The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Hilda Fikri, 2023-05-21 02:14:39

Biokimia Metabolisme Protein

Biokimia Metabolisme Protein

1 BIOKIMIA Metabolisme Protein Disusun Oleh : Titin Syahadatina : 221101100025 Hilda Fikri Najibah : 223101100001


2 Metabolisme Protein A. Pengertian Metabolisme Protein merupakan proses kimia dan fisik yang mencakup pada perubahan (anabolisme) protein menjadi asam amino dan penguraian (katabolisme) asam amino pada protein. Asam amino yang telah tersebar melewati darah dan masuk dalam jaringan tubuh, akan disintesis kembali menjadi protein. Metabolisme sedendiri berasal dari bahasa yunani metabolisme yang berarti perubahan. Sebagaimana asal namanya, metabolism semua reaksi kimia yang terjadi dalam organisme termasuk pada tingkatan sel. Asam amino yang telah tersebar melewati darah dan masuk dalam jaringan tubuh, akan disintesis kembali menjadi protein. Protein ini berfungsi untuk mempertahankan fungsi sel-sel yang masih normal. Pada metabolisme, asam amino akan melakukan pelepasan gugus amino, kemudian perubahan kerangka karbon dalam molekul asam amino. Proses pelepasan gugus amino terjadi pada deaminasi dan transmisi oksidatif. Deaminasi oksidatif menggunakan dehidrogenese dalam katalis, sedangkan jika transmisi yaitu proses katabolisme asam amino yang melibatkan gugus amino pada satu asam amino terhadap asam amino yang lain. Asam amino tidak dapat disimpan pada tubuh manusia. Jika jumlah asam amino berlebihan atau terjadi kurangnya sumber energy lain, tubuh manusia akan menggunakan asam amino dalam sumber energy. Tidak seperti lemak dan karbohidrat, asam amino membutuhkan pelepasan gugus amino yang bertempat di deaminasi nitrogen α-amino didalam asam – asam amino. Protein adalah produk yang dihasilkan oleh ekspresi informasi genetic merupakan polimer asam amino yang terikat pada satu sama lain dalam ikatan dalam sel hidup. B. Faktor Metabolisme Protein - Sumber Protein - Ukuran Partiker - Suhu dan pH - Kelenjar Pencernaan - Jumlah Makanan yang Dikonsumsi - Ukuran dan Umur Organisme Hidup - Perlakuan Terhadao Bahan Makanan Sebelum Atau Saat Prosesing C. Proses Metabolisme Protein Proses metabolisme protein adalah sebuah proses yang sangat penting bagi tubuh. Manusia hampir selalu mengonsumsi protein yang merupakan komponen penting yang berasal dari lauk-pauk dan kacang-kacangan. Protein memasuki tubuh melalui sistem pencernaan sebelum menjadi asam amino. Proses ini akan menciptakan bahan sisa berupa feses yang nantinya akan lanjut ke proses defaksasi melalui anus. Penting untuk mengetahui proses metabolisme protein karena proses ini harus berjalan dengan sesuai. Proses ini nantinya juga akan mencegah berbagai kerusakan pada tubuh. Proses Metabolisme Protein dalam Tubuh Manusia sama seperti metabolisme lain yang terjadi di dalam tubuh, metabolisme protein juga terjadi dalam dua fase, yaitu anabolisme dan katabolisme. Anabolisme adalah proses


3 perubahan asam amino menjadi protein. Sedangkan, katabolisme adalah proses pemecahan protein menjadi asam amino. Metabolisme protein menghubungkan kedua proses ini sehingga tubuh dapat menghasilkan energi dan memperbaiki sel-sel yang rusak. Kamu dapat terkena berbagai gangguan metabolisme protein ketika salah satu atau kedua proses ini terhambat. Proses metabolisme protein mulai saat makanan masuk ke dalam perut. Begini proses metabolisme protein di dalam tubuh: Pertama, ketika makanan masuk ke dalam perut, enzim pepsin akan memutus ikatan peptida pada sisi NH2 dari asam amino aromatik (fenilalanin, tirosin, dan triptofan), asam amino hidrofobik (leusin, isoleusin, dan metionin), dan dikarboksilat (glutamat dan aspartat) untuk mencerna protein. Karena proses ini membutuhkan pH yang ideal, pemutusan ikatan peptida ini hanya dapat terjadi di lambung yang memiliki lingkungan asam. Enzim yang dapat memutuskan ikatan protein tidak dapat berfungsi setelah makanan mencapai usus besar karena tingginya pH. Metabolisme protein kemudian berlanjut di usus halus, yakni saat pankreas mensekresi tripsin, kemotripsin, dan karboksipeptida. Protease gaster dan pankreas ini kemudian memecah lagi gugus protein menjadi peptida rantai sedang dan kecil. Peptidase di batas usus halus selanjutnya menghidrolisis peptida rantai sedang dan kecil ini menjadi asam amino dan tripeptida bebas. Produk akhir metabolisme protein inilah yang siap diserap dan dipergunakan oleh sel sehingga tubuh merasakan manfaatnya untuk kesehatan. Sekitar 75–80 persen asam amino hasil proses metabolisme protein akan digunakan kembali untuk pembuatan protein baru. Melalui siklus Krebs, sebagian asam amino yang diserap tubuh juga akan diubah menjadi ATP, gas karbondioksida, dan air. Tubuh tidak akan menyimpan sisa asam amino yang berlebih. Sisa asam amino ini akan segera mengalami katabolisme dan diubah menjadi urea untuk bahan kimia amfibolik, yang selanjutnya dikeluarkan dari tubuh melalui urine. Proses Singkatnya : Makanan yang kita makan, akan masuk dalam mulut lalu mengalami proses pencernaan secara kimiawi dengan enzim dan mekanik dengan dikunyah. Lalu setelah itu, akan masuk ke lambung yang mengandung asam klorida dan enzim pepsin. Didalam lambung ini, makanan pHnya diubah menjadi 1,5-3,5. setelah penurunan pH, enzim pepsin akan memecah molekul protein yang besar menjadi rantai polipeptida atau asam amino pembentuknya. Dari lambung, protein atau makanan ini akan masuk kedalam usus kecil yang memiliki hormon pencernaan sekreatin. Sekreatin dan CCK mendorong pangkreas mengsekreasikan natrium bikarbonat untuk menetralkan sifat asam makanan dari lambung. Karena sifat asam ini dapat merusak usus halus. Lalu proses pencernaan protein dalam usus halus atau usus kecil disebut dengan proteolisis, proteolisis dimulai saat makanan masuk ke usus kecil dan menyentuh enterokinase yang menempel di dinding usus. Kerja enterokinase ini seperti alarm yang membangunkan para enzim. Enterokinase membangunkan enzim tripsin, yang tertidur dan mengaktifkannya. Lalu enzim tripsin ini, ikut membangunkan teman yang lain yaitu, enzim kemotripsin.


4 Setelah enzim aktif, pemecahan protein kembali berlangsung oleh enzim kemotripsin, tripsin, erepsin, dan peptidase yang bertugas memecah molekul kompleks protein menjadi asam amino. Setelah proses metabolisme selesai, asam amino akan dikirim ke hati melalui aliran darah untuk digunakan dalam metabolisme karbohidrat. D. Fungsi Metabolisme Protein. 1. Membentuk dan mendegradasi Biomolekul Membentuk dan mendegradasi biomolekul yang diperlukan didalam fungsi khusus sel. 2. Memperoleh Energi Energi Kimia berasal dari degradasi sari makanan. 3. Mengubah Molekul Nutrien Menjadi Prekusor Unit Pembangunan Makro molekul nutrien menjadi prekusor unit pembangun. 4. Menggabungkan Unit-unit Pembangun Menggabungkan unit-unit pembangun menjadi protein, asam nukleat, lipid, polisakarida, dan komponen sel lainnya


5 DAFTAR PUSTAKA Ferrier, D. R. (2020). Biikimia. Jakarta: Arrangement With Wolter Kluwer Health Inc. Ngiti, Y. (2013). Biokimia Dasar. Bandung: Rekayasa Sains.


Click to View FlipBook Version