Ki S. Wardono
Nama : Ki S. Wardono
Tempat, tanggal lahir : Mojokerto, 25 September 1960
No telp : 081332745745
Alamat : Ds. Durung, Ds. Jiyu,
Kel. Kutorejo Kab. Mojokerta
Ia merupakan salah satu Dalang kondang di Jawa Timur yang
mengusung gaya Jawa Timuran atau yang kerap kali disebut
dengan "Djek Dhong".
50
Ki Widodo Wilis Prabowo, S.Sn
Nama : Ki Widodo Wilis Prabowo,
S.Sn
Tempat tanggal lahir
No telp : Wonogiri, 2 Agustus 1968
Agama : 08122616128
Alamat : Islam
: Sumbersari Ds. Segawe Ds.
Jabatan dalam organisasi
Pekerjaan lain Purwosari, Kec. Wonogiri,
Pendidikan Terakhir Wonogiri
: PEPADI, Bendahara
: Swasta
: S1
51
Menjadi dalang sejak : Tahun 1979
Penghargaan yang diterima :
- Tahun 1981 dalang remaja TK. Kars. Surakarta
- Tahun 2007 pakliran kolaborasi
Pengalaman pentas :
- Tahun 1990 misi seni di Amerika
- Tahun 2000 sekarang pakeliran kolaborasi
Reputasi tingkat :-
Aset yang dimiliki : Campursari
52
Ki H. Manteb Sudarsono
Nama : Ki Manteb Sudarsono
Tempat tanggal lahir : Karanganyar, 31 Agustus 1948
Agama : Islam
Alamat : Badran Asri, Kel. Cangakan,
Karanganyar
Telpon : (0271) 495086
Jabatan dalam organisasi : PEPADI
Pekerjaan lainnya : Wiraswasta
Pendidikan terakhir : SMA
Menjadi dalang sejak : Tahun 1952
Reputasi tingkat :-
53
Aset yang dimiliki : Gamelan/wayang/Sanggar/
Tempat kursus
Ki Manteb Sudarsono adalah seorang dalang wayang kulit
ternama dari Jawa Tengah. Ia dijuluki para penggemarnya
sebagai Dalang Setan. Ia juga dianggap sebagai pelopor
perpaduan seni pedalangan dengan peralatan musik modern.
Ki Manteb Soedharsono adalah putra seorang dalang pula,
bernama Ki Hardjo Brahim
Ki Manteb mulai mendalang sejak kecil. Namun,
popularitasnya sebagai seniman tingkat nasional mulai
diperhitungkan publik sejak ia menggelar pertunjukan
Banjaran Bima sebulan sekali selama setahun penuh di
Jakarta pada tahun 1987. Ki Manteb mengaku, Banjaran
Bima merupakan tonggak bersejarah dalam hidupnya. Sejak
itu namanya semakin terkenal.
Prestasi :
1. Pada tahun 1982, Ki Manteb menjadi juara Pakeliran
Padat se-Surakarta. Prestasi tersebut membuat namanya
mulai menanjak.
2. Tahun 1995 Ki Manteb mendapat penghargaan dari
Presiden Soeharto berupa Satya Lencana Kebudayaan.
3. Pada awal tahun 1998 Ki Manteb menggelar pertunjukkan
kolosal di Museum Keprajuritan Taman Mini Indonesia
Indah, dengan lakon Rama Tambak. Pergelaran yang
sukses ini mendapat dukungan dari pakar wayang STSI.
54
4. Pada tahun 2004 Ki Manteb memecahkan rekor MURI
mendalang selama 24 jam 28 menit tanpa istirahat.
5. Tahun 2010 penghargaan “Nikkei Asia Prize Award
2010” dalam bidang kebudayaan dianugerahkan kepada Ki
Manteb Soedharsono karena kontribusinya yang signifikan
bagi kelestarian dan kemajuan kebudayaan Indonesia
terutama wayang kulit.
55
Ki Maryono Brahim
Nama : Ki Maryono Brahim
Tempat tanggal lahir : Sukoharjo, 25 Agustus 1962
Agama : Islam
Alamat : Jatimalang RT. 4 RW. 2 Joho,
Mojolaban, Sukoharjo
No telepon : 081804400597
Jabatan dalam organisasi : PEPADI
Pendidikan terakhir : SMP
Menjadi dalang sejak : Tahun 1977
Penghargaan yang diterima:
Tahun 2004 dari Presiden SBY
Pengalaman pentas :
56
Tahun 2002 di Gedung DPR pusat
Reputasi tingkat :-
Aset yang dimiliki : wayang / tempat kursus
57
Ni Nia Dwi Raharjo
Nama : Ni Nia Dwi Raharjo
Alamat : Hargosari RT. 01, RW. 02
Sraten, Getak, Sukoharjo
Ni Nia Dwi Raharjo merupakan salah satu perempuan yang
memilih profesi sebagai dalang. Perempuan dari Sukuharjo,
Jawa Tengah ini bahkan memiliki jam terbang cukup tinggi
sebagai dalang. Iya juga beprofesi sebagai sinden. Ia kerap
mengikuti festival pedalangan. Ia juga pernah menyabet juara
satu dalang muda wanita tingkat nasional.
Dalang muda Nyi Nia Dwi Raharjo. Pemilihan dalang muda
ini selaras dengan tema “Wayang untuk Generasi Muda”
dimana dari segi usia, Nia baru berusia 23 tahun. Alumnus
58
jurusan Pedalangan Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta ini
adalah juara I Dalang Tingkat Nasional 2014.
59
Ki Nuryanto
Nama : Ki Nuryanto
No Telp. : 085229505212
Ki Nuryanto saat ini tinggal di Blora, Ki Nuryanto
merupakan staf pengajar (dosen) Jurusan Seni Pedalangan di
ISI Yogyakarta. Ki Nuryanto merupakan pendiri dari
Omah Wayang Klaten dan berkedudukan sebagai Ketua II.
Ki Nuryanto, pengasuh Sanggar Seni Cahyo Sumirat Blora.
Ia merupakan Ketua Umum Pepadi Klaten periode 2011-
2014. Banyak karya yang dihasilkan bersama Tim Omah
Wayang di antaranya pelatihan wayang wong bocah dalam
rangka Festival Wayang Wong 2011 di Surakarta, pelatih
peserta Festival Dalang Cilik di TBS Surakarta 2011, serta
pembimbing Festival Wayang Anak Kabupaten Klaten 2012.
60
Nyi Kenik
Saat ini Nyi Kenik tinggal di Kentingan, Jebres, Surakarta.
No telp : 081802505645
Nyi Kenik di lahirkan Kabupaten Sukoharjo, Nyi
Kenik Memiliki profesi yang banyak didominasi oleh kaum
laki-laki, tak membuat perempuan yang dikenal dengan nama
Nyi Kenik Asmorowati ini ciut nyali. Justru hal tersebut
menjadi inspirasi baginya, bahwa perempuan juga mampu
menjalani profesi yang banyak digeluti oleh pria. Profesi
yang ditekuninya saat ini bersama dengan kelompok
keseniannya adalah menjadi seorang dalang.
Berkat menekuni profesi ini, ia berhasil menjadi salah satu
dari 58 wanita inspirasi pada gelaran acara penghargaan
61
Tupperware She Can Awards 2015. Menurut Nyi Kenik
Asmorowati, wayang kulit merupakan kesenian yang sudah
tidak asing lagi. Kesenian ini diperkenalkan kali pertama oleh
ayahnya yang juga berprofesi sebagai dalang.
“Ayah saya yang memperkenalkan pertama kali, tapi pada
waktu itu saya tidak langsung tertarik, saya mulai tertarik dan
memutuskan untuk menekuni kesenian ini setelah saya lulus
SMP pada 1996 silam,” ujar wanita ini ketika ditemui
jitunews.com di Jakarta, baru-baru ini.
Selepas SMP ayahnya menyarankan Kenik untuk masuk
sekolah kesenian, namun dirinya menolak karena ia khawatir
akan mengalami kejenuhan. Oleh sebab itu dengan restu
ayahnya, ia memutuskan untuk memilih sekolah lanjutan
yang tidak ada hubungannya dengan dunia seni, yakni
Sekolah Kejuruan Pariwisata dan Perhotelan di SMK
Kasatrian, Solo-Jawa Tengah. Pada masa sekolah di SMK
dirinya mulai mengikuti pementasan dalang dengan durasi
mulai dari satu jam hingga semalam suntuk. Hal ini dijalani
hingga dirinya lulus SMK. Selepas SMK, akhirnya ia
memutuskan untuk menempuh pendidikan ke perguruan
tinggi dengan Jurusan Pedalangan di Sekolah Tinggi Seni
Indonesia (kini ISI) di Solo.
Selanjutnya, ia mengungkapkan meski saat itu dirinya bukan
dalang wanita pertama, namun ia mengamati dan
mempelajari bahwa ada sejumlah kelemahan yang kerap
dilakukan oleh para dalang wanita. Menurutnya, para dalang
wanita tersebut masih lemah dalam memainkan boneka
wayang atau istilah dalam wayang disebut Kabet. Hal inilah
62
yang membuat para dalang wanita pada saat itu sulit
disejajarkan kemampuannya dibanding kaum dalang laki-
laki.
“Berdasarkan pengamatan tersebut itulah saya mencoba
menggali dan mengembangkan kemampuan saya, supaya
nanti ketika pentas tidak sekedar enak dilihat tetapi juga enak
didengar,” ujarnya.
Seiring berjalannya waktu, kini ia merasa menjadi seorang
dalang adalah sebuah jalan hidup yang harus ditempuhnya.
"Saya merasa yakin dunia dalang adalah hidup saya yang
harus saya geluti, lakoni dan ternyata sampai sekarang dunia
pedalangan adalah dunia saya, hidup saya untuk wayang,
hanya wayang dan wayang," pungkasnya menutup
perbincangan dengan Jitunews.com.
63
Ki Dr ‘Pelok’ Sutrisno, S.Kar., M.Hum
Nama : Pelok Sutrisno
No telp : 081329532838
Alamat : Perum Josoroyo, Jaten
Agama Karanganyar
Pendidikan terakhir : Islam
Menjadi dalang sejak : SMKI
: tahun 1972
64
Ki Radyo Harsono
Nama : Ki Radyo Harsono
No Telp : 081328097888
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat tanggal lahir : Magelang, 22 Juni 1960
Agama : Islam
Alamat : Jl. Lettu Sugiarno 46 Muntilan,
Magelang
Pendidikan terakhir : SMKI
Diklat yang diikuti :
1. Tahun 1948 Penataran Dalang di Surakarta
2. Tahun 1989 Penataran Dalang di Kab Magelang
3. Tahun 2006 kongres pedalangan di Yogyakarta
65
Menjadi dalang sejak : tahun 1983
Penghargaan yang diterima :
1. Tahun 1988 dari RRI Yogyakarta
2. Tahun 1990 dari pemerintah RI di USA
3. Tahun 1993 dari tim Jakarta
Pengalaman pentas : Tahun 1990 di USA
Aset yang dimiliki : Gamelan/wayang/sanggar/
tempat kursus
Pengalaman lebih dari puluhan tahun menjadi dalang
membuat Radyo Harsono sulit melepaskan diri dari wayang
kulit.
Ia juga pernah diundang pentas di TVRI pada 1984, Ia pun
diundang RRI Yogyakarta untuk pentas wayang kulit di
Sasono Hinggil, Alun-alun Selatan Yogyakarta.
Belajar di SMKI selama empat tahun, pada 1981 Radyo
melanjutkan pendidikan di Akademi Seni Tari Indonesia
(ASTI, kini Institut Seni Indonesia Yogyakarta). Sambil
menunggu Jurusan Pedalangan dibuka, ia mengikuti kuliah
Jurusan Karawitan.
Sampai melewati dua semester, Jurusan Pedalangan di ASTI
tak kunjung dibuka. Pada 1982, ia memutuskan tak
melanjutkan kuliah.
66
Nyi Sarmiyati
Nama : Nyi Sarmiyanti
Alamat : Ds. Guli Gemantar Kec.
Mondokan, Kab. Sragen
Jabatan dalam organisasi : PEPADI
Pendidikan terakhir : SMKI
Diklat yang pernah diikuti : Diklat Dalang di Salatiga
Menjadi dalang sejak : tahun 1982
Penghargaan : Tahun 1994 Festival Dalang
Remaja di Wonogiri
Pengalaman pentas : tahun 2005 di Kab. Sragen
67
Ki Seno Nugroho
Nama : Seno Nugroho
Tempat, tanggal lahir : Yogyakarta, 23 Agustus 1972
Agama : Islam
Alamat : Jl. Mangunsarkoro No 52,
Pendidikan lulus Yogyakarta
: Sekolah Menengah Karawitan
Indonesia (SMKI Yogyakarta
pada 1991.
Seno sudah belajar mendalang sejak umur 10 tahun, dan ia
mendalang untuk pertama kalinya pada usia 15 tahun.
68
Ki Sri Hardi Harjo Widodo
Nama : Ki Sri Hardi Harjo Widodo
Alama : Jalan Candi Prambanan Utara
VIII/167 semarang
Agama : Islam
Jabatan dalam organisasi :
- PEPADI
- Pengurus Permadani
Pekerjaan lain : Ketua BPD Semarang
Diklat yang pernah diikuti :
a. Tahun 1995 PSG Taman Budaya Surakarta
b. Tahun 1995 Pengembangan Bahasa dan Sastra Daerah
c. Tahun 1996 Festival Wayang Pepak
Pengalaman pentas :
a. Tahun 2006 di TMII Jakarta
69
b. Tahun 2006 di Yogyakarta
Reputasi tingkat :-
Asset yang dimiliki : Gamelan / Wayang / Sanggar
70
Ki Sularno Papedi
Nama : Sularno Papedi
Alamat : Tegal Asri Bejen, Karanganyar
Nomer telp : 08156741935
Jabatan dalam organisasi : PEPADI, Anggota
Pendidikan terakhir : SMKI
Menjadi dalang sejak : Tahun 1990
Penghargaan yang pernah diterima :
a. Tahun 2005 juara I festival Dalang Remaja Jateng
b. Tahun 2000 RRI Purwokerto
Reputasi tingkat : Regional
Aset yang dimiliki : Gamelan/Wayang
71
Ki Susilo Handoyo
Nama : Susilo Handoyo
Tempat tanggal lahir : Wonosobo, 13 Desember 1965
Agama : Islam
Alamat : Desa Bumitirto RT. 02, RW. 01
Selo Metro, Wonosobo
No telp : 081328756895
Jabatan dalam organisasi : PEPADI
Pekerjaan lain : PNS Kota Magelang
Pendidikan terakhir : S1
Menjadi dalang sejak : tahun 1990
Pengalaman pentas :
1. Tahun 2005 RRI Purwokerto
2. Tahun 2006 Festifal Dalang se-Jateng
Reputasi tingkat :-
Aset yang dimiliki : Gamelan / Wayang
72
Ki Sutarko Hadiwacono
Nama : Ki Sutarko Hadiwacono
Tempat tanggal lahir : Purworejo, 25 Desember 1943
Agama : Islam
Alamat : Katerban III RT. 02, RW. VII
Kutoarjo, Purworejo
No telp. : 081328284747
Jabatan dalam organisasi :
a. PEPADI, dewan penasihat PEPADI Jateng
b. Penasehat PEPADI Kabupaten Purworejo
Pendidikan terakhir : SMA
Diklat yang pernah diikuti :
a. Tahun 1964/1965 kuliah di Asri
Menjadi dalang sejak : tahun 1958
73
Penghargaan yang diterima :
1. Piagam dari RRI Jakarta, Purwokerto, Yogyakarta tahun
2002 dan
2. IWC Hawaii Amerika, Penghargaan DR HC International
University of Missory 2004
Pengalan pentas : Tahun 2004 di Hawaii AS
Reputasi tingkat :-
Aset yang dimiliki : Gamelan / wayang / sanggar
Pengalaman DR.HC. Sutarko Hadiwacono
a. Tahun 1998 diundang mendalang ke Jerman oleh Mr
Walter Angst (alm)
b. Tahun 2000 diundang lagi ke Jerman
c. Tahun 2002 diundang ke Hawaii oleh Mr Roger Hang
mendalang di University of Hawaii- Manoa
Dan di dalam negeri hampir semua daerah sudah pernah
dikunjungi,
Pada tahun 2003 mendapatkan kehormatan gelar Doktor
Honoris Causa dari International University of Missoury.
74
Ki Suyatmi
Nama : Suyatmi
Tempat tanggal lahir : Wonogiri, 6 Juni 1967
Agama : Islam
No hp : 081329235649
Jabatan dalam organisasi : PEPADI
75
Ki Suyatmo
Nama : Suyatmo
No telp : 085647330041
Alamat : Sukorejo Kedung Jeruk,
Mojogedang, Karanganyar
Tempat, tanggal lahir : Karanganyar, 16 September
1954
Agama : Islam
Jabatan dalam organisasi : PEPADI
Pendidikan terakhir : SMA
Diklat yang pernah diikuti :
Tahun penataran tingkat Kabupaten
Menjadi dalang sejak : tahun 1980
Reputasi tingkat :-
Aset yang dimiliki : Gamelan / Wayang / Sanggar
76
Ki Tri Linuwih
Nama : Tri Linuwih
Alamat : Ds. Kayen, Kec. Kayen,
Kab. Pati
Agama : Islam
Diklat yang pernah diikuti :
Tahun 1992 kuliah di STSI Pedalangan
Menjadi dalang sejak : tahun 1990
Penghargaan yang diterima :
a. Tahun 2004 juara II Festifal Dalang Dulongmas
b. Tahun 2003 dari RRI Purwokwrto
Pengalaman pentas :
Tahun 1994 di gedung kesenian Bengkulu
Reputasi tingkat :-
Aset yang dimiliki : Gamelan / Wayang / Sanggar
77
Ki Warjito Kliwir
Nama : Ki Warjito Kliwir
Alamat : Kenoman Gagaksipat RT. 02,
Agama RW. 10 Ngemplak, Boyolali
Pendidikan terakhir : Islam
Menjadi dalang sejak : SMA
: tahun 1992
Diklat yang diikuti antara lain:
a. Tahun 1989 kursus di Depdikbud Sukoharjo
b. Tahun 1995 dari Bulakan
Reputasi tingkat :-
Aset yang dimiliki : Wayang / Alat Music
Kontemporer
78
Ki Warseno Harjodarsono, Ir., M.Si., KI
Nama : Warseno Hardjodarsono, Ir, Msi.
Tempat/Tgl Lahir : Klaten, 18 Juni 1965.
Ki Warseno atau yang juga dikenal dengan sebutan Warseno
Slank adalah dalang muda yang sedang naik daun. Ia adalah
adik Ki Anom Suroto. Ia lebih dikenal dengan sebutan Ki
Warseno. Namanya dikenal secara luas melalui karya-karyanya
dalam bentuk pertunjukan wayang orang. Warseno merupakan
salah satu akademikus di Universitas Tunas Pembangunan
Surakarta.
Penghargaan : Piala Presiden pada Festival
Greget Dalang Surakarta, 1995
79
Ki Warsino
Nama : Warsino
Tempat tanggal lahir : Wonogiri, 28 November 1967
Agama : Islam
Alamat : Masaran Sempukerep RT. 1,
No. Telp RW. 2, Sidoharjo, Wonogiri
Jabatan dalam organisasi : 08132957137
Pekerjaan lainnya : PEPADI
Pendidikan terakhir : Swasta
Menjadi dalang sejak : SMKI
Pengalaman pentas : Tahun 1987
Reputasi tingkat : Tahun 2004 di TMII
Asset yang dimiliki :-
: Gamelan / wayang
80
Ni Woro Mustiko
Nama : Ni Woro Mustiko
Alamat : SMAN 1 Kartasura, Jl. Raya
Tempat tannggal lahir Solo - Jogja, Pucangan,
Kartasura, Sukoharjo
: Semarang, 29 Agustus 2002
Menonton pertunjukan Woro Mustiko Siwi, dalang anak
perwakilan PEPADI Jawa Tengah di hari ke-3 (19/11/2016)
Festival Dalang Bocah 2016 di Museum Wayang Kota Tua
Jakarta bisa membuat decak kagum bagi penonton yang
sempat menikmatinya. Tak ada yang menyangka, vokal dan
cengkok yang berasal dari gadis dalang ini. Dialog-dialognya
terasa pas dalam sebuah pakeliran padat. Walaupun
81
sebenarnya tak perlu heran. Woro, demikian panggilan gadis
ini, memiliki bakat di bidang tarik suara dan tari. Ia bahkan
sempat terlibat dalam sebuah proyek bersama Erwin Gutawa,
sang komposer maestro. Bagi yang tak sempat menonton,
bisa melihat sekilas pementasan Woro, lengkap dengan
obrolan ringan tentang harapannya akan dunia wayang dan
tradisi.
82
Nyi Wulan Panjang Mas Ning
Nama : Wulan Panjang Mas Ning
Lahir : Minggu Paing, 20 Juli 1980.
Mulai mendalang sejak kelas 5 sekolah dasar. Ia juga Sarjana
seni lulusan ISI Surakarta jurusan Pedalangan
Beberapa pengalamannya mendalang, yaitu mendalang di
Singapura, di luar Jawa, pentas 3 dalang bersama Ki Manteb
Sudarsono dan Ki Purbo Asmara di Tugu Proklamasi tahun
2015 dan pentas 11 dalang pada Dies Natalis Universitas
Negeri Surakarta.
83
Ki Zaenuri
Nama : Zaenuri
Tempat tanggal lahir : Grobogan, 2 Januari 1952
Pendidikan : Konservatori Surakarta 1968
No telp SMEA Kristen wonosari
: 081326171292
Pengalaman berkesenian :
1. “Wahyu Senopati” pentas di RRI Semarang 1980
2. “Begawan Lumono” pentas di RRI Jakarta 1982
3. “Noroyono Purwito” mewakili Kab. Rembang di Taman
Mini Indonesia Indah
84
4. Pentas di Taman Mini Indonesia Indah mewakili Kab.
Grobogan
5. “Parto Dewo” acara Minggu Paingan di rumah bapak Ki
Purbo Asmoro
6. “Bambang Kalinggo Sekutrem” di TBJT Surakarta
7. Pentas di Taman Mini Indonesia Indah mewakili dalang
KI Hadi Sumarto
8. Anggota IKNPI sebuah organisasi kethoprak di Wirosari
9. Pendiri campursari Taruna Nada tahun 1988
85
Ki H. Anom Suroto
Nama : Ki H. Anom Suroto
Tempat/Tgl. Lahir : Klaten, 11 Agustus 1948
Alamat Rumah :
Dikenal mendalang sejak :
Ia mulai terkenal sebagai dalang sejak sekitar tahun 1975-an.
Ilmu pedalangan dipelajarinya sejak umur 12 tahun dari
ayahnya sendiri, Ki Sadiyun Harjadarsana. Selain itu secara
langsung dan tak langsung ia banyak belajar dari Ki
Nartasabdo dan beberapa dalang senior lainnya.
Sekolah :
1. Kursus Pedalangan yang diselenggarakan Himpunan
Budaya Surakarta (HBS),
86
2. belajar secara tidak langsung dari Pasinaon Dalang
Mangkunegaran (PDMN),
3. Pawiyatan Kraton Surakarta,
4. Habiranda, Yogyakarta. Saat belajar di Habiranda, ia
menggunakan nama samaran Margono.
Karier :
1. Pada tahun 1968, Anom Suroto sudah tampil di RRI
(Radio Republik Indonesia), setelah melalui seleksi ketat.
Tahun 1978 ia diangkat sebagai abdi dalem Penewu Anon-
anon dengan nama Mas Ngabehi Lebdocarito.
2. Hingga akhir abad ke-20 ini, Anom Suroto adalah seorang
dalang yang kondang
Perjalanan mendalang keluar negeri :
1. Amerika Serikat pada tahun 1991, dalam rangka pameran
KIAS (Kebudayaan Indonesia di AS).
2. Ia pernah juga mendalang di Jepang, Spanyol, Jerman
Barat, Australia,
3. 2018 awal ia mendalang di Russia.
4. Khusus untuk menambah wasasan pedalangan mengenai
dewa-dewa, Dr. Soedjarwo, Ketua Umum Sena Wangi,
pernah mengirim Ki Anom Suroto ke India, Nepal,
Thailand, Mesir, dan Yunani.
Pengharagaan :
1. Tahun 1995 ia memperolah Satya Lencana
Kebudayaan RI dari Presiden Soeharto.
2. Pada tahun 1993, dalam Angket Wayang yang
diselenggarakan dalam rangka Pekan Wayang Indonesia
87
VI-1993, Anom Suroto terpilih sebagai Dalang
Kesayangan.
3. Anom Suroto yang pernah mendapat anugerah nama
Lebdocarito dari Keraton Surakarta, pada 1997 diangkat
sebagai Bupati Sepuh dengan nama baru Kanjeng Raden
Tumenggung (KRT) Lebdonagoro.
Organisasi :
1. Ketua III Pengurus Pusat PEPADI, untuk periode 1996 –
2001.
2. PEPADI Provinsi Jawa tengah
Kegiatan selain wayang :
1. Pembinaan dalang muda dan sarasehan
Selain aktif mendalang, ia juga giat membina pedalangan
dengan membimbing dalang-dalang yang lebih muda, baik
dari daerahnya maupun dari daerah lain. Secara berkala, ia
mengadakan semacam forum kritik pedalangan dalam
bentuk sarasehan dan pentas pedalangan di rumahnya
yang terletak di Jl. Notodiningratan 100, Surakarta. Acara
itu diadakan setiap hari Rabu Legi, sesuai dengan hari
kelahirannya, sehingga akhirnya dinamakan Rebo Legen.
Acara Rebo Legen merupakan ajang silaturahmi para
seniman dan tempat mereka bertukar pikiran. Acara itu
kini tetap berlanjut di kediamannya di Kebon Seni
Timasan, Pajang, Sukoharjo. Di Kebon seni itu berdiri
megah bangunan Joglo yang begitu megah dalam area
kebon seluas 5000 m2.
2. Gending Jawa :
88
Di sela kesibukannya mendalang Anom Suroto juga
menciptakan beberapa gending Jawa, di antaranya Mas
Sopir, Berseri, Satria Bhayangkara, ABRI Rakyat Trus
Manunggal, Nyengkuyung Pembangunan, Nandur
Ngunduh, Salisir, dll. Dalang yang rata-rata pentas 10 kali
tiap bulan ini, juga menciptakan sanggit lakon sendiri
antara lain Semar mbangun Kahyangan, Anoman
Maneges, Wahyu Tejamaya, Wahyu Kembar dll.
3. Koperasi dalang :
Anom Suroto pernah mencoba merintis Koperasi Dalang
‘Amarta’ yang bergerak di bidang simpan pinjam dan
penjualan alat perlengkapan pergelaran wayang. Selain itu,
ia pun menjadi pemrakarsa pendirian Yayasan Sesaji
Dalang, yang salah satu tujuannya adalah membantu para
seniman, khususnya yang berkaitan dengan pedalangan.
Aset yang dimiliki : Gamelan, Wayang,
89