DINAMIKA KEPENDUDUKAN INDONESIA Vivia Ardelia XI-1 LKPD 2
SENSUS Sensus atau cacah jiwa adalah cara terstruktur untuk mendapatkan informasi deskriptif tentang jumlah dari sebuah populasi
SURVEI Survey adalah cara pengumpulan data yang dilaksanakan melalui pencacahan sampel dari suatu populasi untuk memperkirakan karakteristik objek pada saat tertentu.
REGISTRASI Registrasi penduduk merupakan pencatatan tentang identitas atau ciri-ciri status dan kondisi penduduk yang dilaksanakan secara terus menerus oleh pemerintah dimulai dari tingkat terendah yaitu desa atau kelurahan.
SYARAT-SYARAT SENSUS Cakupan: Cakupan sensus harus mencakup seluruh populasi yang ada di wilayah yang menjadi objek sensus. Kelengkapan: Sensus harus mengumpulkan data yang lengkap dan relevan dengan tujuan sensus Akurasi: Data yang dikumpulkan harus akurat dan dapat dipercaya. Obyektif: Sensus harus dilakukan secara objektif dan tidak dipengaruhi oleh kepentingan pihak tertentu Efisiensi: Sensus harus dilakukan secara efisien dan tidak menimbulkan beban yang berlebihan bagi responden
A. Berdasarkan objeknya: 1. Sensus penduduk (spesifik) 2. Sensus pertanian (spesifik) 3. Sensus ekonomi (spesifik) 4. sensus pendidikan 5. Sensus agama 6. Sensus kesehatan 7. Sensus bahasa B. Berdasarkan waktu pelaksanaannya: 1. Sensus de facto 2. Sensus de Jure Berdasarkan metode: 1. Sensus langsung 2. Sensus tidak langsung Berdasarkan cakupannya: 1. Sensus nasional 2. Sensus regional 3. Sensus lokal MACAM-MACAM SENSUS
Sensus penduduk: Sensus penduduk dilakukan secara berkala setiap 10 tahun sekali. Sensus penduduk terakhir di Indonesia dilakukan pada tahun 2020. Sensus tersebut mencatat jumlah penduduk Indonesia mencapai 273,5 juta jiwa. Sensus ekonomi: Sensus ekonomi dilakukan secara berkala setiap 5 tahun sekali. Sensus ekonomi terakhir di Indonesia dilakukan pada tahun 2016. Sensus tersebut mencatat bahwa jumlah usaha di Indonesia mencapai 64,4 juta unit. CONTOH SENSUS DI INDONESIA
Sensus ekonomi: Sensus ekonomi dilakukan secara berkala setiap 5 tahun sekali. Sensus ekonomi terakhir di Indonesia dilakukan pada tahun 2016. Sensus tersebut mencatat bahwa jumlah usaha di Indonesia mencapai 64,4 juta unit. CONTOH-CONTOH SENSUS DI INDONESIA
METODE YANG DIGUNAKAN DALAM SENSUS DAN CONTOHNYA Metode tradisional: Sensus yang dilakukan dengan cara menanyakan langsung kepada responden. Metode ini biasanya dilakukan dengan cara pencacahan lapangan oleh petugas sensus. Contoh: → Sensus penduduk tahun 2020 di Indonesia menggunakan metode tradisional. Petugas sensus mendatangi rumah-rumah penduduk untuk menanyakan data-data penduduk, seperti nama, usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan agama.
METODE YANG DIGUNAKAN DALAM SENSUS DAN CONTOHNYA Metode tidak langsung: Sensus yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari sumber-sumber lain, seperti catatan kependudukan, data sekolah, dan data perusahaan. Metode ini biasanya dilakukan dengan cara melakukan integrasi data dari berbagai sumber. Contoh: → Sensus penduduk tahun 2010 di Indonesia menggunakan metode tidak langsung. Data-data penduduk dikumpulkan dari sumbersumber lain, seperti catatan kependudukan, data sekolah, dan data perusahaan. → Sensus pertanian tahun 2003 di Indonesia juga menggunakan metode tidak langsung. Data-data pertanian dikumpulkan dari sumber-sumber lain, seperti data dari dinas pertanian dan data dari perusahaan-perusahaan pertanian.
TIPE SURVEI Berdasarkan cakupannya: 1. Survei nasional 2. Survei regional 3. Survei lokal Berdasarkan cakupannya: 1. Survei nasional 2. Survei regional 3. Survei lokal Berdasarkan cakupannya: 1. Survei nasional 2. Survei regional 3. Survei lokal Berdasarkan tujuannya 1. Survei deskriptif 2. Survei inferensial
Kelebihan sensus: - Akurat dan lengkap: Sensus dapat memberikan gambaran yang akurat dan lengkap tentang kondisi suatu populasi. Hal ini karena sensus dilakukan secara menyeluyaan atau kuesioner kepada responden Kekurangan sensus: - Mahal dan membutuhkan waktu yang lama - Sulit menjangkau responden yang sulit dijangkau - Kemungkinan terjadinya kesalahan KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SENSUS
Kelebihan Survei: - Efisiensi Biaya dan Waktu: Survei pada sampel populasi membutuhkan waktu dan biaya yang lebih sedikit dibandingkan dengan sensus yang melibatkan seluruh populasi. - Fleksibilitas: Dapat disesuaikan dengan kebutuhan penelitian yang spesifik, termasuk cakupan topik yang lebih mendalam atau sasaran populasi yang khusus. - Kemungkinan Kesalahan yang Lebih Kecil: Karena survei dilakukan pada sampel, terdapat potensi untuk mengidentifikasi dan mengurangi kesalahan lebih mudah dibandingkan dengan sensus. Kekurangan Survei: - Kesalahan Sampling: Jika sampel yang diambil tidak mewakili populasi dengan baik, hasil survei dapat menjadi tidak akurat atau bias. - Keterbatasan Representasi: Meskipun survei sampel dirancang untuk merepresentasikan populasi, ada kemungkinan adanya kelompok atau sudut pandang yang tidak terwakili dengan baik. - Keterbatasan Data yang Diperoleh: Survei sampel mungkin tidak memberikan gambaran yang lengkap tentang karakteristik populasi secara keseluruhan, terutama jika sampelnya tidak cukup besar atau representatif. - Keterbatasan dalam Kesalahan Penelitian: Terkadang, kesalahan dalam merancang survei, membuat pertanyaan yang ambigu, atau kesalahan interpretasi dapat mempengaruhi keandalan dan validitas data yang diperoleh. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SURVEI
Kelebihan Registrasi: - Ketepatan Waktu: Registrasi penduduk dapat diperbarui secara berkala, memungkinkan data untuk tetap relevan dan akurat terhadap perubahan demografis. - Ketepatan Identifikasi: Dengan adanya registrasi, pemerintah dapat dengan mudah mengidentifikasi individu dan menganalisis kebutuhan serta alokasi sumber daya untuk populasi tertentu. - Pemetaan Kebutuhan Layanan: Data dari registrasi penduduk dapat digunakan untuk merencanakan layanan publik seperti pendidikan, perumahan, layanan kesehatan, dan program sosial lainnya. Kekurangan Registrasi: - Ketidaklengkapan Data: Registrasi mungkin tidak mencakup seluruh populasi atau tidak selalu diperbarui secara teratur, sehingga informasi yang diberikan bisa tidak akurat. - Masalah Privasi dan Keamanan Data: Pemeliharaan data pribadi dalam registrasi memerlukan kehati-hatian ekstra untuk menjaga privasi individu dan melindungi data dari penyalahgunaan atau pelanggaran keamanan. - Kesulitan dalam Pembaruan Data: Mengekspansi atau memperbarui data registrasi seringkali memerlukan upaya besar dan mungkin sulit untuk mencakup perubahan demografis yang cepat atau kelompok yang rentan. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN REGISTRASI
Usia: Klasifikasi berdasarkan rentang usia, seperti anak-anak (0-14 tahun), usia produktif (15-64 tahun), dan lansia (65 tahun ke atas). Ini penting untuk memahami struktur demografis, kebutuhan pendidikan, layanan kesehatan, dan program sosial. Jenis Kelamin: Memisahkan penduduk berdasarkan jenis kelamin, membantu dalam analisis yang berkaitan dengan rasio jenis kelamin, kebutuhan layanan kesehatan spesifik, dan faktor sosialekonomi yang berkaitan dengan gender. Agama: Klasifikasi berdasarkan agama yang dianut. Penduduk dapat dikelompokkan berdasarkan agama yang dianut, seperti Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, atau Konghucu. Pendidikan: Klasifikasi berdasarkan tingkat pendidikan, seperti yang tidak bersekolah, bersekolah di tingkat dasar, menengah, atau perguruan tinggi. Informasi ini penting untuk perencanaan pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia. SEBUTKAN DAN JELASKAN KLASIFIKASI KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN CIRI CIRI TERTENTU!
Pekerjaan: Klasifikasi berdasarkan jenis pekerjaan, seperti sektor formal, informal, pengangguran, atau klasifikasi berdasarkan industri. Ini membantu dalam merancang kebijakan ketenagakerjaan dan pengembangan ekonomi. Etnis atau Kelompok Etnis: Klasifikasi berdasarkan latar belakang etnis atau budaya, penting dalam pemahaman keragaman suku, budaya, bahasa, dan kebutuhan masyarakat minoritas. Status Perkawinan: Memisahkan penduduk berdasarkan status perkawinan seperti lajang, menikah, bercerai, atau janda/duda. Ini penting untuk perencanaan kebijakan sosial dan layanan kesehatan. Tempat Tinggal atau Lokasi Geografis: Klasifikasi berdasarkan lokasi geografis, baik itu pedesaan atau perkotaan, wilayah administratif, atau area dengan karakteristik tertentu. Hal ini berguna untuk perencanaan perkotaan, infrastruktur, dan alokasi sumber daya. SEBUTKAN DAN JELASKAN KLASIFIKASI KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN CIRI CIRI TERTENTU!
a. Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio). soal : Pada tahun 2013, penduduk Kabupaten Mamuju adalah 336.973 Jiwa, Yang terdiri dari atas 173.413 penduduk laki-laki dan 163.560 penduduk perempuan. hitunglah SeX Rationya! JELASKAN DAN KERJAKAN SOAL DIBAWAH INI SECARA MATEMATIKA: A. L/P × k 173.413/163.560 × 100 = 1,06 × 100 = 106 Jadi, sex ratio di Kabupaten Mamuju yaitu terdapat 106 penduduk laki-laki per 100 penduduk perempuan
JELASKAN DAN KERJAKAN SOAL DIBAWAH INI SECARA MATEMATIKA: b. Angka beban ketergantungan (Dependency Rattio) soal : Pada tahun 2013, penduduk Propinsi Papua Barat yang berumur 0-14 tahun adalah 221.000 jiwa , sedangkan penduduk yang berumur15-64 tahun adalah 300.000 jiwa, dan penduduk usia 65 tahun keatas adalah 6000 jiwa hitungalah Depency Rationya! B. (P0-14) + (P65+)/(P15-65) × 100 = 221.000+6000/300.000 × 100 = 227.000/300.000 × 100 =0,76 × 100 = 76 Jadi, setiap 100 anggota produktif terdapat 76 anggota non produktif
JELASKAN DAN KERJAKAN SOAL DIBAWAH INI SECARA MATEMATIKA: C. SEBUTKAN DAN JELASKAN SERTA TULISKAN RUMUS KEPADATAN PENDUDUK!
LENGKAPI TABEL
LENGKAPI TABEL
Proyeksi penduduk dengan metode geometri menggunakan asumsi bahwa jumlah penduduk akan bertambah secara geometri menggunakan dasar perhitungan majemuk (Adioetomo dan Samosir, 2010) dengan laju pertumbuhan penduduk (rate of growth) dianggap sama untuk setiap tahun. JELASKAN YANG DIMAKSUD DENGAN PROYEKSI PENDUDUK (GEOMETRIS) DAN TULISKAN RUMUSNYA
THANK YOU