BAB 4 Merancang Gambar Sederhana Modul Pembelajaran Gambar Teknik Manufaktur kelas XI TM SMK 46 h. Smooth Smooth berfungsi untuk membuat sambungan objek hasil spline lebih halus dan konsisten/teratur. i. Perpendicular Fungsinya untuk membuat 2 garis menjadi saling tegak lurus. j. Concentric Fungsinya untuk membuat 2 lingkaran atau Arc menjadi 1 titik pusat. k. Horizontal Fungsinya untuk membuat garis menjadi horizontal atau sejajar dengan sumbu X. l. Symmetric Fungsinya untuk membuat garis simetris terhadap dua garis bantunya
BAB 4 Merancang Gambar Sederhana Modul Pembelajaran Gambar Teknik Manufaktur kelas XI TM SMK 47 m. Fix Fungsinya untuk membuat objek dalam Sketch akan ter-constraint secara otomatis terhadap Coordinate System. n. Vertical Fungsinya untuk membuat garis menjadi vertikal atau sejajar dengan sumbu Y. o. Equal Fungsinya untuk menyamakan ukuran objek. D. Perintah 3D Model Membuat part 3D bisa dengan menyusun dan menggabung part-part standar menjadi bentuk baru atau berdasarkan sketsa yang kita buat baik sketsa 2D maupun 3D. 1. Part 3D Dasar (Box, Cylinder, Sphere, Torus) Untuk membuat part bentuk dasar gunakan panel “Primitives” pada Ribbon tab “3D Model”. Bila panel belum ada, klik kanan pada Ribbon > Show Panels > Primitives, seperti pada gambar berikut ini.
BAB 4 Merancang Gambar Sederhana Modul Pembelajaran Gambar Teknik Manufaktur kelas XI TM SMK 48 Tampilan panel primitives seperti pada gambar di bawah ini. Klik pada panah ke bawah untuk melihat icon-icon lainnya Klik pada ikon objek dasar yang akan kita buat. selanjutnya pilih bidang dasar objek, lalu beri dimensi yang diminta. Kita dapat mengombinasikan objek-objek dasar tersebut untuk membuat part 3D misalnya menggabungkan box dan cylinder seperti pada gambar berikut: 2. Membuat Part 3D dari Sketsa pada panel Create Dengan membuat sketsa kita bisa membentuk part 3D yang lebih kompleks. Gunakan perintah pada panel “Create” pada tab 3D Model untuk membuat part 3D dengan menggunakan sketsa. a. Extrude Extrude berfungsi untuk memberikan tinggi, tebal atau kedalaman dari sebuah profil dengan ukuran tertentu. Penggunaan fitur Extrude kita harus menentukan Profil, Output, dan Operation. Selain itu, pada Extrude harus menentukan ukuran dengan pilihan Distance (jarak tertentu), To Next (bidang selanjutnya), To (ke bidang tertentu), From-To (dari dan ke bidang tertentu), dan All (sesuai ukuran maksimal benda). Akan tetapi, pada tingkat dasar fitur pada extrude yang paling
BAB 4 Merancang Gambar Sederhana Modul Pembelajaran Gambar Teknik Manufaktur kelas XI TM SMK 49 sering digunakan yaitu Distance dan All. Extrude dapat dibentuk dengan Sketch tertutup maupun terbuka dan dapat pula dibuat memotong part lain pada Assembly (Gabungan). b. Revolve Revolve (putaran) digunakan untuk membuat bentuk-bentuk silindris dengan cara memutar suatu profil terhadap sumbu yang ditentukan. Membentuk part dengan fitur ini perlu ditentukan dahulu Profile, Axis, Output dan Operation. Axis atau sumbu dapat berupa garis pada profil, garis bantu, atau garis sumbu origin. Adapun yang perlu diperhatikan adalah sumbu dan profil harus terdapat dalam satu bidang yang sama. Sudut perputaran untuk fitur Revolve menyesuaikan dengan metode ekstensinya sesuai kebutuhan. c. Sweep Fungsinya untuk membuat objek yang terbentuk dari Sketch atau Profile melalui garis edar (Path). d. Loft Fungsinya untuk membuat objek dengan perpaduan beberapa bentuk atau potongan yang berbeda. e. Coil Fungsinya untuk membuat objek melingkar seperti pegas. f. Emboss Fungsinya untuk membuat kedalaman profil pada permukaan objek g. Ribs Berfungsi untuk membuat sirip sebagai penguat Part. h. Decal Fungsinya untuk mengaplikasikan foto pada permukaan object 3. Membuat Part 3D dari Sketsa pada panel Modify a. Hole Pada dasarnya, fitur Hole didapat dari Sketch Panel Bar yang berupa Point Hole Center. Fitur ini digunakan untuk membuat fitur lubang yang para metrik
BAB 4 Merancang Gambar Sederhana Modul Pembelajaran Gambar Teknik Manufaktur kelas XI TM SMK 50 berbentuk lubang bor, counterbore, countersink atau lubang ulir. Fitur Hole dapat memuat beberapa lubang sekaligus dengan konfigurasi yang identik (diameter dan metode pemberhentian). Pada Hole ada 4 macam cara untuk membuat lubang, yaitu: From Sketch, Linear, Concentric, dan On Point. b. Fillet Fungsinya untuk membuat sudut atau ujung sebuah objek menjadi cembung atau cekung sehingga ujung tidak tajam. c. Chamfer Fungsinya untuk membuat sudut atau ujung sebuah objek menjadi miring sehingga ujung tidak tajam. d. Shell Fungsinya untuk memotong material sisi dalam, sisi luar, dan kedua sisi dengan ketebalan tertentu. e. Thread Fungsinya untuk membuat ulir pada lubang atau silinder seperti poros dan mur-baut. E. 2D Drawing Berbeda dengan software AutoCAD yang berbasis 2D, dalam Autodesk Inventor pembuatan gambar kerja tidak perlu dilakukan secara manual. Kita dapat menggunakan file 3D yang sebelumnya telah didesain untuk membuat gambar 2D atau gambar kerjanya. Fasilitas tersebut ada dalam lembar kerja Autodesk Inventor Drawing. Sebagai latihan kali ini, kita akan menggunakan lembar kerja standar ISO.idw. Langkah untuk membuat gambar kerja adalah dengan klik lembar kerja ISO.idw pada kotak dialog Create New File. Kemudian, klik Create sehingga muncul lembar kerja drawing. Gambar 1. Membuka lembar kerja Autodesk Inventor Drawing
BAB 4 Merancang Gambar Sederhana Modul Pembelajaran Gambar Teknik Manufaktur kelas XI TM SMK 51 Gambar 2. Lembar kerja drawing. Sebelum memulai membuat gambar 2D atau gambar kerja pada lember kerja drawing, kita perlu melakukan pengaturan sebagai berikut. 1. Pengaturan Styles Editor Pengaturan yang penting dilakukan melalui toolbar Styles Editor paling tidak mencakup 3 (tiga) hal yaitu jenis proyeksi, dimension, dan teks. Klik pada tab Manage, kemudian klik toolbar Styles Editor pada panel Styles and Standards sehingga muncul kotak dialog Style and Standard Editor. Gambar 3. Kotak dialog styles editor a. Mengatur Jenis Proyeksi Untuk mengatur jenis proyeksi, perhatikan kembali Gambar 3. Klik pada pilihan Standard > Default Standard (ISO), kemudian klik tab View Preferences. Di Indonesia, mayoritas kita menggunakan proyeksi Amerika sehingga pada menu Projection Type pilih Third Angle. b. Mengatur Dimension Style Pengaturan dimension style sangat penting agar penunjukan ukuran benda kerja sesuai dengan standar yang berlaku. Sebagai contoh, kita akan mengatur tampilan pengukuran suatu dimensi sehingga jika ada nilai bulat, angka nol di belakang koma tidak muncul. Langkahnya adalah dengan klik pada pilihan
BAB 4 Merancang Gambar Sederhana Modul Pembelajaran Gambar Teknik Manufaktur kelas XI TM SMK 52 Dimension > Default (ISO). Pada bagian Display, hilangkan tanda centang pada Trailing Zeros. Jika tanda centang tidak dihilangkan, maka jika ada hasil pengukuran suatu dimensi misalnya 16 mm, yang ditampilkan adalah 16,00. Namun, setelah tanda centang dihilangkan maka tampilannya akan menjadi 16. Gambar 4. Pengaturan dimension style c. Mengatur Teks Pengaturan teks dilakukan melalui pilihan Teks > Label Text (ISO) atau Note Text (ISO). Salah satu pengaturan yang bisa dilakukan adalah menentukan jenis dan ukuran ketinggian huruf. Gambar 5. Pengaturan Text Setelah semua pengaturan dilakukan, maka klik Save > Done, dan jika muncul pesan “Save Edits?” pilih Yes. 2. Pengaturan Ukuran Kertas Ukuran kertas diatur melalui menu pada browser bar. Klik kanan pada bagian Sheet:1 > Edit Sheet sehingga muncul kotak dialog Edit Sheet. Aturlah ukuran kertas dan orientasinya sesuai kebutuhan, kemudian klik OK.
BAB 4 Merancang Gambar Sederhana Modul Pembelajaran Gambar Teknik Manufaktur kelas XI TM SMK 53 Gambar 6. Mengatur Kertas 3. Pengaturan Title Block (Etiket) Etiket atau title block bawaan dari Autodesk Inventor terkadang berbeda dengan standar yang digunakan di suatu tempat. Maka dari itu, etiket tersebut perlu diedit atau bahkan dibuat etiket baru sesuai yang digunakan di instansi yang bersangkutan. Pengeditan etiket akan dapat berpengaruh pada tampilan menu kotak dialog Edit Property Fields. Untuk melihat perbedaan tersebut, perlu kita lihat tampilan sebelum diedit dengan cara klik browser bar pada bagian Sheet:1 > ISO > Field Text, sehingga muncul kotak dialog Edit Property Fields Gambar 7. Kotak dialog Edit Property Fields sebelum diedit Terlihat dalam Gambar 7. pada bagian Property Field semua istilah dalam bahasa Inggris, sesuai pada Gambar 2. Sebagai latihan kali ini, kita akan mencoba mengedit etiket tersebut sehingga istilahnya dalam bahasa Indonesia dan ukuran kolom-kolom pada etiket yang ditunjukkan dalam Gambar 2 juga berubah. Langkah pengeditan tersebut dijelaskan sebagai berikut.
BAB 4 Merancang Gambar Sederhana Modul Pembelajaran Gambar Teknik Manufaktur kelas XI TM SMK 54 a. Expand Title Blocks dengan klik tanda (+) sehingga muncul pilihan ISO. Klik kanan pada pilihan ISO tersebut kemudian klik Edit sehingga muncul area pengeditan etiket. Gambar 8. Mengedit Etiket Gambar 9. Area pengeditan Etiket b. Gantilah tulisan <AUTHOR> dengan cara dobel-klik, sehingga muncul kotak dialog Format Text. Gambar 10. Kotak dialog Format Text bagian AUTHOR sebelum edit. c. Gantilah Properties – Drawing menjadi Promted Entry dan tulisan <AUTHOR> diganti menjadi Desainer, kemudian klik OK.
BAB 4 Merancang Gambar Sederhana Modul Pembelajaran Gambar Teknik Manufaktur kelas XI TM SMK 55 Gambar 11. Kotak dialog Format Text bagian AUTHOR setelah diedit d. Gantilah tulisan lainnya yang diapit tanda <.....> sebagaimana dalam Tabel 3. dengan mengulangi langkah 2-3. Tabel 1. Mengedit kotak dialog Property Field Setelah langkah 4 di atas selesai maka kita dapat mengetahui perbedaan hasilnya sebagaimana Gambar 12, dengan klik browser bar pada bagian Sheet:1 > ISO > Field Text, sehingga muncul kotak dialog Edit Property Fields.
BAB 4 Merancang Gambar Sederhana Modul Pembelajaran Gambar Teknik Manufaktur kelas XI TM SMK 56 (a) Sebelum (b) Sesudah Gambar 12. Tampilan sebelum dan sesudah diedit Setelah semua kolom Value terisi, kemudian klik OK sehingga kita bisa mengetahui hasil edit etiket sebagai berikut. (a) Sebelum (b) Sesudah Gambar 13. Tampilan Etiket sebelum dan sesudah diedit Selain mengedit etiket yang sudah ada, kita juga dapat membuat etiket baru menyesuaikan kebutuhan. Kita akan mencoba membuat title block atau etiket kurang lebih sebagai berikut. Gambar 14. Contoh Etiket custom Untuk membuat etiket tersebut, ada tiga tahapan yang harus kita lakukan. Pertama, kita membuat garis/kolom menggunakan perintah line. Kedua, membuat judul kolom. Kemudian ketiga, membuat deskripsi (isian) pada kolom.
BAB 4 Merancang Gambar Sederhana Modul Pembelajaran Gambar Teknik Manufaktur kelas XI TM SMK 57 Sebelum memulai, kita buat dahulu lembar kerja kosong dengan membuka lembar kerja ISO.idw (lihat Gambar 1). Kemudian aturlah sehingga diperoleh kertas A4 landscape (lihat Gambar 6), sehingga akan muncul tampilan seperti Gambar 2. Kemudian, pada bagian Sheet:1 hapuslah title block bawaan Autodesk Inventor. Gambar 15. Menghapus title block bawaan Sekarang kita akan memulai membuat etiket baru. Langkah pertama, kita akan membuat garis/kolom-kolom etiket. Caranya adalah dengan klik kanan Title Block pada browser bar kemudian klik Define New Title Block. Gambar 16. Membuat title block baru (1) Pada lembar kerja yang terbuka, buatlah garis-garis dengan ukuran mengikuti Gambar 17. menggunakan toolbar line. Gambar 17. Membuat title block baru (2)
BAB 4 Merancang Gambar Sederhana Modul Pembelajaran Gambar Teknik Manufaktur kelas XI TM SMK 58 Langkah kedua, kita akan membuat judul kolom. Caranya adalah dengan klik toolbar Text > klik pada kolom yang akan diberi judul, sehingga muncul kotak dialog Format Text > tentukan ukuran font dengan ukuran 2,5 mm > isikan nama kolomnya sesuai dengan format dibawah > OK. Gambar 18. Membuat Judul kolom Setelah semua judul kolom terisi, selanjutnya kita menuju langkah ketiga yaitu memberikan deskripsi (isian) pada kolom yang akan muncul pada kotak dialog Edit Property Fields (lihat Gambar 12.). Caranya masih menggunakan toolbar Text. Sebagai contoh, kita kan memberikan deskripsi pada kolom “Judul”. Langkahnya adalah klik toolbar Text > klik pada kolom judul > tentukan font Isocepeur ukuran 2,5 mm > pilih Prompted Entry > tuliskan deskripsinya: Judul > OK. Jika tulisan masih berantakan susunannya, aturlah jaraknya menggunakan dimension. Gambar 19. Memberikan deskripsi kolom Ulangi langkah-langkah tersebut untuk membuat deskripsi pada kolom sehingga semua terisi sebagaimana dijelaskan pada Gambar 18. Setelah semua proses selesai, klik Finish Sketch yang terdapat pada kanan atas lembar kerja. Jika muncul koyak dialog Save Edits, klik Yes. Kemudian, simpan title
BAB 4 Merancang Gambar Sederhana Modul Pembelajaran Gambar Teknik Manufaktur kelas XI TM SMK 59 block baru tersebut dengan nama misalnya “Etiket Baru”. Klik Save, maka akan muncul kotak dialog Etiket Baru Prompted Texts. Setelah muncul kotak dialog tersebut, kita dapat mengisikan Value-nya sesuai dengan kebutuhan atau kenyataan di lapangan. Gambar 20. Menyimpan dan mengisi deskripsi pada etiket baru Secara default, border dari Autodesk Inventor terdapat panah pada semua sisinya. Kita dapat membuat border sendiri dengan cara menghapus border yang lama kemudian membuat border baru. Langkah pertama, klik browser bar bagian Sheet:1, kemudian klik kanan Default Border > Delete. Gambar 21. Menghilangkan border bawaan pada lembar kerja
BAB 4 Merancang Gambar Sederhana Modul Pembelajaran Gambar Teknik Manufaktur kelas XI TM SMK 60 Langkah selanjutnya, kita membuat border baru dengan klik kanan pada pilihan Borders > Define New Border. Gambar 22. Membuat border baru Jika lembar kerja sudah terbuka, gambarlah persegi menggunakan toolbar rectangle. Misalkan diatur jarak tepi border adalah 10 mm setiap sisi kertas maka kita gambarkan border berukuran 190 x 277 mm (ukuran kertas A4: 210 x 297 mm). Setelah selesai, klik Finish Sketch yang terdapat pada kanan atas lembar kerja. Jika muncul koyak dialog Border, simpan border baru tersebut dengan nama misalnya “Border Baru”. Untuk memasukkan border tersebut ke dalam lembar kerja, caranya klik kanan Borders pada browser bar > Insert. Gambar 23. Menyimpan dan menyisipkan border baru 4. Menggunakan Perintah Base View Langkah pertama membuat gambar kerja adalah dengan “memanggil” atau menempatkan file menggunakan perintah atau toolbar Base View. Perintah ini bisa diakses dengan cara klik kanan lembar kerja > base view, atau dengan klik toolbar Base View. Sebagai contoh, kita akan membuka gambar dudukan pipa yang sebelumnya telah kita buat dengan tiga macam style. Posisi pandangan dapat diatur menggunakan View Cube pada sebelah kanan atas layar kerja.
BAB 4 Merancang Gambar Sederhana Modul Pembelajaran Gambar Teknik Manufaktur kelas XI TM SMK 61 Style: Hidden Line Style: Hidden Line Removed Style: Shaded Gambar 24. Penerapan tiga jenis style gambar 2D 5. Menggunakan Perintah Projected View Perintah projected view digunakan untuk membuat gambar pandangan atau isometri dari sebuah base view yang telah ditentukan sebelumnya. Untuk mengakses fasilitas ini, juga dapat dilakukan dengan klik toolbar Projected. Sebagai contoh kita akan membuat pandangan atas, kanan, dan isometri untuk gambar CI Bracket. Gambar 25. Menggunakan perintah projected view. 6. Menggunakan Perintah Auxiliary View Fasilitas auxiliary view digunakan untuk membuat gambar pandangan yang tegak lurus terhadap salah satu garis pada base view. Caranya adalah: a. Klik toolbar Auxiliary View. b. Klik base view-nya, kemudian klik pada salah satu garis yang akan dijadikan referensi pandangan. c. Klik lokasi penempatan pandangannya.
BAB 4 Merancang Gambar Sederhana Modul Pembelajaran Gambar Teknik Manufaktur kelas XI TM SMK 62 Gambar 26. Menggunakan perintah auxiliary view Pada perintah auxiliary view ini kita dapat mengatur skala, view identivier, style, dan pengaturan lain sesuai keperluan dalam gambar kerja. 7. Menggunakan Perintah Section View Perintah section view digunakan untuk menampilkan gambar potongan. Penggunaan fasilitas ini adalah sebagai berikut. a. Klik gambar base view-nya b. Klik toolbar Section View. c. Klik pada titik A dan B. Jika menghendaki garis A-B adalah garis yang membelah gambar dudukan pipa menjadi 2 bagian yang sama (simetris), maka sebelum klik pada titik A, dekatkan kursor pada lingkaran kecil sebelah kiri dari gambar. Setelah muncul garis titik-titik (putus-putus) baru kemudian tarik ke sisi luar dan klik pada titik A. Gambar 27. Menggunakan perintah section view (1) d. Klik kanan > Continue.
BAB 4 Merancang Gambar Sederhana Modul Pembelajaran Gambar Teknik Manufaktur kelas XI TM SMK 63 Gambar 28. Menggunakan perintah section view (2) e. Pada kotak dialog Section View, kita dapat mengatur view identifier dan skalanya. Vie identifier berfungsi untuk memberikan informasi pada potongan yang dibuat. Gambar 29. Menggunakan perintah section view (3) f. Klik pada lokasi penempatan gambar potongan yang dikehendaki. Gambar 30. Menggunakan perintah section view (4) 8. Menggunakan Perintah Detail View Perintah detail view digunakan untuk menampilkan gambar detail dari suatu bagian gambar. Sebagai contoh, kita akan membuat detail view ulir yang ada pada Gambar 30. Cara menggunakannya adalah sebagai berikut. a. Klik toolbar Detail View. b. Klik view yang akan dibuat detailnya, sehingga muncul kotak dialog Detail View. Kita dapat menentukan skala, bentuk luasan detail view, view identifier, dan pengaturan lainnya pada kotak dialog ini. c. Klik dan geser pada daerah yang akan dibuat detail view-nya sehingga muncul area lingkaran atau persegi (sesuai pilihan) pada bagian tersebut.
BAB 4 Merancang Gambar Sederhana Modul Pembelajaran Gambar Teknik Manufaktur kelas XI TM SMK 64 Gambar 31. Menggunakan perintah detail view (1) d. Tentukan lokasi gambar detail view akan ditempatkan. Gambar 32. Menggunakan perintah detail view (2) 9. Menggunakan Perintah General Dimension Toolbar General Dimension digunakan untuk memberikan ukuran/dimensi baik linier, angular, radius, diameter, maupun aligned. Cara penggunaannya cukup dengan klik toolbar Dimension (general dimension) atau tekan huruf “D” pada keyboard. Kemudian klik pada titik, garis, atau bagian yang akan diberi ukuran lalu tempatkan ukuran tersebut pada posisi yang sesuai. Untuk menggunakan aligned, setelah klik pada bagian yang akan diberi ukuran, kemudian klik kanan > dimension type > aligned.
BAB 4 Merancang Gambar Sederhana Modul Pembelajaran Gambar Teknik Manufaktur kelas XI TM SMK 65 Gambar 33. Menggunakan perintah general dimension 10. Menggunakan Perintah Surface Texture Symbol Surface texture symbol digunakan untuk memberikan simbol/tanda pengerjaan suatu permukaan pada gambar kerja. Umumnya digunakan untuk benda-benda hasil proses pemesinan. Cara menggunakannya adalah sebagai berikut. a. Klik toolbar Surface Texture. b. Klik pada bagian yang akan diberi tanda pengerjaan. Gambar 34. Menggunakan perintah surface texture symbol (1) c. Klik kanan pada layar kerja, kemudian pilih Continue, sehingga muncul kotak dialog Surface Texture. d. Tentukan simbol pengerjaan yang akan diberikan, kemudian klik OK
BAB 4 Merancang Gambar Sederhana Modul Pembelajaran Gambar Teknik Manufaktur kelas XI TM SMK 66 Gambar 35. Menggunakan fasilitas surface texture symbol (2) 11. Menggunakan Perintah Centerline Centerline berfungsi untuk membuat garis center pada bagian gambar yang diperlukan. Cara penggunaannya dengan klik toolbar centerline kemudian klik pada titik ke-1 dan ke-2 yang akan diberi garis center. Gambar 36. Menggunakan perintah centerline 12. Menggunakan Perintah Centered Pattern Toolbar centered pattern digunakan untuk memberi garis center pada gambar kerja yang terdapat pattern feature di dalamnya. Misalnya lingkaran-lingkaran kecil yang dibuat memutar dengan titik pusat yang sama. Cara penggunaannya adalah dengan klik toolbar centered pattern, kemudian klik pada lingkaran “A”, dilanjutkan dengan klik pada lingkaran “B” sampai dengan “E”. Gambar 37. Menggunakan perintah centerline pattern
BAB 4 Merancang Gambar Sederhana Modul Pembelajaran Gambar Teknik Manufaktur kelas XI TM SMK 67 13. Menggunakan Perintah Part List toolbar part list berfungsi untuk menampilkan tabel komponen dari sebuah gambar assembly ataupun part. Part list akan menampilkan tabel berisikan data-data komponen yang tersimpan dalam bill of material. Cara menggunakannya adalah sebagai berikut. a. Panggil/tempatkan gambar assembly atau part pada lembar kerja drawing. b. Klik toolbar Part List. c. Setelah muncul kotak dialog Part List, tentukan lokasi gambar yang akan dibuat part list-nya atau langsung klik pada gambar assembly atau part yang ada pada lembar kerja drawing. Kemudian klik OK. Gambar 38. Membuat Part List (1) d. Tentukan lokasi penempatan tabel part list-nya. Misalkan kita letakkan di sisi kanan di atas etiket. Kemudian, kita dapat mengatur lebar dan tinggi kolom tabelnya agar lebih rapi.
BAB 4 Merancang Gambar Sederhana Modul Pembelajaran Gambar Teknik Manufaktur kelas XI TM SMK 68 Gambar 39. Membuat part list (2) 14. Menggunakan Perintah Ballon Perintah balloon berguna untuk memberikan label/penomoran komponen dari sebuah assembly, khususnya yang berbentuk explode (uraian dari komponenkomponen yang dirakit) maupun berbentuk rakitan penuh. Cara menggunakannya adalah sebagai berikut. a. Klik toolbar Balloon. b. Klik pada komponen yang akan diberi label/nomor menggunakan balloon. c. Jika muncul kotak dialog BOM Properties, klik OK. Gambar 40. Menggunakan perintah ballon (1) d. Klik lokasi penempatan ballon kemudian klik kanan > Continue. Gambar 41. Menggunakan perintah ballon (2)
BAB 4 Merancang Gambar Sederhana Modul Pembelajaran Gambar Teknik Manufaktur kelas XI TM SMK 69 LATIHAN SOAL TEORI
BAB 4 Merancang Gambar Sederhana Modul Pembelajaran Gambar Teknik Manufaktur kelas XI TM SMK 70 LATIHAN SOAL PRAKTIK 1. Buatlah etiket dengan ketentuan di bawah ini, sesuaikan dengan nama dan kelas masingmasing. Gunakan kertas ukuran A4 Potrait dan garis tepi sesuai ketentuan kertas! 2. Buatlah 2 sketch berikut kemudian buat model 3D dengan menggunakan extrude 5 mm. Hasil pekerjaan tersebut kemudian di letakkan pada kertas langkah pertama dan beri ukuran sesuai pada gambar.
Job Sheet Gambar Teknik Manufaktur Modul Pembelajaran Gambar Teknik Manufaktur kelas XI TM SMK 71 JOB SHEET
Job Sheet Gambar Teknik Manufaktur Modul Pembelajaran Gambar Teknik Manufaktur kelas XI TM SMK 72
Job Sheet Gambar Teknik Manufaktur Modul Pembelajaran Gambar Teknik Manufaktur kelas XI TM SMK 73
Job Sheet Gambar Teknik Manufaktur Modul Pembelajaran Gambar Teknik Manufaktur kelas XI TM SMK 74
Job Sheet Gambar Teknik Manufaktur Modul Pembelajaran Gambar Teknik Manufaktur kelas XI TM SMK 75
Job Sheet Gambar Teknik Manufaktur Modul Pembelajaran Gambar Teknik Manufaktur kelas XI TM SMK 76
MODUL GAMBAR TEKNIK MANUFAKTUR Modul yang berjudul Gambar Teknik Manufaktur SMK/MAK Kelas XI ini dapat hadir sebagai penunjang pembelajaran pada Sekolah Menengah Kejuruan Program Keahlian Teknik Mesin. Buku ini berisi pengetahuan Teknik Mesin yang mengacu pada Kurikulum Merdeka. Materi yang dibahas dalam buku ini meliputi: Aturan Gambar Teknik dan Tanda Pengerjaan Alat Ukur Dasar dan Presisi Sistem Koordinat Gambar Merancang Gambar Sederhana Buku ini dilengkapi dengan latihan soal berupa pilihan ganda, tugas proyek, dan Jobsheet yang bertujuan untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam menguasai materi sesuai kompetensi pada Kurikulum Merdeka. Buku ini telah disesuaikan dengan tuntutan kompetensi SMK/MAK Kelas XI di bidangnya. Dengan demikian, penulis berharap peserta didik mampu berkompetisi di dunia kerja