The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

TUTOR BUAT E-BOOK TAKSONOMI HEWAN DI PANTAI NUNSUI

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by ewiltabun1, 2023-06-23 03:23:09

E-BOOK TAKSONOMI HEWAN KELOMPOK II

TUTOR BUAT E-BOOK TAKSONOMI HEWAN DI PANTAI NUNSUI

Keywords: E-BOOK TAKSONOMI HEWAN DI PANYTAI NUNSUI

KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan project lapang yang berjudul "Jenis-Jenis molusca di Pantai nunsui Kota Kupang”. Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Sonya Titin Marlina Nge S.Pd, M.Si selaku dosen pengasuh mata kuliah taksonomi hewan yang telah membimbing kami selama satu semester ini, serta seluruh pihak yang turut berkontribusi dalam penyusunan laporan ini. Harapan kami semoga dengan dibuatnya laporan ini dapat membantu menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca. Kami juga menyadari laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, baik mengenai isi yang terkandung didalamnya maupun dalam penyajiannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak guna penyempurnaan laporan ini.


FILUM MOLUSCA Mollusca berasal dari bahasa latin, yaitu molluscus yang berarti lunak. Filum mollusca adalah kelompok hewan yang bertubuh lunak. Sebagian moluska memiliki cangkang untuk melindungi tubuhnya yang lunak, tetapi sebagian lainnya tidak memiliki cangkang. Ada moluska yang hidup di air dan ada juga yang hidup di darat. Mollusca yang hidup di air memiliki alat pernapasan berupa insang, sedangkan mollusca yang hidup di darat bernapas melalui rongga mantel yang memiliki pembuluh darah. Rongga ini berperan sebagai paru-paru. Mollusca memiliki saraf yang terdiri atas cincin saraf. Cincin saraf tersebut mengelilingi esofagus dengan serabut saraf yang menyebar. Sistem pencernaan pada mollusca lengkap, mencakup mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus. Namun beberapa mollusca tertentu memiliki organ seperti lidah yang dapat bergerak majumundur dan juga memiliki rahang. Lidah bergigi pada mollusca berguna untuk melumat makanan, lidah ini disebut dengan radula. Mollusca memiliki tubuh yang simetri bilateral dan termasuk dalam triploblastik selomata. Tubuh mollusca memiliki ciri yang mencakup bentuk, ukuran, struktur, dan fungsi, seperti dijelaskan dalam buku Biologi SMA oleh Diah Aryulina dkk.


LOKASI OBSEVASI Lokasi Observasi Di Pantai Nunsui Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kabupaten Kupang


PANTAI NUNSUI Observasi Di Lakukan Pada Tanggal 27 Mei 2023. Pengawamatan Tentang Jenis-jenis Filum Molusca


MORFOLOGI MOLUSCA DAN BIVALVIA Morfologi cangkang bivalvia Bivalvia memiliki cangkang yang terdiri atas dua bagian yang sama besar dan di bagian dorsal menyatu oleh adanya ligamen sendi. Ligamen sendi terletak diantara kedua cangkang tersebut. Selain itu di bagian dorsal terdapat gigi engsel yang bekerja sebagai sendi Anatomi Kerang (Molusca) Mollusca memiliki struktur tubuh yang simetri bilateral. Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mineral. Merupakan hewan hermafrodit yaitu mempunyai 2 kelamin (jantan dan betina) dalam satu tubuh. Tubuhnya terdiri atas kaki muskular, dengan kepala yang berkembang beragam menurut kelasnya.


Bivalvia (Pelecypoda) Bivalvia (Pelecypoda)Hewan kelas ini selalu mempunyai cangkang katup sepasang maka disebut sebagai Bivalvia. Hewan ini disebut juga Pelecypoda yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu pelecys yangartinya kapak kecil dan podos yang artinya kaki. Jadi Pelecypoda berarti hewan berkaki pipihseperti mata kapak. Hewan kelas ini pun berinsang berlapis-lapis maka sering disebutLamellibranchiata.Cangkang dihubungkan oleh engsel elastis. Apabila cangkang terbuka kaki keluar untuk bergerak. Untuk menutup cangkang dilakukan oleh otot transversal yang terletak di akhirkedua ujung tubuh di bagian dekat dorsal, yaitu otot aduktor anterior dan posterior. cangkok berjumlah dua (sepasang) ada di bagian anterior dan umbo (bagian yangmembesar/menonjol) terdapat dibagian posterior (punggung).. Adanaya otot-otot aduktor inimenyebabkan dua cangkang dapat membuka dan menutup. Pada umumnya hidup di perairan baik air tawar maupun air laut yang banyak mengandung zat kapur yang digunakan untukmembentuk cangkangnya.Struktur Tubuh BivalviaKelas ini mencangkup bangsa kerang. Tubuhnya bilateral simetris, terlindung oleh cangkangkapur yang keras. Bagian cangkang terdiri atas bagian torsal dan bagian ventral.Pada bagian torsal terdapat:a. gigi sendi, sebagai poros ketika katup membuka dan menutup serta meluruska kedua katup; b. ligament sendi, berfungsi menyatukan katup bagian dorsaldan memisahkan katup sebelahvertal;c. umbo, tonjolan cangkang di bagian dorsal.Kalau dibuat sayatan memanjang danmelintang, tubuh kerang akan tampak bagian-bagiansebagai berikut.1. Paling luar adalah cangkang yang berjumlah sepasang, fungsinya untuk melindungiseluruh tubuh kerang.2. mantel, jaringan khusus, tipis dan kuat sebagai pembungkus seluruh tubuh yang lunak.Pada bagian belakang mantel terdapat dua lubang yang disebut sifon. Sifon atas berfungsiuntuk keluarnya air, sedangkan sifon bawah sebagai tempat masuknya air.


Ciri-ciri utama Gastropoda adalah mempunyai cangkang tunggal, sehingga dulu kelas ini disebut sebagai univalve. Akan tetapi, tidak semua anggota kelas ini mempunyai cangkang. Siput yang tidak bercangkang disebut juga siput telanjang; hewan ini telah kehilangan cangkangnya karena proses evolusi. CIRI-CIRI GASTROPODA DAN BIVALVIA Ciri-ciri umum bivalvia yaitu: hewan lunak, sedentari (menetap pada sediment), umumnya hidup di laut meskipun ada yang hidup diperairan tawar, pipih dibagian yang lateral dan mempunyai tonjolan dibagian dorsal, tidak memiliki tentakel, kaki otot berbentuk seperti lidah, mulut Sistem reproduksi bivalvia berdasarkan organ reproduksi terbagi menjadi dua yaitu diesius atau gonochorist yaitu organ reproduksi jantan dan betina yang terpisah pada individu yang berbeda dan hermaprodit yaitu organ reproduksi jantan dan betina yang sama. Gastropoda mempunyai alat reproduksi jantan dan betina bergabung atau disebut juga ovotestes. Gastropoda adalah hewan hemafrodit, tetapi tidak mampu autofertilsasi. Ova dan spermatozoa dibentuk bersama – sama di ovotestis.


Gastropoda memiliki habitat yang luas seperti sungai, danau, rawa, kolam, pantai dan bahkan akuifer bawah tanah. Struktur komunitas gastropoda dipengaruhi oleh banyak faktor seperti cara hidup, persaingan, ketersediaan makanan, jenis substrat, suhu air, dan salinitas (Rahmayanti et al., 2018). HABITAT GASTROPODA DAN BIVALVIA Bivalvia tersebar secara luas di seluruh pesisir perairan Indonesia khususnya di berbagai ekosistem perairan dangkal seperti ekosistem lamun, alga, dan terumbu karang (Dame, 1996).


PERANAN GASTROPODA DAN BIVALVIA Bivalvia dapat dijadikan sumber ekonomi, sumber pangan, dan sebagai bioindikator untuk menduga suatu kualitas perairan dan merupakan suatu komunitas yang memiliki keanekaragaman yang tinggi. Gastropoda memiliki peran ekonomis dan ekologis. Secara ekonomis, Gastropoda memberikan manfaat bagi kehidupan manusia diantaranya sebagai bahan pangan sumber protein hewani (contoh: Bellamnya sumatraensis), bahan industri kerajinan, perhiasan dan bahan campuran bagi makanan unggas (contoh: Pomacea canaciluta).


KLASIFIKASI GASTROPODA DAN BIVALVIA Gastropoda, lebih umum dikenal sebagai siput dan siput telanjang, merupakan suatu kelas taksonomi di dalam filum Mollusca. Kelas ini meliputi segala jenis siput dan siput telanjang dengan berbagai ukuran, dari ukuran mikroskopis hingga ukuran yang besar. Nama ilmiah: Gastropoda Kelas: Gastropoda; Cuvier, 1795 Filum: Mollusca Kerajaan: Animalia Klasifikasi lebih tinggi: Moluska Tingkatan takson: Kelas Klasifikasi yang lebih rendah


Klasifikasi moderen dari kelas bivalvia hampir seluruhnya didasari pada ciri-ciri bagianbagian yang lunak, seperti: 1. organ reproduksi, 2. sistem syaraf dan 3. jantung. Hanya saja jika klasifikasi yang dilakukan sampai kepada takson famili, genus dan seterusnya serta karakteristik morfologi cangkang sangat penting. Menurut Franc (1960) dalam Bugis (2014) klasifikasi Kerang adalah sebagai berikut: Kingdom : Animalia Filum : Mollusca Kelas : Bivalvia Ordo : Eulamellibranchi Subclassic : Pseudolamellibranchia Ordo 1. Anomiacea (Anomiidae) Ordo 2. Pactinacea (Spondylidae, Amusiidae, Pectinidae) Ordo 3. Ostreacea (Plicatulidae, Grypheidae, Pinnidae, Pteridae) Ordo 4. Pteriacea (Isognomonodae, Malleidae, Pinnidae, Pteridae). Doumence et al (1991)16, membagi Bivalvia atas empat subklas dengan masingmasing ordo, yang di dasarkan pada posisi insang dan cirinya selain itu juga didasarkan pada morfologinya, seperti di bawah ini: Subclassic : Protobranchia Ordo 1. Solemyacea (2 suku) Ordo 2. Nuculacea (10 suku) Subclassic : Septibranchia Ordo 1. Poromyacea (3 suku) Subclassic : Filibranchia Ordo 1. Arcacea (7 suku) Ordo 2. Mytilacea (Mytilidae)


Sistem ekskresi pada bivalvia adalah nefridia. Alat ini seperti ginjal pada hewan tingkat tinggi. Nefridia berfungsi dalam mengeluarkan limbah metabolisme pada tubuh hewan. SISTEM EKSRESI GASTROPODAN DAN BIVALVIA Sistem Ekskresi Alat ekskresi Gatropoda berupa ginjal yang terletak dekat jantung, hasil ekskresi Gastropoda dikeluarkan dalam rongga mantel. Gastropoda memiliki sepasang ginjal yang ukuran tidak sama, ginjal kanan lebih besar dibandingkan dengan ginjal yang kiri.


Circe scripta (Linnaeus, 1758) Bivalvia (Class) Autobranchia (Subclass) Heteroconchia (Infraclass) Euheterodonta (Subterclass) Imparidentia (Superorder) Venerida (Order) Veneroidea (Superfamily) Veneridae (Family CIRCE SCRIPTA Kerajaan: Animalia Divisi: Mollusca Kelas: Bivalvia Memesan: Arcida Keluarga: Arcidae Marga: Barbatia BARABTIA DECUSSATA HASIL DAN PEMBAHASAN GASTROPODAN DAN BIVALVIA BIVALVIA Circe tumefacta Kingdom: Animalia Filum : Moluska Kelas : Bivalvia Ordo : Veneroida Famili : Veneridae Genus : Circe Spesies : Circe tumefacta CIRCE TUMEFACTA


TALLINA SP 2 Divisi : Mollusca Kelas: Bivalvia Memesan: Cardiida Keluarga: Tellinidae Marga: Tellina Jenis: T.tenuis GASTROPODA Naria spurca 1.Kingdom: Animalia 2.Phylum :Mollusca 3. Class:Gastropoda 4. Subclass: Caenogastropoda 5.Order: Littorinimorpha 6. Superfamily: Cypraeoidea 7. Family: Cypraeidae 8.Subfamily :Erosariinae 9.Genus :Naria 10.Species :Naria spurca Conus eburneus Kerajaan: Animalia Divisi: Mollusca Kelas: Gastropoda Subkelas: Caenogastropoda Memesan: Neogastropoda Superfamili: Conoidea Keluarga: Conidae Marga: Konus Jenis: C.eburneus


Columbella scripta 1.Kingdom : Animalia 2. Phylum: Mollusca 3. Class: Gastropoda 4. Subclass:Caenogastropoda 5. Order: Neogastropoda 6. Superfamily: Buccinoidea 7. Family: Columbellidae 8. Genus: Columbella 9. Species: Columbella scripta Nerita sp. Kingdom: Animalia Subkingdom: Bilateria Infrakingdom: Lophotrochozoa Superphylum: Eutrochozoa Phylum: Mollusca Class: Gastropoda Superfamily: Neritoidea Genus: Nerita Spesieas: Nerita Sp Polineces tumidus 1. Kingdom: Animalia 2. Phylum :Mollusca 3. Class:Gastropoda 4. Subclass: Caenogastropoda 5. Order: Littorinimorpha 6. Superfamily : Naticoidea 7. Family :Naticidae 8. Subfamily: Polinicinae 9. Genus: Polinices 10. Species: Polinices tumidus


kesimpulan Keanekaragaman jenis gastropoda dan bivalvia yang ditemukan di pantai Segara Indah yaitu sebanyak 35 spesies, jenis gastropoda sebanyak 31 spesies dan jenis bivalvia sebanyak 4 spesies, dari 22 famili. Indeks keanekaragaman yaitu 0,18. Parameter lingkungan yang diukur di Pantai Segara Indah yaitu seperti suhu, pH, kekeruhan, TDS dan salinitas, masih tergolong baik karena hasilnya sesuai dengan standar baku mutu bagi kehidupan gastropoda dan bivalvia yang dikemukakan oleh Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup.


Aji,. L.P., Widyastuti,. A. 2016. Keanekaragaman Moluska di Ekosistem Pesisir Biak Selatan, Papua. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia 2016. 2(1): 25-37 Bengen, D.G. 2004. Pedoman Teknis Pengelolaan Ekosistem Mangrove. Pusat Kajian Pesisir dan Lautan. IPB. Bogor. Byod, C.E. 1990. Water Quality in Pond Aquaculture. Brimingham Publishing Co. Auburn University. Alabama. Cholik, F. et al. 2005. Akuakultur. Masyarakat Perikanan Nusantara. Taman. Akuarium Air Tawar. Jakarta. Dharma, B. 1992. Siput dan Kerang Indonesia (Indonesian Shell II). PT. Sarana Graha. Jakarta. Dharma, B. 1998. Siput dan Kerang Indonesia (Indonesia Shell). PT. Sarana Graha. Jakarta. Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Kanisius. Yogyakarta. Daftar Pustaka


Click to View FlipBook Version