ENSIKLOPEDIA SPERMATOPHYTA MONUMEN KRESEK 47
Nephelium lappaceum
Klasifikasi (Rambutan)
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Famili : Sapindaceae
Genus : Nephelium
Spesies : Nephelium lappaceum
Morfologi
Buah rambutan terbungkus oleh kulit yang memiliki rambut di
bagian luarnya (eksokarp). Warnanya hijau ketika masih muda, lalu
berangsur kuning hingga merah ketika masak atau ranum.
Endokarp berwarna putih, menutupi daging. Bagian buah yang
dimakan, daging buah, sebenarnya adalah salut biji atau aril, yang
bisa melekat kuat pada kulit terluar biji atau lepas (rambutan ace
atau ngelotok). Buah rambutan bentuknya bulat lonjong, panjang 4-
5 cm, dengan duri tempel yang bengkok, lemas sampai kaku. Kulit
buahnya berwarna hijau dan menjadi kuning atau merah jika sudah
masak. Dinding buah tebal. Biji berbentuk ellips, terbungkus daging
buah berwarna putih transparan yang dapat dimakan dan banyak
mengandung air, rasanya bervariasi dari masam sampai manis.
Kulit biji tipis berkayu. Pohon dengan buah masak sangat menarik
perhatian karena biasanya rambutan sangat banyak menghasilkan
buah. Jika pertumbuhan musiman, buah masak pada bulan
Desember hingga Maret, dikenal sebagai musim rambutan.
Masanya biasanya bersamaan dengan buah musiman lain, seperti
durian dan mangga
ENSIKLOPEDIA SPERMATOPHYTA MONUMEN KRESEK 48
ENSIKLOPEDIA SPERMATOPHYTA MONUMEN KRESEK 49
Passiflora coccinea
Klasifikasi (Granadila Merah)
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Violales
Famili : Passifloraceae
Genus : Passiflora
Spesies : Passiflora coccinea
Morfologi
Memiliki batang basah (herbaceus) dengan sedikit berkayu
pada bagian bawahnya. Batang berbentuk segi empat
(quadrangularis) dan memiliki permukaan yang ditutupi rambut
halus (pilosus) berwarna merah-kecoklatan saat muda seperti
batang pohon anggur. Arah tumbuh batang memanjat
(scandes) dengan cabang pembelit (sulur dahan). Tipe daun
tidak berstipula termasuk daun tidak lengkap hanya memiliki
tangkai dan helaian. Termasuk bunga lengkap (flos
completusl) dengan warna merah menyala, bagian-bagiannya
tersusun dalam lima lingkaran (penta siklik) yang tumbuh di
ketiak daun (flos lateralis); Berkelamin dua (hermaphroditus)
benang sari 5 dan putik berjumlah 3; Warna Mahkota bunga
(corolla luar berbentuk seperti corong (infundibuliformis)
berwarna hitam pendek. Buah pada spesies ini ditemukan dan
dikenal sebagai semu (fructus spurius) seperti pada spesies
lainnya.
ENSIKLOPEDIA SPERMATOPHYTA MONUMEN KRESEK 50
ENSIKLOPEDIA SPERMATOPHYTA MONUMEN KRESEK 51
Polyalthia longifolia
Klasifikasi (Glodokan Tiang)
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Magnoliales
Famili : Annonaceae
Genus : Polyalthia
Spesies : Polyalthia longifolia
Morfologi
Polyalthia longifolia Sonn merupakan jenis tanaman yang
memiliki akar yang dapat bertahan terhadap kerusakan yang
disebabkan oleh getaran kendaraan, mudah tumbuh di daerah
panas dan tahan terhadap angin sehingga cocok digunakan
sebagai tanaman peneduh jalan yang dapat menyerap unsur
pencemaran yang berasal dari asap kendaraan bermotor.
Tanaman glodogan tiang memiliki ciri-ciri batang yang
monopodial dengan pola pertumbuhan ritmik serta
membentuk pola percabangan orthotropic. Tampilannya
seperti pyramid yang mengerucut. Daun berwarna hijau dengan
tepi daun bergelombang. Akarnya mampu menembus tanah
dan tidak berpotensi merusak bangunan sekitar. Tanaman
glodogan tiang ini memiliki model arsitektur pohon raux
(Nurchayati & Ardiyansyah, 2021).
ENSIKLOPEDIA SPERMATOPHYTA MONUMEN KRESEK 52
ENSIKLOPEDIA SPERMATOPHYTA MONUMEN KRESEK 53
Psidium guajava
Klasifikasi (Jambu Biji)
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Psidium
Spesies : Psidium guajava
Morfologi
Jambu biji (Psidium guajava) termasuk tanaman perdu atau
pohon kecil, tinggi 2-10 m, percabangan banyak, batang
berkayu, keras, kulit batang licin dan mengelupas, berwarna
coklat kehijauan. Bunga tunggal, bertangkai, keluar dari ketiak
daun dan berkumpul 1-3 bunga, berwarna putih. Buahnya buni
berbentuk bulat sampai bulat telur, berwarna hijau sampai
hijau kekuningan. Daging buah tebal, memiliki tekstur lunak
berwarna putih kekuningan atau merah jambu. Biji buah hanya
mengumpul di tengah, kecil dan keras berwarna kuning
kecoklatan.
ENSIKLOPEDIA SPERMATOPHYTA MONUMEN KRESEK 54
ENSIKLOPEDIA SPERMATOPHYTA MONUMEN KRESEK 55
Senna siamea
Klasifikasi (Johar)
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Senna
Spesies : Senna siamea
Morfologi
Pohon Johar berukuran kecil hingga sedang. Tingginya sekitar 5-20
meter dengan batang bulat, lurus, dan pendek. Kulit batang
(pepagan) berwarna abu-abu kecoklatan. Percabangannya melebar
dan membentuk tajuk yang membulat. Akar pohon Johar berjenis
akar tunggang. Daun tumbuhan Johar menyirip genap. Berwarna
hijau gelap dan mengkilat pada sisi atas dan hijau kusam dan
berambut halus di sisi bawah. Panjang daun berkisar 10 – 35 cm.
Anak daun 4 – 16 pasang, agak menjangat, dengan bentuk jorong
hingga bundar telur. Bunga Johar berupa malai yang muncul di
ujung ranting. Panjang malainya antara 15 – 60 cm. Setia malai
berisi 10 – 60 kuntum bunga yang terbagi dalam beberapa tangkai.
Kelopak bunga 5 buah, berbentuk oval membundar, 4 – 9 mm,
tebal dan berambut halus. Mahkota bunga berwarna kuning cerah,
terdiri atas 5 helai, gundul, bundar telur terbalik, bendera dengan
kuku sepanjang 1 – 2 mm. Benang sari 10, dengan panjang sekitar
1 cm. Buahnya berbentuk polong dengan panjang sekitar 15 – 30
cm. Terdiri atas 20 – 30 biji. Biji bundar telur pipih, berwarna coklat
terang mengkilap.
ENSIKLOPEDIA SPERMATOPHYTA MONUMEN KRESEK 56
ENSIKLOPEDIA SPERMATOPHYTA MONUMEN KRESEK 57
Swietenia mahagoni
Klasifikasi (Mahoni)
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Famili : Meliaceae
Genus : Swietenia
Spesies : Swietenia mahagoni
Morfologi
Tanaman mahoni merupakan tanaman tahunan, dengan tinggi
rata-rata 5-25 m (bahkan ada yang mencapai lebih dari 30 m),
berakar tunggang dengan batang bulat, percabangan banyak, dan
kayunya bergetah. Daunnya berupa daun majemuk, menyirip
genap, helaian daun berbentuk bulat telur, ujung dan pangkal daun
runcing, tepi daun rata, tulang menyirip dengan panjang daun 3 –
15 cm. Daun yang masih muda berwarna merah dan setelah tua
berubah menjadi hijau. Bunga tanaman mahoni adalah bunga
majemuk, tersusun dalam karangan yang keluar dari ketiak daun.
Ibu tangkai bunga silindris, berwarna coklat muda. Kelopak
bunganya lepas satu sama lain dengan bentuk menyerupai sendok,
berwarna hijau. Mahkota bunga silindris, berwarna kuning
kecoklatan. Benang sari melekat pada mahkota. Kepala sari
berwarna putih/kuning kecoklatan. Tanaman mahoni ini baru akan
berbunga setelah usia 7 atau 8 tahun. Setelah berbunga, tahap
selanjutnya adalah berbuah. Buah mahoni merupakan buah kotak
dengan bentuk bulat telur berlekuk lima. Ketika buah masih imut
berwarna hijau, dan setelah besar berwarna coklat.
ENSIKLOPEDIA SPERMATOPHYTA MONUMEN KRESEK 58
ENSIKLOPEDIA SPERMATOPHYTA MONUMEN KRESEK 59
Syzygium malaccense
Klasifikasi (Jambu Bol)
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Syzygium
Spesies : Syzygium malaccense
Morfologi
Tanaman jambu bol memiliki batang berbentuk bulat yang
tidak terlalu besar. Ketinggian tanaman berkisar sampai 15 m.
Percabangan rendah tetapi memiliki tajuk yang cukup rapat.
Tekstur batang kasar. Daun tanaman merupakan daun tunggal
dengan duduk daun opposite. Bentuk daun lonjong, besar, dan
bersifat menjorong. Akar tanaman jambu bol berupa tunggang
yang mampu menembus tanah hingga kedalaman 5 sampai 10
m (Nurchayati & Ardiyansyah, 2021).
ENSIKLOPEDIA SPERMATOPHYTA MONUMEN KRESEK 60
ENSIKLOPEDIA SPERMATOPHYTA MONUMEN KRESEK 61
Syzygium oleina
Klasifikasi (Pucuk Merah)
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Syzygium
Spesies : Syzygium oleina
Morfologi
Daun syzygium oleana atau pucuk merah berupa daun tunggal
berbentuk lancet, bertangkai sangat pendek hampir duduk,
tumbuh berhadapan, permukaan daun bagian atas mengkilat;
warna daun mengalami perubahan , ketika baru tumbuh ber
warna merah menyala, kemudian berubah menjadi coklat, lalu
berubah lagi menjadi warna hijau; ukuran dau panjang ± 6 cm
dan lebar ± 2 cm, pertulangan daunnya menyirip. Bunga
syzygium oleana atau pucuk merah berupa bunga majemuk
tersusun dalam malai berkarang terbatas. Akar Syzygium
oleana atau pucuk merah berupa akar tunggang, sehingga bisa
menahan pohonnya yang tinggi. Reproduksi Syzygium oleana
atau pucuk merah secara alami adalah dengan biji, namun
secara komercial tanaman ini dapat diperbanyak dengan cara
cangkok atau stek batang.Manfaat Syzygium oleana atau
pucuk merah pada umumnya hanya sebagai tanaman hias dan
tanaman peneduh
ENSIKLOPEDIA SPERMATOPHYTA MONUMEN KRESEK 62
ENSIKLOPEDIA SPERMATOPHYTA MONUMEN KRESEK 63
Tabernaemontana divaricata
Klasifikasi (Mondokaki)
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Gentianales
Famili : Apocynaceae
Genus : Tabernaemontana
Spesies : Tabernaemontana divaricata
Morfologi
Tabernaemontana divaricate adalah tanaman yang memiliki
daun berwarna hijau tua mengkilat termasuk tumbuhan obat
dan tumbuh dengan cepat. Dapat tumbuh di pekarangan
rumah, di pinggir jalan maupun di daerah pemukiman.
Tanaman memiliki tinggi sekitar 1,5-2,5 m dengan kulit batang
berwarna abu keperakan, dan mempunyai getah putih seperti
susu jika tergores, dan memiliki bunga yang harum berwarna
putih (Ghosh et al., 2021).
ENSIKLOPEDIA SPERMATOPHYTA MONUMEN KRESEK 64
ENSIKLOPEDIA SPERMATOPHYTA MONUMEN KRESEK 65
Theobroma cacao
Klasifikasi (Kakao)
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Famili : Sterculiaceae
Genus : Theobroma
Spesies : Theobroma cacao
Morfologi
Tanaman ini pada garis besarnya dapat dibagi atas dua bagian,
yaitu bagian vegetatif yang meliputi akar, batang serta daun dan
bagian generatif yang meliputi bunga, buah dan biji. Kakao adalah
tanaman dengan surface root feeder, artinya sebagian akar
lateralnya (mendatar) berkembang dekat permukaan tanah, yaitu
pada kedalaman tanah 0-30 cm dan memiliki akar tunggang.
Tanaman kakao asal biji, setelah mencapai tinggi 0,9-1,5 meter
akan berhenti tumbuh dan membentuk jorket. Jorket adalah
tempat percabangan dari pola dari percabangan ortrotop ke
plagiotrop dan khas hanya pada tanaman kakao. Warna daun pada
tanaman kakao muda sangat beragam, tergantung dari jenis
tanaman yaitu mulai hijau pucat, kemerah-merahan sampai pada
merah tua. Daun-daun muda ini dilindungi oleh stipula pada dasar
tangkainya dan akan gugur sendirinya setelah daun-daun menjadi
dewasa. Tanaman kakao bersifat kauliflori. Warna buah kakao
sangat beragam, tetapi pada dasarnya hanya ada dua warna. Buah
ketika muda berwarna hijau atau hjau agak putih jika sudah masak
akan berwarna kuning.
ENSIKLOPEDIA SPERMATOPHYTA MONUMEN KRESEK 66
ENSIKLOPEDIA SPERMATOPHYTA MONUMEN KRESEK 67
Turnera ulmifolia
Klasifikasi (Bunga Pukul Delapan)
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Violales
Famili : Turneraceae
Genus : Turnera
Spesies : Turnera ulmifolia
Morfologi
Bunga pukul delapan atau Turnera ulmifolia merupakan herba
tegak berkayu yang tingginya ± 30 – 150 cm, umumnya bunga
mekar pada ± pukul 05.00 pagi hingga pukul 12.00 siang. Kuncup
bunga pada Turnera umlifolia atau bunga pukul delapan tumbuh
pada ketiak daun, dan memiliki 2 buah daun pelindung yang
berbentuk lancet. Bunga dari Turnera umlifolia atau lidah kucing
merupakan bunga tunggal berkelamin ganda; memiliki 5 helai
mahkota bunga yang lepas, berbentuk bulat telur terbalik; berwarna
kuning cerah. Daun dari Turnera ulifolia merupakan daun tunggal;
berbentuk lancet; tepi daun bergerigi kasar; pertulangan daun
menyirip; daun tumbuh di bagian ujung tumbuhan ; pangkal daun
meninggalkan bekas yang disebut “Knoplike”. Bunga pukul delapan
atau Turnera ulmifolia memiliki akar pena, yang perakarannya
sangat kuat dan panjang. Batang yang sudah tua berwarna coklat,
keras, dan berkayu. Buah dari Turnera ulmifolia berupa buah buni ;
berbentuk bulat, berkatup 3 dengan kulit buah yang tebal. Buah
terlindung oleh dua buah daun pelindung. Buah tumbuh pada
pangkal daun.
ENSIKLOPEDIA SPERMATOPHYTA MONUMEN KRESEK 68
ENSIKLOPEDIA SPERMATOPHYTA MONUMEN KRESEK 69
Monokotil
(Liliopsida)
ENSIKLOPEDIA SPERMATOPHYTA MONUMEN KRESEK 70
Bambusa sp.
Klasifikasi (Bambu)
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Bambusa
Spesies : Bambusa sp.
Morfologi
Morfologi dari bambu Tuih (Bambusa sp) Rebung hijau tertutup
buluh putih sampai coklat. Buluh tingginya mencapai 7-12 m.
Percabangan 1,5 m dari permukaan tanah, cabang sama besar.
Buluh mudah tertutup buluh putih tersebar, ketika tua gundul dan
berwarna hijau, ruas 65-75 cm dengan diameter 1-3 cm, buku-buku
tampak dengan jelas, dinding-dinding tebalnya mencapai 3 mm.
Pelepah buluh menempel, tidak mudah luruh, tertutup bulu putih
sampai coklat muda, ujung merompang, tepinya tertutup bulu
coklat muda sampai coklat, kuping pelepah buluh tidak nampak,
bulu kejur muda putus; ligula mengerigi, tingginya mencapai 1 mm,
dengan beberapa dan bulu kejur halus yang mudah patah; daun
pelepah buluh terkeluk balik, mudah gugur, mengaris sampai
melangset ramping, panjangnya lebih pendek dari padah
pelepahnya, pangkalnya sempit. Daun 18,5 – 27,5 × 2,2 – 4 cm,
permukaan bawah berbulu, pelepah agak berbluh ketika mudah
terutama di bagian ujung dan tepih; kuping pelepah buluh
melengkung ke luar tetapi mudah patah, panjangnya 1-2 mm,
panjang bulu kejur mencapai 6 mm; tinggi ligula mencapai 1 mm,
rata, gundul (Kurupi et al., 2021).
ENSIKLOPEDIA SPERMATOPHYTA MONUMEN KRESEK 71
ENSIKLOPEDIA SPERMATOPHYTA MONUMEN KRESEK 72
Cordyline fruticosa
Klasifikasi (Andong)
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Liliales
Famili : Liliaceae
Genus : Cordyline
Spesies : Cordyline fruticosa
Morfologi
Tanaman Hanjuang (Cordyline fruticosa) memiliki daun dengan
susunan tulang menyirip karena menyesuaikan dengan habitat.
Susunan tulang daun yang menyerupai susunan tulang ikan
berimplikasi dengan komponen daun lainnya. Implikasi yang
memungkinkan adalah ujung dan pangkal daun berbentuk runcing.
Hal tersebut bertujuan untuk proses metabolisme dari tanaman
Hanjuang (Cordyline fruticosa). Tepi tanaman Hanjuang (Cordyline
fruticosa) yang berombak mirip seperti tepi daun tanaman Lidah
Mertua (Sansevieria sp.). Daging daun tanaman Hanjuang
(Cordyline fruticosa) seperti kertas yang mirip dengan tanaman
Pisang (Musa sp.). Bangun daun pada tanaman Hanjuang
(Cordyline fruticosa) berbentuk lanset yang mirip seperti tanaman
Lidah Mertua (Sansevieria sp.). Permukaan daun tanaman
Hanjuang (Cordyline fruticosa) halus seperti daun bunga Kembang
Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis). Warna daun tanaman Hanjuang
(Cordyline fruticosa) menunjukkan warna ungu karena warna yang
diserap dari cahaya matahari untuk fotosintesis, yaitu warna merah
dan biru atau ungu (Nurza, 2019).
ENSIKLOPEDIA SPERMATOPHYTA MONUMEN KRESEK 73
ENSIKLOPEDIA SPERMATOPHYTA MONUMEN KRESEK 74
Pleomele angustifolia
Klasifikasi (Daun Suji)
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Liliales
Famili : Liliaceae
Genus : Pleomele
Spesies : Pleomele angustifolia
Morfologi
Daun suji memiliki akar tunggang yang berwarna putih. Batang
daun suji tegak, berkayu, beralur dan melintang dengan tinggi 6-8
m. Memiliki daun berwarna hijau gelap, meruncing dengan panjang
10-25 cm dan lebar 0,9-1,5 cm. Jenis bunga termasuk bunga
majemuk, berbentuk malai dengan banyak bunga yang panjangnya
8-30 cm. Pada tiap kelopak terdapat 1-4 bunga, tangkai bunga
pendek 2,5-2,7 cm. Mahkota bunga berwarna putih kekuningan,
dan jika malam hari berbau harum. Buah yang matang berwarna
jingga dengan diameter 1-2 cm.
ENSIKLOPEDIA SPERMATOPHYTA MONUMEN KRESEK 75
ENSIKLOPEDIA SPERMATOPHYTA MONUMEN KRESEK 76
Livistona ratundifolia
Klasifikasi (Palem Serdang)
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Arecales
Famili : Arecaceae
Genus : Livistona
Spesies : Livistona ratundifolia
Morfologi
Palem Serdang yang sudah dewasa tumbuh kokoh dan tinggi,
berbatang lurus dan besar, berwarna coklat. Pelepah akan jatuh ke
tanah seperti kelapa berdiameter 38 cm dengan tinggi mencapai
15 meter. Pelepah daun di bagian tepi memiliki duri kasar, tajuknya
bundar, permukaan bawah daun halus.
ENSIKLOPEDIA SPERMATOPHYTA MONUMEN KRESEK 77
ENSIKLOPEDIA SPERMATOPHYTA MONUMEN KRESEK 78
Roystonea regia
Klasifikasi (Palem Raja)
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Arecales
Famili : Arecaceae
Genus : Roystonea
Spesies : Roystonea regia
Morfologi
Palem raja (Roystonea regia) merupakan tumbuhan pohon atau
panjatan. Palem raja adalah tumbuhan yang tak bercabang dan tumbuh
tegak ke atas. Tumbuhan ini bisa tumbuh hingga mencapai tinggi 20 m.
Daun palem raja termasuk daun yang sempurna karena telah memiliki
pelepah, tangkai dan helain daun. Daunnya juga termasuk majemuk
karena mempunyai anak-anak daun. Susunan tulang daun dari palem
raja ini berbentuk menyirip, yaitu satu ibu tulang daun membujur pada
tengah daun, dari pangkal sampai ke ujung daun, sedangkan anak
daunnya bertulang daun sejajar karena mempunyai bangun daun
pedang. Bentuk bunga jantan jantan dan bunga betina dapat dibedakan
ketika masih seludang. Bentuk bunga jantan lonjong memanjang
dengan ujung kelopak agak meruncing dengan garis tengah lebih kecil
sedangkan bentuk bunga betina agak bulat dengan ujung kelopak agak
rata serta garis tengah bunga agak tebal. Buah berbentuk bulat-bulat.
Buahnya biasanya memiliki kulit luar yang relatif tebal, yang menutupi
bagian dalam (mesokarpium) yang berair atau berserat. Buah terbentuk
setelah penyerbukan dan pembuahan. Biji dilindungi oleh lapisan buah
bagian dalam (endokarpium) yang keras dan berkayu. Serat buah
dikenal juga sebagai sabut
ENSIKLOPEDIA SPERMATOPHYTA MONUMEN KRESEK 79
ENSIKLOPEDIA SPERMATOPHYTA MONUMEN KRESEK 80
Daftar Pustaka
Fajar, N. H., & et al. (2021). POTENSI BEBERAPA KULTIVAR PURING (Codiaeum
variegatum) SEBAGAI FITOREMEDIASI PADA TANAH TERCEMAR LOGAM BERAT
TEMBAGA (Cu). Jurnal Pendidikan Biologi Dan Sains, 4(2), 6.
Ghosh, P., Poddar, S., & Chatterjee, S. (2021). Morphological features, phytochemical
and ethnopharmacological attributes of Tabernaemontana divaricata. Journal of
Pharmacognosy and Phytochemistry, 10(6), 31–36.
Kurupi, B. S., Sudhartono, A., & Korja, I. N. (2021). KEANEKARAGAMAN DAN
MORFOLOGI JENIS BAMBU DI KAWASAN CAGAR ALAM TANJUNG API
KABUPATEN TOJO UNA-UNA. Jurnal Warta Rimba, 9(4).
Nurchayati, N., & Ardiyansyah, F. (2021). ANALISA MODEL ARSITEKTUR POHON DI
KAWASAN TAMAN KOTA KABUPATEN BANYUWANGI. Biosense, 04(02), 31–45.
Nurza, I. S. A. (2019). Identifikasi Tanaman Hanjuang (Cordyline Fruticosa) Di Kebun
Raya Bogor Sebagai Tanaman Lanskap Berdasarkan Morfologi Dan Anatominya.
Risenologi : Jurnal Sains, Teknologi, Sosial, Pendidikan, Dan Bahasa, 4(1), 24–33.
Okeke, N. F., Ilodibia, C. V., & Okoli, B. E. (2020). A Comparative Morphological Study
on Amaranthus spinosus L., Celosia argentea L. and Gomphrena celosioides Mart
(AMARANTHACEAE). Universal Journal of Plant Science, 8(1), 1–10.
Oktaviani, E., & Daningsih, E. (2022). Distribusi dan Luas Stomata pada Tanaman Hias
Monokotil. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 27(1), 34–39.
Oktavianto, Y., Sunaryo, & Suryanto, A. (2015). Kabupaten Kediri Characterization Of
Plant Mango ( Mangifera Indica L .) Cantek, Ireng, Empok, Jempol. Jurnal Produksi
Tanaman, Volume 3(2), 91–97.
Primawati, R., & Daningsih, E. (2022). Distribusi dan Luas Stomata pada Enam Jenis
Tanaman Dikotil. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 27(1), 27–33.
Rahayu, E., Rahmawati, L., & Sampirlan. (2021). Teknik Perbanyakan Tanaman Melinjo
(Gnetum gnemon) Dengan Cara Okulasi Sambung. Journal of Biological Sciences
and Applied Biology, 1(1).
Safitri, J., Meilina, P., & Nurbaya Ambo, S. (2018). Implementasi Augmented Reality
Sebagai Pembelajaran Pertumbuhan Tanaman Dikotil Dan Monokotil Untuk
Sekolah Dasar. Teknologi Informatika Dan Komputer, 9(1), 32–38.
Silalahi, M. (2019). Hibiscus rosa-sinensis L. dan Bioaktivasinya. Jurnal Edumatsains, 3(2).
Zahara, M., & Suryady. (2018). Kajian Morfologi dan Review Fitokimia Tumbuhan
Kersen (Muntingia calabura L). Jurnal Ilmiah Pendidikan Dan Pembelajaran, 5(2),
68–74.
Zulianti, D., Mahbubillah, A., Ayu, N., & Solekha, R. (2021). Inventarisasi Bryophyta,
Pteridophyta, Gymnospermae, di Kabupaten Lamongan. Best Journal (Biology Education,
Sains and Technology), 4(1), 46–54.
81
Profil Penulis
Selly Mustika
Lahir di Madiun pada tanggal 9 Mei 1999. Merupakan anak pertama dari
dua bersaudara. Penulis menyelesaikan Pendidikan pada jenjang dasar di
SD N Sirapan 01 Kabupaten Madiun pada tahun 2011. Kemudian
melanjutkan jenjang menengah pertama di SMP N 02 Nglames dan tamat
pada tahun 2014. Selanjutnya penulis melanjutkan sekolah di SMKF Bina
Farma Madiun dan tamat pada tahun 2017. Pendidikan selanjutnya
ditempuh di Universitas PGRI Madiun Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi. Aktif dalam mengikuti
kegiatan organisasi AMPIBI (Asosiasi Mahasiswa Pendidikan Biologi)
periode 2020-2021, dan organisasi naungan BEM (Badan Eksekitif
Mahasiswa) yaitu karawitan yang berlangsung selama satu semester di
semester 1.
82
Ensiklopedia
SPERMATOPHYTA
DI SEKITAR WILAYAH MONUMEN KRESEK MADIUN