MUKADIMAH
Bahwa dalam mengisi kemerdekaan Republik Indonesia dengan melaksanakan
pembangunan nasional, khususnya membangun ekonomi, guna tercapainya
masyarakat adil dan makmur baik materiil maupun spiritual yang di Ridhoi Allah yang
Maha Esa.
Bahwa untuk mencapai tujuan tersebut kita telah memilih sektor industri sebagai
tempat berkarya dan mengabdi kepada masyarakat, bangsa dan Negara.
Bahwa dalam Negara Republik Indonesia yang berazaskan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945, Serikat Pekerja dan pengusaha adalah mitra didalam
peningkatan produktifitas dan kesejahteraan bersama.
Bahwa menyadari akan tanggung jawab tersebut, maka disusunlah Perjanjian Kerja
Bersama ( PKB ) ini secara musyawarah yang memuat hak dan kewajiban masing –
masing pihak dengan tujuan membina, memelihara dan menjalin hubungan kerjasama
sesuai dengan azas hubungan Industrial.
Perjanjian Kerja Bersama PT. Panacipta Seinan Components
1
DAFTAR ISI 1
2
1. MUKADIMAH ………………………………….………………………….. 3
2. DAFTAR ISI …………………………………….……….…………………
3. BAB I UMUM…………………...……………………….………….. 9
4. BAB II JAMINAN DAN FASILITAS BAGI SERIKAT PEKERJA
12
DAN PERUSAHAAN .................……………….................
5. BAB III HARI KERJA, JAM ISTIRAHAT DAN 13
15
KERJA LEMBUR………............………………..................
6. BAB IV HARI LIBUR, CUTI DAN IJIN MENINGGALKAN 18
19
PEKERJAAN ………………………………...…………….... 19
7. BAB V PENGUPAHAN …………..………………………..…… 20
8. BAB VI JAMINAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN 21
27
TENAGA KERJA………………………………...…...............
9. BAB VII JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN ...………. 31
10. BAB VIII KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA……....... 32
11. BAB IX PROGRAM PENINGKATAN KETERAMPILAN ………..….
12. BAB X TATA TERTIB KERJA ………………………………………..
13. BAB XI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA………………………...
14. BAB XII MASA BERLAKUNYA PERJANJIAN
KERJA BERSAMA………………………………………........
15. BAB XIII KETENTUAN PENUTUP …………………………………….
Perjanjian Kerja Bersama PT. Panacipta Seinan Components
2
BAB I
UMUM
Pasal 1
Pihak-Pihak Yang Membuat Perjanjian Kerja Bersama
Perjanjian Kerja Bersama ini dibuat oleh :
1. PT. Panacipta Seinan Components yang berkedudukan di Kawasan Industri Gobel
JL.Raya Bekasi-Cibitung km 29 Ds.Telaga Asih Kecamatan Cikarang Barat
,Kabupaten BEKASI 17520 Dengan Akta Pendirian Nomor 58 tanggal 16 Juni
2015, Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia Nomor AHU-AH.01.03-0942034,yang selanjutnya disebut Perusahaan.
2. Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja Logam Federasi Serikat Pekerja Metal
Indonesia PT. Panacipta Seinan Components yang tercatat pada dinas Tenaga
Kerja Kabupaten Bekasi dengan Nomor bukti pencatatan Nomor
:1115/CTT.250/VII/2012, yang selanjutnya disebut “ Serikat Pekerja “.
Pasal 2
Pengertian Istilah – Istilah
Dalam Perjanjian Kerja Bersama ini yang dimaksud dengan:
1. Status Perusahaan
Adalah perusahaan yang berbadan hukum dan berkedudukan di KAWASAN
INDUSTRI GOBEL, Jl. RAYA BEKASI-CIBITUNG KM. 29, DESA TELAGA ASIH,
KECAMATAN CIKARANG BARAT, KABUPATEN BEKASI. 17520 Dengan Akta
Pendirian Nomor 58 tanggal 16 Juni 2015, Surat Keputusan Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-AH.01.03-0942034
2. Pengusaha
adalah pemilik perusahaan dan/atau komisaris dan para direksi PT. Panacipta
Seinan Coponents yang berkedudukan di KAWASAN INDUSTRI GOBEL
JL.RAYA BEKASI-CIBITUNG KM 29 DS.TELAGA ASIH KECAMATAN
CIKARANG BARAT,KABUPATEN BEKASI 17520
yang dapat bertindak untuk dan atas nama Perusahaan secara Hukum.
3. Perusahaan
Adalah PT.Panacipta Seinan Components yang beralamat di KAWASAN
INDUSTRI GOBEL, Jl. RAYA BEKASI-CIBITUNG KM. 29, DESA TELAGA ASIH,
KECAMATAN CIKARANG BARAT, KABUPATEN BEKASI. 17520 yang bergerak
di bidang Industri Penempaan,Pengepresan Dan Penggulungan Logam Serta
Industri Peralatan Pengerjaan Logam.
Perjanjian Kerja Bersama PT. Panacipta Seinan Components
3
4. Serikat Pekerja
adalah Serikat Pekerja Logam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (SPL
FSPMI) PT.Panacipta Seinan Components yang berkedudukan di KAWASAN
INDUSTRI GOBEL JL.RAYA BEKASI-CIBITUNG KM 29 DS.TELAGA ASIH
KECAMATAN CIKARANG BARAT,KABUPATEN BEKASI 17520.
Dengan SK nomor: Kep. 194/B/PC SPL/FSPMI/Bks/XI/2018 yang tercatat pada
Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bekasi dengan Nomor bukti pencatatan
1115/CTT.250/VII/2012.
5. Pengurus Serikat Pekerja
adalah pekerja yang dipilih secara demokratis oleh anggota serikat pekerja untuk
menduduki jabatan dalam kepengurusan PUK SPL FSPMI PT. Panacipta Seinan
Components sesuai dan atau berdasarkan AD/ART SPL FSPMI.
6. Anggota Serikat Pekerja
Adalah seluruh pekerja PT. Panacipta Seinan Components yang terdaftar
dan/atau mendaftarkan diri secara sukarela.
7. Pekerja
adalah mereka yang terikat hubungan kerja dengan perusahaan dan berhak
menerima upah atau gaji secara tetap dari perusahaan setiap bulannya.
8. Keluarga Pekerja
adalah istri/suami, anak kandung dan atau anak angkat yang sah menurut hukum
yang berlaku.
9. Orang Tua Pekerja
adalah Ayah, Ibu kandung/angkat atau Mertua Pekerja yang sah menurut hukum
yang berlaku di Indonesia.
10. Ahli Waris Pekerja
adalah mereka yang berhak menerima setiap pembayaran/santunan bila pekerja
meninggal dunia menurut ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia.
11. Atasan
adalah pekerja yang jabatan dan atau pangkatnya lebih tinggi dalam struktur
Organisasi PT. Panacipta Seinan Components.
12. Atasan Langsung
adalah pekerja yang mempunyai jabatan lebih tinggi satu tingkat sesuai dengan
struktur organisasi pada unit kerjanya.
13. Upah
adalah pendapatan sebagai imbalan dari pengusaha untuk suatu pekerjaan/jasa
yang berbentuk uang.
14. Struktur upah
Adalah susunan tingkat upah dari yang terendah sampai yang tertinggi atau
sebaliknya.
Perjanjian Kerja Bersama PT. Panacipta Seinan Components
4
15. Skala upah
Adalah kisaran nilai nominal upah untuk setiap kelompok jabatan.
16. Tunjangan
adalah pembayaran dari Perusahaan kepada Pekerja, dapat dalam bentuk
tunjangan tetap dan tunjangan tidak tetap.
17. Tunjangan Tetap
Adalah tunjangan yang tidak di pengaruhi oleh kehadiran
18. Tunjangan Tidak Tetap
adalah tunjangan yang di pengaruhi oleh kehadiran.
19. Tunjangan jabatan
adalah tunjangan yang diberikan kepada pekerja yang memangku jabatan tertentu
karena tugas dan tanggung jawabnya.
20. Tunjangan Lokasi kerja
adalah bagi pekerja yang bekerja di lokasi tertentu di berikan tunjangan lokasi
kerja.
21. Tunjangan masa kerja
Adalah tunjangan yang di berikan kepada pekerja yang telah bekerja lebih dari 1
(satu) tahun.
22. Hari dan Jam kerja
adalah waktu yang telah ditetapkan untuk pekerja hadir di tempat kerja dan
melakukan pekerjaan selain hari libur resmi dan istirahat mingguan.
23. Jam Kerja Lembur
adalah bekerja yang dilakukan pekerja diluar ketentuan hari dan jam kerja yang
telah ditentukan.
24. Jam kerja shift
adalah jam kerja yang dilaksanakan secara bergiliran dan teratur yang
pengaturannya dilakukan oleh pimpinan kerja.
25. Masa Kerja
adalah lamanya waktu Pekerja bekerja di perusaahaan secara tidak terputus, yang
dihitung sejak adanya hubungan kerja sampai dengan terakhir/berakhirnya
hubungan kerja.
26. Kecelakaan Kerja
adalah kecelakaan yang terjadi pada saat pekerja melakukan pekerjaan
dilingkungan Perusahaan termasuk kecelakaan kerja akibat hubungan kerja pada
saat pekerja melakukan perjalanan dari rumah ketempat kerja dan dari tempat
kerja kerumah pekerja.
27. Teguran Lisan
Perjanjian Kerja Bersama PT. Panacipta Seinan Components
5
adalah teguran yang diberikan setingkat atasan kepada pekerja karena melakukan
pelanggaran tata tertib dalam bentuk lisan.
28. Surat Peringatan
adalah surat peringatan resmi yang dikeluarkan bagian HRD karena adanya
tindakan indisipliner/pelanggaran terhadap isi PKB ini yang bersifat untuk mendidik
Pekerja yang bersangkutan.
29. Ijin
adalah persetujuan yang diberikan perusahaan untuk meniggalkan pekerjaan
karena permohonan resmi pekerja sehubungan dengan adanya kepentingan
pribadi.
30. Dispensasi
Adalah ijin khusus yang diberikan kepada pekerja untuk meninggalkan pekerjaan
karena adanya kepentingan perusahaan atau kepentingan organisasi dengan
tetap mendapatkan hak yang biasa diterima nya.
31. Lingkungan
adalah seluruh wilayah kerja di dalam lingkungan perusahaan.
32. Mutasi
adalah perpindahan/penempatan pekerja dari satu bagian ke bagian yang lain
dengan tidak mengurangi upah pokok.
33. Promosi
adalah peningkatan kedudukan/jabatan/golongan yang diberikan kepada Pekerja
atas dasar penilaian prestasi kerja.
34. Jabatan
adalah kedudukan dalam struktur organisasi Perusahaan yang diberikan dan atau
dipercayakan kepada Pekerja untuk menjalankan tugas, tanggung jawab dan
wewenang yang melekat pada kedudukan tersebut.
35. Kesejahteraan Pekerja
adalah suatu pemenuhan kebutuhan dan/atau keperluan yang bersifat jasmaniah
dan rohaniah, baik didalam maupun di luar hubungan kerja, yang secara langsung
atau tidak langsung dapat meningkatkan produktivitas kerja dalam lingkungan
kerja yang aman dan sehat.
36. Gagal Perundingan
adalah tidak tercapainya kesepakatan penyelesaian perselisihan hubungan
industrial antara Pengusaha dengan Serikat pekerja sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
37. Pemutusan Hubungan Kerja
adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan
berakhirnya hak dan kewajiban antara pekerja dan pengusaha yang dirundingkan
antara pengusaha dan serikat pekerja, apabila tidak terdapat kesepakatan maka
Perjanjian Kerja Bersama PT. Panacipta Seinan Components
6
hal tersebut akan diselesaikan melalui mekanisme perundang-undangan yang
berlaku.
Pasal 3
Luas perjanjian
1. Telah sama sama disepakati oleh pihak pengusaha dan pihak serikat pekerja, bahwa
Perjanjian Kerja Bersama ini terbatas mengenai hal – hal yang bersifat umum saja.
2. Hal – hal yang bersifat teknis dan memerlukan penjabaran lebih lanjut, akan diatur
dalam ketentuan tersendiri berlandaskan Perjanjian Kerja Bersama ini.
3. Ketentuan yang diatur dalam peraturan perundangan ketenagakerjaan tetap berlaku
dan secara langsung menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerja
Bersama ini.
4. Perjanjian Kerja Bersama ini berlaku menyeluruh untuk semua pekerja PT Panacipta
Seinan Components
Pasal 4
Maksud Dan Tujuan Perjanjian Kerja Bersama
1. Untuk mengatur hubungan kerja dan menetapkan syarat-syarat kerja berdasarkan
undang undang No. 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh dan
undang undang No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan serta undang undang
No. 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (PPHI);
2. Memberikan kepastian hukum dan rasa aman bagi Pengusaha bahwa para Pekerja
akan bekerja dengan baik dan sungguh-sungguh sesuai dengan hak dan
kewajibannya;
3. Memberikan rasa aman, perlakuan yang adil dan kepastian kepada para Pekerja
bahwa para Pekerja dan keluarganya mendapatkan hak-haknya dari Perusahaan;
4. Sebagai jaminan bagi kedua belah pihak bahwa setiap masalah dapat diselesaikan
dengan cara musyawarah untuk mufakat serta berpedoman kepada ketentuan
peraturan perundang undangan yang berlaku;
5. Meningkatkan Hubungan Industrial yang sehat dan harmonis di dalam Perusahaan
dengan mengatur cara-cara penyelesaian, perbedaan pendapat, memperbaiki,
mempertahankan serta mengembangkan hubungan yang seimbang, selaras & serasi
antara Perusahaan, Serikat Pekerja dan Pekerja.
Perjanjian Kerja Bersama PT. Panacipta Seinan Components
7
Pasal 5
Kewajiban Masing – Masing Pihak
1. Pihak Serikat Pekerja beserta para pekerja dan Perusahaan berkewajiban mentaati,
mematuhi dan melaksanakan sepenuhnya semua isi kesepakatan Perjanjian Kerja
Bersama ini.
2. Kedua belah pihak berkewajiban memberikan penjelasan kepada pekerja baik isi,
makna, penafsiran maupun pengertian yang tertera dalam Perjanjian Kerja Bersama
(PKB) ini agar dimengerti dan dipatuhi oleh semua pihak.
3. Serikat Pekerja dan Perusahaan bersedia memberikan penjelasan kepada pihak lain
yang berkepentingan mengenai Perjanjian Kerja Bersama (PKB) ini.
Pasal 6
Pengakuan Hak
1. Perusahaan mengakui bahwa semua serikat pekerja tidak terkecuali PUK SPL
FSPMI PT. Panacipta Seinan Components sebagai organisasi yang sah dan dapat
mewakili para pekerja atau anggotanya sesuai dengan fungsi dan tugas pokok
organisasi serikat pekerja.
2. Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja Logam Federasi Serikat Pekerja Metal
Indonesia ( PUK SPL FSPMI ) PT. Panacipta Seinan Components mengakui
bahwa jalannya operasional perusahaan dan pekerja sepenuhnya wewenang
perusahaan yang pelaksanaannya sesuai dengan undang- undang ketenagakerjaan
yang berlaku.
3. Masing-masing pihak saling menghargai, menghormati dan tidak mencampuri internal
pihak lain.
Pasal 7
Hak-Hak Pengusaha Dan Serikat Pekerja
1. Pengusaha adalah pihak yang mempunyai hak dan wewenang untuk memimpin dan
melaksanakan kebijakan Perusahaan sepanjang tidak bertentangan dengan Undang-
Undang yang berlaku;
2. Serikat Pekerja adalah organisasi yang sah mewakili, bertindak untuk dan atas nama
Pekerja.
Pasal 8
Hubungan Pengusaha dengan Serikat Pekerja
1. Pengusaha dan serikat pekerja sepakat dan bertekad untuk bekerja sama dalam
menciptakan ketenangan kerja dan ketenangan usaha sehingga terwujud hubungan
industrial yang harmonis.
Perjanjian Kerja Bersama PT. Panacipta Seinan Components
8
2. Dalam menciptakan hubungan industrial yang harmonis, maka pengusaha dan Serikat
Pekerja menjalin komunikasi efektif dan efisien secara bipartit.
BAB II
JAMINAN DAN FASILITAS BAGI SERIKAT PEKERJA DAN PERUSAHAAN
Pasal 9
Jaminan Bagi Serikat Pekerja
1. Perusahaan menjamin tidak akan ada intimidasi dalam bentuk apapun terhadap para
pekerja yang menjadi pengurus maupun anggota serikat pekerja yang menjalankan
tugas organisasi PUK SPL FSPMI PT Panacipta Seinan Components.
2. Perusahaan menyediakan ruang sekretariat dilingkungan perusahaan untuk kegiatan
Serikat Pekerja.
3. Perusahaan tidak berhak mencampuri urusan internal Pimpinan Unit kerja (PUK)
SPL FSPMI PT. Panacipta Seinan Components apabila terjadi perubahan susunan
kepengurusan.
4. Perusahaan memberikan informasi yang diperlukan oleh serikat pekerja untuk
masalah- masalah yang berkaitan dengan ketenaga kerjaan.
Pasal 10
Jaminan Bagi Perusahaan
1. Serikat Pekerja menjamin akan membantu perusahaan dalam menegakkan tata-tertib
dan disiplin kerja serta peningkatan efisiensi dan produktifitas kerja dengan prinsip
saling menghargai.
2. Serikat Pekerja menyadari bahwa tindakan pemogokan dan memperlambat kerja
adalah tindakan kurang sesuai dengan semangat kemitraan, oleh karena itu akan
berusaha menghindari serta berperan aktif mencegah terjadinya pemogokan.
3. Serikat Pekerjaakan membantu mengawasi para pekerja untuk tidak melakukan
tindakan yang dapat merugikan perusahaan.
4. Serikat Pekerja dan Perusahaan menyelesaikan masalah-masalah yang timbul akibat
hubungan kerja secara musyawarah untuk mufakat.
Pasal 11
Penerimaan Pekerja Baru
1. Dalam pengembangan perusahaan, penambahan pekerja baru adalah wewenang
perusahaan sepanjang tidak bertentangan dengan isi Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
ini, dan sesuai dengan ketentuan undang-undang yang berlaku.
Perjanjian Kerja Bersama PT. Panacipta Seinan Components
9
2. Perusahaan melaksanakan penerimaan pekerja untuk memenuhi kebutuhan dalam
hal-hal sebagai berikut:
a. Meningkatnya volume pekerjaan
b. Mengisi kekosongan pekerja
3. Bagi setiap karyawan yang diterima, diwajibkan memahami Perjanjian Kerja Bersama
ini dan menandatangani Surat Perjanjian Kerja dengan Perusahaan.
4. Pengusaha dilarang memperkerjakan pekerja/buruh di bawah usia 18 tahun.
Pasal 12
Status Pekerja
1. Status Pekerja di PT. Panacipta Seinan Components dibagi menjadi 2 (dua)
kelompok pekerja terdiri dari :
a. Pekerja Tetap adalah pekerja yang telah melewati masa percobaan 3 (tiga) bulan
secara otomatis diangkat menjadi pekerja tetap dengan mendapatkan upah
bulanan dan mendapatkan SK pengangkatan secara tertulis dari perusahaan.
b. Pekerja Waktu Tertentu adalah pekerja yang memiliki keahlian khusus
(profesional) sesuai dengan kebutuhan perusahaan untuk mengerjakan suatu
pekerjaan yang sifatnya sementara yang lamanya ditetapkan sesuai dengan batas
waktu perkiraan penyelesaian pekerjaan tersebut.
Pasal 13
Mutasi, Promosi dan Demosi serta Prosedurnya
I. Mutasi:
1. Perusahaan berwenang memutasi pekerja, tugas atau pekerjaan didalam lingkup
perusahaan;
2. Mutasi pekerja dapat dilakukan dengan alasan sebagai berikut :
a. Bertambah atau berkurangnya pekerjaan disuatu unit kerja.
b. Pekerja karena kesehatannya menurut surat Keterangan Dokter dan atau
mengalami kecelakaan kerja sehingga tidak dapat bekerja dibagian semula.
3. Pelaksanaan mutasi diberitahukan kepada pekerja minimal 7(tujuh) hari kerja
sebelum pelaksanaannya dan secara tertulis.
4. Dalam hal Perusahaan melakukan mutasi,tidak diperbolehkan adanya perlakuan
diskriminasi yang bersifat SARA dan masalah- masalah pribadi serta selalu
menjunjung azas obyektivitas dan profesionalitas.
5. Dalam hal perpindahan pekerja karena alasan mutasi, tidak dikurangi upah dan
segala hak-hak yang biasa diterima pekerja yang bersangkutan.
Perjanjian Kerja Bersama PT. Panacipta Seinan Components
10
6. Mutasi dapat dilaksanakan apabila dapat dibuktikan dengan surat tertulis dari HRD
kepada pekerja yang bersangkutan dengan alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan.
II. Demosi
1. Dalam perpindahan kerja karena demosi, maka tidak dikurangi upah pekerja yang
bersangkutan.
2. Perusahaan dapat mencabut jabatan tertentu bilamana pekerja yang diberi
jabatan tersebut tidak dapat menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan baik
sehingga menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
3. Demosi dilakukan apabila prestasi kerjanya dinilai oleh kepala bagian/atasannya
tidak baik tanpa adanya perlakuan diskriminasi yang bersifat SARA dan masalah-
masalah pribadi serta selalu menjunjung azas obyektivitas dan profesionalitas.
III. Promosi
1. Pengisian kekosongan jabatan tertentu diberikan kepada pekerja tertentu yang
memenuhi syarat, dengan pertimbangan sebagai berikut :
- Kemampuan/skill
- Kerajinan
- Kepemimpinan
- Pengetahuan
- Loyalitas
- Mentalitas
- Kejujuran
- Masa kerja
- Disiplin
- Dedikasi
2. Pada dasarnya promosi dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada pekerja
yang berpotensi untuk maju agar dapat mengembangkan karirnya pada jabatan
barunya.
3. Promosi jabatan selama 3 (tiga) bulan pertama merupakan masa percobaan
promosi pada jabatan baru untuk dilakukan penilaian lebih lanjut oleh atasan.
4. Promosi jabatan ditetapkan dalam SK Pimpinan Perusahaan dan diberikan
kepada pekerja yang bersangkutan, setelah melewati masa evaluasi selama 6
(enam) bulan.
Pasal 14
Tenaga Kerja Asing
1. Dalam mempekerjakan dan menempatkan tenaga kerja asing, perusahaan wajib
memenuhi ketentuan sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
Perjanjian Kerja Bersama PT. Panacipta Seinan Components
11
2. Tenaga asing yang dipekerjakan harus memahami dan menghormati adat istiadat
bangsa Indonesia dan bersikap sopan pada pekerja serta melaksanakan hubungan
industrial yang harmonis.
3. Sesuai dengan program alih teknologi, maka tenaga kerja asing wajib didampingi
tenaga kerja lokal untuk mengalihkan keahlian dan pengetahuannya kepada pekerja
Indonesia.
4. Tenaga kerja asing tunduk dan patuh pada peraturan perundang - undangan Republik
Indonesia dan isi PKB ini.
BAB III
HARI KERJA, JAM ISTIRAHAT DAN KERJA LEMBUR
Pasal 15
Jam Kerja dan Jam Istirahat
1. Yang dimaksud dengan hari dan jam kerja adalah hari seharusnya dimana pekerja
melakukan pekerjaannya selain hari libur resmi dan istirahat mingguan.
2. Pada dasarnya hari kerja adalah hari senin sampai dengan hari sabtu untuk 6 hari
kerja atau hari senin sampai hari jumat untuk 5 hari kerja dalam seminggu.
3. Penentuan jumlah hari kerja dalam satu tahun adalah jumlah hari dalam satu tahun
dikurangi libur resmi dan hari libur mingguan dalam satu tahun.
4. Hari-hari libur resmi merupakan hari tidak bekerja bagi seluruh pekerja.
5. Dengan memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, hari kerja di
Perusahaan adalah 6(enam) hari kerja dengan 7(tujuh) jam kerja dalam sehari dan
40(empat puluh) jam dalam seminggu. Dan diatur sebagai berikut :
Jadwal kerja Hari kerja Jam kerja Jam istirahat
Non shift Senin s/d Kamis 08.00 Wib s/d 16.00 Wib 12.00 Wib s/d 13.00 Wib
08.00 Wib s/d 16.30 Wib 11.30 Wib s/d 13.00 Wib
Shift 1 Jum'at 07.00 Wib s/d 12.00 Wib
Sabtu 07.00 Wib s/d 15.00 Wib Tanpa istirahat
Shift 2 Senin s/d Kamis 07.00 Wib s/d 15.30 Wib 12.00 Wib s/d 13.00 Wib
Jum'at 07.00 Wib s/d 12.00 Wib 11.30 Wib s/d 13.00 Wib
Sabtu
15.00 Wib s/d 23.00 Wib Tanpa istirahat
Senin s/d Kamis 16.00 Wib s/d 16.10 Wib
15.30 Wib s/d 23.30 Wib 18.00 Wib s/d 18.15 Wib
Jum'at 20.30 Wib s/d 21.05 Wib
12.00 Wib s/d 17.00 Wib 18.00 Wib s/d 18.15 Wib
Sabtu 20.30 Wib s/d 21.15 Wib
Tanpa istirahat
Perjanjian Kerja Bersama PT. Panacipta Seinan Components
12
Pasal 16
Kerja Lembur.
1. Pada dasarnya kerja lembur bersifat sukarela, bagi Pekerja yang diminta oleh
Perusahaan untuk bekerja melebihi jam kerja normal akan diperhitungkan sebagai
kerja lembur.
2. Pekerja yang bekerja melebihi waktu yang ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam
pasal 15 ayat (5) berhak atas uang lembur; sesuai peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Pasal 17
Perjalanan Dinas
1. Perjalanan Dinas adalah setiap kegiatan dan atau aktivitas yang berhubungan dengan
kepentingan perusahaan.
2. Perjalanan dinas baik didalam maupun diluar kota atau diluar negeri untuk
kepentingan perusahaan, ditetapkan dengan surat keputusan dari pihak perusahaan .
BAB IV
HARI LIBUR, CUTI DAN IJIN MENINGGALKAN PEKERJAAN
Pasal 18
Hari Besar atau hari libur resmi
1. Hari besar dan hari libur resmi yang ditetapkan Perusahaan sebagai hari libur resmi
adalah hari-hari libur dimana pekerja dibebaskan untuk tidak bekerja.
2. Yang dimaksud dengan hari libur resmi dan atau hari raya keagamaan yang
ditetapkan pemerintah.
Pasal 19
Cuti Tahunan
1. Pekerja yang telah bekerja selama 12 (dua belas) bulan berturut-turut berhak
mendapat cuti tahunan sebanyak 12 (dua belas) hari.
2. Hak cuti tahunan berlaku bagi seluruh Pekerja yang berlaku pada bulan Januari
tahun berjalan.
3. Untuk kelancaran operasional Perusahaan dan kepentingan Pekerja, hak cuti diatur
sebagai berikut :
a. 6 (enam) hari dipergunakan pada setiap Hari Raya Idul Fitri.
b. 6 (enam) hari dapat dipergunakan menurut kepentingan masing-masing Pekerja .
Perjanjian Kerja Bersama PT. Panacipta Seinan Components
13
4. Bagi pekerja yang ingin mengambil hak cutinya, mengajukan secara tertulis kepada
atasan langsung pekerja paling lambat 7(tujuh) hari sebelum pelaksanaan.
5. Dalam keadaan kondisi darurat pekerja diperbolehkan mengambil hak cutinya dan
memberitahukan secara lisan kepada atasan langsung pekerja dan atau melalui
pemberitahuan susulan.
Pasal 20
Cuti Haid, Hamil, Gugur Kandungan dan Melahirkan
Pelaksanaan ketentuan Cuti Haid, Gugur Kandungan dan Cuti Melahirkan mengikuti UU
No 13 Tahun 2003 tentang Ketenaga kerjaan yang berlaku.
Pasal 21
Izin meninggalkan pekerjaan dengan mendapatkan upah
1. Pekerja dapat diberi izin meninggalkan pekerjaan tanpa mengurangi hak pekerja
dalam hal-hal sebagai berikut :
a. Pekerja sendiri menikah 3 hari
b. Istri melahirkan / gugur kandungan 2 hari
c. Anak menikah 2 hari
d. Istri/Suami/anak/Menantu pekerja meninggal dunia 2 hari
e. Orang tua / mertua pekerja meninggal dunia 2 hari
f. Pengkhitanan/pembabtisan anak pekerja 2 hari
g. Anggota keluarga dalam 1 rumah meninggal dunia 1 hari
h. Korban Kebakaran, Banjir, Penggusuran 1 hari
i. Pindah rumah 1 hari
j. Mematuhi Peraturan Pemerintah dalam menjalankan tugas dan kewajiban negara,
selama waktu yang ditentukan
k. Bencana alam dan berjangkitnya suatu wabah penyakit menular yang
membahayakan kesehatan selama waktu yang diharuskan oleh dokter Pemerintah
atau Dokter perusahaan
l. Mematuhi panggilan istansi pemerintah (Pengadilan, kepolisian, dll) dalam waktu
yang diperlukan disebabkan bukan pelanggaran hukum oleh pekerja sendiri.
2. Apabila pekerja bermaksud meninggalkan tempat kerja / mendapat haknya seperti
dalam butir a, c, f, h dan i harus izin minimal 3 (tiga) hari sebelumnya. Untuk butir b, d,
e dan g juga harus melapor segera dengan cara apapun kepada atasannya atau
Personalia Perusahaan kemudian baru menunjukkan surat bukti.
3. Kepada pekerja yang beragama Islam bermaksud untuk menunaikan ibadah Haji
(untuk pertama kali) dan telah menjalani masa kerja 1 (satu) tahun atau lebih sejak
diangkat sebagai karyawan tetap dapat diberikan izin meninggalkan pekerjaan dengan
permohonan untuk hal tersebut disertai dengan dokumen-dokumen. Untuk pekerja
tersebut diberikan upah pokok dan tunjangan – tunjangan tetap selama menunaikan
ibadah Haji.
4. Setiap karyawan yang meninggalkan pekerjaan tanpa keterangan yang sah maka
karyawan tersebut dianggap telah mangkir dan yang bersangkutan akan diberikan
sanksi sesuai undang-undang yang berlaku.
Perjanjian Kerja Bersama PT. Panacipta Seinan Components
14
5. Atas pertimbangan dari perusahaan izin meninggalkan pekerjaan diluar ketentuan
tersebut diatas dapat diberikan tanpa upah.
BAB V
PENGUPAHAN
Pasal 22
Sistem Pengupahan
1. Upah/gaji adalah imbalan yang diberikan kepada Pekerja, yang diterima dari
Perusahaan dengan nilai uang dari setiap jasa atau pekerjaan dalam waktu yang telah
ditentukan. Adapun sitem pengupahan dalam Perusahaan menggunakan sistem
harian dan bulanan.
2. Komponen upah yang berlaku di perusahaan terdiri dari upah pokok dan
tunjangannya.
3. Semua ketentuan untuk golongan upah bagi para pekerja akan diatur dengan
peraturan/ketentuan tersendiri.
4. Setiap kenaikan upah atau jabatan/golongan akan ditetapkan dengan surat keputusan
Direksi/Pimpinan Perusahaan.
5. Perhitungan dan pembayaran upah dilakukan bulanan dan dibayar setiap akhir bulan.
Apabila tanggal tersebut jatuh pada hari libur, maka pembayaran upah dilakukan pada
hari kerja sebelumnya.
Pasal 23
Kenaikan Upah
Kenaikan upah karena penyesuaian upah minimum secara otomatis diberikan kepada
seluruh pekerja apabila terjadi kebijaksanaan baru Pemerintah.
Pasal 24
Perhitungan Upah Kerja Lembur
1. Pekerja yang diminta bekerja lembur, diperhitungkan dengan upah kerja lembur.
2. Perhitungan upah kerja lembur sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
3. Yang dimaksud hari libur pada pasal ini adalah hari-hari libur yang ditetapkan oleh
Pemerintah.
Perjanjian Kerja Bersama PT. Panacipta Seinan Components
15
Pasal 25
Upah selama sakit berkepanjangan
1. Pekerja dalam perawatan sakit dan tidak dapat melakukan tugasnya selama sakit
dalam jangka waktu tertentu secara berturut-turut tanpa terputus dan dinyatakan
dengan surat keterangan dokter perusahaan atau yang telah ditunjuk perusahaan
atau undang – undang yang berlaku, upahnya ditentukan sebagai berikut :
Jangka Waktu Sakit / perawatan Besarnya Pembayaran Upah
4 bulan pertama 100 % dari upah tetap
4 bulan kedua 75 % dari upah tetap
4 bulan ketiga 50 % dari upah tetap
Bulan selanjutnya sampai PHK dilakukan oleh 25 % dari upah tetap
pengusaha
Pasal 26
Fasilitas Umum
Fasilitas umum diberikan kepada keseluruh karyawan sesuai Peraturan Daerah (Perda)
Kabupaten Bekasi nomor : 6 tahun 2001 pasal 3, sesuai kondisi perusahaan.
Pasal 27
Makan Dan Transportasi
1. Dalam memenuhi standar Gizi untuk memenuhi kebutuhan protein dan kalori bagi
pekerja, maka perusahaan memberikan fasilitas makan bagi pekerja yang terdiri dari :
a. Makan siang
b. Makan malam bagi pekerja yang shift 2 ( dua ).
c. Makan bagi pekerja yang kerja lembur, yang melakukan kerja lembur sekurang-
kurangnya 3 ( tiga ) jam lembur.
2. Nilai fasilitas makan/catering ditetapkan sebesar Rp. 7.000,- /porsi.
3. Apabila terjadi kenaikan harga bahan-bahan makanan yang mengakibatkan
penurunan kualitas menu makan/catering, maka perusahaan bersama serikat pekerja
merundingkan terkait perbaikan kualitas menu makan/catering tersebut.
4. Perusahaan memberikan tunjangan transportasi kepada seluruh pekerja PT.
Panacipta Seinan Components.
5. Besarnya tunjangan transportasi ditetapkan sebesar Rp. 5.000,- /hari.
Pasal 28
Tunjangan Shift
1. Kepada pekerja yang bekerja pada shift II diberikan tunjangan shift.
2. Besarnya tunjangan shift ditetapkan sebesar Rp. 1.000,- /hari.
Perjanjian Kerja Bersama PT. Panacipta Seinan Components
16
3. Kenaikan besaran tunjangan shift disesuaikan dengan prosentase kenaikan Upah
Minimum Sektoral Kabupaten/Kota tiap tahun.
Pasal 29
Tunjangan lokasi kerja
1. Bagi pekerja yang bekerja di lokasi tertentu di berikan tunjangan lokasi kerja.
2. Lokasi kerja yang dimaksud ayat 1 ( satu ) adalah area ;
a. Welding
b. Spot
c. Coating
d. Barel
e. Austemper
f. Printing
3. Tunjangan lokasi kerja sebagai mana di maksud ayat 1 (satu) di berikan
setiap hari dalam bentuk susu kotak seukuran 115 ml.
Pasal 30
Tunjangan masa kerja
1. Tunjangan masa kerja merupakan tunjangan tetap yang di berikan kepada
pekerja tetap yang telah bekerja di atas 1 (satu) tahun.
2. Tunjangan masa kerja di berikan sebesar Rp. 2500 (dua ribu lima ratus
rupiah) per tahun.
3. Besaran tunjangan masa kerja setiap tahunnya dikalikan lamanya bekerja dan
di bayarkan setiap bulan.
Pasal 31
Tunjangan Hari Raya Keagamaan
1. Pengusaha wajib memberikan Tunjangan Hari Raya kepada pekerja yang telah
mempunyai masa kerja minimal 1 (satu) bulan secara terus menerus atau lebih.
2. Besarnya Tunjangan Hari Raya sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan
sebagai berikut ;
a. Pekerja yang telah mempunyai masa kerja 12 (dua belas) bulan secara terus
menerus atau lebih sebesar 1 (satu) bulan upah.
b. Pekerja yang telah mempunyai masa kerja 1 (satu) bulan secara terus menerus
tetapi kurang dari 12 (dua belas) bulan diberikan secara proporsional sesuai
dengan masa kerja yakni dengan perhitungan ;
Masa kerja x 1 (satu) bulan upah.
12
Perjanjian Kerja Bersama PT. Panacipta Seinan Components
17
c. Apabila penetapan besaran nilai Tunjangan Hari Raya keagamaan atau
Kebiasaan yang telah di lakukan lebih besar dari nilai Tunjangan Hari Raya
Keagamaan sebagaimana di maksud ayat 2.a maka Tunjangan Hari Raya
tersebut tidak boleh dikurangi .
3. Pemberian Tunjangan Hari Raya sebagaimana dimaksud ayat (1) disesuikan dengan
Hari Raya Keagamaan masing-masing pekerja.
4. Pembayaran Tunjangan Hari Raya sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) wajib
dibayarkan oleh pengusaha selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum Hari Raya
Keagamaan.
BAB VI
JAMINAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN TENAGA KERJA
Pasal 32
Jaminan Sosial Tenaga Kerja
1. Setiap pekerja wajib didaftarkan menjadi peserta BPJS oleh perusahaan.
2. Jaminan sosial tenaga kerja meliputi :
a. Jaminan Kecelakaan kerja.
b. Jaminan Kematian.
c. Jaminan Hari Tua.
d. Jaminan Pensiun.
e. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan.
3. Jaminan sosial tenaga kerja sebagiamana dimaksud dalam ayat diatas, dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.
4. Perusahaan wajib membayar terlebih dahulu kepada tenaga kerja tanggungan
sementara tidak bekerja, sebagai pengganti upah , biaya pengobatan/perawatan dan
pengangkutan serta pembelian alat-alat bantu untuk selanjutnya perusahaan akan
mendapat penggantian dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
berdasarkan penetapan jaminan.
5. Apabila ada kebijakan baru dari pemerintah, tentang jaminan sosial dan kesejahteraan
tenaga kerja yang lebih baik dari yang sebelumnya, maka secara otomatis
Perusahaan berkewajiban mentaati dan menjalankan kebijakan baru.
Pasal 33
Pembinaan Rohani
1. Perusahaan memberikan kesempatan dan menyediakan fasilitas beribadah yang
layak bagi pekerja sesuai kondisi perusahaan.
Perjanjian Kerja Bersama PT. Panacipta Seinan Components
18
2. Perusahaan tidak memperlakukan diskriminasi, intimidasi kepada pekerja yang
menjalankan kegiatan ibadah didalam lingkungan perusahaan menurut agama yang
dianutnya.
BAB VII
JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN
Pasal 34
Rawat Jalan dan Rawat Inap
1. Pekerja dan keluarga pekerja dalam rawat jalan tingkat pertama maupun lanjutan
langsung mendatangi poliklinik atau rumah sakit yang telah ditentukan.
2. Dalam hal pekerja dirawat inap dirumah sakit karena mengalami kecelakaan dalam
menjalankan tugasnya, Perusahaan berkewajiban memberitahukan kepada keluarga
yang bersangkutan pada hari itu juga.
3. Guna memelihara kesehatan para karyawan, perusahaan menyediakan fasilitas
pengobatan yang ditentukan oleh perusahaan berupa poliklinik perusahaan atau
tempat lain yang telah ditentukan perusahaan.
4. Biaya pengobatan darurat/kecelakaan dalam tugas jam kerja ditanggung oleh
perusahaan dengan dukungan laporan kepala bagian yang bersangkutan.
Pasal 35
Pengobatan Yang Tidak Mendapatkan Penggantian
Biaya pemeriksaan dan perawatan yang merupakan pengecualian antara lain :
a. Penyakit akibat kecanduan obat-obat terlarang, minuman keras atau sejenisnya
b. Penyakit kelamin (Spilis, GO atau penyakit kelamin yang diakibatkan perbuatan
sendiri).
c. Semua perawatan obat-obatan kosmetik untuk kecantikan/ketampanan dan bukan
indikasi medis
BAB VIII
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pasal 36
Keselamatan Kerja
1. Perusahaan membentuk panitia Pembina keselamatan dan kesehatan kerja atau
(P2K3) untuk menangani keselamatan dan kesehatan kerja yang anggotanya terdiri
dari unsur perusahaan dan serikat pekerja.
2. Perusahaan menyediakan alat-alat keselamatan kerja dan menetapkan syarat-syarat
keselamatan serta perlindungan dan kesehatan kerja
Perjanjian Kerja Bersama PT. Panacipta Seinan Components
19
3. Pekerja yang menggunakan alat keselamatan kerja dan mendapatkan penggantian
apabila alat-alat tersebut rusak/perlu diganti
4. Pekerja diharuskan menggunakan dan memelihara alat-alat keselamatan kerja serta
melaksanakan syarat-syarat keselamatan dan perlindungan kerja.
5. Apabila pekerja bersangkutan tidak menggunakan dan memelihara alat keselamatan
kerja yang diberikan/disediakan, kepadanya dikenakan sanksi.
Pasal 37
Pemeriksaan Kesehatan
1. Dalam hal-hal tertentu pihak perusahaan dapat meminta pekerja untuk memeriksakan
kesehatannya.
2. Apabila hasil pemeriksaan pekerja terdapat kelainan penyakit yang memerlukan
perawatan/pengobatan lebih lanjut, maka dilaksanakan sesuai ketentuan yang
berlaku.
BAB IX
PROGRAM PENINGKATAN KETERAMPILAN
Pasal 38
Penilaian Prestasi Kerja
1. Perusahaan melakukan penilaian satu tahun sekali kepada seluruh pekerja terhadap
prestasi yang dicapainya.
2. Atasan diwajibkan mengevaluasi hasil penilaian bawahannya sebagai dasar untuk
meningkatkan kemampuan pekerja serta melakukan konseling sebagai dasar untuk
peningkatan kemampuan pekerja.
3. Penilaian prestasi setiap pekerja dilakukan dengan menggunakan lembar penilaian
prestasi kerja secara objektif.
Pasal 39
Pendidikan
1. Untuk peningkatan dan kemajuan perusahaan serta untuk meningkatkan kemampuan
pekerja dalam mengemban tugas dan tanggung jawabnya, maka Perusahaan
memberikan kesempatan kepada pekerja untuk mengikuti pendidikan didalam atau
diluar perusahaan.
2. Pendidikan seperti dimaksud pada ayat 1 pasal ini antara lain:
a. Pendidikan dasar, sesuai kebutuhan.
b. Pendidikan Promosi (kenaikan pangkat/golongan dan jabatan).
Perjanjian Kerja Bersama PT. Panacipta Seinan Components
20
c. Pendidikan Keterampilan dan Pengetahuan Khusus yang sesuai bidang
tugas/pekerjaannya.
Pasal 40
Penghargaan
1. Perusahaan memberikan penghargaan kepada pekerja yang berjasa, seperti berikut :
a. Bekerja dengan baik serta hadir terus menerus, sehingga dapat menjadi contoh
bagi pekerja lain.
b. Menciptakan ide/penemuan baru yang sangat berguna bagi Perusahaan.
c. Memenangkan dalam jenis perlombaan dengan membawa nama Perusahaan.
2. Perusahaan memberikan tanda penghargaan kepada pekerja berupa piagam, bagi
pekerja yang mencapai masa kerja 10 tahun dan kelipatannya.
3. Pekerja yang meningkat jenjang pendidikannya lebih tinggi dari waktu diterima
sebagai pekerja, maka Perusahaan memberi kesempatan untuk mengikuti seleksi
untuk jabatan yang lebih tinggi sesuai bidang pekerjaan yang dibutuhkan..
4. Pekerja yang memperoleh penghargaan pendidikan seperti dimaksud pada ayat 3
diatas adalah pekerja yang dengan masa kerja lebih dari 4 tahun.
BAB X
TATA TERTIB KERJA
Pasal 41
Kewajiban Dan Tanggung Jawab Pekerja
1. Pekerja diwajibkan masuk dan keluar tempat kerja/lingkungan perusahaan melalui
pintu masuk dan pintu keluar yang sudah ditentukan.
2. Pekerja wajib untuk masuk bekerja pada hari dan waktu yang telah ditetepkan
kepadanya.
3. Pekerja diwajibkan melaksanakan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab sesuai
dengan ketentuan yang diatur oleh Pimpinan Kerja.
4. Pekerja dilarang meninggalkan tempat kerja yang tidak ada hubungannya dengan
pekerjaannya maupun mengerjakan pekerjaan orang lain tanpa ijin dari Pimpinan
Kerja.
5. Pekerja setiap menjalankan tugas harus mengenakan pakaian kerja harian dengan
rapi dan sopan, serta memakai tanda pengenal yang diharuskan oleh Perusahaan.
6. Pekerja diwajibkan senantiasa memelihara dengan sebaik-baiknya pakaian kerja
harian, peralatan kerja, mesin-mesin, dan harta lain milik perusahaan yang menjadi
tanggung jawabnya.
Perjanjian Kerja Bersama PT. Panacipta Seinan Components
21
7. Setiap pekerja wajib melaporkan kepada Pimpinan Perusahaan atau pihak yang
berwajib, bila ada pekerja yang melakukan hasutan-hasutan ataupun provokasi yang
bertujuan untuk mengacaukan/ memperkeruh situasi Perusahaan yang dapat
mengganggu keamanan dalam lingkungan perusahaan maupun keamanan/stabilitas
Nasional.
8. Setiap pekerja harus dapat bekerja sama, sopan, dedikasi, dan loyalitas yang tinggi
terhadap Perusahaan dan teman sekerja.
9. Pekerja diwajibkan segera melapor kepada Pimpinan Kerja atas kerusakan atau
kehilangan peralatan perlengkapan/peralatan kerja atau harta milik perusahaan yang
menjadi tanggungjawabnya.
10. Sebelum melakukan pekerjaan, pekerja wajib untuk melakukan pengecekan terhadap
sarana kerja yang menjadi tanggung jawabnya dalam keadaan aman, dan bagi
pekerja yang selesai melakukan pekerjaan, harus melakukan pemeriksaan kondisi
areal kerjanya dalam keadaan aman.
11. Pekerja diwajibkan mempergunakan perlengkapan/peralatan kerja atau harta milik
Perusahaan, hanya untuk kepentingan Perusahaan.
12. Tanpa ijin yang berwenang dilarang menggunakan atau memindahkan
perlengkapan/peralatan kerja atau harta milik Perusahaan dari tempat lokasi yang
telah ditentukan, kecuali dalam pemakaian yang diperlukan, berkenan dengan tugas
dan kewajiban, dalam lingkungan Perusahaan.
13. Pekerja wajib menjaga kebersihan, kerapihan tempat kerja/lingkungan kerja dan ruang
makan serta mencegah timbulnya hal-hal yang tidak diinginkan.
14. Pekerja dilarang membawa barang-barang ke dalam pabrik dan melakukan usaha
bisnis pribadi dalam lingkungan Perusahaan.
15. Pekerja wajib mengambil tindakan yang dapat dilakukan, apabila mengetahui sesuatu
kejadian yang dapat merugikan/membahayakan orang lain, atau Perusahaan dan
segera memberitahukan kepada atasan/Pimpinan Perusahaan.
16. Pekerja diwajibkan memberitahukan kepada pihak Personalia selambat-lambatnya 1
minggu, setelah ada perubahan yang berkenaan dengan alamat/tempat tinggal dan
status keluarganya.
17. Pekerja yang tidak hadir bekerja, wajib memberitahukan kepada Pimpinan Kerja dan
bagian Personalia secara tertulis dengan alasan-alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan atau surat lainnya.
18. Pekerja diwajibkan memelihara sopan santun, dan merokok pada tempat yang telah
ditentukan serta saling menghargai antara atasan dan bawahan maupun sesama
teman sekerja.
19. Pekerja wajib menjaga nama baik Perusahaan dalam tindakan dan perbuatannya di
lingkungan maupun di luar Perusahaan.
Perjanjian Kerja Bersama PT. Panacipta Seinan Components
22
20. Setiap pekerja yang akan memasuki/keluar area Perusahaan harus melalui
pemeriksaan pintu pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas Security.
21. Pekerja dilarang melewati batas hak jabatannya atau menyalahgunakan hak tersebut.
22. Pekerja dilarang untuk memiliki ikatan hubungan kerja dengan Perusahaan lain.
23. Pekerja dilarang menerima tamu pribadi pada jam kerja, kecuali seijin Pimpinan Kerja
dan pada tempat yang telah ditentukan.
24. Karyawan wajib menggunakan seragam kerja pada saat jam kerja.
25. Pekerja dilarang berambut gondrong bagi laki-laki.
26. Setiap pekerja yang telah diijinkan oleh atasannya untuk suatu keperluan, wajib
mengikuti prosedur yang berlaku.
27. Setiap pekerja wajib memelihara alat-alat kelengkapan ruang makan seperti gelas,
sendok, garpu dan box, serta menjaga kebersihan ruang makan. Serta dilarang
membawa alat-alat kelengkapan ruang makan ke dalam Perusahaan.
Pasal 42
Larangan Masuk Bekerja
Guna menjaga keamanan dan ketertiban, pekerja dilarang memasuki tempat kerja, dan
diharuskan meninggalkan lingkungan Perusahaan apabila ;
1. Dalam keadaan mabuk.
2. Membawa tanpa hak senjata tajam atau senjata api atau sejenisnya yang dianggap
berbahaya.
3. Memakai pakaian yang tidak pantas atau melanggar kesopanan.
4. Menolak pemeriksaan atas barang yang dibawa.
5. Mengajak/menghasut atau membantu pekerja lain untuk melakukan pelanggaran
terhadap PKB ini.
Pasal 43
Sanksi - Sanksi
Perusahaan dan Serikat Pekerja menyadari sepenuhnya bahwa disiplin kerja perlu
ditegakkan, maka pelanggaran terhadap Kewajiban dan Tanggung Jawab Pekerja dapat
dikenakan sanksi. Dalam menentukan sanksi akan dipertimbangkan berat ringannya
kesalahan/pelanggaran yang dilakukan, serta hal-hal yang mempengaruhi terjadinya
kesalahan/pelanggaran tersebut.
Jenis sanksi terhadap pelanggaran adalah sebagai berikut ;
a. Teguran lisan
b. Surat Peringatan tertulis I
c. Surat Peringatan tertulis II
Perjanjian Kerja Bersama PT. Panacipta Seinan Components
23
d. Surat Peringatan tertulis III
e. Pemutusan Hubungan Kerja.
Surat peringatan sebagaimana dimaksud di atas masing-masing berlaku untuk paling
lama 6 (enam) bulan.
Dalam hal masa berlaku suatu sanksi yang belum habis, namun masih terjadi
pelanggaran terhadap Kewajiban dan Tanggung Jawab Pekerja, maka masa belaku
sanksi yang baru, dihitung sejak tanggal dikeluarkan sanksi yang baru, serta peningkatan
terhadap sanksi sebelumnya.
Pasal 44
Teguran Lisan
Teguran Lisan diberikan kepada karyawan yang melakukan perbuatan yang dapat
mengakibatkan terjadinya pelanggaran Kewajiban dan Tanggung Jawab Pekerja.
Pasal 45
Surat Peringatan 1
Surat Peringatan 1 diberikan kepada karyawan apabila ;
1. Melakukan pelanggaran terhadap Kewajiban dan Tanggung Jawab Pekerja yang
sudah diberikan teguran lisan.
2. Mangkir 2 (dua) hari berturut-turut atau 3 (tiga) hari tidak berturut-turut dalam 1 (satu)
bulan, dengan pengertian bahwa hari libur diantara hari mangkir tersebut tidak
diartikan sebagai terputus.
3. Berambut gondrong bagi laki-laki yang telah mendapat kan teguran lisan.
4. Pulang lebih cepat dari jam kerja yang telah ditetapkan tanpa ijin Pimpinan Kerja.
5. Membuat kotor atau corat-coret dalam lingkungan kerja.
6. Istirahat/tidur dalam jam kerja tanpa ijin Pimpinan Kerja.
7. Melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat digolongkan sebagai perbuatan yang
tidak patut.
8. Menggunakan alat komunikasi/handphone pribadi disaat jam kerja.
Pasal 46
Surat Peringatan II
Surat Peringatan II diberikan kepada karyawan apabila ;
Perjanjian Kerja Bersama PT. Panacipta Seinan Components
24
1. Melakukan pelanggaran ulang terhadap Kewajiban dan Tanggung Jawab Pekerja
yang dikenakan sanksi Surat Peringatan. Dalam masa berlakunya sanksi Surat
Peringatan 1 (satu).
2. Melakukan kegiatan politik, propaganda,kampanye, bujukan-bujukan, atau ancaman,
paksaan baik terhadap teman sekerja, maupun terhadap Pimpinan Kerja, ataupun
sebaliknya.
3. Mangkir/bolos 3 (tiga)hari berturut-turut atau 4 (empat) hari tidak berturut-turut dalam
1 (satu) bulan. Dengan pengertian hari-hari libur diantara hari mangkir dianggap tidak
terputus.
4. Mengucapkan/atau menuliskan kata-kata yang tidak sopan dalam lingkungan
Perusahaan.
Pasal 47
Surat Peringatan III/Terakhir
Surat Peringatan III diberikan kepada karyawan apabila ;
1. Melakukan pelanggaran ulang atas perbuatan yang terkena sanksi Surat Peringatan,
dalam kurun waktu berlakunya sanksi Surat Peringatan 2 (dua).
2. Mangkir/bolos 4(empat)hari berturut-turut atau 5 (lima) hari tidak berturut-turut dalam 1
(satu) bulan. Dengan pengertian hari-hari libur diantara hari mangkir dianggap tidak
terputus.
3. Menolak perintah yang layak dari atasan langsung, walaupun sudah diperingatkan.
4. Melalaikan tugas dan tanggung jawab, yang terbukti dapat menimbulkan kerugian
besar pada Perusahaan, dan terhadap orang lain.
5. Merokok ditempat terlarang yang bertanda (“DILARANG MEROKOK”).
6. Melakukan perbuatan-perbuatan lain yang dapat menimbulkan bahaya, kebakaran,
kerugian Perusahaan, orang lain atau dirinya sendiri.
7. Berkelahi atau berbuat onar yang dapat mengganggu/mempengaruhi ketertiban
Perusahaan.
8. Membawa senjata tajam, senjata api, minuman keras, psikotropika, didalam
lingkungan Perusahaan.
Pasal 48
Pelanggaran Yang Dikenakan Pemutusan Hubungan Kerja PHK
Dikenakan kepada pekerja apabila :
1. Melakukan pelanggaran ulang atas perbuatan yang dikenakan sanksi surat
peringatan, dalam kurun waktu berlakunya surat peringatan terakhir.
Perjanjian Kerja Bersama PT. Panacipta Seinan Components
25
2. Melakukan penggelapan, pencurian, pemalsuan, sabotase atau tindak pidana lainnya.
3. Melakukan tindakan kekerasan, perbuatan kasar, penganiayaan terhadap pejabat
Perusahaan, teman sekerja serta keluarganya.
4. Menyuruh, membujuk, atau ikut serta melakukan perbuatan yang melanggar hukum,
terhadap para pejabat perusahaan, serta teman sekerja dan keluarganya.
5. Melakukan tindakan asusila kepada Pimpinan Perusahaan, Pimpinan Kerja, teman
Sekerja, dan keluarganya.
6. Memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan kepada Perusahaan.
7. Menyebarkan berita-berita yang tidak benar, dalam lingkungan perusahaan atau
memutarbalikkan fakta yang dapat merugikan Perusahaan.
8. Membongkar atau membocorkan rahasia Perusahaan, atau mencemarkan nama baik
Pimpinan Perusahaan dan keluarganya yang seharusnya dirahasiakan, kecuali untuk
kepentingan Negara.
9. Melakukan usaha-usaha untuk keuntungan diri sendiri atau keluarganya/kepentingan
orang lain dalam lingkungan Perusahaan.
10. Menerima pemberian atau balas jasa apapun dari siapa saja, untuk melakukan hal-hal
yang merugikan atau mengurangi keuntungan Perusahaan.
11. Tidak cakap melaksanakan pekerjaan walaupun sudah dicoba di mana-mana.
12. Merusak barang milik Perusahaan baik dengan sengaja maupun karena kecerobohan
yang dianggap kesalahan besar.
13. Mangkir 5 (lima) hari berturut-turut, dengan pengertian hari-hari libur diantara hari-hari
mangkir tidak diartikan terputus.
14. Menyalahgunakan wewenang jabatan atau wewenang pekerjaan untuk
kepentingan/keuntungan pribadi atau orang lain.
Pasal 49
Keluh Kesah
1. Apabila terjadi keluh kesah pekerja atas hubungan kerja dan syarat-syarat kerja, maka
hal ini dapat disampaikan secara lisan maupun tulisan kepada atasan guna
diselesaikan masalahnya dan apabila belum dapat memuaskan, maka dengan
sepengetahuan atasannya, pekerja dapat meneruskan keluh kesah kepada pimpinan
lebih tinggi (hirarki).
2. Segala macam keluhan atau pengaduan dari pekerja harus ditanggapi selambat-
lambatnya dalam 1 (satu) bulan oleh perusahaan.
Perjanjian Kerja Bersama PT. Panacipta Seinan Components
26
3. Apabila hal tersebut belum juga dapat diselesaikan maka pekerja yang bersangkutan
dapat menyampaikan permasalahannya kepada Pengurus Serikat Pekerja, untuk
selanjutnya dimusyawarahkan dengan perusahaan secara bersama-sama.
4. Bilamana prosedur tersebut di atas belum juga memberikan hasil yang memuaskan
maka persoalannya dapat diteruskan sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku.
BAB XI
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
Pasal 50
Pemutusan Hubungan Kerja
1. Perusahaan dan serikat pekerja dengan segala upaya harus mengupayakan agar
tidak terjadi pemutusan hubungan kerja
2. Apabila tidak bisa dihindarkan maka wajib dirundingkan antara perusahaan dengan
serikat pekerja dan jika tidak tercapai persetujuan maka perusahaan hanya dapat
melakukan pemutusan hubungan kerja setelah memperoleh penetapan dari lembaga
penyelesaian hubungan industrial.
3. Perjanjian kerja untuk waktu tertentu akan berakhir demi hukum, apabila waktu yang
ditetapkan dalam surat perjanjian berakhir.
4. Pemutusan Hubungan Kerja karena Pekerja mengundurkan diri secara tertulis.
5. Pekerja dimasa percobaan dianggap tidak mampu atau tidak cakap melakukan
pekerjaannya.
6. Pemutusan Hubungan Kerja karena Pekerja memasuki masa pensiun.
7. Pemutusan hubungan kerja pekerja karena meninggal dunia.
8. Pemutusan hubungan kerja karena pekerja melakukan pelanggaran berat.
9. Pemutusan Hubungan Kerja karena Pekerja mengalami sakit berkepanjangan.
10. Pemutusan Hubungan Kerja karena pekerja dikualifikasikan mengundurkan diri.
11. Selama putusan lembaga PPHI belum ditetapkan, baik Perusahaan maupun
Pekerja/Karyawan harus tetap melakukan kewajibannya.
Pasal 51
Pemutusan Hubungan Kerja Atas Kehendak Sendiri
1. Jika pekerja ingin mengundurkan diri dari perusahaan diwajibkan memberitahukan
kepada perusahaan secara tertulis selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari
sebelumnya dan harus tetap bekerja sampai dengan tanggal yang ditentukan pada
surat permohonan pengunduran diri.
Perjanjian Kerja Bersama PT. Panacipta Seinan Components
27
2. Pekerja yang mengundurkan diri sesuai ayat (1) diatas diberikan uang penggantian
hak sesuai pasal 58 ayat 5 dan uang pisah dengan besaran sesuai ketentuan pasal
58 ayat( 6 ) pada Perjanjian Kerja Bersama (PKB) ini.
Pasal 52
Pemutusan Hubungan Kerja Karena Melakukan Pelanggaran Berat
1. Pengusaha dengan segala daya dan upaya harus mengusahakan agar jangan terjadi
pemutusan hubungan kerja dengan melakukan pembinaan terhadap pekerja yang
bersangkutan.
2. Setiap pekerja yang melakukan pelanggaran berat, pelanggaran hukum atau
pelanggaran terhadap PKB ini dapat dikenakan sanksi pemutusan Hubungan Kerja
(PHK) antara lain :
a. Melakukan penipuan, pencurian atau penggelapan barang/dokumen
(data/software) dan atau uang milik perusahaan.
b. Memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan sehingga merugikan
perusahaan.
c. Mabuk, minum-minuman keras yang memabukkan, memakai dan atau
mengedarkan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya di lingkungan kerja.
d. Melakukan perbuatan asusila atau perjudian di lingkungan kerja.
e. Menyerang, menganiaya, mengancam atau mengintimidasi teman sekerja atau
pengusaha di lingkungan kerja.
f. Membujuk teman sekerja atau pengusaha untuk melakukan perbuatan yang
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
g. Dengan ceroboh atau sengaja merusak atau membiarkan dalam keadaan bahaya
barang milik perusahaan (gedung, mesin, tools, produk setengah jadi dan lainnya)
yang menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
h. Dengan ceroboh atau sengaja membiarkan teman sekerja atau pengusaha dalam
keadaan bahaya di tempat kerja.
i. Membongkar atau membocorkan rahasia perusahaan yang seharusnya
dirahasiakan kecuali untuk kepentingan Negara.
j. Melakukan perbuatan lainnya di lingkungan perusahaan yang diancam pidana
penjara 5 (lima) tahun atau lebih.
Perjanjian Kerja Bersama PT. Panacipta Seinan Components
28
Pasal 53
Pemutusan Hubungan Kerja Karena Pekerja Dikualifikasikan Mengundurkan Diri
1. Pekerja yang mangkir selama 5 (lima) hari atau lebih berturut-turut tanpa informasi
secara tertulis, dan telah dipanggil 2 (dua) kali secara patut dan tertulis oleh
perusahaan.
2. Pekerja/buruh yang mengalami pemutusan hubungan kerja dengan alasan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) memperoleh hak berupa uang pengantian hak
dan uang pisah sebesar ketentuan pasal 58 ayat 5 dan 6 pada Perjanjian Kerja
Bersama (PKB) ini dan dibayarkan pada akhir bulan.
Pasal 54
Pemutusan Hubungan Kerja Karena Sanksi
1. Dalam hal pekerja/buruh melakukan pelanggaran ketentuan yang diatur dalam
perjanjian kerja atau Perjanjian Kerja Bersama, pengusaha dapat melakukan
pemutusan hubungan kerja, setelah kepada pekerja/buruh yang bersangkutan
diberikan surat peringatan pertama, kedua, dan ketiga secara berturut-turut.
2. Dalam hal pekerja/buruh melakukan pengulangan pelanggaran ketentuan yang diatur
dalam perjanjian kerja atau Perjanjian Kerja Bersama, pengusaha dapat mengajukan
pemutusan hubungan kerja, setelah kepada pekerja/buruh
Yang bersangkutan di berikan surat peringatan pertama,kedua, dan ketiga secara
berturut-turut, kemudian melakukan pelanggaran kembali.
3. Pekerja/buruh yang mengalami pemutusan hubungan kerja dengan alasan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) memperoleh uang pesangon sebesar 1 (satu)
kali ketentuan Pasal 58 ayat (3), uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) kali
ketentuan pasal 58 ayat (4) dan uang penggantian hak sesuai ketentuan pasal 58 ayat
(5)pada Perjanjian Kerja Bersama (PKB) ini.
Pasal 55
Pemutusan Hubungan Kerja Karena Sakit Berkepanjangan
Pekerja yang mengalami sakit berkepanjangan, mengalami cacat akibat kecelakaan kerja
dan tidak dapat melakukan pekerjaannya setelah melampaui batas 12 (dua belas) bulan
dapat mengajukan pemutusan hubungan kerja dan di berikan pesangon 2 (dua) kali
ketentuan pasal 58 ayat 3 dan uang penghargaan masa kerja 2 (dua) kali ketentuan pasal
58 ayat 4 dan uang penggantian 1 (satu) kali ketentuan pasal 58 ayat 5 pada perjanjian
kerja bersama (PKB) ini.
Pasal 56
Pemutusan Hubungan Kerja Karena Pekerja Memasuki Masa Pensiun
1. Pekerja yang mencapai usia 55 (lima puluh lima) tahun diputuskan hubungan kerjanya
dengan hak pensiun.
Perjanjian Kerja Bersama PT. Panacipta Seinan Components
29
2. Pekerja yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja karena memasuki masa
pensiun mendapatkan hak uang pesangon sebesar 2 (dua) kali ketentuan pasal 58
ayat (3), danuang penghargaan masa kerja 1 (satu) kali ketentuan pasal 58 ayat (4),
dan uang penggantian 1 (satu) kali ketentuan pasal 58 ayat (5)pada Perjanjian Kerja
Bersama (PKB) ini,dan apabila pengusaha telah mengikut sertakan pekerja dalam
program pensiun yang iuran/preminya dibayar oleh pengusaha maka jaminan atau
manfaat pensiun tersebut dapat diperhitungkan dalam pemberian hak pensiun.
Pasal 57
Pemutusan Hubungan Kerja Karena PekerjaMengajukan Pensiun Muda
Pekerja yang sudah bekerja sekurang-kurangnya 20 tahun atau mencapai usia 45 tahun
kepadanya dapat mengajukan permohonan pensiun muda dan mendapatkan hak uang
pesangon sebesar 2 (dua) kali ketentuan pasal 58 ayat (3), ditambah uang penghargaan
masa kerja 1 (satu) kali ketentuan pasal 58 ayat (4), dan ditambah uang penggantian hak
1 (satu) kali ketentuan pasal 58 ayat (5)pada Perjanjian Kerja Bersama (PKB) ini.
Pasal 58
Uang Pesangon, Penghargaan Masa Kerja, Penggantian Hak dan Uang Pisah
1. Perusahaan memberikan pesangon, penghargaan masa kerja, dan uang penggantian
hakkepada pekerja yang mengalami pemutuskan hubungan kerja.
2. Uang pisah tidak akan diberikan apabila pekerja dengan sengaja mengundurkan
diri/keluar dari perusahaan ke perusahaan lain yang termasuk kompetitor dan
bermaksud untuk menggunakan ilmu/skill/teknologi yang telah didapat.
3. Besarnya uang pesangon ditetapkan sekuarang-kurangnya sebagai berikut:
a. Masa kerja kurang dari 1 tahun adalah 1 buah upah.
b. Masa kerja 1 tahun dan kurang dari 2 tahun, 2 bulan upah.
c. Masa kerja 2 tahun dan kurang dari 3 tahun, 3 bulan upah.
d. Masa kerja 3 tahun dan kurang dari 4 tahun, 4 bulan upah.
e. Masa kerja 4 tahun dan kurang dari 5 tahun, 5 bulan upah.
f. Masa kerja 5 tahun dan kurang dari 6 tahun, 6 bualn upah.
g. Masa kerja 6 tahun dan kurang dari 7 tahun, 7 bulan upah.
h. Masa kerja 7 tahun dan kurang dari 8 tahun, 8 bulan upah.
i. Masa kerja 8 tahun atau lebih, 9 bulan upah.
4. Besarnya uang penghargaan masa kerja ditetapkan sebagai berikut :
a. Masa kerja 3 tahun dan kurang dari 6 tahun, 2 bulan upah
b. Masa kerja 6 tahun dan kurang dari 9 tahun, 3 bulan upah.
c. Masa kerja 9 tahun dan kurang dari 12 tahun, 4 bulan upah.
d. Masa kerja 12 tahun dan kurang dari 15 tahun, 5 bulan upah.
e. Masa kerja 15 tahun dan kurang dari 18 tahun, 6 bulan upah.
f. Masa kerja 18 tahun dan kurang dari 21 tahun, 7 bulan upah.`
g. Masa kerja 21 tahun dan kurang dari 24 tahun, 8 bulan upah.
h. Masa kerja 24 tahun atau lebih,10 bulan upah.
Perjanjian Kerja Bersama PT. Panacipta Seinan Components
30
5 Besarnya uang penggantian hak sekurang-kurangnya meliputi :
a. Cuti tahunan yang belum diambil dan belum gugur.
b. biaya atau ongkos pulang untuk pekerja/buruh dan keluarganya ketempat dimana
pekerja/buruh diterima bekerja;
6 Besarnya uang pisah diatur sebagai berikut :
Besarnya Uang Pisah
No. Masa Kerja Bagi pekerja yang Bagi pekerja yang Bagi pekerja yang
mengundurkan diri dikualifikasikan melakukan
1. 1 Tahun Sampai
Dengan 2 Tahun sesuai PKB PT. mengundurkan diri pelanggaran berat
Panacipta seinan sesuai PKB PT. sesuai PKB PT.
components Pasal Panacipta seinan Panacipta seinan
47 Ayat 1 components Pasal components Pasal
49 Ayat 1 48
25 % X 1 Bulan Upah
15 % X 1 Bulan Upah -
2. 2 Tahun Sampai 50 % X 1 Bulan Upah 20 % X 1 Bulan Upah -
Dengan 3 Tahun
3. 3 Tahun Sampai 75 % X 1 Bulan Upah 30 % X 1 Bulan Upah 20 % X 1 Bulan Upah
Dengan 4 Tahun
4. 4 Tahun Sampai 1 X 1 Bulan Upah 35 % X 1 Bulan Upah 35% X 1 Bulan Upah
Dengan 5 Tahun
5. 5 Tahun Sampai 1,25 X 1 Bulan Upah 40 % X 1 Bulan Upah 45% X 1 Bulan Upah
Dengan 6 Tahun
6. 6 Tahun Sampai 1,50 X 1 Bulan Upah 50 % X 1 Bulan Upah 55% X 1 Bulan Upah
Dengan 7 Tahun
7. 7 Tahun Sampai 1,75 X 1 Bulan Upah 60 % X 1 Bulan Upah 65% X 1 Bulan Upah
Dengan 8 Tahun
8. 8 Tahun Sampai 2 X 1 Bulan Upah 70 % X 1 Bulan Upah 75% X 1 Bulan Upah
Dengan 9 Tahun
9. 9 Tahun Sampai 2,25 X 1 Bulan Upah 75 % X 1 Bulan Upah 85% X 1 Bulan Upah
Dengan 10 Tahun
BAB XII
MASA BERLAKUNYA PERJANJIAN KERJA BERSAMA
Pasal 59
Masa Berlakunya Perjanjian Kerja Bersama
1. Apabila masa berlaku PKB ini sudah berakhir, maka secara otomatis diperpanjang
untuk masa satu tahun berikutnya bila tidak ada usulan dari salah satu pihak untuk
Perjanjian Kerja Bersama PT. Panacipta Seinan Components
31
merubah atau memperbaiki dalam waktu 90 (sembilan puluh) hari sebelum masa
berlakunya berakhir yang diajukan secara tertulis.
2. Apabila ada hal-hal yang belum tercantum didalam Perjanjian Kerja Bersama ini,
maka akan diatur lebih lanjut dalam ketentuan tersendiri yang merupakan addendum
(tambahan) atas persetujuan bersama antara Serikat Pekerja dengan Perusahaan.
BAB XIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 60
Penutup
Apabila dikemudian hari dalam Perjanjian Kerja Bersama ini terdapat Pasal-pasal yang
bertentangan dengan peraturan Undang undang maka Perjanjian Kerja Bersama ini tetap
sah dan berlaku kecuali pasal-pasal yang dibawah atau bertentangan dengan Undang-
undang.
Perjanjian Kerja Bersama ini beserta seluruh lampiran-lampirannya dinyatakan sah dan
berlaku sejak ditandatangani oleh kedua belah pihak dan didaftarkan di Dinas Tenaga
Kerja Kabupaten Bekasi.
Pasal 61
Aturan Tambahan dan Penutup
1. Perjanjian Kerja Bersama dibuat, disetujui dan ditanda tangani oleh kedua belah pihak
dalam rangkap 4 (empat) yang mempunyai isi, bunyi dan kekuatan hukum yang
sama.
2. Dengan ditanda tangani dan ditetapkannya Perjanjian Kerja Bersama ini, maka
Peraturan Perusahaan terdahulu tidak berlaku lagi.
3. Selama belum ada Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang baru, sedangkan PKB ini
masa berlakunya telah berakhir, maka PKB ini tetap berlaku sampai tercapainya
penandatanganan PKB yang baru.
4. Ketentuan-ketentuan yang diatur dalam perundang-undangan ketenagakerjaan tetap
berlaku dan secara langsung menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan.
5. Agar PKB ini tersosialisasi dengan baik ke Pekerja, maka PKB ini akan diperbanyak
oleh pihak perusahaan dalam bentuk buku saku yang akan dibagikan kepada setiap
Pekerja secara cuma-cuma untuk dipahami dan ditaati.
6. Apabila dikemudian hari terdapat perselisihan atau perbedaan penafsiran terhadap isi
PKB antara Perusahaan dan Serikat Pekerja, maka kedua belah pihak bersepakat
untuk merundingkan secara bipartit. Apabila tidak tercapai kesepakatan,maka akan
dilanjutkan melalui perundingan tripartit sesuai mekanisme dan prosedur aturan
perundang- undangan yang berlaku.
Perjanjian Kerja Bersama PT. Panacipta Seinan Components
32
7. Apabila dikemudian hari terdapat kesalahan pencetakan ataupun kesalahan
pengetikan, maka yang berlaku adalah Risalah Pertemuan Perundingan Perjanjian
Kerja Bersama yang telah ditandatangani oleh kedua belah pihak.
8. Perusahaan dibantu Serikat Pekerja secara bersama-sama memberikan penjelasan
PKB ini kepada seluruh Pekerja.
Ditandatangani di : PT. PANACIPTA SEINAN COMPONENTS
KAWASAN INDUSTRI GOBEL JL.RAYA BEKASI-CIBITUNG KM 29
DS.TELAGA ASIH KECAMATAN CIKARANG BARAT,KABUPATEN
BEKASI 17520
Pada tanggal : 18 Maret 2021
Pihak-pihak yang membuat Perjanjian Kerja Bersama
Pihak Perusahaan Pihak Serikat Pekerja
Kuasa Direktur
( DEDI SETIADI ) ( WARDOYO )
DIREKTUR Ketua
( HERRY ARMANTO ) ( ANDIK JOKO P )
HRD & GA Sekretaris
Perjanjian Kerja Bersama PT. Panacipta Seinan Components
33
Tim Perunding
Pihak Perusahaan
Ketua : Herry Armanto (………………………………….)
Sekretaris
Anggota : Setia Budi (………………………………….)
: Samijo (………………………………….)
Bagus Kristianto (………………………………….)
Suharjo (………………………………….)
Melisa (………………………………….)
Purwono (………………………………….)
Pihak Serikat Pekerja :
Ketua : Juniarto (………………………………….)
Sekretaris : Nurrokhman (………………………………….)
Perjanjian Kerja Bersama PT. Panacipta Seinan Components
34
Anggota : Bambang mizanu (………………………………….)
Wardoyo (………………………………….)
Andik joko p (………………………………….)
Hamsyah (………………………………….)
Riyadi solikhin (………………………………….)
Wanto (………………………………….)
Ahmad mustangin (………………………………….)
Perjanjian Kerja Bersama PT. Panacipta Seinan Components
35