FORMULIR Kode Dok. KUR/PRP/FO-001
MODUL AJAR
Status Revisi 02
Halaman 1 dari 2
Tanggal Berlaku 1 September 2018
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS X
1. INFORMASI UMUM
A. Identitias Modul
Nama Penyusun : Windy Yolanda, S.Pd Program Keahlian : Semua program keahlian
Jenjang Sekolah : SMK Negeri 3 Pekanbaru
Alokasi Waktu : 4x45 menit Jumlah Peserta Didik : 36 orang
Kelas :X
B. Kompetensi Awal Capaian Pembelajaran:
Elemen Pada akhir fase E, peserta didik mampu mengevaluasi dan mengkreasi
Menyimak informasi berupa gagasan, pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau
pesan yang akurat dari menyimak berbagai tipe teks (nonfiksi dan fiksi)
dalam bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara.
Kompetensi
• Peserta didik menelaah kritikan sosial dalam teks anekdot
• Peserta didik menganalisis struktur teks anekdot
• Peserta didik menganalisis kaidah kebahasaan teks anekdot
• Peserta didik mengevaluasi fakta dan opini dalam teks anekdot
C. Profil Pelajar Pancasila
Peserta didik akan mengembangkan kemampuan beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak
mulia, bernalar kritis, gotong royong, berkebinekaan global, kreatif dan mandiri dalam menyelesaikan masalah
D. Sarana dan Prasarana
Buku cetak Bahasa Indonesia kelas X, Laptop, Powerpoint, alat tulis
E. Target Peserta Didik
• Peserta didik regular : mengeksplorasi materi dan identifikasi peta konsep yang diberikan
• Peserta didik dengan kesulitan belajar : mengeksplorasi materi dan identifikasi peta konsep secara berulang
FORMULIR Kode Dok. KUR/PRP/FO-001
MODUL AJAR
Status Revisi 02
Halaman 2 dari 2
Tanggal Berlaku 1 September 2018
• Peserta didik dengan pencapaian tertinggi: Mengeksplorasi dan mengembangkan materi serta peka konsep
dari berbagai sumber
F. Model Pembelajaran
Discovery Learning
Metode : diskusi, tanya jawab, ceramah
2. KOMPONEN INTI
A. Tujuan Pembelajaran
• Peserta didik mampu menelaah kritikan sosial dalam teks anekdot dengan tepat
• Peserta didik mampu menganalisis struktur teks anekdot dengan berpikir kritis
• Peserta didik mampu menganalisis kaidah kebahasaan dalam teks anekdot dengan berpikir kritis
• Peserta didik mampu mengevaluasi fakta dan opini dalam teks anekdot dengan benar
B. Pemahaman Bermakna
Memberikan kritikan dengan kalimat yang santun dan tidak menyinggung sangat diperlukan dalam
kehidupan sehari-hari
C. Pertanyaan Pemantik
• Bagaimana memilih sumber yang dapat dipercaya dalam menyampaikan kritik?
• Bagaimana menyampaikan kritis secara santun dan bertanggung jawab?
D. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (Luring)
1. Kegiatan Awal (15 menit)
a. Peserta didik dan guru memulai pelajaran dengan berdoa bersama
b. Guru memeriksa kehadiran siswa
c. Guru bersama siswa membahas kesepakatan yang akan diterapkan dalam pembelajaran
2. Kegiatan inti (60 menit)
a. Peserta didik menyimak video tentang lawakan tunggal yang bersumber dari
https://youtu.be/XglClaSjmlE
b. Peserta didik diminta untuk menyampaikan kembali tayangan video yang sudah disimaknya
c. Peserta didik menyimak penjelasan materi yang diberikan oleh guru melalui powerpoint mengenai definisi, ciri-
ciri, serta contoh kritikan sosial yang terdapat dalam anekdot
FORMULIR Kode Dok. KUR/PRP/FO-001
MODUL AJAR
Status Revisi 02
Halaman 3 dari 2
Tanggal Berlaku 1 September 2018
d. Peserta didik bertanya jawab mengenai kritikan social yang terdapat dalam teks anekdot
e. Peserta didik mengeksplorasi dari berbagai sumber mengenai ciri-ciri, contoh dan kritikan yang terdapat dalam
teks anekdot
f. Peserta didik secara berkelompok membaca teks anekdot berupa lawakan tunggal yang berjudul liburan kuli
bangunan
g. Secara berkelompok peserta didik menelaah kritikan sosial yang disampaikan dalam teks anekdot tersebut
h. Peserta didik secara berkelompok mempresentasikan hasil kerjanya
i. Peserta didik lain saling berkomentar memberikan tanggapan terhadap hasil presentasi
j. Peserta didik bersama guru memberikan apresiasi terhadap presentasi yang dilakukan
k. Guru dan peserta didik merumuskan simpulan mengenai kritik social yang terdapat dalam teks anekdot
3. Kegiatan Penutup (15 menit)
a. Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami
b. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama proses pembelajaran
c. Guru mengingatkan peserta didik untuk mengulang kembali pelajaran di rumah
d. Guru mengarahkan peserta didik untuk berdoa sebelum mengakhiri pembelajaran
e. Peserta didik menutup pelajaran dengan berdoa bersama
Pertemuan 2 (Luring)
1. Kegiatan Awal (15 menit)
a. Peserta didik dan guru memulai pelajaran dengan berdoa bersama
b. Guru memeriksa kehadiran siswa
c. Guru bersama siswa membahas kesepakatan yang akan diterapkan dalam pembelajaran
2. Kegiatan inti (60 menit)
a. Peserta didik menyimak tayangan dari powerpoint tentang teks anekdot
b. Peserta didik menyimak penjelasan materi yang diberikan oleh guru melalui powerpoint mengenai struktur
teks anekdot
c. Peserta didik bertanya jawab mengenai struktur yang terdapat dalam teks anekdot
d. Peserta didik mengeksplorasi dari berbagai sumber mengenai struktur teks anekdot
e. Peserta didik secara berkelompok membaca teks anekdot berupa lawakan tunggal yang berjudul liburan kuli
bangunan
f. Secara berkelompok peserta didik menganalisis struktur yang terdapat dalam teks anekdot yang berjudul kuli
bangunan
g. Perwakilan dari kelompok mempresentasikan hasil pekerjaannya
h. Peserta didik lain saling berkomentar memberikan tanggapan terhadap hasil presentasi
i. Peserta didik bersama guru memberikan apresiasi terhadap presentasi yang dilakukan
j. Guru dan peserta didik merumuskan simpulan mengenai struktur teks anekdot
3. Kegiatan Penutup (15 menit)
FORMULIR Kode Dok. KUR/PRP/FO-001
MODUL AJAR
Status Revisi 02
Halaman 4 dari 2
Tanggal Berlaku 1 September 2018
a. Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami
b. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama proses pembelajaran
c. Guru mengingatkan peserta didik untuk mengulang kembali pelajaran di rumah
d. Guru mengarahkan peserta didik untuk berdoa sebelum mengakhiri pembelajaran
e. Peserta didik menutup pelajaran dengan berdoa bersama
Pertemuan 3 (Luring)
1. Kegiatan Awal (15 menit)
a. Peserta didik dan guru memulai pelajaran dengan berdoa bersama
b. Guru memeriksa kehadiran siswa
c. Guru bersama siswa membahas kesepakatan yang akan diterapkan dalam pembelajaran
2. Kegiatan inti (60 menit)
a. Peserta didik menyimak tayangan dari powerpoint tentang kaidah kebahasaan teks anekdot
b. Peserta didik menyimak penjelasan materi yang disampaikan oleh guru melalui powerpoint mengenai kaidah
kebahasaan teks anekdot
c. Peserta didik bertanya jawab mengenai kaidah kebahasaan yang terdapat dalam teks anekdot
d. Peserta didik mengeksplorasi dari berbagai sumber mengenai kaidah kebahasaan dalam teks anekdot
e. Peserta didik secara berkelompok membaca teks anekdot berupa lawakan tunggal yang berjudul liburan kuli
bangunan
f. Secara berkelompok peserta didik menganalisis kaidah kebahasaan yang terdapat dalam teks anekdot yang
berjudul kuli bangunan
g. Perwakilan dari kelompok mempresentasikan hasil pekerjaannya
h. Peserta didik lain saling berkomentar memberikan tanggapan terhadap hasil presentasi
i. Peserta didik bersama guru memberikan apresiasi terhadap presentasi yang dilakukan
j. Guru dan peserta didik merumuskan simpulan mengenai kebahasaan teks anekdot
3. Kegiatan Penutup (15 menit)
• Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami
• Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama proses pembelajaran
• Guru mengingatkan peserta didik untuk mengulang kembali pelajaran di rumah
• Guru mengarahkan peserta didik untuk berdoa sebelum mengakhiri pembelajaran
• Peserta didik menutup pelajaran dengan berdoa bersama
Pertemuan 4
1. Kegiatan Awal (15 menit)
a. Peserta didik dan guru memulai pelajaran dengan berdoa bersama
b. Guru memeriksa kehadiran peserta didik
c. Guru bersama peserta didik membahas kesepakatan yang akan diterapkan dalam pembelajaran
FORMULIR Kode Dok. KUR/PRP/FO-001
MODUL AJAR
Status Revisi 02
Halaman 5 dari 2
Tanggal Berlaku 1 September 2018
2. Kegiatan Inti (60 menit)
a. Peserta didik menyimak contoh tayangan teks anekdot melalui powerpoint
b. Peserta didik menyimak penjelasan materi yang disampaikan oleh guru melalui powerpoint mengenai fakta
dan opini
c. Peserta didik bertanya jawab mengenai fakta dan opini yang terdapat dalam teks anekdot
d. Peserta didik mengeksplorasi dari berbagai sumber mengenai ciri-ciri serta contoh fakta dan opini dalam teks
anekdot
e. Peserta didik secara berkelompok membaca teks anekdot berupa lawakan tunggal yang berjudul “Pasien Lupa
Orang Tua karena Kecanduan Ponsel”
f. Secara berkelompok peserta didik mengevaluasi fakta dan opini yang terdapat dalam teks anekdot yang
berjudul “Pasien Lupa Orang Tua karena Kecanduan Ponsel”
g. Perwakilan dari kelompok mempresentasikan hasil pekerjaannya
h. Peserta didik lain saling berkomentar memberikan tanggapan terhadap hasil presentasi
i. Peserta didik bersama guru memberikan apresiasi terhadap presentasi yang dilakukan
j. Guru dan peserta didik merumuskan simpulan mengenai fakta dan opini teks anekdot
3. Kegiatan Penutup (15 menit)
a. Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami
b. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama proses pembelajaran
c. Guru mengingatkan peserta didik untuk mengulang kembali pelajaran di rumah
d. Guru mengarahkan peserta didik untuk berdoa sebelum mengakhiri pembelajaran
e. Peserta didik menutup pembelajaran dengan berdoa bersama
E. Asesmen
Sikap
Teknik Penilaian : observasi
Instrumen Penilaian Sikap
Profil Pelajar Pancasila Jumlah
Skor
No Nama Siswa Beriman & Berakhlak Gotong Berkebinekaan
bertaqwa 1- mulia royong global
(jujur)
4 1-4 1-4 (menghargai) 1-
4
1
2
3
FORMULIR Kode Dok. KUR/PRP/FO-001
MODUL AJAR
Status Revisi 02
Halaman 6 dari 2
Tanggal Berlaku 1 September 2018
4
5
Profil Pelajar Pancasila
Indikator Sikap“Beriman dan bertaqwa”:
• Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran
• Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang dianut
• Saling menghormati, toleransi
• Memelihara hubungan baik dengan sesama teman sekelas.
Rubrik pemberian skor:
• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.
Indikator sikap “Berakhlak mulia(jujur)”
• Tidak berbohong
• Mengembalikan kepada yang berhak bila menemukan sesuatu
• Tidak nyontek, tidak plagiarism
• Terus terang.
Rubrik pemberian skor
• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.
Indikator sikap “Gotong royong”
• Peduli kepada sesama
• Saling membantu dalam hal kebaikan
• Ramah dengan sesama
Rubrik pemberian skor
• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut
Indikator sikap “berkebinekaan global (menghargai)”
• Saling menghargai/ toleran
• Bersikap sopan untuk menegur bagi mereka yang mengejek
• Cinta produk negeri sendiri
• Menghargai dan menjaga karya-karya sekolah dan masyarakat sendiri.
Rubrik pemberian skor
• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.
FORMULIR Kode Dok. KUR/PRP/FO-001
MODUL AJAR
Status Revisi 02
Halaman 7 dari 2
Tanggal Berlaku 1 September 2018
Pengetahuan : Tes tertulis
Teknik penilaian
2.Tes Tertulis
NO SOAL KUNCI JAWABAN SKOR
1. Bacalah sebuah lawakan tunggal Lawakan tunggal yang berjudul
yang berjudul “Liburan Kuli Liburan Kuli Bangunan mengandung
Bangunan”. Telaahlah kritikan kritikan sosial yaitu mengeritik
sosial yang disampaikan dalam pemerintah yang tidak mengatasi
cerita anekdot tersebut! permasalahan banjir di kota-kota besar
yang salah satunya adalah Jakarta
2. Analisislah struktur yang terdapat Orientasi
dalam teks anekdot berupa lawakan Perkenalkan, saya Didi. Di sini ada
tunggal yang berjudul “Liburan kuli bangunan? Wah berarti saya satu-
Kuli Bangunan” satunya ya di sini. Ngomong-ngomong
soal liburan, buat kebanyakan orang,
liburan itu obat stress, tapi buat saya
malah bikin stress. Datang liburan
orang-orang sibuk nyiapin rencana
mau liburan kemana. Saya malah
sibuk nyari alas an
Komplikasi
“Anak saya minta liburan, “Pak, ingin
ke Dufan.”
“Nak, Jakarta Banjir.
“Yaudah Pak, ke Tangkuban Perahu.”
“Nak, perahunya bocor.
“Ah bilang aja, Bapak gak punya
uang.
“Cerdas!”
Evaluasi
Anak saya itu memang jarang liburan
3. Analisislah kaidah kebahasaan Menggunakan pertanyaan retorik
yang terdapat dalam teks anekdot “Apa Pak,? Kerja? Prreeett.katanya
berupa lawakan tunggal yang Jakarta Banjir
berjudul “Liburan Kuli Bangunan” Menggunakan kata kerja
Saya dapat pergi ke Jakarta
Menggunakan kalimat perintah
Nak, mandi bola gak usah bawa
FORMULIR Kode Dok. KUR/PRP/FO-001
MODUL AJAR
Status Revisi 02
Halaman 8 dari 2
Tanggal Berlaku 1 September 2018
handuk”
4. Evaluasilah fakta dan opini dari Fakta
teks yang berjudul “Pasien Lupa Kondisi kecanduan ponsel membuat
cairan otak atau kerja saraf tidak
Orang Tua karena Kecanduan seimbang
Ponsel”!
Opini 100
Kondisi gangguan kejiwaan anak yang
bermain ponsel berbeda-beda. Pasien
dengan kondisi yang parah tidak
mengakui orang tuanya. Mereka bilang
kalau orang tua turun dari langit
TOTAL NILAI
Instrumen Penilaian Pengetahuan
1. Soal Objektif
Kunci jawaban soal objektif:
Indikator Penilaian soal objektif
Penskoran jawaban dan pengolahan nilai:
Nilai 25 : Jika sesuai kunci jawaban
Nilai 0 : Jika jawaban tidak sesuai dengan kunci jawaban
Contoh pengolahan nilai objektif
IPK NO SKOR NILAI
1
1 SOAL PENILAIAN
1
1. 20
Jumlah
2. 20 Nilai perolehan KD
3. 20 pengetahuan :
4.
Rata-Rata dari nilai
IPK =
5. (60/100)*100 = 60
60
FORMULIR Kode Dok. KUR/PRP/FO-001
MODUL AJAR
Status Revisi 02
Halaman 9 dari 2
Tanggal Berlaku 1 September 2018
Soal essai
Kunci jawaban Soal essai:
Indikator Penilaian Soal essai
Penskoran Jawaban dan Pengolahan Nilai :
Nilai 25 : Jika sesuai kunci jawaban dan ada pengembangan jawaban.
Nilai 20 : Jika jawaban sesuai kunci jawaban.
Nilai 10 : Jika jawaban kurang sesuai dengan kunci jawaban.
Nilai 5 : Jika jawaban tidak sesuai dengan kunci jawaban.
Contoh pengolahan nilai essai NILAI
IPK NO SOAL SKOR
Nilai perolehan KD
PENILAIAN pengetahuan :
Rata-Rata dari nilai
1 1. 30 IPK =
(100/100)*100 = 100
F. Pengayaan dan Remedial
CONTOH PROGRAM REMIDI
Sekolah :
Kelas/Semester :
Mata Pelajaran :
Ulangan Harian Ke :
Tanggal Ulangan Harian :
Bentuk Ulangan Harian :
Materi Ulangan Harian :
(KD / Indikator) :
KKM :
FORMULIR Kode Dok. KUR/PRP/FO-001
MODUL AJAR
Status Revisi 02
Halaman 10 dari 2
Tanggal Berlaku 1 September 2018
Nama Nilai Indikator yang Bentuk Nilai Setelah Keterangan
No Peserta Ulangan Belum Tindakan Remedial
Remedial
Didik Dikuasai
1
2
3
4
5
6
dts
Pengayaan dilaksanakan apabila pencapaian hasil belajar peserta didik sudah mencapai
dan melebihi KKM,tetapi peserta didik belum puas dengan hasil belajar yang dicapai
dan atau peserta didik dengan daya nalar yang tinggi diberikan lemabar kerja mandiri
untuk tugas yang tersetruktur. Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
1. Membaca buku-buku tentang materi yang relevan.
2. Mencari informasi secara online tentang materi
3. Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang materi
4. Mengamati langsung tentang materi yang ada di lingkungan sekitar.
FORMULIR Kode Dok. KUR/PRP/FO-001
MODUL AJAR
Status Revisi 02
Halaman 11 dari 2
Tanggal Berlaku 1 September 2018
3. LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Nama Siswa :
Kelas :
Simaklah lawakan tunggal di bawah ini lalu jawablah pertanyaan dengan benar!
Liburan Kuli Bangunan Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh. Perkenalkan, saya
Didi. Di sini ada kuli bangunan? Wah, berarti saya satu-satunya ya di sini. Ngomong-ngomong
soal liburan, buat kebanyakan orang, liburan itu obat stres, tapi buat saya malah bikin stres.
Datang liburan orang-orang sibuk nyiapin rencana mau liburan ke mana. Saya malah sibuk nyari
alasan. Anak saya minta liburan, “Pak, ingin ke Dufan.” “Nak, Jakarta banjir.”“Ya udah Pak, ke
Tangkuban Perahu.” “Nak, perahunya bocor.” “Ah bilang aja, Bapak gak punya uang.”
“Cerdas!” Anak saya itu memang jarang liburan. Saya bawa ke tempat kerja saja, menurut dia itu
tamasya. Dari pagi sampai sore, dia anteng nyusun lego, pakai batu bata. Kalau orang lain
nyusun lego, anak-anak, ya jadi robot, anak saya jadi pos ronda. Pulang ke rumah ditanya sama
istri saya, “Gimana Nak, seru main sama Bapak?” “Mantap, Mah! Pokoknya udah gede aku mau
jadi kuli bangunan.” “Hey, masa perempuan jadi kuli banguan..” “Gak apa-apa, Mah,
emansipasi!” Ya, anak saya itu memang jarang liburan, jadi dia itu norak. Kemarin saja saya
bawa ajak mandi bola, dia bawa handuk. Istri saya langsung ngomong, “Nak, mandi bola gak
usah bawa handuk, Kan udah disediain.” Tapi bukan cuma anak saya, saya juga jarang liburan.
Satu-satunya liburan saya ya di acara ini. Buat saya kompetisi ini liburan. Gimanaenggak coba?
Saya dapat pergi ke Jakarta, tidur di hotel, kasurnya empuk, kalau saya tidur langsung terbayang
hal indah. Gak kaya di rumah. Saya ketika tidur langsung terbayang cicilan. Tapi, gara-gara itu
saya sering diprotes sama anak saya. Dia bilang gini, “Bapak curang. Tidur di hotel, makan nasi
kotak,tiap hari naik lift.” “Nak, kan Bapak di sana kerja.” “Apa Pak? Kerja? Preet! Katanya
Jakarta banjir.” “Nak, iya banjir, makanya Bapak ke Jakarta naik tongkang.” Anak saya itu
sering protes karena dia itu ingin banget ke Jakarta, ingin tahu Dufan. Kalau orang lain, anak
yang lain, ingin tahu Dufan dibawa ke Dufan. Anak saya ingin tahu Dufan dibawa ke warnet.
“Tuh Nak, Dufan, Dufan itu.” Tapi saya jadi tahu walaupun dari warnet, ternyata banyak wahana
di Dufan itu, salah satunya rumah miring. Rumah miring, ini kalau mandor saya tahu, dibongkar
FORMULIR Kode Dok. KUR/PRP/FO-001
MODUL AJAR
Status Revisi 02
Halaman 12 dari 2
Tanggal Berlaku 1 September 2018
ini. Saya aja masang bata miring dimarahin. Ini orang dengan sadar tanpa pengaruh alkohol
ngebangun rumah miring. Ini anak proyek mana yang bikin? Bikin malu komunitas. Saya Didi.
Terima kasih.
1. Telaahlah kritikan sosial yang terdapat dalam teks anekdot tersebut!
2. Analisislah struktur yang terdapat dalam lawakan tunggal tersebut!
3. Analisislah kaidah kebahasaan yang terdapat dalam lawakan tunggal tersebut!
4. Evaluasilah fakta dan opini yang terdapat dalam lawakan tunggal tersebut!
FORMULIR Kode Dok. KUR/PRP/FO-001
MODUL AJAR
Status Revisi 02
Halaman 13 dari 2
Tanggal Berlaku 1 September 2018
B. BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
1. Hakikat Teks Anekdot
Menurut Kemendikbud (2013: 111) mengungkapkan bahwa anekdot adalah cerita
singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting
atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Keraf (1982: 142) mengatakan
bahwa pengertian teks anekdot adalah semacam cerita pendek yang bertujuan
menyampaikan karakteristik yang menarik atau aneh mengenai seseorang atau suatu hal
lain. Teks anekdot merupakan cerita lucu sekaligus mengandung kritik atas fenomena
sosial yang terjadi di masyarakat. Dibalik humor atau kelucuan yang ditampilkan,
anekdot memiliki pesan yang diharapkan dapat memberikan pelajaran kepada khalayak.
Oleh karena itu, isi cerita sebuah anekdot harus mengankat tema atau masalah yang
benar-benar terjadi dan dirasakan masyarakat. Anekdot dapat berupa teks tertulis, audio,
amupun grafik. Dalam bentuk grafik, teks anekdot salah satunya dapat diungkapkan
berupa komik. Teks anekdot biasanya dimanfaatkan untuk menyindir, seperti menyindir
terhadap pelayanan yang kurang baik, lingkungan yang kurang sehat. Sindiran tersebut
dijadikan sebuah kemasan cerita yang menghibur. Teks seperti ini bisa kita temukan di
surat kabar seperti majalah ataupun Koran.
FORMULIR Kode Dok. KUR/PRP/FO-001
MODUL AJAR
Status Revisi 02
Halaman 14 dari 2
Tanggal Berlaku 1 September 2018
2. Ciri-ciri teks anekdot
Teks anekdot memiliki ciri yang khas. Ciri-ciri tersebut diantaranya:
a. Cerita lucu dan menarik
b. Cerita mengesankan atau mengandung makna
c. Tokohnya orang penting atau terkenal
d. Berdasarkan kejadian yang sebenarnya dan sudah terjadi
3. Struktur Teks Anekdot
Secara umum, teks anekdot terdiri dari lima bagian yang membentuk alur cerita dengan
latar dan tokoh tertentu.
1) Abstrak Bagian diawal paragraf yang berfungsi memberi gambaran tentang isi teks.
2) Orientasi Bagian yang menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang
bagaimana peristiwa terjadi. Biasanya penulis bercerita dengan detail di bagian ini
3) Krisis Bagian yang menjadi hal atau masalah unik atau tidak biasa yang terjadi
kepada si penulis atau orang yang diceritakan.
4) Reaksi Bagian tentang cara penulis atau orang yang ditulis menyelesaikan masalah
yang timbul pada bagian krisis tadi
5) Koda Bagian akhir dari cerita unik tersebut. Bisa juga dengan memberikan simpulan
tentang kejadian yang dialami penulis atau orang yang ditulis
Sumber lain menyatakan bahwa suatu anekdot cukup dibentuk oleh orientasi, komplikasi dan
evaluasi
1) Orientasi merupakan bagian anekdot vang disi oleh beberapa atau salah satu aspek
berikut:
a. Mengenalkan kondisi atau karakter tokoh.
Setelah lulus dari ujan negara di Beiing, seorang pemuda ditunjuk sebaga pejabat
pemerintahan ibu kota provinsi. Namun, sebelum pergi, ia mengucapkan selamat
FORMULIR Kode Dok. KUR/PRP/FO-001
MODUL AJAR
Status Revisi 02
Halaman 15 dari 2
Tanggal Berlaku 1 September 2018
tinggal kepada mentornya, yakni seorang pejabat senior. (Anekdot "Seratus
Ungkapan ABS)
b. Menceritakan hal-hal terkait dengan apa, kapan, di mana, siapa, mengapa,
bagaimana Contoh:
a) Sebuah bus penuh dengan para politikus keluar dari marka jalan (apa, siapa).
b) Ada sebuah kapal berisi penumpang berbagai bangsa yang karam. Ada tiga
orang yang selamat, masing-masing dari Perancis, Amerika, dan Indonesia (di
mana, siapa).
c. Memberi gambaran tentang masalah yang akan dihadapi tokoh Contoh:
a) Mereka terapung-apung di tengah laut dengan hanya mengandalkan sekeping
papan. (Anekdot "Jin dan Tiga Manusia")
b) Ketika tiba di mimbar, dia mendapati bahwa sebagian besar hadirin dalam
majelis itu tidak terlampau bersemangat untuk mendengarkan khotbahnya
(Anekdot "Khotbah Nasruddin").
2) Komplikasi merupakan bagian anekdot yang menceritakan masalah yang dihadapi
tokoh Bagian ini merupakan puncak cerita yang mengundang tawa sekaligus kritikan.
Bagian ini dapat disamakan dengan krisis dan reaksi.
Contoh:
a) "Nah sekarang tinggal kamu orang Indonesia. Sebut saja apa maumu." "Duh,
Pak Jin, sepi banget di sini," keluh si orang Indonesia "Tolonglah kedua teman
saya tadi dikembalikan ke sini." Alakazam, orang Perancis dan pria Amerika itu
muncul lagi. (Anekdot "Jin dan Tiga Manusia").
b) Nasruddin lalu memasukkan tongkatnya ke dalam air. Dengan hati-hati,
Nasruddin memukul kaki-kaki mereka. Spontan mereka mengangkat kakinya dari
dalam air karena kesakitan sehingga bisa melihat kakinya masing-masing.
(Anekdot Kaki yang Tertukar)
FORMULIR Kode Dok. KUR/PRP/FO-001
MODUL AJAR
Status Revisi 02
Halaman 16 dari 2
Tanggal Berlaku 1 September 2018
3.Evaluasi merupakan bagian cerita yang memberikan komentar terhadap isi atau
menjelaskan hikmah dari peristiwa yang telah diceritakan. Bagian ini dapat pula disebut
pula dengan koda
Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot
1. Menggunakan waktu lampau
Contoh: kemarin, sejak dulu, konon, suatu hari
2. Menggunakan pertanyaan retorik
Pertanyaan retorik merupakan pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban. Contoh:
a. Apakah kita diam saja ketika rusak lingkungan?
b. Apakah nasib kita akan berubah tanpa ada usaha?
3. Menggunakan konjungsi atau kata sambung
Konjungsi digunakan untuk menghubungkan kata-kata, frasa-frasa, kalimat-kalimat,
kata dan frasa, frasa dan kalimat atau kalimat dan paragraf.
4. Menggunakan kata kerja
Verba atau kata kerja adalah kelas kata yang menyatakan suatu tindakan, keberadaan,
dan pengalaman.
5. Menggunakan kalimat perintah
Kalimat yang berisi permintaan atau menyuruh orang lain untuk melakukan sesuatu
yang kita kehendaki.
FORMULIR Kode Dok. KUR/PRP/FO-001
MODUL AJAR
Status Revisi 02
Halaman 17 dari 2
Tanggal Berlaku 1 September 2018
Contoh Teks Anekdot
Cara Keledai Membaca Buku
Alkisah, seorang raja bernama Timur Lenk menghadiahi Nasrudin seekor keledai.
Nasrudin menerimanya dengan senang hati. Namun, Timur Lenk memberi syarat, agar
Nasrudin mengajari terlebih dahulu keledai itu agar dapat membaca. Timur Lenk
memberi waktu dua minggu sejak sekarang kepada Nasrudin.
Nasrudin menerima syarat itu dan berlalu. Sambil menuntun keledai itu, ia
memikirkan apa yang akan diperbuat. Jika ia dapat mengajari keledai itu untuk membaca,
tentu ia akan menerima hadiah, namun jika tidak maka hukuman pasti akan ditimpakan
kepadanya.
Dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk
menunjuk ke sebuah buku besar agar Nasrudin segera mempraktikkan apa yang telah ia
ajarkan kepada keledai. Nasrudin lalu menggiring keledainya menghadap ke arah buku
tersebut dan membuka sampulnya.
Keledai menatap buku itu, kemudian sangat ajaib! Tak lama kemudian si Keledai
mulai membuka-buka buku dengan lidahnya. Terus menerus, lembar demi lembar hingga
halaman terakhir. Setelah itu, si keledai menatap Nasrudin seolah berkata ia telah
membaca seluruh isi bukunya.
“Demikianlah, keledaiku sudah membaca semua lembar bukunya”, kata Nasrudin.
Timur Lenk merasa ada yang tidak beres dan ia mulai menginterogasi. Ia kagum dan
memberi hadiah kepada Nasrudin. Namun, ia minta jawaban, “Bagaimana cara mengajari
keledai membaca?”
Nasrudin berkisah, “Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaran-lembaran besar
mirip buku. Aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus belajar
membalik-balik halaman untuk bisa makan biji-biji itu. Kalau tidak ditemukan biji
gandumnya, ia harus membalik halaman berikutnya. Itulah yang ia lakukan terus sampai
ia terlatih membalik balik halaman buku”.
FORMULIR Kode Dok. KUR/PRP/FO-001
MODUL AJAR
Status Revisi 02
Halaman 18 dari 2
Tanggal Berlaku 1 September 2018
“Namun, bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya?” tukas Timur
Lenk. Nasrudin menjawab, Memang demikianlah cara keledai membaca, hanya
membalik-balik halaman tanpa mengerti isinya”. Jadi, kalau kita juga membuka-buka
buku tanpa mengerti isinya, berarti kita sebodoh keledai, bukan?” kata Nashrudin dengan
serius.
Analisis Struktur Teks Anekdot “Cara Keledai Membaca Buku”
Struktur Teks
Abstrak Alkisah, seorang raja bernama Timur Lenk menghadiahi Nasrudin
seekor Keledai.
Orientasi Nasrudin menerimanya dengan senang hati. Namun, Timur Lenk
Krisis memberi syarat, agar Nasrudin mengajari terlebih dahulu keledai itu
agar dapat membaca. Timur Lenk memberi waktu dua minggu sejak
Reaksi sekarang kepada Nasrudin.
Nasrudin menerima syarat itu dan berlalu. Sambil menuntun keledai
itu, ia memikirkan apa yang akan diperbuat. Jika ia dapat mengajari
keledai itu untuk membaca, tentu ia akan menerima hadiah, namun
jika tidak maka hukuman pasti akan ditimpakan kepadanya.
Dua miggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara,
Timur Lenk menunjuk ke sebuah buku besar agar Nasrudin segera
mempraktikkan apa yang telah ia kerjakan kepada keledai. Nasrudin
lalu menggiring keledainya menghadap ke arah buku tersebut dan
membuka sampulnya. Si keledai menatap buku itu. Kemudian, sangat
ajaib ! tak lama kemudian si Keledai mulai membuka – buka buku itu
denga lidahnya. Terus menerus, lembar demi lembar hingga halaman
terakhir. Setelah itu, si Keledai menatap Nasrudin seolah berkata ia
telah membaca seluruh isi bukunya.
“Demikianlah, keledaiku sudah membaca semua lembar bukunya”,
kata Nasrudin. Timur Lenk merasa ada yang tidak beres dan ia mulai
menginterogasi. Ia kagum dan memberi hadiah kepada Nasrudin.
Namun, ia meminta jawaban, “ bagaimana cara mengajari keledai
membaca?”
Nasrudin berkisah, “ Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaran –
lembaran besar mirip buku. Aku sisipkan biji –biji gandum di
FORMULIR Kode Dok. KUR/PRP/FO-001
MODUL AJAR
Status Revisi 02
Halaman 19 dari 2
Tanggal Berlaku 1 September 2018
Koda dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik – balik halaman untuk
bisa makan biji – biji itu. Kalau tidak ditemukan biji gandumnya, ia
harus membalik halaman berikutnya. Itulah yang ia lakukan terus
sampai ia terlatih membalik balik halaman buku itu “
“Namun, bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya?” tukas
Timur Lenk. Nasrudin menjawab, memang demikianlah cara keledai
membaca, hanya membalik -balik halaman tanpa mengerti isinya”.
Jadi, kalau kita juga membuka-buka buku tanpa mengerti isinya,
berarti kita sebodoh keledai, bukan ?” kata Nasrudin dengan mimik
serius.
Analisis Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot “Cara Keledai Membaca Buku”
Kaidah Kebahasaan Teks
Waktu lampau Alkisah
Pertanyaan retorik
Jadi, kalau kita juga membuka – buka tanpa mengerti isinya,
berarti kita sebodoh keledai, bukan? “
Konjungsi Namun, lalu, setelah itu,demikian
Kata Kerja Mengajari, menuntun, memberi, menerima, mempraktikkan
Kalimat Perintah
Jadi, kalau kita juga membuka – buka tanpa mengerti isinya,
berarti kita sebodoh keledai, bukan? “
Langkah-langkah Menciptakan Teks Anekdot
Metode menyusun teks anekdot lebih mudah menggunakan metode TRIM (Topik,
Riset, Inovasi, dan Matrik). Langkah-langkahnya dapat dijelaskan sebagai berikut.
1) Merencanakan topik yang matang dan menentukan topik yang diinginkan. Jika perlu,
topic dibatasi agar pengembangannya menjadi lebih terperinci
2) Merencanakan riset atau penelitian untuk mendukung ide. Langkah ini dapat
digunakan untuk mengumpulkan bahan dengan cara observasi lingkungan, penelitian,
FORMULIR Kode Dok. KUR/PRP/FO-001
MODUL AJAR
Status Revisi 02
Halaman 20 dari 2
Tanggal Berlaku 1 September 2018
wawancara, ataupun membaca buku berkaitan dengan topic yang hendak
dikembangkan
3) Melakukan inovasi. Inovasi berarti menemukan gaya yang mempunyai ciri khusus
dibandingkan dengan tulisan yang sudah ada. Di sini dapat digunakan cara
menggabungkan, mengambil satu bagian yang unik, memaparkan secara terperinci
atau memaparkan kekhasannya.
4) Menulis cerita dengan matriks. Matriks merupakan kerangka yang dikembangkan
dengan model tertentu berdasarkan kebutuhan. Untuk anekdot, matriks ini berupa
struktur (abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda)
C. GLOSARIUM Cerita singkat yang menarik karena lucu dan
Anekdot mengesankan, biasanya mengenai orang
penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian
Abstraksi yang sebenarnya.
Orientasi Bagian diawal paragraf yang berfungsi
Krisis memberi gambaran tentang isi teks
Reaksi Bagian yang menunjukkan awal kejadian cerita
Koda atau latar belakang bagaimana peristiwa terjadi
Bagian yang menjadi hal atau masalah unik
Evaluasi atau tidak biasa yang terjadi kepada si penulis
atau orang yang diceritakan.
Bagian tentang cara penulis atau orang yang
ditulis menyelesaikan masalah yang timbul
pada bagian krisis
Bagian akhir dari cerita unik tersebut. Bisa
juga dengan memberikan simpulan tentang
kejadian yang dialami penulis atau orang yang
ditulis
bagian cerita yang memberikan komentar
terhadap isi atau menjelaskan hikmah dari
peristiwa yang telah diceritakan. Bagian ini
FORMULIR Kode Dok. KUR/PRP/FO-001
MODUL AJAR
Status Revisi 02
Halaman 21 dari 2
Tanggal Berlaku 1 September 2018
Pertanyaan retorik dapat pula disebut pula dengan koda
Konjungsi
pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban
Kata penghubung yang berguna untuk
menghubungkan kata, frasa, kalimat maupun
paragraph
D. DAFTAR PUSTAKA
Yustinah. 2016. Produktif Berbahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Tri Aulia, Fadillah dan Sefi Indra Gumilar. 2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra
Indonesia. Jakarta: Kemendikbudristek.
Mengetahui, Pekanbaru, Juli 2022
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Hj. Rita Johan, S.Pd., MM. Windy Yolanda, S.Pd
NIP. 19711231 199311 2 001