The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Project ini merupakan salah satu tugas matakuliah Mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by irfaniyulia18, 2022-05-20 05:22:05

Project Evaluasi Hasil Belajar

Project ini merupakan salah satu tugas matakuliah Mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan

Keywords: #Geografi #IPS #Soal HOTS

PROJECT

PENYUSUNAN SOAL-SOAL HOTS BERBASIS DIGITAL PADA MATA
PELAJARAN GEOGRAFI DAN IPS

Disusun Oleh:

Kelompok 8

1. Epri Yandi Sembiring (3203331016)

2. Very Hotman Sijabat (3203131016)

3. Yulia Irfani (3203131009)

Dosen Pengampu:
Dr. Sugiharto, M.Si

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
T.A 2022

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT., Tuhan Yang Maha Esa sebab
atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas Project ini tepat pada waktunya.
Adapun tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi Hasil Belajar Geografi.
Selama penyusunan Rekayasa Ide ini, kami sangat tertantang dan banyak mengalami berbagai
hambatan serta kesulitan. Namun atas kerjasama yang baik dan dorongan dari dosen pengampu
yang telah memberikan bimbingan, arahan serta masukan kepada kami, maka tugas Rekayasa
Ide ini dapat terselesaikan.
Kami sangat menyadari bahwa dalam penulisan Rekayasa Ide ini masih memiliki
banyak kelemahan, oleh karena itu kami berharap atas kritik dan saran yang membangun
kepada kami untuk evaluasi dan perbaikan kedepannya. Akhir kata, kami mengucapkan terima
kasih kepada pembaca sekalian, semoga tugas ini memberikan manfaat bagi pembaca.

Medan, Mei 2022
Penulis

ii

DAFTAR ISI

Halaman
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ...................................................................... 4
1.2 Tujuan Yang Ingin Dicapai................................................... 4
1.3. Manfaat Yang Ingin Dicapai................................................ 4
BAB II GAGASAN
2.1 Konsep Dasar Penyusunan Soal HOTS ................................ 5
2.2 Kemampuan Berpikir Kritis.................................................. 5
BAB III KESIMPULAN
3.1 Karakteristik dan Indikator Soal HOTS................................ 7
3.2 Penyusunan Soal HOTS Berbasis Digital ............................. 8
3.3 Contoh Soal HOTS ............................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 14

iii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu tugas guru adalah menyusun soal. Soal yang baik adalah yang
memperhatikan kemampuan berpikir siswa. Terdapat sebelas keterampilan berpikir kritis
yang masuk pada kelompok HOTS (High Order Thinking Skills), yakni memfokuskan pada
pertanyaan, menganalisis argumen, mempertimbangkan yang dapat dipercaya,
mempertimbangkan laporan observasi, membandingkan kesimpulan, menentukan
kesimpulan, mempertimbangkan kemampuan induksi, menilai, mendefinisikan konsep,
mendefinisikan asumsi, dan mendeskripsikan.
Penilaian HOTS tidak dapat dipisahkan dengan pembelajaran HOTS. Tugas guru bukan
hanya melakukan penilaian HOTS, melainkan juga harus mampu melaksanakan
pembelajaran yang dapat melatih siswa untuk memiliki ketrampilan berpikir tingkat tinggi.
Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan proses berpikir tingkat tinggi yang lebih
efektif.
1.2 Tujuan Yang Ingin Dicapai
- Mengidentifikasi permasalahan dalam pembelajaran dan kemudian merealisasikan
penyusunan soal-soal HOTS berbasis digital.
1.3 Manfaat Yang Ingin Dicapai
- Memenuhi tugas matakuliah Evaluasi Hasil Belajar Geografi
- Dapat mengetahui bagaimana tingkat kesulitan pada soal-soal HOTS

4

BAB II
GAGASAN

2.1 Konsep Dasar Penyusunan Soal HOTS
Soal HOTS adalah soal-soal yang mendorong siswa untuk berpikir tingkat tinggi sesuai

dengan levelnya. Soal HOTS dapat mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi, seperti
kemampuan berpikir yang tidak sekadar mengingat (recall), menyatakan kembali (restate), atau
merujuk tanpa melakukan pengolahan (recite). Soal-soal HOTS disusun sedemikian rupa untuk
mengukur kemampuan: mentransfer satu konsep ke konsep lainnya, memproses dan
menerapkan informasi, mencari kaitan dari berbagai informasi yang berbeda-beda,
menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah, dan menelaah ide dan informasi secara
kritis.

Soal-soal HOTS merupakan instrumen yang digunakan untuk mengukur keterampilan
berpikir tingkat tinggi, yaitu keterampilan berpikir yang tidak sekadar
mengingat (remembering), memahami (understanding), atau menerapkan (applying). Soal-
soal HOTS pada konteks asesmen mengukur ketrampilan:

1. transfer satu konsep kekonsep lainnya,
2. memproses dan mengintegrasikan informasi,
3. mencari kaitan dari berbagai informasi yang berbeda-beda,
4. menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah (problem solving), dan
5. menelaah ide dan informasi secara kritis.
Dengan demikian soal-soal HOTS menguji ketrampilan berpikir menganalisis, mengevaluasi,
dan mencipta.

2.2 Kemampuan Berpikir Kritis
Berpikir kritis merupakan suatu konsep yang normatif. Menurut pendapat peneliti

berpikir kritis adalah kemampuan yang dimiliki oleh individu untuk mengembangkan
pengetahuan yang dimiliki, mengevaluasi, dan menghubungkan dengan fakta atau informasi
dari berbagai sumber. Berpikir kritis bukan hanya sebuah instumen akan tetapi tidak mudah
menerima fakta, tidak puas dengan fakta pendukung. Dalam hal ini fakta bukan hanya
merupakan pemberat jawaban tetapi benar-benar kebenaran.

HOTS (High Order Thinking Skills) atau kemampuan berpikir tingkat tinggi
dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu membuat keputusan, pemecahan masalah,
berpikir kreatif, dan berpikir kritis. Pada penelitian ini, HOTS (High Order Thinking Skills)

5

atau kemampuan berpikir tingkat tinggi lebih difokuskan ke dalam kelompok berpikir kritis
atau critical thinking. Berpikir kritis pada dasarnya merupakan suatu proses berpikir secara
lebih mendalam. Dalam berpikir kritis terdapat beberapa keterampilan yang dapat
dikembangkan dan dapat digunakan sebagai acuan dalam membuat soal yang mengujikan
siswa pada tingkat yang lebih tinggi. Berikut merupakan keterampilan-keterampilan berpikir
kritis menurut Ennis (dalam Costa, 1985), yaitu memfokuskan pada pertanyaan, menganalisis
argumen, mempertimbangkan yang dapat dipercaya, mempertimbangkan laporan observasi,
membandingkan kesimpulan, menentukan kesimpulan, mempertimbangkan kemampuan
induksi, menilai, mendefinisikan konsep, mendefinisikan asumsi, dan mendeskripsikan.
Prinsip umum untuk menilai berpikir tingkat tinggi adalah sebagai berikut.

1. Menentukan secara tepat dan jelas apa yang akan dinilai.
2. Merencanakan tugas atau butir soal yang menuntut peserta didik menunjukkan

pengetahuan atau keterampilan yang mereka miliki.
3. Menentukan langkah apa yang akan diambil sebagai bukti peningkatan pengetahuan

dan kecakapan peserta didik yang telah ditunjukkan dalam proses.
Penilaian berpikir tingkat tinggi meliputi 3 prinsip, yaitu:

1. Menyajikan stimulus bagi peserta didik untuk dipikirkan, biasanya dalam bentuk
pengantar teks, visual, skenario, wacana, atau masalah (kasus).

2. Menggunakan permasalahan baru bagi peserta didik, belum dibahas di kelas, dan bukan
pertanyaan hanya untuk proses mengingat.

3. Membedakan antara tingkat kesulitan soal (mudah, sedang, atau sulit) dan level kognitif
(berpikir tingkat rendah dan berpikir tingkat tinggi).

6

BAB III
KESIMPULAN

3.1 Karakteristik dan Indikator Soal HOTS
A. Karakteristik Soal HOTS
Sebuah Soal dikategorikan sebagai soal HOTS harus memiliki 3 karakteristik berikut ini:
1. Dapat mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi.
2. Memiliki basis permasalahan kontekstual.
3. Menggunakan bentuk soal beragam.
B. Indikator Soal HOTS
Indikator dalam soal HOTS meliputi tiga indikator yaitu:
1. Level Menganalisis (C4)
Pada level menganalisis, siswa akan lebih ditekankan pada bagaimana berpikir
kritis secara operasional. menganalisis terdiri dari kemampuan atau keterampilan
membedakan (differentiating), mengorganisasikan(organizing), dan
menghubungkan(attributing). Kata Kerja Operasional yang biasa digunakan adalah
membandingkan,mengkritisi mengurutkan, membedakan, dan menentukan.
2. Level Mengevaluasi (C5)
Mengevaluasi berarti membuat keputusan berdasarkan kriteria yang standar,
seperti mengecek dan mengkritik. Kata Kerja Operasional yang digunakan adalah
mengevaluasi, memilih/menyeleksi, menilai,menyanggah, dan memberikan
pendapat.
3. Level Mengkreasi (C6)
Soal pada level C6 menuntut kemampuan siswa untuk merancang, membangun,
merencanakan, memproduksi, menemukan, memperbaharui, menyempurnakan,
memperkuat, memperindah, menggubah. Kata Kerja Operasional yang digunakan
adalah memperjelas, menafsirkan, memprediksi.
C. Penilaian Berbasis HOTS
Penerapan penilaian berbasis HOTS (High Order Thinking Skills) merupakan
salah satu cara untuk menumbuhkan kemampuan berpikir tingkat tinggi pada siswa,
dengan melakukan tes berupa pemberian soal-soal kepada siswa yang bertujuan untuk
mengetahui seberapa besar kemampuan siswa dalam menyelesaikan persoalan serta
memahami soal-soal yang diberikan.

7

Penilaian berbasis HOTS melatih siswa sebagai peserta didik untuk berpikir
kritis dan kreatif sehingga nantinya dapat bertahan dalam menghadapi tantangan global
yang terus berkembang, sehingga siswa dapat berkembang dan menjadi manusia yang
berkualitas (Badjeber et al, 2018: 38). Sehingga dengan adanya soal berbasis Hots,
peserta didik akan mampu meneliti masalah dari berbagai aspek, memecahkan masalah,
dan membuat keputusan dengan benar, terutama di era abad ke-21 ini.

3.2 Penyusunan Soal HOTS dalam Mata Pelajaran Geografi dan IPS

Penyusunan soal HOTS tidak boleh sembarangan. Berikut dipaparkan langkah-langkah

penyusunan soal-soal HOTS.

1. Menganalisis KD yang dapat dibuat soal-soal HOTS

Langkah pertama yang harus dilakukan guru adalah memilih KD yang dapat dibuatkan

soal-soal HOTS. Tidak semua KD dapat dibuatkan model soal HOTS. KD yang dapat

dibuat soal HOTS adalah KD yang memuat KKO yang pada ranah C4, C5, atau C6 atau

soal level ke-3. Guru dapat secara mandiri atau melalui forum MGMP dapat melakukan

analisis terhadap KD yang dapat dibuatkan soal-soal HOTS

2. Menyusun kisi-kisi soal

Langkah ke- 2 adalah menyusun kisi-kisi soal HOTS bertujuan untuk membantu para

guru menulis butir soal HOTS. Kisi-kisi tersebut diperlukan untuk memandu guru

dalam: (a) menentukan kemampuan minimal tuntutan KD yang dapat dibuat soal-soal

HOTS, (b) memilih materi pokok yang terkait dengan KD yang akan diuji (pilih materi

UKRK ( memiliki sifat urgensi, kontiniutas, relevansi dan keterpakaian) , (c)

merumuskan indikator soal, dan (d) menentukan level kognitif.

3. Merumuskan Stimulus yang Menarik dan Kontekstual

Lankah ke -3 adalah membuat stimulus yang menarik artinya stimulus harus dapat

mendorong peserta didik untuk membaca stimulus tersebut sebagai dasar menjawab

soal. Stimulus yang menarik umumnya baru, belum pernah dibaca oleh peserta didik ,

atau isu-isu yang sedang mengemuka.

Sedangkan stimulus kontekstual berarti stimulus yang sesuai dengan kenyataan dalam

kehidupan sehari-hari, mendorong peserta didik untuk membaca.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menyusun stimulus soal HOTS: (1) pilihlah

beberapa informasi dapat berupa gambar, grafik, tabel, wacana, dll yang memiliki

keterkaitan dalam sebuah kasus; (2) stimulus hendaknya menuntut kemampuan

menginterpretasi, mencari hubungan, menganalisis, menyimpulkan, atau menciptakan;

8

(3) pilihlah kasus/permasalahan konstekstual dan menarik (terkini) yang memotivasi
peserta didik untuk membaca (pengecualian untuk mapel Bahasa, Sejarah boleh tidak
kontekstual); dan (4) terkait langsung dengan pertanyaan (pokok soal), dan berfungsi.
4. Menulis butir pertanyaan sesuai dengan kisi-kisi soal
Langkah ke -4 adalah menulis butir-butir pertanyaan dengan kaidah penulisan butir soal
HOTS. Kaidah penulisan butir soal HOTS, pada dasarnya hampir sama dengan kaidah
penulisan butir soal pada umumnya.
Perbedaannya terletak pada aspek materi (harus disesuaikan dengan karakteristik soal
HOTS di atas), sedangkan pada aspek konstruksi dan bahasa relatif sama. Setiap butir
soal ditulis pada kartu soal, sesuai format terlampir
5. Membuat pedoman penskoran (rubrik) atau kunci jawaban
Langkah ke -5 adalah membuat pedoman penskoran atau kunci jawaban . Setiap butir
soal HOTS yang ditulis harus dilengkapi dengan pedoman penskoran atau kunci
jawaban. Pedoman penskoran dibuat untuk bentuk soal uraian. Sedangkan kunci
jawaban dibuat untuk bentuk soal pilihan ganda, dan isian singkat.

3.3 Contoh Soal HOTS Mata Pelajaran Geografi dan IPS

Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, terdapat beberapa kata kerja operasional (KKO)
yang sama namun berada pada ranah yang berbeda. Perbedaan penafsiran ini sering muncul
ketika guru menentukan ranah KKO yang akan digunakan dalam penulisan indikator soal.
Untuk meminimalkan permasalahan tersebut, Puspendik (2015) mengklasifikasikannya
menjadi 3 level kognitif, yaitu: 1) level 1 (pengetahuan dan pemahaman), 2) level 2 (aplikasi),
dan 3) level 3 (penalaran). Berikut dipaparkan secara singkat penjelasan untuk masing-masing
level tersebut.

1. Level 1 (Pengetahuan dan Pemahaman) Level kognitif pengetahuan dan pemahaman
mencakup dimensi proses berpikir mengetahui (C1) dan memahami (C2). Ciri-ciri soal
pada level 1 adalah mengukur pengetahuan faktual, konsep, dan prosedural. Bisa jadi
soal-soal pada level 1 merupakan soal kategori sukar, karena untuk menjawab soal
tersebut peserta didik harus dapat mengingat beberapa rumus atau peristiwa, menghafal
definisi, atau menyebutkan langkah-langkah (prosedur) melakukan sesuatu. Namun
soalsoal pada level 1 bukanlah merupakan soal-soal HOTS. Contoh KKO yang sering
digunakan adalah: menyebutkan, menjelaskan, membedakan, menghitung, mendaftar,
menyatakan, dan lain-lain.

9

Contoh soal level 1: Erosi yang disebabkan oleh air laut sebagai hasil dari erosi marine
adalah ….
a. Abrasi
b. Deflasi
c. Aquatis
d. Glester

Kunci Jawaban : A. Penjelasan: Soal di atas termasuk level 1 karena karena hanya
membutuhkan kemampuan mengingat atau menghafal istilah nama-nama tenaga erosi.

2. Level kognitif aplikasi mencakup dimensi proses berpikir menerapkan atau
mengaplikasikan (C3). Ciri-ciri soal pada level 2 adalah mengukur kemampuan: a)
menggunakan pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural tertentu pada konsep
lain dalam mapel yang sama atau mapel lainnya; atau b) menerapkan pengetahuan
faktual, konseptual, dan prosedural tertentu untuk menyelesaikan masalah rutin. Peserta
didik harus dapat mengingat beberapa rumus atau peristiwa, menghafal definisi/konsep,
atau menyebutkan langkah-langkah (prosedur) melakukan sesuatu untuk menjawab
soal level 2. Selanjutnya pengetahuan tersebut digunakan pada konsep lain atau untuk
menyelesaikan permasalahan kontekstual. Namun soal-soal pada level 2 bukanlah
merupakan soal-soal HOTS.
Contoh KKO yang sering digunakan adalah: menerapkan, menggunakan, menentukan,
menghitung, membuktikan, dan lainlain. Contoh soal level 2: Penduduk kota
A=5.000.000 jiwa, kota B = 200.000 jiwa. Sedangkan jarak kota A ke kota B = 60 km.
Jika antara kota A dan B akan didirikan Rumah Sakit, maka lokasi ideal yang tepat
adalah ….
a. 10 km dari A B
b. 10 km dari B C
c. 20 km B D
d. 25 km dari B E

Kunci Jawaban: B. Penjelasan: Soal di atas termasuk level 2 karena untuk menjawab
soal tersebut, peserta didik harus mampu mengingat rumus dalam teori Teori Titik
Henti selanjutnya diterapkan untuk menentukan lokasi fasilitas umum .

3. Level 3 (Penalaran) Level penalaran merupakan level keterampilan berpikir tingkat
tinggi (HOTS), karena untuk menjawab soal-soal pada level 3 peserta didik harus

10

mampu mengingat, memahami, dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural serta memiliki logika dan penalaran yang tinggi untuk memecahkan
masalah-masalah kontekstual (situasi nyata yang tidak rutin). Level penalaran
mencakup dimensi proses berpikir menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan
mencipta (C6). Ciri-ciri soal pada level 3 adalah menuntut kemampuan menggunakan
penalaran dan logika untuk mengambil keputusan (evaluasi), memprediksi &
merefleksi, serta kemampuan menyusun strategi baru untuk memecahkan masalah
kontekstual yang tidak rutin.
Contoh soal level 3: Peta Lempeng Tektonik Indonesia:
Pertanyaan Berdasarkan peta tersebut, 1. Apa yang dapat disimpulkan dari posisi
tektonik Indonesia? 2. Bagaimana dampak dan upaya penanggulangan dari posisi lokasi
tersebut?
Penjelasan : Soal di atas termasuk level 3 (penalaran) yang mengukur kemampuan
(menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah), - HOTS karena melalui
tahapan berpikir: stimulus berupa peta posisi tektonik Indonesia memuat informasi
berupa fakta interaksi tiga lempeng bumi sehingga siswa dapat menjelaskan tentang
jenis-jenis bencana, menunjukkan daerah persebaran lempeng bumi di peta,
memprediksi daerah rawan bencana dan mitigasinya.

Berikut ini adalah Contoh Soal-soal HOTS Mata Pelajaran Geografi dan IPS
1. Soal bersifat analisis (tingkat kesuliatan soal mudah, dan sedang)

- Sebutkan Kota di Indonesia yang disebut sebagai kota Pelajar atau Kota
Pendidikan. Dan mengapa Kota tersebut di juluki sebagai Kota Pendidikan?

- Sebuah menara memiliki ketinggian 60 meter. Jika ketinggian denahnya 10
cm, maka berapa skala yang dapat digunakan?

- Jelaskan bagaimana proses terbentuknya tanah, dan tenaga apa yang bekerja
dalam proses pembentukan tersebut!

- Coba jelaskan konsep aglomerasi dan contohnya dalam kehidupan nyata.

- Salah satu masalah yang dihadapi Kota Medan pada musim hujan adalah
banjir. Coba jelaskan penyebab fenomena tersebut menggunakan
pendekatan kompleks wilayah.

11

- Di Pulau Sumatera dan Kalimantan banyak di jumpai alih fungsi hutan
menjadi perkenunan dan pertanian. Perhatikan kalimat dibawahini:

1) Sumatera Utara daerah Simalungun terkenal penghasil padi
2) Sumatera Barat daerah Bukit Tinggi terkenal wisata alamnya
3) Riau terkenal denggan perkenuman kelapa sawit.
4) Kepri Batam terkenal dengan wisata hasil industry
5) Kalimantan Tengah terkenal penghasil batu permata
6) Bagan siapi api terkenal dengan hasil ikan laut.

Berdasarkan wacana di atas yang termasuk sumberdaya alam jenis
renewable resources dan unrenewable resources adalah kecuali….

a. 1 dan 3 b. 2 dan 4 c. 3 dan 5 d. 4 dan 6 e. 5

2. Sintesis (tingkat kesulitannya sedang dan sulit)

- Jelaskan apa yang membedakan geografi ekonomi dengan ilmu ekonomi!

- Dalam perkembangannya Kota Medan menjadi magnet untuk daerah
sekitarnya dan saling berhubungan dengan daerah sekitarnya yang saat ini
disebut dengan mebidangro. Pembangunan yang terjadi di Kota Medan
sangatlah pesat dan tidak berimbang dengan daerah sekitarnya. Jelaskan
faktor-faktor apa saja yang menyebabkan perkembangan Kota Medan dan
kurang berkembang daerah sekitarnya dilihat dari aspek pola spasial
keruangan?

- Bagaiman persebaran potensi SDA kehutanan, pertambangan, kelautan, dan
Pariwisata diIndonesia terutama yang ada dipulau-pulau besar?

- Karakteristik desa dan kota terbagi menjadi faktor fisik dan non fisik.
Jelaskan potensi desa yang sesuai dengan karakteristik tersebut, dan berikan
salah satu contohnya!

3. Dua soal yang bersifat membangun kreatif/evaluatif (tingkat kesulitannya mudah
dan sulit).

- Jelaskan jenis skala beserta dengan contohnya, dan dari berbagai jenis skala
tersebut, menurut kalian skala apa yang paling baik digunakan jika adanya
perubahan ukuran pada peta?

12

- Coba jelaskan konsep aglomerasi dan contohnya dalam kehidupan nyata.
- Salah satu masalah yang dihadapi Kota Medan pada musim hujan adalah

banjir. Coba jelaskan penyebab fenomena tersebut menggunakan
pendekatan kompleks wilayah.
- Saat ini, kita mengalami pemanasan global dimana adanya proses
peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut dan daratan bumi. Bagaimana
pemanasan global dapat terjadi, dan menurut pendapatmu bagaimana cara
menanggulangi hal tersebut agar tidak mengganggu kehidupan di bumi?

13

DAFTAR PUSTAKA

Admin SMP. (2022, January 31). Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Soal
HOTS. Retrieved May 20, 2022, from Direktorat SMP website:
https://ditsmp.kemdikbud.go.id/meningkatkan-kemampuan-berpikir-kritis-melalui-soal-hots/
Guest. (2020). Queue | (datadikdasmen.com) 18. Modul Penyusunan Soal HOTS Geografi.pdf
- PDFCOFFEE.COM. Retrieved May 20, 2022, from pdfcoffee.com website:
https://pdfcoffee.com/qdownload/datadikdasmencom-18-modul-penyusunan-soal-hots-
geografipdf-pdf-free.html
Maryani, I., & Martaningsih, S. T. (2020). Pendampingan penyusunan soal higher order
thinking bagi guru sekolah dasar. Jurnal Solma, 9(1), 156-166.
Oktifa, N. (2021, August 20). Cara Membuat Soal HOTS (Higher Order Thinking Skills) - Aku
Pintar. Retrieved May 20, 2022, from Aku Pintar website: https://akupintar.id/info-pintar/-
/blogs/cara-membuat-soal-hots
Rohim, D. C. (2019). Strategi Penyusunan Soal Berbasis HOTs pada Pembelajaran Matematika
SD. Jurnal Riset Dan Konseptual, 4(4), 436-446.

14


Click to View FlipBook Version