The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

PENGETAHUAN BAHAN SERAT
MENGANALISIS SERAT TEKSTIL SELULOSA

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by riyani.kembar, 2021-08-19 03:19:46

MATERI AJAR PENGETAHUAN SERAT

PENGETAHUAN BAHAN SERAT
MENGANALISIS SERAT TEKSTIL SELULOSA

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................................2
KEGIATAN BELAJAR SERAT TEKSTIL.............................................................................................3
A. PENDAHULUAN...................................................................................................................3

1. Deskripsi Singkat .............................................................................................................3
2. Relevansi .........................................................................................................................4
3. Petunjuk Belajar..............................................................................................................5
B. Inti..........................................................................................................................................6
1. Capaian Pembelajaran ....................................................................................................6
2. Pokok-pokok Materi........................................................................................................6
3. Uraian Materi..................................................................................................................6

a. Pengertian Serat Tekstil ...........................................................................................6-7
b. Klasifikasi Serat tekstil.............................................................................................. 8-9
c. Sifat dan Karakteristik Serat Tekstil .....................................................................10-25

Sifat dan Karakteristik Serat Tekstil yang berasal dari Selulosa................................26
4. Forum Diskusi.................................................................................................................... 27
C. Penutup.............................................................................................................................28
1. Rangkuman ...................................................................................................................28
2. Tes Formatif ..............................................................................................................28-31
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................................32

2

SERAT TEKSTIL

a. PENDAHULUAN

1. Deskripsi Singkat
Penggunaan bahan tekstil yang begitu luas saat ini menjadikan industri

tekstil menjadi salah satu industri non migas penghasil devisa terbesar bagi
semua negara di seluruh dunia. Secara umum industri tekstil dan produk tekstil
terbagi menjadi 5 sektor yaitu:

(1) Industri serat untuk memproduksiserat tekstil

(2) Industri pemintalan untuk memproduksi benang

(3)Industri pertenunan, perajutan dan non woven untuk memproduksi kain

mentah

(4) Industri pencelupan, pencapan dan penyempurnaan tekstil untuk

memproduksi kain putih, kain berwarna, kain bermotif dan kain-

kainyang berkualitas untuk berbagai kebutuhan penggunaan

(5) Industri kerajinan yang memproduksi berbagai kerajinan dari

tekstil.
Komoditas tekstil yang sering disebut tekstil dan produk tekstil meliputi:

(1) Serat (fibres)
(2) Benang (yarn)
(3) Kain (fabric)
(4) Pakaianjadi (garment) dari woven, knitted and non-woven
(5) Produk kerajinan (craft)
(6) Lainnya (others)
Selanjutnya, dilihat dari proses produksinya maka yang dimaksud bahan
tekstil adalah bahan-bahan berupaserat, benang dan kain. Berbagai bahan tekstil
ini diolah menjadi produk tekstil seperti busana (pakaian), interior, komponen
industri dan berbagai kerajinan tekstil.
Terkait hal di atas maka perkembangan serat tekstil saat ini begitu pesat
seiring dengan kebutuhan perkembangan bahan tekstil/kain yang masih
mendominasi sebagai bahan utama dalam kehidupan manusia. Serat tekstil ini
juga merupakan bahan baku utama atau raw materials dalam pembuatan

3

benang dan kain yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok sandang,
kepentingan interior rumah tangga, meubelair, interior kendaraan, dan berbagai
kebutuhan industri.

Mengacu uraian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa serat tekstil
merupakan bahan dasar dalam pembuatan benang dan bahan tekstil (kain).
Oleh karena itu, karakteristik serat tekstil akan mempengaruhi karakteristik
benang dan bahan tekstil (kain) yang dihasilkan. Dengan kata lain, bagaimana
karakteristik benang dan bahan tekstil (kain) yang dihasilkan sangat tergantung
dari karakteristik serat tekstil penyusunnya. Sementara itu, karakteristik serat
tekstil ini juga dipengaruhi oleh jenis dan asal serat tekstilnya dan ini sangat
penting sekali diperhatikan saat kita melakukan pemilihan dan perawatan bahan
tekstil tersebut. Mempertimbangkan hal ini maka penguasaan pengetahuan
tentang serat tekstil ini sangat penting bagi peserta didik di SMK Tata Busana
dengan baik.

Setelah mempelajari Modul Pengetahuan Tekstil ini peserta didik SMK
Jurusan Tata Busana diharapkan mampu:

(1) merumuskan pengertian tentang serat tekstil
(2) mengklasifikasi jenis serat tekstil
(3) merinci karakteristik serat tekstil
(4) melakukan pengelompokan serat tekstil

2. Relevansi
Terkait uraian diatas, maka dapat dijelaskan bahwa serat tekstil

merupakan materi pembelajaran yang sangat penting dipelajari oleh peserta
didik SMK Pendidikan Tata Busana. Alasannya adalah agar dapat digunakan
untuk menentukan dalam merumuskan pengertian serat tekstil,merinci
karakteristik serat tekstil dan melakukan pengelompokan serat tekstil.

Selanjutnya, materi pengetahuan tekstil ini juga bermanfaat saat mempelajari
materi bidang busana yang lain. Sebab karakteristik serat tekstil dan bahan
tekstil/kain menjadi dasar juga bekal dalam menentukan desain busananya,
pembuatan pola, dan menentukan teknologi menjahitnya. Oleh karena itu,
materi tentang serat tekstil ini harus dikuasai dengan baik oleh mahasiswa agar
capaian pembelajaran bidang busana dapat tercapai dengan baik.

Adapun relevansi materi tentang serat tekstil ini denga materi yang lain

4

dalam pengetahuan tekstil secara jelas digambarkan dalam bentuk bagan seperti
pada Gambar 1.

Gambar 3.
Hirarki Kedudukan Serat Tekstil dalam Proses Pembuatan Bahan Tekstil

3. Petunjuk Belajar
Sebelum mempelajari modul ini maka perhatikan dan ikuti petunjukserta

cara belajar menggunakan modul ini. Modul ini dapat digunakan oleh peserta
didik pendidikan Tata Busana dalam proses pembelajaran.
Pahami semua capaian pembelajaran, uraian materi, contoh- contoh yang ,
materi diskusi, rangkuman, dan tes formatif pada kegiatan belajar1 tentang serat
tekstil dalam modulini.

1) Jika ada penjelasan dalam materi yang kurang jelas atau mengalami
kesulitan dalam mempelajarinya, sebaiknyaberkonsultasi dengan guru

2) Keberhasilan proses pembelajaran peserta didik dalam mempelajari
materi ini tergantung pada kesungguhan mengerjakan semuatugas dan
tes formatif yang terdapat pada akhir kegiatan belajar 1 ini, untuk itu
kerjakanlah dengan baik.

3) Hasil tes formatif yang Anda kerjakan dapat dikonfirmasi
kebenarannya melalui kunci jawaban yang telah disediakan.

4) Apabila Anda sudah menguasai materi sesuai standar yang telah
ditentukan, lanjutkan pada kegiatan belajar berikutnya.

5) Selamat belajar, semoga sukses.
5

b. Inti

1. Capaian Pembelajaran
Setelah mengikuti Kegiatan Belajar,maka diharapkan peserta didik mampu:

(1) Merumuskan pengertian tentang serat tekstil

(2) Mengklasifikasi jenis serat tekstil

(3) Merinci karakteristik serat tekstil

(4) Melakukan pengelompokan serat tekstil

2. Pokok-pokok Materi
a. Pengertian Serat tekstil
b. Klasifikasi jenis Serat Tekstil

c. Sifat dan Karakteristik Serat tekstil :

1). Sifat dan Karakteristik Serat Tekstil yang berasal dari Protein

2). Sifat dan Karakteristik Serat Tekstil yang berasal dari Mineral

3). Sifat dan Karakteristik Serat Tekstil yang berasal dari Semi Sintetis

4). Sifat dan Karakteristik Serat Tekstil yang berasal dari Sintetis
3. Uraian Materi

a. Pengertian Serat Tekstil
Serat adalah benda yang panjangnya ratusan hingga ribuan kali

diameternya. Serat merupakan bahan baku yang paling utama untuk tekstil.

Tidak semua jenis serat dapat diproses menjadi produk tekstil, sehingga

untuk dapat diolah menjadi produk tekstil maka serat harus memiliki sifat-

sifat sebagai berikut:

1) Memiliki perbandingan panjang dan lebar yang besar
Serat harus memiliki perbandingan panajang dan lebar yang cukupbesar.

Umumnya serat tekstil memliki panjang serat ratusan hingga ribuan kali

dari lebarnya. Pada umumnya bentuk panjang serat dapat dibedakan

menjadi 4 macam, yaitu:

a) Staple : serat pendek

b) Filament : serat yang panjang

c) Tow : serat yang terssusun lebih dari satu filament

d) Monofil : serat yang tersusun hanya dengan satu filament

2) Memiliki kekuatan yang cukup

Kekuatan serat didefinisikan sebagai kemampuan serat menahan suatu

tarikan/regangan. Kekuatan serat menrupakan faktor yang menunjang

langsungkekuatan produksi akhir.baik berbentuk benang maupun dalam

bentuk kain. jika sifat lainnya tetap maka makin kuat serat makin kuat
6

benangnya/ kainnya. Serat yang kuat akan lebiih kaku, oleh karena itu
kain yang mepunyai rabaan yang lembut disarankan untuk mengunakan
serat yang kekuatannya sedang.
3) Memiliki fleksibilitas tinggi
Serat harus memiliki fleksibilitas yang tinggi sebab fleksibilitas ini sangat
penting untuk membentuk drapery/jatuhnya bahan tekstil saat
digunakan untuk berbagai jenis produk.
4) Memiliki kemampuan mulur dan elastis
Elastisitas adalah kemampuan serat untuk kembali kebentuk semula
setelah mengalami tarikan. Mulur adalah pertambahan panjang setelah
mengalami tarikan. Serat tekstil biasanya memiliki elastisitas dan mulur
saat putus minimal 10 %. Kain yang dibuat dari serat yang memiliki
elastisitas baik biasanya stability dimensinya baik dan tahan kusut. Serat
buatan dapat diatur derajat mulur dan elastisitasnya sewaktu
pembuatan serat.
5) Memiliki cukup keriting agar memiliki daya kohesi antar serat Beberapa
serat alam telah mempunyai pilinan pada waktutumbuhnya yang
disebut pilinan asli. Serat kapas memiliki pilinan

asli kira-kira 155-600/inchi. Pilinan ini dapat dilihat dengan mikroskop.
Serat woll lebih bergelombang atau keriting dari serat lain. Bentuk
gelombang atau keriting ini mempunyai pengaruh terhadap daya kohesi
antar serat sehingga dapat menghasilkan benang yang ruah (lofty). Serat
buatan/sintetis bentuk keriting dapat diberikan secara mekanik dalam
pembuatannya.Memiliki daya serap terhadap air.

Hampir semua serat dapat menyerap uap air sampai batas tertentu.
Serat - serat yang dapat menyerap uap air lebih banyak digunakan. Serat
yang higroskopis lebih enak dipakai. Serat yang sedikit menyerap uap air
disebut hidrofob. Serat hidrofob dalam keadaan basah dan kering
memiliki sifat yang sama, cepat kering dan kecil mengkeretnya.
6) Memiliki tahan terhadap sinar dan panas
Setiap serat harus memiliki ketahanan terhadap sinar dan panas
khusunya terhadap pengaruh matahari ataupunpnas penyetrikaan pada
suhu tertentu.

7

7) Tidak rusak dalam pencucian
Serat tekstil harus tidak mudah rusak karena proses pencucian.

8) Tersedia dalam jumlah besar
Serat tekstil harus tersedia dalam jumlah besar atau dapat
dibudidayakan secara masal karena untuk membuat bahan tekstil
diperlukan jumlah serat yang sangat banyak.

9) Tahan terhadap zat kimia tertentu
Serat tekstil ahrus memiliki ketahanan terhadap zat kimia tertentu
seperti alkali ataupun asam. Kekuatan ini diperlukan karena untuk
memebuat bahan tekstil berwarna dibutuhkan proses menggunakan zat-
zat kimia.

b. Klasifikasi Serat Tekstil
Klasifikasi serat tekstil seperti pada Gambar 4.

Serat Tekstil

Serat Alam Serat Buatan

Protein Sellulosa Serat Mineral Organik An Organik
(Hewan) (Tumbuhan (Barang

Sutera, Wol Asbes Gelas
Logam
Serat Biji Polimer Alam
Kapas, Lenan, Rami, Polimer Buatan
Protein
Goni, Henep Wol Susu,
Serat Daun
Abaca, Rosela, Sisal Vicara
Sellulosa
RayonViscosa,
Kupramonium,

Gambar 4. Klasifikasi Serat Tektil
Gambar 4 menunjukkan bahwa berdasarkan asal seratnya maka serat tekstil secara garis

8

besar dapat diklasifikasikan menjadi tiga (3) yaitu: serat alam, serat sintetis/buatan, dan serat
semi sintetis. Serat alam terbagi menjadi serat alam dari selulosa (biji, buah, daun, batang, akar),
protein, dan mineral. Serat sintetis atau serat buatan adalah serat yang dibuat manusia dari zat
kimia yang sering juga disebut dengan serat termoplastis. Sedangkan serat semi sintetis/semi
buatan berasal dari serat alam yang diolah/diproses oleh manusia dan pembuatannya
dibantu menggunakanbahan kimia.

Tabel 1. Serat Tekstil dan Sumbernya

Jenis Serat Nama Serat Sumber Asal Serat
Selulosa Kapas Biji buah kapas
Kapuk Biji kapuk
Protein Serat nanas Daun tanaman nanas
Mineral Jute Batang tanaman jute
Semi sintetis Flax/linen Batang tanaman flax
selulosa Rami Batang tanaman rami
Semi sintetis Sisal Daun tanaman Agave
protein Sabut Sabut kelapa
Semi sintetis Sutera/silk Cocoon/Kokon ulat sutera
mineral Wol/wool Bulu biri-biri
Semi sintetis Serat asbes Magnesium, kalsium, silikat
karet/Isopren Kayu tanaman, kapas linters
Polimer Sintetik Rayon viskosa, rayon
asetat Jagung, kedelei
Logam
Vicara, Kazein, Mineral
Azlon Pasir silica
Serat keramik Karbon
Serat gelas Getah pohon karet
Serat grafit
Serat karet

Acrylic Akrilonitril (85%)

Moda acrylic Akrilonitril (30-84%)

Nylon Poliamida

Olefin Polietilena

Polyester Ester

Spandex Poliuretan

Vinal Polivinil khlorida

Vinyon Polivinil alcohol

Serat logam Tembaga, alumunium, baja

tahan karat

(Noerati, dkk, 2013: 16)

Sifat bahan tekstil sangat ditentukan oleh serat asalnya, sebab bahan

tekstil dapat dibuat dengan hanya satu jenis serat maupun dengan campurandua

atau lebih jenis serat. Bahan tekstil bisa terbuat dari kombinasi serat alam

9

dengan serat alam, serat alam dengan serat buatan ataupun kombinasi antara
serat buatan dengan serat buatan. Oleh karena itu, untuk mengetahui
bagaimana sifat bahan maka terlebih dahulu kita harus mengetahui sifat dan
karakteristik serat tekstil.

c. Sifat dan Karakteristik Serat Tekstil

1) Sifat dan karakteristik serat yang berasal dari Selulosa
1).1. Serat Kapas
Penggunanan serat kapas diperkirakan sudah dimulai sekitar 5000
tahun SM di India dan Meksiko, dan seiring dengan perkembangan waktu
selanjutnya penggunaan kapas tersebar di seluruh dunia. Serat kapas
merupakan salah satu serat tekstil yang banyak digunakan untuk produk
pakaian jadi. Serat kapas ini berasal dari tanaman kapas yang pada awalnya
merupakan tumbuhan semak di daerah tropis, namun kemudian dijadikan
komoditas industri dan ditanam diperkebunan. Kapas tumbuh baik di daerah
dengan sinar matahari yang banyak, udara lembab, curah hujan rendah
namun dengan pengairan yang teratur dan baik. Kondisi lingkungan ini cocok
dengan daerah subtropis.

Gambar 5. Tanaman Kapas
Tanaman kapas berbentuk piramida dengan tinggi 1 – 2 meter dengan
diameter batang 25 cm. Pada cabang – cabang pohon kapas akan tumbuh
bunga dan biji, kemudian serat kapas akan keluar dari biji dan

10

tumbuh sampai panjangnya mencapai maksimal kemudian serat kapas
berkembang dan menjadi dewasa dengan dinding serat yang lebih tebal dan
buahnya akan membuka.

Tanaman kapas ini termasuk ke dalam jenis Gossypium yang terbagi
menjadi 4 jenis, yaitu:
a) Gossypium Barbadense:

Jenis ini dikenal dengan kapas ekstra panjang atau ELS (extra long
staple) dan berasal dari Peru dan Amerika Selatan. Gossypium
Barbadense merupakan kapas dengan kualitas paling bagus karena
seratnya halus dan ukurannya paling panjang diantara kapas jenis
lainnya sekitar 1 – 1,5 inchi. Memiliki kilau serta warna yang bagus. Kapas
ini dikenal dengan nama dagang kapas Sea Island. Kapas ini
dikembangkan juga di Mesir, Sudan, Amerika Serikat, Peru dan Rusia.
Persentase kapas ini sangat sedikit dipasaran, diperuntukan untuk bahan
bermutu tinggi. Kapas Sea Island dimasukan ke dalam tipe I. Kapas Sea
Island ini yang otentik merupakan kapas kasmir. Kapas ini sering
difavoritkan orang karena seratnya yang panjang dan halus sehingga
dapat dijadikan benang yang berkualitas dapat ditenun menjadi kain
lembut dan elegan yang cukup mahal harganya. Kapas jenis ini juga
dapat dicuci dengan mesin, tapi kadang kadang juga telah melalui proses
mercerized (dibuat menjadilebih lembut, kuat dan mengkilau).
b) Gossypium Hirsutum :
Jenis kapas ini berasal dari Amerika Tengah, Meksiko Selatan dan
kepulauan Karibia. Serat kapas ini memiliki panjang medium yaitu
sekitar 0,5 – 1,375 inchi dan tidak begitu halus dibandingkan Gossypium
Barbadense. Kapas ini banyak dikembangkan untuk industri dan dikenal
dengan nama Kapas Upland atau Kapas Amerika. Jenis kapas ini
menguasai pasaran kapas dunia dan dimasukkan ke dalam tipe II. Kapas
American Upland ini termasuk salah satu jenis bahan katun yang
banyak dipakai, Kapas

11

American upland lebih murah dan dengan kualitas yang dasar.
Fleksibilitas dari bahan ini membuatnya dapat digunakan untuk kemeja
mahal dan denim.
c) Gossypium Arboreum : berasal dari India dan Pakistan
d) Gossypium Herbaceum : berasal dari Afrika dan daerah semenanjung
Arab.
Kapas Arboreum dan kapas Herbaceum termasuk pada tipe IIIdengan
serat yang paling pendek dibandingkan kapas Hirsutum dan seratnya juga
kasar. Pada saat ini penanaman kapas lebih tersebar luas lagi sampai ke
Australia, Uzbekistan, Turki dan daerah lainnya. Berdasarkan jenisnya,
diketahui terdapat 5 jenis kapas yang dibudidayakan secara komersial di
dunia yaitu: (1) Kapas AsiaticCotton, (2) Kapas Sea Island, (3) Kapas
Mesir, (4) Kapas UplandAmerika, dan (5) Kapas Amerika Prima. Kapas
Mesir, Kapas Prima danKapas Upland adalah serat kapas yang paling
banyak diperdagangkandi pasaran saat ini. Kapas Mesir, kapas Prima dan
kapas Sea Islandsemuanya berasal dari tanaman kapas yang sama,
yaitu Barbadens
Gossypium.

Kapas Mesir dan Kapas Prima merupakan salah satu jenis kapas yang
termasuk dalam kategori kapas ELS (extra long staple) serta dikenal dengan
seratnya yang lembut dan panjang, kualitasnya pun tidak kalah dengan kapas
Mesir. Karena kelembutannya, kekuatan, daya tahan, dan daya serapnya,
kapas ini menjadi salah satu yang terbaik dan terpopuler untuk dijadikan
seprai, handuk dan pakaian. Kapas Prima merupakan jenis kapas yang
ditanam terutama di Australia, Peru dan Amerika Serikat bagian barat daya.
Kapas Pima sedikit lebih pendek dari kapas Mesir tetapi keduanya dapat
menghasilkan benang berkualitas yang dapat ditenun beberapa kali supaya
menjadi kain yanglembut, padat dan elegan.
Jenis serat kapas yang lain adalah Kapas Asiatic Cotton yang
mempunyai serat yang lebih keras dan kasar sehingga sering dipakai untuk
membuat produk-produk seperti selimut, filter, bahan padding dan

sejenisnya. Jenis serat kapas Asiatic cotton ini banyak dihasilkan dari India,

Cina dan di Asia Timur.Serat kapas berbentuk seperti pita pipih panjang yang

melintir dan kedua ujungnya meruncing. Kapas biasanya dipakai sebagai bahan
12

celana pria, jeans, baju hem, jaket, under wear, sprei dan berbagai penggunaan
diberbagai kebutuhan sehari-hari. Serat kapas sangat popular karena setelah menjadi
bahan tekstil terutama untuk kebutuhan fashion memiliki berbagai keunggulan sifat
yaitu:
- Nyaman dan sangat lembut Comfortable Soft hand
- Memiliki daya serap terhadap air bagus
- Memiliki warna yang awet
- Sangat baik untuk di printing
- Dapat dicuci dengan mesin
- Dapat di dry cleaning
- Kekuatan yang baik
- Kelangsaiannya bagus
- Mudah untuk diolah dirawat dan dijahit
Secara rinci, sifat serat kapas dibedakan menjadi dua (2) jenis sifat yaitu:
1) Sifat Fisik:

a) Warna: warna kapas putih kekuningan atau warna krem namun ada juga
warnanya yang keabu-abuan.

b) Kekuatan: sifat serat kapas lebih kuat pada saat basah dari pada dalam
keadaan kering. Hal ini dikarenakan pada saat kering distribusi beban kerja
tidak merata sepanjang serat karena seratnya terpuntir dan pada saat basah
kapas akan menggelembung dan berbentuk silinder sehingga distribusi lebih
merata dan kekuatannya menjadi naik.

c) Mulur: kapas memiliki mulur yang baik namun kapas kurang mulur
dibandingkan wol dan sutra.

d) Keliatan: Keliatan adalah kemampuan suatu benda dalam menerima kerja
yang mana sifat ini penting bagi serat utnuk diproses dalamtahapan –
tahapan proses tekstil. Serat kapas memiliki keliatan yang cukup tinggi.

e) Moiture Regain: Moisture Regain adalah kemampuan serat dalam
menyerap air dan moisture regain serat kapas pada keadaan standar adalah
7 – 8,5%

2) Sifat Kimia
Kapas mengandung selulosa sehingga sifat kimia cenderung sama dengan sifat
kimia selulosa. Kapas tahan terhadap kondisi penyimpanan, pengolahan dan
pemakaian normal. Kapas tidak tahan oleh proses oksidasi dan asam kuat. Alkali

13

sedikit berpengaruh pada kapas dan bahkan pada alkali kuat akan menyebabkan
pengelembungan besar pada kapas.

Tabel 2. Komposisi Serat Kapas

No Komposisi Keterangan
1. Selulosa
Kandungan serat kapas utamanya adalah selulosa
2. Pektin yang merupakan polimer linear yang tersusun dari
3. Protein molekul – molekul glukosa. Kandungan selulosa
4. Lilin dalam kapas sebanyak
94%.

Pektin adalah karbohidrat dengan molekul tinggidan
struktur rantai seperti selulosa dan

kandungannya dalam kapas sebesar 1,2%.

Kandungan protein dalam kapas sebesar 1,3%.

Lilin merupakan lapisan pelindung kapas pada serat
kapas mentah. Lilin sangat berguna dalam proses
pemintalan kapas dimana kapas berfungsi sebagai
pelumas. Namun gaya gesekan antara serat akan
berkurang sehingga kekuatan benang nantinya
akan lebih menurun. Kandungan lilin
pada kapas berkisar 0,6%.

Tabel 3. Klasifikasi Mutu Kapas

No Faktor Penentu Keterangan
Mutu Kapas
Warna Pada umumnya kapas berwarna putih
1. Grade Kapas namun tidak begitu putih dan
Kotoran bervariasi. Biasanya kapas berwarna
Persiapan kekuningan dan ada juga keabu-
abuan. Grade kapas yang tinggi adalah
kapas yang lebih cerah dan warna
kapas yang suram
menjadikan gradenya rendah.

Kotoran kapas berupa daun – daun,
ranting, biji, pecahan biji, rumput,
minyak, pasir dan debu.

Persiapan kapas adalah istilah yang
digunakan untuk menyatakan derajat
kebaikan hasil pemisaha kapas dari
bijinya dan banyaknya nep yang
dikandung oleh kapas. Nep adalah
kelompok serat yang menggumpal.

Nep akan
menimbulkan titik putih pada kain.
Karena nep tidak bias diuraikan
sehingga neps ini susah untuk
menyerap zat warna

14

2. Panjang serat Panjang serat kapas sangat penting karena sangat
berpengaruh pada kehalusan dan kekuatan hasil
3. Karakteristik benang. Pengukuran serat kapas dapat dilakukan
kapas menggunakan alat dan oleh
orang yang sudah berpengalaman dibidang kapas
yang dinamakan cotton classer.

Selain grade dan panjang kapas, factor yang paling
penting dalam perdagangan kapas adalah karakter
dari kapas, seperti kedewasaan serat
dan kehalusan serat, kekuatan serat kapas,
kerataan panjang serat dan sifat gesekan benang

Salah satu kelemahan bahan tekstil dari serat kapas adalah mudah kusut.
Namun dengan proses pengolahan dan penyempurnaan sifat mudah kusut ini bisa
diperbaiki menjadi lebih baik. Bahan tekstil dari serat kapas dapat berupa kapas
kecantikan, berbagai jenis benang, kain tenun, kain rajut maupun kain non woven
(tidak ditenun).

Tabel 4. Karakteristik Serat Kapas

(Noerati, 2013:18)
2) Serat Rami

Tanaman rami adalah tanaman tahunan yang berbentuk rumpun mudah
tumbuh dan dikembangkan di daerah tropis, tahan terhadap penyakit dan hama,
serta dapat mendukung pelestarian alam dan lingkungan. Tanaman Rami yang
dikenal dengan nama latinnya Boehmeria nivea (L) Goud merupakan tanaman
tahunan berbentuk rumpun yang dapat menghasilkan serat alam nabati dari pita
(ribbons) pada kulit kayunya yangsangat keras dan mengkilap.

15

Gambar 6. Tanaman Rami
Rami atau haramay (Sunda) termasuk dalam stingless netlle (sejenis daun
gatal) dalam keluarga Urticaceae dan ordo Urticales, yang di daerah tropika ada
sekitar 40 genera dan 500 spesies. Rami merupakan spesies yang paling penting
secara ekonomi, karena memiliki serat yang baik untuk diperdagangkan. Ada dua
golongan rami yang secara komersial diusahakan, yaitu rami hijau (Boehmeria
nivea var. tenaccisima) dan rami putih (Boehmeria nivea var. proper). Ciri khas
tanaman rami putih adalah pada daun bagian bawah berwarna putih keperakan
yang sangat kontras, sedangkan rami hijau warna putih keperakannya agak
kurang jelas. Sifat- sifat serat rami antara lain sebagai berikut:
- Berwarna putih, mudah diberi warna
- Kuat, memiliki kekuatan 4X lebih besar daripada linen, 6X dari suteradan 7X
dari kapas.
- Kilapnya lebih tinggi dari beberapa linen, daya serap terhadap
kelembaban 12%, (daya serap kapas 8%)
- Elastisitas rendah, licin dan kaku

Gambar 7. Serat Rami
16

Serat rami banyak diolah untuk campuran pada kapas dengan dibuat menjadi
staple disesuaikan dengan serat kapas. Bahan serat rami dicampur dengan bahan
polyester yang diproduksi dengan komposi minimal 10% dan maksimal 25%. Serat
rami juga diolah menjadi berbagai produk kerajinan seperti tas dan kain lurik,
maupun untuk kain pada mebeulair dan banyak dikembangkan untuk bahan
komposit guna keperluan militer seperti pakaianseragam dan rompi anti peluru.

Gambar 8. Contoh Kain yang terbuat dari Serat Rami
3) Serat Nanas

Tanaman nanas (Ananas cosmosus) termasuk famili Bromeliaceae
merupakan tumbuhan tropis dan subtropis yang banyak terdapat di Filipina,
Brasil, Hawai, India dan Indonesia. Di Indonesia tanaman tersebut terdapat
antara lain di Subang, Majalengka, Purwakarta, Purbalingga, Bengkulu, Lampung
dan Palembang, yang merupakan salah satu sumber daya alam yang cukup
berpotensi. Serat yang bermutu baik dihasilkan dari daun yang sudah matang.
Daun yang sudah matang ini ditandai dengan kemasakan pada buahnya, yaitu
pada waktu tanaman berumur 12 sampai 18 bulan.

Gambar 9. Tanaman dan Serat Nanas
17

Kandungan serat nanas terdiri dari selulose (56 62%), hemiselulose (16
19%), pektin (22,5%), lignin (9 13%), lemak dan lilin (4 7%), air terlarut(1 1,5%), dan
abu (2 3%) . Sifat-sifat fisik serat nanas sebagai dalam bundel serat memiliki
kehalusan 2,5 5,5 tex, panjang 10 90 mm, daya mulur 3,42%, keuletan 42,6
CN/tex, modulus 10,2 CN/tex, dan masa jenis 1,543 g/cm3 . Daya mulur serat
nanas lebih rendah dibandingkan serat kapas (8,5%) .Serat nanas lebih
higroskopies jika dibandingkan serat dari kapas, abaka, dan yute. Sifat ini
menunjukkan kemampuan serat untuk mengikat uap air yang pada akhirnya
menentukan kenyamanan pada pakaian. Kapas hanya mampumenyerap sekitar 7
8% sedangkan nanas lebih dari 10%.

Kain dari serat daun nanas memiliki sifat-sifat kenampakan yang baik,
mirip linen atau sutera, berwarna putih, lembut dan ringan, kuat, elegan, mudah
dalam perawatan, dapat menyerap pewarna kain, dan sangatkuat.

4) Serat Linen
Serat linen diambil dari serat batang pohon flax atau vlas. Flax adalah

serat yang diambil dari batang tanaman Linum Usitatissimum. Benang dan kain
yang dibuat dari serat flax disebut Linen. Tanaman flax

dikenal 6000 tahun di daerah Timur Tengah. Di Mesir, linen digunakan untuk
pakaian para bangsawan dan untuk pembungkus mumi. Pakaian dari linen juga
sudah dibuat setidaknya 6.000 tahun yang lalu di Mesir Kuno dan
Mesopotamia. Hal ini menjadikan linen sebagai salah satu serat dan pakaian
tertua yang digunakan oleh manusia, di samping wol dan rami. Linen dan rami
merupakan tanaman serat penting di Eropa selama beberapawaktu. Indutri linen
kemudian berkembang di Belanda, Irlandia, Inggris, Scotlandia, Rusia dan
Perancis. Serat Linen biasanya digunakan untuk membuat pakaian ringan dan
taplak meja.

1). Tanaman Flax
a) Penanaman Flax
Tanaman flax berupa tanaman lurus dengan ukuran barang yang
kecil dengan diameter sekitar 25 mm sampai 38 mm dan tinggi tanaman
1- 1,25 meter. Tanaman falx dapat tumbuh disegala jenis tanah dan
cuaca dan merupakan tanaman tahunan. Namun tanaman tumbuh baik
di tanah yang tidak terlalu subur, liat dan berpasir yang dapat
18

mengalirkan air dengan baik. Tanaman ini juga berkembang baik juga di
daerah dingin dengan curah hujan tinggi. Di daerah panas serat yang
dihasilkan oleh tanaman flax cenderung kasar.

Penuaian batang flax dapat dilakukan dengan cara mencabut
atau memotongnya. Namun cara pemotongan dapat menyebabkan
ujung-ujung seratnya berwarna karena disebabkan oleh kelembaban dan
pengaruh udara. Pencabutan batang flax awalnya dilakukan dengan
menggunakan tangan namun sekarang dilakukan dengan menggunakan
mesin. Pencabutan tanaman flax akan dapat meningkatkan panjang
serat dibandingkan dengan cara memotong.

Batang-batang flax yang sudah dicabut dibiarkan mengering
selama dua hari dan kemudian dilakukan pemisahan biji yang disebut
dengan rippling dengan cara menyisir batang flax itu. Hasil dari flax
kering ini disebut dengan flax straw. Flax kering atau straw

ini kemudian dibusukan. Pembusukan dilakukan dengan cara
melarutkan getah pada flax.
b) Pembusukan

Pembusukan flax straw ini dilakukan dengan dua cara yaitu cara
pembusukan embun dan cara embusukan air. Pembusukan embun
dilakukan dengan cara menebarkan flax straw di atas tanah atau rumput
selama 2 – 3 minggu. Flax straw ini dibiarkan terkena sinar matahari,
udara, embun secara bergantian sehingga getah – getah yang ada pada
flax straw akan larut. Hasil pembusukan tergantung pada iklim daerah
tersebut. Pembusukan air dilakukan dengan merendam flax straw di
dalam kolam, sungai atau di dalam bak. Pembusukan yang dilakukan di
sungai, dibutuhkan aliran air yang perlahan dengan suhu yang tidak
terlalu dingin. Pembusukan dilakukan dalam dua tahap. Ketika flax straw
telah melalui setengah pembusukan, flax straw ini akan diangkat dari air
dan kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari dan kemudian
dilakukan lagi pembusukan tahap akhir.

Pembusukan air menghasilkan serat yang lebih baik dari
pembusukan embun. Pembusukan di dalam bak menghasilkan mutuyang
lebih baik lagi karena proses pembusukan di dalam bak dikendalikan
sesuai dengan kondisi yang diperlukan. Setelah pembusukan selesai
kemudian flax straw dikeringkan dengan sinar matahari atau dengan

19

menggunakan mesin pengering.
c) Pemisahan Serat

Pemisahan serat flax dari batangnya dilakukan dengan cara
pemukulan pada batang – batang flax yang sudah dibusukan dan
dikeringkan. Pemukulan ini dapat menggunakan tangan atau dengan
menggunakan mesin. Setelah pemukulan dilakuan maka kemudian
dilakukan penyisiran untuk memisahkan serat pendek dan kasar dariserat
halus dan panjang. Untuk serat pendek dapat digunakan untuk
pembuatan kertas. Serat halus dan panjang digunakan untuk

menghasilkan benang. Hasil proses pemisahan serat 20 - 30% bisa
dipakai untuk serat bahan tekstil atau benang. Sisanya berupa serat
pendek dan potongan batang selain serat.
2) Struktur Serat Flax
Serat flax dapat berwarna putih atau krem dan semua hasil serat flax
memiliki kilau yang baik. Warna flax bervariasi tergantung pada proses
pembusukan. Beberapa serat bisa sepanjang batang serat sampai 1 meter.
Panjang serat elementernya 2,5 sampai 3 cm. Bentuk memanjang serat flax
adalah silinder dengan penampang permukaan berbentuk segi banyak dengan
ujung meruncing
3). Komposisi Serat Flax
Serat flax terdiri dari selulosa, herni selulosa, pektin, lignin, dan malam dengan
komposisi sebagai berikut:

Tabel 5. Komposisi serat flax

No. Komposisi Prosentase
1 Selulosa 75%
2 Herni Selulosa (menyebabkan serat kurang tahan 15%

terhadap asam dan basa) 15%
3 Pektin 2%
4 Lignin 1,5%
5 Malam

4). Sifat Serat Flax
Serat Flax (Linen) memiliki sifat sebagai berikut:
a) Serat flax tidak kurang elastik dan kurang lemas dibandingkan dengan serat
lain (serat linen kurang elastis dan kurang lemas).
b) Kekuatan serat flax memiliki kekuatan tiga kali lipat dibandingkan seratkapas.

20

c) Moisture regain serat flax sama dengan serat kapas 7-8%, namun lebihcepat
menyerap atau melepaskan uap air.

d) Flax terasa dingin karena memiliki daya penghantar listrik dan panas yang
baik

e) Flax lebih tahan lama dibandingkan serat alam lainnya.
f) Kain linen dari serat flax memiliki permukaan yang halus sehingga mudah

dicuci dan disetrika
g) Daya pintal serat flax tergantung pada kadar lilinnya. Lilin manyebabkan flax

mudah dipintal dan akan menghasilkan kilau yang baik. Terlalu banyak lilin
akan menimbulkan kesukaran dalam proses pemintalan kapas. Terlalu
sedikit lilin akan manyebabkan serat akan getas dan kasar.
h) Serat linen tidak tahan terhadap asam dan basa.
i) Serat linen dapat dikelantang dengan baik.
(Sumber: Serat-serat Tekstil, ITT)

Gambar 10. Tanaman Flax dan Serat Linen
Serat lenen memiliki kegunaan sebagai berikut:
- Bahan pakaian dan tekstil kebutuhan rumah tangga.

- Benang jahit, jala, dan pipa pemadam kebakaran.
Gambar 11. Kain terbuat dari Serat Linen
21

Teknik pemeliharaan serat lenen yaitu:
- Serat lenen dapat dicuci dengan semua jenis sabun.
- Menghindari pengelantangan dengan chlor.
- Dijemur di tempat yang teduh atau dianginkan.
- Diseterika dengan panas tinggi, agar kekusutan serat ini hilang.

5) Serat Henep
Henep adalah serat yang diperoleh dari batang tanaman Cannabis

sativa. Serat henep telah digunakan sejak zaman pra sejarah di Asia dan Timur
Tengah. Saat ini negara utama penghasil henep adalah Rusia, Italia dan
Yugoslavia. Tanaman Henep menghasilkan cairan yang mengandung narkotik
marijuana, sehingga dibeberapa daerah penanaman henep dilarang. Tanaman

Henep adalah tanaman tahunan, yang batangnya
mempunyai ukuran diameter 1,25 cm, tingginya 2,5-3 meter. Henep tumbuh
ditanah lumpur berpasir yang cukup subur, gembur dan dapat mengalirkan air
dengan baik. Penanaman dalam bentuk biji, dalam bentuk barisan. Penuaian
dilakukan apabila daun bagian bawah mulai menguning yaitu 80-
90 hari.

Pembusukan dapat dilakukan dengan cara pembusukan embun,
pembusukan air atau pembusukan salju. Setelah dibusukkan kemudian batang
dikeringkan seperti halnya pada serat flax.
Serat henep memiliki sifat sebagai berikut:
- Komposisinya : 75% selulosa, 17% hemi-selulosa, 0,9% pectin, 3,6% lignin,

zat-zat yang larut dalam air 2,7%, lilin 0,8%.
- Warnanya sangat muda dan berkilau, tetapi pada umumnya serat berwarna

abu-abu pucat kekuning-kuningan, kehijau-hijauan atau coklat, bergantung
pada cara pemisahannya.
- Kekuatan serat henep sama dengan serat flax atau bahkan lebih kuat dari flex
(25%) juga lebih kasar dan lebih tua warnanya, sehingga bisa digunakan
untuk tali-temali, karung dan kanvas.
- Serat henep tidak dapat dipintal atau dijadikan benang yang halus.
- Serat henep tahan terhadap pengaruh udara dan suhu yang lembab.

6) Serat Goni
Serat goni berasal dari serat kulit pohon goni. Sifat-sifat serat goniantara

lain sebagai berikut:
- Serat goni tidak kuat, tidak tahan terhadap udara yang lembab dan

22

cahaya matahari.
- Serat goni tidak rata, berdebu dan kaku.
- Serat goni memiliki panjang 3 – 4 meter
- Serat goni bersifat higroskopis, akan tetapi dalam keadaan basah seratgoni

dapat menjadi busuk.
- Serat goni tahan terhadap chlor
- Serat goni sukar menghisap ketika dicelup.
Kegunaan dari serat goni adalah:
- Kain kasur, kain kursi, dan tirai.
- Tenunan dasar pada permadani.
- Karung goni untuk kualitas serat goni yang buruk.
7) Serat Rosella

Serat rosella adalah serat yang berasal dari tanaman Hibiscus Sabdariffa.
Kegunaan dari serat rosella yaitu digunakan untuk karung pembungkus gula dan
beras.
Sifat-sifat serat rosella yaitu:
- Batang dan daun tanaman rosella berwarna hijau tua sampai kemerah-

merahan.
- Bunga berwarna putih, cream, dan kuning.
- Serat yang baik berwarna cream sampai putih perah dan berkilau.
- Dalam keadaan basah kekuatan serat rosella tetap.
8) Serat Abaka (Henep Manila)

Serat abaka berasal dari henep manila yaitu serat daun dari batang
semu sebuah pohon yang menyerupai pohon pisang. Serat abaka digunakan
untuk bahan pakaian, tali temali, dan tenunan tembus terang. Sifat-sifat serat
abaka yaitu:
- Warna serat bervariasi dari putih sampai kuning gading, cream, cokelat

muda, cokelat tua, dan hitam.
- Serat abaka tahan terhadap air laut.
- Mempunyai sifat mengambang yang baik.
- Serat abaka kuat dan tahan tekukan.

23

Gambar 12. Serat Abaka
Serat abaka adalah serat yang diperoleh dari daun tanaman Musa
Textilis, salah satu anggota keluarga pisang, yang berasal dari Filipina. Serat daun
terdiri dari kelompok-kelompok sel yang ujung-ujungnya saling menempel
membentuk benang sepanjang daun. Serat-serat tersebut diikat oleh lapisan sel
daun dan oleh getah serta lilin serat. Fungsi serat dalam tanaman ini adalah
untuk memberikan kekuatan dan kekakuan pada daun.
Tanaman Abaka (Musa textiles) memiliki tinggi antara 4,5=7,5 meter.
Batangnya berdiameter 5 cm dan tidak mengandung serat. Batang tersebut
dikelilingi oleh pelepah-pelepah daun yang lebar yang saling menumpuk,
berbentuk seperti mahkota. Daun muda keluar dari tengah- tengah tanaman.
Diameter batang keseluruhan 12,5-30 cm. Pelepah daun mengandung serat
lebarnya 20cm-30cm dan panjangnya 1,5-2,5 meter.
Sifat serat abaka berkilau berwarna putih sampai kuning gading, krem
dan coklat muda atau bahkan sampai kehitaman bergantung pada varietas serta
letak pelepah batangnya. Serat abaka mempunyai kekuatan yang tinggi, tahan
tekukan, dan tahan terhadap air laut.
Serat abaka terdiri dari selulosa, herni selulosa, pektin, lignin, dan zat lainnya
yang larut dalam air dengan komposisi sebagai berikut:

Tabel 6. Komposisi Serat Abaka

No. Komposisi Prosentase
1 Selulosa 70%
2 Herni Selulosa (menyebabkan serat kurang tahan 22%

terhadap asam dan basa) 0,6%
3 Pektin 6%
4 Lignin 0,2%
5 Lilin 1,8%
6 Zat-zat lain yang larut dalam air

24

Serat abaka digunakan sebagai tali temali. Di filipina serat ini digunakan
sebagai pakaian ningrat atau kebesaran, dengan model pakaian wanita pada
umumnya berbentuk bolgoun.
9) Serat Sisal

Serat sisal adalah serat yang berasal dari daun tumbuh-tumbuhan agave
sisalana. Sisal adalah serat yang didapat dari daun tanaman Agavensi salana.
Negara penghasil sisal adalah Brazilia, Haiti, Mozambique dan Angola. Tanaman
sisal mempunyai batang dengan diameter kira-kira 40 cm dan tinggi 90 cm ,
daunnya berbentuk seperti bilah pedang, dan tumbuh langsung dari batang
membentuk susunan seperti bunga mawar. Daundewasa berwarna keabu-abuan
sampai hijau gelap dengan panjang 120- 180cm dan lebar kira-kira 7,5cm pada
bagian dasar dan 10-17,5cm dibagian yang paling lebar serta meruncing dibagian
ujungnya.

Tanaman dapat dituai kira-kira setelah berumur 3 tahun dan dapat
menghaslkan serat sampai 7-8tahun. Pemisahan serat dilakukan dengan
decortication. Setekah dipisahkan serat dicuci untuk menghilangkan kotoran-
kotoran, kemudian dikeringkan dibawah sinar matahari. Serat sisal kaku. Sisal
mempunyai kekuatan yang baik dan tahan terhadap air laut. Sehingga sering
digunakan untuk tali temali.

Serat sisal terdiri dari selulosa, herni selulosa, pektin, lignin, dan zat
lainnya yang larut dalam air dengan komposisi sebagai berikut:

Tabel 7. Komposisi Serat Sisal

No. Komposisi Prosentase
1 Selulosa 73%
2 Herni Selulosa (menyebabkan serat kurang tahan 13%

terhadap asam dan basa) 0,9%
3 Pektin 11%
4 Lignin 0,4%
5 Lilin dan lemak 1,7%
6 Zat-zat lain yang larut dalam air
Sifat-sifat serat sisal yaitu:

- Serat sisal berwarna putih dan berkilau.

- Serat kaku.

- Kekuatan serat sisal sangat baik dan tahan terhadap air laut.

- Serat sisal digunakan sebagai bahan tali-temali.

2) Sifat dan Karakteristik Serat Tekstil yang berasal dari Protein
25

a) Serat Wol
Serat wol dapat berasal dari bulu biri-biri, kelinci angora, rambutkuda atau
domba. Serat wol memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
- Menyerap uap air yang tinggi dari udara. Besar kecilnya kadar uapair

yang diserap bergantung pada kelembaban udara.
- Berkilau, dengan perbedaan bergantung dari susunan permukaan

serat, ukuran serat, serat gelombang atau keriting.
- Keadaan basah, serat wol memiliki kekuatan berkisar antara 1,2 –1,7

gram per deniwe dengan mulur 30 – 40 %.

- Mempunyai elastis sempurna (di dalam air dingin).
- Daya pegas yang kuat, sehingga kain wol tidak mudah/dapat kusut.
- Panjang serat wol antara 4 – 35.
- Tidak tahan terhadap ngengat.
Serat wol digunakan antara lain sebagai :
- Bahan pakaian pria dan wanita serat pakaian anak-anak.
- Keperluan alat-alat rumah tangga, seperti karpet kursi, tirai, selimut,dan

lain sebagainya.
- Keperluan industri, seperti piano, isolasi, sumbu lampu, dan

sebagainya.

Gambar 13. Bulu Domba Gambar 14. Serat Wool

(Sumber: Lily Masyhariati, dkk: 2013)

b. Serat Mohair (serat bulu kambing angora)
Sifat-sifat serat mohair hampir sama dengan serat wol. Sementara itu,

serat mohair mempunyai kegunaan yaitu untuk kain berbulu (selimut), pakaian

musim panas, kain rajut dan untuk kain penutup kursi dan permadani.

26

c. Serat Kasmer
Serat kasmer berasal dari bulu kambing kasmer yang berukuran lebih besar dari
angora dan mempunyai rambut atau bulu yang lurus.
d. Serat Unta
Serat unta berasal dari bulu unta yang memiliki sifat berupa kehalusan dan
kekuatan yang hampir sama dengan serat wol dan serat mohair.
e. Serat Ilama (Glama-Glama)
Serat ilama berasal dari binatang sejenis unta di daerah pegunungan Andes
(antara Peru dan Bolivia). Serat ini memiliki sifat-sifat berupa serat yang halus
dan warna yang bervariasi dari putih sampai hitam, dan cokelat.
f. Serat Alpaka
Serat alpaka hampir sama dengan serat ilama, hanya berukuran lebih kecil dan
mempunyai bulu yang lebih seragam serta mempunyai warna yang bervariasi
dari putih cokelat kekuning-kuningan dan berkilau.
g. Serat Vikuna
Serat vikuna berasal dari jenis ilama yang paling kecil dan mempunyai kekuatan
yang hampir sama dengan serat kasmer.

Berikut ini video yang bisa menambah pengetahuan tentang serat
Tekstil . https://youtu.be/lY2uTcLfULs

4. Forum Diskusi
Setelah Anda mempelajari materi serat dan tekstil pada Modul 2 ini, maka bentuklah
kelompok tidak lebih dari 5 :
1). Rumuskan pengertian tentang serat tekstil

27

2). Klasifikasikan jenis serat tekstil

3). Rincikan karakteristik serat tekstil

4). Lakukan pengelompokan serat tekstil selulosa

5). Presentasikan hasil diskusi kelompak anda

SELAMAT BERDISKUSI

A. Penutup
1. Rangkuman
Selamat, Anda telah menyelesaikan kegiatan belajar 1 yaitu tentang
serat tekstil. Serat tekstil ini sangat penting Anda pelajari karena karakteristik
bahan tekstil akan sangat dipengaruhi oleh komposisi asal dan karakteristik serat
penyusunnya. Ditinjau dari asal seratnya, maka serat tekstil dapat
diklasifikasikan/ digolongkan menjadi tiga (3) yaitu:
a. Serat Alam, yaitu serat yang berasal dari serat selulosa, protein, dan
mineral
Serat Sintetis, yaitu berasal dari zat kimia yang diolah dan dibuat olehmanusia dan
Sering disebut dengan serat termoplastis
b. Serat semi sintetis, yaitu serat yang bahan dasarnya terbuat dari alam
namun diproses dan diolah oleh manusia.
Serat tekstil ini memiliki sifat dan karakteristik masing-masing yang akan
mempengaruhi sifat dan karakteristik bahan tekstilnya. Oleh karena itu, Anda
harus memahami dan mampu menganalisis serat tekstil ini agar dapat
menerapkannya pada saat memilih bahan tekstil untuk keperluan pembuatan
busana.

2. Tes Formatif
Petunjuk pengerjaan

1. Bacalah doa sebelum anda mulai mengerjakan soal soal dibawah ini.
2. Tuliskan indentitas anda sebelum mengerjakan soal pada lembar

jawaban yang telah disediakan.
3. Bacalah soal dibawah ini dengan seksama sampai anda benar benar

merasa sudah memahami.
4. Pillh satu jawaban yang benar.

28

1. Tumbuhan merupakan bahan Serat yang ada di alam.Bagian tumbuhan yang bisa
dimanfaatkan sebagai serat berasal dari bagian biji,buah,daun dan batang.Serat ini
dinamakan …
a. Serat protein
b. Serat mineral
c. Serat selulosa
d. Serat sintetis
e. Serat semi sintetis

2. Berikut ini yang bukan merupakan serat dari selulosa adalah …
a. Kapas
b. Kapuk
c. Sabut kelapa
d. Daun nanas
e. Bulu domba

3. Serat bisa diambil dari bagian batang tumbuhan.Berikut ini bukan merupakan serat yang
berasal dari batang yaitu …
a. Rami
b. Flax
c. Jute
d. Melinjo
e. Nanas

4. Serat kapas merupakan serat selulosa yang diambil dari bagian …
a. Buah
b. Batang
c. Daun
d. Biji
e. Akar

5. Pengujian serat tekstil dapat dilakukan dengan beberapa cara.Jika pengujian dilakukan
dengan melihat warna sera dengan mata,meraba dan menguji kekuatan serat dengan
menarik menggunakan tangan,pengujian ini dinamakan pemgujian …
a. Uji laboratorium
b. Uji pembakaran
c. Uji mikropis
29

d. Uji pewarnaan
e. Uji visual

SOAL ESSAY
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat!
1. Rumuskan pengertian serat tekstil selulosa !
2. Serat ada 2 yaitu serat alam dan serat sintetis.Klasifikasikan jenis serat apa saja

yang berasal dari serat selulosa!
3. Serat dari selulosa bisa diperoleh dari bagian tumbuhan dari biji,buah,daun dan

juga batang.Perinci jenis serat dari apa saja yang termasuk serat tekstil selulosa dari
bagian daun!
4. Pengujian serat dapat dilakukan dengan berbagai cara,cara apakah yang paling
sederhana ?Uraikan alasannya dengan keterangan yang jelas !
5. Cara pengujian serat tekstil secara sederhana dapat dilakukan dengan memukul-
mukul menggunkan palu hingga memperoleh serat.Dari uji visual ini apa saja yang
anda ketahui dari karakteristik serat yang pengujiannya dengan indera mata dan
tangan !

Tugas Praktik:
1. Lakukan pemeriksaan serat selulosa dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Siapkanlah terlebih dahulu minimal 3 bahan serat selulosa yang ada
disekitar rumahmu yang akan diuji secara visual!
b. Persiapkan alat dan bahan praktek
c. Lakukan praktik pengujian serat sesuai langkah-langkah kerja
d. Kumpulkan hasil analisis pengujian serat yang telah anda lakukan!

30

Lembar kerja

Mata pelajaran : Pengetahuan Serat Tekstil
Kelas/semester : X/1
Tahun pelajaran : 2021 / 2022
Bentuk soal : Melakukan pemeriksaan serat tekstil dari selulosa dengan uji Visual/subyektif

a. Tugas : Lakukan pemeriksaan terhadap minimal 3 serat tekstil dari selulosa yang bahan

tersedia disekitar lingkungan tempat tinggal!

b. Alat dan bahan

 Alat tulis

 Palu

 Alas memukul

 Bahan serat yang akan diperiksa

Langkah kerja
 persiapan kerja
 Melakukan pemeriksaan serat tekstil dari selulosa sesuai prosedur yang telah disampaikan guru

31

DAFTAR PUSTAKA
Noerati, dkk. (2013). Teknologi Tekstil. Bahan Ajar Pendidikan dan LatihanProfesi Guru

(PLPG). Bandung: STTT
Noor Fitrihana. (2015). Teknologi Tekstil dan Fashion. Bahan Ajar Mata KuliahTeknologi

Tekstil. Yogyakarta: UNY
Sunaryo, dkk. (2008). Fabric Sourcing Handbook. Bandung: Garment PartnershipIndonesia

(GPI)- STTT & IGTC

32


Click to View FlipBook Version