Buku Maulid Gen Z
Kelompok 1 - XII IPA
Pujian Untuk Rasul
Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW yang
melaluinya Engkau akan menyelamatkan kami dari semua keadaan yang menakutkan
dan membahayakan, dengan rahmat itu Engkau akan mendatangkan semua hajat kami
dan membersihkan semua keburukan kami, mengangkat kami pada derajat tertinggi,
menyampaikan kami pada puncak tujuan, dari semua kebaikan di waktu hidup dan
sesudah mati.
Sang Pangeran Perang Bersahaja dan Pemimpin yang Luar Biasa
Perang Badar berlangsung pada 13 Maret 624 M (bertepatan dengan 17 Ramadhan) di daerah Hijaz Arabia barat atau Arab Saudi.
Pertempuran antara kaum islam yang dipimpin oleh Nabi Muhammad SAW melawan kaum Musyrikin Quraisy yang dipimpin Amar
bin Hisyam alias Abu Jahal di Lembah Badar (Makkah) ini sendiri telah digariskan dalam sejarah Islam sebagai kemenangan yang
disebabkan oleh bantuan Allah, dan menjadi salah satu dari beberapa pertempuran yang secara khusus disebutkan dalam kitab suci
umat Islam, yakni Al-Quran.
Bagi kaum Muslim awal, perang ini sangatlah berarti karena merupakan bukti pertama bahwa mereka sesungguhnya berpeluang untuk
mengalahkan musuh mereka di Mekkah. Mekkah saat itu merupakan salah satu kota terkaya dan terkuat di Arabia zaman jahiliyah.
Kemenangan kaum Muslim juga memperlihatkan kepada suku-suku Arab lainnya bahwa suatu kekuatan baru telah bangkit di Arabia,
serta memperkokoh otoritas Muhammad sebagai pemimpin atas berbagai golongan masyarakat Madinah yang sebelumnya sering
bertikai. Berbagai suku Arab mulai memeluk agama Islam dan membangun persekutuan dengan kaum Muslim di Madinah. Dengan
demikian, ekspansi agama Islam pun dimulai.
Perang Badar tersebut telah menewaskan 14 sahabat Nabi, seperti Umair bin Abi Waqas, Safwan bin Wahab, Dhu-Shimalayn bin ‘Abdi,
Mihja bin Shalih, ‘Aqil bin al-Bukayr, ‘Ubaydah bin Al-Harith, Sa’ad bin Khaythama, Mubashir bin ‘Abd al-Mundhir, ‘Haritsah ibn
Suraqah, Rafi’ ‘ibn Muala, ‘Umayr ibn Humam, Yazid bin al-Harits, Mu’awidh ibn al-Harith dan ‘Awf ibn al-Harits. Sementara 70
orang dari pasukan Qurays terbunuh termasuk Abu Jahal.
Flatlay Hadits
روينا في صحيح مسلم عن عبد الله بن عمرو بن العاص رضي الله عنهما انه سمع رسول الله يقول: من
صلى علي صلاة صلى الله عليه عشرا
Saya meriwayatkan di kitab Sahih Muslim dari Abdullah bin Umar bin Ash Radiyallahu Anhu, bahwa Umar
bin Ash mendengar Rasulullah bersabda: “Seseorang yang membaca salawat kepada, maka Allah juga bersalawat
(memberikan rahmat) padanya sebanyak sepuluh kali”.
روينا في كتاب الترمذي عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه ان رسول الله قال: اولى الناس بي يوم
القيامة اكثرهم علي صلاة. قال الترمذي: حديث حسن
Saya meriwayatkan di dalam kitab at-Tirmidzi dari Abdullah bin Mas’ud Radiyallahu Anhu bahwa
Rasulullah bersabda: “Paling utamanya manusia kelak bersamaku pada hari kiamat ialah yang paling banyak
besalawat kepadaku”. Imam at-Tirmidzi mengatakan hadis ini Hasan.
Nasihat Rasul dari Hadist
Rasulullah Muhammad SAW pernah menasihati Ibnu Abbas tentang dua kenikmatan yang sering membuat manusia lupa. Keduanya
adalah lalai dan tertipu.
Sebagaimana diriwayatkan Imam Bukhari, Nabi SAW mengistilahkan orang-orang seperti itu sebagai maghbun, yaitu mereka yang
sering melupakan atau meremehkan waktu luang, kesempatan, atau kondisi sehat.
Sabda Rasulullah SAW, "Kondisi sehat dan kesempatan luang adalah dua nikmat yang Allah SWT berikan kepada manusia, tetapi
sering mereka lupakan.”