KINGDOM PLANTAE (KERAJAAN TUMBUHAN) DAN KINGDOM ANIMALIA (KERAJAAN HEWAN)
KINGDOM PLANTAE (KERAJAAN TUMBUHAN)
Ciri-ciri dari kingdom plantae adalah sebagai berikut:
a) Organisme eukariotik, yaitu memiliki membran inti sel
b) Bersifat multiseluler, yaitu mempunyai banyak sel
c) Memiliki dinding sel yang terbuat dari selulosa
d) Merupakan organisme autotrof (bisa membuat makanannya sendiri), karena memiliki klorofil yang
berfungsi dalam proses fotosintesis
e) Dapat menyimpan cadangan makanan dalam bentuk amilum atau pati
f) Memiliki akar yang berfungsi untuk menyerap air dan zat hara lainnya, serta memperkokoh tumbuhan
g) Bereproduksi dengan cara aseksual (tunas, cangkok, stek, dll) dan seksual (putik dan benang sari)
h) Dapat mengalami pertukaran generasi dalam siklus hidupnya (generasi sporofit dan gametofit)
Di dalam kingdom Plantae, ada tiga klasifikasi Plantae berdasarkan filumnya, yaitu bryophyta,
pteridophyta, dan spermatophyta.
1. Bryophyta (Tumbuhan Lumut)
Bryophyta atau tumbuhan lumut merupakan jenis tumbuhan yang tidak mempunyai organ sejati.
Organ sejati itu seperti akar, batang, dan daun. Nah, tumbuhan lumut ini gak punya pembuluh angkut
xilem dan floem. Mereka hanya punya rhizoid yang membuatnya bisa menempel.
Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan peralihan antara kormofita (tumbuhan berkormus atau sudah
dapat dibedakan antara akar, batang, dan daunnya) dan talofita (tumbuhan bertalus atau tidak bisa
dibedakan antara akar, batang, dan daun). Habitatnya di daerah yang lembap dan teduh. Kemudian,
kalau dilihat dari ukurannya, mereka berukuran 1-2 cm hingga 40 cm.
Berikut ini klasifikasi dari tumbuhan lumut:
Lumut Hati (Hepaticopsida)
Sesuai dengan namanya, bentuk lumut ini seperti hati manusia. Mereka masih berbentuk talus
atau talofita. Selain itu, mereka juga berlobus dan membentuk zigot. Contoh: Marchantia
polymorpha.
Lumut Daun (Bryopsida)
Lumut jenis ini merupakan lumut sejati, karena bentuk tubuhnya menyerupai tumbuhan dengan
akar, batang, dan daun sejati. Mereka hidup berkelompok dan membentuk hamparan tebal.
Contoh: Sphagnum.
Lumut Tanduk (Anthocerotopsida)
Terakhir, ada yang namanya lumut tanduk atau anthocerotopsida. Bentuknya panjang menyerupai
tanduk. Contoh: Anthoceros laevis.
2. Pteridophyta (Tumbuhan Paku)
Pteridophyta atau disebut tumbuhan paku memiliki jaringan pengangkut atau kormus dan organ sejati,
tetapi tidak mempunyai biji. Tumbuhan paku adalah jenis tumbuhan kormofita berspora, memiliki akar,
batang, dan daun sejati, serta berkembangbiak dengan spora. Kalau tumbuhan paku sudah memiliki
pembuluh xilem dan floem.
Berikut ini klasifikasi dari tumbuhan paku:
Paku sejati (Pteropsida)
Ada kata sejati, berarti tumbuhan paku jenis ini memiliki akar, batang, dan daun sejati. Daun muda
tumbuhnya menggulung. Di antara jenis tumbuhan paku lainnya, jenis ini yang paling banyak
spesiesnya. Contoh: Adiantum cuneatum.
Paku purba (Psilopsida)
Paku purba? Yap, sesuai dengan namanya, tumbuhan ini sudah hampir punah. Kalau tadi jenis
pteropsida adalah yang paling banyak spesiesnya, kalau psilopsida itu yang paling sedikit
spesiesnya. Contoh: Rhynia major.
Paku ekor kuda (Sphenopsida)
Jenis tumbuhan paku yang satu ini memiliki bentuk batang seperti ekor kuda. Mereka hanya
menghasilkan satu jenis spora aja (homospora). Habitatnya ada di daerah subtropis dan lembap.
Contoh: Equisetum sp.
Paku kawat (Lycopsida)
Paku kawat atau lycopsida merupakan jenis tumbuhan paku yang termasuk heterospora atau
dapat menghasilkan dua macam spora. Gametofitnya tidak memiliki klorofil, dan terdiri dari dua
gamet (biseksual dan uniseksual). Contoh: Lycopodium sp.
3. Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji)
Spermatophyta atau tumbuhan berbiji tentu saja merupakan tumbuhan yang menghasilkan biji. Biji
sendiri adalah hasil pembuahan antara putik dan benang sari. Dari biji itulah akan tumbuh tumbuhan
baru. Jenis spermatophyta terbagi menjadi dua, yaitu tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dan
biji tertutup (Angiospermae). Tentu saja jenis tumbuhan yang satu ini memiliki akar, batang, dan daun
sejati.
Tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae)
Tumbuhan berbiji terbuka adalah tumbuhan yang bijinya tidak ditutupi oleh bakal buah.
Simpelnya sih, bijinya ada di luar bakal buah. Ciri-cirinya tidak memiliki bunga sejati, daun sempit,
tebal, dan kaku. Selanjutnya memiliki alat perkembangan yang berbentuk kerucut (strobilus), dan
memiliki alat kelamin terpisah. Batang dan akarnya berkambium, sehingga bisa tumbuh besar.
Akarnya juga merupakan akar tunggang.
Di tumbuhan biji terbuka juga diklasifikasikan lagi menjadi empat kelas, yaitu: Cycadinae (contoh:
tumbuhan pakis haji), Ginkgoinae (contoh: Ginkgo biloba), Gnetinae (contoh: pohon melinjo), dan
Coniferinae (contoh: pohon damar).
Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae)
Sebaliknya, kalau tumbuhan yang bijinya terletak di dalam bakal buah, disebut dengan
Angiospermae. Ciri-cirinya juga bisa kamu lihat dari bentuk tulang daunnya, yaitu menjari,
menyirip, sejajar, atau melengkung. Kemudian, daunnya lebar dan pipih. Biasanya hidupnya
sebagai perdu, pohon, semak, dan herba.
Jenis biji tertutup atau angiospermae terbagi menjadi dua kelas, yaitu biji berkeping dua (dikotil),
dan juga berkeping satu (monokotil). Untuk biji berkeping satu contohnya tanaman padi. Bijinya
tidak bisa dibelah. Sedangkan, biji berkeping dua, bisa dibelah. Contohnya tanaman jambu.
KINGDOM ANIMALIA (KERAJAAN HEWAN)
Ciri-ciri dari kingdom animalia adalah sebagai berikut:
a) Merupakan organisme eukariotik, yaitu memiliki membran inti
b) Bersifat multiseluler, yaitu memiliki sel banyak
c) Heterotrof, artinya tidak dapat membuat makanan sendiri, sehingga membutuhkan bahan organik lain
untuk kebutuhan nutrisinya
d) Motil, yaitu bisa bergerak
e) Umumnya bereproduksi secara seksual, namun ada yang dengan cara aseksual
Secara garis besar, kingdom Animalia terbagi menjadi 9 filum. Di sini kita akan mempelajari kingdom
Animalia berdasarkan keberadaan tulang belakangnya, ada invertebrata dan vertebrata.
1. Invertebrata
Invertebrata merupakan hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Berikut ini merupakan filum-filum
dari Animalia yang termasuk dalam invertebrata.
Porifera
Porifera juga sering disebut sebagai hewan berpori atau spons. Hal ini karena sebagian besar
spesiesnya memiliki kerangka dari serabut spongin, sehingga bagian tubuhnya seperti spons.
Contohnya terumbu karang atau bunga karang. Mereka memakan bakteri dan plankton yang
dicerna secara intraseluler . Tentu saja habitatnya di perairan, sebagian besar perairan laut.
Klasifikasi dari filum porifera, yaitu: Calcarea, Hexactinellida, dan Demospongiae.
Gambar. Calcarea
Gambar. Hexactinellida
Gambar. Demospongiae
Coelenterata
Jenis Animalia yang satu ini memiliki dua bentuk tubuh, yaitu polip atau bentuk tabung, dan
medusa atau berbentuk payung dan memiliki tentakel pada tepinya. Hewan yang punya tentakel
adalah ubur-ubur. Mereka hidup di perairan, laut maupun tawar. Hidupnya heterotrof, mereka
memangsa plankton dan hewan kecil lainnya di perairan.
Klasifikasi dari filum Coelenterata, yaitu: Hydrozoa, Scyphozoa, dan Anthozoa.
Gambar. Hydrozoa
Gambar. Scyphozoa
Gambar. Anthozoa
Platyhelminthes
Platyhelminthes diambil dari bahasa Yunani, yaitu platy yang artinya pipih dan helminthes yang
berarti cacing. Anggota dari filum ini pasti percacingan yang bentuknya pipih. Kalau dibandingkan
dengan kedua filum di atas (porifera dan coelenterata), platyhelminthes merupakan yang paling
sempurna. Mereka termasuk dalam hewan triploblastik atau memiliki tiga lapisan sel, yaitu
ektoderm, mesoderm, dan endoderm.
Klasifikasi dari filum platyhelminthes, yaitu: Turbellaria (cacing getar), Trematoda (cacing hati), dan
Cestoda (cacing pita).
Gambar. Turbellaria (cacing getar)
Gambar. Trematoda (cacing hati)
Gambar. Cestoda (cacing pita
Nemathelminthes
Hampir sama seperti sebelumnya, nemathelminthes berasal dari bahasa Yunani, yaitu nema yang
berarti benang dan helminthes yang berarti cacing. Bentuknya bulat panjang, seperti benang.
Nemathelminthes punya rongga tubuh yang semu, makanya sering juga disebut sebagai
hewan pseudoselomata.
Klasifikasi dari filum nemathelminthes, yaitu: Ascaris lumbricoides (cacing perut), Ancylostoma
duodenale (cacing tambang), Oxyuris vermicularis (cacing kremi), Wuchereria bancrofti (cacing
rambut), Trichinella spiralis.
Gambar. Ascaris lumbricoides (cacing perut)
Gambar. Ancylostoma duodenale (cacing tambang)
Gambar. Wuchereria bancrofti (cacing rambut)
Gambar. Trichinella spiralis
Annelida
Annelida juga termasuk jenis cacing. Kalau di bahasa latin, annulus artinya cincin. Contohnya
adalah cacing gelang. Mereka mempunyai segmen pada tubuhnya. Anggota annelida sudah
memiliki rongga tubuh sejati (selomata).
Klasifikasi dari filum annelida, yaitu: Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea.
Gambar contoh kelas Polychaeta
Gambar contoh kelas Oligochaeta (cacing tanah)
Gambar contoh kelas Hirudinea (lintah)
Mollusca
Mollusca, dalam bahasa latin adalah molluscus yang berarti lunak. Karena tubuhnya yang lunak
itulah membuatnya dilindungi oleh cangkang, meskipun tidak semuanya. Cara hidupnya sama
seperti Animalia lainnya, yaitu heterotrof dengan memakan udang, ikan, ganggang, maupun sisa-
sisa organisme lainnya. Habitatnya di perairan dan di darat.
Klasifikasi dari filum mollusca, yaitu: Gastropoda, Pelecypoda, dan Cephalopoda.
Gambar contoh kelas Gastropoda (siput)
Gambar contoh kelas Pelecypoda (kerang)
Gambar contoh kelas Cephalopoda (cumi-cumi)
Arthropoda
Arthropoda merupakan hewan berbuku-buku atau bersegmen. Selain memiliki ciri bersegmen, ciri
lainnya adalah memiliki kutikula keras yang membentuk kerangka luarnya.
Klasifikasi dari filum arthropoda yang paling umum, yaitu: Arachnoidea (laba-laba), Myriapoda
(kaki seribu), Chilopoda (kelabang), Crustacea (udang), dan Insecta (serangga).
Gambar contoh kelas Arachnoidea (laba-laba)
Gambar contoh kelas Myriapoda (kaki seribu)
Gambar contoh kelas Chilopoda (kelabang)
Gambar contoh kelas Crustacea (udang)
Gambar contoh kelas Insecta (serangga)
Echinodermata
Echinodermata merupakan hewan yang berduri. Mereka tidak ada yang bersifat parasit. Kulitnya
terdiri atas zat kitin, dan mereka memiliki sistem pencernaan yang sempurna.
Klasifikasi dari filum echinodermata, yaitu: Echinoidea (bulu babi), Holothuroidea, Asteria (bintang
laut), Crinoidea, Ophiuroidea.
Gambar contoh kelas Echinoidea (bulu babi)
Gambar contoh kelas Holothuroidea (timun laut)
Gambar contoh kelas Asteria (bintang laut)
Gambar contoh kelas Crinoidea (lili laut)
Gambar. Ophiuroidea
2. Vertebrata
Vertebrata adalah hewan yang memiliki tulang belakang untuk menopang tubuhnya. Vertebrata ini
merupakan subfilum dari chordata. Berikut ini adalah klasifikasi vertebrata.
Pisces
Kelompok ikan, ini merupakan jenis vertebrata yang hidup di perairan atau termasuk dalam
organisme akuatik. Permukaannya licin dan bernapas menggunakan insang.
Amfibi
Amfibi merupakan hewan yang hidup di dua alam, yaitu daratan dan di air. Amfibi melakukan
pembuahan di luar tubuh, karena mereka melepaskan telur dan spermanya di dalam air. Saat
masih berupa berudu, mereka bernapas menggunakan insang, namun saat dewasa mereka
bernapas menggunakan paru-paru.
Mamalia
Mamalia merupakan hewan yang memiliki kelenjar susu dan menghasilkan anak dengan cara
melahirkan. Mereka bernapas menggunakan paru-paru dan berdarah panas (homoiterm).
Burung
Burung merupakan hewan yang memiliki sayap sebagai alat geraknya. Ciri lainnya adalah memiliki
paruh yang akan disesuaikan dengan jenis makanannya.
Reptil
Reptil merupakan hewan yang bernapas menggunakan paru-paru dan tubuhnya bersisik. Mereka
berkembangbiak dengan cara bertelur.
Lini Okfiani, S.Pd