hhjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj BAHAN AJAR PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANANAMAN (Spermatophyta) BERMUATAN SUSTAINABILITY Risa Nur Fitriani Dr. Eny Hartadiyati, M. Si., Med. Dr. Ling. Maria Ulfah, S.Si., M.Pd.
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN 1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI ............................................................................................................. 1 PETUNJUK PENGGUNAAN FLIPBOOK ............................................................. 2 KATA PENGANTAR .............................................................................................. 3 CAPAIAN PEMBELAJARAN ................................................................................ 5 TUJUAN PEMBELAJARAN .................................................................................. 6 PETA KONSEP ........................................................................................................ 7 SUSTAINABILITY ..................................................................................................... 8 Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) ............................................................. 11 A. Pengertian Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan .................................. 13 B. Fase Perkembangan Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) ...................... 13 C. Fase pertumbuhan tanaman ................................................................................. 18 D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan ........................................................................................................... 19 1. Faktor Dalam (Internal) ................................................................................ 19 2. Faktor Luar (Eksternal) ................................................................................. 20 AKTIVITAS SISWA ................................................................................................ 23 GLOSARIUM ........................................................................................................... 26 LATIHAN SOAL ..................................................................................................... 27 EVALUASI ............................................................................................................... 31 Daftar Pustaka............................................................................................................ 41
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN 2 Flipbook ini berisikan materi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan Tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) dan kegiatan untuk melatihkan keterampilan berpikir kritis siswa yang dibuka dan dioperasikan melalui computer / laptop dan smartphone. Adapun tampilan flipbook sebagai berikut : Flipbook ini dapat diakses secara online. Hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan flipbook ini yaitu : 1. Mempersiapkan koneksi internet untuk mengakses fitur-fitur yang memerlukannya. 2. Memiliki alamat email pribadi. Email tersebut digunakan untuk mengunggah tugas serta memberikan identitas sesuai arahan guru. PETUNJUK PENGGUNAAN FLIPBOOK Icon zoom (memperbesar dan memperkecil flipbook) Icon kembali ke halaman awal Icon kembali ke halaman sesudah / sebelum Icon kembali ke halaman akhir Icon untuk tampilan full screen
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN 3 KATA PENGANTAR Segala puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga sumber belajar berupa flipbook untuk materi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan tingkat SMA/Sederajat dapat terselesaikan dengan baik. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan flipbook ini tidak terlepas dari bantuan beberapa pihak yang bersangkutan. Dengan rasa hormat penulis mengucapkan rasa terimakasih pada kedua dosen pembimbing yaitu Dr. Eny Hartadiyati, M. Si., Med. dan Dr. Ling. Maria Ulfah, S.Si., M.Pd. yang selalu memberikan arahan serta dukungannya. Arti dari konsep Sustainability adalah upaya yang dilakukan manusia untuk memperbaiki mutu kehidupan secara berkelanjutan dari generasi sekarang ke generasi selanjutnya. Contohnya, Salah satu permasalahan siswa saat ini adalah disekeliling siswa sudah banyak terjadi kerusakan lingkungan karena banyak manusia yang sudah tidak memihak pada keberlanjutan kehidupan manusia, untuk itu perlu ditanamkan pola piker berkelanjutan (sustainability) pada siswa. Pola pikir berkelanjutan (sustainability) sangat penting diterapkan agar dapat menjaga kelestarian lingkungan sehingga lingkungan yang telah digunakan dapat digunakan kembali untuk masa yang akan datang. Penulis menyadari dalam penulisan flipbook jauh dari kata sempurna dikarenakan masih banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk memperbaiki flipbook ini. Akhir kata dari penulis, semoga kehadiran flipbook “Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan Bermuatan Sustainability” dapat memperkaya pengetahuan serta sebagai salah satu pengembangan sumber belajar yang menunjang pendidikan. Semarang, 2 Maret 2023 Risa Nur Fitriani
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN 4 Setelah mempelajari bahan ajar ini diharapkan siswa dapat : 1. Memahami konsep-konsep dasar mengenai pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup. 2. Menerapkan konsep-konsep pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup dalam kehidupan sehari-hari. 3. Memiliki kreatifitas dalam memahami dan mengamati pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup yang terjadi dalam kehidupan. 4. Memiliki kesadaran dalam menjaga pertumbuhan dan perkembangan dalam kehidupan sehari-hari agar berjalan dengan baik. CAPAIAN KOMPETENSI
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN 5 Tujuan mempelajari bahan ajar ini diharapkan siswa : 1. Menjelaskan pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup. 2. Mengidentifikasi faktor eksternal dan faktor internal terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. 3. Mengidentifikasi pengaruh dari masing-masing hormone terhadap pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup. 4. Memiliki kreativitas memecahkan masalah pertumbuhan dan perkembangan tanaman kentang. 5. Memberi pendapat pertumbuhan dan perkembangan bermuatan sustainability. TUJUAN PEMBELAJARAN
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN 6 PETA KONSEP Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan Pertumbuhan Perkembangan Faktor Internal Faktor Eksternal 1. Genetik 2. Hormon Auksin Giberelin Sitokinin Etilen Asam absisat 1. Nutrisi 2. Air 3. Suhu 4. Kelembaban 5. Cahaya 6. Oksigen Dibagi Menjadi Faktor yang mempengaruhi Meliputi Meliputi
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN 7 SUSTAINABILITY Sustainability dalam kamus Bahasa Indonesia diartikan sebagai berkelanjutan. Konsep berkelanjutan atau pembangunan keberlanjutan merupakan pembangunan yang akan memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Pembangunan berkelanjutan (Sustainability) bermula dari dokumen Our Common Future (hari depan bersama) dan dipublikasikan pada tahun 1987 oleh The World Commision on Environmetal and Development (WCED), suatu lembaga yang terbentuk oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Selanjutnya muncul ESD yang disebut Education for Sustainable Development muncul dari pendidikan lingkungan hidup. Terselenggaranya ESD ini dimulai dari konferensi pendidikan lingkungan hidup “The Man and Environment” yang dilaksanakan di Stockholm pada tahun 1972 dan berlanjut di konferensi pendidikan lingkungan hidup UNESCO-UNEP tahun 1972. Pada tahun 1922 PBB menggelar “The World Summit on Sustainable Development” yang dilakukan di Johannesburg. Jika dilihat sebenarnya sustainability dapat dilakukan dalam kegiatan sehari-hari. Salah satu contohnya dengan menggunakan POC Extragen yang dikombinasi dengan pupuk NPK Mutiara 16 : 16 : 16 sebagai upaya pengurangan penggunaan pupuk anorganik berlebihan yang dapat merusak tanah. Aspek pemupukan merupakan aspek paling berpengaruh dalam penentu hasil produksi diantara tiga aspek tersebut. Oleh karena itu, agar produksi terus meningkat pada luasan panen yang menurun diperlukan sistem budidaya melalui pemupukan (Minangsih et al., 2022). Menurut (Sondakh et al., n.d.) dalam membudidayakan tanaman kentang memerlukan input pupuk guna memenuhi kebutuhan tanah dan tanaman, di kalangan petani kentang penggunaan pupuk organik masih kurang dan ketergantungan dalam menggunakan pupuk kimia sintetis hampir mencapai 100%, tanpa diimbangi penggunaan pupuk organik pemakaian pupuk kimia sintetis tidak dapat menjamin memperoleh hasil yang maksimal. Hal ini didukung oleh (Marta, n.d.) bahwa pencemaran lingkungan bisa terjadi karena penggunaan dosis pupuk kimia sintesis yang berlebihan, penggunaan pupuk kimia sintetis terus menerus dalam waktu lama menyebabkan produktivitas lahan menurun dan mengurangi mikroorganisme penyubur tanah, sehingga saat ini banyak di kembangkan usaha pertanian yang ramah lingkungan dengan menghasilkan produk-produk pertanian organik. Pupuk organik umumnya memiliki dua bentuk. Pupuk organik berbentuk padat dan pupuk organik berbentuk cair. Sustainability meliputi 3 aspek yaitu aspek ekonomi, lingkungan dan sosial-budaya yang bertujuan untuk mengurani kemiskinan, merubah pola yang tidak berkelanjutan dalam
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN 8 proses memproduksi, memanfaatkan sumber daya alam yang ada secara baik (Indrati & Hariadi, 2016). Dari kegiatan penanaman kentang menggunakan kombinasi POC Extragen dan pupuk NPK Mutiara 16 : 16 : 16 bisa dilihat aspek ekonomi, lingkungan dan sosial budaya yaitu sebagai berikut : 1. Aspek Sosial Budaya Di waktu lampau, kentang hanya menjadi bahan makanan orang asing dan orang kaya di pesta-pesta. Namun sekarang kentang telah menjadi bahan makanan masyarakat umum, baik untuk pesta maupun untuk sehari-hari. Selain beras, kentang merupakan bahan pangan utama yang dibutuhkan sepanjang tahun. Tanaman kentang merupakan tanaman yang tumbuh di suhu rendah antara 18°C-22°C. Bagi petani di daerah dataran tinggi atau pegunungan, kentang merupakan tanaman sayuran yang sangat penting. Seperti pada daerah Dieng yang merupakan salah satu daerah pegunungan subur karena kaya dengan bahan organik hasil dari aktivitas vulkanis gunung berapi yang dimanfaatkan oleh para penduduk sebagai lahan pertanian, salah satunya yaitu dengan menanam kentang. Sebagian masyarakat Dieng berprofesi sebagai petani dan berlangsung turun temurun hingga saat ini. Bagi sebagian masyarakat yang mempunyai lahan sendiri untuk menanam kentang akan membuka lowongan pekerjaan bagi para masyarakat yang tidak memiliki lahan untuk menanam kentang, hal ini dapat membantu mengurangi pengangguran di sekitar wilayah Dieng sehingga dapat saling menguntungkan bagi para penduduk yang tinggal di kawasan Dieng. Selain untuk bahan pangan, kentang dijadikan sebagai salah satu hasil bumi yang disajikan saat acara ritual rambut gimbal yang ada di Dieng. Ritual tersebut merupakan acara pemotongan rambut anak gimbal yang dilakukan setiap tahun dan di seertai dengan pertunjukan kesenian dan mengumpulkan hasil bumi. Kentang adalah makanan yang bernilai gizi tinggi dan lengkap serta dapat digunakan sebagai bahan pangan alternatif pengganti beras. Dalam 1 buah kentang berukuran sedang atau setara 100 gram, terdapat sekitar 88 kalori, 20 gram karbohidrat, 1,9 gram protein, 1,8 gram serat pangan, 380 miligram kalium, 0,3 miligram zinc dan 13 miligram vitamin C. 2. Aspek Ekonomi Kentang menjadi sumber pendapatan utama petani sehingga sebagian besar kebutuhan rumah tangga dipenuhi dari pendapatan usahatani kentang. Kentang mentah yang merupakan hasil panen dari masyarakat Dieng dijual dengan kisaran harga Rp. 12.000 / kg. Masyarakat dieng yang berprofesi sebagai petani biasanya memperoleh hasil panen mereka yaitu sekitar 15 ton dalam 1 hektar lahan yang digunakan, dalam sekali panen akan
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN 9 memperoleh sekitar Rp. 180.000.000. Oleh karena itu sebagian masyarakat Dieng memanfaatkan lahan yang subur untuk budidaya tanaman kentang. Disamping itu untuk menghasilkan tanaman kentang yang berkualitas maka harus diperhatikan cara penanaman yang benar. Kentang merupakan salah satu makanan siap hidang (instant food) dan cepat hidang (fast food) di Indonesia saat ini. Kentang banyak dijadikan olahan yang menarik, pada skala rumah tangga kentang dapat diolah menjadi lauk pendamping nasi ataupun camilan kentang goreng. Olahan kentang menjadi salah satu makanan oleh-oleh khas Dieng yang diolah menjadi kripik kentang, dodol kentang, kentang goreng, kentang rebus. Harga keripik kentang yang dijual berkisar Rp. 100.000 setiap 100 gram. 3. Aspek Lingkungan Penanaman yang baik dan benar akan mempengaruhi produktivitas kentang, sebagai upaya peningkatan produksi kentang agar diperoleh produksi kentang yang optimal. Salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas kentang yaitu dengan memperbaiki teknik bercocok tanam seperti pengolahan lahan, penggunaan bibit unggul, dan pemupukan. Pupuk organik cair (POC) Extragen merupakan pupuk organik yang dapat digunakan pada budidaya tanaman, POC Extragen dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah, membantu meningkatkan produktivitas tanaman sehingga dapat mengurangi kebutuhan pupuk anorganik, untuk meningkatkan jumlah daun, diameter umbi, berat basah umbi kentang dapat menggunakan POC Extragen. Dengan memperhatikan pupuk yang digunakan untuk menunjang kebutuhan nutrisi pada tanaman kentang juga dapat menjaga ekosistem tanah dengan tidak menggunakan pupuk anorganik secara berlebihan. Dari perspektif tanaman, tanah merupakan tempat terjadinya proses konversi hara yang terikat dalam senyawa organik maupun anorganik, menjadi hara tersedia atau yang dapat diserap oleh tanaman. Hal ini berarti bahwa tanah merupakan bagian pencernaan eksternal dari tanaman. Konsenkuensinya, kemampuan tanah untuk mendukung pertumbuhan tanaman sangat tergantung pada kualitas dan kesehatan tanah, serta keanekaragaman hayati (biodiversity). Penggunaan berbagai bahan kimia seperti pestisida menyebabkan terputusnya aliran energi dan keseimbangan ekosistem alami yang menguntungkan tanaman, oleh karena itu, manajemen input dalam ekositem pertanian diarahkan untuk mempertahankan dan meningkatkan biodiversitas organisme menguntungkan di rhizosfir dan pasokan substrat organik. Kunci utamanya terletak pada manajemen biota tanah dan pasokan bahan organik tanah untuk menjamin
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN 10 pasokan energi, meningkatkan dan mempertahankan kesehatan maupun kualitas tanah. Konsekuensinya, diperlukan penambahan bahan organik seperti pupuk organik atau kompos secara reguler pada lahan pertanian agar dapat mempertahankan kandungan bahan organik tanah dalam kisaran optimal. Pemahaman ekologi biota dalam ekosistem pertanian merupakan kunci utama dalam pertanian berkelanjutan atau pertanian ramah lingkungan (environmentally friendly agriculture). Organisme tanah yang sehat adalah adanya pasokan substrat organik sebagai sumber energi bagi organisme dekomposer seperti bakteri, jamur, aktinomycetes protozoa, insekta, 8 Ekologi Biota Tanah dan lain-lainnya. Manajemen biota tanah diarahkan untuk menciptakan ekosistem yang menguntungkan bagi pertumbuhan serta perkembangan tanaman dan meningkatkan efisiensi input anorganik atau sintesis seperti pupuk anorganik dan pestisida. Pada pertumbuhan dan perkembangan kentang dapat memenuhi beberapa kaidah Sustainable Development Goals (SDGs) atau Pembangunan Berkelanjutan yaitu : 1. Tanpa kemiskinan (no poverty) 2. Tanpa kelaparan (zero hunger) 3. Kehidupan sehat dan sejahtera (good health and well-being) 4. Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi (decent work and economic growth) 5. Ekosistem daratan (life on land)
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN 11 Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan salah satu jenis sayuran yang terdapat di Indonesia. Selain beras, kentang merupakan bahan pangan utama yang dibutuhkan sepanjang tahun (Olga & Barus, 2022). Kentang merupakan tanaman dikotil yang bersifat semusim dan memiliki umbi batang yang dapat dimakan. Kentang termasuk family solanacaea, dengan nama latin Solanum tuberosum L. Bentuk tanaman kentang yaitu semak atau herba, batangnya berada diatas permukaan tanah, memiliki beberapa warna yaitu hijau, ungu tua dan kemerah-merahan. Batang tanaman kentang muda tidak berkayu sehingga tidak terlalu kuat dan mudah patah sedangkan batang tanaman kentang tua bias berkayu (Muhammadiyah et al., 2022). Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura dari kelompok tanaman sayuran umbi yang sangat potensial sebagai sumber karbohidrat. Kandungan karbohidrat pada kentang mencapai sekitar 18%, protein2.4% dan lemak 0.1%. Total energi yang diperoleh dari 100 gram kentang adalah sekitar 80 kkal (Purnomo et al., 2014). Gambar 1. Morfologi Tanaman Kentang Sumber (Dokumentasi Pribadi) Menurut (Hanan et al., 2015), Sistematika tumbuhan (taksonomi) tanaman kentang diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub Divisi : Angiospermae
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN 12 Kelas : Dicotiledonae Ordo : Solanales F Famili : Solanaceae Genus : Solanum Species : Solanum tuberosum L. Kentang merupakan salah satu tanaman berbentuk semak. Susunan utama tanaman kentang terdiri dari stolon, umbi, batang, daun, bunga, buah, biji dan akar. Stolon adalah tunas lateral yang tumbuh pada sekitar ketiak daun dibawah permukaan tanah. Pada pertumbuhannya stolon memiliki bentuk memanjang dan melengkung pada ujungnya dan akan membesar untuk membentuk umbi sebagai tempat penyimpanan makanan cadangan. Bentuk dari batang tanaman kentang yaitu bulat dan persegi , berbuku-buku dan memiliki rongga. Pertumbuhan batang tegak dan menjalar. Batang tanaman kentang berada di atas permukaan tanah dan berwarna hijau, hijau keunguan atau hijau kemerahan (Rukmana, 1997). Kentang memiliki beragam varietas yang terdiri dari beberapa jenis. Kentang terdiri dari tiga golongan yang dibedakan dari warnanya yaitu merah, kuning dan putih, dan yang paling digemari yaitu kentang kuning (Aini, 2012).
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN 13 URAIAN MATERI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN A. Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Pertumbuhan merupakan proses perubahan pada sel atau tubuh yang bersifat kuantitatif (dapat diukur) berupa pertambahan ukuran (misalnya jumlah, volume, tinggi, diameter, dan luas) yang tidak dapat balik (irreversible). Artinya, makhluk hidup yang telah tumbuh tidak dapat kembali pada keadaan semula seperti sebelum mengalami pertumbuhan. Oleh karena pertumbuhan bersifat kuantitatif, kita dapat dengan mudah mengetahui pertumbuhan pada makhluk hidup melalui suatu pengukuran. Misalnya, pengukuran tinggi batang, luas permukaan daun, atau jumlah sel. Pertumbuhan kentang dimulai dari umbi kentang yang telah tumbuh tunas sekitar 14 hari dan siap untuk ditanam dengan bobot 17 gram, pada umur 30 hst umbi kentang mulai membesar dengan bobot 52 gram, selanjutnya pada umur 55 hst umbi kentang bertambah bobot menjadi 77 gram, dan bobot kentang yang siap panen pada umur 84 hst memiliki bobot 132 gram. Perkembangan merupakan proses perubahan menuju kematangan fungsi organ melalui serangkaian perubahan bentuk tubuh (morfogenesis). Selain itu, perkembangan dapat juga diartikan sebagai suatu perubahan menuju tingkat yang lebih tinggi, teratur, dan kompleks. Oleh karena perubahan itu perubahan yang terjadi bersifat kualitatif seperti kematangan atau kedewasaan, maka perkembangan tidak dapat diukur secara kuantitatif. Contoh, pembentukan bunga sebagai alat fertilisasi pada tumbuhan. Proses pertumbuhan dan perkembangan dapat dilihat di video berikut : https://www.youtube.com/watch?v=XYgvWMwGZLs&t=380s&ab_channel=Experi mentPertanian Gambar 2. Pertumbuhan umbi kentang Sumber : Dokumentasi Pribadi
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN 14 Gambar 3. Pertumbuhan umbi kentang Sumber : https://id.depositphotos.com/vector-images/tanaman-jagung.html Gambar 4. Pertumbuhan umbi kentang Sumber : https://quizizz.com/admin/quiz/5f2b70fb9dc77f001cf9246e/soalpertumbuhan-dan-perkembangan-tanaman B. Fase Perkembangan Tanaman Fase perkembangan tanaman dibagi menjadi beberapa tahap : 1. Tahap I a. Fase Perkecambahan Pada Biji Fase perkecambahan, saat proses imbibisi air yang ditandai dengan pembengkakan biji sampai dengan sebelum munculnya daun pertama.
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN 15 Gambar 5. Fase perkecambahan biji jagung dan biji kacang hijau Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=XYgvWMwGZLs&ab_channel=ExperimentP ertanian dan https://repository.unair.ac.id/25647/14/14.%20Bab%202.pdf b. Fase Pertumbuhan Tunas Pada Umbi Pada fase pertumbuhan tunas, tunas dapat tumbuh bai di ruang penympanan ataupun di lapangan, dengan atau tanpa cahaya matahari. Setelah umbi mengakhiri masa dormansi, tunas akan segera tumbuh. Laju pertumbuhan tunas bergantung pada suhu dan kelembaban. Suhu tinggi akan memacu pertumbuhan tunas dan jika kondisi tanah kering, umbi akan kehilangan bobot sehingga tunas tumbuh lebih lambat. Umbi yang digunakan sebagai bibit adalah umbi yang sudah memiliki tunas sepanjang 1 cm. Tunas apical yang sudah setinggi 3 cm dibuang untuk menghilangkan dominansi apikal dan memacu munculnya tunas lateral agar pertumbuhan lebih seragam. Gambar 6. Fase pertumbuhan tunas pada umbi kentang Sumber : Dokumentasi Pribadi 2. Tahap II a. Fase Pertumbuhan Vegetatif Pada Biji Fase pertumbuhan vegetatif pada biji, yaitu fase mulai munculnya daun pertama yang terbuka sempurna sampai tasseling dan sebelum keluarnya bunga betina (silking), fase ini diidentifiksi dengan jumlah daun yang terbentuk.
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN 16 Gambar 7. Fase Pertumbuhan Vegetatif Pada Biji Jagung dan Biji Kacang Hijau Sumber : https://www.istockphoto.com/id/foto/kecambah-jagunggm1149536531-310839899 dan https://www.kompas.com/skola/read/2021/07/15/150027369/perkecambahanpengertian-tipe-dan-prosesnya?page=all b. Fase Pertumbuhan Vegetatif Pada Umbi Pertumbuhan vegetatif pada umbi ialah organ tanaman seperti daun, cabang tanaman (cabang utama), dan akar mulai tumbuh dan berkembang, stolon mulai tumbuh dan proses fotosintesis mulai aktif. Gambar 8. Fase Pertumbuhan Vegetatif Pada Umbi Kentang Sumber : Dokumentasi Pribadi 3. Tahap III a. Fase Pertumbuhan Generatif Pada Biji Fase generatif atau fase reproduktif, yaitu fase pertumbuhan setelah silking sampai masak fisiologis. Fase generatif atau fase reproduktif ditandai dengan munculnya bunga sampai pembungaan. Fase Reproduktif yaitu fase tanaman membentuk organ reproduksi dan melangsungkan proses reproduksi untuk membentuk biji.
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN 17 Gambar 7. Fase Generatif Jagung, Kacang Hijau dan kentang Sumber : https://gemulungpinter.school.blog/2019/07/16/coba-1/ , https://www.istockphoto.com/id/vektor/urutan-tahap-pertumbuhanperkecambahan-kacang-dari-biji-ke-tunas-muda-dengan-daun-gm1467579377- 499314018 dan Dokumentasi Pribadi C. Pertumbuhan Umbi Kentang Pembentukan umbi ialah umbi kentang mulai tumbuh di ujung akar stolon, pada fase pertumbuhan umbi (tuber growth) ini terjadi persaingan yang kuat antara umbi dengan bagian atas tanaman (shoot) yang tumbuh dan berperan sebagai penerima (sink) dalam waktu yang sama. Kompetisi tersebut berhenti ketika brangkasan (pertumbuhan vegetatif) mencapai maksimum dan hanya umbi yang berfungsi sebagai penerima (sink), sedangkan brangkasan menjadi sumber (source). Umbi ketang terus berkembang hingga fase pemasakan yang ditandai dengan tanaman mulai layu, daun menguning dan mulai rontok, pertumbuhan umbi mulai melambat dan batang tanaman perlahan-lahan mati. Gambar 8. Pertumbuhan umbi kentang Sumber : Dokumentasi Pribadi
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN 18 Pertumbuhan kentang dimulai dari umbi kentang yang telah tumbuh tunas sekitar 14 hari dan siap untuk ditanam dengan bobot 17 gram, pada umur 30 hst umbi kentang mulai membesar dengan bobot 52 gram, selanjutnya pada umur 55 hst umbi kentang bertambah bobot menjadi 77 gram, dan bobot kentang yang siap panen pada umur 84 hst memiliki bobot 132 gram. Untuk menghasilkan umbi yang berkualitas harus memperhatikan penanaman kentang dengan cara yang benar salah satunya yaitu dengan memperhatikan penggunaan pupuk. Penggunaan pupuk organik yang baik bagi tanaman dan tidak merusak tanah merupakan salah satu cara yang tepat, disamping penggunaan pupuk organik menambah nutrisi untuk memenuhi kebutuhan tanaman dari pupuk anorganik juga diperlukan. Dosis penggunaan pupuk organik dan anorganik yang seimbang dapat mengoptimalkan pertumbuhan tanaman kentang, penggunaan pupuk anorganik berlebihan dapat merusak tanah. Penggunaan POC 8 l/ha dan pupuk NPK 30 g/tanaman menghasilkan umbi yang berkualitas baik yaitu 746,29 g/ha. Umbi yang telah mencapai fase siap panen memiliki bobot kurang lebih 15,54 gram. Dengan memperhatikan pupuk yang digunakan dapat menghasilkan umbi yang optimal, dibandingkan dengan penggunaan POC 8 l/ha dan pupuk NPK 45 g/tanaman yang menghasilkan 440,96 g/ha dengan bobot per tanaman kurang lebih 9,81 gram menunjukan penggunaan pupuk anorganik yang berlebih kurang optimal bagi tanaman kentang. Selain itu, penggunaan pupuk anorganik yang kurang juga membuat tanaman kentang kurang optimal dalam proses pertumbuhannya seperti pada penggunaan POC 8l/ha dan Tanpa pupuk NPK yang menghasilkan 320,90 g/ha dengan bobot per tanaman kurang lebih 6,68 gram. Menurut SNI 01-3175-1992 Kentang segar adalah umbi batang dari tanaman kentang (Solanum tuberosum, LINN) dalam keadaan utuh, bersih dan segar. Menurut ukuran berat, kentang besar berukuran 101-300 gram.
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN 19 1. Budidaya kentang menggunakan pupuk organik dan menghindari penggunaan pupuk kimia dengan dosis tinggi yang akan merusak kesuburan tanah akan membantu proses perkembangan tanaman kentang maksumal. Dari pernyataan tersebut, sebutkan fase dalam perkembangan umbi kentang ! ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… 2. Tanaman kentang merupakan tanaman yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi, semakin besar tanaman kentang maka semakin besar nilai jualnya. Oleh karena itu para petani kentang melakukan berbagai cara menanam kentang berkualitas tinggi. Tanaman kentang dapat bertambah ukuran, tinggi atau volumenya. Peristiwa ini bersifat irreversible. Jelaskan apa yang dimaksud irreversible ! ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… 3. Sebelum melakukan penanaman kentang para petani menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan selama proses penanaman berlangsung, salah satu yang disiapkan petani yaitu bibit umbi. Bibit umbi kentang yang digunakan harus disiapkan dengan baik agar pertumbuhan dan hasil panen menghasilkan tanaman kentang yang baik. Bibit umbi kentang akan mengalami proses pematahan dormansi pada umbi. Faktor apa saja yang mempengaruhi pematahan dormansi pada umbi? ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… PENUGASAN MANDIRI !
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN 20 D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu: 1. Faktor Luar (Eksternal) Faktor luar (eksternal) merupakan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dari luar/lingkungan. Faktor luar dibedakan menjadi enam, yaitu nutrisi, air, suhu, kelembapan, oksigen dan cahaya. a. Nutrisi Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan membutuhkan nutrisi. Nutrisi diambil tumbuhan dari tanah maupun udara. Unsur yang diperlukan oleh tumbuhan dibedakan menjadi dua, yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro. Unsur yang dibutuhkan dalam jumlah besar disebut unsur hara makro. Unsur hara makro yaitu N, P, K, S dan Ca. Sedangkan unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut unsur hara mikro. Unsur hara mikro yaitu Fe, Zn, B dab Cl. b. Air Air berperan untuk membantu perkecambahan umbi, menjaga kelembaban, proses fotosintesis dan transpirasi, serta untuk mengaktifkan enzim-enzim. c. Suhu Pertumbuhan tumbuhan dipengaruhi oleh suhu. Setiap spesies atau varietas tumbuhan memiliki suhu minimum, suhu optimum dan suhu maksium. Sebagian besar tumbuhan memerlukan suhu sekitar 10˚C-38˚C. Contoh, kentang (Solanum tuberosum L.) memiliki suhu antara 12˚C-20˚C dan suhu optimumnya adalah suhu 15˚C-22˚C. Suhu berpengaruh pada proses respirasi, transpirasi dan fotosintesis. Suhu yang tinggi menyebabkan ketersedian O2 rendah dan CO2 meningkat sehingga respirasi terhambat. Proses transpirasi juga akan meningkat sehingga tumbuhan tidak dapat tumbuh maksimal bahkan mati. Contoh, apabila suhu yang terlalu tinggi akan mempengaruhi hasil photosintesa yang menyebabkan pembentukan umbi terhambat tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) mengalami fase dorman. Peningkatan suhu lingkungan akan mengubah keseimbangan tumbuhan yang berpengaruh pada laju fotositesis terlalu cepat sehingga hasil umbi berkurang (Harlastuti dalam Siswanto, B dan Hidayati, K. 2016).
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN 21 d. Kelembaban Kelembaban mempengaruhi laju transpirasi yang berkaitan dengan penyerapan nutrisi. Tingkat kelembaban udara maupun tanah pada setiap tanaman berbedabeda. Contoh, tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) dapat tumbuh dengan baik pada Ph tanah antara 5-6,5 (Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto, 2020). e. Cahaya Cahaya berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Respon cahaya terhadap tanaman, yakni fotosintesis, fototropisme, fotoperiodisme dan etiolasi. Dalam proses fotosintesis, intensitas cahaya berbanding lurus dengan laju fotosintesis saat berlangsungnya reaksi terang. Hasil fotosintesis berupa karbohidrat yang berguna untuk pembentukan organ-organ tumbuhan. Intensitas cahaya yang dibutuhkan kentang (Solanum tuberosum L.) sekitar 80%-90%. f. Oksigen Ketersedian oksigen dalam tanaman berguna untuk proses respirasi aerob. Melalui proses respirasi, tumbuhan dapat memperoleh energi untuk pemecahan biji saat proses perkecambahan, dan untuk aktivitas tumbuhan. 2. Faktor Dalam (Internal) Faktor dalam (internal) adalah faktor yang terdapat dalam tubuh tumbuhan antara lain genetic dan hormone. a. Genetik Genetik merupakan faktor yang mengendalikan hereditas atau pembawa sifat yang diturunkan pada keturunannya. Gen berfungsi untuk mengatur sintesis enzim untuk mengendalikan proses kimia dalam sel. Contoh sintesis protein. Pembentukan protein merupakan bagian dasar penyusun tubuh tumbuhan yang dikendalikan secara langsung oleh gen dengan keta lain, gen mengatur pola pertumbuhan melalui sifat yang diturunkan. b. Hormon Hormon merupakan zat organic yang dihasilkan oleh jaringan tertentu yang disalurkan ke jaringan lainnya. Respon pertumbuhan terhadap hormone terjadi pada akar, batang dan daun. Hormon terbagi menjadi 5 hormon, yaitu akusin, giberalin, sitokinin, gas etilen, asam absitat.
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN 22 Hormon Fungsi Letak Auksin Memacu pembelahan sel, mendorong pembesaran sel dan pertumbuhan batang, respon tropisme terhadap cahaya, dormansi apikal dan pertumbuhan buah. Meristem apikal, embrio dalam biji Giberelin Memacu aktivitas kambium, membantu perkecambahan biji, memacu perkembangan buah dan bunga, dan merangsang pembelahan dan pemanjangan sel. Meristem apikal ujung akar dan batang, embrio Sitokinin Memacu pembelahan sel pada jaringan meristem, merangsang deferensiasi sel, emrangsang daerah pucuk untuk tumbuh ke samping, menghambat penuaan dan merangsang pembentukan tunas pada kultur jaringan Pada akar, embrio dan buah Etilen Pematangan buah atau biji, mendorong gugurnya daun, memacu pengguguran bunga, menghambat pemanjangan batang kecambah, pemasakan buah dan menurunkan, dominasi apikal dan inisiasi akar. Buah yang sudah masak Asam absisat (ABA) Mengatasi tekanan lingkungan yang kurang baik, menghambat pertumbuhan, mengatur membuka dan menutupnya stomata. memacu dormansi dan mempercepat absisi pada tumbuhan. Daun, batang, akar dan buah yang warna hijau
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN 23 AKTIVITAS SISWA 1 Merancang Dan Melakukan Percobaan PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF PADA KENTANG A. Dasar Teori Perkembangbiakan secara vegetatif adalah perkembangbiakan yang terjadi tanpa melalui proses penyerbukan atau pembuahan. Tumbuhan yang baru terbentuk berasal dari pertumbuhan dan perkembangan bagian tubuh tertentu dari induknya. Perkembangbiakan vegetatif dikelompokkan menjadi dua, yaitu perkembangbiakan vegetatif alami dan perkembangbiakan vegetatif buatan. Perkembangbiakan vegetatif alami adalah perkembangbiakan tumbuhan tanpa bantuan manusia. Perkembangbiakan vegetatif alami dapat terjadi melalui spora, umbi, batang, umbi lapis, umbi akar, tunas, akar tunggal dan tunas adventif. B. Tujuan Tujuan dari pengamatan perkembangbiakan vegetatif ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui informasi mengenai perbanyakan tanaman secara vegetatif dan mampu menerapkan cara perbanyakan dengan vegetatif 2. Untuk mengetahui tahap-tahap perkembangbiakan vegetatif pada kentang C. Alat dan Bahan 1. Tusuk Sate 2. 2 Buah Kentang 3. 2 Gelas Plastik Bekas 4. Pisau / Cutter 5. Air D. Cara Kerja 1. Siapkan alat dan bahan 2. Masukkan air kedalam gelas plastik 3. Potong 1 buah kentang menjadi 2 bagian secara vertikal (biarkan 1 buah kentang tetap utuh) 4. Tancapkan tusuk sate secara vertikal ke 1 buah kentang utuh dan tancapkan tusuk sate secara vertikal ke salah satu bagian kentang yang sudah dipotong
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN 24 5. Masukkan 1 buah kentang utuh yang telah ditusuk menggunakan tusuk sate ke dalam gelas yang berisi air dan masukkan satu bagian kentang yang sudah dipotong ke dalam gelas yang berisi air lainnya pastikan buah kentang seimbang dan tidak jatuh 6. Amati perkembangbiakan vegetatif yang dialami kentang 7. Tulis hasil pengamatanmu pada tabel 8. Lengkapi hasil pengamatanmu dengan foto dari hasil yang diamati ! E. Lembar Pengamatan 1. Umbi Kentang (Utuh) No. Parameter Pengamatan Minggu ke – (hst) 1 2 3 4 1. Saat munculnya tunas 2. Jumlah tunas 3. Tinggi tanaman (cm) 2. Umbi Kentang (Dipotong Setengah) No. Parameter Pengamatan Minggu ke – (hst) 1 2 3 4 1. Saat munculnya tunas 2. Jumlah tunas 3. Tinggi tanaman (cm) Gambar Hasil Pengamatan
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN 25 F. Pembahasan ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… G. Daftar Pustaka ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… Tanggal Praktikum (Diisi siswa) Paraf Guru
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN 26 AKTIVITAS SISWA 2 Amati tabel dibawah ini dan jawab pertanyaan dibawahnya ! 1. Tabel tinggi tanaman kentang. Perlakuan Tinggi Tanaman (cm) / Umur (hst) 30 HST 55 HST 75 HST 85 HST N0E0 19,73 32,44 50,78 56,52 N1E0 20,37 34,17 51,82 57,02 N2E0 20,99 34,35 52,31 57,46 N0E1 18,99 32,72 51,41 56,47 N1E1 18,97 34,45 52,09 57,50 N2E1 20,75 33,33 52,13 58,26 N0E2 20,76 34,16 52,25 58,27 N1E2 20,41 34,91 54,35 59,09 N2E2 21,07 33,03 52,63 59,32 N0E3 20,51 33,36 52,41 59,05 N1E3 20,55 34,97 52,21 58,22 N2E3 19,99 33,55 52,43 56,05 2. Tabel Rata-rata Bobot Setiap Umbi (BSU), Bobot Umbi per Tanaman (BUPT) dan Jumlah Umbi per Tanaman (JUPT) Kentang diambil pada saat panen. Perlakuan BUPT BSU JUPT N0E0 210,04 34,74 6,80 N1E0 331,18 65,72 7,28 N2E0 463,24 77, 53 6,71 N0E1 239,24 36,32 6,88 N1E1 369,20 51,63 6,75 N2E1 520,74 82,47 7,44 N0E2 271,91 37,94 7,13 N1E2 458,10 68,94 7,08 N2E2 647,31 100,22 6,98 N0E3 310,26 49,17 6,80
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN 27 N1E3 746,29 107,09 7,50 N2E3 445,96 63,02 7,41 Keterangan : N0E0 : Tanpa POC dan tanpa pupuk NPK N0E1 : POC 6 l/ha dan Tanpa pupuk NPK N0E2 : POC 7 l/ha dan Tanpa pupuk NPK N0E3 : POC 8l/ha dan Tanpa pupuk NPK NIE0 : Tanpa POC dan pupuk NPK 30 g/tanaman N1E1 : POC 6 l/ha dan pupuk NPK 30 g/tanaman N1E2 : POC 7 l/ha dan pupuk NPK 30 g/tanaman N1E3 : POC 8 l/ha dan pupuk NPK 30 g/tanaman N2E0 : Tanpa POC dan pupuk NPK 45 g/tanaman N2E1 : POC 6 l/ha dan pupuk NPK 45 g/tanaman N2E2 : POC 7 l/ha dan pupuk NPK 45 g/tanaman N2E3 : POC 8 l/ha dan pupuk NPK 45 g/tanaman a. Dilihat dari tabel diatas jika Anda menanam kentang, perlakuan apa yang akan Anda pakai? Berikan alasannya ! ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… b. Dalam budidaya kentang dilihat dari kaidah Sustainable Development Goals (SDGs) atau Pembangunan Berkelanjutan, jelaskan budidaya kentang berdasarkan kaidah Tanpa
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN 28 kemiskinan (no poverty), Kehidupan sehat dan sejahtera (good health and well-being) dan Tanpa kelaparan (zero hunger) ! ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… GLOSARIUM A. oncophillus = Tumbuhan golongan C3 yang tidak banyak memerlukan cahaya dalam pertumbuhannya. Auksanometer = Alat yang digunakan untuk mengukur pertumbuhan tanaman Auleron = Selaput tipis berbentuk kantung yang kaya akan protein dan sebagai pembungkus biji Epikotil = Bagian batang yang terletak diatas kotiledon. Hipokotil = Bagian pangkal tumbuhan yang melekat pada kotiledon. Imbibisi = Penyerapan air secara pasif, biasanya pada saat perkecambahan Kaleoptil = Selaput yang membungkus ujung tunas embrionik. Koleoriza = Selaput yang melindungi ujung akar embrio tumbuhan monokotil Protederm = Jaringan yang akan membentuk epidermis. Tudung akar = Bagian paling ujung dari akar berfungsi untuk melindungi akar dari kerusakan mekanik.
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN 29 LATIHAN SOAL Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dalam setiap soal-soal berikut. 1. Kentang merupan jenis tanaman umbi-umbian. Umbi kentang bisa dimanfaatkan sebagai bahan makanan seperti donat kentang. Umbi kentang bernilai ekonomi tinggi. Dalam budidaya kentang menggunakan pupuk organik yang menghasilkan umbi tanaman yang berkualitas. Pada umur 4 minggu setelah tanam besar umbi kentang 4,5 cm. Dua minggu kemudian besar umbi kentang mencapai 7 cm. Dari pernyataan tersebut, apa yang dialami tumbuhan …. a. Percabangan b. Perkecambahan c. Pertumbuhan d. Perkembangan e. Pertambahan 2. Kentang adalah tanaman dari family Solanaceae yang sering dimanfaatkan umbinya. Kandungan karbohidrat pada umbi cocok digunakan untuk program diet sehat. Budidaya kentang menggunakan pupuk organik menghasilkan umbi yang memiliki kualitas umbi yang baik sehingga dapat memberikan keuntungan bagi petani. Peristiwa tumbuhnya umbi disebut…. a. Perkembangan b. Pertumbuhan c. Pertambahan d. Perkecambahan e. Percabangan
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN 30 3. Tanaman kentang mempunyai manfaat yang melimpah umbinya yang bermanfaat bagi kesehatan seperti sumber energi, mengontrol gula darah, memperlancar pencernaan dan memberikan nilai ekonomi pada petani. Kandungan asam oksalat pada umbi bisa membantu mengikat kalsium yang penting untuk fungsi saraf dan serat otot. Umbi kentang yang ditanam akan mulai tumbuh tunas, tumbuh batang, tumbuh daun dan tumbuh bunga. Dari pernyataan tersebut, umbi kentang mengalami fase…. a. Pertumbuhan b. Perkembangan c. Pembelahan d. Pematangan e. Pemanjangan 4. Petani membudidayakan kentang di lahan gembur tanpa naungan. Dalam pemupukan petani menggunakan pupuk kimia dengan dosis tinggi. Hal ini, menyebabkan produktifitas menurun dan biaya pemeliharaan tanaman tinggi. Selain itu, penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dapat meracuni tanaman sehingga pertumbuhannya terhambat. Pertumbuhan primer memiliki 3 daerah pembelahan, yaitu…. a. Daerah pembelahan, daerah pemanjangan dan daerah deferensiasi b. Daerah pemanjangan, daerah deferensiasi dan danerah penebalan c. Daerah deferensiasi, daerah penebalan dan meristematik d. Daerah penebalan, daerah meristematik dan spesifikasi e. Meristematik, spesifikasi dan daerah pembelahan 5. Pati resisten kentang dapat membantu menurunkan kadar gula. Kentang banyak diminati konsumen untuk diolah menjadi berbagai macam olahan sehingga banyak diminati. Oleh sebab itu, banyak masyarakat yang membudidayakan kentang. Kelompok tani kentang mulai mensosialisasikan penggunaan ZPT alami dari bawang merah yang lebih ramah lingkungan untuk mempercepat masa dormansi umbi. Umbi kentang dengan ZPT alami menghasilkan pertumbuhan akar lebih banyak dan membantu perkecambahan umbi (muncul tunas). ZPT alami dari bawang merah mengandung hormone…. a. Sitokinin dan etilen b. Etilen dan auksin c. Auksin dan asam absisat d. Asam absisat dan giberelin
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN 31 e. Auksin dan giberelin 6. Kentang banyak dibudidayakan oleh masyarakat, karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan bermanfaat sebagai bahan makanan, industri dan kesehatan. Seorang mahasiswa melakukan penelitian tentang pengaruh POC terhadap fase vegetatif tanaman kentang. Variabel yang digunkan dalam penelitian ada 3, yaitu variable kontrol, variabel terikat dan variabel bebas. Variabel bebas yang digunakan mahasiswa dalam penelitian ini…. a. Dosis pupuk b. Ulangan c. Fase vegetatif d. Tanaman kentang e. Media tanam 7. Petani menanam kentang pada lahan yang sudah diberikan pupuk kandang ayam. Hasilnya, mempercepat pertumbuhan tanaman (akar, batang dan daun) dan hasil produksi umbi berukuran besar. Umbi kentang yang berukuran besar, harga lebih mahal. Pupuk kandang ayam mengandung unsur hara …. yang dibutuhkan tanaman. a. K, S dan Ca b. N, S dan Ca c. P, ca dan S d. Ca, K dan P e. N, P dan K 8. Damar senang berkebun di lahan pekarangan rumahnya. Ia menanam kentang menggunakan tanah yang subur dan pupuk kompos sehingga tanah tidak tercemar. Hasil panen kentang dapat di jual sehingga memberikan keuntungan bagi damar. Pertumbuhan kentang damar, saat umur 6 minggu setelah tanam menunjukkan bahwa daun mulai terbuka sempurna. Jumlah daun pertama sekitar 7 helai. Kemudian jumlah daun meningkat menjadi 8 helai. Hal ini dikarenakan adaanya…. a. Unsur hara yang dibutuhkan telah tercukupi sehingga terjadi peningkatan laju fotosintesis daun b. Unsur hara yang dibutuhkan belum tercukupi sehingga terjadi penurunan laju fotosintesis daun c. Unsur hara yang dibutuhkan telah tercukupi sehingga terjadi peningkatan laju translokasi daun
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN 32 d. Unsur hara yang dibutuhkan telah tercukupi sehingga terjadi peningkatan laju fiksasi CO2 e. Unsur hara yang dibutuhkan belum tercukupi sehingga terjadi penurunan laju fiksasi CO2 9. Ekspor kentang baru mencapai 600 ton/tahun, sedangkan kebutuhan industry sebanyak 3.000 ton/tahun. Doni mulai tertarik untuk budidaya kentang, tapi ia menggunakan pupuk organik cair untuk membantu pertumbuhan dan produksi umbi. Hasil pemberian POC terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun tanaman kentang. Dosis POC Tinggi Tanaman (cm) Jumlah daun (helai) Kontrol 14,90 9 15 ml 17,17 9 20 ml 19,97 9 25 ml 18,17 9 Simpulkan hasil percobaan berikut…. a. Dosis 15 ml menunjukkan tinggi tanaman paling tinggi dan jumlah daun paling sedikit b. Dosis 20 ml menunjukkan tingggi tanaman paling rendah dan jumlah daun paling banyak c. Dosis 25 ml menunjuukkan tinggi tanaman paling tinggi dan jumlah daun yang sama d. Dosis 20 ml menunjukkan tinggi tanaman yang paling tinggi dan jumlah daun yang sama e. Dosis kontrol menunjukkan tinggi tanaman paling rendah dan jumlah daun paling banyak 10. Pak Rafli seorang pengepul umbi kentang. Umbi kentang yang dijual oleh petani masih bentuk umbi maupun chips. Penyimpanan dalam bentuk umbi segar rentan akan busuk, sehingga umbi di simpan pada tempat yang kering. Akibat penyimpanan umbi dilakukan pada tempat yang lembab / basah adalah…. a. Penurunan kadar air pada umbi b. Penurunan berat jenis umbi c. Penurunan kualitas umbi
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN 33 d. Penurunan bobot umbi e. Pembusukan umbi kentang EVALUASI A. Tes Kognitif Mata pelajaran : Biologi Materi : Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan Serta Faktornya Kelas/semester : XII IPA/ I Tahun pelajaran : Instrument Penilaian Pilihan Ganda Indikator Soal Aspek Sustainability No. Soal Jawaban Peserta didik dapat menjelaskan pengertian pertumbuhan tumbuhan Ekonomi, Sosial, Lingkungan. 1. Kentang merupan jenis tanaman umbiumbian. Umbi kentang bisa dimanfaatkan sebagai bahan makanan seperti donat kentang. Umbi kentang bernilai ekonomi tinggi. Dalam budidaya kentang menggunakan pupuk organik yang menghasilkan umbi tanaman yang berkualitas. Pada umur 4 minggu setelah tanam besar umbi kentang 4,5 cm. Dua minggu kemudian besar umbi kentang mencapai 7 cm. C
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN 34 Dari pernyataan tersebut, apa yang dialami tumbuhan …. a. Percabangan b. Perkecambahan c. Pertumbuhan d. Perkembangan e. Pertambahan Peserta didik dapat menjelaskan pengertian perkembangan Ekonomi, Sosial, Lingkungan. 2. Kentang adalah tanaman dari family Solanaceae yang sering dimanfaatkan umbinya. Kandungan karbohidrat pada umbi cocok digunakan untuk program diet sehat. Budidaya kentang menggunakan pupuk organik menghasilkan umbi yang memiliki kualitas umbi yang baik sehingga dapat memberikan keuntungan bagi petani. Peristiwa tumbuhnya umbi disebut…. a. Perkembangan b. Pertumbuhan c. Pertambahan d. Perkecambahan e. Percabangan A Peserta didik dapat memahami fase perkembangan umbi kentang Ekonomi, Sosial, Lingkungan. 3. Tanaman kentang mempunyai manfaat yang melimpah umbinya yang bermanfaat bagi kesehatan seperti sumber energi, mengontrol gula darah, memperlancar pencernaan dan memberikan nilai ekonomi pada petani. Kandungan asam oksalat pada umbi bisa membantu mengikat kalsium yang penting untuk fungsi saraf dan serat otot. Umbi kentang yang ditanam akan mulai tumbuh tunas, tumbuh batang, B
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN 35 tumbuh daun dan tumbuh bunga. Dari pernyataan tersebut, umbi kentang mengalami fase…. a. Pertumbuhan b. Perkembangan c. Pembelahan d. Pematangan e. Pemanjangan Peserta didik dapat memahami fase perkembangan umbi kentang Ekonomi, Sosial, Lingkungan. 4. Petani membudidayakan kentang di lahan gembur tanpa naungan. Dalam pemupukan petani menggunakan pupuk kimia dengan dosis tinggi. Hal ini, menyebabkan produktifitas menurun dan biaya pemeliharaan tanaman tinggi. Selain itu, penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dapat meracuni tanaman sehingga pertumbuhannya terhambat. Pertumbuhan primer memiliki 3 daerah pembelahan, yaitu…. a. Daerah pembelahan, daerah pemanjangan dan daerah deferensiasi b. Daerah pemanjangan, daerah deferensiasi dan danerah penebalan c. Daerah deferensiasi, daerah penebalan dan meristematik d. Daerah penebalan, daerah meristematik dan spesifikasi e. Meristematik, spesifikasi dan daerah pembelahan A
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN 36 Peserta didik dapat menjelaskan daerah pembelahan pada pertumbuhan primer Ekonomi, Sosial, Lingkungan. 5. Pati resisten kentang dapat membantu menurunkan kadar gula. Kentang banyak diminati konsumen untuk diolah menjadi berbagai macam olahan sehingga banyak diminati. Oleh sebab itu, banyak masyarakat yang membudidayakan kentang. Kelompok tani kentang mulai mensosialisasikan penggunaan ZPT alami dari bawang merah yang lebih ramah lingkungan untuk mempercepat masa dormansi umbi. Umbi kentang dengan ZPT alami menghasilkan pertumbuhan akar lebih banyak dan membantu perkecambahan umbi (muncul tunas). ZPT alami dari bawang merah mengandung hormone…. a. Sitokinin dan etilen b. Etilen dan auksin c. Auksin dan asam absisat d. Asam absisat dan giberelin e. Auksin dan giberelin E Peserta didik dapat menentukan variable penelitian pengaruh POC terhadap fase vegetatif tanaman kentang Ekonomi, Sosial, Lingkungan. 6. Kentang banyak dibudidayakan oleh masyarakat, karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan bermanfaat sebagai bahan makanan, industri dan kesehatan. Seorang mahasiswa melakukan penelitian tentang pengaruh POC terhadap fase vegetatif tanaman kentang. Variabel yang digunkan dalam penelitian ada 3, yaitu variable kontrol, variabel terikat dan variabel bebas. A
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN 37 Variabel bebas yang digunakan mahasiswa dalam penelitian ini…. a. Dosis pupuk b. Ulangan c. Fase vegetatif d. Tanaman kentang e. Media tanam Peserta didik dapat menganalisis unsur hara yang terkandung dalam pupuk kandang sapi Ekonomi, Sosial, Lingkungan. 7. Petani menanam kentang pada lahan yang sudah diberikan pupuk kandang ayam. Hasilnya, mempercepat pertumbuhan tanaman (akar, batang dan daun) dan hasil produksi umbi berukuran besar. Umbi kentang yang berukuran besar, harga lebih mahal. Pupuk kandang ayam mengandung unsur hara …. yang dibutuhkan tanaman. a. K, S dan Ca b. N, S dan Ca c. P, ca dan S d. Ca, K dan P e. N, P dan K B Peserta didik dapat menganalisis penyebab pertumbuhan jumlah daun akibat POC Ekonomi, Sosial, Lingkungan. 8. Damar senang berkebun di lahan pekarangan rumahnya. Ia menanam kentang menggunakan tanah yang subur dan pupuk kompos sehingga tanah tidak tercemar. Hasil panen kentang dapat di jual sehingga memberikan keuntungan bagi damar. Pertumbuhan kentang damar, saat umur 6 minggu setelah tanam menunjukkan bahwa daun mulai terbuka sempurna. Jumlah daun pertama sekitar 7 helai. A
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN 38 Kemudian jumlah daun meningkat menjadi 8 helai. Hal ini dikarenakan adaanya…. a. Unsur hara yang dibutuhkan telah tercukupi sehingga terjadi peningkatan laju fotosintesis daun b. Unsur hara yang dibutuhkan belum tercukupi sehingga terjadi penurunan laju fotosintesis daun c. Unsur hara yang dibutuhkan telah tercukupi sehingga terjadi peningkatan laju translokasi daun d. Unsur hara yang dibutuhkan telah tercukupi sehingga terjadi peningkatan laju fiksasi CO2 e. Unsur hara yang dibutuhkan belum tercukupi sehingga terjadi penurunan laju fiksasi CO2 Disajikan tabel hasil pengamatan percobaan, Peserta dapat menyimpulkan hasil pengamatan pengaruh POC terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun tanaman kentang. Ekonomi, Sosial, Lingkungan. 9. Ekspor kentang baru mencapai 600 ton/tahun, sedangkan kebutuhan industry sebanyak 3.000 ton/tahun. Doni mulai tertarik untuk budidaya kentang, tapi ia menggunakan pupuk organik cair untuk membantu pertumbuhan dan produksi umbi. Hasil pemberian POC terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun tanaman kentang. Dosis POC Tinggi Tanaman (cm) Jumlah daun (helai) Kontrol 14,90 9 15 ml 17,17 9 D
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN 39 20 ml 19,97 9 25 ml 18,17 9 Simpulkan hasil percobaan berikut…. a. Dosis 15 ml menunjukkan tinggi tanaman paling tinggi dan jumlah daun paling sedikit b. Dosis 20 ml menunjukkan tingggi tanaman paling rendah dan jumlah daun paling banyak c. Dosis 25 ml menunjuukkan tinggi tanaman paling tinggi dan jumlah daun yang sama d. Dosis 20 ml menunjukkan tinggi tanaman yang paling tinggi dan jumlah daun yang sama e. Dosis kontrol menunjukkan tinggi tanaman paling rendah dan jumlah daun paling banyak Peserta didik dapat menganalisis kondisi umbi akibat tempat penyimpanan yang tidak cocok. Ekonomi, Sosial, Lingkungan. 10. Pak Rafli seorang pengepul umbi kentang. Umbi kentang yang dijual oleh petani masih bentuk umbi maupun chips. Penyimpanan dalam bentuk umbi segar rentan akan busuk, sehingga umbi di simpan pada tempat yang kering. Akibat penyimpanan umbi dilakukan pada tempat yang lembab / basah adalah…. a. Penurunan kadar air pada umbi b. Penurunan berat jenis umbi c. Penurunan kualitas umbi d. Penurunan bobot umbi e. Pembusukan umbi kentang B
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN 40 B. Penilaian Afektif Instrumen Penilaian Mata pelajaran : Biologi Kelas/semester : XII IPA/ I Tahun pelajaran : Pokok bahasan : Pertumbuhan dan Perkembangan No Aspek yang Dinilai Nama Tanggung Jawab Responsif dan pro-aktif Disiplin Jujur 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1. Siswa 1 2. Siswa 2 3. Siswa 3 … ……… Rubrik Penilaian Sikap Tanggung Jawab Skor 3 : Melaksanakan kegiatan kelompok Skor 2 : Kurang berpartisipasi dalam kegiatan kelompok Skor 1 : Tidak melaksanakan kegiatan kelompok
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN 41 Ketelitian Skor 3 : baik jika sering bertanya dan menanggapi pendapat dari anggota kelompoknya saat diskusi Skor 2 : Kurang baik jika beberapa kali bertanya dan tidak menanggapi dari anggotanya saat diskusi. Skor 1 : tidak baik jika tidak pernah bertanya dan tidak menanggapi dari anggotanya saat diskusi Disiplin Skor 3 : Selalu mengerjakan tugas tepat waktu dan datang tepat waktu Skor 2 : Terlambat mengmpulkan tugas dan datang tepat waktu Skor 1 : Tidak mengmpulkan tugas dan sering terlambat Jujur Skor 3 : Tidak mencontek, selalu berkata dengan sebenarnya dan tidak memanipulasi data Skor 2 : Tidak mencontek, suka berbohong dan tidak memanipulasi data Skor 1 : Mencontek, suka berbohong dan memanipulasi data Skor Maksimal = 3 x 4 = 12 Penentuan Nilai , = 100 NILAI KONVERSI KATEGORI Angka Huruf 86 – 100 A Baik 76 – 85 B Cukup 66 – 75 C Kurang < 66 D Tidak Baik
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN 42 C. Lembar penilaian keterampilan Instrumen Penilaian Proyek Nama : NIS : Kelas : No. ASPEK SKOR (1-5) 1. PERENCANAAN : a. Persiapan b. Rumusan Judul 2. PELAKSANAAN : a. Sistematika Penulisan b. Keakuratan Sumber Data / Informasi c. Kuantitas Sumber Data d. Analisis Data e. Penarikan Kesimpulan 3. LAPORAN PERCOBAAN : a. Performans b. Presentasi / Penguasaan TOTAL SKOR : Skor Maksimal = 5 x 9 =45 Penentuan Nilai, = 100
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN 43 Daftar Pustaka Bachrein S. 2004. Pengkajian keragaan usahatani dan sistem distribusi bibit kentang di Jawa Barat. J Pengkaji Pengem Teknol Pertan. 7(2):125-138. Campbell and Recee B. 2010. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 3. Jakarta: Erlangga. Fathiyah, U. G., Izzati, M., & Haryanti, S. (2017). Pengaruh Berat Media dan Jumlah Bibit Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kentang (Solanum tuberosum L.) di Dalam Polybag. Jurnal Biologi, 6(4), 82–88. Ismadi, I., Indri Yani, N., Hafifah, H., Rosnina, R., & Nazaruddin, M. (2021). Pengaruh Jenis Mulsa Dan Aplikasi Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.). Jurnal Agrium, 18(1), 80–87. https://doi.org/10.29103/agrium.v18i1.3846 Magdalena, I., Sundari, T., Nurkamilah, S., Ayu Amalia, D., & Muhammadiyah Tangerang, U. (2020). Analisis Bahan Ajar. Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Sosial, 2(2), 311–326. https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/nusantara Nurmalina R. 2017. Indikator operasional pembangunan pertanian berkelanjutan di negara berkembang. Dalam: Krisnamurthi B, Harianto, editors. Menuju Agribisnis yang Berdaya Saing. Bogor (ID): Departemen Agribisnis, Institut Pertanian Bogor. Olga, B., & Barus, Y. (2022). Responn Pertumbuhan dan Produksi Kentang ( Solanum tuberosum L ) Terhadap Kombinasi Pupuk Kandang Kamb- ing dan Urin Sapi. 2, 1– 16. P, M., & Indonesia, P. R. (2006). Menteri Pertanian Republik Indonesia. 283–312.
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN 44 Purnomo, E., Widodo, S., Suedy, A., Haryanti, S., & Biologi, J. (2014). Perubahan Morfologi Umbi Kentang Konsumsi (Solanum Tuberosum L. Var Granola) Setelah Perlakuan Cara Dan Waktu Penyimpanan Yang Berbeda. Jurnal Biologi, 3(1), 40–48 Rachmawati, dkk. 2009. Buku Biologi (bse) Untuk SMA/MA kelas XII Program IPA. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Rachman, T. (2018). Taksonomi dan Morfologi Tanaman Kentang. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 10–27. Rochmah, dkk. 2009. Buku Biologi (bse) Untuk SMA/MA kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Rusiah, Satya MN, Wahyudin A. 2005. Dampak aktivitas pertanian kentang terhadap kerusakan lingkungan obyek wisata dataran tinggi Dieng. Pelita.I(1):5-11 Widriani R, Sabiham S, Sutjahjo SH, Las I. 2009. Analisis keberlanjutan usahatani di kawasan rawan erosi (Studi kasus di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat dan Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek). J Tan Ikl. 29:65-80.