The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

KARYA SISWA : LAPORAN BIOLOGI

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by andajani2001, 2022-06-21 06:16:34

LAPORAN BIOLOGI_merged

KARYA SISWA : LAPORAN BIOLOGI

KARYA TULIS
BERBENTUK :

LAPORAN

HASIL PERCOBAAN BIOLOGI

LAPORAN HASIL PERCOBAAN

Uji Kandungan Vitamin C Pada
Buah Vita Jambu dan Minuman Botol Floridina

Penyusun :
Charoline Stephanie Seegho / XI MIPA / 04

SMA KATOLIK ST STANISLAUS

jL. Kalijudan 25 - 33 Surabaya
2022

1. Tujuan :
Untuk menguji dan membandingkan adanya kandungan Vitamin C

pada Buahvita rasa jambu dan minuman botol Floridina.

2. Teori :
Vitamin C atau asam askorbat merupakan senyawa organik derivat

heksosa yang mempunyai berat molekul 178 dengan rumus molekul C6H8O6,
yang bersifat larut dalam air. Untuk mengetahui adanya kandungan vitamin C
dapat digunakan betadine sebagai indikator karena mengandung 10%
povidone iodine, yang setara dengan 1% iodin. Bila betadine direaksikan
dengan vitamin C (asam askorbat) maka vitamin C akan menghilangkan
warna iodin. Hasil dari reaksi tersebut adalah asam dehidroaskorbat, yang
dimana iodin bertindak sebagai oksidator.

Perubahan warna yang terjadi jika bahan makanan/minuman yang
mengandung vitamin C yaitu larutan akan menjadi lebih jernih dari
sebelumnya. Jika perubahan warna yang terjadi menjadi lebih pekat (lebih
cokelat atau tidak jernih), maka semakin rendah kandungan vitamin C yang
ada di dalam bahan makanan/minuman yang diuji tersebut.

3. Alat dan Bahan : • Sendok pengaduk

Alat :
 Gelas plastik transparan.

Bahan :
 Betadine.
 Minuman Buahvita Jambu

 Minuman Floridina

 Air (20 ml)

4. Langkah Kerja :

1) Menyiapkan semua alat dan bahan.
2) Meneteskan betadine (20 tetes) pada setiap gelas yang berisi air biasa

lalu diaduk.

3) Menyiapkan Buahvita Jambu dan minuman floridina sebanyak 1/3 tutup
botol yang berdiameter 3,5 cm atau sekitar 3 ml

( Floridina ) ( Buahvita Jambu)

4) Menuangkan minuman Buahvita Jambu dan Floridina pada gelas yang

berbeda, yang dimana gelas tersebut sudah berisi campuran air dan

betadine yang sebelumnya sudah diaduk.

5) Mengaduk kembali pada gelas yang sudah diberi tambahan minuman

yang diuji, agar tercampur dengan air dan betadine.

6) Mengamati perubahan warna pada setiap gelas.

5. Hasil Percobaan :

 Pada gelas yang berisi campuran air
betadine dengan minuman Buahvita
Jambu, terjadi perubahan warna dari
warna cokelat (betadine) dan warna pink
pekat (warna asal Buahvita sebelum
dicampur betadine) ke warna semi pink
yang lumayan jernih setelah dicampur.

 Pada gelas yang berisi campuran air
betadine dengan minuman Floridina,
terjadi perubahan warna dari warna
cokelat (betadine) dan warna orange pekat
(warna asal Floridina sebelum dicampur
betadine) ke warna semi sedikit kuning ke
putih/jernih.

6. Analisa :

Warna cokelat dari larutan betadine dapat berubah warna atau terjadi
perubahan warna pada setiap gelas dengan masing-masing bahan minuman
yang diuji.

Pada larutan betadine yang dicampur dengan
sedikit minuman Buahvita Jambu terjadi
perubahan warna semakin jernih semi pink. Hal
ini menandakan Buahvita Jambu memiliki
kandungan vitamin C namun tidak terlalu tinggi.

Lalu pada larutan betadine yang dicampur
dengan sedikit minuman Floridina terjadi
perubahan warna juga menjadi lebihh jernih
semi kuning sedikit. Hal ini menandakan bahwa
minuman Floridina memiliki kandungan vitamin
C yang jauh lebih tinggi.

7. Kesimpulan dan Saran :

Kesimpulan :

Dari uji coba yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa minuman
Floridina mengandung tinggi vitamin C, dan minuman Buahvita Jambu yang
memiliki kandungan vitamin C yang tidak terlalu tinggi karena setidaknya
dengan jumlah yang sangat sedikit namun, ternyata mampu mengubah air
betadine yang cokelat ke warna semi kuning ke jernih ( Floridina ) dan ke
warna pink yang lebih jernih dari warna asalnya ( Buahvita Jambu )

Saran :

Saat melakukan percobaan sangat disarankan untuk minuman yang
diuji coba tersebut untuk diencerkan dengan menambahkan air atau hanya
menggunakannya sedikit minuman saja, karena bila terlalu banyak minuman
yang dicampurkan, maka hasilnya bukan warna jernih ke putih melainkan
mengikuti warna asal dari minuman yang diuji atau yang terjadi adalah kita
harus menambahkan banyak sekali tetesan betadine yang membuat
pemborosan dan akan membuat kita kesulitan untuk mengetahui atau
membandingkan minuman mana yang memiliki kandungan vitamin C lebih
tinggi. Lalu saran kedua yaitu lebih baik melarutkan betadine dengan air
dahulu, lalu dilanjutkan dilarutkan dengan minuman yang diuji. Langkah ini
sangat penting karena juga menentukan percobaan kita menjadi berhasil atau
gagal.

LAPORAN HASIL PERCOBAAN

“UJI KANDUNGAN VITAMIN C PADA
MINUMAN”

Penyusun:
Agnes Pricillia Raharjo (XI MIPA / 01)

SMA KATOLIK ST STANISLAUS
Jl. Kalijudan No. 25-33, Surabaya

2022

1. Tujuan :

Menguji, membuktikan, dan membandingkan adanya kandungan vitamin C di dalam sari
buah jeruk nipis dengan minuman tablet vitamin C yang beredar di pasaran.

2. Teori :

Vitamin adalah zat organik yang diperlukan tubuh sebagai pengaturan proses fisiologi
tubuh. Walaupun hanya diperlukan dalam jumlah sedikit, fungsi dari vitamin tidak dapat
digantikan dengan zat-zat lain. Salah satu jenis vitamin yang paling penting bagi tubuh
adalah vitamin C.

Vitamin C disebut juga sebagai asam askorbat yang banyak terdapat pada buah-buahan
dan sayuran berwarna hijau. Kekurangan mengonsumsi vitamin C dapat mengakibatkan
terjangkitnya penyakit skorbut, pendarahan dalam kulit, serta kerusakaan pada kulit dan gusi.
Oleh karena itu, penting untuk kita mengetahui apa saja bahan makanan atau minuman yang
mengandung vitamin C untuk dapat kita konsumsi.

Untuk menguji adanya kandungan vitamin C pada bahan makanan atau minuman, kita
dapat menggunakan larutan Betadine. Pada kemasan Betadine, tertera keterangan bahwa
Betadine mengandung povidone iodine 10% yang setara dengan iodine 1%. Kandungan
inilah yang sebenarnya menjadi indikator. Reaksi antara asam karbonat dalam vitamin C
dengan iodine akan menghilangkan warna dari iodine.

Oleh karena itu, jika larutan Betadine ditetesi larutan yang mengandung vitamin C,
warnanya akan berubah menjadi jernih. Semakin banyak jumlah tetesan larutan vitamin C
yang dibutuhkan untuk menjernihkan Betadine, berarti semakin sedikit kandungan vitamin
C yang terkandung pada bahan makanan atau minuman tersebut.

3. Alat dan Bahan :

Alat

2 buah sendok 2 buah gelas bening 2 buah pipet tetes

Bahan

Minuman tablet CIPI 200 ml × 2 air Sari buah jeruk nipis Betadine

4. Langkah Kerja :

1. Menyiapkan semua peralatan yang dibutuhkan dan minuman yang akan diuji, yaitu sari
buah jeruk nipis dan minuman tablet CIPI.

2. Mengisi 200 ml air pada kedua gelas bening.
3. Menambahkan 15 tetes Betadine ke dalam kedua gelas tersebut hingga airnya menjadi

berwarna kecokelatan, lalu mengaduknya sampai rata menggunakan sendok.
4. Memasukkan satu tablet CIPI ke dalam gelas pertama, lalu mengamati perubahan warna

yang terjadi.
5. Memasukkan satu sendok makan sari buah jeruk nipis ke dalam gelas kedua, lalu

mengamati perubahan warna yang terjadi.

5. Hasil Percobaan :

Minuman Tablet Vitamin C “CIPI” Minuman Sari Buah Jeruk Nipis
Larutan Betadine Diberi Jeruk Nipis
Larutan Betadine Diberi CIPI

6. Analisa :

Betadine yang dilarutkan menggunakan air sebanyak 200 ml dapat berubah menjadi
jernih setelah dicampur dengan minuman tablet CIPI ataupun dengan sari buah jeruk nipis.
Hal ini menunjukkan bahwa kedua minuman ini sama-sama mengandung vitamin C dalam
jumlah yang cukup tinggi.
o Minuman tablet CIPI dapat langsung menjernihkan larutan Betadine sesaat setelah

dimasukkan ke dalamnya, bahkan tanpa harus menunggu tabletnya benar-benar larut
dalam air. Ini dapat membuktikan bahwa minuman tablet vitamin C yang beredar di
pasaran ini benar-benar mengandung vitamin C dalam jumlah yang cukup tinggi.
o Sari buah jeruk nipis dapat langsung menjernihkan larutan Betadine sesaat setelah
dicampurkan ke dalamnya, meskipun hanya dalam jumlah sedikit yaitu satu sendok
makan. Ini dapat menunjukkan bahwa jeruk nipis mengandung vitamin C dalam jumlah
yang cukup tinggi, meskipun menurut penelitian jenis jeruk ini merupakan jeruk dengan
kandungan vitamin C terendah dibandingkan jenis jeruk lainnya.

Larutan Betadine yang dicampur dengan minuman tablet CIPI tampak sedikit lebih jernih
dibandingkan dengan yang dicampur dengan satu sendok makan sari buah jeruk nipis. Ini
menunjukkan bahwa kandungan vitamin C dalam satu tablet CIPI hampir setara dengan
yang terkandung dalam satu sendok makan jeruk nipis.

7. Kesimpulan dan Saran :

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, baik minuman tablet CIPI dan sari buah
jeruk nipis, keduanya dapat menjernihkan larutan Betadine. Hal ini dapat membuktikan
bahwa minuman tablet vitamin CIPI yang beredar di pasaran dan sari buah jeruk nipis benar-
benar mengandung vitamin C dalam jumlah yang cukup tinggi. Dengan menguji kedua
minuman ini menggunakan larutan Betadine yang sama banyak, kita dapat lebih mudah
untuk membandingkan kandungan vitamin C keduanya. Dan hasilnya, ternyata kandungan
vitamin C dalam satu tablet CIPI hampir setara dengan yang terkandung dalam satu sendok
makan sari buah jeruk nipis.

Percobaan ini dapat digunakan untuk menguji berbagai bahan makanan dan minuman
yang lainnya. Dengan mengetahui bahan makanan dan minuman apa saja yang mengandung
vitamin C, kita jadi tahu apa saja yang harus dikonsumsi guna memenuhi kebutuhan tubuh
akan vitamin ini sehari-harinya.

LAPORAN HASIL PERCOBAAN

PENGARUH AKTIVITAS TERHADAP METABOLISME TUBUH

Penyusun :
Joeselin Devina Sanjaya / No. 13
SMA KATOLIK ST STANISLAUS
JL. Kalijudan 25 – 33 Surabaya

2022

1. Tujuan : Untuk mengetahui atau menghitung denyut nadi dan untuk mengetahui faktor -
faktor yang memperngaruhi perubahan denyut nadi.

2. Teori : Jantung adalah organ vital dan merupakan pertahanan terakhir untuk hidup selain
otak. Jantung mulai berdenyut sejak terbentuk pada masa embrio sampai individu itu
mati. Jantung bersifat termolabil yaitu dapat berubah denyutnya karena pengaruh suhu
lingkungan. Apabila suhu naik, frekuensi denyut jantung menjadi naik dan sebaliknya.
Denyut jantung adalah jumlah denyutan jantung per satuan waktu, misalnya menit.
Denyut nadi sering diambil dari pergelangan tangan untuk memperkirakan denyut
jantung. Denyut nadi adalah denyutan arteri dari gelombang darah yang mengalir melalui
pembuluh darah sebagai akibat dari denyutan jantung. Denyut yang ada di jantung ini
tidak bisa dikendalikan oleh manusia. Denyut jantung biasanya mengacu pada jumlah
waktu yang dibutuhkan oleh detak jantung per satuan waktu, biasanya menggunakan bpm
(beats per minute). Denyut jantung yang optimal untuk setiap individu berbeda-beda
tergantung pada kapan waktu mengukur detak jantung tersebut (saat istirahat atau setelah
berolahraga). Variasi dalam detak jantung sesuai dengan jumlah oksigen yang diperlukan
oleh tubuh saat itu. Denyut jantung seseorang juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
usia, aktivitasnya, jenis kelamin, berat badan, dan kondisi kesehatannya. Olahraga atau
aktivitas fisik dapat meningkatkan jumlah denyut jantung, namun jika jumlahnya terlalu
berlebihan atau di luar batas sehat dapat menimbulkan bahaya. Selain itu suhu udara
disekitar, posisi tubuh (berbaring atauberdiri), tingkat emosi, ukuran tubuh serta obat
yang sedang dikonsumsi juga mempengaruhi denyut nadi seseorang.

Detak jantung atau denyut nadi adalah tanda penting dalam bidang medis untuk
mengetahui dengan cepat kesehatan kebugaran seseorang secara umum. Denyutan
jantung secara normal terjadi sekitar 60 – 80 kali denyut per menit (bpm). Jika
didapatkan denyut jantung yang lebih rendah saat sedang istirahat, pada umumnya
menunjukkan fungsi jantung yang lebih efisien dan lebih baik kebugarannya (Biasanya
pada atlet). Bunyi jantung dapat didengar dengan menggunakan stetoskop. Bunyinya
terdengar “lubb – dub”. Bunyi pertama disebabkan oleh getaran – getaran dinding selama
kontraksi miokardium, sedangkan bunyi kedua disebabkan penutupan katup – katup
pembuluh nadi. Setiap orang bisa mengukur denyut jantungnya sendiri tanpa perlu
menggunakan stetoskop. Untuk mengukur denyut jantung di rumah bisa dengan cara
memeriksa denyut nadi. Tempatkan jari telunjuk dan jari tengah pada pergelangan tangan
atau tiga jari pada sisi leher. Saat merasakan denyut nadi, lihatlah jam untuk menghitung
jumlah denyut selama 1 menit. Untuk mendapatkan nilai denyut jantung maksimal
dilakukan dengan cara mengurangi angka 220 dengan usia. Misal usianya 40 tahun, maka
jumlah maksimalnya adalah 180 bpm. Dengan melakukan tes sederhana tersebut,
seseorang bisa mengetahui apakah denyut jantungnya normal atau tidak. Hal ini juga
berguna sebagai diagnosis awal ada atau tidaknya gangguan kardiovaskuler.

3. Alat dan Bahan
Alat
- Stopwatch handphone

Bahan
- Nadi sebagai bahan untung dihitung

4. Langkah Kerja :
1. Lakukan jalan di tempat selama 2 menit lalu hitung denyut nadimu selama 1 menit,
2. Lakukan berlari di tempat selama 2 menit, lalu hitung denyut nadimu selama 1 menit,
3. Pergi keluar, berlari-larilah di luar rumah selama 2 menit (kalau bisa terkena cahaya

matahari)

5. Hasil Percobaan :

6. Analisa
Denyut nadi adalah denyutan arteri dari gelombang darah yang mengalir melalui

pembuluh darah sebagai akibat dari denyutan jantung. Denyut nadi sering diambil dari
pergelangan tangan untuk memperkirakan denyut jantung. Denyut jantung adalah jumlah
denyutan jantung per satuan waktu, misalnya menit. Rata – rata denyut nadi saat berdiri
dari pengamatan yang telah kami lakukan adalah 64 kali per menit. Kemudian, rata – rata
denyut nadi saat duduk dari pengamatan yang telah kami lakukan adalah 62,5 kali per
menit. Jadi rata – rata denyut nadi sebelum dilakukannya suatu kegiatan berdasarkan data
kami adalah 63,25 kali atau 63 kali per menit. Sebelum kegiatan, denyut nadi masih

berada di hitungan normal. Namun setelah melakukan kegiatan yaitu melakukan lari di
tempat selama 2 menit, denyut nadi bertambah cepat dalam 1 menit hingga 2 kali lipat
dari sebelum melakukan kegiatan. Karena saat kita melakukan kegiatan atau setelah kita
melakukan kegiatan, oksigen yang kita butuhkan semakin banyak, sehingga jantung
memompa darah lebih cepat jadi detaknya juga menjadi lebih cepat.

7. Kesimpulan dan Saran :
Dapat disimpulkan bahwa denyut nadi seseorang yang beraktivitas tentu lebih cepat
daripada denyut nadi seseorang yang sedang diam saja atau dalam keadaan normal (tidak
beraktivitas).

LAPORAN HASIL PERCOBAAN

UJI VITAMIN C

Penyusun :
Theofanie Widya Marchellina / 20

SMA KATOLIK ST. STANISLAUS

Jl. Kalijudan 25 - 33 Surabaya
2022

A. Tujuan

Mengetahui serta menguji adanya kandungan vitamin C pada zat makanan atau
minuman.

B. Teori

Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang
memiliki fungsi vital dalam metabolisme organisme. Vitamin merupakan kofaktor
dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Vitamin diperlukan untuk
memperlancar proses metabolisme tubuh dan bukan untuk menghasilkan energi. Tubuh
memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit. Namun, jika kebutuhan yang sedikit
tersebut diabaikan, maka metabolisme tubuh akan terganggu karena fungsinya tidak
dapat digantikan oleh senyawa lain.

Salah satu vitamin yang diperlukan oleh tubuh untuk melakukan proses
metabolisme dan pertumbuhan yang normal adalah vitamin C atau asam askorbat.
Vitamin C adalah jenis vitamin larut air yang banyak ditemukan pada buah-buahan
seperti jeruk, melon, dan nangka. Vitamin C berperan sebagai zat antioksidan yang
dapat menetralkan radikal bebas hasil oksidasi lemak, sehingga dapat mencegah
beberapa penyakit seperti kanker, jantung, dan penuaan dini. Namun, vitamin C sangat
mudah mengalami oksidasi, sehingga dapat hilang atau berkurang selama proses
pengolahan maupun penyimpanan.

C. Alat dan Bahan

Alat
- Gelas bening
- Sendok
- Pipet tetes

Bahan
- Larutan yodium (betadine)
- 200 ml air
- Sari buah naga
- Bubuk minuman kemasan (nutrisari)

D. Langkah Kerja

1. Melarutkan ± 3 tetes yodium ke dalam dua gelas berisi 200 ml air.
2. Menyiapkan buah naga yang akan di uji, kemudian mengambil sari buahnya.
3. Melarutkan bubuk minuman kemasan nutrisari dengan sedikit air.
4. Menuangkan sari buah naga ke dalam gelas pertama menggunakan pipet tetes.
5. Mengaduk sari buah naga dengan air yodium hingga tercampur rata.
6. Mengamati adanya perubahan warna pada larutan pertama.
7. Menuangkan larutan nutrisari ke dalam gelas kedua menggunakan pipet tetes.
8. Mengaduk larutan nutrisari dengan air yodium hingga tercampur rata.

9. Mengamati adanya perubahan warna pada larutan kedua.
10. Mencatat hasil untuk kedua percobaan.

E. Hasil Percobaan Warna Asal Warna Sesudah Yodium
Ungu pekat Ungu bening 30 tetes
Tabel hasil percobaan Kuning pekat Kuning cerah 50 tetes

No. Bahan
1. Sari buah naga
2. Larutan nutrisari

Sari buah naga Larutan nutrisari

F. Analisa

Betadine mengandung povidone iodine sebanyak 10% yang setara dengan 1%
iodine. Reaksi antara asam arkobat yang terkandung di dalam vitamin C dengan iodine,
akan menghilangkan warna dari iodine itu sendiri. Hal inilah yang menyebabkan warna
larutan dengan kandungan vitamin C berubah menjadi lebih jernih. Sedangkan semakin
pekat warna yang dihasilkan, makan semakin sedikit pula kandungan vitamin C di
dalamnya.

G. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan
Jadi, berdasarkan hasil percobaan pada kedua sampel larutan maka larutan yang

banyak mengandung vitamin C adalah sari buah naga, sedangkan pada larutan nutrisari
hanya terdapat sedikit vitamin C.

Saran
Melalui percobaan ini, terbukti bahwa belum tentu semua minuman kemasan

yang bertanda “mengandung vitamin C” benar-benar mengandung banyak vitamin C.
Oleh karena itu, sebaiknya kita juga semakin bijak dalam memilih makanan atau
minuman untuk memenuhi kebutuhan vitamin C kita.


Click to View FlipBook Version