Pinokio
Di sebuah daerah, tinggallah seorang Bapak yang sudah tua. Ia adalah seorang tukang kayu yang bernama Gepeto. Setiap hari Bapak Gepeto membuat mainan dari kayu.
Suatu hari Bapak Gepeto pergi ke hutan untuk mencari kayu. Ia berjalan masuk ke hutan dan menemukan sebuah kayu dan membawanya pulang.
Sesampainya di rumah, Bapak Gepeto langsung memahat kayu yang ditemukannya di hutan. Ternyata kayu yang ditemukannya adalah kayu ajaib.
Taraattt.. Jadilah boneka anak laki-laki.
Tiba-tiba boneka tersebut hidup. Ia dapat bergerak, menari, dan berbicara. Bapak Gepeto pun kaget
Bapak Gepeto bahagia karena akhirnya ia mempunyai seorang anak laki-laki walaupun dari kayu. Ia menamainya Pinokio.
Setiap harinya, Bapak Gepeto dan Pinokio selalu bersama. Tibalah waktunya untuk Pinokio bersekolah.
Bapak Gepeto tidak punya uang untuk menyekolahkan Pinokio. Akhirnya ia menjual baju miliknya.
Setelah mendapatkan uang, Bapak Gepeto memberikan uangnya kepada Pinokio. Ia berpesan agar Pinokio membeli peralatan sekolah dan segera pulang setelahnya.
Akhirnya, Pinokio pergi ke kota untuk belanja. Namun, ia melihat keramaian di sirkus dan ia tertarik untuk melihatnya.
Badut yg ada di sirkus memberhentikan Pinokio. Badut tersebut meminta uang untuk tiket masuk bila Pinokio ingin masuk ke sirkus tersebut. Akhirnya Pinokio memberikan uang dari ayahnya kepada Badut sirkus tersebut. Ia lupa terhadap pesan ayahnya.
Pinokio melihat pertunjukkan boneka tali. Ia yg merasa senang pun ikut maju ke depan dan menari bersama dengan boneka tali lainnya. Pemilik sirkus pun merasa senang melihat ada boneka kayu yg dapat bergerak tanpa tali.
Setelah pertunjukan selesai, pemilik sirkus menangkap Pinokio dan mengurungnya. Pinokio pun menangis dan menyesal tida menurut pada ayahnya.
Melihat betapa menyesalnya Pinokio, muncullah seorang Peri. Peri tersebut membantu Pinokio untuk keluar dari kurungan dan ia mengingatkan agar mendengarkan kata ayahnya.
Pinokio pun bercerita bahwa ia tidak punya uang untuk membeli peralatan sekolah. Peri pun memberikan uang kepada Pinokio dan berpesan agar uang tersebut untuk dibelikan peraltan sekolah.
Peri akhirnya membebaskan Pinokio dari tempat tersebut dan berpesan agar Pinokio langung ke sekolah.
Pinokio pun berjalan menuju ke sekolah. Tapi ternyata ada serigala dan seekor kucing yg memperhatikan Pinokio membawa uang.
Serigala dan Kucing menghadang Pinokio dan mengajaknya bercakap-cakap. Pinokio menceritakan bahwa ia ingin membeli peralatan sekolah namun serigala berkata bahwa uangnya tidak akan cukup. Serigala menawarkan untuk menanam uang tersebut di lapangan ajaib agar uang tersebut menjadi banyak.
Tanpa berpikir panjang, Pinokio langsung memberikan uang tersebut kepada serigala. Setelah mendapatkan uang, serigala dan kucing langsung pergi.
Setelah seriagala dan kucing pergi, datanglah Peri dan bertanya kepada Pinokio kenapa Pinokio belum sampai sekolah dan bertanya kemanakah uang yg ia berikan tadi
Peri meminta Pinokio jangan berbohong atau Pinokio akan mendapatkan hukuman. Namun ternyata Pinokio tidak mendengarkan kata Peri. Ia pun berbohong dan mengatakan bahwa ia sudah membeli peralatan sekolah dan ketinggalan.
Akhirnya hidung Pinokio pun menjadi panjang karena ia telah berbohong. Lalu Pinokio berbohong lagi dan semakin tambah panjanglah hidung Pinokio.
Pinokio menceritakan semua kejadian yg ia alami kepada Peri dan Peri pun mengembalikan hidung Pinokio kembali seperti semula.
Peri mengembalikan uang yg diambil oleh serigala tadi kepada Pinokio. Peri berpesan kepada Pinokio agar membeli peralatan sekolah dan kembali ke rumah.
Masalah lain pun terjadi, Pinokio bertemu dengan pemilik sirkus. Pemilik sirkus masih marah karena Pinokio berhasil melepaskan diri dari kurungan. Ia mendorong Pinokio sehingga Pinokio jatuh ke dalam air.
Namun karena Pinokio terbuat dari kayu, ia pun tidak tenggelam. Pinokio asyik berenang, namun sesuatu terjadi ketika ia berada di tengah laut.
Tiba-tiba ada sesuatu yg besar di hadapan Pinokio
Tiba-tiba semua menjadi gelap tanpa adanya cahaya. Ada dimanakah Pinokio ya?
Ternyata Pinokio ada di dalam tubuh ikan Paus. Ia tertelan oleh ikan Paus saat berenang di tengah laut.
Bapak Gepeto kuatir karena Pinokio tidak kunjung pulang ke rumah padahal hari sudah semakin siang. Bapak Gepeto pun bertanya kepada orang-orang yg ia temui apakah ada yg melihat Pinokio?
Akhirnya Bapak Gepeto menyusuri pinggiran kota. Ia pun bertanya pada orang yg ada di dermaga kecil di tepi laut tentang Pinokio. Orang tersebut mengingat-ingat bila ia melihat ada boneka kayu yg jatuh di tepi laut dan boneka kayu tersebut berenang ke tengah laut.
Akhirnya Bapak Gepeto meminjam perahu orang tersebut untuk mencari Pinokio di tengah laut.
Bapak Gepeto pun mengayuh perahunya ke tengah laut dan tiba-tiba datanglah ombak yang besar
Bapak Gepeto tercebur dan tenggelam. Ia turun ke dalam laut dan tertelan oleh ikan Paus
Ternyata Bapak Gepeto ditelan oleh ikan paus yg sama yg menelan Pinokio. Mereka pun senang karena akhirnya saling bertemu
Tiba-tiba datanglah Ibu Peri. Ia mengeluarkan Bapak Gepeto dan Pinokio dari perut ikan Paus
Taraaattt.. Bapak Gepeto dan Pinokio berhasil keluar dari perut ikan Paus.
Akhirnya Pinokio pun sudah mulai sekolah. Ia menjadi anak yg mau menurut kata ayahnya.
Hari pun berganti hari, Pinokio menjadi anak yg hebat. Ia membantu Bapak Gepeto bersih-bersih di rumah. Ia pun menjadi anak yg taat kepada orang tuanya dan Ibu Peri melihat semuanya itu.
Malamnya, ketika Pinokio terlelap tidur, Ibu Peri datang dan melakukan sesuatu yg ajaib pada Pinokio.
Paginya, Pinokio sangat kaget. Ia merasakan ada yg berbeda dari tubuhnya. Sekarang ia menjadi anak laki-laki yg sebenarnya. Ia bukan lagi menjadi boneka kayu.
Pinokio yg sangat bahagia tersebut langsung lari menemui ayahnya. Ayahnya pun kaget dan sangat bahagia akhirnya Pinokio menjadi manusia. Mereka bahagia selamanya.