REFLEKSI DWI MINGGUAN 1
Saya akan menyampaikan refleksi kegiatan pembelajaran Daring yang sudah
dilakukan pada Modul 1.1 Tentang Filosofi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Dalam
menulis jurnal refleksi ini saya menggunakan model 1 yaitu model 4F (1. Fact; 2.
Feeling; 3. Findings; dan 4. Future), yang diprakarsai oleh Dr. Roger Greenaway.
4F dapat diterjemahkan menjadi 4P (1. Peristiwa; 2. Perasaan; 3. Pembelajaran;
dan 4. Penerapan).
1. Facts (Peristiwa)
Pada hari Kamis tanggal 20 Oktober 2022 CGP Angkatan 7 resmi dibuka
oleh Kemendikbudristek yaitu Bapak Nadiem Makarim,B.A.,M.B.A. dan Dirjen
GTK melalui zoom yang diikuti CGP Angkatan 7 se Indonesia. Pembukaan juga
diisi oleh Kepala Balai Guru Penggerak. Harapan Beliau agar para CGP dapat
mengikuti diklat guru penggerak sampai selesai. Setelah kegiatan zoom
meeting seluruh CGP Angkatan 7 wajib mengikuti kegiatan-kegiatan serta
pelatihan-pelatihan yang ada di LMS, kegiatan pertama adalah kegiatan pre test
yang dilaksanakan pada tanggal 21 oktober 202.
Pada hari Minggu tanggal 23 Oktober 2022 diadakan Lokakarya Orientasi
secara luring di Aula Pendidikan Kabupaten Gresik. Kegiatan dimulai dari
pembukaan dari Dinas Kabupaten Gresik dan dilanjutkan materi materi antara
lain harapan dan kekahawatiran, perjalanan calon guru penggerak, posisi diri
dan rencana pengembangan diri. Kegiatan dilanjutkan dengan belajar dan
mengerjakan tugas di LMS. Disamping itu ada forum Konsep di forum diskusi
yang dipimpin dan dipandu oleh fasilitator, dari kegiatan Mulai dari diri dan
Eksplorasi konsep ini kami mengetahui dan mulai memahami tentang pemikiran
Ki Hadjar Dewantara tentang Pendidikan dan Pengajaran, kami diberi
kesempatan untuk berdiskusi dengan sesama teman Calon Guru Penggerak. Ada
ruang Kolaborasi untuk diskusi dengan rekan CGP, demontrasi kontekstual dan
elaborasi pemahaman/koneksi antar materi. Dilanjutkan dengan aksi nyata dan
refleksi. Serangkaian kegiatan dilaksanakan mulai tanggal 24 Oktober – 5
November 2022.
Kegiatan Ruang Kolaborasi
2. Feeling (Perasaan)
Setelah dua minggu mengikuti kegiatan Pendidikan Guru Penggerak,
yang saya rasakan di awal mengikuti kegiatan pendidikan ini adalah perasaan
Bangga karena bisa menjadi bagian Calon Guru Penggerak yang telah
melewati masa masa seleksi. Saya juga berkesempatan untuk belajar
memperoleh ilmu untuk meningkatkan kompetensi diri saya, disamping itu
memiliki komunitas baru calon guru penggerak yang sangat menunjang untuk
memajukan pengembangan pendidikan disekolah. Serangkaian kegiatan
telah saya ikuti menambah motivasi untuk terus berkiprah dan menggali
potensi diri sehingga dapat mengikuti kegiatan sampai akhir. Semangat untuk
bertumbuh dan berkembang dengan melihat teman teman CGP yang hebat,
guru praktik yang selalu mendampingi dan fasilitator yang luar biasa
memberikan materi sehingga kegiatan menarik dan ada hal hal baru yang
berbeda didapat.
Dalam kegiatan pendidikan ini banyak ilmu yang saya peroleh selama
menjalani dua pekan mengikuti pendidikan guru penggerak ini, mulai dari
bagaimana menjadi pendidik yang seharusnya, bagaimana pendidik harus
menuntun siswa kea rah yang lebih bai, mendesain strategi dan metode
pembelajaran dalam mewujudkan pemikiran KHD-“, mendidik anak sesuai
dengan kodrat alam dan kodrat zaman, dengan tetap menjaga sosio kultural
budaya yang ada. Serangkaian kegiatan yang ada di dalam platform LMS
menyadarkan saya bahwa apa yang saya miliki saat ini tentang pendidikan
dan pengajaran jauh dari konsep dasar pemikiran filosofis Ki Hajar
Dewantara. Kegiatan mempelajari modul secara mandiri melalui LMS
merupakan upaya memandirikan diri dalam belajar. Dengan mempelajari
modul ini saya berharap bisa menjadi pemimpin pendidikan dan penggerak
menuju tansformasi pendidikan yang sesuai dengan zaman dan berlandaskan
jati diri bangsa. Menjadi seorang pendidik yang tergerak, bergerak dan
menggerakkan.
3. Findings (Pembelajaran)
Dari pembelajaran Modul 1.1 tentang Refleksi Filosofis Pendidikan
Nasional - Ki Hajar Dewantara ini saya akan berusaha untuk memahami dan
mengimplementasikan secara maksimal pemikiran pemikiran KHD sehingga
saya bisa menerapkan secara sadar akan pentingnya peran seorang pendidk
saya juga akan berupaya untuk menjadi pendidik yang berkualitas dengan
selalu terbuka terhadap perubahan dan mengikuti perkembangan teknologi
dan mengadaptasikannya sesuai dengan sosio kultural budaya. Saya akan
berusaha menjadi guru yang dirindukan oleh murid-murid dengan
pembelajaran yang menyenangkan dan berpihak pada Murid, saya akan
belajar untuk menjadi pemimpin pembelajaran minimal untuk sekolah saya
/teman sejawat saya akan mengeksplor kemampuan saya yang selama ini
belum maksimal saya kembangkan dan terus berinovasi sehingga
pembelajaran saya bisa berjalan dengan baik dan sesuai perkembangan
teknologi. Yang tujuannya semata - mata untuk pendidikan yang
memerdekakan anak dalam mengembangkan kompetensinya sesuai bakat
dan minat yang dimiliki.
Saya menyadari bahwa pendidikan dan pengajaran harus berjalan
selaras dengan penghidupan dan kehidupan bangsa agar semangat cinta
tanah air dapat senantiasa terpelihara. Ki Hajar Dewantara menekankan agar
pendidikan selalu memperhatikan; a) Kodrat Alam, b) Kemerdekaan, c)
Kemanusiaan, d) Kebudayaan, dan e) Kebangsaan.. Seperti Pemikiran Ki Hajar
Dewantara (KHD-2009) tentang pendidikan dan pengajaran (“pendidikan dan
pengajaran merupakan usaha persiapan dan persediaan untuk segala
kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup
berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya” ini artinya pendidikan merupakan
suatu usaha yang berfokus pada proses atau usaha pembentukan mental dan
karakter suatu bangsa sesuai dengan lingkungannya. Artinya setiap anak
sudah memiliki bakat dan potensinya masing-masing. Selain itu, berdasarkan
filosofis pendidikan yang disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara, kita harus
memandang anak sebagai individu yang unik. Setiap anak punya ciri
belajarnya masing-masing, sehingga kita sebagai pendidik harus
melaksanakan pembelajaran yang berdiferensiasi dengan melakukan
asessmen diagnostik awal untuk mengetahui kebutuhan, profil, gaya belajar,
metode belajar sesuai dengan kondisi anak, sehingga kita sebagai pendidk
dapat merancang pembelajaran yang tepat.
Disisi lain, proses pendidikan dan pembelajaran harus menerapkan
budi pekerti yang luhur atau akhlak mulia dengan cara mengintegrasikan
setiap proses pembelajaran dengan pencapaian Profil Pelajar Pancasila yaitu
beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia,
berkebinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif.
4. Future (Penerapan)
Pembelajaran Modul 1.1 tentang Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional
- Ki Hajar Dewantara ini, memotivasi saya untuk berupaya melakukan hal-hal
terbaik dalamproses pendidikan dan pengajaran agar tujuan pendidikan bisa
tercapai seiring dan selaras dengan konsep dasar pemikiran filosofis Ki Hajar
Dewantara. Contohnya melaksanakan pembelajaran yang berpusat pada
siswa. Mengubah metode dan model pembelajaran di kelas yang dulu saya
selalu memberi batasan-batasan dalam tugas, kini siswa bisa menyelesaikan
tugas sesuai kreatifitasnya akan tetapi tetap sesuai dengan materi. Menuntun
siswa ke arah yang lebih baik dalam setiap proses pembelajaran. Mengubah
cara pandang terhadap siswa yang semula berorientasi pada nilai menjadi
berorientasi pada proses. Merancang dan melakukan asessmen diagnostik
awal untuk mengetahui profil siswa. Merancang pembelajaran sesuai dengan
hasil asessmen diagnostik awal yang telah dilakukan, membuat kesepakatan
di awal pembelajaran mengenai aturan selama proses pembelajran. Misalnya
kesepakatan terhadap siswa yang terlambat masuk kelas, disepakati bersama
sehingga kegiatan berjalan dengan nyaman. Melaksanakan pembelajaran
yang berinovasi dengan metode berkolaborasi, mandiri dan menyenangkan
dengan membekali siswa dengan kecakapan abad 21 serta karakter budi
pekerti yang luhur.
Kegiatan menuntun siswa dalam proses pembelajaran