KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan pengembangan
bahan ajar untuk memenuhi tugas matakuliah Pengembangan Sumber Belajar, yang
berupa buku ajar digital yang berjudul “Dasar Listrik dan Elektronika”.
Penyajian buku ajar digital untuk Mata Pelajaran ″Dasar Listrik dan Elektronika”
ini disusun dengan tujuan agar peserta didik dapat mengakses di mana pun dan kapan
pun. Pembuatan buku ajar digital ini belum memuat materi secara lengkap, melainkan
hanya sebagian saja, akan tetapi diharapkan buku ajar ini dapat menunjang efektivitas
dan efisiensi proses pembelajaran serta meningkatkan motivasi belajar peserta didik
sesuai indikator dan kompetensi inti pembelajaran yang akan dicapai.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Setiadi
Cahyono Putro, M.Pd, M.T. selaku dosen matakuliah Pengembangan Sumber Belajar
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan
sesuai dengan bidang studi yang penulis tekuni. Terima kasih juga penulis ucapkan
kepada seluruh pihak terkait sehingga buku ajar digital ini dapat diselesaikan dengan
baik.
Malang, Mei 2021
Cyndy Aprilia Ningrum
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar isi ii
BAB 1 DASAR LISTRIK 1
A. Kompetensi Dasar dan Tujuan Pembelajaran 2
B. Materi Pembelajaran 3
4
1. Bahan Dasar Listrik 5
Subbab 1.1 Konduktor 7
Subbab 1.2 Semikonduktor 8
Subbab 1.3 Isolator 13
16
2. Komponen Dasar Listrik 17
Subbab 2.1 Resistor 18
Subbab 2.2 Kapasitor
Subbab 2.3 Induktor
C. Evaluasi
Daftar Pustaka
Dasar Listrik dan Elektronika Kelas X SMK/MAK Semester I ii
BAB DASAR LISTRIK
1
A. Kompetensi Dasar dan Tujuan Pembelajaran
Kompetensi Dasar:
3.1 Memahami dan mendeskripsikan karakteristik konduktor, semikonduktor, dan
isolator sebagai bahan dasar listrik
3.2.1 Memahami dan menganalisis komponen dasar listrik pasif di antaranya: resistor,
kapasitor, dan induktor
3.2.2 Menginterpretasikan dan melakukan pembacaan warna gelang resistor
Tujuan Pembelajaran:
1. Siswa diharapkan mampu memahami karakteristik konduktor, semikonduktor,
dan isolator dengan baik
2. Siswa diharapkan mampu memahami komponen listrik resistor, kapasitor, dan
induktor
3. Siswa diharapkan mampu untuk membaca warna gelang resistor
Dasar Listrik dan Elektronika Kelas X SMK/MAK Semester I 1
B. Materi Pembelajaran
1. Bahan Dasar Listrik
Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak bisa terlepas dari energi listrik karena merupakan
suatu energi yang selalu dibutuhkan di berbagai keperluan. Pernahkah kamu mengamati lampu-lampu
di rumah ataupun di jalan? Pernahkah kamu
berpikir tentang bahan penyusun lampu sehingga
bisa membuatnya mengeluarkan cahaya?
Pada dunia elektronika maupun listrik pasti
tidak asing dengan istilah bahan konduktor,
Gambar 1. 1: Lampu Rumah semikonduktor, dan isolator. Seperti kita tahu arus
listrik dapat mengalir karena adanya kabel yang
Sumber: https://www.99.co/id/panduan/lampu-led-
adalah
biasanya terbuat dari bahan tembaga sebagai penghantarnya. Jika tidak ada penghantar tersebut maka
sudah dapat dipastikan arus listrik tidak akan bisa mengalir.
Sewaktu di pendidikan sekolah dasar ataupun sekolah menengah, kamu mungkin pernah
melakukan percobaan penggaris yang sudah digosokkan ke rambut untuk didekatkan ke potongan-
potongan kertas sehingga kertas dapat tertarik oleh penggaris. Percobaan yang dinamakan listrik statis
tersebut bisa terjadi karena adanya muatan listrik di antaranya ialah proton, neutron, elektron, dan
kulit atom.
Di dalam atom terjadi gaya tarik menarik antara elektron dan proton. Listrik dapat terjadi
akibat elektron yang berpindah TAHUKAH KAMU?
atau mengalir dari satu tempat ke
tempat lainnya. Baik itu dari tempat Pada dasarnya, semua benda yang ada di muka bumi ini,
yang kelebihan elektron ke tempat termasuk tubuh manusia mengandung muatan listrik.
yang kekurangan elektron. Maka dari itu kita harus bersyukur atas anugerah dari
Tuhan ini.
Dasar Listrik dan Elektronika Kelas X SMK/MAK Semester I 2
Konduktor listrik adalah suatu zat atau bahan (cair, padat, atau gas) yang mampu
menghantarkan arus listrik. Penghantar dapat berupa kabel (penghantar dengan selubung isolasi) atau
kawat (penghantar tanpa isolasi). Kemampuan suatu zat atau bahan listrik dalam menghantarkan
listrik disebut dengan konduktansi (G). Sedangkan, konduktivitas (σ) adalah nilai konduktansi bahan
listrik pada satuan panjang (l) dan luas
penampang (A). Mobilitas elektron-
elektron dalam suatu bahan penghantar
disebut dengan konduktivitas listrik.
Konduktivitas ditentukan oleh
jenis atom dalam bahan (jumlah proton
dalam setiap inti atom menentukan
Gambar 1. 2: Kabel Listrik identitas kimianya) dan bagaimana
Sumber: https://wirahadie.com/kenapa-kabel-listrik-menggunakan-
atom-atom tersebut terhubung bersama
kawat-tembaga/
satu dengan yang lain. Bahan dengan mobilitas elektron yang tinggi (banyak elektron bebas) disebut
konduktor, karena bahan-bahan tersebut memiliki konduktivitas tinggi.
Bahan-bahan yang dipakai untuk konduktor harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Konduktivitasnya cukup baik.
2. Kekuatan mekanisnya (kekuatan tarik) cukup tinggi.
3. Koefisien muai panjangnya kecil.
4. Modulus elastisitasnya cukup besar.
Dasar Listrik dan Elektronika Kelas X SMK/MAK Semester I 3
Bahan-bahan yang biasa digunakan sebagai konduktor, antara lain:
1. Logam biasa, seperti: tembaga, aluminium, besi, dan sebagainya.
2. Logam campuran (alloy), yaitu sebuah logam dari tembaga atau aluminium yang diberi
dalam jumlah tertentu dari logam jenis lain, yang gunanya untuk menaikkan kekuatan
mekanisnya.
3. Logam paduan (composite), yaitu dua jenis logam atau lebih yang dipadukan dengan cara
kompresi, peleburan (smelting) atau pengelasan (welding).
Pernahkah kamu mengamati nyala lampu LED? Dioda yang merupakan salah satu jenis
semikonduktor ialah bahan utama lampu LED. Dalam pengetahuan bahan teknik listrik dikenal tiga
jenis material, yaitu bahan konduktor, bahan semikonduktor, dan bahan isolator. Bahan konduktor
memiliki sifat menghantar listrik yang tinggi, bahan konduktor dipakai untuk kabel atau kawat
penghantar listrik, seperti tembaga, aluminium, besi, baja, dan sebagainya. Disebut semi atau
setengah konduktor, karena bahan ini memang bukan konduktor murni.
Bahan semikonduktor memiliki sifat bisa
menjadi penghantar atau bisa juga memiliki sifat
menghambat arus listrik tergantung kondisi tegangan
eksternal yang diberikan, bahan semikonduktor
merupakan komponen pembuatan transistor,
Gambar 1. 3 : Macam-macam semikonduktor
diode, thyristor, triac, GTO. Sumber: https://abdulelektro.blogspot.com/2019/10/karakteristik-
semikonduktor-pengertian.html
Bahan semikonduktor yang banyak dikenal contohnya adalah Silicon (Si), Germanium (Ge),
dan Galium Arsenida (GaAs). Germanium dahulu adalah bahan satu-satunya yang dikenal untuk
Dasar Listrik dan Elektronika Kelas X SMK/MAK Semester I 4
membuat komponen semikonduktor. Namun belakangan, silikon menjadi popular setelah ditemukan
cara mengekstrak bahan ini dari alam. Silikon merupakan bahan terbanyak ke dua yang ada dibumi
setelah oksigen (O2). Atom menurut Bohr dimodelkan sebagai inti yang dikelilingi oleh elektron-
elektron yang mengorbit. Inti atom memiliki muatan positif, sedangkan elektron bermuatan negatif.
Inti atom cenderung menarik elektron yang berputar dalam orbitnya. Makin besar daya tarik dari inti,
kecepatan orbit elektron akan meningkat.
Orbit atom silikon dan germanium diperlihatkan dalam gambar. Atom silikon memiliki 14
proton dalam intinya, orbit elektron yang mengisi tiga pita orbitnya. Orbit terdalam diisi oleh dua
elektron, orbit kedua dari dalam diisi oleh 8 elektron dan orbit terluar diisi oleh empat elektron, kita
sebut silikon memiliki konfigurasi 2 - 8 - 4. Empat belas elektron yang mengorbit pada inti silikon
berputar menetralkan muatan dari inti atom dari luar (secara listrik) adalah netral.
Kamu pasti pernah menjumpai bermacam-macam isolator di rumahmu. Salah satunya ialah
pembungkus kabel sebagai penyekat dari konduktor yang berupa tembaga. Isolator adalah bahan
listrik yang tidak mudah menghantarkan listrik dan rugi tegangan sebesar mungkin serta tidak bisa
atau sulit melakukan perpindahan muatan listrik.
Dalam bahan isolator, valensi elektronnya terikat kuat pada atom-atomnya. Bahan-bahan ini
lazim dipergunakan dalam peralatan listrik dan elektronika untuk alasan keamanan dan pencegahan
terhadap bahaya sengatan arus listrik. Isolator digunakan pula sebagai penopang beban atau pemisah
antara konduktor tanpa membuat adanya arus mengalir ke luar atau antara konduktor.
Beberapa bahan seperti kaca, kertas, atau teflon merupakan bahan isolator yang sangat bagus.
Beberapa bahan sintetis masih "cukup bagus" dipergunakan sebagai isolator kabel. Contohnya plastik
Dasar Listrik dan Elektronika Kelas X SMK/MAK Semester I 5
atau karet. Bahan-bahan ini dipilih sebagai isolator kabel karena lebih mudah dibentuk / diproses
sementara masih bisa menyumbat aliran listrik pada voltase menengah (ratusan, mungkin ribuan
volt).
Isolator merupakan bahan listrik yang mempunyai nilai resistansi atau daya hambat listrik
sangat tinggi, sehingga arus listrik tidak dapat mengalir melewatinya. Karena sifatnya yang tidak
menghantarkan arus listrik maka bahan ini banyak digunakan sebagai pelindung terhadap bahaya
sengatan arus listrik. Bahan isolator yang sering digunakan adalah gelas, mika, porselen, karet,
minyak trafo, dan pernis. Nilai resistansi isolator dalam satuan ohm, lazimnya bervariasi mulai dari :
10x109 = 10.000.000.000 Ω, hingga 10x1015=10.000.000.000.000.000 Ω.
Sebagai pembungkus kabel, tentunya diperlukan pertimbangan sifat kelistrikan untuk
penggunaannya. Sifat kelistrikan mencakup resistivitas, permitivitas, dan kerugian dielektrik. Isolator
atau penyekat membutuhkan bahan yang mempunyai resistivitas yang besar agar arus yang bocor
sekecil mungkin (dapat diabaikan). Resistivitas suatu isolator akan turun apabila tegangan yang
diberikan naik serta dipakai pada tempat-tempat yang lembab.
Resistivitas = nilai resistansi bahan listrik pada satuan 6
panjang ( l ) dan luas penampang (A)
Permitivitas = suatu kuantitas fisik yang menggambarkan
bagaimana medan listrik mempengaruhi dan dipengaruhi
oleh suatu medium dielektrik (sumber: Wikipedia)
Dasar Listrik dan Elektronika Kelas X SMK/MAK Semester I
REFLEKSI DIRI
Setelah mempelajari tentang bahan-bahan dasar listrik di atas, untuk mengukur pemahaman yang
sudah kamu dapatkan, kerjakan soal-soal di bawah ini!
1. Apa yang kamu ketahui tentang konduktor? Dapatkah kamu menyebutkan apa saja contoh
konduktor di sekitarmu? Jika ya, sebutkan!
2. Bagaimanakah sifat-sifat bahan semikonduktor? Berikan satu contoh bahan semikonduktor
dan kegunaannya!
3. Mengapa isolator sulit untuk melakukan perpindahan muatan listrik?
2. Komponen Dasar Listrik
Komponen elektronik yang digunakan dalam suatu rangkaian elektronik atau sumber daya
listrik dibedakan menjadi komponen aktif dan komponen pasif. Perbedaan dari komponen aktif dan
komponen pasif ini juga menyesuaikan dengan bentuk arah arus (DC/AC) pada rangkaian listrik itu
sendiri
AYO MENGAMATI
Ketika akan menghidupkan lampu ruang
tamu, tentu kita akan pergi ke tempat di mana saklar
berada. Saklar merupakan salah satu komponen
elektronik jenis pasif, lalu mengapa bisa demikian?
Coba amati gambar ilustrasi di samping dan
berikan alasan mengenai pendapatmu. Gambar 2. 1 : Ilustrasi Kerja Saklar Tunggal
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=T8XKm2VH_X8
Dasar Listrik dan Elektronika Kelas X SMK/MAK Semester I 7
Perbedaan sebagai komponen aktif dan komponen pasif ini tidak selalu pasti, dikarenakan
tidak ada definisi yang bersifat mengikat. Perbedaan komponen pasif dan aktif adalah pada komponen
pasif tidak mengubah bentuk gelombang sinyal AC yang diberikan kepadanya, sedangkan komponen
aktif dapat menguatkan, mengubah, dan menyearahkan bentuk gelombang sinyal AC yang diberikan.
Pada subbab ini kamu akan mempelajari lebih lanjut mengenai macam-macam komponen pasif.
Komponen elektronika pasif adalah jenis komponen elektronika yang tidak memerlukan
sumber arus listrik eksternal untuk pengoperasiannya. Ketika resistor diberikan tegangan, resistor
mulai bekerja secara otomatis tanpa harus menunggu hingga mencapai tegangan tertentu. Hal tersebut
membuat resistor dikategorikan ke dalam komponen elektronika pasif.
Resistor atau yang biasa disebut dengan hambatan atau tahanan, berfungsi untuk menghambat
dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian elektronika. Kemampuan bahan listrik menghambat
arus listrik disebut dengan resistansi (R).
Dengan resistansi tertentu (tahanan) dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin,
nilai tegangan terhadap resistansi berbanding lurus dengan arus yang mengalir, berdasarkan hukum
Ohm:
=
=
Keterangan:
= beda potensial atau tegangan (V); = kuat arus (A); = hambatan listrik (Ω)
Dasar Listrik dan Elektronika Kelas X SMK/MAK Semester I 8
Contoh 1.1
Diketahui kuat arus sebesar 0,8 ampere mengalir pada suatu penghantar yang memiliki beda
potensial 9 volt. Tentukan hambatan listrik penghantar tersebut!
Diketahui : = 9
= 0,8
Ditanyakan : = ?
Jawab : (Ingat “VIR”)
➔ =
➔ =
➔ = 9 = 11,25Ω
0,8
Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan.
Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, derau listrik (noise), dan induktansi. Berdasarkan
fungsinya, resistor dibedakan menjadi:
1) Resistor Tetap
Resistor tetap merupakan resistor yang mempunyai nilai hambatan relatif tetap. Biasanya
terbuat dari karbon, keramik, kawat, atau panduan logam. Pada resistor tetap nilai resistansi
biasanya ditentukan oleh tebal dan panjang lintasan karbon atau dengan kode warna resistor.
Resistor memiliki batas kemampuan daya misalnya : 1/16 watt, 1/8 watt, ¼ watt, ½ watt,
dan sebagainya. Artinya
resistor hanya dapat
dioperasikan dengan daya
maksimal sesuai dengan Gambar 2. 2: Resistor Tetap
kemampuan dayanya. Sumber: https://www.nulis-ilmu.com/resistor-tetap/
Dasar Listrik dan Elektronika Kelas X SMK/MAK Semester I 9
Khusus mengenai resistor dengan gelang warna dibedakan menjadi dua, yaitu resistor
dengan empat gelang warna dan resistor dengan lima gelang warna. Resistor dengan lima
gelang warna biasanya memiliki nilai yang lebih presisi dengan toleransi yang lebih kecil.
Gambar 2. 3 : Tabel Warna Gelang Resistor (Tetap)
Agar lebih memahami tentang pembacaan gelang resistor, akseslah tautan berikut ini:
http://tiny.cc/GelangResistor
Kata Kunci (untuk diingat) :
❖ Hukum Ohm
VIR→ V = IR
❖ Warna gelang resistor
hicomejikuhibiuap
Dasar Listrik dan Elektronika Kelas X SMK/MAK Semester I 10
2) Resistor Variabel
Resistor variabel (variable resistor atau varistor) adalah resistor yang nilai tahanannya
dapat berubah atau dapat diubah. Macam-macam resistor variabel di antaranya adalah:
a. Potensiometer
Merupakan resistor tiga terminal yang nilai tahanannya dapat diubah dengan
cara menggeser (untuk potensio jenis geser) atau memutar (untuk potensio jenis putar)
tuasnya.
b. Trimpot
Trimmer Potensiometer (Trimpot) adalah potensiometer yang cara mengubah
nilai tahanannya dengan cara mentrim dengan menggunakan obeng trim. Silakan
akses video pada tautan berikut untuk penjelasan yang lebih detail.
http://tiny.cc/Trimpot
c. Thermistor
Merupakan suatu resistor yang dipengaruhi oleh perubahan suhu atau
temperatur sehingga biasanya digunakan sebagai sensor suhu.
Gambar 2. 4 : Thermistor PTC dan NTC
Sumber: https://www.blog0listrik.my.id/2017/12/mengenal-apa-itu-thermistor-ptc-dan-ntc.html
Dasar Listrik dan Elektronika Kelas X SMK/MAK Semester I 11
➔ PTC (Positive Temperature Coefficient)
PTC berfungsi sebagai tahanan atau resistansi di mana besar tahanannya
berubah sesuai perubahan suhu. Disebut positif karena nilai tahanannya akan naik
jika temperatur naik dan nilai tahanannya turun apabila temperatur turun.
➔ NTC (Negative Temperature Coefficient)
Thermistor NTC dibuat dari bahan semikonduktor sehingga prinsip kerja NTC
yaitu ketika suhu meningkat, maka resistansi thermistor NTC akan menurun. Hal
ini karena NTC terbuat dari bahan semikonduktor yang mempunyai sifat
menghantarkan elektron ketika suhu naik.
d. LDR (Light Dependent Resistor)
LDR adalah merupakan resistor peka cahaya atau biasa disebut dengan
fotoresistor, di mana nilai resistansinya akan menurun jika ada penambahan intensitas
cahaya yang mengenainya. Sehingga, resistor ini biasanya digunakan sebagai sensor
cahaya.
Gambar 2. 5 : Light Dependent Resistor (LDR)
e. VDR (Voltage Dependent Resistor)
Varistor atau VDR ialah sebuah resistor tidak tetap yang nilai resistansinya
akan berubah tergantung dari tegangan yang diterimanya. Semakin besar tegangan
Dasar Listrik dan Elektronika Kelas X SMK/MAK Semester I 12
yang diterima, maka nilai tahanannya akan semakin mengecil, sehingga arus yang
melaluinya akan semakin besar.
Gambar 2. 6 : Varistor (VDR)
Sumber: https://www.andalanelektro.id/2018/09/resistor-jenis-dan-fungsinya.html
Untuk menguji pemahamanmu pada subbab ini, kerjakan kuis pada tautan berikut:
http://tiny.cc/Kuis-Subbab-2_1
Kapasitor yang dikenal juga
sebagai kondensator berfungsi untuk
menyimpan dan melepaskan muatan
listrik. Jika kedua ujung plat metal
diberi tegangan listrik, maka muatan-
muatan positif akan mengumpul pada Gambar 2. 7 : Macam-macam kapasitor
salah satu kaki (elektroda) metalnya dan
pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi.
Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutub negatif dan sebaliknya muatan
negatif tidak bisa menuju ke ujung kutub positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-
konduktif. Muatan elektrik ini tersimpan selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Di
Dasar Listrik dan Elektronika Kelas X SMK/MAK Semester I 13
alam bebas, fenomena kapasitor ini terjadi pada saat terkumpulnya muatan-muatan positif dan negatif
di awan. Kemampuan untuk menyimpan muatan listrik pada kapasitor disebut dengan kapasitansi (C)
Satuan kapasitor adalah Farad, di mana 1 farad = 103 mF = 106 mF = 109 nF =1012 pF. Untuk
mengetahui besarnya nilai kapasitas atau kapasitansi pada kapasitor dapat dibaca melalui kode angka
pada badan kapasitor tersebut yang terdiri dari 3 angka. Angka pertama dan kedua menunjukkan
angka atau nilai, angka ketiga menunjukkan faktor pengali atau jumlah nol, dan satuan yang
digunakan ialah pikofarad (pF). Berikut ini merupakan macam-macam kapasitor berdasarkan
kegunaannya:
1) Kapasitor Tetap
Sesuai dengan namanya, kapasitor tetap memiliki nilai kapasitansi yang konstan atau
tidak berubah-ubah. Di antaranya ialah:
a. Kapasitor Keramik
Bentuknya ada yang bulat tipis, ada yang
persegi empat berwarna merah, hijau, coklat dan
lain-lain. Dalam pemasangan di papan rangkaian
(PCB), boleh dibolak-balik karena tidak
mempunyai kaki positif dan negatif (non-
polaritas). Mempunyai kapasitas mulai dari
beberapa piko Farad sampai dengan ratusan
Gambar 2. 8 : Kapasitor Keramik Kilopiko Farad (KpF). Dengan tegangan kerja
maksimal 25 volt sampai 100 volt, tetapi ada juga yang sampai ribuan volt.
b. Kapasitor Polyester
Cara menghitung nilai kapasitansi sama halnya dengan
kapasitor keramik. Memiliki bentuk segi empat dan sewaktu
pemasangannya boleh dibolak-balik karena tidak memiliki
polaritas. Gambar 2. 9 : Kapasitor
Polyester
Dasar Listrik dan Elektronika Kelas X SMK/MAK Semester I 14
c. Kapasitor Kertas
Isolator dari kapasitor kertas ini terbuat dari
kertas. Pada umumnya nilai kapasitor kertas berkisar
antara 300 pikoFarad sampai 4 mikroFarad. Kapasitor
kertas juga tidak memiliki polaritas.
Gambar 2. 10 : Kapasitor Kertas
Sumber:http://blog.unnes.ac.id/antosupri/
kapasitor-kertas/
Tabel 1.1 Angka Kapasitor
d. Kapasitor Elektrolit (Elco)
Bentuk dari elco ini adalah tabung dengan
dua kutub kaki yang memiliki polaritas positif
dan negatif. Polaritas dari elco ditandai oleh kaki
panjang=positif; kaki pendek= snegatif. Nilai
kapasitansinya mulai dari 0,47 μF (mikroFarad)
sampai ribuan mikroFarad dengan voltase kerja
dari beberapa volt hingga ribuan volt.
Gambar 2. 11 : Kapasitor Elektrolit
Dasar Listrik dan Elektronika Kelas X SMK/MAK Semester I 15
2) Kapasitor Tidak Tetap
Kapasitansi pada kapasitor tidak tetap dapat diubah-ubah, karena secara fisik mempunyai
poros yang dapat diputar dengan
menggunakan obeng. Contoh dari suatu
kapasitor variabel (Varco/trimmer
kapasitor) tertulis 100pF maka
kapasitansi kapasitor tersebut dapat diatur Gambar 2. 12 : Varco (Trimmer Kapasitor)
maksimal 100pF sampai mendekati 0 pF.
Induktor ialah komponen yang dapat Gambar 2. 13 : Berbagai Induktor
menyimpan energi pada medan magnet yang Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Induktor
ditimbulkan oleh arus listrik yang melintasinya.
Kemampuan induktor untuk menyimpan energi
magnet ditentukan oleh induktansinya, dalam satuan
Henry. Biasanya sebuah induktor adalah sebuah
kawat penghantar yang dibentuk menjadi kumparan,
lilitan membantu membuat medan magnet yang kuat
di dalam kumparan dikarenakan hukum induksi
Faraday.
Induktor adalah salah satu komponen elektronik dasar yang digunakan dalam rangkaian yang
arus dan tegangannya berubah-ubah dikarenakan kemampuan induktor untuk memproses arus bolak-
balik. Sedangkan, pengaplikasian pada rangkaian DC salah satunya adalah untuk menghasilkan
tegangan dc yang konstan terhadap fluktuasi beban arus. Sebuah induktor biasanya dikonstruksi
sebagai sebuah lilitan dari bahan penghantar, biasanya kawat tembaga, digulung pada inti magnet
Dasar Listrik dan Elektronika Kelas X SMK/MAK Semester I 16
berupa udara atau bahan feromagnetik. Ferit lunak biasanya digunakan sebagai inti pada induktor
frekuensi tingi, dikarenakan ferit tidak menyebabkan kerugian daya pada frekuensi tinggi seperti pada
inti besi. Beberapa induktor yang menutup penuh gulungan kawat di dalam material inti, dinamakan
induktor terselubungi.
REFLEKSI DIRI
Setelah mempelajari tentang komponen dasar listrik di atas, untuk mengukur pemahaman yang sudah
kamu dapatkan, kerjakan soal-soal di bawah ini!
1. Apa perbedaan dari komponen listrik aktif dan komponen listrik pasif? Berikan contoh yang
ada di sekitarmu!
2. Bagaimanakah kegunaan thermistor dan kapasitor dalam bidang industri?
3. Berikan uraian singkat yang telah kamu ketahui mengenai induktor!
EVALUASI
1. Bagaimana proses gejala kelistrikan dapat timbul?
2. Jelaskan perbedaan dari konduktor, semikonduktor, dan isolator!
3. Bagaimana karakteristik dari komponen dasar listrik pasif? Sebutkan beserta contohnya!
4. Apa saja perbedaan dari kapasitor tetap dan kapasitor tidak tetap?
5. Apabila sepotong kawat memiliki tahanan sebesar 2,4 Ω dan arus sebesar 3,5 A mengalir
melewatinya, berapakah beda tegangan antara kedua ujung kabel tersebut ?
Dasar Listrik dan Elektronika Kelas X SMK/MAK Semester I 17
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, S. (2017). Modul Elektronika dan Mekatronika: Elektronika Dasar. Jakarta: Direktorat
Pembinaan SMK.
Karyono, dkk. (2009). Fisika untuk SMA dan MA Kelas 10. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.
Penulis. (2020). Bahan-bahan Komponen Listrik dan Elektronika. https://docplayer.info/195618946-Smk-
negeri-1-percut-sei-tuan.html (diakses: 20 Mei 2021)
Rizki, A. (2020). Fisika: Listrik Statis. https://pahamify.com/blog/artikel/fisika-listrik-statis/
(diakses: 19 Mei 2021)
San Lohat, A. (2015). Arus Listrik. https://gurumuda.net/arus-listrik.htm
(diakses: 19 Mei 2021)
Uminingsih. (2018). Handout: Elektronika 1. https://bp2ai.akprind.ac.id/doc/handout/4623_07.pdf
(diakses: 25 Mei 2021)
Willem. (2013). Teknik Listrik Dasar Otomotif untuk Kelas 10. Jakarta: Direktorat Jenderal Peningkatan
Mutu Pendidik & Tenaga Kependidikan.
Dasar Listrik dan Elektronika Kelas X SMK/MAK Semester I 18