MODUL AJAR IPS KURIKULUM MERDEKA INFORMASI UMUM A. IDENTITAS MODUL 1. Penyusun : Nuraini, Al Hijra, Jesica Amellia, Ristyawati D. Hamzah, Yuliana laibu 2. Dosen Pengarah : Rifda Mardian Arif, S.Pd, M.Pd 3. Intansi : Universitas Negeri Gorontalo 4. Tahun Penyusunan : 2023 5. Jenjang Sekolah : Sekolah Dasar (SD) 6. Kelas : Empat (IV) 7. Alokasi Waktu : 45 Menit B. KOMPETENSI AWAL 1. Peserta didik dapat mengetahui faktor penyebab perbedaan keberagaman masyarakat indonesia 2. Peserta didik dapat mengenali keragaman bahasa daerah yang digunakan disuatu daerah di indonesia C. PROFIL PELAJAR PANCASILA Berkebinekaan Global, Mandiri, kreatif, Bernalar, kritis D. SARANA DAN PRASARANA Alat Pembelajaran Komputer/laptop, jaringan internet, Proyektor,speaker Sumber Belajar (Penerbit Duta, 2019 Buku Kreatif Tematik Indahnya Keragaman di Negeriku untuk SD Kelas IV Penulis : Tim Tunas Karya Guru, M. Thayeb H.M.S. & Karyatmo dan Internet), Lembar kerja peserta didik. Ruang Kelas KOMPONEN INTI CAPAIAN PEMBELAJARAN Peserta didik mampu mengidentifikasi keberagaman sosial, ekonomi, budaya, etnis dan agama di provinsi setempat. Peserta didik mampu mengenal keragaman bahasa daerah yang digunakan disuatu daerah di indonesia. A. TUJUAN PEMBELAJARAN Fase B Elemen : Keberagaman Tujuan umum yang diharapkan pada unit “Indahnya Keberagaman di Negeriku” 1. Setelah Menyimak Video tentang keberagaman bangsa indonesia siswa diharapkan mampu 2. mengidentifikasi keberagaman masyarakat indonesia. 3. Setelah Menyimak Video tentang keberagaman bangsa indonesia siswa diharapkan mampu mengetahui perbedaan suku,bangsa dan agama di indonesia 4. Setelah Menyimak Video tentang keberagaman bangsa indonesia siswa diharapkan mampu menjelaskan masing-masing suku yang dianutnya 5. Melalui kegiatan melihat dan mendengarkan video animasi yang ditayangkan melalui youtube peserta didik mampu mengingat kembali keberagaman suku bangsa di Indonesia A. PEMAHAMAN BERMAKNA a. Mengenali keragaman suku bangsa dan agama di Indonesia b. Sikap menghargai perbedaan suku bangsa dan agama untuk menciptakan persatuan dan kesatuan B. PERTANYAAN PEMANTIK Anak-anak, tahukah kalian gambar apakah ini? C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pembelajaran 1 Langkah-langkah kegiatan pembelajaran a. Persiapan Mengajar 1) Jika sarana dan prasana memadai, guru menyiapkan video lagu suku bangsa indonesia yang dapat ditampilkan diproyektor. 2) Guru dapat menyiapkan gambar seperti gambar peta, macam-macam suku dan agama yang ada di indonesia. 3) Guru dapat menyiapkan LKPD sebagai bentuk penilaian untuk mengukur pemahaman peserta didik. b. Kegiatan Pembuka (5 Menit) 1) Guru mengucapkan salam dan meminta salah satu peserta didik untuk memimpin doa sebelum belajar sesuai agama dan kepercayaan masing-masing. 2) Guru dapat mengecek kesiapan peserta didik sebelum belajar dengan meminta peserta didik merapikan pakaian, tempat duduk, kemudian mengecek kehadiran peserta didik. 3) Sebelum pembelajaran dimulai guru mengajak siswa untuk melakuakan ice breaking. c. Kegiatan Inti (35 Menit) 1) Guru meminta peserta didik untuk bernyanyi bersama lagu Suku Bangsa Indonesia sebagai bentuk pengenalan suku-suku di Indonesia. 2) Guru menjelaskan perbedaan suku, bangsa, agama, dan juga perbedaan bahasa yang ada di Indonesia. 3) Guru meminta peserta didik untuk menyimak apa yang telah disampaikan dan menjelaskan kembali materi yang sudah di sampaikan. 4) Guru meminta peserta didik mengamati gambar dan menyebutkan suku dan agama yang ada di dalam gambar. 5) Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik untuk mengukur sejauh mana pemahaman mereka mengenai materi yang disampaikan. 6) Guru membagikan LKPD dan meminta peserta didik untuk mengerjakannya di rumah secara berkelompok. d. Kegiatan Penutup (5 Menit) 1) Sebelum mengakhiri pembelajaran guru mengajak peserta didik untuk menyimpulkan materi yang sudah dipelajari. 2) Guru dan siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan pembelajaran : a. Apa saja yang sudah dipelajari hari ini. b. Apa kegiatan yang paling disukai peserta didik. 3) Kegiatan kelas diakhiri dengan doa bersama sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing, yang dipimpin oleh salah satu peserta didik. C Kegiatan Pembelajaran Alternatif Kegiatan belajar alternatif dirumuskan sebagai solusi bagi guru ketika langkah-langkah kegiatanbelajar yang diuraikan sebelumnya tidak bisa dilakukan.Hal tersebut terjadi dikarenakan situasi dan kondisi tertentu, misalnya karena keterbatasan mediapembelajaran. Rumusan kegiatan belajar alternatif ini difokuskan pada langkah-langkah kegiatan inti. AdapunLangkahLangkah Pembelajaran dalam kegiatan pembuka dan penutup tetap menggunakanlangkah-langkah yang diuraikan sebelumnya.Berikut alternatif kegiatan inti yang dapat menjadi referensi guru: Kegiatan Inti Alternatif a) Peserta didik dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok yang terdiri atas 3-5 orang.
b) Guru menempelkan gambar yang berkaitan dengan Keragaman yang ada di Indonesia, serta menghargai kebinekaan di papan tulis atau mengedarkannya kepadasetiap kelompok c) Selanjutnya, guru mempersilakan setiap peserta didik untuk memperhatikan/mengamati gambar tersebut. d) Setelah peserta didik mengamati gambar, guru menyampaikan pertanyaan terkait gambaruntuk merangsang peserta didik menyampaikan pendapatnya. Alternatif pertanyaan yangdapat diajukan, diantaranya: (1) Suku apa saja yang ada dalam gambar tersebut? (2) berapa agama yang ada dalam gambar tersebut? (3) ada agama apa saja yang ada dalam gambar tersebut? (4) Berikan pendapatmu terkait perbedaan suku bangsa dan agama yang ada dalam gambar tersebut! e) Guru mempersilakan kepada setiap kelompok peserta didik untuk menyampaikanpendapatnya tentang gambar tersebut berdasarkan pertanyaan-pertanyaan tersebut. Padalangkah ini, guru hendaknya tidak mengomentari pendapat peserta didik dan tidak memintaalasan peserta didik mengenai pendapatnya. f) Guru kemudian mengklarifikasi masalah dengan cara memberikan tanggapan atas pendapatsetiap kelompok serta mengarahkannya ke konsep atau materi pembelajaran yaitu tentangsikap mencintai sesama manusia dan lingkungannya, serta menghargai kebinekaan. g) Guru memberikan lembar aktivitas peserta didik yang harus dikerjakan secara berkelompok. h) Guru mempersilakan setiap kelompok untuk mempresentasikan lembar aktivitas yangdikerjakannnya secara berkelompok. D.REFLEKSI GURU Refleksi guru merupakan penilaian yang dilakukan oleh guru itu sendiri berdasarkan pembelajaranyang telah dilaksanakan mulai dari selama mempersiapkan, melaksanakan, hingga mengevaluasikegiatan belajar 1 yang dilakukan selama satu kali pertemuan. Refleksi guru ini bertujuan untukmenilai kekurangan dan kelebihan dari kegiatan pembelajaran 1 yang kemudian dijadikan sebagaibahan evaluasi untuk pembelajaran berikutnya.
No. Aktivitas Pembelajaran Indikator Refleksi Skor Ket 1 2 3 4 1. Perencanaan 1. Ketepatan dalam mengembangkan sikap berdasarkan capaian Pembelajaran 2. Keterampilan mendesain media(terbaca / menarik / efektif / efisien) 3. Kesesuaian media yang direncanakan dengan capaian pembelajaran 2. Pelaksanaan 1. Keterampilan menarik perhatian peserta didik menggunakan media 2. Keterampilan membuat pertanyaan awal dalam membuka pembelajaran 3. Keterampilan memanfaatkan media dan mengaitkan dengan capaian pembelajaran 4. Keterampilan mentransfer materi dan nilai (menjelaskan / bercerita /mendongeng /bernyanyidll) 5. Keterampilan merespon, memberikan umpan balik, dan mengkonfirmasi nilai 3. Penilaian 1. Ketepatan dalam menentukan instrument penilaian 2. Kesesuaian dalam menyusun indicator penilaian dengan capaian pembelajaran 3. Kesesuaian indikator dan instrument penilaian berdasarkan perkembangan kognitif, psikologis,dan nilai moral Skor Jumlah Ket = Skor 1 : Kurang , Skor 2 : Cukup, Skor 3 : Baik, Skor 4 : Sangat Baik Skor : skor yang diperoleh X 100 skor maksimal Catatan hasil analisis guru dalam kegiatan refleksi akan menjadi bahan pertimbangan dalam melaksanakan aktivitas pembelajaran selanjutnya. Oleh sebab itu guru harus mampu secara jujur mengungkapkan kendala- kendala apa saja yang dialami pada saat pembelajaran.
E. ASSESMENT PENILAIAN Penilaian pembelajaran dilakukan secara terpadu, sistematis dan komprehensif yang meliputi aspek sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan yang disesuaikan dengan kompetensi kewarganegaraan (civic knowledge, civic dispositions, dan civic skills) dan dikombinasi dengan indikator Profil Pelajar Pancasila. Pada kegiatan pembelajaran pertama ini, prosedur penilaian dilaksanakan selama proses pembelajaran dan akhir pembelajaran. Penilaian dilaksanakan melalui pengamatan menggunakan catatan sikap atau lembar observasi, tertulis dan lisan untuk pengetahuan, unjuk kerja dan performance untuk keterampilan, serta proyek dan portofolio. Berikut lembar penilaian kegiatan pembelajaran. a. Penilaian Sikap Pengambilan nilai ini dapat dilakukan saat mengamati kegiatan siswa pada awal pembelajaran,diskusi, dan menyimak penjelasan materi yang disampaikan.Penilaian ini bertujuan untuk melihat sikap peserta didik dalam mencintai sesama manusia danlingkungannya, serta menghargai kebinekaan, seperti bersiap dalam memulai kegiatan, khusyuk dalamberdoa, menghormati guru dan orang lain, menghargai pendapat orang lain, mengungkapkan apresiasi,serta pengambilan dan pelaksanaan keputusan. Tabel 1.2 Lembar Observasi Penilaian Sikap Spiritual Pembelajran pembelajaran (Pada Kompetensi civic dispositions dan Dimensi Profil Beriman dan Bertaqwa) No. Nama Kategori Penilaian Kategori Ket 1 2 3 1. Menunjukkan sikap positif terhadap diri sendiri dan kepada orang lain sebagai tanda syukur kepada tuhan YME (SP/CB/PB) 2. Menunjukkan sikap menerima terhadap perbedaan sebagai bentuk anugerah Tuhan YME (SP/CB/PB) 3. Menunjukkan sikap saling menghormati dan menyayangi orang lain sebagai bentuk mengasihi sesama (SP/CP/PB) Rata-rata kategori Catatan:Kegiatanyangdiukurberupaprosesaktivitaspembelajaran Ket=Skor1:Kurang ,Skor2:Cukup,Skor3 :Baik,Skor4 :SangatBaik Skor : skor yang diperoleh X 100 skor maksimal Keterangan= SP:SikapSpiritual CD :CivicDisposition PB:ProfilBeriman Tabel 1.3 Lembar Penilaian Sikap Sosial Pembelajaran (pada kompetensi civis skills dan Dimensi Profil Mandiri) Nama:................................................... Kelas:................................................... AktivitasPembelajaran:Padasaatmenceritakankembaliceritabergambarkeragaman suku bangsa dan agama di Indonesia. No. Kategori Penilaian kategori Catatan terhadap nilai pengembangan nilai tersebut Skor 1 2 3 4
1. Mengenali berbagai emosi diri yang dialami dan menggambarkan situasi emosi tersebut dengan kata-kata (SS/CS/ASM) 2. Menggali kemampuan dan minat diri serta menerima keberadaan diri sendiri (SS/CS/ASM) 3. Berani mencoba, adaptasi dalam situasi baru, dan tidak mudah menyerah serta membiasakan untuk mampu mengungkapkan pendapat (SS/CS/ASM) 4. Menunjukkan sikap menjunjung tinggi nilai-nilai keberagaman Total skor Ket=Skor1:Kurang,Skor2:Cukup,Skor3:Baik,Skor4:SangatBaik Skor : skor yang diperoleh X 100 skor maksimal Keterangan=SS :SikapSosial CS : CivicSkills ASM:AkhlakSesama Manusia Tabel 1.3 Lembar Penilaian Sikap Sosial Pembelajaran 1 (pada kompetensi civis skills dan Dimensi Profil Mandiri) Nama: ................................................... Kelas:................................................... Aktivitas Pembelajaran Pada saat menceritakan Kembali cerita bergambar nilainilai Pancasila dan pada saat kegiatan bermain No. Indikator Penilaian Kategori Catatan Terhadap gambaran pengembangan nilai tersebut Skor 1. Mengidentifikasi dan mengatur informasi dan gagasan sederhana(P/CK(C5)/EK) 2. Menceritakan apa yang dipikirkannya(P/CK(C5)/EK) Total Skor Ket=Skor1:Kurang ,Skor2:Cukup,Skor3 :Baik,Skor4 :SangatBaik Skor : skor yang diperoleh X 100 skor maksimal Keterangan=P :Pengetahuan CK:CivicKnowledge EK :ElemenKemandirian
Tabel 1.5 Lembar Penilaian Keterampilan unit pembelajaran (pada kompetensi civic skills dan dimensi profil bernalar kritis) Kategori penilaian Keterampilan memilih kata dalam berbicara Keterampilan menampilkan diri di depan kelas Ketepatan menjabarkan cerita bergambar Ketepatan perilaku dengan nilai sila Skala 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Deskripsi Skor Maksimal Ket=Skor1:Kurang ,Skor2:Cukup,Skor3 :Baik,Skor4 :SangatBaik Skor : skor yang diperoleh X 100
Lampiran A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK Kelompok : ............................................................................. Kelas : ............................................................................. Nama Anggota 1. ........................................................................... Kelompok 2. ........................................................................... 3. ........................................................................... 4. ........................................................................... 5. ........................................................................... 1. Perhatikanlah gambar berikut, lalu tuliskansuku-suku tersebut dan sampaikan di depan kelas! a............. b........... c............ 2.Tuliskan apa saja Agama-agama yang ada di Indonesia! 3.Apa saja keberagaman yang ada di Indonesia? 4.Apa pendapat kalian tentang perbedaan bahasa yang ada di Indonesia! 5.Jelaskan faktor penyebab terjadinya keberagaman! Nilai Paraf Orang Tua
B. BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK “Mengulik Data Suku di Indonesia” Indonesia memiliki ribuan suku. Berdasarkan Sensus Penduduk tahun 2010, tercatat ada 1.331 suku di Indonesia. Jumlah suku yang sangat banyak ini meliputi suku-suku besar dan bagian dari suku-suku besar (subsuku). Misalnya, suku Batak di Sumatra Utara. Suku Batak memiliki beberapa subsuku, di antaranya Batak Angkola, Batak Simalungun, Batak Karo, Batak Mandailing, Batak Pakpak, dan Batak Toba. Badan Pusat Statistik (BPS) bekerja sama dengan Institute of Southeast Asian Studies (ISEAS) berusaha mengulik data Sensus Penduduk 2010. Hasilnya diperoleh informasi bahwa Indonesia terdiri atas 633 suku besar. Suku Jawa merupakan suku terbesar, yaitu 40,05% dari jumlah penduduk di Indonesia. Posisi kedua adalah suku Sunda sebesar 15,5% dari jumlah penduduk Indonesia. Adapun proporsi suku-suku lainnya di bawah 5% dari jumlah penduduk Indonesia. “Penyebab Keberagaman Masyarakat Indonesia” Bangsa Indonesia memiliki keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya. Keberagaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari dalam dan faktor dari luar masyarakat. Secara umum, faktor-faktor yang memengaruhi keberagaman masyarakat Indonesia adalah sebagai berikut. 1. Letak Strategis Wilayah Indonesia Indonesia secara geografis diapit oleh dua benua, yaitu Benua Asia dan Benua Australia. Indonesia juga diap dua samudra, yaitu Samudra Hindia dan Pasifik. Kondisi ini menyebabkan Indonesia memiliki letak strategis karena berada pada posisi silang dan berbatasan dengan banyak negara. Wilayah Indonesia menjadi jalur perdagangan internasional yang ramai. Pedagang dari bangsa-bangsa lain yang berbeda ras berdatangan ke Indonesia. Selain komoditas dagang, mereka juga membawa serta kebudayaan bangsanya. Kebudayaan bangsa asing tersebut bisa memengaruhi masyarakat Indonesia karena banyak di antara pedagang asing yang menetap di Indonesia. 2. Kondisi Negara Kepulauan Kondisi sebagai negara kepulauan mengakibatkan terhambatnya hubungan antarmasyarakat dari pulau-pulau yang berbeda. Karena hambatan jarak dan lautan, menjadikan masyarakat mengembangkan kebiasaan, adat istiadat, dan budaya masing-masing. Masyarakat mengembangkannya sesuai tingkat kemajuan dan keadaan lingkungannya. Hal ini menyebabkan adanya perbedaan- perbedaan suku bangsa, bahasa, budaya, sistem kepercayaan, agama, serta peranan laki-laki dan perempuan. 3. Perbedaan Kondisi Alam Perbedaan kondisi alam suatu daerah, berdampak pada perbedaan-perbedaan yang lain, seperti mata pencaharian, makanan pokok, pakaian, kesenian, bentuk rumah, kebiasaan, dan kepercayaan masyarakat. Masyarakat di daerah pegunungan umumnya bermata pencaharian sebagai petani, masyarakat pantai hidup sebagai nelayan, dan masyarakat daerah yang lain hidup dengan berdagang. 4. Keadaan Transportasi dan Komunikasi Pada zaman dahulu belum ada sarana dan prasarana komunikasi seperti sekarang. Masyarakat antarpulau pada zaman dahulu lebih sulit berkomunikasi daripada masyarakat zaman sekarang. Karena itu, sarana transportasi maupun komunikasi yang terbatas menjadi salah satu faktor penyebab keberagaman masyarakat Indonesia. 5. Penerimaan Masyarakat terhadap Perubahan Masyarakat memiliki perbedaan sikap dalam menerima sesuatu yang baru. Ada yang sangat terbuka dan mudah menerima orang asing atau budaya lain. Masyarakat seperti ini mudah menerima pengaruh dari luar dan dapat menerima perubahan atau kemajuan teknologi. Ada juga masyarakat yang tertutup dan sulit menerima pengaruh dari luar. Mereka akan tetap bertahan dengan kebiasaan atau budaya sendiri. Masyarakat yang bersikap terbuka terhadap perubahan tentu akan lebih maju dibanding masyarakat yang tertutup terhadap perubahan.
“Kekayaan bahasa daerah di Indonesia” Kekayaan bahasa daerah di Indonesia tersebar dari Sabang sampai Merauke dan dari Rote hingga Miangas. Menurut Badan Bahasa, jumlah bahasa daerah di Indonesia sebanyak 733 bahasa daerah. Jumlah tersebut belum ditambah dengan bahasa di wilayah NTT, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat yang masih belum terindentifikasi seluruhnya. Dari 733 bahasa daerah di Indonesia, sebanyak 652 bahasa daerah sudah didaftar dengan jelas. Sebanyak 139 Bahasa Daerah di Indonesia Terancam Punah Pada tanggal 2 Agustus 2016, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengumumkan hasil penelitian yang menunjukkan kemungkinan segera punahnya 139 bahasa etnis/daerah di Indonesia. Badan Bahasa tersebut telah mengidentifikasi 617 bahasa dari lebih dari 700 bahasa. Berdasarkan jumlah itu, yang terancam punah berjumlah 139 bahasa. Adapun 15 bahasa dinyatakan punah. Alasan utama kepunahan bahasa tersebut, yaitu tidak ada lagi orang mengunakan bahasa itu dalam percakapan. Sebuah bahasa dianggap masih ada jika bahasa tersebut masih diucapkan atau digunakan pada percakapan sehari-hari. Jika dilihat secara geografis penyebaran bahasa daerah yang hampir punah adalah sebagai berikut. 1. Kalimantan1 bahasa. 2. Maluku22 bahasa. 3. Papua dan Halmahera67 bahasa. 4. Sulawesi36 bahasa. 5. Sumatera2 bahasa. 6. Timor-Flores, Bima, dan Sumbawa di Nusa Tenggara Timor 11 bahasa. Menurut National Geographic Indonesia, ada empat penyebab kepunahan Keterikatanbahasa daerah, yaitu sebagai berikut. 1. Para penuturnya berpikir tentang dirinya sebagai inferior secara sosial. 2. Keterikatan pada masa lalu. 3. Sisi tradisional 4. Secara ekonomi, kehidupannya stagnan. Keempat sebab ini oleh sejumlah ahli bahasa disebut sebagai proses penelantaran bahasa. Urbanisasi dan perkawinan antaretnis juga bisa menjadi penyebab punahnya bahasa daerah karena sang orang tua tak lagi mengajarkan bahasa dari daerah asalnya kepada sang anak. Mereka sendiri juga tak lagi menggunakannya secara aktif karena tinggal di daerah yang berbeda. Selain itu, kebijakan pemerintah, penggunaan bahasa tertentu dalam pendidikan. Tekanan bahasa dominan dalam suatu wilayah masyarakat multibahasa yang berdampingan, juga bisa menjadi faktor-faktor penyebab punahnya sebuah bahasa.