The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by nurulhidayah881, 2022-08-21 21:16:46

Demonstrasi Kontekstual

1.4. BUDAYA POSITIF

Keywords: Budaya positif segitiga restitusi

RUANG KOLABORASI

1.4. Budaya Positif

Kelompok 2

Kasus 1

Guru Matematika dan wali kelas 8, Ibu Santi sakit, sehingga tidak dapat masuk dan mengajar.
Akhirnya dicarikan guru pengganti, Ibu Eni. Ibu Eni baru 2 tahun menjadi guru SMP. Beberapa
murid perempuan, Fifi dan Natali, mengetahui hal ini dan mulai menggunakan kesempatan dan
bersikap seenaknya, tertawa dan tidak mengindahkan kehadiran Ibu Eni. Ibu Eni mencoba
menyapa Fifi dan Natali dengan ramah, sambil mengingatkan mereka untuk tetap fokus pada
pengerjaan tugas, “Ayolah tugasnya dikerjakan, nanti Ibu ditegur Bapak Kepala Sekolah kalau
kalian tidak kerjakan tugas. Tolong bantu Ibu ya?” Namun Fifi dan Natali malah jadi tertawa,
“Ah Ibu, santai saja bu”. Mereka tetap tidak mengerjakan tugas dan malah mengobrol

Keesokan harinya, Ibu Santi memanggil Fifi dan Natali serta menanyakan tentang laporan Ibu
Eni. Ibu Santi menanyakan apakah mereka bersedia melakukan memperbaiki permasalahan
yang ada? Fifi dan Natali sempat ragu-ragu dan membela diri, namun pada akhirnya
mengatakan akan meminta maaf. Ibu Santi menanggapi bahwa tindakan itu boleh saja
dilakukan bila mereka sungguh-sungguh ingin meminta maaf, namun Ibu Santi menanyakan
kembali, apa yang mereka bisa lakukan untuk menggantikan rasa tidak dihormati Ibu Santi?
Baik Fifi maupun Natali mengakui bahwa perilaku mereka tidak sesuai dengan Keyakinan Kelas.
Ibu Santi melanjutkan kembali apa yang akan mereka lakukan untuk memperbaiki masalah,
apakah ada gagasan?

2

Kasus 1 lanjutan

Setelah berpikir sejenak, Natali dan Fifi mengusulkan bagaimana kalau mereka
mengadakan sebuah diskusi kelompok dengan teman-teman sekelasnya. Tema yang
mereka pilih adalah penerapan keyakinan kelas, terutama tentang sikap saling
menghormati dan bagaimana penerapannya di kehidupan sehari-hari di sekolah. Usulan
kedua adalah mengirim email kepada Ibu Eni tentang gagasan mereka tersebut. Mereka
pun memberitahu Ibu Eni bahwa mereka telah memberitahu Kepala Sekolah, Pak Hasan,
bila lain waktu ada ketiadaan guru, maka mereka akan mengusulkan Ibu Eni sebagai
guru pengganti.

3

Analisis kasus 1

Dalam kasus di atas, langkah-langkah restitusi apa saja yang sudah dijalankan oleh
Ibu Santi?

1.Menstabilkan identitas, dimana fifi dan natali tidak dapat menyeleseikan tugas yang
diberikan oleh ibu wali kelas.

1.Menvalidasi kebutuhan bahwa yang mereka lakukan terhadap bu eni itu adalah tindakan
yang tidak seharusnya dilakukan, karena melanggar apa yang menjadi kesepakatan.

1.Menanyakan keyakinan, dimana fifi dan natali menemukan kesepakatan kelas melalui
diskusi tentang penerapan keyakinan kelas, terutama tentang sikap saling menghormati
dan bagaimana penerapannya di kehidupan sehari-hari di sekolah, setelah itu
mengirimkan email kepada Ibu Eni tentang gagasan mereka tersebut serta memberitahu
Ibu Eni bahwa mereka telah memberitahu Kepala Sekolah, Pak Hasan, bila lain waktu
ada ketiadaan guru, maka mereka akan mengusulkan Ibu Eni sebagai guru pengganti

4

Analisis kasus 1

Menurut Anda, apakah restitusi yang diusulkan Fifi dan Natali sudah sesuai dengan
pelanggaran yang telah dibuat? Apakah langkah-langkah restitusi yang telah diusulkan

mereka?
1. Sudah

2. Langkah Restitusi yang sudah diusulkan :

 Validasi tindakan yang salah dengan sempat ragu-ragu dan membela diri, namun
pada akhirnya mengatakan akan meminta maaf.

 Menanyakan Keyakinan, Bahwa Natali dan Fifi mengusulkan bagaimana kalau
mereka mengadakan sebuah diskusi kelompok dengan teman-teman sekelasnya,
den gan Tema yang mereka pilih adalah penerapan keyakinan kelas, terutama
tentang sikap saling menghormati dan bagaimana penerapannya di kehidupan
sehari-hari di sekolah.

5

Analisis kasus 1

Dalam kasus di atas, posisi apakah yang telah diambil oleh Ibu Eni dalam
menangani Fifi dan Natali? Jelaskan jawaban Anda

Sebagai teman,
karena Ibu Eni meminta Fifi dan Natali dengan berkata,
” Ayolah tugasnya dikerjakan, nanti Ibu ditegur Bapak Kepala Sekolah kalau
kalian tidak kerjakan tugas. Tolong bantu Ibu ya?”
Disini bu Eni tidak akan menyakiti atau menekan murid, namun tetap berupaya
mengontrol murid melalui persuasi.

6

Analisis kasus 1

Jika Anda adalah Pak Hasan, bagaimana Anda menyikapi langkah
yang ditempuh Ibu Santi?

Setuju, karena yang dilakukan ibu santi adalah sudah benar dan sesuai dengan
segitiga restitusi dalam membentuk budaya positif di sekolah.
Mendukung bu Santi untuk terus menguatkan keyakinan kelas pada murid yang
lain juga sehingga tidak terjadi lagi kejadian-kejadian seperti pada Fifi dan Natali
di kemudian hari.

7

kasus 2

Sabrina hari itu bangun terlambat, dan terburu-buru sampai di sekolah. Dia pun akhirnya
sampai di gerbang sekolah, tapi baru menyadari kalau tidak menggunakan sepatu hitam
seperti tertera di peraturan sekolah. Di depan pintu kelas, Bapak Lukman memperhatikan
sepatu Sabrina yang berwarna coklat. Sabrina berusaha menjelaskan bahwa dia terburu-
buru dan salah mengenakan sepatu.

Pak Lukman menanyakan Sabrina, apa peraturan sekolah tentang seragam warna sepatu.
Sabrina menjawab sudah mengetahui sepatu harus berwarna hitam, namun terburu-buru
dan salah mengenakan sepatu, selain tidak mungkin kembali pulang karena rumahnya
jauh sekali. Pak Lukman tetap bersikeras pada peraturan yang berlaku dan mengatakan,
“Ya sudah, kamu sudah melanggar peraturan sekolah. Kamu salah. Sudah terlambat,
salah pula warna sepatunya. Segera buka sepatumu kalau tidak bisa mengenakan warna
sepatu sesuai peraturan”.

kasus 2 lanjutan

Sabrina meminta maaf dan memohon kembali kepada pak Lukman agar tetap
dapat mengenakan sepatunya dan berjanji tidak akan mengulang
kesalahannya. Namun pak Lukman tidak mau tahu, “Tidak, kamu telah
melanggar peraturan sekolah, kalau tidak sanggup ambil sepatu di rumah atau
diantarkan sepatu ke sekolah, ya sudah kamu tidak bersepatu saja seharian di
sekolah. Sekarang copot sepatumu dan silakan belajar tanpa sepatu seharian.”
Sabrina pun dengan berat hati mencopot sepatunya dan memberikannya
kepada pak Lukman. Seharian dia tidak berani berkeliling sekolah karena malu,
dan lebih banyak berdiam diri di kelas tanpa alas sepatu.

Analisis kasus 2

Dalam kasus di atas, sikap posisi apakah yang diambil oleh Bapak Lukman?
Jelaskan, apakah indikatornya?

Sebagai penghukum.

Indikatornya :
a. Menggunakan kata-kata verbal yang keras
b. Tidak mau menerima penjelasan
c. Memberikan rasa tidak nyaman murid untuk jangka waktu panjang
d. Mendorong untuk menyalahkan murid
e. Guru menjalani konsekuensi dengan menyalahkan dan mengkritik

Analisis kasus 2

Bila Bapak Lukman mengambil posisi seorang Manajer, kira-kira apa yang
akan dikatakannya, pertanyaan-pertanyaan seperti apakah yang akan diajukan

ke Sabrina? Jelaskan.

Jika sebagai manager, pak Lukman akan menggunakan langkah segitiga restitusi untuk
menangani masalah Sabrina
 Menstabilkan identitas

Bapak memahami bahwa setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan
Apakah kamu punya masalah jika memakai sepatu hitam?
 Memvalidasi tindakan
Mengapa kamu terlambat?
Kamu pasti punya alasan kenapa tidak memakai sepatu hitam.
 Menanyakan keyakinan
Apakah sepatu yang kamu kenakan sesuai keyakinan sekolah?
Apakah tindakanmu sesuai dengan keyakinan sekolah?
Jika kamu meyakininya, apakah kamu bersedia memperbaiki?

Analisis kasus 2

Nilai kebajikan apa yang ingin dituju oleh peraturan harus berwarna hitam?
Bagaimana Anda menyikapi langkah yang diambil Pak Lukman mengenai kasus

tersebut?

Disiplin, komitmen, tanggung jawab, dan tidak ada kesenjangan.

 Sebagai Kepala sekolah, saya akan mengajak berbicara pak Lukman,
mengkonfirmasi tentang tindakannya menghukum siswa yang sebaiknya tidak
dilakukan.

 Mengajak untuk berkomuniasi dan mengingatkan kembali bahwa sebagai
seorang guru, sebaiknya mengambil posisi kontrol sebagai manager ketika
menghadapi siswa.

 Melakukan coaching terhadap pak Lukman terutama terkait posisi kontrol guru
dan penerapan segitiga restitusi sehingga tindakan pak Lukman menghukum
siswa secara sepihak dan mendadak tidak terjadi lagi dikemudian hari.

Kasus 3

Ibu Dani sedang menjelaskan pelajaran Bahasa Inggris di papan tulis, namun beliau
memperhatikan bahwa Fajar malah tidur-tiduran dan tampak acuh tak acuh pada
pelajarannya. “Fajar coba jawab pertanyaan nomor 3. Maju ke depan dan kerjakan di
papan tulis”. Fajar pun tampak malas-malasan maju ke depan, dan sesampai di depan
papan tulis pun, Fajar hanya diam terpaku, sambil memegang buku bahasa Inggrisnya
dan memainkan spidol di tangannya. “Ayo Fajar makanya jangan tidur-tiduran, lain kali
perhatikan! Sudah sana, duduk kembali, kira-kira siapa yang bisa?”

Fajar pun kembali duduk di bangkunya. Hal seperti ini sudah seringkali terjadi pada
Fajar, sepertinya tidak memperhatikan, acuh tak acuh, dan nilai-nilainya pun tidak
terlalu bagus untuk pelajaran Bahasa Inggris. Pada saat ditegur oleh ibu Dani, Fajar
hanya menjawab, “Tidak tahu Bu”. Ibu Dani pun menjawab, “Gimana kamu Fajar, kamu
gak kasihan sama Ibu ya, Ibu sudah capek-capek mengajarkan kamu. Tidak kasihan
sama Ibu?” dan Fajar pun diam membisu.

Analisis Kasus 3

Posisi kontrol apa yang diambil oleh Ibu Dani dalam pendekatannya
kepada Fajar?

Pembuat rasa bersalah.
Hal ini dapat di lihat dari kalimat bu Dani,
“Gimana kamu Fajar, kamu gak kasihan sama Ibu ya, Ibu sudah capek-
capek mengajarkan kamu. Tidak kasihan sama Ibu?”

Analisis Kasus 3

Membaca sikap Fajar, kira-kira kebutuhan apa yang diperlukan oleh
Fajar?

Kebebasan
Hal ini dapat sikap Fajar yang tidur-tiduran dan tampak acuh tak acuh pada
pelajaran, dan tampak malas-malasan maju ke depan

Analisis Kasus 3

Bilamana Ibu Dani mengambil posisi Pemantau, apa yang akan dilakukan

atau dikatakan olehnya?

 Mensingkronisasi apa yang dilakukan oleh Fajar dengan keyakinan kelas
 “Dani peraturan apa yang sudah kita sepakati ketika pembelajaran Bhasa

Inggris berlangsung?”

Pertanyaan-pertanyaan seperti apa yang akan diajukan? Jelaskan.
 Apa yang telah kamu lakukan tadi ketika ibu menjelaskan materi?
 Keyakinan kelas kita apa jika ada siswa yang melanggar aturan, Deni?
 Tahu apa sanksi dan konsekuensinya bagi yang melanggar?

Analisis Kasus 3

Apabila Anda adalah kepala sekolah disana dan mengetahui hal ini,
bagaimana tindak lanjut Anda?

 Saya akan memposisikan diri sebagai MANAGER.
 Mendukung Bu dani agar mendampingi murid menemukan solusi atas

permasalahannya sendiri.
 Melakukan coaching terhadap bu Dani terkait posisi kontrol guru dan

penerapan budaya positif segitiga restitusi agar tindakan yang kurang
tepat terhadap murid tidak terulang lagi di kemudian hari.

Kasus 4

Anto dan Dino sedang bermain bersama di lapangan basket, dan tiba-tiba terlibat dalam
sebuah pertengkaran adu mulut. Dino pun menjadi emosi dan mengadakan kontak fisik,
menarik kemeja Anto dengan kasar, sampai 3 kancingnya terlepas. Pada saat itu guru
piket langsung melerai mereka, dan membawa mereka ke ruang kepala sekolah. Ibu
Kepala Sekolah, Ibu Suti menanyakan Dino tentang Keyakinan Sekolah yang telah
disepakati.

Ibu Suti melanjutkan bertanya apakah Dino bersedia memperbaiki kesalahan yang telah
dilakukan terhadap Anto? Dino pun mengangguk. Kemudian Ibu Suti balik bertanya
kepada Anto, hal apa yang bisa dilakukan Dino untuk memperbaiki masalah. Anto
menjawab, “Saya perlu kancing saya diperbaiki pak. Ibu saya akan sangat marah kalau
melihat kancing baju saya sampai copot 3 kancing begini.” Ibu Suti pun kembali bertanya
ke Dino apakah yang akan dia lakukan untuk menggantikan 3 kancing Anto yang
terlepas?

18

Kasus 4 lanjutan

Dino berpikir sejenak, namun menjawab, “Wah gak tahu bu, saya lem kembali mungkin
ya bu?” Ibu Suti berpikir sebentar dan menanggapi, “Kalau di lem akan mudah terlepas
kembali Dino. Bagaimana kalau kamu menjahitkan saja, bersediakah kamu?” Dino
tampak ragu-ragu dan menanggapi, “Menjahit? Mana saya tau bagaimana menjahit bu.”
Ibu Suti meneruskan, “Apakah kamu bersedia belajar menjahit?” Dino berpikir sejenak,
memandang kemeja Anto, dan menanggapi, “Yang mengajari saya siapa bu?” Dengan
cepat Ibu Suti menjawab, “Pak Irfan, guru Tata Busana”. Dino kembali diam sejenak,
memandang kemeja Anto yang tanpa kancing.

Akhirnya Anto mengangguk tanda menyetujui dan sepanjang siang itu Anto belajar
menjahit dan memperbaiki kemeja Anto. Terakhir kali terlihat kedua anak laki-laki
tersebut Anto dan Dino pada jam pulang sekolah, mereka sudah bercengkrama dan
bersenda gurau kembali.

19

Analisis Kasus 4

Posisi kontrol apa yang telah dipraktikkan oleh Kepala Sekolah Ibu Suti?

Sebagai Manajer, karena beliau telah melakukan langkah – langkah dalam segitiga
restitusi:

1.Menstabilkan identitas, Bu Suti sudah melakukan yang terbaik yang bisa dia dilakukan ,
yaitu mendukung Dino dan Anto untukmenyelesaikan permasalahannya.
2. Memvalidasi tindakan, Ibu Suti melanjutkan bahwa membuat kesalahan adalah hal
yang manusiawi, dan bahwa mempertahankan diri adalah hala yang penting. Namun
meminta Dino memikirkan cara lainyang mungkin lebih efektif
3. Menanyakan keyakinan, Ibu Suti melanjutkan tentang keayakinan sekolah yang
disepakati

20

Analisis Kasus 4

Hal-hal apa saja yang dilakukannya sehingga Anda berkesimpulan demikian?

a. Bertanya kepada Dino terlebih dahulu tentang keyakinan kelas yang telah disepakati.
b. Bertanya apakah Dino bersedia memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan terhadap

Anto.
c. Selanjutnya Bu Suti bertanya balik kepada Anto, hal apa yang bisa dilakukan Dino

untuk memperbaiki masalah.
d. Dengan Jawaban Anto, yang memerlukan kancing bajunya diperbaiki karena takut

dimarahi oleh ibunya, kemudian Bu Suti bertanya lagi ke Dino apakah yang akan dia
lakukan untuk menggantikan 3 kancing Anto yang terlepas.
e. Memberikan kesempatan Dino memikirkan cara terbaik apa yang akan dia lakukan
f. Bu Suti terus melakukan negosiasi dengan Dino untuk memperbaiki kancing Anton,
sehingga Dino merasa bersalah dan kasihan pada Anto
g. Bu Suti memberikan solusi untuk belajar menjahit dengan guru tata busana, Pak Irfan
h. Setelah memandangi Dino dengan 3 kancing bajunya yang lepas, akhirnya Dino
menyetujui untuk belajar menjahit kancing bajunya Anton.

21

Analisis Kasus 4

Dalam kasus tersebut, bagaimana Dino dikuatkan, bagaimana Anto dikuatkan oleh
Ibu Suti?

Dino dikuatkan Ibu Suti dengan
1.Mendukung Dino agar dapat menemukan solusi atas permasalahannya sendiri.
2. Memberikan keyakinan kepada Dino dengan dibuktikan secara langsung bahwa
solusi yang ditemukan dapat Dino lakukan untuk menyelesaikan
permasalahannya.

Anto dikuatkan Ibu Suti Dengan :
1.Memberikan jaminan ketenangan agar tidak khawatir dengan keadaan kancing
bajunya yang lepas karena Dino akan bertanggung jawab memperbaikinya
2. Memberikan jaminan keselamatan agar tidak khawatir dimarahi ibunya karena
kancing yang lepas bisa diperbaiki

22

Analisis Kasus 4

Kira-kira nilai-nilai kebajikan (Keyakinan Sekolah) apa yang dituju dalam kasus
tersebut? Jelaskan.

Nilai Tanggung jawab,Kejujuran dan Keterusterangan dapat kita lihat dari karakter
Dino yang mau mengakui kesalahan dan bertanggungjawab memperbaiki.
Nilai Komitmen, peduli, kesantunan, rasa hormat dapat kita lihat pada karakter
Anto dan Dino terhadap Ibu Kepala Sekolah yang memiliki karakter dan nilai
kebaikan adil, bersahaja serta bijaksana.
Nilai Percaya dan Kedamaian dapat kita lihat dari kasus ini bahwa jika kita
mempercayai yang diniatkan pada kebaikan maka akan terwujud kedamaian.

23

Thank you


Click to View FlipBook Version