Ayo Belajar
Cerpen Bersama
Karya: Happy Muliawati
Daftar Isi
Kata Pengantar.........................................ii
Pengertian Cerpen..................................1
Struktur Cerpen.......................................2
Fungsi Cerpen..........................................4
Ciri-ciri Cerpen.........................................5
Jenis-jenis Cerpen..................................6
Unsur Intrinsik Cerpen...........................8
Unsur Ekstrinsik Cerpen.....................10
Kaidah Kebahasaan Cerpen..............12
Cara Menulis Cerpen...........................13
Contoh Cerpen.......................................17
Contoh Buku Cerpen..........................28
Perbedaan Cerpen dan Novel.........29
Glosarium................................................30
Profil Penulis..........................................32
Daftar Pustaka.......................................33
i
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa. Karena berkat limpahan karunia-Nya, kami
dapat menyelesaikan buku ini. Di dalam penyusunan
buku “Ayo Belajar Cerpen Bersama” kami telah
berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan
kemampuan kami demi penyelesaian buku ini.
Buku ini dibuat sedemikian rupa semata-mata hanya
untuk membangkitkan kembali minat baca
siswa/siswi serta sebagai motivasi dalam berkarya
khususnya pada karya tulis. Tetapi sebagai manusia
biasa, kami tak luput dari kesalahan ataupun
kekhilafan baik pada segi teknik penulisan ataupun
tata bahasa itu sendiri.
Kami sangat menyadari bahwa buku ini masih
memerlukan penyempurnaan. Oleh Karena itu, kritik
dan saran sangat kami harapkan demi
kesempurnaan buku ini. Sekian semoga karya tulis
ini dapat bermanfaat dan mudah dipahami oleh para
pembaca pada umumnya.
Klaten, 8 November 2022
Penulis
ii
Pengertian Cerpen
Cerpen merupakan suatu karya sastra dalam bentuk
tulisan yang mengisahkan tentang sebuah cerita
fiksi lalu dikemas secara pendek, jelas dan ringkas.
Cerpen biasanya hanya mengisahkan cerita pendek
tentang permasalahan yan
g dialami satu tokoh saja.
Cerpen juga bisa disebut sebagai fiksi prosa karena
cerita yang disuguhkan hanya berfokus pada satu
konflik permasalahan yang dialami oleh tokoh mulai
dari pengenalah karakter hingga penyelesaian
permasalahan yang dialami oleh tokoh. Cerpen juga
terdiri tidak lebih dari 10.000 kata saja.
Pada umumnya, permasalahan yang dikisahkan
pada cerpen tidak terlalu rumit. Maka dari itu jumlah
kata pada cerpen juga dibatasi. Biasanya cerpen
terdiri dari berbagai kisah seperti genre percintaan,
kasih sayang, jenaka, dan lain-lain. Pada cerpen juga
mengandung pesan dan amanat untuk para
pembaca, sehingga bukan hanya terhibur saja kita
bisa menerapkan setiap pesan tersebut dalam
kehidupan sehari-hari.
1
Struktur Cerpen
1. Abstrak
Abstrak merupakan pemaparan gambaran awal dari
cerita yang dikisahkan. Pada cerpen abstrak
biasanya digunakan sebagai pelengkap cerita. Maka
dari itu abstrak bersifat opsional atau bisa jadi tidak
ada pada cerpen tersebut.
2. Orientasi
Pada orientasi cerpen biasanya menjelaskan tentang
latar cerita seperti waktu, suasana, tempat/lokasi
yang digunakan dalam penggambaran cerita cerpen.
3. Komplikasi
Komplikasi menjelaskan tentang struktur yang
berkaitan dengan pemaparan awal suatu masalah
yang dihadapi oleh tokoh. Watak dari tokoh juga
dijelaskan pada bagian ini. Selain itu pada komplikasi
juga menjelaskan urutan kejadian yang berhubungan
dengan sebab akibat.
2
4. Evaluasi
Pada bagian evaluasi ini terjadi konflik masalah yang
semakin memuncak. Konflik mulai menuju bagian
klimaks dan mendapatkan penyelesaian atas
masalah yang terjadi.
5. Resolusi
Resolusi merupakan bagian akhir permasalahan
yang terjadi pada cerpen. Pada bagian ini terdapat
penjelasan dari pengarang mengenai solusi
permasalahan yang dialami tokoh.
6. Koda
Koda merupakan nilai atau pesan moral yang
terdapat pada sebuah cerpen yang disampaikan
oleh penulis kepada para pembaca. Pesan moral
yang disampaikan sesuai dengan jenis cerpen.
3
Fungsi Cerpen
Pada umumnya cerpen memiliki cerita yang sangat
singkat dan jelas. Namun cerpen juga memiliki fungsi
seperti karya sastra lainnya. Berikut inilah yang
termasuk dalam fungsi cerpen:
1. Fungsi Rekreatif
Fungsi rekreatif yaitu sebagai sarana penghibur bagi
para pembaca.
2. Fungsi Estetis
Fungsi estetis yaitu sebagai nilai estetika atau
keindahan yang ada pada cerpen sehingga
memberikan kepuasan kepada pembaca.
3. Fungsi Didaktif
Fungsi didaktif yaitu sebagai pemberi pelajaran atau
pendidikan yang akan bermanfaat bagi para
pembaca.
4. Fungsi Moralitaas
Fungsi moralitas yaitu sebagai nilai moral
berdasarkan isi cerita untuk mengetahui baik buruk
yang disampaikan penulis kepada para pembaca.
5. Fungsi Religiusitas
Fungsi religiusitas yaitu sebagai pemberi pelajaran
yang religius yang nantinya bisa dijadikan sebagai
contoh baik oleh pembaca.
4
Ciri-Ciri Cerpen
Sebuah cerpen memiliki ciri-ciri tertentu yang khas
dimana ciri-ciri ini nantinya akan digunakan sebagai
pembeda dari karya sastra lainnya. Ciri-ciri cerpen
sebagai berikut:
1.Pada umumnya cerpen
bersifat fiktif atau berupa
karangan dari penulis.
2.Cerpen memiliki susunan kata yang tidak lebih
dari 10.000 (sepuluh ribu) kata.
3.Saat membaca cerpen biasanya selesai dengan
sekali duduk.
4.Cerpen memiliki bentuk cerita yang sangat
singkat.
5.Cerpen memiliki diksi atau pilihan kata yang tidak
rumit sehingga mudah dipahami oleh pembaca.
6.Cerpen hanya memiliki alur cerita tunggal atau
satu jalan cerita saja.
7.Kisah cerita pada cerpen biasanya berasal dari
peristiwa dalam kehidupan sehari-hari.
8.Karakter tokoh pada cerpen sangat sederhana.
9.Di akhir bagian biasanya terdapat pesan moral
yang sangat mendalam sehingga membuat
pembaca ikut merasakan kisah pada cerpen
tersebut.
5
Jenis-Jenis Cerpen
Ada beberapa jenis dari cerita pendek / cerpen
yang biasanya dibuat oleh penulis. Berikut ini
berbagai jenis cerpen yang
harus Anda ketahui :
1. Cerpen Pendek
Seperti yang kita ketahui, cerita pendek adalah jenis
cerita yang kurang dari 10.000 kata panjangnya.
Jenis pertama dari cerpen adalah Cerpen Pendek.
Dan seperti namanya, cerita pendek yang satu ini
cenderung lebih pendek daripada jenis cerita
pendek lainnya. Panjang kata dari Cerpen Pendek
yaitu sekitar 500 hingga 700 kata.
Karangan fiktif yang satu ini biasanya digunakan
untuk menjelaskan sebuah kejadian dengan bahasa
yang singkat, padat, menarik perhatian, dan efektif.
Bagian pembuka biasanya sangat sedikit, sekitar 1
hingga 2 paragraf, lalu masuk ke bagian konflik inti.
Bagian akhir juga biasanya lebih sedikit daripada
jenis cerpen lainnya.
6
2. Cerpen Sedang
Cerita pendek Sedang biasanya memiliki panjang
sekitar 700 hingga 1.000 kata panjangnya. Cerpen
sedang juga bisa ditemui dengan mudah pada buku-
buku pelajaran sekolah karena dianggap efektif dan
menarik perhatian.
Cerpen Sedang sedikit lebih panjang daripada
Cerpen Pendek. Sehingg
a bagian pembukaannya
juga akan lebih panjang sedikit daripada cerpen
pendek. Selain itu, penokohan dari tokoh yang
diceritakan bisa dijabarkan dengan kalimat yang lebih
jelas. Tak hanya itu, Cerpen Sedang biasanya
digunakan untuk menjelaskan cerita dengan lebih
mendetail.
3. Cerpen Panjang
Cerpen yang satu ini biasanya dibuat dengan panjang
sekitar 1.000 kata atau lebih. Dan bahkan ada sebuah
cerpen yang dibuat mendekati 5.000 kata atau
bahkan 10.000 kata. Jenis cerpen yang satu ini
memiliki ciri umum yang penuturannya yang santai.
Karena penulis ingin menuturkan cerita yang lumayan
panjang, biasanya bagian pembukaan dan penutupan
cukup panjang pula. Proses memasuki bagian konflik
juga lebih panjang dari biasanya, sehingga pembaca
bisa lebih memahami cerita dengan lebih mendetail.
Biasanya jenis cerita pendek yang satu ini jarang
ditampilkan pada buku pelajaran karena cukup
panjang. 7
Unsur Intrinsik Cerpen
Unsur intrinsik akan membangun kisah cerita yang
ingin disampaikan oleh penulis. Berikut inilah
beberapa unsur intrinsik:
1. Tema
Sebuah cerpen harus memiliki tema cerita. Hal ini
karena tema menjadi unsur utama yang ingin
disampaikan penulis pada kisah ceritanya.
2. Alur atau Plot
Alur atau plot merupakan urutan peristiwa atau jalan
cerita pada sebuah cerpen. Pada umumnya alur
pada cerpen diawali dengan perkenalan, konflik
masalah, lalu penyelesaian. Namun ada beberapa
jenis alur cerita yaitu alur maju, alur mundur, dan alur
campuran.
3. Setting
Setting merupakan penjelasan mengenai latar atau
tempat, waktu, dan suasana yang terjadi dalam
cerpen tersebut.
8
4. Tokoh
Tokoh merupakan pemeran yang diceritakan dalam
sebuah cerpen. Tokoh terdiri dari pemeran utama
dan pemeran pendukung.
5. Watak para
Watak merupakan gambaran sifat dari yaitu
pemeran. Watak terdiri dari tiga jenis
protagonis (baik), antagonis (jahat) dan netral.
6. Sudut pandang atau poin
t of view
Sudut pandang merupakan cara pandang
pengarang saat menceritakan kisah pada sebuah
cerpen. Sudut pandang dibagi menjadi dua bentuk
yaitu sudut pandang orang pertama yang terdiri dari
pelaku utama (“aku” merupakan tokoh utama) dan
pelaku sampingan (“aku menceritakan orang lain).
Sedangkan sudut pandang orang ketiga terdiri dari
serba tahu (“dia” menjadi tokoh utama) dan
pengamat (“dia” menceritakan orang lain).
7. Amanat
Amanat merupakan pesan moral atau pelajaran yang
disampaikan oleh penulis kepada pembaca. Pesan
moral yang disampaikan biasanya dalam bentuk
tersirat maupun tersurat.
9
Unsur Ekstrinsik Cerpen
Pada sebuah cerpen seringkali terdapat
penambahan peristiwa yang terjadi di sebuah
lingkungan. Hal tersebut
dinamakan dengan unsur
ekstrinsik atau unsur yang berasal dari luar untuk
membangun sebuah cerpen. Dengan adanya unsur
ekstrinsik, maka cerpen yang dibaca menjadi lebih
menyentuh perasaan. Berikut inilah beberapa unsur
ekstrinsik pada sebuah ce
rpen:
1.Terdapat latar belakang dari pengarang. Biasanya
latar belakang pada kisah cerpen berasal dari
pengalaman pribadi pengarangnya. Namun tak
jarang jika pengarang mengambil cerita dari kisah
orang lain.
2. Terdapat latar belakang dari masyarakat. Latar
belakang dari masyarakat ini akan membantu
berlangsungnya jalan cerita. Biasanya juga
mempengaruhi isi ceritanya juga.
10
3. Terdapat biografi yang memaparkan biodata,
riwayat hidup dan pengalaman secara menyeluruh
dan lengkap dari pengarangnya.
4. Terdapat aliran sastra yang mempengaruhi gaya
bahasa yang digunakan oleh penulis saat
menyampaikan ceritanya.
5. Terdapat kondisi psikologis berupa keadaan
senang, sedih, suka dan duka yang mempengaruhi
mood penulis saat membuat sebuah cerita pendek.
11
Kaidah Kebahasaan Cerpen
Cerpen memiliki ciri-ciri kebahasaan yang dapat
dilihat melalui pemilihan gaya bahasa dan diksi yang
digunakan. Pada cerpen umumnya penulis
menggunakan pendeskripsian fisik tokoh secara
kuat. Hal ini akan membantu menggambarkan
suasana yang tepat dan sesuai dengan ceritanya.
Pada cerpen juga menggunakan frasa adverbial
atau kata keterangan yang membantu menunjukan
latar tempat atau waktu s
eperti di pagi hari, sore
hari atau di sebuah tempat pada peristiwa kejadian.
Selain itu juga harus menerapkan penggunaan
kalimat langsung dan tak langsung atau berupa
dialog.
Cerpen juga identik dengan penggunaan kata-kata
kiasan atau konotatif untuk menambah kesan
keestetikan sehingga akan menambah nilai
kepuasan para pembaca. Selain itu juga
menggunakan kalimat informal maupun semi formal
sesuai dengan peristiwa kejadian.
12
Cara Menulis Cerpen
1.Memilih topik
Dalam menyusun cerpen bisa memilih topik sesuai
keinginan atau yang dikehendaki. Topik dalam
cerpen sangat banyak,
jadi tidak perlu susah
maupun bingung untuk mencari sebuah tema.
Menentukan genre cerpen, seperti cerpen horor,
drama, religi, romantis, tragis, misteri, drama
komedi, komedi romantis, biografi, dan lain
sebagainya.
2. Menentukan tokoh-tokoh
Persiapkan tokoh-tokoh yang akan dibuat dalam
cerpen dengan matang. Tokoh ini meliputi tokoh
utama dan tokoh sampingan. Nama-nama tokoh
juga harus sesuai dengan cerpen.
3. Menganalisis watak tokoh
Watak tokoh atau penokohan dapat dibuat sesuai
cerita yang akan dibuat. Penokohan ini dapat
digambarkan dari paparan langsung maupun tidak
langsung. Paparan langsung misalnya dialog
antartokoh, pikiran tokoh, dan penggambaran fisik
tokoh. Penulis dapat membuat sebuah watak jika
memang sudah benar-benar memahami cerpen apa
yang akan dibuat. 13
4. Menulis garis besar cerita
Garis besar cerita meliputi apa-apa saja yang akan
terjadi, konflik yang akan terjadi serta penyelesaian.
Buatlah garis besar cerita dengan singkat, padat
dan jelas serta harus memperhatikan berbagai
kejadian yang akan muncul.
5. Menentukan alur
Tentukan alur cerita secara tepat dan baik sehingga
memberi kesan mendalam bagi pembaca. Perlu
diketahui, alur ada tiga yaitu alur maju, alur mundur,
dan alur campuran. Ketiganya memiliki tahapan,
yaitu:
·Pengenalan
·Kemunculan konflik
·Klimaks (puncak konflik)
·Anti klimaks (konflik menurun)
·Penyelesaian.
6. Menentukan latar
Cara berikutnya dalam membuat atau menulis
cerpen, yaitu menentukan latar. Latar yang dibuat
harus sesuai tema yang sudah ditentukan. Penulis
juga harus ingat bahwa latar terdiri atas latar
tempat, latar waktu, dan latar suasana.
14
7. Memilih gaya penceritaan atau sudut pandang
Untuk menulis cerpen, perlu adanya sudut pandang
yang jelas. Sudut pandang ada sendiri terbagi
menjadi empat, yaitu:
·Orang pertama sebagai pelaku utama
·Orang pertama sebagai pelaku sampingan
·Orang ketiga serbatahu
·Orang ketiga sebagai pengamat
8. Memilih diksi yang sesuai
Dengan adanya diksi yang sesuai, sebuah cerpen
akan jauh lebih menarik dan tidak berkesan biasa
saja. Pemilihan kata yang sesuai juga dapat dijadikan
tombak untuk memperoleh cerpen yang berkualitas.
Pilihlah diksi dengan memperhatikan padu tidaknya
antarkata dan kalimat. Jangan asal memilih diksi
karena diksi juga ikut berperan dalam suksesnya
sebuah cerpen.
9. Membuat kerangka karangan sesuai alur
Setelah tahapan sebelumnya selesai, langkah
selanjutnya adalah membuat kerangka. Kerangka
harus dibuat sesuai alur yang ditentukan dan
mencakup langkah yang sebelumnya sudah dibuat.
15
10. Memperhatikan aspek intrinsik dan ekstrinsik
Sebuah cerpen atau cerita pendek memiliki suatu
unsur pembentuk yang harus ada di dalam cerpen
itu sendiri. Unsur ini dinamakan dengan unsur
intrinsik. Unsur intrinsik akan membangun kisah
cerita yang ingin disampaikan oleh penulis. Pada
sebuah cerpen seringkali terdapat penambahan
peristiwa yang terjadi di sebuah lingkungan. Hal
tersebut dinamakan dengan unsur ekstrinsik atau
unsur yang berasal dari luar untuk membangun
sebuah cerpen. Dengan adanya unsur ekstrinsik,
maka cerpen yang dibaca menjadi lebih menyentuh
perasaan.
11. Mulai menyusun cerpen dengan memperhatikan
padu tidaknya antar kalimat
Cerita yang ditulis sesuai kerangka yang telah
dibuat dan berikan diksi yang benar-benar tepat
dengan memperhatikan padu tidaknya kalimat.
Sebab, apabila antarkalimat tidak padu, akan
terkesan janggal.
12. Memberi judul yang paling sesuai dengan cerpen
yang telah dibuat
Buatlah judul semenarik mungkin berdasar isi
cerpen. Unik, berkesan, beda dari yang lain, dan
jarang ditemui.
16
Contoh Cerpen
BANGKIT
Cerpen Karangan: Alfred Pandie
Pandanganku pada langit tua. Cahaya bintang
berkelap kelip mulai hilang oleh kesunyian malam.
Aku berjalan menyusuri lorong malam sepi nan
gelap. Cahaya bulan malam ini begitu indahnya. Hari
ini benar-benar hari yang melelahkan. Konflik dengan
orang tua karena tidak lulus sekolah. Hari ulang
tahun yang gagal di rayakan. Dan hadiah sepeda
motor yang terpaksa di kubur dalam-dalam karena
tak lulus, belum lagi si adik yang menyebalkan.
Teman-teman yang konvoi merayakan kemenangan,
sedang aku?
Hari-hari yang keras kisah cinta yang pedas. Angin
malam berhembus menebarkan senyumku walau
sakit dalam hati mulai mengiris. Sesekali aku
menghapus air mataku yang jatuh tanpa permisi.
Sakit memang putus cinta. Rasanya beberapa saat
lalu, aku masih bisa mendengar kata-kata
terakhirnya yang tergiang-ngiang merobek otak ku.
17
"sudah sana… Kejarlah keinginanmu itu!, kamu kira
aku tak laku, jadi begini sajakah caramu, oke aku
ikuti.. Semoga kamu tidak menyesal menghianati
cinta suci ini.” beberapa kata yang sempat masuk
ke hpku, di ikuti telpon yang sengaja ku matikan
karena kesal atau muak.
Aku termenung di pinggir jalan, memegang
kepalaku yang sakit.
“selamat malam..? Sorii mba kayanya lagi sedih
banget boleh aku minta duitnya..” seorang pemabuk
dengan botol bir di tangan kiri dengan jalan yang tak
beraturan,
Ia mengeluarkan sebilah pisau lipat dan
mengancamku. Aku hanya terdiam tak berkata,
membuatnya sedikit binggung. Aku meraih tas di
sampingku dan menyerahkan padanya. “ini ambil
semua.. Aku tak butuh semua ini. Aku hanya ingin
mati…!” Aku melemparkan tas ke hadapannya yang
di sambut dengan senyum picik dan iapun
menghilang di gelapnya malam.
Aku bangkit berdiri dan berjalan menyusuri malam,
berdiri menatap air suangai yang mengalir airnya
deras.Di sini di atas jembatan tua ini. Angin sepoi-
sepoi menyerang tubuh ku. Aku berdiri menatap
langit yang bertabur bintang, rasanya tak ada yang
penting bagiku sekarang.
18
Perlahan-lahan aku berjalan menaiki jembatan dan
berdiri bebas. Menutup mata dan tinggal beberpa
senti lagi aku akan terjatuh. Aku perlahan
mengangkat kaki kananku dan…? Tiba-tiba sosok
pemabuk yang menodong pisau padaku ku tadi,
menarik baju ku dan menampar pipiku kuat, keras
sekali tamparannya
“ini uang dan tas mu…!! Aku tak butuh..! Aku lebih
baik mati kelaparan dari pada melihat wanita lemah
sepertimu” ia menarik ku turun dan melemparkan
tasku di atas tanah.
Dan ia berlalu pergi. Aku bangkit dan meraih tas ku
kembali menyusuri tangga turun. Sosok yang tadi,
pria mabok yang ternyata seumuran denganku, di
sekujur tubuhnya penuh tato dan tubuhnya kurus
sekali. Ia berdiri termenung pada tangga jalan.
Sesekali menatap langit dan menghapus air
matanya.
“boleh aku berdiri disini bersamamu? Aku
menyapanya tapi ia hanya terdiam membisu”. Aku
berdiri di sampingnya menunggu sampai kapan ia
akan berdiri pergi dari sini.
“kenapa kamu menamparku..?
Kenapa kamu menolongku?
Aku sudah tak berarti lagi. Pria yang aku cintai
bertahun-tahun mencapakanku dengan tuduhan
yang tak jelas, aku memulai pembicaraan”.
19
Dengan sesekali menghapus air mata akibat dari
gejolak di hatiku. “apa kamu akan terdiam atau aku
telah mengusikmu?”. Aku melihatnya dan ia balik
menatapku tajam. Aroma alkohol dari mulutnya jelas
tercium saat ia bicara “maafkan aku..? Sungguh aku
minta maaf, menurut ku kamu terlalu lemah,
masalah apapun jangan berhenti untuk bangkit,
bukankah setiap hari kita merasakan hal yang
sama? Ia berkata sembari mengulurkan tangannya
yang ternyata cuma 2 jari yang utuh, Aku mulai
merinding karena sedikit takut. Sehingga aku tak
membalas uluran tangannya. “kaget ya mbak?. Jari
ku yang lain di potong oleh preman karena
persaingan. Hidup di jalan seperti ku ini, hawanya
sangat dingin dan penuh nyali besar, bahkan untuk
tertidur saja itu sulit.
20
Harus rela kedinginan, Di gigit nyamuk dan tempat
ku tertidur hanya di emperan toko, Dan kalau sudah
penuh oleh gembel lain, terpaksa aku harus mencari
tempat lain yang menurutku layak. Maaf bila aku
mengambil tas mu. Aku butuh makan, sudah 3 hari
aku tidak makan, sisa makanan di tong sampah
sudah membusuk karena hujan kemarin, Biasanya
aku mencari secerca kenikmatan disana yang masih
bisa layak ku telan, rasa lapar tak akan bisa
membuatmu jijik. Setiap hari saat membuka mata
yang anda ingat hanya perut dan perut.”Ia terdiam
dan mengalihkan pandanganya luas menembus
angkasa, langit malam ini. Aku hanya terdiam
terpaku dengan mulut terbuka, betapa aku tak
percaya setengah mati. Bagaimana mungkin
seandainya sekarang aku berada di posisi ini? Aku
yang terlahir dari keluar sederhana namun penuh
kehangatan, uang bukan masalah, aku hanya
meminta tanpa pernah tahu bagaimana orang tuaku
mendapatkannya, semuanya cukup, tapi ternyata itu
bukan kebahagian, itu nafsu sesaat, Aku memang
memiliki segalanya tapi tidak dengan cinta, selalu
ada yang kurang setiap hari.
21
Tanpa kebersaman kita mati. Terutama pentingnya
mensyukuri apa yang ada. Aku menarik tangan dan
menjabat tangannya kuat-kuat yang tinggal dua jari
meski sedikit risih karena aneh menurutku. Aku
memberinya sedikit pelukan hangat. Ia tersenyum
memamerkan mulutnya yang bau alkohol dan bau
wc umum. Aku menyerahkan tas ku padanya. “ambil
lah.. Aku tak mengenalmu tapi kamu memberi ku
banyak alasan hari ini, kenapa aku harus kuat
menghadapi hidupku sekarang dan nanti, bukankah
hidup harus tetap di jalani. Aku sadar masih punya
segalanya, bodoh sekali cuma karena cinta
semangatku hilang, belum tentu ia jodohku, belum
tentu ia juga memikirkan hal yang sama, rasa
sakitku”. Aku berlari menuruni tangga meninggalkan
ia sendiri yang masih terdiam menatap kembali
langit yang menampakan bintang-bintang kecil yang
berkelip dengan jenaka, seakan hari ini tak akan
berlalu.
Ketika aku akan menapaki jalan. Kekasihku sedang
berdiri di depanku dengan bunga mawar banyak
sekali di tangannya, sementara di belakangnya
orang tua dan adikku yang berdiri di samping mobil,
kami saling terdiam untuk beberapa saat ia memulai.
22
“maafkan aku sayang, ternyata aku yang salah
menilaimu, makasih ya?, sudah membuat hidupku
lebih berharga karena ini. Ia menyerahkan bunga
dengan sebuah diary usang punyaku, yang entah
dari mana ia mendapatkannya. Tapi disinilah aku
bisa menulis menitikan setiap masalah, rasa
banggaku atas kekasihku ini. Aku memeluk erat
tubuhnya lama kami terdiam di iringi tangis dan
canda menghiasi malam, sementara kedua orang
tuaku tersenyum senang. Aku mengajak kekasihku
menaiki tangga untuk mengenalkan pada orang
yang mengajarkanku banyak hal. Khususnya arti
bersyukur.Kami menapaki jalan tangga dan melirik
sekeliling dan mencari namun sosok itu hilang tak
berbekas? Kami turun dan kami pergi ke mall
bersama orang tua dan adik ku untuk merayakan
ulang tahunku. Walaupun tetap aku tak dapat
sepeda motor karena tak lulus tapi bukan berarti
kehangatan ini harus berakhir.
Tamat
23
Unsur Intrinsik cerpen ‘‘Bangkit’’
1.Tema: Jangan mudah putus asa / kehidupan
2. Latar:
-Waktu : Malam hari
Bukti : Cahaya bulan malam ini begitu indahnya.
-Tempat : di pinggir jalan dan di atas jembatan
Bukti : ‘Aku termenung di pinggir jalan, memegang
kepalaku yang sakit. ‘
‘ Di sini di atas jembatan tua ini angin sepoi-sepoi
menyerang tubuh ku’.
-Suasana : Sunyi sepi
Bukti : ‘Aku berjalan menyusuri lorong malam sepi
nan gelap.’
3. Alur : Maju
-Karena jalan cerita dijelaskan secara runtut mulai
dari pengenalan latar dan masalah sampai ke
konflik dan di akhir cerita terdapat penyelesaian
konflik.
24
4.Penokohan :
- Aku : mudah putus asa, kurang bersyukur dan
selalu mengeluh
Bukti :
‘Kenapa kamu menolongku? Aku sudah tak berarti
lagi.’
‘Aku hanya meminta tanpa pernah tahu bagaimana
orang tuaku mendapatkannya.’
-Pria pemabuk : pemabuk dan kuat menghadapi
beratnya hidup
Bukti :
‘seorang pemabuk dengan botol bir di tangan kiri
dengan jalan yang tak beraturan’
‘Hidup di jalan seperti ku ini, hawanya sangat dingin
dan penuh nyali besar, bahkan untuk tertidur saja itu
sulit.’
5. Sudut pandang : orang pertama sebagai pelaku
utama.
-Bukti : Cerpen bangkit menggunakan kata ganti
“aku” sebagai tokoh utama dan mengisahkan
tentang dirinya sendiri.
25
6. Nilai :
-Nilai Moral : Saat tokoh ‘aku’ menyadari selama ini
hanya meminta tanpa pernah tahu bagaimana orang
tuanya mendapatkannya.Kita seharusnya bersyukur
dengan apa yang telah kita miliki tidak hanya
menuntut sesuatu karna diluar sana masih banyak
orang yang kekurangan.
-Nilai Perjuangan = Pria pemabuk berjuang bertahan
hidup di jalanan yang keras. Di kehidupan nyata
banyak orang yang melakukan apapun untuk
berjung hidup. Kita harus berjuang mempertahankan
hidup di dunia yang keras ini.
-Nilai Kepedulian = Saat Pria pemabuk
menyelamatkan tokoh ‘aku’ yang akan terjun dari
jembatan. Banyak orang yang membutuhakan
bantuan kita saat menghadapi masalah kita
seharusnya membantu mereka tidak
membiarkannya.
7. Amanat :
Jangan mudah putus asa dalam menjalani
kerasnya hidup.
Bersyukurlah atas apa yang telah dimiliki.
Hidup tidaklah sempurna kadang manusia diatas
dan kadang dibawah.
Jangan lari dari permasalahan.
Kegagalan adalah awal dari keberhasilan.
Masalah apapun jangan berhenti untuk bangkit
26
Unsur Ekstrinsik cerpen “Bangkit”
1. Latar Kepengarangan Penulis : Penulis menjumpai
berbagai reaksi masyarakatt saat mereka gagal dan
berputus asa. Dalam cerpen ini penulis ingin
menginspirasi/memotivasi orang-orang dalam
menghadapi kerasnya hidup melalui ceritanya.
2. Keyakinan Penulis : Penulis yakin bahwa kejadian
ini banyak ditemui di masyarakat. Banyak orang
yang bunuh diri karena putus asa maka penulis
menggambarkan situasi tersebut dalam sebuah
cerpen.
3. Masyarakat pembaca : Pembaca dapat
mengambil hikmah dari cerpen ini karena cerpen ini
mengandung masalah-masalah yang ada di
masyarakat dan masih banyak orang yang memiliki
masalah yang sama dengan cerpen ini.
27
Contoh Buku Cerpen
28
Perbedaan Cerpen dan Novel
Aspek Cerpen Novel
Rata-rata untuk jumlah kata Rata-rata untuk jumlah kata
Jumlah Kata dalam cerpen maksimal dalam cerpen maksimal
sekitar 10.000 kata. sekitar 10.000 kata.
Alur atau Plot Alur atau plot yang ada di Alur atau plot di dalam novel
dalam cerpen terbilang lebih lebih rumit. Di dalam novel,
sederhana. Ruang yang alur atau plot dapat terjadi
tersedia juga lebih terbatas. secara dinamis. Karena ruang
di dalam cerita novel lebih
terbuka, cerita yang ada
dapat beragam.
Penokohan Di dalam cerpen, hanya ada Novel memiliki banyak tokoh,
beberapa tokoh saja. Selain tokoh yang ada di dalam
itu, tokoh yang paling novel memiliki perannya
ditonjolkan hanyalah tokoh masing-masing dan tokoh di
utama. dalam novel terbilang lebih
kompleks.
Watak seorang tokoh yang Watak tokoh tidak langsung
paling sering ditonjolkan
adalah pemeran utama saja. dijelaskan. Penjelasan
Selain itu, watak tokoh akan
langsung dijelaskan pada awal mengenai watak tokoh juga
cerita.
Perwatakan tidak secara langsung.
Melainkan melalui kejadian-
kejadian yang dialami tokoh
tersebut.
Pada cerpen, tema yang Di dalam novel, tema yang
diangkat terbilang lebih
diangkat sederhana. Karena mengerucut. Tema yang
digunakan novel tidak diambil
Tema tema yang diangkat secara umum.
sederhana, maka cerita yang
ada dalam cerpen biasanya
mudah ditebak.
29
Glosarium
Amanat: Amanat adalah pesan moral dalam cerita
yang ingin disampaikan pengarang kepada
pembaca berupa nilai-nilai luhur yang bisa dijadikan
teladan.
Alur: Alur adalah rangkaian peristiwa yang direka
dan dijalin sedemikian rupa sehingga
menggerakkan jalan cerita, dari awal, tengah,
hingga mencapai klimaks dan akhir cerita.
Biografi: Biografi adalah suatu bentuk teks yang
berisi tentang kisah atau cerita suatu tokoh dalam
mengarungi kehidupannya.
Diksi: Diksi adalah pilihan kata di dalam tulisan yang
digunakan untuk memberi makna sesuai dengan
keinginan penulis.
Dinamis: Dinamis adalah istilah umum yang merujuk
kepada segala sesuatu atau kondisi yang terus-
menerus berubah, bergerak secara aktif dan
mengalami perkembangan berarti.
Evaluasi: Evaluasi merupakan pengukuran atau
perbaikan dalam suatu kegiatan yang dilaksanakan,
seperti membandingkan hasil-hasil kegiatan yang
telah dilakukan.
Fiktif: Hanya terdapat dalam khayalan 30
Fiksi: Fiksi atau cerita rekaan adalah cerita atau
latar yang berasal dari imajinasi.
Fisik: Sesuatu wujud dan dapat terlihat oleh
kasatmata, yang juga merupakan terdefinisi oleh
pikiran.
Frasa: Frasa merupakan gabungan dua kata atau
lebih yang membentuk sebuah makna.
Kiasan: Kiasan adalah kata-kata yang sangat tidak
formal, bukan dalam arti kata yang sebenarnya;
kata kiasan dipakai untuk memberi rasa keindahan
dan penekanan pada pentingnya hal yang
disampaikan.
Konotatif: Konotatif merupakan kata yang
mengandung makna kias atau bukan arti
sebenarnya.
Kompleks: Kompleks adalah suatu kesatuan yang
terdiri dari sejumlah bagian, khususnya yang
memiliki bagian yang saling berhubungan dan saling
tergantung.
Sastra: Sastra adalah ungkapan ekspresi manusia
berupa karya tulisan atau lisan berdasarkan
pemikiran, pendapat, pengalaman, hingga ke
perasaan dalam bentuk yang imajinatif, cerminan
kenyataan atau data asli yang dibalut dalam
kemasan estetis melalui media bahasa.
31
Profil Penulis
Nama : Happy Muliawati
Email : [email protected]
Tempat, tanggal lahir : Klaten, 8 September 2002
Profesi : Mahasiswa
Hobi : Berenang
32
Daftar Pustaka
Ahmad. 2021. Pengertian Cerpen: Struktur, Fungsi,
Ciri, Unsur dan Contoh Cerpen. Gramedia
Fahri Abdillah. 2021. Mengupas Cerpen: Ciri,
Fungsi, Struktur, Contoh, dan Analisis | Bahasa
Indonesia Kelas 11. ruangguru
Adul, J. S. 1985. Bahasa Indonesia Baku. Jakarta: PT
Gramedia
Saintif. 2020. Pengertian Cerpen [LENGKAP]:
Struktur, Unsur, Ciri dan Fungsi. Saintif.com
33
Ayo Belajar
Cerpen Bersama
Siapa saja bisa membuat cerita pendek. Termasuk
kamu yang masih duduk di bangku sekolah.
Kehidupan di sekolah tentunya sangat menarik,
dong! Banyak kejadian-kejadian menarik yang bisa
kamu ekspresikan ke dalam sebuah cerita
pendek. Cerita-cerita manis yang mungkin, ketika
kamu malu mengekspresikannya, kamu bisa
mewakilinya dengan menciptakan tokoh pada
sebuah cerita pendek. Lalu, bagaimana cara
membuat cerpen? Sebenarnya, tidak banyak yang
harus dipelajari dalam membuat sebuah cerpen.
Kamu cukup memahami fungsi, unsur intrinsik, dan
unsur ekstrinsik cerpen.
Kalau kamu sudah paham tentang dasar-dasar cerpen,
kamu juga perlu membaca banyak referensi cerita.
Untuk membuat cerpen, kamu juga harus memahami
isi dalam sebuah cerita yang dibuat oleh orang lain.
Maka dari itu, di sini kita juga akan membahas tentang
analisis cerpen.
Penulis : Happy Muliawati
Email : [email protected]