The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

menjelaskan tentang tata cara bertarnsaksi di islam dan hukum yang mengaturnya

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by ginanjarpamungkas214, 2022-04-26 18:31:33

Konsep Ekonomi Islam

menjelaskan tentang tata cara bertarnsaksi di islam dan hukum yang mengaturnya

Keywords: islam,ekonomi,e-book,jual beli

Karya : M. Ginanjar Pamungkas 2022

E-Book
Kelas 6 KONSEP

EKONOMI
ISLAM

Pendahuluan

Dalam era globalisasi manusia dihadapkan pada perubahan-perubahan yang tidak menentu dalam berbagai

bidang, termasuk dalam bidang pendidikan. Menghadapi hal itu perlu adanya penataan sistem pendidikan secara

menyeluruh, yang berkaitan dengan kualitas pendidikan serta relevansinya dengan masyarakat dan dunia kerja.

pPees1nedrtidaidkaidnikpdaednagdanascaarrnayameadndaloarhonugsadhaan sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia
memfasilitasi kegiatan belajar mengajar mereka.

Undang-Undang RI. No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional pada pasal 1 menyebutkan

bahwa. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk menjadikan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual

keagamaan, pengetahuan diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa, dan negara. Guru merupakanpelaksana pendidikan dan pengajaran yang secara formal

mentransfer berbagaipengetahuan kepada siswa dan juga sebagai penentukeberhasilan proses pembelajaran.

Dalam penyampaian materi pelajaran sangat tergantung kepada kelancaran interaksikomunikasi antara guru

dengan siswa. Dalam proses interaksi komunikasi atau penerimaan informasi itulah sering

terjadikesalahpahaman, sehingga proses pembelajaran tidak efektif dan efisien. Hal ini bisa disebabkan

verbalisme dan monoton, kurangnyaminat siswa, ketidaksiapan guru dan siswa, kurangnya media dan

sebagainya. Oleh karena itu buku elektronik ini ditujukan untuk membantu kreatifitas dan kemampuan, serta

wawasan siswa tentang ekonomi islam maupun fiqih jual beli dalam islam

Daftar Isi

PENDAHULUAN
DAFTAR ISI
Bab 1 Konsep Ekonomi Islam

Konsep Ilmu Ekonomi
Konsep Ilmu Ekonomi dalam Pandangan Islam
Prinsip Ilmu Ekonomi yang Diterapkan Islam
Bab 2 Jual Beli dalam Islam
Pengertian Jual Beli
Dasar Hukum Jual Beli
Syarat Jual Beli dalam Islam
Daftar Pustaka

BAB 1

KONSEP EKONOMI
ISLAM

A. Konsep Ilmu Ekonomi

Konsep ekonomi konvensional yang memiliki berbagai sistem
sudah diterapkan sejak lama di Indonesia dengan berbagai
dampak positif dan negatif yang muncul. Konsep ini menganut
sistem kapitalis, sosialis, komunis, serta fasisme tergantung
kebijakan dari masing masing negara.

Menurut Bangun, ilmu ekonomi muncul karena adanya
kesenjangan antara sumber daya yang tersedia dan
keinginan manusia. Sumber daya yang ada di bumi
bersifat terbatas, sementara keinginan bersifat tidak
terbatas.
sehingga hal ini menciptakan kesenjangan dan
menimbulkan masalah dalam penggunaan sumber daya.

B. KONSEP EKONOMI DALAM PANDANGAN ISLAM

Di dalam ekonomi islam terdapat larangan melakukan riba karena hal tersebut
merupakan praktik perampasan kekayaan terhadap mereka yang berhutang. Serta ada
juga larangan untuk melakukan hal-hal buruk seperti melakukan penipuan,
mempermainkan ukuran, melakukan suap menyuap, berjudi dan cara-cara bathil
lainnya. Karena kegiatan tersebut bisa merugikan hak orang lain dan tentunya diri
kita sendiri. Serta hal tersebut juga tidak di ridhoi Allah SWT.
Konsep-konsep ekonomi Islam yang merupakan bangunan
ekonomi Islam didasarkan pada lima nilai universal yaitu :

tauhid (keimanan),
‘adl (keadilan),
nubuwwah (kenabian),
khilafah (pemerintah) dan
ma’ad (hasil).

Kelima nilai ini dijadikan pedoman untuk menyusun teori-teori

ekonomi Islam .

1 . Tuahid
Dalam pandangan Alquran, filsafat fundamental dari ekonomi Islam adalah tauhid. Hakikat tauhid adalah

penyerahan diri yang bulat kepada kehendak Ilahi, baik menyangkut ibadah maupun muamalah, dalam rangka
menciptakan pola kehidupan yang sesuai dengan kehendak Allah.
2 . `Adl (Keadilan).
Perintah berlaku adil banyak disebut dalam al Quran, ini menyiratkan tentang betapa pentingnya nilai-nilai
keadilan bagi eksistensi kehidupan manusia. Adil merupakan adalah misi utama ajaran Islam dan sekaligus sikap
yang dianggap dekat dengan taqwa. Keadilan harus dioperasionalisasikan pada semua fase ekonomi.
3 . Nubuwwah (Kenabian)
Nubuwwah atau kita lebih familiar dengan istilah kenabian. Di era sekarang memang sudah tidak ada nabi seperti
halnya Rosulullah SAW. Paling tidak perangai dan akhlak Nabi dijadikan sebagai contoh atau teladan dalam
menjalankan roda perekonomian.
4 . Khalifah
Prinsi yang diterapkan dalam ekonomi syariah, salah satunya membangun pondasi pemerintahan yang baik dan
bertanggungjawab. Bagaimanapun juga, sistem pemerintahan menjadi keputusan penentu segala keputusan.
5 . Ma'ad (hasil)
Jika di artikan, ma’ad dalam perekonomian disebut dengan laba. Laba yang di peroleh harusnya di dapatkan dengan
cara yang baik, tidak dengan cara curang. Dalam menjalankan perekonomian, tidak dapat dipungkiri jika banyak
cara-cara curang demi mendapatkan hasil yang banyak.

C. PRINSIP YANG DITERAPKAN DALAM EKONOMI ISLAM
Poin yang masuk ke dalam pertanyaan tentang prinsip apakah yang diterapkan dalam ekonomi islam ada tiga.
Ketika poin inilah sistem dari prinsip islam yang tidak kalah penting. Jika di analogikan, prinsip sistem ekonomi
islam ini sebagai badan atau dinding dari bangunan perekonomian islam. Ada tiga prinsip sistem ekonomi islam
ang terdiri dari multiple ownership, freedom to act dan social justice. Ketiga prinsip inilah yang tidak kalah
penting dikuasai dan dipelajari secara tuntas.
1 . Multiple ownership
Multiple ownership atau yang disebut dengan kepemilikian multi jenis ini adalah cabang dari nilai-nilai
tauhid dan dan keadilan. Dengan kata lain, islam mengakui hak miliki barang atau apapun. islam mengakui akan
hak pribadi, hak kelompok ataupun hak secara nasional. Terlepas dari semua hak ang di akui, secara prinsip tetap
hak yang sesungguhnya pada pada Allah SWT.
2. Freedom to act
Freedom to act atau yang kita kenal dengan kebebasan bertindak atau berusaha. Dimana di sini terbentuk atas
dasar nilai nubuwwah ‘adl dan khilafah. Ketika dua hal ini terbentuk, maka mempraktekan pertanyaan tentang
prinsip apakah yang diterapkan dalam ekonomi islam sudah tidaklah sulit.
3 . Social justice
Kunci kesuksesan dan keberhasilan prinsip ekonomi islam dalah karena terwujudnya keadilan sosial. Orang yang
memiliki keadilan sosial, sudah memiliki pondasi dan nilai khilafah dan ma’ad. Dimana ketika dua nilai ini
berkolaborasi, itu mengartikan bahwa pemerintah memiliki hak dan tanggung jawab secara penuh demi menjaga
keseimbangan sosial bagi masyarakatnya.

BAB 2

1 Jual Beli dalam Islam

1.Pengertian Jual Beli

1Sebelum membahas jual beli secara mendalam, terlebih dahulu diketahui pengertian jual beli, sehingga pembaca

mengetahui dengan jelas apa itu jual beli dan dapat mengetahui apa yang dimakdsud oleh penulis. Jual beli dalam

istilah fiqh disebut dengan al-bai’ yang berarti menjual, mengganti, dan menukar sesuatu dengan sesuatu yang lain.

Lafal albai’ dalam bahasa Arab terkadang digunakan untuk pengertian lawannya, yakni kata asy-syira (beli). Dengan

demikian, kata al-bai’ berarti jual, tetapi sekaligus juga berarti beli (Haroen, 2000:111). Jual beli atau bisnis menurut

bahasa berasal dari kata (

) bentuk jamaknya ( ) dan konjungsinya adalah “ "yang artinya menjual (al-Marbawy, t.th:

72). Menurut bahasa, jual beli berarti menukarkan sesuatu dengan sesuatu (Al-Jaziri, 2003:123).

Sedangkan menurut istilah yang dimaksud jual beli atau bisnis adalah:
a. Menukar barang dengan barang atau barang dengan uang dengan jalan melepaskan hak milik dari yang satu kepada
yang lain atas dasar saling merelakan (Idris, 1986 :5)
b. Menurut syara,pengertian jual beliyang paling tepatialah memiliki sesuatu harta(uang) dengan mengganti sesuatu
atas dasar izin syara, sekedarmemiliki manfaatnya saja yang diperbolehkan syara untuk selamanya yang demikian itu
harus dengan melaluipembayaran yang berupauang (al-Ghazzi, t.th:30).
c. Menurut Imam Taqiyuddin dalam kitab Kiffayatul al-Akhyar
Saling tukar harta, saling menerima, dapat dikelola (tasharruf) dengan ijab qobul,dengan cara yang sesuai
dengansyara (Taqiyuddin, t.th:329).

2. Dasar Hukum Jual Beli dalam Islam

Allah SWT telah menghalalkan praktek jual beli yang sesuai dengan ketentuan dan syariat-Nya. Sebagaimana yang
tercantum dalam QS Al Baqarah ayat 275 yang berbunyi:

‫الِّرَبا ۗ َوَأَحَّل ُهَّللا اْلَبْيَع‬ ‫ِم ْثُل‬ ‫اْلَبْي ُع‬ ‫َُأقوٰاَلُلِئوَاكِإَّنَأَْمصا‬ ‫ِبَأَّنُه ْم‬ ‫ۚ َٰذ ِلَك‬ ‫ِّس‬ ‫اُن ِم َن اْلَم‬ ‫َكَم ا َيُقوُم اَّلِذي َيَتَخَّبُط ُه الَّش ْيَط‬ ‫َيُقوُم وَن ِإاَّل‬ ‫اَّلِذيَن َيْأُكُلوَن الِّرَبا اَل‬
‫ۖ ُهْم ِفيَه ا َخاِلُدوَن‬ ‫الَّناِر‬ ‫َحاُب‬ ‫َع اَد َف‬ ‫ۖ َوَم ْن‬ ‫ِهَّللا‬ ‫َوَأْم ُرُه ِإىَل‬ ‫ٌة ِم ْن َرِّبِه َفاْنَتَه ٰى َفَلُه َم ا َس َلَف‬ ‫َجاَءُه َم ْو ِع َظ‬ ‫َوَحَّرَم الِّرَبا ۚ َفَم ْن‬

Artinya: "Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang
kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata
(berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan
riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka
baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang
kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya." (QS Al Baqarah:
275)
Artinya, Islam tidak melarang segala bentuk jual beli selama tidak merugikan salah satu pihak dan tidak melanggar aturan-
aturan yang telah ditetapkan.

Allah SWT juga tidak melarang umat muslim dalam mencari rezeki melalui jual-beli. Hal ini termaktub dalam firman
Allah QS Al Baqarah ayat 198:

ۚ ‫َلْيَس َع َلْيُكْم ُجَناٌح َأْن َتْبَتُغ وا َفْض اًل ِم ْن َرِّبُكْم‬



Artinya: "... Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezeki hasil perniagaan) dari Tuhanmu." (QS Al Baqarah: 198)

3. Syarat Syarat Jual Beli

1.Transaksi jual beli dilakukan dengan ridha dan sukarela Kegiatan jual-beli dibolehkan dalam Islam, bila tidak ada
unsur paksaan di dalamnya. Allah berfirman:

‫َيا َأُّيَه ا اَّلِذيَن آَم ُنوا اَل َتْأُكُلوا َأْم َواَلُكْم َبْيَنُكْم ِباْلَباِط ِل ِإاَّل َأْن َتُكوَن ِتَجاَرًة َع ْن َتَراٍض ِم ْنُكْم ۚ َواَل َتْق ُتُلوا َأْنُفَس ُكْم ۚ ِإَّن َهَّللا َكاَن ِبُكْم َرِح يًم ا‬

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil,
kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu
membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu." (QS. An Nisa: 29)

2 . Objek jual-beli bukan milik orang lain

Objek jual-beli yang dibolehkan dalam Islam adalah objek milik sendiri. Rasulullah SAW bersabda:

‫َال َتِبْع َم ا َلْيَس ِع ْنَدَك‬




Artinya: "Janganlah engkau menjual sesuatu yang bukan milikmu," (HR. Abu Dawud).
Namun, seseorang bisa menjual barang yang bukan miliknya apabila telah mendapatkan izin dari pemilik barang.

3 . Transaksi jual-beli dilakukan secara jujur

Transaksi jual-beli yang sesuai dengan syariat Islam hendaknya dilakukan dengan jujur. Rasullulah SAW bersabda:

‫ َواْلَم ْكُر َواْلِخ َداُع ِفي الَّناِر‬، ‫َم ْن َغ َّش َنا َفَلْيَس ِم َّنا‬
c(uHrRa.nIgbntuerHhiabdbaap

nk)ami,
Artinya: "Barang siapa yang berlaku maka ia bukan dari golongan kami. Perbuatan makar
dan tipu daya tempatnya di neraka,"

4. Transaksi jual-beli barang yang halal

Selain kepemilikan sendiri, transaksi jual-beli juga harus memperdagangkan barang yang halal. Hal ini sesuai
dengan salah satu riwayat hadits, Rasullullah SAW bersabda:

‫َوِإَّن َهللا ِإَذا َحَّرَم َع ىَل َقْو ٍم َأْكَل َش ْيٍئ َحَّرَم َع َلْيِه ْم َثَم َنُه‬

"Sesungguhnya Allah jika mengharamkan atas suatu kaum memakan sesuatu, maka diharamkan pula hasil
penjualannya." (HR Abu Daud dan Ahmad).

5. Objek jual beli dapat diserahterimakan

Barang yang menjadi objek jual-beli, haruslah barang yang dapat diserah terimakan segera dari penjual kepada
pembeli. Rasullullah bersabda:

‫َزاَد َأِو اْس َتَزاَد َفَق ْد‬ ‫َيًدا ِبَيٍد َفَم ْن‬ ‫ِم ْثًال ِبِم ْثٍل‬ ‫ِباْلِم ْلِح‬ ‫َواْلِم ْلُح‬ ‫ِبالَّتْم ِر‬ ‫ُر‬ ‫يِر َوالَّتْم‬ ‫َأيْرُرَب ِباىلّاَلشآِِعخ‬ ‫ِع‬ ‫َو الَّش‬ ‫ِباْلُبِّر‬ ‫َو اْلُبُّر‬ ‫ِة‬ ‫ُة ِباْلِف َّض‬ ‫َواْلِف َّض‬ ‫ِبالَّذ َه ِب‬ ‫الَّذ َه ُب‬
‫َس َواٌء‬ ‫ى ِفيِه‬ ‫ِط‬ ‫ُذ َواْلُم ْع‬

Artinya: "Emas ditukar dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, kurma dengan kurma, garam
dengan garam, sama beratnya dan langsung diserahterimakan. Apabila berlainan jenis, maka juallah sesuka kalian
namun harus langsung diserahterimakan/secara kontan," (HR. Muslim).

Daftar Pustaka

https://news.detik.com/berita/d-5614666/dasar-hukum-jual-beli-dalam-islam-bagaimana-aturannyasubjudul
Al-Qur’an, 1999, al-Qur’an dan Terjemahannya, Jakarta: Yayasan Penyelenggara penterjemeh / penafsiran al-
Quran, Departemen Agama RI.
Shobirin, 2015,BISNIS, Vol. 3, No. 2.
Sabiq, Sayyid, 1997. Fiqh al-Sunnah. Beirut: Dar al-Fikr


Click to View FlipBook Version