“KonSesua
nteks Sosio-Kultural ai Pemikiran Ki Hadjar Dewantara”
1. Apa kekuatan kontekssosio-kultural di daerah Anda yang sejalan dengan pemikiran KHD? Sosiokulturalmerupakan gagasangagasan,kebiasaan, keterampilan, seni , dan alatyang memberi ciri pada sekelompok oranpada waktu tertentu. Salah satu kearifan lokal dalam bidang sosio kKabupaten Kuningan yaitu saptonan dan panahamasih hidup di Kuningan iniyaitu tradisi berupBiasanya tampilsaat peringatan hari jadi KabupTradisi Sapton Kuningan ini tak hanya sekadar bpanah/tombak ke dalam lubang di bawah embemakna dan nilai filosofisyang dalam. Seperti hebela negara, serta kebersamaan a
ng kultural yang sudah menjadi tradisi di daerah kami han. Tradisi ini merupakan warisan para leluhur yang pa lomba ketangkasan dalam menunggangi kuda. paten Kuningan yang jatuh pada bulan September. berkuda, melainkan para peserta harus memasukan er sambil berkuda. Sapton Kuningan ini mempunyai eroisme, ketangkasan berkuda, dan panahan dalam antara pemerintah dengan rakyatnya. 1. Saptonan & Panahan
SerenagraMaha ESeren sesuamaKuningUpacatradhela
n Taun merupakan upacara adat masyarakat arissebagai rasa syukur kepada Tuhan Yang Esa atas nikmat yang telah diberikan tahun ini dan tahun selanjutnya. ntaun diperingatisetiap tanggal 22 Rayagung ai perhitungan tanggal Sunda. diikutiseluruh asyarakat adat yang ada di wilayah Cigugur gan dan berpusat di gedung Paseban Tri Panca Tunggal. ara adat ini disertai dengan berbagai kesenian disionalseperti damar sewu, pesta dadung, aranmemeron, tari buyung, angklung buncis dan kesenian lainnya yang memiliki maknanyamasing-masing. 2. Seren Taun
3. Kawin Cai Kawin Cai merupakan tradisi masyarakat Desa Babakan Kecamatan Jalaksana Kuningan, yaitu berupa upacaramemohon air atau turun hujan untumengairi lahan pertanian dan kebutuhan lainnya. terU
uk Upacara Kawin Cai biasa dilakukan apabila rjadi kemarau Panjang. Upacara tersebut dilakukan dengan caramencampurkanmata air telaga Balon Dalem Tirta Yarta dengan mata air Cikembulan (Cibulan). Upacara Kawin Cai ini bermaknamengambil berkah dari keduamata air tersebut.
Sintren merupakan kesenian tari yangKuningan. Sintren adalah kesenian tradisiodengan musik menggunakan alat musik genlagu Sunda seperti Sulasih Sulandana Kesenian Sintren juga digunakan sebagai Sintren dijadari Tuhan Yang Maha
4. Sintren g sudah ada sejak 1957 dalam masyarakat Cibingbin ional yang menunjukkan aktivitas tarian yang diiringi ndang, kendi dan seorang sinden menyanyikan lagudan turun sintren dalam mengiringi seorang penari. ihiburan masyarakat di sela-sela aktivitas sore hari, adikan ritual untuk meminta hujan serta keberkahan aEsa, selain itu menjadi bagian dari nilai-nilai tradisi yang terus dilestarikan.
Kegiatan Real ke mata pelajaran dalam kaitannya Kawin Cai dan Sintren a Saptonan, kaitannya dengan mata pelajaran dalam menunggangi kuda. Panahan, kaitannya dengan pelajaran IPApelajaran PKN dalam tema Bela Negara. Seren Tahun, kaitannya dengan pelajaran Pmengajarkan sikap gotong-royong. Kawin Cai, kaitannya dengan pelajaran PKN ypelajaran SBdP yaitu berhubungan dengan dip Sintren, kaitannya dengan SBdP yaitu berhub
dengan budaya Saptonan, Panahan, Seren Tahun, adalah sebagai berikut : nPJOK yaitu melatih Ketangkasan dan Keberanian A yaitu berhubungan dengan gaya pegas, dan PKN yaitu memelihara kerukunan masyarakat dan yaitu menyatukan keberagaman dan toleransi, dan iperkenalkannya alat music dan pakaian adat. bungan dengan seni tari dan alat music.
2. Bagaimansesuaikan ddaerah asalmurid sebagmasyarakat Anda? Sosio-ksebagaimanseorangmuridberinterakssendiri. Pend
na pemikiran KHD dapat dikontekstualkan dengan nilai-nilai luhur kearifan budaya yang relevanmenjadi penguatan karakter gai individu sekaligussebagai anggota pada kontekslokalsosial budaya di daerah kultural relevansinya dengan penguatanmurid ana pemikiran KHD yaitumenekankan bagaimana idmenggunakan budaya dalamproses menalarnya, ksisosial, serta dalamhalmemahami dirimereka Pendidikan karakter berbasis nilai-nilai lokal. didikan karakteryang diterapkan sekolah:
Kekuatan Sosial buKHD Penguatan Karakter DRohani Pengembangan Kemamerangkul aspek soskuat, penting untuk yang efektif, dan ketepelayanan masyarakasecara positif dalam mCara mengkontekstuasaya yang relevan dekegiata-kegiatan penPenguatan pendidikasetiap siswa bisa menuntuk mengirimkan v
udaya di lingkungan sekolah kami yang sejalan dengan pemikiran Di SMP Negeri 4 Kuningan Melalui 5 S, Siswa Peduli Lingkungan dan Jum’at ampuan Sosial: Ki Hajar Dewantara menekankan pentingnya pendidikan yang sial. Di dalam konteks Jawa Barat, di mana semangat gotong royong sangat mengembangkan kemampuan sosial murid, seperti kerjasama, komunikasi erampilan berinteraksi dengan orang lain. Melalui proyek kolaboratif, kegiatan at, atau kerja sama dalam kelompok, murid dapat belajar untuk berkontribusi masyarakat Kng. alisasi pemikiran KHD sesuai dengan nilai-nilai luhur kearifan budaya daerah engan nilai -nilai luhur kearifan budaya daerah adalah dengan mengadakan nguatan pendidikan karakter seperti jumat bersih, yasinan di hari jumat. an karakter di SDN Kaduagung dengan terbentuknya WAG Tahfidz, sehingga ngirimkan hafalan Al-Qur’an melalui video dan memotivasi siswa yang lain video hafalan Al-Qur’annya.
Sosio-kulturalyang ada di daerah Kuningan kaitannya denganmurid tentunya relevan dengan dimensi Profil Pelajar Pancasila sebagaimana konsep pemikiran Ki Hadjar Dewantara.
3. Sepakatisatu kekuatan pemikiran KHD yamenebalkan lakumurid di kelas atau sekolasesuai dengan kontekslokalsosial budaya ddaerah Anda yang dapat diterapkan. Ki HadjamenuntutPeKi Hadjdiadop
ang ah Anda di ar Dewantara mengingatkan bahwa pendidikan anak sejatinya t anak mencapai kekuatan kodratnya sesuai dengan alam dan zaman. Pengaruh dari luar harus disaring dengan tetap mengutamakan kearifan lokal sosial budaya. Oleh sebab itu, isi dan irama yang ditawarkan oleh djar Dewantara adalah muatan atau konten pengetahuan yang psinya tidak bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan konteks sosial budaya yang ada di Indonesia.
Kekuatan pemikiran KHD yang menebalkan laku murid di kelas sesuai dengan konteks lokal sosial budaya
Melatih kesabaran Melatih konsentrasi dan fokus terhadap tujuan Melatih kekuatan dan keseimbangan Melatih kemandirian Melatih kreativitas Melatih rasa tanggung jawab Melatih keberanian
SekTerima
kian akasih
NOTULEN Hasil Kesimpulan Diskusi Kelompok 1 Kelas A.1 Modul 1.1.a.5 Hari & tanggal : Jum’at, 19 Mei 2022 Waktu : 13.00 – 15.15 WIB Tempat : Google Meet Fasilitator : Pamula Trisna Suri, S.Pd Pendamping Praktik : Andri Friyanto, S.Pd Materi Rapat : Mengintegrasikan Nilai sosio kultural dengan kerangka pemikiran KHD Presenter : Tarsono, M.Pd Notulen : Yanto Rismayanto, S.Pd Penyaji :1. Nyai Ade Rohmawati, S.Pd 2. Yina Siti Nurpebriana, S.Pd Penanggap : Yayan, M.Pd Jumlah peserta yang hadir 12 orang Susunan acara : Pembukaan, Pembahasan, Tanya Jawab dan Penutup. Presentasi : 1. Apa kekuatan konteks sosio-kultural di daerah Anda yang sejalan dengan pemikiran KHD? Sosiokultural merupakan gagasan-gagasan,kebiasaan, keterampilan, seni , dan alat yang memberi ciri pada sekelompok orang pada waktu tertentu. Salah satu kearifan lokal dalam bidang sosio kultural yang sudah menjadi tradisi di daerah kami Kabupaten Kuningan yaitu ➢ Saptonan dan panahan. Tradisi ini merupakan warisan para leluhur yang masih hidup di Kuningan ini yaitu tradisi berupa lomba ketangkasan dalam menunggangi kuda. Biasanya tampil saat peringatan hari jadi Kabupaten Kuningan yang jatuh pada bulan September. Tradisi Sapton Kuningan ini tak hanya sekadar berkuda, melainkan para peserta harus memasukan panah/tombak ke dalam lubang di bawah ember sambil berkuda. Sapton Kuningan ini mempunyai makna dan nilai filosofis yang dalam. Seperti heroisme, ketangkasan berkuda, dan panahan dalam bela negara, serta kebersamaan antara pemerintah dengan rakyatnya. ➢ Seren Taun merupakan upacara adat masyarakat agraris sebagai rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat yang telah diberikan tahun ini dan tahun selanjutnya. Seren taun diperingati setiap tanggal 22 Rayagung sesuai perhitungan tanggal Sunda. diikuti seluruh masyarakat adat yang ada di wilayah Cigugur Kuningan dan berpusat di gedung Paseban Tri Panca Tunggal.
➢ Upacara adat ini disertai dengan berbagai kesenian tradisional seperti damar sewu, pesta dadung, helaran memeron, tari buyung, angklung buncis dan kesenian lainnya yang memiliki maknanya masing-masing. ➢ Kawin Cai merupakan tradisi masyarakat Desa Babakan Kecamatan Jalaksana Kuningan, yaitu berupa upacara memohon air atau turun hujan untuk mengairi lahan pertanian dan kebutuhan lainnya. Upacara Kawin Cai biasa dilakukan apabila terjadi kemarau Panjang. Upacara tersebut dilakukan dengan cara mencampurkan mata air telaga Balon Dalem Tirta Yarta dengan mata air Cikembulan (Cibulan). Upacara Kawin Cai ini bermakna mengambil berkah dari kedua mata air tersebut. ➢ Sintren merupakan kesenian tari yang sudah ada sejak 1957 dalam masyarakat Cibingbin Kuningan. Sintren adalah kesenian tradisional yang menunjukkan aktivitas tarian yang diiringi dengan musik menggunakan alat musik gendang, kendi dan seorang sinden menyanyikan lagu-lagu Sunda seperti Sulasih Sulandana dan turun sintren dalam mengiringi seorang penari. Kesenian Sintren juga digunakan sebagai hiburan masyarakat di sela-sela aktivitas sore hari, Sintren dijadikan ritual untuk meminta hujan serta keberkahan dari Tuhan Yang Maha Esa, selain itu menjadi bagian dari nilai-nilai tradisi yang terus dilestarikan. 2. Bagaimana pemikiran KHD dapat dikontekstualkan sesuaikan dengan nilai-nilai luhur kearifan budaya daerah asal yang relevan menjadi penguatan karakter murid sebagai individu sekaligus sebagai anggota masyarakat pada konteks lokal sosial budaya di daerah Anda? ✓ Sosio-kultural relevansinya dengan penguatan murid sebagaimana pemikiran KHD yaitu menekankan bagaimana seorang murid menggunakan budaya dalam proses menalarnya, berinteraksi sosial, serta dalam hal memahami diri mereka sendiri. Pendidikan karakter berbasis nilai-nilai lokal. Pendidikan karakter yang diterapkan sekolah: ✓ Kekuatan Sosial budaya di lingkungan sekolah kami yang sejalan dengan pemikiran KHD. Penguatan Karakter Di SMP Negeri 4 Kuningan Melalui 5 S, Siswa Peduli Lingkungan dan Jum’at Rohani. Pengembangan Kemampuan Sosial: Ki Hajar Dewantara menekankan pentingnya pendidikan yang merangkul aspek sosial. Di dalam konteks Jawa Barat, di mana semangat gotong royong sangat kuat, penting untuk mengembangkan kemampuan sosial murid, seperti kerjasama, komunikasi yang efektif, dan keterampilan berinteraksi dengan orang lain. Melalui proyek kolaboratif, kegiatan pelayanan masyarakat, atau kerja sama dalam kelompok, murid dapat belajar untuk berkontribusi secara positif dalam masyarakat Kng. Cara mengkontekstualisasi pemikiran KHD sesuai dengan nilai-nilai luhur kearifan budaya daerah saya yang relevan dengan nilai -nilai luhur kearifan budaya daerah adalah dengan mengadakan kegiata-kegiatan penguatan pendidikan karakter seperti jumat bersih, yasinan di hari jumat.
Penguatan pendidikan karakter di SDN Kaduagung dengan terbentuknya WAG Tahfidz, sehingga setiap siswa bisa mengirimkan hafalan Al-Qur’an melalui video dan memotivasi siswa yang lain untuk mengirimkan video hafalan Al-Qur’annya. 3. Sepakati satu kekuatan pemikiran KHD yang menebalkan laku murid di kelas atau sekolah Anda sesuai dengan konteks lokal sosial budaya di daerah Anda yang dapat diterapkan. o Ki Hadjar Dewantara mengingatkan bahwa pendidikan anak sejatinya menuntut anak mencapai kekuatan kodratnya sesuai dengan alam dan zaman. Pengaruh dari luar harus disaring dengan tetap mengutamakan kearifan lokal sosial budaya. Oleh sebab itu, isi dan irama yang ditawarkan oleh Ki Hadjar Dewantara adalah muatan atau konten pengetahuan yang diadopsinya tidak bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan konteks sosial budaya yang ada di Indonesia. o Kekuatan pemikiran KHD yang menebalkan laku murid di kelas sesuai dengan konteks lokal sosial budaya. ✓ Melatih kesabaran ✓ Melatih konsentrasi dan fokus terhadap tujuan ✓ Melatih kekuatan dan keseimbangan ✓ Melatih kemandirian ✓ Melatih kreativitas ✓ Melatih rasa tanggung jawab ✓ Melatih keberanian Sesi Tanya Jawab : Tanggapan : Bu Rohmi Adiyanti “Mendukung program Penguatan Karakter Di SMP Negeri 4 Kuningan Melalui 5 S, Siswa Peduli Lingkungan dan Jum’at Rohani dan Penguatan pendidikan karakter di SDN Kaduagung dengan terbentuknya WAG Tahfidz, sehingga setiap siswa bisa mengirimkan hafalan Al-Qur’an melalui video dan memotivasi siswa yang lain untuk mengirimkan video hafalan Al-Qur’annya”. Penanya : Bu Dasti Pertanyaan : Adakah tantangan dari kekuatan pemikiran KHD yang menebalkan laku murid di kelas sesuai dengan konteks lokal sosial budaya, jika ada bagaimana solusinya? Penanggap : Pa Yayan Tanggapan :”Membangun karakteristik dengan cara bertahap” Penanggap : Bu Yina Tanggapan : “Kurikulum sudah disesuaikan dengan pemikiran KHD, kesesuaian kurikulum, visi, misi, sumberdaya manusia harus dipipuk.
Penanya : Bu Dasti Pertanyaan : Salah satu kearifan lokal dalam bidang sosio kultural yang sudah menjadi tradisi di daerah Kabupaten Kuningan yaitu sintren, kenapa penari sintren memakai kecamata hitam. Penanggap : Yanto “ Salah satu keunikan atau ciri khas penari sintren” Bu Pamula “ Dikarenakan upacaranya dari pagi sampai siang jadi supaya tidak terpapar cahaya matahri. Tanggapan dari Fasilitator ibu Pamula Trisna Suri “ Kegiatan reel ke matapelajaran dalam kaitan dengan budaya Saptonan, Panahan, Seren Tahun, Kawin Cai dan Sintren. Kesimpulan / Penutup Kesimpulan dari hasil presentasi kelompok 1 adalah Setelah mempelajari, berdiskusi dan melakukan presentasi tentang pengintegrasian nilai sosio kutural dengan kerangka pemikiran Ki hajar Dewantara maka kami menyimpulkan bahwa pendidikan itu harus sejalan dengan nilai-nilai luhur budaya supaya bisa memberi tuntunan kepada siswa untuk melakukan budi pekerti yang baik sehingga siswa menyadari pentingnya memiliki sikap sopan santun, ramah tamah, gotong royong, dan mandiri. Apabila kita sebagai pendidik sudah memberikan tuntunan yang baik maka siswa bisa belajar dengan merdeka, nyaman dan menyenangkan.