The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Nur'aulya, 2023-03-22 00:48:21

E-MODUL PBL ETNOKIMIA

E-MODUL KIMIA




LARUTAN





PENYANGGA



Berbasis Problem Based Learning

Terintegrasi Etnokimia
































DIsusun Oleh:
Nur'aulya



Dosen Pembimbing:
Prof. Dr. Hj. Atiek Winarti, M.Pd., M.Sc

Almubarak, S.Pd., M.Pd




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT


E-MODUL KIMIA





LARUTAN





PENYANGGA






Berbasis Problem Based Learning


Terintegrasi Etnokimia


Untuk SMA/MA/SMK


Kelas XI Semester Genap




































Penulis : Nur'aulya
Tata Letak : Nur'aulya


Pembimbing : Prof. Dr. Hj. Atiek Winarti, M.Pd., M.Sc
Almubarak, S.Pd., M.Pd


KATA





Pengantar
Pengantar













Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan E-Modul Berbasis Problem Based Learning

Terintegrasi Etnosains pada Materi Larutan Penyangga. E-Modul ini merupakan salah
satu inovasi dalam pembelajaran karena menggunakan media elektronik berbasis

FlipHTML dalam penyajiannya. E-Modul ini disusun dengan standar kurikulum 2013
agar peserta didik dapat mencapai kompetensi yang diharapkan sesuai dengan
Kompetensi Dasar (KD).

E-Modul berbasis Problem Based Learning Terintegrasi Etnokimia ini disusun
untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang mata pelajaran kimia

khususnya pada materi larutan penyangga. Peserta didik tidak hanya diberikan
kemudahan dalam memahami materi, namun peserta didik juga diberikan

pengetahuan mengenai beberapa fenomena yang terjadi di masyarakat/ kearifan
lokal yang berkaitan dengan materi larutan penyangga.

Penulis menyadari E-Modul ini masih jauh dari kata sempurna. Segala saran dan
kritik senantiasa diharapkan penulis demi kesempurnaan E-Modul ini. Semoga E-
Modul ini dapat bermanfaat bagi peserta didik dalam materi larutan penyangga.




BANJARMASIN, 20 FEBRUARI 2023


PENULIS












i


Kata Pengantar ............................................................................................. i

Daftar Isi ...................................................................................................... ii


Daftar Gambar ............................................................................................. iv

Daftar Tabel ................................................................................................. v


Daftar Video ................................................................................................. v


Petunjuk Penggunaan E-Modul .................................................................. vi

Kompetensi Inti ............................................................................................ 1


Kompetensi Dasar ........................................................................................ 2


Indikator Pencapaian Kompetensi ............................................................ 2

Infografis ...................................................................................................... 4


Peta Konsep ................................................................................................... 6


Sekilas Fakta ................................................................................................ 7

Pengantar Larutan Penyangga Etnokimia ................................................ 8


Kegiatan Belajar 1 ........................................................................................ 9

Pengertian Larutan Penyangga dan Bukan Penyangga .......................... 9


Jenis dan Komponen Larutan Penyangga ................................................. 10


Ayo Berdiskusi Kegiatan Belajar 1 ........................................................... 13

Ayo Berlatih Kegiatan Belajar 1 ............................................................... 25


Kegiatan Belajar 2 ....................................................................................... 26

Perhitungan pH Larutan Penyangga ......................................................... 26


Prinsip Kerja Larutan Penyangga .............................................................. 29


Ayo Berdiskusi Kegiatan Belajar 2 .......................................................... 31

Ayo Berlatih Kegiatan Belajar 2 .............................................................. 38


Kegiatan Belajar 3 ....................................................................................... 39


Larutan Penyangga dalam Tubuh dan Kehidupan Sehari-hari ............ 39

Ayo Berdiskusi Kegiatan Belajar 3 .......................................................... 45


Ayo Berlatih Kegiatan Belajar 3 .............................................................. 50

Rangkuman ..................................................................................................... 51


Uji Kompetensi ............................................................................................. 53


Kunci Jawaban .............................................................................................. 56

Glosarium ....................................................................................................... 58


Daftar Pustaka ............................................................................................. 60


Biodata Penulis .............................................................................................. 61


Gambar 1. Wadai Apam ............................................................................... 8


Gambar 2. Larutan Penyangga ................................................................... 9


Gambar 3. Larutan Asam dan Basa .......................................................... 10


Gambar 4. Manginang .................................................................................. 21

Gambar 5. Larutan Penyangga dalam Darah ........................................... 39


Gambar 6. Air Ludah sebagai Larutan Penyangga ................................ 41


Gambar 7. Tanaman Hidroponik ................................................................ 42


Gambar 8. Larutan Penyangga dalam Industri ...................................... 42


Gambar 9. Larutan Penyangga dalam Obat ............................................ 43

Gambar 10. Jeruk Nipis Borneo ................................................................ 45


Tabel 1. Data Percobaan Larutan ............................................................. 10


Tabel 2. Prinsip Kerja Larutan Penyangga .............................................. 29



























Video 1. Perhitungan pH Larutan Penyangga .......................................... 28


Video 2. Prinsip Kerja Larutan Penyangga .............................................. 30


Video 3. Larutan Penyangga dalam Tubuh dan Kehidupan


Sehari-hari .................................................................................................... 44


Petunjuk


Penggunaan E-Modul








BAGI GURU






1. E-Modul tersedia dilaman FlipHTML sehingga untuk
mengaksesnya diperlukan laptop atau android serta jaringan
internet.

2. Perhatikan dan bimbing peserta didik agar menggunakan e-
modul secara berurutan sesuai dengan langkah-langkah model
Problem Based Learning.









BAGI SISWA







1. Bacalah dan pelajari uraian materi pada setiap kegiatan belajar.
2. Carilah solusi dari masalah yang disajikan dalam kegiatan
belajar.
3. Pahamilah uraian materi yang telah disajikan untuk membantu

menyelesaikan soal dan tes evaluasi.
4. Lakukan uji kompetensi/latihan soal di setiap akhir kegiatan
pembelajaran untuk mengetahui tingkat penguasaan materi.
5. Diskusikan dengan guru atau teman jika mengalami kesulitan

dalam memahami materi.












vi


KOMPETENSI INTI









KI-1 Kompetensi Inti 1 (Sikap Spiritual)



Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.




KI-2 Kompetensi Inti 2 (Sikap Sosial)


Mengahayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas

berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.




KI-3 Kompetensi Inti 3 (Pengetahuan)


Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, procedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.




KI-4 Kompetensi Inti 4 (Keterampilan)



Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.






1


KOMPETENSI

DASAR






3.12 Menjelaskan prinsip kerja, perhitungan pH, dan peran
larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup.






4.12 Membuat larutan penyangga dengan pH tertentu.











INDIKATOR

PENCAPAIAN KOMPETENSI











3.12.1 Menjelaskan pengertian larutan penyangga dan bukan
penyangga berdasarkan komponen penyusunnya.



3.12.2 Membedakan larutan penyangga dan bukan penyangga.


3.12.3 Memahami fenomena etnokimia yang ada berkaitan dengan
larutan penyangga.


3.12.4 Menjelaskan jenis dan cara pembuatan larutan penyangga.


3.12.5 Menyebutkan dan menjelaskan komponen penyusun larutan
penyangga asam dan penyangga basa.












2


3.12.6 Menghitung pH atau pOH larutan penyangga.


3.12.7 Menjelaskan prinsip kerja larutan penyangga.



3.12.8 Menghitung pH larutan penyangga terhadap penambahan
sedikit asam, basa atau pengenceran.


3.12.9 Mengidentifikasi peran larutan penyangga dalam kehidupan
sehari-hari dengan berbasis etnokimia.


3.12.10 Mengidentifikasi peran larutan penyangga dalam tubuh
makhluk hidup.



4.12.1 Mendemonstrasikan percobaan untuk menentukan larutan
penyangga dan bukan penyangga.



4.12.2 Melakukan percobaan untuk menentukan jenis dan komponen
penyusun larutan penyangga.


4.12.3 Membuat laporan dan melakukan presentasi mengenai hasil
praktikum larutan penyangga.


4.12.4 Menganalisis pH larutan penyangga terhadap penambahan
sedikit asam, basa atau pengenceran melalui perhitungan.


4.12.5 Menyajikan serta menyimpulkan mengenai hasil diskusi
kelompok.
























3


INFOGRAFIS











Problem Based Learning










Problem Based Learning (PBL) merupakan model pembelajaran yang
berbasis masalah. Dimana dalam sintaks nya menyajikan suatu
masalah factual bagi peserta didik sebagai awal pembelajaran

kemudian diselesaikan melalui penyelidikan dan diterapkan dengan
menggunakan pendekatan berbasis masalah.







Tahap – Tahap Problem Based Learning
Tahap – Tahap Problem Based Learning






































4


Etnokimia






Etnokimia adalah berbagai praktik budaya yang terdapat pada masyarakat

dan memiliki keterkaitan secara kimiawi yang menggambarkan praktik kimia dari
kelompok budaya yang dapat diidentifikasi sebagai studi tentang gagasan kimia
yang dapat ditemukan dalam budaya apapun (Wahyudiati & Fitriani, 2021).
Pemanfaatan benda budaya sebagai bahan pembelajaran cukup layak sebagai
salah satu penerapan pembelajaran kontekstual yang mengacu pada aktivitas
kehidupan sehari-hari peserta didik, sehingga konsep yang diajarkan lebih mudah
dipahami.


Menurut Sajidan, Ashadi,& Sutikno (2015) penerapan modul ilmu pengetahuan
alam berbasis kearifan lokal dikembangkan cocok untuk meningkatkan kemampuan
literasi sains siswa baik secara teoritis atau empiris. Menurut Martawijaya &
Hasyim (2018) penerapan buku berbasis kearifan lokal adalah efektif untuk
meningkatkan literasi sains siswa. Oleh karena iitu peneliti menyimpulkan bahwa
pembelajaran berbasis etnokimia sangat tepat digunakan oleh salah satu materi
kimia yakni materi larutan penyangga.


Materi larutan penyangga merupakan materi yang sering dianggap sulit oleh
peserta didik, hal tersebut dikarenakan siswa masih kurang memahami konsep.
Padahal materi larutan penyangga sangat mudah dijumpai disekitar kita, terlebih

jika dikaitkan dengan budaya/kearifan lokal yang ada di sekitar. Seperti yang
terdapat di Kalimantan Selatan.


Potensi yang bisa dikaitkan dalam etnokimia pada materi larutan penyangga
yaitu budaya Manginang yang merupakan tradisi yang sering dilakukan oleh
orang zaman dulu untuk menjamu para undangan pada pelaksanaan upacara
Babalai serta untuk mengungkapkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan pada
acara persiapan pelaksanan upacara perkawinan adat Banjar. Pada salah satu
bahan kinangan yaitu kapur sirih yang rumus kimianya adalah Ca(OH) ,
2
merupakan basa kuat karena memiliki pH yang tinggi sekitar 12,5-12,8
(Retnaningsih, 2020). Ketika kandungan Ca(OH) dengan pH yang tinggi masuk
2
ke dalam mulut maka menyebabkan rongga mulut bersifat basa dan menghasilkan
jenis oksigen reaktif berbentuk hydroxyl radical yang dapat merusak sistem
oksidasi DNA sel mukosa penyirih dan mempercepat penumpukan plak pada gigi.

Oleh karena itu, di dalam mulut terdapat air ludah yang berperan sebagai larutan
penyangga, dan mencegah kerusakan pada rongga mulut dan gigi.






5


PETA KONSEP














































































6


Sekilas Fakta
Sekilas Fakta









Masih ingatkah kalian materi tentang pH
larutan? Kita tau bahwa pH suatu larutan

memiliki sifat netral, asam, maupun basa.




Iya masih ingat bu.



Pernahkan kalian mengamati susu
yang dicampur dengan air jeruk
lemon?


Pernah bu. Susu akan
menggumpal bu.




Yaa, benar sekali! Perubahan pH yang terjadi ketika
air jeruk lemon dicampur dengan susu akan
menyebabkan susu menggumpal. Lalu pernahkah kalian
membayangkan bagaimana jika dalam darah terjadi
perubahan pH?




Tidak tahu bu




pH normal darah berada diantara 7,35 – 7,45. Jika darah
mengalami penurunan pH dibawah 7,0 maka akan
menyebabkan kematian. Namun kalian tidak perlu khawatir
karena darah memiliki sistem penyangga alami untuk
mempertahankan pH darah.








Nah, kira-kira apasih larutan penyangga itu? Mengapa larutan
penyangga dapat mempertahankan pH darah? Untuk mengetahui
jawabannya, mari kita pelajari materi pada e-modul ini!






7


P E N G A N T A R L A R U T A N

P E N Y A N G G A ETNOKIMIA








































Gambar 1. Wadai Apam
Sumber: google.com


KUE APAM KHAS Bahan dasar yang digunakan untuk membuat
kue apam ini sangatlah sederhana, yaitu tepung
KALIMANTAN SELATAN beras, santan, parutan kelapa, gula pasir, ragi,
garam, vanilli, dan soda kue. Dengn campuran
beberapa bahan tersebut, tentunya dengan
Kue apam atau wadai apam merupakan salah takaran yang sudah diatur akan menjadikan kue
satu kue tradisional khas Banjar, Provinsi apam yang luar biasa rasanya.
Kalimantan Selatan. Wadai apam memiliki rasa
yang khas, menciptakan sensasi rasa tersendiri. Soda kue atau baking soda yang ditambahkan
Memiliki tekstur yang berserat-serat, dengan ke dalam bahan pembuatan kue apam adalah
bentuknya yang bulat. Rasanya manis dan senyawa sodium bikarbonat yang ketika
aromanya wangi. Terasa sekali di lidah rasa beras dipanaskan soda kue membebaskan karbon
dan gurihnya santan dimana bahannya memang dioksida yang menjadikan kue mengembang.
dari santan dan beras. Menariknya lagi, beras Soda kue merupakan salah satu senyawa kimia
yang dipakai untuk membuatnya bukanlah beras dalam kehidupan sehari-hari yang dapat
yang baru, tetapi beras yang sudah berbulan- membentuk sistem buffer jika direaksikan berlebih
bulan disimpan di gudang dan tidak diapa- dengan asam kuat. Soda kue (NaHCO ) berlebih
3
apakan. dengan asam kuat akan membentuk sistem
penyangga bersifat asam. Penyangga tersebut
3
dapat berupa penyangga karbonat yang
-
mengandung ion HCO dan H CO . 32





8


KEGIATAN BELAJAR 1






Pengertian Larutan Penyangga dan Bukan Penyangga

Jenis dan Komponen Larutan Penyangga




Tujuan Pembelajaran





Pada kegiatan belajar 1 ini disajikan materi dan sebuah permasalahan yang
harus dipecahkan melalui sintak model PBL (Problem Based Learning). Setelah
mempelajari ini diharapkan:

1. Peserta didik dapat menjelaskan dan membedakan larutan penyangga dan

bukan penyangga dengan tepat.
2. Peserta didik dapat mendefinisikan larutan penyangga dengan tepat.
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi jenis dan komponen penyusun dari
larutan penyangga dengan tepat.








Materi





Pengertian Larutan Penyangga dan Bukan Penyangga



Penyangga (buffer) adalah campuran zat-zat yang
mampu mempertahankan pH, jika diberi penambahan
sedikit asam, sedikit basa, atau sedikit pengenceran.
Larutan yang mengandung campuran zat terlarut ini
disebut sebagai larutan penyangga. Sebaliknya larutan
bukan penyangga adalah larutan yang tidak mampu
mempertahankan pH, jika diberi penambahan sedikit
asam, basa atau pengenceran, ditandai dengan
Gambar 2. Larutan Penyangga berubahnya pH secara signifikan.


Sumber: https://aisyahfitrirusianijisman.wordpress.com/kimia-xi/semester-4/larutan-penyangga/
9


CEK POIN





Perhatikan data percobaan berikut:














Tabel 1. Data Percobaan Larutan


Dari data percobaan diatas manakah diantaranya yang bersifat
penyangga dan yang bukan penyangga? Jelaskan jawabanmu!
































Jenis dan Komponen Larutan Penyangga





Sekarang apa aja sih jenis larutan
penyangga itu? dan apa sih
komponen penyusunnya? Yuk kita
pelajari materi berikut!





Sumber:
https://latipahhannum.wordpress.com/
2017/12/02/larutan-asam-basa/

Gambar 3. Larutan Asam dan Basa
10


The Answer




Sistem penyangga terdiri atas dua zat terlarut, yang satu berperan sebagai

asam Bronsted lemah dan yang satunya lagi sebagai Bronsted kuat. Dua zat
terlarut ini merupakan pasangan asam-basa konjugat. Jika yang menjadi asam
adalah molekul, maka yang menjadi basa konjugatnya adalah garam terlarut
dari asam tersebut. Adapula larutan penyangga yang terdiri atas pasangan basa
lemah dengan asam konjugatnya. Berdasarkan komponen penyusunnya ada dua
jenis larutan penyangga, yaitu penyangga yang bersifat asam dan penyangga
basa.



Larutan Penyangga Asam




Larutan penyangga asam tersusun dari asam lemah (HA) dan basa
-
konjugatnya (A ). Larutan penyangga ini digunakan untuk membuat larutan
buffer asam dengan pH yaitu kurang dari 7 (pH < 7). Larutan penyangga asam
dapat dibuat dengan mencampurkan asam lemah dengan basa kuat, dengan
catatan mol dari asam lemah dalam reaksi tersebut bersisa.


Larutan penyangga asam dapat dibuat dengan cara:
a. Melarutkan asam lemah dan garamnya

Contoh:
Campuran larutan CH COOH dan CH COONa, di dalam larutan penyangga
3
3
tersebut terdapat campuran asam lemah (CH COOH) dan basa konjugasi
3
-
nya (CH COOH) dan basa konjugasinya (CH COO ).
3
3
-
Campuran larutan NaH PO dan Na HPO di dalam larutan penyangga
4
2
4
2
tersebut terdapat campuran asam lemah (H PO ) dan basa konjugasinya
4
2
2-
(HPO ).
4
b. Melarutkan asam lemah berlebih dengan basa kuat sebagai pereaksi pembatas
Contoh :
Larutan yang terbuat dari 300 mL larutan CH COOH 0,1 M dengan 100 mL
3
larutan KOH 0,1 M.
Mol CH COOH = 300 mL × 0,1 M = 30 mmol
3
Mol KOH = 100 mL × 0,1 M = 10 mmol
Reaksi :









11


Campuran tersebut merupakan penyangga (buffer) karena mengandung CH COOH
3
-
(asam lemah) dan CH COO (basa konjugasi) yang berasal dari garam CH COOK.
3
3




Larutan Penyangga Basa



Larutan penyangga basa tersusun dari basa lemah (BOH) dan asam
+
konjugatnya (B ). Larutan penyangga ini digunakan untuk membuat larutan buffer
basa dengan pH lebih dari 7 (pH > 7).


Larutan penyangga basa dapat dibuat dengan cara:
a. Melarutkan basa lemah dan garamnya
Contoh :
Campuran larutan NH atau NH OH dicampur dengan larutan NH Cl. Dalam
3
4
4
larutan penyangga ini terdapat campuran basa lemah (NH atau NH OH) dan
4
3
+
asam konjugasinya (NH ).
4
b. Melarutkan basa lemah berlebih dengan asam kuat sebagai pereaksi pembatas
Contoh :
Larutan yang terbuat dari 500 mL larutan NH 0,1 M dengan 200 mL larutan
3
HCl 0,1 M.
Mol NH = 500 mL × 0,1 M = 50 mmol
3
Mol HCl = 200 mL × 0,1 M = 20 mmol

Reaksi :
















Campuran tersebut merupakan penyangga (buffer) karena mengandung NH3
+
(basa lemah) dan NH (asam konjugasi) yang berasal dari garam NH Cl.
4
4















12


Ayo Berdiskusi!






Orientasi Masalah






"Budaya Manginang Khas Kalimantan Selatan"

















Gambar 4. Manginang
Sumber: Banjar (2019)


Masyarakat di Kalimantan Selatan masih menikmati berbagai tradisi
yang telah mereka warisi dari nenek moyang. Salah satunya ialah kegiatan
manginang. Kata manginang ini dalam bahasa Banjar berasal dari kata
“Kinang” yang artinya makan sirih. Pada umumnya kebiasaan manginang di
masyarakat tidak hanya dengan mengonsumsi sirih saja, tetapi juga dengan
bahan kinangan lainnya, seperti kapur sirih, pinang, gambir dan tembakau.
Masyarakat percaya bahwa manginang dapat memperkuat gigi,
menghilangkan bau mulut, menyembuhkan sakit gigi, serta dapat

menyehatkan tubuh.

Pada salah satu bahan kinangan yaitu kapur sirih yang rumus kimianya
adalah Ca(OH) , merupakan basa kuat karena memiliki pH yang tinggi sekitar
2
12,5-12,8 (Retnaningsih, 2020). Kapur sirih sering digunakan dalam campuran
makanan dan aman digunakan dalam jumlah yang sedikit. Hal tersebut karena
di dalam mulut terdapat air ludah yang berperan sebagai larutan penyangga,
maka dapat mencegah kerusakan pada rongga mulut dan gigi. Air ludah yang
dapat mempertahankan pH sekitar 6,8 yang berperan sebagai larutan
penyangga akan mempertahankan pH mulut akibat penambahan sedikit asam
- 2-
atau basa. Air liur mengandung larutan penyangga fosfat H PO dan HPO .
4
2
4




13


Ca(OH) (aq) + NaH PO (aq) → CaHPO (aq) + 2H O(l).
2
4
4
2
2
Pada kenyataannya, sebagian besar masyarakat memiliki penumpukan
plak pada gigi serta perubahan warna gigi yang rata-rata masyarakat
manyirih dalam jangka waktu yang lama hingga lebih dari lima tahun.
Kandungan Ca(OH) dengan pH yang tinggi masuk ke dalam mulut maka
2
menyebabkan rongga mulut bersifat basa dan menghasilkan jenis oksigen
reaktif berbentuk hydroxyl radical yang dapat merusak sistem oksidasi DNA
sel mukosa penyirih dan mempercepat penumpukan plak pada gigi.







Organisasi Belajar




Berdasarkan artikel diatas. Coba kalian diskusikan dengan teman
sekelompok!




1. Informasi apa yang kalian dapat setelah membaca artikel tersebut?






















2. Konsep pengetahuan apa yang berkaitan dengan artikel tersebut?























14


3. Mengapa kerusakan pada rongga mulut dan gigi dapat terjadi
padahal dalam mulut terdapat larutan penyangga fosfat?




















4. Kira-kira apakah ada hubungannya dengan kapasitas larutan

penyangga? Jelaskan!























Membimbing Penyelidikan





Setelah mengumpulkan informasi, mari kita rancang dan lakukan
kegiatan praktikum berikut bersama kelompokmu!




A. Judul Percobaan









B. Tujuan Percobaan










15


C. Dasar Teori























D. Alat E. Bahan






















F. Cara Kerja



1. Siapkan 8 tabung reaksi yang bersh dan kering pada rak tabung
reaksi dan beri label nomor 1 - 8.

2. Isilah tabung reaksi dengan:
a. Tabung 1 : 10 mL larutan CH COOH 0,1 M
3
b. Tabung 2 : 10 mL larutan NH OH 0,1 M
4
c. Tabung 3 : 10 mL larutan CH COONa 0,1 M
3
d. Tabung 4 : 10 mL larutan NH Cl 0,1 M
4
e. Tabung 5 : 5 mL larutan CH COOH 0,1 M + 5 mL larutan CH COONa 0,1 M
3
3
1. Siapkan 8 tabung reaksi yang bersh dan kering pada rak tabung
f. Tabung 6 : 5 mL larutan NH OH 0,1 M + 5 mL larutan NH Cl 0,1 M
4
4
reaksi dan beri label nomor 1 - 8.
g. Tabung 7 : obat tetes mata secukupnya
2. h. Tabung 8 : 10 mL minuma
Isilah tabung reaksi dengan:n bersoda
3. Identifikasilah pH larutan dengan pH meter sebagai pH awal.
4. Catat hasil pengamatan anda sebagai pH awal.
5. Ambil 2 mL aquades dan identifikasi pH aquades.





16


1. Siapkan 8 tabung reaksi yang bersh dan kering pada rak tabung reaksi dan beri label nomor 1 - 8.
2. Isilah tabung reaksi dengan:
F. Cara Kerja
3. Identifikasilah pH larutan deng
4. Catat hasil pengamatan anda sebagai pH awal.
5. Ambil 2 mL aquades dan identifikasi pH aquades.
6. Tambahkan 2 mL aquades pada masing-masing tabung reaksi.

7. Identifikasilah pH larutan dengan pH meter sebagai pH akhir.
8. Catat hasil pengamatan anda sebagai pH akhir.

9. Ulangi percobaan yang sama dengan mengganti 2 mL aquades dengan 1
mL larutan HCl 0,1 M.
10. Ulangi percobaan yang sama dengan mengganti 2 mL aquades dengan 1

mL larutan NaOH 0,1 M.





G. Hasil Pengamatan
















































Setelah mengumpulkan data
diskusikan analisis data berikut
bersama kelompokmu!








17


1. Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan, larutan pada tabung

manakah yang mengalami perubahan pH?













2. Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan, larutan pada tabung
manakah yang relatif tidak mengalami perubahan pH?














3. Kelompokkan mana yang buffer dan bukan penyangga!
















4. Coba perhatikan larutan pada tabung No. 5.
Larutan pada tabung No. 5 merupakan campuran larutan CH COOH dan
3
CH COONa bersifat asam, basa, atau netral?
3










5. Larutan CH COOH terionisasi sebagian, sedangkan CH COONa
3
3
terdisosiasi sempurna. Tuliskan reaksi kesetimbangan dan partikel (molekul
atau ion) apa saja yang terdapat dalam larutan tersebut?














18


6. Apakah dalam larutan tersebut terdapat pasangan asam-basa

konjugasi? Jika ada, sebutkan spesi yang bertindak sebagai asam
lemah dan basa konjugasinya!












7. Ketika larutan CH COOH dicampurkan dengan larutan CH COONa,
3
3
apakah ada partikel yang jumlahnya bertambah? Jika ada, sebutkan!












8. Campuran larutan pada tabung No. 5 disebut “buffer/penyangga asam”.


















Berdasarkan jawaban Anda pada pertanyaan no. 4 – 7, apa yang
dimaksud dengan buffer/larutan penyangga?














9. Tentukan apakah campuran berikut ini dapat menghasilkan buffer
asam? Jelaskan alasanmu!


a. 5 mL CH COOH 0,1 M + 5 mL KOH 0,1 M
3
b. 10 mL CH COOH 0,1 M + 5 mL KOH 0,1 M
3
c. 5 mL CH COOH 0,1 M + 10 mL KOH 0,1 M
3




19


Lanjutan...



















10. Coba perhatikan larutan pada tabung No. 6.
Larutan pada tabung No. 6 merupakan campuran larutan NH OH
4
dan NH Cl bersifat asam, basa, atau netral?
4








11. Larutan NH OH terionisasi sebagian, sedangkan NH Cl terdisosiasi
4
4
sempurna. Tuliskan reaksi kesetimbangan dan partikel (molekul atau ion)
apa saja yang terdapat dalam larutan tersebut?












12. Apakah dalam larutan tersebut terdapat pasangan asam-basa
konjugasi? Jika ada, sebutkan spesi yang bertindak sebagai asam/basa

lemah dan asam/basa konjugasinya!










+
4
13. Ketika larutan NH dicampurkan larutan NH Cl, apakah ada
4
partikel yang jumlahnya bertambah? Jika ada, sebutkan!











20


14. Campuran larutan pada tabung No. 6 disebut “buffer basa”. Coba
perhatikan sifat penyangga pada setiap larutan berikut!




















Berdasarkan jawabanmu pada pertanyaan no. 11 – 13, apa yang dimaksud
dengan buffer/larutan penyangga basa?















15. Tentukan apakah campuran berikut ini dapat menghasilkan buffer
basa? Jelaskan alasanmu!



a. 5mL NH OH 0,1 M + 5 mL HNO 0,1 M
3
4
b. 10 mL NH OH 0,1 M + 5 mL HNO 0,1 M
3
4
c. 5 mL NH OH 0,1 M + 10 mL HNO 0,1 M
3
4

Jawaban




























21


Membimbing Penyelidikan






Setelah mengumpulkan informasi, lakukan kegiatan penyelidikan
berikut bersama kelompokmu!






1. Komponen larutan penyangga asam terdiri dari ……………… dan ……………….

Larutan ini dapat mempertahankan pH pada kondisi ……………… atau

memiliki nilai pH ……………….
2. Komponen larutan penyangga basa terdiri dari ……………… dan ……………….
Larutan ini dapat mempertahankan pH pada kondisi ……………… atau
memiliki nilai pH ……………….






3. Dari artikel diatas, apa yang dimaksud dengan larutan penyangga?



















4. Dari reaksi yang terdapat dalam artikel diatas, tentukan pasangan
asam dan basa konjugasinya!

























22


Berdasarkan konsep di atas, mengapa manginang termasuk dalam
aplikasi larutan penyangga? Berikan penjelasan secara ilmiah!





































Mengembangkan dan
Mempresentasikan Hasil Karya





Berdasarkan informasi dan pemecahan masalah yang kalian dapat,
buatlah kesimpulan dan presentasikan hasil diskusi kelompok kalian!



































23


Menganalisis dan Mengevaluasi

Proses Pemecahan Masalah





Peserta didik menganalisis dan mengevaluasi hasil diskusi kelompok
penyaji dengan bimbingan guru, serta memberikan komentar, pertanyan
atau masukan.








































































24


AYO BERLATIH







1. Perhatikan data pH suatu percobaan berikut:
















manakah diantaranya yang bersifat penyangga dan yang bukan
penyangga? Jelaskan jawabanmu!



2. Larutan penyangga terdiri atas penyangga asam dan basa, Jelaskan
cara membuat dari masing-masing larutan penyangga tersebut beserta
contohnya!


3. Manakah di antara pencampuran larutan-larutan berikut ini yang dapat
membentuk larutan penyangga?

a. Larutan HCOOH dicampur dengan larutan HCOOK
b. Larutan NH OH dicampur dengan larutan (NH ) SO 4
4
4 2
-5
c. 50 mL larutan NH OH 0,1 M (Kb = 1,8 x 10 ) dicampurkan dengan 25
4
mL larutan HCl 0,1 M.
-4
d. 50 mL larutan HF 0,1 M (Ka = 6,8 x 10 ) dicampurkan dengan 100 mL
larutan NaOH 0,1 M.

4. Periksalah apakah campuran berikut bersifat penyangga atau tidak. Jika ya,
tuliskan komponen penyangganya.
a. 50 mL NH Cl 0,1 M + 50 mL NaOH 0,1 M
4
b. 50 mL NH 0,1 M + 50 mL NH Cl 0,1 M
4
3
c. 50 mL H SO 0,1 M + 50 mL NH 0,2 M
3
2
4









25


KEGIATAN BELAJAR 2






Perhitungan pH Larutan Penyangga

Prinsip Kerja Larutan Penyangga




Tujuan Pembelajaran





Pada kegiatan belajar 2 ini disajikan materi dan sebuah permasalahan yang
harus dipecahkan melalui sintak model PBL (Problem Based Learning). Setelah
mempelajari ini diharapkan:

1. Peserta didik dapat menghitung pH dan pOH larutan penyangga dengan

benar.
2. Peserta didik dapat menghitung pH dan pOH larutan penyangga setelah
penambahan sedikit asam, sedikit basa, dan pengenceran dengan tepat dan
teliti.
3. Peserta didik dapat menjelaskan prinsip kerja larutan penyangga dengan
benar dan komunikatif melalui diskusi kelompok.









Materi





Perhitungan pH Larutan Penyangga



Perhitungan pH Larutan Penyangga Asam




Larutan penyangga bersifat asam apabila terdiri dari campuran asam lemah
dengan basa konjugasinya. Pada sistem penyangga asam lemah (misalnya HA)
dengan basa konjugasinya, misalkan NaA, maka di dalam sistem larutan terdapat
kesetimbangan:



26


+ -
HA (aq) ⇌ H (aq) + A (aq) ……………. (1)

+ -
NaA (aq) → Na (aq) + A (aq) ……………(2)

Dari reaksi kesetimbangan (1) diperoleh:







+
Maka, konsentrasi ion [H ] dapat dinyatakan:






Pada campuran di atas HA merupakan asam lemah sehingga hanya sedikit
-
terionisasi, akibatnya konsentrasi HA dapat dianggap tetap. Adapun konsentrasi [A ]
- -
berasal dari dua komponen, yaitu [A ] dari asam lemah HA dan [A ] dari NaA.
-
Hampir sama [A ] dalam larutan itu berasal dari garam (NaA), karena asam lemah
[HA] sedikit sekali terionisasi.
n
Konsentrasi [ ] = M =
v






Maka, pH dapat dicari:



atau



Keterangan :
Ka = tetapan ionisasi asam lemah







Perhitungan pH Larutan Penyangga Basa




Larutan penyangga bersifat basa apabila terdiri dari campuran basa lemah
dengan asam konjugasinya. Pada sistem penyangga basa lemah dan asam
konjugasinya yang berperan dalam sistem tersebut adalah reaksi kesetimbangan
pada basa lemah.
+
Jika larutan penyangga ini ditambahkan asam, ion H dari asam tersebut akan
-
dinetralkan oleh ion OH dari basa lemah. Jika larutan penyangga ini ditambahkan
- +
basa, ion OH dari basa tersebut akan dinetralkan oleh ion H dari asam
konjugasinya.

27


Perumusan larutan penyangga bersifat basa yaitu:






Sehingga, pOH dapat dicari:

atau




Setelah didapatkan pOH, maka pH dapat dicari:





Keterangan :
Kb = tetapan ionisasi basa lemah
Kw = tetapan ionisasi air murni





Untuk lebih memahami lagi mengenai perhitungan pH
pada larutan penyangga, tonton dan simak video
pembelajaran berikut!






Link video:









































Video 1. Perhitungan pH Larutan Penyangga
28


Prinsip Kerja Sistem Penyangga


Prinsip kerja sistem penyangga bekerja melalui fenomena yang terkait
+ -
dengan pengaruh ion senama. Penambahan sedikit asam (H ) atau basa (OH ),
atau pengenceran (penambahan H O) akan mengubah konsentrasi komponen
2
- +
asam basa (HA/A atau B/BH ) dari larutan penyangga, yang mengakibatkan
kesetimbangan akan bergeser sampai diperoleh kesetimbangan baru.



Tabel 2. Prinsip Kerja Larutan Penyangga









































































29


Untuk lebih memahami lagi mengenai prinsip kerja

larutan penyangga, tonton dan simak video
pembelajaran berikut!








Link video:














































Video 2. Prinsip Kerja Larutan Penyangga



















30


Ayo Berdiskusi!




Orientasi Masalah




Bacalah dan perhatikan permasalahan yang dipaparkan pada

percobaan berikut! Kemudian diskusikan permasalahan tersebut dengan
kelompokmu!



















(Larutan Penyangga Asam HA/A ) (Larutan Penyangga Basa B/BH )

pH = 5 pH = 9
Kemudian pada larutan penyangga asam ditetesi dengan sedikit HCl
-
dan NaOH sehingga diperoleh pH larutan penyangga asam tersebut

berturut-turut menjadi 4,98 dan 5,02. Pada larutan penyangga basa yang
telah ditetesi dengan HCl dan NaOH pH larutan berubah berturut-turut
menjadi 8,99 dan 9,01.




Organisasi Belajar




Berdasarkan percobaan yang dilakukan praktikan tersebut,

identifikasilah permasalahan yang terjadi pada percobaan tersebut!




1. Bagaimana prinsip kerja dari larutan penyangga?
2. Mengapa larutan penyangga dapat mempertahankan pH ketika
ditambahkan sedikit asam kuat atau basa kuat?
3. ...................................................................................................................................................................
4. ...................................................................................................................................................................



31


Membimbing Penyelidikan






Isilah titik-titik dibawah ini untuk memudahkan kalian dalam
memecahkan permasalahan yang telah dipaparkan pada percobaan
larutan penyangga!







Larutan penyangga asam merupakan larutan yang mengandung asam
lemah dan basa konjugasinya. CH COOH merupakan asam ………… dan
3
basa konjugasinya adalah ……………. Pada larutan penyangga asam jika
ditambahkan sedikit asam kuat maka ion …………… akan bereaksi dengan
…………… (basa konjugasinya) sehingga membentuk CH COOH, menurut
3
reaksi berikut:
+
…………… (aq) + H (aq) ⇌ CH COOH (aq)
3
Sehingga harga pH akan tetap atau berubah sedikit.
Pada larutan penyangga asam jika ditambahkan sedikit basa kuat maka
ion …………… akan dinetralkan oleh …………… (asam lemah), menurut reaksi
berikut:
- -
…………… (aq) + OH (aq) ⇌ CH COO (aq) + H O (l)
3
2
- +






Larutan penyangga basa merupakan larutan yang mengandung basa
lemah dan asam konjugasinya. NH merupakan basa …………… dan asam
3
konjugasinya adalah ……………. Pada larutan penyangga basa jika
ditambahkan sedikit asam kuat maka ion …………… akan dinetralkan oleh
…………… (basa lemah), dengan reaksi berikut:
+ +
…………… (aq) + H (aq) ⇌ NH (aq)
4
Sehingga harga pH akan tetap atau berubah sedikit.
Larutan penyangga basa jika ditambahkan sedikit basa kuat maka ion
…………… akan bereaksi dengan …………… (asam konjugasinya), dengan reaksi
berikut:
-
…………… (aq) + OH (aq) ⇌ NH (aq) + H O (l)
3
2









32


Untuk memudahkan kalian mengetahui rumus menghitung pH
suatu larutan penyangga, lengkapilah titik-titik dibawah ini!












































- +








































33


Untuk memperdalam pemahaman kalian dalam perhitungan pH

suatu larutan penyangga, kerjakanlah beberapa latihan soal di
bawah ini!



1. Maria mencampurkan 100 mL NH OH 0,3 M dengan 50 mL HBr 0,1 M.
4
-5
Berapakah pH campuran tersebut jika Kb NH OH = 1,8 x 10 ?
4

Langkah Penyelesaian:
4OH] = ……… mL x ……… mol/L = ……………… mmol
[NH
[HBr] = ……… mL x ……… mol/L =……………… mmol
Persamaan reaksi:











Jadi setelah reaksi, di dalam sistem terdapat NH 4OH = ……… mmol dan NH Br
4
+
yang terurai menghasilkan NH 4 sebanyak = ……… mmol (membentuk sistem
penyangga). pH larutan :
[NH OH]
4
-
[OH ]=Kb .
[HBr]
pOH= ……….
pH= ……….




-4
2. Sebanyak 100 mL larutan asam format 0,11 M (Ka = 1 x 10 ) dimasukkan ke dalam
25 mL larutan NaOH 0,12 M. Apabila 50 mL campuran tersebut diencerkan hingga
volumenya 500 mL, berapa pH larutan yang terjadi? (asam format = HCOOH)





























34


3. Suatu campuran penyangga yang terbentuk dari 500 mL larutan HCOOH 1 M
dan 500 mL larutan HCOONa 1 M, ditambahkan 100 mL larutan yang
mempunyai pH 12. Hitunglah pH sebelum dan sesudah ditambahkan.
-4
(Ka HCOOH = 2 x 10 )








































- +
Mengembangkan dan

Mempresentasikan Hasil Karya




Berdasarkan identifikasi permasalahan yang telah dipaparkan pada
percobaan larutan penyangga, kumpulkanlah informasi dan data untuk

menyelesaikan permasalahan tersebut dari berbagai sumber referensi!



1. Bagaimana prinsip kerja dari larutan penyangga?



















35


2. Mengapa larutan penyangga dapat mempertahankan pH ketika

ditambahkan sedikit asam kuat atau basa kuat?

























3. .............................................................................................................................................................

















- +









4. .............................................................................................................................................................





























36


Menganalisis dan Mengevaluasi

Proses Pemecahan Masalah




Mengembangkan dan Mempresentasikan Hasil Karya

Peserta didik menganalisis dan mengevaluasi hasil diskusi kelompok
penyaji dengan bimbingan guru, serta memberikan komentar, pertanyan
atau masukan.



























- +








































37


AYO BERLATIH








-4
1. 100 mL larutan HF dengan konsentrasi 0,1 M (Ka = 6,8 x 10 ) dicampurkan
dengan 50 mL larutan NaOH 0,1 M, tentukan apakah hasil pencampuran
kedua larutan tersebut dapat menghasilkan larutan penyangga? Berapakah
pH yang diperoleh, dan tentukan juga sifat dari penyangga tersebut!


2. Suatu larutan penyangga dibuat dengan mencampurkan 50 mL larutan
-5
CH COOH 0,1 M (Ka = 1,8 x 10 ) dengan 50 mL larutan (CH COO) Ca 0,1
3
2
3
M. Tentukan pH larutan penyangga tersebut!
3. Berapa gram NaOH (Mr = 40) yang harus dimasukkan ke dalam 200 mL
larutan CH COOH 0,05 M agar didapat larutan penyangga dengan pH = 4?
3
-5
Ka CH COOH = 1 x 10 .
3
4. Suatu larutan penyangga terbentuk dari 500 mL larutan HCOOH 1 M dan
500 mL larutan HCOONa 1 M, ditambah 100 mL larutan H SO 0,05 M.
4
2
-4
Hitunglah pH sebelum dan sesudah ditambah H SO . (Ka HCOOH = 2 x 10 )
2
4






































38


KEGIATAN BELAJAR 3







Larutan Penyangga dalam Tubuh dan Kehidupan
Sehari-Hari




Tujuan Pembelajaran





Pada kegiatan belajar 3 ini disajikan materi dan sebuah permasalahan yang
harus dipecahkan melalui sintak model PBL (Problem Based Learning). Setelah
mempelajari ini diharapkan:

1. Peserta didik dapat menganalisis fungsi larutan penyangga dalam tubuh
dan kehidupan sehari-hari dengan kritis dan aktif.







- +
Materi




Larutan Penyangga dalam Tubuh dan Kehidupan Sehari-Hari




a. Sistem Penyangga Karbonat





















Gambar 5. Larutan penyangga dalam darah
Sumber: Mumpuni (2017)


39


Darah mempunyai pH yang relatif tetap di sekitar 7,4. Hal ini dimungkinkan
-
karena adanya sistem penyangga H CO /HCO , sehingga meskipun setiap saat
3
3
2
darah kemasukan berbagai zat yang bersifat asam maupun basa, tetapi
pengaruhnya terhadap perubahan pH dapat dinetralisir. Jika darah kemasukan zat
+
yang bersifat asam, maka ion H dari asam tersebut akan bereaksi dengan ion
-
HCO :
3
-
+
H (aq) + HCO (aq) ⇌ H CO (aq)
2
3
3
-
Sebaliknya, jika darah kemasukan zat yang bersifat basa, maka ion OH akan
2
bereaksi dengan H CO : 3
- -
OH (aq) + H CO (aq) ⇌ HCO (aq) + H O (l)
2
2
3
3
-
Perbandingan konsentrasi H CO : HCO dalam darah sekitar 20:1. Hal ini
2
3
3
dapat terjadi karena adanya kesetimbangan antara gas CO yang terlarut dalam
2
darah dengan H CO , serta kesetimbangan kelarutan gas CO dari paru-paru
2
3
2
dengan CO yang terlarut.
2
CO (g) + H O (l) ⇌ H CO (aq)
3
2
2
2
maka apabila di dalam darah banyak terlarut H CO , darah akan segera
2
3
melepaskan gas CO ke dalam paru-paru.
2
Jika metabolisme tubuh meningkat (misalnya akibat olahraga atau ketakutan),
maka pada proses metabolisme tersebut banyak dihasilkan zat - zat yang bersifat
-
asam masuk ke dalam aliran darah, yang akan bereaksi dengan HCO dalam
3
- +
darah yang menghasilkan H CO dalam darah. Tingginya kadar H CO akan
3
2
2
3
mengakibatkan turunnya nilai pH. Untuk menjaga agar penurunan pH tidak terlalu
besar, maka H CO akan segera terurai menjadi gas CO dan H O. Akibat yang
3
2
2
2
terjadi adalah pernapasan berlangsung lebih cepat agar darah dapat membuang
CO ke dalam paru-paru dengan cepat. Hal yang sebaliknya akan terjadi jika pada
2
-
kondisi tertentu darah banyak mengandung basa (ion OH ). Adanya basa akan
-
diikat oleh H CO yang selanjutnya akan berubah menjadi ion HCO . Dengan
3
3
2
demikian, diperlukan gas CO dari paru-paru yang harus dimasukkan ke dalam
2
darah untuk menggantikan H CO tersebut, hal ini mengakibatkan pernapasan juga
3
2
berlangsung lebih cepat.
b. Sistem Penyangga Fosfat
- 2-
Sistem penyangga fosfat (H PO /HPO ) merupakan sistem penyangga yang
2
4
4
bekerja untuk menjaga pH cairan intra sel. Jika dari proses metabolisme dihasilkan
2-
banyak zat yang bersifat asam, maka akan segera bereaksi dengan ion HPO :
4
-
+
2-
HPO (aq) + H (aq) ⇌ H PO (aq)
4
2
4
40


Jika pada proses metabolisme sel menghasilkan senyawa yang bersifat basa, maka
- -
ion OH akan bereaksi dengan ion H PO :
2
4
- - 2-
H PO (aq) + OH (aq) ⇌ HPO (aq) + H O (aq)
2
4
2
4
- 2-
Dengan demikian, perbandingan [H PO ]/[ HPO ] akan selalu tetap, dan
2
4
4
ini akan menyebabkan pH larutan tetap.
C. Sistem Penyangga Asam Amino
Asam amino mengandung gugus yang bersifat asam dan gugus yang bersifat
basa. Oleh karena itu, asam amino dapat berfungsi sebagai sistem penyangga di
+
dalam tubuh. Adanya kelebihan ion H akan diikat oleh gugus yang bersifat basa
-
dan jika ada kelebihan ion OH maka akan diikat oleh ujung yang bersifat asam.
Dengan demikian, larutan yang mengandung asam amino akan mempunyai pH
relatif tetap.





D. Air Ludah sebagai Larutan Penyangga




- 2-
Larutan penyangga H PO / HPO ,
2
4
4
ditemukan dalam air ludah, yang berfungsi
menjaga pH mulut sekitar 6,8 dengan cara
- +
menetralisir asam yang dihasilkan dari
fermentasi sisa-sisa makanan yang dapat
merusak gigi. pH dalam tubuh manusia sangat

beragam dari satu cairan ke cairan lainnya:
misalnya, pH darah adalah sekitar 7,4,
sementara pH cairan lambung sekitar 1,5.
Nilai-nilai pH ini, yang penting agar enzim
dapat bekerja dengan benar dan agar
tekanan osmotik tetap seimbang, dalam
Gambar 6. Air ludah sebagai larutan banyak kasus dipertahankan oleh larutan
penyangga
Sumber: https://id.quora.com/Apa- penyangga.
fakta-menarik-tentang-air-liur
















41


E. Menjaga Kesetimbangan pH Tanaman
























Gambar 7. Tanaman Hidroponik
Sumber: https://dinpertanpangan.demakkab.go.id/?p=4201


Suatu metode penanaman dengan media lain selain tanah, biasanya dikerjakan
dalam ruang kaca dengan menggunakan medium air yang berisi zat hara, disebut
dengan hidroponik. Setiap tanaman memiliki pH tertentu agar dapat tumbuh
dengan baik. Oleh karena itu, dibutuhkan larutan penyangga agar pH dapat dijaga.




F. Larutan Penyangga dalam Bidang Biologi


+
Enzim dan bakteri memerlukan - pH tertentu untuk aktivitasnya. pH tertentu ini
dapat dibuat dalam bentuk campuran penyangga yang pH-nya sesuai.




G. Larutan Penyangga dalam Industri



























Gambar 8. Larutan penyangga dalam industry
Sumber: Kompas.com (2022)


42


Click to View FlipBook Version