The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Modul Water Rescue 2021 (Full)

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by rizkigrand1981, 2021-09-02 04:23:52

PENYELAMATAN DIAIR

Modul Water Rescue 2021 (Full)

Udara pada tingkat pertama dikurangi menjadi kira-kira 100 psi diatas
tekanan sekelilingnya. Pada tingkat kedua , maka tekanan udara
dikurangi menjadi sebesar tekanan yang dibutuhkan ( bertekanan sesuai
dengan tekanan sekelilingnya ). Sebuah regulator single hose juga
dilengkapi dengan PURGE BOTTON yaitu sebuah tombol yang akan
berfungsi membuang sisa air didalam mouthpiece bilamana ditekan.

Untuk melindungi bagian first stage dari kemasukan air atau debu maka
first stage juga dilengkapi sebuah penutup ( cup ) yang dipasangkan
pada bagian first stage ( tempat udara masuk dari tabung )

b. Double hose

Regulator jenis ini masih banyak dipakai pada diving komersil, dan dalam
penyelaman didaerah yang berair dingin. Regulator double hose ini lebih
mahal ongkos pembuatannya, perawatannya lebih sulit dan dalam
pemakaiannya lebih sukar. Cara kerjanya hampir sama dengan single
hose, hanya saja sisa udara dari mouthpiece di kembalikan ke first stage
dan barulah dibuang keluar.

Selain dari jumlah hose diatas regulator dapat juga dibedakan dengan :

o Balanced first stage
o Unbalanced first stage

Yang dimaksud balanced disini adalah first stage sanggup menyesuaikan
outputnya dengan keadaan isi tabung yang akan berubah menurun
tekanannya selama dipakai yaitu outputnya kira-kira 100 psi diatas
tekanan udara pada mouthpiece sedangkan tekanan tabung akan berubah
dari beberapa ribu psi menjadi sekitar 300 psi.

Selain first stage maka second stage pun ada yang adjustable.Adjustable

yang dimaksud disini bahwa yang diatur adalah besarnya tahanan waktu

menghisap yaitu sekitar 0,037 psi.Tahanan waktu menghisap ini

mengkompensasikan perbedaan elevasi antara second stage dengan

pusat paru-paru waktu diver berenang secara horizontal. Diver

merasakan sedikit tahanan waktu menghisap jika ia berdiri vertical atau

waktu ia berenang terlentang, maka diver tentunya akan menghisap lebih

mudah waktu berenang telungkup dengan muka kebawah, hal inilah yang

dikompensasikan.

Ada juga regulator yang dilengkapi dengan first stage audio yaitu suatu
first stage yang akan mengeluarkan bunyi bilamana tekanan tabung
kurang dari 350 psi diatas tekanan sekelilingnya. Jadi seolah-olah
memberikan isyarat bahwa tekanan tabung mendekati kritis .bunyi ini
dapat terdengar sampai 60 feet jauhnya.

Sebenarnya regulator dibedakan atas sistim kerja :

Pusdiklat Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta 50
Water Rescue

1. Open circuit ( Sisa udara dibuang keluar semua )
2. Semi closed circuit

( Sisa udara dibuang sebagian dan sebagian lagi disirkulasikan )
3. Closed circuit (Sisa udara disaring lagi dan disirkulasikan kembali )

c. Octopus

Sebenarnya yang dimaksud octopus regulator hanyalah sebuah second
stage dengan hose yang lebih panjang yang terpasang pada sebuah
regulator. Maksudnya sebagai second stage cadangan yang dipakai
langsung bilamana diperlukan, misalnya dalam keadaan menolong rekan
diving yang kehabisan udara atau sebagai regulator cadangan apabila
regulator pertama mengalami gangguan.Tetapi akhir-akhir ini ada juga
octopus regulator yang terpasang pada BC, jadi tidak terpasang pada first
stage.

d. Perawatan

Regulator haruslah dirawat secara benar setelah dipakai.Kaporit dari air
kolam renang maupun air asin dapat merusak regulator apabila tidak
dibilas dengan air bersih. Salah satu cara membilas regulator ialah
dengan cara membiarkan regulator tetap terpasang pada tabung SCUBA
dengan udara bertekanan didalamnya, lalu bilaslah dengan air bersih atau
air hangat. Jika hal tersebut tidak mamungkinkan maka cara kedua ialah
dengan meletakkan second stage dibawah kran air dan bilaslah.
Kemudian keringkan sebelum disimpan. Dalam penyimpanan janganlah
hose sampai tertekuk, sebaiknya simpanlah didalam sebuah kotak khusus
dan ditempat yang sejuk serta kering.

3. Sabuk Pemberat

Tubuh manusia mungkin akan mendapat daya tekan keatas didalam air sebesar
kira-kira 6 pound. Pakaian selam yang terbuat dari bahan neoprene akan

Pusdiklat Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta 51
Water Rescue

menambah daya apung tersebut menjadi lebih besar 5 sampai 25 pound. Untuk
menetralisir keadaan ini maka penyelam memerlukan suatu pemberat untuk
membantu masuk kedalam air dengan mudah.

a. Jenis sabuk pemberat

1. Weight belt

Adalah suatu sabuk pemberat dari nylon atau bahan lainnya yang dapat
dipasangkan pada sabuk tersebut timah timah dengan berat yang
diinginkan. Gesper dari sabuk ini haruslah terbuat dari suatu bentuk yang
mudah dilepaskan ( quick release ) pada saat keadaan bahaya.

2. Weight Pack

Yaitu suatu system pemberat yang langsung dipasangkan pada tabung
SCUBA.Jenis pemberat ini tidak dipergunakan lagi sebab dianggap
membahayakan penyelam jika terjadi keadaan darurat karena
pemberatnya tidak bisa dilepaskan atau dibuang.

b. Memilih system pemberat

Umumnya yang paling mudah dan murah adalah weight belt dan jika
memakai wet suit setebal 3/16 inchi biasanya membutuhkan timah seberat
10% dari berat tubuh. Namun ini tergantung dari selera masing-masing dan
latihan yang kontinyu.

c. Back Pack

Adalah suatu system harness yang berfungsi sebagai dudukan tabung pada
punggung diver.

Bentuk- bentuk back pack :

1. Harness Pack
Adalah system paling sederhana karena terbuat hanya dari sabuk-sabuk
pengikat.

2. Semi Countur Pack
Berbentuk seperti papan yang terbuat dari plastik dan ada pegangan
untuk membawanya. Plastik ini agak melengkung dan diletakkan pada
punggung dengan sabuk.

3. Contour Pack
Bentuk ini lebih besar lagi dengan lengkungan yang sesuai punggung.
Selain terbuat dari plastic ada juga yang terbuat dari alumunium.

Pusdiklat Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta 52
Water Rescue

4. Hawaian Pack
Paling sering dipakai di Pasifik Barat, mempunyai bilah logam berlapis
yang digantungkan pada bahu dengan sabuk di pinggang.

Akhir akhir ini sudah banyak beredar BC yang sekaligus tergabung dengan
back packnya, sehingga diver dapat dengan mudah memasang BC pada
tabung dan dengan mudah memakainya.

d. Perawatan

Seperti juga alat-alat selam lainnya maka setelah dipakai back pack ini harus
dicuci / dibilas dengan air bersih.

4. Buoyancy Control Device (BCD)

Merupakan rompi apung sebagai perlengkapan SCUBA DIVING.BCD ini
mempunyai volume yang besar. BCD diisi dengan cara mengambil udara dari
tabung melalui selang inflator yang bertekanan rendah.

BCD juga dilengkapi dengan katup pengaman yaitu bila tekanan udara yang
terdapat didalamnya berlebihan maka secara otomatis udara itu dikeluarkan
melalui katup pengaman tersebut

C. PERALATAN TAMBAHAN SCUBA

1. Tabel penyelaman.

Pada tahun 1900 seorang profesor dokter Inggris yaitu Haldane yang banyak
berkecimpung dalam penyelaman, menemukan bahwa zat gas yang diserap
oleh tubuh penyelam dapat ditahan didalamnya bila penurunan tekanan
adalah 2:1 gantinya perbandingan tekanan permukaan dengan tekanan
sekeliling selisih bandingnya tidak lebih dari 2.
Dengan demikian pada kedalaman 10 meter (33 feet) dalam waktu lama,
seorang penyelam tidak akan mengalami dekompresi (tidak terjadi
pembentukan gelombang saat muncul). Bila sudah melebihi 10 meter karena

Pusdiklat Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta 53
Water Rescue

melebihi perbandingan 2:1 maka semakin dalam menyelam, makin singkat
waktu dasar (BT). Untuk itu diperlukan tabel selam agar penyelaman
terhindar dari penyakit decompressi.
Tabel Selam
Di dalam tabel USN 1-10 disamping terdapat empat kolom yang terdiri dari.

• Depth (feet) yaitu penunjukkan kedalaman penyelaman dalam satuan
feet.

• Bottom time (min) yaitu waktu dasar adalah waktu penyelaman dihitung
saat mulai masuk dalam air hingga pada saat akan naik ke permukaan
dalam menit.

• Decompression stop (min) yaitu pada kedalaman tertentu dalam waktu
tertentu seorang penyelam harus berhenti dalam perjalanan naik ke
permukaan dalam menit, terdiri dari kedalaman 20 feet dan 10 feet
sebagai station pemberhentian.

• Repetitif group yaitu abjad petunjuk tabel.

Pada kolom pertama tertulis kedalaman mulai dengan 40 feet, penambahan
kedalaman sebesar 10 feet bagi seorang penyelam harus menjadi patokan
untuk penentuan kedalaman selam. Bila kedalaman sebesar 62 feet maka
harus dihitung menjadi 70 feet, dan bila kedalamannya 75 feet maka dihitung
menjadi 80 feet dan seterusnya. Selalu harus dihitung kedalaman paling
besar yang dicapai. Misalnya bila kedalaman penyelaman 60 feet tetapi
karena sesuatu hal tiba-tiba harus turun ke 80 feet untuk beberapa saat saja,
maka kedalaman penyelaman harus dihitung menjadi 80 feet.

Kolom kedua ditulis waktu di dasar (Bottom time) dalam menit. Bila waktu
penurunan sampai kedalaman yang hendak dicapai 5 menit dan waktu yang
digunakan sebelum naik adalah 20 menit, maka waktu BT adalah 25 menit.
Pada kolom ini setiap kedalaman dimulai dengan angka yang menunjukkan

Pusdiklat Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta 54
Water Rescue

waktu maksimal pada kedalaman tersebut yang belum memerlukan
dekompresi, artinya muncul sampai di permukaan dapat dilakukan tanpa
perlu berhenti untuk membiarkan kelebihan gas yang diserap oleh tubuh
dapat lepas secara wajar. Laju kecepatan naik adalah 60 feet / menit atau 1
feet / detik. Waktu maksimal ini disebut "Batas Tanpa Dekompresi" atau
lazim disebut "No Decompressi Limit" atau "Waktu Nol".

Bila melampaui batasan tersebut maka harus dilihat BT yang bersangkutan
dan perlu berhenti untuk dekompresi. Kolom ketiga adalah waktu sampai
pemberhentian dekompresi pertama (dalam menit dan detik). Kecepatan naik
1 feet/detik harus diambil sebagai patokan.

Kolom keempat adalah kedalaman pemberhentian dekompresi (dalam feet).

2. Wet suit
Dipergunakan untuk menjaga terhadap kehilangan panas tubuh yang
berlebihan dan melindungi tubuh terhadap goresan karang maupun sengatan
ubur-ubur atau racun binatang lainnya.
a. Jenis pakaian selam :
1. Wet suit
Yaitu type yang umumnya dipakai oleh sport diver. Terbuat dari busa
neoprene dengan tebal yang bermacam macam antara lain : 1/8, 3/16,
¼ dan 3/8 inchi. Wet suit ini tidak kedap air sehingga ada selaput tipis
air diantara tubuh dengan bahan neoprene tersebut.

2. Dry suit.
Hampir sama dengan wet suit, akan tetapi mempunyai resliting yang
kedap air, sehingga akan dapat menyekat air. Beberapa type dry suit
di lengkapi dengan pipa peniup udara sehingga dapat ditiupkan udara
kedalamnya untuk menambah isolasi ataupun daya apung.Tidak
seperti wet suit yang terdiri dari dua bagian, dry suit biasanya dibuat
menjadi satu antara bagian celana dengan bagian bajunya dan hanya
mempunyai sebuah risliting tunggal untuk masuk kedalamnya.

Pusdiklat Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta 55
Water Rescue

b. Memilih pakaian selam.
Pemilihan pakaian selam tergantung pada daerah mana pakaian selam
tersebut akan dipakai. Untuk daerah tropis bila menyelam disiang hari
yang terik mungkin cukup hanya memakai sehelai baju kaos saja. Kalau
ingin memakai wet suit pakailah yang mempunyai tebal 1/8 inchi. Air
yang dingin tentunya membutuhkan yang lebih tebal lagi ataupun dry
suit. Pakaian selam yang berwarna semarak akan mudah terlihat , pada
prinsipnya pilihlah dipakai atau jangan terlalu longgar sebab akan
kehilangan fungsinya menahan kehilangan panas

c. Perawatan
Seperti juga semua peralatan yang terbuat dari bahan neoprene
( masker, fins atau snorkel ) setelah dipakai haruslah dibilas dengan air
bersih lalu dikeringkan dan diberi talk. Selama penyimpanan lebih baik
digantung jangan dilipat.

3. Sarung tangan
Sebenarnya ini merupakan bagian tambahan dari pakaian selam seperti juga
tutup kepala dan boots. Kalau pakaian selam digunakan untuk melindungi
tubuh, sarung tangan dan boots untuk melindungi anggota tubuh sedangkan
tutup kepala jelas untuk melindungi kepala.Peralatan ini dibutuhkan bila
temperature air 22 derajat celcius atau dibawahnya. Terdapat banyak sekali
model dan warna, ada yang terbuat dari bahan katun, nylon maupun
neoprene

4. Computer Dive
Fungsi :
a) Komputer utk menghitung Non-Decompression-Limit, untuk tahu brapa
lama kita boleh dive di kedalaman tertentu

Pusdiklat Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta 56
Water Rescue

b) Memberi info kapan kita mesti safety/deep stop serta mesti berapa
lama.

c) Menghitung berapa sisa nitrogen dalam tubuh, berapa saturated/jenuh
nitrogen dalam tubuh

d) Menghitung no-fly-time, berapa jam kita mesti menunda penerbangan
dan kapan kita boleh naik pesawat setelah diving.

e) Bagus utk pemula yg sering naik turun bouyancynya, biar makin baik.
f) Menghitung berdasarkan nitrox, udara biasa, atau bahkan gas lain,

atau gabungannya...yummy
g) Dive log book digital
h) Depth alarm - alarm akan bunyi saat kita mencapai max depth yg kita

set
i) Diving Time alarm - alarm akan bunyi saat kita mencapai max waktu yg

kita set

5. Pisau selam.
Pisau selam merupakan alat serbaguna.Digunakan untuk menolong,
menggali memotong tali dan sebagainya.
Pisau ini tidak disiapkan dan jangan dipakai sebagai senjata, namun sebagai
suatu perlengkapan diving yang standar.Umumnya dibuat dari bahan yang
anti karat.Pisau selam berbentuk gerigi pada mata yang lainnya berguna
untuk memotong tali didalam air.Sebaiknya jangan diasah terlalu tajam, untuk
menajamkannya dipergunakan kikir halus.
Biasanya pada sisinya tergores garis dengan angka-angka seperti pada
penggaris ( sebagai alat ukur ). Pisau selam ini biasanya di pasang pada betis
sebelah dalam untuk menghindari kemungkinan tersangkut pada rumput laut
dan sebagainya.

6. Surface Marker Buoy’s (SMB) dan Finger Real Spool

adalah pelampung yang digunakan oleh penyelam scuba , di ujung garis dari

penyelam, dimaksudkan untuk menunjukkan posisi penyelam kepada orang-

orang di permukaan saat penyelam berada di bawah air. Dua jenis

digunakan; satu (SMB) ditarik untuk seluruh penyelaman, dan menunjukkan

posisi kelompok penyelaman selama penyelaman, dan yang

lainnya, pelampung penanda permukaan yang

tertunda , DSMB atau pelampung dekompresi , digunakan menjelang akhir

Pusdiklat Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta 57
Water Rescue

penyelaman sebagai sinyal untuk permukaan tempat para penyelam mulai
naik, dan tempat mereka akan naik ke permukaan. [1] Kedua jenis ini juga
dapat berfungsi sebagai referensi kedalaman untuk mengontrol kecepatan
pendakian dan secara akurat menjaga kedalaman pada penghentian
dekompresi. Pelampung penanda permukaan juga digunakan oleh
penyelam bebas di perairan terbuka, untuk menunjukkan perkiraan posisi
penyelam saat terendam. Mereka juga dapat digunakan untuk mendukung tas
tangkap atau tali pengikat ikan oleh pemburu dan kolektor bawah air.

7. Dive flag / Bendera selam
Bendera diving atau juga disebut Diver Down Flag adalah bendera yang
digunakan di permukaan air untuk menunjukkan bahwa ada seorang
penyelam bawah air. Di Amerika Utara, bendera selam secara konvensional
adalah berwarna merah dengan garis putih dari sudut kiri atas ke pojok kanan
bawah. Secara internasional, bendera kode alfa / alpha, yang berwarna putih
dan biru, digunakan untuk memberi tanda bahwa kapal memiliki seorang
penyelam bawah air dan kapal lainnya harus tetap baik jelas pada kecepatan
lambat.

Tujuan penggunaan bendera selam adalah untuk memberitahukan kepada
kapal lain untuk menjauhi wilayah terebut untuk keselamatan penyelam dan
untuk menghindari kemungkinan terjadinya tabrakan dengan kapal menyelam
yang mungkin manuver mampu keluar dari jalan.

Penggunaan bendera merah putih, yang dirancang dan diperkenalkan pada
tahun 1956 oleh veteran Angkatan Laut Denzel James Dockery, diwajibkan
oleh hukum atau peraturan di beberapa negara bagian AS dan Kanada, juga
dalam beberapa negara di dunia. Biasanya peraturan mengharuskan
penyelam untuk menampilkan bendera dan tinggal dalam jarak tertentu dari
itu ketika mereka berada dekat permukaan. Bendera ini dapat ditempatkan di
atas perahu atau pelampung penanda permukaan.

Bendera sinyal ALFA / ALPHA
Sebuah bendera, yang setengah berwarna putih, dan disebelah kanan
berwarna biru dan memiliki potongan berbentuk segitiga ke arah dalam.

Pusdiklat Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta 58
Water Rescue

Bendera “Alpha” atau “Alfa” menpunyai arti: “Saya memiliki seorang penyelam
bawah; melajulah pada kecepatan lambat”

Sebagai kode sinyal maritim Internasional bendera A (huruf ALFA / ALPHA)
digunakan untuk menunjukkan adanya seorang penyelam di dalam air, dan
lebih umum digunakan di Eropa dan Persemakmuran Inggris, termasuk
negara-negara seperti Inggris, Irlandia, Australia, Kanada, Selandia Baru,
Afrika Selatan, dan Kenya. Hal ini juga digunakan oleh Angkatan Laut Rusia
untuk tujuan yang sama.

Meskipun kehadiran bendera ‘A’ dapat memberikan perlindungan bagi para
penyelam di sekitar kapal yang menampilkan bendera ini, maksud dari replika
diperlukan adalah untuk memperingatkan kapal-kapal lain dari bahaya
tabrakan.

Ini menandai perbedaan antara bendera ‘A’ dan penyelam
merahdanputihbawahbenderaOther uses

Saat ini bendera merah putih sangat terkait dengan scuba diving yang juga
digunakan untuk menunjukkan tempat di mana ada layanan bagi para
penyelam.

8. Compresor
Alat ini mungkin tidak asing lagi bukan di telinga kita? Iya kompresor
adalah alat yang biasa digunakan untuk memampatkan oksigen, eh
bukan oksigen buddies! Namun memampatkan udara sekitar. Kompresor
berasal dari kata dasar kompres yang berarti sebuah proses
memampatkan. Kompresor sendiri merupakan alat atau mesin yang
berfungsi untuk memampatkan suatu fluida (gas dan liquid) yang pada
awalnya memiliki tekanan yang rendah menjadi bertekanan tinggi / kuat.
Kompresor pertama kali ditemukan oleh Otto Von Guiricke seorang
Jerman kelahiran Magdeburg (20 November 1602 – 11 Mei 1686) di usia
83 tahun pada tahun 1650.
Prinsip kerja kompresor dapat dilihat mirip dengan paru-paru manusia.
Misalnya ketika seorang mengambil napas dalam – dalam untuk meniup
api lilin, maka ia akan meningkatkan tekanan udara di dalam paru-paru,
sehingga menghasilkan udara bertekanan yang kemudian digunakan
atau dihembuskan untuk meniup api lilin tersebut.

Pusdiklat Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta 59
Water Rescue

9. Compas
adalah salah satu aksesori selam yang sangat berguna. Kalau kamu masuk
ke lokasi selam yang gelap atau ingin menjelajah mencari ikan atau terumbu
karang yang cantik, kompas bisa membantumu menemukan arah untuk
kembali ke kapal.

10. Papan tulis bawah air
a) untuk menulis
b) untuk menggambar
c) untuk menjelaskan suatu penjelasan berupa tulisa

11. Bouy Personal
Pelampung penanda permukaan diapungkan di permukaan selama
penyelaman untuk menandai posisi penyelam selama penyelaman
melayang , penyelaman malam , kabut atau kondisi laut yang terganggu.

12. Camera bawah air
kamera merupakan seperangkat alat atau perlengkapan yang berfungsi untuk
mengabadikan suatu objek menjadi sebuah gambar (diam maupun bergerak)
yang merupakan hasil proyeksi pada sistem lensa.

Pusdiklat Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta 60
Water Rescue

13. Senter selam.
Fungsi utama dari senter adalah menjadi alat penerangan. ...
Lampu senter juga berfungsi sebagai pemngirim sinyal.

14. Gear bag
Sebuah gear bag sangat dibutuhkan untuk membawa peralatan diving yang
banyak itu dan juga digunakan sebagai tempat penyimpanan sementara.
Diver dapat dengan mudah menyimpan seluruh perlengkapannya didalam
sebuah gear bag pada saat mengurangi kemungkinan tercampurnya dengan
alat orang lain.
Biasanya gear bag terbuat dari suatu bahan kuat dan liat, juga bentuknya
besar sehingga dapat memuat seluruh peralatan selam kecuali tabung udara
(tank) dan sabuk pemberat yang sangat berat.
Meletakkan peralatan selam didalam sebuah gear bag haruslah sesuai
dengan urutan kebalikan waktu memakai peralatan tersebut sehingga
mengurangi kekacauan.
Terdapat berbagai jenis dan bentuk gear bag. Sebaiknya pilihlah sebuah gear
bag yang sesuai dengan kebutuhan anda.

D. Entry (Masuk air)

Penyelam tidak bisa begitu saja masuk ke dalam air terutama dengan posisi
yang tidak benar. Hal ini dapat mengakibatkan cidera cidera pada diri sendiri
ataupun merusak peralatan menyelam yang digunakan, oleh karena itu di
perlukan cara yang tepat dan aman ketika masuk kedalam air, yaitu :

1. Giant stride entry (Melangkah jauh kedepan)
Cara masuk keair dengan cara berdiri di tepian badan kapal/kolam kemudian
melangkah jauh kedepan, tanpa adanya melompatsambil salah satu tangan
memegang masker dan snorkel dan pandangan lurus kedepan

Pusdiklat Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta 61
Water Rescue

2. Sitting front antry
Cara masuk keair dengan posisi duduk, kemudian biarkan fin berjuntai keluar
dan posisikan tangan disalah satu sisi, berputar dan masuk kedalam air
dengan memberikan tolakan agar badan penyelam terhindar dari benturan
dengan bagian yang dijadikan tempat enty

3. Back roll entry
Ini biasanya dilakukan posisi entry di atas kapal, yaitu dengan duduk di
pinggir perahu tekuk kaki hingga lutut menyentuh dada sambil salah satu
tangan memegang mask dan snorkel lalu gulingkan badan kebelakang tanpa
ragu

4. Fron roll entry
Yaitu kebalikannya dari back roll entry, dengan posisi badan membungkuk
sampai kepala menyentuh lutut sambil salah satu tangan memegang masker
dan snorkel . Posisi kaki lurus dan rapat, kemudian gulingkan badan lurus
kedepan tanpa ragu.

E. Equalizing

Equalizing merupakan cara untuk menyamakan tekanan di telinga dengan
tekanan air di sekitar lingkungan penyelam, equalize sangat penting dilakukan
karna apabila tidak melakukukan equalizing maka telinga akan terasa sakit dan
menyebabkan rongga sinus tertekan yang juga akan menimbulkan sakit yang luar
biasa.

Pusdiklat Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta 62
Water Rescue

Ada bebrapa cara equalizing, diantaranya :

1. Menutup hidung melalui pocket nose pada mask kemudian meniupkan udara
ke dalam saluran eustachius dari tenggorokan hingga terasa seperti ada
kattub yang terbuka pada bagian telinga

2. Menelan air liur hingga terasa ada katub yeng terbuka pada bagian telinga

Pusdiklat Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta 63
Water Rescue

BAB. V

PENUTUP

Melalui pembelajaran berbasis modul, diharapkan akan membantu peserta
diklat akan dapat belajar secara mandiri, mengukur kemampuan diri sendiri, dan
menilai dirinya sendiri. Tidak terkecuali dalam memahami materi scuba

Semoga modul ini dapat digunakan sebagai raferensi tambahan dalam proses
pembelajaran pada kegiatan Pendidikan dan pelatihan, baik teori maupun praktik.
Peserta Diklat lebih mendalami materi lain di samping materi yang ada di modul ini
melalui berbagai sumber.

Semoga modul ini bermanfaat bagi Petugas penaggulangan Kebakaran dan
Penyelamatan khususnya yang mengambil Diklat Fire Rescue. Tak lupa dalam
kesempatan ini, penulis mohon saran dan kritik yang membangun terhadap, demi
sempurnanya penyusunan modul ini di masa-masa yang akan datang. Semoga
modul ini memberikan manfaat bagi mahasiswa dan pembaca budiman lainnya.

Pusdiklat Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta 64
Water Rescue

REFERENSI / DAFTAR PUSTAKA

1. Buku-buku materi Pelatihan Rescue BASARNAS.
2. Buku Teori Pelatihan Selam Dasar TNI – AL

DISWATPERSAL ( 1999 )

3. Buku Bintang satu POSSI

Pusdiklat Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta 65
Water Rescue


Click to View FlipBook Version