The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

UJIAN TENGAH SEMESTER DEKORASI MAKANAN

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by sridiahyuniningtyas, 2021-05-06 10:34:31

MAKALAH DEKORASI MAKANAN 1TB3

UJIAN TENGAH SEMESTER DEKORASI MAKANAN

HALAMAN JUDUL
MAKALAH DEKORASI MAKANAN
DISUSUN OLEH

NAMA : SRI DIAH YUNI NINGTYAS
KELAS : 1 TATABOGA 3
NIM : 942020064

MATKUL : DEKORASI MAKANAN

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN
TAHUN AJARAN 2021/2022

KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
dekorasi makanan dengan harapan dapat menambah wawasan bagi saya sebagai
penulis pada khususnya dan para pembaca makalah ini pada umumnya.
Makalah ini memuat Pengetahuan tentang pengertian,tujuan dan
penerapan,gaya penyajian dari dekorasi makanan Penulis menyadari bahwa
makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan baik
ditinjau dari isi maupun dari segi penyajiannya. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan saran atau masukan yang dapat dijadikan perbaikan dan
penyempurnaan untuk makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita. Amiin.

Balikpapan,...mei2021

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................3
BAB I PEMBAHASAN .......................................................................................4

1.1 Pengertian dekorasi makanan...................................................................4
1.3 dekorasi makanan berdasarkan gaya penyajian..........................................6
1.4 bahan yang dipergunakan dalam pembuatan garnish ..................................6
1.5 jenis-jenis peralatan yang digunakan dalam pembuatan garnish ...............7
1.6 pengertian dan fungsi garnish ......................................................................8
1.7 prinsip-prinsip garnish .................................................................................9
1.8 bahan pewarna alami dan bahan bahan pewarna buatan yang digunakan
dalam dekorasi makanan....................................................................................9
1.9 jenis-jenis lipatan daun ..............................................................................11
1.10 jenis-jenis lipatan janur............................................................................12
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................17

BAB I PEMBAHASAN

1.1 Pengertian dekorasi makanan
Menurut bahasa Dekorasi berasal dari kata dalam bahasa Inggris „decorate‟ yang berarti
menghiasi sedangkan “decoration” disebutkan dalam sumber yang sama berarti hiasan. Dari
arti katanya, dapat diambil suatu pengertian bahwa dekorasi terkait dengan kegiatan hias-
menghiasi atau suatu kegiatan yang bertujuan untuk memperindah sesuatu.Seni dekorasi
adalah seni menghias (bahasa Inggris to decorate) yang berarti menghias. Sesuai dengan arti
katanya maka seni dekorasi digunakan untuk menghias sesuatu agar tampak harmonis.

Contoh dekorasi makanan adalah garnish/hiasan mendekor atau membuat garnish dari buah-
buahan,sayuran,dan bahan lainnya

Ada 4 macam dekorasi makanan berdasarkan gaya penyajian.

Dekorasi naturalis : benar-benar menggunakan elemen dan properti yang sebenarnya, baik
elemen hidup maupun buatan.

Dekorasi dekoratif : mengunakan elemen dekorasi berupa bentuk-bentuk dekoratif dari
permainan dan komposisi warna, bentuk, dan garis

Dekorasi simbolik : dekorasi yang menggunakan simbol dan hanya menampilkan elemen
yang mewakilibentuk tertentu.

Dekorasi abstrak : dekorasi yang tidak menggambarkan sesuatu sebagai bentuk yang
nyatadan lebih banyak menggunakan permainan cahaya, misalnya ice carving menggunakan
permaina cahaya yang polos.

1.2 Tujuan dan penerapan unsur dasar dekorasi makanan

Tujuan dan penerapan unsur dasar dekorasi makanan

 Garis : mampu memberikan kesan dinamis pada hidangan.
 Bidang : memberikan kesan statis
 Bentuk : berperan sangat penting dan sangat domina karena akan mempengaruhi atau

memberikan kesan tertentu mengenai khualitas makanan yang di hidangkan
 Warna : warna makan merupakan unsur disain yang paling menonjol. Warna

menjadikan suatu hidangan tampak menarik perhatian dan memberikan suasana cita
rasanya.
 Tekstur : memberikan kesan yang menarik untuk di lihat.
 Ukuran : ukuran hiasan tergantung pada fungsi dan jenis penggunaannya.
 Value : gelap atau terangya suatu hidangan dan hiasan akan terlihat oleh adanya
pencahayaan baik cahaya alam maupun buatan.
 Arah : pada penataan suatu hidangan dapat disarankan adanya suatu arah tertentu.

1.3 dekorasi makanan berdasarkan gaya penyajian
1. dekorasi naturalis

Motif hias naturalis yaitu bentuk yang benar benar menggunakan elemen dan
properti yang sebenarnya atau yang ada dialam sekitar seperti bentuk tumbuh-
tumbuhan, bentuk hewan atau binatang, bentuk batu-batuan, bentuk awan, matahari,
bintang, bentuk pemandangan alam dan lain-lain.

2. dekorasi dekoratif

Motif dekoratif yaitu mendekor dengan menggunakan elemen dekorasi berupa
bentuk-bentuk dari permainan dan komposisi warna,bentuk,dan garis

3. dekorasi simbolik

Yaitu dekorasi yang menggunakan simbol dan hanya menampilkan elemen yang
mewakili bentuk tertentu.

4. Dekorasi abstrak

Yaitu dekorasi yang tidak menggambarkan sesuatu sebagai bentuk yang nyatadan
lebih banyak menggunakan permainan cahaya, misalnya ice carving menggunakan
permaina cahaya yang polos.

1.4 bahan yang dipergunakan dalam pembuatan garnish
Bahan-bahan yang digunakan untuk hiasan sebaiknya bahan-bahan yang dapat di
konsumsi dan alami. Bahan-bahan yang digunakan dapat dimakan contohnya sayuran-
sayuran dan buah-buahan.

Sayuran segar seperti

1. Tomat (tomato) 11. Cabai hijau (green chilli)

2. Wortel (carrot) 12. Radish

3. Mentimun (cucumber) 13. Selada (lettuce)

4. Labu kuning (pumpkin) 14. Bawang merah(shallot)

5. Paprika (pimento/pepper) 15. Sawi hijau (caisin)

6. Kentang (Potato) 16. Sawi Putih(chinese cabbage

7. Cabai merah (red chilli) 17. Labu siam

8. Pok coy 18. Terung (eggplant)

9. Jeruk nipis (lime) 19. Labu air

10. Lobak (turnip)

Buah-buahan seperti 10. Jambu batu
1. Apel

2. Anggur 11. Mangga
3. Ceri 12. Pepaya mentah/ mateng
4. Jeruk 13. Belimbing
5. stawberry 14. Ceremai
6. Buah zaitun
7. Melon
8. Semangka
9. Jambu air

Daun- daunan seperti

1. Parsley 10. Pakis
2. Kemangi 11. Sawi
3. Selada air 12. Kucai
4. Daun bawang
5. Basil
6. Daun mint
7. Dill
8. Loncang
9. Selasih

Bahan-bahan lainnya :

1. Roti tawar
2. Telur rebus
3. Jelly
4. Abon
5. Krim
6. Butter cream
7. Produk bakery dan pastry
8. Aneka saus

1.5 jenis-jenis peralatan yang digunakan dalam pembuatan garnish

1. Macam-macam pisau Berikut ini adalah beberapa pisau yang bisa digunakan dalam membuat suatu
garnish:

 Carving Knife pisau ukir untuk mengukir.
 Pisau dapur untuk mengupas, memotong, dan mengiris bahan-bahan hiasan.
 Small Vegetable Knife pisau kecil. Pisau ini memiliki fungsi ganda, yakni untuk mengukir

maupun mengerat, memotong dan mengiris bahan yang berukuran kecil. Pisau ini harus
memiliki ujung mata pisau yang runcing agar dapat digunakan untuk mengukir bahan hiasan
yang berukuiran kecil.
 Filleting Knife pisau Sayat, untuk menyayat atau menipiskan bahan-bahan yang digunakan
untuk hiasan.

 Pisau lipat, dapat digunakan untuk pengganti pisau kecil asalkan ujung mata pisaunya
runcing.

 Gunting besar. Ada dua macam gunting, yakni gunting dengan mata gunting polos dan mata
gunting bergerigi. Gunting besar biasanya digunakan untuk membuat alas tempat hidangan.

 Hunting kecil, digunakan untuk membuat hiasan dari bahan sayurandengan bentuk tertentu,
misalnya: untuk membuat bunga sepatu dari bahan cabai merah.

 Ketam sayuran vegetable slicer, yakni pisau yang digunakan untuk membuat irisan tipis
dengan ketebalan seragam.

2. Alat Pembentuk Alat pembentuk garnish berupa mul scooperapple corer. Mul ini terdiri
dari bagian atas yang cekung dan berbentuk stengah bulat atau setengah oval. Pisau ini
digunakanuntuk mencukil bahan dengan cara sambil ditekan dan diputar sehingga diperoleh
bentuk bulat sepertu gundu oval seperti telur.Buah yang dapat dibentuk dengan pisau ini
misalnya: buah apel, pepaya, semangka, dan melon.

3. Vegetable peeler adalah pisau untuk mengupas atau mengukir

4. Vegetable Groover adalah pisau untuk membuat lekukan.

5. Decorating Cutter adalah pisau untuk membuat bentuk dekoratif.

6. Gunting untuk memotong.

1.6 pengertian dan fungsi garnish

Pengertian garnish

Kata garnish berasal dari Bahasa Perancis yang artinya hiasan hidangan. Garnish pada suatu hidangan
adalah untuk memberi daya tarik serta keindahan pada suatu hidangan tersebut. Pengertian Garnish
Garnish adalah hiasan yang digunakan untuk makanan maupun minuman yang umumnya bisa
dimakan dan dibuat sedemikian rupa sehingga menunjang penampilan suatu hidangan, sekaligus
menggugah selera makan seseorang. Kata garnish mempunyai sebuah pengertian yaitu menghias atau
disebut juga dengan hiasan . Menurut buku New Larousse Gastronomique dalam Nurwahyuni Idayati
dan Yustina Pratiwi 2008:15 garnish adalah bahan-bahan tambahan yang dibubuhkan pada bahan
makanan pokok, dan disajikan secara terpisah dan berfungsi sebagai hiasan untuk membuat makanan
menjadi menarik. Pembuatan hiasan atau garnish ini bisa dilakukan didapur dingin garde manger atau
didapur pengolahan kue pastry. Garnish ini bisa digunakan sebagai hiasan untuk hidangan makanan
yang panas dan dingin. Menghias makanan yang dingin ini dapat dilakukan beberapa jam sebelum
makanan tersebut disajikan, sedangkan untuk hidangan panas biasanya dilakukan secara ala minute.
Ala minute ini maksudnya adalah suatu hiasan yang diberikan beberapa menit sebelum makanan
dihidangkan , dengan sederhana, cepat, tetapi cukup menarik.

Fungsi garnish

1. Agar makanan terlihat menarik

Hal ini adalah fungsi garnish yang utama, karena jika makanan tidak menarik akan menimbulkan
rasa malas untuk memakan.

2. Membangkitkan selera makan seseorang yang memakan.

3. Menambah Rasa & Aroma yang Lezat.

1.7 prinsip-prinsip garnish

Yaitu sebagai berikut

a Dapat dimakan edible Bahan yang digunakan untuk hiasan, terutama yang digunakan langsung pada
makanan harus dapat dimakan

b Cocok suitable Hiasan harus sesuai dengan bahan dan jenis hidangan yang akan dihias.

c Menarik atraktif Hiasan harus menarik. Warna, tekstur, media, proporsi, alur garis, dan dinamika
harus sesuai agar hiasan mempunyai nilai seni tersendiri.

d Menjadi centerpeace Hiasan harus betul-betul bisa menjadi pusat perhatian. Meskipun demikian,
proporsi hiasan hanya 25 dan produk makananan lah yang harus menonjol.

e Tematis Hiasan harus menunjukkan tema dari dari acara yang diadakan dan mempunyai makna

1.8 bahan pewarna alami dan bahan bahan pewarna buatan yang
digunakan dalam dekorasi makanan

 Pewarna alami
 Daun suji

Daun suji berwarna hijau tua sering dipakai untuk memberi warna pada makanan karena
keindahan bentuk daunnya. Tanaman ini sering kali digunakan sebagai tanaman hias.

 Daun pandan
Daun pandan berwarna hijau dan pinggiran daun terdapat duri, dipakai untuk memberi warna
pada makanan, dan sering digunakan untuk memberi warna pada kue dan roti

 Kayu secang
Secang (Caesalpinia sappan L.) adalah tanaman berkayu yang biasa dimanfaatkan bagian
batangnya. Secang memberi warna merah. Kayu secang dapat diperoleh ditoko yang menjual
jamu tradisional, atau di swalayan.

 Angkak (warna merah/ungu
Warna merah pada angkak sangat potensial sebagai pengganti warna merah pada makanan.
Saat ini angkak digunakan pada berbagai produk makanan.

 Bunga rossela

Kulit bunga rosela dapat memberi warna merah pada makanan. Kulit bunga rosela diseduh air
panas terlebih dahulu sebelum digunakan
 Buah bit ( ungu)
Buah bit dapat memberi warna ungu pada makanan. Buah bit dapat di blender atau dapat juga
dengan cara direbus untuk mengambil airnya
 Carrot (orange)
Wortel dapat memberi warna orange pada makanan. Wortel dapat diblender dan airnya
diperas atau ampasnya juga dapat digunakan.
 Bunga telang (biru)
Bunga telang banyak tumbuh di Asia dengan warna biru keunguan dapat digunakan sebagai
pewarna alami biru keunguan pada makanan yang akan diolah.
 Kunyit (kuning)
Untuk menghasilkan warna kuning kunyit dapat diparut sampai halus, kemudian diperas atau
dicampurkan langsung ke dalam bahan makanan.
 Abu merang dan tinta cumi (hitam)
Abu merang dan tinta cumi dapat memberikan warna hitam pada makanan. Abu merang
dibuat dari merang yang dibakar, lalu diayak untuk kemudian dicampur dengan bahan
makanan yang akan diolah. Tinta cumi dapat digunakan untuk memberi warna hitam pada
makanan.

 Pewarna buatan
Pewarna buatan banyak kita jumpai dengan mudah di mana-mana, dijual di warung, toko,
atau pun swalayan namun tidak semua pewarna buatan aman untuk dikonsumsi. Perlu
ketelitian saat membeli bahan pewarna buatan yang akan di jadikan sebagai bahan pewarna
makanan, sebab banyak pewarna makanan yang dilarang di jual bebas.

 Tartrazine (E102 atau Yellow 5)
Tartrazine adalah pewarna kuning yang banyak digunakan dalam makanan dan obat-obatan.
Selain berpotensi meningkatkan hiperaktivitas anak, 1-10 dari sepuluh ribu orang, tartrazine
efek samping langsung seperti urtikaria (ruam kulit), rinitis (hidung meler), asma, purpura
(kulit lebam), anafilaksis sistemik (shock).
Intoleransi ini tampaknya lebih umum pada penderita asma atau orang yang sensitif terhadap
aspirin.

 Sunset Yellow (E110, Orange Yellow S atau Yellow 6)
Sunset Yellow adalah pewrna yang dapat ditemukan dalam makanan seperti jus sirsak, es
krim, ikan kalengan, keju, jeli, minuman soda, banyak obat-obatan. Untuk sekelompok kecil
individu, konsumsi pewarna adiptif ini dapat menimbulkan urtikaria, rinitis, alergi,
hiperaktivitas, sakit perut, mual dan muntah.

 Ponceau 4R (E124 atau SX Purple)
Ponceau 4R adalah pewarna merah hati yang digunakan dalam berbagai produk, termasuk
selai, kue, agar-agar, dan minuman ringan. Selain berpotensi memicu hiperaktivitas pada
anak, Ponceau 4R dianggap karsinogenik (penyebab kanker) di beberapa negara termasuk
Amerika Serikat, Norwegia, dan Finlandia. US Food and Drug Administration (FDA) sejak
tahun 2000 telah menyita permen dan makanan buatan China yang mengandung Ponceau 4R.
Pewarna aditif ini juga dapat meningkatkan serapan aluminium sehingga melebihi batas
toleransi

 Allura Red (E129)
Allura Red adalah pewarna sintetis merah jingga yang banyak digunakan pada permen dan
minuman. Allura Red sudah dilarang di banyak negara lain, termasuk Belgia, Prancis,
Swedia, Austria, dan Norwegia.

 Quinoline Yellow (E104)
Pewarna makanan kuning ini digunakan dalam produk seperti pembuatan mie serta makanan
dan minuman. Zat ini sudah dilarang di banyak negara termasuk Australia, Amerika, Jepang,
dan Norwegia karena dianggap meningkatkan resiko hiperaktivitas serta serangan asma.

1.9 jenis-jenis lipatan daun

Jenis-jenis lipatan daun
1. Lipatan Sirip Ikan : lipatan daun pisang dengan memngulung bagian sisi kiri dan
kanan daun pisang sehingga kedua sisi bertemu di tengah
2. Kuku Garuda isi : lipat daun hingga membentuk segitiga steples lalu Gulung
lembaran atas hingga tepat ditengah
3. Kuku Garuda : Ambil selembar lipatan sirip ikan. Tekuk sisi kanan ke tengah Tekuk
sisi kiri ke tengah Stapler dan gunting bagian bawahnya. Lipatan kuku garuda siap dipasang
4. Segitiga berliku : Ambil daun pisang kemudian lipat sisi kanan ke bagian tengah,
demikian juga sisi kiri. Lipat sisi kanan menutupi sisi kiri. Lipat lagi bagian sisi seperti dalam
gambar sehingga membentuk lekukkan-lekukkan
5. Tempelang, banyak digunakan sebagai wadah ketan, nasi uduk atau nasi gurih yang
dilengkapi dengan ayam yang disuwir-suwir. Bungkusannya tidak disemat atau hanya dilipat-
lipat saja.
6. Sudi, bentuknya bulat dengan bagian tengah berkerucut. Digunakan sebagai wadah
makanan tidak berkuah/kering atau tempat kue traditional. Hidangan seperti mi goreng,
sambal goreng, acar, klepon, sentiling dan ketan bubuk.
7. Takir, bentuknya mirip mangkok dan digunakan untuk makanan yang sedikit berkuah
atau lembek. Pada acara kenduri, takir digunakan sebagai wadah jajanan, misalnya tempat
bubur merah putih, rujak ulek atau kolak oisang. Dapat juga dipakai sebagai wadah makanan
yang dikukus, seperti gadon atau jejongko
8. Tum, adalah bungkusan dari daun pisang yang disemat dengan lidi pada ujung lipatan
daun, setelah kedua ujung daun dilipat ke ataas, sehingga saling bertumpu ke bagian kanan
dan kiri daun. Fungsinya untuk membungkus makanan yang mengandung cairan dan dikukus,
seperti kue cara gesing, kue mendut, dan pais kopyor. Ada juga yang tidak perlu dikukus,
seperti gado-gado, pecel dan nasi rames.
9. Pincuk, bentuknya mirip segitiga bisa berdiri. Umumnya dipakai untuk tempat sate,
nasi liwet atau rujak ulek
10. Sumpil, adalah bungkusan dari daun pisang berbentuk segitiga. Fungsinya untuk
membungkus makanan hingga rapat. Dapat disemat dengan lidi atau daun ujung pisang hanya
diselipkan saja. Bungkusan berbentuk sumpil ini biasanya digunakan untuk bungkus tempe,
lupis ketan atau lepet singkong
11. Samir, yaitu daun pisang yang dipotong bulat oval, persegi, dan lain-lain untuk alas
piring atau tampah. Karena daun pisang sifatnya mudah layu, sebaiknya simpan daun pisang

pada tempat yang lembab agar tetap segar. Sebelumnya, masukkan daun pisang ke dalam
plastik, lalu perciki dengan air. Simpan dalam lemari pendingin. Jika daun pisang sudah
dibentuk seperti takir, sudi, atau untuk hiasan, rendam dalam air dan simpan dalam lemari
pendingin. Ini akan membuat warna daun pisang tetap segar.
12. Pasung, yaitu bentuk seperti terompet, ujungnya runcing pangkalnya lebar dan bulat.
Bungkusan ini untuk kue-kue yang berasal dari adonan pasta atau adonan cair
13. Lemper, bentuknya empat persegi, rapat ditengah ada telinganya dari sisa bungkusan.
Bungkusan ini khusus untuk pembungkus lemper.
14. Lemper sabuk, bentuknya menyerupai sabuk bentuk ini hanya sebagai pemanis
bungkusan sekaligus sebagai penutup dikedua ujung bungkusan
15. Lontong, bentuknya bulat panjang/silinder ada telinga dari sisa bungkusan.
Bungkusan ini bisa untuk lontong, arem-arem atau lopis
16. Bongko bali, pembungkus ini biasanya dari daun pandan yang lebar. Bentuknya
seperti segitiga yang disatukan dan ada sisa daun pembungkus diatasnya. Biasanya sebagai
pembungkus kue awug atau pepeko
17. Pinjung, bentuknya segitiga di bagian bawah, dibagian uraian samping dan ada sisa
bungkusan di bagian atas. Biasanya digunakan untuk membungkus kue awug, kue lemet dan
bungkus kacang merah, awug mutiara
18. Bungkusan kue pisang, bentuknya seperti bantal ada lipatan sisa pembungkus yang
diletakan dibagian bawah. Biasanya untuk membungkus kue pisang, nagasari, kue unti

1.10 jenis-jenis lipatan janur

1. TULANG LINDUNG Merupakan hiasan yang dibuat dari sehelai janur dengan cara melipat daun
janur yang telah dipisahkan dari lidinya. Biasanya digunakan untuk melengkapi hiasan sesajen.
Teknik Melipat :

 Lepaskan janur dari lidinya 10 cm dari pangkal daun. Pilih janur yang bagus dan
lurus.

 Untuk memulai, kaitkan daun janur sebelah kanan dengan sebelah kiri.
 Lanjutkan melipat daun janur kanan dan kiri secara bergantian sampai ujung daun.
 Ujung daun janur dililitkan pada lidi dan ikat untuk menguncinya.

2. SRITI/SWALLOWS Teknik melipat:

 Ambil sebatang janur, buat irisan dengan kemiringan 45, beeri jarak 5-7 cm diantara
dua irisan.

 Sobeklah janur pada ujung lidi, kira-kira 2-3 cm untuk memudahkan lipatan.
 Lipatlah sobekan janur kanan dan kiri menjadi satu di atas lidi.
 Selesaikan semua irisan dengan lipatan yang sama.

3. BINTANG Hiasan janur berbentuk bintang merupakan lipatan khusus dari sehelai janur yang
biasanya digunakan sebagai pemanis/hiasan. Teknik Melipat:

 Gunakan ujung janur, awal dengan bentuk segitiga dari atas terlebih dahulu.
 Tutup dengan daun janur yang ada di bawahnya.
 Lanjutkan pembuatan segitiga secara bergantian.
 Selesaikan sampai ujung daun. Jika ingin mendapatkan bentuk yang lebih besar

sesuai desain, anda harus menyisipkan janur baru.

4. CEPER Penggunaan Ceper hampir sama dengan Taledan, tetapi digunakan untuk persembahan
yang jumlahnya sedikit. Ceper sering diganti dengan piring kecil atau dengan kreativitas bentuk Ceper
bisa diletakkan di mangkuk. Kreasi ini bisa digunakan sebagai wadah bunga yang dapat diletakkan di
meja tamu atau sudut ruangan sesuai kebutuhan Teknik Melipat:

 Pilih janur yang lurus dengan kelebaran cukup. Bukalah helai daunnya dan irislah helai daun
sebelah kanan sebanyak 4 kali.

 Lidi dipatahkan terlebih dahulu pada bagian yang helai daunnya terpotong lalu dilingkarkan
sehingga membentuk segi empat.

 Jahit pada setiap lipatannya (disemat atau distapes) supaya kuat.
 Sisipkan janur dibagian tengahnya dengan panjang yang sama. Usahakan agar sambungannya

ada disebelah kanan

5. TAMAS Bentuknya bulat, biasanya digunakan sebagai alas sesajen. Tamas dibuat dari daun janur
maupun enau. Tamas dapat dikreasikan menjadi vas bunga. Teknik Melipat :

 Pilih janur yang lidinya lurus dan sama besarnya. Potonglah sesuai dengan besar Tamas yang
akan dibuat.

 Potongan janur dibuka sehingga helai daun ada di kanan dan di kiri. Potongan tersebut
distaples sedemikian rupa sehingga saling berhadapan.

 Tambahkan satu per satu hingga terbentuk sebuah bundaran.
 Selanjutnya lembar demi lembar ditekuk keatas 2 cm (=2 jari). Setelah semuanya tertekuk,

berilah bngkai dari sehelai janur.

6. WAKUL PISANG Merupakan wadah yang terbuat dari daun janur/enau yang dijahit sedemikian
rupa menjadi suatu wadah. Biasanya digunakan untuk tempat kacang-kacangan, umbi-umbian, atau
buah-buahan. Teknik Melipat :

 Pilih janur yang lidinya lurus dan helai daunnya sama lebarnya. Irislah dengan ukuran yamg
sama ( 15-20 cm).

 Susunlah helai janur yang sudah menjadi potongan yang sama panjang seperti membuat
Tamas.

 Tekuklah ujung daun ke atas 1/3 panjang potongan dan disusun satu sama lain.
 Setelah semua tersusun, buatlah bingkai dari sehelai janur. Jadilah wakul pisang sebagai

wadah apa saja, tergantung kreativitas dan kepekaan kita dalam mengembangkan bentuk ini
kedalam tatanan baru.

7. PAJANG ILANG Dibuat dari 12-15 helai janur yang masih berada dalam pelepahnya, ditipiskan
dan dianyam menjadi satu wadah berbentuk keranjang yang sangat indah. Di Keraton Yogyakarta,
panjang ilang bisa dipakai sebagai tempat makanan dan lauk pauk yang dapat dibawa

8. TAMIANG Digunakan secara khuusus pada hari raya kuningan untuk menyertai lamak dan
digantungkan pada sudut-sudut bangunan. Teknik Melipat :

 Pilihlah janur yang lebar helai daunnya sama dan lurus. Irislah janur dengan desain tang telah
dipilih.

 Kaitkan irisan desain janur.
 Kaitkan helai demi helai irisan janur dengan staples.
 Kaitkanlah irisan janur secara berurutan sehingga membentuk bulatan.

 Untuk mrnggantung Tamiang, biasanya diberi tali dan dibuatkan dari ujung janur desain paku
pipid.

9. CANANG SARI Canang Sari adalah susunan janur yang berbenuk bulat dengan ukuran dan desain
tertentu sebagai tempat bunga untuk sesajen. Canang Sari bisa berbentuk sederhana dengan 4-5 helai
janur. Teknik Melipat :

 Janur dipotong sesuai desain dan ujungnya dipotong menyerong, lebih baik digunakan pucuk
janur agar desai yang terbentuk tidak kaku.

 Lidi bagian bawah dihilangkan dan irislah bagian dalm helai janur 55-6 irisan.
 Tekuk dua helai janur yang telah diiris ke arah bawah dan sematkan agar tidak lepas.
 Bagian atas potongan dikaitkan/disematkan.
 Satu pe satu dikaitkan secara berurutan dirangkai menjadi satu sehingga berbentuk bundar.

10. KETUPAT Ketupat merupakan lipatan dari dua helai janur yang telah dipisahkan dari lidinya,
dianyam sedemikian rupa menjadi suatu bentuk anyaman bersudut empat yang biasanya diisi beras
sebagai makanan pengganti nasi. Ketupat dapat dibuat berbagai ukuran sesuai dengan keinginan.
Teknik Melipat :

 Ambilah 2 helai janur dan lingkarkanlah 3 di jari-jari tangan kanan dan kiri dengan arah yang
berlawanan.

 Masukkan janur ditangan kanan, secara bergantian dengan teknik anyam. 3. Tangan kiri
memegang erat agar tidak terlepas.

 Tariklah pelan-pelan ujung janurnya di antara jari-jari sebagai penopang agar terbentuk
anyaman. 5. Anyamlah kedua pangkal janur secara bergantian hingga bentuk ketupat
kelihatan jelas.

 6. Tariklah pangkal dan ujung janur untuk mempererat anyaman.

11. KIPAS Kipas dibuat dari beberapa helai janur dengan panjang tertentu, dilipat menjadi dua yang
sama panjang dan ikatlah kuatkuat dengan cara iris serong sisi kanan kiri janur sehingga membentuk
ujung yang runcing, untuk memudahkan janur diikembangkan untuk membentuk kipas. Irisan janur
ornamen kipas dapat dibuat sesuai dengan ide kreeatif perangkai. Teknik Melipat :

 1.Tumpuklah janur dalam ukuran tertentu dan tekuk/lipat menjadi 2 bagian yang sama.
 2.Irislah ujung janur sesuai dengan desain (misalnya berbentuk runcing).
 3.Buatlah irisan di 1/3 janur untuk memudahkan penyusunan.
 4.Iris pangkal janur meruncing, jangan sampai putus dan ikatlah erat-erat dengan tali.
 5.Susunan janur dengan cara menyelipkan janur satu sama lain denngan irisan yang telah

terbentuk.

12. BLEKETEPE Bleketepe merupakan anyaman janur yang dibuat tanpa membuang lidinya, dibuka
dan masih berada dalam pelepahnya. Biasanya jumlahnya 12-15 helai janur. Bentuk ini biasanya
digunakan dalam upacara adat menjelang upacara sirama pengantin jawa. Bentuk anyaman bleketepe
ini dapat menjadi sumberr inspirasi untuk membuat rancangan dengan memakai desain anyaman.
Teknik Merangkai :

 Potonglah pelepah janur menjadi dua, dan ambilah dengan jumlah janur 12-15 helai dan
tipiskan dan rapikan pelepahnya.

 Iris janur pada pangkalnya sampai ke lidi untuk memudahkan membuat lipatan
 . 3. Anyamlah secara berurutan, dua janur menyilang satu sama lain.

 Selesaikan helai demi helai sampai seluruh panjang janur teranyam.

13. LOMBOK Teknik merangkai:

 Ikatlah lima helai janur pada lidinya dengan jarak 5-20 cm dari pangkal janur.
 Anyaman janur tersebut dengan telebih dahulu membuat silangan dan membentuk sudut yang

meruncing.
 Mulailah mengayam secara bergantian berurutan.
 Selesaikan sampai ujung janur dan ikatlah erat-erat agar tidak mudah terlepas.
 14. KARANG MELOK Karang Melok janur ini tercipta manakala waktu itu tidak

menemukan bunga asli yang dapat dirangkai, sehingga terciptalah Karang Melok janur yng
fungsinya sebagai pengganti bunga asli, dan dapat juga digunakan sebagai
aksesoris/penunjang yang memperindah suatu rangkaian. Teknik merangkai:
 Ambillah 2 helai janur, pilih yang sama panjang dengan lidi yang lurus, lebar helai janurnya ±
sam dan lepaskanlah janur dari lidinya.
 Untuk membuat alasnya, janur ditumpuk satu sama lain dan lipatlah 1/3 dari panjang janur.
 Anyamlah lipatan satu sama lain dan dikaitkan secara berurutan. Setelah jadi, lipatlah sekali
lagi dan dikunci agar hasilnya tetap terjaga dengan baik dan stabil
 . 4. Mulailah menganyam dengan janur yang lebih panjang terlebih dahulu secara berurutan.
 Kemudian baliklah, janur yang pendek dilkukkan dan disispkan pada lptan janur yang
tebentuk.
 Begitu seterusnya sampai keempat helai janur selesai disisipkan.

15. SAMPIAN PAYASAN

 Ambillah sehelai janur irislah sesuai desain.
 Tekuk janur pada irsan janur tersebut. Merupakan alas berbentuk segitiga yang disebut

tangkih dan bagian alasnya berbentuk hiasan yang melambangkan subang(sama dengan
giwang), sisir, cermin sering pula disebut suatu pelawa. Sampian ini diisi dengan bungabunga
dan daun sebagai bagian dari sesajen pesucian. Cara merangkainya:
 Ujung-ujung janur disatukan membentuk segitiga.
 Irislah sehelai janur untuk bagan atas sesuai dengan rancangan desain ±10-15 cm.
 Bualah hiasan meligkar pada ujung-ujung janur dan sematkan hiasan ligkaran tersebut agar
tidak terlepas.
 Sematkanlah diatas Sampian Payasan.

16. TELEDAN Merupakan irisan janur yang disusun menjadi bentuk segi empat dengan sisi yang
sama. Di Bali, Taledan digunakan sebagai alas persembahan yang terdiri dari nasi dan lauk pauk,
makanan, jajan pasar, buah-buahan, sirih beserta kelengkapannya ataupun bunga-bunga tergantung
kebutuhan besar-kecilnya taledan. Taledan bisa dikembangkan menjadi wadah untuk merangai bunga
yang telah dirancang baik desain maupun penempatannya dalam ruang. Cara merangkainya:

 Iris dengan ukuran yang sama sesuai desain.
 Dua helai potongan janur distaples pada ujung-ujungnya.
 Janur yang satu terbuka dan yang lain menjepitnya.
 Selesaikan berurutan sesuai panjang potongan janur kemudian staples bagian bawah dan

semua sisi lainnya.

17. PECUT Cara merangkai:

 Pilih janur yang baik, segar dan lurus. Pisahkan janur dengan lidinya dengan jarak ±10
cm dari pangkalnya

 Lipatlah saling menyilang secara bergantian (janur yang mengkilap menghadap
keatas/tampak dari luar).

 Selesaikan hingga diujung janur dan ikat agar janur tidak teruai kembali.
 Masukkan kawat ukran 20 cm sepanjang janur. Ikatlah kawat dengan lidi pada ujung

pangkal janur. Pecut yang sudah diberi kawat dapat dengan mudah digulung atau dilipat
sesuai dengan desain.

18. KERIS-KERISAN Cara merangkai:

 Untuk mendapatkan bentuk keris yang baik, pilih janur yang lurus dan hilangkan sebagian
daun dari lidinya.

 Untuk mengawali, lipatlah janur pertama (atas) tegak lurus melintang lidi.
 Teruskan dengan melipat janur kedua (bawah) menumpuk diatas janur pertama tetapi tetap

agak lurus diatas lidi.
 Teruskan cara diatas hingga ujung janur, kemudian lilit dan ikat janur agar tidak lepas.

19. KEMBANG DUREN/ TRI KONA/ PEKIR Cara merangkai:

 Siapkan janur yang baik dan lurus. Lepaskan dari lidinya.
 Siapkan lidi/biting untuk semat atau gunakan staples. Sematkan pangkal janur menjadi satu.
 Lipat janur yang berada diatas melingkar kekanan, balik kekiri, lalu semat dengan

menggunakan lidi atau staples.
 Teruskan membuat lipatan bolak-balk disemat, dilipat lagi, begtu seterusnya sampai janurnya

habis. Jika memerlukan yang lebih panjang, sambung janur hingga mendapatkan yang
diinginkan.

20. KEMBANG SERAI Cara merangkai:

 Ambilah sebatang janur. Iris kecil- kecil mulai dari pangkalnya dengan jarak ½ cm dan
kemiringan 45 0 (lebih miring baik).

 Pisahkan lidi dengan daunnya, ±5 cm dari pangkalnya.
 Daun yang yang sudah diiris dilingkarkan pada lidi sampai ujung atas.
 Kemudian ikat dengan meenggunakan benang atau jahit menggunakan lidi/biting/staples agar

daun tidak terurai.

21. CLOROT Merupakan janur yang berbentuk kerucut, dibuat dari janur yang telah dihilangkan
lidinya. Digunakan sebagai penutup makanan. Cara merangkainya:

 Lipatlah daun janur yang telah dibersihkan dari lidinya.
 Buatlah segitiga.
 Lilitkan secara berurutan.
 Selesaikan lilitan sampai kepangkal janu

DAFTAR PUSTAKA

https://docplayer.info/72999824-Pengenalan-dekorasi-makanan.html

https://www.google.com/search?q=contoh+garnish+buah+buahan+dalam+satu+tempat&tbm
=isch&ved=2ahUKEwjnnqyakrTwAhUaDLcAHdpbDkYQ2-
cCegQIABAA&oq=contoh+garnish+buah+buahan+dalam+satu+tempat&gs_lcp=CgNpbWc
QA1Dw0Q1Y0fsNYMP-
DWgBcAB4AoABtQSIAaQhkgELMC43LjMuNC4xLjGYAQCgAQGqAQtnd3Mtd2l6LWlt
Z8ABAQ&sclient=img&ei=RWaTYKfoIpqY3LUP2re5sAQ&bih=657&biw=1366&safe=str
ict#imgrc=TMHQz1cdq8dh1M&imgdii=oEYRLSg6pDM8YM

https://text-id.123dok.com/document/dzx3l93wz-peralatan-membuat-garnish-kesimpulan-
dan-saran.html

https://eprints.uny.ac.id/51240/7/MATERI%20GARNISH.pdf


Click to View FlipBook Version