The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

berisi tentang mobilitas sosial

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by nitasilvana1, 2021-10-10 10:12:42

mobilitas sosial

berisi tentang mobilitas sosial

MOBILITAS SOSIAL

Kelas VIII

Nita Silvana, S.Pd
SMP Negeri Satu Atap 2 Losarang,
Kabupaten Indramayu
2021

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
karuniannya, modul IPS dengan tema “Mobilitas Sosial” dapat terselesaikan dengan baik.
Modul ini merupakan modul yang dikembangkan berdasarkan materi IPS kelas VIII semester
1 (ganjil).
Modul ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akan modul pembelajaran terpadu
dalam pembelajaran IPS di SMPN Satau Atap 2 Losarang Kabupaten Indramayu. Diharapkan
dengan tersedianya modul terpadu dalam IPS, pembelajaran terpadu dalam IPS dapat
terlaksana. Penyusun menyadari bahwa modul yang dibuat masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, penyusun mengharap kritik dan saran demi penyempurnaan modul ini.

Indramayu, Oktober 2021

Nita Silvana, S.Pd

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii
PENDAHULUAN ............................................................................................................ iii

A. KOMPETENSI DASAR....................................................................................... iv
B. PETA KONSEP .................................................................................................... iv
C. TUJUAN PEMBELAJARAN .............................................................................. v
D. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL.............................................................. v
KEGIATAN BELAJAR 1 ................................................................................................ 1
A. PENGERTIAN MOBILITAS SOSIAL................................................................ 1
B. BENTUK-BENTUK MOBILITAS SOSIAL ....................................................... 2
C. FAKTOR-FAKTOR PENDORONG MOBILITAS SOSIAL.............................. 5
D. FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT MOBILITAS SOSIAL........................... 7
FORUM DISKUSI...................................................................................................... 9
KEGIATAN BELAJAR 2 ................................................................................................ 10
A. SALURAN-SALURAN MOBILITAS SOSIAL.................................................. 10
B. DAMPAK MOBILITAS SOSIAL ....................................................................... 13
FORUM DISKUSI...................................................................................................... 15
PENUTUP......................................................................................................................... 16
A. RANGKUMAN .................................................................................................... 16
B. TES FORMATIF I................................................................................................ 17
C. TES FORMATIF II............................................................................................... 19
D. KUNCI.................................................................................................................. 23
DAFTAR PUSTAKA

ii

PENDAHULUAN

Dalam Ilmu Pengetahuan Sosial terdapat 4 disiplin ilmu yang akan digunakan untuk
mengkaji atau mengintegrasikan pengetahuan yaitu disiplin ilmu geografi, sejarah, sosiologi,
dan ekonomi. Sehingga dalam belajar IPS peserta didik tidak bisa berpkir hanya dalam satu
kesimpulan terkait sebuah fenomena di sekitar kita tentang apa, mengapa dan bagaimana
sebuah fenomena itu dapat terjadi.

Pada modul kali ini tema yang akan kita pelajari mengenai “Mobilitas Sosial”.
Mobilitas mayarakat Indonesia yang sangat dinamis merupakan pendorong terjadinya
keberagaman. Keragaman masyarakat Indonesia bukan hanya dalam hal etnis, tetapi juga
faktor-faktor lain seperti agama, budaya, kegiatan ekonomi, dan sebagainya. Dalam kehidupan
sehari-hari, kalian menemukan masyarakat Indonesia yang memiliki keragaman profesi, atau
pekerjaan seperti buruh dan majikan, staf dan pimpinan, guru dan kepala sekolah.

Dengan mempelajari tema “Mobilitas Sosial” peserta didik diharapkan memahami
pengetahuan (factual, konseptual, dan procedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. Karena
modul dengan tema “Mobilitas Sosial” berisi materi dan fenomena-fenomena yang terjadi
dikehidupan keseharian peserta didik. Oleh karena itu dibutuhkan semangat belajar yang tinggi
dari peserta didik agar hasil yang diperoleh dapat maksimal. Sukses Belajar !

iii

A. KOMPETENSI DASAR

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.2.Menganalisis pengaruh 3.2.1 Menjelaskan pengertian mobilitas

interaksi sosial dalam sosial.

ruang yang berbeda 3.2.2 Menjelaskan bentuk-bentuk mobilitas

terhadap kehidupan sosial sosial.

budaya serta 3.2.3 Menganalisis faktor pendorong

pengembangan kehidupan mobilitas sosial.

kebangsaan. 3.2.4 Menganalisis faktor penghambat

mobilitas sosial.

3.2.5 Menjelaskan saluran-saluran mobilitas

sosial.

3.2.6 Menganalisis dampak mobilitas sosial.

4.2. Menyajikan hasil analisis 4.2.1 Membuat laporan hasil diskusi tentang

tentang pengaruh interaksi faktor pendorong dan penghambat

sosial dalam ruang yang mobilitas sosial.

berbeda terhadap 4.2.2 Mempresentasikan hasil analisis tentang

kehidupan sosial dan faktor pendorong dan penghambat

budaya serta mobilitas sosial.

pengembangan kehidupan 4.2.3 Membuat laporan hasil diskusi tentang

kebangsaan. dampak mobilitas sosial.

4.2.4 Mempersentasikan hasil analisis tentang

dampak mobilitas sosial.

B. PETA KONSEP

iv

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menjelaskan pengertian mobilitas sosial.
2. Menjelaskan bentuk-bentuk mobilitas sosial.
3. Menjelaskan saluran-saluran mobilitas sosial.
4. Menyusun dan menyajikan hasil analisis faktor pendorong mobilitas sosial.
5. Menyusun dan menyajikan hasil analisis faktor penghambat mobilitas sosial.
6. Menyusun dan menyajikan hasil analisis dampak mobilitas sosial.

D. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
Sebelum kamu mempelajari modul ini, silakan baca baik-baik petunjuk penggunaan modul
dibawah ini :
1. Bacalah deskripsi singkat isi modul dalam bagian pendahuluan agar kamu tahu
gambaran isi modul.
2. Baca pula kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai untuk
mengetahui target pembelajaran pada modul ini.
3. Cermati dan baca dengan seksama isi modul secara cermat, bila sekiranya ada yang
kurang jelas tanyakan pada temanmu yang kamu anggap bisa. Jika masih belum jelas
mintalah penjelasan dari guru.
4. Kerjakan soal evaluasi dengan sungguh-sungguh dan cocokan dengan kunci jawaban
yang telah disediakan di modul bagian belakang.
5. Jangan lupa bacalah referensi lain yang mendukung untuk menambah pengetahuan
kalian.

v

KEGIATAN BELAJAR 1

A. PENGERTIAN MOBILITAS SOSIAL
Mobilitas berasal dari bahasa latin mobilis, yang berarti mudah dipindahkan atau banyak
bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain. Kata Sosial pada istilah tersebut
mengandung makna seseorang atau sekelompok warga dalam kelompok sosial. Mobilitas
sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan satu ke
lapisan yang lain. Seseorang yang mengalami perubahan kedudukan (status) sosial dari
suatu lapisan ke lapisan lain baik menjadi lebih tinggi maupun menjadi lebih rendah dari
sebelumnya atau hanya berpindah peran tanpa mengalami perubahan kedudukan disebut
mobilitas sosial.

https://www.zenius.net/blog/wp-content/uploads/2021/02/sosial-mobility.jpg

Ada beberapa pendapat mengenai mobilitas sosial. Berikut adalah mobilitas sosial
menurut para ahli :
1. Paul B. Horton : mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan dari satu kelas sosial

ke kelas sosial lainnya atau gerak pindah dari strata yang satu ke strata yang lainnya.
2. Kimball Young dan Raymond W. Mack : mobilitas sosial adalah suatu gerak dalam

struktur sosial, yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok
sosial. Struktur sosial mencakup sifat hubungan antar individu dalam kelompok dan
hubungan antara individu dan kelompoknya.
3. Anthony Giddens : mobilitas sosial adalah menunjuk pada gerakan dari orang per orang
dan kelompok-kelompok di antara kedudukan-kedudukan sosial ekonomi yang
berbeda.
4. Horton dan Hunt : mobilitas sosial adalah tindakan berpindah dari satu kelas sosial ke
kelas sosial lainnya.

1

B. BENTUK-BENTUK MOBILITAS SOSIAL
1. Mobilitas Vertikal
Mobilitas sosial vertikal adalah perpindahan seseorang atau kelompok dari suatu
kedudukan sosial ke kedudukan sosial lain yang tidak sederajat, baik pindah ke
tingkat yang lebih tinggi (social climbing) maupun turun ke tingkat lebih rendah
(social sinking).
a. Mobilitas Vertikal ke Atas (Social Climbing)
Social climbing adalah mobilitas yang terjadi karena adanya peningkatan status
atau kedudukan seseorang atau naiknya orang-orang berstatus sosial rendah ke
status sosial yang lebih tinggi.
Perhatikan contoh kasus berikut :
Kasus 1
Ir. H. Joko Widodo yang lahir di Surakarta, 21 Juni 1961
lebih dikenal dengan nama julukan Jokowi adalah
pengusaha mebel dan beliau adalah Walikota Surakarta
(Solo) selama dua kali masa bakti 2005-2015. Di tahun
2012 beliau dicalonkan sebagai Gurbernur dan
selanjutnya sebagai presiden.

https://html.scribdassets.com/9dqozk52bk4arkk1/images/1-725aeb2b02.jpg

Kasus 2
Bu Damaris Mendila adalah seorang guru di salah
satu sekolah di Provinsi Papua. Sebagai guru IPS, Bu
Damaris Mendila menjalankan tugas dengan baik.
Bukan hanya mengajar saja, Bu Damaris Mendila
juga melaksanakan administrasi dengan penuh
tanggung jawab. Berbagai kegiatan sekolah yang
menjadi tanggung jawabnya dilaksanakan dengan
baik. Karena berbagai prestasinya, Bu Damaris
Mendila diangkat menjadi kepala sekolah.

https://i.pinimg.com/736x/8c/8b/b3/8c8bb3a3b1cba481d26e8ecd0bf11889.jpg

2

b. Mobilitas Vertikal ke Bawah (Social Sinking)
Social sinking merupakan proses penurunan status atau kedudukan seseorang.
Proses social sinking sering kali menimbulkan gejolak kejiwaan bagi seseorang
karena ada perubahan pada hak dan kewajibannya.
Perhatikan contoh kasus berikut :
Kasus 1
Pak Gayus adalah seorang anak pengusaha yang
memiliki usaha perkebunan teh di beberapa tempat di
Jawa Barat. Pak Gayus mengembangkan usaha dengan
membuka usaha baru, yakni bisnis pertambangan.
Namun, usaha
pertambangan Pak Gayus tidak berhasil berkembang. Bahkan usaha
perkebunannya terus merugi hingga akhirnya mengalami kebangkrutan. Kini
Pak Gayus memulai sebagai pengusaha kecil, yakni menjadi agen penjualan
teh.
Kasus 2
Andi adalah salah satu pegawai di perusahaan ternama.
Andi menggunakan uang perusahaan untuk
kepentingan pribadi. Andi dipecat dari perusahaan
tempatnya bekerja dan menjadi pengangguran.

https://www.ruangguru.com/hs-fs/hubfs/08SOS-Mobilitas%20Sosial-02.jpg?width=1200&name=08SOS-Mobilitas%20Sosial-02.jpg

2. Mobilitas Horizontal
Mobilitas sosial horizontal adalah perpindahan status sosial seseorang atau
sekelompok orang dalam lapisan sosial yang sama. Mobilitas horizontal merupakan
peralihan individu atau objek-objek sosial lainnya dari suatu kelompok sosial ke
kelompok sosial lainnya yang sederajat.
Perhatikan contoh kasus berikut :
Pak Zaenuri seorang kepala sekolah di salah satu SMP di Jawa
Timur yang sudah 8 tahun menjabat. Dinas pendidikan
memindahkan Pak Zaenuri ke sekolah lain dan tetap menjabat
sebagai kepala sekolah.

https://www.seputarriau.co/assets/berita/original/22352650167-l-f4b17e1134f47f26be876d293af8085e.jpg

3

3. Mobilitas Lateral
Mobilitas lateral merupakan perpindahan seseorang atau kelompok dari satu wilayah
ke wilayah lain. Ada dua jenis mobilitas lateral, yaitu permanen dan tidak permanen.
a. Mobilitas lateral permanen adalah perpindahan seseorang atau kelompok ke
wilayah lain yang sifatnya menetap. Contohnya adalah transmigrasi.
b. Mobilitas lateral tidak permanen adalah perpindahan seseorang atau kelompok ke
wilayah lain yang sifatnya tidak menetap. Contohnya adalah mudik saat hari raya.

4. Mobilitas berdasarkan ruang lingkup
a. Mobilitas Intragenerasi
Mobilitas intragenerasi adalah mobilitas sosial yang
dialami seseorang selama masa hidupnya (dalam
satu generasi) atau berdasarkan riwayat hidupnya,
atau perubahan status sosial yang terjadi di
dalam satu generasi yang sama, mulai dari ayah
ibu hingga anaknya.

b. Mobilitas Intergenerasi
Mobilitas antargenerasi adalah mobilitas sosial yang terjadi antara dua generasi
atau lebih. Mobilitas seperti ini terjadi karena adanya perubahan status sosial antara
ayah dengan anak, anak dengan cucu, dan seterusnya. Mobilitas antargenerasi
mengacu kepada perbedaan status yang dicapai seseorang yang telah memiliki
keluarga sendiri dibandingkan dengan status sosial yang dimiliki orang tuanya.

4

C. FAKTOR-FAKTOR PENDORONG MOBILITAS SOSIAL
1. Faktor Struktural
Faktor struktural merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi mobilitas sosial dari
luar individu. Umumnya faktor ini berkaitan dengan pekerjaan, sistem ekonomi, sistem
politik yang dianut masyarakat, dan tingkat fertilitas.
a. Struktur terbuka

Semua masyarakat memiliki peluang yang
sama untuk melakukan mobilitas sosial.
Contoh: Iklim demokrasi di Indonesia
memberi kesempatan untuk meningkatkan
status sosial.

https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/x/photo/2020/08/15/2251419224.jpg

b. Struktur tertutup
Tidak semua masyarakat memiliki peluang
yang sama untuk melakukan mobilitas
sosial.
Contoh: sistem kerajaan hanya mengijinkan
keturunannya sebagai calon raja selanjutnya.
Sistem Kasta dalam Agama Hindu

https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQUvwTMsq4oA34EnD-
0L5lIgy6CKGo1UQ7CyOJ5Px5LNGhZTtsFjQ-Z7r9gt8On-EB9NCg&usqp=CAU

2. Faktor Individu
Setiap individu memiliki perbedaan dalam hal sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Dua orang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang relatif setara belum tentu
menjadi berhasil dalam melaksanakan mobilitas sosial ke atas. Hal ini disebabkan
keberhasilan individu sangat ditentukan sikap dan perilaku individu tersebut. Sebagai
contoh, dua orang sarjana dari perguruan tinggi yang sama-sama melamar pekerjaan
di suatu perusahaan. Hanya satu orang yang diterima karena dianggap memiliki ambisi
dan komitmen dalam hidup.

5

3. Faktor Sosial
✓ Setiap perjuangan diawali dari ketidakpuasan.
✓ Ketidakpuasan akan status sosial mendorong manusia untuk terus berjuang
segigih-gigihnya.
✓ Setiap manusia dilahirkan dalam status sosial yang dimiliki oleh orangtuanya.
Saat ia dilahirkan,tidak ada satu manusia pun yang dapat memilih status.
✓ Apabila ia tidak puas dengan kedudukan yang diwariskan oleh orangtuanya, ia
dapat mencari kedudukannya sendiri di lapisan sosial yang lebih tinggi.
✓ Kalian tentu juga ingin meningkatkan status sosialmu. Orangtuamu juga selalu
berpesan supaya kalian belajar giat. Mereka berharap, suatu saat kalian
lebih berhasil dari orangtuamu.

4. Faktor Ekonomi
Keadaan ekonomi dapat menjadi pendorong terjadinya mobilitas sosial. Keadaan
ekonomi yang baik memudahkan individu dan kelompok melakukan mobilitas
sosial.

6

5. Faktor Politik
Kondisi Politik yang stabil mendorong percepatan mobilitas sosial, berbeda jika situasi
dalam keadaan perang.

6. Kemudahan dalam Akses Pendidikan
Jika pendidikan berkualitas mudah didapat, tentu mudah juga bagi orang untuk
melakukan pergerakan/ mobilitas dengan berbekal ilmu yang diperolehnya.
Sebaliknya, kesulitan dalam mengakses pendidikan yang bermutu menjadikan orang
tak menjalani pendidikan yang bagus, serta sulit untuk mengubah status karena
kurangnya penguasaan ilmu pengetahuan.

D. FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT MOBILITAS SOSIAL
1. Kemiskinan
✓ Bagi masyarakat miskin, mencapai status sosial tertentu merupakan hal sangat
sulit.
✓ Salah satu penyebab kemiskinan adalah pendidikan yang rendah.
✓ Masyarakat yang berpendidikan rendah
berpengaruh terhadap kualitas sumber daya
manusia.
✓ Akibatnya, tingkat kemudahan untuk
mendapatkan pekerjaan terbatas.

https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/6DehnqLwEqIhjvdRiwnrr-
7MqEY=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(jpeg)/kly-media-
production/medias/3258331/original/091172300_1601894551-20201005-Kemiskinan-DKI-6.jpg

7

2. Diskriminasi
✓ Diskriminasi berarti pembedaan perlakuan karena alasan perbedaan suku, ras,
agama, golongan.
✓ Pada masa penjajahan, terjadi diskriminasi pemerintah Hindia Belanda terhadap
masyarakat keturunan Eropa dan masyarakat Indonesia.
✓ Dalam memperoleh pendidikan, masyarakat Indonesia disediakan sekolah yang
kualitasnya berbeda dengan sekolah-sekolah untuk orang-orang Eropa.
✓ Hal ini tentu mempersulit mobilitas sosial rakyat Indonesia.

3. Stereotype Gender
Membeda-bedakan karakteristik serta posisi sosial laki-laki dan perempuan, seperti
memiliki pandangan bahwa derajat laki-laki lebih tinggi daripada wanita juga bisa
menghambat mobilitas social. Misalnya, pandangan bahwa perempuan tidak perlu
berpendidikan tinggi karena yang bekerja adalah suami. Perilaku seperti itu dapat
menghalangi prestasi dan kesempatan seseorang untuk melakukan mobilitas agar
status sosialnya meningkat.

8

FORUM DISKUSI

Gambar Perubahan yang terjadi Penjelasan perubahan yang
Gambar A ke B terjadi

Gambar C ke D

9

KEGIATAN BELAJAR 2

A. SALURAN-SALURAN MOBILITAS SOSIAL

1. Angkatan Bersenjata
Angkatan bersenjata memiliki garis komando yang tegas, dimana para prajurit harus
patuh sepenuhnya pada perintah atasan. Kenaikan status seorang prajurit sangat
bergantung pada kedisiplinan dan intelektualnya, sehingga keberadaannya di
masyarakat sangat dihargai. Mereka dianggap
sebagai pelindung masyarakat.
Bagi prajurit yang memiliki kemampuan lebih
akan memperoleh kenaikkan pangkat, begitu
juga sebaliknya bagi prajurit yang melanggar
maka akan diturunkan pangkatnya. Berarti
dalam angkatan bersenjata juga akan terjadi
mobilitas sosial, baik vertikal naik maupun
vertikal turun.

https://cdn.futuready.com/wp-content/uploads/2016/12/21180016/5-ragam-perlindungan-yang-wajib-dimiliki-pensiunan-
angkatan-bersenjata-1-1.jpg

2. Lembaga Keagamaan
Pada umumnya, agama mengajarkan bahwa setiap manusia memiliki derajat yang
sama di mata Tuhan. Ajaran ini pada hakikatnya untuk permasalahan keyakinan dan
ketaatan namun dalam kehidupan bermasyarakat tujuannya adalah untuk mengajak
orang-orang yang berada pada lapisan bawah untuk termotivasi untuk menaikkan
10

derajatnya dalam stratifikasi di masyarakat. Contohnya Ajaran Nabi Besar Muhammad
SAW yang mengajarkan umat Muslim untuk berusaha karena Allah SWT tidak akan
mengubah nasib seseorang apabila orang tersebut tidak berusaha untuk mengubah
nasibnya sendiri. Jelaslah sudah bahwa agama juga mengajarkan untuk melakukan

mobilitas sosial di masyarakat.
Para tokoh agama mempunyai kedudukan
yang terhormat di dalam masyarakat. Mereka
sering memberikan nasihat keagamaan
sehingga keberadaannya lebih dihargai oleh
masyarakat.

https://pgi.or.id/wp-content/uploads/2014/03/IRC-Indonesia.jpg

3. Lembaga Pendidikan
Lembaga pendidikan yang paling sering digunakan untuk melakukan mobilitas vertikal
naik. Motivasi seseorang untuk bersekolah selain menjadi pandai juga untuk merubah
nasib. Di Indonesia khususnya selalu mempertanyakan ijazah untuk mendapatkan suatu
pekerjaan. Dengan ijazah dan kemampuan dalam ilmu pengetahuan biasanya seseorang
diangkat menjadi pejabat-pejabat penting dalam masyarakat. Hal ini karena masyarakat
sangat menghargai seseorang yang
mempunyai pendidikan tinggi karena
dianggap memiliki kemampuan bekerja
dan pola piker yang lebih baik,
contohnya pegawai negeri, dokter, guru
dan profesi lainnya.

https://siedoo.com/wp-content/uploads/2017/12/IMG_20171218_000915.jpg

4. Organisasi Ekonomi
Organisasi ini bersifat relatif terbuka dalam
meningkatkan status seseorang. Seperti pada saat
pemilihan Manajer Keuangan pada PT. Subur
Ekonomi, beberapa orang karyawan mencalonkan diri
untuk posisi yang menjanjikan itu, mereka akan gencar
dalam berkampanye.

https://mmc.tirto.id/image/2019/07/12/lambang-koperasi-lama-wiki_ratio-16x9.png

11

5. Organsasi Politik
Partai politik menjanjikan peluang yang besar
dalam meningkatkan status sosial seorang
politikus yang profesional. Aktivitasnya yang
sering berorasi di depan umum dengan
mengatasnamakan partai, membuat namanya
terkenal, sehingga keberadaannya lebih
dihargai oleh masyarakat. Hal ini akan
mempengaruhi status sosialnya.

https://4.bp.blogspot.com/-XvDNK4qmLZA/WTpf-pcyvqI/AAAAAAAAKTU/EvAYgBA-
D4AbpuDXl9YgHWFlbucPU7QSgCLcB/s640/Hakikat%2BPartai%2BPolitik.jpg

6. Organisasi Keahlian
Para profesional membentuk wadah untuk menampung aspirasi para anggotanya
yang berprofesi sama. Misalnya; Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI),
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan sebagainya.

7. Perkawinan
Hal ini sangat berkaitan dengan mobilitas sosial pada seseorang. Orang yang menikahi
pria atau wanita yang kaya dianggap akan mengubah statusnya mejadi lebih tinggi lagi.
Sehingga melalaui perkawinan, mobilitas sosial vertikal naik sering terjadi meski
terkadang juga tejadi mobilitas
sosial turun karena sesorang yang
menikah dengan orang yang berasal
dari lapisan sosial di bawahnya akan
mengalami mobilitas vertikal turun.
Contohnya seseorang yang
memiliki kasta brahmana menikah
dengan kasta sudra maka ia akan
kehilangan kasta asalnya.

https://cdn.tmpo.co/data/2018/05/21/id_707146/707146_720.jpg

12

B. DAMPAK MOBILITAS SOSIAL
Apabila semua mobilitas sosial bersifat ke atas (social climbing), tentu semua orang
akan merasa senang. Akan tetapi, selalu ada 3 (tiga) kemungkinan mobilitas sosial, yakni
ke bawah, ke atas, dan ke samping

1. Dampak Positif
a. Mendorong Seseorang untuk Lebih Maju
Terbukanya kesempatan untuk pindah dari kelas sosial yang satu ke kelas sosial
yang lain menimbulkan motivasi yang tinggi pada diri seseorang untuk maju di
berbagai bidang. Hal ini terbukti dari kisah yang terjadi sejak masa penjajahan,
banyak rakyat kecil yang tidak memiliki cita-cita menjadi camat, bupati, atau
gubernur. Hal ini karena tidak adanya kesempatan untuk itu.

b. Mempercepat Tingkat Perubahan Sosial
Mobilitas sosial akan mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat ke arah
yang lebih baik. Contohnya, Indonesia sedang mengalami perubahan dari
masyarakat agraris ke masyarakat industri. Perubahan ini akan lebih cepat terjadi
jika didukung sumber daya manusia yang berkualitas. Hal itu berarti perlu
peningkatan kualitas pendidikan.

c. Meningkatkan Integrasi Sosial.
Terjadinya mobilitas sosial dalam suatu masyarakat dapat meningkatkan integrasi
sosial. Contohnya, seseorang akan menyesuaikan diri dengan gaya hidup, nilai-
nilai, dan norma-norma yang dianut oleh kelompok orang dengan status sosial yang
13

baru sehingga tercipta integrasi sosial. Perubahan sosial yang terjadi dalam suatu
masyarakat akan mendapat respons yang berbeda dari masyarakat lain. Respon
tersebut dapat berupa tentangan, tapi juga dapat berupa penerimaan. Penerimaan
pengaruh yang diakibatkan mobilitas sosial tentu merupakan salah satu contoh
terjadinya integrasi dalam masyarakat.

2. Dampak Negatif
a. Terjadinya Konflik
1) Konflik antarkelas sosial
Masyarakat memiliki berbagai bentuk kelas sosial atau stratifikasi sosial.
Sehingga, jika terjadi perbedaan kepentingan antarkelas sosial maka dapat
memicu terjadinya konflik. Contohnya, konflik antarburuh dan pemimpin
perusahaan yang menuntut kenaikan upah karena adanya tujuan untuk
menaikkan pendapatannya yang dapat berpengaruh pada status sosialnya.
2) Konflik antarkelompok sosial
Kelompok sosial di dalam masyarakat dapat diakibatkan dari ideologi, profesi,
agama, suku dan ras. Bila salah satu kelompok berusaha untuk mendominasi
kelompok lain maka akan timbul konflik. Contohnya, konflik antara para
tukang ojek dengan para tukang becak dalam pembagian batas daerah
penumpang (konsumen).
3) Konflik antargenerasi
Konflik antargenerasi disebabkan karena adanya benturan nilai dan
kepentingan antara generasi yang satu dengan generasi yang lain. Ditambah
lagi, generasi yang lain itu memiliki nilai-nilai baru dengan adanya keinginan
untuk mengadakan perubahan.

b. Gangguan Psikologis
Seseorang yang memiliki jabatan kadang khawatir kehilangan jabatan. Bahkan
pada saat jabatan yang dimiliki sudah lepas, kadang ia tidak rela melepaskan
jabatan tersebut. Banyak orang yang setelah kehilangan jabatan, baik karena
diganti maupun karena sudah selesai masa tugasnya (pensiun), menjadi mudah
gelisah. Individu yang mengalami keadaan seperti ini termasuk mengalami
gangguan psikologis. Hal tersebut akan membahayakan diri sendiri karena stres
yang berkepanjangan akan melahirkan berbagai penyakit psikis dan fisik lainnya.

14

Contoh: darah tinggi, asam lambung, insomnia merupakan penyakit yang salah
satunya disebabkan gangguan psikologis. Gangguan psikologis seperti di atas tentu
tidak akan terjadi pada individu yang lapang dada menerima keadaan, dan
kemudian bertekad untuk berubah.

FORUM DISKUSI

Contoh Kejadian Apa Penyebabnya? Apa Dampaknya?
Bentrok antar kelompok
masyarakat di Indonesia.

Peristiwa Gerakan 30
September 1965

PHK akibat covid

Aming seorang kuli
bangunan menjadi wakil
Bupati

Dampak mobilitas sosial apa yang
diperoleh dari anak tukang becak
tersebut? usaha apa yang dilakukan
untuk meraih kesuksesan tersebut?

https://www.google.com/search?q=gambar+anak+tukang+becak+yang+sukses

15

PENUTUP

A. RANGKUMAN

http://sbt.blob.core.windows.net/storyboards/tesalonikaa/komik-ips.png

Mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan
satu ke lapisan yang lain.
Bentuk-bentuk mobilitas sosial ada 3 yaitu, vertikal, horizontal dan lateral. Sedangkan
berdasarkan ruang lingkup ada 2 yaitu, intergenerasi dan intragenerasi.
Faktor pendorong mobilitas sosial adalah, struktural, individu, sosial, ekonomi,
kemudahan akses pendidikan, dan politik.
Faktor penghambat mobilitas sosial adalah kemiskinan, diskriminasi, dan Stereotype
Gender.
Saluran-saluran mobilitas sosial adalah angkatan bersensajata, lembaga keagamaan,
lembaga pendidikan, organisasi politik, organsasi keahlian, organisasi ekonomi, dan
perkawinan.
Dampak mobilitas sosial ada dampak positif dan dampak negatif. Dampak positifnya
mendorong seseorang untuk lebih maju, mempercepat tingkat perubahan sosial,
meningkatkan integrasi sosial. Sedangkan dampak negatifnya, konflik dan gangguan
psikologis.

16

B. TES FORMATIF I
1. Mobilitas sosial adalah ...
a. Perpindahan posisi seseorang atau kelompok orang dari lapisan yang satu ke
lapisan yang lain
b. Hubungan antarindividu, antarkelompok, dan individu dengan kelompok
c. Hubungan antara lapisan kelompok yang satu dengan lapisan kelompok lainnya
d. Hubungan antara individu dengan individu lainnya
2. Pak Amir mengajar SMA sebagai guru. Setelah beberapa tahun, ia kini menjabat
sebagai wakil kepala sekolah bidang kurikulum. Kasus ini merupakan contoh mobilitas
sosial ...
a. Horizontal
b. Antargenerasi
c. Vertikal naik
d. Vertikal turun
3. Pembedaan perlakuan karena alasan pembedaan bangsa, suku, ras, agama dan golongan
disebut ...
a. Integrasi
b. Disintegrasi
c. Diskriminasi
d. Disposisi
4. Faktor pendorong bagi kelompok masyarakat tidak mampu untuk melakukan mobilitas
sosial adalah ...
a. Status sosial
b. Keadaan ekonomi
c. Pendidikan rendah
d. Situasi politik
5. Di bawah ini contoh faktor pendorong mobilitas sosial pada penyebab struktural
adalah...
a. Seorang anak yang memiliki sikap ulet dan tekun
b. Seorang anak yang melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi
c. Seorang anak yang migrasi ke daerah lain karena ada konflik
d. Seorang anak desa yang mencari pekerjaan di kota
6. Situasi negara yang aman dan damai merupakan faktor pendorong terjadinya mobilitas
sosial dilihat dari aspek...

17

a. Ekonomi
b. Politik
c. Struktural
d. Individu
7. Jika terdapat kasus seorang anak dari keluarga miskin dan dengan kegigihannya bisa
sekolah ke perguruan tinggi dan dengan ilmunya sehingga menjadi pedagang sukses
merupakan contoh penggunaan saluran mobilitas sosial pada organisasi...
a. Politik
b. Ekonomi
c. Profesi
d. Pendidikan
8. Koperasi dan badan usaha merupakan contoh dari saluran – saluran mobilitas sosial
pada organisasi...
a. Politik
b. Profesi
c. Ekonomi
d. Pendidikan
9. Perhatikan beberapa contoh saluran mobilitas sosial di bawah ini:
1) PGRI
2) APKOM DIY
3) IDI
4) PBB
5) IMI
Yang termasuk contoh saluran mobilitas sosial pada bidang organisasi profesi adalah...
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 4
d. 2 dan 5
10. Di bawah ini yang bukan cara untuk meningkatkan integrasi sosial yang baik, adalah...
a. Mematuhi norma-norma yang berlaku
b. Ikut kegiatan sosial masyarakat
c. Berpegang teguh pada nilai-nilai sosial
d. Menyesuaikan gaya hidup hedonis

18

C. TES FORMATIF II
1. Perhatikan gambar di bawah ini!

Dari gambar tersebut setelah kalian cermati. kesimpulan apa yang kalian tentukan...
a. Pergeseran status sosial seseorang dari penjual siomay menjadi tukang parker
b. Terjadinya mobilitas sosial yang ditunjukkan dengan pergeseran pekerjaan dari

jualan siomay dengan menggunakan sepeda ke warung yang menentap
c. Seorang penjual siomay menggunakan sepeda yang mendapatkan rejeki melimpah

sehingga bisa membuat warung makan serba murah yang menentap
d. Terjadinya mobilitas sosial yang ditunjukkan dengan pergeseran lokasi jualan

siomay yang tadinya berjualan dipinggir lapangan dengan menggunakan sepeda
menjadi pinggir jalan dengan warung yang menentap
2. Perpindahan status dalam stratifikasi sosial atau pelapisan sosial di masyarakat , baik
itu perubahan ke status yang lebih baik (naik) maupun ke status yang lebih rendah
(turun) dan ada juga tidak terjadi perubahan status namun hanya perpindahan aktivitas
atau tempat saja dinamakan...
a. Status sosial
b. Peran social
c. Dinamika social
d. Mobilitas social
3. Pak Lutfi karena kerja kerasnya di pindah dari jabatan pegawai di bagian kasir BRI
Kabupaten Jember ke kepala cabang BRI di Kabupaten Banyuwangi. kejadian yang
dialami Pak Lutfi merupakan jenis mobilitas sosial...
a. Horizontal
b. Fungsional
c. Struktural
d. Vertikal

19

4. Perhatikan gambar berikut ini!
Perubahan kedudukan bapak joko widodo termasuk...
a. Sosial sinking
b. Sosial climbing
c. Vertikal climbing
d. Horizontal sinking

5. Di bawah ini merupakan contoh gambar mobilitas antar generasi!

Dibawah ini kesimpulan yang paling benar terkait dengan gambar adalah
a. Gambar A menggambarkan mobilitas sosial antargenerasi vertikal naik terbukti

ayak dan ibunya menjadi guru dan anaknya menjadi pengawas
b. Gambar B menggambarkan mobilitas sosial antargenerasi naik terbukti anaknya

pengangguran dan ayah ibunya menjadi pengusaha
c. Gambar A mengambarkan mobilitas sosial antargenerasi yang horizontal terbukti

ibunya jadi guru dan abaknya jadi pengawas
d. Gambar A dan B meruplakan mobilitas sosial antar generasi vertikal menurun
6. Baca Biografi pengusaha sukses berikut ini!

Kisah Sukses Chairul Tanjung
Chairul Tanjung, anak dari pasangan Halimah dan Abdul Ghafar Tanjung yang saat
itu berprofesi sebagai seorang wartawan masa orde lama yang menerbitkan surat kabar
beroplah minim. Dilahirkan pada tanggal 16 Juni 1962 di Sibolga, dari kondisi
kalangan menengah ke bawah. Ia bersama orangtua dan keenam saudaranya terpaksa
menjual rumah mereka dan pindah ke kamar losmen yang sempit. Jenjang pendidikan
ia tempuh sampai tamat, mulai dari SD dan SMP Van Lith, Jakarta pada 1975, SMA
Negeri 1 Boedi Oetomo pada 1981, dan berhasil lulus dari Fakultas Kedokteran Gigi,
Universitas Indonesia pada 1987.Tidak sampai disitu, ia pun berhasil mengambil gelar
MBA-nya dari Executive Institut Pendidikan dan Pembinaan Manajemen (IPPM) pada
1993.

20

Demi membiayai kebutuhan kuliahnya, ia pun berdagang buku-buku kuliah, fotokopi,
hingga jasa pembuatan kaos. Ia juga pernah mendirikan sebuah toko peralatan
kedokteran dan laboratorium di Jakarta Pusat walaupun pada akhirnya mengalami
kebangkrutan. Dalam kondisinya yang kurang menguntungkan, ia tetap gigih dalam
bekerja dan menyelesaikan bangku kuliahnya, bahkan ia mendapatkan penghargaan
sebagai Mahasiswa Teladan Tingkat Nasional tahun 1984-1985. Kegagalannya dalam
membangun bisnis, tidak membuatnya patah semangat. Saat ini, Chairul Tanjung
memiliki sejumlah perusahaan di bidang keuangan, di antaranya Asuransi Umum
Mega, Asuransi Jiwa Mega Life, Para Multi Finance, Bank Mega, Mega Capital
Indonesia, Bank Mega Syariah, dan Mega Finance.
https://www.finansialku.com/biografi-chairul-tanjung/
Faktor pendorong dari Biografi di atas adalah...
a. Prestasi
b. Motivasi
c. Pendidikan
d. Keahlian dan Pelatihan
7. Yang merupakan contoh faktor individu yang mempengaruhi terjadinya mobilitas
sosial adalah...
a. Pak Ridwan bisa mengembangkan usahanya karena situasi ekonomi sedang

keadaan baik dan banyak permintaan ekspor dari luar negeri
b. Ali bisa menjadi anggota legislatif di daerahnya karena memenangkan pemilu dan

dipilih oleh rakyat
c. Budi diterima masuk kerja karena mempunyai keinginan kuat dan etos kerja yang

baik
d. Raisa menjadi direktur utama perusahaan yang dimiliki oleh ayahnya
8. Pada zaman penjajahan pemerintah Hindia Belanda membangun sekolah-sekolah yang
berbeda kepada keturunan Belanda dan kaum pribumi. Hal itu merupakan penghambat
terjadinya mobilitas sosial karena faktor...
a. Diskriminasi
b. Kemiskinan
c. Ekonomi
d. Edukasi

21

9. Di Indonesia khususnya selalu mempertanyakan ijazah untuk mendapatkan suatu
pekerjaan. Dengan ijazah dan kemampuan dalam ilmu pengetahuan biasanya
seseorang diangkat menjadi pejabat-pejabat penting dalam masyarakat. Hal ini karena
masyarakat sangat menghargai seseorang yang mempunyai ijasah tinggi karena
dianggap memiliki kemampuan bekerja dan pola piker yang lebih baik. Fenomena
tersebut termasuk dalam saluran mobilitas sosial yaitu...
a. Perkawinan
b. Angkatan bersenjata
c. Lembaga-lembaga keagamaan
d. Lembaga-lembaga pendidikan

10. Migrasi juga dapat mempermudah terjadinya mobilitas sosial. Orang-orang bermigrasi
dari satu tempat ke tempat yang lain karena ada faktor-faktor yang mendorongnya.

Gambar berikut faktor pendorongnya...
a. Masyarakat dipaksa untuk bermigrasi ketempat lain untuk mendapatkan mata

pencaharian yang layak bagi mereka
b. Dengan kemampuan sebagai peternak, masyarakat bermigrasi untuk menambah

keterampilan yang dimiliki
c. Dengan migrasi dapat memperbaiki status mereka sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
d. Migrasi merupakan salah satu tujuan utama untuk memperbaiki tingkat ekonomi

22

D. KUNCI
FORMATIF I
1. A
2. C
3. C
4. B
5. A
6. B
7. D
8. C
9. B
10. D

FORMATIF II
1. B
2. D
3. B
4. B
5. A
6. B
7. C
8. A
9. D
10. A

23

DAFAR PUSTAKA

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2017. Ilmu Pengetahuan Sosial.
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Modul 4 PPG. 2019. Pola Dan Perilaku Kehidupan Manusia Dalam Pembangunan Dan
Aplikasinya Dalam Pembelajaran IPS. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan.

https://www.ruangguru.com/blog/mobilitas-sosial-bentuk-dan-faktor
https://www.storyboardthat.com/storyboards/tesalonikaa/komik-ips
https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/09/090000169/definisi-dan-jenis-mobilitas-
sosial
https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Mobilitas-Sosial-
/konten5.html
https://tirto.id/mengenal-apa-saja-dampak-positif-dan-negatif-mobilitas-sosial-giKd


Click to View FlipBook Version