinya untuk mengulas tentang sebuah kegiatan atau suatu
perbuatan ataupun aktivitas yang dijalankan seseorang. Dari pembahasan tersebut, bisa
diambil kesimpulan bahwa pengertian kata kerja atua verba adalah kata yang fungsinya
sebagai penjelas dan menunjukkan sebuah perbuatan seseorang atau subjek.
Ciri-ciri verba:
a. Mempunyai arti perbuatan, aktivitas atau tindakan
b. Mempunyai arti proses
c. Biasanya disertai kata kerja
d. Biasanya dibuat dengan imbuhan me-, di-, ter-, me-kan, di-kan, ber-an, memper-an, dan
memper-i.
Dalam teks eksposisi banyak digunakan kalimat verbal, yaitu kalimat berpredikat verba.
Kalimat aktif dibedakan menjadi:
a. Kalimat Aktif Transitif
Kalimat aktif yang memerlukan objek dan bisa diubah menjadi pasif
Contoh : Ayu memasak nasi

b. Kalimat Aktif Intransitif
Kalimat aktif yang tidak memerlukan objek dan tidak bisa diubah menjadi pasif
Contoh : Ia berenang

4. Kata Sifat
Kata sifat adalah sebuah frasa atau kata yang digunakan untuk menjelaskan atau
menggambarkan sebuah kata ganti atau kata benda. Kata sifat atau (adjective) dapat
mendeskripsikan keadaan atau sifat seseorang, bentuk, usia, ukuran maupun warna suatu
benda. Secara umum, dapat bergabung dengan kata lebih dan sangat

5. Waktu, Peristiwa, dan Tempat
Dalam biografi, terdapat kata-kata yang menunjukkan urutan waktu, aktivitas (peristiwa) dan
tempat

Contoh Peristiwa Tempat
No Waktu Kelahiran Nabi Muhammad Mekah
1. Sekitar 570 Masehi Shollolohu ‘Alihi Wasallam
atau pada tahun
Gajah

Tugas 3

Petunjuk
1. Bacalah kembali teks biografi Uwais Al-Qorni
2. Tentukan aspek kebahasaan teks biografi tersebut dengan mengisi tabel berikut!

No Aspek Kebahasaan Bukti Analisis
1. Konjungsi

2. Rujukan kata

3. Verba

4. Kata Sifat

5. Waktu, Waktu Peristiwa Tempat
peristiwa,
tempat

Kegiatan Belajar 2 Menceritakan Kembali Isi Teks Biografi

Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu:
1. menceritakan kembali biografi yang dibaca dengan pola penyajian berbeda;
2. menceritakan kembali biografi yang dibaca dengan bahasa sendiri.
3. Membuat sebuah biografi

Pada bagian terdahulu, kamu sudah belajar menyajikan penggambaran karakter
unggul tokoh dengan pola penyajian yang berbeda. Pola penyajian secara narasi
penuh dapat kamu lihat contohnya pada biografi Nabi Muhammad Shollolohu ‘Alaihi

Wasallam. Sementara itu, pola penyajian campuran antara naratif dan dialog dapat
kamu lihat pada biografi Uwais Al Qorni

Tugas 4

Petunjuk:
1. Buatlah sebuah contoh biografi (guru) sesuai dengan struktur dan aspek kebahasaan teks

biografi!
2. Hasil pekerjaan bisa ditulis dalam tabel berikut!

Penutup

Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar 1, 2 dan 3, berikut diberikan babel
untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang sudah kalian pelajari. Jawablah sejujurnya terkait dengan
penguasaan materi pada UKB ini di tabel berikut.

Tabel Refleksi Diri Pemahaman Materi Ya Tidak
No Pertanyaan
1. Apakah Anda dapat mendata pokok-pokok informasi teks biografi?
2. Dapatkah Anda mengungkapkan menganalisis cara penggambaran karakter
unggul tokoh?
3. Dapatkah Anda mengidentifikasi kaidah kebahasaan teks biografi?
4. Dapatkah Anda menceritakan biografi dengan pola penyajian berbeda?
5. Dapatkah Anda menceritakan biografi dengan Bahasa sendiri?

Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali materi tersebut dalam
Buku Teks Pelajaran (BTP) dan pelajari ulang UKBM ini dengan bimbingan Guru atau teman sejawat. Jangan
putus asa untuk mengulang lagi! Dan apabila kalian menjawab “YA” pada semua pertanyaan, maka kalian
boleh sendiri atau mengajak teman lain yang sudah siap untuk mengikuti tesformatif agar kalian dapat
belajar ke UKBM berikutnya... Oke.?

Anda Pasti Bisa.!

EVALUASI KD 3.14-4.14 DAN 3.15-4.15

MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA

SEKOLAH : SMA ISLAM AL AZHAR 7

KELAS / SEMESTER : X/ 2

A. Pilihlah jawaban a, b, c, d, atau e di bawah ini yang kalian anggap benar!

Bacalah kutipan biografi berikut untuk menjawab soal nomor 1-5!

Abdul Muis lahir pada tanggal 3 Juni 1883 di Bukittinggi, Sumatra Barat dan meninggal dunia di

Bandung pada tanggal 17 Juni 1959 dalam usia 76 tahun. Ia adalah putra Datuk Tumenggung Lareh, Sungai

Puar, Minangkabau. Abdul Muis memiliki jiwa petualang yang tinggi.

Sejak masih remaja, ia sudah berani meninggalkan kampung halamannya, merantau ke Pulau Jawa.

Bahkan, masa tuanya pun dihabiskannya di perantauan. Abdul Muis lulusan Sekolah Eropa Rendah (Eur.

Lagere School atau yang sering disingkat ELS). Ia pernah belajar di Stovia selama tiga setengah tahun (1900-

-1902). Namun, karena sakit, ia keluar dan sekolah kedokteran tersebut. Pada tahun 1917 ia pergi ke

negeri Belanda untuk menambah pengetahuannya. Pada tahun 1913 Abdul Muis keluar dan De Prianger

Bode. Sebagai pemuda yang berjiwa patriot, ia mulai tertarik pada dunia politik dan masuk ke Serikat

Islam (SI). Bersama dengan mendiang A.H. Wignyadisastra, Ia dipercaya memimpin Kaum Muda, salah satu

surat kabar milik SI yang terbit di Bandung. Pada tahun itu, atas inisiatif dr. Cipto Mangunkusumo, Abdul

Muis (bersama dengan Wignyadisastra dan Suwardi Suryaningrat) membentuk Komite Bumi Putra untuk

mengadakan perlawanan terhadap maksud Belanda mengadakan peringatan besar-besaran seratus tahun

kemerdekaannya serta untuk mendesak Ratu Belanda agar memberikan kebebasan bagi bangsa Indonesia

dalam berpolitik dan bernegara.

1. Penggalan biografi pada paragraf pertama di atas termasuk bagian…

A. Orientasi D. Komplikasi

B. Urutan peristiwa E. Pandangan penulis

C. Reorientasi

2. Penggalan biografi pada paragraf pertama di atas termasuk bagian…

A. Orientasi D. Komplikasi

B. Urutan peristiwa E. Pandangan penulis

C. Reorientasi

3. Keteladanan dari sosok Abdul Muis adalah … .
A memiliki keberanian yang tinggi dalam berjuang
B meninggalkan kampung halaman untuk berjuang
C mengusir penjajah Belanda dari tanah Indonesia
D sebagai pemuda yang berjiwa patriot berani melawan penjajah
E sekolah kedokteran di negeri Belanda

4. Mengapa Abdul Muis dikatakan memiliki jiwa petualang?
A Ia hanya suka bersekolah di luar negeri dengan bebagai pengalaman.
B Lebih menyukai bahkan sangat tertarik kepada dunia politik.
C Anak muda yang tidak gentar melawan penjajahan Belanda.
D Sejak masih remaja, ia sudah berani meninggalkan kampung halaman.
E Mempunyai banyak pengalaman kerja atau berpindah-pindah.

5. Istilah yang tepat untuk pengganti istilah yang tercetak miring pada kalimat terakhir teks biografi tersebut

adalah … .

A pesta D perhelatan

B kenduri E pertunjukan

C perayaan

6. Bacalah teks biografi berikut dengan saksama!
Boleh dikatakan bahwa, Djuanda merupakan seorang pemimpin yang luwes. Ia bisa bergabung dengan
semua golongan baik itu presiden, menteri, ataupun masyarakat biasa.

Kutipan biografi di atas termasuk bagian… D. Komplikasi
A. Orientasi E. Reorientasi
B. Urutan peristiwa
C. Masalah yang dihadapi tokoh

Bacalah kutipan biografi berikut untuk menjawab soal nomor 7 dan 8!
Mochtar Lubis Seorang sastrawan besar dan sangat berpengaruh di tanah air. Dia pimpinan surat kabar
"Indonesia Raya" dan memiliki banyak karyawan. Namun karena sesuatu hal, surat kabar "Indonesia Raya"
yang dipimpinnya dibredel karena dia tidak mau menandatangani surat pernyataan yang disodorkan
pemerintah karena malu kepada teman-teman pejuang kemerdekaan. Dia mengatakan bahwa teman-
teman pejuang rela mengorbankan nyawanya untuk kemerdekaan Indonesia. Mereka berjuang
memerdekakan Indonesia dengan mengorbankan jiwa dan raganya dan banyak di antaranya yang gugur
dalam perjuangan itu, sementara dia tidak mau mengorbankan korannya untuk memperjuangkan
kemerdekaan yang serupa, yaitu kemerdekaan pers. Dia sangat malu bila menyerah dan tidak membela
kebebasan pers. Setelah surat kabarnya ditutup, dia tidak serta merta membiarkan begitu saja para
karyawannya yang kehilangan pekerjaan.Akan tetapi, ia sangat memikirkan nasib mereka. Untuk itu, dia
berupaya mencarikan pekerjaan dan ia berkeyakinan akan tetap baik karena masih ada koran-koran yang
terbit.
7. Hal yang dapat diteladani pada diri tokoh adalah … .
A. Menemani mencarikan pekerjaan untuk karyawan surat kabar dikeluarkan dari oleh perusahaan yang

dipimpinnya.
B. Memperjuangkan kemerdekaan pers dalam menyampaikan berita-berita yang baru dan teraktual

tanpa pilih-pilih.
C. Dia sangat memikirkan nasib karyawannya setelah Surat kabar yang dipimpinnya tidak boleh terbit lagi.
D. Dia membuka lapangan kerja untuk karyawannya setelah surat kabar "Indonesia Raya" yang

dipimpinnya dibredel.
E. Sangat kasihan terhadap karyawannya dan membantu membuka lapangan pekerjaan untuk

karyawannya yang lain setelah surat kabar "Indonesia Raya" dibredel.

8. Apa yang dipaparkan dalam paragraf tersebut?
A. Perjuangan Mukhtar Lubis dan temannya dalam merebut kemerdekaan pers.
B. Perjuangan Muhktar Lubis terhadap kebebasan pers dan nasib karyawannya.
C. Rasa malu Mukhtar Lubis terhadap pejuang kemerdekaan pers di Indonesia.
D. Kemalangan nasib pers Indonesia, Mukhtar Lubis, dan karyawan-kayawannya.
E. Keberanian pahlawan pers Indonesia, Mukhtar Lubis, dan karyawannya-karyawannya

9. Bacalah teks biografi berikut dengan saksama!
Umar Kayam dilahirkan di Ngawi, Jawa Timur, 30 April 1932, dan meninggal di Jakarta, 16 Mei 2002.

Semasa hidupnya ia pernah menjabat sebagai Guru Besar Sastra Universitas Gajah Mada, Direktur Jenderal
Radio, Televisi, dan Film Departemen Penerangan RI, serta Ketua Dewan Kesenian Jakarta. Ia juga pernah
memerankan tokoh Presiden Soekarno dalam film Pengkhianatan G30 S/PKI.

Umar Kayam berasal dari keluarga guru. Kegemarannya membaca buku sejak dini diperoleh dari
ayahnya yang mempunyai perpustakaan pribadi. Saat ia di Sekolah Dasar, ada keharusan bagi seorang
siswa untuk membaca dongeng. Di kelas lima ia sudah menguasai bahasa Belanda. Sehari-hari di rumah ia
berbahasa Jawa halus bercampur bahasa Belanda. Ia les bahasa Melayu di sore hari. Mulai belajar
mengarang saat di SMA untuk memenuhi tugas pelajaran mengarang dengan tema-tema yang diberikan
guru. Kemudian ia mendapat tugas mengelola majalah dinding sekolah. Di sinilah Umar Kayam
mengekspresikan tulisan sastra dalam berbagai bentuk, termasuk membicarakan karya-karya Sutan Takdir
A., Amir Hamzah, dan Chairil Anwar. Cerpen pertamanya yang berjudul “Bunga Anyelir” dimuat di sebuah
majalah yang terbit di Jakarta saat ia masih SMA.
Keteladanan Umar Kayam yang terdapat dalam kutipan tersebut adalah …
A. Memerankan tokoh penting atau pejabat pemerintah dalam film nasional.
B. Menjadi guru besar ilmu sastra budaya dan pejabat bidang kebudayaan.
C. Mengarang cerpen sejak duduk di bangku SMA dan diterbitkan di media massa.
D. Tetap menggunakan bahasa daerah meski hanya di lingkungan keluarga.
E. Gemar membaca buku sejak kecil karena mempunyai perpustakaan pribadi.

10. Bacalah kutipan biografi Putu Wijaya berikut!
Putu wijaya (I Gusti Putu Wijaya), seorang sastrawan yang dikenal serba bisa, lahir di Puri Anom, Tabanan,
Bali, 11 April 1944. Ayahnya, I Gusti Ngurah Raka seorang pensiunan punggawa yang keras dalam mendidik
anak. Semula ayahnya mengharapkan Putu menjadi dokter. Namun, Putu lemah dalam pelajaran ilmu
pasti. Ia malah akrab dengan sejarah, bahasa dan ilmu bumi. Putu Wijaya sudah menulis kurang lebih 30
novel, 40 naskah drama, sekitar 1000 cerpen, ratusan esai, artikel lepas, dan kritik drama. Ia juga telah
menulis skenario film dan sinetron. Sebagai seorang dramawan, ia memimpin Teater Mandiri sejak 1971
dan telah mementaskan puluhan lakon di dalam maupun luar negeri. Ia pun meraih puluhan penghargaan
atas karya sastra yang ditulisnya. Awal mulamenetap di Jakarta ia bergabung dengan Teater Kecil, asuhan
Arifin C. Noor. Biaya hidup saat itu diperoleh dari hasil menulis. Ia penggemar musik rock, dangdut, dan
klasik. Ia menikah dengan Renny Retni Yooscarini dan menikah lagi dengan gadis Sunda bernama Dewi
Pramunawati.
Sumber : UN Bahasa Indonesia 2013

Keistimewaan tokoh Putu Wijaya berdasarkan kutipan tersebut adalah....
A. Keras dalam mendidik anak.
B. Sastrawan beralih ke dunia perfilman.
C. Mampu menulis berbagai karya sastra.
D. Gemar membaca sejarah dan ilmu bumi.
E. Gemar musik rock, dangdut dan klasik.

11. Bacalah kutipan biografi berikut dengan saksama!
Taufik Ismail lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, pada tahun 1935. Beliau adalah seorang budayawan

dan sastrawan yang sangat populer. Beragam penghargaan telah diperolehnya, baik di tingkat nasional
maupun internasional. Ia banyak melahirkan karya seperti puisi, esai sastra, karya terjemahan, dan lain-
lain.

Taufik Ismail bermimpi menjadi sastrawan saat masih SMA. Waktu itu ia mulai menulis beberapa puisi
yang dimuat di beberapa majalah. Ia dibesarkan di lingkungan keluarga yang suka membaca sehingga ia
pun senang membaca sejak kecil. Hobinya semakin terpuaskan sejak ia menjadi penjaga perpustakaan di
Perpustakaan Pelajar Islam Indonesia Pekalongan. Dan minatnya dalam dunia sastra tumbuh saat ia
sekolah di SMA Whitefish Bay di Milwaukee, Winconsin, AS, berkat program beasiswa pertukaran pelajar.
Bersama sastrawan lainnya, ia berhasil memperkenalkan sastra ke sekolah-sekolah lewat program “Siswa
Bertanya, Sastrawan Menjawab” yang disponsori oleh Yayasan Indonesia dan Ford Foundation.
Keteladanan Taufik Ismail yang terdapat dalam kutipan tersebut adalah …
A. Menjadi budayawan dan sastrawan yang sangat populer.
B. Memperoleh berbagai penghargaan baik nasional maupun internasional.
C. Menciptakan banyak puisi, esai sastra, karya terjemahan, dan lain-lain.
D. Menjadi penjaga perpustakaan sambil membaca berbagai macam buku sastra.
E. Senang membaca, menulis puisi, dan menumbuhkan minat sastra pada pelajar.

12. Bacalah kutipan biografi berikut dengan saksama!
A.A. Navis adalah seorang sastrawan dan budayawan terkemuka di Indonesia. Ia menjadikan menulis

sebagai alat dalam kehidupannya. Karyanya yang terkenal adalah cerita pendek Robohnya Surau Kami.
Navis adalah sosok yang ceplas-ceplos, apa adanya. Kritik-kritik sosialnya mengalir apa adanya untuk
membangunkan kesadaran setiap pribadi agar hidup lebih bermakna. Ia selalu mengatakan yang hitam itu
hitam dan yang putih itu putih. Ia amat gelisah melihat negeri ini digerogoti para koruptor. Pada suatu
kesempatan ia mengatakan kendati menulis adalah alat utamanya dalam kehidupan tetapi jika disuruh
memilih ia akan pilih jadi penguasa untuk menangkapi para koruptor. Walaupun ia tahu risikonya, mungkin
dalam tiga bulan, ia justru akan duluan ditembak mati oleh para koruptor itu. Sebagai seorang penulis, ia
tak pernah merasa tua. Padahal, menulis bukanlah pekerjaan mudah, memerlukan energi, pemikiran
serius, dan santai. "Tidak semua gagasan dapat diimplementasikan dalam sebuah tulisan, dan bahkan
kadang-kadang memerlukan waktu 20 tahun untuk melahirkan sebuah tulisan. Kendati demikian, ada juga
tulisan yang dapat diselesaikan dalam waktu sehari saja. Namun, semua itu harus dilaksanakan dengan
tekun tanpa harus putus asa.” Katanya dalam sebuah diskusi.
Hal yang diteladani dari sosok A.A. Navis adalah …
A. Pengarang yang gelisah melihat kebobrokan negerinya.
B. A.A Navis sebagai pengarang cerpen yang produktif.
C. Gaya kepenulisan yang ceplas-ceplos dan apa adanya.
D. Teguh pendirian dan berani mengatakan apa adanya.
E. A.A Navis memiliki semangat yang tinggi dalam menulis.

13. Bacalah kutipan biografi berikut dengan saksama!
Rendra petama kali mempublikasikan puisinya di media massa pada tahun 1952 melalui majalah

Siasat. Setelah itu, puisi,puisinya pun lancar mengalir menghiasi berbagai majalah pada saat itu, seperti
Kisah, Seni, Basis, Konfrontasi, dan Siasat Baru. Hal itu terus berlanjut seperti terlihat dalam
majalah,majalah pada dekade selanjutnya, terutama majalah tahun 60,an dan tahun 70,an.

Kaki Palsu adalah drama pertamanya, dipentaskan ketika ia di SMP, dan Orang,Orang di Tikungan
Jalan adalah drama pertamanya yang mendapat penghargaan dan hadiah pertama dari Kantor Wilayah
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Yogyakarta. Pada saat itu ia sudah duduk di SMA. Penghargaan
itu membuatnya sangat bergairah untuk berkarya. Prof. A. Teeuw, di dalam bukunya Sastra Indonesia
Modern II (1989), berpendapat bahwa dalam sejarah kesusastraan Indonesia modern Rendra tidak
termasuk ke dalam salah satu angkatan atau kelompok seperti Angkatan 45, Angkatan 60,an, atau
Angkatan 70,an. Dari karya,karyanya terlihat bahwa ia memunyai kepribadian dan kebebasan sendiri.
Hal yang dapat kita teladani dari tokoh tersebut adalah ...
A. Puisinya sudah dipublikasikan di majalah Siasat pada tahun 1952.
B. Drama pertamanya berjudul Kaki Palsu dipentaskan ketika Rendra SMP.
C. Orang,Orang di Tikungan Jalan mendapat penghargaan dari Kanwil P dan K.
D. Penghargaan pertamanya telah membuatnya bergairah untuk berkarya.
E. Rendra mempunyai kepribadian dan kebebasan sendiri.

14. Perhatikan paragraf berikut!

Taufiq Ismail, dilahirkan di Bukittinggi …. dibesarkan di Pekalongan. Ia tumbuh dalam keluarga guru dan

wartawan. Sejak kecil Taufiq dikenal sebagai anak yang gemar membaca. Ia bercita-cita menjadi sastrawan

sejak masih SMA. Dengan pilihan sendiri, ia menjadi dokter hewan dan ahli peternakan ….. ingin memiliki

bisnis peternakan guna menafkahi cita-cita kesusastraannya. Ia tamat FKHP-UI Bogor pada 1963, …..gagal

memiliki usaha ternak yang dulu direncanakannya di sebuah pulau di Selat Malaka.

Konjungsi yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut adalah

A. Dan, karena, tetapi D. Karena, namun, dan

B. Dan, karena, dan E. Dan, karena, sebab

C. Namun, karena, tetapi

15. Perhatikan paragraf berikut!

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) , Juda Agung

menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi kawasan Kalimantan pada kuartal III 2015 mencapai -0,1

persen, lebih rendah daripada pada kuartal II 2015. Kalimantan sebenarnya pada beberapa tahun terakhir

sangat bergantung pada komoditas batu bara dan minyak. Harga dan permintaan kedua barang itu turun.

Akibat penurunan harga dan permintaan tersebut, pertumbuhan ekonomi Kalimantan, khususnya

Kalimantan Timur anjlok.

Kata bercetak miring dalam paragraf tersebut mengacu pada…

A. Juda Agung C. Batu bara dan minyak E. Kalimantan Timur

B. Pertumbuhan ekonomi D. Harga dan permintaan

16. Bacalah paragraf berikut dengan saksama!

Kita patut bangga terhadap prestasi sepak bola yang ditunjukkan U-19. Mereka sudah berprestasi dalam usia

yang masih remaja bahkan membawa nama baik bangsa Indonesia di mata negara-negara ASEAN. Prestasi

tersebut patut jadi motivasi bagi generasi muda yang lainnya untuk selalu optimis dalam meraih prestasi,

terutama sepak bola. (Kompas, Desember 2013)

Makna kata motivasi pada paragraf tersebut adalah....

A. keinginan kuat D. kemauan keras

B. keinginan menggali bakat E. ajakan untuk maju

C. dorongan untuk maju

17. Bacalah paragraf berikut dengan seksama!

Budaya membaca dan menulis bagi Warga Indonesia memang masih dikatakan ..... Budaya menulis masih ...

lagi dari budaya membaca. Ini adalah tantangan berat bagi Indonesia jika ingin maju dan bergaul dikancah

Internasional.

Frasa ajektiva yang tepat melengkapi paragraf tersebut adalah ....

A. sangat rendah sekali, lebih kecil D. kurang baik, kurang lancar

B. sangat rendah, lebih kecil E. amat sulit, paling kecil

C. kurang sekali, kurang baik

18. Bacalah teks berikut!

Menjadi guru adalah pilihan hidup dan pilihan utama, bukan pilihan akhir atau pilihan karena tidak adanya

pekerjaan yang lain. Untuk menjadi seorang guru ... dibutuhkan orang-orang yang memiliki kepekaan hati

terhadap anak didik. Seorang guru ... adalah guru yang telah mengikhlaskan kehidupannya pada dunia

pendidikan. Menjadi guru adalah sebuah tugas yang ... karena dari seorang guru akan terlahir generasi

bangsa yang berakhlak dan berilmu, yang mampu membangun agama dan bangsa yang bermartabat.

http://edukasi.kompasiana.com/2012/11/09

Frasa ajektiva yang tepat melengkapi paragraf tersebut adalah ….

A. yang pintar, yang ikhlas, sangat berharga D. yang tulus, yang ikhlas, sangat penting

B. yang cerdas, yang baik, sangat besar E. yang cakap, yang cerdas, sangat bermanfaat

C. yang baik, yang baik, sangat mulia

19. Perhatikan paragraf berikut dengan saksama!

Agar implementasi benar, tepat dan evektip, baik menteri maupun pejabat turut mengecek serta memberi

motifasi. Keefektifan juga perlu dianalisa agar akurat.

Istilah yang tepat untuk memperbaiki kata yang bercetak miring adalah ....

A. evektif, motivasi, dianalysa D. efektif, motipasi, dianalisis

B. evektif, motivasi, dianalisis E. efektif, motivasi, dianalisis

C. efektiv, motipasi, dianalysa

20. Perhatikan paragraf berikut dengan saksama!

Larasati adalah siswa ..... di sekolah kami. Selain aktif pada kegiatan OSIS di sekolah dia juga aktif pada

kegiatan .... mengikuti jejak orang tuanya. Setelah lulus SMA, Larasati akan melanjutkan kuliahnya di

Universitas Indonesia mengambil jurusan..... sesuai dengan sifatnya yang suka membantu memecahkan

masalah teman-temannya.

Kata baku yang tepat untuk melengkapi paragraf di atas adalah....

A. Tauladan, sosial, psikologi D. Tauladan, sosialisasi, psikologi

B. Teladan, sosialisasi, psycologi E. Teladan, sosial, psikhologi

C. Teladan, sosial, psikologi

B. Jawablah pertanyaan berikut dengan baik dan benar!
Biografi Dewi Sartika

Dewi Sartika dilahirkan dari keluarga priyayi daerah Sunda, Nyi Raden Rajapermas dengan Raden
Somanagara. Walaupun bertentangan dengan adat waktu itu, ayah ibunya bersih keras untuk
menyekolahkan Dewi Sartika di sakola Belanda. Setelah ayahnya wafat, Dewi Sartika diasuh oleh pamannya
yang pada saat itu menjadi patih dicicalengka. Oleh pamannya, ia mendapatkan pengetahuan mengenai
kebudayaan Sunda. Sedangkan wawasan kebudayaan barat ia dapatkan dari seorang Nyonya Asisten Residen
berkebangsaan Belanda.

Dari kecil, Dewi Sartika sudah menunjukkan bakat pendidikan dan kegigihan yang dimilikinya untuk
dapat meraih kesuksesan. Sambil bermain di belakang gedung kepatihan, ia sering melakukan kegiatan-
kegiatan yang pernah ia dapat di sekolah, belajar membaca, belajar menulis, belajar bahasan Belanda,
bersama anak2 pembantu di Kepatihan. Papan bilik kandang kereta, arang, dan pecahan genting
dijadikannnya sebagai media untuk mereka belajar bersama. Waktu itu, Dewi Sartika baru berusia sekitar
sepuluh tahun. Ketika Cicalengka digemparkan oleh kemampuan baca tulis dan beberapa kalimat yang
diucapkan oleh anak-anak pembantu dengan menggunakan bahasa Belanda. Hal itu membuat masyarakat
menjadi heboh, karena pada saat itu belum ada anak-anak yang memiliki kemampuan untuk berbahasa
Belanda.

Setelah beranjak Remaja, Dewi Sartika kembali lagi kepada ibunya di Bandung. Jiwanya yang telah
tumbuh menjadi dewasa semakin membawanya untuk dapat mewujudkan cita-citanya. Hal ini di dorong
pula oleh pamannya, Bupati Martanagara, yang memang mempunyai keinginan yang sama dengan Dewi
Sartika. Tetapi, meski keinginan yang sama dengan pamannya, tidak menjadikan cita-cita tersebut dapat
terwujud dengan mudah. Karena pada saat itu terdapat adat yang mengekang kaum wanita. Hal itulah yang
membuat pamannya mengalami kesulitan dan khawatir terhadap Dewi Sartika. Namun karena kegigihan dan
perjuangannya, akhirnya Dewi Sartika bisa meyakinkan pamannya dan mendapatkan izin untuk mendirikan
sekolah untuk perempuan. Sejak tahun 1902, Dewi Sartika sudah dapat merintis pendidikan bagi kaum
perempuan. Di sebuah ruangan kecil, tepatnya di belakang rumah ibunya di Bandung, Dewi Sartika mengajar
di hadapan beberapa anggota keluarganya yang perempuan. Merendam memasak, membaca, menulis, jahit-
menjahit menjadi materi pelajaran pada saat itu.

Usai berkonsultasi dengan Bupati R.A Martanagara pada tanggal 16 Januari 1904, Dewi Sartika
membuka sebuah Sakola Istri yang merupakan sekolah perempuan pertama se- Hindia Belanda. Tenaga
pengajarnya ada 3 orang, yaitu Dewi Sartika sendiri dan dibantu oleh dua saudaranya, Nyi Poerwa dan Nyi.
Oewid, Murid-muridnya pada saat itu terdiri dari 20 orang. Setahun kemudian tepatnya pada tahun 1905,
sekolahnya menambah kelas, sehingga kemudian pindah ke Jalan Ciguriang, Kebon Cau. Lokasi ini dibeli oleh
Dewi Sartika dengan uang tabungannya sendiri. Serta bantuan dana dari Bupati Bandung. Lulusan pertama
keluar pada tahun 1909, bahasa Sunda lebih memenuhi syarat kelengkapan sekolah formal. Pada tahun-
tahun berikutnya, dibeberapa wilayah di Pasundan bermunculan beberapa sakola Istri, terutama sekolah
yang dikelola oleh perempuan-perempuan Sunda yang mempunyai cita-cita yang sama dengan Dewi Sartika.
Pada tahun 1912 sudah berdiri sembilan sakola Istri di kota-kota Kabupaten Se-Pasundan. Memasuki usia
yang ke sepuluh, nama sekolah ini diganti menjadi Sakola Keutamaan Istri. Kota-kota kabupaten wilayah
Pasundan yang lainnya yang belum memiliki Sakola Keutamaan Istri hanya tinggal di tiga tempat. Semangat
ini sampai menyebrang ke Bukit Tinggi, dimana Sakola Keutamaan Istri didirikan oleh Encik Rama Saleh.
Seluruh wilayah Pasundan lengkap mempunyai Sakola Keutamaan Istri di tiap daerahnya pada tahun 1920.
Ditambah lagi beberapa yang berdiri di kota Kewedanaan. Pada bulan September 1929, Dewi Sartika
mengadakan peringatan pendirian sekolahnya yang berusia 25 tahun itu, yang kemudian berganti nama lagi
menjadi “Sakola Raden Dewi”. Atas jasa dalam bidang pendidikan, Dewi Sartika dianugrahi bintang jasa oleh
Pemerintah Hindia Belanda.

Dewi Sartika meninggal pada tanggal 11 September 947 di Tasikmalaya dan dimakamkan di Cigagadon
Desa Rahayu, Kecamatan Cineam. Tiga tahun kemudian dia dimakamkan kembali di kompleks pemakaman
Bupati Bandung di Jalan Karang Anyar, Kabupaten Bandung.

Sudah sepantasnya kita sebagai generasi muda harus mengenang jasa Dewi Sartika. Semangat dan
jasanya dalam memperjuangkan pendidikan untuk kaum wanita tidak sepantasnya kita lupakan begitu saja.
Semoga dengan apa yang telah dilakukannya, wanita-wanita di Indonesia dapat memperoleh pendidikan
yang lebih baik lagi untuk masa depan yang lebih cerah.

21. Analisislah struktur teks biografi di atas, disertai dengan pembuktian!
22. Sebutkan dua hal yang dapat diteladani dan keistimewaan dari tokoh di atas!
23. Sebutkan empat fakta dari teks biografi di atas!
24. Identifikasilah pokok-pokok informasi dari teks biografi di atas!
25. Buatlah sebuah teks biografi orang tua dengan struktur orientasi (minimal 4 kalimat ) dan reorientasi (dua

kalimat)


Click to View FlipBook Version