Nama : M. Wandi Azizul Hakim
NIM : 4130019053
1. Keadilan ekologi seperti apakah yang perlu di bangun di Indonesia jika di relasikan
dengan perspektif kapital marx?
Studi ekologi manusia kontemporer lainnya adalah tentang gerakan sosial
lingkungan (neu social movement) yang memberikan kesadaran akan pentingnya sebuah
tata-aturan ekologi baru yang diciptakan melalui pendekatan gerakan yang menggunakan
bukan-benturan-antar-kelas ala Marxian. Dalam perspektif ideologi Marx, isu utama yang
diperjuangkan pada dasarnya adalah mewujudkan cita-cita sebuah tata-kehidupan
masyarakat dan sistem sosio-ekonomi serta sistem ekologi yang lebih adil (socio-
ecological justice).
Melalui pembongkaran strukrur sosial-ekonomi kapitalis. Penganut tradisi
pemikiran Marxian kontemporer juga menghendaki terciptanya sistem global yang selain
lebih berciri keadilan-kesejahteraan, juga bercirikan semangat sosialisme tanpa
meninggalkan penghargaan pada prinsip-prinsip kesejajaran kesetaraan, dan jaminan
eksistensi bagi nilai-budaya lokal-pinggiran (Yearley, 1996).
Dalam tradisi Marxian, alam adalah landasan pijakan utama dan terpenting. Bagi
kelangsungan beragam jenis "cara produksi" yang terbentuk sepanjang sejarah peradaban
manusia. Seturut dengan tradisi pemikiran yang demikian ini, maka terbentuklah beragam
tipe system of social-production relarion di masyarakat yang secara distinct karena
diwarnai oleh kekuatan-kekuatan produksi (forces of production) yang bersumber pada
proses transformasi bahan (materi-informasi-energi) dari alam (transformation of nature).
Kapitalisme meramu bahan-bahan alam melalui kekuatan produksi berbasiskan dominasi
superioritas kapital dimana peran tenaga kerja menjadi "ternomor-duakan" (playing a
secondary role). Sementara alam dipandang semata-mata sebagai sumberdaya dan
material (yang tak memiliki aspirasi) bagi jalannya sebuah dipandang sebagai sebuah
"jalan" penting bagi tercapainya cita-cita human sociery), dimana distribusi kekayaan
proses produksi-kapitalis.
Negara berperan penting untuk memelihara suatu sistem produksi menjadi sebuah
tradisi sistem transformasi bahan (produksi) yang mendapatkan pengukuhan (legitimate)
dan diyakini/diterima oleh masyarakat secara keseluruhan. Pada saat itulah ideologi
tersebut menjadi satu-satunya keyakinan bagi jalan perubahan sosial ke arah perbaikan
yang direstui seluruh rakyat. Pada titik itulah, keyakinan berubah menjadi menjadi
ideologi dasar pembenaran bagi keseluruhan tatanan sistem sosial sebuah masyarakat
(dalam hal ini masyarakat kapitalistik).