The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

PEDOMAN PEMBUATAN GAMBAR RENCANA TEKNIK DENGAN
AUTOCAD PADA BIDANG CIPTA KARYA
SUBKOORDINATOR AIR BERSIH

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by bambangsugiarto575, 2022-09-22 21:57:34

Standar CAD

PEDOMAN PEMBUATAN GAMBAR RENCANA TEKNIK DENGAN
AUTOCAD PADA BIDANG CIPTA KARYA
SUBKOORDINATOR AIR BERSIH

DINAS PEKERJAAN UMUM TATA RUANG PERUMAHAN
RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN
KABUPATEN SIAK

STANDAR CAD

PEDOMAN PEMBUATAN GAMBAR RENCANA TEKNIK DENGAN
AUTOCAD PADA BIDANG CIPTA KARYA
SUBKOORDINATOR AIR BERSIH

EDISI PERTAMA
2022

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum WR. WB.,
Salam sejahtera untuk kita semua,

Pada tahun 2022 jumlah unit Sistem Penyediaan Air Minum
(SPAM) telah terbangun sebanyak 14 Sistem Penyediaan Air Minum di
Ibu Kota Kecamatan (SPAM IKK). Pengelolaan unit SPAM tersebut
diselenggarakan melalui Program Pengelolaan dan Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum yang terdiri dari kegiatan Pengelolaan dan
Pengembangan Sistem Penyedian Air Minum (SPAM) di Daerah
Kabupaten Kota. Kegiatan tersebut terdiri dari empat sub kegiatan yaitu:
Pembangunan SPAM Jaringan Perpipaan di Kawasan Perkotaan;
Peningkatan SPAM Jaringan Perpipaan di Kawasan Perkotaan;
Peningkatan SPAM Jaringan Perpipaan di Kawasan Perdesaan; dan
Operasi dan Pemeliharaan SPAM di Kawasan Perkotaan.

Pada pelaksanaan program Pengelolaan dan Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum tersebut tidak terlepas dari kegiatan
perencanaan yang didalamnya terdapat kegiatan membuat gambar
rencana teknik yang seharusnya berpedoman standar CAD. Penyusunan
standar CAD yang dijadikan pedoman dalam membuat gambar rencana
teknik ini telah melalui tahapan pembahasan dengan pimpinan dan staff di
Subkoordinator Air Bersih Bidang Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum,
Tata Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten
Siak. Namun demikian, standar CAD ini masih bersifat dinamis sesuai
kebutuhan dan perkembangan di lapangan. Oleh karena itu, upaya
perbaikan akan selalu dilakukan untuk penyempurnaan standar CAD ini
menyesuaikan perkembangan dan kebutuhan di masa akan datang.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang
telah membantu dalam penyusunan materi standar CAD ini. Semoga
standar CAD ini bisa diterapkan dengan optimal sebagai pedoman dalam
membuat gambar rencana teknik pada Subkoordinator Air Bersih Bidang

i

Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman Kabupaten Siak.

Wassalamu’alaikum WR. WB.,

Disetujui Oleh, Siak Sri Indrapura, 15 September 2022
Ka. Subkoordinator Air Bersih Disusun Oleh,
Penulis

Amir Faizal, S.T., M.Si Bambang Sugiarto, S.T. .
NIP. 198010062005011005 NIP. 19951028 202203 1 006

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………... i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………... iii
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………. iv
DAFTAR TABEL ………………………………………………………………. v
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………... vi
1. PENDAHULUAN………………………………………………………….. 1
2. STANDAR PENAMAAN LAYER ……………………………………… 2
2
2.1 Hirarki……………………………………………………………….. 4
2.2 Layer Gambar...……………………………………………………. 4
2.3 Layer Anotasi………………………………………………………. 5
3. STANDAR PRESENTASI GRAFIS …………………………………… 5
3.1 Judul Gambar………………………………………………………. 5
3.2 Orientasi Gambar………………………………………………….. 6
3.3 Ketebalan Garis……………………………………………………. 6
3.4 Jenis Garis………………………………………………………..… 12
3.5 Jenis Huruf…………………………………………………………. 14
4. STANDAR NOTASI …………………………………………………….. 14
4.1 Notasi Bahan / Material…………………………………………… 15
4.2 Notasi Aksesoris Pipa.………………………….…………………. 16
4.3 Notasi Mekanikal dan Elektrikal………………….………………. 21
5. STANDAR GAMBAR …………………………………………………… 21
5.1 Set-Up Gambar……………………………………………………. 22
5.2 Ukuran Kertas……………………………………………………… 23
5.3 Layout Gambar.……………………………………………………. 25
5.4 Gambar Rencana Tapak (Site Plan) ……………………………. 26
5.5 Gambar Denah Bangunan ………………………………………. 27
5.6 Gambar Potongan…………………………………………………. 28

DAFTAR REFERENSI

iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Penulisan Judul dan Skala Gambar 5
Gambar 3.2 Orientasi Gambar 5
Gambar 3.3 Center Line 6
Gambar 3.4 Dimension Line 8
Gambar 3.5 Contoh Penggunaan Leader 9
Gambar 3.6 Contoh Penggunaan Break Line 9
Gambar 3.7 Contoh Penggunaan Phantom Line 10
Gambar 3.8 Contoh Penggunaan Sectioning Line 11
Gambar 3.9 Contoh Penggunaan Extension Line 11
Gambar 3.10 Contoh Penggunaan Hidden Line 12
Gambar 4.1 Notasi Peralatan Mekanik untuk Pompa 16
Gambar 5.1 Ilustrasi Pembagian Kertas Seri A 22

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kelompok Disiplin Ilmu………………………………………... 3
Tabel 3.1 Standar Ketebalan Garis dan Kegunaannya……………….. 6
Tabel 3.2 Tipe Garis dalam Gambar Teknik……………………………. 7
Tabel 4.1 Standar Notasi dan Bahan/ Material………………………… 14
Tabel 4.2 Notasi Valves ………………………………………………..... 15
Tabel 4.3 Notasi Fitting …………………………………………………... 16
Tabel 4.4 Notasi dalam Gambar Perencanaan Elektrikal ……………. 17
Tabel 5.1 Ukuran Kertas pada Seri A…………………………………… 22

v

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Layout Cover
Lampiran II Layout Lembar Pengesahan
Lampiran III Layout Gambar

vi

1. PENDAHULUAN
Gambar teknik merupakan salah satu produk dalam perencanaan

pada Program Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Penyediaan Air
Minum di Subkoordinator Air Bersih Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan
Umum, Tata Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Siak. Gambar teknik digunakan sebagai sarana komunikasi
antar perencana maupun pihak lainnya sehingga dapat membantu dalam
mengimplementasikan hasil rancangannya. Agar dapat menjadi sarana
komunikasi yang efektif maka gambar teknik harus disusun berdasarkan
standar nasional maupun internasional yang berlaku sehingga dapat
dengan mudah dipahami oleh para perencana dari berbagai bidang
terkait. Pembuatan produk ini penting untuk dilakukan secara rinci dan
informatif agar dapat memberikan visualisasi yang tepat terhadap
bangunan yang akan dibangun.

Penerapan standar CAD sangat diperlukan dalam membuat gambar
teknik dengan autocad. Beberapa faktor

1. Teknologi CAD menjadi standar dalam proses konstruksi mulai dari
konsep hingga pelaksanaan konstruksi dan evaluasinya. Dengan
penerapan standar CAD maka memudahkan komunikasi antar
data, mengefektifkan pengorganisasian dan penyajian data
elektronik.

2. Standar CAD mengefektifkan komunikasi antar disiplin ilmu pelaku
proyek selama proses pengembangan proyek.

3. Standar CAD akan mengurangi biaya koordinasi dan meningkatkan
kinerja proyek mulai dari proses desain hingga kontruksi.

1|P a g e

2. STANDAR PENAMAAN LAYER
Secara umum, semua software CAD memiliki fitur layer. Dengan

fitur ini menjadikan informasi desain dapat diorganisasikan secara sistemis
berdasarkan disiplin, elemen bangunan dan sebagainya. Selanjutnya
setiap objek yang dibuat dengan menggunakan layer pada autocad dapat
ditampilkan secara efektif dan efisien baik dilayar maupun dicetak.

Penggunaan sistem layer yang efisien akan mengurangi waktu
untuk pengorganisasian dokumen gambar dan memudahkan koordinasi
antar gambar. Mengorganisasikan data atau informasi berdasarkan layer
membuat perencana memiliki satu file CAD namun berisi berbagai
informasi terkait gambar desain. Dengan mengaktifkan dan mematikan
layer tertentu, informasi tertentu dapat ditampilkan dengan lebih mudah
dibaca.

2.1 Hirarki
Format penamaan layer disusun berdasarkan hirarki. Tujuannya

adalah agar layer dapat dikelompokan berdasarkan hirarkinya sehingga
memudahkan organisasi layer. Penamaan layer berdasarkan hirarki dibuat
berdasarkan empat kategori data (data fields) yaitu:

1. Disiplin (Discipline Designator)
2. Grup Mayor (Major Group)
3. Grup Minor (Minor Group)
4. Status
Didalam standar CAD pada umumnya, kategori Disiplin dan Grup Mayor
adalah mandatory atau harus ada, sementara kategori lainnya adalah
opsional. Dalam penulisan nama layer, setiap kategori dipisahkan dengan
tanda “-“.

a. Kelompok Disiplin
Kelompok disiplin terdiri dari urutan abjad sesuai disiplin ilmu
sebagaimana disajikan dalam Tabel 2.1. Namun demikian dalam
membuat layer pada suatu gambar teknik, bisa saja terdapat notasi
atau abjad yang sama digunakan untuk disiplin ilmu berbeda. Hal

Standar CAD | Pege 2

tersebut bisa diatasi dengan membuat notasi dengan dua digit
abjad untuk membedakannya.

Tabel 2.1. Kelompok Disiplin Ilmu

NOTASI DISIPLIN ILMU

A Architectural

B Geotechnical

C Civil

D Process

E Electrical

L Landscape

M Mechanical

P Piping

Q Equipment

S Structural

b. Kelompok Grup Mayor
Kelompok grup mayor terdiri dari karakter yang mengindikasikan
sistem bangunan seperti pondasi, sloof, kolom, balok, dinding, atap
dan lainnya. Selain itu grup mayor juga bisa mengindikasikan jenis
material suatu elemen seperti pipa yaitu HDPE, PVC, GIP dan
lainnya.

c. Kelompok Grup Minor

Grup minor terdiri dari karakter yang mengindikasikan informasi

tambahan untuk grup mayor. Grup minor bersifat opsional yang

membedakan objek pada grup mayor. Misalkan pada grup mayor
ada “HDPE”, maka pada grup minor dapat berupa “eksisting” atau

“rencana”. Contoh penamaan layer dari “grup mayor-grup minor”

sebagai berikut: : HDPE rencana
 HDPE-DESG : PVC eksisting
 PVC-EXST

Standar CAD | Pege 3

d. Kelompok Status
Kelompok status terdiri dari karakter yang memberikan informasi
tambahan terkait elemen atau objek yang digambar. Pada gambar
perencanaan jaringan pipa air bersih, kelompok status dapat
berupa ukuran diameter pipa. Contoh penamaan layer dari “grup
mayor-grup minor-status” sebagai berikut:
 HDPE-DESG-63mm : HDPE rencana diameter 63 mm
 PVC-EXST-63mm : PVC eksisting diameter 63 mm

2.2 Layer Gambar
Layer gambar merupakan standar penamaan layer yang bukan

berdasarkan objek atau elemen gambar, melainkan berdasarkan jenis
gambar. Penamaan layer gambar berada pada grup mayor seperti detail
(DETL), elavasi (ELV), section (SECT) dan lainya. Selanjutnya diikuti oleh
grup minor yang merupakan penjelasan dari grup mayor seperti arsiran
(HTCH), Outline (OTLN), identification tag (IDEN) dan lainnya.

2.3 Layer Anotasi

Penamaan anotasi (ANNO) berada pada grup mayor. Layer ini

diikuti grup minor yang berisi teks (TEXT), dimensi (DIMS), Border dan

Title Block (TTLB) dan informasi lain dalam CAD yang tidak

mempresentasikan aspek fisik dari suatu desain. Contoh penamaan layer

anotasi sebagai berikut: : Anotasi dimensi
 ANNO-DIMS : Anotasi teks
 ANNO-TEXT : Anotasi Border dan Title Block
 ANNO-TTLB

Standar CAD | Pege 4

3. STANDAR PRESENTASI GRAFIS
3.1 Judul Gambar

Penempatan judul dan skala gambar pada umumnya terletak pada
bagian bawah gambar. Skala yang dituliskan terdiri dari skala angka dan
skala batang. Skala batang biasa dilampirkan/ dicantumkan agar tidak
terjadi kesalahan ketika gambar akan direproduksi. Letak judul dan skala
gambar umumnya berada pada bagian bawah kanan atau bagian bawah
kiri dari gambar. Contoh format penulisan judul dan skala gambar
disajikan pada Gambar 2.1 berikut.




Gambar 3.1. Penulisan Judul dan Skala Gambar

3.2 Orientasi Gambar
Orientasi untuk gambar denah/ site adalah arah Utara yang berada

di atas objek gambar. Jika pada kondisi tertentu posisi objek gambar
dibuat tidak benar-benar menghadap ke arah Utara, maka harus ada
simbol yang mengindikasikan arah Utara yang sebenarnya.

Rencana Pipa HDPE Ø6"   PEMERINTAH KABUPATEN SIAK
 DINAS PEKERJAAN UMUM, TATA RUANG, PERUMAHAN RAKYAT

 DAN KAWASAN PERMUKIMAN
KABUPATEN SIAK
Rencana Pipa HDPE Ø6"
KEGIATAN
PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM

PENYEDIAAN AIR MINUM ( SPAM ) DI
DAERAH KABUPATEN/KOTA

SUB KEGIATAN

PEMBANGUNAN SPAM JARINGAN PERPIPAAN
DI KAWASAN PERKOTAAN

PEKERJAAN

PENGEMBANGAN JARINGAN DISTRIBUSI DAN
SAMBUNGAN RUMAH (SR) DESA BENAYAH
KECAMATAN PUSAKO (DAK REGULER)

JUDUL GAMBAR

DETAIL AKSESORIS SAMBUNGAN PIPA

KETERANGAN GAMBAR

SKALA NO. LEMBAR JML. LEMBAR TAHUN
TANPA SKALA 2022

Gambar 3.2. Orientasi Gambar

Standar CAD | Pege 5

3.3 Ketebalan Garis
Ketebalan garis pada gambar teknik adalah presentasi dari

keutaman dari suatu elemen gambar. Beberapa garis digambar dengan
ketebalan yang berbeda untuk memudahkan pembacaan gambar.
Contoh standar ketebalan garis (dalam mm) dan kegunannya ditampilkan
pada Tabel 2.1 berikut.

Tabel 3.1. Standar Ketebalan Garis dan Kegunaannya

No. Ketebalan Garis Ukuran (mm) Penggunaan

1 Sangat tipis (fine) = H 0,05 - 0,13 Pola dan indikasi material,

hatch

2 Tipis (thin) = HB 0,15 - 0,20 Garis dimensi, garis notasi

dan keterangan, garis grid,

garis untuk objek proyeksi

3 Sedang (medium) = B 0,25 Garis objek, teks, angka
dimensi, garis batas, atau
garis properti

4 Tebal (wide) = 2B 0,30 Objek terpotong, judul
gambar, atau garis horizon
pada gambar tampak

5 Sangat tebal (extra > 0,35 Garis batas lembar gambar
wide) =3B

3.4 Jenis Garis
Jenis garis yang digunakan dalam membuat gambar teknik dengan

autocad merepresentasikan objek-objek tertentu. Umumnya, garis
menerus (continuous) digunakan untuk menggambarkan objek yang
terlihat, sedangkan garis putus-putus (dash) digunakan untuk
menggambarkan garis virtual yang merupakan proyeksi dari objek
tertentu, seperti lintasan pergerakan dan simbol dari objek tertentu.
Terdapat beberapa jenis garis yang harus diperhatikan dalam gambar
teknik seperti disajikan dalam Tabel 3.2 berikut.

Standar CAD | Pege 6

Tabel 3.2. Tipe Garis dalam Gambar Teknik

No. Ketebalan Garis Penggunaan
1 Continuous
2 Dash
3 Dash space
4 Long-dash dot
5 Long-dash double-dot
6 Long-dash triple-dot
7 Dot

8 Longh-dash short-dash

9 Longh-dash double short-dash

10 Dash dot

11 Double-dash dot

12 Dash double-dot

13 Double-dash double-dot

14 Dash triple-dot

15 Double-dash triple-dot

a. Center Line
Center line (garis tengah) harus terdiri dari garis panjang dan
pendek, bergantian dan merata, dengan sebuah dash yang panjang
di setiap ujungnya. Center line harus digambar tanpa terputus.
Center line memiliki ciri/ karakteristik sangat pendek dan tidak
terputus jika tidak bersinggungan dengan garis lainnya. Center line
juga digunakan untuk menunjukkan perpindahan sebuah pusat.
Lihat Gambar 3.3.

Standar CAD | Pege 7



Gambar 3.3. Center Line
b. Dimension Line

Dimension line (garis dimensi) memiliki ciri/ karakteristik berupa
garis dengan kepala panah pada setiap ujungnya. Dimension line
tidak terputus kecuali bila dibutuhkan ruang untuk menulis dimensi
tersebut. Lihat Gambar 3.4.

Gambar 3.4. Dimension Line
c. Leader

Leader digunakan untuk menunjukkan sebuah bagian yang dapat
berupa nomor, keterangan, atau referensi lain yang diperlukan.
Ciri/ karakteristiknya yaitu garis tidak terputus yang berakhir pada
kepala panah, pada titik, atau pada garis bergelombang. Kepala

Standar CAD | Pege 8

panah selalu menunjuk pada sebuah garis. Titik harus berada
dalam outline dari sebuah objek.





LEADER

Gambar 3.5. Contoh Penggunaan Leader
d. Break Line

Break line bertujuan untuk memecah atau memutus sebuah objek
gambar dengan maksud untuk: (1) menunjukkan lebih jelas bagian
yang ada di belakang objek yang terlihat; dan (2) untuk mengurangi
ukuran gambar bagian panjang yang memiliki penampang
melintang seragam sehingga dapat ditunjukkan pada lembar yang
lebih kecil. Break line ditunjukkan dengan garis solid freehand.
Untuk break line yang panjang digunakan full ruled line dengan
freehand berbentuk zig-zag. Ilustrasi break line dapat dilihat pada
Gambar 3.6.

Gambar 3.6. Contoh Penggunaan Break Line

Standar CAD | Pege 9

e. Phantom Line
Phantom line digunakan untuk menunjukkan posisi alternatif dari
bagian objek yang digambarkan, detail berulang, atau posisi relatif
bagian yang tidak ada. Jenis garis yang digunakan yakni satu garis
panjang disertai dua garis yang lebih pendek dengan garis panjang
di setiap ujungnya. Contoh penerapan pada gambar disajikan pada
Gambar 3.7.



Gambar 3.7. Contoh Penggunaan Phantom Line
f. Sectioning Line

Sectioning line atau garis bagian atau garis cross hatch
membedakan antara dua bagian terpisah yang memenuhi titik
tertentu. Selain itu, garis bagian digunakan untuk menggambarkan
jenis material tertentu. Dalam gambar suatu perakitan yang
menggunakan banyak jenis bahan, bagian individual dapat
disambungkan dengan simbol untuk bahan tertentu.

Standar CAD | Pege 10









Gambar 3.8. Contoh Penggunaan Sectioning Line

g. Extension Line
Extension line merupakan garis pendek yang menunjukkan batas
dari dimensi sebuah objek. Garis ini tegak lurus dengan garis
dimensi yang berkaitan dan tidak menyentuk garis pada objek.
Selain itu, garis ini digunakan untuk menunjukkan perpanjangan
permukaan bidang atau titik ke sebuah lokasi di luar bagian outline.

 




0,50

Gambar 3.9. Contoh Penggunaan Extension Line

Standar CAD | Pege 11

h. Hidden Line
Hidden line terdiri dari garis putus-putus dengan jarak yang sejajar.
Garis ini digunakan untuk menunjukkan ada objek tersembunyi dari
sebuah bagian dan diawali dengan tanda hubung yang
berhubungan dengan garis awal sebuah gambar/ objek.





 

Gambar 3.10. Contoh Penggunaan Hidden Line

3.5 Jenis Huruf
Penggunaan jenis teks dalam membuat gambar teknik harus

konsisten untuk seluruh gambar. Tata penulisan huruf pada teks untuk
judul, keterangan, dan notasi yaitu menggunakan huruf kapital dan jenis
sanserif (huruf teknik) yang jelas, mudah dibaca, dan tersedia di berbagai
operating system (OS).

a. Setiap gambar yang berupa denah, detail, potongan, dan tampak,
harus memiliki judul yang dibuat singkat dan jelas, serta semua
huruf ditulis kapital. Ukuran teks untuk judul relatif beragam, berikut
ini terdapat contoh ukuran teks yang umum digunakan.
 Teks ukuran tinggi 0,3 digunakan untuk dimensi, keterangan,
dan notasi pada gambar
 Teks ukuran tinggi 0,5 – 0,6 digunakan untuk subjudul dan
judul

Standar CAD | Pege 12

b. Tidak boleh menggunakan singkatan pada judul.
c. Teks dan dimensi pada gambar diletakkan dan ditulis dengan baik

dan jelas agar dapat dibaca dari atas ke bawah atau dari kanan ke
kiri pada lembar kertas.

Standar CAD | Pege 13

4. STANDAR NOTASI
4.1 Notasi Bahan/ Material

Adapun notasi bahan atau material yang harus diperhatikan bagi
para perencana dalam menyusun gambar teknik dapat dilihat pada Tabel
4.1 berikut.

Tabel 4.1. Standar Notasi dan Bahan/ Material

Jenis Notasi Denah Gambar Notasi Potongan
Material Tampak

Batu bata

Batu transraam

Beton
Betonprecast
Concrete block
Beton ringan

Kayu
Gypsum board
Tanah keras
Tanah urug
Pasir
Kerikil

Standar CAD | Pege 14

4.2 Notasi Aksesoris Pipa
Notasi aksesoris pipa harus digambarkan sesuai dengan standar.

Hal ini bertujuan untuk meminimalkan potensi kesalahan pembacaan
gambar pada tahap pembangunan. Adapun notasi aksesoris pipa dapat
dilihat pada Tabel 4.2 dan Tabel 4.3 berikut ini.

Tabel 4.2. Notasi Valves

Standar CAD | Pege 15

Tabel 4.3. Notasi Fitting

4.3 Notasi Mekanikal dan Elektrikal
Notasi mekanikal elektrikal dapat dilihat pada Gambar 4.1 dan

Tabel 4.4 berikut ini.

Gambar 4.1. Notasi Peralatan Mekanik untuk Pompa

Standar CAD | Pege 16

Tabel 4.4. Notasi dalam Gambar Perencanaan Elektrikal

Nama Simbol Alternatif Simbol

Ground

Equipotentiality

Chassis

Battery

Resistent

Attenuator

Capacitor
Accumulator
Antenna
Loop antenna
Crystal
Circuit breaker
Fuse
Ideal source

Standar CAD | Pege 17

Lanjutan Tabel 4.4.
Generic component
Transducer
Inductor
Half inductor

Pickup head

Pulse

Saw tooth

Step function
Explosive squib
Sensing link squib
Squib igniter

Standar CAD | Pege 18

Lanjutan Tabel 4.4.
Surge protectors

Instrument

Material

Delay element
Permanent magnet
Magnet core
Ferrite core
Igniter plug
Bell
Buzzer
Thermal element

Standar CAD | Pege 19

Lanjutan Tabel 4.4.

Thermocouple

Thermopile

Lamp
Fluorescent lamp
Speaker

Microphone
Oscillator
AC source
DC source

Standar CAD | Pege 20

5. STANDAR GAMBAR
5.1 Set-Up Gambar

Dalam membuat gambar di dalam autocad, terdapat beberapa point
yang perlu diatur, diantaranya sebagai berikut.

a. Unit
Standar penggambaran CAD untuk unit SI adalah meter (m)
dengan akurasi (0,00).

b. Skala
Semua objek yang digambar menggunakan skala sebenarnya. Jika
panjang suatu objek adalah 4 meter, maka di autocad digambar 4
meter.

c. Titik Referensi (Origin and Registration CAD Data)
Titik awal dalam membuat gambar di autocad adalah (0,0,0). Jika
objek gambar yang dibuat sangat kompleks, maka titik (0,0,0)
harus diindikasikan dan tergambar agar dapat menjadi referensi
bila ingin dikoordinasikan dengan objek lain atau file lain.

d. Batas Gambar (Drawing Limit)
Dalam membuat gambar di autocad, setiap objek gambar harus
berada dalam batas-batas koordinat yang ditetapkan. Hal ini
bertujuan agar tidak ada objek gambar yang berada diluar batas
gambar. Objek gambar dalam jumlah banyak dan komples yang
berada diluar batas gambar akan memperlambat proses regerenari
dan manipulasi view.

e. Property Object
Semua objek gambar yang dibuat dalam autocad harus memiliki
property berupa warna (colour) dan jenis garis (line type) dengan
satus by layer. Hal ini bertujuan agar objek gambar dapat
diorganisasikan berdasarkan layernya.

f. Menyimpan File CAD
Setelah mengakhiri kegiatan menggambar di autocad, selanjutnya
menyimpan atau mendistribusikan file CAD harus memperhatikan
hal berikut:

Standar CAD | Pege 21

1. Setiap blocks tidak yang di explode
2. Setiap gambar harus sudah di-purge
3. Setiap gambar harus sudah di-zoom extens

5.2 Ukuran Kertas
Kertas gambar yang digunakan untuk menyajikan hasil rancangan

harus menggunakan kertas dengan ukuran standar. Adapun standar
kertas yang digunakan yakni ukuran kertas seri A. Seri ini mempunyai
beberapa ukuran yang dapat dilihat pada Tabel 5.1 dan Gambar 5.1.

Tabel 5.1. Ukuran Kertas pada Seri A

No. Seri Ukuran

1 A0 841x 1189 mm
2 A1 594 x 841 mm
3 A2 420 x 594 mm
4 A3 297 x 420 mm
5 A4 210 x 297 mm

Gambar 5.1. Ilustrasi Pembagian Kertas Seri A

Standar CAD | Pege 22

5.3 Layout
Gambar rencana teknik atau gambar perencanaan suatu pekerjaan

disajikan dalam bentuk hasil print out atau dicetak menggunakan layout.
Layout pada cetakan gambar rencana teknik berupa bingkai / frame yang
memuat sejumlah informasi di dalamnya terkait perencanaan yang dibuat.
Dalam membuat gambar perencanaan, terdapat tiga buah layout yiatu
layout cover, layout lembar pengesahan dan layout gambar. Standar
layout pada format kertas A3 sebagai berikut.

a. Layout Cover
Layout cover adalah desain sampul dari pada gambar
perencanaan. Contoh layout cover dapat dilihat pada Lampiran I.
Adapun informasi yang dimuat di dalam layout cover yakni:
1. nama lembaga/ institusi sebagai pemrakarsa kegiatan
perencanaan. Text formatting: style “standard”, font “Sans
Serif”, text heigh “0,5 point”;
2. logo lembaga/ institusi sebagai pemrakarsa kegiatan
perencanaan. Ukuran logo 2,00 x 2,80 satuan;
3. jenis gambar yang dibuat, yaitu “Gambar Perencanaan”.
Text formatting: style “standard”, font “Sans Serif”, text heigh
“0,7 point”;
4. nama kegiatan.Text formatting: style “standard”, font “Sans
Serif”, text heigh “0,4 point”;
5. nama sub kegiatan. Text formatting: style “standard”, font
“Sans Serif”, text heigh “0,4 point”;
6. nama sub-sub kegiatan (jika ada). Text formatting: style
“standard”, font “Sans Serif”, text heigh “0,4 point”;
7. nama pekerjaan. Text formatting: style “standard”, font “Sans
Serif”, text heigh “0,4 point”;
8. tahun anggaran. Text formatting: style “standard”, font “Sans
Serif”, text heigh “0,4 point”;

Standar CAD | Pege 23

b. Layout Lembar Pengesahan
Pada layout lembar pengesahan terdapat tanda tangan pejabat
yang mengesahkan dari pada gambar perencanaan yang dibuat.
Contoh layout lembar pengesahan dapat dilihat pada Lampiran II.
Adapun informasi yang dimuat di dalam layout lembar pengesahan
yakni:
1. nama lembaga/ institusi sebagai pemrakarsa kegiatan
perencanaan. Text formatting: style “standard”, font “Sans
Serif”, text heigh “0,5 point”;
2. logo lembaga/ institusi sebagai pemrakarsa kegiatan
perencanaan. Ukuran logo 2,00 x 2,80 satuan;
3. judul layout, yaitu “Lembar Pengesahan”. Text formatting:
style “standard”, font “Sans Serif”, text heigh “0,7 point”;
4. nama kegiatan. Text formatting: style “standard”, font “Sans
Serif”, text heigh “0,4 point”;
5. nama sub kegiatan. Text formatting: style “standard”, font
“Sans Serif”, text heigh “0,4 point”;
6. nama sub-sub kegiatan (jika ada). Text formatting: style
“standard”, font “Sans Serif”, text heigh “0,4 point”;
7. nama pekerjaan. Text formatting: style “standard”, font “Sans
Serif”, text heigh “0,4 point”;
8. tahun anggaran. Text formatting: style “standard”, font “Sans
Serif”, text heigh “0,4 point”;
9. nama pejabat yang membuat/ menyiapkan gambar
perencanaan, berada sejajar dan disebelah kiri pejabat yang
mengetahui/ menyetujui gambar perencanaan. Text
formatting: style “standard”, font “Sans Serif”, text heigh “0,3
point”.

c. Layout Gambar
Layout gambar atau bingkai gambar didesain sedemikian rupa
sehingga dapat memberikan informasi yang diperlukan terkait

Standar CAD | Pege 24

dengan gambar teknik yang disajikan. Adapun informasi yang
harus terdapat di dalam layout gambar yakni:

1. nama lembaga/ institusi sebagai pemrakarsa kegiatan
perencanaan;

2. nama kegiatan;
3. nama sub kegiatan;
4. nama sub-sub kegiatan (jika ada);
5. nama pekerjaan;
6. judul gambar;
7. keterangan;
8. skala gambar, nomor lembar, jumlah lembar, tahun
Text formatting yang digunakan dalam penulisan pada semua poin-
poin di atas adalah: style “standard”, font “Sans Serif”, text heigh
“0,2 point”. Contoh layout gambar dapat dilihat pada Lampiran III.

5.4 Gambar Rencana Tapak (Site Plan)
Proyeksi tampak atas rencana tapak (site plan) harus

digambarkan secara komprehensif dan informatif sehingga
menggambarkan area keseluruhan, baik area eksisting di sekitar recana
pembangunan maupun detail rencana tapak pembangunan, dan elemen-
elemen pendukungnya. Beberapa objek penting yang harus muncul dalam
gambar proyeksi rencana tapak, yakni:

a. bangunan rancangan, meliputi bangunan utama ataupun bangunan
pendukung;

b. bangunan eksisting, jika terdapat bangunan eksisting maka harus
turut ditampilkan agar dapat menggambarkan kondisi eksisting
dengan baik, khususnya untuk jaringan perpipaan.

c. elavasi ;
d. infrastruktur umum, seperti jaringan drainase, jalan, jembatan, dan

lain-lain;
e. utilitas (kabel, pipa air bersih, pipa gas, dan lain-lain).

Standar CAD | Pege 25

Untuk mendukung informasi-informasi tersebut, terdapat beberapa notasi
umum yang harus dideskripsikan di dalam gambar rencana tapak, yakni:

a. arah Utara harus ditampilkan di sisi atas gambar. Jika objek tidak
menghadap ke Utara, maka notasi Utara sebenarnya harus
ditampilkan;

b. legenda yang menunjukkan nama bangunan dan/ atau objek
tertentu yang dinilai penting untuk diinformasikan;

c. judul gambar;
d. skala gambar;
e. notasi potongan; dan
f. notasi tampak.

5.5 Gambar Denah Bangunan
Untuk bangunan-bangunan yang direncanakan harus ditampilkan

denahnya secara informatif. Adapun notasi umum yang harus diperhatikan
dalam gambar denah bangunan, yaitu:

a. elevasi bangunan terhadap elevasi permukaan eksisting;
b. nama ruangan;
c. notasi outline bangunan;
d. notasi outline proyeksi atau lantai di atasnya yang bidangnya lebih

besar (misalnya ada atap, balkon, dan sebagainya) berupa garis
putus-putus;
e. notasi gambar potongan dan notasi gambar tampak;
f. notasi grid struktur utama: notasi horizontal menggunakan angka,
sedangkan notasi vertikal menggunakan huruf;
g. dimensi horizontal dan dimensi vertikal;
h. arah Utara;
i. judul gambar; dan
j. skala gambar.

Standar CAD | Pege 26

5.6 Gambar Potongan
Perencana harus menggambarkan seluruh potongan secara detail

dari bangunan-bangunan yang ada, baik bangunan utama maupun
pendukung termasuk jaringan perpipaan untuk seluruh segmen. Selain
itu, potongan tersebut harus digambarkan dengan memasukan tampak
sekelilingnya. Terlihat tampak bagian dalam bangunan dan elemen-
elemen tampak yang terpotong, meliputi elavasi, jalan, perkerasan,
drainase, dan sebagainya. Tujuannya adalah memperlihatkan hubungan
antara komponen-komponen bangunan terhadap tampak (topografi).
Notasi umum yang harus disajikan di dalam setiap gambar potongan,
yakni:

a. garis dan angka elavasi;
b. notasi yang menunjukkan nama bangunan dan/atau objek tertentu

yang dinilai penting untuk diinformasikan;
c. judul gambar; dan
d. skala gambar.

Standar CAD | Pege 27

DAFTAR REFERENSI
Hartoyo, Sri. 2018. Pedoman Penyusunan Gambar Teknik. Jakarta.

Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat
Jenderal Cipta Karya, Direktorat Pengembangan Penyehatan
Lingkungan Permukiman.
Indraprastha, Aswin. 2015. Standar Penggambaran CAD. Bandung.
Program Studi Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan
Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung.

Standar CAD | Pege 28

LAMPIRAN I STANDAR CAD

LAYOUT COVER



LAMPIRAN II STANDAR CAD

LAYOUT LEMBAR PENGESAHAN



LAMPIRAN III STANDAR CAD

LAYOUT GAMBAR


Click to View FlipBook Version