The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by wawan.gunawan, 2022-06-13 11:48:28

BUKU BAHASA INDONESIA YULIANA

BUKU KELAS XI BAHASA INDONESIA

Keywords: BAHASA INDONESIA

Yuliana Kurniasari, SP.d

BAHASA

INDONESIA

SMA/MA
SMK/MAK

KELAS

XI

1

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah, Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan buku ajar. Tak lupa juga mengucapkan salawat serta salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, karena berkat beliau, kita
mampu keluar dari kegelapan menuju jalan yang lebih terang.
Adapun, buku ajar kami yang berjudul ‘Bahan Ajar: Bahasa Indonesia’ ini telah selesai
dibuat semaksimal dan sebaik mungkin agar menjadi manfaat bagi pembaca yang
membutuhkan informasi dan pengetahuan mengenai pelajaran Bahasa Indonesia.
Kami sadar, masih banyak luput dan kekeliruan yang tentu saja jauh dari sempurna tentang
buku ini. Oleh sebab itu, kami mohon agar pembaca memberi kritik dan juga saran terhadap
karya buku ajar ini agar kami dapat terus meningkatkan kualitas buku.
Demikian buku ajar ini kami buat, dengan harapan agar pembaca dapat memahami informasi
dan juga mendapatkan wawasan mengenai bidang Bahasa Indonesia serta dapat bermanfaat
bagi masyarakat dalam arti luas. Terima kasih.

Surabaya, 15 Maret 2022

Penulis

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................. Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
CERITA PENDEK ..................................................................................................................1

A. Mengidentifikasi Nilai-Nilai Kehidupan Dalam Cerpen ................................................2
B. Mendemonstrasikan Salah Satu Nilai Kehidupanyang Dipelajari Dalam Cerita Pendek

9
C. Unsur-Unsur Pembangun Cerita Pendek ......................................................................11
D. Menelaah Cerpen Berdasarkan Struktur Dan Kaidah...................................................15
E. Mengontruksi Sebuah Cerpen.......................................................................................18
F. Laporan Membaca Buku...............................................................................................20

ii

CERITA PENDEK

Kompetensi Dasar 4. Dengan melaksanakan kegiatan membaca
buku nonfiksi, siswa dapat memahami isi
3.7 Mengidentifikasi butir-butir penting dari satu informasi dari buku yang dibaca.
buku pengayaan (non fiksi yang dibaca)
3.8 Mengidentifikasi nilai-nilai kehidupan yang Materi Inti Pembelajaran
terkendungdalam kumpulan cerita pendek yang 1. Mengidentifikasi nilai-nilai kehiupan dalam
dibaca
3.9 Menganalisis unsur-unsur pembangun cerita cerpen
pendek dalam kumpulan buku cerita pendek. 2. Mendemosntrasikan nilai kehidupan dalam
4.7 Menyusun laporan butir-butir penting dari satu
buku pengayaan (nonfiksi) cerpen
4.8 Mendemonstrasikan salah satu nilai 3. Unsur-unsur pembangun cerpen
kehidupanyang dipelajari dalam cerita pendek 4. Menelaan cerpen berdasarkan struktur dan
4.9 Mengontruksi sebuah cerita pendek dengan
memperhatikan unsur-unsur pembangun cerpen kaidah
5. Mengontruksi sebuah cerpen
Tujuan Pembelajaran 6. Laporan membca buku
1. Dengan membaca teks cerpen, siswa dapat
Kata Kunci
memahami informasi dan menemukan tentang
nilai-nilai kehiudpan dalam teks cerita Fiksi, unsur, struktur, nilai
pendek.
2. Setelah memahami informasi dalam teks Alokasi Waktu
cerpen. Siswa dapa menentukan unsur 20 jam pelajaran
pembangan dalam cerpen.
3. Dengan memahami isi cerpen, siswa dapat Karakter Bangsa
menelaancerpen bersadarkan struktur dan Gemar membaca, berhsabat/komunikatif,
kaidah kebahasaan. mandiri,rasa ingin tahu, kerja keras, dan toleransi

PETA KONSEP Meneladani Kehidupan dari Cerita Pendek

Mengidentifik Unsur-unsur Menelaah cerpen Mengontruksi Laporan
asi nilai-nilai pembangun berdasarkan sebuah cerpen membaca
struktur dan
kehidupan cerpen kaidah buku
dalam cerpen

1. Pengertian 1. Tema Mendemonst 1. Tema 1. Membaca teks
cerpen 2. Tokoh dan rasikan nilai 2. Tempo asli
kehidupan
2. Nilai-nilai penokohan dalam cerpen waktu 2. Menentukan ide
dalam 3. Alur (plot) 3. Setting pokok tiap
cerpen 4. Setting paragraph
(latar)
(latar) 4. Penokohan 3. Menulis
5. Sudut 5. dialog rangkuman

pandang 4. Membaca
6. Gaya kembali
rangkuman yang
bahasa telah dibuat
7. Amanat

1

APERSEPSI

Apakah Anda senang membaca cerpen? Cerpen atau
cerita pendek biasanya dapat dibaca di majalah,
koran, atau antologi cerpen. Sebagai suatu teks,
cerpen memiliki karakteristik yang berbeda dari teks-
teks lainnya, seperti teks berita, esai, atau artikel.
Namun demikian, sebagaimana umumnya suatu teks,
sebuah cerpen pasti memiliki suatu topik yang
menjadi landasan utamanya. Cerpen mengisahkan
sepenggal kehidupan tokoh dan biasanya hanya berfokus pada satu konflik yang dibangun.
Cerpen memiliki nilai-nilai yang dapat diambil sebagai pelajaran hidup mari pelajari materi
berikut untuk mengetahui lebih jauh tentang nilai-nilai dalam cerpen!

Ringkasan
materi

A. Mengidentifikasi Nilai-Nilai Kehidupan Dalam Cerpen
1. Pengertian Cerpen
Banyak orang yang salah mengartikan
pengertian cerpen adalah cerita pendek.
Padahal, cerpen adalah akronim dari cerita
pendek, bukan pengertian. Berikut ini
beberapa pengertian cerpen menurut para
ahli.
a. Menurut Thahar, cerpen tentulah
pendek. Jalannya peristiwa di dalam cerpen lebih padat. Sementara latar
maupun kilas baliknya disinggung sambil lalu saja. Peristiwa yang terjadi
dalam cerpen hanya ada satu peristiwa puncak. Ketika selesai dibaca, selesai
pulalah permasalahan dalam cerpen tersebut.
b. Menurut Sudarman, cerpen merupakan cerita yang berisi gagasan, pikiran,
pengalaman, serta imajinasi pengarang yang disuguhkan kepada pembacanya.

3

Cerpen biasanya ditulis secara bebas dan merupakan karya rekaan dari
pengarangnya.
c. Menurut Sutardi, cerpen adalah rangkaian peristiwa yang terjalin menjadi satu
yang di dalamnya terjadi konflik antar tokoh atau dalam diri tokoh itu sendiri.
Peristiwa dalam cerita berwujud hubungan antar tokoh, tempat, dan waktu
yang membentuk satu kesatuan.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa cerpen adalah prosa
berisi gagasan, pikiran, pengalaman yang diimajinasikan dan membentuk sebuah
peristiwa dengan satu peristiwa puncak.

Bacalah contoh cerpen berikut!
Semangkuk Bakso

Hari ini adalah hari ulang tahun Putri. Biasanya di hari ulang tahun Putri,
ibu pasti sibuk di dapur memasak dan menghidangkan makanan kesukaannya.
Namun, tiba saat yang ditunggu, betapa kecewa Kati Putri, meja makan kosong,
tidak tampak sedikit pun bayangan makanan kesukaannya tersedia di sana. Putri
kesal, marah, dan jengkel.

“Huh, Ibu sudah tidak sayang lagi kepadaku. Sudah tidak-ingat hari ulang
tahun, anaknya sendiri, sungguh keterlaluan,” gerutunya dalam hati. “Ini semua
pasti gara-gara adik sakit semalam sehingga Ibu lupa pada ulang tahun dan
Makanan kesukaanku. Dasar anak manja!”

Ditunggu sampai siang, tampaknya orang serumah tidak peduli lagi
kepadanya. Tidak ada yang memberi selamat, ciuman, atau mungkin memberi kado
untuknya. Dengan perasaan marah dan sedih, Putri pergi meninggalkan rumah
begitu saja. Perut kosong dan pikiran yang dipenuhi kejengkelan membuatnya
berjalan sembarangan. Saat melewati sebuah gerobak penjual bakso dan mencium
aroma nikmat, tiba-tiba Putri sadar, betapa lapar perutnya! Dia menatap nanar
kepulan asap di atas semangkuk bakso.

“Mau beli bakso, Dik? Duduk saja di dalam,” sapa si penjual bakso.
“Mau, Pak. Tetapi, saya tidak punya uang,” jawab Putri tersipu malu.
“Bagaimana kalau hari ini Bapak memberikan bakso gratis untuk kamu?
Duduklah, Bapak akan menyiapkan bakso yang super enak.”
Putri pun segera duduk di bangku yang disediakan untuk pembeli. Tiba-
tiba, dia tidak kuasa menahan air matanya

3

“Lho, mengapa menangis, Dik?” tanya bapak penjual bakso.
“Saya jadi ingat ibu saya, Pak. Sebenarnya hari ini ulang tahun saya. Malah
Bapak yang tidak saya kenal, yang memberi saya makan. Ibu saya sendiri tidak
ingat hari ulang tahun saya, apalagi memberi makanan kesukaan saya. Saya sedih
dan kecewa, Pak.”
“Dik, Bapak yang baru sekali saja memberi makanan bisa bikin Adik
terharu sampai nangis. Padahal ibu dan bapak Adik, yang memberi makan setiap
hari, dari bayi sampai sebesar ini, apa Adik pernah terharu begini? Jangan
meremehkan orang tua sendiri, Dik. Nanti menyesal, lho.”
Putri seketika tersadar, “Mengapa aku tidak befpikir seperti itu?”
Setelah menghabiskan makanan dan berucap banyak terima kasih, Putri
bergegas pergi. Setiba di rumah, ibunya menyambut dengan pelukan hangat, wajah
cemas, sekaligus lega.
“Putri, dari mana kamu seharian ini? Ibu tidak tahu harus mencari kamu ke
mana. Putri, selamat ulang tahun, ya. Ibu telah membuat semua makanan kesukaan
Putri. Putri pasti lapar, kan? Ayo nikmati semua itu.”
“Ibu, maafkan Putri, Bu.”
Putri pun menangis dan menyesal di pelukan ibunya. Hal yang membuat
Putri semakin menyesal, ternyata di dalam rumah hadir pula sahabat-sahabat
baiknya, serta paman dan bibinya. Ternyata ibu Putri membuatkan pesta kejutan
untuk putri kesayangannya.

Apakah kamu sudah selesai membaca cerpen di atas? Berapa menit yang
kamu butunhkan untuk membaca cerpen tersebut sampai habis? Tentu tidak
membutuhkan waktu lama. Salah satu ciri cerpen adalah dapat habis dibaca dalam
sekali duduk. Artinya, tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikan
membacanya.

2. Nilai-nilai dalam Cerpen
Sebagai karya fiksi, isi dari cerpen bukanlah suatu laporan kejadian nyata.

Namun, tema cerpen benar-benar ada di sekitar kita. Misalnya, tentang
persahabatan, kritik sosial, percintaan, dan kejahatan. Di dalam cerpen ada sesuatu
yang dapat kita petik dan teladani. Hal itulah yang disebut nilai yang terdapat

3

dalam karya sastra. Nilai-nilai sebuah cerpen sesungguhnya merupakan bentuk
realisasi dari fungsi cerpen sebagai media pendidikan bagi pembaca. Jadi, selain
untuk tujuan hiburan, cerpen juga bertujuan untuk mengajari pembaca akan nilai-
nilai kehidupan.

Agar nilai-nilai kehidupan dalam diri pengarang dapat sampai ke hati
masyarakat luas, maka pengarang menciptakan cerpen. Dengan kata lain cerpen
adalah wadah pengarang untuk menyampakan isi hati nilai-nilai kebaikan yang
dimilikinya kepada khalayak ramai. Oleh karena itu, untuk memahami nilai-nilai
kehidupan tersebut, pembaca perlu membaca, mengetahui, dan mendalami isi
cerita dalam cerpen secara keseluruhan.

Nilai-nilai kehidupan dalam sebuah cerpen dapat dikategorikan menjadi
beberapa jenis seperti berikut ini.
a. Nilai Agama/Nilal Religius

Nilai agama adalah nilai yang didasarkan atas hukum-hukum dalam
ajaran agama dan kitab suci. Dalam hal ini, ukuran benar atau salah dan halal
atau haram disandarkan pada aturan atau kaidah agama. Misalnya, mencuri
dan berjudi adalah perbuatan yang dilarang oleh agama.
b. Nilai Moral

Nilai moral adalah nilai-nilai yang didasarkan pada pendidikan moral
atau budi pekerti masyarakat. Sebuah cerpen yang baik akan mengandung
nilai-nilai moral yang bermanfaat untuk kehidupan pembacanya. Misalnya,
mencium tangan ketika berjabat tangan dengan orang yang lebih tua dan tidak
menyela pembicaraan orang lain.
c. Nilai Sosial

Nilai sosial adalah nilai-nilai yang didasarkan pada adat istiadat yang
dianut oleh masyarakat sosial setempat, yakni tentang ukuran baik atau buruk
dan pantas atau tidak pantasnya sesuatu untuk dilakukan. Misalnya, membantu
seseorang yang sedang tertimpa musibah.
d. Nilai Politik

Nilai politik berkaitan dengan permasalahan politik atau pemerintahan.
Nilai-nilai politik umumnya muncul sebagai kritik membangun atau koreksi
terhadap jalannya pemerintahan dan upaya penyampaian aspirasi rakyat.
Misalnya, unjuk rasa atau aksi damai, dialog, dan musyawarah dengan
pemerintah.

3

e. Nilai Budaya
Nilai budaya berkaitan dengan kebiasaan masyarakat dalam suatu

lingkungan yang telah mengakar dan turun-temurun, misalnya gotong royong,
ronda, musyawarah, dan pesta panen.
f. Nilai Estetika

Nilai estetika berkaitan dengan ukuran keindahan tentang sesuatu
dalam cerpen. Jadi, setiap unsur dinilai dari indah atau tidaknya. Misalnya,
penggunaan diksi (pilihan kata) dalam menggambarkan objek tertentu.

Nilai-nilai kehidupan dalam cerpen dikemukakan oleh pengarang dengan
beragam cara, misalnya melalui deskripsi langsung, sikap tokoh, atau dialog tokoh.
Secara umum, nilai-nilai kehidupan dapat pula disampaikan secara tersurat dan
tersirat. Dengan cara tersurat, yaitu pengarang menyampaikan secara langsung
nilai-nilai tersebut dalam dialog atau deskripsi narasi. Secara tersirat, yaitu
pengarang menyampaikan nilal-nilai tersebut secara tidak langsung melalui
karakteristik tokoh atau pesan tak tersurat lainnya.

Bacalah cerpen berikut dengan saksama!

Simpai Keramat

Arai adalah orang kebanyakan. Gerak-geriknya canggung serupa belalang
sembah. Tetapi matanya istimewa. Di situlah pusat gravitasi persona Arai. Kedua
bola matanya itu, sang jendela hati, adalah layar yang mempertontonkan jiwanya
yang tak pemah kosong.

Sesungguhnya, aku dan Arai masih bertalian darah. Neneknya adalah adik
kandung kakekku dari pihak ibu. Namun sungguh malang nasibnya, waktu ia kelas
satu SD, ibunya wafat saat melahirkan adiknya. Arai, baru enam tahun ketika itu,
dan ayahnya, gemetar di samping jasad beku sang istri yang memeluk erat bayi
merah bersimbah darah. Anak-beranak itu meninggal bersamaan. Lalu Arai tinggal
berdua dengan ayahnya. Kepedihan belum mau menjauhi Arai. Menginjak kelas
tiga SD, ayahnya juga wafat. Arai menjadi yatim piatu, sebatang kara. la
kKemudian dipungut keluarga kami.

Aku teringat, beberapa hari setelah ayahnya meninggal, dengan menumpang
truk kopra, aku dan ayahku menjemput Arai. Sore itu, ia sudah menunggu kami di

3

depan tangga gubuknya, berdiri sendirian di tengah belantara ladang tebu yang tak
terurus. Anak kecil itu mengapit di ketiaknya karung kecampang berisi beberapa
potong pakaian, sajadah, gatung tempurung kelapa, mainan buatannya sendiri, dan
bingkai plastik murahan berisi foto hitam putih ayah dan ibunya ketika pengantin
baru. Sebatang potlot yang kumal ia selipkan di daun telinganya, penggaris kayu
yang sudah patah disisipkan di pinggangnya. Tangan kirinya menggenggam
beberapa lembar buku tak bersampul. Celana dan bajunya dari kain belacu lusuh
dengan kancing tak lengkap. Itulah seluruh harta bendanya. Sudah berjam-jam ia
menunggu kami. Tampak jelas wajah cemasnya menjadi lega ketika melinat kami.
Aku membantu membawa buku-bukunya dan kami meninggalkan gubuk
berdinding lelak beratap daun itu.

Di perjalanan, aku tak banyak bicara karena hatiku ngilu mengenang nasib
malang yang menimpa sepupu jauhku ini. Ayahku duduk di atas tumpukan kopra,
memalingkan wajahnya, tak sampai hati memandang Arai. Aku dan Arai duduk
berdampingan di pojok bak truk yang terbanting-banting di atas jalan sepi berbatu-
batu. Kami hanya diam, Arai adalah sebatang pohon kara di tengah padang karena
hanya tinggal ia sendiri dari garis keturunan keluarganya. Ayah ibunya merupakan
anak-anak tunggal dan kakek neneknya dari kedua pihak orang tuanya juga telah
tiada. Orang Melayu memberi julukan Simpai Keramat untuk orang terakhir yang
tersisa dari suatu klan.

Aku mengamati Arai. Kelinatan jelas kesusahan telah menderanya sepanjang
hidup. la seusia denganku, tetapi tampak lebih dewasa. Sinar matanya jernih, polos
sekali. Lalu tak dapat kutahankan air mataku mengalir. Aku tak dapat mengerti
bagaimana anak semuda itu menanggungkan cobaan demikian berat sebagai
Simpai Keramat. Arai mendekatiku lalu menghapus air mataku dengan lengan
bajunya yang kumal. Tindakan itu membuat air mataku mengalir semakin deras.
Sempat kulirik ayahku yang mencuri-curi pandang kepada kami, wajah beliau
sembap dan matanya semerah buah saga.

Lalu Arai melangkah menuju depan bak truk. la berdiri tegak di sana serupa
orang berdiri di hidung haluan kapal. Pelan-pelan ia melapangkan kedua lengannya
dan membiarkan angin menerpa wajahnya. la tersenyum penuh semangat. Agaknya
ia juga bertekad memerdekakan dirinya dari duka mengharu biru yang

3

membelenggunya seumur hidup. la telah berdamai dengan kepedihan dan siap
menantang nasibnya. Jahitan kancing bajunya yang rapuh satu per satu terlepas
hingga bajunya melambailambai seperti sayap kumbang sagu tadi. la menggoyang-
goyang tubuhnya bak rajawali di angkasa luas.

Ayahku tersenyum mengepalkan tinjunya kuat-kuat dan aku ingin tertawa
sekeras-kerasnya, tetapi aku juga ingin menangis sekeras-kerasnya.

‘Simpai Keramat” dalam Sang Pemimpi, Andrea Hirata

Nilai yang terkandung dalam cerpen Simpai Keramat sebagai berikut.
a. Nilai Agama

Nilai agama yang terdapat dalam cerpen tersebut adalah kewajiban
melaksanakah salat bagi kaum muslim. Hal tersebut tersirat dalam kutipan
kalimat berikut.

Anak kecil itu mengapit diketiaknyakarung tersebut disampaikan dalam
bentuk kecampang berisi beberapa potong pakaian, puisi yang berirama.
sajadah, gatung tempurung kelapa, mainan buatannya sendiri, dan bingkai
plastik muraha ibunya ketika pengantin baru.

Sajadah merujuk pada alat yang digunakan untuk melakukan ibadah salat.
b. Nilai Sosial

Nilai moral yang terdapat dalam cerpen tersebut adalah membantu
keluarga yang sedang kesusahan. Keluarga ‘Aku’ membantu Arai yang telah
ditinggal meninggal ayah dan ibunya. Dia diambil oleh keluatga ‘Aku’; untuk
hidup bersama mereka. Hal tersebut tersurat dalam kutipan kalimat berikut.

Arai menjadi yatim piatu, sebatang kara. la kemudian dipungut keluarga
kami.
c. Nilai Budaya

Nilai budaya yang terdapat dalam cerpen tersebut adalah adanya julukan
Simpai Keramat bagi seseorang yang yang tersisa dari suatu klan. Hal tersebut
tersurat dalam kutipan kalimat berikut.

Kami hanya diam, Arai adalah sebatang pohon kara di tengah padang
karena hanya tinggal ia sendiri dari garis keturunan keluarganya. Ayah ibunya
merupakan anak-anak tunggal dan kakek neneknya dari kedua pihak orang tuan

3

ya juga telah tiada. Orang Melayu memberi julukan Simpai Keramat untuk orang
terakhir yang tersisa dari suatu klan.

TUGAS Penulis Inti Cerita
MANDIRI

Lakukan kegiatan berikut!
Bacalah minimal empat buah cerpen.
Sajikan hasil bacaan Anda seperti table.

No Judul Cerpen

B. Mendemonstrasikan Salah Satu Nilai Kehidupanyang Dipelajari Dalam
Cerita Pendek

Seorang penulis cerpen tidaklah asal-asalan dalam membuat cerita. Penulis
menuangkan idenya berdasarkan sebuah nilai yang ingin disampaikan kepada
pembacanya. Cerita pendek tidak hanya berisi rangkaian peristiwa. Ada hal penting
yang disampaikan pengarang kepada pembaca. Dalam cerpen, seorang pengarang
kadang menampilkan nilai-nilal kehidupan yang ada di dalam masyarakat. Akan
tetapi, setiap orang memiliki kreativitas masing-masing, dalam membaca sebuah
cerpen, setiap orang akan memiliki kesan yang berbeda-beda.

Pembaca yang kreatif dapat menemukan nilai-nilai dalam cerpen yang
dibacanya. Nilai-nilai tersebut dapat dijadikan sebagai bentuk pelajaran bagi pembaca
sehingga selain memperoleh hiburan, pembaca juga dapat menemukan pelajaran
hidup yang bermanfaat bagi dirinya. Nilai kehiduapn dapat ditemukan dalam cepren
melalui ucapan, tindakan, pikiran, dan perasaan tokoh cerita.

Perhatikanlah cuplikan cerpen berikut!
Tetapi itu 10 tahun yang lalu. Sekarang saya sudah tua. Waktu telah memproses
segalanya begitu rupa sehingga semuanya di luar dugaan. Sekarang Taksu sudah
menggantikan hidup saya memikul beban keluarga. la menjadi salah seorang
pengusaha besar yang mengimpor barang-barang mewah dan mengekspor barang-

3

barang kerajinan serta ikan segar ke berbagai wilayah mancanegara.
“la seorang guru bagi sekitar 10.000 orang pegawainya. Guru juga bagi anak-

anak muda lain yang menjadi adik generasinya. Bahkan guru bagi bangsa dan negara
karena jasa-jasanya menularkan etos kerja” ucap promotor ketika Taksu mendapat
gelar doktor honons causa dari sebuah perguruan tinggi bergengsi.
“Guru”, Putu Wijaya

Cuplikan cerpen di atas menggambarkan kegigihan Taksu untuk menjadi
seorang “guru” memang tidak salah. Taksu telah menjadi “guru” bagi sekitar 10.000
orang pegawainya. Ternyata keinginan Taksu menjadi seorang “guru”, tidaklah sama
dengan persepsi orang tuanya. Pada saat ini, kata “guru” hanya diartikan sebagai
seorang pengajar di sekolah, padahal siapa saja bisa menjadi guru di mana pun.
Seperti Taksu yang menjadi “guru” bagi pegawai-pegawainya. Kegigihan dan
kebulatan tekad Taksu ternyata membawa hasil yang baik karena ia telah menjadi
seorang pengusaha besar. Oleh sebab itu, jika memiliki keyakinan atau cita-cita, kita
harus teguh dan berjuang untuk menggapai cita-cita tersebut.

Perhatikan cuplikan lain cerpen “Guru” berikut!
Tiga bulan kami tidak mengunjungi Taksu. Namun, Taksu juga tidak

menghubungi kami. Saya jadi cemas. Ternyata anak memang tidak merindukan orang
tua, orang tua yang selalu minta diperhatikan anak. Akhirnya, tanpa diketahui oleh
istri saya, saya datang lagi. Sekali ini saya datang dengan kunci mobil. Saya tarik
deposito saya di bank dan mengambil kredit sebuah mobil. Mungkin Taksu ingin
punya mobil mewah, tetapi saya hanya kuat beli murah. Tetapi sejelek-jeleknya kan
mobil, dengan bonus janji, kalau memang dia mau mengubah cita-citanya, jangankan
mobil mewah, segalanya akan saya serahkan, nanti.

“Bagaimana, Taksu?” kata saya sambil menunjukkan kunci mobil itu. “Ini
hadiah untuk kamu. Tetapi kamu juga harus memberi hadiah buat Bapak.”

Taksu melihat kunci itu dengan dingin. “Hadiah apa, Pak?”
Saya tersenyum. “Tiga bulan Bapak rasa sudah cukup lama buat kamu untuk
memutuskan. Jadi, singkat kata saja, mau jadi apa kamu sebenarnya?"
Taksu memandang saya. “Jadi guru. Kan sudah saya bilang berkali-kali.”

“Guru”, Putu Wijaya

3

Cuplikan cerpen di atas merupakan sindiran yang bisa jadi mengena kepada
setiap kalangan, dalam kehidupan sehari-hari mereka. Banyak orang yang
memberikan imingiming barang mewah kepada seseorang untuk meruntuhkan
pendiriannya. Orang yang tidak memiliki pendirian yang teguh akan silau mata dan
lebih memilih barang-barang mewah tersebut. Namun dalam cerpen “Guru”, Taksu
tetap pada pendiriannya walaupun diiming-imingi barang mewah oleh orang tuanya.
Hal ini mungkin sulit kita temui pada saat ini, yaitu orang yang tetap teguh pada
pendirian walaupun diiming-imingi barang mewah.

Tugas Lakukan kegiatan berikut!
Kelompok
Carilah sebuah cerpen dari sumber tertulis.

1. Tuliskan nilai-nilai yang terdapat dalam cerpen tersebut.

2. Tuliskan nilai-nilai yang berkaitan dengan kehidupan saat ini.

Anda dapat menggunakan format berikut.

No Cuplikan Cerpen Nilai Keterangan

Kehidupan

3. Ketik hasil kerja kelompok Anda.
4. Presentasikan hasilnya di depan kelas agar mendapat tanggapan

dari guru dan teman-teman Anda.

C. Unsur-Unsur Pembangun Cerita Pendek

3

Cerpen memiliki dua unsur pembangun, yaitu unsur
intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur
pembangun cerpen yang berasal dari dalam cerpen itu
sendiri. Jika diibaratkan sebuah bangunan, unsur intrinsik
adalah komponen-komponen bangunan tersebut. Jika salah
satu unsur saja hilang, maka bangunan tersebut akan roboh.
Begitupun dengan unsur intrinsik, jika salah satu unsur ini
hilang, karya tulis tersebut tidak bisa disebut sebagai cerpen.
Unsur intrinsik cerpen terdiri atas tema, tokoh dan
penokohan, alur cerita, latar, gaya bahasa, sudut pandang, dan amanat. Berikut
penjelasannya.

1. Tema
Unsur intrinsik cerpen yang pertama adalah tema. Dalam sebuah cerpen,

tema merupakan roh atau nyawa dari setiap karya cerpen. Dengan kata lain, tema
merupakan ide atau gagasan dasar yang melatarbelakangi keseluruhan cerita yang
ada dari cerpen. Tema memiliki sifat umum dan general yang dapat diambil dari
lingkungan sekitar, permasalahan yang ada di masyarakat, kisah pribadi pengarang
sendiri, pendidikan, sejarah, perjuangan romansa, persahabatan, dan lain-lain.
2. Tokoh dan Penokohan

Unsur intrinsik cerpen yang selanjutnya adalah tokoh. Tokoh dan
penokohan adalah salah satu bagian yang wajib ada dalam sebuah cerpen. fokoh
dan penokohan merupakan dua hal yang berbeda dalam sebuah penulisan cerpen.
Tokoh merupakan pelaku atau orang yang terlibat di dalam cerita tersebut.
Penokohan adalah penentuan watak atau sifat tokoh yang ada di dalam cerita.
Watak yang diberikan dapat digambarkan dalam sebuah ucapan, pemikiran, dan
pandangan dalam melihat suatu masalah.
Ada empat jenis tokoh yang digambarkan dalam cerpen, sebagai berikut.

a. Protagonis, yaitu tokoh yang menjadi aktor atau pemeran utama dan
mempunyai sifat yang baik.

b. Antagonis, yaitu tokoh pemeran utama yang menjadi lawan dari tokoh
Protagonis. Tokoh antagonis memuliki watak yang negatif, seperti jahat, iri,
dengki, sombong, angkuh, dan congkak.

c. Tritagonis, yaitu tokoh penengah dari protagonis dan antagonis. Tokoh ini
biasanya memiliki sifat yang arif dan bijaksana.

3

d. Figuran, yaitu tokoh pendukung yang memberikan tambahan warna dalam
Cerita.

Penokohan watak dari empat tokoh di atas akan disampaikan dengan dua metode
berikut.

a. Analitik, yaitu sebuah metode penyampaian oleh penulis mengenai sifat
atau watak tokoh dengan cara memaparkan secara langsung, seperti jujur,
pintar, keras kepala, penakut, pemberani, pemalu, dan sombong.

b. Dramatik, yaitu sebuah metode penyampaian sifat tokoh secara tersirat.
Biasanya disampaikan melalui tingkah laku si tokoh dalam cerita.

3. Alur
Alur adalah urutan jalan cerita dalam cerpen yang disampaikan oleh

penulis. Dalam menyampaikan cerita, ada tahapan-tahapan alur yang
disampaikan oleh penulis. Tahap-tahap alur, antara lain tahap perkenalan,
penanjakan, klimaks, anti klimaks, dan penyelesaian.

Tahap-tahap alur tersebut harus ada di dalam sebuah cerita. Hal ini
bertujuan agar cerita tidak membingungkan orang yang membacanya. Ada dua
macam alur yang kerap digunakan oleh para penulis.
a. Alur maju

Alur ini menggambarkan jalan cerita yang urut dari awal
perkenalan tokoh, situasi, lalu menimbulkan konflik hingga puncak
konflik dan terakhir penyelesaian konflik. Pada alur maju ditemukan jalan
cerita yang runtut sesuai dengan tahapan-tahapannya.
b. Alur Mundur

Dalam alur ini, penulis menggambarkan jalan cerita secara tidak
urut. Bisa Saja penulis menceritakan konflik terlebih dahulu, setelah itu
menengok kembali peristiwa yang menjadi sebab konflik terjadi.
4. Setting (latar)

Setting atau latar mengacu pada waktu, suasana, dan tempat terjadinya
cerita. Latar akan memberikan persepsi konkret pada sebuah cerita pendek.
Ada tiga jenis latar dalam sebuah cerpen, yakni latar tempat, waktu, dan
suasana.

3

5. Sudut pandang
Sudut pandang merupakan strategi yang digunakan oleh pengarang

cerpen untuk menyampaikan ceritanya, baik sebagai orang pertama, kedua,
maupun ketiga. Bahkan acap kali para penulis menggunakan sudut pandang
orang yang berada di luar cerita.
6. Gaya bahasa

Gaya bahasa merupakan ciri khas sang penulis dalam menyampaikan
tulisannya kepada publik. Gaya bahasa dapat dilihat dari penggunaan majas,
diksi, atau pemilihan kalimat yang tepat di dalam cerpen.
7. Amanat

Amanat adalah pesan moral atau pelajaran yang dapat dipetik dari
cerita pendek tersebut. Di dalam suatu cerpen, amanat biasanya tidak ditulis
secara langsung, melainkan tersirat dan bergantung pemahaman pembaca
terhadap cerita pendek tersebut.

TUGAS
MANDIRI

Lakukan kegiatan berikut!
Bacalah cerpen “Semangkuk Bakso” sekali lagl. Tentukan unsur intrinsik dalam

cerpen tersebut, Tuliskan dalam format tabel seperti berikut.

No Unsur Instrinsik Paparan

1 Tema

2 Tokoh dan Penokohan

3 Alur (Plot)

4 Setting (latar)

5 Sudut Pandang

6 Gaya Bahasa

7 Amanat

3

D. Menelaah Cerpen Berdasarkan Struktur Dan Kaidah

Teks cerpen termasuk dalam kategori teks narasi yang bersifat fiktif. Teks
cerpen dapat dengan mudah ditemukan dalam majalah anak, buku cerita rakyat,
koran, majalah, dan sebagainya. Cerpen umumnya menceritakan sebuah kisah dengan
tema persahabatan, cinta, perjuangan, kasih sayang, dan berbagai peristiwa kehidupan
lainnya. Sama seperti jenis teks lairinya, cerpen juga memiliki struktur dan kaidah
kebahasaan di dalamnya. Berikut struktur dan kaidah kebahasaan cerpen.

1. Struktur Cerpen
a. Abstrak
Abstrak merupakan ringkasan atau inti dari cerita pendek yang akan
dikembangkan menjadi sebuah rangkaian-rangkaian peristiwa atau sebagai
gambaran awal dalam cerita. Abstrak bersifat opsional. Dalam artian bahwa
setiap cerpen boleh tidak terdapat struktur abstrak tersebut.
b. Orientasi
Orientasi berkaitan dengan waktu, suasana, dan tempat yang
berkaitan dengan jalan cerita dari cerpen tersebut.
c. Komplikasi
Komplikasi berisi urutan kejadian-kejadian yang dihubungkan
secara sebab dan akibat. Pada komplikasi, biasanya mendapatkan karakter
ataupun watak dari berbagai tokoh cerita pendek tersebut. Hal ini karena
pada bagian komplikasi kerumitan mulai bermunculan.
d. Evaluasi
Evaluasi yaitu struktur konflik yang terjadi dan mengarah pada
klimaks serta sudah mulai mendapatkan penyelesaiannya dari konflik yang
terjadi tersebut
e. Resolusi
Pada bagian resolusi, pengarang mulai mengungkapkan solusi yang
dialami tokoh
f. Koda
Pada bagian koda, terdapat nilai ataupun pelajaran yang dapat
diambil dari cerita pendek tersebut oleh pembacanya.

3

2. Kaidah Kebahasaan Cerpen
a. Menggunakan ragam bahasa sehari-hari atau tidak formal
Penggunaan ragam bahasa sehari-hari membuat cerpen lebih terasa
dekal dengan pembaca dan lebih hidup.
Contoh:
1) Karena itu, sebelum terlalu jauh, kami cepat-cepat ngajak dia ngomong.
2) Mereka jadi guru asal tidak nganggur saja. Ngerti?
3) Kamu kan bukan orang yang gagal, kenapa kamu jadi putus asa gitu?
b. Menggunakan kata ganti (pronominal)
Menggunakan kata ganti (pronomina) Kata ganti merupakan kata
yang digunakan untuk mengganti orang atau benda. Dalam bahasa
Indonesia, ada tiga jenis pronomina, yaitu pronomina persona, pronomina
penunjuk, dan pronomina penanya.
1) Pronomina persona adalah pronomina yang dipakai untuk mengacu
pada orang. Pronomina persona dapat mengacu pada diri sendiri (saya,
aku), orang yang diajak bicara (kamu, Anda, engkau), atau mengacu
pada orang yang dibicarakan (dia, ia, -nya).
Contoh:
a) la pasti sama sekali tidak menyadari apa yang baru saja
diucapkannya.
b) Menurut dia, sayalah yang sudah salah didik, sehingga Taksu jadi
cupet
2) Pronomina penunjuk dalam bahasa Indonesia ada dua macam, yaitu
pronomina penunjuk umum (ini, itu) dan pronomina penunjuk tempat
(sini, situ, sana).
Contoh:
a) Itu cita-cita sepele banget, itu namanya menghina orang tua.
b) Ini hadiah untuk kamu. Tetapi kamu juga harus memberi hadiah
buat Bapak.
3) Pronomina penanya adalah pronomina yang dipakai sebagai pemarkah
pertanyaan. Dari segi maknanya, yang ditanyakan dapat mengenai
orang, barang, atau pilihan. Pronomina siapa dipakai jika yang
ditanyakan adalah orang atau nama orang; apa bila barang; dan mana
bila suatu pilihan tentang orang atau barang.

3

Contoh:
a) Apa nggak ada pekerjaan lain?
b) Kenapa kamu mau jadi guru, Taksu?
c. Menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu (konjungsi
kronologis)
Konjungsi kronologis adalah suatu kalimat yang menggunakan kata
penghubung menjelaskan urutan waktu, seperti kemudian, lalu, setelah itu,
pada akhirnya, mula- mula, sejak saat itu.
Contoh:
1) Istri saya menarik napas dalam-dalam karena kecewa, lalu begitu saja
pergi.
2) Bukan hanya satu bulan, tetapi dua bulan kemudian, kami berdua
datang lagi mengunjungi Taksu di tempat kosnya.
3) Tepat tiga bulan kemudian, saya datang lagi.
d. Menggunakan kata kerja
Kata kerja atau verba adalah jenis kata yang menyatakan suatu tindakan,
pengalaman, keberadaan, atau segala bentuk kegiatan dinamis lainnya.
Dalam sebuah kalimat, kata kerja atau verba berposisi sebagai predikat.
Contoh:
1) Saya dan istri saya pandang-pandangan.
2) Kami tinggalkan Taksu dengan hati panas.
3) Tiga bulan kami tidak mengunjungi Taksu
e. Menggunakan ungkapan
Menggunakan ungkapan Ungkapan adalah gabungan kata yang
membentuk arti baru yang tidak berhubungan dengan kata pembentuk
dasarnya.
Contoh:
1) Kami tinggalkan Taksu dengan hati panas.
Hati panas berarti marah.
f. Menggunakan kalimat langsung
Kalimat langsung adalah sebuah kalimat kutipan yang dilontarkan
langsung oleh pembicara tanpa melalui perantara apa pun sehingga sama
persis dengan yang dikatakan oleh pembicara tersebut.

3

Contoh:
1) “Kami dengar selentingan, kamu mau jadi guru, Taksu? Betul?”
2) “Tetapi saya mau jadi guru.”
3) “Pikirkan sekali lagi! Bapak kasih waktu satu bulan!”

Tugas Lakukan kegiatan berikut!
Kelompok Bacalah sebuah cerpen dengan saksama. Analisislah struktur dan
kaidah kebahasaan yang terdapat di dalamnya. Tulis hasilnya di buku

E. Mengontruksi Sebtuugaash. Cerpen

Cerpen merupakan suatu karya
sastra yang menyajikan sebuah makna
yang dapat diambil dari kisah di
dalamnya. Sejalan dengan namanya,
cerpen adalah sebuah karya sastra yang
berbentuk cerita yang singkat atau
pendek. Secara umum panjang cerpen
hanya berkisar maksimal belasan halaman. Hal paling penting dalam cerpen adalah
hanya terdapat satu konflik.

Menulis cerpen bisa dikatakan mudah, tetapi juga dikatakan sulit. Dikatakan
mudah karena hanya memerlukan satu konflik dan kisah yang tidak panjang.
Dikatakan sulit karena kurang atau bahkan tidak adanya niat dalam hati untuk
menuliskan cerpen. Berikut ini beberapa hal yang dapat Anda pertimbangkan sebelum
menulis cerpen.
1. Tema

Setiap tulisan harus memiliki pesan atau arti yang tersirat di dalamnya.
Sebuah tema seperti sebuah tali yang menghubungkan awal dan akhir cerita.
Ketika Anda menulis, yakinlah bahwa setiap kata berhubungan dengan tema ini.

Ketika menulis cerpen, bisa jadi kita akan terlalu menaruh perhatian pada
satu bagian Saja, seperti menciptakan penokohan, penggambaran hal-hal yang
ada, dialog atau apa pun. Namun, harus diingat bahwa kata-kata yang berlebihan
dapat mengaburkan inti cerita itu sendiri.

3

Cerita yang bagus adalah cerita yang mengikuti sebuah garis batas.
Tentukan inti cerita Anda walaupun tema tersebut sangat menggoda untuk
diperlebar, Anda tetap harus fokus pada inti yang telah dibuat. Jika tidak, tulisan
Anda akan berakhir seperti pembukaan sebuah novel atau sebuah kumpulan ide-
ide yang campur aduk tanpa kejelasan.
2. Tempo waktu

Cerita dalam sebuah cerpen yang efektif biasanya menampilkan sebuah
tempo waktu yang pendek. Hal ini bisa berupa satu kejadian dalam kehidupan
karakter utam atau berupa cerita tentang kejadian yang berlangsung dalam sehari
bahkan satu jam. Dengan waktu yang singkat itu, usahakan agar kejadian yang
Anda ceritakan dapat memunculkan tema.
3. Setting (latar)

Anda memiliki jumlah kata-kata yang terbatas untuk menyampaikan
pesan, oleh karena itu, Anda harus dapat memilih setting cerita dengan hati-hati.
Setting atau tempat kajadian harus berperan untuk turut mendukung jalannya
cerita. Hal itu tidak berarti Anda harus selalu memilih setting yang tipikal dan
mudah ditebak. Sebagai contoh, beberapa setting yang paling menakutkan bagi
sebuah cerita seram bukanlah kuburan atau rumah tua, tetapi tempat-tempat biasa
yang sering dijumpa pembaca dalam kehidupan sehari. hari. Buatlah agar
pembaca seolah-olah merasakan suasana cerita lewat setting yang telah dipilih.
4. Penokohan

Untuk menjaga efektivitas cerita, sebuah cerpen cukup memiliki sekitar
tiga tokoh utama. Jika terlalu banyak tokoh dapat mengaburkan jalan cerita.
Jangan terlalu terbawa untuk memaparkan Sedetail-detailnya latar belakang tiap
tokoh tersebut. Tentukan tokoh yang paling penting dalam mendukung cerita dan
fokuskan kepada dirinya.
5. Dialog

Jangan menganggap remeh kekuatan dialog dalam mendukung penokohan
karakter. Dialog harus mampu turut bercerita dan mengembangkan cerita. Jangan
hanya menjadikan dialog sebagai pelengkap untuk menghidupkan tokoh. Setiap
kata yang ditaruh dalam tokoh-tokoh harus berfungsi dalam memunculkan tema
cerita. Jika ternyata dialog tersebut tidak mampu mendukung tema, ambil langkah
tegas dengan menghapusnya.

3

Setelah menulis cerpen berdasarkan langkah-langkah tersebut, Anda dapat
menyunting cerpen sebelum diterbitkan, menyunting adalah proses memperbaiki
tulisan dari kesalahan ejaan, tanda baca, diksi, keefektifan kalimat, dan
keterpaduan paragraf. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
melakukan penyuntingan.
1. Ketetapan penulisan huruf, kata, lambang bilangan, serta ketetapan

penggunaan tanda baca.
2. Ketetapan penggunaan kata-kata untuk mengungkapkan suatu maksud

sesuai-situasi dan kondisi.
3. Keefektifan kalimat untuk mewakili gagasan atau perasaan penulis yang

ingin disampaikan kepada pembaca.

TUGAS
MANDIRI

Lakukan kegiatan berikut!
Buatlah sebuah cerpen berdasarkan pengalaman hidup yang Anda alami atau
saksikan di sekitar Anda. Tentukan topik yang Anda anggap menarik untuk ditulis
menjadi sebuah cerita. Buat terlebih dahulu kerangka cerita. Setelah itu, kembangkan
kerangka tersebut menjadi sebuah cerita utuh. Baca kembali dan sunting cerita Anda
sebelum dikumpulkan kepada guru.

F. Laporan Membaca Buku

Pada pembelajaran ini, Anda akan mendapat tugas dari guru untuk
merangkum sebuah buku nonfiksi. Rangkuman disebut ringkasan, rangkuman artinya
kegiatan menyusun gagasan pokok atau inti sari suatu karangan atau buku menjadi
bentuk yang lebih ringkas dan pendek.

Karena merangkum adalah kegiatan menyusun bacaan menjadi ringkas, maka
akan banyak manfaat yang diperoleh dari membaca rangkuman. Adapun manfaat
membaca rangkuman, sebagai berikut.

1. Menemukan secara cepat informasi yang dibutuhkan.
2. Menemukan bagian-bagilan penting dari buku.
3. Dapat menggambarkan keadaan mengenai isi buku.
4. Waktu yang digunakan untuk membaca jauh lebih singkat.

3

5. Membantu keperiuan yang sifatnya praktis, misalnya membutuhkan intisari
buku dalam waktu yang singkat.

Agar hasil rangkuman baik, ada langkah-langkah yang harus Anda perhatikan.
1. Membaca Teks Asli

Dengan membaca maka Anda akan mengetahul informasi yang ada di
dalamnya, dalam merangkum, membaca adalah kegiatan pokok yang harus dilakukan
sebetum membuat rangkuman. Hal ini akan memudahkan Anda untuk mengingat,
memahami, dan mengerti isi bacaan sehingga mempermudah ketika membuat
rangkuman.
2. Menentukan ide pokok pada tiap paragraf

Setelah membaca teks, selanjutnya adalah menentukan gagasan atau ide pokok
pada tiap-tiap paragraf atau setiap bab. Setelah memperoleh ide pokok, rangkuman
dapat dibuat dengan mengembangkan ide pokok dengan bahasa sendiri dibanding
dengan teks asli.
3. Menulis rangkuman

Setelah memahami isi teks dan menentukan ide pokok, langkah selanjutnya
adalah membuat rangkuman. Tulislah rangkuman Anda secara kronologis sesuai
dengan urutan dalam buku asli.
4. Membaca Kembali rangkuman yang telah dibuat.

Setelah selesai membuat rangkuman, bacalah kembali rangkuman yang telah
Anda buat. Hal ini untuk mengantisipasi adanya ide pokok atau informasi penting
lainnya yang belum ditulis.

3

TUGAS
MANDIRI

Lakukan kegiatan berikut!

Bacalah satu buku nonfiksi yang menurut anda menarik. Buatlah rangkuman isis

buku tersebut berdasarkan pokok-pokok isi buku. Kumpulkan hasilnya kepada guru.

Identitas buku yang dibaca

Judul : …………………………………………………………….
Pengarang : …………………………………………………………….
Penerbit : …………………………………………………………….
Kota terbit : …………………………………………………………….
Tahun terbit : …………………………………………………………….

Bagian Buku Pokok Isi Buku

Bab 1

Bab 2

Bab 3

Dst.

Rangkuman

KOSAKATA

Fiktif : bersifat fiksi hanya terdapat dalam khayalan

Moral : ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai

perbuatan, sikap, kewajiban; akhlak; budi pekerti; susila

Penokohan : penciptaan citra tokoh dalam karya sastra .

Prosa : karangan bebas (tidak terikat oleh kaidah seperti yang terdapat

dalam puisi)

Berprestasi dan Berkarakter

Tema cerita pendek biasanya berasal dari kehidupan sehari-har. Penulis an aan
anda dapat mengembangkan tema-tema tersebut dengan baik. Cobalah asanh ker
ae aan agat if dalam menulis cerita. Jangan mudah putus asa dan perbanyaklah
referens merupakan kosakata Anda juga bertambah. Tidak mudah putus asa dan
gigih dalam berjuang ; modal utama untuk mencapai kesuksesan.

3

UJI
KOMPETENSI

A. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang benar!

1. Gagasan pokok yang d. Pembantu

dituangkan penulis dalam e. Figuran

cerita disebut .... 6. Bacalah kutipan cerpen berikut!

a. Tema Sambil tiduran, pikiranku terus

b. Amanat berjalan-jalan. Kakak selalu marah

c. Setting jika pulpen, kertas, dan buku-buku
d. Alur sekolahnya tak tersimpan lagi di
e. konflik dalam tasnya, juga sepatu dan
2. Jalinan peristiwa dalam karya perlengkapan -kuliah lainnya.
sastra untuk mencapai efek Padahal setiap pulang kuliah, Kakak
tertentu disebut …. selalu menaruh tasnya di tempat
a. Latar sembarangan. Terkadang, bukubuku
b. Budaya pengarah selalu diletakkan begitu saja setelah
c. Alur/plot Kakak selesai membacanya. Tentu
d. Tokoh saja, kebiasaan ini membuat ibu
e. Tema menjadi jengkel.
3. Nilai yang tidak terdapat

dalam cerpen adalah .... Latar tempat pada kutipan cerpen
a. Nilai moral tersebut adalah ….

b. Nilai religious a. Ruang kerja

c. Nilai budaya b. ruang makan

d. Nilai politik c. kamar-mandi

e. Nilai ekspresi d. kamar tidur

4. Berikut yang termasuk ciri-ciri e. ruang tamu
cerita pendek adalah …. 7. Bacalah kutipan cerpen berikut!

a. Butuh waktu lama untuk Dara termenung. Vita memang

membacanya memiliki kelebihan fisik dan materi

b. Halamannya lebih dari yang tidak bisa dibandingkan 8

serratus dengan Dara. Karena itulah Vita
pernah menjadi orang yang sangat
c. Penokohan sangat melukai Dara, setahun yang lhalu.
Apakah sekarang saatnya untuk
sederhana menuntaskan urusan lama itu dan
memukul telak si sombong Vita?
d. Memiliki alur cerita
Konflik pada kutipan cerpen tersebut
campuran adalah ....
a. Dara merasa bersedih karena Vita
e. Memiliki alur cerita yang
orang yang kaya raya.
kompleks b. Vita ingin bersaing dengan

5. Tokoh yang menjadi aktor atau kemampwan yang dimiliki Dara.

peran utama dan mempunyai
sifat yang baik disebut ….

a. Antagonis

b. Protagonist

c. Tritagonist

3

c. Dara merasa benci dengan Vita lawan bicaranya atau sahabat-
hingga ingin membalas dendam. sahabatnya. Begitulah Fatir.
Amanat yang dapat diambil dari
d. Vita sangat benci dengan Dara cerita tersebut adalah ....
karena memiliki banyak a. Jangan berprasangka buruk

kelebihan. terhadap keberhasilan orang
e. Daram membenci Vita karena lain!
b. Orang yang suka meremehkan
memtliki kelebihan fisik dan kaya orang lain biasanya sombong.
raya. c. Orang pendiam belum tentu
bodoh.Hendaklah ramah tamah
8. Bacalah kutipan cerpen berikut! dalam bergaul.
“Bu, di kelas kami ada seorang d. Janganlah berpurapura cemburu
murid baru. Ridwan namanya. Dia terhadap keberhasilan orang
~ berasal dari desa. Dia pendiam, lain!
tak banyak omong. Penakut Penggalan cerpen berikut untuk
barangkali. Oleh karena itu, Iping menjawab soal nomor 10 dan 11!
selalu menyindirnya, anak udik, (1) “Apa kau bilang? Jodoh?
anak |kampung, dan sebagainya.
Namun, Ridwan tak marah sedikit Saya” tidak rela kau berjodoh
pun. Di balik itu semua, ternyata dengan Azrial. Akan saya
Ridwan cerdas sekali. Tadi ketika carikan kau jodoh yang lebih
ulangan Matematika, dia mendapat bermartabat!”? (2) “Apa dia
nilai sepuluh. Bayangkan, Bu! salah kalau ayahnya hanya juru
Padahal, lainnya paling tinggi masak?” (3)“Jatuh martabat
hanya mendapat tujuh. Termasuk keluarga kita bila laki-laki itu
Sigit yang biasanya mendapat nilai jadi suamimu. Paham kau?”
paling baik. Kali ini ada yang (4) Derajat keluarga Azrial
mengungguli, Bu.” Sigit menunduk memang seumpama lurah tak
mengakhiri ceritanya. berbatu, seperti sawah tak
berpematang, tak ada yang bisa
Amanat kutipan cerpen tersebut diandalkan. (5) Namun, tidak
adalah … patut rasanya, Mangkudun
memandang Azrial dengan
a. jangan meremehkan orang lain sebelah mata. (6) Maka dengan
b. jadilah sahabat yang baik bagi berat hati, Azrial melupakan
Renggogeni. (7) la hengkang
ibu dari kampung, pergi membawa
c. berbuat baiklah kepada kedua luka hati.

orang tua 10. Nilai budaya yang terdapat pada
d. jangan pernah berkata hebat penggalan cerpen tersebut adalah
....
teman a. orang tua mencarikan jodoh
e. iri kepada temen yang lebih untuk - pasangan anaknya yang
sesuai
pintar
9. Cermatilan cerita berikut! 3

Teman saya, Fatir, berkacamata tebal
(kadang) sangat menyebalkan,
Dengan bentuk tubuh tinggi dan gigi
depan yang pecah, la terbilang bukan
orang yang tampan. Setiap
keberhasilan dan kebahagiaan orang
lain, selalu dibert komentar oleh
Fatir. Pokoknya kalau tidak perburuk
sangka, ia cenderung metecehkan

b. seorang kekasih meninggalkan tapi teriakanku hanya terhenti di

pasangannya karena miskin tenggorokan. Tubuhku makin

c. keturunan harus

dipertimbangkan untuk mencari terasa terhempas ke sana dan ke
sini, “ gampai terasa tubuh ini ke
pasangan agar sepadan

d. taki-laki harus berhasil dalam , tanah dan diinjak-injak oleh sekian

hidupnya sebelum mencaripasa

e. orang tua berhak menolak puluh - sepatu dan sekian puluh

jodoh yang dipilih anaknya sandal. Entah apa yang aku dengar,

11. Kalimat yang menunjukkan watak

tokoh Mangkudun yang sombong aku tidak tahu. Aku hanya tahu apa

terdapat pada nomor .... yang aku ingat. Tempat ini dahulu

a. (1) dan (2) d. (5) dan (6) sepi, lapangan yang di pinggirnya

b. (1) dan (3) e. (6) dan (7)

c. (2) dan (4) dahulu ini ada pohon jambenya.

12. Bacalah kutipan cerpen berikut! yang dihum ofeh orang tua gundul
Kami duduk di peron sebuah
stasiun kereta api yang jalurnya tidak pemah diperhatikan oleh
menerobos kampus. Hampir siapa pun sebelummnya.”
magrib, stasiun sudah agak sepi. (‘Mbah JAMBE* Budi Dane)
Masih ada juga anak kecil yang
mengemis dengan bekal beberapa Sudut pandang dalam kutipan
tutup botol kecap yang dipaku di
ujung sebilah bambu, yang cerpen tersebut menggunakan sudut
dipukul-pukulkan ke telapak
tangannya sehingga terdengar pandang
bunyi crek-crek. Sahabatku itu
memberikan go-cap. a. orang pertama sebagai tokoh
“Ratapan Anak Titi’, Sapardi
Djoko Damono) utama

b. orang pertama sebagai tokoh

tambahan

c. orang pertama sebagai narator

d. orang ketiga sebagai tokoh

utama

e. orang ketiga sebagai narrator

14. Bacalah penggalan cerita berikut!

“Saudara-saudaraku, tiga

kewajiban anak kepada orang tua

yang meninggal. Satu,

Unsur intrinsik yang menonjol memandikan sesegera mungkin.

pada penggalan cerita tersebut Dua, memakaikan kain kafan

adalah .... sebagaimana mestinya. Ketiga,

a. Alur d. latar

b. Tema e. konflik melakukan salat jenazah untuk

c. Amanat orang tua. Handai taulan hanya

13. Bacalah kutipan cerpen berikut! membantu menguburkan jenazah di

“Dengar! Aku berusaha berteriak,

3

makam,” begitu penjelasan Pak melupakan kehidupan kaummu

Zudan sendiri, melupakan kehidupan anak

Unsur ekstrinsik penggalan cerita : dan istrimu sendiri hingga mereka

di atas adalah .... kocar-kacir. Padahal engkau di

a. Budaya d. agama dunia berkaum bersaudara, tetapi .

b. Adat e. moral engkau tak memedulikan mereka

c. Sosial sedikit pun.

15. Cermatilah kutipan cerpen beriku Amanat yang bisa dipetik dari
“Mereka adalah orang tuamu. kutipan cerpen di atas adalah ....

Tanpa mereka, kau tak akan pernah a. manusiatidakbolehmementingk
ada di dunia, ingat?” katanya. an diri sendiri

“Mereka membencimu, ingat? b. hidup harus taat beribadah
Bunda menghinamu, ingat?” aku c. hormatilah sesame
d. manusia harus taat ibadah jika
mengingatkannya.
Mustafa tertawa. “mengasihiku, pa takut masuk neraka
e. manusia harus menghindari
bukan?”
“Apakah kau tak punya hargass masuk neraka
17. Berikut ini yang Qukan merupakan
diri? Tak ingat penghinaan ibuku?”
“Dengan caranya yang unsur-unsur intrinsik dalam sebuah
cerpen adalah....
terhormat, ibumu telah meminta a. amanat
maaf” : b. alur
(“Rumah Tanpa Cinta”, Titiek c. latar
d. tema
W.S.) e. biografi pengarang
18. Bacalah dengan saksama kutipan
Keterkaitan nilai moral dengan cerpen di bawah ini!
Lelaki yang malang itu teringat
kehidupan sehari-hari dalam kutipan pada kesabaran dan ketabahan
Halimah yang mendampinginya
tersebut adalah ... mulai dari nol, bermodalkan cinta
dan keberanian, mereka menikan.
a. Tanpa orang tua, kita tak akan Dengan gaji yang pas-pasan,
harman belum mampu menyewa
pernah ada dan hidup bahagia rumah, Maklumlah dia cuma
pegawalbiasa dalam sebuah
b. memanfaatkan orang lain akan perusahaan negara. Mereka
menumpang di rumah orang tua
mengangkat harga diri dan Halimah.
("Seputih Hat: Bidadari” karya *
martabat Suherman Emje)
Unsur intrinsik yang terdapat dalam
c. memaafkan kesalahan orang kutipan cerita pendek di atas adalah
....
lain merupakan perbuatan yang a. Latar

mulia 3

d. orang tua tidak akan membenci

anaknya walaupun ia bersalah

e. saling mengingatkan akan

kesalahan orang lain dan diri

sendiri

16. Bacalah kutipan cerpen di bawah

ini dengan saksama!

Kesalahanmu karena engkau terlalu

mementingkan dirimu sendiri. Kau

takut masuk neraka karena itu . kau

taat sembahyang. Tetapi kini

b. amanat dibangkitkan seperti zombie
c. alur
dimunculkan dari kubur dan
d. penokohan
e. sudut pandang bergerak kaku dituntut si pemilik

19. Bacalah penggalan novel berikut! mantra. Orang-orang mengangkat

Masih teringat jelas di benaknya, keranjang ikan ke tepian yang
minggu lalu anaknya yang Le
nomor dua dan nomor tiga, yang langsung didatangi para pengepul
sedang duduk di kelas tiga dan
kelas satu SMA menagih uang dari Pasar Bayah dan kampung-
untuk membayar SPP. Belum lagi
anak yang nomor satu yang kini kampung pedalaman transaksi
sudah duduk di bangku kuliah
sebuah perguruan tinggi di kota, kadang berlangsung singkat karena
senantiasa menanti kiriman wesel i
tiap bulannya. Memang, di masa setiap orang hanya bertemu dengan
masa semesteran seperti itu, Pak
Giman merasa dirinya kerepotan. langganannya. Sementara itu, sisa-
Paling berat dirasakannya adalah
biaya pendidikan untuk sekolah sisa ikan akan diambil ibu-ibu
anak-anak. Padahal, berapalah gaji
guru SD seperti Pak Giman untuk kampung buat dimakan sendiri atau
mengejar biaya pendidikan yang
kian melangit? Lagi pula istrinya disodet dibuang isi perutnya
tidak mempunyai‘pekerjaan tetap,
kecuali membuka usaha jahitan sebelum dihamparkan dalam rak
kecilkecilan, yang tentu saja
hasilnya tidak bisa terlalu penjemuran hingga bau amis
diharapkan setiap harinya
sampai tidak ada habisnya. Orang-
(“Wesel”, HamdaniM.W.)
Penyebab konflik dalam kutipan orang bercakap. Menunggu Masteri

cerpen tersebut adalah .... menghabiskan sarapan dan segelas
a. Pak Giman harus membayar
kopi di warung.
uang SPP anaknya (“Kiriman Laut yang Terlambat”,
b. b. Gaji seorang guru SD tidak
Beni Setia)
seberapa
Latar sosial yang terdapat dalam
c. Istri Pak Giman tidak memiliki
penghasilan kutipan cerpen tersebut adalah ..

d. Istri Pak Giman membuka a. kehidupan seorang nelayan
usaha jahitan
yang beristirahat setelah pasang
e. Pak Giman kerepotan memiliki
tiga orang anak surut air laut tiba

20. Bacalah kutipan cerpen berikut ini! b. kebiasaan seseorang

Perahu ditambatkan dan terbenam membangkitkan perahu seperti
dalam lumpur ketika pasang surut.
Bau amis bangkit, menjadi zombie dimunculkan dari kubur
pertanda beristirahat sebelum
pasang naik tiba dan perahu itu c. kehidupan dan rutinitas

masyarakat pesisir pantai

setelah kembali dari mencari

ikan di laut

d. seseorang yang menukarkan

hasil tangkapan lautnya dengan

sarapan dan segelas kopi

e. seorang perempuan yang

mengolah ikan laut segar

menjadi ikan kering siap jual

3

B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar!
1. Karangan fiktif yang berisi kehidupan seseorang yang diceritakan secara ringkas
singkat yang berfokus pada suatu tokoh disebu……………………………………
2. Gagasandasar umum yang menopang sebuah karya sastra disebut ………………
3. Cerpen dapat dibaca habis dalam satu kali duduk karena …………………….….
4. Cerpen merupakan salah satu bentuk karya sastra yang berwujud ………………
5. Latar yang menunjukkan tempat disebut …………………………………………
6. Unsur-unsur intrinsik cerpen meliputi ……………………………………………
7. Nilai yang berkaitan dengan norma-norma yang ada dalam suatu masyarakat atau
kelompok manusia tertentu disebut ………………………………………………
8. Posisi pengarang dalam membawakan cerita disebut ……………………………
9. Pesan moral atau nasihat yang disampaikan oleh pengarang melalui cerita yang
dikarangnya disebut ………………………………………………………………..
10. Nilai sosial adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan ………………………………

C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan baik dan benar!
1. Apa yang dimaksud dengan cerpen?
Jawab:……………………………………………………………………………….
2. Sebutkan nilai-nilai yang terdapat dalam cerpen!
Jawab:………………………………………………………………………………
3. Jelaskan yang dimaksud dengan nilai budaya!
Jawab:………………………………………………………………………………
4. Sebutkan jenis tokoh yang digambarkan dalam cerpen!
Jawab:………………………………………………………………………………
5. Jelaskan mengenai metode dramatik!
Jawab:………………………………………………………………………………

Uji Kreativitasmu

Kerjakan sesuai perintah!
Calah sebuah cerita pendek. Temukan nilai-nilai kehidupan yang masih relevan dengan
situasi sekarang ini. Berikan alasan dan jelaskan pendapat Anda.

3


Click to View FlipBook Version