The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Liadewi299, 2020-01-16 01:20:04

BOOKLETTTT

BOOKLETTTT

RANCANGAN
SIGN SYSTEM

MASJID AGUNG
JAWA TENGAH

Latar Belakang Masjid Agung Jawa Tengah berada dikawasan
Semarang timur, tepatnya berlokasi di Jalan
Gajah Raya Kelurahan Sambirejo, Kecamatan
Gayamsari, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia.
Masjid Agung Jawa Tengah biasa dijadikan
tempat ibadah bagi umat islam tapi seiring
berjalannya waktu banyak pengunjung yang
datang bukan hanya beribadah tetapi juga
menikmati keindahan Masjid Agung Jawa Tengah
dan akhirnya Masjid Agung Jawa Tengah
menjadi salah satu tempat wisata di Semarang,
banyak pengunjung yang datang setiap harinya
untuk beribadah, berwisata melihat ke indahan
Masjid Agung, atau juga sebagai manasik haji.

Melihat banyaknya pengunjug di Masjid Agung
Jawa Tengah ,serta kurangnya sistem tanda
yang terdapat di tempat tersebut membuat
pengunjung kurang mengetahui informasi
tempat, fasilitas, larangan maupun ajuran yang
diberlakukan ditempat tersebut dan dari
banyaknya pengunjung yang kurang dapat
mengerti dengan lingkungan karena minimnya
informasi yang di dapatkan. Beberapa hal yang
sering terjadi atas kurangnya sistem tanda,
penempatan tanda, atau informasi yang sangat
minim. semisal, Saat pengunjung yang baru
pertama kali mengunjungi Masjid Agung
Jawa Tengah mereka tidak bisa mendapatkan
informasi secara mudah, cepat instan dan tanpa
perlu bertanya kepada informan yang berada di
area tersebut.

Pentingnya sign sistem atau sistem tanda, penempatan sistem
tanda yang benar dan informasi yang bisa di mengertti banyak
pengunjung ini diharapkan dapat memfasilitasi dan mudah di
mengerti serta ditemukan di area Masjid Agung Jawa Tengah,
sehingga diaplikasikan pada setiap sudut tempat merupakan
cara yang paling efektif untuk menjadi alternatif penyampaian
informasi .

Rumusan Masalah

Bagaimana merancang signage system yang
efektif sehingga memudahkan audience atau
pengunjung untuk menemukan lokasi di Masjid
Agung Jawa Tengah.

Rumusan Masalah

Tujuan

Merancang signage system yang efektif sehingga
memudahkan pengunjung untuk menemukan lokasi
wisata yang ada di Masjid Agung Jawa Tengah.

Batasan

Pada pengajuan kali ini, penawaran hanya pada
perancangan sistem tanda dilokasi MAJT yang
sebatas desain sistem tanda, meliputi desain denah
tempat, informasi detail tempat secara umum,
tanda larangan dan himbauan. Tidak mencakup
pencetakan dan penerapan dilapangan. Ditujukan
kepada pengunjung, terutama mereka yang
baru pertamakali menginjakkan kaki ditempat tersebut.
Baik pengunjung yang datang dari dalam maupun luar
kota Semarang.

Objek Yang Disurvei Signage Yang Sudah ada :

Informasi

Tanda tempat parkir
Parkir mobil
Parkir motor
Tanda arah keluar
Tanda informasi arah menuju perpustakaan
Tanda informasi arah menuju convention hall
Batas suci
Tempat penitipan sandal
Toilet pria
Toilet wanita
Pintu masuk jama’ah pria
Pintu masuk jama’ah wanita

Larangan Himbauan

Dilarang berdagang keliling Berpakaianlah sopan dan rapi
Gunakan air secara bijak
Dilarang tidur/ tiduran Titipkan sandal/ sepatu di loker yang
didalam masjid disediakan

Dilarang merokok

Matikan HP

Dilarang mendirikan Jama’ah
sendiri

Target Audience

Target audience utama pada perancangan sistem tanda dilokasi MAJT
adalah pengunjung, terutama mereka yang baru pertamakali menginjakkan
kaki ditempat tersebut. Baik pengunjung yang datang dari dalam maupun

luar kota Semarang. (pindah ke batasan masalah)

Tinjauan Teori

Teori Seputar Masalah Yang Dikaji

Sign Sistem

Sign system atau yang bisa kita sebut system
tanda adalah salah satu jenis produk
komunikasi visual yang berfungsi sebagai
petunjuk arah, penunjuk tempat / lokasi,
larangan – larangan, dan aturanaturan lain
pada lokasi tertentu.

Jenis-jenis sign system : Tanda pengenal,
Tanda Petunjuk dan Informasi, Tanda Petunjuk
Arah, Tanda Larangan dan Peringatan,
Tanda Pemberitahuan Resmi.

Infografis

Infografis adalah bentuk visualisasi data yang
menyampaikan informasi kompleks kepada
pembaca agar dapat dipahami dengan lebih

mudah dan cepat. Gambar pada suatu infografis
sangat berperan penting karena infografis

adalah media informasi yang menjelaskan isi
dari informasi dengan menggunakan gambar.
Gambar merupakan Bahasa universal dimana
semua orang dari suku, bangsa ,Bahasa maupun

tulisan yang berbeda tetapi dapat mengerti
arti dari gambar tersebut. Oleh karena itu

infografis dapat lebih mudah untuk dipahami
daripada informasi yang hanya terdapat tulisan saja.

Teori Warna

Dalam komunikasi grafis, penggunaan warna perlu ditata dan disusun
dengan tepat sehingga menimbulkan suasana, mempengaruhi luas
kehidupan manusia sekaligus lambing psikologi. Warna juga bersifat case
sensitive meskipun secara universal penggunaan warna-warna di bidang
komunikasi grafis telah diakui namun warna erat kaitannya dengan latar
belakang budaya sebuah bangsa atau komunitas tertentu yang mungkin
memberikan penilaian berbeda untuk penggunaan warna-warna yang
berbeda. (Pujiriyanto 2005:43)

Triad

Kombinasi warna kontras dengan pola
segitiga sama sisi. posisinya sudah

menjadi 60⁰ setiap sudutnya. cara lain
untuk membentuknya dengan memilih
warna ke empat pada roda warna,sampai
jumlahnya 3 warna. kalau dalam seni musik,

kunci gitar dibentuk dari triad nada.

Komplementer

Kombinasi warna yang berbeda dan saling
melengkapi atau saling mengisi untuk
menciptakan keharmonisan warna. contohnya
warna merah dan hijau, kedua warna tersebut
jika disandingkan akan terlihat begitu berbeda.
namun keduanya akan saling mengisi hingga
menciptakan nuansa tertentu dipandangan kita.

Monokromatik

Warna Monokromatik adalah satu warna primer yang dicampur
dengan warna hitam atau putih hingga menghasilkan gradasi warna
tua maupun muda atau memiliki intensitas yang berbeda. contohnya
merah campur putih menjadi merah muda, pink, hingga merah yang
sangat muda. biru dicampur hitam, menjadi biru tua sampai biru
paling tua yang ujungnya sampai ke warna hitam.

Teori Tipografi Menurut Stanley “Tipografi dapat didefinisikan
sebagai keterampilan mengatur bahan cetak
secara baik dengan tujuan tertentu; seperti
mengatur tulisan, membagi-bagi ruang / spasi
dan menata/menjaga huruf untuk membantu
secara maksimal agar pembaca memahami
teks. Tipografi merupakan cara hema tuntuk
benar-benar membuat bermanfaat dan hanya
secara kebetulan mencapai hasil estetis, oleh
karena menikmati pola-pola, jarang sekali menjadi

tujuan utama.”

Serif

Pentingnya sign sistem atau Sans Serif

Jenis huruf Serif adalah huruf yansgistmeemmtialinkdi a, penempatan sistem tanda yang

garis-garis kecil yang berdiri horibzoenntaarldan informasi yang bisa di mengertti

pada badan huruf. Garis-garis kecbial innyiabkiapsaengunjung ini diharapkan dapat

disebut juga counterstroke. Counmteermstfraoskielitasi dan mudah di mengerti serta
inilah yang membuat jenis huruf dseitreifmleubkiahn di area Masjid Agung Jawa Tengah,
mudah dibaca karena garis tersebseuhtingga diaplikasikan pada setiap sudut tempat
membantu menuntun mata pemmbaecraupmaeklaanluci ara yang paling efektif untuk
suatu garis teks. Sangat cocok dimguennajakdani alternatif penyampaian informasi .

untuk teks content atau isi. Jenis huruf sans serif adalah jenis huruf yang

tidak memiliki garis-garis kecil dan bersifat

solid. Jenis huruf seperti ini lebih tegas,

bersifat fungsional dan lebih modern.

Monoscape

"Space" yang berarti spasi.
Jenis font ini memiliki

spasi yang cukup besar dari
setiap hurufnya. Terlihat

dari jarak per huruf. Dan juga
memiliki kesamaan ukuran.

Teori Layout Adapun kaidah-kaidah yang harus di ketahui :
• Proporsi (proportion)
Layout adalah sebuah sket rancangan • Keseimbangan (balance)
awal untuk menggambarkan organisasi • Irama atau ritme
unsur-unsur komunikasi grafis yang akan • Kesatuan (unity)
• Pusat perhatian (focus of interest)
disertakan. Usaha untuk menyusun, • Kontras (contrast)
menata dan memadukan unsur-unsur

komunikasi grafis menjadi media
komunikasi visual yang komunikatif, estetik,
persuasif, menarik perhatian dan mendukung

pencapaian tujuan secara cepat dan tepat
dikenal dengan istilah tata letak.

Perancangan Relevan

Perancangan Infografis Kampus Universitas Dian Nuswantoro

Perancangan infografis Tujuan dari perancangan yang telah disusun oleh
tentang kampus Universitas Rizky Daryo yang bertujuan untuk memudahkan
Dian Nuswantoro merupakan masyarakat di luar kampus, mencari dan menemukan
letak gedung yang berada di “Universitas Dian
rancangan yang oleh Rizky Nuswantoro” dengan menggunakan infografis
Daryo mahasiswa program sebagai alat untuk menyampaikan pesan tersebut
secara visual agar masyarakat mudah untuk
DKV, Universitas Dian memahami dan lebih menarik. Tujuan merancang
Nuswantoro Semarang. infografis dengan menggunakan visual yang informatif
ini diharapkan dapat mempermudah masyarakat untuk
memahami pesan yang terkandung di dalamnya hanya
dengan melihat ilustrasi tersebut.
Metode yang digunakan
1. Wawancara
2. Observasi
3. Quisioner
4. 5W+1H

Kerangka Pemikiran

LATAR BELAKANG
kurangnya sistem tanda yang terdapat di tempat
tersebut membuat pengunjung kurang mengetahui
informasi tempat, fasilitas, larangan maupun ajuran
yang diberlakukan ditempat tersebut dan dari
banyaknya pengunjung yang kurang dapat beradaptasi
dengan lingkungan karena minimnya informasi yang di
dapatkan.

RUMUSAN MASALAH

Bagaimana merancang signage system yang efektif
sehingga memudahkan audience atau pengunjung
untuk menemukan lokasi di Masjid Agung Jawa
Tengah.

METODE PENGUMPULAN DAN METODE
PENGOLAHAN

WAWANCARA + OBSERVASI + QUISIONER

METODE ANALISA DATA

KONSEP DAN PENETAPAN

DESAIN KASAR

FINAL DESAIN

Metode Perancangan

Metode Pengumpulan Data

Data Primer

Wawancara

Menurut Nazir (1988) wawancara adalah proses memperoleh
keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab

sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara
dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat

yang dinamakan interview guide (panduan wawancara).

Angket

Angket pertanyaan mengenai pendapat pengunjung seputar
fungsi sistem tanda, dan seputar pendapat pengunjung mengenai
sistem tanda bagaimanakah yang dianggap efektif
untuk diaplikasikan diareal MAJT.

Observasi

Observasi dilakukan dengan cara
melakukan pengamatan terhadap
sign system yang sudan ada
di Masjid Agung Jawa Tengah.
Observasi yang digunakan
dilakukan bertujuan untuk mendapatkan
kesimpulan dari sign system yang telah
ada sebelumnya.

Data Sekunder Menurut Nazir (1988: 63)

Study Pustaka dalam Buku Contoh Metode Penelitian,
metode deskriptif merupakan suatu metode
Sumber data yang diperoleh dalam meneliti status sekelompok
melalui media perantara atau manusia, suatu objek, suatu set
kondisi, suatu sistem pemikiran
secara tidak langsung yang ataupun suatu kelas peristiwa pada
berupa buku, catatan, bukti masa sekarang. Tujuan dari penelitian
yang telah ada, atau arsip baik deskriptif ini adalah untuk membuat
yang dipublikasikan maupun deskripsi, gambaran, atau lukisan
yang tidak dipublikasikan secara secara sistematis, faktual dan akurat
mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta
umum. Dengan kata lain, hubungan antarfenomena yang diselidiki.
membutuhkan pengumpulan
data dengan cara berkunjung Metode Analisis Data
keperpustakaan, pusat kajian,
pusat arsip atau membaca banyak Analisis Data
buku yang berhubungan dengan

penelitiannya.

Tabulasi Kasar detail jawaban responden

Hasil Kesimpulan No. Nama p.1 p.2 p.3 p.4 p.5 p.6

Kuantitatif adalah suatu proses menemukan Responden A
pengetahuan yang menggunakan data berupa
angka sebagai alat menganalisis keterangan 1. Abdul BCCCB C
mengenai apa yang ingin diketahui.(Kasiram
(2008: 149) dalam bukunya Metodologi Penelitian Khodir A
Kualitatif dan Kuantitatif). C
2. M. Raihan C B C A C C
Angket A
F.M C
Angket pertanyaan mengenai pendapat A
pengunjung seputar fungsi sistem tanda, dan 3. A. Abyan B B B A C A
seputar pendapat pengunjung mengenai A
sistem tanda bagaimanakah yang dianggap 4. Chintia BCBAA B
efektif untuk diaplikasikan diareal MAJT. C
5. Chusnul ABBCB
Perancangan Tabulasi A
6. Joko Santoso B A C A A
Berikut ini adalah contoh tabulasi yang A
digunakan untuk pendataan hasil survey: 7. Rio CCCBB
C
8. Dimas Riyan B B C A B
A
9. A.Widodo B A C A A A

10. Isti Sadah A B C A A A

11. Bu Sri BBCAB A

12. M. Alfian A A B C B C
A
S.K A
A
13. Agnes Setyo A B C C B A

R. B

14. Septia AACCC A

Wulandari A

15. Endah Septi B B C C C A
A
U. C
B
16. Gita Ayunda A A C A B A
A
17. M. Hasan A B C A B

Bisri

18. Surya Teguh C A C C A

A.

19. Nadiatul ABCCC

aulia

20. Dito Surya B A C C C

21. Anggoro AB CAB

22. Triana Dewi A B B C C

23. M. Amin A B C C A

24. Maulana CBCAC

Abid

25. Indah CBCCC

Wahyuni

26. Ari Bagas C B C C C

Kara

27. Nazila Dewi C B C C B

N.

28. Fitriani R. B B C C B

29. A.Zainuri C B C C A

30. Hendry B AAAA

31. Herlambang B B C A C

32. Iwan BBBCA

33. Ika CBCAC

Tabel Rekapitulasi Angket Tabulasi Daftar Responden

No. Variabel Pertanyaan Jawaban Simpulan No. Nama Pekerjaan Umur Surveyor
Responden
AB C (25)41% memilih Pelajar 17
campuran 1. Abdul Khodir Mahasiswa 19
C 2. M. Raihan F.M Mahasiswa 20
3. A. Abyan Wiraswasta 21
1. Tipe rambu/signage seperti 15 20 25 4. Chintia Ibu Rumah 45
5. Chusnul
apakah yang cocok digunakan di tangga 20 Alya
6. Joko Santoso Buruh 20 Azmi
MAJT? 7. Rio Mahasiswa 20 Surya
8. Dimas Riyan Mahasiswa 20 Tesa
2. Jenis huruf seperti apa yang 13 37 10 B (37) 56% memilih 9. A.Widodo Mahasiswa 47
10. Isti Sadah Wiraswasta 39
cocok digunakan da sans-serif 11. Bu Sri Ibu Rumah
tangga 19
lam signage/rambu di MAJT? 12. M. Alfian S.K Mahasiswa 16
13. Agnes Setyo R. pelajar 17
PERPUSTAKAAN 14. Septia pelajar
21
3. Ketebalan huruf seperti apa yang 1 15 44 C (44) 73% memilih Wulandari Wiraswasta 16
cocok digunakan dalam bold 15. Endah Septi U. Pelajar 21
signage/rambu di MAJT? 16. Gita Ayunda 18
PERPUSTAKAAN 17. M. Hasan Bisri Mahasiswa 18
18. Surya Teguh A. Mahasiswa 32
4. Penyederhanaan bentuk mana 23 1 36 C (36) 60% memilih 19. Nadiatul aulia Mahasiswa 35
ekspresi 20. Dito Surya Wiraswasta 19
yang akan lebih mudah dipahami 21. Anggoro Wiraswasta 21
22. Triana Dewi Wiraswasta 19
oleh pengunjung di MAJT? 23. M. Amin Mahasiswa 16
24. Maulana Abid Mahasiswa 22
5. Warna/tone manakah yang cocok 13 24 23 B (24) 40% memilih 25. Indah Wahyuni 22
26. Ari Bagas Kara Pelajar 24
digunakan untuk signage/rambu komplementer 27. Nazila Dewi N. Mahasiswa 50
28. Fitriani R. Jobseeker 29
di MAJT? 29. A.Zainuri 17
30. Hendry Buruh 23
KOMPLEMENTER 31. Herlambang Pengelola 24
32. Iwan 23
6. Border manakah yang cocok 39 7 14 A (39) 65% memilih 33. Ika Supir 27
34. M. Sayyid Pelajar
digunakan untuk signage/rambu signage masjid diatas 35. Santoso Wiraswasta
Wiraswasta
Permadi Wiraswasta
36. Susi P. Pegawai
37. Dinda P.
di MAJT? border 38. Hilman Jaga toko 26
39. Sudrajat Pegawai 22
40. Ridwan R. Buruh 24
41. M. Ali Nandar Buruh 24
Mahasiswa 20
Buruh 23

Konsep Perancangan

Kelompok kami akan merancang sign system yang sederhana dan efektif
sehingga audience atau pengunjung mudah untuk mengartikan tanda
yang tertera pada Masjid Agung Jawa Tengah . Konsep sign system kali
ini sebenarnya sama seperti sign system pada umumnya, sign system kali
ini dibuat dengan konsep yang sederhana namun modern yang sesuai
dengan MAJT dan sign system tersebut masih bisa dimengerti oleh target
audience .

Sign System yang simple bermaksud adalah bentuk dan model dari sign
system yang dapat langsung dimengerti oleh audience atau pengunjung,

hanya dengan melihat dari kejauhan audience bisa langsung
menyimpulkan bahwa yang ia lihat adalah penanda sebuah area di MAJT.
What To Say
How To Say

Dari hasil pembagian angket terpilih jenis Studi Bentuk Dan
font “sans-serif”. ciri dari huruf ini tidak Warna Sign System
memiliki garis-garis kecil yang bersifat solid
,jenis huruf ini seperti lebih tegas bersifat Border
fungsional dan bersifat modern. Berdasar
kan angket yang diiisi oleh pengunjung Pada pernyataan kuisioner ini sebanyak 65%
Masjid Agung Jawa Tengah sebanyak 56% responden memilih border atau bingkai
memilih sans-serif sebagai font sebagai custom signage. Hal ini sesuai dengan
identitas instansi. tampilan Masjid Agung Jawa Tengah
terdapat kubah dan dua Menara diatas
Studi Pengembangan border kotak. Selain itu border ini dapat
Tipografi dipasang di area Masjid Agung Jawa
Tengah.
Konsep Visual
Warna

Hasil pembagian angket dari kelompok
kami warna yang dipilih adalah warna
komplementer. Ini adalah contoh warna
yang kami gunakan dalam pewarnaan sign
system. kombinasi warna yang berbeda dan
saling melengkapi atau saling mengisi
untuk menciptakan keharmonisan warna.

Visualisasi Dan
Mock Up

Visualisasi

Mock Up



Kesimpulan

Sign system merupakan salah satu elemen Saran
yang kecil dari sebuah desain, namun sign
system memiliki dampak fungsional yang Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan
sangat besar dan dapat membantu orang perancangan komunikasi visual sign system
untuk menemukan tujuan yang akan dicari, Masjid Agung Jawa Tengah ,kami
oleh sebab itu dalam merancang suatu sign menyarankan kepada pihak Masjid Agung
system diperlukan studi untuk dapat Jawa Tengah untuk melengkapi dan segera
menentukan desain dan letak dari satu merangcang sign system yang berada pada
signage agar dapat membantu orang untuk Masjid Agung Jawa Tengah agar terlihat lebih
dapat menemukan tujuan mereka masing- menarik dan di luar tujuan utamanya sebagai
masing. bentuk pelayanan dengan memberikan
Dan dari hasil perancangan yang telah dibuat informasi yang mampu memberikan
yaitu menyelesaikan sebuah permasalahan kenyamanan, keamanan, dan ketertiban
yang dimiliki oleh MAJT. Permasalah tersebut terhadap pengunjung Masjid Agung Jawa
adalah kurangnya sign system dan mendesain Tengah.
ulang sign system yang sudah ada di MAJT
agar pengunjung lebih paham dan lebih jelas
tentang petunjuk arah atau tempat . Media
visual yang dapat dijadikan solusi adalah
perancangan sign system yang lebih baik dari


Click to View FlipBook Version