The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Bahan ajar online mengenai unsur-unsur golongan 17 (halogen)

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Hanifa Risqiana, 2023-12-05 06:31:02

BAHAN AJAR KIMIA UNSUR GOLONGAN 17

Bahan ajar online mengenai unsur-unsur golongan 17 (halogen)

KIMIA UNSUR GOLONGAN 17 HALOGEN BAHAN AJAR Ananda Valentino Rosi NIM. 223010208006 Grecya A. M. Marpaung NIM. 223020208018 Hanifa Risqiana NIM. 223020208016 Nazmatussabila Ahla NIM. 223010208008 UNIVERSITAS PALANGKA RAYA


DAFTAR ISI 1 DAFTAR ISI ................................................................. GOLONGAN 17 (HALOGEN)............................... SIFAT-SIFAT UNSUR HALOGEN........................ I. SIFAT FISIK......................................................... II. SIFAT KIMIA...................................................... REAKSI PENTING UNSUR HALOGEN............... SENYAWA PENTING UNSUR HALOGEN........ CARA PEMBUATAN SENYAWA DARI UNSUR HALOGEN.................................................... KEGUNAAN UNSUR HALOGEN.......................... KESIMPULAN............................................................... LATIHAN........................................................................ GLOSARIUM................................................................ DAFTAR PUSTAKA................................................... 1 2 3 4 6 7 12 13 15 16 18 19 21


GOLONGAN 17 (HALOGEN) 2 Unsur golongan 17 (VIIA) adalah unsur halogen yang terdiri unsur-unsur: fluor (F), klor (CI), brom (Br), yodium (I) dan astatin (At). Istilah halogen berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata halos yang berarti garam dan kata genes yang berarti pembentuk, maka halogen berarti "pembentuk garam". Dinamai demikian karena unsur-unsur tersebut dapat bereaksi dengan logam membentuk garam. Unsur-unsur halogen mempunyai 7 elektron valensi pada subkulit ns² np⁵. Konfigurasi elektron yang demikian membuat unsur-unsur halogen bersifat sangat reaktif. Halogen cenderung menangkap atau menerima satu elektron membentuk ion bermuatan negatif satu. Ion negatif ini disebut ion halida dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida. sumber: ptable.com


SIFAT-SIFAT UNSUR HALOGEN 3 Sifat Flourin Klorin Bromin Iodin Astatin Nomor Atom 9 17 35 53 85 Warna Kuning muda Hijau Merah tua Hitam Kuning hijau Konfigurasi Elektron 2s² 2p⁵ 3s² 3p⁵ 3d¹⁰ 4s² 4p⁵ 4d¹⁰ 5s² 5p⁵ 4f¹⁴ 5d¹⁰ 6s² 6p⁵ Titik Leleh (°C) -220 (Cair) -101 (Cair) -7 (Cair) 114 (Cair) 302 (Cair) Titik Didih (°C) -188 -35 59 184 337 Kerapatan (g/cm) 1,69 3,21 3.119 4.930 8,91-8,95 Energi Ionisasi (kJ/mol) 1681 1251 1140 1008 899 Afinitas Elektron (kJ/mol) -328 -349 -325 -295 233 Keelektrone gatifan 4,0 3,0 2,8 2,5 2,2 Daya Oksidasi 2,87 1,36 1,06 0,54 Jari-jari Kovalen (A) 0,64 0,99 1,14 1,33 1,48 Jari-jari atom 1,19 1,67 1,82 2,06 2,02 Energi Ikatan 155 242 193 151 Tabel 1. Sifat-sifat dari unsur golongan 17 (halogen)


SIFAT FISIK HALOGEN 4 gambar 1. Wujud Fluor cair dalam suhu rendah Unsur Fluorin berwujud padat pada suhu <-220°C, berwujud cair pada suhu -220°C dan berwujud gas pada suhu >-100°C. Unsur Klorin berwujud padat pada suhu <-100°C, berwujud cair pada suhu -120°C, dan berwujud gas pada suhu >-30°C. Unsur Bromin berwujud padat pada suhu <-7°C, berwujud cair pada suhu -7°C dan berwujud gas pada suhu >-7°C. gambar 2. Wujud gas chlor gambar 3. Wujud cair bromin


SIFAT FISIK HALOGEN 5 gambar 3. Wujud kristal iodin gambar 4. Wujud padatan astatin Titik didih dan titik leleh dalam unsur halogen semakin ke bawah semakin bertambah. Karena ukuran atom meningkat sebab dari penambahan lapisan elektron pada kulit elektron terluar. Atom-atom yang lebih besar memiliki gaya Van der Waals yang lebih besar karena ada lebih banyak elektron dan volume yang lebih besar untuk menciptakan momen dipol sementara sehingga molekul halogen semakin sulit lepas. Unsur Astatin berwujud padat pada suhu <300°C, berwujud cair pada suhu 302°C, dan berwujud gas pada suhu >302°C Unsur Iodin berwujud padat pada suhu <114°C, berwujud cair pada suhu 114°C dan berwujud gas pada suhu >114°C.


SIFAT KIMIA HALOGEN 6 Jari-jari atom unsur golongan halogen dari atas ke bawah semakin tinggi karena adanya penambahan jumlah kulit elektron. Unsur-unsur halogen memiliki konfigurasi elektron ns²np⁵, dimana n adalah nomor kulit atom. Semakin besar nilai n, maka semakin jauh jarak kulit terluar dari inti atom. Jari-jari atom juga dipengaruhi peningkatan muatan inti efektif yang meningkat dari atas ke bawah dalam satu golongan karena jumlah proton dalam inti atom meningkat. Afinitas elektron unsur halogen dari atas ke bawah semakin tinggi disebabkan oleh muatan inti efektif yang semakin meningkat dikarenakan jari-jari atom semakin meningkat juga. Semakin besar jari-jari atom, maka semakin jauh jarak elektron terluar dari inti atom. Akibatnya, elektron terluar semakin sedikit mengalami gaya tarik inti, sehingga muatan inti efektifnya semakin kecil. Lalu jumlah elektron kulit terluar meningkat dari atas ke bawah dalam satu golongan. Hal ini menyebabkan gaya tarik antar elektron kulit terluar semakin kuat. Gaya tarik antar elektron ini akan menolak elektron baru yang akan ditangkap oleh atom. Energi ionisasi dan elektronegatifan unsur halogen dari atas ke bawah semakin rendah disebabkan oleh jari-jari atom yang besar. Semakin besar jari-jari atom, maka semakin jauh jarak elektron terluar dari inti atom. Akibatnya, elektron terluar semakin sedikit mengalami gaya tarik inti, sehingga lebih mudah dilepaskan (energi ionisasi) dan lebih sulit untuk ditarik oleh atom lain (elektronegatifan). Kerapatan pada unsur-unsur halogen tergantung pada gaya London. Gaya London merupakan gaya tarik menarik antara atom dan molekul. Pada unsur halogen pada satu golongan, makin lama makin kuat. Sehingga kerapatannya semakin besar karena gaya tarik menarik antar molekul atau gaya Londonnya makin besar.


REAKSI PENTING UNSUR HALOGEN 7 1 . Halogen (X₂) Mengoksidasi Logam dan Non-logam Reaksi dengan hidrogen meskipun tidak digunakan secara komersial untuk produksi HX (kecuali untuk HCl dengan kemurnian tinggi), ciri khas dari agen pengoksidasi kuat: X₂ + H₂(g) → 2HX(g) (E = S, Se, Te; X = F, Cl) 2. Disproporsionasi Halogen dalam Air X₂ + H₂O(l) → HX(aq) + 2HXO(g) (X = Cl, Br, I) Dalam larutan basa, reaksi mengarah pada penyelesaian pembentukan hipohalit dan pada temperatur tinggi pembentukan halates, sebagai contoh: 3Cl₂ + 6OH⁻(aq) → ClO₃⁻(aq) + 5Cl⁻(aq) + 3H₂O(l) 3. F₂ yang Diproduksi Secara Elektrokimia pada Suhu Sedang 2HF (sebagai a soln dari KH dalam HF) → H₂(g) + F₂(g) Penggunaan utama F₂ ialah dalam UF₆ untuk bahan bakar nuklir. 4. Halida Ionik Logam terhidrasi dapat dibuat dari oksida logam, karbonat, atau hidroksida dan asam hidrohalat yang sesuai. Misalnya, magnesium klorida heksahidrat dapat dibuat dari magnesium oksida dan asam klorida, diikuti dengan kristalisasi larutan: MgO(s) + 2HCl(aq) + 5H₂O(l) → MgCl₂.6H₂O(s) Garam anhidrat tidak dibuat dengan memanaskan hidratnya, magnesium klorida heksahidrat menghasilkan magnesium hidroksida klorida, jika dipanaskan: MgCl₂6H₂O(s) → Mg(OH)Cl(s) + HCl(g) + 5H₂O(g) Untuk mendapatkan magnesium klorida anhidrat dari hidrat, kita harus menghilangkan air secara kimia. Dapat dilakukan (dalam lemari asam) menggunakan tionil klorida (SOCl₂) dengan produk samping reaksi berupa gas sulfur dioksida dan hidrogen klorida: MgCl₂.6H₂O(s) + 6SOCl₂(l) → MgCl₂(s) + 6SO₂(g) + 12HCl(g) Ion iodida akan mereduksi ion tembaga(II) menjadi tembaga(I): 2Cu²⁺(aq) + 4I⁻(aq) → 2CuI(s) + I₂(aq) Akibatnya, tembaga(II) iodida tidak terjadi.


REAKSI PENTING UNSUR HALOGEN 8 5. Halida kovalen Sebagian besar halida kovalen bereaksi kuat dengan air. Misalnya, fosfor triklorida bereaksi dengan air menghasilkan asam fosfonat dan hidrogen klorida: PCl₃(l) + 3H₂O(l) → H₃PO₃(l) + 3HCl(g) Beberapa halida kovalen bersifat inert secara kinetik, terutama fluorida, seperti karbon tetrafluorida dan sulfur heksafluorida. Ingat bahwa logam halida dapat mengandung ikatan kovalen saat logam dalam keadaan oksidasi tinggi. Misalnya, timah(IV) klorida berperilaku seperti kovalen halida pada umumnya. Ini berbentuk cair pada suhu kamar dan bereaksi dengan air: SnCl₄(l) + 2H₂O(l) → SnO₂(s) + 4HCl(g) 6. Reaksi Klorin Klor bereaksi dengan banyak unsur, biasanya menghasilkan bilangan oksidasi lebih tinggi dari unsur tersebut. Misalnya, besi terbakar menghasilkan besi(III) klorida, bukan besi(II) klorida; fosfor terbakar dalam kelebihan klorin menghasilkan fosfor pentaklorida: 2Fe(s) + 3Cl₂(g) → 2FeCl₃(s) 2P(s) + 5Cl₂(g) → 2PCl₅(s) Bilangan oksidasi tertinggi suatu unsur dalam klorin biasanya jauh lebih rendah dibanding bilangan oksidasinya dalam ekuivalen fluorida. Diklorin dapat bertindak sebagai zat klorinasi organik. Misalnya saja mencampurkan H etena, C₂H₄, dengan diklorin menghasilkan 1,2-dikloroetana, C₂H₄Cl₂. CH₂=CH₂(g) + Cl₂(g) → CH₂Cl–CH₂Cl(g) Diklorin juga merupakan oksidator kuat, mempunyai potensi reduksi standar yang sangat positif (meskipun jauh lebih kecil dibandingkan difluorin): E™ 5 11,36 V Cl₂(aq) + 2e⁻ → 2Cl₂(aq) Diklorin bereaksi dengan air menghasilkan campuran asam klorida dan asam hipoklorida: Cl₂(aq) + H₂O(l) ⇌ H⁺(aq) + Cl⁻(aq) + HClO(aq) Pada suhu kamar, larutan jenuh klorin dalam air mengandung ⅔ molekul diklorin terhidrasi dan ⅓ campuran asam.


REAKSI PENTING UNSUR HALOGEN 9 Ini adalah ion hipoklorit yang berada dalam kesetimbangan dengan asam hipoklorit, yang digunakan sebagai zat pengoksidasi aktif (pemutihan): HClO(aq) + H₂O(l) ⇌ H₃O⁺(aq) + ClO⁻(aq) 7. Asam Hidroklorat Asam ini berwujud cairan tidak berwarna, meski reagen tingkat teknis sering kali berwarna kekuningan karena pengotor ion besi(III). Larutannya berbau asam, karena keseimbangan antara hidrogen klorida dalam gas dan air HCl(aq) HCl(g). Berbeda dengan asam fluorida, asam klorida merupakan asam kuat (pKa 5 2 7), terionisasi hampir seluruhnya: HCl(aq) + HO(l) → H₃O(aq) + Cl₂(aq) Ion klorida adalah spesies sangat stabil. Jadi asam klorida encer sering dipilih dibanding asam nitrat pengoksidasi. Misalnya, logam seng bereaksi dengan asam klorida: Zn(s) + 2HCl(aq) → ZnCl₂(aq) + H₂(g) Hidrogen klorida diproduksi secara industri sebagai produk sampingan proses lain seperti sintesis karbon tetraklorida: CH₄(g) + 4Cl₂(g) → CCl₄(l) + 4HCl(g) Sekitar 10⁷ ton asam klorida digunakan di seluruh dunia setiap tahun. Asam ini tersedia di banyak toko dengan nama asam muriatik. Berguna untuk menghilangkan karat, karat sebagai besi(III) oksida. Maka, berikut prosesnya: Fe₂O₃(s) + 6H⁺(aq) → 2Fe³⁺(aq) + 3H₂O(l) 8. Reaksi Klorin Oksida Klorin Monoksida Klorin monoksida adalah kandungan utama di stratosfer yang bertanggung jawab atas "lubang ozon", dimulai dari penumpukan molekul klorin, terutama penguraian CFC selama musim dingin dalam massa udara terisolasi. Lalu sinar matahari musim semi membuat molekul klor dengan ikatan lemah (energi ikatan 242 kJ/mol) terdisosiasi menjadi atom klor (titik digunakan untuk menunjukkan elektron bebas): Cl₂(g) → 2Cl•(g)


REAKSI PENTING UNSUR HALOGEN 10 Atom klor bereaksi dengan ozon (trioksigen) menghasilkan klor monoksida dan oksigen: Kemudian atom klor kembali tersedia untuk bereaksi dengan molekul ozon. Siklus katalitik inilah yang menyebabkan parahnya penipisan ozon di kutub. Klorin Dioksida Klorin dioksida, CIO₂ adalah gas kuning yang mengembun menjadi cairan merah tua pada suhu 11°C. Senyawa ini cukup larut dalam air, menghasilkan larutan hijau yang cukup stabil. Sebagai spesies radikal bebas, klor dioksida bersifat paramagnetik seperti nitrogen dioksida. Radikal CIOO• terbentuk di atmosfer bagian atas. Meski klor dioksida murni bersifat eksplosif, ia memiliki peran yang besar di bidang industri. Reaksi sintetik melibatkan reduksi klorin dalam keadaan oksidasi +5 (CIO₃⁻) oleh klorin dalam keadaan oksidasi -1 (CI⁻) dalam kondisi sangat asam untuk menghasilkan klorin dalam keadaan oksidasi +4 (CIO₂) dan 0 (CI₂): 2CIO₃⁻(aq) + 4H⁺(aq) + 2Cl⁻(aq) → 2CIO₂(g) + Cl₂(g) + 2H₂O(l) 9. Asam Hidrofluorat Hidrogen fluorida larut dalam air, sebagian kecil terionisasi membentuk ion hidronium dan ion fluorida: HF(aq) + H₂O(l) ⇋ H₃O⁺(aq) + F⁻(aq) Dalam larutan yang lebih pekat, asam hidrofluorat akan terionisasi dengan tingkat yang lebih besar, kebalikan dari sifat asam lainnya. Penyebab perilaku ini telah dipahami dengan baik: tahap kesetimbangan kedua yang menjadi lebih penting pada konsentrasi hidrogen fluorida yang lebih tinggi dan menghasilkan ion hidrogen difluorida linier: F⁺(aq) + HF(aq) ⇋ HF₂⁻(aq) Ion hidrogen difluorida sangat stabil sehingga garam logam alkali, seperti kalium hidrogen difluorida, KHF, dapat dikristalisasi dari larutan.


REAKSI PENTING UNSUR HALOGEN 11 Anion asam ini unik karena melibatkan atom hidrogen yang menjembatani. Dulunya dianggap sebagai molekul hidrogen fluorida dengan ion hidrogen fluorida yang terikat padanya. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa hidrogen terletak ditengah-tengah antara dua atom fluor. Ikatan ini lebih baik dijelaskan dalam istilah orbital molekul tiga atom dan empat elektron sistem. 10. Asam Hipoklorit & Ion Hipoklorit Campuran asam hipoklorit dan asam klorida terbentuk ketika klorin dilarutkan dalam air dingin: Cl₂(aq) + H₂O(l) ⇋ H⁺ (aq) + Cl⁻(aq) + HClO(aq) Asam hipoklorit adalah asam yang sangat lemah. Dengan demikian, larutan hipoklorit menjadi sangat basa sebagai hasil reaksi hidrolisis: ClO⁻(aq) + H₂O(l) ⇋ HCl(aq) + OH⁻ + OH⁻(aq) Kedua spesies ini merupakan agen pengoksidasi tetapi berperilaku berbeda. Hipoklorit asam merupakan oksidator kuat, dalam prosesnya direduksi menjadi gas klor: 2HClO(aq) + 2H⁺(aq) + 2e → Cl₂(g) + 2H₂O(l) Namun, ion hipoklorit adalah zat pengoksidasi lemah yang biasanya direduksi menjadi ion klorida: ClO₂(aq) + H₂O(l) + 2e → Cl⁻(aq) + 2OH⁻(aq). Kekuatan pengoksidasi inilah yang membuat ion hipoklorit berguna.


SENYAWA PENTING UNSUR HALOGEN 12 Fluorspar atau fluorite (CaF₂), secara luas mendistribusi mineral digunakan sebagai flux dalam pembuatan baja dan dalam produk HF. Hidrogen fluorida (HF), tidak berwarna, gas yang sangat beracun pada pembuatan aluminium dan pengukiran gelas. Hidrogen klorida (HCl), gas yang dapat sangat larut dalam air yang membentuk asam hidroklorida yang terjadi selama alami dalam cairan perut mamalia (manusia memproduksi 1,5L, 0,1M HCl per hari) dan dalam gas gunung berapi (dari reaksi H₂O dan garam larut). Senyawa ini terbuat dari reaksi NaCl dan H₂SO₄ dan sebagai hasil samping pada produksi plastik (PVC). Digunakan dalam “mengawetkan” baja (melepas oksidasi yang menempel) dan dalam produksi sirup, rayon, dan plastik. Natrium hipoklorit (NaClO) dan kalsium hipoklorit (Ca(ClO)₂). Agen pengoksidasi yang digunakan pada pemutihan bubur kayu serta tekstil dan untuk desinfektan pada kolam renang, makanan, dan pembuang kotoran (juga digunakan untuk desinfektan pada Apollo 11 untuk kembali dari bulan). Pemutihan alat rumah tangga adalah 5,25% NaClO dengan massa dalam air. Amonium perklorat (NH₄ClO₄), agen pengoksidasi kuat yang digunakan dalam program peluncuran roket. Kalium iodida (KI), sangat umum larut dalam Iodida (I₂). Senyawa ini ditambahkan dalam garam dapur untuk mencegah penyakit tiroid (gondok). Digunakan dalam analisis kimia karena senyawa ini mudah dioksidasi oleh menjadi I₂ yang memberikan titik akhir warna. Poliklorinat bifenil (PCB₅). Campuran senyawa organik klorinat yang digunakan sebagai pengisolasi cairan yang tidak mudah terbakar dalam perubahan listrik. Produksi senyawa ini dihentikan karena pencemaran pada lingkungan, dimana ia diikat pada jaringan ikan, burung, dan mamalia, serta dapat menyebabkan gangguan reproduksi dan kemungkinan kanker.


CARA PEMBUATAN SENYAWA DARI UNSUR HALOGEN 13 1 . Pembuatan Fluorin (F₂) Gas fluorin (F₂) jarang dibuat di laboratorium karena tidak ada oksidator yang mampu mengoksidasi senyawa fluorida (F). Hal ini disebabkan karena Fluorin mempunyai daya oksidasi tinggi dibanding halogen yang lain. Fluorin diperoleh melalui proses elektrolisis garam hidrogen fluorida, KHF₂ dilarutkan dalam HF cair, kemudian ditambahkan LiF 3% (agar suhu turun sampai ±100°C). Elektrolisis dilakukan pada tempat terbuat dari baja, di mana sebagai katode baja dan sebagai anoda karbon (grafit). Reaksi: KHF₂ → K⁺ + HF₂⁻ HF₂⁻ → H + 2F Katode : 2H⁺ + 2e → H₂ Anoda : 2F⁻ → F₂ + 2e 2. Pembuatan Klorin (Cl₂) Secara komersial klorin dihasilkan dari elektrolisis leburan NaCl. Proses Down Elektrolisis leburan; Katode (besi) : Na⁺ + e → Na Anoda (karbon) : 2Cl⁻ → Cl₂ + 2e Pada proses di atas sebelum NaCl dicairkan, NaCl dicampurkan sedikit NaF agar titik lebur turun dari 800°C menjadi 600°C. 3. Pembuatan Bromin (Br₂) Secara komersial bromin dipisahkan dari senyawanya dengan cara mengalirkan gas klorin ke dalam larutan induk yang berasal dari air laut. Air laut merupakan sumber utama bromin. Setiap 1 m³ air laut terdapat 3 kg bromin (Br₂). Cl(g) + 2Br⁻(aq) → 2Cl⁻ (aq) + Br₂(g) Perlu diperhatikan, Br₂ dalam air dapat mengalami hidrolisis. Br₂(g) + H₂O(l) → 2H⁺ (aq) + Br⁻ (aq) + BrO⁻ (aq) Namun reaksi hidrolisis dapat dicegah dengan cara menambahkan H₂SO₄ pada air laut hingga pH-nya 3,5. Setelah pH air laut 3,5 baru dialiri gas Cl₂ dan udara. Gas Br₂ yang diperoleh dimurnikan dari Cl₂ dengan cara destilasi.


CARA PEMBUATAN SENYAWA UNSUR HALOGEN 14 4. Pembuatan Iodin (I₂) Iodium dapat dibuat secara reduksi ion iodat dengan mengalirkan natrium hidrogensulfit kedalam garam Chili (NaIO3). Berikut ini reaksi ion pada proses pembuatan iodin : Reduksi : IO₃ - + 6H⁺ + 5e⁻ → ½I₂ + 3H₂O | x 2 Oksidasi : HSO₃ - + H₂O → HSO4⁻ + 2H⁺ + 2e⁻ | x 5 Iodium dapat juga dihasilkan dari ganggang laut yang mengandung KI dikeringkan, abu dari ganggang laut dicampur dengan air panas dan disaring. Larutan yang terjadi diuapkan sementara zat-zat yang kurang larut mengkristal. Sisa larutan kemudian dialiri gas Cl₂. 2KI(aq) + Cl₂(g) → 2KCl(aq) + I₂(g) 5. Pembuatan Astatin (At) Astatin bersifat radioaktif dan mempunyai waktu paruh pendek (8,1 jam). Astatin dapat diperoleh dari penembakan Bi dengan partikel α (He).


15 KEGUNAAN SENYAWA DARI UNSUR HALOGEN 1 . Fluorin Freon digunakan sebagai pendingin. Polimer CF₂CF₂ (teflon) digunakan sebagai anti lengket. Senyawa fluoride digunakan untuk pasta gigi. 2. Klorin Mensintesa senyawa-senyawa kimia, plastik misalnya. Senyawa Ca(ClO)₂ kaporit digunakan untuk desinfektan pada air minum dan kolam renang. NaClO digunakan sebagai pengelantang. Garam dapur NaCl sebagai cairan infus, mensintesis soda api, soda kue, soda abu dan berbagai senyawa lainnya. KCl digunakan untuk campuran dalam pestisida. DDT untuk insektisida. 3. Bromin Digunakan untuk sintesis senyawa – senyawa karbon. AgBr digunakan dalam sinar X. 4. Iodin Digunakan untuk membuat filter polarisasi pada kacamata hitam. Dilarutkan dalam alkohol berguna untuk antiseptik. NaI, NaIO₃, KI dan KIO₃ untuk membuat garam beriodium mencegah penyakit gondok. 5. Astatin Astatine digunakan sebagai suplemen untuk terapi suportif agar daya tahan tubuh meningkat dan memulihkan kondisi setelah sakit. Astatin mengandung zat aktif Natural Astaxanthin yang berasal dari mikroalga H. pluvali dan memiliki efek antioksidan kuat.


16 KESIMPULAN Unsur golongan 17 (VIIA) adalah unsur halogen yang berasal dari bahasa Yunani yaitu kata halos yang berarti garam dan kata genes yang berarti pembentuk, maka halogen berarti "pembentuk garam". Dinamai demikian karena unsur-unsur halogen dapat bereaksi dengan logam membentuk garam. 1. Urutan unsur-unsur dalam golongan halogen dengan kecenderungan dari besar ke kecil, jari-jari; At, I, Br, Cl dan F (bawah ke atas), energi ionisasi; F, Cl, Br, I dan At (atas ke bawah), afinitas elektron; F, Cl, Br, I dan At (atas ke bawah) dan elektronegatifitas; At, I, Br, Cl dan F (bawah ke atas). 2. Titik didih, titik leleh, dan kerapatan halogen meningkat seiring dengan bertambahnya nomor atom, halogen bersifat non polar sehingga kelarutannya dalam air semakin berkurang dari atas ke bawah. Serta sifat kimia halogen adalah reaktif dan dapat membentuk senyawa dengan unsur lain. 3. Unsur halogen adalah unsur-unsur nonlogam yang terletak pada golongan VIIA (17) pada tabel periodik. Unsur halogen memiliki sifat kimia yang reaktif, sehingga mudah bereaksi dengan unsur-unsur lain. Unsur-unsur halogen dalam kimia dan aplikasi praktisnya dalam berbagai industri dan teknologi. Unsur-unsur halogen memiliki reaktifitas yang tinggi dan membentuk beragam senyawa yang memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari. 4.


17 KESIMPULAN 5.Proses pembuatan unsur halogen melibatkan teknikteknik kimia dan fisika yang kompleks, termasuk elektrolisis garam hidrogen fluorida untuk memperoleh fluorin (F₂), pengaliran gas klorin ke dalam larutan air laut untuk mendapatkan bromin (Br₂), reduksi ion iodat dengan natrium hidrogensulfit atau ekstraksi dari ganggang laut untuk memperoleh iodium, serta penembakan bismut dengan partikel α untuk memperoleh astatin. Semua proses ini membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang kimia dan teknologi. 6. Unsur-unsur halogen yaitu fluorin, klorin, bromin, iodin, dan astatin memiliki beragam kegunaan, terutama dalam industri kimia, sintesis senyawa, desinfektan air, dan antiseptik. Selain itu juga memiliki peran penting dalam berbagai aplikasi industri kesehatan manusia contohnya sebagai suplemen kesehatan.


18 LATIHAN Berikan penjelasan mengapa difluor sangat reaktif terhadap non-logam lainnya! 1. Jelaskan mengapa asam fluorida merupakan asam lemah, sedangkan asam biner dari unsur halogen lainnya semua merupakan asam kuat! 2. Jelaskan mengapa asam klorida lebih banyak digunakan sebagai asam laboratorium umum dibandingkan dengan asam nitrat! 3. Jelaskan mengapa besi (III) iodida bukan senyawa yang stabil! 4. Fluorida belerang tertinggi adalah belerang heksafluorida. Jelaskan mengapa sulfur heksaiodida tidak ada! 5. Jelaskan mengapa ion sianida sering dianggap sebagai halogen semu! 6. Jelaskan mengapa amonium fluorida mempunyai struktur wurtzite, sedangkan amonium klorida mempunyai kisi natrium klorida! 7. Diklorin oksida dan diklorin heptaoksida manakah yang kemungkinan merupakan oksida yang lebih asam? Berikan alasan Anda! 8. Jelaskan mengapa amonium perklorat menimbulkan bahaya ledakan sedangkan natrium perklorat tidak terlalu berbahaya? Gunakan persamaan setara untuk mengilustrasikan argumen Anda dan mengidentifikasi unsur mana yang mengalami perubahan bilangan oksidasi! 9. Hitung entalpi reaksi amoium perklorat dengan logam aluminium. Selain sifat eksotermis dari reaksi tersebut, faktor apalagi yang menjadikannya campuran propelan yang baik? 10.


19 GLOSARIUM Afinitas elektron, energi yang dilepaskan oleh sebuah atom ketika menarik sebuah elektron. Afinitas elektron dinyatakan dalam kJ/mol dan memiliki tanda positif atau negatif. Daya Oksidasi, kemampuan suatu unsur untuk mengoksidasi unsur lainnya sehingga zat tersebut mengalami reaksi reduksi. Destilasi, metode pemisahan dan pemurnian dari cairan yang mudah menguap. Disproporsionasi, salah satu jenis reaksi redoks yang melibatkan suatu unsur yang mengalami oksidasi dan reduksi sekaligus yang menghasilkan dua produk yang berbeda. Elektronegativitas, kemampuan suatu unsur menarik elektron dalam suatu ikatan kimia. Elektronegativitas dinyatakan dalam skala Pauling. Energi Ikatan, jumlah energi yang diperlukan untuk memutuskan suatu ikatan kimia. Energi Ionisasi, energi yang diperlukan untuk mengeluarkan elektron dari tiap mol spesies dalam keadaan gas. Gaya Van der Waals, jenis gaya antarmolekul yang relatif lemah yang timbul dari polarisasi molekul menjadi dipol. Halida, senyawa kimia yang terbentuk dari reaksi antar unsur halogen dengan logam atau non-logam. Halogen, berasal dari bahasa Yunani yang artinya pembentuk garam. Hal ini dikarenakan unsur halogen dapat menghasilkan garam garam ketika bereaksi dengan logam.


20 GLOSARIUM Jari-jari Atom, jarak dari inti atom ke orbital elektron terluar yang stabil dalam suatu atom dalam keadaan setimbang. Jari-jari Kovalen, suatu ukuran yang menunjukkan besarnya sebuah atom yang terlibat dalam pembentukan suatu ikatan kovalen. Jari-jari kovalen diukur dalam pikometer (pm) atau angstrom (Å), dimana 1 Å = 100 pm. Kerapatan, kemampuan suatu unsur untuk menyerap elektron dari luar sumber luar. Titik didih, suhu dimana suatu zat cair berubah menjadi uap. Titik leleh, suhu dimana suatu benda padat meleleh menjadi cair.


21 DAFTAR PUSTAKA Ambarsari, Tantri. 2020. Modul Pembelajaran SMA Kimia Unsur Golongan Utama (Gas Mulia, Halogen, Alkali, Alkali Tanah). Jawa Tengah. Rayner-Canham, G., & Overton, T. 2014. Descriptive Inorganic Chemistry. USA: W. H. Freeman and Company.


Click to View FlipBook Version