The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by edy begonggong, 2023-10-03 20:16:08

BUKU SEMANGAT CETAK-FINAL-ok

BUKU SEMANGAT CETAK-FINAL-ok

Selapa Kesehatan T.A.1999/2000 Halaman | 34 Kegiatan bhakti sosial mendapat antusias yang luar biasa dari masyarakat karena mereka mendapat kenyaman dan kesejukan. Ketua Tim Ambon adalah Kapten Ckm dr.Muhammad Kukuh, dengan rincian hasil kegiatan sebagai berikut : 1. Tanggal 11 April 2000 Sasaran kegiatan pada tanggal 11 April 2000, mencakup beberapa daerah kegiatan yang berjarak bervariatif dari “Base Camp” siswa yang intinya adalah dimana konsentrasi pengungsi itu berada, baik di wilayah yang didominasi oleh kelompok Islam maupun kelompok Kristen, yaitu: Wilayah : Tulehu, Waai, Liang, RST TK.III.Ambon, RSUD dr. Haulussy, Karang Panjang, Wisma Katolik Gonzalo, Rindam Suli, Halong, Halong In, Batu Merah, OSM, dan Benteng Atas. a. wilayah Tulehu15 Tulehu terletak kecamatan Salahutu, Maluku Tengah yang berjarak sekitar 20 Km dari Rumah Sakit Tk. III Ambon. Jarak ini dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor dalam waktu sekitar 30 menit. Negeri ini menjadi pintu masuk bagi penduduk dari pulau-pulau Saparua, Seram, Haruku, Nusa laut dan pulau-pulau lainnya ke Kota Ambon melalui Pelabuhan Tulehu. Mayoritas agama penduduk Tulehu adalah Islam. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2017, persentase penduduk Tulehu yang beragama Islam mencapai 99,6%. Sementara itu, persentase penduduk Tulehu yang beragama Kristen hanya 0,4%. Tabel 5 Kegiatan Bhakti Sosial di Tulehu 15 https://id.wikipedia.org/wiki/Tulehu,_Salahutu,_Maluku_Tengah Gambar 10 Pengobatan Gigi oleh Kapten Ckm (K) drg. Titik Listyawati (Sumber:Dokumen Siswa)


35 | H a l a m a n b. Waai Antara RST TK III Ambon ke Desa Waai berjarak sekitar 22 kilometer. Jarak ini dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor dalam waktu sekitar 30 menit.Waai adalah sebuah negeri di Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. Negeri ini terletak dibawah Gunung Salahutu . Gunung Salahutu Gunung Salahutu adalah gunung tertinggi di Pulau Ambon, Maluku Tengah, Indonesia yang memiliki ketinggian 1.038 meter di atas permukaan laut, merupakan gunung non-vulkanik yang terbentuk dari proses tektonik. Mayoritas penduduknya beragama Islam. Tabel 6 Kegiatan Bhakti Sosial di Waai NO Kegiatan Jumlah Satuan 1 Bedah Mayor Nihil Orang 2 Bedah Sedang Nihil Orang 3 Bedah Minor Nihil Orang 4 Pengobatan Umum 225 Orang 5 Pengobatan Gigi 45 Orang Jumlah 270 Orang 2. Tanggal 12 April 2000, daerah sasaran , Yaitu : a. Tulehu Tabel 7 Kegiatan Bhakti Sosial di Tulehu NO Kegiatan Jumlah Satuan 1 Bedah Mayor Nihil Orang 2 Bedah Sedang Nihil Orang 3 Bedah Minor Nihil Orang 4 Pengobatan Umum 161 Orang 5 Pengobatan Gigi 16 Orang Jumlah 178 Orang NO Kegiatan Jumlah Satuan 1 Bedah Mayor Nihil Orang 2 Bedah Sedang Nihil Orang 3 Bedah Minor 1 Orang 4 Pengobatan Umum 65 Orang 5 Pengobatan Gigi 7 Orang Jumlah 73 Orang


Selapa Kesehatan T.A.1999/2000 Halaman | 36 b. Waai Tabel 8 Kegiatan Bhakti Sosial di Waai NO Kegiatan Jumlah Satuan 1 Bedah Mayor Nihil Orang 2 Bedah Sedang Nihil Orang 3 Bedah Minor Nihil Orang 4 Pengobatan Umum 419 Orang 5 Pengobatan Gigi 103 Orang Jumlah 522 Orang c. Liang Dari RST TK III ke Desa Liang menempuh jarak sekitar 12 kilometer yang dapat ditempuh dalam waktu 20 menit. Desa Liang masuk dalam wilayah kecamatan Salahutu, Maluku Tengah, mayoritas penduduknya beragama Islam. Tabel 9 Kegiatan Bhakti Sosial di Liang NO Kegiatan Jumlah Satuan 1 Bedah Mayor Nihil Orang 2 Bedah Sedang Nihil Orang 3 Bedah Minor Nihil Orang 4 Pengobatan Umum 220 Orang 5 Pengobatan Gigi 5 Orang Jumlah 225 Orang d. RST TK III Ambon Rumah Sakit Tentara TK III Ambon dibawah Denkesyah Ambon yang terletak di jalan Dr.Tamaela Melakukan operasi bedah tulang sebanyak 1 orang yang dilakukan oleh Mayor Ckm dr.IGBA Juniantara.,S.p.BO 3. Tanggal 13 April 2000 a. Karang Panjang Karang Panjang merupakan kelurahan yang terletak di kecamatan Sirimau , Kota Ambon yang mayoritas penduduknya beragama Kristen Protestan. Kelurahan ini merupakan salah satu tempat paling penting di Kota Ambon karena di kelurahan ini terletak hampir 25 bangunan vital kota Ambon, antara lain : Kantor Gubernur Maluku, Kantor Walikota Ambon, Kantor DPRD Provinsi Maluku, serta Tugu-Patung Martha Christina Tiahahu monumen yang terkenal dengan nama Tugu-Patung Martha Christina Tiahahu. Tugu ini dibangun untuk mengenang perjuangan Martha Christina Tiahahu, seorang pahlawan nasional dari Maluku yang berperang melawan penjajah Belanda pada masa Perang Puputan Pattimura.


37 | H a l a m a n Kelurahan Karang Panjang memiliki luas wilayah sekitar 2,5 kilometer persegi dengan jumlah penduduk Karang Panjang pada tahun 2022 adalah sekitar 5.054 jiwa. Jarak Karang Panjang ke pusat kota Ambon sekitar 2 Km. Sedangkan jarak RST TK III Ambon ke Karang Panjang Kota Ambon adalah sekitar 3,4 kilometer. Kegiatan di Karang Panjang di pusatkan di Balai Latihan Atlit yang dipimpin oleh Mayor Ckm Drs.Wilson Manurung.,Apt. Tabel 10 Kegiatan Bhakti Sosial di Karang Panjang NO Kegiatan Jumlah Satuan 1 Bedah Mayor Nihil Orang 3 Bedah Minor Nihil Orang 4 Pengobatan Umum 202 Orang 5 Pengobatan Gigi 25 Orang Jumlah 227 Orang b. RST TK. III Ambon Jarak RST TK.III Ambon ke pusat kota Ambon yang terletak di sekitar Jalan Pattimura, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon adalah sekitar 3,5 kilometer. Rumah Sakit Tentara Tingkat III Ambon adalah rumah sakit militer yang terletak di Jalan Dr. Tamaela No.2, Ambon, Maluku, tahun 2002 diberi nama Rumah Sakit Prof. dr. J.A. Latumeten. Rumah sakit ini didirikan pada tahun 1955 dan merupakan salah satu rumah sakit militer terbesar di Indonesia Timur. Dibangun diatas tanah seluas 27.573 meter persegi dan luas bangunan 20.679 meter persegi. Rumah sakit ini memiliki 200 tempat tidur, yang terbagi menjadi 100 tempat tidur kelas I, 50 tempat tidur kelas II, dan 50 tempat tidur kelas III. Rumah sakit ini dijadikan rumah sakit rujukan dan juga penanganan spesialistis. Pada tanggal 13 April 2000 melaksanakan operasi Lipoma Oleh Kapten Ckm dr.RM. Damar Aryo.,Sp.B. Operasi berjalan lancar. c. RSUD Dr. Haulussy Jarak antara RST TK III Ambon ke RSUD dr.Haulussy adalah sekitar 5,6 kilometer. Jarak ini dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor sekitar 15 menit. RSUD Dr. M. Haulussy adalah rumah sakit umum daerah milik Pemerintah dan merupakan salah satu rumah sakit tipe B yang Gambar 9 Operasi Lipoma oleh Kapten Ckm dr.Damar A. (Sumber: Dokumen Pusdikkes Kodiklat TNI-AD)


Selapa Kesehatan T.A.1999/2000 Halaman | 38 terletak di wilayah Ambon, Maluku. Pasien Neurologi ditangani oleh Mayor Ckm dr.Daniel Tjen.,Sp.N, sedangkan Paru oleh Kapten Ckm dr. Alexander K GintingS,Sp.P Tabel 11 Kegiatan Bhakti Sosial di RSUD Dr.Haulussy NO Kegiatan Jumlah Satuan 1 Pasien Paru 5 Orang 2 Pasien Neurologi 40 Orang Jumlah 45 Orang 4. Tanggal 14 April a. Wisma Katolik Gonzalo Wisma Katolik Gonzalo terletak di kelurahan Karang Panjang kecamatan Sirimau kota Ambon, penduduknya kebanyakan beragama Kristen. Manfaat wisma Katolik Gonzalo bermanfaat bagi masyarakat, baik umat Katolik maupun masyarakat umum. Berikut adalah beberapa manfaatnya: 1) sebagai fasilitas ibadaha;2) , fasilitas pertemuan;3) fasilitas pengenapan; 4) fasilitas rekreasi. Hasil bhakti sosial di wisma Gonazalo sebagai berikut : Tabel 12 Kegiatan Bhakti Sosial Gonzalo NO Kegiatan Jumlah Satuan 1 Bedah Mayor Nihil Orang 3 Bedah Minor Nihil Orang 4 Pengobatan Umum 350 Orang 5 Pengobatan Gigi 20 Orang Jumlah 370 Orang Selain memberikan pengobatan juga melakukan penyuluhan dan penghiburan bagi para pengungsi yang dilakukan oleh Kapten Ckm dr. M. Kukuh.,MARS bersama Kapten Ckm Djana. Dalam gambar 11 Kapten Ckm dr.M.Kukuh.,MARS sedang memberikan penghiburan kepada para pengungsi yang berada di di Wisma Gambar 11 Wisma Gonzalo(Sumber: Dokumen Siswa)


39 | H a l a m a n Katolik Gonzlo di daerah Karang Panjang. Kegiatan ini dilakukan setelah melakukan pengobatan b. RSUD Haulussy Tabel 13 Kegiatan Bhakti Sosial di RSUD D NO Kegiatan Jumlah Satuan 1 Pasien Paru 5 Orang 2 Pasien neurologi 4 Orang Jumlah 9 Orang Pasien Neurologi ditangani oleh Mayor Ckm dr.Daniel Tjen.,Sp.N, sedangkan Paru oleh Kapten Ckm dr. Alex K GintingS,Sp.P 5. Tanggal 15 April 2000 a. Rindam Suli Jarak antara Rumah Sakit Tk. III Ambon dengan Rindam Suli, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah adalah sekitar 21 kilometer yang dapat ditempuh dapat ditempuh dalam waktu sekitar 40 menit. Rindam Suli atau Rindam XVI/Pattimura terletak Desa Suli, Maluku Tengah. Rindam Suli Ambon didirikan pada tanggal 26 Juli 1962 dengan nama Resimen Infantri 14 (Rif 14). Pada tanggal 28 Oktober 1965, Rif 14 diubah namanya menjadi Resimen Induk Infanteri 14 (Rindam 14). Pada tanggal 25 September 1985, Rindam 14 diubah namanya menjadi Rindam XVI/Pattimura. Kegiatan di Rindam Suli ditinjau secara langsung oleh Dan Pusdikkes Kodiklat TNI-AD Kolonel Ckm dr.Suharyoto. Tabel 14 Kegiatan Bhakti Sosial di Rindam Suli NO Kegiatan Jumlah Satuan 1 Bedah Mayor Nihil Orang 2 Bedah Sedang Nihil Orang 3 Bedah Minor Nihil Orang 4 Pengobatan Umum 269 Orang 5 Pengobatan Gigi 70 Orang Jumlah 339 Orang b. RSUD. Dr. Haulussy


Selapa Kesehatan T.A.1999/2000 Halaman | 40 Tabel 15 Kegiatan Bhakti Sosial di RSUD Dr,Hulussy NO Kegiatan Jumlah Satuan 1 Pasien Paru 4 Orang 2 Pasien Neurologi 40 Orang Jumlah 44 Orang Pasien Neurologi ditangani oleh Mayor Ckm dr.Daniel Tjen.,Sp.N, sedangkan Paru oleh Kapten Ckm dr. Alexander K GintingS.,Sp.P 6. Tanggal 16 April 2000 Melaksanakan pengobatan di Puskesmas Waai Hong di kota Ambon. Puskesmas Waai Hong Ambon adalah salah satu puskesmas yang terletak di Kota Ambon, Maluku. Puskesmas ini berlokasi di Jalan Waai Hong, Waihaong, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon. Jarak antara RST TK III Ambon ke Puskesmas Waai Hong adalah sekitar 10 kilometer. Jarak ini dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor dalam waktu sekitar 20 menit. Puskesmas ini melayani berbagai layanan kesehatan, termasuk: 1) Pelayanan kesehatan dasar; 2) Pelayanan kesehatan ibu dan anak; 3) Pelayanan kesehatan gigi dan mulut; 4) Pelayanan kesehatan masyarakat;5) Pelayanan kesehatan lainnya. Tabel 16 Kegiatan Bhakti Sosial di Puskesmas Waai Hong NO Kegiatan Jumlah Satuan 1 Bedah Mayor Nihil Orang 2 Bedah Sedang NIhil Orang 3 Bedah Minor Nihil Orang 4 Pengobatan Umum 285 Orang 5 Pengobatan Gigi 30 Orang Jumlah 315 Orang 7. Tanggal 17 April 2000 a. Halong Desa Halong adalah sebuah desa di Kecamatan Teluk Ambon Baguala, Kota Ambon terletak di pesisir Teluk Ambon, sekitar 10 kilometer dari pusat kota Ambon. Tabel 17 Kegiatan Bhakti Sosial di Halong NO Kegiatan Jumlah Satuan 1 Bedah Mayor Nihil Orang 2 Bedah Sedang Nihil Orang


41 | H a l a m a n 3 Bedah Minor Nihil Orang 4 Pengobatan Umum 150 Orang 5 Pengobatan Gigi 20 Orang Jumlah 170 Orang b. RS TK III Ambon Melakukan operasi bedah sedang dan 6 Konsul Orthopedi yang dilakukan oleh Kapten Ckm dr. RM. Damar Aryo,S.Sp.B. RSUD. Dr. Haulusy Menangani pasien paru sebanyak 7 orang yang dilakukan oleh Kapten Ckm dr. Alexander K GintingS.,Sp.P 8. Tanggal 18 April 2000 Kegiatan bhakti sosial dengan secara full tim karena didukung oleh Tim Namlea dan Tim Wahai yang sudah tiba di kota Ambon. a. Halong In Halong in adalah sebuah kompleks perumahan yang terletak di sebelah timur desa Halongi kecamatan Teluk Ambon Baguala. Mayoritas penghuni beragama Kristen. Tabel 18 Kegiatan Bhakti Sosial di Halong In NO Kegiatan Jumlah Satuan 1 Bedah Mayor Nihil Orang 2 Bedah Sedang Nihil Orang 3 Bedah Minor Nihil Orang 4 Pengobatan Umum 320 Orang 5 Pengobatan Gigi 20 Orang Jumlah 340 Orang b. Batu Merah Jarak antara Rumah Sakit Tk. III Ambon dengan Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon adalah sekitar 5 kilometer. Batu Merah merupakan kelurahan bagian dari wilayah Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Maluku. Kelurahan ini menjadi pusat perdagangan dan jasa kota. Terdapat pula pusat perbelanjaan, seperti pasar tradisional, swalayan, dan pusat grosir.


Selapa Kesehatan T.A.1999/2000 Halaman | 42 Pantai Batumerah adalah salah satu pantai yang populer di Kota Ambon. Pantai ini memiliki pasir putih dan air laut yang jernih. Disebelah timur kelurahan terdapat pantai Passo yang memiliki pemandangan yang indah dan merupakan tempat yang tepat untuk bersantai. Mayoritas penduduk Kelurahan Batu Merah adalah Islam, yaitu sekitar 75% dari total penduduk desa, sedangkan sisanya adalah Kristen Protestan, Katolik, dan Hindu. Tabel 19 Kegiatan Bhakti Sosial di Batu Merah NO Kegiatan Jumlah Satuan 1 Bedah Mayor Nihil Orang 2 Bedah Sedang Nihil Orang 3 Bedah Minor Nihil Orang 4 Pengobatan Umum 302 Orang 5 Pengobatan Gigi 7 Orang Jumlah 309 Orang c. OSM OSM adalah singkatan dari dari bahasa Belanda "Opleidings School Maritiem" (Sekolah Pelatihan Maritim). Sekolah ini di bawah naungan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. Sekolah ini didirikan pada tahun 1955 dan berlokasi di Jalan Nona Sar Sopacua, Kelurahan Wainitu, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon. Tabel 20 Kegiatan Bhakti Sosial di OSM NO Kegiatan Jumlah Satuan 1 Bedah Mayor Nihil Orang 2 Bedah Sedang Nihil Orang 3 Bedah Minor Nihil Orang 4 Pengobatan Umum 220 Orang 5 Pengobatan Gigi Nihil Orang Jumlah 220 Orang d. Benteng Atas Desa Benteng Atas berada di Kecamatan Sirimau, tepatnya di atas bukit yang menghadap ke Teluk Ambon. Wilayah ini merupakan salah satu kawasan bersejarah di Kota Ambon. Di daerah ini terdapat Benteng Atas, yang dibangun oleh Portugis pada tahun 1575. Benteng Atas merupakan salah satu benteng tertua di Indonesia yang masih utuh. Mayoritas agama masyarakat Benteng Atas, Kota Ambon adalah Kristen Protestan. Benteng ini pernah dijadikan sebagai penjara dan tempat tinggal pejabat Belanda. Yang menarik dari bangunan Benteng Atas adalah dibangun dengan menggunakan batu bata merah yang didatangkan dari Jawa.


43 | H a l a m a n Jarak RST TK III. Ambon ke Benteng Atas adalah sekitar 1,5 kilometer. Jarak ini dapat ditempuh dengan berjalan kaki selama sekitar 20 menit atau dengan berkendara selama sekitar 5 menit. Tabel 21 Kegiatan Bhakti Sosial di Benteng Atas NO Kegiatan Jumlah Satuan 1 Bedah Mayor Nihil Orang 2 Bedah Sedang Nihil Orang 3 Bedah Minor Nihil Orang 4 Pengobatan Umum 150 Orang 5 Pengobatan Gigi 10 Orang Jumlah 160 Orang e. RSUD Dr. Haulussy Tabel 22 Kegiatan Bhakti Sosial di RSUD Dr.Haulussy NO Kegiatan Jumlah Satuan 1 Bedah Besar 1 Orang 2 Konsul Orthopedi 1 Orang Jumlah 2 Orang 3.2.2. Pulau Morotai 1. Tanggal 12 April 2000 Tim Morotai dipimpin oleh Mayor Ckm dr Dubel Meiyenes,Sp.B yang beranggotakan 19 orang , 1 pembina, 1 orang wartawan menuju Morotai dengan menggunakan pesawat Fokker 27 berangkat dari Lanud Pattimura pukul 07.00 WIT. Diperjalan ada kendala cuaca yang menimbulkan hampa udara, kebetulan Kapten Ckm Yudi Hidayat duduk di bagian belakang dekat dengan ekor pesawat, sehingga terpelanting. Beruntung tidak menimbulkan luka serius dan akhirnya pesawat landing dengan selamat tiba di Morotai pukul 09.30 WIT disambut dengan hangat oleh Danlanud Morotai, Batalyon Gabungan Capratar Akmil, AAL dan AAU serta Akpol, Aparatur pemerintahan dan Gambar 11 Tim Morotai Menuju P.Morotai (Sumber : Dokumen Siswa)


Selapa Kesehatan T.A.1999/2000 Halaman | 44 kesehatan.Selanjutnya Tim menuju penginapan di tengah kota Morotai berupa Ruko (Rumah Toko) 2 lantai sebagai “Base Camp”, karena hotel banyak yang rusak dan terbakar. Sebelum melaksanakan bhakti sosial, Tim dibagi beberapa kelompok untuk berkoordinasi dan menyampaikan informasi maksud dan tujuan kedatangan ke Morotai, mulai dari aparat setempat, Puskesmas, Kesehatan Lanud, serta tokoh masyarakat. 2. 13 April 2000 Pada tanggal 13 April 2000 sasaran bhakti sosial ke tiga tempat, yaitu : Desa Gotalama, Desa Daruba Pantai dan Desa Darame. Desa Gotalamo adalah salah satu desa di Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara. Sedangkan Daruba adalah ibu kota kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara. Desa ini terletak di kecamatan Morotai Selatan. Mayoritas penduduk Desa Gotalamao dan Desa Daruba Pantai beragama Islam. Sementara Desa Darame merupakan desa di Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, mayoritas agama desa Darame, pulau Morotai adalah Islam. Wilayah ini memiliki luas wilayah sekitar 1,24 kilometer persegi dengan pantai yang indah, dan menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Pulau Morotai. a. Desa Gotalama dan Desa Daruba Pantai Jarak antara kota Morotai ke Desa Gotalama adalah sekitar 10-15 kilometer yang dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor dalam waktu sekitar 20 menit. Tabel 23 Kegiatan Bhakti Sosial di Gotalama dan Darubai Pantai NO Kegiatan Jumlah Satuan 1 Bedah Mayor Nihil Orang 2 Bedah Sedang Nihil Orang 3 Bedah Minor Nihil Orang 4 Pengobatan Umum 182 Orang 5 Pengobatan Gigi 20 Orang Gambar 12 Tim Morotai tiba di Bandara Leowatimena -Morotai (sumber : Dokumen Pusdukkes)


45 | H a l a m a n Jumlah 202 Orang b. Desa Darame Desa Darame dengan keindahan alamnya sangat terkenal, yang dikelilingi oleh pantai yang indah dengan pasir putih dan air laut yang jernih. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, mayoritas agama desa Darame, pulau Morotai adalah Islam. Sebanyak 95,8% penduduk desa Darame beragama Islam, sedangkan sisanya beragama Kristen Protestan (4,2%). Tabel 24 Kegiatan Bhakti Sosial di Desa Darame NO Kegiatan Jumlah Satuan 1 Bedah Mayor Nihil Orang 2 Bedah Sedang Nihil Orang 3 Bedah Minor Nihil Orang 4 Pengobatan Umum 238 Orang 5 Pengobatan Gigi 10 Orang Jumlah 248 Orang 3. 14 April 2000 a. Desa Gotalama dan Desa Daruba Pantai Daruba merupakan Ibu kota Kabupaten Pulau Morotai , yang terletak di Kecamatan Morotai Selatan Barat. Daruba berjarak sekitar 12 kilometer dari Pelabuhan Daruba, pelabuhan utama di Pulau Morotai. Tabel 25 Kegiatan Bhakti Sosial di Desa Gotalama dan Desa Daruba Pantai NO Kegiatan Jumlah Satuan 1 Bedah Mayor Nihil Orang 2 Bedah Sedang Nihil Orang 3 Bedah Minor Nihil Orang 4 Pengobatan Umum 280 Orang 5 Pengobatan Gigi 22 Orang Jumlah 302 Orang c. Desa Darame


Selapa Kesehatan T.A.1999/2000 Halaman | 46 Jarak antara Desa Darame dan Pantai Daruba adalah sekitar 2,5 kilometer. Jarak ini dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor dalam waktu sekitar 7 menit. Desa Darame memiliki beberapa fasilitas umum, seperti sekolah, puskesmas, dan masjid. Tabel 26 Kegiatan Bhakti Sosial di Desa Darame NO Kegiatan Jumlah Satuan 1 Bedah Mayor Nihil Orang 2 Bedah Sedang Nihil Orang 3 Bedah Minor Nihil Orang 4 Pengobatan Umum 212 Orang 5 Pengobatan Gigi 11 Orang Jumlah 223 Orang 4. Tanggal 15 April 2000 a. Desa Gotalama dan Desa Daruba Pantai Jarak antara Desa Gotalama dan Darubai Pantai adalah sekitar 15 kilometer. Jarak ini dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor dalam waktu sekitar 30 menit. Desa Gotalama memiliki beberapa fasilitas umum, seperti sekolah, puskesmas, dan masjid. Tabel 27 Kegiatan Bhakti Sosial di Desa Gotalama dan Desa Daruba Pantai NO Kegiatan Jumlah Satuan 1 Bedah Mayor Nihil Orang 2 Bedah Sedang Nihil Orang 3 Bedah Minor Nihil Orang 4 Pengobatan Umum 100 Orang 5 Pengobatan Gigi 10 Orang Jumlah 110 Orang b. Darame Tabel 28 Kegiatan Bhakti Sosial di Desa Darame NO Kegiatan Jumlah Satuan 1 Bedah Mayor Nihil Orang 2 Bedah Sedang Nihil Orang 3 Bedah Minor Nihil Orang 4 Pengobatan Umum 168 Orang


47 | H a l a m a n 5 Pengobatan Gigi 12 Orang Jumlah 180 Orang 5. Tanggal 16 April 2000 Pada tanggal 16 April 2000 bhakti sosial dilaksanakan di Pulau Galo Galo yang terletak di Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara. Pulau kecil yang indah dengan luas sekitar 1,5 Km² dan dikelilingi oleh pantai berpasir putih yang indah. Pulau ini berjarak sekitar 15 km dari Pelabuhan Daruba, ibu kota kabupaten. Mayoritas penduduknya beragama Islam. Pulau Galo Galo Tim Morotai menuju Pulau Galo Galo dengan penuh semangat dengan speed boat sederhana, tampak baris depan dari kiri kekanan: Kapten Ckm drg.Fuad (berkaca mata), Kapten Ckm Yong Bestari, Kapten Ckm Yansen, Mayor Ckm Hidayat, M.Si,Apt, kemudian di beolakangnya Kapten Ckm dr.R.Yudi HW, Kapten Ckm Yudhi Taufik Hidayat, Kapten Ckm Iqbal , Kapten Ckm Ari Susanto, Kapten Ckm Rusmanto, dan yang berdiri Kapten Ckm Candra A.Novamara. Pulau Galo-Galo adalah sebuah pulau kecil yang terletak di Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara. Pulau ini berjarak sekitar 15 km dari Pelabuhan Daruba, ibu kota kabupaten. Pulau Galo-Galo menjadi salah satu destinasi wisata yang populer di Kabupaten Pulau Morotai. Pulau ini menawarkan berbagai aktivitas wisata, seperti snorkeling, diving, dan berjemur. Mayoritas agama penduduk Pulau Galo-Galo adalah Islam mencapai 98,7% penduduk Pulau Galo-Galo beragama Islam, sedangkan 1,3% beragama Kristen. Tabel 29 Kegiatan Bhakti Sosial di Pulau Galo Galo NO Kegiatan Jumlah Satuan 1 Bedah Mayor Nihil Orang 2 Bedah Sedang Nihil Orang 3 Bedah Minor Nihil Orang Gambar 13 Tim Morotai Sedang Menuju Pulau Galo Galo (Sumber:Dokumen Siswa)


Selapa Kesehatan T.A.1999/2000 Halaman | 48 4 Pengobatan Umum 100 Orang 5 Pengobatan Gigi 10 Orang Jumlah 180 Orang 6. Tanggal 17 April 2000 Desa Gotalama dan Desa Daruba Pantai Tabel 30 Kegiatan Bhakti Sosial di Desa Gotalama dan Darubai Pantai NO Kegiatan Jumlah Satuan 1 Bedah Mayor Nihil Orang 2 Bedah Sedang 1 Orang 3 Bedah Minor Nihil Orang 4 Pengobatan Umum 255 Orang 5 Pengobatan Gigi 30 Orang Jumlah 386 Orang 7. Tanggal 18 April 2000 Tanggal 18 April 2000, Tim Morotai kembali ke Ambon pukul 14.30 dengan pesawat Fokker 27 tiba dalam keadaan selamat, kemudian menuju : “Base Camp” , yakni RST TKIII Ambon pada pukul 17.30 WIT. Pengalaman yang mengesankan bagi Mayor Ckm dr. Dubel Meiyenes,Sp.B adalah melakukan operasi bibir sumbing dengan dua celah. Pelaksanaannya bukan di rumah sakit tetapi di ruang terima pasien di Kesehatan Lanud Morotai, sangat membanggakan hanya dengan peralatan seadanya tapi hasilnya luar biasa. Tampak pada Gambar Mayor Ckm dr.Dubel Meiyenes,Sp.B, sedang melakukan operasi bibir sumbing di ruang tunggu pasien Kesehatan Lanud Morotai disaksikan oleh dr.Lanud. Gambar 15 Operasi Bibir Sumbing Oleh Mayor Ckm dr.Dubel.Meiynes,Sp.B Gambar 14 Tim Namlea (Sumber: Dokumen Siswa)


49 | H a l a m a n 3.2.3. Pulau Buru Pelaksanaan bhakti sosial di Pulau Buru berlangsung dari tanggal 12 April hingga 15 April 2000, dengan daerah sasaran : Dusun Derlale, Dusun Muaralame dan Desa Nabirema. 1. Tanggal 12 April 2000 Tim Pulau Buru atau dikenal Tim Namlea dipimpin oleh Kapten Ckm dr. Made W.,MARS yang beranggotakan 8 orang dan 1 pembina menuju Namlea (Pulau Buru) berangkat dari Lanud Pattimura pukul 07.00 WIT dan Bandar Namlea Pukul 07.30 WIT . Selama proses perjalanan dari bandara Pulau Buru ke kota Namlea terjadi tanah longsor pada KM 53 dan saat itu juga sedang terjadi proses rekonsiliasi pihak pihak yang sedang bertikai sehingga kegiatan bhakti sosial tidak bisa dilaksanakan pada hari itu, dan baru keesokan harinya tanggal 14 April 2000 kegiatan bhakti sosial dilaksanakan. Markas Tim Namlea berada di rumah penduduk di Kota Namlea. Selama bertugas Tim pengamanannya dibantu dari Koramil dan Kepolisian setempat. 2. Tanggal 14 April 2000 Pada tanggal 14 April 2000 tim bergerak ke Dusun Deralae, Dusun Muaralame dan Dusun Nabirema a. Dusun Derlale Dusun Derlale berada di Kelurahan Wamlana kecamatan Fana Leisela Kabupaten Buru Maluku Tengah, Provinsi Maluku yang terletak di pesisir pantai, berjarak sekitar 10 kilometer dari ibu kota kecamatan, Wahai. Namun jarak antara kota Namlea ke Dusu Derlale adalah sekitar 100 kilometer yang dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor dalam waktu sekitar 2 jam. Dusun ini dinamakan Derlale karena terdapat sebuah batu besar yang terletak di dekat air terjun Derlale. Batu ini berbentuk seperti kepala ular, sehingga masyarakat setempat menyebutnya sebagai batu "Derlale" mata pencaharian penduduk dusun ini sebagian besar berprofesi sebagai petani dan nelayan. Mayoritas agama desa Derlale, pulau Buru adalah Islam. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, sebanyak 92,3% penduduk desa Derlale beragama Islam, sedangkan sisanya beragama Kristen Protestan (6,7%) dan Hindu (1%). Pelaksanaan bhakti sosial di Dusun Deralale, dengan hasil: Tabel 31 Kegiatan Bhakti Sosial Gambar 16 Kapten Ckm dr. Made W.,MARS sedang memberi pengobatan (Sumber:Dokumen Siswa)


Selapa Kesehatan T.A.1999/2000 Halaman | 50 NO Kegiatan Jumlah Satuan 1 Bedah Mayor Nihil Orang 2 Bedah Sedang Nihil Orang 3 Bedah Minor Nihil Orang 4 Pengobatan Umum 90 Orang 5 Pengobatan Gigi Nihil Orang Jumlah 90 Orang b. Desa Muaralame Jarak antara Kota Namlea ke Dusun Muaralame adalah sekitar 55 kilometer, jika berkendaraan bermotor dapat ditempuh dalam waktu sekitar 1 jam 30 menit. Desa Muaralame terletak di Kecamatan Waeapo, Kabupaten Buru, Provinsi Maluku. Mayoritas penduduk dusun Muaralame, pulau Buru adalah orang Bajo yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Hasil pelaksanaan bhakti sosial dengan hasil sebagai berikut: Tabel 32 Kegiatan Bhakti Sosial di Muarena NO Kegiatan Jumlah Satuan 1 Bedah Mayor Nihil Orang 2 Bedah Sedang Nihil Orang 3 Bedah Minor Nihil Orang 4 Pengobatan Umum 78 Orang 5 Pengobatan Gigi Nihil Orang Jumlah 78 Orang c. Dusun Nabirema Dusun Nabirema adalah salah satu dusun yang terletak di Kecamatan Waeapo, Kabupaten Buru, Provinsi Maluku. Dusun ini berada di dataran tinggi, sekitar 1.500 meter di atas permukaan laut. Penghuni Dusun Nabirema adalah masyarakat adat Suku Buru. Masyarakat di dusun ini masih memegang teguh adat istiadat dan budaya mereka. Mereka dikenal sebagai masyarakat yang ramah dan terbuka.Mayoritas agama dusun Nabirema, pulau Buru adalah Kristen Protestan. Potensi wisatanya cukup besar dengan air terjun yang indah, seperti: Air Terjun Nabirema, Air Terjun Air Panas, dan Air Terjun Cikawa. Selain itu, dusun ini juga memiliki pemandangan alam yang asri dan udara yang sejuk. Dari Namlea, ibu kota Kabupaten Buru, dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan bermotor kurang lebih sekitar 2 jam.


51 | H a l a m a n Adapun hasil kegiatan di Dusun Nabirema sebagai berikut: Tabel 33 Kegiatan Bhakti Sosial di Nabiberma NO Kegiatan Jumlah Satuan 1 Bedah Mayor Nihil Orang 2 Bedah Sedang Nihil Orang 3 Bedah Minor Nihil Orang 4 Pengobatan Umum 65 Orang 5 Pengobatan Gigi Nihil Orang Jumlah 65 Orang 3. Tanggal 15 April 2000 Gedung pertemuan Namlea adalah sebuah gedung serbaguna yang terletak di Jalan Raya Namlea, Kota Namlea, Kabupaten Buru, Provinsi Maluku. Pemanfaatan gedung pertemuan Namlea biasanya digunakan untuk berbagai acara, seperti pernikahan, rapat, seminar, dan kegiatan lainnya. Gedung ini juga dapat disewa oleh masyarakat umum. Hasil bhakti sosial sebagai berikut: Tabel 34 Kegiatan Bhakti Sosial di Gedung Pertemuan Namlea NO Kegiatan Jumlah Satuan 1 Bedah Mayor Nihil Orang 2 Bedah Sedang Nihil Orang 3 Bedah Minor Nihil Orang 4 Pengobatan Umum 140 Orang 5 Pengobatan Gigi Nihil Orang Jumlah 140 Orang 4. Tanggal 16 April 2000 Tim Pulau Buru atau yang dikenal dengan Tim Namlea kembali ke Kota Ambon pukul 09.00 WIT dengan pesawat Cassa dan tiba di “Base Camp” RST TK III Ambon pukul 10.00 WIT.


Selapa Kesehatan T.A.1999/2000 Halaman | 52 3.2.4. Pulau Seram Tim Seram atau dikenal dengan Tim Wahai dipimpin oleh Kapten Ckm dr. Iwan T., MARS yang beranggotakan 9 orang berangkat dari Lanud Pattimura pukul 08.00 WIT dan tiba di Wahai Pulau Seram pukul 08.45 WIT, Mereka diterima tokoh adat dan masyarakat setempat yg selanjutnya kami ditempatkan di sebuah pondok pesantren H. Sahroni yang dan dijadikan Markas Tim. Gambar 12 dari Kiri kekanan: Ketua Tim Kapten Ckm dr.Iwan Turniawan (berkaca mata), Kapten Ckm Agus SuryaWidjaya, Kapten Ckm Elan Suherlan., Amk, Kapten Ckm Del Ferdinal.,Apt. Pesantren H.Sahroni disamping sebagai tempat menimba ilmu, juga memiliki aktivitas lainnya untuk memenuhi kebutuhan sehari hari, seperti memelihara sapi, kambing, berkebun termasuk menanam sayuran yang dilakukan oleh para santri. Sebelum melakukan pengobatan mereka berkoordinasi dengan pimpinan pesantren dan tokoh adat setempat. Sikap Tokoh Adat setempat, khususnya pimpinan pesantren dan masyarakat sangat kooperatif dan mereka sangat senang dengan kedatangan Tim Bhakti Sosial. Bhakti sosial dilaksanakan pada tanggal 13 April 2000 sampai dengan 16 April 2000 yang menjadi sasaran adalah Desa Melinani, Desa Waitila, Desa Iloguana, dan Desa Seti. Selama pelaksanaan bhakti Sosial pengamanan dilakukan oleh personil dari Koramil setempat. 1. Tanggal 13 April 2000 c. Desa Melinani Desa Melinani masuk kedalam Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, terletak tak jauh dari Pelabuhan Wahai . Jarak antara Wahai dengan Desa Melinani adalah sekitar 10 kilometer. Jarak ini dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor dalam waktu sekitar 30 menit, namun jika berjalan kaki bisa ditempuh dalam 2 jam. Desa Melinani memiliki bandara yang bernama Bandara Melinani Wahai, yang melayani penerbangan dari dan ke Kota Ambon. Mayoritas penduduknya beragama Islam mencapai 99,9%., sedangkanpersentase penduduk yang beragama Kristen hanya 0,1%. Hasil bhakti sosial sebagai berikut: Tabel 35 Kegiatan Bhakti Sosial di Desa Melinani NO Kegiatan Jumlah Satuan Gambar 12 Tim Wahai (Sumber:Dokumen Siswa)


53 | H a l a m a n 1 Bedah Mayor Nihil Orang 2 Bedah Sedang Nihil Orang 3 Bedah Minor Nihil Orang 4 Pengobatan Umum 115 Orang 5 Pengobatan Gigi 2 Orang Jumlah 117 Orang 1. Tanggal 14 April 2000 Desa Waitila Desa Waitila adalah sebuah desa di Kecamatan Seram Utara Timur yang berjarak sekitar 100 kilometer dari ibu kota kabupaten, Masohi. Beberapa komoditas pertanian yang dibudidayakan di Desa Waitila antara lain padi, jagung, kacang tanah, dan ubi kayu. Sedangkan komoditas perkebunan yang dibudidayakan antara lain kelapa, kopi, dan kakao. Mayoritas penduduknya beragama Islam. Tabel 36 Kegiatan Bhakti Sosial di Desa Waitila NO Kegiatan Jumlah Satuan 1 Bedah Mayor Nihil Orang 2 Bedag Sedang Nihil Orang 3 Bedah Minor Nihil Orang 4 Pengobatan Umum 337 Orang 5 Pengobatan Gigi 21 Orang Jumlah 358 Orang 2. Tanggal 15 April 2000 Desa Iloguana Jarak antara Wahai dengan Desa Iloguana adalah sekitar 40 kilometer yang dapat ditempuh dengan perahu motor dalam waktu sekitar 1 jam 30 menit. Desa Iloguana terletak di Kecamatan Seram Timur dengan mayoritas penduduk beragama Islam. Desa Iloguana merupakan salah satu desa yang memiliki potensi wisata yang besar di Pulau Seram. Desa ini memiliki beberapa objek wisata yang menarik, antara lain: 1) Pantai Iloguana; 2) Air Terjun Iloguana; 3) Danau Iloguana; 4) Bukit Iloguana Disamping wisata, desa ini memiliki potensi pertanian, perikanan, dan kerajinan tangan. Dengan pengembangan yang tepat, Desa Iloguana dapat menjadi salah satu destinasi wisata yang populer di Maluku. Persentase penduduk Iloguana yang beragama Islam mencapai 99,7%. Sementara itu, persentase penduduk Iloguana yang beragama Kristen hanya 0,3%. Hasil bhakti Sosial sebagai berikut:


Selapa Kesehatan T.A.1999/2000 Halaman | 54 Tabel 37 Kegiatan Bhakti Sosial di Desa Iliguana NO Kegiatan Jumlah Satuan 1 Bedah Mayor Nihil Orang 2 Bedah Sedang Nihil Orang 3 Bedah Minor Nihil Orang 4 Pengobatan Umum 240 Orang 5 Pengobatan Gigi Nihil Orang Jumlah 240 Orang 3. Tanggal 16 April 2000 Desa Seti Jarak antara Wahai dengan Desa Seti adalah sekitar 100 kilometer yang ditempuh dalam dengan berkendaraan sekitar 2 jam 30 menit. Desa Seti terletak di Kecamatan Seram Utara Timur, mayoritas penduduknya beragama Islam. Tabel 38 Kegiatan Bhakti Sosial di Desa Seti NO Kegiatan Jumlah Satuan 1 Bedah Mayor Nihil Orang 2 Bedah Sedang Nihil Orang 3 Bedah Minor Nihil Orang 4 Pengobatan Umum 51 Orang 5 Pengobatan Gigi Nihil Orang Jumlah 51 Orang 4. Tanggal 17 April 2000 Pada tanggal 17 April Tim Wahai mengakhiri tugasnya. Sebelum meninggalkan Pesantren Ketua Tim Seram saling memberi kenang kenangan kepada pimpinan pondok pesantren yang disaksikan oleh para santri dan masyararkat setempat Telah disinggung oleh Pangdam XVI/Pattimura Brigjen TNI Max Tamaela bahwa tidak semua kelompok yang berbeda keyakianannya berkonflik, contoh Pesantren H.Sachroni yang menampung dan melindungi pengungsi yang beragama Kristen. Tim Pulau Seram atau yang dikenal Tim Wahai yang dipimpin oleh Kapten Ckm dr.Iwan Turniawan.,MARS kembali pukul 09.000 WIT dengan pesawat Cassa dan tiba di “Base Camp” RST TK III Ambon pukul 11.00 WIT. Keesok harinya tanggal 18 April 2000 Tim Wahai membantu pengobatan di Kota Ambon dengan bergabung dengan Tim Ambon.


55 | H a l a m a n Tanggal 19 April 2000 Rombongan bhakti Sosial kembali ke Jakarta dengan keadaan selamat dan aman. Gambar 17 Pemberian kenangan kenangan (Sumber : Dokumen Siswa)


Selapa Kesehatan T.A.1999/2000 Halaman | 56 BAB IV PERMASALAHAN DAN PENANGGULANGANNYA 4.1. Permasalahan Dari hasil survei Kesehatan dan pengamatan di lapangan selama melaksanakan kegiatan bhakti sosial, diketemukan beberapa permasalahan dibidang Kesehatan, sebagai berikut : 4.1.1. Kesehatan Umum 1. Penyakit yang Menonjol Selama kegiatan bhakti sosial diperoleh gambaran penyakit yang menonjol berdasarkan kunjungan penderita yang berobat, yaitu : Tabel 39 Penyakit Menonjol di P.Ambon NO Penyakit Prosentase 1 ISPA (Infeksi Saluran Nafas Atas) 44% 2 Gigi 19,8% 3 Gastritis 9,9% 4 Rheumatoid Atrithis 8,9% 5 Dermatitis 7,4% 6 Gastro Entritis 5,3% 7 Bronchitis 4,1% 8 Lain Lain 0,6% Tabel 40 Penyakit Menonjol di P.Morotai NO Penyakit Prosentase 1 ISPA (Infeksi Saluran Napas Atas 34,7% 2 Gastritis 23% 3 Dermatitis 16,8% 4 Myalgia 10,2% 5 Hipertensi 9,6% 6 Malaria 2% 7 Lain Lain 3,7%


57 | H a l a m a n Tabel 41 Penyakit Menonjol di P.Buru NO Penyakit Prosentase 1 ISPA (Infeksi Saluran Napas Atas) 26,7% 2 Myalga 14,9% 3 Gastro Entritis 12,8% 4 Malaria 10,5% 5 Cacingan 10,4% 6 Dermatitis 8,9% 7 Conjungtivitis 5,3% 8 Asma 2,1% 9 Gigi dan Mulut 5,3% 10 Lain Lain 3,1% Tabel 42 Penyakit Menonjol di P.Seram NO Penyakit Prosentase 1 ISPA (Infeksi Saluran Napas Atas) 39,1% 2 Myalga 12,1% 3 Malaria 11,9% 4 Dermatitis 9,6% 5 Cepalgia 6,3% 6 Gastritis 5,9% 7 Rhematoid Atritis 5,8% 9 Gigi dan Mulut 3,6% 10 Lain Lain 5% 3. Permasalahan di RSUD Dr.Haulussy Dalam penanganan kasus di rumah sakit dr.Haulussy diperoleh keterangan berdasarkan hasil pemeriksaan diperoleh beberapa kasus penyakit Paru. Kasus yang menonjol adalah Tuberkulosis dan obstruksi Paru, secara rinci hasilnya sebagai berikut Tabel 43 Kasus Paru di RSUD Dr.Haulussy Ambon NO Jenis PenyakitParu Prosentase 1 Tuberkulosis Paru 78% 2 Penyakit Paru Obstruksi Kronik 12,1% 3 Carsinoma Paru 6%


Selapa Kesehatan T.A.1999/2000 Halaman | 58 4 Sindroma Obstruksi Pasca Tuberkulosis 1% 5 Asma Bronchiale 1% Sarana dan prasarana untuk pemeriksaan penyakit Paru di Kota Madya Ambon masih kurang memadai, seperti Bronchoscopy, Cytologi, dan Laboratorium Kuman BTA (Basil Tahan Asam) 4.1.2. Komunikasi dan Transportasi 1. Komunikasi Alat komunikasi (HT) yang digunakan selama bhakti sosial hanya mampu menjangkau jarak 1 km, terutama di daerah perbukitan atau tanjakan, sehingga jarang digunakan. Sementara itu HP yang dibawa siswa tidak mampu menjangkau antar pulau, sebagai akibatnya Posko Bhakti Sosial yang berada di RST TK III Ambon hanya dapat berkomunikasi melalui pesawat telepon sehingga komunikasi tidak dapat dilaksanakan setiap saat. Hal ini sudah barang tentu akan menghambat laporan terutama terkait dengan data kegiatan di lapangan kepada Pos Komando. 2. Transportasi a. Angkutan Darat Gambar 11 Pemberitaan di Media Cetak Nasional,SuaraPembaruan(Sumber:Dokumen Pusdikkes)


59 | H a l a m a n Di Pulau Ambon angkutan Darat dalam situasi konflik tidak mudah untuk mendapatkannya, sehingga perlu mendapat dukung dari Kodam , Kesdam, RST TK III Ambon, dan Kanwil Depkes. Demikian juga transportasi di pulau Buru, Pulau Morotai dan Pulau Seram , perlu mendapat dukungan dari Kodim, Koramil, Polres, Pemda setempat serta Suku Dinas Kesehatan setempat yang disesuaikan dengan kebutuhan. b. Angkutan Udara Bila menggunakan ankutan udara umum tidak akan menjangkau sasaran sesuai dengan waktu oleh sebab itu diperlukan dukung oleh TNI AU dan Penerbad, Dengan dukungan dari TNI AU dan Penerbad mobilitas menjadi lebih cepat. c. Angkutan Air Tidak semua angkutan umum air atau laut mampu menjangkau sasaran dengan cepat, sehingga memerlukan dukungan angkutan air dari Pemda Propinsi Maluku untuk menuju daerah Tobelo dan Ternate dari Pulau Morotai. d. Koordinasi Koordinasi pada level atas dan menengah cukup baik, akan tetapi dalam pelaksanaannya aparat setempat ditugasi belum begitu mengerti atau bahkan tidak tahu. Oleh sebab itu pelaksanaan koordinasi harus berjalan terus menerus selama kegiatan. 4.2. Upaya Penanggulangan 4.2.1. Kesehatan Umum Agar misi bhakti sosial dapat terlaksana dengan baik dan bersifat adil maka Siswa Selapa Kesehatan memberikan pelayanan Kesehatan kepada masyarkat dan pengungsi dengan bersikap netral dengan tetap menjaga kode etik Kesehatan dan indikasi therapi sehingga masyarakat menjadi nyaman. Guna mendapatkan jumlah masyarakat yang dapat dilayani sebanyak mungkin serta tersebar luaskan di media massa, maka perlu pendekatan dan koordinasi dengan Kodam, Kesdam, Kanwil Depkes, Satgas penerangan Kodam, Satgas Penerangan TNI, media massa setempat serta tokoh masyarakat. 4.2.2. Komunikasi dan Transportasi Untuk mengatasi kendala komunikasi serta keterbatasan alat yang ada, maka Tim meminta bantuan dalam penerimaan maupun pengiriman berita melalui Kodam, Kesdam serta Satgas Penerangan Kodam dan Satgas Penerangan dari Mabes TNI dan terkadang ditambah dengan telepon umum. Untuk angkutan darat didukung oleh oleh Kodam , Kesdam, RST TK III Ambon, dan Kanwil Depkes berupa bis, truk dan ambulance. Demikian juga transportasi di pulau Buru, Pulau Morotai dan Pulau Seram , perlu mendapat dukungan oleh Kodim, Koramil, Polres, Pemda setempat serta Suku Dinas Kesehatan setempat yang disesuaikan dengan kebutuhan. Sedangkan transportasi udara sepenuhnya didukung oleh AU berupa pesawat angkut Hercules C-130 , Fokker 27, sedangkan dari Penerbad berupa pesawat Cassa.


Selapa Kesehatan T.A.1999/2000 Halaman | 60 4.2.3. Koordinasi Melakukan koordinasi dengan semua pihak baik instansi militer, Sipil dan masyarakat/swasta secara terus menerus sebelum, selama dan sesudah kegiatan. Agar supaya pelaksanaan kegiatan bhakti sosial berjalan lancar dengan hasil yang maksimal maka setiap selesai melaksanakan kegiatan selalu diadakan evaluasi serta koordinasi sehingga kegiatan berikutnya menjadi lebih baik. Pemberitaan melalui media massa yang dilakukan oleh Satgas Penerangan Kodam maupun Mabes TNI serta wartawan Suara Pembaruan membuat kegiatan bhakti sosial Kesehatan tersebar luaskan melalui Televisi, media massa cetak lokal maupun nasional. Gambar 18 Media Massa Lokal Suara Maluku yang memberitakan kedatangan anggota Suslapa Kesehatan (Sumber: Dokumen Pusdikkes)


61 | H a l a m a n BAB V ANALISIS DAN EVALUASI Telah disebut diatas bahwa setiap kegiatan perlu dievaluasi termasuk hasil kegiatan secara menyeluruh. Rata jumlah pasien di setiap sasaran, yaitu : Pulau Ambon 479 orang, Pulau Morotai 332,2 orang, Pulau Buru 267,5 orang dan Pulau Seram 191,1 orang. 5.1. Pulau Ambon Waktu pelaksanaan Bhakti sosial di Pulau Ambon berlangsung dari tanggal 11 April 2000 hingga 18 April 2000. Pelaksanan bhakti sosial di Pulau Ambon secara umum dibagai menjadi dua, yaitu: Pengobatan di lapangan dan di Rumah Sakit. Untuk di lapangan di lakukan oleh dokter umum dan dokter gigi yang dibantu Tenaga medis lainnya, sedangkan di rumah sakit khusus dilakukan oleh dokter spesialis yang mencakup : spesialis bedah umum, Neurologi, serta Paru. 2 2 1 3338 378 20 84 7 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 B. Mayor B. Sedang B. Minor P.Umum P. Gigi S. Paru S. NeurologiK. Orhopedi Bentuk Pengobatan Gambar 19 Rekapitulasi Bentuk pengobatan di Pulau Ambon


Selapa Kesehatan T.A.1999/2000 Halaman | 62 Berdasarkan bentuk pelayanan Kesehatan di pulau Ambon nampak jelas bahwa pengobatan umum menempati urutan pertama, yaitu sebanyak 3338 orang (87,1%), diikuti pengobatan gigi sebanyak 378 orang (9,8%) sedangkan pelayanan spesialistik yang terbesar adalah neurologi sebanyak 84 orang (2,19%) , spesialis Paru 20 orang (0,52%), konsul Orthopedi 6 orang (0,18%) dan Tindakan bedah mayor 2 orang (0,05%), bedah sedang 2 (0,05%) dan bedah minor 1 orang (0,05%). Apabila jumlah pasien yang ditangani berdasarkan waktu kegiatan dari tanggal 11 April 2000 s.d 18 April 2000 sangat fluktuatif mencapai puncaknya pada tanggal 18 April 2000 sebanyak 1031 orang, sedangkan yang terendah tanggal 17 April 2000 sebanyak 182 orang. Banyaknya jumlah pasien pada tanggal 18 April 2000 karena dibantu oleh Tim Namlea dan Tim Wahai. Berdasarkan perhitungan rata rata jumlah pasien per hari adalah 479 orang yang merupakan jumlah terbesar rata rata per hari. 0 200 400 600 800 1000 1200 343 926 273 379 383 315 182 1031 Pengobatan Per Hari Gambar 20 Jumlah Pasien Per Hari di Pulau.Ambon


63 | H a l a m a n 5.2. Pulau Morotai Pelaksanaan Bhakti sosial di Pulau Morotai berlangsung dari tanggal 13 April 2000 hingga 17 April 2000. Berdasarkan bentuk pelayanan Kesehatan di pulau Morotai tergambar jelas bahwa pengobatan umum menempati urutan pertama, yaitu sebanyak 1535 orang (92,4%), diikuti pengobatan gigi sebanyak 125 orang (7,5%) sedangkan pelayanan spesialistik tidak ada. Sedangkan jumlah pasien yang ditangani berdasarkan waktu kegiatan dari tanggal 13 April 2000 s.d 17 April 2000 cukup fluktuatif , capaian tertinggi pada tanggal 14 April sebanyak 525 dan yang terendah tanggal 16 April hanya 110 orang. Adapun rata rata pengobatan per hari mencapai 332,2 orang. 2 2 1 3338 378 0 20 84 7 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 Bentuk Pengobatan Gambar 21 Rekapitulasi Bentuk Pengobatan di Pulau Morotai


Selapa Kesehatan T.A.1999/2000 Halaman | 64 5.3. Pulau Buru Waktu pelaksanan Bhakti sosial di Pulau Buru berlangsung dari tanggal 14 April 2000 hingga 15 April 2000. Pelaksanan bhakti sosial di Pulau Buru hanya pengobatan umum dan gigi, tidak ada pengobatan spesialistik. Berdasarkan bentuk pelayanan Kesehatan yang dilakukan di pulau Buru pengobatan umum menempati urutan pertama, yaitu sebanyak 513 orang (95,88%), diikuti pengobatan gigi sebanyal 22 orang (4,11%) sedangkan pelayanan spesialistik tidak ada. 0 100 200 300 400 500 600 13-Apr 14-Apr 15-Apr 16-Apr 17-Apr 450 525 290 110 286 Pengobatan Per Hari Gambar 22 Grafik Rekapitulasi Jumlah Pasien Per Hari di Pulau Morotai Gambar 23 Grafik Rekapitulasi Bentuk Pengobatan di Pulau Buru 0 0 0 513 22 0 0 0 BENTUK PENGOBATAN Gambar 24 Reakapitulasi Jumlah Pasien Per Hari di Pulau Buru


65 | H a l a m a n Bilah dilihat jumlah pasien yang ditangani berdasarkan waktu kegiatan dari tanggal 14 April 2000 s.d 15 April 2000 terjadi peningkatan dari dari 233 orang menjadi 302 orang dengan total keseluruhan 535 orang. Jika dihitung rata rata per hari jumlahnya 267,5 Orang. 5.4. Pulau Seram Waktu pelaksanaan Bhakti sosial di Pulau Seram berlangsung dari tanggal 14 April 2000 hingga 16 April 2000. Pelaksanaan bhakti sosial di Pulau Seram hanya sebatas pengobatan umum dan gigi, tidak ada pengobatan spesialistik. Hasil pelayanan Kesehatan di Pulau Seram pengobatan umum menempati urutan pertama, yaitu sebanyak 743 orang (96,99%), diikuti pengobatan gigi sebanyak 23 orang (3%). 0 50 100 150 200 250 300 350 14-Apr 15-Apr 233 302 PENGOBATAN PER HARI 0 0 0 743 23 0 0 0 0 100 200 300 400 500 600 700 800 B. Mayor B.Sedang B. Minor P. Umum P. Gigi S. Paru S. Neurologi K. Orhopedi Bentuk Pengobatan Gambar 25 Rekapitylasi Bentuk Pengobatan di Pulau Seram


Selapa Kesehatan T.A.1999/2000 Halaman | 66 Sedangkan jumlah pasien yang ditangani berdasarkan waktu kegiatan dari tanggal 14 April 2000 s.d 16 April 2000, jumlah pasien sangat fluktuatif, mengalami peningkatan mulai dari 117, meningkat menjadi 358 kemudian menjadi 240 orang dan hari terakhir menurun menjadi 51 orang. Rata rata per hari pengobatan mencapi 191,5 orang. 5.5. Daerah Sasaran Berdasarkan Mayoritas Agama Penduduknya Dari 24 titik sasaran berdasarkan mayoritas agama penduduknya, dengan rincian sebagai berikut : 1. Pulau Ambon, sebayak 13 titik: 1) Islam 4 titik (Desa Tulehu, Desa Waai, Desa Liang, Desa Batu Merah; 2) Kristen 8 titik (Karang Panjang, Desa Halong, Komplek Halong In, Desa Benteng Atas, OSM, Wisma Gonzale, RSUD dr.Haulussy); 3) 2 (dua) daerah netral (RST TK III Ambon, Rindam Suli). 2. Pulau Morotai, sebanyak 4 titik : Semua mayoritas penduduknya beragama Islam (Desa Gotalama, Desa Daruba Pantai, Desa Darame, Pulau Galo Galo) 3. Pulau Buru, sebanyak 3 titik : 1) Islam 2 (dua) titik (Desa Derale, Dusa Muaralame,; 2) Kristen 1 (satu) titik (Dusun Nabirema). 4. Pulau Seram, sebanyak 4 (empat) titik : 1) Islam 3 (tiga) titik (Desa Waitila, Desa Melinani, Desa Iloguana) ; 2) Kristen 1(satu titik (Desa Seti) 5.5. Peran Siswa Selapa KesehatanKesehatan Aspek Sosio Politik Keberadaan Siswa Selapa Kesehatan T.A 1999/2000 Pusdikkes Kodiklat TNI -AD terjun langsung membantu masyarakat yang sedang menderita akibat konflik merupakan bentuk kesetiakawanan sosial sebagai cerminan rasa kemanusiaan yang tinggi dalam bentuk pengobatan, penyuluhan dan pemberian bahan sembako, makanan , obat obatan serta pakaian sebagai simbol politik ke masyarakat bahwa damai itu menjadi dambaan kita bersama. Betapa dahsyatnya kolateral damage akibat konflik horisontal yang sektarian yang tidak menutup kemungkinan adanya kepentingan elite politik didalam-Nya. Kehadiran Siswa Selapa 0 100 200 300 400 13-Apr 14-Apr 15-Apr 16-Apr 117 358 240 51 Pengobatan Per Hari Gambar 26 Rekapitulasi Jumlah Pasien Perh Hari di Pulau Seram


67 | H a l a m a n Kesehatan T.A 1999/2000 lebih kepada simbol militer yang masih memihak kepada solidaritas kemanusiaan tanpa membedakan suku, agama atau ras. Meminjam istilah Cicero, filsuf Italia, “Salus populi suprema lex esto”, keselamatan rakyat merupakan hukum tertinggi bagi suatu negara. Maknanya negara harus hadir pada saat rakyat mengalami ancaman. Kehadiran selapa kesehatan hadir di Maluku dan Maluku utara dimasa konflik, tidak semata mata sebagai juru suntik, akan tetapi kehadirannya membantu mitigasi di bidang kesehatan. Kehadiran selapa kesehatan dengan aneka ragam latar belakang sosial budaya merupakan tugas dan panggilan sebagai bukti jiwa patriotisme terhadap NKRI(Negara Kesatuan Republik Indonesia). Hubungan sipil-militer dalam bhakti sosial terlihat jelas dengan adanya “Suara Pembaruan” yang diwakili oleh Apul Maharaja ikut bersama kita meliput langsung dari daerah konflik, serta dukungan obatan, bahan pangan dan obat obatan dari instansi militer, sipil dan masyarakat. Bhakti sosial kesehatan sebagai salah satu bentuk pendekatan kemanusiaan suatu panggilan health care yang tak mengenal jasa. Ini nilai nilai yang seharus-Nya tidak boleh luntur di era revolusi industrialisasi 4.0 sekarang ini. 5.7. Paska Konflik Propinsi Maluku Setelah konflik dapat diatasi maka diperlukan pemulihan Paska konflik. Pemulihan paska konflik adalah serangkaian kegiatan untuk mengembalikan keadaan dan memperbaiki hubungan yang tidak harmonis dalam masyarakat akibat Konflik melalui kegiatan rekonsiliasi, rehabilitasi, dan rekonstruksi. Pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat harus saling bekerja sama dalam mencegah konflik dan melakukan pemulihan setelah konflik dapat diatasi. Pencegahan Konflik dilakukan dengan upaya: a. memelihara kondisi damai dalam masyarakat; b. mengembangkan sistem penyelesaian perselisihan secara damai; c. meredam potensi konflik; dan membangun sistem peringatan dini. Paska konflik mendorong dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2012 Tentang Penanganan konflik sosial, yang pada intinya memberikan porsi bagi pranata adat untuk menyelesaikan konflik tersebut, hasil kesepakatan penyelesaian konflik melalui pranata adat memiliki kekuatan yang mengikat bagi kelompok masyarakat yang terlibat dalam konflik. Penanganan konflik bertujuan: a. menciptakan kehidupan masyarakat yang aman, tenteram, damai, dan sejahtera; b. memelihara kondisi damai dan harmonis dalam hubungan sosial kemasyarakatan; c. meningkatkan tenggang rasa dan toleransi dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara; memelihara keberlangsungan fungsi pemerintahan; e. melindungi jiwa, harta benda, serta sarana dan prasarana umum; memberikan pelindungan dan pemenuhan hak korban; dan


Selapa Kesehatan T.A.1999/2000 Halaman | 68 g. memulihkan kondisi fisik dan mental masyarakat serta sarana dan prasarana umum. Agar konflik tidak terjadi Kembali, maka peran masyarakat sangat penting dalam pencegahan konflik. Maknanya setiap anggota masyarakat mempunyai kewajiban dalam mencegah terjadinya konflik, antara lain : a. mengembangkan sikap toleransi dan saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya; b. menghormati perbedaan suku, bahasa, dan adat istiadat orang lain; c. mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya; d. mengakui persamaan derajat serta persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia tanpa membedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, dan warna kulit; e. mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar kebhinneka-tunggal-ikaan; dan /atau menghargai pendapat dan kebebasan orang lain


69 | H a l a m a n BAB VI PENUTUP Keberadaan Siswa Selapa Kesehatan Pusdikkes TNI AD terjun langsung membantu masyarakat yang sedang menderita akibat konflik merupakan bentuk kesetiakawanan sosial dengan memperhatikan pendekatan sipil militer. Dengan keaneka ragam latar belakang sosial budaya siswa dalam menjalankan tugas dan panggilan sebagai bukti jiwa patriotisme terhadap NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), dan tidak boleh luntur di era revolusi industrialisasi 4.0 sekarang ini. Dalam aksi Bhakti Sosial hendaknya menggunakan pola kerja sama sipil-militer yang akan mencerminkan kesemestaan dalam mengtasi persoalan di negara majemuk seperti Indonesia. Buku Bhakti Sosial ini dibuat dengan harapan dapat digunakan oleh pijak pihak yang berkepentingan khususnya para yunior atau adik adik kami dalam rangka melaksanakan bhakti sosial kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan kegiatan ini diucapkan terima kasih yang tak terhingga Kami selaku Siswa Selapa Kesehatan T.A. 1999/2000 Pusdikkes Kodiklat TNI-AD mengucapkan beribu ribu terima kasih kepada Komandan Kodiklat TNI-AD dan Komandan Pusdikkes Kodilklat TNI-AD, serta Direktorat Kesehatan TNI-AD yang telah menyetujui dan memberi perintah atas penugasan ini.


Selapa Kesehatan T.A.1999/2000 Halaman | 70 DAFTAR PUSTAKA Ambon Ekspres. (2000). Semua Orang Maluku Ingin Berhenti Bertikai. Ambon: Ambon Ekspres, Nomor 36/Tahu Pertama/Sabtu 15 April 2000. Kesad, W. (2000). Lapora Bhakti Sosial Kesehatan Siswa Selapa Kesehatan TA.1999/2000 di Propinsi Maluku dan Maluku Utara. Jakarta: Warta Kesad. Komite Media ISNET. (2001). Kumpulan Artikel Mengenai Peristiwa Ambon. Komite Media ISNET. Jakarta: Komite Media ISNET. Diambil kembali dari http://www.luk.staff.ugm.ac.id/kmi/ambon/Adil3.html Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia. (2023, Juli 25). Bab I Pendahuluan. Diambil kembali dari Repository .upi. edu: http://repository.upi.edu/10212/2/tpkn 0706212 chaptert.pdf Pusdikkes, Kodiklat TNI Angkatan Darat. (2000). Laporan Bhakti Sosial Kesehatan Siswa Selapa Kesehatan TA.1999/2000 di Propinsi Maluku dan Maluku Utara. Pusdikkes Kodiklat Angkatan Darat. Jakarta: Pusdikkes Kodiklat TNI Angkatan Darat. Safi, J. (2017, Maret). Konflik Komunal: Maluku 1999-2000. Istoria-Journal Pendidikan dan Sejarah, 13, NO.2, 1-12. Diambil kembali dari file:///C:/Users/nidam/Downloads/17615-43222-1-PB.pdf Situs Resmi Pemerintah Provinsi Maluku Utara. (2023, Juli 25). Tentang Maluku Utara. Diambil kembali dari Situs Resmi Pemerintah Provinsi Maluku Utara: https://www.malutprov.go.id/page/tentang-maluku-utara Souisa, I. J. (2016). Pelaksanaan Hukum Adat Pela Gandong antara Negri Latuhalat dan Negri Alang di Ambon,Maluku. Program Studi Ilmu Hukum FH-UKSW, hal 7-10. Touwe, M. (2004). Lebih dari 2.000 Warga Ambon Mengungsi. Jakarta: Tempo.com. Diambil kembali dari https://nasional.tempo.co/read/42023/lebih-dari-2-000-warga-ambonmengungsi Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. (2023, Januari 12 ). Batu Merah,Sirimau Ambon. Dipetik 2023, dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas: https://id.wikipedia.org/wiki/Batu_Merah,_Sirimau,_Ambon Wikipedia Bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. (2023, Juli 25). Maluku. Diambil kembali dari Wikipedia bahasa Indonesia,ensiklopedia bebas: https://id.wikipedia.org/wiki/Maluku Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. (2023, Juli 25). Pulau Ambon. Diambil kembali dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas: https://id.wikipedia.org/wiki/Pulau Ambon


71 | H a l a m a n Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. (2023, Juli 25). Pulau Buru. Diambil kembali dari wikipedia bahasa Indonesia,ensiklopedia bebas: https://id.wikipedia.org/wiki/Pulau Buru Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. (2023, Mei 8). Pulau Morotai. Dipetik Mei 8, 2023, dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas: https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Pulau_Morotai Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. (2023, Mei 8). Pulau Seram. Dipetik Mei 8, 2023, dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas: https://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Seram Wikipedia bahasa Indonesia,ensiklopedia bebas. (2023, Juli 25). Tulehu, Salahutu, Maluku Tengah. Diambil kembali dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas: https://id.wikipedia.org/wiki/Tulehu,Salahutu,Maluku_Tengah


Selapa Kesehatan T.A.1999/2000 Halaman | 72 GLOSARIUM Konflik Sosial, menurut Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2012 adalah perseteruan dan/atau benturan fisik dengan kekerasan antara dua kelompok masyarakat atau lebih yang berlangsung dalam waktu tertentu dan berdampak luas yang mengakibatkan rasa tidak aman dan disintegrasi sosial sehingga mengganggu stabilitas nasional dan menghambat pembangunan nasional. Koramil singkatan dari Komando Rayon Militer. Tugas pokoknya melaksanakan pembinaan teritorial dan pemberdayaan wilayah di wilayah teritorialnya. Pembinaan teritorial merupakan upaya satuan kewilayahan dalam rangka memelihara dan meningkatkan kemanunggalan TNI-Rakyat serta berperan aktif dalam pembangunan di wilayahnya. Negeri adalah pembagian wilayah administratif di bawah kecamatan di Kabupaten Maluku Tengah. Istilah negeri menggantikan istilah desa atau kelurahan yang digunakan di daerah lain di Maluku Pela Gandong adalah suatu ikatan persaudaraan yang terjalin antara dua atau lebih negeri di Maluku. Pela berasal dari kata "Pela" yang berarti "saudara" atau "ikatan" dan "Gandong" yang berarti "adik". Jadi, Pela Gandong berarti "saudara adik". Pela Gandong biasanya diikat dengan suatu perjanjian atau sumpah yang dilakukan oleh para pemimpin negeri yang terlibat. Perjanjian ini berisi tentang komitmen kedua negeri untuk menjaga hubungan persaudaraan dan saling membantu dalam segala hal. Ada beberapa jenis Pela Gandong, yaitu: 1) Pela Gandong antara negeri yang berada di pulau yang sama, 2) Pela Gandong antara negeri yang berada di pulau yang berbeda, 3) Pela Gandong antara negeri yang berbeda agama. RST adalah singkatan dari Rumah Sakit Tentara RSUD adalah singkatan dari Rumah Sakit Umum Daerah


73 | H a l a m a n DAFTAR INDEKS 1 13 April 2000..........45, 53, 64 14 April 2000................ 46, 50 15 April 2000................ 47, 54 17 April 2000................ 63, 64 A Acan......................................1 Ambon...viii, ix, xi, 1, 3, 9, 10, 11, 13, 15, 16, 17, 18, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 31, 32, 33, 35, 37, 38, 41, 42, 49, 52, 56, 57, 58, 59, 60, 62, 63, 87 B Batu Merah .............1, 24, 42 Benteng Atas.....................43 D Desa Iloguana...................30 Desa Seti...................... 30, 55 F Feri........................................60 K Karang Panjang...23, 25, 37 Ketua Tim Ambon...... 15, 34 Ketua Tim Morotai ............15 Ketua Tim Pulau Buru .......15 Ketua Tim Seram...............15 L Liang............................. 23, 37 M Mayor Ckm dr. Daniel Tjen, Sp.S.............................9, 15 Morotai .... viii, ix, 3, 9, 10, 11, 15, 19, 20, 21, 22, 26, 44, 49, 57, 60, 64 O Obet................................1, 17 OSM.............................. 26, 43 P pela gandong..................14 Pela gandong.......... 6, 7, 14 Pesantren H.Sahroni.........11 Pulau Buru ix, 3, 9, 15, 18, 19, 22, 27, 28, 50, 52, 65, 66 Pulau Galo Galo...............48 pulau Seram. .....................16 R RSUD Dr. Haulussy............38 S Suku bangsa Alifuru..........16 T Tanggal 16 April 2000 52, 55 Tanggal 18 April 2000.......49 Ternate......................... 21, 60 Tim Namlea....11, 42, 50, 52, 63 Tulehu..................... 23, 35, 36 W Wahai. 11, 21, 30, 42, 53, 56, 63 Waitila .................................29


Selapa Kesehatan T.A.1999/2000 Halaman | 74 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran-1 Surat Perintah Penugasan


75 | H a l a m a n


Selapa Kesehatan T.A.1999/2000 Halaman | 76


77 | H a l a m a n Lampiran-2 Struktur Organisasi


| Halaman | 78 Lampiran-3 Daftar kebutuhan Meterial Kesehatan


79 | H a l a m a n


| Halaman | 80


81 | H a l a m a n


Selapa Kesehatan T.A.1999/2000 Halaman | 82


83 | H a l a m a n


Click to View FlipBook Version