The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu perangkat data ekonomi yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja pembangunan ekonomi suatu wilayah (provinsi maupun kabupaten/kota). Perangkat data ini dapat pula digunakan untuk kepentingan dan tujuan lain, seperti sebagai dasar pengembangan model-model ekonomi dalam rangka menyusun formulasi kebijakan, tingkat percepatan uang beredar (velocity of money), pendalaman sektor keuangan (financial deepening), penetapan pajak, kajian ekspor dan impor, dan sebagainya. Publikasi ini secara khusus membahas mengenai PDRB menurut pendekatan pengeluaran/permintaan akhir. Pendekatan ini dirinci menjadi beberapa komponen, yaitu: Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga, Pengeluaran Konsumsi Pemerintah, Investasi (Pembentukan Modal Tetap Bruto dan Perubahan Inventori), dan Ekspor Neto (ekspor dikurangi dengan impor). Data PDRB dalam publikasi iniserta publikasi-publikasi selanjutnya menggunakan tahun dasar 2010, serta sudah menerapkan konsep System of National Accounts 2008 seperti yang direkomendasikan oleh United Nations.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by bps530621, 2023-01-10 00:26:18

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Malaka Menurut Pengeluaran 2017-2021

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu perangkat data ekonomi yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja pembangunan ekonomi suatu wilayah (provinsi maupun kabupaten/kota). Perangkat data ini dapat pula digunakan untuk kepentingan dan tujuan lain, seperti sebagai dasar pengembangan model-model ekonomi dalam rangka menyusun formulasi kebijakan, tingkat percepatan uang beredar (velocity of money), pendalaman sektor keuangan (financial deepening), penetapan pajak, kajian ekspor dan impor, dan sebagainya. Publikasi ini secara khusus membahas mengenai PDRB menurut pendekatan pengeluaran/permintaan akhir. Pendekatan ini dirinci menjadi beberapa komponen, yaitu: Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga, Pengeluaran Konsumsi Pemerintah, Investasi (Pembentukan Modal Tetap Bruto dan Perubahan Inventori), dan Ekspor Neto (ekspor dikurangi dengan impor). Data PDRB dalam publikasi iniserta publikasi-publikasi selanjutnya menggunakan tahun dasar 2010, serta sudah menerapkan konsep System of National Accounts 2008 seperti yang direkomendasikan oleh United Nations.

https://malakakab.bps.go.id KATALOG : 9301005.5321

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
MENURUT PENGELUARAN
KABUPATEN MALAKA
TAHUN 2017-2021

BADAN PUSAT STATISTIK
KABUPATEN BELU

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
MENURUT PENGELUARAN
KABUPATEN MALAKA
2017 - 2021

https://malakakab.bps.go.id

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO MENURUT PENGELUARAN
KABUPATEN MALAKA
2017 - 2021

ISSN :-

Nomor Publikasi :53210.2203
Katalog BPS :9301005.5321
Ukuran Buku :20 cm x 29 cm
Jumlah Halaman :viii + 57
https://malakakab.bps.go.id
Naskah:
Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu

Penyunting:
Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu

Desain Kover:
Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu

Diterbitkan Oleh:
©Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu

Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau menggandakan sebagian atau
seluruh isi buku ini untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat StaƟsƟk













































https://malakakab.bps.go.id2.4 PEMBENTUKAN MODAL TETAP BRUTO (PMTB)

i Pendahuluan

Aktivitas investasi merupakan salah satu faktor penentu di dalam perkembangan atau
pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Dalam konteks PDRB, aktivitas investasi yang dimaksud
adalah investasi dalam bentuk fisik. Aktivitas investasi akan tercermin melalui komponen
Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) dan Perubahan Inventori (PI). Komponen PMTB terkait
dengan keberadaan aset tetap (fixed asset) yang terlibat dalam proses produksi. Aset tetap dapat
diklasifikasi menurut jenis barang modal, yakni dalam bentuk bangunan dan konstruksi lainnya;
mesin dan perlengkapan; kendaraan; tumbuhan dan ternak; serta barang modal lainnya.

ii Konsep dan definisi

PMTB didefinisikan sebagai penambahan dan pengurangan barang modal yang ada pada unit
produksi dalam kurun waktu tertentu. Penambahan barang modal mencakup pengadaan,
pembuatan, pembelian, sewa beli (financial leasing) barang modal baru dari dalam negeri, serta barang
modal baru maupun barang modal bekas dari luar negeri (termasuk perbaikan besar, transfer dan
barter), serta pertumbuhan aset sumberdaya hayati yang dibudidaya (Cultivated Biological
Resources/CBR). Sedangkan pengurangan barang modal mencakup penjualan, transfer atau barter,
serta sewa beli (financial leasing) barang modal bekas pada pihak lain. Dalam hal pengurangan barang
modal yang disebabkan oleh bencana alam tidak dicatat sebagai pengurangan.

Barang modal mempunyai usia pakai lebih dari satu tahun, serta mengalami penyusutan
sepanjang usia pakai-nya. Istilah ”bruto” mengindikasikan bahwa di dalamnya mengandung unsur
penyusutan. Penyusutan atau konsumsi barang modal (Consumption of Fixed Capital) menggambarkan
penurunan nilai barang modal karena digunakan dalam proses produksi secara normal selama
periode tertentu.

iii Cakupan

PMTB mencakup :
1. Penambahan dikurangi pengurangan barang modal baik baru maupun bekas, seperti

bangunan tempat tinggal, bangunan bukan tempat tinggal, bangunan dan konstruksi lainnya,
mesin & perlengkapan, alat transportasi, tumbuhan dan hewan yang dibudidaya (cultivated
asset), produk kekayaan intelektual (intellectual property products);

2. Biaya alih kepemilikan atas aset non-finansial yang tidak diproduksi seperti lahan dan aset
yang dipatenkan;

PDRB Kabupaten Malaka Menurut Pengeluaran 17
2017 - 2021

3. Perbaikan besar barang modal, yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan
usia pakai-nya seperti overhaul mesin produksi, reklamasi pantai, pembukaan, pengeringan
dan pengairan hutan, serta pencegahan banjir dan erosi.

iv Sumber Data

a. Output industri konstruksi, BPS
b. Nilai impor 2 digit HS, BPS
c. Indeks Produksi Industri Besar Sedang, BPS
d. Laporan Keuangan Perusahaan, Data Sekunder dari luar BPS
e. Publikasi Statistik Industri Besar dan Sedang, BPS
f. Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB), BPS
g. Publikasi Statistik Pertambangan dan Penggalian (migas dan non-migas), BPS
h. Publikasi Statistik Listrik, Gas & Air Minum, BPS
i. Publikasi Statistik Konstruksi, BPS
j. Data Eksplorasi Mineral, Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral
k. Statistik Peternakan, Ditjen Peternakan Kementerian Pertanian.
https://malakakab.bps.go.id
v Metoda estimasi

Komponen PMTB diestimasi dengan menggunakan metoda langsung ataupun metoda tidak
langsung tergantung ketersediaan data dimasing-masing daerah.

 Metoda Langsung:

PMTB atas dasar harga Berlaku (Domestik) = Barang Modal Domestik + TTM + Pajak atas
Produk (PPN) + Biaya Instalasi

PMTB atas dasar harga Berlaku (Impor)= Barang Modal Impor + TTM +Bea Impor + Biaya
Instalasi

PMTB atas dasar harga Konstan diperoleh dengan cara men-deflate PMTB atas dasar harga
Berlaku dengan IHPB sbb:

=


IHPB yang digunakan adalah IHPB Nasional (2010=100) sesuai jenis barang modal.

18 PDRB Kabupaten Malaka Menurut Pengeluaran
Tahun 2017 -2021

 Metoda Tidak Langsung:
Pendekatan Supply : PMTB atas dasar harga Berlaku = Total Supply Barang x Rasio PMTB
Pendekatan Ekstrapolasi: PMTB atas dasar harga Konstan (t) = PMTB atas dasar harga k (t-1)
x Indeks Produksi (t)

https://malakakab.bps.go.id

PDRB Kabupaten Malaka Menurut Pengeluaran 19
2017 - 2021

https://malakakab.bps.go.id2.5 PERUBAHAN INVENTORI (PI)

i Pendahuluan

Dalam suatu perekonomian, inventori atau persediaan merupakan salah satu komponen
penting yang dibutuhkan untuk kelangsungan suatu proses produksi, di samping tenaga kerja dan
barang modal. Komponen tersebut menjadi bagian dari pembentukan modal bruto atau investasi
fisik, yang terjadi di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu. Komponen inventori
menggambarkan bagian dari investasi yang direalisasikan dalam bentuk barang jadi, barang
setengah jadi, serta bahan baku dan bahan penolong. Ketersediaan data tentang perubahan inventori
pada suatu periode akuntansi menjadi penting guna memenuhi kebutuhan analisis tentang aktivitas
investasi.

ii Konsep dan definisi

Pengertian sederhana dari inventori adalah barang yang dikuasai oleh produsen untuk tujuan
diolah lebih lanjut (intermediate consumption) menjadi barang lainnya, yang mempunyai nilai ekonomi
atau manfaat yang lebih tinggi. Termasuk dalam pengertian tersebut adalah barang yang masih
dalam proses pengerjaan (work in progress), serta barang jadi yang belum dipasarkan dan masih
dikuasai oleh produsen.

Nilai perubahan inventori merupakan selisih antara nilai inventori di akhir periode dengan
nilai inventori pada awal periode (akuntansi). Perubahan inventori menjelaskan perubahan posisi
barang inventori, yang dapat bermakna penambahan (bertanda positif) ataupun pengurangan
(bertanda negatif).

Bagi produsen, keberadaan inventori diperlukan untuk menjaga kelangsungan dari proses
produksi sehingga perlu dicadangkan, baik dalam bentuk bahan baku ataupun bahan penolong.
Faktor ketidakpastian yang disebabkan oleh pengaruh dari faktor eksternal juga menjadi
pertimbangan bagi pengusaha untuk melakukan pencadangan (khususnya bahan baku). Bagi
pedagang, pengadaan inventori lebih disebabkan oleh unsur spekulasi, dengan harapan agar
mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

Sedangkan bagi pemerintah, pencadangan komoditas yang strategis dimaksudkan untuk
menjaga stabilitas ekonomi, sosial dan politik. Karena menyangkut kepentingan masyarakat luas,
maka beberapa komoditas bahan pokok seperti beras, tepung terigu, minyak goreng dan gula pasir
perlu dicadangkan oleh pemerintah. Namun bagi rumahtangga, pengadaan inventori barang lebih
ditujukan untuk kemudahan dalam mengatur perilaku konsumsi.

20 PDRB Kabupaten Malaka Menurut Pengeluaran
Tahun 2017 -2021

https://malakakab.bps.go.idiii Cakupan

Inventori dapat diklasifikasikan menurut jenis barang sbb :

a. Inventori menurut industri, seperti produk atau hasil perkebunan, kehutanan, perikanan,
pertambangan, industri pengolahan, gas kota, air bersih, serta konstruksi;

b. Inventori menurut jenis bahan baku & penolong (material & supplies), mencakup semua bahan,
komponen atau persediaan untuk diproses lebih lanjut menjadi barang jadi;

c. Barang jadi, mencakup barang yang telah diproses tetapi belum terjual atau belum digunakan
termasuk barang yang dijual dalam bentuk yang sama seperti pada waktu dibeli;

d. Barang setengah jadi, yang mencakup barang yang sebagian telah diolah atau Belum selesai
(tidak termasuk konstruksi yang Belum selesai);

e. Barang dagangan yang masih dikuasai oleh pedagang untuk tujuan dijual;
f. Ternak untuk tujuan dipotong;
g. Pengadaan barang oleh pedaganguntuk tujuan dijual atau digunakan sebagai bahan bakar

atau persediaan; serta
h. Persediaan pemerintah, yang mencakup barang strategis seperti beras, kedelai, gula pasir, dan

gandum.

iv Sumber Data

Sumber data yang digunakan untuk mengestimasi komponen perubahan inventori adalah :

1. Laporan keuangan perusahaan hasil kegiatan survei atau website Bursa Efek Indonesia
(www.idx.co.id);

2. Laporan Keuangan Perusahaan BUMN/BUMD, Data Sekunder dari luar BPS
3. Data komoditas pertambangan, Statistik Pertambangan dan Penggalian BPS;
4. Data Inventori Publikasi Tahunan Industri Besar Sedang, BPS;
5. Data komoditas perkebunan;
6. Indeks harga implisit PDRB industri terpilih;
7. Indeks harga perdagangan besar (IHPB) terpilih;
8. Data persediaan beras, Bulog; data semen, Asosiasi Semen Indonesia; data gula, Dewan Gula

Indonesia ;dan data ternak, Ditjennak Kementan.

PDRB Kabupaten Malaka Menurut Pengeluaran 21
2017 - 2021

https://malakakab.bps.go.idv. Metoda Estimasi
Komponen Perubahan Inventori (PI) diestimasi dengan menggunakan metoda revaluasi atau

metoda deflasi, tergantung jenis komoditasnya.
a. MetodaRevaluasi
Metoda ini digunakan untuk komoditas pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan
pertambangan.
PI atas dasar harga Berlaku =Volumenventori (t)– Volume inventori (t-1)) x Harga per unit
PI atas dasar harga Konstan = PI atas dasar harga Berlaku / IHPB
b. Metoda Deflasi
Metoda ini digunakan untuk komoditas industri pengolahan dan komoditas lainnya.
PI atas dasar harga Konstan = Inventori (t)atas dasar harga Berlaku/IHPB (t)-
Inventori (t-1)atas dasar harga Berlaku/IHPB (t-1)
PI atas dasar harga Berlaku = PI atas dasar harga Konstan x IHPB rata-rata (t)

22 PDRB Kabupaten Malaka Menurut Pengeluaran
Tahun 2017 -2021

https://malakakab.bps.go.id2.6 EKSPOR - IMPOR

i Pendahuluan

Aktivitas ekspor-impor dari danke suatu wilayah diyakini telah terjadi sejak lama, bahkan
sebelum wilayah itu ditetapkan sebagai wilayah pemerintahan. Ragam barang dan jasa yang
diproduksi maupun disparitas harganya menjadi faktor utama munculnya aktivitas tersebut.
Wilayah yang tidak dapat memenuhi kebutuhan-nya sendiri berusaha untuk mendatangkan dari luar
wilayah atau bahkan dari luar negeri. Di sisi lain, wilayah yang memproduksi barang dan jasa
melebihi kebutuhan domestik-nya, terdorong untuk memperluas pasar ke luar wilayah atau bahkan
ke luar negeri.

Seiring perkembangan zaman, aktivitas produksi dan permintaan masyarakat atas berbagai
barang dan jasa semakin meningkat. Kemajuan di bidang transportasi dan komunikasi juga turut
memperlancar arus dan distribusi barang dan jasa. Kondisi ini semakin mendorong aktivitas ekspor-
impor dari dan kesuatu wilayah.

ii Konsep dan definisi

Ekspor-impor didefiniskan sebagai alih kepemilikan ekonomi (melalui aktivitas
penjualan/pembelian, barter, pemberian atau hibah) barang dan jasa antar residen wilayah tersebut
dengan non-residen (yang berada di luar wilayah atau luar negeri).

iii Cakupan

Ekspor-Impor ke dan dari suatu wilayah kabupaten/kota terdiri dari:
a. Ekspor keluar provinsi/kabupaten/kota
b. Impor dari luar provinsi/kabupaten/kota.

Selisih antara ekspor dan impor didefinisikan sebagai Net Ekspor.

iv Sumber Data

Nilai ekspor-impor wilayah kabupaten/kota didasarkan pada penghitungan Net Ekspor.
Namun sering kali untuk mengestimasinya tidak ada data yang sesuai dengan konsep dan definisi
yang ditentukan. Kondisi inilah yang menyebabkan Net Ekspor kabupaten/kota diperlakukan
sebagai item penyeimbang (residual), yakni perbedaan antara PDRB menurut pengeluaran dengan
PDRB menurut lapangan usaha. Selanjutnya dilakukan pemisahan Net Ekspor menjadi ekspor dan
impor dengan mengunakan metoda tidak langsung.

PDRB Kabupaten Malaka Menurut Pengeluaran 23
2017 - 2021

https://malakakab.bps.go.id III BAB III TINJAUAN
PEREKONOMIAN

KABUPATEN MALAKA
MENURUT PDRB

PENGELUARAN 2017-2021

24 PDRB Kabupaten Malaka Menurut Pengeluaran
Tahun 2017 -2021

https://malakakab.bps.go.id3.1 PERKEMBANGAN PDRB PENGELUARAN

Sebagaimana diketahui bahwa sejak tahun 2015, PDRB diestimasi dengan menggunakan tahun
dasar yang baru, tahun 2010(2010=100) menggantikan tahun dasar lama tahun 2000 (2000=100).
Penyusunan PDRB dengan tahun dasar baru juga disertai dengan upaya untuk
mengimplementasikan System of National Accounts (SNA) yang baru, SNA 2008. Ke dua hal tersebut
tentu berdampak pada besaran maupun struktur PDRB serta indikator ekonomi yang diturunkan
dari data PDB/PDRB tersebut.

Kondisi perekonomian Indonesia yang mengalami kontraksi pada tahun 2020 akibat pandemi
Covid-19 nampaknya berpengaruh juga pada perekonomian Kabupaten Malaka. Kondisi
perekonomian Kabupaten Malaka periode 2017-2019 dapat tetap tumbuh dengan rata-rata 5 persen,
namun pada tahun 2020 melambat menjadi 1.02 persen. Perubahan volume ekonomi tersebut dapat
tercermin dari sisi produksi (supply side) maupun sisi permintaan akhir (demand side). Dari sisi
produksi, pertumbuhan ekonomi yang menurun pesat pada tahun 2020 terjadi pada kategori jasa
perusahaan yakni dari 3.74 persen menjadi -28.64 persen. Sementara dari sisi permintaan akhir, tahun
2021 terjadi penurunan pertumbuhan ekonomi secara signifikan pada kategori pengeluaran ekspor
yakni dari 0,01 persen (2019) menjadi -33,41 persen (2020). Namun demikian, pada tahun 2021
kondisi perekonomian Kabupaten Malaka kembali mengalami peningkatan pertumbuhan menjadi
1,92 persen. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Malaka masih didominasi pertumbuhan komponen
pengeluaran konsumsi rumah tangga (PK-RT), yang menyumbang lebih dari separuh total PDRB.

Secara total, PDRB Kabupaten Malaka atas dasar harga Berlaku (ADHB) di tahun 2021
meningkat cukup signifikan sebesar 24% dibandingkan 2017, yakni dari 2.357 miliar Rupiah
(2010=100) menjadi 2.929 milliar Rupiah (2010=100). Peningkatan ini dipengaruhi baik oleh
perubahan harga maupun volume. Hal ini dapat dilihat dari PDRB atas Harga Berlaku maupun
Harga Konstan sama-sama mengalami peningkatan selama periode lima tahun terakhir. Peningkatan
PDRB sisi produksi juga diikuti oleh peningkatan PDRB dari sisi permintaan akhir atau PDRB
pengeluaran.

Jika dilihat menurut komponen pengeluaran, PDRB Kabupaten Malaka atas harga berlaku
meningkat pada tahun 2021. Seluruh komponen pengeluaran mengalami peningkatan nilai PDRB
atas harga berlaku kecuali komponen pengeluaran konsumsi pemerintah dan ekspor. Komponen
pengeluaran konsumsi pemerintah mengalami penurunan dari 988,507 juta rupiah pada tahun 2020
menjadi 987,744 juta rupiah tahun 2021, sedangkan komponen pengeluaran ekspor mengalami
penurunan dari 176,719 juta rupiah pada tahun 2020 menjadi 156,334 juta rupiah pada tahun 2021.

PDRB Kabupaten Malaka Menurut Pengeluaran 25
2017 - 2021

Hal ini menggambarkan bahwa di Kabupaten Malaka terdapat cadangan beberapa komoditas yang
baik untuk menjaga stabilitas ekonomi maupun persediaan yang tidak habis dikonsumsi. Gambaran
perubahan nilai PDRB atas harga berlaku menurut komponen pengeluaran Kabupaten Malaka pada
periode 2017-2021 dapat dilihat dari tabel 1 dan grafik 1 berikut ini:

Tabel 1. PDRB atas dasar harga Berlaku Menurut Pengeluaran, Kabupaten Malaka

2017 - 2021

Table 1. GRDP at current price by Expenditure, Region Malaka

2017-2021

(Juta Rp/Million Rp)

Komponen 2017 2018 2019 2020* 2021**
Pengeluaran/Expenditure item

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Konsumsi Rumah Tangga 2.010.072,58 2.132.402,23 2.273.211,98 2.241.428,21 2.331.073,83
/Household Consumption

2. Konsumsi LNPRT/NPISH 52.782,06 59.816,57 67.189,95 63.450,11 68.019,51
Consumption https://malakakab.bps.go.id

3. Konsumsi 941.598,81 1.021.105,53 1.054.613,25 988.507,23 987.743,70
Pemerintah/Government
Consumption

4. Pembentukan Modal Tetap 1.385.936,81 1.483.234,95 1.572.461,56 1.493.410,19 1.559.661,58
Bruto/Gross Fixed Capital
Formation

5. Perubahan Inventori/Changes 17.046,24 26.468,01 31.024,71 36.395,76 40.018,38
of Inventory

6. Ekspor/Export 204.262,12 254.420,67 255.776,47 176.718,96 156.334,38

7. Impor/Import 2.254.325,28 2.410.018,55 2.474.127,49 2.166.862,32 2.212.937,20

PDRB / GRDP 2.357.373,35 2.567.429,42 2.780.150,45 2.833.048,15 2.929.914,19

* Angka sementara/Preliminary Figures
** Angka sangat sementara/Very Preliminary Figures

Grafik 1. PDRB atas dasar harga Berlaku Menurut Pengeluaran, Kabupaten
Malaka 2017-2021

Figure 1. GRDP at current price by Expenditure, Region Malaka

2017-2021

3.000 196

2.500 194
2.000 192
190
Miliar Rp
Ribu Orang
1.500 188

1.000 186
500 184
182

0 180
2017
2018 2019 2020 2021

Konsumsi Rumah Tangga Konsumsi LNPRT Konsumsi Pemerintah PMTB
Perubahan Inventori Ekspor Barang dan Jasa Impor Barang dan Jasa Penduduk

26 PDRB Kabupaten Malaka Menurut Pengeluaran
Tahun 2017 -2021

Selain dinilai atas dasar harga yang berlaku, PDRB pengeluaran juga dapat dinilai atas dasar
harga Konstan 2010 atau atas dasar harga dari berbagai jenis produk yang divaluasi dengan harga
tahun 2010. Melalui pendekatan ini, nilai PDRB pada masing-masing tahun memberikan gambaran
tentang perubahan PDRB secara volume atau kuantitas (tanpa dipengaruhi oleh perubahan harga).
PDRB pengeluaran atas dasar harga Konstan 2010 menggambarkan terjadinya perubahan atau
pertumbuhan ekonomi secara riil, utamanya terkait dengan peningkatan volume permintaan atau
konsumsi akhir. Peningkatan nilai PDRB atas dasar harga Konstan 2010 Kabupaten Malaka pada
periode 2017-2021 dapat dilihat dari tabel 2 dan grafik 2 berikut ini:

Tabel 2. PDRB atas dasar harga Konstan 2010 Menurut Pengeluaran, Kabupaten Malaka
2017 - 2021

Table 2. GRDP at 2010 Constant Price by Expenditure, Region Malaka
2017 – 2021
https://malakakab.bps.go.id
(Juta Rp/Million Rp)

Komponen 2017 2018 2019 2020* 2021**
Pengeluaran/Expenditure item (2) (3)
1.446.978,90 1.506.004,19 (4) (5) (6)
(1) 38.663,54 41.562,88
1. Konsumsi Rumah 1.572.677,88 1.563.317,80 1.617.747,93
Tangga/Household Consumption 482.194,28 512.986,56
2. Konsumsi LNPRT/NPISH 45.295,22 42.039,35 44.562,88
Consumption 979.494,85 1.020.837,80
3. Konsumsi 10.402,63 15.359,68 528.267,21 490.594,09 473.986,40
Pemerintah/Government
Consumption 134.776,88 155.816,43 1.057.202,95 988.071,15 1.015.004,10
4. Pembentukan Modal Tetap 1.405.167,18 1.478.927,71
Bruto/Gross Fixed Capital Formation 1.687.343,90 1.773.639,82 17.216,72 19.878,12 20.202,57
5. Perubahan Inventori/Changes of 155.826,97 103.772,29 90.527,21
Inventory 1.518.988,25 1.328.231,40 1.346.491,17
1.860.498,71 1.879.441,40 1.915.539,92
6. Ekspor/Export

7. Impor/Import

PDRB / GRDP

* Angka sementara/Preliminary Figures
** Angka sangat sementara/Very Preliminary Figures

Dari tabel 2, secara total terlihat bahwa nilai PDRB atas dasar harga Konstan di Kabupaten

Malaka meningkat, yakni sebesar 1.687 miliar Rupiah (2017); 1.774 miliar Rupiah (2018); 1.861 miliar

Rupiah (2019); 1.879 miliar rupiah (2020); dan di tahun 2021 menjadi 1.915 miliar rupiah. Dilihat dari

grafik 2, terlihat lebih rinci menurut komponen pengeluaran bahwa terjadi peningkatan nilai PDRB

atas harga konstan tahun 2021 pada hampir seluruh komponen pengeluaran. Sama hal dengan PDRB

atas dasar harga berlaku, salah satu komponen yang menurun pada tahun 2021 adalah komponen

pengeluaran konsumsi pemerintah dari 490,594 juta rupiah (2020) menjadi 473,986 juta rupiah (2021)

dan komponen pengeluaran ekspor dari 103,772 juta rupiah (2020) menjadi 90,527 juta rupiah (2021).

PDRB Kabupaten Malaka Menurut Pengeluaran 27
2017 - 2021

Grafik 2. PDRB atas dasar harga Konstan 2010 Menurut Pengeluaran, Kabupaten
Malaka 2017-2021

Figure 2. GRDP at 2010 Constant Price by Expenditure, Region Malaka
2017 – 2021

3.000 6,00
5,00
5,11 5,11

2.500 4,90

2.000 4,00

1.500Miliar Rp 1,92 3,00
1.000 2,00
https://malakakab.bps.go.id 1,02 1,00
500

0 0,00
2017
2018 2019 2020 2021
Konsumsi Rumah Tangga Konsumsi LNPRT Konsumsi Pemerintah PMTB

Perubahan Inventori Ekspor Barang dan Jasa Impor Barang dan Jasa y on y

Grafik 3. Perbandingan PDRB atas dasar harga Berlaku dan atas dasar harga Konstan 2010
Menurut Pengeluaran, Kabupaten Malaka 2017-2021

Figure 3. Comparing of GRDP at current price and GRDP at Constant Price 2010, Region Malaka, 2017-2021

ADHB ADHK

2017 2018 2019 2020 2021

28 PDRB Kabupaten Malaka Menurut Pengeluaran
Tahun 2017 -2021

Dari grafik 3, terlihat bahwa nilai PDRB atas dasar harga Berlaku (ADHB) selalu lebih tinggi
dari PDRB atas dasar harga Konstan (ADHK). Perbedaan tersebut sangat dipengaruhi oleh
perubahan harga yang cenderung meningkat. Sedangkan pada PDRB atas dasar harga Konstan,
pengaruh dari harga tersebut telah ditiadakan. Sama halnya PDRB atas dasar harga Berlaku, sebagian
besar pengeluaran akhir PDRB atas dasar harga Konstan juga menunjukkan peningkatan.

Tabel 3. Distribusi PDRB atas dasar harga Berlaku Menurut Pengeluaran, Kabupaten Malaka

2017-2021

Table 3. Distribution of GRDP at Current Price by Expenditure, Region Malaka

2017-2021

(%)

Komponen Pengeluaran/Expenditure
item
https://malakakab.bps.go.id201720182019 2020* 2021**

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Konsumsi Rumah 85,27 83,06 81,77 79,12 79,56
Tangga/Household Consumption

2. Konsumsi LNPRT/NPISH 2,24 2,33 2,42 2,24 2,32
Consumption

3. Konsumsi Pemerintah/Government 39,94 39,77 37,93 34,89 33,71
Consumption

4. Pembentukan Modal Tetap 58,79 57,77 56,56 52,71 53,23
Bruto/Gross Fixed Capital Formation

5. Perubahan Inventori/Changes of 0,72 1,03 1,12 1,28 1,37
Inventory

6. Ekspor/Export 8,66 9,91 9,20 6,24 5,34

7. Impor/Import 95,63 93,87 88,99 76,49 75,53

PDRB / GRDP 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

* Angka sementara/Preliminary Figures

** Angka sangat sementara/Very Preliminary Figures

Terbentuknya total PDRB pengeluaran tidak trelepas dari kontribusi seluruh komponen, yang

terdiri dari komponen Pengeluaran Konsumsi Akhir Rumahtangga (PK-RT), Pengeluaran Konsumsi

Akhir Lembaga Non Profit Yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT), Pengeluaran Konsumsi

Akhir Pemerintah (PK-P), Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB), ekspor neto (E) atau ekspor

minus impor barang dan jasa.

Dari tabel 3 terlihat bahwa selama periode 2017-2021, PDRB Kabupaten Malaka, sebagian besar
digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi akhir rumahtangga (PK-RT). Pengeluaran untuk
akitvitas pembentukan modal (PMTB) juga mepunyai kontribusi yang relatif besar, yakni sekitar 53
s.d 58 persen. Meskipun komponen ekspor berkontribusi sekitar 6 s.d 9 persen, namun di sisi lain
komponen impor sebagai komponen pengurang dalam PDRB juga masih berkontribusi relatif besar,
yakni sekitar 75 s.d 96 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian kebutuhan domestik masih
harus dipenuhi oleh produk yang berasal dari luar wilayah atau bahkan luar negeri (impor).

PDRB Kabupaten Malaka Menurut Pengeluaran 29
2017 - 2021

Grafik 4. Distribusi PDRB atas dasar harga Berlaku Menurut Pengeluaran,
Kabupaten Belu 2017-2021

Figure 4. Distribution of GRDP at current Price by Expenditure,
Region Malaka 2017-2021

100%

80%

60%

40%

20%

0% 2018 2019 2020 2021
2017

https://malakakab.bps.go.id Total PDB Konsumsi Rumah Tangga
Konsumsi LNPRT Konsumsi Pemerintah
PMTB Perubahan Inventori
Ekspor Barang dan Jasa Impor Barang dan Jasa

Kontribusi komponen konsumsi pemerintah (PK-P) berada pada rentang 34 s.d 40 persen. Hal

tersebut menunjukkan peran pemerintah dalam menyerap PDRB relatif besar. Di sisi lain, pada tahun

2017-2021 perdagangan dengan luar wilayah yang direpresentasi oleh komponen ekspor dan impor,

menunjukkan ekspor yang cenderung lebih rendah dari impor. Dengan kata lain perdagangan antar

wilayah menunjukkan nilai ekspor yang lebih rendah dari nilai impor (dalam kondisi “defisit” atau

merugi).

Tabel 4. Laju Pertumbuhan PDRB ADHK 2010 Menurut Pengeluaran,
Kabupaten Malaka 2017-2021

Table 4. Growth rate of GRDP at 2010 Constant Price by Expenditure,
Region Malaka 2017-2021

(%)

Komponen Pengeluaran/Expenditure item 2017 2018 2019 2020* 2021**
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Konsumsi Rumah Tangga/Household 4,10 4,08 4,43 -0,6 3,48
Consumption
7,33 7,50 8,98 -7,19 6,00
2. Konsumsi LNPRT/NPISH Consumption 2,61 6,39 2,98 -7,13 -3,39
3. Konsumsi Pemerintah/Government
Consumption 12,53 4,22 3,56 -6,54 2,73
4. Pembentukan Modal Tetap Bruto/Gross
Fixed Capital Formation 12,62 47,65 12,09 15,46 1,63
5. Perubahan Inventori/Changes of
Inventory 0,93 15,61 0,01 -33,41 -12,76
6. Ekspor/Export 7,77 5,25 2,51 -12,39 1,37
5,11 5,11 4,90
7. Impor/Import 1,02 1,92

PDRB / GRDP

* Angka sementara/Preliminary Figures
** Angka sangat sementara/Very Preliminary Figures

30 PDRB Kabupaten Malaka Menurut Pengeluaran
Tahun 2017 -2021

Agregat makro lain yang diturunkan dari data PDRB adalah pertumbuhan riil PDRB atau
pertumbuhan ekonomi (economic growth). Indikator ekonomi ini menggambarkan kinerja
pembangunan ekonomi suatu wilayah. Sebagaimana terlihat dari tabel 4, selama periode tahun 2018 -
2020 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Malaka menunjukkan kondisi yang melemah, yakni sebesar
5,11 persen (2018); 4,90 persen (2019); 1,02 persen (2020). Hal ini disebabkan oleh Lemahnya ekonomi
secara global maupun nasional sebagai akibat dari pandemi Covid-19. Akan tetapi, pada tahun 2021
ekonomi Kabupaten Malaka menjadi sedikit membaik kembali menjadi 1,92 persen.

Grafik 5. Pertumbuhan PDRB atas dasar harga Konstan 2010 Menurut Pengeluaran,
Kabupaten Malaka 2017 – 2021

Figure 5. Growth rate of GRDP at 2010 Constant Price by Expenditure,
Region Malaka 2017-2021

20
(persen)

10
https://malakakab.bps.go.id
0
2017 2018 2019 2020 2021

-10

-20

-30

-40 Konsumsi LNPRT Konsumsi Pemerintah
Konsumsi Rumah Tangga Ekspor Barang dan Jasa Impor Barang dan Jasa
PMTB

Indeks implisit6 PDRB pengeluaran menggambarkan besarnya perubahan harga yang terjadi
dari sisi konsumen (rumahtangga, LNPRT, pemerintah, dan perusahaan) akhir barang dan jasa, baik
yang digunakan untuk keperluan konsumsi, investasi maupun ekspor/impor. Dari tabel 5 akan

6 Indeks perkembangan

PDRB Kabupaten Malaka Menurut Pengeluaran 31
2017 - 2021

terlihat tingkat kenaikan harga selama periode tahun 2017-2021, baik perubahan harga yang terjadi
secara umum maupun pada masing-masing komponen.

Tabel 5. Indeks Implisit PDRB Menurut Pengeluaran, Kabupaten Malaka 2017 - 2021
Table 5. Implicit Indices of GRDP by Expenditure, Region Malaka 2017 - 2021

Komponen Pengeluaran/Expenditure https://malakakab.bps.go.id20172018 2019 2020* 2021**
item (2) (3) (4) (5) (6)
143,38 144,09
(1) 138,92 141,59 144,54
150,93 152,64
1. Konsumsi Rumah 136,52 143,92 148,34
Tangga/Household Consumption 201,49 208,39
2. Konsumsi LNPRT/NPISH 195,27 199,05 199,64
Consumption 141,50 151,14 153,66
3. Konsumsi Pemerintah/Government 145,30 148,74
Consumption 163,86 183,09 198,09
4. Pembentukan Modal Tetap 151,56 172,32 180,20
Bruto/Gross Fixed Capital Formation 170,29 172,69
5. Perubahan Inventori/Changes of 163,28 164,14 163,14 164,35
Inventory 162,96 163,20 150,74 152,96
144,75 149,43
6. Ekspor/Export

7. Impor/Import 160,43

PDRB / GRDP 139,71

* Angka sementara/Preliminary Figures
** Angka sangat sementara/Very Preliminary Figures

Grafik 6. Laju Pertumbuhan Indeks Implisit PDRB Menurut Pengeluaran, Kabupaten
Malaka 2017 - 2021

Figure 6. Implicit Indices Growth of GRDP by Expenditure, Region Malaka 2017 – 2021

9
(persen)

8

7

6

5

4

3

2

1

0 2018 2019 2020 2021
2017

-1

-2 Konsumsi LNPRT Konsumsi Pemerintah
Konsumsi Rumah Tangga Ekspor Barang dan Jasa Impor Barang dan Jasa
PMTB

32 PDRB Kabupaten Malaka Menurut Pengeluaran
Tahun 2017 -2021

https://malakakab.bps.go.id3.2 PERKEMBANGAN KOMPONEN PDRB PENGELUARAN

Perubahan struktur perekonomian suatu wilayah sebagai akibat dari upaya pembangunan
ekonomi yang dilaksanakan pada periode tertentu, tidak terlepas dari perilaku masing-masing
komponen pengguna akhir. Setiap komponen mempunyai perilaku yang berbeda sesuai dengan
tujuan akhir penggunaan barang dan jasa. Data empiris menunjukan bahwa sebagian besar produk
atau barang dan jasa yang tersedia pada periode tertentu digunakan untuk memenuhi permintaan
konsumsi akhir oleh rumahtangga, LNPRT dan pemerintah, sebagian lagi digunakan untuk investasi
fisik dalam bentuk PMTB dan perubahan inventori. Berikut perilaku masing-masing komponen
PDRB pengeluaran Kabupaten Malaka untuk periode 2017-2021.

3.2.1. Konsumsi Akhir Rumah tangga

Komponen Pengeluaran Konsumsi Akhir Rumahtangga (PK-RT) merupakan pengeluaran
terbesar atas berbagai barang dan jasa yang tersedia. Data berikut menunjukkan bahwa dari seluruh
nilai tambah bruto (PDRB) yang diciptakan di Kabupaten Malaka, ternyata sebagian besar masih
digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi rumahtangga. Dengan kata lain, sebagian besar
produk (domestik) yang dihasilkan di wilayah Kabupaten Malaka maupun produk (impor) yang
didatangkan dari luar wilayah atau luar negeri akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan
konsumsi akhir oleh rumahtangga.

Dalam suatu perekonomian, fungsi utama dari institusi rumahtangga adalah sebagai konsumen
akhir (final consumer) atas barang dan jasa yang tersedia, termasuk konsumsi oleh rumahtangga
khusus (seperti penjara, asrama dan lain-lain). Selanjutnya, berbagai jenis barang dan jasa yang
dikonsumsi tersebut akan diklasifikasikan menurut 7 (tujuh) kelompok COICOP (Classification of
Individual Consumption by Purpose),yaitu kelompok makanan dan minuman selain restoran; pakaian,
alas kaki dan jasa perawatannya; perumahan dan perlengkapan rumah tangga; kesehatan dan
pendidikan; angkutan dan komunikasi; restoran dan hotel; serta kelompok barang dan jasa lainnya.

Pandemi Covid-19 yang terjadi pada tahun 2020 membawa dampak yang besar pada pola
konsumsi rumah tangga sebagai konsumsi akhir atas barang dan jasa yang tersedia dalam suatu
wilayah. Dampak ini tidak hanya dirasakan oleh dunia dan nasional saja, melainkan dialami juga
oleh Kabupaten Malaka. Data berikut menunjukkan bahwa pada periode tahun 2017-2019
pengeluaran konsumsi akhir rumahtangga masih mengalami peningkatan signifikan, baik dari sisi
nominal (atas dasar harga berlaku) maupun secara riil (atas dasar harga konstan). Hal sebaliknya
terjadi pada tahun 2020, pengeluaran konsumsi akhir rumah tangga Kabupaten Malaka mengalami

PDRB Kabupaten Malaka Menurut Pengeluaran 33
2017 - 2021

penurunan baik dari sisi nominal maupun riil. Walaupun demikian, pada tahun 2021 pengeluaran
konsumsi akhir rumahtangga kembali mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa daya
beli rumah tangga sudah mulai meningkat kembali.

Tabel 6. Perkembangan Komponen Konsumsi Rumahtangga Kabupaten Malaka,
Table 6. Trend of Using on Final Household Consumption of Region Malaka
2017 – 2021

Uraian 2017 2018 2019 2020* 2021**

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Total Konsumsi Rumah Tangga/Total 2.010.072,58 2.132.402,23 2.273.211,98 2.241.428,21 2.331.073,83
of Household Consumption
a. ADHB / Currrent Prices (Juta/

Million Rp)

b. ADHK 2010/2010 Constant Prices 1.446.978,90 1.506.004,19 1.572.677,88 1.563.317,80 1.617.747,93
(Juta Rp/Million Rp) https://malakakab.bps.go.id85,27 79,12 79,56
83,06 81,77
Proporsi terhadap PDRB/ Proportion 10.788,74 11.507,72 12.545,54
to GRDP 7.766,43 11.269,43 11.846,31 8.026,23 8.706,51
4,10 7.959,01 8.195,64 -0,60 3,48
( % ADHB / Currrent Prices) -2,07 8,48
4,08 4,43 194 186
Rata-rata konsumsi per-
Kapita/ Average of per-capita
consumtion (Ribu Rp/Thousand Rp)
a. ADHB / Currrent Prices (Ribu

Rp/Thousand Rp)
b. ADHK 2010/2010 Constant Prices

(Ribu Rp/Thousand Rp)

Pertumbuhan/Growth7
a. Total konsumsi RT/ Total of

Household Consumption

b. Perkapita/Per capita 2,47 2,48 2,97
189 192
Jumlah penduduk/Number of 186
population(000 orang/person)

* Angka sementara/Preliminary Figures
** Angka sangat sementara/Very Preliminary Figures

Selama periode 2017 – 2020 proporsi pengeluaran konsumsi rumah tangga terhadap total
PDRB Kabupaten Malaka juga mengalami penurunan, yaitu 85,27 persen (2017); 83,06 persen (2018);
81,77 persen (2019); dan 79,12, namun pada tahun 2021 kembali meningkat menjadi 78,65 persen
(2021). Posisi tertinggi terjadi pada tahun 2017 sebesar 85,27 persen dan terendah pada tahun 2021
sebesar 78,65 persen.

Secara rata-rata, konsumsi rumahtangga dari tahun 2017-2019 mengalami peningkatan, baik
menurut atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan 2010. Hal berbeda terjadi pada
tahun 2020, rata-rata konsumsi rumah tangga Kabupaten Malaka mengalami penurunan baik
menurut atas dasar harga berlaku maupun konstan 2010. Pada tahun 2017, secara umum setiap
rumah tangga Kabupaten Malaka menghabiskan dana sekitar 10.335,08 ribu rupiah. Pengeluaran ini

7 Diturunkan dari perhitungan PDRB atas dasar harga konstan (ADHK 2010)
34 PDRB Kabupaten Malaka Menurut Pengeluaran

Tahun 2017 -2021

terus meningkat sampai dengan tahun 2019 menjadi 11.846,31 ribu rupiah. Pada tahun 2020
pengeluaran tersebut mengalami penurunan hingga 11.507,72 ribu rupiah namun kembali meningkat
menjadi 12.545,54 ribu rupiah pada tahun 2021. Hal yang sama terjadi juga pada nilai rata-rata
konsumsi per rumah tangga atas dasar harga konstan (2010). Pada tahun 2017-2019 rata-rata
konsumsi per rumah tangga terus-menerus tumbuh dari 2,47 persen (2017) menjadi 2,97 persen
(2019). Sebaliknya, pada tahun 2020 pertumbuhan rata-rata konsumsi tersebut merosot hingga -2,07
persen, namun pada tahun 2021 meningkat cukup tajam mencapai 8,48 persen.

Pada prinsipnya, kenaikan rata-rata konsumsi rumahtangga per-kapita cenderung searah
dengan kenaikan jumlah penduduk. Dampak dari melemahnya perekonomian dunia dan nasional
sebagai akibat pandemi Covid-19 pada tahun 2021, tidak dapat merepresentasikan prinsip tersebut.
Dari tabel 7 dapat dilihat bahwa jumlah penduduk Kabupaten Malaka terus meningkat dari tahun
2017-2020. Akan tetapi, rata-rata konsumsi rumah tangga perkapita menurun pada tahun 2020.
https://malakakab.bps.go.id
3.2.2. Konsumsi Akhir LNPRT

Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT) adalah salah satu unit institusi
yang melakukan kegiatan produksi, konsumsi dan akumulasi aset. Keberadaannya diakui oleh
hukum atau masyarakat, terpisah dari orang atau entitas lain yang memiliki atau mengendalikan.
Dalam kegiatannya, LNPRT merupakan mitra pemerintah dalam mengatasi berbagai masalah sosial
seperti kemiskinan dan lingkungan hidup.

Kabupaten Malaka sebagaimana Kabupaten lain di wilayah Nusa Tenggara Timur memiliki

karakteristik dimana lembaga non profit turut andil cukup besar dalam kehidupan sosial

kemasyarakatan. Hal ini dikarenakan Malaka merupakan salah satu wilayah yang masuk kategori

daerah tertinggal menurut pemerintah pusat RI. Peran LNPRT tersebut dapat membantu masyarakat

pedalaman yang sulit terjangkau oleh program pemerintah pusat. Secara garis besar perkembangan

pengeluaran LNPRT di Kabupaten Malaka tampak pada tabel 7 berikut:

Tabel 7. Perkembangan Pengeluaran Akhir Konsumsi LNPRT Kabupaten Malaka
Table 7. Trend of NPISH Final Consumption Expenditure, Region Malaka 2017-2021

Uraian 2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (4) (5) (6)
52.782,06 59.816,57 67.189,95 63.450,11 68.019,51
Total Konsumsi LNPRT
a. ADHB (Juta Rp)

b. ADHK 2010 (Juta Rp) 38.663,54 41.562,88 45.295,22 42.039,35 44.562,88

Proporsi terhadap PDRB
( % ADHB)
2,24 2,33 2,42 2,24 2,32

Pertumbuhan(ADHK 2010) 7,33 7,50 8,98 -7,19 6,00
PDRB Kabupaten Malaka Menurut Pengeluaran
* Angka sementara/Preliminary Figures 2017 - 2021
** Angka sangat sementara/Very Preliminary Figures

35

https://malakakab.bps.go.idPada tahun 2017-2019 konsumsi lembaga non profit di Kabupaten Malaka mengalami
peningkatan baik atas dasar harga berlaku maupun atas harga konstan. Berdasarkan harga berlaku,
pada tahun 2017 konsumsi LNPRT 52.782,06 juta rupiah terus meningkat hingga tahun 2019 menjadi
67.189,95 juta rupiah, menurun sebesar 63.450,11 pada tahun 2020, dan kembali naik menjadi
68.091,51 juta rupiah. Selanjutnya, berdasarkan harga konstan pertumbuhan pengeluaran konsumsi
LNPRT juga meningkat dari 7,33 persen (2017) menjadi 8.89 persen (2019), mengalami kontraksi
menjadi -7.19 persen (2020), dan meningkat kembali menjadi 6 persen (2021). Sama halnya dengan
sisi nilai proporsi konsumsi LNPRT terhadap total PDRB Kabupaten Malaka, dari tahun 2017-2019
mengalami peningkatan, menurun pada tahun 2020 dan kembali meningkat pada tahun 2021. Nilai
proporsi tersebut berkisar antara 2,24 persen sampai dengan 2,42 persen. Dari data tersebut dapat
digambarkan bahwa pada periode 2017-2021 pemerintah Kabupaten Malaka berusaha aktif
memanfaatkan LPNRT untuk mengatasi masalah social terkecuali pada tahun 2020 konsumsi LPNRT
mengalami penurunan. Hal ini terjadi karena adanya pandemi Covid-19 yang mengalihkan perhatian
pemerintah untuk fokus pada pengeluaran lain seperti kesehatan dan kebutuhan pangan masyarakat
selama pandemi.

3.2.3. Konsumsi Akhir Pemerintah

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah terdiri dari Pengeluaran Konsumsi Individu dan
Pengeluaran Konsumsi Kolektif. Barang dan jasa individu merupakan barang dan jasa privat, dimana
ciri-ciri barang privat adalah a) Scarcity, yaitu ada kelangkaan/keterbatasan dalam jumlah. b)
Excludable consumption, yaitu konsumsi suatu barang dapat dibatasi hanya pada mereka yang
memenuhi persyaratan tertentu (biasanya harga). c) Rivalrous competition, yaitu konsumsi oleh satu
konsumen akan mengurangi atau menghilangkan kesempatan pihak lain untuk melakukan hal
serupa. Contoh barang dan jasa yang dihasilkan pemerintah dan tergolong sebagai barang dan jasa
individu adalah jasa pelayanan kesehatan pemerintah di rumah sakit/puskesmas dan jasa
pendidikan di sekolah/universitas negeri.

Sedangkan barang dan jasa kolektif ekuivalen dengan barang publik yang memiliki ciri a) Non
rivalry, yaitu pengeluaran satu konsumen terhadap suatu barang tidak mengurangi kesempatan
konsumen lain untuk juga mengkonsumsi barang tersebut. b) Non excludable, yaitu apabila suatu
barang publik tersedia, maka tidak ada yang dapat menghalangi siapapun untuk memperoleh
manfaat dari barang tersebut atau dengan kata lain setiap orang memiliki akses ke barang tersebut.
Contoh barang dan jasa yang dihasilkan pemerintah dan tergolong sebagai barang dan jasa kolektif
adalah jasa pertahanan yang dilakukan TNI dan keamanan yang dilakukan kepolisian.

36 PDRB Kabupaten Malaka Menurut Pengeluaran
Tahun 2017 -2021

Tabel 8. Perkembangan Pengeluaran Konsumsi Akhir Pemerintah Kabupaten Malaka
2017 - 2021

Table 8. Trend of Government Final Consumption Expenditure, Region Malaka
2017 - 2021

Uraian 2017 2018 2019 2020* 2021**
(2) (3) (4) (5) (6)
(1)
941.598,81 1.021.105,53 1.054.613,25 988.507,23 987.743,70
Total Konsumsi Pemerintah
a. ADHB (Juta Rp) 490.594,09 473.986,40

b. ADHK 2010 (Juta Rp) 482.194,28 512.896,56 528.267,21 34,89 33,71
39,77 37,93
Proporsi terhadap PDRB 39,94 5.075,10 5.315,91
( % ADHB) https://malakakab.bps.go.id5.396,39 5.495,87 2.518,76 2.550,93
5.053,88 2.711,06 2.752,94
Konsumsi Pemerintah per- 2.588,10 -7,13 -3,39
kapita (Ribu Rp) 6,39 2,98 -8,51 1,28
a. ADHB 2,61 4,75 1,54 185
b. ADHK 2010 1,00 189 192 194
186
Pertumbuhan8
a. Total konsumsi pemerintah
b. Konsumsi perkapita

Jumlah penduduk (000 org)

* Angka sementara/Preliminary Figures
** Angka sangat sementara/Very Preliminary Figures

Secara total, pengeluaran konsumsi akhir pemerintah menunjukan peningkatan, baik atas
dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan 2010 selama periode 2017-2019. Selanjutnya,
pada tahun 2020 mengalami penurunan dan pada tahun 2021 kembali mengalami penurunan. Pada
tahun 2017 total pengeluaran konsumsi akhir pemerintah atas dasar harga berlaku adalah sebesar
941,60 miliar rupiah (2017); 1.021,10miliar rupiah (2018); 1.054,61 miliar rupiah (2019); turun menjadi
988,51 miliar pada tahun 2020; dan turun kembali menjadi 987,74 miliar rupiah di 2021. Demikian
halnya dengan konsumsi pemerintah atas dasar harga konstan 2010, yang juga mengalami
peningkatan pada tahun 2017-2019, menurun pada tahun 2020, dan kembali menurun pada tahun
2021.

Penurunan pengeluaran konsumsi akhir pemerintah di Kabupaten Malaka yang terjadi pada
tahun 2020 merupakan dampak dari penghematan anggaran secara nasional dalam penanganan
Covid-19. Tidak seperti wilayah lain di Indonesia, Kabupaten Malaka termasuk dalam wilayah
dengan jumlah pasien Covid-19 yang relatif sedikit. Dicatat bahwa hingga desember tahun 2021,
jumlah pasien Covid-19 di kabupaten Malaka sebanyak 13 orang artinya relatif kecil dibandingkan
wilayah lain seperti Pulau Jawa (Nusantara9, 2021). Untuk itu, pemerintah kabupaten Malaka tidak
banyak mengeluarkan anggaran untuk menangani Covid-19 seperti wilayah lain. Penghematan

8 Diturunkan dari perhitungan PDRBatas dasar harga konstan (ADHK 2010) 37
PDRB Kabupaten Malaka Menurut Pengeluaran
2017 - 2021

https://malakakab.bps.go.idanggaran secara nasional yang dilakukan oleh pemerintah pusat, banyak mengurangi total anggaran
pemerintah di Kabupaten Malaka.

Dilihat dari sisi proporsi pengeluaran akhir pemerintah Kabupaten Malaka terhadap PDRB,
data menunjukkan bahwa terdapat nilai proporsi yang berfluktuasi selama periode 2017-2021. Pada
tahun 2017 proporsi pengeluaran akhir pemerintah sebesar 39,94 persen (2017); 39,77 persen (2018);
37,93 persen (2019); 34,89 persen (2020); dan 33,71 persen (2021). Peningkatan proporsi yang terjadi
pada tahun 2018 sebagai akibat dari pengeluaran pemerintah untuk pembagunan berbagai
infrastruktur di kabupaten Malaka seperti jalan raya, jembatan, dan sebagainya. Sementara,
penurunan proporsi disebabkan oleh adanya kebijakan penghematan anggaran dan pandemi Covid-
19 .

Pengeluaran konsumsi pemerintah secara total menunjukkan peningkatan selama periode 2017-
2019, penurunan pada tahun 2020, dan menurun lagi pada tahun 2021. Sedangkan untuk rata-rata
konsumsi pemerintah per-kapita pada tahun 2017 konsumsi pemerintah per-kapita atas dasar harga
berlaku sebesar 5,05 juta rupiah (2017); 5,40 juta rupiah (2018); 5,49 juta rupiah (2019); menurun
sebesar 5,07 juta rupiah (2020); dan meningkat sebesar 5,31 juta rupiah pada tahun 2021.

Rata-rata konsumsi pemerintah per-kapita atas dasar harga konstan 2010 juga menunjukkan
adanya peningkatan selama periode 2017-2019, sempat mengalami penurunan pada 2020 dan
kembali meningkat pada tahun 2021. Dapat dirinci masing-masing senilai 2,58 juta rupiah (2017); 2,71
juta rupiah (2018); 2,75 juta rupiah (2019); 2,52 juta rupiah (2020); dan 2,55 juta rupiah (2021).
Konsumsi akhir pemerintah per kapita atas dasar harga konstan ini menunjukan adanya pengeluaran
konsumsi pemerintah secara kuantitas dengan laju pertumbuhan konsumsi cenderung melemah
selama pada tahun 2019 dan 2020. Pada tahun 2017 pertumbuhan konsumsi pemerintah sebesar 1
persen, lalu meningkat menjadi 4,75 persen pada tahun 2018. Pada tahun 2019 hingga 2020,
pertumbuhan semakin melemah menjadi 1,54 persen (2019) dan -8,51 persen (2020). Pada tahun 2021
pertumbuhan kembali meningkat mencapai 1,28 persen.

3.2.4. Pembentukan Modal Tetap Bruto

Komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) pada sajian PDRB menurut pengeluaran,
lebih menjelaskan tentang bagian dari pendapatan (income) yang direalisasikan menjadi investasi
(fisik). Atau pada sisi yang berbeda dapat pula diartikan sebagai gambaran dari berbagai produk
barang dan jasa yang sebagian digunakan sebagai investasi fisik (kapital)9. Fungsi kapital adalah

9 Selain bagian lain yang menjadi konsumsi antara, konsumsi akhir, ataupun diekspor
38 PDRB Kabupaten Malaka Menurut Pengeluaran

Tahun 2017 -2021

sebagai input tidak langsung (indirect input) di dalam proses produksi pada berbagai lapangan usaha.
Kapital ini dapat berasal dari produksi domestik maupun dari impor.

Pengelompokan PMTB pada PDRB tahun dasar 2010 dibagi menjadi 2 (dua) kelompok yaitu
Bangunan dan Non Bangunan. Data di bawah ini menjelaskan bahwa, secara keseluruhan
pertumbuhan PMTB dalam kurun waktu 2017 - 2021 berfluktuasi dari 12,53 persen (2017) menjadi
2,73 persen (2021). Pertumbuhan PMTB tertinggi terjadi pada tahun 2017 hal ini disebabkan oleh
Program Pemerintah Pusat untuk mempercepat pembangunan infrastruktur. Pada tahun 2020
pertumbuhan PMTB semakin melemah akibat adanya pandemi Covid-19 yang mengalihkan perhatian
pemerintah dalam penanganan penyakit tersebut.

Tabel 9. Perkembangan dan Struktur PMTB
Kabupaten Malaka 2017-2021

Table 9. Trendand Structure of GFCF, Region Malaka 2017-2021
https://malakakab.bps.go.id
Uraian 2017 2018 2019 2020* 2021**
(2) (3) (4) (5) (6)
(1) 1.385.936,81 1.559.661,58
979.494,85 1.483.234,95 1.572.461,56 1.493.410,19 1.015.004,10
Total PMTB
a. ADHB (Juta Rp) 58,79 1.020.837,80 1.057.202,95 988.071,15 53,23
b. ADHK 2010 (Juta Rp) 12,53 2,73
Proporsi terhadap PDRB 57,77 56,56 52,71

(% - ADHB) 4,22 3,56 -6,54
Pertumbuhan10 (%)

* Angka sementara/Preliminary Figures
** Angka sangat sementara/Very Preliminary Figures

3.2.5. Perubahan Inventori

Secara konsep, yang dimaksud dengan perubahan inventori adalah perubahan dalam bentuk
“persediaan” berbagai barang yang Belum digunakan lebih lanjut dalam proses produksi, konsumsi
ataupun investasi (kapital). Perubahan yang dimaksud disini bisa berarti penambahan (bertanda
positif) dan atau pengurangan (bertanda negatif).

Dari sisi penghitungan, komponen Perubahan Inventori merupakan salah satu komponen
yang hasilnya bisa memiliki 2 (dua) tanda angka, positif atau negatif (disamping komponen net
ekspor antar daerah). Apabila perubahan inventori bertanda positif berarti terjadi penambahan
persediaan barang, sedangkan apabila bertanda negatif berarti terjadi pengurangan persediaan.
Terjadinya penumpukan barang inventori mengindikasikan bahwa distribusi atau pemasaran tidak
berjalan dengan sempurna. Secara umum, komponen perubahan inventori dihitung berdasarkan
pengukuran terhadap nilai persediaan barang pada awal dan akhir tahun dari dua posisi nilai
persediaan (konsep stok).

10 Diturunkan dari perhitungan PDRBatas dasar harga konstan (ADHK 2010) 39
PDRB Kabupaten Malaka Menurut Pengeluaran
2017 - 2021

Tabel 10. Perkembangan dan Struktur Perubahan Inventori
Kabupaten Malaka 2017 - 2021

Table 10. Trendand Structure of Changes in Inventories, Region Malaka
2017 - 2021

Uraian 2017 2018 2019 2020* 2021**
(6)
(1) (2) (3) (4) (5) 40.018,38
20.202,57
Total Nilai Inventori 17.046,24 26.468,01 31.024,71 36.395,76
a. ADHB (Juta Rp) 1,37

b. ADHK 2010 (Juta Rp) 10.402,63 15.359,68 17.216,72 19.878,12

Proporsi terhadap PDRB 0,72 1,03 1,12 1,28
(% - ADHB)

* Angka sementara/Preliminary Figures
** Angka sangat sementara/Very Preliminary Figures
https://malakakab.bps.go.id
Berbeda dengan komponen pengeluaran lain yang dapat dianalisis secara rinci, perubahan
inventori baru dapat dianalisis dari sisi proporsinya saja. Perbedaan dalam pendekatan dan
tatacara estimasi menyebabkan komponen inventori tidak banyak dikaji lebih jauh sebagaimana
dilakukan pada komponen pengeluaran lainnya. Perubahan inventori menunjukan pergerakan
perekonomian suatu wilayah. Semakin kecil nilai perubahan inventori dapat bermakna
perekonomian semakin likuid atau bergerak dengan cepat.

Besaran perubahan inventori di Kabupaten Malaka dalam kurun waktu lima tahun
terakhir mengalami peningkatan baik dari sisi atas dasar harga berlaku maupun konstan. Pada
tahun 2017 perubahan inventori atas dasar harga berlaku sebesar 17,05 miliar rupiah terus
meningkat hingga 40,02 miliar rupiah pada tahun 2021. Begitu juga dengan perubahan inventori
atas harga konstan, pada tahun 2017 sebesar 10,40 miliar rupiah meningkat menjadi 20,20 miliar
rupiah pada tahun 2021. Jika dilihat dari proporsi terhadap PDRB, nilai perubahan inventori
kabupaten Malaka juga cenderung meningkat dari 0,72 persen (2017) menjadi 1,37 persen (2021).
Hal ini mengindikasikan di Kabupaten Malaka terjadi pencadangan beberapa komoditas yang
dianggap penting dan strategis baik untuk menjaga keberlanjutan kegiatan maupun persediaan
dari penurunan kegiatan konsumsi, terlebih saat menghadapi pademi Covid-19 pada tahun 2021.

3.2.6. Ekspor Barang dan Jasa

Dalam struktur permintaan akhir, transaksi ekspor menggambarkan berbagai produk
barang dan jasa yang tidak dikonsumsi di wilayah ekonomi Kabupaten Malaka, tetapi
dikonsumsi oleh pihak yang berdomisili di wilayah lain, baik itu kabupaten lain di dalam satu
propinsi, propinsi lain, maupun luar negeri, baik secara langsung maupun tidak langsung.

40 PDRB Kabupaten Malaka Menurut Pengeluaran
Tahun 2017 -2021

Termasuk pula dalam ekspor pembelian oleh badan-badan internasional, kedutaan besar
(termasuk konsulat), awak kapal (udara maupun laut) yang singgah dan sebagainya.

Tabel 11. Perkembangan Ekspor
Kabupaten Malaka 2017 - 2021
Table 11. Trend of Export, Region Malaka

2017 - 2021

Uraian 2017 2018 2019 2020* 2021**
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Total Nilai Ekspor 204.262,12 254.420,67 255.776,47 176.718,96 156.334,38
a. ADHB (Juta Rp)
134.776,88 155.816,43 155.826,97 103.772,29 90.527,21
b. ADHK 2010 (Juta Rp) 8,66 9,91 9,20 6,24 5,34
0,93 15,61 0,01
Proporsi terhadap PDRB https://malakakab.bps.go.id -33,41 -12,76
(% - ADHB)

Pertumbuhan11

* Angka sementara/Preliminary Figures
** Angka sangat sementara/Very Preliminary Figures

Secara total, pada tahun 2017 nilai ekspor barang dan jasa sebesar 204,26 miliar rupiah dan
terus meningkat menjadi 255,78 miliar rupiah pada 2019. Pada tahun 2020 hingga 2021 total ekspor
Kabupaten Malaka turun menjadi 176,72 miliar rupiah (2020) dan 156,33 miliar rupiah (2021). Sejalan
dengan nilai ekspor atas dasar harga Berlaku, nilai ekspor barang dan jasa atas dasar harga konstan
2010 juga menunjukan arah pertumbuhan yang sama, yaitu dengan nilai “riil” masing-masing tahun
sebesar 134,78 miliar rupiah (2017); dan naik menjadi 155,83 miliar rupiah (2019). Sementara itu,
hingga tahun 2021 total ekspor terus menurun menjadi 90,53 miliar rupiah.

Dalam kurun waktu 2017-2021 pertumbuhan nilai ekspor barang dan jasa menunjukkan
pergerakan naik turun. Hampir seragam dengan wilayah lain di kawasan Nusa Tenggara, komoditas
ekspor masih didominasi oleh komoditas pertanian. Dimana nilai ekonomi di pasar dunia masih
cenderung rendah. Pertumbuhan riil total ekspor mencapai angka yang tinggi, khususnya pada
tahun 2018 mencapai 15,61 persen. Pertumbuhan yang tinggi tersebut disebabkan adanya
peningkatan jumlah ekspor komoditas kabupaten berupa pertambangan, kehutanan dan perkebunan
yang pada tahun sebelumnya mengalami penurunan yang signifikan.

11 Diturunkan dari perhitungan PDRB ADHK 2010

PDRB Kabupaten Malaka Menurut Pengeluaran 41
2017 - 2021


Click to View FlipBook Version