The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

E-book ini tentang bahasa indonesia

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Teack hartant, 2021-01-10 05:27:14

Bahasa Indonesia

E-book ini tentang bahasa indonesia

Keywords: SMA

Kata Pengantar

Ungkapan puji syukur selayaknya kami panjatkan kepada Tuhan Yang
Mahakuasa yang telah memberikan petunjuk dan hidayah -Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan penulisan buku teks pelajaran Bahasa Indonesia untuk
SMA/MA dan SMK/MAK. Sekalipun waktu yang tersedia sangat singkat namun
dengan bantuan berbagai mempersembahkan buku ini sebagai bahan ajar bagi
peserta didik.

Pengembangan buku ini bertolak dari kurikulum 2014 yang di revisi.
Berdasarkan kurikulum tersebut, tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia di
arahkan pada pengembangan kompetensi berbahasa dan bersastra peserta
didik melalui kegiata mendengarkan (listening), membaca (reading), memirsa
(viewing), berbicara (speaking), dan menulis (writing). Pengembangan
kompetensi ini di harapkan dapat menjadi bekal bagi peserta didik untuk
berkomunikasi dalam kehidupan bermasyarakat secara cerdas, santun, dan
bermartabat melalui penguasaan, pemahaman, dan keterampilan
menggunakan teks , baik lisan maupun tulis. Untuk mendukung tujuan tersebut
maka pembelajaran kompetensi berbahasa, bukan hanya pada penguasaan
tentang bahasa namun juga pada penggunaan bahasa secara lisan dan tulis
dalam konteks sosial-budaya. Pembelajaran kompetensi bersastra, bukan hanya
pada kegiatan mengapresiasi, tetapi juga berekspresi dan berkreasi sastra sesuai
dengan potensi ini di lengkapi pula dengan aktivitas literasi yang menuntun
peserta didik. Selain itu, pada pengembangan kompetensi ini di lengkapi pula
dengan aktivitas literasi yang menuntun peserta didik di SMA/MA atau
SMK/MAK untuk dapat membaca paling sedikit 18 judul buku, namun bukan
buku teks pelajaran. Dengan demikian, pada saat peserta didik belajar di kelas X
harus dapat membaca paling sedikit 6 judul buku. Buku-buku yang di maksud
adalah buku-buku pengayaan pengetahuan, pengayaan keterampilan, atau
pengayaan kepribadian, baik fiksi (kumpulan puisi, kumpulan cerpen, novel,
drama) maupun buku non-fiksi (biografi, otobiografi, buku motivasi, petuah,
atau buku panduan beribadah).

DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Petunjuk Umum
Daftar Isi
Pelajaran 1 : Menyusun Laporan Hasil Observasi

A. Menginterpretasi Laporan Hasil Observasi
B. Merevisi Isi Teks Laporan Hasil Observasi
C. Menganalisis Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi
D. Mengontruksi Teks Laporan
E. Melaporkan Kegiatan Membaca Buku
Pelajaran 2 : Mengembangkan Pendapat Dalam Eksposisi
A. Menginterpretasi Makna dalam Eksposisi
B. Mengembangkan Isi Teks Eksposisi
C. Menelaah Struktur dan Kebahasaan Teks Eksposisi
D. Menyajikan Gagasan ke dalam Teks Eksposisi
Pelajaran 3 : Menyampaikan Ide Melalui Anekdot
A. Mengritisi Teks Anekdot dari Aspek Makna Tersirat
B. Mengonstruksi Makna Tersirat dalam Sebuah Teks Anekdot
C. Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot
D. Menciptakan Kembali Teks Anekdot dengan Memerhatikan Struktur
Pelajaran 4 : Melestarikan Nilai Kearifan Lokal Melalui Cerita Rakyat
A. Mengidentifikasi Nilai-nilai dan Isi Hikayat
B. Mengembangkan Makna (Isi dan Nilai) Hikayat
C. Membandingkan Nilai dan Kebahasaan Hikayat dengan Cerpen
D. Mengembangkan Cerita Rakyat ke dalam Bentuk Cerpen
Pelajaran 5 : Membuat Kesepakatan Melalui Negosiasi

A. Mengevaluasi Teks Negosiasi
B. Menjelaskan Pengajuan, Penawaran dan Persetujuan dalam teks Negosiasi
C. Menganalisis Teks Negosiasi
D. Mengonstruksikan Teks Negosiasi
Pelajaran 6 : Berdebat Dengan Indah
A. Menemukan Esensi Debat
B. Mengontruksi Bagian-bagian dalam Berdebat
C. Menganalisis Isi Debat
D. Berlatih Praktik Debat

Pelajaran 1 Menyusun Laporan Hasil Observasi

Teks laporan hasil observasi disusun dengan struktur

(a) pernyataan umum atau klasifikasi,

(b) deskripsi bagian, dan

(c) deskripsi manfaat.

Pernyataan umum berisi pembuka atau pengantar hal yang akan disampaikan.
Bagian ini berisi hal umum tentang objek yang akan dikaji, menjelaskan secara
garis besar pemahaman tentang hal tersebut.

Eskripsi bagian, bagian ini berisi uraian detail mengenai objek atau bagian-
bagiannya. Deskripsi manfaat menunjukkan bahwa setiap objek yang diamati
memiliki manfaat atau fungsi dalam kehidupan.

Kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi antara lain

(a) Penggunaan kata/ frasa nomina,

(b) Pembentukan nomina dan verba turunan dengan afiksasi,

(c) Penggunaan kalimat definisi dan kalimat deskripisi,

(d) Kalimat simpleks dan kompleks

Pelajaran 2 Mengembangkan Pendapat dalam Eksposisi

Eksposisi merupakan genre teks berisi gagasan yang bertujuan agar orang lain
memahami pendapatnya yang disampaikan. Gagasan tersebut disampaikan
oleh penulis atau pembicara berdasarkan sudut pandang tertentu. Untuk
menguatkan gagasan yang disampaikan, penulis atau pembicara harus
menyertakan alasan-alasan logis.

Sruktur teks eksposisi meliputi:

(a) tesis atau pernyataan pendapat,

(b) argumentasi, dan

(c) penegasan ulang.

Tesis atau pernyataan pendapat adalah bagian pembuka dalam teks eksposisi.
Bagian tersebut berisi pendapat umum yang disampaikan penulis terhadap
permasalahan yang diangkat dalam teks eksposisi.

Argumentasi merupakan unsur penjelas untuk mendukung tesis yang
disampaikan. Argumentasi dapat berupa alasan logis, data hasil temuan, fakta-
fakta, bahkan pernyataan para ahli. Argumen yang baik harus mampu
mendukung pendapat yang disampaikan penulis atau pembicara.

Penegasan ulang bertujuan untuk menegaskan pendapat awal serta menambah
rekomendasi atau saran terhadap permasalahan yang diangkat

Pelajaran 3 Menyampaikan Ide Melalui Anekdot

Anekdot adalah cerita singkat dan lucu yang digunakan untuk menyampaikan
kritik melalui sindiran lucu terhadap kejadian yang menyangkut orang banyak
atau perilaku tokoh publik.

Isi anekdot adalah sindiran dan kritikan terhadap kejadian yang menyangkut
orang banyak atau perilaku tokoh publik.

Fungsi komunikasi teks anekdot adalah untuk menyampaikan kritik terhadap
kejadian yang menyangkut orang banyak atau perilaku tokoh publik.

Struktur teks anekdot adalah abstraksi, orientasi, krisis, reaksi dan koda.

Ciri kebahasaan teks anekdot adalah

(a) menggunakan kalimat yang menyatakan masa lalu;

(b) menggunakan kalimat retoris;

(c) menggunakan konjungsi yang menyatakan hubungan waktu dan konjungsi
yang menyatakan hubungan sebab-akibat;

(d) menggunakan kata kerja aksi; dan

(e) menggunakan kalimat seru.

Pelajaran 4 Melestarikan Nilai Kearifan Lokal Melalui Cerita Rakyat

Hikayat adalah salah satu jenis cerita rakyat yang disajikan dengan
menggunakan bahasa Melayu klasik.

Karakteristik hikayat antara lain (a) merupakan kisah kemustahilan, (b) tokoh-
tokohnya mempunyai kesaktian, (c) istana sentris, dan (d) anonim, pengarang
cerita tidak diketahui.

Nilai-nilai yang terkandung dalam hikayat sama dengan nilai-nilai dalam cerpen.
Sebagian di antara nilai dalam hikayat yang masih sesuai dengan nilai kehidupan
masa kini.

Dari segi bahasa, hikayat mempunyai kekhasan yaitu menggunakan bahasa
melayu klasik yang ditandai dengan penggunaan banyak kata penghubung dan
kata-kata arkais.

Persamaan hikayat dan cerpen antara lain dapat dilihat dari penggunaan gaya
bahasa dan pengembangan alur.

Pelajaran 5 Membuat Kesepakatan Melalui Negosiasi

Negosiasi ialah proses tawar-menawar dengan jalan berunding guna mencapai
kesepakatan bersama antara satu pihak (kelompok atau organisasi) dan pihak
(kelompok atau organisasi lain).

Tujuan negosiasi ialah mengatasi atau menyesuaikan perbedaan, memperoleh
sesuatu dari pihak lain (yang tidak dapat dipaksakan), mencapai kesepakatan
yang dapat diterima kedua belah pihak untuk melakukan transaksi, atau
menyelesaikan sengketa atau perselisihan pendapat.

Unsur-unsur pembangun teks negosiasi adalah

(a) partisipan,

(b) perbedaan kepentingan dari kedua belah pihak,

(c) ada pengajuan dan penawaran, dan

(d) persetujuan atau kesepakatan.

Cara melakukan pengajuan dan penawaran adalah menyampaikan pengajuan
maupun penawaran bersikap sopan, tidak menekan pihak lain, saling
menguntungkan, serta disertai dengan alasan.

Teks negosiasi dapat ditemukan dalam bentuk dialog (drama), gabungan antara
narasi dan dialog seperti pada cerpen, serta pada surat penawaran dan
permintaan barang.

Struktur teks negosiasi adalah orientasi, pengajuan, penawaran dan persetujuan

Pelajaran 6 Berpendapat Melalui Debat

Debat adalah proses saling bertukar pendapat untuk membahas suatu isu
dengan masing-masing pihak yang berdebat memberi alasan. Apabila perlu,
ditambah dengan informasi, bukti, dan data untuk mempertahankan pendapat
masing-masing. Hasil debat biasanya menghasilkan sudut pandang baru yang
bisa diterima kedua belah pihak.

Unsur-unsur debat adalah

(a) mosi,

(b) tim afirmasi,

(c) tim oposisi,

(d) tim netral,penonton/ juri yang dipanggil,

(e) moderator, dan

(f) penulis.

Mosi adalah permasalahan yang diperdebatkan. Kamu bisa mengetahuinya dari
judul dan pendapat yang disampaikan pihak-pihak yang berdebat.

Ragam bahasa yang digunakan dalam debat adalah ragam ilmiah yang harus
memenuhi ciri:

(a) sesuai dengan kaidah bahasa baku, baik kaidah tata ejaan maupun tata
bahasa (pembentukkan kata, frasa, klausa, kalimat, dan paragraf);

(b) Ide yang diungkapkan harus benar sesuai dengan fakta dan dapat diterima
akal sehat (logis), harus tepat, dan hanya memiliki satu makna, padat, langsung
menuju sasaran, runtun dan sistematis dan tersaji sebagai kalimat efektif; dan

(c) Kata yang dipilih memiliki makna sebenarnya (denotatif)

Data Artikel:

Judul Jurnal : Sirok Bastra: Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan Volume 1

Judul Artikel : Bahasa Indonesia dalam Informasi dan Iklan di Ruang Publik

Kota Pangkalpinang

Penulis : Umar Solikhan

Penerbit : Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan

Kota Terbit : Pangkalpinang

Tahun Terbit : 2013

Solikhan, Umar. 2013. “Bahasa Indonesia dalam Informasi dan Iklan di Ruang
Publik Kota Pangkalpinang” dalam Sirok Bastra: Jurnal Kebahasaan dan
Kesastraan Volume 1 (hlm. 123-129). Pangkalpinang: Kantor Bahasa Provinsi
Bangka Belitung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Click to View FlipBook Version